PENDUGAAN ANGKA FERTILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANAK KANDUNG ATIKA RACHMAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDUGAAN ANGKA FERTILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANAK KANDUNG ATIKA RACHMAH"

Transkripsi

1 PENDUGAAN ANGKA FERTILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANAK KANDUNG ATIKA RACHMAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pendugaan Angka Fertilitas dengan Menggunakan Metode Anak Kandung adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2014 Atika Rachmah NIM G

4 ABSTRAK ATIKA RACHMAH. Pendugaan Angka Fertilitas dengan Menggunakan Metode Anak Kandung. Dibimbing oleh HADI SUMARNO dan ALI KUSNANTO. Karya ilmiah ini mempunyai dua tujuan. Pertama, memelajari pendugaan angka fertilitas secara tidak langsung dengan menggunakan metode anak kandung. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan langkah-langkah dan data yang dibutuhkan untuk menghitung angka fertilitas dalam metode anak kandung. Metode anak kandung menggunakan dasar metode reverse survival. Kedua, menghitung pendugaan angka fertilitas menurut usia dengan menggunakan metode anak kandung dan menghitung angka fertilitas total. Karya ilmiah ini menggunakan data hipotetik yang dibangkitkan berdasarkan informasi pola fertilitas RT 08 RW 02 Kecamatan Kembangan, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat dan angka fertilitas total DKI Jakarta tahun Hasil karya ilmiah ini memperlihatkan bahwa metode anak kandung dapat menghitung pendugaan angka fertilitas menurut usia tahun dan menentukan angka fertilitas total tahun yaitu rata-rata kemampuan setiap perempuan selama masa reproduksi akan mempunyai 1 atau 2 anak. Karya ilmiah ini juga menganalisis hubungan angka harapan hidup pada saat lahir dengan angka fertilitas. Hasilnya menunjukkan angka harapan hidup pada saat lahir yang terlalu kecil akan menghasilkan angka fertilitas total yang lebih tinggi dan angka harapan hidup pada saat lahir yang besar akan menghasilkan angka fertilitas total yang lebih rendah. Kata kunci: angka fertilitas, metode anak kandung, reverse survival ABSTRACT ATIKA RACHMAH. Estimation of Fertility Rate by Using Own Children Method. Surpervised by HADI SUMARNO and ALI KUSNANTO. This study has two objectives. First, to study the estimation of fertility rate indirectly by using own children method. The result of this study shows the steps and required data to calculate fertility rate based on own children method. The own children method uses basis reverse survival method. Second, to calculate estimates of age specific fertility rate using own children method and the total fertility rate. This study uses hypothetic data generated based on the information pattern of fertility of RT 08 RW 02 Subdistrict Kembangan, Urban Village Joglo, West Jakarta and the total fertility rate of DKI Jakarta in The result shows that the own children method can calculate estimates of fertility rate by age in and determine the total fertility rate in , that is the average ability of every woman during their reproductive years will have 1 or 2 children. This study also analyzed the relationship of life expectancy at birth with fertility rate. The result shows life expectancy at birth which is too small will produce a higher total fertility rate and life expectancy at birth which is too big will produce a lower total fertility rate. Keyword: fertility rate, own children method, reverse survival

5 PENDUGAAN ANGKA FERTILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANAK KANDUNG Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

6

7 Judul Skripsi : Pendugaan Angka Fertilitas dengan Menggunakan Metode Anak Kandung Nama : Atika Rachmah NIM : G Disetujui oleh Dr Ir Hadi Sumarno, MS Pembimbing I Drs Ali Kusnanto, MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Toni Bakhtiar, MSc Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan ridho-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta salam tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan tak henti-hentinya kepada umatnya hingga akhir zaman. Judul karya ilmiah ini adalah Pendugaan Angka Fertilitas dengan Menggunakan Metode Anak Kandung. Terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada: 1 Dr Ir Hadi Sumarno, MS selaku Pembimbing I dan Drs Ali kusnanto, MSi selaku Pembimbing II atas kesabaran dan kebaikannya membimbing penulis dari awal hingga skripsi ini selesai, serta Dr Paian Sianturi selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran. 2 Ayah, Mamah, Gani, dan Sunal yang selalu memberi kasih sayang, perhatian, dukungan moril atau materi dan doa yang tak pernah putus. 3 semua staf dosen Departemen Matematika IPB yang telah membimbing dan memberikan ilmunya selama ini. 4 teman seperjuangan bimbingan Vina, Tri,dan Bela. 5 sahabat yang selalu memberi kebahagian, semangat, doa dan kasih sayang: Annisa, Rifkah, Fitri, Puspa, Riza, Lilah, Retno, Delis, Lilis, Tri, Nyomen, Eka, Mira, Yuli, Lola, Kak Nuvi, Kak Heni, Kak Alim, dan Kak Mila. 6 seseorang yang selalu memberikan inspirasi, semangat, doa, dan kasih sayang. 7 teman seperjuangan Matematika 47 yang selalu ceria. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan penulis sangat menghargai segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Bogor, Agustus 2014 Atika Rachmah

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 TINJAUAN PUSTAKA 2 METODE PENELITIAN 3 Bahan 3 Prosedur Analisis Data 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 SIMPULAN DAN SARAN 28 Simpulan 28 Saran 29 DAFTAR PUSTAKA 29 LAMPIRAN 30 RIWAYAT HIDUP 31

10 DAFTAR TABEL 1 Data hipotetik berupa data anak kandung, jumlah anak yang diklasifikasikan berdasarkan usia anak 0 tahun dan usia ibunya per tahun 10 2 Nilai standar transformasi logit dari komplemen peluang bertahan hidup, model barat 13 3 Nilai transformasi logit dari, ( ), untuk anak-anak 14 4 Pendugaan peluang bertahan hidup ( )) dan rata-rata jumlah tahun yang dijalani ( ) untuk anak-anak, model barat 15 5 Koefisien pendugaan dari faktor pemisahan untuk kelompok usia 0-1, model tabel hayat Coale-Demeny 15 6 Nilai transformasi logit dari ( ), untuk perempuan 17 7 Pendugaan peluang bertahan hidup ( )) dan rata-rata jumlah tahun yang dijalani ( ) untuk perempuan, model barat 18 8 Pendugaan jumlah kelahiran bayi, tahun Pendugaan jumlah perempuan menurut usia per tahun, tahun Pendugaan angka fertilitas tahun , menurut usia perempuan per tahun Angka fertilitas total dengan nilai angka harapan hidup pada saat lahir 27 DAFTAR GAMBAR 1 Grafik pendugaan tingkat fertilitas menurut usia perempuan tahun Grafik pendugaan angka fertilitas menurut kelompok usia tahun Grafik angka fertilitas total dengan nilai angka harapan hidup 28

11 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Fertilitas merupakan hasil reproduksi dari seorang perempuan yang mampu melahirkan anak. Dalam kehidupan nyata ada bayi yang lahir hidup, mati, dan bayi yang diaborsi, untuk ukuran fertilitas menggunakan data bayi yang lahir hidup. Jumlah kelahiran yang besar di masa sekarang akan menjadi pengaruh untuk masa depan. Bayi yang lahir hidup dan bertahan hidup akan tumbuh menjadi anak yang dewasa di masa depan, khususnya bayi-bayi perempuan menjadi seorang perempuan dewasa yang nanti akan melahirkan seorang anak, dan hal ini yang menyebabkan jumlah penduduk terus bertambah (DSI 2014). Dengan kejadian seperti ini pertambahan penduduk yang tinggi akan dapat menambah beban pemerintah, seperti dalam hal kesehatan, perdagangan, perekonomian, dan lain-lain. Oleh karena itu, pemerintah perlu suatu program untuk menurunkan jumlah penduduk. Program untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menurunkan angka kelahiran melalui program KB (Keluarga Berencana). Dengan demikian, pemerintah juga harus mengetahui angka fertilitas sekarang dan tahun sebelumnya untuk mengontrol pertumbuhan penduduk atau mengantisipasi bertambahnya penduduk di masa depan. Pemerintah melakukan perhitungan jumlah penduduk yang menggunakan data sensus penduduk, survei penduduk, dan registrasi penduduk yang disebut metode langsung. Kesalahankesalahan yang terjadi dalam melakukan kegiatan tersebut, antara lain kesalahan dalam pelaporan usia dan kurang lengkapnya data saat responden diwawancarai dikarenakan responden lupa, hal ini dapat mengurangi tingkat akurasi dalam pendugaan fertilitas (BPS 2011a). Registrasi penduduk dalam negara berkembang seperti Indonesia kurang baik karena kejadian kelahiran dan kematian banyak yang tidak dilaporkan. Lemahnya sistem registrasi di Indonesia menyebabkan data penduduk kurang lengkap, sehingga memerlukan metode tidak langsung untuk mengurangi kesalahan dalam pelaporan agar dapat menduga angka fertilitas. Ada beberapa metode tidak langsung yaitu metode anak kandung, metode reverse, metode anak lahir terakhir, metode Rele, dan metode Palmore. Namun, dalam penelitian ini dilakukan perhitungan pendugaan angka fertilitas menggunakan metode anak kandung (BPS 2011a). Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1 Memelajari pengukuran fertilitas secara tidak langsung dengan menggunakan metode anak kandung, 2 Menghitung pendugaan angka fertilitas menurut usia dengan menggunakan metode anak kandung dan menghitung angka fertilitas total.

12 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengukuran fertilitas dapat mencerminkan angka fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau kelompok perempuan pada masa reproduksi, pengukurannya yaitu: 1 Angka fertilitas menurut usia (Age-Specific Fertility Rate-ASFR) Angka fertilitas menurut usia adalah banyaknya kelahiran bayi dari perempuan pada suatu kelompok usia tertentu per 1000 perempuan. = jumlah kelahiran bayi dari perempuan kelompok usia ke- selama satu tahun, = jumlah perempuan kelompok usia ke- pada suatu tahun tertentu, = indeks dari kelompok usia ke-. 2 Angka fertilitas total (Total Fertility Rate-TFR) Angka fertilitas total adalah jumlah anak yang dilahirkan tiap 1000 perempuan selama masa usia suburnya. = angka kelahiran untuk perempuan pada kelompok usia perempuan ke-, = indeks dari kelompok usia ke-, M = interval kelompok usia. (BPS 2011a). Metode estimasi fertilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode own-children (Anak kandung), metode ini dikembangkan mula-mula oleh W. Grabill dan disempurnakan bersama Lee Jay pada tahun Metode estimasi fertilitas ini menggunakan dasar metode reverse survival (Adioetomo 1988). Reverse survival digunakan untuk menghitung pendugaan jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah perempuan sebelum saat pencacahan yang berdasarkan pola kematian masa lalu (BPS 2011a). Metode anak kandung merupakan pendugaan angka kelahiran menurut usia sampai 15 tahun sebelum sensus dari informasi tentang jumlah anak yang dicacah, yang diklasifikasikan berdasarkan usia anak dan usia ibu. Untuk itu diperlukan matriks tabulasi silang menurut anak terhadap ibu kandung (UN 1983). Metode ini mempunyai keuntungan dan keterbatasan sendiri yaitu, keuntungannya memberikan perkiraan yang sangat rinci, hanya diperlukan data satu sensus, dapat mengetahui angka kelahiran menurut usia per tahun untuk 15 tahun sebelum sensus dan keterbatasannya memerlukan sensus tabulasi khusus, peka terhadap perhitungan sensus dan kesalahan dalam pelaporan (Feeney 1975).

13 3 METODE PENELITIAN Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah berupa data sekunder yang diperoleh dari: 1 Kartu keluarga tahun 2010 RT 08 RW 02 Kecamatan Kembangan, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, sehingga didapatkan informasi: - Jumlah anak yang ibunya diketahui, diklasifikasikan menurut usia anak yaitu 0-15 tahun dan usia ibu yaitu tahun. - Jumlah anak yang ibunya tidak diketahui, diklasifikasikan oleh usia anak yaitu 0-15 tahun. - Jumlah semua perempuan, diklasifikasikan menurut usia yaitu tahun. 2 Badan Pusat Statistik Indonesia, yaitu nilai angka harapan hidup pada saat lahir dan angka fertilitas total (hasil sensus penduduk 2010 untuk kota DKI Jakarta). Prosedur Analisis Data Daftar kartu keluarga yang dikumpulkan berupa nama, umur, jenis kelamin, dan status hubungan dalam keluarga. Hasil dari data tersebut kemudian diolah menjadi sebuah matriks tabulasi silang menurut anak terhadap ibu kandung (yang menunjukkan jumlah anak kandung usia tahun yang ibunya berusia tahun pada tahun saat sensus) 1. Data ini dapat dimanfaatkan untuk menghitung angka fertilitas secara tidak langsung, namun hasil yang diperoleh dari data sekunder tersebut terlalu sedikit, sehingga dalam penelitian ini dilakukan pembangkitan data hipotetik yang mengikuti pola pada data lapangan. Angka fertilitas total (TFR) pada data sekunder dianggap sama dengan TFR pada DKI Jakarta. Untuk itu dilakukan pembangkitan data yang berdasarkan informasi dari kedua sumber data tersebut. Dengan mempertimbangkan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam registrasi atau sensus penduduk, seperti kesalahan tentang jumlah anak kandung yang berlebihan atau terlupakan oleh responden yang sukar mengingat jumlah anak yang pernah dilahirkan dan juga dalam sensus ditemukan tentang anak kandung yang tidak tinggal bersama dengan ibunya, untuk mengurangi kesalahan tersebut dalam perhitungan fertilitas dibutuhkan metode tidak langsung yaitu model metode anak kandung (BPS 2011a). Dalam penelitian ini dilakukan pendugaan angka fertilitas menggunakan metode anak kandung berdasarkan pada perhitungan fertilitas mundur (beberapa tahun sebelum sensus), yang dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1 Informasi dari narasumber tentang pencatatan penduduk RT 08 RW 02 Kecamatan Kembangan Kelurahan Joglo Jakarta Barat adanya kesalahan pelaporan usia yang kemudian diperbaiki kembali, sebagian besar sebagai penduduk pendatang, dan semua terdaftar dalam kartu keluarga Jakarta. Namun, ada sebagian penduduk pendatang yang masih menggunakan kartu keluarga dari kampung asalnya (khususnya yang bertempat tinggal di kontrakan).

14 4 1 Menyusun data jumlah anak kandung yang diklasifikasikan berdasarkan usia anak dan usia ibu per tahun. Data anak kandung tersebut umumnya terdapat pada daftar anggota rumah tangga yang ada pada pelaksanaan sensus atau juga terdapat pada kartu keluarga. Misalnya pada sensus 2010 tercatat seorang perempuan berusia 25 tahun yang mempunyai anak berusia 5 tahun dan 10 tahun, data tersebut dikumpulkan dan akan dibuat menjadi tabel jumlah anak kandung yang diklasifikasikan berdasarkan usia anak dan usia ibu per tahun. 2 Redistribusi anak kandung dengan usia ibu yang tidak diketahui (Non- Own Children). Langkah ini dilakukan ketika ada anak kandung yang usia ibunya tidak dapat diketahui pada tahap pencocokan (unmatched), mungkin karena ibunya telah meninggal atau karena tidak tinggal di rumah yang sama dengan anaknya. Hal ini penting untuk memasukkan data non-own children dalam penerapan metode anak kandung, karena menghapuskan mereka akan menyebabkan perkiraan yang terlalu rendah dalam tingkat fertilitas. Langkah ini bertujuan memperkirakan distribusi kemungkinan anak kandung yang tidak diketahui usia ibunya berdasarkan informasi tentang anak-anak yang usia ibunya diketahui. = jumlah anak unmatched berusia tahun dengan usia ibu tahun, = jumlah anak unmatched berusia tahun dengan usia ibunya tidak diketahui, = jumlah anak berusia tahun dengan usia ibunya tahun, = jumlah anak berusia tahun dengan usia ibunya diketahui. Persamaan tersebut menyatakan secara aljabar bahwa distribusi anak unmatched berusia tahun yang tidak diketahui usia ibunya adalah identik dengan yang diamati di antara anak berusia tahun dengan usia ibunya diketahui, sehingga persamaan di atas dapat ditulis sebagai: ( ) ( ) ( ( )) Persamaan yang tercantum di atas dapat menentukan total semua anak yaitu Nilai digunakan dalam perhitungan jumlah kelahiran bayi dengan reverse survival, sehingga nilai yang diinginkan dapat diperoleh yaitu mengalikan jumlah anak dengan faktor. Nilai dari faktor digunakan dalam penyesuaian data own

15 children untuk keberadaan anak yang berusia tahun dengan usia ibu yang tidak diketahui (UN 1983). 3 Pendugaan jumlah kelahiran bayi dan jumlah perempuan sebelum tahun pencacahan, yang dilakukan dengan reverse survival. Terdiri atas empat langkah, yaitu: a) Pendugaan peluang bertahan hidup untuk anak-anak. Pendugaan ini dilakukan untuk mendapatkan jumlah kelahiran bayi beberapa tahun sebelum pencacahan dengan reverse survival, sehingga diperlukan pendugaan peluang bertahan hidup anak yang berdasarkan pada asumsi level kematian bagi anak. Peluang bertahan hidup anak tersebut disajikan dalam bentuk tabel hayat (life tabel) dan diperoleh dari hasil pendugaan level kematian pada suatu populasi. Pendugaan yang baik dari level kematian (mortality level) dalam populasi adalah model tabel hayat Coale-Demeny. Level Coale-Demeny disediakan sebagai penduga kematian dengan mengidentifikasi parameter dan pada level kematian yang sesuai dalam model tabel hayat Coale-Demeny pada model barat. Level kematian di Indonesia lebih mengacu pada model barat karena paling sesuai dengan pola umum kematian di Indonesia dan pola kematian model barat sebagai pola standar. Jika level kematian tidak tersedia pada tabel hayat Coale-Demeny model barat maka dapat ditentukan level dari kematian anak yang sesuai pada tabel hayat Coale- Demeny model barat yang berdasarkan angka harapan hidup pada saat lahir laki-laki dan perempuan dalam suatu penduduk, akan dilakukan interpolasi linear sebagai berikut: dengan laki-laki = 5 dengan perempuan = dan adalah level dari kematian laki-laki dan perempuan dengan yang diketahui pada suatu penduduk. Nilai dan adalah dua angka harapan hidup terdekat yang membatasi yang tidak terdapat pada tabel hayat Coale-Demeny. Nilai dan adalah dua level kematian yang bersesuaian dengan dan. Kemudian, nilai parameter dan dari level kematian laki-laki dan perempuan yang tidak terdapat pada model tabel hayat Coale- Demeny dapat diperoleh dengan menggunakan interpolasi linear, misal perhitungan nilai dan pada laki-laki yang sesuai yaitu: ( ) ( ) Nilai dan merupakan nilai dan laki-laki dari level kematian yang sesuai pada tabel hayat Coale-Demeny. Nilai dan

16 6 merupakan dua level kematian terdekat yang membatasi Nilai,,, dan merupakan nilai-nilai dan untuk anak lakilaki pada tabel hayat Coale-Demeny yang sejajar dengan nilai dan. Prosedur untuk perhitungan nilai dan pada perempuan caranya sama dalam kasus laki-laki. Nilai untuk angka harapan hidup, level kematian, dan nilai parameter dan untuk anak-anak tersedia pada Lampiran 1 (didapatkan dari tabel hayat Coale-Demeny). Peluang bertahan hidup anak tepat usia tahun, dihitung menggunakan sistem model tabel hayat Brass-Logit dan ditentukan radiks = 1. Persamaan yang dibutuhkan untuk menduga adalah nilai merupakan dugaan transformasi logit dari dengan menggunakan nilai parameter yang sesuai pada level kematian laki-laki dan perempuan yaitu dan dan sebagai standar transformasi logit dari yang disajikan pada Tabel 2. Dan persamaan di bawah ini mendefinisikan invers dari transformasi logit yaitu: ( ) ( ) Nilai dapat diperoleh dari invers transformasi logit. Dalam tabel hayat nilai yang disajikan bersifat umum untuk kedua jenis kelamin both sexes,. Asumsi sex ratio pada kelahiran adalah 1.05 laki-laki per perempuan, sehingga perhitungannya sebagai berikut: Rata-rata jumlah tahun orang hidup yang dijalani seseorang antara umur dan tahun, dengan dan adalah jumlah kelompok usia yang digunakan dalam mengklasifikasikan anakanak. Nilai diperoleh dari rata-rata nilai dan yaitu: Pengecualian untuk perhitungan, memerlukan pendugaan dari faktor pemisahan level kematian di bawah usia 1 tahun. Faktor ini dapat diduga menggunakan persamaan yang ditunjukkan oleh Coale-Demeny yaitu, bentuk dan koefisien untuk persamaan tersebut

17 disajikan pada Tabel 5. Langkah-langkahnya sebagai berikut, dengan adalah indeks untuk laki-laki (L) dan perempuan (P): - Menentukan, - Menentukan, nilai koefisien dan ditentukan oleh nilai. Jika menggunakan kasus A dan jika menggunakan kasus B, - Mencari, kemudian nilai untuk kedua jenis kelamin diperoleh dengan: 7 b) Pendugaan peluang bertahan hidup untuk perempuan. Pendugaan peluang bertahan hidup perempuan dilakukan dengan perhitungan yang sama seperti langkah (a), tapi nilai-nilai parameter dan yang dipilih adalah tabel hayat Coale-Demeny pada kolom wanita dewasa (lihat Lampiran 1). Kemudian, menghitung nilai dan perempuan pada usia dengan dan adalah batas bawah dan atas masa usia reproduktif perempuan. Selanjutnya, peluang bertahan hidup perempuan dapat dihitung untuk menduga jumlah perempuan sebelum tahun pencacahan dengan reverse survival. c) Menentukan jumlah kelahiran bayi dengan metode reverse survival. Menghitung jumlah kelahiran bayi dari anak yang berusia tahun yang dilahirkan oleh perempuan yang berusia tahun sebelum tahun pencacahan berdasarkan pola kematian dengan metode reverse survival, yaitu total semua anak yang berusia tahun pada waktu pencacahan dikali dengan laju bertahan hidup anak dari lahir hingga usia tahun (survival ratio). Untuk menghindari adanya kesalahan saat pencacahan sensus dan kesalahan laporan usia, maka diperlukan faktor penyesuaian terhadap data own children yang dilakukan langkah kedua yaitu dikalikan dengan. Adapun persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut: atau persamaan tersebut dapat dituliskan seperti ini Keterangan adalah tahun pencacahan (waktu saat sensus), persamaan di atas berlaku untuk dan semua kelompok usia ibu Jumlah kelahiran yang terjadi selama satu tahun yaitu antara tahun dan untuk perempuan yang

18 8 berusia tepat antara usia dan tahun pada waktu. Jumlah kelahiran setiap tahun sebelum sensus diklasifikasikan berdasarkan usia ibu, maka untuk mendapatkan kelahiran yang terjadi selama tahun itu pada perempuan yang usianya antara dan tahun, diambil rata-rata dari dan yaitu pembilang dari ASFR yang dilambangkan, dapat dituliskan sebagai berikut: d) Menentukan jumlah perempuan metode reverse survival. Menghitung jumlah perempuan yang berusia tahun pada saat melahirkan anaknya (usia tahun) sebelum saat pencacahan berdasarkan pola kematian dengan metode reverse survival yaitu jumlah perempuan yang berusia tahun pada tahun ( dikali dengan laju bertahan hidup perempuan dari usia tahun hingga usia tahun (survival ratio) diperoleh dengan persamaan berikut: ( ) dan dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut: ( ) Artinya merupakan sejumlah perempuan yang berusia tahun pada tahun diperoleh dari sejumlah perempuan berusia tahun pada tahun t. Jumlah perempuan yang berusia tahun saat melahirkan anaknya merupakan rata-rata dari jumlah perempuan di tahun dan tahun. Jumlah perempuan yang digunakan sebagai penyebut ASFR adalah, dengan persamaan sebagai berikut: (UN 1983). 4 Menghitung pendugaan angka fertilitas pada usia tertentu (ASFR) dan angka fertilitas total (TFR). Langkah ketiga sudah dapat diketahui pada tahun sebelum sensus terdapat jumlah kelahiran bayi oleh sejumlah perempuan. Oleh karena itu, dapat diperoleh pendugaan angka fertilitas pada perempuan usia tahun per 1000 perempuan pada waktu sebelum sensus, yaitu:

19 = rata-rata jumlah kelahiran bayi dari perempuan usia tahun pada tahun, = rata-rata jumlah perempan usia tahun pada tahun. Pendugaan angka fertilitas dapat dikelompokkan menurut usia perempuan (biasanya dikelompokkan 5 tahun) pada tahun yaitu: 9 dengan adalah indeks kelompok usia perempuan ( = 1 untuk perempuan kelompok usia tahun, = 2 untuk perempuan kelompok usia tahun,..., = 7 untuk perempuan kelompok usia tahun. Angka fertilitas total dapat dijadikan ukuran kelahiran untuk seorang perempuan selama masa usia reproduktif. Angka fertilitas total meghitung tingkat kesuburan perempuan pada masing-masing kelompok usia, dengan menjumlahkan kemudian dikalikan dengan interval kelompok usia (dikalikan 5 tahun), yaitu: (UN 1983). HASIL DAN PEMBAHASAN Data hipotetik yang dibangkitkan dari kartu keluarga tahun 2010 yang didasarkan pada angka fertilitas total DKI Jakarta tahun 2010 yaitu sebesar 1818 per 1000 perempuan (BPS 2011a), dapat dilihat pada Tabel 1. Penelitian ini dilakukan untuk pendugaan angka fertilitas yaitu perbandingan antara jumlah kelahiran bayi yang diklasifikasikan berdasarkan usia ibu dengan jumlah perempuan pada tahun (satu tahun sebelum sensus) menggunakan metode anak kandung, dimisalkan sensus terjadi pada tahun 2010.

20 10 Tabel 1 Data hipotetik berupa data anak kandung, jumlah anak yang diklasifikasikan berdasarkan usia anak 0 tahun dan usia ibunya per tahun Usia ibu Jumlah perempuan Jumlah anak berusia 0 tahun (tahun)

21 Berikut langkah-langkah dalam pendugaan fertilitas dengan metode anak kandung: 1 Data jumlah anak kandung yang diklasifikasikan berdasarkan usia anak 0 tahun dan usia ibu per tahun (lihat Tabel 1). Tabel 1 memberikan informasi tentang jumlah anak yang berusia 0 tahun dengan usia ibunya tahun ( ) sebanyak 8 anak, jumlah anak kandung berusia 0 tahun yang usia ibunya diketahui ( sebanyak 3992 anak, jumlah anak unmatched berusia 0 tahun yang usia ibunya tidak diketahui ( ) sebanyak 0 anak, dan total seluruh anak yang berusia 0 tahun ( sebanyak 3992 anak. 2 Redistribusi anak dengan usia ibu yang tidak diketahui (Non-Own Children). Langkah ini menduga distribusi anak kandung dengan usia ibu yang tidak diketahui melalui perhitungan nilai faktor koreksi tehadap non-own children yaitu: 11 artinya tidak ada pengaruh dalam penyesuaian data own children untuk keberadaan anak berusia 0 tahun dengan usia ibunya yang tidak diketahui, dikarenakan jumlah anak unmatched berusia 0 tahun yang usia ibunya tidak diketahui tidak ada. 3 Pendugaan jumlah kelahiran menurut usia ibu dan jumlah perempuan per tahun satu tahun sebelum pencacahan, yang dilakukan dengan reverse survival. Terdiri atas empat langkah, yaitu: Pendugaan peluang bertahan hidup untuk anak-anak dan perempuan. Usia anak-anak yang dimaksud yaitu laki-laki dan perempuan yang berusia 0 sampai 15 tahun dan usia perempuan yang berusia 15 sampai 49 tahun. Angka harapan hidup pada saat lahir ( ) laki-laki dan perempuan di DKI Jakarta tahun 2010 yaitu laki-laki sebesar 72.8 dan perempuan sebesar 76.5 (BPS 2011b). a) Pendugaan peluang bertahan hidup untuk anak-anak. Dalam langkah ini akan ditentukan level dari kematian anak yang sesuai pada tabel hayat Coale-Demeny model barat (Lampiran 1) yang berdasarkan angka harapan hidup pada saat lahir laki-laki dan perempuan (karena level kematian tidak tersedia) yang menggunakan interpolasi linear yaitu: = = Nilai AHH laki-laki dan dipilih karena dua nilai AHH tersebut membatasi AHH laki-laki yang tidak terdapat pada tabel. Level 23 dan level 24 merupakan level kematian yang bersesuaian dengan AHH laki-laki, sehingga level kematian pada laki-laki adalah = = 23.6.

22 12 Nilai AHH 75 dan 77.5 dipilih karena dua nilai AHH tersebut membatasi AHH perempuan yang tidak terdapat pada tabel. Level 23 dan level 24 merupakan level kematian yang bersesuaian dengan AHH perempuan, sehingga level kematian pada perempuan adalah. Nilai parameter dan untuk masing-masing level yaitu dan dihitung berdasarkan nilai parameter dan anak (laki-laki dan perempuan) pada Lampiran 1 kolom anak-anak. Berikut perhitungan dan dengan interpolasi linear untuk anak laki-laki yaitu: ( ) Nilai-nilai laki-laki tersebut dipilih karena level kematian laki-laki berada diantara level 23 yaitu dan level 24 yaitu. Begitupun dengan cara yang sama untuk pemilihan nilai-nilai laki-laki. Berikut perhitungan dan dengan interpolasi linear untuk anak perempuan yaitu: ( ) Nilai-nilai perempuan dipilih karena level kematian perempuan berada diantara level 23 yaitu dan level 24 yaitu. Begitupun dengan cara yang sama untuk pemilihan nilai-nilai perempuan. Hasil yang diperoleh dari perhitungan di atas yaitu untuk laki-laki dan dan untuk perempuan dan. Peluang bertahan hidup anak tepat usia tahun,,. Perhitungannya menggunakan invers transformasi logit: Perhatikan menunjukkan transformasi logit dari dengan persamaan, menggunakan nilai parameter dan untuk anak-anak yang telah disesuaikan, dan nilai standar diberikan pada Tabel 2.

23 Tabel 2 Nilai standar transformasi logit dari komplemen peluang bertahan hidup, model barat Usia (tahun) Usia (tahun) Misalkan menghitung yaitu peluang bertahan hidup anak tepat usia tahun, terlebih dahulu mencari nilai anak-anak (laki-laki dan perempuan), yaitu. Dengan menggunakan nilai dan yang berbeda menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan nilai Berikut perhitungannya untuk nilai pada laki-laki yaitu: ( ) 13 dan untuk nilai pada perempuan yaitu: ( ) Hasil nilai anak-anak mulai dari usia dapat dilihat pada Tabel 3.

24 14 Tabel 3 Nilai transformasi logit dari, ( ), untuk anak-anak Usia (tahun) Laki-laki Perempuan Nilai dihitung menggunakan nilai, berikut perhitungannya untuk masing-masing jenis kelamin yaitu: dan Selanjutnya, menghitung peluang anak (both sexes) yang bertahan hidup tepat usia tahun, sehingga nilai sebesar yang diperoleh dengan perhitungan berikut: Rata-rata jumlah tahun orang hidup anak antara usia 1 sampai 2 tahun, yaitu yang diambil dari rata-rata nilai dan berikut perhitungannya: Hasil keseluruhannya dapat dilihat pada Tabel 4, nilai (laki-laki, perempuan dan both sexes) dan nilai, dimulai dari usia 0 sampai 15 tahun.

25 15 Tabel 4 Pendugaan peluang bertahan hidup ( ) dan rata-rata jumlah tahun yang dijalani ( ) untuk anak-anak, model barat Usia (tahun) Laki-laki Perempuan both sexes Namun, untuk yaitu rata-rata jumlah tahun orang hidup antara usia 0 sampai 1 tahun dihitung dengan perhitungan yang berbeda karena kematian pada bayi mempunyai pola kematian yang berbeda (lebih tinggi). Berikut simulasi perhitungannya, mencari peluang kematian usia 1 tahun untuk masing-masing jenis kelamin yaitu dan. Nilai dari dan lebih kecil dari 0.1, sehingga menggunakan kasus A (lihat Tabel 5). Tabel 5 Koefisien pendugaan dari faktor pemisahan untuk kelompok usia 0-1, model tabel hayat Coale-Demeny Model Kasus A : Utara, selatan, dan barat Timur Kasus B : Utara, selatan, dan barat Timur Laki-laki Perempuan Koefisien dan yang terdapat pada Tabel 5 dengan model kasus A (model barat) tersebut digunakan pada persamaan yang ditunjukkan Coale-Demeny yaitu:

26 16 Nilai rata-rata jumlah tahun orang hidup antara usia 0 sampai 1 tahun (laki-laki, perempuan, dan kedua jenis kelamin) dapat dihitung dengan persamaan berikut: Persamaan tersebut menghasilkan nilai adalah, artinya antara usia 0 sampai 1 tahun menjalani tahun orang hidup. b) Pendugaan peluang bertahan hidup untuk perempuan. Melakukan pendugaan peluang bertahan hidup perempuan yang berusia. Level kematian pada perempuan yang telah dihitung pada langkah pendugaan peluang bertahan hidup anak yaitu level Kemudian, menghitung nilai parameter dan untuk level kematian perempuan yang berdasarkan pada nilai parameter dan wanita dewasa (lihat Lampiran 1, kolom wanita dewasa). Berikut perhitungannya: ( ) Nilai-nilai pada wanita dewasa tersebut dipilih karena level kematian perempuan berada diantara level 23 yaitu dan level 24 yaitu. Begitupun dengan cara yang sama untuk pemilihan nilai-nilai pada wanita dewasa, sehingga didapatkan nilai dan = Langkah berikutnya menghitung peluang bertahan hidup perempuan untuk usia tahun,,. Misal menghitung peluang bertahan hidup wanita dewasa usia 15 tahun, terlebih dahulu mencari nilai dengan menggunakan nilai dan wanita dewasa pada level kematian perempuan yaitu level 23.6 dan nilai. Nilai transformasi logit dari adalah Hasil untuk nilai mulai dari usia dapat dilihat pada Tabel 6..

27 17 Tabel 6 Nilai transformasi logit dari ( ), untuk perempuan Usia (tahun) Usia (tahun) Nilai untuk telah dihitung, maka dapat diperoleh nilai. Sehingga nilai dapat diperoleh sebagai berikut: Peluang bertahan hidup perempuan yang berusia 15 tahun yaitu Sehingga, rata-rata jumlah tahun orang hidup perempuan antara usia 15 sampai 16 tahun, yaitu , yang diambil dari rata-rata nilai dan, berikut perhitungannya: Hasil keseluruhannya dapat dilihat pada Tabel 7, nilai dan dengan usia mulai dari 15 sampai 50 tahun.

28 18 Tabel 7 Pendugaan peluang bertahan hidup ( ) dan rata-rata jumlah tahun yang dijalani untuk perempuan, model barat Usia (tahun) Usia (tahun) c) Menentukan pendugaan jumlah kelahiran bayi pada tahun dengan metode reverse survival. Dengan menggunakan data pada Tabel 1, pendugaan pada Tabel 4, dan nilai faktor penyesuaian terhadap data own-children dapat dihitung jumlah kelahiran bayi satu tahun sebelum pencacahan. Untuk mengetahui berapa jumlah kelahiran bayi pada tahun , maka perlu dilakukan pendugaan jumlah kelahiran bayi oleh perempuan yang berusia dan tahun selama satu tahun ( ), yaitu jumlah anak kandung pada tahun 2010 (Tabel 1) dikalikan dengan survival ratio pada anak (laju bertahan hidup anak dari lahir hingga usia 1 tahun). Dalam perhitungan ini diberikan nilai yaitu keberadaan anak berusia 0 tahun dengan usia ibu yang tidak diketahui, namun dalam penelitian ini tidak ada tambahan dan tidak ada pengaruh dalam penyesuaian data own children. Misalkan dilakukan perhitungan pendugaan jumlah kelahiran di tahun pada perempuan yang berusia 14, 15, 16, dan 17 tahun, yaitu: ( ) ( ) ( )

29 19 ( ) Artinya diduga ada sejumlah kelahiran di tahun oleh perempuan berusia 14, 15, 16, dan 17 tahun berturut-turut sebanyak 8, 8, 12, dan 16 anak, yang masing-masing berasal dari jumlah kelahiran anak 0 tahun oleh perempuan berusia 15, 16, 17, dan 18 tahun pada tahun Pada metode anak kandung pendugaan jumlah kelahiran bayi oleh perempuan berusia 15 tahun yang terjadi di tahun merupakan rata-rata dari jumlah kelahiran bayi oleh perempuan yang berusia antara 15 dan 14 tahun di tahun sebanyak 8 anak dan jumlah kelahiran bayi oleh perempuan berusia 16 tahun pada yang terjadi di tahun merupakan rata-rata dari jumlah kelahiran bayi oleh perempuan yang berusia antara 16 dan 15 tahun di tahun sebanyak 10 anak, berikut perhitungannya: Jumlah kelahiran bayi tahun oleh perempuan yang berusia 15 sampai 49 tahun dapat dilihat pada Tabel 8.

30 20 Tabel 8 Pendugaan jumlah kelahiran bayi, tahun Usia perempuan ) Jumlah kelahiran bayi dari perempuan berusia tahun Rata-rata jumlah kelahiran bayi dari perempuan antara dan tahun

31 21 Tabel 8 Pendugaan jumlah kelahiran bayi, tahun (lanjutan) Usia perempuan ) Jumlah kelahiran bayi dari perempuan berusia tahun Rata-rata jumlah kelahiran bayi dari perempuan antara dan tahun Jumlah kelahiran bayi dari perempuan antara tahun yang berusia mulai dari 15 sampai 49 tahun merupakan hasil perhitungan yang berdasarkan pola kematian satu tahun sebelum sensus, sehingga jumlah kelahiran bayi lebih banyak karena terdapat bayi yang meninggal sebelum sensus dilakukan. Usia perempuan mulai dari 15 sampai 20 tahun dan 40 sampai 49 tahun memiliki jumlah kelahiran bayi yang rendah dan jumlah kelahiran bayi mulai meningkat pada usia reproduktif perempuan yaitu usia 22 sampai 39 tahun. d) Menentukan pendugaan jumlah perempuan pada tahun dengan metode reverse survival. Hasil dari pendugaan pada Tabel 7 dan data jumlah perempuan pada Tabel 1 digunakan untuk menentukan pendugaan jumlah perempuan satu tahun sebelum saat pencacahan. Untuk mengetahui jumlah perempuan usia tahun saat melahirkan pada tahun diperlukan jumlah perempuan di tahun 2010 dan tahun 2009, yaitu jumlah perempuan saat pecacahan dikalikan dengan survival ratio perempuan mulai dari usia sampai tahun. Misalnya, menentukan jumlah perempuan yang berusia 15 dan 16 tahun 2010 dan 2009, yaitu: ( ) ( ) ( ) ( ) Artinya jumlah perempuan yang berusia 15 tahun pada tahun 2009 saat melahirkan anak sebanyak 1200 perempuan yang berasal dari perempuan berusia 16 tahun pada tahun 2010 dan 1801 perempuan yang berusia 16 tahun pada tahun 2009 yang berasal dari perempuan berusia 17 tahun pada tahun Jumlah perempuan yang berusia 15 dan 16 tahun di tahun 2010 jumlahnya sama pada tahun pencacahan. Pendugaan jumlah perempuan berusia 15 tahun pada tahun adalah rata-rata dari jumlah perempuan berusia 15 tahun di tahun 2010 dan tahun 2009 ada sebanyak 1200 perempuan dan jumlah perempuan berusia tahun pada tahun adalah rata-rata dari jumlah perempuan berusia 16 tahun

32 22 di tahun 2010 dan tahun 2009 ada sebanyak 1500 perempuan. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9, berikut perhitungannya:

33 Tabel 9 Pendugaan jumlah perempuan menurut usia per tahun, tahun Usia perempuan (tahun) Pendugaan jumlah perempuan pada tahun 2010 Pendugaan jumlah perempuan pada tahun Rata-rata pendugaan jumlah perempuan ( )

34 24 Tabel 9 Pendugaan jumlah perempuan menurut usia per tahun, tahun (lanjutan) Usia perempuan (tahun) Pendugaan jumlah perempuan pada tahun 2010 Pendugaan jumlah perempuan pada tahun 2009 Rata-rata pendugaan jumlah perempuan ( ) Jumlah perempuan yang berusia mulai dari 15 sampai 49 tahun saat melahirkan anaknya pada tahun dihitung berdasarkan pola kematian satu tahun sebelum sensus. Pada Tabel 8 didapatkan sebanyak 4502 perempuan yang berusia 28 tahun pada tahun yang memiliki jumlah perempuan paling banyak. 4 Menghitung pendugaan angka fertilitas pada usia tertentu (ASFR) dan angka fertilitas total (TFR). Langkah terakhir ini dilakukan perhitungan pendugaan angka fertilitas pada usia tertentu. Hasil perhitungan tersebut akan didapatkan informasi tentang jumlah anak yang dilahirkan oleh sejumlah perempuan yang berusia tahun pada tahun Misal mencari angka fertilitas pada perempuan yang berusia 15 tahun pada tahun sebelum pencacahan ( ), yaitu: kelahiran anak per 1000 perempuan. Interpretasinya, setiap 1000 perempuan usia 15 tahun terdapat 7 kelahiran pada tahun Hasil ASFR tahun disajikan pada Tabel 10 dan polanya dapat dilihat pada Gambar 1.

35 ASFR (a)/1000 perempuan 25 Tabel 10 Pendugaan angka fertilitas tahun , menurut usia perempuan per tahun Usia perempuan tahun Tahun Usia perempuan tahun Tahun Usia perempuan (tahun) Gambar 1 Grafik pendugaan tingkat fertilitas menurut usia perempuan tahun Pada Gambar 1 terlihat pergerakan angka kelahiran mulai dari usia 15 sampai 49 tahun (masa reproduktif untuk perempuan), antara usia 19 sampai 20 tahun mulai terjadinya kenaikan angka kelahiran, pada usia 30 sampai 34 tahun perempuan memiliki jumlah kelahiran yang sangat tinggi, dan angka kelahiran mulai menurun kembali pada usia 39 sampai usia 49 tahun. Dalam penelitian ini dilakukan pendugaan angka fertilitas menurut kelompok usia perempuan yang dikelompokkan 5 tahunan yaitu menjadi kelompok usia perempuan ke-. Berikut contoh perhitungannya untuk kelompok usia tahun sampai kelompok usia tahun yaitu:

36 26 Interpretasi dari hasil perhitungan, angka fertilitas terlihat rendah pada kelompok usia tahun, usia tahun dan usia tahun. Angka fertilitas terlihat tinggi pada kelompok usia tahun, usia tahun, usia tahun, dan usia tahun, dengan puncaknya berada pada kelompok usia tahun, yaitu sebesar 98 kelahiran per 1000 perempuan yang artinya untuk setiap 1000 perempuan yang berusia antara tahun terdapat 98 kelahiran bayi hidup pada tahun Peningkatan dan penurunan angka kelahiran tersebut mungkin terjadi karena faktor pola usia masa subur untuk melahirkan di DKI Jakarta, kebanyakan perempuan di DKI Jakarta mempunyai angka kelahiran yang sangat tinggi saat usia 30 sampai 34 tahun, dan mungkin ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi angka fertilitas yang tidak dibahas secara spesifik pada penelitian ini. Berikut Gambar 2 yang menggambarkan pola pendugaan angka fertilitas menurut kelompok usia perempuan (ASFR) pada tahun yang mengikuti huruf U terbalik.

37 Angka fertilitas (/1000 perempuan) Kelompok usia perempuan Gambar 2 Grafik pendugaan angka fertilitas menurut kelompok usia tahun Informasi dari pendugaan angka fertilitas menurut kelompok usia di atas, dapat ditentukan rata-rata jumlah kelahiran anak per 1000 perempuan selama masa usia reproduktif yaitu mulai dari usia 15 tahun sampai dengan usia 49 tahun pada tahun , dan perhitungannya sebagai berikut: anak per 1000 perempuan. Hasil dari penelitian ini didapatkan angka fertilitas total pada tahun sebesar anak per 1000 perempuan atau diartikan anak yaitu ratarata setiap perempuan DKI Jakarta akan mempunyai 1 atau 2 anak selama masa usia reproduktifnya, ini termasuk nilai TFR yang rendah. Untuk menunjukkan pengaruh angka harapan hidup pada hasil perhitungan pendugaan angka fertilitas total, maka dalam penelitian ini dilakukan analisis dengan mengambil nilai angka harapan hidup pada saat lahir yang berbeda-beda (angka harapan hidup perempuan lebih besar 4 atau 5 tahun dari laki-laki). Hasil nilai TFR yang dihitung menggunakan metode anak kandung dengan nilai angka harapan hidup pada saat lahir, ditampilkan dalam Tabel 11 dan Gambar 3 sebagai berikut: Tabel 11 Angka fertilitas total dengan nilai angka harapan hidup pada saat lahir Angka harapan hidup pada saat Angka fertilitas total lahir ) (TFR) Laki-laki Perempuan anak per 1000 perempuan

38 Tingkat fertilitas total (anak per 1000 perempuan) 28 Tabel 11 dipilih lima angka harapan hidup (laki-laki dan perempuan) yang berbeda-beda dengan masing-masing nilai TFR, dengan laki-laki sebesar 68.7 dan perempuan sebesar 72.6 menghasilkan nilai TFR sebesar 1750 anak per 1000 perempuan dan nilai TFR mengalami kenaikan ketika yang dipilih pada laki-laki sebesar 51.3 dan perempuan sebesar 55.7 menghasilkan nilai TFR sebesar 1830 anak per 1000 perempuan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa angka harapan hidup mempengaruhi angka fertilitas, pemakaian angka harapan hidup yang salah dapat menimbulkan kesalahan pada pendugaan fertilitas. Ketika angka harapan hidup pada saat lahir rendah maka angka fertilitas akan menaik (ataupun sebaliknya) dan polanya bisa dilihat pada Gambar Angka harapan hidup perempuan Gambar 3 Grafik angka fertilitas total dengan nilai angka harapan hidup SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Metode anak kandung mempunyai kelebihan, yaitu dapat menyediakan angka fertilitas menurut umur pada beberapa tahun sebelum sensus (bisa sampai 15 tahun) dan menggunakan data seperti kartu keluarga dapat dilakukan pengukuran fertilitas pada suatu penduduk dalam ukuran yang kecil. Kekurangan pada metode anak kandung, yaitu kesalahan pelaporan umur (yang diberikan pada kartu keluarga) dan kesalahan penentuan angka harapan hidup pada saat lahir, dua kesalahan tersebut dapat menyebabkan data kurang akurat sehingga hasilnya akan kurang teliti dalam pengukuran fertilitas. Angka harapan hidup pada saat lahir yang terlalu kecil akan menghasilkan angka fertilitas total yang lebih tinggi dan angka harapan hidup pada saat lahir yang besar akan menghasilkan angka fertilitas total yang lebih rendah. Data lapangan memuat penduduk pendatang anak-anak dan perempuan, sehingga jumlah pada anak-anak dan perempuan sangat mempengaruhi perhitungan ASFR yang menyebabkan hasilnya kurang akurat untuk ukuran fertilitas pada wilayah tersebut (terlalu kecil atau terlalu besar).

39 Metode anak kandung dapat menghitung pendugaan angka fertilitas menurut usia (ASFR) pada tahun dan dapat menentukan angka fertilitas total pada tahun yaitu rata-rata kemampuan dari setiap perempuan selama masa reproduksi akan mempunyai 1 atau 2 anak. Saran Saran dari peneliti adalah akan lebih baik lagi jika menggunakan data yang sebenarnya yaitu data Indonesia, dengan menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan angka fertilitas. 29 DAFTAR PUSTAKA Adioetomo, SM Permasalahan Penggunaan Data Sensus dalam Analisa Fertilitas [makalah seminar]. Jakarta (ID). [BPS] Badan Pusat Statistik. 2011a. Fertilitas Penduduk Indonesia : Hasil Sensus Penduduk Jakarta (ID): BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2011b. Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia : Hasil Sensus Penduduk Jakarta (ID): BPS. [DSI] Data Statistik Indonesia Modul Pelatihan-Fertilitas [internet]. [diunduh 2014 Jan 29]. Tersedia pada: Feeney G The Own-Children of Estimating Age-Specific Fertility [catatan penelitian]. Hawaii (US). [UN] United Nations Manual X : Indirect Techniques for Demographic Estimation. New York (US): UN. Hal:

40 30 1 Lampiran 1 Model tabel hayat Coale-Demeny dalam sistem logit, female level 16, model barat Angka harapan hidup Anak-anak Wanita dewasa ( ) Level Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN

APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

Ahmad Iqbal Baqi 1) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas, Padang, Indonesia

Ahmad Iqbal Baqi 1) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas, Padang, Indonesia ESTIMASI TINGKAT KEMATIAN BAYI DAN HARAPAN HIDUP BAYI KABUPATENSAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2010 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SULLIVAN (ESTIMATING INFANT MORTALITY RATE AND INFANT LIFE EXPECTANCY

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ISTILAH-ISTILAH 2.1.1 Dinamika Penduduk [Population Dynamics] Dinamika penduduk adalah proses perubahan yang terjadi secara terus menerus yang mempengaruhi jumlah penduduk

Lebih terperinci

MODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI

MODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI MODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH

MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN

APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN APLIKASI MODEL DINAMIKA POPULASI LOTKA DENGAN LAJU KELAHIRAN DAN KEMATIAN TIDAK KONSTAN UNTUK DATA INDONESIA SUSIATI NASIKIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 21 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

(S.5) SIMULASI PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA DENGAN ASUMSI TFR NAIK DAN TURUN Yayat Karyana

(S.5) SIMULASI PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA DENGAN ASUMSI TFR NAIK DAN TURUN Yayat Karyana (S.5) SIMULASI PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA DENGAN ASUMSI TFR NAIK DAN TURUN Yayat Karyana Jurusan Statistika FMIPA UNISBA E-mail : yayatkaryana@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan hasil Sensus Penduduk dari

Lebih terperinci

PENDUGAAN LIFE TABLE PENDUDUK WANITA INDONESIA DAN PENGEMBANGANNYA MENJADI LIFE TABLE KONTINU

PENDUGAAN LIFE TABLE PENDUDUK WANITA INDONESIA DAN PENGEMBANGANNYA MENJADI LIFE TABLE KONTINU PENDUGAAN LIFE TABLE PENDUDUK WANITA INDONESIA DAN PENGEMBANGANNYA MENJADI LIFE TABLE KONTINU T. PURWIANTI 1, H. SUMARNO 2, E. H. NUGRAHANI 3 Abstrak Data mortalitas suatu negara biasanya disajikan dalam

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2010 Edisi Eksakta ISSN:

Prosiding SNaPP2010 Edisi Eksakta ISSN: PROYEKSI PENDUDUK INDONESIASAMPAI DENGAN TAHUN 2060 DENGAN DATA DASAR HASIL SUPAS 2005 Yayat Karyana¹ ¹Jurusan Statistika FMIPA Universitas Islam Bandung e-mail: yayat@unisba.ac.id&yayatkaryana@gmail.com

Lebih terperinci

PENGERTIAN, CAKUPAN DAN UKURAN MORTALITAS

PENGERTIAN, CAKUPAN DAN UKURAN MORTALITAS PENGERTIAN, CAKUPAN DAN UKURAN MORTALITAS Mortalitas atau kematian merapakan salah satu diantara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Dua komponen demografi lainya adaiah

Lebih terperinci

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation Demografi formal Pengumpulan dan analisis statistik atas data demografi Dilakukan ahli matematika dan statistika Contoh : jika jumlah perempuan usia subur (15-49) berubah, apa pengaruhnya pada tingkat

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

PERTEMUAN 8 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA PERTEMUAN 8 : FERTILITAS Oleh : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA (darmawan@esaunggul.ac.id) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik - Universitas ESA UNGGUL Semester Genap 2012/2013

Lebih terperinci

(MS.6) TAKSIRAN TFR BERDASARKAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA MENGGUNAKAN METODE CAMPURAN

(MS.6) TAKSIRAN TFR BERDASARKAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA MENGGUNAKAN METODE CAMPURAN (MS.6) TAKSIRAN TFR BERDASARKAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA MENGGUNAKAN METODE CAMPURAN Yayat Karyana Jurusan Statistika FMIPA UNISBA Jl. Purnawarman No. 63 Bandung Email : yayatkaryana@gmail.com

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER LATHIFATURRAHMAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER

Lebih terperinci

TENTANG PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK : URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK DAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK

TENTANG PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK : URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK DAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK : URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK DAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK I. URAIAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ESTIMASI TINGKAT KEMATIAN DEWASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRESTON-COALE DAN PERTUMBUHAN SEIMBANG BRASS ROMADONA SABILA HATI

ESTIMASI TINGKAT KEMATIAN DEWASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRESTON-COALE DAN PERTUMBUHAN SEIMBANG BRASS ROMADONA SABILA HATI ESTIMASI TINGKAT KEMATIAN DEWASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRESTON-COALE DAN PERTUMBUHAN SEIMBANG BRASS ROMADONA SABILA HATI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

untuk penduduk Sumatera Utara pada tahun 2000.

untuk penduduk Sumatera Utara pada tahun 2000. 92 Gambar 4.15 Tampilan Layar General Life Table Penduduk Wanita Sumatera Utara Tahun 2000 Menggunakan Data Kombinasi Kedua Jenis Kelamin Dengan menggunakan data yang diklasifikasi menurut jenis kelamin

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING

MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER

KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER (Study Kasus di Kabupaten Semarang Tahun 2014) SKRIPSI Disusun Oleh : FAJAR HERU SETIAWAN

Lebih terperinci

MODEL PEMANENAN POPULASI HEWAN MENGGUNAKAN MATRIKS LESLIE

MODEL PEMANENAN POPULASI HEWAN MENGGUNAKAN MATRIKS LESLIE MODEL PEMANENAN POPULASI HEWAN MENGGUNAKAN MATRIKS LESLIE Skripsi Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana S1 Pada Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: PURWANINGSIH 0601060022

Lebih terperinci

Populasi PERHITUNGAN FERTILITAS MENGGUNAKAN METODE ANAK KANDUNG: ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2013

Populasi PERHITUNGAN FERTILITAS MENGGUNAKAN METODE ANAK KANDUNG: ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2013 Populasi Volume 24 Nomor 2 2016 Halaman 67-79 PERHITUNGAN FERTILITAS MENGGUNAKAN METODE ANAK KANDUNG: Lely Indrawati, Dwi Hapsari, dan Olwin Nainggolan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK DAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK I. URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK

URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK DAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK I. URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK 11 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK : URAIAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK DAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK I. URAIAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Brass dengan Metode Trussell dalam Menghasilkan Angka Harapan Hidup

Perbandingan Metode Brass dengan Metode Trussell dalam Menghasilkan Angka Harapan Hidup Perbandingan Metode Brass dengan Metode Trussell dalam Menghasilkan Angka Harapan Hidup Agus Sulistyorini dan Soenarnatalina Melaniani 1 Bagian Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w.id s. go FERTILITAS PENDUDUK INDONESIA HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 ISBN: 978-979-064-312-3 No. Publikasi: 04000.1107 Katalog BPS: 2102025 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman:

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

Analisis Proyeksi Penduduk Jambi Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia

Analisis Proyeksi Penduduk Jambi Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia Analisis Proyeksi Penduduk Jambi 2010-2035 Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi 2015 Analisis Proyeksi Penduduk Jambi 2010-2035 (Berdasarkan Proyeksi Penduduk

Lebih terperinci

FERTILITAS RUMUS DAN FAKTOR

FERTILITAS RUMUS DAN FAKTOR FERTILITAS RUMUS DAN FAKTOR FERTILITAS RUMUS DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEFINISI Fertilitas (Fertility): merujuk pada jumlah kelahiran hidup dari penduduk wanita Fekunditas (Fecundity): merujuk pada

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA PERPINDAHAN KELOMPOK BELALANG DENGAN METODE GELOMBANG BERJALAN NURUDIN MAHMUD

MODEL MATEMATIKA PERPINDAHAN KELOMPOK BELALANG DENGAN METODE GELOMBANG BERJALAN NURUDIN MAHMUD MODEL MATEMATIKA PERPINDAHAN KELOMPOK BELALANG DENGAN METODE GELOMBANG BERJALAN NURUDIN MAHMUD SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

MODEL MANGSA PEMANGSA DENGAN RESPON FUNGSIONAL TAK MONOTON RIDWAN IDHAM

MODEL MANGSA PEMANGSA DENGAN RESPON FUNGSIONAL TAK MONOTON RIDWAN IDHAM MODEL MANGSA PEMANGSA DENGAN RESPON FUNGSIONAL TAK MONOTON RIDWAN IDHAM DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRAK RIDWAN IDHAM. Model

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA

PEDOMAN PENGHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA Katalog: 2301018 PEDOMAN PENGHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA - INDONESIA PEDOMAN PENGHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA BADAN PUSAT STATISTIK, Jakarta

Lebih terperinci

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

ESTIMASI TINGKAT KEMATIAN BAYI DAN HARAPAN HIDUP BAYI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2005 DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRUSSEL

ESTIMASI TINGKAT KEMATIAN BAYI DAN HARAPAN HIDUP BAYI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2005 DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRUSSEL ESTIMASI TINGKAT KEMATIAN BAYI DAN HARAPAN HIDUP BAYI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2005 DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRUSSEL Ahmad Iqbal Baqi Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang ahmadiqbalbaqi@gmail.com

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis

KATA PENGANTAR. Penulis KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim... Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh: DHINDA AMALIA TIMUR

SKRIPSI. Disusun oleh: DHINDA AMALIA TIMUR KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA (KB) MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Disusun oleh: DHINDA AMALIA

Lebih terperinci

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENYUSUNAN LIFE TABLE PENDUDUK SUATU DAERAH

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE JUMADI

MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE JUMADI MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE JUMADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

PERTEMUAN 12 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA PERTEMUAN 12 : PROYEKSI PENDUDUK Oleh : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA (darmawan@esaunggul.ac.id) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik - Universitas ESA UNGGUL Semester Genap 2012/2013

Lebih terperinci

ii Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 ISBN : No. Publikasi: 04000.1 Katalog BPS: Ukuran Buku: B5

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN PERTUMBUHAN DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP JUMLAH TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN SKRIPSI MUHAMMAD ISMAIL MAHIR RANGKUTI A

PENGARUH INVESTASI DAN PERTUMBUHAN DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP JUMLAH TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN SKRIPSI MUHAMMAD ISMAIL MAHIR RANGKUTI A PENGARUH INVESTASI DAN PERTUMBUHAN DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP JUMLAH TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN SKRIPSI MUHAMMAD ISMAIL MAHIR RANGKUTI A14104585 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI Oleh : SITI NURBAITI G14102022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK SITI

Lebih terperinci

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Lebih terperinci

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN

KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keterkontrolan

Lebih terperinci

Populasi SMART FERT: APLIKASI PRAKTIS, VALID, DAN MUDAH UNTUK MENGUKUR INDIKATOR FERTILITAS DI ERA OTONOMI DAERAH

Populasi SMART FERT: APLIKASI PRAKTIS, VALID, DAN MUDAH UNTUK MENGUKUR INDIKATOR FERTILITAS DI ERA OTONOMI DAERAH Populasi Volume 25 Nomor 1 2017 Halaman 33-51 SMART FERT: APLIKASI PRAKTIS, VALID, DAN MUDAH UNTUK Lutfi Agus Salim 1, Hari Kusnanto 2, Lutfan Lazuardi 2, dan Kuntoro 1 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GINI RATIO, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

ANALISIS PENGARUH GINI RATIO, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANALISIS PENGARUH GINI RATIO, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012-2016 ANALYSIS INFLUENCE OF GINI RATIO, HUMAN DEVELOPMENT

Lebih terperinci

STUDI MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK KELAMIN SEKUNDER SEBAGAI PENENTU JENIS KELAMIN PADA IKAN ARWANA (Scleropages) LINDA SUGIARTI

STUDI MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK KELAMIN SEKUNDER SEBAGAI PENENTU JENIS KELAMIN PADA IKAN ARWANA (Scleropages) LINDA SUGIARTI STUDI MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK KELAMIN SEKUNDER SEBAGAI PENENTU JENIS KELAMIN PADA IKAN ARWANA (Scleropages) LINDA SUGIARTI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK

PERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK PERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK (Kasus : Perokok Aktif di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kotamadya Jakarta Selatan) Oleh DYAH ISTYAWATI A 14202002 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT PERKOTAAN UNTUK JASA PERBAIKAN LINGKUNGAN, LAHAN DAN AIR ( Studi Kasus DAS Citarum Hulu) ANHAR DRAKEL

ANALISIS KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT PERKOTAAN UNTUK JASA PERBAIKAN LINGKUNGAN, LAHAN DAN AIR ( Studi Kasus DAS Citarum Hulu) ANHAR DRAKEL ANALISIS KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT PERKOTAAN UNTUK JASA PERBAIKAN LINGKUNGAN, LAHAN DAN AIR ( Studi Kasus DAS Citarum Hulu) ANHAR DRAKEL SEKOLAH PASCSARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN 1. Pendahuluan Dalam demografi pertumbuhan penduduk antara lain dipengaruhi oleh fertilitas. Perkawinan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI JADWAL UJIAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA UNIVERSITAS TERBUKA ASMARA IRIANI TARIGAN

MODEL OPTIMASI JADWAL UJIAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA UNIVERSITAS TERBUKA ASMARA IRIANI TARIGAN MODEL OPTIMASI JADWAL UJIAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA UNIVERSITAS TERBUKA ASMARA IRIANI TARIGAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI ASPEK KEPENDUDUKAN III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami perhitungan angka kelahiran.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 1 EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR SKRIPSI INTAN AISYAH NASUTION H34066065 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH

MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SAHAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS PETERNAKAN DI PT. BURSA EFEK INDONESIA (Periode Januari Desember 2007)

ANALISIS KINERJA SAHAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS PETERNAKAN DI PT. BURSA EFEK INDONESIA (Periode Januari Desember 2007) ANALISIS KINERJA SAHAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS PETERNAKAN DI PT. BURSA EFEK INDONESIA (Periode Januari 2003 - Desember 2007) SKRIPSI GALIH MEITANUL IMAN PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

ESTIMASI FERTILITAS DENGAN MODEL COALE- TRUSSELL DAN APLIKASINYA TERHADAP DATA INDONESIA

ESTIMASI FERTILITAS DENGAN MODEL COALE- TRUSSELL DAN APLIKASINYA TERHADAP DATA INDONESIA ESTIMASI FERTILITAS DENGAN MODEL COALE- TRUSSELL DAN APLIKASINYA TERHADAP DATA INDONESIA A. RAMADHANI 1, H. SUMARNO 2, I W. MANGKU 3 Abstrak Model fertilitas Coale-Trussell merupakan salah satu metode

Lebih terperinci

Fertilitas. Andri Wijanarko,SE,ME.

Fertilitas. Andri Wijanarko,SE,ME. Fertilitas Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com Fertilitas Merupakan komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk. Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR PDAM DKI JAKARTA SETELAH ADANYA KONSESI OLEH RETNO TRIASTUTI H

ANALISIS EKONOMI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR PDAM DKI JAKARTA SETELAH ADANYA KONSESI OLEH RETNO TRIASTUTI H ANALISIS EKONOMI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR PDAM DKI JAKARTA SETELAH ADANYA KONSESI OLEH RETNO TRIASTUTI H14102035 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ANALISIS

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCANNER 3D MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DENGAN TAMPILAN REALTIME BERBASIS MIKROKONTROLER. Skripsi

RANCANG BANGUN SCANNER 3D MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DENGAN TAMPILAN REALTIME BERBASIS MIKROKONTROLER. Skripsi RANCANG BANGUN SCANNER 3D MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DENGAN TAMPILAN REALTIME BERBASIS MIKROKONTROLER Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Departemen

Lebih terperinci

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO RINGKASAN ISVENTINA. H14102124. Analisis Dampak Peningkatan Ekspor Karet Alam Terhadap Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Analisis Input-Output. Di bawah bimbingan DJONI HARTONO. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM (Studi pada UMKM Industri Jenang di Kabupaten Kudus)

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER µ DAN σ PADA DISTRIBUSI NORMAL MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN MAKSIMUM LIKELIHOOD SKRIPSI SUNARTO URJOYO PURBA

PENAKSIRAN PARAMETER µ DAN σ PADA DISTRIBUSI NORMAL MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN MAKSIMUM LIKELIHOOD SKRIPSI SUNARTO URJOYO PURBA PENAKSIRAN PARAMETER µ DAN σ PADA DISTRIBUSI NORMAL MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN MAKSIMUM LIKELIHOOD SKRIPSI SUNARTO URJOYO PURBA 09083005 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENGARUH MEDIA KAMPANYE PADA PROSES PENGHENTIAN MEROKOK SKRIPSI

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENGARUH MEDIA KAMPANYE PADA PROSES PENGHENTIAN MEROKOK SKRIPSI ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENGARUH MEDIA KAMPANYE PADA PROSES PENGHENTIAN MEROKOK SKRIPSI FITRI INDAH WULANDARI PROGRAM STUDI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H14103098 DEPERTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI MULTINOMIAL LOGISTIK PADA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) SKRIPSI

APLIKASI REGRESI MULTINOMIAL LOGISTIK PADA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) SKRIPSI APLIKASI REGRESI MULTINOMIAL LOGISTIK PADA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) SKRIPSI Oleh : DWI SITHARINI NIM 021810101038 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2007

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP (SURVIVAL) DAN APLIKASINYA 1 PENDAHULUAN

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP (SURVIVAL) DAN APLIKASINYA 1 PENDAHULUAN ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP (SURVIVAL) DAN APLIKASINYA S. FAJARIYAH 1, H. SUMARNO, N. K. K. ARDHANA Abstract Up till now, models of demography mathematics usually use discrete approximation.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS

ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) MUHAMMAD IQBAL SYUKRI DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

UKURAN FERTILITAS. Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes Departemen Biostatistika dankependudukan FKM - Unair

UKURAN FERTILITAS. Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes Departemen Biostatistika dankependudukan FKM - Unair UKURAN FERTILITAS Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes Departemen Biostatistika dankependudukan FKM - Unair Permasalahan Pengukuran Fertilitas Sulit menentukan jumlah bayi yang lahir hidup banyak bayi yang

Lebih terperinci

FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI

FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SUCI WULANDARI.

Lebih terperinci

MODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA

MODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA MODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 35-39 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG PUTU

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H24102118 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK

Lebih terperinci

PROYEKSI PENDUDUK KOTA BANDUNG Nugraha Setiawan

PROYEKSI PENDUDUK KOTA BANDUNG Nugraha Setiawan PROYEKSI PENDUDUK KOTA BANDUNG 2005-2025 Nugraha Setiawan PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN DAN PENGEMBANGAN SDM LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2006 KATA PENGANTAR Saat ini paradigma pembangunan

Lebih terperinci

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT

Lebih terperinci

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H14094022 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI i PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI BENDANG ARMEMILA 130823001 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci