Burnout Ditinjau dari Locus of Control Internal dan Eksternal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Burnout Ditinjau dari Locus of Control Internal dan Eksternal"

Transkripsi

1 KARANGAN ASLI Burnout Ditinjau dari Locus of Control Internal dan Eksternal Eka Danta Jaya G, Ihsan Rahmat Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecenderungan Burnout ditinjau dari tipe Pusat Kendali yang dimiliki oleh individu. Pusat Kendali tersebut adalah Internal dan Eksternal. Selanjutnya dikatakan bahwa Burnout menimbulkan gangguan-gangguan klinis pada individu seperti perasaan lelah dari sisi emosi, sinisme dan ketidakefektifan dalam bekerja. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dimana data diperoleh dari Skala Burnout dan Skala Pusat Kendali (Internal dan Eksternal). Subyek penelitian berjumlah 105 orang yang merupakan pegawai Non Edukatif pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Analisis statistik dengan menggunakan uji t menunjukkan adanya perbedaan kecenderungan Burnout ditinjau dari tipe Pusat Kendali Internal dan Eksternal (t Pusat Kendali Internal = and t Pusat Kendali Eksternal = ; p < 0.01). Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan Pusat Kendali Eksternal cenderung memiliki burnout lebih tinggi dibandingkan orang-orang dengan Pusat Kendali Internal. Kata kunci: Burnout, Pusat Kendali Internal, Pusat Kendali Eksternal Abstract: The purpose of this study is to investigate the differences in Burnout level between Locus of Control External and Locus of Control Internal. Further more, burnout makes a clinical disorder toward people for example: exhaustion, cynicisme and ineffectiveness. The study was a field research which data collected trough Scale of Burnout and Scale of Locus of Control (Internal and External). The subject were 105 employees of Biro Rektor University of North Sumatera who work as non educative staff T-test statistical analysis indicate there was a difference in burnout level between the employee who has locus of control internal and locus of control external (t Locus of Control Internal = and t Locus of Control External = ; p < 0.01). This result indicate that people who has locus of control external tend to being burnout than people who has locus of control internal. Key words: Burnout, Locus of Control Internal, Locus of Control Eksternal. PENDAHULUAN Produktivitas mengacu pada kuantitas dan kualitas dari tampilan kerja (performance) seseorang pada suatu waktu tertentu. 1 Salah satu faktor penentu produktivitas kerja adalah faktor tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang memegang peranan penting dalam pembentukan nilai tambah suatu kegiatan ekonomi. Untuk melihat gambaran tentang seberapa besar nilai tambah yang diberikan oleh tenaga kerja pada suatu kegiatan ekonomi dapat dilihat dengan menghitung produktivitas tenaga. Hal-hal yang harus diperhatikan pada tenaga kerja adalah masalah motivasi, pengabdian, disiplin, etos kerja, produktivitas dan masa depannya, juga masalah hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan. 2 Selain itu, dalam produktivitas kerja perlu adanya faktor-faktor pendukung yaitu : kemauan kerja yang tinggi, kemauan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja manusiawi dan hubungan kerja yang harmonis 2. Lingkungan sosial dimana individu bekerja membentuk bagaimana individu berinteraksi satu sama lainnya dan bagaimana mereka melakukan pekerjaannya. Ketika tempat kerja tidak sesuai dengan sisi kemanusiaan dari pekerjaan tersebut, maka resiko dari burnout akan muncul 3. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September

2 Karangan Asli Menurut Cherniss burnout merupakan perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis dari pekerjaan, seperti menjaga jarak atau bersikap sinis dengan klien, membolos, sering terlambat, dan keinginan pindah kerja yang kuat. Sedangkan Pines dan Aronson memandang burnout adalah tahap-tahap kelelahan emosional, fisik dan mental disebabkan keterlibatan yang lama dalam situasi yang menuntut secara emosional. 4. Maslach seorang psikolog sosial yang meneliti para pekerja di bidang human service mendefinisikan burnout adalah sebagai suatu sindrom tentang exhaustion emotional, cynicism (depersonalisasi), dan Ineffectiveness (Low Personal Accomplishment) 5. Tiga dimensi tentang burnout menurut Maslach, dkk adalah 3 : a) Kelelahan (exhaustion) Kelelahan adalah penentu utama kualitas dari burnout. Ketika seseorang merasa pekerjaannya terlalu berlebihan dan terlalu berat baik secara emosional ataupun fisik, hal ini dapat menimbulkan perasaan lelah dan kehabisan energi. Kehabisan energi menimbulkan perasaan enggan untuk melakukan pekerjaan baru atau berinteraksi dengan orang lain. b) Cynicism (depersonalisasi) Ketika seseorang bersikap sinis, maka sikapnya menjadi dingin, dan menjaga jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat dalam pekerjaannya. Individu meminimalkan keterlibatannya dalam pekerjaan dan bahkan kehilangan idealismenya. Cynicism (depersonalisasi) merupakan cara untuk melindungi diri sendiri dari kelelahan dan kekecewaan. Individu merasa lebih aman dengan perilaku acuh tak acuh, khususnya ketika tidak jelasnya masa depan. Depersonalisasi merupakan usaha untuk membuat jarak antara diri sendiri dan penerima pelayanan dengan cara mengabaikan kualitas yang membuat individu disukai orang. Lebih lanjut Maslach menjelaskan depersonalisasi adalah coping (proses mengatasi ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan individu) yang dilakukan individu untuk mengatasi kelelahan emosional. Perilaku tersebut adalah suatu upaya untuk melindungi diri dari tuntutan emosional yang berlebihan dengan memperlakukan klien sebagai objek. c) Ineffectiveness (Low Personal Accomplishment) Individu merasa tidak efektif ketika kurangnya kecakapan dalam bekerja. Setiap ada pekerjaan baru dilihat sebagai beban yang berlebihan. Sehingga akan menimbulkan kehilangan kepercayaan terhadap kemampuannya untuk membuat sesuatu. Hubungan low personal accomplishment dengan kedua aspek sebelumnya sangat kompleks. Dalam kondisi tertentu low personal accomplishment dapat dihasilkan sebagai fungsi dari kelelahan atau cynicism atau kombinasi dari keduanya. Dari hasil penelitian sebelumnya maka terdapat dua faktor yang mempengaruhi munculnya burnout, 3 yaitu: (1) Faktor situasional termasuk didalamnya karakteristik pekerjaan, jenis pekerjaan dan karakteristik organisasi; dan (2) Faktor individual terdiri dari karakteristik demografis, karakteristik kepribadian dan sikap terhadap pekerjaan. Faktor individual dari burnout didalamnya juga dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian dimana karakteristik kepribadian tersebut salah satunya adalah locus of control. Konsep locus of control pertama kali dikemukakan oleh Jullian Rotter pada tahun dimana teori ini merupakan perkembangan dari Teori Belajar Sosial. Rotter menyatakan salah satu faktor individual yang mengendalikan peristiwa kehidupan seseorang adalah locus of control yang ada pada dirinya. Locus of control juga memberikan gambaran pada keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya. Ditambahkan pula bahwa locus of control adalah suatu cara dimana individu memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan yang terjadi di dalam kontrol atau di luar kontrol dirinya. 7 Locus of control dibedakan atas dua, yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. 8. Menurut Rotter locus of control internal adalah cara dimana seseorang yakin kontrol terhadap peristiwa berasal dari kemampuannya. Selain itu individu yang memiliki locus of control internal memahami bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung pada seberapa banyak usaha yang mereka lakukan. Locus of control internal merupakan keyakinan seseorang bahwa kejadian dalam hidupnya ditentukan oleh kemampuannya 214 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005

3 Eka Danta Jaya G, Ihsan Rahmat Burnout Ditinjau dari Locus of Control sendiri. Rotter kemudian menambahkan pula bahwa individu yang memiliki locus of control internal memahami bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung pada seberapa banyak usaha yang mereka lakukan. 8 Di sisi lain, setiap individu memiliki perbedaan dalam mempersepsi kontrol yang ada dalam dirinya. Beberapa orang yakin bahwa kontrol atas dirinya ada di pihak luar. Orang yang percaya bahwa hasil yang mereka dapat disebabkan faktor dari luar dirinya memiliki locus of control eksternal. Rotter menganggap bahwa apa yang mereka perbuat dan apa hasil yang mereka peroleh tergantung dari luar dirinya. Keberuntungan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan dan kebahagiaan. 9 Penelitian oleh Adali dan Priami mengungkapkan bahwa faktor situasional mempengaruhi munculnya burnout pada pekerja. Disamping faktor situasional terdapat juga faktor individual yang mempengaruhi burnout, salah satunya yaitu pengaruh tipe kepribadian. Pada beberapa penelitian ditunjukkan adanya pengaruh tipe kepribadian terhadap kecendrungan burnout. Hal inilah yang mendasari mengapa burnout juga dianggap memiliki perbedaan ditinjau dari locus of control, karena seperti yang telah dikemukakan, locus of control muncul dari dalam diri individu yang membentuk kepribadiannya. 10 Dari pernyataan di atas maka hipotesa yang diajukan di dalam penelitian ini adalah ada perbedaan burnout ditinjau dari locus of control. Dimana tingkat burnout berbeda antara locus of control internal dengan locus of control eksternal. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif inferensial komparatif. Data yang diperoleh bersifat cross sectional dengan pengambilan langsung pada subjek penelitian Subjek penelitian dianggap memiliki fenomena yang dimaksud sehingga penelitian ini bersifat ex post facto. Dikarenakan penelitian ini bersifat kuantitatif, maka kekuatan-kekuatan fenomena yang diperoleh bersifat empirik dan sangat dipengaruhi oleh keakuratan alat ukur. Variabel Penelitian 1. Variabel Locus of Control a) Internal b) Eksternal 2. Variabel Burnout Pengukuran Variabel Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Skala Locus of Control a. Locus of Control Internal Skala locus of control internal digunakan untuk mengungkap data tentang locus of control internal, skala locus of control internal terdiri dari 3 aspek yaitu (1) Kemampuan; (2) Minat; dan (3) Usaha. Terdiri dari 33 item dan nilai reliabilitas b) Locus of Control Eksternal Skala locus of control eksternal digunakan untuk mengungkap data tentang locus of control eksternal, skala locus of control eksternal terdiri dari 4 aspek yaitu (1) Nasib; (2) Keberuntungan; (3) Sosial Ekonomi; dan (4) Pengaruh Orang Lain. Terdiri dari 33 item dan nilai reliabilitas Skala Burnout Skala burnout digunakan untuk mengungkap data tentang burnout. Skala burnout terdiri dari dimensi (1). Kelelahan (exhaustion); (2). Cynicism (depersonalisasi); dan Ineffectiveness (Low Personal Accomplishment).Terdiri dari 60 item dengan nilai reliabilitas Skala Locus of control internal, locus of control eksternal dan burnout memuat dua kategori pernyataan yakni pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable yang masingmasing pernyataan menyediakan empat alternatif jawaban mulai dari pilihan jawaban Sangat Sesuai sampai jawaban Tidak Sesuai. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah karyawan tetap Biro Rektor USU Medan yaitu pada Biro Kemahasiswaan, Biro Pendidikan dan Biro Administrasi Umum dan Keuangan. Metode pengambilan subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability purposive sampling dengan ciricirinya antara lain: (1). Berusia 40 tahun ke bawah; dan (2). Minimal telah bekerja selama 1 tahun. Adapun jumlah subjek penelitian yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 105 orang dimana 45 orang untuk uji coba alat ukur dan sebanyak 60 orang untuk penelitian. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September

4 Karangan Asli HASIL PENELITIAN 1. Kategorisasi Locus of Control Internal dan Eksternal Tabel 1. Kategorisasi locus of control Locus of control internal X 98 Locus of control eksternal X 91 Berdasarkan kategorisasi locus of control dengan subjek penelitian 60 orang diperoleh 24 sampel yang representatif yaitu 11 subjek yang memiliki locus of control internal dan 14 subjek yang memiliki locus of control eksternal. Sedangkan sebanyak 35 orang dalam kriteria tidak tergolongkan. Tabel 2. Penggolongan Sampel berdasarkan Locus of Control Skala burnout terdiri dari 60 aitem dengan 4 pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Diperoleh mean hipotetik sebesar 150 dengan S.Dev sebesar 30. Sementara mean empirik diperoleh sebesar dengan S.Dev sebesar Kesimpulannya mean hipotetik lebih besar dari mean empirik, dapat dikatakan sampel yang digunakan memiliki nilai burnout yang lebih kecil daripada mean hipotetik, artinya burnout karyawan Biro Rektor USU di bawah burnout pada umumnya. Tabel 3. Kategorisasi Burnout Skor Kategori Jumlah F ( % ) subjek Tinggi X % Sedang 109 < X < % Rendah X % Total % Locus of control N Persentasi Locus of control internal % Locus of control eksternal % Tak tergolongkan % Jumlah % 2. Burnout Mean Empirik dan Mean Hipotetik Perbedaan Burnout Ditinjau dari Locus of control Dari tabel 3 didapat bahwa subjek yang memiliki burnout tinggi sebanyak 11 orang (18.33 %) dengan kategorisasi X 173, subjek yang memiliki burnout sedang dengan kategorisasi 109 < X < 173 sebanyak 40 orang (66.67 %) dan subjek yang memiliki burnout rendah sebanyak 9 orang (15 %) dengan kategorisasi X 109. Tabel 4. Analisis t-test Burnout Ditinjau locus of control internal dan locus of control eksternal Burnout t-test for equality of mean t Df sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference lower Upper Locint Loceks Dari tabel 4 dapat dilihat t untuk locus of control internal sebesar dengan p < 0.01, dan t untuk locus of control eksternal sebesar dengan p < Hasil tersebut berarti sangat signifikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara burnout ditinjau dari locus of control internal dengan burnout ditinjau dari locus of control eksternal DISKUSI Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan burnout yang sangat signifikan pada locus of control internal dan locus of control eksternal dengan nilai p < Dengan demikian hipotesa yang diajukan diterima. Dari hasil penelitian terlihat bahwa subjek dengan locus of control eksternal lebih tinggi burnoutnya daripada subjek dengan locus of control internal. Hal ini tampak dari skor olahan data dimana rata-rata yang diperoleh subjek locus of control eksternal yakni dengan nilai S.Dev sedangkan subjek locus of control internal yakni dengan S.Dev Hal ini sesuai dengan teori Solomon dan Oberlander dimana individu yang beranggapan bahwa kegagalan dalam bekerja adalah berasal dari faktor lain di luar dirinya sendiri maka individu 216 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005

5 Eka Danta Jaya G, Ihsan Rahmat Burnout Ditinjau dari Locus of Control inilah yang memiliki burnout yang rendah dengan kepribadian locus of control eksternal. 11 Hasil ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti Universitas Tilburg mengenai pengaruh tipe kepribadian terhadap kelelahan di tempat kerja. Menurut mereka mereka kelelahan dalam bekerja (yaitu kelelahan fisik dan mental) akan berbeda dialami antara mereka yang memiliki locus of control eksternal dan locus of control internal. 11 Penelitian oleh Adali dan Priami juga mengungkapkan bahwa faktor situasional mempengaruhi munculnya burnout pada pekerja. Disamping faktor situasional terdapat juga faktor individual yang mempengaruhi burnout, salah satunya yaitu pengaruh tipe kepribadian. Pada beberapa penelitian ditunjukkan adanya pengaruh tipe kepribadian terhadap kecendrungan burnout misalnya pada locus of control 12. Adanya perbedaan locus of control pada seseorang ternyata dapat menimbulkan perbedaan sikap, sifat serta ciri-ciri yang lain. Hasil dari penelitian telah membuktikan bahwa orientasi locus of control yang internal ternyata lebih banyak menimbulkan akibat-akibat positif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Leo bahwa status sosial ekonomi, kepercayaan diri, aspirasi, serta harapan pada mereka yang internal ternyata lebih tinggi 11. Pernyataan ini juga sejalan dengan pendapat Pervin bahwa orang-orang internal lebih aktif mencari informasi dan menggunakan untuk mengontrol lingkungan. Demikian pula orang-orang internal lebih suka menentang pengaruh-pengaruh dari luar, sedangkan orang eksternal lebih bersikap conform terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. 12 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan Biro Rektor USU Medan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan burnout ditinjau dari locus of control internal dan locus of control eksternal. Dimana menurut hasil penelitian subjek dengan locus of control eksternal lebih rentan terhadap burnout dari pada subyek yang memiliki locus of control internal. Hal ini berarti individu dengan locus of control eksternal lebih mudah merasa tertekan dalam bekerja dikarenakan merasa tidak mampu mengkontrol kesuksesannya. Mereka cenderung menganggap bahwa kesuksesan dan prestasi mereka lebih ditentukan oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri mereka seperti takdir, nasib dan keputusan yang ditentukan orang lain. Sebaliknya orang-orang dengan locus of control internal lebih melihat bahwa kesuksesan, usaha dan kegagalan semata-mata disebabkan dari dalam diri mereka sendiri. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka beberapa saran yang ingin dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Banyaknya karyawan yang termasuk dalam tipe kepribadian locus of control yang tidak tergolongkan dapat disimpulkan bahwa mereka berada di antara kepribadian locus of control internal dan locus of control eksternal. Bukan tidak mungkin orangorang ini nantinya akan menjadi orang dengan locus of control internal ataupun locus of control eksternal disebabkan pada dasarnya locus of control adalah kontinuum yang bergerak dengan aktif dan bukan dua kutub yang saling terpisah. 2. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Biro Rektor USU dalam menangani burnout yang dialami karyawan. Diantaranya adalah mencari sumber dari terjadinya burnout, memahami kondisi tersebut sebagai sumber burnout untuk kemudian memberikan penanganan terhadapnya. 3. Burnout dapat terjadi pada semua orang, baik itu orang yang ber-locus of control internal maupun ber-locus of control eksternal. Jadi menurut peneliti bahwa kepala-kepala Biro Rektor USU Medan haruslah mengadakan suatu kegiatan terhadap karyawan dalam rangka untuk mencegah terjadinya burnout. 4. Merancang sebuah pelatihan dimana pelatihan tersebut dapat meminimalkan burnout. Pelatihan lebih diarahkan ke off site training (pelatihan yang tidak berhubungan dengan ketrampilan kerja) dimana pelatihan ini mampu membangkitkan kembali motivasi dan sebagai proses pembelajaran bagi karyawan untuk lebih mengenal potensi diri. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September

6 Karangan Asli KEPUSTAKAAN 1. Berry, Lilly, M Psychology at Work (2 nd ed). New York : MC.Graw Hill. 2. Ancok, D Membangun Kompetensi Manusia dalam Milenium Ke-3. Jurnal Psikologika, tahun III No. 6,5-7, Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. 3. Maslach, C., Schaufeli W.B. & Leiter, M.P. (2001, Mei). Issue : Annual Job Burnout. [online] Sutjipto, M Apakah Anda Mengalami Burnout, dalam 27\8\ Schaufeli, M.M. & Buunk, B.B Professional Burnout, dalam Schabirac, M.J. & Winnubot. J.A.M. (vol Ed). Handbook of work and Health Psychology. New York: John Wiley & Sons. 6. Jung, J Understanding Human Motivation: A Cognitive Approach. New York: Mc.Millan. 7. Schulz, D., Sindrey. E Theories of Personality (5 th ed). California: Books Publishing Company. 8. Robinsons, P.J, Wrigtsman. M Measure of Personality and Social Psychology Attitudes, vol. 1. California: Harcourt Brace Jovonovich Publisher. 9. Morgan, C, T., King, R.A., Weisz J.B dan Schopler, J Introduction to Psychology (7 th ed). New Jersey: Mc.Graw Hill \08\ Coop, R.H, and White, K (Editors) Psychologycal Concept in The Classroom. New York. Harper and Row Publishers. 12. Munandar, AS Locus Of Control pada Para Mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Panitia Kongres Ilmu Psikologi dan Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia, Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 No. 3 September 2005

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Alasan Pemilihan Teori Pada penelitian ini burnout akan dibahas menggunakan teori dari Maslach (2003). Teori digunakan karena adanya kesesuaian dengan fenomena yang didapatkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perawat adalah salah satu yang memberikan peranan penting dalam. menjalankan tugas sebagai perawat.

BAB 1 PENDAHULUAN. perawat adalah salah satu yang memberikan peranan penting dalam. menjalankan tugas sebagai perawat. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia kesehatankhususnya pada Rumah sakit, perawat merupakan salah satu yang memiliki komponen penting dalam menentukan kualitas baik, buruk nya suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana utama dan tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT INTROVERT DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT INTROVERT DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT INTROVERT DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT Ranti Putri Arifianti, S.Psi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Penelitian ini bertujuan adalah untuk menguji

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi PENGARUH BULLYING DI TEMPAT KERJA TERHADAP BURNOUT PADA KARYAWAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: CITRA WAHYUNI 111301109 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG Risma Widyakusumastuti, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

HUBUNGAN JOB DEMAND DENGAN CYBERLOAFING PADA GURU DI PUCCA LEARNING CENTER SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi.

HUBUNGAN JOB DEMAND DENGAN CYBERLOAFING PADA GURU DI PUCCA LEARNING CENTER SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi. HUBUNGAN JOB DEMAND DENGAN CYBERLOAFING PADA GURU DI PUCCA LEARNING CENTER SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh JULIANA EKA PUTRI 121301055 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan kerja yang sehat dan tidak sehat. Adanya persaingan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan kerja yang sehat dan tidak sehat. Adanya persaingan kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan yang dilakukan oleh organisasi akan meningkatkan tuntutan pekerjaan dan persaingan di tempat kerja. Persaingan kerja dapat berupa persaingan kerja yang sehat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan BAB III METODE PENEITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan burnout pada karyawan ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert-introvert. Penelitian

Lebih terperinci

Tingkat Stres Kerja Ditinjau dari Beban Kerja. pada Air Traffic Controller (ATC)

Tingkat Stres Kerja Ditinjau dari Beban Kerja. pada Air Traffic Controller (ATC) Tingkat Stres Kerja Ditinjau dari Beban Kerja pada Air Traffic Controller (ATC) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh : JUNIKA MINDA PRATIWI 101301038 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin (Employees Burnout in Relation to Perception toward Psychological Work Environment and Sex) Imelda Novelina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Azwar (2011) pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersamasama,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersamasama, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersamasama, saling berhubungan atau berkomunikasi, dan saling mempengaruhi. Hidupnya selalu

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

PERBEDAAN POST PURCHASE REGRET BERDASARKAN PERILAKU PEMBELIAN PADA KONSUMEN WANITA

PERBEDAAN POST PURCHASE REGRET BERDASARKAN PERILAKU PEMBELIAN PADA KONSUMEN WANITA PERBEDAAN POST PURCHASE REGRET BERDASARKAN PERILAKU PEMBELIAN PADA KONSUMEN WANITA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh DIAH FARDHANI 081301111 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: IMAM DAMARA 091301032 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia selalu melakukan berbagai macam aktivitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia selalu melakukan berbagai macam aktivitas dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia selalu melakukan berbagai macam aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Salah satu dari aktivitas tersebut diwujudkan dalam kegiatan kerja. Aktivitas itu

Lebih terperinci

PERBEDAAN BURNOUT ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT PADA PERAWAT DI RUANGAN CRITICAL CARE Togi Fitri Afriani Ambarita

PERBEDAAN BURNOUT ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT PADA PERAWAT DI RUANGAN CRITICAL CARE Togi Fitri Afriani Ambarita PERBEDAAN BURNOUT ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT PADA PERAWAT DI RUANGAN CRITICAL CARE Togi Fitri Afriani Ambarita Abstrak Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Andri 1 Lieke E.M. Waluyo 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat 2 andric@minamas.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Di era global seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Di era global seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Di era global seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan keberhasilan bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

Lebih terperinci

Hubungan employee engagement dan burnout pada karyawan divisi IT

Hubungan employee engagement dan burnout pada karyawan divisi IT Hubungan employee engagement dan burnout pada karyawan divisi IT Nama : Farid Hikmatullah NPM : 12512773 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dr. Intaglia Harsanti, Msi LATAR BELAKANG MASALAH Karyawan divisi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Kegiatan penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Kegiatan penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 67 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Kegiatan penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 1. Tahap pertama, kegiatan penelitian difokuskan pada upaya mendeskripsikan gambaran umum, indikator,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah Soreang. jabatan dilakukan pada bulan Maret tahun 1999.

BAB I PENDAHULUAN. semua rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah Soreang. jabatan dilakukan pada bulan Maret tahun 1999. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu pelayanan jasa yang diberikan kepada masyarakat adalah pelayanan di bidang kesehatan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Dalam hal

Lebih terperinci

Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK

Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIO- EMOSIONAL ANAK ANTARA KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN POSITIF BELIEF DAN KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN NEGATIF BELIEF DI PAUD BAITURRAHMAH Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan. beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak

PENDAHULUAN. Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan. beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak PENDAHULUAN Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak dilakukan di bidang human resource development (HRD) (Chalofsky

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini satu hal yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kualitas manusia dalam bekerja, hal ini didukung oleh

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN BURNOUT SYNDROME PADA KARYAWAN PT. SURYA ALAM PERMAIDI PALEMBANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN BURNOUT SYNDROME PADA KARYAWAN PT. SURYA ALAM PERMAIDI PALEMBANG ABSTRAK Psikologia 2015, Vol. 10, No. 3, hal. 78-86 78 HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN BURNOUT SYNDROME PADA KARYAWAN PT. SURYA ALAM PERMAIDI PALEMBANG Dwi Yasni Habibah, Rahmi Lubis* Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan hal yang melekat pada kehidupan. Siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu hardiness dan burnout.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu hardiness dan burnout. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu hardiness dan burnout. Hardiness akan dibahas menggunaka teori dari Kobasa (2005), sedangkan burnout akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SKALA PSIKOLOGI Oleh : Daniswari Manggala Putri 832015013 Progdi Magister Sains Psikologi Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016 IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka,

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka, 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi kuantitatif, dimana pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui

Lebih terperinci

PROFIL BURNOUT GURU SMP DI KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN KERJA

PROFIL BURNOUT GURU SMP DI KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN KERJA Profil Burnout Guru SMP Di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur Berdasarkan Faktor Demografi dan... 91 PROFIL BURNOUT GURU SMP DI KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang memiliki peranan penting sebagai penunjang kesehatan masyarakat. Keberhasilan suatu rumah sakit

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI-DIMENSI JOB DEMANDS DAN DIMENSI-DIMENSI JOB RESOURCES TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT DI LONSUM KANTOR CABANG MEDAN

PENGARUH DIMENSI-DIMENSI JOB DEMANDS DAN DIMENSI-DIMENSI JOB RESOURCES TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT DI LONSUM KANTOR CABANG MEDAN PENGARUH DIMENSI-DIMENSI JOB DEMANDS DAN DIMENSI-DIMENSI JOB RESOURCES TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT DI LONSUM KANTOR CABANG MEDAN (The Effect of Job Demands Dimensions and Job Resources Dimensions on Employee

Lebih terperinci

SKRIPSI. Nadya Putri Delwis FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2013/2014

SKRIPSI. Nadya Putri Delwis FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2013/2014 PERBEDAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA SINGLE SEX SCHOOLS DAN COEDUCATIONAL SCHOOLS DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: Nadya Putri Delwis 101301024 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan merupakan tujuan paling mendasar dalam kehidupan individu, dan untuk mencapai kesuksesan tersebut banyak hal yang harus dilakukan oleh individu, salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Marihot Tua E.H. menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia didefinisikan: Human resources management is the activities undertaken to

Lebih terperinci

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK Vitrianingsih 1, Sitti Khadijah 2 Program Studi D-IV Bidan Pendidik, Universitas Respati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Burnout pada guru telah didefinisikan sebagai respon terhadap kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. Burnout pada guru telah didefinisikan sebagai respon terhadap kesulitan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Burnout pada guru telah didefinisikan sebagai respon terhadap kesulitan menghadapi stres kerja pada guru (Cherniss, 1980). Lebih lanjut Cherniss (1980) mengatakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT BURNOUT BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 PEDAN

PERBEDAAN TINGKAT BURNOUT BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 PEDAN Perbedaan Tingkat Burnout... (Roni Budi Jatmiko) 11 PERBEDAAN TINGKAT BURNOUT BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 PEDAN DIFFERENT SCALE OF BURNOUT STUDYING ON 8 TH GRADE MALE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis 2. Variabel Independen : Tuntutan Pekerjaan B. Definisi Operasional 1. Kesejahteraan Psikologis Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dari atasan

Lebih terperinci

PENGARUH MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PENURUNAN STRES KERJA KARYAWAN CV. KARYA MANDIRI TEBING TINGGI

PENGARUH MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PENURUNAN STRES KERJA KARYAWAN CV. KARYA MANDIRI TEBING TINGGI PENGARUH MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PENURUNAN STRES KERJA KARYAWAN CV. KARYA MANDIRI TEBING TINGGI Skripsi Psikologi Industri dan Organisasi Oleh : SEJARAHTA P. 071301044 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan fenomena yang sering dialami dialami tidak terkecuali oleh para karyawan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan fenomena yang sering dialami dialami tidak terkecuali oleh para karyawan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan fenomena yang sering dialami dialami tidak terkecuali oleh para karyawan sebuah organisasi ataupun lembaga. Stres yang dialami secara berkepanjangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Banyak orang yang menginginkan untuk bekerja. Namun, tak jarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Banyak orang yang menginginkan untuk bekerja. Namun, tak jarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Banyak orang yang menginginkan untuk bekerja. Namun, tak jarang mereka hanya membutuhkan gaji atau upahnya saja sebagai wujud dari sebuah kompensasi. Kompensasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN BURNOUT PADA GURU SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN BURNOUT PADA GURU SEKOLAH DASAR HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN BURNOUT PADA GURU SEKOLAH DASAR Dhian Zusmiasih Widiastuti dan Kamsih Astuti Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA YANG MEMILIKI MINAT MUSIK BERBEDA SKRIPSI ZULFA DZATAROHMAH

KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA YANG MEMILIKI MINAT MUSIK BERBEDA SKRIPSI ZULFA DZATAROHMAH KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA YANG MEMILIKI MINAT MUSIK BERBEDA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Sarjana Psikologi Oleh ZULFA DZATAROHMAH 111301108 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Dalam mengadakan suatu penelitian langkah awal yang perlu dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Psikologi dalam sebuah organisasi memberikan peranan penting pada area-area seperti pengembangan SDM (Losyk, 2005:65). Dalam sebuah perusahaan permasalahan psikologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT 1. Pengertian Burnout Burnout yaitu keadaan stress secara psikologis yang sangat ekstrem sehingga individu mengalami kelelahan emosional dan motivasi yang rendah untuk

Lebih terperinci

Hubungan Dukungan Sosial dan Learning Burnout Pada Mahasiswa Kelas Karyawan di Universitas Gunadarma

Hubungan Dukungan Sosial dan Learning Burnout Pada Mahasiswa Kelas Karyawan di Universitas Gunadarma Hubungan Dukungan Sosial dan Learning Burnout Pada Mahasiswa Kelas Karyawan di Universitas Gunadarma Usulan Penelitian Disusun Oleh : Nama : Evania Olgasari NPM : 13513000 Dosen Pembimbing : Desi Susianti,

Lebih terperinci

Usnaziqyah Raqfika 1 Awaluddin Tjalla 2 Indira Chanum 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ,

Usnaziqyah Raqfika 1 Awaluddin Tjalla 2 Indira Chanum 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, 126 Penerapan Konseling Individu dengan Teknik Instruksi Diri dalam Pendekatan Terapi Kognitif-Per- PENERAPAN KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK INSTRUKSI DIRI DALAM PENDEKATAN TERAPI KOGNITIF-PERILAKU UNTUK

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya harga diri dalam penelitian ini akan dibuat 5

Lebih terperinci

ISSN: X 111 PENGARUH IKLIM KELAS, SIKAP SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA PALU

ISSN: X 111 PENGARUH IKLIM KELAS, SIKAP SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA PALU ISSN: 2088-687X 111 PENGARUH IKLIM KELAS, SIKAP SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA PALU Hajerina Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Burnout Pada Pegawai. Maslach (dalam Cherniss, 1980), mendefinisikan burnout yaitu hilangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Burnout Pada Pegawai. Maslach (dalam Cherniss, 1980), mendefinisikan burnout yaitu hilangnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Burnout Pada Pegawai 1. Pengertian Burnout Maslach (dalam Cherniss, 1980), mendefinisikan burnout yaitu hilangnya perhatian terhadap orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan

Lebih terperinci

Usnaziqyah Raqfika 1 Awaluddin Tjalla 2 Indira Chanum 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ,

Usnaziqyah Raqfika 1 Awaluddin Tjalla 2 Indira Chanum 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, 126 Penerapan Konseling Individu dengan Teknik Instruksi Diri dalam Pendekatan Terapi Kognitif-Per- PENERAPAN KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK INSTRUKSI DIRI DALAM PENDEKATAN TERAPI KOGNITIF- PERILAKU

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Volume 3 Number 2 December 2017. Page 8-14 p-issn: 2443-2202 e-issn: 2477-2518 Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/jppk Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN i ii iv v ABSTRAK vi ABSTRACT vii RINGKASAN viii SUMMARY x DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN ASERTIVITAS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA ISTRI YANG TINGGAL DENGAN MERTUA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN ASERTIVITAS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA ISTRI YANG TINGGAL DENGAN MERTUA. Skripsi HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN ASERTIVITAS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA ISTRI YANG TINGGAL DENGAN MERTUA Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan semakin banyak tuntutan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan semakin banyak tuntutan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan dibidang pendidikan sekarang ini, menyebabkan semakin banyak tuntutan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah. Persaingan antar sekolah

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA Shafira, Anita Listiara Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian a. Gambaran Singkat Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP. Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP. Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara religiusitas dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

PERBEDAAN IMPULSE BUYING PRODUK FASHION MUSLIMAH PADA ANGGOTA KOMUNITAS HIJABERS DAN NON-HIJABERS DI KOTA MEDAN SKRIPSI SUWINTA

PERBEDAAN IMPULSE BUYING PRODUK FASHION MUSLIMAH PADA ANGGOTA KOMUNITAS HIJABERS DAN NON-HIJABERS DI KOTA MEDAN SKRIPSI SUWINTA PERBEDAAN IMPULSE BUYING PRODUK FASHION MUSLIMAH PADA ANGGOTA KOMUNITAS HIJABERS DAN NON-HIJABERS DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Skripsi Oleh SUWINTA 071301079

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT Edwina Renaganis Rosida 1, Tri Puji Astuti 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Kepemimpinan Sudarwan (dalam Kusriyah, 2014) berpendapat kepemimpinan ialah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu dalam kelompok. Untuk mengkoordinasi dan memberi arah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. uji asumsi dan uji hipotesis terhadap data penelitian tersebut.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. uji asumsi dan uji hipotesis terhadap data penelitian tersebut. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan try out terpakai, sehingga data yang sudah valid dan reliabel menjadi data penelitian. Selanjutnya dilakukan uji asumsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG SKRIPSI Oleh: DHEVY NOVERIA ADESTA 201210515024 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA 2016

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui pengaruh konflik kerja terhadap burnout pada karyawan PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui pengaruh konflik kerja terhadap burnout pada karyawan PT. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh konflik kerja terhadap burnout pada karyawan PT. Setia Pratama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Locus of Control 2.1.1 Definisi Locus of Control Konsep tentang locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter pada tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metode Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung pula oleh sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi mental, spritual maupun

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT This study was aimed to investigate the relationship between social

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Burnout Burnout merupakan fenomena baru di dalam bidang psikologi industri dan organisasi. Pemahaman tentang konsep ini

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa stressor kerja seperti beban kerja yang berlebihan, rendahnya gaji,

BAB I PENDAHULUAN. berupa stressor kerja seperti beban kerja yang berlebihan, rendahnya gaji, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi polisi oleh hampir seluruh peneliti dikategorikan sebagai jenis pekerjaan yang sangat rawan stres (Ahmad, 2004). Stres yang dialami oleh polisi dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PENERAPAN METODE PRESENTASI PADA MATA PRAKTIKUM HISTOLOGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEMESTER 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. tahun 1973 (Farber, 1991; Widiyanti, Yulianto & Purba, 2007). Burnout. dengan kebutuhan dan harapan (Rizka, 2013).

BAB II LANDASAN TEORITIS. tahun 1973 (Farber, 1991; Widiyanti, Yulianto & Purba, 2007). Burnout. dengan kebutuhan dan harapan (Rizka, 2013). BAB II LANDASAN TEORITIS A. Burnout 1. Definisi Burnout Istilah burnout pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun 1973 (Farber, 1991; Widiyanti, Yulianto & Purba, 2007). Burnout dapat terjadi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF DETERMINATION DENGAN KETERIKATAN KERJA (WORK ENGAGEMENT) PADA KARYAWAN PT JAPFA COMFEED INDONESIA CABANG SIDOARJO

HUBUNGAN ANTARA SELF DETERMINATION DENGAN KETERIKATAN KERJA (WORK ENGAGEMENT) PADA KARYAWAN PT JAPFA COMFEED INDONESIA CABANG SIDOARJO HUBUNGAN ANTARA SELF DETERMINATION DENGAN KETERIKATAN KERJA (WORK ENGAGEMENT) PADA KARYAWAN PT JAPFA COMFEED INDONESIA CABANG SIDOARJO ARIANI Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang ariani_arin@ymail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya penyakit di masyarakat, maka pelayanan kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA KARYAWAN SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA KARYAWAN SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA KARYAWAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi OLEH FITRI DIAN ADLINA 101301091 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ELI SASARI F. 100 080 046 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Nasution dan Usman (2007, h.2) mengatakan penelitian adalah sebuah proses untuk mendapatkan solusi dari permasalahan setelah melakukan studi dan analisis

Lebih terperinci

PERANAN WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP BURNOUT DIKALANGAN DOSEN WANITA SKRIPSI ANNISA VANYA PULUNGAN

PERANAN WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP BURNOUT DIKALANGAN DOSEN WANITA SKRIPSI ANNISA VANYA PULUNGAN 1 PERANAN WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP BURNOUT DIKALANGAN DOSEN WANITA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh ANNISA VANYA PULUNGAN 101301031 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci