OPTIMALISASI USAHA PRODUKSI AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI USAHA PRODUKSI AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI USAHA PRODUKSI AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) GERLINA WIRA MASYTO SIREGAR A PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 i

2 RINGKASAN GERLINA WIRA MASYTO SIREGAR. Optimalisasi Usaha Produksi Ayam Ras Pedaging (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). (Dibawah bimbingan NETTI TINAPRILLA) Seiring meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran akan gizi menyebabkan permintaan terhadap hasil ternak ayam ras pedaging sebagai sumber protein hewani semakin meningkat. Adapun produksi daging dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut sehingga masih dilakukan impor daging ayam dari berbagai negara. Tingginya tingkat konsumsi daging ayam ini membuat pengusaha peternakan dari berbagai daerah di Indonesia berusaha mengembangkan bisnis ayam ras pedaging untuk memenuhi peluang tersebut. Salah satunya adalah peternakan Hasjrul Harahap Farm yang terletak di Propinsi Jawa Barat. Kualitas DOC dan penggunaan tenaga kerja berlebih merupakan penyebab tingginya biaya produksi sehingga keuntungan berkurang. Selain itu fluktuasi harga jual ayam ras pedaging sangat mempengaruhi keuntungan yang diterima HHF. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana optimalisasi produksi ayam ras pedaging di Hasjrul Harahap Farm. Tujuan penelitian ini yaitu : 1) menganalisis optimalisasi tingkat produksi ayam pedaging; 2) menganalisis optimalisasi penggunaan input-input produksi usaha ayam ras pedaging agar dapat mencapai kondisi optimal; 3) menganalisis pengaruh perubahan harga jual ayam ras pedaging dan penggunaan pakan terhadap solusi optimal. Responden sebagai sumber data adalah anak kandang dan kepala kandang. Anak kandang adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan sampai di lokasi kandang tersebut. Kepala kandang adalah tenaga kerja yang mengepalai anak-anak kandang. Pengambilan data utama dilakukan melalui kepala kandang. Sedangkan data-data penunjang seperti tata cara pemeliharaan ayam dilakukan melalui anak kandang di seluruh lokasi kandang yang dimiliki HHF yaitu Bilabong I, Bilabong II, Tajurhalang dan Jampang. Penelitian menggunakan metode optimalisasi dengan alat berupa Program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer). Program LINDO merupakan alat untuk mengolah data yang dilakukan secara kuantitatif. Data-data yang telah diolah dan dianalisis tersebut digunakan untuk memberikan alternatif model produksi yang tepat. Kemudian hasil dari analisis dapat diterapkan pada perusahaan sesuai dengan kondisi-kondisi dasar dari setiap masalah. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Program LINDO, keuntungan yang diperoleh pada kondisi optimal sebesar Rp , sedangkan keuntungan yang diperoleh HHF pada kondisi aktual selama tujuh periode Rp Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan input-input produksi di empat lokasi kandang ayam yang terdapat pada HHF belum optimal karena keuntungan total yang diterima masih dapat ditingkatkan. Besar keuntungan ii

3 tersebut Rp atau sebesar 15,87 persen dari keuntungan yang diperoleh selama periode penelitian. Pada penelitian ini kendala aktif yang sebaiknya tidak perlu ditambah ketersediaannya adalah penggunaan OVD, gas LPG. Sebaliknya kendala aktif yang sebaiknya ditambah adalah kendala penggunaan lahan dan kandang. Keuntungan optimal yang dapat dicapai HHF jika harga turun lima persen sebesar Rp Nilai fungsi tujuan ini lebih kecil 50,51 persen bila dibandingkan dengan nilai fungsi tujuan versi awal. Sedangkan selisih solusi optimal skenario I lebih kecil Rp bila dibandingkan dengan keuntungan aktual yang diterima HHF. Sedangkan keuntungan optimal yang dapat dicapai HHF jika ketersediaan pakan diturunkan lima persen sebesar Rp Nilai fungsi tujuan ini lebih besar 42,83 persen bila dibandingkan dengan nilai fungsi tujuan versi awal. Sedangkan selisih solusi optimal skenario II dengan keuntungan aktual yang diterima HHF sebesar Rp Hal ini menunjukkan bahwa dengan penurunan harga jual ayam ras pedaging sebesar lima persen, akan menyebabkan keuntungan yang diterima HHF selama tujuh periode menurun sebesar 41,18 persen. Sedangkan penurunan ketersediaan pakan sebesar lima persen, akan menyebabkan keuntungan yang diterima HHF selama tujuh periode meningkat sebesar 2,82 persen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan HHF sebaiknya melakukan alokasi penggunaan input-input produksi secara optimal dengan meningkatkan efisiensi, terutama penggunaan pakan dan DOC. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan manajemen pemberian pakan yang tepat dan bekerjasama dengan perusahaan breeder yang mempunyai record baik. Penggunaan tenaga kerja sebaiknya lebih dioptimalkan dengan cara mengurangi jumlah tenaga kerja yang berlebih dan meningkatkan kerjanya. Tenaga kerja anak kandang sebaiknya memelihara minimal ekor ayam ras pedaging selama satu periode produksi. Selain itu penambahan kapasitas kandang akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh HHF. Tajurhalang merupakan lokasi kandang dengan biaya per ekor tertinggi sebesar Rp dengan keuntungan Rp per ekor. Hal tersebut dikarenakan ayam di lokasi ini lebih rentan terserang penyakit dibandingkan lokasi kandang lainnya. Lokasi kandang Tajurhalang sebaiknya meningkatkan keuntungan per ekor ayam agar lokasi kandang ini masuk dalam solusi optimal. Peningkatkan keuntungan per ekor ayam yang dijual harus lebih besar dari Rp Oleh karena itu lokasi kandang Tajurhalang harus lebih intensif dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit. iii

4 OPTIMALISASI USAHA PRODUKSI AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh GERLINA WIRA MASYTO SIREGAR A Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 iv

5 Judul : OPTIMALISASI USAHA PRODUKSI AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Nama : Gerlina Wira Masyto Siregar NRP : A Program Studi : Ekstensi Manajemen Agribisnis Menyetujui, Dosen Pembimbing Skripsi Ir. Netti Tinaprilla, MM NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian IPB Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr. NIP Tanggal Lulus Ujian : 19 September 2008 v

6 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BERJUDUL OPTIMALISASI USAHA PRODUKSI AYAM RAS PEDAGING (KASUS PADA HASJRUL HARAHAP FARM DI DESA CIMANGGIS, KECAMATAN BOJONG GEDE, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT ) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN- BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, September 2008 Gerlina Wira Masyto Siregar A vi

7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 20 November 1982 sebagai anak ketiga dari 6 bersaudara pasangan Galanggang Siregar dan Halimah Gultom. Tahun 1995 penulis menamatkan pendidikan dasar di SDN 12 Padangsidimpuan Sumatera Utara. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 2 Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan dan lulus pada tahun Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMUN 3 Padangsidimpuan. Selepas SMU tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Diploma III Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMDK dengan Program Studi Teknologi Benih, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian dan lulus pada tahun Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. vii

8

9 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Optimalisasi Usaha Produksi Ayam Ras Pedaging (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Intitut Pertanian Bogor. Skripsi ini berisi tentang optimalisasi keuntungan dengan input-input kendala yang dihadapi oleh peternak ayam ras pedaging. Penelitian dilakukan di Desa Cilodong Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat selama bulan Mei sampai September Sumbangsih karya ilmiah berupa skripsi ini seperti setitik kristal garam di lautan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pihak yang memerlukan. Amin. Bogor, Oktober 2008 Penulis i

10 UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Optimalisasi Usaha Produksi Ayam Ras Pedaging (Kasus Pada Hasjrul Harahap Farm di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Dalam pelaksanaan skripsi ini tidak luput dari dukungan dan bantuan banyak pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Orang tua terkasih yang telah memberikan kasih sayang yang tidak terbatas, doa, dukungan moril dan materi pada penulis. 2. Ir. Netti Tinaprilla, MM selaku Dosen Pembimbing atas pengarahan dan kesabarannya selama proses penyusunan skripsi. 3. Dr. Ir. Suharno. M. Adev selaku dosen penguji utama pada ujian sidang skripsi. 4. Tintin Sarianti, SP selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan kritik dan saran pada penulis. 5. Ir. Muhammad Firdaus, MSi selaku dosen evaluator pada saat kolokium yang memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan proposal peelitian. 6. Shilvia Agung Dhiany selaku pembahas seminar yang memberikan kritik dan saran berharga untuk penyempurnaan skripsi ini. ii

11 7. Bapak Hasjrul Harahap, Mbak Wida dan Mas Slemet seluruh staf di HHF atas kesediaannya meluangkan waktu sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. 8. Adik-adikku tersayang (Ummi, Imam dan Anggi) yang menjadi inspirasi dalam segala hal. 9. Kak Fitri, bang Saut dan bang Aswin yang tidak bosan-bosannya memberikan motivasi dan doa. 10. Maulana dan Hanif yang selalu membuat ibu tersenyum dan bahagia. 11. Nenek godang dan Nenek menek yang selalu berdoa untuk keberhasilanku. 12. Bou Nisma atas motivasi serta doa yang tak terhingga. 13. Spesial buat Endri yang selalu sabar menghadapi penulis dan selalu setia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, memberi semangat, doa dan selalu memotivasi penulis. Tanpa Endri mungkin skripsi ini tidak selesai. 14. Almarhum nenek Haji dan nenek Menek. 15. Om Giato yang memberikan dukungan, semangat dan doa. 16. Bang Dayat dan bang Isro yang memotivasi penulis sehingga penulis semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 17. Dian, kak Wisny, Ita dan semua anak-anak Bagunde 17 yang selalu sabar menghadapi penulis disaat penulis marah dan pusing di kosan. 18. Mas Larno atas saran dan informasi-informasi yang diberikan tentang beternak ayam ras pedaging. 19. Anak-anak ekstensi MAB yang selalu memburu waktu seminar. 20. Dewi, Dodi dan Manman yang bersedia hadir saat kolokium dan seminar. iii

12 21. Teman-teman terbaikku Dwi, Iwan, Okta dan Indah yang selalu membantu dan mendengarkan keluh kesah penulis. 22. Mba Rahmi, Mba Nur, Mba Maya serta segenap staf Proemas yang tanpa lelah membantu kelancaran administrasi perkuliahan. iv

13 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... i ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Manajemen Peternakan Ayam Ras Pedaging Day Old Chick (DOC) Pakan Obat-obatan, vitamin, vaksin dan desinfektan (OVD) Tenaga Kerja Kandang Penelitian Terdahulu BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Produksi Kombinasi Produksi Optimal Optimalisasi Kerangka Pemikiran Operasional BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Responden v

14 4.4. Metode Pengolahan Data Menentukan Koefisien Teknis Keuntungan Usaha Peternakan Hasjrul Harahap Farm Menentukan Fungsi Tujuan Metode Analisis Data BAB V KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Keadaan Geografis dan Iklim Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Hasjrul Harahap Farm Manajemen dan Tatalaksana Ayam Ras Pedaging BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Penggunaan Input-input Produksi Input Produksi Tetap Input Produksi Variabel Penerimaan Biaya Keuntungan Hasil Optimalisasi Tingkat Keuntungan Pada Kondisi Optimal Tingkat Penggunaan Input dan Output Pada Kondisi Optimal Analisis Sensitivitas Analisis Post Optimal Skenario I Skenario II BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

15 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1 Jumlah Produksi dan Konsumsi Daging Ayam Penduduk Indonesia Tahun Data Produksi dan Populasi Ayam Ras Pedaging Tahun Impor Daging Segar di Indonesia Tahun Penerimaan Hasjrul Harahap Farm Januari 2007 sampai dengan April Penelitian-penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian Penggunaan Peralatan Kandang di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Koefisien Penggunaan Peralatan Kandang di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Jumlah dan Luas Penggunaan Kandang di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Koefisien Penggunaan Pakan dan DOC di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Penggunaan Tenaga Kerja di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Penggunaan Obat-obatan, Gas LPG dan Sekam di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Produksi, Penerimaan Hasjrul Harahap Farm di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Biaya Produksi yang Dikeluarkan oleh Hasjrul Harahap Farm di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode vii

16 14 Total Produksi, Keuntungan, Keuntungan per Ekor Hasjrul Harahap Farm di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Nilai Reduced Cost Hasil optimalisasi Usaha Ayam Ras Pedaging Selama Tujuh Periode Nilai Slack or Surplus dan Dual Penggunaan Input-input Usaha Ayam Ras Pedaging HHF Analisis Sensitivitas Koefisien Penggunaan Fungsi Tujuan HHF Tahun 2007 Sampai April Analisis Sensitivitas Fungsi Kendala Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging HHF Tahun 2007 Sampai April Nilai Reduced Cost Hasil Optimalisasi Usaha Ayam Ras Pedaging Skenario I Nilai Reduced Cost Hasil Optimalisasi Usaha Ayam Ras Pedaging Skenario II viii

17 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1 Kurva Batas Kemungkinan Produksi Kurva Kombinasi Output yang Efisien Kerangka Pemikiran Operasional Skema Proses Produksi di HHF ix

18 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1 Model Optimalisasi Hasil Optimalisasi Model Optimalisasi Skenario I Hasil Optimalisasi Skenario I Model Optimalisasi Skenario II Hasil Optimalisasi Skenario II x

19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran akan gizi menyebabkan permintaan terhadap hasil ternak ayam ras pedaging sebagai sumber protein hewani semakin meningkat. Peningkatan permintaan tersebut dapat dilihat dari sisi konsumsi yang ditunjukkan oleh Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Konsumsi Daging Ayam Penduduk Indonesia Tahun Tahun Jumlah Penduduk Konsumsi Daging Ayam Pertumbuhan (ribu orang) (ribu ton) (%) , ,55 18, ,57 14, ,52 2, ,94 12, ,28 0,54 Sumber : Maret 2007 Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi daging ayam dari tahun 2000 sampai dengan 2005 sebesar 1.169,66 ribu ton per tahun. Konsumsi terbesar terjadi pada tahun 2005 yaitu 1.365,28 ribu ton. Pada tahun 2003 dan 2005 konsumsi daging ayam hanya meningkat masing-masing 26,95 dan 7,34 ribu ton. Tingginya tingkat konsumsi daging ayam ini membuat pengusaha peternakan dari berbagai daerah di Indonesia berusaha mengembangkan bisnis ayam ras pedaging untuk memenuhi peluang tersebut. Hal ini dapat dilihat pada data produksi dan populasi ayam ras pedaging (Tabel 2). 1

20 Tabel 2. Data Produksi dan Populasi Ayam Ras Pedaging Tahun Tahun Produksi (ribu ton) Pertumbuhan (%) Populasi (ribu ekor) Pertumbuhan (%) , ,95 4, ,43 17, ,9 40, ,79 39, ,1 2, ,89-2, ,09 9, ,84-8, ,1-7, ,68 4, ,26 10, ,45-1,68 Sumber Data : Mei 2007 Tabel 2 menunjukkan adanya peningkatan produksi dari tahun 2000 sampai tahun 2006 sebesar 67,23 persen dari sekitar 515 ribu ton menjadi 861,26 ribu ton. Pada tahun 2004 dan 2006 terjadi penurunan populasi ayam ras pedaging masing-masing ,05 dan ,23 ribu ekor. Penurunan tersebut terjadi akibat adanya wabah flu burung yang menyerang ayam ras pedaging. Akibatnya banyak unggas yang dimusnahkan. Kebutuhan konsumsi daging setiap tahunnya meningkat. Produksi daging dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut sehingga dilakukan impor daging ayam dari berbagai negara seperti yang dicantumkan pada Tabel 3. Tabel 3. Impor Daging Ayam di Indonesia Tahun Tahun Volume Impor (ribu ton) Pertumbuhan (%) , ,60 37, ,67-13, ,42 1, ,85 17, ,18 14,52 Sumber : Mei

21 Pada Tabel 3 dapat dilihat volume impor dari tahun 2002 sampai dengan 2005 cenderung meningkat. Hal tersebut menunjukkan bahwa produksi ayam ras dalam negeri belum optimal. Sehingga pada jangka panjang, impor daging ayam ras yang tinggi akan mempengaruhi pasar peternak ayam ras dalam negeri. Sehingga peternak dalam negeri dituntut berproduksi lebih efisien agar dapat mempertahankan pangsa pasar ayam ras dalam negeri. Untuk itulah maka penelitian mengenai optimalisasi usaha ayam ras pedaging sangat diperlukan Perumusan Masalah Hasjrul Harahap Farm (HHF) merupakan salah satu usaha peternakan yang memiliki tujuan memperoleh keuntungan dalam usahanya. Untuk memenuhi tujuan tersebut cara yang dilakukan adalah dengan menekan biaya produksi yang dikeluarkan atau meningkatkan penerimaan. Selama tujuh periode, penerimaan perusahaan HHF berfluktuasi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Penerimaan Hasjrul Harahap Farm Januari 2007 sampai dengan April 2008 Periode Penerimaan (Rp) Pertumbuhan (%) I II ,348 III ,347 IV ,765 V ,513 VI ,191 VII ,425 Sumber : Laporan Keuangan Hasjrul Harahap Farm, 2007 sampai dengan Maret 2008 Penerimaan perusahaan yang berfluktuasi disebabkan kualitas DOC yang kurang baik dan fluktuasi harga jual ayam ras pedaging. Kualitas DOC yang diterima tidak baik terjadi akibat HHF tidak mempunyai perusahaan breeder tetap. 3

22 Sehingga kualitas DOC tidak sama di setiap periodenya. Keputusan itu diambil karena ada kecenderungan perusahaan breeder lebih mengutamakan memasok DOC pada peternakan berskala perusahaan. Sedangkan HHF merupakan peternak berskala sedang dengan kapasitas produksi ekor per periode. Akibatnya kualitas DOC yang diterima oleh HHF tidak baik. Biaya DOC mencapai 21 persen dari total biaya produksi. DOC yang berkualitas tidak baik dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, meningkatnya mortalitas lebih dari lima persen selama periode pemeliharaan. Selain itu nilai konversi pakan akan meningkat di atas 1,76 dengan umur pemeliharaan 42 hari. Rata-rata konversi pakan di HHF 1,66 dengan waktu pemeliharaan 32 hari. Padahal nilai konversi pakan dengan umur pemeliharaan 32 hari hanya 1,59. Sehingga biaya pakan yang harus dikeluarkan semakin tinggi, yang akhirnya dapat mengurangi tingkat keuntungan. Selain itu HHF juga menghadapi permasalahan penggunaan tenaga kerja yang belum optimal. Kualitas DOC yang tidak baik, penggunaan tenaga kerja yang belum optimal merupakan penyebab tingginya biaya produksi sehingga keuntungan yang diperoleh berkurang. Kelebihan penggunaan tenaga kerja pada HHF dikarenakan satu anak kandang memelihara kurang dari standar jumlah yang ditentukan. Umumnya satu anak kandang mampu memelihara ayam sampai dengan ekor ayam ras pedaging per periode. Tetapi kondisi yang berbeda terjadi di HHF, satu anak kandang hanya memelihara ekor ayam ras pedaging per periode. Sehingga diperlukan penyelesaian untuk mengoptimalkan alokasi penggunaan input-input produksi sehingga tercapai kondisi optimal. 4

23 Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana optimalisasi produksi ayam ras pedaging di Hasjrul Harahap Farm? 1.3.Tujuan Penelitian 1. Menganalisis optimalisasi tingkat produksi ayam pedaging. 2. Menganalisis optimalisasi penggunaan input-input produksi usaha ayam ras pedaging agar dapat mencapai kondisi optimal. 3. Menganalisis pengaruh perubahan harga jual ayam ras pedaging dan penggunaan pakan terhadap solusi optimal Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi perusahaan, penulis, dan pembaca. Adapun kegunaan penelitian secara terperinci sebagai berikut : 1. Menyediakan informasi yang berguna untuk mendukung keberlangsungan usaha dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan optimalisasi usaha ayam ras pedaging agar produksi dan pendapatan dapat ditingkatkan. 2. Memberikan informasi bagi instansi-instansi yang terkait dalam bidang pendidikan tentang penggunaan metode program linear dalam suatu penelitian. 3. Memberikan informasi bagi para peternak lainnya yang mengikuti pola serupa dengan peternakan Hasjrul Harahap Farm. 5

24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Perkembangan jumlah skala usaha peternakan ayam selalu bertambah dari tahun ke tahun, dari jumlah dan skala usaha yang kecil (rakyat) menjadi skala industri dengan jumlah ayam yang dipelihara mencapai ratusan ribu sampai jutaan ekor ayam. Menurut Fadilah et al. (2007), usaha peternakan ayam ras pedaging dibagi menjadi tiga kategori skala usaha yaitu skala kecil (peternakan rakyat), skala sedang (peternak mapan) dan skala besar (skala perusahaan). Batasan skala usaha tersebut sebagai berikut : 1. Skala kecil (peternakan rakyat) Jumlah ayam yang dibudidayakan sampai dengan ekor ayam ras pedaging per periode produksi. Peternakan rakyat mempunyai karakteristik seperti modal terbatas, kontinuitas usaha sepanjang tahun tidak lancar, kepemilikan bersifat perseorangan. 2. Skala sedang (peternak mapan) Jumlah ayam yang dipelihara sampai dengan ekor ayam ras pedaging per periode produksi. Skala usaha sedang dicirikan dengan manajemen pemeliharaan yang lebih maju dibandingkan dengan skala usaha kecil. Status skala usaha ini masih milik perseorangan dan secara legal belum membentuk perusahaan yang berbadan hukum. 6

25 3. Skala besar (skala perusahaan) Peternakan ini sudah bernaung di bawah perusahaan dan telah berbadan hukum. Jumlah ayam yang dibudidayakan lebih dari ekor per periode produksi. Selain itu peternakan ini umumnya menjalin kerjasama dengan peternakan rakyat dengan pola kemitraan Manajemen Peternakan Ayam Ras Pedaging Manajemen peternakan mencakup semua kegiatan yang dimulai dari proses produksi dan input-input yang dipakai peternakan di dalam maupun di luar kegiatan peternakan. Pada intinya, manajemen peternakan ini sebagai alat bantu bagi peternak untuk memudahkan pelaksanaan rutin peternakan. Manajemen peternakan bersifat seni, dalam arti konsep yang dipakai oleh peternak itu bukan yang seharusnya tetapi apa yang sebaiknya (Rasyaf, 2003). Pengelolaan memegang peranan penting karena bibit yang baik tanpa pengelolaan yang baik tidak akan mencapai produksi yang optimum. Pengelolaan (tata laksana) merupakan suatu usaha dari peternak untuk menyediakan lingkungan hidup yang dibutuhkan ayam, sehingga ayam mampu menunjukkan potensi secara maksimum (Sarawati, 1989). Faktor produksi merupakan barang atau jasa untuk mempermudah suatu proses produksi dan turut menentukan keberhasilan suatu usaha. Produksi yang tinggi dapat tercapai bila semua faktor produksi tersedia dalam jumlah yang cukup dan bermutu baik dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan produksinya (Bruce dan Tailor, 1994). Menuruf Fadilah (2007), faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usaha peternakan ayam ras pedaging 7

26 adalah bibit ayam atau DOC, pakan, tenaga kerja, obat-obatan, vaksin, vitamin dan bahan penunjang (sekam, listrik, dan bahan bakar) Day Old Chick (DOC) Day Old Chick memegang peranan penting untuk menghasilkan produk, baik jumlah maupun mutu produk. Ketersediaan bibit harus senantiasa ada untuk menjamin kelangsungan produksi. Bukan hanya itu, kontinuitas pasokan bibit juga harus dijaga dan dikontrol. Kondisi bibit ayam yang populer dengan sebutan DOC sama dengan anak ayam umur sehari atau kuri (kuthuk umur sehari) sangat menentukan keberhasilan usaha ternak ayam (Sudarmono, 2003). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan bibit ayam. Menurut Rasyaf (2003) yang mempengaruhi penentuan bibit ayam yaitu : harga bibit ayam, sistem pembayaran, pelayanan purna jual, reputasi pembibit yang bersangkutan Pakan Pakan merupakan sarana produksi peternakan yang sangat penting dalam usaha produksi ternak. Pakan juga merupakan sekumpulan dari sejumlah bahan makanan ternak terpilih. Adapun bahan pakan meliputi jagung, tepung ikan, bungkil kelapa, bungkil kedelai, hijauan dan bahan lainnya yang mengandung nutrisi. Menurut Susanto dan Retno (2002) pakan merupakan komponen yang menyedot biaya tertinggi dari usaha ternak ayam, yaitu mencapai persen dari total biaya produksi. Oleh karena itu pengelolaan pakan sangat penting diperhatikan. Pengelolaan pakan meliputi jenis pakan, kualitas pakan, waktu pemberian dan konsentrasi pakan yang diberikan pada ternak. 8

27 Obat-obatan, vitamin, vaksin dan desinfektan (OVD) Peternak harus selalu memperhatikan gejala-gejala yang terlihat dari ternak. Untuk itu peternak harus selalu memiliki bahan dan peralatan yang digunakan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit pada ternak. Bahan dan peralatan tersebut harus tersedia setiap saat diantaranya vaksin dan obatobatan. Obat-obatan dan vaksin digunakan untuk mempertahankan kondisi sehat pada ternak dan mencegah penyakit yang berasal dari virus. Obat-obatan, vaksin dan anti boitik serta vitamin digunakan untuk pengobatan ternak yang terserang penyakit. Dengan demikian dapat mendukung pertumbuhan sehingga ternak ayam ras pedaging dapat tumbuh secara optimal Tenaga Kerja Menurut Hartono (2006) pada dasarnya kegiatan pokok dari tenaga kerja dalam suatu usaha peternakan adalah pemberian pakan dan pembersihan kandang. Kegiatan lain seperti pengawasan dan pencegahan penyakit hanya merupakan pendukung. Namun, yang paling penting diperhatikan oleh para pengusaha atau peternak adalah pengorganisasian tenaga kerja. Pengorganisasian tenaga kerja dilakukan untuk menciptakan efisiensi tenaga kerja. Pengorganisasian tenaga kerja berkaitan dengan pembagian tugas kerja kepada masing-masing tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam suatu usaha peternakan sebaiknya disesuaikan dengan skala usaha, karena berdampak pada biaya produksi yang akan dikeluarkan Kandang Kandang menjadi salah satu faktor produksi yang harus diperhatikan dengan baik. Kandang berfungsi untuk melindungi ternak ayam dari pengaruh 9

28 buruk iklim, seperti hujan, panas matahari atau gangguan-gangguan lainnya. Pada dasarnya kandang berfungsi untuk mempermudah tata laksana pemeliharaan dan pengontrolan ternak. Kandang yang memenuhi syarat-syarat perkandangan akan memberikan dampak positif karena ternak menjadi senang dan tidak stres. Sehingga dengan kondisi tersebut produksi ternak yang dipelihara lebih optimal (Sudaryani dan Hari, 2002). Ternak pun menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit Penelitian Terdahulu Optimalisasi adalah pencapaian suatu tindakan atau keadaan yang terbaik dari sebuah masalah keputusan pembatasan sumberdaya. Adapun penelitian yang berkaitan dengan optimalisasi penggunaan faktor-faktor produksi dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor produksi seperti bibit, pakan, obat-obatan, dan tenaga kerja sangat mempengaruhi produksi dalam usaha peternakan ayam ras pedaging. Hal tersebut disimpulkan dari penelitian Rohyana (2004) dan Murjoko (2004). Penelitian Ermayati (2006) dan Murni (2006) dilakukan pada usaha ternak ayam ras pedaging dengan pola kemitraan. Penelitian Ermayati menghasilkan nilai keuntungan aktual sebesar Rp lebih kecil dari nilai keuntungan pada kondisi optimal sebesar Rp (8,6 persen). Sedangkan penelitian Murni (2006) menghasilkan selisih antara keuntungan aktual dengan optimal sebesar 0,75 persen. 10

29 Penelitian Wayan (2001) dilakukan pada usaha peternakan ayam ras pedaging dengan pola mandiri. Hasil perhitungan menunjukkan selisih antara keuntungan aktual dengan keuntungan pada kondisi optimal sebesar 28,11 persen. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan input-input produksi oleh usaha peternakan ayam ras pedaging pola kemitraan lebih efisien dari pada pola mandiri. Analisis sensitivitas yang terdapat pada penelitian terdahulu dilakukan dengan cara menurunkan harga jual ayam ras pedaging dan mengurangi penggunaan pakan atau disebut skenario. Penurunan harga tersebut didasarkan pada nilai tingkat inflasi yang terjadi pada tahun tersebut. Besarnya penurunan harga jual ayam ras pedaging antara lima sampai sepuluh persen. Ermayati (2006), skenario I dilakukan dengan menurunkan harga ayam ras pedaging sebesar sepuluh persen yang menyebabkan nilai fungsi tujuan berubah menjadi Rp Nilai fungsi tujuan pada kondisi optimal awal adalah sebesar Rp Selisih dari kedua nilai tersebut adalah - Rp Sedangkan selisih antara kondisi optimal skenario I dengan kondisi aktual sebesar - Rp Skenario II dilakukan dengan mengurangi penggunaan pakan sebesar sepuluh persen. Skenario ini menyebabkan nilai fungsi tujuan berubah menjadi Rp Selisih skenario II dengan kondisi optimal awal sebesar - Rp Sedangkan selisih skenario II dengan kondisi aktual sebesar Rp Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada skala usahanya. Penelitian Wayan (2001) dilakukan pada usaha peternakan ayam ras 11

30 pedaging dengan skala kecil ( ekor per periode). Sedangkan penelitian ini dilakukan pada usaha peternakan ayam ras pedaging dengan skala produksi per periode (skala sedang). Selain itu penelitian ini berbeda dalam hal jenis usaha. Penelitian Ermayati (2006) dan Murni (2006) dilakukan pada usaha peternakan dengan pola inti plasma. Sedangkan penelitian ini dilakukan pada usaha peternakan ayam ras pedaging mandiri. 12

31

32 Tabel 5. Penelitian-penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian. 13 No Penulis Tahun Judul Alat Analisis Hasil 1. Ni Wayan 2001 Optimalisasi Program Linear Ika Arisani Penggunaan Faktorfaktor Produksi Suatu Kasus pada Perusahaan Peternakan Ayam Pedaging CV. Pekerja Keras, Bogor 2. Jaja Fungsi produksi Rohyana Cobb Duoglas 2004 Analisis Pendapatan Dan Efisiensi Faktor- Faktor Produksi Usaha Peternakan Itik Petelur Di Kecamatan Kresek Tanggerang 3. Murjoko 2004 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor- Faktor Produksi Dan Pendapatan Usahatani Ayam Ras Pedaging (Kasus Kelompok Peternak Plasma Di Kabupaten Karang Anyar pada PT. Mitra Makmur Sejahtera Wilayah Kerja Sura Karta Jawa Tengah) Fungsi produksi Cobb Douglas Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi di perusahaan CV. Pekerja Keras kurang optimal. Terlihat dari keuntungan aktual lebih kecil 28,11 persen dari keuntungan pada kondisi optimal. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha peternakan itik petelur tidak efisien. Faktor produksi jumlah ikan, curahan waktu dan lama produksi berpengaruh nyata terhadap produksi telur itik. Murjoko dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa faktor produksi bibit DOC, pakan, tenaga kerja dan OVK (obat, vitamin dan vaksin) berpengaruh nyata terhadap produksi ayam ras pedaging 12

33 4. Febtrya 2004 Optimalisasi Faktor- Faktor Produksi Peternakan Kambing Perah (Kasus Di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Citra Ras Kabupaten Bogor) 5. Ermayati 2006 Optimalisasi Produksi Usaha Budidaya Ayam Ras Pedaging pada Kelompok Mitra Perusahaan Perdana Putera Chicken, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 6. Ari Murni 2006 Optimalisasi Penggunaan Faktorfaktor Produksi pada Peternakan Ayam Ras Pedaging Mitra CV. Janu Putro di Kec. Pamijahan Kab. Bogor Program Linear Program Linear Program Linear Hasil analisa menyimpulkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi belum optimal. Hal tersebut terlihat dari produksi aktual susu sebanyak liter lebih kecil dari produksi optimal sebesar liter. Sedangkan jumlah anak kambing terjual sebesar 400 ekor sudah melebihi batas minimum penjualan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Program Lindo, keuntungan aktual yang diperoleh peternakan ayam ras pedaging rata-rata Rp , sedangkan pada kondisi optimal keuntungan yang dapat diperoleh sebesar Rp Artinya penggunaan faktor-faktor produksi pada kelompok peternak mitra Perdana Putra Chicken (PPC) belum optimal. Hasil analisis dengan menggunakan linier programming dapat disimpulkan bahwa usahatani ayam ras pedaging yang dijalankan peternak mitra CV. Janu Putro pada umumnya sudaha optimal. Dari tujuh peternak yang dijadikan sampel, lima diantaranya sudah optimal. Hal tersebut tercermin dari selisih keuntungan pada kondisi aktual dengan kondisi optimal hanya 0,75 persen

34

35 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Produksi Produksi secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan dalam arti sempit produksi hanya dimaksudkan sebagai kegiatan pengolahan dalam pabrik yang menghasilkan produk berupa barang jadi atau barang setengah jadi, barang industri maupun komponen-komponen penunjang. Fungsi produksi merupakan hubungan fisik antara jumlah input dengan jumlah output. Menurut Nicholson (2002) fungsi produksi, menjelaskan bauran berbagai input untuk menghasilkan output. Dalam bentuk matematika sederhana, fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut : Q = f(k,l,,n) Dimana : Q = Output yang dihasilkan selama satu periode tertentu K = Kapital (modal) L = Labour (jam tenaga kerja) n = Faktor lain yang mempengaruhi produksi Kombinasi Produksi Optimal Penentuan kombinasi produksi optimal untuk memperoleh keuntungan maksimum dapat dijelaskan melalui kurva kemungkinan produksi dan garis 15

36 isorevenue. Menurut Lipsey (1995) kurva kemungkinan produksi mengungkapkan tiga konsep, yaitu kelangkaan (scarcity), pilihan (choice), dan opportunity cost. Kelangkaan ditunjukkan oleh kombinasi-kombinasi yang tidak dapat dicapai melebihi batas. Pilihan ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih berbagai titik-titik alternatif yang bisa dicapai sepanjang batas. Opportunity Cost merupakan keputusan memproduksi satu barang lebih sedikit agar dapat memproduksi barang lain dalam jumlah yang banyak dan pada kurva diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut kekanan bawah. Batas kemungkinan produksi memisahkan kombinasi output yang bisa dicapai atau dipilih (titik a, b, dan c) dan kombinasi output yang tidak bisa dicapai (titik d) dapat dilihat pada Gambar 1. Kurva kemungkinan produksi mempunyai slope negatif karena sumberdaya bersifat terbatas. Artinya satu jenis barang bisa diproduksi lebih banyak hanya jika barang lain diproduksi lebih sedikit. Y Kombinasi yang tidak bisa dicapai b d a Kombinasi yang bisa dicapai c Batas kemungkinan produksi X Gambar 1. Batas Kemungkinan Produksi Sumber : Lipsey,et al.,

37 Menurut Nicholson (1999), kurva kemungkinan produksi disebut juga isoquant karena masing-masing titik dalam kurva menunjukkan kombinasi input yang akan menghasilkan output dalam jumlah yang sama. Garis isoquant merupakan garis yang menunjukkan kombinasi output yang dapat dijual perusahaan yang akan memberikan penerimaan tertentu. Y A a c E Batas kemungkinan produksi b TR 2 TR 1 isorevenue 0 d B X Gambar 2. Kombinasi Output yang Efisien Sumber : Lipsey, et al., 1995 Gambar 2 memperlihatkan kurva kemungkinan produksi untuk X dan Y ditunjukkan oleh daerah OAEB. Garis isorevenue ditunjukkan oleh garis TR 1 dan TR 2 (TR 2 >TR 1 ). Kombinasi produksi optimal diperoleh pada saat kurva kemungkinan produksi bersinggungan dengan garis isorevenue (titik E). Kombinasi produksi di titik E sebesar d untuk barang X dan sebesar c untuk barang Y. Pada titik ini total penerimaan yang diterima perusahaan sudah maksimal yaitu sebesar TR 2. Jika kombinasi produksi dititik a dan b maka penerimaan perusahaan tidak maksimal yaitu sebesar TR 1. 17

38 Optimalisasi Nicholson (1992) menyatakan optimalisasi atau optimasi merupakan alat yang penting untuk mengembangkan model-model yang mengasumsikan bahwa para pelaku ekonomi secara rasional mengejar sasaran tertentu seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Memaksimumkan keuntungan dilakukan dengan menggunakan atau mengalokasikan masukan (biaya) tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum. Sedangkan meminimumkan biaya dilakukan dengan cara menggunakan masukan (biaya) yang paling minimum untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Persoalan optimalisasi terbagi atas dua jenis yaitu optimalisasi dengan kendala atau tanpa kendala. Optimalisasi dengan kendala membagi solusi optimal menjadi maksimisasi terkendala (memaksimumkan sesuatu dengan adanya kendala) dan minimisasi kendala (meminimumkan sesuatu dengan adanya kendala). Sedangkan optimalisasi tanpa kendala, faktor-faktor yang menjadi kendala terhadap pencapaian fungsi tujuan diabaikan sehingga penentuan nilai maksimum atau minimum tidak terbatas pada pilihan-pilihan yang tersedia. Solusi yang diperoleh dari suatu permasalahan yang dihadapi terkadang bukan merupakan solusi yang terbaik. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala yang bersifat fisik maupun teknis. Linear programming merupakan salah satu teknis optimalisasi yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah optimalisasi terkendala. Kelebihan cara ini berasal dari kemampuan komputer untuk mengolah data yang banyak dengan cara efisien. Linear Programming dengan program komputer memberikan kemungkinan untuk mengolah secara 18

39 efisien sehingga percobaan untuk mengganti beberapa perubahan variabel dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan dampaknya dapat diketahui. Kelamahan Linear Programming terletak pada masalah yang dapat dipecahkan. Linear Programming hanya dapat digunakan pada masalahmasalah yang tujuannya unidimensional (tujuan tunggal). Menurut Soekartawi (1991) optimalisasi penggunaan faktor produksi pada prinsipnya adalah bagaimana menggunakan faktor produksi seefisien mungkin. Penggunaan faktor produksi (input) tersebut merupakan upaya menggunakan input (bahan baku, tenaga kerja, mesin dan modal) secara efisien. Menurut Buffa dan Sarin (1996) pemrograman linear sering digunakan untuk mengalokasikan sumberdaya yang terbatas atau langka sebagai kegiatan yang saling bersaing sedemikian sehingga satu kriteria tertentu teroptimasi (minimum atau maksimum). Program linear berkaitan dengan penjelasan suatu dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi linier dan beberapa kendala linier (Mulyono, 1991). Syarat yang harus dipenuhi agar dapat menyusun dan merumuskan suatu persoalan atau permasalahan yang dihadapi ke dalam model program linear adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Tujuan adalah permasalahan yang dihadapi dan ingin dipecahkan serta dicari jalan keluarnya. Fungsi tujuan dapat berupa dampak positif seperti manfaat, keuntungan dan kebaikan yang ingin di maksimumkan atau dampak negatif yang ingin diminimumkan. 19

40 2. Alternatif pembanding Harus ada sesuatu atau berbagai alternatif yang ingin di bandingkan seperti biaya tertinggi dengan biaya terendah, permintaan tertinggi dengan permintaan terendah. 3. Sumberdaya Sumberdaya yang dianalisis harus ada dalam keadaan terbatas. Keterbatasan tersebut disebut sebagai kendala atau syarat ikatan. 4. Perumusan kuantitatif Fungsi tujuan dan kendala tersebut harus dapat dirumuskan secara kuantitatif dalam bentuk model matematika. 5. Keterkaitan variabel Variabel-variabel yang membentuk fungsi tujuan dan kendala harus mempunyai hubungan fungsional atau hubungan keterkaitan. Model dasar dari program linear dapat dirumuskan sebagai berikut: Maksimumkan (minimumkan) : Untuk Dengan syarat untuk semua dan semua 20

41 Keterangan : X j z c j b i a ij : peubah pengambilan keputusan atau (yang ingin dicari: yang tidak diketahui) : nilai skalar kriteria pengambilan keputusan ; suatu fungsi tujuan : parameter yang dijadikan kriteria optimasi, atau koefisien peubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan : sumberdaya yang terbatas, yang membatasi kegiatan atau usaha yang bersangkutan ; disebut pula konstanta atau nilai sebelah kanan dari kendala : koefisien; teknologi peubah pengambilan keputusan (kegiatan yang bersangkutan) dalam kendala ke-i Model program linear mengandung asumsi-asumsi implisit tertentu yang harus dipenuhi agar definisinya sebagai suatu masalah program linear menjadi absah. Asumsi itu menuntut bahwa hubungan fungsional dalam masalah itu adalah linear dan additif, dapat dibagi dan deterministik. 1. Linierity Asumsi ini menginginkan agar perbandingan antara input yang satu dengan input yang lain besarnya tetap dan tidak tergantung pada tingkat produksi. 2. Proporsionalitas Asumsi ini menyatakan bahwa jika variabel pengambilan keputusan (x j ) berubah, maka dampak perubahannya menyebar dalam proporsi yang sama terhadap fungsi tujuan (c j x j ) dan juga fungsi kendala (a ij x ij ). 3. Additivitas Asumsi mensyaratkan bahwa untuk setiap tingkat kegiatan tertentu (x j ) nilai total fungsi sasaran (z) dan pemakaian total dari setiap sumberdaya 21

42 sama dengan jumlah kontribusi atau penggunaan sumberdaya oleh setiap kegiatan yang dilakukan. 4. Divisibilitas Setiap kegiatan pemrograman linear dapat mengambil sembarang nilai fraksional. Jadi suatu kegiatan dapat dibagi ke dalam tingkat-tingkat fraksional. Dengan kata lain, nilai (x j ) boleh integer dan non-integer. 5. Deterministik Semua parameter model (c j, a ij, dan b i ) diasumsikan diketahui konstan. Secara tidak langsung mengasumsikan masalah keputusan dalam satu rangka statis dimana semua parameter diketahui dengan kepastian Kerangka Pemikiran Operasional Meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran akan gizi menyebabkan permintaan terhadap hasil ternak ayam ras pedaging sebagai sumber protein hewani semakin meningkat. Hal tersebut merupakan peluang bagi peternakan ayam ras pedaging untuk memaksimumkan keuntungan, tidak terkecuali Hasjrul Harahap Farm. Adanya kelangkaan DOC, kualitas DOC yang kurang baik dan kelebihan penggunaan tenaga kerja merupakan kendala yang dapat menghambat HHF memanfaatkan peluang tersebut. Hasjrul Harahap Farm juga menghadapi faktor eksternal yang sangat mempengaruhi penerimaan, yaitu fluktuasi harga jual ayam ras pedaging. Oleh karena itu dibutuhkan penyelesaian untuk mengoptimalkan peluang serta kendala-kendala tersebut. 22

43 Optimalisasi produksi dapat dilakukan jika HHF mampu mengidentifikasi tujuan dan kendala-kendala yang dihadapi. Tujuan HHF adalah memaksimumkan keuntungan dengan mengoptimalkan penggunaan input-input produksi. Inputinput produksi tersebut yaitu DOC, pakan, obat-obatan, peralatan kandang serta tenaga kerja. Pemecahan masalah optimalisasi produksi dilakukan dengan menggunakan model linear programming. Model linear programming digunakan untuk mencari keuntungan maksimum yang mungkin dicapai jika perusahaan melakukan pola produksi dengan optimal. Model ini akan menghasilkan pola produksi optimal yang paling memungkinkan untuk dilakukan perusahaan. Tahap berikutnya adalah analisis post optimal untuk melihat pengaruh dari perubahan-perubahan yang terjadi pada parameter-parameter yang dianalisis. Perubahan-perubahan yang dilakukan dalam analisis post optimal ini adalah perubahan harga jual ayam ras pedaging dan ketersediaan pakan. Kemudian hasil analisis post optimal dibandingkan dengan kondisi optimal awal. Hasil dari analisis-analisis tersebut merupakan dasar bagi perusahaan dalam menerapkan kebijakan. Kerangka pemikiran operasional ditunjukkan oleh Gambar 3. 23

44 Hasjrul Harahap Farm Memaksimumkan Keuntungan Meningkatnya konsumsi daging ayam - Kelangkaan DOC, Kualitas DOC yang tidak baik - Penggunaan tenaga kerja yang berlebih - Fluktuasi harga jual ayam ras pedaging Identifikasi Tujuan dan Kendala Optimalisasi Produksi Linear Programming Analisis Primal Analisis Dual Analisis Sensitivitas Analisis Post Optimal Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional 24

45 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di peternakan Hasjrul Harahap Farm (HHF) yang berlokasi di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peternakan tersebut memiliki empat lokasi kandang yang letaknya berjauhan satu sama lain yaitu berjarak ± 2-6 km. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut sedang berusaha mengoptimalkan input-input produksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan September Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak manajemen serta staf HHF. Data sekunder diperoleh dari dokumendokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, beberapa hasil penelitian terdahulu dan literatur yang relevan dengan penelitian. Peubah yang diukur dan dianalisis dalam penelitian ini adalah keuntungan (Rp), penerimaan total (Rp), biaya produksi total (Rp). Selain itu penelitian ini juga mengukur dan menganalisis jumlah atau alokasi penggunaan input-input produksi ayam ras pedaging pada empat lokasi kandang yang dimiliki oleh HHF. Input-input produksi dibagi menjadi input tetap dan input variabel. Input-input tetap terdiri dari penggunaan lahan dan kandang (Rp) serta penggunaan peralatan 25

46 kandang (Rp). Sedangkan yang termasuk input-input variabel adalah DOC (Rp), pakan (Rp), tenaga kerja (Hari kerja Pria atau HKP), gas (Rp), biaya obat-obatan dan vaksin serta desinfektan (Rp), penggunaan sekam (Rp). Input-input produksi ayam ras pedaging tersebut dihitung selama tujuh periode sejak Januari 2007 sampai dengan April Metode Pengambilan Responden Responden sebagai sumber data adalah anak kandang dan kepala kandang. Anak kandang adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan sampai di lokasi kandang tersebut. Kepala kandang adalah tenaga kerja yang mengepalai anak kandang. Pengambilan data utama dilakukan melalui kepala kandang. Sedangkan data-data penunjang seperti tata cara pemeliharaan ayam dilakukan melalui anak kandang di seluruh lokasi kandang yang dimiliki HHF yaitu Bilabong I, Bilabong II, Tajurhalang dan Jampang Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer). Data-data yang telah diolah dan dianalisis tersebut digunakan untuk memberikan alternatif model produksi yang tepat. Kemudian model tersebut diterapkan pada perusahaan sesuai dengan kondisi-kondisi dasar dari setiap masalah. Langkah-langkah dalam menggunakan model linear programming dapat diuraikan sebagai berikut : 26

47 Menentukan Koefisien Teknis Data-data yang telah dikumpulkan, disusun dan disederhanakan untuk mempermudah pengolahan data. Koefisien teknis dicari dengan menganalisis alokasi penggunaan input-input produksi ayam pedaging oleh HHF selama tujuh periode dari Januari 2007 sampai dengan April Data koefisien teknis digunakan untuk menentukan optimalisasi usaha produksi ayam ras pedaging untuk memaksimumkan keuntungan yang diterima oleh HHF Keuntungan Usaha Peternakan Hasjrul Harahap Farm Untuk memperoleh persamaan fungsi tujuan harus diketahui terlebih dahulu nilai rata-rata keuntungan per ekor ayam ras pedaging (c j ) setiap kandang ayam ras pedaging yang dimiliki HHF. Keuntungan dihitung dengan cara mengurangkan biaya produksi terhadap penerimaan setiap lokasi kandang, kemudian hasil pengurangan tersebut dibagi dengan jumlah output utama yaitu ayam ras pedaging. a. Penerimaan Usaha Peternakan Hasjrul Harahap Farm Penerimaan peternakan ayam ras pedaging Hasjrul Harahap Farm merupakan penjumlahan dari penerimaan output utama dan sampingan. Penerimaan untuk setiap output merupakan hasil kali harga dengan jumlah masing-masing output. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : Dimana : : Penerimaan yang diterima oleh pihak usaha peternakan ayam ras pedaging HHF dari masing-masing lokasi kandang dari Januari 2007 sampai dengan April 2008 (Rp/tujuh periode/lokasi kandang) 27

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING KELOMPOK BINA USAHATANI MUSLIM (KBTM) Desa Cilodong, Depok

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING KELOMPOK BINA USAHATANI MUSLIM (KBTM) Desa Cilodong, Depok OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING KELOMPOK BINA USAHATANI MUSLIM (KBTM) Desa Cilodong, Depok ENDRI ZUNAIDI RITONGA A14104670 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR OLEH ARI MURNI A 14103515 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Puyuh Bintang Tiga (PPBT) yang berlokasi di Jalan KH Abdul Hamid Km 3, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Produksi Secara umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR SKRIPSI MAULANA YUSUP H34066080 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Kasus Kemitraan Peternak Plasma Rudi Jaya PS Sawangan, Depok) Oleh : MAROJIE FIRWIYANTO A 14105683 PROGRAM

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT 1 OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : NUR HAYATI ZAENAL A14104112 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN Oleh: RONA PUTRIA A 14104687 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI SUSU OLAHAN (Studi Kasus : Unit Usaha Sapi Perah KUD Mitrayasa, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat)

OPTIMALISASI PRODUKSI SUSU OLAHAN (Studi Kasus : Unit Usaha Sapi Perah KUD Mitrayasa, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat) OPTIMALISASI PRODUKSI SUSU OLAHAN (Studi Kasus : Unit Usaha Sapi Perah KUD Mitrayasa, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat) Oleh : SIESKA RIDYAWATI A14103047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PEMBENIHAN IKAN GURAMI PETANI BERSERTIFIKAT SNI

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PEMBENIHAN IKAN GURAMI PETANI BERSERTIFIKAT SNI ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PEMBENIHAN IKAN GURAMI PETANI BERSERTIFIKAT SNI (kasus di desa Beji Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas,Jawa Tengah) Oleh

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kelangkaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Hal ini menjadi masalah utama ketika keinginan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A 1 ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A14104104 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A 14103696 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh : TEUKU WOYLY BRAJAMUSTI A

Oleh : TEUKU WOYLY BRAJAMUSTI A ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR (Studi Kasus pada Ben s Fish Farm, Desa Cigola, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : TEUKU WOYLY BRAJAMUSTI A14101704

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Operation Research (OR) digunakan dalam penyelesaian masalahmasalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas, atau efisiensi. Metode dalam Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran

Lebih terperinci

: NUSRAT NADHWATUNNAJA A

: NUSRAT NADHWATUNNAJA A ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PAPRIKA HIDROPONIK DI DESA PASIR LANGU, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG Oleh : NUSRAT NADHWATUNNAJA A14105586 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rinadya Yoghurt yang berlokasi di Bukit Asri Ciomas Blok A5 No. 9, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Fungsi Produksi Produksi dan operasi dalam ekonomi menurut Assauri (2008) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI JAMBU BIJI MELALUI PENERAPAN IRIGASI TETES DI DESA RAGAJAYA KEC. BOJONG GEDE, KAB. BOGOR

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI JAMBU BIJI MELALUI PENERAPAN IRIGASI TETES DI DESA RAGAJAYA KEC. BOJONG GEDE, KAB. BOGOR ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI JAMBU BIJI MELALUI PENERAPAN IRIGASI TETES DI DESA RAGAJAYA KEC. BOJONG GEDE, KAB. BOGOR FADIL DHIKAWARA A14103535 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PERUSAHAAN KECAP SEGITIGA MAJALENGKA. Oleh : WAWAN KURNIAWAN A

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PERUSAHAAN KECAP SEGITIGA MAJALENGKA. Oleh : WAWAN KURNIAWAN A ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PERUSAHAAN KECAP SEGITIGA MAJALENGKA Oleh : WAWAN KURNIAWAN A14105620 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor)

ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor) ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor) Oleh FAISHAL ABDUL AZIZ H34066044 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina PTPN IV Medan, Sumatera Utara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi Menurut Salvatore (2002), produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA PT. ANDATU LESTARI PLYWOOD BANDAR LAMPUNG. Oleh: NOVALINA PURBA A

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA PT. ANDATU LESTARI PLYWOOD BANDAR LAMPUNG. Oleh: NOVALINA PURBA A PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA PT. ANDATU LESTARI PLYWOOD BANDAR LAMPUNG Oleh: NOVALINA PURBA A14105694 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KOMODITI AYAM NENEK (GRAND PARENT STOCK BROILER) DI PT. GALUR PRIMA COBBINDO SUKABUMI WEMVI RISYANA A

KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KOMODITI AYAM NENEK (GRAND PARENT STOCK BROILER) DI PT. GALUR PRIMA COBBINDO SUKABUMI WEMVI RISYANA A KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KOMODITI AYAM NENEK (GRAND PARENT STOCK BROILER) DI PT. GALUR PRIMA COBBINDO SUKABUMI WEMVI RISYANA A14105621 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR OLEH ARI MURNI A 14103515 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi Menurut Salvatore (2001), produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Agribisnis peternakan memberikan banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaaan dan berperan dalam pembangunan. Berdasarkan data statistik

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA INSTALASI BIOGAS DALAM MENGELOLA LIMBAH TERNAK SAPI POTONG (PT. WIDODO MAKMUR PERKASA, CIANJUR) Oleh Muzayin A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA INSTALASI BIOGAS DALAM MENGELOLA LIMBAH TERNAK SAPI POTONG (PT. WIDODO MAKMUR PERKASA, CIANJUR) Oleh Muzayin A 1 ANALISIS KELAYAKAN USAHA INSTALASI BIOGAS DALAM MENGELOLA LIMBAH TERNAK SAPI POTONG (PT. WIDODO MAKMUR PERKASA, CIANJUR) Oleh Muzayin A 14105576 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L)

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L) ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L) Oleh : AKBAR ZAMANI A. 14105507 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X. Oleh : ENY PUJIHASTUTI A

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X. Oleh : ENY PUJIHASTUTI A ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X Oleh : ENY PUJIHASTUTI A14105541 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor) ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor) SKRIPSI PUSPA HERAWATI NASUTION H 34076122 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A14104024 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sektor peternakan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional antara tahun 2004-2008 rata-rata mencapai 2 persen. Data tersebut menunjukkan peternakan memiliki

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A 14105563 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR Oleh : Topan Candra Negara A14105618 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

OPTIMALISASI DISTRIBUSI SAYURAN DAN BUAH PADA SENTRA AGRO MANDIRI DI KOTA BOGOR. Oleh : Irwan Firdaus A

OPTIMALISASI DISTRIBUSI SAYURAN DAN BUAH PADA SENTRA AGRO MANDIRI DI KOTA BOGOR. Oleh : Irwan Firdaus A OPTIMALISASI DISTRIBUSI SAYURAN DAN BUAH PADA SENTRA AGRO MANDIRI DI KOTA BOGOR Oleh : Irwan Firdaus A 14104572 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.1 ; Juni 2015 OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ NINA HAIRIYAH Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) Skripsi SRI ROSMAYANTI H 34076143 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A

ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A14105570 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENAGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KREDIT KEPADA KOPERASI PRIMER UNTUK ANGGOTANYA (KKPA) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KREDIT KEPADA KOPERASI PRIMER UNTUK ANGGOTANYA (KKPA) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KREDIT KEPADA KOPERASI PRIMER UNTUK ANGGOTANYA (KKPA) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT ( Studi : PT Sinar Kencana Inti Perkasa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan

Lebih terperinci

PRODUKSI Bogor) Oleh

PRODUKSI Bogor) Oleh OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING (Studi Kasus: Kandang Holil Soma Unggas Farm Bogor) Oleh RIKAWATI KURNIA LATIFAH H24087001 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

Lebih terperinci

RISIKO PRODUKSI DAN HARGA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETERNAKAN AYAM BROILER CV AB FARM KECAMATAN BOJONGGENTENG - SUKABUMI

RISIKO PRODUKSI DAN HARGA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETERNAKAN AYAM BROILER CV AB FARM KECAMATAN BOJONGGENTENG - SUKABUMI RISIKO PRODUKSI DAN HARGA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETERNAKAN AYAM BROILER CV AB FARM KECAMATAN BOJONGGENTENG - SUKABUMI SKRIPSI MUHAMAD SOLIHIN H34067016 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Oleh: NIA YAMESA A14105579 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ARI SUPRIYATNA A

ARI SUPRIYATNA A ANALISIS INTEGRASI PASAR JAGUNG DUNIA DENGAN PASAR JAGUNG DAN DAGING AYAM RAS DOMESTIK, SERTA PENGARUH TARIF IMPOR JAGUNG DAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA Oleh: ARI SUPRIYATNA A14303050 PROGRAM STUDI EKONOMI

Lebih terperinci

Optimalisasi Produksi Bibit Tanaman Hias PT.Inggu Laut Abadi Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Oleh: SRI MARYATI A

Optimalisasi Produksi Bibit Tanaman Hias PT.Inggu Laut Abadi Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Oleh: SRI MARYATI A Optimalisasi Produksi Bibit Tanaman Hias PT.Inggu Laut Abadi Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Oleh: SRI MARYATI A14104021 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian dari pertumbuhan industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan yang

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI KEDELAI NASIONAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA KEDELAI NASIONAL.

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI KEDELAI NASIONAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA KEDELAI NASIONAL. PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI KEDELAI NASIONAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA KEDELAI NASIONAL Oleh : DEDY MARETHA A14104530 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A14104105 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A

ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A14104684 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (Kasus di Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Bogor, Jawa Barat) Oleh : ARTATI WIDIANINGSIH A. 14103659 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KAMPOENG TERNAK DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh : AHMAD JAM AN A

ANALISIS KINERJA KAMPOENG TERNAK DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh : AHMAD JAM AN A ANALISIS KINERJA KAMPOENG TERNAK DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh : AHMAD JAM AN A 14105506 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN BENIH IKAN NILA DI KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN BENIH IKAN NILA DI KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN BENIH IKAN NILA DI KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT Oleh: NORTHA IDAMAN A 14105583 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI POTONG DOMESTIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI POTONG DOMESTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI POTONG DOMESTIK SKRIPSI MARUDUT HUTABALIAN A14105571 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A.14102695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI

PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI (Kasus: Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat) OLEH:

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR SKRIPSI OOM ROHMAWATI H34076115 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT. Oleh: DAVID ERICK HASIAN A

USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT. Oleh: DAVID ERICK HASIAN A USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT Oleh: DAVID ERICK HASIAN A 14105524 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK AYAM DI PROPINSI LAMPUNG DAN JAWA BARAT ANNA FITRIANI

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK AYAM DI PROPINSI LAMPUNG DAN JAWA BARAT ANNA FITRIANI ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK AYAM DI PROPINSI LAMPUNG DAN JAWA BARAT ANNA FITRIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan

Lebih terperinci

Oleh : THOMSON BERUTU A

Oleh : THOMSON BERUTU A ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN RITEL DI KOTA BOGOR (Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square) Oleh : THOMSON BERUTU A 14105616

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KAYU OLAHAN SENGON DI CV. CIPTA MANDIRI, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KAYU OLAHAN SENGON DI CV. CIPTA MANDIRI, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KAYU OLAHAN SENGON DI CV. CIPTA MANDIRI, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH Oleh : FITRI MEGA MULIANTI A14104042 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN Aktivitas usahatani sangat terkait dengan kegiatan produksi yang dilakukan petani, yaitu kegiatan memanfaatkan sejumlah faktor produksi yang dimiliki petani dengan jumlah yang terbatas.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENETAPAN HARGA SUSU DI KOPERASI DENGAN STRUKTUR BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH

HUBUNGAN ANTARA PENETAPAN HARGA SUSU DI KOPERASI DENGAN STRUKTUR BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH HUBUNGAN ANTARA PENETAPAN HARGA SUSU DI KOPERASI DENGAN STRUKTUR BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH Studi Kasus Peternak Anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur

Lebih terperinci

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor)

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) Oleh: NAOMI MUTIARA ERITA S. A14103571 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI. Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI. Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A14104079 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

SKRIPSI AFIF FAKHRUZZAMAN H

SKRIPSI AFIF FAKHRUZZAMAN H ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN IKAN NILA GESIT (Studi : Unit Pembenihan Rakyat Citomi Desa Tanggulun Barat, Kec. Kalijati, Kab. Subang Jawaa Barat) SKRIPSI AFIF FAKHRUZZAMAN H34076008 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI USAHATANI ASPARAGUS (Asparagus officionalis) RAMAH LINGKUNGAN, PT AGRO LESTARI, BOGOR HERLIANA RIDHAWATI A

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI USAHATANI ASPARAGUS (Asparagus officionalis) RAMAH LINGKUNGAN, PT AGRO LESTARI, BOGOR HERLIANA RIDHAWATI A KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI USAHATANI ASPARAGUS (Asparagus officionalis) RAMAH LINGKUNGAN, PT AGRO LESTARI, BOGOR HERLIANA RIDHAWATI A14105555 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Perumusan Fungsi Tujuan Berdasarkan metode penelitian, perumusan model program linear didahului dengan penentuan variabel keputusan, fungsi tujuan, dan kendala. Fungsi tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA (Studi Kasus Peternak Plasma dari Tunas Mekar Farm di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jawa Barat) SKRIPSI MUHAMAD LUCKY MAULANA

Lebih terperinci

PADA MITRA KABUPATEN BOGOR. Oleh: F I T R I A L

PADA MITRA KABUPATEN BOGOR. Oleh: F I T R I A L ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN FINANSIAL PENGGEMUKAN KAMBING DAN DOMBA PADA MITRA TANI FARM, DI KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR Oleh: F I T R I A L A14105549 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Studi Kasus: Kemitraan PT X di Yogyakarta)

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Studi Kasus: Kemitraan PT X di Yogyakarta) ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Studi Kasus: Kemitraan PT X di Yogyakarta) SKRIPSI MEYLANI LESTARI H34066081 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H24103066 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG WARALABA DAN NON WARALABA

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG WARALABA DAN NON WARALABA ANALISIS KEUNTUNGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG WARALABA DAN NON WARALABA (Kasus: Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) Taman Topi dan Rahat Cafe di Bogor) SKRIPSI BESTARI DEWI NOVIATNI

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) Skripsi AHMAD MUNAWAR H 34066007 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR. Oleh: ESTRELLITA LINDIASARI A

ANALISIS KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR. Oleh: ESTRELLITA LINDIASARI A ANALISIS KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR Oleh: ESTRELLITA LINDIASARI A14304078 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU MENTE (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur ) Oleh : Apollonaris Ratu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR. Oleh DESMAN MANURUNG A

KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR. Oleh DESMAN MANURUNG A KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR Oleh DESMAN MANURUNG A 14104663 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A07400606 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT Oleh : SUHENDRI A 14105610 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN an sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat,

I. PENDAHULUAN an sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan usaha ternak ayam di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1970 an sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, yang kemudian mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Pendekatan Model Persamaan Struktural) Oleh : SYAFRUDIN A.14101701

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK PENJUALAN NATA DE COCO KOKTAIL (Sun Coco) (Kasus: PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa Barat)

ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK PENJUALAN NATA DE COCO KOKTAIL (Sun Coco) (Kasus: PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa Barat) ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK PENJUALAN NATA DE COCO KOKTAIL (Sun Coco) (Kasus: PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa Barat) SKRIPSI YUDISTIRA MARFIANDA A14105627 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN IKAN HIAS AIR TAWAR PADA HERU FISH FARM DESA KOTA BATU, KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

OPTIMALISASI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN IKAN HIAS AIR TAWAR PADA HERU FISH FARM DESA KOTA BATU, KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT OPTIMALISASI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN IKAN HIAS AIR TAWAR PADA HERU FISH FARM DESA KOTA BATU, KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT SUSI PUZI ASTUTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Kombinasi Produk Optimum Penentuan kombinasi produksi dilakukan untuk memperoleh lebih dari satu output dengan menggunakan satu input. Hal ini

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RIBBED SMOKED SHEET (Kasus : Perkebunan Widodaren, Kabupaten Jember, Jawa Timur) OLEH JUVENA ELIZABETH A

OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RIBBED SMOKED SHEET (Kasus : Perkebunan Widodaren, Kabupaten Jember, Jawa Timur) OLEH JUVENA ELIZABETH A OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RIBBED SMOKED SHEET (Kasus : Perkebunan Widodaren, Kabupaten Jember, Jawa Timur) OLEH JUVENA ELIZABETH A14103102 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pengembangan sub sektor peternakan perlu untuk dilakukan karena sub

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A14105695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A14104038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Oleh : Nandana Duta Widagdho A14104132 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci