ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN ABSTRAK Oleh SHOFAA MARWAH NPM : Tlpn : shofaamarwah@yahoo.com Pembimbing I : Susi Sarumpaet, S.E., Akt., M.B.A., Ph.D. Pembimbing II : Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi metode penilaian persediaan yang merupakan variabel independen adalah ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak, sedangkan variabel dependennya adalah metode penilaian persediaan, yaitu metode rata-rata dan FIFO. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria purposive sampling pada penelitian ini. Sampel akhir terdiri atas 70 perusahaan selama 4 tahun periode penelitian (balanced sample). Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Sedangkan variabel leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Kata Kunci : Metode penilaian persediaan, ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, laba sebelum pajak.

2 THE ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE THE CHOICE OF INVENTORY VALUATION METHOD ON MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD ABSTRACT By SHOFAA MARWAH NPM : Tlpn : shofaamarwah@yahoo.com Pembimbing I : Susi Sarumpaet, S.E., Akt., M.B.A., Ph.D. Pembimbing II : Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt The objective of this research is to analyze factors that influence the choice of inventory valuation method. The factors that influence the choice of inventory valuation method, which are the independent variables, are firm size, leverage, liquidity, and earning before tax. While the dependent variables is inventory valuation method, average method and FIFO method. The samples of this research are those industries which satisfied criteria of purposive sampling. The final sample consists of 70 companies during 4 years of observation period (balanced sample). The model employed to test the hypothesis is logistic regression analysis. The result of the research shows that firm size positively significant influence the choice of inventory valuation method. Meanwhile, leverage, liquidity and earning before tax have no influence the choice of inventory valuation method. Keywords : Inventory valuation method, firm size, leverage, liquidity, earning before tax.

3 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan adalah salah satu unsur dalam perusahaan yang paling aktif dan juga memiliki peran penting sebagai investasi sumber daya yang besar nilainya dan signifikan pengaruhnya terhadap aktivitas operasional perusahaan. Oleh karena itu pemilihan metode penilaian persediaan yang tepat sangatlah diperlukan dalam laporan keuangan. Kebijakan metode penilaian persediaan akan mempengaruhi kandungan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, baik dalam neraca maupun laporan laba/rugi. Pemilihan metode penilaian persediaan untuk pelaporan keuangan di Indonesia diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14. Di dalam PSAK 14 (1994) disebutkan bahwa pihak perusahaan diberi kebebasan untuk menentukan metode penilaian persediaannya, baik FIFO, rata-rata, maupun LIFO. Namun untuk memenuhi kebutuhan fiskal, berdasarkan Undang-Undang PPh No. 36 Tahun 2008 dan juga berdasarkan PSAK 14 (Revisi 2008), pihak perusahaan hanya diperbolehkan untuk menerapkan metode penilaian persediaan FIFO dan rata-rata. Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode penilaian persediaan. Niehaus (1989) dalam penelitiannya menggunakan variabel kepemilikan manajemen, ukuran perusahaan, variabilitas perusahaan dan leverage. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajemen dan variabilitas perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan ukuran perusahaan dan leverage tidak. Cushing dan Le Clere (1992) juga melakukan penelitian mengenai hal ini dan ia menggunakan variabel estimasi penghematan pajak, materialitas persediaan, variabilitas persediaan, inventory obsolence, ukuran perusahaan, leverage, dan current ratio. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Kemudian untuk penelitian di Indonesia, Abdullah (1999) menggunakan lima variabel independen, yaitu variabilitas persediaan, ukuran perusahaan, financial leverage, rasio lancar dan profitabilitas. Namun sayangnya, hasil penelitian

4 Abdullah tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap semua variabelnya. Sementara untuk penelitian Mukhlasin (2001), variabel yang digunakan berbeda, yaitu variabilitas persediaan, variabel laba akuntansi, ukuran perusahaan, intensitas modal, intensitas persediaan, dan variabilitas harga pokok persediaan. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa ukuran perusahaan, intensitas modal, intensitas persediaan, dan variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan variabilitas persediaan dan variabilitas laba akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan. Taqwa (2001) pun meneliti mengenai hal ini, dan dalam penelitiannya ia menguji lima variabel, yaitu ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, financial leverage, variabilitas persediaan dan rasio lancar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan variabilitas persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan struktur kepemilikan, financial leverage, dan rasio lancar tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang juga menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan metode penilaian persediaan. Faktor-faktor yang terpilih sebagai variabel independen sebanyak empat variabel, yaitu ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak. Jumlah tahun penelitian untuk penelitian ini adalah empat tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai tahun Sampelnya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang mempublikasikan laporan keuangannya selama 4 tahun tersebut dengan metode purposive sampling. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan.. Perusahaan besar cenderung memilih metode rata-rata karena biaya pajak yang dibayarkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode FIFO. Sedangkan bagi perusahaan kecil, untuk mendapatkan dana dari bank atau lembaga keuangan lainnya membutuhkan laba yang tinggi agar dianggap memiliki kinerja yang baik sehingga perusahaan dapat dipercaya mampu mengembalikan dana kepada pihak bank dan salah satu cara untuk menaikkan laba yaitu dengan menggunakan metode FIFO. Hasil penelitian Cushing dan Le

5 Clere (1992), Mukhlasin (2001) dan Taqwa (2001) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan. Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutangnya dengan kekayaan yang dimilikinya. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan memilih metode yang dapat menaikkan laba untuk menghindari terjadinya pelanggaran debt covenant atau perjanjian hutang dimana jika perjanjian hutang dilanggar maka akan menimbulkan biaya. Hasil penelitian Cushing dan Le Clere (1992) menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan Likuiditas yang diukur dengan rasio lancar menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Menurut Cushing dan Le Clere (1992), perusahaan yang memiliki likuiditas yang rendah berusaha menaikkan labanya agar dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, yaitu dengan menggunakan metode FIFO, sedangkan perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi biasanya memilih metode rata-rata yang menghasilkan laba yang rendah sehingga memperoleh penghematan pajak. Hasil penelitian Cushing dan Le Clere (1992) menyatakan bahwa likuiditas (rasio lancar) berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Laba sebelum pajak dapat mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Hal ini sesuai dengan Political Cost Hypothesis yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis, di antaranya adalah muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis. Oleh karena itu perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi akan cenderung untuk menggunakan pilihan metode akuntansi yang dapat mengurangi laba, yaitu dengan metode persediaan rata-rata.

6 Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemilihan metode penilaian persediaan, dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, maka dapat dikemukakan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? 2. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? 3. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? 4. Apakah laba sebelum pajak berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? Batasan Masalah Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang menggunakan metode persediaan FIFO atau rata-rata untuk semua persediaan, sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2008) dan Undang-Undang PPh No. 36 Tahun 2008 yang menjelaskan bahwa pihak perusahaan hanya diperbolehkan untuk menerapkan metode FIFO dan rata-rata untuk persediaannya. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diungkapkan dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah: untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak terhadap

7 pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi peneliti, namun juga bagi pembaca, perusahaan dan pihak akademik/peneliti selanjutnya. 1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan membantu dalam mengaplikasikan teori ke dalam dunia kerja. 2. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan, informasi dan wawasan. 3. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat membantu manajemen dalam memilih metode penilaian persediaan. 4. Bagi akademik, diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam proses pengembangan ilmu akuntansi dan juga dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Positive Accounting Theory Watts dan Zimmerman (1986) membuat tiga hipotesis yang secara umum dihubungkan dengan perilaku oportunistik manajer, yaitu Bonus Plan Hypothesis, Debt Covenant Hypothesis, dan Political Cost Hypothesis. Hipotesis yang berhubungan dengan penelitian ini adalah Debt Covenant Hypothesis dan Political Cost Hypothesis. Kedua hipotesis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Debt Covenant Hypothesis Hipotesis yang dikemukakan Watts dan Zimmerman (1986) ini berkaitan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi perusahaan dalam perjanjian hutang (debt covenant). Sebagian besar perjanjian hutang mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi peminjam selama masa perjanjian. Ketika perusahaan mulai mendekati terjadinya pelanggaran terhadap debt covenant,

8 maka manajer perusahaan akan berusaha untuk menghindari terjadinya debt covenant tersebut dengan memilih metode-metode penilaian yang dapat menaikkan laba. Pelanggaran terhadap debt covenant dapat mengakibatkan timbulnya suatu biaya sehingga dengan meningkatkan laba, manajer berusaha untuk mencegah atau setidaknya menunda hal tersebut dan salah satu cara untuk meningkatkan laba yaitu dengan menggunakan metode persediaan FIFO. 2) Political Cost Hypothesis Menurut Watts dan Zimmerman (1986), semakin besar biaya politis yang dihadapi perusahaan maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan tersebut untuk menggunakan pilihan akuntansi yang dapat mengurangi laba, karena perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis, di antaranya adalah muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis. Pertimbangan Political Cost Hypothesis inilah yang menjadikan manajer cenderung untuk menerapkan metode ratarata karena metode rata-rata menghasilkan laba yang lebih kecil dibandingkan dengan metode FIFO Ricardian Hypothesis Lee dan Hsieh (1985) mengemukakan hipotesis yang mempengaruhi penggunaan metode akuntansi persediaan pada perusahaan yang didasarkan pada prioritas kepentingan-kepentingan yang muncul di dalam perusahaan. Hipotesis ini didasarkan pada asumsi bahwa faktor yang paling mempengaruhi perusahaan adalah peraturan perpajakan, dimana tujuan yang hendak dicapai oleh manajemen adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meminimalkan biaya pajak namun tetap respek pada kendala hukum pajak. Hipotesis ini disebut oleh Lee dan Hsieh sebagai hipotesis Ricardian atau hipotesis pajak. Berdasarkan penjelasan dari hipotesis Ricardian tersebut, manajer perusahaan perlu untuk mempertimbangkan pengaruh pajak ketika memutuskan untuk memilih metode

9 persediaan yang akan diterapkan di perusahaan. Apabila perusahaan menggunakan metode FIFO, maka perusahaan akan menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode rata-rata sehingga perusahaan tidak dapat melakukan penghematan pajak. Sebaliknya, apabila perusahaan menggunakan metode rata-rata, maka perusahaan akan menghasilkan laba yang lebih kecil dan dapat melakukan penghematan pajak. 2.2 Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Pemilihan metode penilaian persediaan untuk pelaporan keuangan di Indonesia diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14. Untuk memenuhi kebijakan fiskal, berdasarkan PSAK 14 (Revisi 2008) dan Undang Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008, pihak perusahaan hanya diperbolehkan untuk menggunakan metode FIFO dan metode rata-rata. Hal ini berarti metode LIFO sudah tidak diperbolehkan untuk digunakan dan perusahaan diberi kebebasan untuk memilih metode persediaan mana yang akan digunakan dari dua metode tersebut. Apabila suatu perusahaan dalam laporan keuangannya menggunakan metode LIFO, maka untuk tujuan fiskal harus membuat kembali dengan metode FIFO atau rata-rata. 2.3 Ukuran Perusahaan Ketentuan untuk ukuran perusahaan diatur dalam UU RI No. 20 Tahun Peraturan tersebut menjelaskan 4 jenis ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari jumlah penjualan dan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Keempat jenis ukuran tersebut antara lain: a. Perusahaan dengan usaha ukuran mikro, yaitu memiliki kekayaan bersih Rp ,- ( tidak termasuk tanah dan bangunan) dan memiliki jumlah penjualan Rp ,-. b. Perusahaan dengan usaha ukuran kecil, yaitu memiliki kekayaan bersih Rp ,- sampai Rp ,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) serta memiliki jumlah penjualan Rp ,- sampai dengan Rp ,-.

10 c. Perusahaan dengan usaha ukuran menengah, yaitu memiliki kekayaan bersih Rp ,- sampai Rp ,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) serta memiliki jumlah penjualan Rp ,- sampai dengan Rp ,-. d. Perusahaan dengan usaha ukuran besar, yaitu memiliki kekayaan bersih Rp ,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) serta memiliki jumlah penjualan Rp ,-. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Menurut Watts dan Zimmerman (1986), perusahaan yang lebih besar lebih menyukai metode penilaian yang dapat menunda pelaporan laba. Kondisi ini ada dengan asumsi bahwa transfer kekayaan bagi perusahaan besar relatif lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Transfer kekayaan yang secara langsung dilakukan adalah pembayaran pajak. Oleh karena itu pajak perusahaan merupakan salah satu komponen yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode penilaian persediaan. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan besar cenderung memilih metode rata-rata karena biaya pajak yang dibayarkan relatif lebih kecil dibandingkan ketika perusahaan menggunakan metode FIFO. Kecenderungan metode penilaian persediaan yang digunakan perusahaan besar adalah metode rata-rata yang dapat menurunkan laba. Penggunaan metode ratarata selain bisa memperoleh penghematan pajak, juga bisa menghindari political cost atau biaya politis. Biaya politis dari pemerintah, di antaranya adalah muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lainnya, lebih dirasakan oleh perusahaan besar. Oleh karena itulah perusahaan besar akan memilih metode akuntansi yang dapat mengurangi laba yang dilaporkan. Penelitian Mukhlasin (2001) menunjukkan hasil yang signifikan mengenai hubungan ukuran perusahaan dengan pemilihan metode penilaian persediaan, begitu pula dengan penelitian Taqwa (2001) dan Cushing dan Le Clere (1992). Sementara hasil yang berlawanan ditemukan oleh Abdullah (1999).

11 2.4 Leverage Pemilihan metode penilaian persediaan juga tergantung dari tingkat leverage perusahaan. Menurut Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Taqwa (2001), apabila perusahaan memiliki tingkat leverage yang tinggi, maka perusahaan akan memilih metode-metode penilaian yang dapat menaikkan laba untuk menghindari terjadinya pelanggaran debt covenant atau perjanjian hutang dimana jika perjanjian hutang dilanggar maka akan menimbulkan biaya. Oleh karena itu perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan memilih metode FIFO, dan sebaliknya perusahaan dengan tingkat leverage yang rendah akan memilih metode rata-rata. Penelitian Cushing dan Le Clere (1992) menunjukkan hasil yang signifikan mengenai hubungan tingkat leverage dengan pemilihan metode penilaian persediaan. Hasil yang berlawanan ditemukan oleh Abdullah (1999) yang menggunakan pengukuran rasio hutang terhadap aset. Kemudian pengujian yang dilakukan Niehaus (1989) menunjukkan hasil yang tidak signifikan dengan menggunakan pengukuran rasio hutang tehadap ekuitas. 2.5 Likuiditas Likuiditas yang diukur dengan rasio lancar digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi maka kepastian akan kesanggupan melunasi kewajiban jangka pendeknya pun akan besar, dan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang rendah kepastian akan kesanggupan melunasi kewajiban jangka pendeknya juga akan rendah. Para kreditor umumnya melihat tingkat ini dalam memberikan kredit kepada perusahaan. Menurut Cushing dan Le Clere (1992), perusahaan yang memiliki rasio lancar yang rendah berusaha menaikkan labanya agar dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, yaitu dengan menggunakan metode FIFO, sedangkan perusahaan yang memiliki rasio lancar yang tinggi biasanya memilih metode rata-rata yang menghasilkan laba yang rendah sehingga memperoleh penghematan pajak. Penelitian mengenai pengaruh tingkat likuiditas terhadap pemilihan metode penilaian persediaan telah dilakukan oleh Cushing Le Clere (1992), Abdullah (1999) dan Taqwa (2001). Hasil penelitian Cushing Le Clere

12 (1992) menyatakan bahwa tingkat likuiditas secara signifikan mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan hasil yang berlawanan ditemukan Abdullah (1999) dan Taqwa (2001). 2.6 Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak dapat mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Hal ini sesuai dengan Political Cost Hypothesis yang dikemukakan Watts dan Zimmerman (1986), yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis, di antaranya adalah muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis. Oleh karena itu perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi akan cenderung untuk menggunakan pilihan metode akuntansi yang dapat mengurangi laba, yaitu dengan metode persediaan rata-rata.

13 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Pemilihan Metode Penilaian Persediaan No Peneliti Variabel Hasil 1 Cushing dan Le Clere (1992) 2 Niehaus (1989) 3 Abdullah (1999) 4 Mukhlasin (2001) 5 Salma Taqwa (2001) Sumber : diolah peneliti (2012) Estimasi penghematan pajak Materialitas persediaan Variabilitas persediaan Inventory obsolence Ukuran perusahaan Leverage Current ratio Kepemilikan manajemen Ukuran perusahaan Variabilitas perusahaan Leverage Variabilitas persediaan Ukuran perusahaan Financial leverage Rasio lancar Profitabilitas Variabilitas laba akuntansi Variabilitas persediaan Ukuran perusahaan Intensitas modal Intensitas persediaan Variabilitas HPP Ukuran perusahaan Struktur kepemilikan Financial leverage Variabilitas persediaan Rasio Lancar Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan 2.7 Kerangka Pemikiran Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak, sedangkan variabel dependennya adalah metode penilaian persediaan. Ukuran Perusahaan (X1) Leverage (X2) Likuiditas (X3) Metode Penilaian Persediaan (Y) Laba Sebelum Pajak (X4) Sumber: diolah peneliti (2012) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

14 2.8 Hipotesis Ukuran Perusahaan dan Metode Penilaian Persediaan Menurut Ricardian Hypothesis atau hipotesis pajak yang dikemukakan Lee dan Hsieh (1985), manajer perusahaan bertujuan tunggal untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan biaya pajak namun tetap respek pada kendala hukum pajak. Dalam Political Cost Hypothesis yang dikemukakan Watts dan Zimmerman (1986) juga dinyatakan bahwa semakin besar biaya politis yang dihadapi perusahaan maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan tersebut untuk menggunakan pilihan akuntansi yang dapat mengurangi laba, karena perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis, di antaranya adalah muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis. Hasil penelitian Cushing dan Le Clere (1992), Mukhlasin (2001) dan Taqwa (2001) juga menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan: H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan Leverage dan Metode Penilaian Persediaan Menurut Debt Covenant Hypothesis yang dikemukakan Watts dan Zimmerman (1986), ketika perusahaan mulai mendekati terjadinya pelanggaran terhadap debt covenant atau perjanjian hutang, maka manajer perusahaan akan berusaha untuk menghindari terjadinya pelanggaran debt covenant tersebut dengan memilih metode-metode penilaian yang dapat menaikkan laba. Pelanggaran terhadap debt covenant dapat mengakibatkan timbulnya suatu biaya sehingga dengan meningkatkan laba, manajer berusaha untuk mencegah atau setidaknya menunda hal tersebut dan salah satu cara untuk meningkatkan laba yaitu dengan menggunakan metode persediaan FIFO. Kemudian menurut Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Taqwa (2001), perusahaan dengan leverage yang tinggi

15 akan memilih metode yang dapat meningkatkan laba dengan tujuan untuk menghindari terjadinya pelanggaran debt covenant, yaitu metode FIFO, sedangkan perusahaan dengan leverage yang rendah cenderung akan memilih menggunakan metode rata-rata. Penelitian Cushing dan Le Clere (1992) menunjukkan hasil yang signifikan mengenai hubungan tingkat leverage dengan pemilihan metode penilaian persediaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan: H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan Likuiditas dan Metode Penilaian Persediaan Political Cost Hypothesis yang dikemukakan Watts dan Zimmerman (1986) menyatakan bahwa semakin besar biaya politis yang dihadapi perusahaan maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan tersebut untuk menggunakan pilihan akuntansi yang dapat mengurangi laba, karena perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis. Berdasarkan teori di atas dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung akan memilih metode rata-rata karena metode ini menghasilkan laba yang rendah dibandingkan metode FIFO sehingga dapat terhindar dari biaya politis. Hasil penelitian Cushing dan Le Clere (1992) menyatakan bahwa rasio lancar (likuiditas) secara signifikan mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan: H3 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan Laba Sebelum Pajak dan Metode Penilaian Persediaan Laba sebelum pajak dapat mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Hal ini sesuai dengan Political Cost Hypothesis yang dikemukakan Watts dan Zimmerman (1986), yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan

16 media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis, di antaranya adalah muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis. Oleh karena itu perusahaan dengan laba sebelum pajak yang tinggi akan cenderung untuk menggunakan pilihan metode akuntansi yang dapat mengurangi laba, yaitu dengan metode persediaan rata-rata. Dengan demikian hipotesis yang diajukan: H4 : Laba sebelum pajak berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun untuk keperluan analisis data. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan literatur-literatur sebagai landasan teori dan penelitian terdahulu dari buku, internet serta sumber data tertulis lainnya. 3.2 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel adalah sebagai berikut: 1. Sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang mempublikasikan laporan keuangannya selama 4 tahun ( ). 2. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan satu metode saja, apakah metode rata-rata atau FIFO untuk semua persediaan. 3. Perusahaan menggunakan metode rata-rata atau FIFO yang konsisten selama tahun pengamatan.

17 Berdasarkan kriteria di atas, maka dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun diperoleh 70 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel yang terdiri dari 15 perusahaan yang menggunakan metode FIFO dan 55 perusahaan yang menggunakan metode ratarata. 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dependen Variabel dependen dari penelitian ini adalah metode penilaian persediaan yang ditunjukkan oleh variabel dummy. Indikator yang digunakan untuk menilai variabel ini adalah kategori 0 untuk metode FIFO dan kategori 1 untuk metode rata-rata Variabel Independen 1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dihitung dari total aset tiap perusahaan sampel dari tahun 2007 sampai Pengukuran ini telah digunakan oleh Niehaus (1989), Abdullah (1999) dan Taqwa (2001). 2. Leverage Leverage diukur dengan cara membagi hutang jangka panjang dengan total aset yang diperoleh dari laporan keuangan satu tahun sebelum pemilihan metode penilaian persediaan tiap perusahaan sampel. Pengukuran ini telah digunakan oleh Cushing dan Le Clere (1992). Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan perhitungan yang sama dengan Cushing dan Le Clere (1992), 3. Likuiditas Lev = Total Hutang Jangka Total Aset Panjang Likuiditas yang diukur dengan rasio lancar ini dihitung dengan cara membagi aset lancar dengan hutang lancar yang diperoleh dari laporan keuangan satu tahun sebelum pemilihan metode penilaian persediaan tiap perusahaan sampel. Pengukuran yang sama juga dilakukan oleh Cushing dan Le Clere (1992), Abdullah (1999) dan Taqwa (2001).

18 Aset Lancar Likuiditas = Hutang Lancar 4. Laba Sebelum Pajak Variabel ini dihitung dari laba sebelum pajak satu tahun sebelum pemilihan metode penilaian persediaan tiap perusahaan sampel. 3.4 Teknik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian Menilai Keseluruhan Model Fit (Overall Fit Model) Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai -2 Log Likelihood pada awal (Block = 0) untuk model dengan konstanta saja dengan nilai -2 Log Likelihood pada akhir (Block=1) untuk model dengan konstanta dan variabel independen. Penurunan nilai -2 Log Likelihood mengindikasi bahwa model regresi semakin baik Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test) Kelayakan model regresi dilakukan dengan pengujian Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test untuk mengetahui apakah data empiris cocok atau sesuai dengan model, melalui kriteria sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi Hosmer and Lemeshow 0,05, artinya ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memperbaiki nilai observasinya. b. Jika nilai signifikansi Hosmer and Lemeshow > 0,05, artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena fit dengan data observasinya Pengujian Hipotesis (Regresi Logistik) Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik. Model yang digunakan adalah:

19 p Ln = a + 1 UP + 2 Lev + 3 Likuid + 4 EBIT + e 1- p Dimana : P = Pemilihan metode penilaian persediaan a = konstanta UP = Ukuran Perusahaan Lev = Leverage Likuid = Likuiditas EBIT = Laba sebelum pajak b1...b6 = koefisien regresi e = error Pengujian hipotesis pada regresi logistik dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi () 5%. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai p-value. Keputusan berdasarkan probabilitas sebagai berikut: a. Jika p-value > 0,05 maka hipotesis ditolak b. Jika p-value < 0,05 maka hipotesis diterima IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Singkat Objek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 70 perusahaan dari 133 perusahaan populasi yang ada: Tabel 4.1 Gambaran Perusahaan Penelitian No Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Total perusahaan yang menjadi populasi Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan pada periode penelitian Perusahaan yang melakukan perubahan kebijakan metode persediaan pada tahun penelitian Perusahaan yang tidak konsisten menerapkan 1 (satu) metode persediaan 5 Perusahaan yang memenuhi kriteria menjadi sampel 70 Sumber : diolah peneliti (2012)

20 Jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak 70 perusahaan dan perusahaan ini terbagi 2 kelompok, yaitu perusahaan yang menggunakan metode rata-rata dan metode FIFO, seperti yang terdapat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Kelompok Sampel Perusahaan Berdasarkan Metode Penilaian Persediaan No Metode Jumlah Presentase 1 Rata-rata 55 78,57 2 FIFO 15 21,43 Jumlah ,00 Sumber : diolah peneliti (2012) Dari tabel tersebut terlihat bahwa perusahaan yang menggunakan metode rata-rata di Indonesia lebih banyak dibandingkan metode FIFO. Lima puluh lima perusahaan memilih menggunakan metode rata-rata dari 70 perusahaan yang menjadi sampel. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Taqwa (2001) dan Mukhlasin (2001) yang membuktikan bahwa perusahaan Indonesia lebih banyak menggunakan metode rata-rata. 4.2 Analisis Data dan Hasil Penelitian Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), maksimum dan minimum dari variabel-variabel independen yaitu ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak.

21 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Metode Rata-Rata Minimum Maximum Mean Ukuran Perusahaan (dalam jutaan rupiah) 901, , ,445 Leverage,00 2,44,2093 Likuiditas,00 34,35 2,4895 Laba Sebelum Pajak (jutaan rupiah) , , ,0318 Metode FIFO Minimum Maximum Mean Ukuran Perusahaan (dalam jutaan rupiah) 28380, , ,1167 Leverage,00 0,72,1430 Likuiditas,12 13,65 1,9933 Laba Sebelum Pajak (dalam jutaan rupiah) , , ,7333 Sumber : Hasil Olahan SPSS (2012) Menilai Keseluruhan Model Fit (Overall Fit Model) Untuk melihat apakah suatu model fit dengan data perlu dilihat nilai -2 Log Likelihood. Model dari statistik -2 Log Likelihood dapat digambarkan melalui tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Gambaran Jumlah Kasus Penelitian Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in ,0 Analysis Missing Cases 0,0 Total ,0 Unselected Cases 0,0 Total ,0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Sumber : Hasil Olahan SPSS (2012) Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah seluruh kasus yang diolah dalam penelitian ini adalah 280 kasus dan setelah dilakukan uji kelayakan model,

22 kasus yang dapat dianalisis tetap sebesar 280 kasus yang berarti tidak ada kasus yang mengalami eror. Tabel 4.5 Nilai -2 Log Likelihood untuk Model yang Hanya Memasukkan Konstanta Iteration Iteration History a,b,c -2 Log likelihood Coefficients Constant Step ,153 1, ,967 1, ,965 1, ,965 1,299 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 290,965 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than,001. Sumber : Hasil Olahan SPSS (2012) Tabel 4.5 menunjukkan nilai -2 Log Likelihood untuk model yang hanya memasukkan konstanta. Kemudian untuk melihat nilai -2 Log Likelihood dengan model yang mengunakan konstanta dan variabel independen dapat digambarkan dengan tabel berikut: Tabel 4.6 Nilai -2 Log Likelihood untuk Model dengan Konstanta dan Variabel Independen Step -2 Log likelihood Model Summary Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 233,474 a,186,287 a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than,001. Sumber : Hasil Olahan SPSS (2012) Tampilan output SPSS memberikan 2 nilai -2 Log Likelihood, yaitu untuk model yang hanya memasukkan konstanta (Tabel 4.5) dan untuk model yang dengan konstanta dan variabel independen (Tabel 4.6). Nilai -2 Log Likelihood untuk

23 model yang hanya memasukkan konstanta adalah sebesar 290,965 dan nilai -2 Log Likelihood untuk model dengan konstanta dan variabel independen adalah sebesar 233,474. Penurunan nilai -2 Log Likelihood dari 290,965 menjadi 233,474 mengindikasikan bahwa model fit dengan data. Hal ini berarti bahwa dengan adanya penambahan variabel independen ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak dapat memperbaiki model fit Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Model) Uji tersebut dapat digambarkan melalui tabel berikut: Tabel 4.7 Nilai Statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test 1 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. Sumber : Hasil Olahan SPSS (2012) 6,462 8,596 Berdasarkan pengujian tersebut, nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test adalah sebesar 6,462 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,596. Nilai signfikansi tersebut di atas 0,05 dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model tersebut diterima, yang artinya tidak ada perbedaan dengan data sehingga model dapat dikatakan fit Pengujian Hipotesis (Regresi Logistik) Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik dilakukan dengan memasukkan seluruh variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak pada pemilihan metode penilaian persediaan.

24 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig Exp(B) Step 1 a UkuranPerusahaan,000,000 22,678 1,000* 1,000 Leverage,755,657 1,323 1,250 2,128 Likuiditas,122,070 3,053 1,081** 1,130 LabaSebelumPajak,000,000 3,176 1,075** 1,000 Constant -,405,313 1,669 1,196,667 a. Variable(s) entered on step 1: UkuranPerusahaan, Leverage, Likuiditas, LabaSebelumPajak. * signifikan pada tingkat signifikansi 5% ** signifikan pada tingkat signifikansi 10% Dari hasil regresi logistik didapat persamaan regresi sebagai berikut: Y = - 0, ,000UP + 0,755Lev + 0,122Likuid + 0,000EBIT + e Pengujian variabel ukuran perusahaan dengan menggunakan regresi logistik menghasilkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,000 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Apabila dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%), maka nilai signifikansi ukuran perusahaan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima. Pengujian variabel leverage dengan menggunakan regresi logistik menghasilkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,755 dengan nilai signifikansi sebesar 0,250. Apabila dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%), maka nilai signifikansi leverage lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak. Pengujian variabel likuiditas dengan menggunakan regresi logistik menghasilkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,122 dengan nilai signifikansi sebesar 0,081. Apabila dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%), maka nilai signifikansi likuiditas lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga ditolak.

25 Pengujian variabel laba sebelum pajak dengan menggunakan regresi logistik menghasilkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,000 dengan nilai signifikansi sebesar 0,075. Apabila dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%), maka nilai signifikansi laba sebelum pajak lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat ditolak. 4.3 Pembahasan 1. Ukuran Perusahaan Variabel ukuran perusahaan pada penelitian ini berpengaruh positif secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Hal ini membuktikan bahwa adanya kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian. Perusahaan besar cenderung memilih metode rata-rata yang dapat menurunkan laba sehingga dapat meminimalisasi pembayaran pajak, dan sebaliknya, perusahaan kecil akan memilih metode FIFO yang dapat menaikkan laba untuk memberikan gambaran kinerja perusahaan yang baik sehingga kemungkinan memperoleh dana pinjaman dari kreditor akan meningkat. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Cushing dan Le Clere (1992), Mukhlasin (2001) dan Taqwa (2001). 2. Leverage Variabel leverage pada penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Meskipun secara konsep leverage dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan, namun dalam penelitian ini tidak menyatakan demikian. Peneliti menduga bahwa perusahaan tidak memperhatikan besar kecilnya hutang jangka panjang dalam memilih metode penilaian persediaan, melainkan perusahaan cenderung memilih metode yang dapat meminimalisasi pembayaran pajak. Kemudian hasil regresi menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Hal ini berbeda dengan konsep leverage yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Peneliti menduga bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi

26 justru akan memilih metode yang dapat mengurangi pembayaran pajak agar biaya yang ditanggung dapat berkurang, karena perusahaan dengan leverage yang tinggi mmemiliki biaya yang juga tinggi. Jadi metode yang digunakan adalah metode rata-rata, bukan FIFO. Hasil pengujian ini mendukung penelitian Niehaus (1989), Abdullah (1999) dan Taqwa (2001). 3. Likuiditas Rasio lancar sebagai ukuran likuiditas perusahaan tidak berhasil dibuktikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Meskipun secara konsep likuiditas dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan, namun dalam penelitian ini tidak menyatakan demikian. Peneliti menduga hal ini disebabkan perusahaan selalu berusaha meningkatkan kesejahteraannya dengan memilih metode yang dapat meminimalkan pembayaran pajak. Dengan demikian, perusahaan akan memilih metode persediaan tanpa memperhatikan besarnya hutang lancar pada perusahaan tersebut. Penelitian ini mendukung penelitian Abdullah (1999) dan Taqwa (2001) yang juga tidak menemukan bukti atas pengaruh likuiditas terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. 4. Laba Sebelum Pajak Variabel laba sebelum pajak pada penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Meskipun secara konsep laba sebelum pajak dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan, namun penelitian ini tidak menyatakan demikian. Peneliti menduga hal ini disebabkan perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan kesejahteraannya dengan memilih metode yang dapat meminimalisasikan pembayaran pajak sesuai yang dinyatakan dalam Ricardian Hypothesis. Dengan demikian, perusahaan akan memilih metode persediaan yang dapat memperoleh penghematan pajak tanpa memperhatikan besarnya laba sebelum pajak dalam perusahaan. Selain itu, standar akuntansi keuangan juga mensyaratkan kepada penyusun laporan keuangan atau perusahaan untuk

27 konsisten dalam menyajikan laporan keuangan, termasuk dalam pemilihan kebijakan akuntansi yang digunakan. V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode penilaian persediaan rata-rata digunakan oleh sebagian besar perusahaan. Metode rata-rata digunakan oleh 78,57% perusahaan dan metode FIFO digunakan oleh 21,43% perusahaan. b. Analisis statistik menyatakan bahwa nilai rata-rata untuk seluruh variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak dengan metode rata-rata lebih besar dibandingkan metode FIFO. c. Berdasarkan pengujian dengan regresi logistik, diketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada penelitian ini adalah variabel ukuran perusahaan, sedangkan variabel leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak tidak berpengaruh secara signifikan. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan: a. Periode waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah 4 tahun, sedangkan penelitian di luar negeri biasanya periodenya lebih lama. b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya ada empat, yaitu ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, dan laba sebelum pajak. c. Penelitian ini tidak menspesifikasikan industri perusahaan. Seluruh perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan manufaktur diikutsertakan dalam sampel penelitian ini.

28 5.3 Saran Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pemilihan metode penilaian persediaan sebaiknya mempertimbangkan beberapa saran di bawah ini demi hasil penelitian yang lebih baik dan akurat, yaitu; a. Periode penelitian sebaiknya lebih dari 4 tahun agar hasil penelitian lebih akurat dan tidak bias. b. Penelitian tentang pemilihan metode penilaian persediaan akan lebih baik jika dilakukan pada masa perubahan harga saja. Hal ini dilakukan agar didapat pengaruh yang jelas atas perbedaan metode persediaan. c. Menambahkan beberapa variabel penelitian lainnya, seperti klasifikasi industri. Dengan adanya klasifikasi industri, keputusan yang akan diambil manajer perusahaan akan sesuai dengan kelompok industrinya. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Syukri Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur yang Telah Go-Public. (Tesis). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Edisi 8. BPFE, Yogyakarta. Cushing B.E. dan M.J Lee Clere Evidence in the Determinants of Inventory Accounting Policy Choice. The Accounting Review 67 (April), hal Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 1. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. H, Jogiyanto, M Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi BPFE, Yogyakarta. Harahap, Rosna K. dan Jiwana Dwi M Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol. 9 No. 3: Horngren, Harrison, Robinson, Secokusumo Akuntansi di Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.

29 MAP.pdf Kasini Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun (Skripsi). Universitas Sumatera Utara. Medan. Kieso, Donald E, dkk Akuntansi Intermediate. Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Lee, Chi-Wen Jevons dan Hsieh, David A Choice of Inventory Accounting Methods: Comparative Analyses of Alternatives Hypotheses. Journal of Accounting Research (Autumn). Hal Mukhlasin, Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan Dampaknya Terhadap Earning Price. (Tesis). Universitas Diponegoro. Semarang. Niehaus, G.R Ownership Structure and Inventory Method Choice. The Accounting Review 67 (April). Hal Stice, Earl K., James D. Stice dan K. Fred Skousen, Intermediate Accounting. Edisi 15, Buku 1. Salemba 4, Jakarta. Taqwa, Salma, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. (Tesis). Universitas Diponegoro. Semarang. Universitas Lampung, Format Penulisan Karya Ilmiah. UPT Percetakan Unila. Bandar Lampung. Watts, Ross L., Zimmerman Jerold D Positive Accounting Theory: A Ten Years Perspective. The Accounting Review 65 (January). Hal

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN, VARIABILITAS HPP DAN RASIO LANCAR TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory) Teori akuntansi positif merupakan teori yang berusaha menjelaskan dan memprediksi fenomena tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan. alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan. alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif merupakan suatu teori yang berusaha menerangkan fenomena-fenomena akuntansi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau PENGARUH RASIO PERPUTARAN KAS, RASIO PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN MODAL KERJA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Industri Primer dan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

Oleh : Thresya Memoriana Hutahaean (1) Iskandar Muda (2), ABSTRAK

Oleh : Thresya Memoriana Hutahaean (1) Iskandar Muda (2),   ABSTRAK PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, VARIABILITAS HARGA POKOK PENJUALAN, LABA SEBELUM PAJAK, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, dan ASI Komposisi Susu Sapi ASI Protein (Gr) 3,30 3,60 1,00 Lemak (Gr) 3,30 4,20 4,40 Karbohidrat (Gr) 4,70 4,50 6,90 Kalori (Cat) 61,00 69,00 70,00

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke Medan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, loaksi, promosi,

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun Oleh: ARI BURJU 090503067 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik. Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent

Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik. Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 74 100,0 Missing Cases 0,0 Total 74 100,0 Unselected Cases 0,0 Total 74 100,0

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENGARUH PUBLIKASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERIKLANAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELIKONSUMEN PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA No. Responden

Lebih terperinci

LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac.

LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac. UKURAN PERUSAHAAN DAN MARGIN LABA KOTOR TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014) LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE

FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE, DAN RASIO LANCAR DALAM PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nancy

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015) Oleh : Aprilyandhika Putri Wulansari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60. Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

Rudy Mahardika, Elva Nuraina dan Purweni Widhianningrum Pendidikan Akuntansi FPIPS IKIP PGRI MADIUN

Rudy Mahardika, Elva Nuraina dan Purweni Widhianningrum Pendidikan Akuntansi FPIPS IKIP PGRI MADIUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Rudy Mahardika, Elva Nuraina dan Purweni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang pesat dan tingkat persaingan yang semakin tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan ekonomis dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan menguji faktor rasio keuangan yang dapat menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian Lampiran 1. Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian NO KODE ND_ACC 2009 2010 2011 2012 1 AMFG 0.000000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2016 diperoleh jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS a) Variabel Individu ( X 1) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Total Correlation

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X Lampiran : 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. X Responden yang terhormat, Saya adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun 2013-2015. Dari

Lebih terperinci

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing Persetujuan Pembimbing Artikel ANALISIS PROFITABILITAS DAN DEBT TO EQUITY RAT'O TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh IRHAM K. ABDURRAHMAN

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif merupakan teori yang dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia (BE) pada periode 2009 2011. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Herlin Tundjung Setijaningsih 1 ; dan Cecilia Dewi Pratiwi 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

Vica Novica Chaerulisa

Vica Novica Chaerulisa JURNAL KAJIAN BISNIS VOL. 23, NO. 2, 2015, 150-161 ARY SITRISCHASTINI & AGUS RIYANTO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA DEWI UTAMI UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstract The purpose of this research is

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG DALAM PANGAN SIAP SAJI (BAKSO) DI MEDAN DENAI DAN MEDAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

IRNA WATI LENA SINURAT A. SITANGGANG. Abstrak

IRNA WATI LENA SINURAT A. SITANGGANG. Abstrak PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, TOTAL ASSETS TURN OVER DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH PUTRI PRAYANA TARIGAN

SKRIPSI OLEH PUTRI PRAYANA TARIGAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE AKUTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA 2009-2013 OLEH PUTRI PRAYANA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zefanya Mendila Alamat : Jl. Lawu kav 847. Bukit NusaIndah,

Lebih terperinci

PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Herlin Tundjung Setijaningsih 1 ; Cecilia Dewi Pratiwi 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan obyek/subyek yang di generalisasi oleh peneliti untuk menetapkan karakteristik dan kualitas tertentu sehingga

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2010 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: BIMBI KUMALANINGRUM B 200 110 109

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

Sri Ayem Agus Pratama Putra Harjanta

Sri Ayem Agus Pratama Putra Harjanta PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, FINANCIAL LEVERAGE DAN LABA SEBELUM PAJAK TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Variabel Independen LIQ LEV ROA 1. ANTM ,7676 0, , ARTI ,0626 0, ,5797 1

Lampiran 1. Data Variabel Independen LIQ LEV ROA 1. ANTM ,7676 0, , ARTI ,0626 0, ,5797 1 Lampiran 1 Data Variabel Independen VARIABEL INDEPENDEN NO KODE TAHUN FAMILY LIQ LEV ROA 1 jika kepemilikan >50% 0 jika kepemilikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak. baru yang tumbuh membuat persaingan menjadi semakin ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak. baru yang tumbuh membuat persaingan menjadi semakin ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan bersaing secara sehat agar mampu bertahan. Banyaknya perusahaan baru yang tumbuh membuat persaingan

Lebih terperinci