HIERARCHIAL CLUSTERING ANALYSIS DALAM PEMERATAAN PEMBANGUNAN INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HIERARCHIAL CLUSTERING ANALYSIS DALAM PEMERATAAN PEMBANGUNAN INDONESIA"

Transkripsi

1 HIERARCHIAL CLUSTERING ANALYSIS DALAM PEMERATAAN PEMBANGUNAN INDONESIA Anantamurti Purwa Hapsari 1, Emielda Rizqiah 1, Handy Febri Satoto 1, M. Afifuddin 1, M. Imron Mas ud 1, Seta Wiriawan 1, dan Yudha Prasetyo 2 1 Program Magister Teknik Industri, FTI-Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), nantahapsari@gmail.com, emielda_rizqiah@yahoo.co.id, h4170y@gmail.com, afivwae@gmail.com, imron4@yahoo.co.id, setawiriawan@ymail.com 2 Jurusan Teknik Industri, FTI-Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yudhaprase@yahoo.com ABSTRAK Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian terhadap pemerataan pembangunan semua provinsi di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi semua masyarakat Indonesia. Penelitian ini melibatkan 33 provinsi di Indonesia dengan empat variabel interdependensi yaitu Indeks Pendidikan (IP), Indeks Harapan Hidup (IHH), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Gini Ratio. Metode yang digunakan adalah metode Hierarchial Clustering. Hasil penelitian ini diperoleh 8 cluster. Untuk variabel Indeks Pendidikan (IP), cluster terendah adalah provinsi Papua. Variabel Indeks Harapan Hidup (IHH) cluster terendah adalah provinsi Nusa Tenggara Barat, variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) cluster terendah yaitu provinsi Papua, sedangkan berdasarkan Gini Ratio cluster terendah adalah provinsi Papua dan D.I. Yogyakarta. Kata kunci : Hierarchial Clustering, Pemerataan Pembangunan Indonesia, Indeks Pendidikan, Indeks Harapan Hidup, Indeks Pembangunan Manusia dan Gini Ratio. PENDAHULUAN Pembangunan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hajat hidup orang banyak serta perbaikan kualitas berbagai aspek kehidupan manusia. Pembangunan merupakan agenda sentral bagi semua negara, pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu Negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, dan merupakan proses dinamis untuk mencapai kesejahtraan masyaraka. Pemerataaan pembangunan bagi bangsa Indonesia sudah lama dinantikan serta diinginkan oleh rakyat Indonesia. Harapan dan cita-cita yang diinginkan dapat diimpementasikan melalui pembangunan nasional untuk dapat meningkatkan kesejahtraan dan kemakmuran masyrakat. Menurut Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi, merupakan indikator yang biasa digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh pembangunan suatu daerah dalam periode tertentu. Mudarajat kuncoro (2004) melihat dan mendefenisikan pembangunan sebagai suatu proses yang berisifat multidimensional. Perubahan yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia seperti dalam hal struktur sosial, sikap mental, dan lembaga-lembaga sosial termasuk

2 akselerasi pertumbuhan ekonomi, perbaikan distribusi pendapatan, dan pemberantasan kemiskinan absolut. METODOLOGI PENELITIAN a. Sumber dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data BPS pada tahun b. Variabel dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak empat variabel interdependensi yang terkait dengan aspek-aspek pemerataan pembangunan. Empat variabel tersebut adalah Indeks Harapan Hidup, Indeks Pembangunan Manusia, Gini Ratio dan Indeks Pendidikan. Dimana Indeks Pendidikan terdiri dari 2 variabel yaitu variabel Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah. Objek dalam penelitian ini adalah 33 provinsi di seluruh Indonesia. Indeks harapan hidup sangat dipengaruhi oleh kualitas kesehatan, diantara pola hidup sehat, pola konsumsi makanan, dan kualitas lingkungan pemukiman. Angka harapan hidup juga digunakan sebagai indikator untuk menilai taraf kesehatan masyakarat. Angka harapan hidup ini diperoleh dari SUSENAS 2012 (BPS, 2012) dengan dengan membandingkan jumlah kematian bayi dengan jumlah kelahiran bayi pada waktu tertentu. IHH = Rata-rata anak yang dilahirkan hidup / ALH IHH = Indeks Harapan Hidup ALH = Rata-rata anak yang masih hidup usia 3-4 tahun Indeks pendidikan di dapat memiliki dua indikator khusus yakni angka melek huruf (LIT) dan rata-rata lamanya sekolah (MYS). Kedua indikator ini dapat mencerminkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga membentuk persamaan seperti berikut: dengan: IP L IT IP L IT MYS = Indeks Pendidikan = Angka melek huruf MYS = Rata-rata lamanya sekolah (tahun) Gini Ratio merupakan ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk melihat kegiatan pembangunan yang telah dilakukan di suatu wilayah. Kriteria IPM berdasar UNDP dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel Kriteria UNDP Tingkat status Kriteria Rendah IPM < 50 Menengah kebawah 50 IPM < 66 Menengah keatas 66 IPM < 80 Tinggi IPM 80 c. Tahapan Awal Analisa Data Tahap awal sebelum dilakukan pengclusteran adalah data yang telah ada dianalisa deskriptif untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, mean dan varian variabel-variabel di tiap provinsi. Jika varian terlalubanyak berarti hal ini menunjukkan terdapat ketidakmerataan pembangunan antar provinsi. Setelah analisa deksriptif, kemudian dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui apakah data sudah signifikan dan layak untuk diteliti lebih lanjut atau belum. Adapun uji normalitas data yang dilakukan adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov.

3 d. Tahap Analisa Cluster Pada analisa ini menggunakan software SPSS versi 18. Tahap pengclusteran menggunakan metode yang digunakan adalah Hierarchial Clustering untuk menentukan jumlah cluster yang terbentuk dari 33 provinsi di Indonesia dengan 4 variabel interdependensi yaitu Indeks Harapan Hidup, Indeks Pendidikan, Gini Ratio dan Indeks Pembangunan Manusia. Algoritma yang digunakan yaitu algoritma single linkage dan complete linkage. 1. Case Proximity Summary Menunjukkan jumlah cases apakah terdapat missing value, outlier, data yang tidak valid atau tidak. 2. Proximity Matrik Proximity matrix menunjukkan nilai kedekatan (similarity) antar 2 case berbeda yang direpresentasikan dengan jarak. Semakin kecil nila jarak antara 2 case menunjukkan semakin dekat jaraknya sehingga semakin mirip kedua data tersebut dan semakin besar kemungkinan bagi kedua case tersebut untuk tergabung ke dalam 1 cluster yang sama. Proximity matrix menunjukkan asal mula agglomeration schedule. 3. Aglomeration Schedule Merepresentasikan detail urutan pembentukan cluster (dimana cluster-cluster baru yang lebih besar dibentuk dengan menggabungkan cluster-cluster sebelumnya yang telah ada). Kolom cluster 1 dan cluster menunjukkan cluster pertama yang akan digabungkan dengan cluster kedua pada stage tertentu. Coefficient menunjukkan nilai kedekatan hasil penggabungan cluster, bergantung metode yang digunakan. 4. Dendogram Dendogram merupakan diagram garpu. Diagram ini lebih sering digunakan karena lebih interpretative dalam cluster analysis. Lebih jelasnya, dendogram menunjukkan hubungan antar cases dan struktur dari dendogram memberikan petunjuk cases-cases yang mana yang berasal dari cluster tertentu. Dalam hal ini akan dipilih dendogram agar bisa diperoleh penggambaran yang jelas mengenai bagaimana cluster yang menjadi hasil dari cluster analysis ini terbentuk. Dalam dendogram bisa diketahui berapa cluster yang terbentuk dari 33 provinsi di Indonesia dilihat dari 4 variabel interdependensi yang ada. e. Analisa Akhir Setelah diperoleh jumlah cluster dari 33 provinsi, kemudian masing-masing cluster dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui cluster mana yang mempunyai rata-rata indeks harapan hidup, indeks pendidikan, gini ratio dan indeks pembangunan manusia yang terendah. Sehingga bisa diketahui provinsi mana saja yang masih belum merata pembangunannya. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Data Menurut UNDP (United Nation Development Programme) Provinsi di Indonesia memiliki rata-rata Indeks Harapan Hidup (IHH) sebesar 71,2237. angka ini dapat di katakan bahwa indeks harapan hidup manusia di tiap-tiap provinsi di Indonesia tergolong ke dalam golongan angka harapan hidup menengah keatas. Hal ini berarti angka harapan hidup penduduk Indonesia sudah baik. Sedangkan variansi dari IHH ini adalah sebesar 4,056 dengan angka ini dapat dikatakan perbedaan anatara setiap objek pada variabel ini sebesar 4,056%, dengan demikian dapat pula di katakan bahwa IHH Provinsi di Indonesia sudah hampir homogen. Hal ini menunjukkan bahwa IHH provinsi di Indonesia hampir merata. Indeks Pendidikan (IP) Indonesia memiliki rata-rata 64,94, indeks ini termasuk dalam indeks menengah ke atas. Hal ini berarti bahwa IP provinsi di Indonesia sudah baik. Meskipun

4 demikian, masih ada pula IP provinsi di Indonesia yang masih kurang, dengan IP 47,61, yakni Provinsi Papua. Variansi data IP ini cukup besar, yakni 18,639, dari variansi ini dapat disimpulkan bahwa IP Indonesia kurang homogen. Dengan demikian bukan berarti data ini tidak layak untuk diteliti, karena ketidak homogenan yang terjadi. Hal ini adalah murni menunjukkan keadaan IP semua provinsi di Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia tersusun atas rata-rata dari Indeks Pendidikan (IP), Indeks Harapan Hidup (IHH), dan Gini Ratio. Rata-rata IPM provinsi di Indonesia adalah 71,8567. Menurut standart UNDP, indeks ini merupakan indeks dengan kriteria menengah keatas. Sedangkan variansi dari IPM ini adalah 8,851. Sebagai inti dari peneltian ini variansi dari IPM ini dapat dikatakan cukup baik karena berada jauh di bawah Gini Ratio merupakan ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna. Indeks Gini menunjukkan tingkat ketimpangan atau kemerataan distribusi pendapatan. Nilai koefisien gini (G) antara 0 dan 1 (0<g<1). Rata-rata gini ratio provinsi di Indonesia sebesar 0,3957 yang berarti bahwa masih terdapat ketimpangan distribusi pendapatan, dimana varian yang terjadi sebesar 0,001 yang menunjukkan bahwa gini ratio masing-masing provinsi nilainya cenderung sama. Indeks_ Pendidikan Indeks_Harapan _Hidup Indeks_Pemban gunan_manusia Descriptive Statistics N Min Max Mean Std. Deviation Variance Gini_Ratio Valid N (listwise) 33 b. Analisis Data Setelah data dideskripsikan, langkah selanjutnya adalah analisis data. Adapun tujuan dari analisis data ini adalah untuk mengaplikasikan analisis cluster pada data IHH, IP, IPM dan Gini Ratio semua provinsi di Indonesia guna mengetahui pemerataan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Dalam analisis data, yang dilakukan pertama kali adalah Uji Normalitas Data. c. Uji Normalitas Data Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah signifikan dan layak untuk diteliti lebih lanjut atau belum. Adapun uji normalitas data yang dilakukan adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Indeks_ pendidikan Indeks_ Harapan_ Hidup Indeks_ Pembangu nan Gini_ Ratio N Normal Mean Parameters a Std Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Uji normalitas data di atas memakai = 5%. ini ditentukan sebagai kriteria signifikansi data. Dari hasil uji normalitas data pada tabel di atas dapat diketahui signifikansi dari masing-masing variabel dengan deskripsi sebagai berikut. IHH, IP, IPM, Gini Ratio masing-masing memiliki nilai signifikansi sebesar 0.041, 0.620, dan dimana signifikansinya lebih besar dari alfa (α) yaitu > 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. d. Analisa Cluster Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan

5 karakteristik yang dimilikinya. Analisis cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap objek yang paling dekat kesamaannya dengan objek lain berada dalam cluster yang sama. Dalam penelitian ini dilakukan pengelompokkan data dengan menggunakan analisis cluster heirarki. Tipe dasar dalam metode ini adalah aglomerasi dan pemecahan. Dalam metode aglomerasi tiap observasi pada mulanya dianggap sebagai cluster tersendiri sehingga terdapat cluster sebanyak jumlah observasi. Kemudian dua cluster yang terdekat kesamaannya digabung menjadi suatu cluster baru, sehingga jumlah cluster berkurang satu pada tiap tahap. Berikut hasil running pengolahan data cluster pemerataan pembangunan dengan menggunakan SPSS. 1. Case Proximity Summary: Menunjukkan jumlah cases apakah terdapat missing value, outlier, data yang tidak valid atau tidak. Berikut Tabel Case Processing Summary. Tabel Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Hasil Case Processing Summary menunjukkan terdapat 3 kolom yang terdiri dari kolom Valid, Missing, dan Total. Angka-angka di atas menunjukkan bahwa dari 33 respondents tidak ada missing value ditunjukkan dengan nilai 0 percent missing dan 100% data valid. 2. Proximity Matrik Proximity matrix menunjukkan nilai kedekatan (similarity) antar 2 case berbeda yang direpresentasikan dengan jarak. Tabel Proximity Matrik dapat dilihat pada Lampiran 1. Hasil proximity yang sudah ada dapat dilihat bahwa pada Aceh bernilai 0,000 dan untuk Sumatra Utara bernilai 14,127. Hal ini mengindikasikan bahwa jarak/distance antara Aceh dan Sumatra Utara adalah bernilai 14,127. Jika dibandingkan dengan Sumatra Barat yang bernilai 7,509 yang menunjukkan bahwa kedekatan jarak/distance antara Aceh dengan Sumatra Barat adalah lebih dekat. Dapat diartikan pula kemungkinan Aceh tergabung menjadi 1 cluster dengan Sumatra Barat lebih besar dibandingkan dengan kemungkinan Aceh tergabung 1 cluster dengan Sumatra Utara. 3. Aglomeration Schedule Merepresentasikan detail urutan pembentukan cluster (dimana cluster-cluster baru yang lebih besar dibentuk dengan menggabungkan cluster-cluster sebelumnya yang telah ada). Berikut Tabel Aglomeration Schedule. Stage Agglomeration Schedule Cluster Combined Coeffi Stage Cluster First Appears Cluster 1 Cluster 2 cients Cluster 1 Cluster 2 Next Stage Metode yang digunakan disini adalah Between Group-Linkage, maka nilai kedekatan hasil penggabungan tersebut berdasarkan nilai rata-rata. Semakin kecil nilai Coefficient berarti semakin baik karena menunjukkan kemiripan case-nya. Sedangkan untuk kolom Next stage

6 menunjukkan stage berikutnya yang merupakan kelanjutan dari stage sebelumnya. Pada data diatas, dapat dilihat bahwa case 6 dan case 9 pada kolom cluster combined memiliki coefficients terendah yaitu 0,190 yang berarti memiliki hubungan yang dekat. Hasil tabel diatas diperoleh bahwa lonjakan paling tinggi di cluster paling kecil terjadi pada stage 25 ke stage 26. Pada stage 25 ke stage 26 memiliki perbedaan sekitar 8,675. Ini merupakan lonjakan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan stage 24 ke stage 25 yang memiliki perbedaan sekitar 0,057. Sehingga hasil yang mungkin diambil adalah stage 25 dengan hasil 8 cluster. Dalam hal ini menunjukkan bahwa untuk cara stopping rule ini masih terdapat unsur subjektivitas mengenai keputusan jumlah cluster yang diambil dengan nilai kedekatan dalam cluster tersebut. 4. Dendogram Dendogram digunakan karena lebih inter pretative dalam cluster analysis karena menunjukkan hubungan antar cases dan struktur dari dendogram memberikan petunjuk cases-cases yang berasal dari cluster tertentu. Hasil Dendogram dengan SPSS dapat dilihat pada Lampiran 1. Bila diingikan 8 cluster yang terbentuk maka akan didapatkan nilai Rescaled Distance Cluster Combine (jarak kedakatan) sekitar ± 2. Hal ini menjukkan bahwa anggota dalam 1 cluster memiliki nilai jarak kedekatan yang hampir mirip. 5. Cluster Membership Fungsi utamanya untuk menentukan jumlah cluster. Jika peneliti memiliki hipotesis tentang berapa banyak cluster yang harus dihasilkan, maka peneliti dapat memerintahkan SPSS untuk membuat beberapa cluster, baik itu dalam jumlah cluster yang pasti maupun dalam bentuk range (kisaran jumlah cluster yang diperkirakan akan dihasilkan). Hasil Cluster Membership dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Cluster Membership Case 8 Clusters 1:Aceh 1 2:Sumatera Utara 2 3:Sumatera Barat 2 4:Riau 2 5:Kepulauan Riau 2 6:Jambi 1 7:Sumatera Selatan 2 8:Kepulauan Bangka Belitung 1 9:Bengkulu 1 10:Lampung 1 11:DKI Jakarta 3 12:Jawa Barat 1 13:Banten 1 14:Jawa Tengah 4 15:DI Yogyakarta 5 16:Jawa Timur 4 17:Bali 4 18:Nusa Tenggara Barat 6 19:Nusa Tenggara Timur 7 20:Kalimantan Barat 7 21:Kalimantan Tengah 2 22:Kalimantan Selatan 1 23:Kalimantan Timur 2 24:Sulawesi Utara 3 25:Gorontalo 1 26:Sulawesi Tengah 1 27:Sulawesi Selatan 4 28:Sulawesi Barat 7 29:Sulawesi Tenggara 7 30:Maluku 1 31:Maluku Utara 1 32:Papua 8 33:Papua Barat 1 Dalam hasil di atas tampak bahwa Provinsi Aceh merupakan anggota cluster 1, Sumatera Utara dan Sumatera Barat merupakan anggota cluster 2, dan seterusnya. Ringkasan tabel hasil cluster secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:

7 Tabel Hasil Clustering Provinsi di Indonesia Aceh Provinsi Cluster IP IHP IPM Gini Ratio Jambi Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung Jawa Barat Banten Kalimantan Selatan Gorontalo Sulawesi Tengah Maluku Maluku Utara Papua Barat Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Sumatera Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur DKI Jakarta Sulawesi Utara Jawa Tengah Jawa Timur Bali Sulawesi Selatan DI Yogyakarta Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Papua Setelah diketahui jumlah cluster yang terjadi dan pengelompokan masing-masing provinsi ke dalam cluster tersebut maka dilakukan analisis deskriptif pada masing-masing cluster. Hal ini untuk mengetahui gambaran karakteristik dari masing-masing cluster dan penanganan selanjutnya untuk masalah ketenagakerjaan dari cluster-cluster yang terbentuk. Hasil analisa deskriptif pada masing-masing cluster dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil analisis deskriptif hasil cluster dari semua provinsi yang ada di Indonesia, dapat diketahui bahwa untuk Indeks Pendidikan terendah adalah cluster 8 dengan nilai rata-rata sebesar 46,613 yaitu Provinsi Papua. Indeks Pendidikan ini tergolong rendah, dimana indeks pendidikan terdiri dari Angka Melek Huruf dan Angka Partispasi Sekolah. Jadi bisa disimpulkan bahwa penduduk di Papua masih banyak yang buta huruf dan angka partisipasi sekolahnya juga rendah/sedikit. Provinsi Papua juga memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Gini Ratio yang paling rendah dibandingkan cluster lainnya. Nilai IPM Provinsi Papua sebesar 64,94 dan Gini Ratio sebesar 0,41. IPM dapat digunakan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang kondisi hasil pembangunan suatu negara atau daerah. Tiga unsur pembangun IPM tersebut adalah indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks pembelanjaan perkapita. Indeks Gini merupakan ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna. Jadi Provinsi Papua perlu mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan di segala sektor kehidupan terutama hal-hal yang meliputi Indeks Pendidikan, (IP) Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Gini ratio. IP, IPM, dan Gini Ratio yang rendah mencerminkan sektor pendidikan, kemerataan pembangunan, dan kemerataan pendapatan yang rendah. Indeks Harapan Hidup (IHH) terendah terjadi di cluster 6 yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nilai 67. Hal ini mengindikasikan sektor kesehatan masyarakat di Nusa Tenggara Barat kurang memadai. Angka harapan hidup sangat dipengaruhi oleh kualitas kesehatan, diantara pola hidup sehat, pola konsumsi makanan, dan kualitas lingkungan pemukiman. Sektor kesehatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi Nusa Tenggara Barat perlu juga mendapat perhatian khusus untuk Indeks Pendidikan (IP), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena memiliki nilai yang relatif rendah

8 dibandingkan dengan cluster-cluster lainnya yaitu masing-masing sebesar 56,23 dan 65,3. Serta memiliki Indeks Gini ratio yang tinggi yaitu sebesar 0,4. Hal ini menunjukkan perlunya pembangunan di seluruh sektor. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki prioritas pembangunan IP, IPM, dan Gini Ratio kedua setelah cluster 8 yaitu Provinsi Papua. Pada Cluster 6 dan 8 memiliki Gini Ratio yang paling rendah dibandingkan dengan clustercluster lainnya dengan nilai sebesar 0,41. Nilai ini menunjukkan bahwa pemerataan pendapatan di cluster ini tidak merata. Anggota cluster 6 adalah Provinsi D.I. Yogyakarta, dan cluster 8 adalah Provinsi Papua. Dari data didapatkan bahwa Provinsi Papua, Nusa Tenggara Barat, dan D.I. Yogyakarta memiliki Gini Ratio yang relatif tinggi yaitu sekitar 0,4-0,41sehingga menjadi prioritas dalam pemerataan pendapatan. Berikut tabel mengenai pembangunan berdasarkan 4 kriteria tersebut. Kriteria Provinsi Pembangunan Berdasarkan Prioritas 1 Prioritas 2 IP Papua NTB IHH NTB IPM Papua NTB Gini Ratio Papua dan DIY NTB KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini didapat bahwa: 1. Analisa cluster dapat mengelompokkan 33 provinsi ke dalam beberapa cluster dengan menggunakan kedekatan Rescaled Distance Cluster Combine berdasarkan 4 variabel yang ditetapkan yaitu IP, IHH, IPM dan Gini Ratio. 2. Prioritas pembangunan berdasarkan Indeks Pendidikan (IP) adalah provinsi Papua dan Nusa Tenggara Barat 3. Prioritas pembangunan berdasarkan Indeks Harapan Hidup (IHH) yaitu provinsi Nusa Tenggara Barat 4. Prioritas pembangunan berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah provinsi Papua dan Nusa Tenggara Barat 5. Prioritas pembangunan berdasarkan Gini Ratio yaitu provinsi Papua, Di. Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat. DAFTAR PUSTAKA BPS Survei Angkatan Kerja Nasional. Jakarta BPS Survei Angkatan Kerja Nasional. Jakarta BPS Data Strategis BPS. Jakarta BPS Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. Jakarta Djamaluddin, Arief Bahan Kuliah Ekonomi Pembangunan. Universitas Borobudur. Jakarta Dumairi Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi ke-2. Yogyakarta: BFE. Kuncoro, Mudrajad Ekonomika Pembangunan : Teori, Masalah dan Kebijakan. UPP edisi ke-4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Santoso, Singgih Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat. Kompas Gramedia. Jakarta Sharma, S Applied Multivariate Techniques. New York: John Wiley & Sons, Inc. Siswadi dan B. Suharjo Analisis Eksplorasi Data Peubah Ganda. Tugas Akhir Tidak diterbitkan. Bogor: Jurusan Matematika Fakultas MIPA IPB, Bogor. Yudha, Aditya Ananta Pemerataan Pembangunan. Kompasiana. Jakarta.

9 Lampiran 1. Tabel Proximity Matrix Dendogram

10 Lampiran 2. Tabel Hasil Analisis Deskriptif Masing-masing Cluster Cluster Variabel Min Max Mean Standar Deviasi Varians Indeks Pendidikan E-01 1 Indeks Harapan Hidup E-01 Indeks Pembangunan Manusia E+00 Gini Ratio E-03 Indeks Pendidikan E-01 2 Indeks Harapan Hidup E-01 Indeks Pembangunan Manusia E+00 Gini Ratio E-04 Indeks Pendidikan E-02 3 Indeks Harapan Hidup E-01 Indeks Pembangunan Manusia E+00 Gini Ratio E-05 Indeks Pendidikan E-01 4 Indeks Harapan Hidup E+00 Indeks Pembangunan Manusia E-01 Gini Ratio E-04 Indeks Pendidikan Indeks Harapan Hidup Indeks Pembangunan Manusia Gini Ratio Indeks Pendidikan Indeks Harapan Hidup Indeks Pembangunan Manusia Gini Ratio Indeks Pendidikan Indeks Harapan Hidup Indeks Pembangunan Manusia Gini Ratio Indeks Pendidikan Indeks Harapan Hidup Indeks Pembangunan Manusia Gini Ratio

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rencana Waktu Penelitian

Lampiran 1. Rencana Waktu Penelitian No Kegiatan Lampiran 1 Rencana Waktu Penelitian Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014 2014 1 Penyiapan data awal dan Penyusunan Proposal

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis cluster

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 No. 41/07/36/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 GINI RATIO PROVINSI BANTEN MARET 2017 MENURUN Pada 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang diukur

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. %02014.pdf

DAFTAR PUSTAKA.  %02014.pdf DAFTAR PUSTAKA Abdullah,Syukriy & Halim, Abdul. 2006. Studi atas belanja modal pada anggaran pemerintah daerah dalam hubungannya dengan belanja pemeliharaan dan sumber pendapatan, Jurnal Akuntansi Pemerintah,

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 13/02/12/Th. XX, 06 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,312 Pada ember

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 : Data Rasio Keuangan Gambaran DPK, CAR, NPL, ROA dan Kredit Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia Periode 2008-2012 Tahun Nama Bank DPK CAR NPL ROA Penyaluran Kredit (%)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statisitik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 34 perusahaan barang konsumsi

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. survei yang dilakukan BPS pada 31 Oktober Langkah selanjutnya yang

BAB III PEMBAHASAN. survei yang dilakukan BPS pada 31 Oktober Langkah selanjutnya yang BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam skripsi ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari buku saku Ikhtisar Data Pendidikan Tahun 2016/2017. Data tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian yang dimaksud dengan Analisis Statistik Deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN No.12/02/Th.XI, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,392 Pada ember 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.46/07/52/Th.I, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,371 Pada

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Non-Hirarki Cluster (K-Means Cluster) 4.1.1 Print Output dan Analisa Output A. Initial Cluster Center Initial Cluster Centers Cluster 1 2 Kenyamanan 2 5 Kebersihan 3 5 Luas_Parkir

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

Lampiran 1 WEBSITE BPD

Lampiran 1 WEBSITE BPD Lampiran 1 WEBSITE BPD No Nama Bank Website 1 BPD Aceh www.bankaceh.co.id 2 BPD Bali www.bpdbali.co.id 3 BPD Bengkulu www.bankbengkulu.co.id 4 BPD DKI Jakarta www.bankdki.co.id 5 BPD Jambi www.bankjambi.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut : 45 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Dekriptif Dalam analisa data menggunakan teknik regresi sederhana, data sampel yang digunakan harus melalui uji asumsi klasik (normalitas data) terlebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Badan Pusat Statistik dengan mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Berdasarkan apa yang telah dijelaskan diatas maka dalam bab selanjutkan penulis akan menyajikan hasil analisis dan pembahasan data. Dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA JurnalAkuntasi Skripsi (Semantik 2013) SimposiumNasionalAkuntansi X E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.3 (2013): Skripsi

DAFTAR PUSTAKA JurnalAkuntasi Skripsi (Semantik 2013) SimposiumNasionalAkuntansi X E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.3 (2013): Skripsi DAFTAR PUSTAKA Andirfa, mulia. 2009. PengaruhPertumbuhanEkonomi, PendapatanAsli Daerah Pengalokasian Anggaran Belanja ModalStudi Empiris Pada Kabupaten/Kota Pemerintah Aceh).JurnalAkuntasi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pengertian dari deskripsi data yaitu upaya menampilkan data agar data tersebut dapat dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan secara mudah. 83 Dalam penilitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN No.39/07/15/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,335 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai variabel bebas, dan variabel terikat selama periode penelitian. Variabelvariabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sampai 2015 menunjukkan kenaikan setiap tahun. Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi, terlebih dahulu disajikan statistik deskriptif yang dapat dilihat dakam tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permainan bola voli selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permainan bola voli selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data yang terkumpul dari hasil survei motivasi belajar dan hasil belajar pada permainan bola voli selanjutnya dianalisis menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi, yang Tersedia pada Menurut, 2000-2015 2015 yang Tersedia pada ACEH 17 1278 2137 SUMATERA UTARA 111 9988 15448 SUMATERA BARAT 60 3611 5924 RIAU 55 4912 7481 JAMBI 29 1973 2727 SUMATERA SELATAN 61 4506 6443

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA 1. Analisis Deskripsi Return On Asset, Return On Equity dan Harga Saham Syariah Return On Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total

Lebih terperinci

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara. LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan

Lebih terperinci

PETUNJUK MENGERJAKAN

PETUNJUK MENGERJAKAN NAMA : NO. : NIP : PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Sebelum mengerjakan isilah terlebih dahulu data diri anda pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan hati-hati dan teliti,

Lebih terperinci

Analisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Metode Hierarchical Clustering

Analisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Metode Hierarchical Clustering SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Analisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Metode Hierarchical Clustering Viga Apriliana Sari, Nur Insani Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Salatiga yang berlokasi di Jendral Sudirman 111B Salatiga Kecamatan Tingkir Kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pada Bank Muamalat Indonesia Tbk dan Bank Syariah Mandiri Tbk 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kekayaan suatu negara yang dijadikan sebagai modal dasar pembangunan. Pembangunan bertujuan untuk menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistika deskriptif membahas ruang lingkup distribusi frekuensi mencakup tendensi sentral, dispersi, dan grafik / diagram distribusi.

Lebih terperinci

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagai jenjang terakhir dalam program Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan Dasar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Kesongo 01 Tuntang pada tanggal 9 April 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas V-B, yang

Lebih terperinci

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan 1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Penyajian data didasarkan atas hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder yang berasal dari data hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

UJI PRASYARAT DATA 1. UJI NORMALITAS DATA a. Uji Normalitas Data Kinerja Mengajar Guru (Y) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 104

UJI PRASYARAT DATA 1. UJI NORMALITAS DATA a. Uji Normalitas Data Kinerja Mengajar Guru (Y) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 104 UJI PRASYARAT DATA 1. UJI NORMALITAS DATA a. Uji Normalitas Data Kinerja Mengajar (Y) Lampiran 5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kinerja Mengajar N 104 Normal Parameters a,b Mean 79.51 Std. Deviation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci