PT. REGIS SOLUSINDO UTAMA
|
|
- Hadian Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PT. REGIS SOLUSINDO UTAMA Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E.48, Kel. Kukusan, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat Telp , Mobile
2 Regis Solution dari PT. Regis Solusindo Utama hadir dalam konsep One Stop Solution untuk segala kebutuhan organisasi atau perusahaan anda. Guna memenuhi kebutuhan klien, kami memberikan Integrated Solution untuk setiap pelayanan kami dengan memadukan antara Pelayanan Jasa Konsultasi dan Training (Services) dengan Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan Barang (Product). Regis Solution selalu berkomitmen untuk memberikan Pelayanan yang Prima sesuai dengan prisip prinsip yang kami pegang teguh yaitu selalu memberikan High Level Solution bagi setiap klien kami. Regis Solution dengan salah satu Core Bussiness kami memberikan pelayanan Konsultasi dan training terutama di bidang Management System, Health, Safety And Environment (HSE) serta Productivity & Improvement. Regis Solution menawarkan konsultasi dan training dengan berbagai fokus : Konsultasi & Training Penerapan ISO 9001, ISO dan OHSAS Konsultasi & Training Penerapan Sistem Manajemen Terpadu Konsultasi & Training Penerapan Iso : 2005 Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) Konsultasi & Training Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) Training Basic Safety Training Emergency Response Training Hazard Identification Untuk menunjang One Stop Solution Regis Solution juga memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan barang terutama untuk bidang Healthty, Safety, Security And Environment Sepeti : Alat Pelingdung Diri (APD) Fire Figthing / Fire Security Safety Sign Safety Cloth AKTA PENDIRIAN : No. 16 Notaris H. Rakhmat Syamsul Rizal, SH, MH N.P.W.P : S.I.U.P : / PM / T.D.P : DOMISILI : 973 /
3 PT. REGIS SOLUSINDO UTAMA Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E.48, Kel. Kukusan, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat Telp , Mobile
4 Regis Solution akan memberikan bimbingan intensif sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi sehingga memperoleh manfaat dan nilai tambah bagi organisasi dan karyawannya. Bimbingan konsultasi yang kami berikan dapat dibagi dalam beberapa paket konsultasi, seperti : Pembimbingan Persiapan Sertifikasi Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang berencana untuk menerapkan dan memperoleh sertifikat sistem manajemen sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan. Bimbingan konsultasi ini mencakup mulai dari tahapan pembentukan tim, gap analisis, pelatihan, penyusunan dokumen, pembimbingan implementasi sampai dengan persiapan audit badan sertifikasi. Pembimbingan Pemeliharaan Sertifikasi Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang sudah memperoleh sertifikasi namun membutuhkan bimbingan agar penerapan sistem manajemen dapat efektif dan sertifikat dapat dipertahankan. Bimbingan konsultasi ini antara lain mencakup pembimbingan perbaikan dokumen, sosialisasi persyaratan dan dokumen, pembimbingan penerapan sistem manajemen agar lebih efektif, pembimbingan untuk MR dan Document Control, pembimbingan internal audit, dll. Pembimbingan Peningkatan Sistem Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang sudah memperoleh sertifikasi namun membutuhkan bimbingan agar penerapan sistem manajemen dapat lebih efektif dan kinerja organisasi dapat ditingkatkan. Bimbingan konsultasi ini antara lain mencakup pembimbingan pengolahan data dan informasi, pembimbingan analisa data dan penyelesaian masalah, pembimbingan penggunaan alat-alat manajemen (management tools), pembimbingan efektifitas dan efisien sistem, dll. Pembimbingan Penyusunan Dokumen HSE-CSMS (Health Safety Environmental-Contractor Managemetn System) Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang akan mengikuti proses prakualifikasi untuk menjadi rekanan perusahaan-perusahaan di sektor minyak dan gas. Bimbingan konsultasi ini mencakup initial review, penyusunan dokumen HSE, pembimbingan implementasi HSE, pendampingan klarifikasi dokumen HSE, sampai dengan perbaikan hasil kalirifikasi dokumen HSE dan dinyatakan lulus proses prakualifikasi.
5 Di era globalisasi saat ini, tuntutan pasar semakin meningkat dan tingkat persaingan semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk beroperasi lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan produk bermutu tinggi secara konsisten. Perusahaan yang mampu memenuhi tuntutan-tuntutan ini akan dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan global. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang kompetitif adalah dengan mengikuti sistem manajemen mutu yang disarankan dalam standar ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 adalah standar international sistem manajemen mutu yang dapat diterapkan dalam setiap jenis organisasi. Dengan menerapkan standar ini, suatu organisasi akan dapat mengelola sumberdayanya secara baik dan menghasilkan keluaran sesuai harapan pelanggannya. Manfaat lain adalah adanya peningkatan berkelanjutan dengan fokus pada kepuasan pelanggan berdasarkan persyaratan 8 klausul ISO 9001:2008: 1. Ruang lingkup 2. Rujukan normatif 3. Istilah dan definisi 4. Sistem manajemen mutu 5. Tanggung jawab manajemen 6. Manajemen sumber daya 7. Realisasi produk 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Secara singkat ISO 9001 : 2008 mensyaratkan 2 (dua) hal yaitu : Organisasi harus memiliki perencanaan sistem manajemen mutu dan Organisasi harus memiliki pendokumentasian sistem manajemen mutu yang keduanya memiliki siklus PDCA (PLAN DO CHECK ACTION). Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan dalam aspek : Meningkatkan kepercayaan pelanggan. Meningkatkan citra dan daya saing perusahaan. Meningkatkan peluang untuk masuk pasar global. Meningkatkan performa organisasi (produktivitas, efisiensi dan efektivitas operasional). Meningkatkan moral karyawan melalui sistem kerja yang baik dan konsisten. Memberikan rekomendasi terhadap perbaikan sistem organisasi secara kontinyu.
6 Perhatian terhadap lingkungan menjadi tanggung-jawab setiap organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan citra. Pada saat yang sama isu manajemen lingkungan memberi dampak positif pada pendapatan ekonomi dan meningkatkan daya saing sebuah organisasi. Perdagangan Internasional (WTO); Nontarrif barrier (Technical Barrier to Trade/TBT), Tuntutan kosumen/pasar global, Persamaan kompetisi, Penurunan kualitas lingkungan (Lapisan Ozon, Perubahan Iklim, Hutan Tropis), Penipisan sumber daya alam/daya dukung lingkungan adalah komitmen yang harus dibuktikan oleh sebuah organisasi melalui sebuah Series of International Standard seperti ISO series. ISO adalah bagian dari International Standard Series yang bisa di aplikasikan pada semua sistem organisasi dengan fokus pada kinerja lingkungan, yang didefinisikan sebagai hasil yang terukur dari pengelolaan yang dilakukan oleh suatu organisasi terhadap lingkungannya. Dalam menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO Organisasi mendapatkan manfaat : 1. Memperbaiki manajemen proses produksi melalui penerapan pencegahan pencemaran; 2. Mendorong perusahaan terdorong untuk memiliki jajaran manajemen yang tangguh dalam menghadapi tuntutan pasar; 3. Memperoleh dua manfaat sekaligus yaitu melindungi lingkungan serta meningkatkan efisiensi proses produksi; 4. Menaikkan citra perusahaan di mata pemangku kepentingan.. Dampak positif terbesar terhadap lingkungan kiranya adalah pengurangan limbah berbahaya. Sertifikasi ISO mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan limbah berbahaya. Untuk Mencapai hal tersebut harus menerapkan Prinsip sebagai berikut : Prinsip 1 Komitmen dan kebijakan Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki komitmen terhadap Sistem Manajemen lingkungan. Prinsip 2 Perencanaan Organisasi harus menyusun rencana untuk mentaati kebijakan lingkungan yang ditetapkannya sendiri. Prinsip 3 Implementasi dan Operasi Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mentaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen. Prinsip 4 Pemeriksaan dan Koreksi Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengoreksi kinerja lingkunganya. Prinsip 5 Kaji Ulang manajemen Organisasi harus mengkaji ulang dan terus-menerus memperbaiki Standard Manajemen Lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkungan yang telah dicapai.
7 Adalah suatu tuntutan global, bahwa organisasi wajib memberikan perlindungan kepada para pekerjanya dan pihak-pihak lain yang berada dalam lingkungan kerjanya terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Adanya komitmen suatu organisasi untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan akan melindungi tenaga kerja dan mitra kerja terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, hal ini akan dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja melalui pencegahan dan mitigasi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. OHSAS menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundangundangan yang diterapkan pada setiap aktifitas dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul. Organisasi yang mengimplementasi OHSAS 18001:2007 memiliki struktur manajemen yang terorganisasikan dengan wewenang dan tanggung-jawab yang tegas, sasaran perbaikan yang jelas, hasil pencapaian yang dapat diukur dan pendekatan yang terstruktur untuk penilaian risiko. Manfaat Penerapan OHSAS Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja guna mencegah/mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja melalui pendekatan sistem; 2. Mengurangi biaya operasional dengan meminimalkan kehilangan waktu kerja karena kecelakaan dan penurunan kesehatan serta mengurangi biaya kompensasi hokum; 3. Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, dengan perlindungan pada kesehatan dan properti karyawan, para pelanggan dan rekanan; 4. Persyaratan kepatuhan hukum; 5. Meningkatkan reputasi bisnis organisasi dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui. Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Keterlibatan Kepemimpinan Manajemen puncak organisasi harus secara aktif terlibat dalam sistem manajemen. Manajemen Risiko Penerapan sistem manajemen OHSAS adalah didorong oleh kebutuhan manajemen risiko organisasi - bahaya dan risiko yang teridentifikasi dan kontrol yang ditentukan untuk menjadi diperlukan untuk mencegah cedera dan kesehatan yang buruk. Komitmen terhadap Kepatuhan kepentingan Masyarakat, sebagaimana tercermin dalam undangundang dan peraturan diundangkan, harus ditangani. Partisipasi Karyawan Karyawan, sebagai stakeholder utama dari kesehatan kerja dan sistem manajemen keselamatan, memiliki hak untuk terlibat dalam proses sistem manajemen. Kinerja Monitoring dan Perbaikan perbaikan terus-menerus, sebuah mantra sistem manajemen, tidak dapat dicapai kecuali proses berada di tempat untuk mengukur kinerja.
8 Kemajuan teknologi kian berkembang pesat, namun di sisi lain turut menjadi penyebab masalah pada keselamatan dan kesehatan kerja. Masalah ini harus sesegera mungkin diatasi, karena cepat atau lambat dapat menurunkan kinerja dan produktivitas suatu perusahaan baik pada sumber daya maupun elemen lainnya. Semua perusahaan wajib melaksanakan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.50 tahun 2012 tentang SMK3, yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 April. PP ini merupakan aturan pelaksanan dari pasal 87 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. PP ini berlaku bagi perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan kerja yang lebih tinggi akibat karakteristik proses. Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi stuktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Manfaat Penerapan SMK3 diantaranya : Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi; Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas. SMK3 adalah standar yang diadopsi dari standar Australia AS4801 ini serupa dengan Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001, standar ini dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia. SMK3 merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan dan persyaratan yang ada dan berlaku yang berhubungan dengan jaminan keselamatan kerja dan kesehatan kerja. SMK3 merupakan sebuah sistem yang dapat diukur dan dinilai sehingga kesesuaian terhadapnya menjadi obyektif. Prinsip prinsip penerapan SMK 3 meliputi : Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan nasional tentang SMK3. Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3. Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan pedoman penerapan SMK3 sesuai dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
9 REGIS SOLUTION menyediakan layanan Konsutasi Sistem Manajemen yang berkaitan dengan sistem mutu dari suatu perusahaan dengan merujuk pada standar nasional dan standar internasional yang berlaku di seluruh belahan dunia. Sertifikasi sistem manajemen terpadu dimulai dari proses audit yang dilakukan secara terintegrasi atas sistim manajemen mutu, lingkungan dan K3. Proses sertifikasi ini lazimnya mengacu kepada tiga standar international seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007, namun berdasarkan kebutuhan pasar dan pelanggan, ruang lingkup integrasi dapat dikurangi atau ditambahkan dengan sistem manajemen lain yang relevan. Persyaratan untuk dapat dilakukan sertifikasi terintegrasi yaitu dokumentasi sudah diintegrasikan, terutama manual dan prosedur, serta instruksi kerja yang terkait sesuai dengan kebutuhan. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Terpadu : 1. Efisien waktu dan biaya; 2. Mendapatkan sertifikasi sistem manajemen terintegrasi selain sertifikat dari masing-masing sistem manajemen yang diterapkan; 3. Meningkatkan citra dan daya saing perusahaan; Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) atau ISO : 2005 sebagai suatu sistem menajemen keamanan pangan yang memadukan antara Sistem Manajemen, Hazard Analysis Critical Control Points, Pre Requisite Program (GMP, SSOP, Operasional PRP) dan komunikasi efektif ISO dapat diterapkan di seluruh rantai pangan dengan berbagai ukuran dan kompleksitas guna menjamin keamanan pangan sepanjang rantai pangan hingga konsumen akhir. Penerapan ISO akan meningkatkan kepercayaan pelanggan, konsumen, pemerintah maupun masyarakat umum terhadap system keamanan pangan organisasi. Dengan Penerapan ISO 22000:2005 perusahaan mendapatkan manfaatnya, seperti : 1. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebersihan makanan selama produksi. 2. Mengetahui prinsip higienis dan pedoman untuk pengendaliannya. 3. Terjaminnya makanan dan minuman yang layak dikonsumsi. Regulasi dan isu sensitif tentang pangan menjadi pertimbangan suatu negara untuk dapat mengimpor pangan dan bahan pangan dari negara lain. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, industri makanan dan minuman yang berorientasi ekspor harus memenuhi standar mutu internasional terkait sistem manajemen keamanan pangan. Hal ini juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang bergerak dalam rantai makanan. Standar Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) menjawab tuntutan keamanan pangan dan membantu perdagangan produk pangan yang memenuhi kriteria keamanan pangan serta tuntutan konsumen terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.
10 ISO/TS 16949:2009 adalah Technical Specification nomor yang dikeluarkan oleh badan ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. ISO/TS 16949:2009 dibuat oleh International Automotive Task Force (IATF) dan Japan Automobile Manufacture Association Inc (JAMA) dengan dukungan suatu komite dari ISO, yaitu komite ISO/TC 176. Anggota IATF terdiri dari BMW, Daimler Chrysler, Fiat, Ford, GM, PSA Peugeot Citroen, Renault SA, Volkswagen, dan asosiasi-asosiasinya, seperti AIAG (Amerika), ANFIA (Italia), FIEV (Prancis), SMMT (Inggris), dan VDA (Jerman) Anggota JAMA terdiri dari Toyota, Daihatsu, Mazda dan industri otomotif Jepang lainnya. Manfaat Penerapan ISO/TS : 1. Meningkatkan kualitas produk dan proses. 2. Meningkatkan keyakinan di Global Procurement. 3. Pendekatan sistem mutu yang seragam/sama untuk pengembangan subkontraktor. 4. Mengurangi variasi dan meningkatkan efisiensi. 5. Mengurangi audit pihak kedua. ISO mempunyai maksud untuk memberikan bimbingan konsultasi akreditasi laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2005, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kredibilitas laboratorium sehingga dapat mencapai kepuasan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan. Selain itu, penerapan standar sistem manajemen mutu dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan laboratorium sehingga konsistensi mutu data hasil pengujian dan/atau kalibrasi dapat dipertahankan. Tujuan dari standar ini adalah untuk memungkinkan organisasi untuk membangun sistem dan proses yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja energi, termasuk efisiensi energi, penggunaan, dan konsumsi. Pelaksanaanm standar ini dimaksudkan untuk mengarah pada pengurangan emisi gas rumah kaca, biaya energi, dan dampak lingkungan lainnya yang terkait, melalui sistematis manajemen energi. Standar ini berlaku untuk semua jenis dan ukuran organisasi terlepas dari geografis, kondisi budaya atau sosial. Implementasi yang sukses tergantung pada komitmen dari semua tingkat dan fungsi organisasi, dan terutama dari manajemen puncak. Semua perusahaan wajib melaksanakan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.50 tahun 2012 tentang SMK3, yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 April. PP ini merupakan aturan pelaksanan dari pasal 87 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. PP ini berlaku bagi perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan kerja yang lebih tinggi akibat karakteristik proses. SMK3, lanjutnya, merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif..
11 PT. REGIS SOLUSINDO UTAMA Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E.48, Kel. Kukusan, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat Telp , Mobile
12 Banyak kecelakaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi, tetapi bisa terjadi dan sangat merugikan. Karena itu diperlukan pengetahuan untuk mencegahnya agar kerugian dapat dihindarkan. Semua kecelakaan yang pernah terjadi ada sebabnya, semua sebab bisa dicari dan diketahui, karena itu semua sebab kecelakaan dapat dihindari sehingga semua kecelakaan bisa ditiadakan, sampai tercapai bebas kecelakaan. Salah satu cara mencegah Kecelakaan Kerja yaitu dengan menerapkan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja, yang harus dipatuhi oleh semua karyawan. Untuk itulah, training basic safety ini menjadi penting untuk diikuti oleh seluruh karyawan. Banyak manfaat yang akan didapat sesudah menyelesaikan Training Basic Safety ini, diantaranya adalah: 1. Memberikan kesadaran dan pemahaman terhadap pentingnnya tidak pencegahan bahaya kerja 2. Membentuk sikap dan kepedulian terhadap budaya safety dilingkungan kerja serta di kehidupan sehari-hari 3. Menciptakan budaya kerja yang sehat dan aman yang mampu mengurangi kerugian organisasi (perusahaan) terkait dengan kasus-kasus kecelakaan kerja dilingkungan kerja. Ancaman bahaya yang memungkinkan mendatangkan kerusakan besar seperti kebakaran gempa, tsunami, badai, banjir, bahkan demo yang semakin membudaya dilingkungan masyarakat kita. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, perusahaan harus membentuk organisasi tersendiri dalam menghadapi keadaan darurat, apapun bentuknya. Tanpa persiapan yang baik dalam menghadapi keadaan darurat, kepanikan akan terjadi dan kemungkinan kerugian yang lebih besar akan dialami oleh perusahaan. Kesadaran perusahaan tentang kemungkinan adanya bencana yang tidak diharapkan, akan meningkatkan kewaspadaan Perusahaan. Manfaat Training Emergency Response Plan antara lain : 1. Memahami konsep Perencanaan Tanggap Darurat (ERP) secara efektif sehingga pengendalian bisa dilakukan secara cepat dan tepat. 2. Mencegah kesimpang siuran dalam menghadapi keadaan emergency (tidak gugup atau panik). 3. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang Design, Operation dan Implementasi Emergency Response Plan yang jelas dan efektif. Untuk mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai. Banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya api atau kebakaran bahkan ledakan, faktorfaktor tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan upaya penanggulangannya. Karena itulah, dalam training fire safety ini upaya pencegahan kebakaran lebih diutamakan. Manfaat Pelatihan Fire Safety ini antara lain : 1. Peserta Training Fire Safety akan memahami pentingnya upaya pencegahan kebakaran melebihi upaya penanggulangannya 2. Memberikan kesadaran tentang pentingnya meningkatkan perilaku keseharian dalam pencegahan kebakaran. 3. Mengenal beberapa sarana dan prasarana peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
13 Training First Aid- Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan berguna untuk meningkatan pemahaman dalam melakukan tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Hal ini didasari oleh semakin tingginya kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Perlu diketahui setiap pekerja wajib mendapat perlindungan dari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi. Untuk penerapan K3 perlu adanya latihan tentang pentingnya keselamatan dalam bekerja agar tidak terjadi kecelakaan yang merugikan seluruh komponen perusahaan dan sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaksanan zero accident (meminimalisir kecelakaan kerja). Setelah mengikuti Training First Aid peserta diharapkan dapat: 1. Mampu memahami tanggap darurat untuk pertolongan pertama kecelakaan 2. Mampu memberikan arahan serta mengendalikan team k3 perusahaan terkait dengan P3K Penilaian Risiko merupakan langkah penting dalam perlindungan karyawan, bisnis, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dalam berbagai kasus pengukuran risiko yang tepat dapat meningkatkan kesiapan perusahaan dalam pengendalian risiko. Peraturan sendiri tidak bermaksud menghilangkan risiko secara total. Tujuan utama dari manajemen resiko adalah untuk membantu organisasi/perusahaan dalam menangani masalah kesehatan yang signifikan dan kemungkinan resiko kecelakaan kerja yang akan terjadi. Berfokus pada cara dan sarana untuk mengontrol efek dari bahaya yang diidentifikasi ketika semua beranggapan bahwa hampir mustahil untuk menghilangkan suatu bahaya. Adapun manfaat Training HIRA secara garis besar adalah : 1. Mengenali dan mengendalikan bahaya di tempat kerja 2. Menciptakan kesadaran di kalangan karyawan dan membentuk budaya safety dilingkungan kerja 3. Menetapkan standar manajemen resiko berdasarkan praktek keselamatan yang bisa diterima dan persyaratan yang sah. 4. Mengurangi kecelakaan di tempat kerja Kecelakaan akan menyebabkan kerugian dan mengurangi keuntungan perusahaan, tetapi masih banyak yang belum mau melakukan tindakan penanggulangan dengan baik dan serius. Padahal kecelakaan sering terjadi ditempat kerja, bahkan terkadang kecelakaan yang sama terulang kembali untuk yang kesekian kalinya, tanpa ada upaya penanggulangan sedikitpun. Salah satu upaya mengurangi kerugian akibat kecelakaan adalah dengan mengadakan analisa setiap kecelakaan yang terjadi dan melakukan tindakan perbaikan agar kecelakaan serupa tidak akan pernah terjadi kembali. Hasil analisa kecelakaan yang baik dan tepat serta diterapkan upaya tindak pencegahannya akan bisa meningkatkan kesadaran keselamatan bagi semua karyawan dan kerugian akibat kecelakaanpun akan berkurang. Manfaat Training : 1. Peserta akan memahami perihal tentang kecelakaan, sebab-sebab dan dampaknya. 2. Memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga keselamatan dan mencegah kecelakaan ditempat kerja. 3. Mengetahui langkah-langkah dalam menganalisa kecelakaan dan bisa melakukannya.
14 Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem integrasi adalah untuk mengefisiensikan dokumen-dokumen dari ISO 9001 ( Sistem Manajemen Mutu ) - ISO ( Sistem Manajemen Lingkungan ) - OHSAS ( Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ). Training Integrasi Sistem ini akan memberi gambaran kepada para peserta tentang bagaimana cara menuliskan dokumen integrasi dari QMS (ISO 9001:2008), EMS (ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001:2007). Diharapkan setelah mengikuti Training Integrasi Sistem, maka Peserta : 1. Dapat memahami persamaan dan perbedaan persyaratan ISO 9001, ISO dan OHSAS Dapat menetapkan prosedur dan instruksi kerja yang dapat / tidak dapat diintegrasikan. 3. Dapat membuat perencanaan serta mengontrol pelaksanaan penulisan dokumen yang terintegrasi. ISO 9001:2008 adalah Sistem Manajemen Mutu, dimana Fokus Kepuasan pelanggan harus diutamakan. Di dalam ISO 9001 itu sendiri harus ada peningkatan atau continual improvement atau peningkatan yang berkesinambungan. Training ISO 9001:2008 ini akan mengarahkan dan memberi kepahaman kepada peserta dalam menyiapkan dan menyusun dokumentasi yang teruji sebagai dasar penerapan dan evaluasi, serta strategi penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bagi perusahaan yang berkomitmen menghasilkan produk dan layanan bermutu serta kinerja yang tinggi. Diharapkan setelah mengikuti training ISO 9001:2008, maka Peserta : 1. Mampu menuangkan kebijakan-kebijakan dalam dokumen ISO 9001: Mampu bekerjasama dan mendukung Wakil Manajemen 3. Mampu merencanakan langkah pengembangan sistem manajemen mutu berdasarkan persyaratan ISO 9001: Mampu mengidentifikasi sumber daya & kemampuan yang dibutuhkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001:2004 adalah sebagai standar internasional yang mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Dampak positif terbesar terhadap lingkungan kiranya adalah pengurangan limbah berbahaya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam rantai produksi untuk menjaga keramahan lingkungan tersebut adalah bagaimana produsen / pemasok dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sehingga dapat dihasilkan produk yang ramah lingkungan dan proses produksinya juga ramah lingkungan. Diharapkan setelah mengikuti Training ISO 14001, maka Peserta : 1. Dapat memahami persyaratan ISO 14001:2004 untuk kegiatan operasional Perusahaan. 2. Dapat mengidentifikasi, memperkirakan daan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul. 3. Dapat mengerti tentang Aspek dan Dampak yang menyebabkan bahaya pencemaran yang terjadi.
15 Training SMK3 OHSAS adalah salah satu pelatihan yang saat kini banyak di butuhkan oleh berbagai perusahaan, bagaimana tidak mengingat pelatihan ini sangat membantu kebutuhan pengembangan dan pengetahuan SDM perusahaan terkait dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini terlatar belakangi dengan meningkatnya kasus kecelakaan kerja yang akhir-akhir ini terus terjadi dan meningkat di perindustrian. Semua ini menuntut para pelaku bisnis untuk menerapkan sistem K3 demi meminimalisir kecelakaan dalam setiap pekerjaan dan mentaat perundangan-undangan yang terkait dengan keselamatan kerja. Baru-baru ini pada tanggal 12 April 2012 di Jakarta, telah keluar Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 mengenai penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3). PP tersebut merupakan peraturan pelaksanaan dari pasal 87 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam PP Nomor 50 Tahun 2012 tersebut, semua pemberi kerja wajib melaksanakan SMK3, terutama perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan yang tinggi akibat karakteristik proses kerja. Food Safety Management Systems (Sistem-Sistem Manajemen Keamanan Makanan) berdasarkan ISO membantu organisasi untuk menatalaksana risiko-risiko yang berkaitan dengan makanan dan minuman. Sistem-sistem manajemen tersebut perlu memperhitungkan tidak saja peraturan dasar makanan dan praktek-praktek tempat kerja yang dapat diterima, tetapi juga meliputi rencana-rencana kemungkinan untuk terjadinya krisis seperti penarikan kembali produk. Semua jenis praktek tersebut membentuk dasar suatu Food Safety Management System. Standar ini mencakup key elements untuk membentuk Food Safety, dimana salah satu key element tersebut adalah HACCP yang dirancang untuk digunakan pada semua segmen industri pangan mulai penanaman, pemanenan, pengolahan, pabrikasi, distribusi dan penjualan sampai pada penyiapan makanan untuk dikonsumsi. Program-program prasyarat seperti GMP yang diterapkan saat ini (current Good Manufacturing Practices, cgmps) merupakan suatu dasar yang yang penting bagi keberhasilan pengembangan dan penerapan rencana HACCP. Sistem keamanan pangan yang didasarkan pada HACCP telah diterapkan dengan sukses pada pabrik pengolahan makanan, toko penjual makanan dan operasi jasa pelayanan makanan. ISO/TS merupakan Technical Specification yang ditetapkan oleh badan ISO sebagai standar sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. Dengan mengadopsi standar ini, maka para produsen otomotif akan semakin sesuai penerapannya dengan ISO 9001:2008 karena sistemnya menjadi semakin Generic. Semakin meningkatnya persaingan dalam industri otomotif membuat para produsen makin giat dalam mengembangkan berbagai metode, teknologi, ketrampilan serta sumber daya dalam hal pemenuhan kebutuhan otomotif untuk pelanggan. Manfaat Training ISO/TS 16949:2009 memberikan pengetahuan tentang persyaratan-persyaratan ISO/TS dan bagaimana mengaplikasikan serta mengintegrasikan persyaratan-persyaratan tersebut dalam sistem manajemen yang sudah ada dalam perusahaan dan mampu memahami tools wajib dan metodologi control plan dalam ISO/ TS 16949:2009.
16 Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E. 48 Kel. Kukusan, Kec. Beji Depok, Jawa Barat Telp , Mobile
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) Sistem suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur Manajemen suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
Lebih terperinciSISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN
SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN ISO 22000 ISO 14001 ISO 17025 OHSAS Budaya Kerja 5S/5R Budaya Kerja K3 Sistem Manajemen Halal ISO 9001 Konsumen/Masyarakat IMPLEMENTASI ISO 9001:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan dalam melakukan penelitian, batasan terhadap penelitian serta sistematika penulisan laporan
Lebih terperinciSistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001
Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM
Lebih terperinciHANS PUTRA KELANA F
KAJIAN SISTEM MANAJEMEN TERPADU (ISO 9001:2000 DAN ISO 22000:2005) DI PERUSAHAAN GULA RAFINASI MELALUI MAGANG DI PERUSAHAAN JASA KONSULTASI, PREMYSIS CONSULTING, JAKARTA HANS PUTRA KELANA F24104051 2009
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi
Lebih terperinciPT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan antar kontraktor untuk memenangkan tender proyek semakin ketat, sehingga perlu adanya daya bersaing yang unggul. Perusahaan kontraktor swasta sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia berada pada posisi yang strategis antara dua benua dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Indonesia berada pada posisi yang strategis antara dua benua dan dua samudra yaitu benua Asia dan Australia sehingga memiliki potensi perikanan yang sangat
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciSosialisasi PENYUSUNAN SOP SAYURAN dan TANAMAN OBAT. oleh: Tim Fakultas Pertanian UNPAD, Bandung, 14 Maret 2012
Sosialisasi PENYUSUNAN SOP SAYURAN dan TANAMAN OBAT oleh: Tim Fakultas Pertanian UNPAD, Bandung, 14 Maret 2012 Issue : Kemampuan petani didalam menjamin mutu dan keamanan pangan segar yg dihasilkan relatif
Lebih terperinciHEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR
HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT STRUKTUR ORGANISASI HSE PROJECT MANAGER Ir. P Tanudjaja HSE OFFICER Suharso HSE SUPERVISOR Widianto HSE SUPERVISOR Deni Santoso HSE STAFF Jauhari J HSE STAFF
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes
Lebih terperinciSistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS 1 SNI Standar Nasional Indonesia Dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) SNI SNI 19-14001 14001-1997: 1997: Sistem manajemen
Lebih terperinciLampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS
Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS PRAKUALIFIKASI CSMS 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :... Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR
Lebih terperinciKEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI
KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut perusahaan untuk menyadari bahwa pasar terbuka hanya dapat dilayani dengan produk-produk terbaik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi
I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinci0 Master 17 Desember 2014
0 Master 17 Desember 2014 DAFTAR ISI BAGIAN Halaman LEMBAR PENGESAHAN 1 DAFTAR ISI 2 1 TUJUAN 3 2 RUANG LINGKUP 3 3 DEFINISI 3 4 ACUAN 3 5 PENANGGUNG JAWAB 3 6 6.1 6.2 6.3 6.4 PROSEDUR Penambahan Ruang
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN
PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO 14001 SECARA BERSAMAAN Sumito Abstrak ISO seri 9000 tentang sistem manajemen mutu pertama kali diterbitkan oleh organisasi standardisasi internasional (ISO) pada tahun
Lebih terperinciPENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN Outline Bahasan Pendahuluan Akreditasi RS & ISO 9000 Penerapan Continual Improvement Penutup PENDAHULUAN Bagian 1
Lebih terperinciMONITORING KEAMANAN DAN KESELAMATAN FASILITAS RUMAH SAKIT (K3RS)
PEDOMAN TEKNIS MONITORING KEAMANAN DAN KESELAMATAN FASILITAS RUMAH SAKIT (K3RS) RUMAH SAKIT MULIA INSANI TAHUN 2016 TIM K3RS/ TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT MULIA INSANI TANGERANG
Lebih terperinciKepemimpinan & Komitmen
Materi #4 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Kepemimpinan & Komitmen 2 Dengan menyediakan sumber daya yang memadai. Perwujudan komitmen: Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciSTANDAR INDUSTRI HIJAU
Kementerian Perindustrian-Republik Indonesia Medan, 23 Februari 2017 OVERVIEW STANDAR INDUSTRI HIJAU Misi, Konsep dan Tujuan Pengembangan Industri Global Visi: Mengembangan Industri yang berkelanjutan
Lebih terperinciZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinci2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN
Lebih terperinciPANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR
PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR RUMAH SAKIT VITA INSANI JL. MERDEKA NO. 329 PEMATANGSIANTAR DAFTAR ISI Daftar Isi... i Lembar Pengesahan... ii BAB I PENDAHULUAN...1
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Sebelumnya Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan pustaka-pustaka yang mendukung. Pustakapustaka yang digunakan adalah penelitian-penelitian
Lebih terperinciKOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENINGKATAN STANDARISASI PRODUK INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI, ELEKTRONIKA, TELEMATIKA DAN ANEKA SUB KEGIATAN FASILITASI ISO 9001:2008 PADA INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DI KABUPATEN
Lebih terperinciK3 MIGAS (Workshop) EA SOLUTION MANFAAT TRAINING MATERI TRAINING. TRAINER HES Consultant Chevron Pasific Indonesia
K3 MIGAS (Workshop) /Peserta IN PUBLIC HOUSE TRAINING Resiko kerja yang tinggi dan biaya operasional yang tidak sedikit membuat perusahaan MIGAS membuat kebijakan yang tinggi terkait K3 MIGAS. Karyawan
Lebih terperinciISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT
ISO 14001 : Environmental Management System Lely Riawati, ST., MT Global Environmental Issues Environment Click to edit Master text styles Surrounding where an organization operates, including air, water,
Lebih terperinciLampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA
Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 100) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. LANGKAH SMK3 TAHAPAN 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG INPUT 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan hasil perikanan memegang peranan penting dalam kegiatan pascapanen, sebab ikan merupakan komoditi yang sifatnya mudah rusak dan membusuk, di samping itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi minyak dan gas bumi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin meningkat dan selama belum
Lebih terperinciBAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO (International Organization for Standardization) ISO (International Organization for Standardization) merupakan pengembang standard internasional terbesar di dunia. Standard
Lebih terperinciJ udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan
Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya
BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri di Indonesia mendorong munculnya industriindustri berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya kompetisi
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu
Lebih terperinciK3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan
K3 KONSTRUKSI BANGUNAN Latar Belakang Permasalahan -Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan -Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP. 372 /MEN/XI/2009 T E N T A N G
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP. 372 /MEN/XI/2009 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN BULAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL TAHUN 2010-2014 MENTERI
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. peraturan..
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2010 TENTANG PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat Indonesia. Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Setiap warga Negara
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...
Lebih terperinciPENERAPAN SNI DI PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI DIPERSENTASIKAN OLEH EVIYANTI TARIGAN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE) & SUDARI (MANAGER QC)
PENERAPAN SNI DI PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI DIPERSENTASIKAN OLEH EVIYANTI TARIGAN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE) & SUDARI (MANAGER QC) Company Profile: Our Product - Minyak Goreng - Margarine - Shortening
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian
Lebih terperinciSpesifikasi sistem manajemen keamanan pada rantai pasokan
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi sistem manajemen keamanan pada rantai pasokan Specification for security management systems for the supply chain (ISO 28000:2007, IDT) ICS 47.020.99 Badan Standardisasi
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai hasil dari
Lebih terperinciSNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan BADAN STANDARDISASI NASIONAL
SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan BADAN STANDARDISASI NASIONAL /R 0/2017 Data Tindak Pidana Korupsi Sumber: Data KPK tahun 2004 s.d September 2017 Sumber: Databooks Kata Data Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta upaya pengendalian risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1980-an, untuk mendorong lahirnya berbagai konsep safety management, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai ditempatkan
Lebih terperinciPRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga
PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga Tujuan Produksi Bersih Mengurangi dan peningkatan efisiensi penggunaan energi & bahan baku, serta meminimalisasi terbentuknya
Lebih terperinciPUBLIC TRAINING SCHEDULE 2016
No Public Training (ISO SERIES, QUALITY PRODUCTIVITY, OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY, ENVIRONMENTAL, LABORATORY) (Rev.18.26 September 2016) Days Price PUBLIC TRAINING SCHEDULE 2016 Aug Sep Oct Nov Dec ISO
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control
148 BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control Questionnaires (ICQ), observasi, inspeksi dokumen, dan reperforming terhadap pelaksanaan
Lebih terperinciII. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum)
5 II. TI JAUA PUSTAKA 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum) Dalam UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa definisi dari kesehatan adalah keadaan sehat, baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang pesat tidak hanya ditandai dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Namun, penggunaan teknologi dan material yang berbahaya
Lebih terperinciMANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP
Halaman : 1/ 32 KERJA D LINGKUNG HIDUP No Dokumen : SMK3LH-ISP/M No. KESELAMAT, KESEHAT KERJA D LINGKUNG HIDUP Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan Disusun oleh : Assistant Manager SHE 15 Oktober 2012 Diperiksa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014
MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BULAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL TAHUN 2015 2019
Lebih terperincidimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis
14 Pada era industrialisasi seperti sekarang ini, persaingan menuntut perusahaan untuk memanfaatkan serta mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja
Lebih terperinciSCHEDULE TRAINING 2016
SCHEDULE TRAINING 2016 JANUARI 19 31 SERTIFIKAT AHLI K3 UMUM Jakarta 8.500.000,- 20 1 Ahli K3 Kimia Jakarta 9.250.000,- 13 25 Ahli K3 Listrik Jakarta 12.500.000,- 19 31 SERTIFIKAT AHLI K3 UMUM Jakarta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di era globalisasi seiring dengan semakin ketatnya tingkat kompetisi yang dihadapi. Kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini semakin ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi dalam memenangkan persaingan bisnis tersebut. Jika di masa
Lebih terperinciSMK3. MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR
Sistem Manajemen Kesehatan. Keselamatan Kerja SMK3 MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR Pelaksanaan Tanggungjawab M anajemen 2012 ( MASTER DOCUMENT ) PT. MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI JI. Industri Utara 4 Blok SS No.6C
Lebih terperinciA. KRITERIA AUDIT SMK3
LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciModel Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001
Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 ELEMEN ISO 14001 IMPLEMENTASI PENANGGUNG- 4.2. Kebijakan Lingkungan Mengevaluasi kebijakan SMM & SMK3 dan menyusun kebijakan lingkungan sesuai persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang mengenai tema yang akan dibahas, perumusan masalahnya, pertanyaan apa saja yang menjadi acuan dalam melakukan penilaian, tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Secara umum, semua perusahaan memiliki tujuan dan sasaran untuk keberhasilan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Lebih terperinciISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB
ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan Apa itu SML? Suatu sistem untuk mengevaluasi resiko lingkungan sehingga dapat dikelola dengan cara yang konsisten. Prosesnya sistematis dan komprehensif, meliputi
Lebih terperinciISO Nur Hadi Wijaya
ISO 9001 Nur Hadi Wijaya ISO 9000 Pengertian ISO : The Internasional Organization for Standardization Standar Syarat dasar ISO 9000 Kalibrasi & Pengukuran Memegang peran utama ISO 9000 Sistem Manajemen
Lebih terperinciISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi
Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,
Lebih terperinciTraining Schedule Year
Training Schedule Year 2015-2016 No Topik Training Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep A Category : ISO 1 Interpreting and Documenting ISO 9001 2 Internal Audit ISO 9001 3 Understanding and
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi bisnis serta pertumbuhan ekonomi dunia adalah makin meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.
Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..
Lebih terperinci1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG
Mata Kuliah - 12 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup SMK3 3. Tinjau awal 4. Kebijakan
Lebih terperinciBATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 163/KA/XII/2009 TENTANG PENETAPAN STANDAR BATAN TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN DAN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN KEPALA BADAN TENAGA
Lebih terperinciSISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012
SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012 Pengantar Sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012, panduan yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan di dalam bab-bab sebelumnya mengenai pengaturan pengaturan technical barrier to trade sebagai salah satu perjanjian
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PT. PDSI)
MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PT. PDSI) Disusun oleh: Atiek Handayani 31411283 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR
Lebih terperinciOrganisasi Tanggap Darurat Terpadu Transportasi B3
Organisasi Tanggap Darurat Terpadu Transportasi B3 (Asosiasi Pengusaha Transportasi B3) ASOSIASI PENGUSAHA TRANSPORTASI B3 Membangun Negara melalui Ketaatan Hukum dan Peningkatan Keselamatan dan Keamanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.1.1 Definisi K3 ILO/WHO Joint Safety and Health Commitee yang dinyatakan pada tahun 1950 yaitu Occupational Health and Safety is the
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MANAJEMEN MUTU TITIS SARI KUSUMA
RUANG LINGKUP MANAJEMEN MUTU TITIS SARI KUSUMA 1 TUJUAN PEMBELAJARAN MAHASISWA MEMAHAMI LATAR BELAKANG KONSEP MUTU MAHASISWA MEMAHAMI MASALAH YANG TERJADI DI MASYARAKAT MAHASISWA MEMAHAMI PENGERTIAN MUTU
Lebih terperinciDewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA.
Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA. Safety Management System di berbagai Industri 1970 dikembangkan Sistem Manajemen Five Star (British Safety Council UK) digunakan di berbagai perusahaan dan institusi
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG
MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang Mengingat a. Bahwa
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinci