Keywords: Software Developer, Risk Management, Just-In-Time, SERIM,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords: Software Developer, Risk Management, Just-In-Time, SERIM,"

Transkripsi

1 Analisis Manajemen Resiko Perangkat Lunak dengan Pendekatan Just-in-Time: Studi Kasus Optimasi Organisasi dan Dokumentasi pada Organisasi Pengembang Perangkat Lunak (Thomas Suselo) Analisis Manajemen Resiko Perangkat Lunak dengan Pendekatan Just-in-Time: Studi Kasus Optimasi Organisasi dan Dokumentasi pada Organisasi Pengembang Perangkat Lunak Thomas Suselo Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 Yogyakarta Abstract Software developments often have many risks, such as development failures, cost-overruns, and schedule overruns.those factors have to be minimize using risk management, and one of risk management methods is Just-In-Time (JIT). The concept of JIT is managing costs, schedules and software functionalities. JIT talks about risk quality of those factors, and usualy people have difficulty to fix or minimize risks by thinking the quality area. Then Karolak (1999) was developed Software Engineering Risk Model (SERIM) based on JIT method to analyze riks and give quantity results. SERIM uses risk metrics that contains many question to be answered by management and then solves problems by making conclution of results SERIM and JIT are used in this analysis to give conclusions on simulation case. The case is about software developer that have internal organizations and software documentations problems, and these problems usualy make cost-overruns and schedule-overruns. Target of analysis are getting risk quantity, making conclusions about how to minimize risk by using risk management. Keywords: Software Developer, Risk Management, Just-In-Time, SERIM, 1. Pendahuluan Tidak sedikit pengembang perangkat lunak yang mengalami kendala cost-overruns, schedule-overruns dan seringkali mereka memandang penyebab kendala tersebut hanya dari segi metodologi pengembangan perangkat lunak, bukan dari sisi keutuhan pengembangan sistem (wholism) pada organisasi. Sisi wholism yaitu jika memandang organisasi, estimasi, monitoring, metodologi, tools, budaya organisasi, usability, kecermatan organisasi, reabilitas dan anggota organisasi tersebut. Sehingga pengembang perangkat lunak perlu menyadari, menyelidiki kendala dan kegagalan tersebut secara lebih detil, sehingga nantinya akan dikelola dan dimimasi dari setiap resiko yang ada. Resiko meskipun sangat kecil pasti selalu ada, sehingga tidak dapat dihilangkan begitu saja. Oleh sebab itu agar resiko tidak berkembang, resiko dapat diatur supaya berada dalam tingkatan yang terkendali sehingga pengembangan perangkat lunak, mencakup aktivitasnya dapat mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan. Oleh sebab itulah pengembang perangkat lunak perlu melakukan manajemen resiko. Salah satu pendekatan manajemen resiko adalah Just-in-Time (JIT) dengan menggunakan Software Engineering Risk Model (SERIM). Pendekatan tersebut dikembangkan sebagai upaya untuk mengatasi berbagai kegagalan pada pembangunan perangkat lunak. Filosofi JIT bertumpu pada fungsionalitas, biaya dan waktu (jadual) dan konsep JIT berdasarkan pada identifikasi dan antisipasi resiko secara proaktif. Analisis pada kendala, kegagalan dan resiko pengembangan 13

2 Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No. 2 April 2007:13-24 perangkat lunak bukan lagi dipandang pada akibat pemilihan pendekatan metoda, melainkan karena kurangnya pengetahuan pada pola-pola pengembangan yang lebih rasional, kuantitatif, sistematik, dan memiliki dokumentasi yang lebih formal. Simulasi kasus yang akan dianalisa adalah suatu organisasi pengembangan perangkat lunak yang memiliki sumber daya yang baik namun lemah dalam hal koordinasi dan mereka tidak memiliki standar penulisan dokumentasi pada pengembangan perangkat lunaknya serta dokumentasi untuk user. Untuk menjelaskan manajemen resiko JIT dengan menggunakan pendekatan SERIM, dilakukan simulasi kasus tersebut. Studi kasus dilakukan dengan melakukan simulasi kalkulasi probabilitas SERIM, yang diimplementasikan secara sederhana pada piranti lunak aplikasi spreadsheet SERIM 2. Tujuan dan Hasil Penelitian Adapun tujuan dari melakukan analisis pada simulasi organisasi pengembang perangkat lunak ini adalah : a. Mengukur peran faktor-faktor resiko dalam kasus organisasi pengembang perangkat lunak melalui simulasi SERIM. b. Membandingkan simulasi tahap awal dan minimasi resiko, yaitu berdasarkan hasil bobot simulasi SERIM pertama (bobot Total Product Risk, Risk Elements, Risk Factors, dan Development) dijadikan dasar kesimpulan awal manajemen resiko yang kemudian dibandingkan dengan simulasi SERIM dengan perbaikan beberapa faktor untuk memimasi resiko. c. Menyusun rekomendasi bagi organisasi pengembang perangkat lunak dari hasil pembandingan tersebut untuk kemudian dapat dijadikan kesimpulan. 3. Manajemen Resiko Perangkat Lunak dan Pendekatan Just-In-Time 3.1. Manajemen Resiko Manajemen resiko perangkat lunak adalah pengelolaan dan minimasi kegagalan yang mencakup aspek fungsionalitas, cost overruns, dan schedule overruns pada pengembangan perangkat lunak (Karolak, 1999). Tiga area pokok dari resiko pengembangan perangkat lunak tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Tidak adanya kejelasan akan kebutuhan perangkat lunak sehingga mengakibatkan ketidaktepatan fungsionalitas yang dikembangkan. b. Ketidakpahaman dalam estimasi biaya yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak sehingga mengakibatkan biaya berlebihan c. Ketidakmampuan dalam mengukur kinerja tim pengembang perangkat lunak dalam menyelesaikan pekerjaannya dan besarnya fungionalitas sehingga mengakibatkan pemuluran jadual pengembangan perangkat lunak tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen resiko (Karolak, 1999) adalah : a. Risk Identification, yaitu melakukan identifikasi gejala resiko yang terjadi. b. Risk Strategy, yaitu merancang suatu tahapan langkah untuk menanggulangi resiko. c. Risk Assessment, yaitu mengukur akibat yang akan disebabkan resiko. d. Risk Mitigation, yaitu melakukan mitigasi dari hasil penilaian resiko. e. Risk Reporting, yaitu membuat penulisan terhadap seluruh kegiatan manajemen resiko sehingga dapat digunakan sebagai dasar analisis manajemen resiko berikutnya. f. Risk Prediction, yaitu membuat perkiraan akan resiko yang akan terjadi berikutnya dalam pengembangan perangkat lunak. 14

3 Analisis Manajemen Resiko Perangkat Lunak dengan Pendekatan Just-in-Time: Studi Kasus Optimasi Organisasi dan Dokumentasi pada Organisasi Pengembang Perangkat Lunak (Thomas Suselo) Gambar 1. Aktivitas Manajemen Resiko JIT Perangkat Lunak (Karolak, 1999) Pada penelitian ini yang akan dikaji adalah seberapa besar kuantitas resiko pada kasus organisasi pengembang perangkat lunak yang : a. Tidak membuat dokumentasi pembangunan perangkat lunak (dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak/ SKPL), dokumentasi user-manual, dan penetapan dokumentasi tersebut menjadi standar dalam melakukan pengembangan perangkat lunak. b. Manajemen organisasi tidak dapat mengkomunikasikan anggota pengembang dengan baik sehingga setiap anggota cenderung berjalan sendiri-sendiri. Kuantitas resiko tersebut haruslah diminimasi dengan menggunakan manajemen resiko. Pendekatan yang dilakukan terhadap manajemen resiko kasus ini adalah Just-In-Time (JIT) dengan tools Software Engineering Risk Model (SERIM) Pendekatan Just-In-Time (JIT) Konsep JIT pada pengembangan perangkat lunak, filosofinya bertumpu pada fungsionalitas, biaya dan waktu (jadual). Manajemen organisasi perangkat lunak kadangkali memandang proses pengembangan perangkat lunak sebagai proses yang sangat tidak dapat digambarkan (abstrak), sehingga tidak didapatkan pengukuran fungsionalitas yang dibutuhkan. Tahap awal inilah yang memicu cost-overruns dan schedule-overruns. JIT pada pengembangan perangkat lunak merupakan pendekatan yang dilakukan oleh pihak manajemen organisasi yang bersifat risk-driven, dimana konsepnya adalah sebagai berikut: a. Antisipasi dan minimasi resiko dalam pengembangan perangkat lunak. b. Menangani resiko sejak dini dalam pengembangan perangkat lunak sehingga mengurangi waktu siklus proses, yang akan berimbas pada pengurangan biaya, pemenuhan jadual, dan kesesuaian fungsionalitas. Dalam hal melakukan manajemen resiko perlu untuk memahami dan mengakomodasi semua perspektif sebagai berikut dan perspektif tersebut akan dijadikan dasar untuk melakukan kegiatan manajemen resiko, yang telah diuraikan pada pembahasan mengenai pengertian manajemen resiko: a. Operasional: berkaitan dengan ketidakpastian dalam kegiatan rutin-harian. b. Strategis: berkaitan dengan dampak jangka panjang bagi organisasi / perusahaan. c. Teknis: berkaitan dengan penggunaan teknologi perangkat lunak. d. Bisnis: berkaitan dengan proyek-proyek yang dilakukan organisasi / perusahaan dalam berbagai bentuk komersialitasnya. e. Industri: berkaitan dengan model dan proses pengembangan perangkat lunak yang berbasiskan industri (definitif, terkuantifikasi, sistematik). f. Praktisi: berkaitan dengan implementasi dan praktik-praktik pengembangan perangkat lunak 15

4 Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No. 2 April 2007: Analisis Menggunakan Software Engineering Risk Model (SERIM) Karolak (1999) meneliti suatu model yang dapat digunakan sebagai acuan manajemen resiko dengan pendekatan JIT yang disebut sebagai Software Engineering Risk Model (SERIM). Model tersebut merupakan model probabilitas yang mengakomodasikan elemen-elemen berikut: a. Technical Risk terdiri atas aspek-aspek functionality, quality, reability, usability, timelines, maintainability, reusability. b. Cost Risk, terdiri atas aspek-aspek budget, nonrecurring cost, recurring cost, fixed cost, variable cost. c. Schedule Risk, terdiri atas aspek-aspek flexibility, Meeting Established Milestones, Realism. Pada SERIM, aspek-aspek pada tiap elemen diatas diterjemahkan menjadi 10 faktor resiko sebagai berikut: a. Organization f. Risk Culture b. Estimation g. Usability c. Monitoring h. Correctness d. Development methodology i. Reliability e. Tools j. Personel Faktor resiko inilah yang kemudian diukur dalam risk metrics yang diformulasikan ke dalam 81 pertanyaan (gambar 2). Risk Metrics pada SERIM menggunakan konsep pohon probabilitas yang menunjukkan muatan resiko sebagai rujukan untuk antisipasi atapun pengembangan produk perangkat lunak, atau bahkan kinerja organisasi tersebut. Alur kalkulasi rentang nilai pada pohon probabilitas mencerminkan formulasi faktor resiko yang dihadapi organisasi (tertuang dalam 81 pertanyaan). Masing-masing pertanyaan dalam risk metrics dijawab (secara self-assessment) dengan nilai rentang 0-1, hal tersebut bertujuan untuk membangun satuan probabilitas pengembangan proses. Satuan probabilitas kemudian dikelompokkan menurut aktivitas manajemen resiko, tahapan pengembangan, dan faktor resiko. Faktor resiko kemudian dikelompokkan berdasarkan elemen-elemen resiko untuk kemudian dipadukan sehingga menghasilkan total resiko pengembangan perangkat lunak Penerapan SERIM pada Studi Kasus Organisasi Pengembang Perangkat Lunak Sebenarnya untu mengukur tingkat resiko dalam suatu organisasi dengan menggunakan SERIM sangatlah mudah, langkah penerapan SERIM adalah sebagai berikut : a. Menentukan organisasi pengembang perangkat lunak untuk analisis manajemen resiko dan mendeskripsikan karakteristik umum organisasi berdasarkan 10 faktor-faktor resiko, yang kemudian menjadi dasar untuk simulasi awal. b. Menjawab 81 pertanyaan dalam simulasi risk metrics disesuaikan dengan karakteristik berdasarkan faktor resiko tersebut. c. Melihat keluaran dari perhitungan risk metrics. Dari hasil keluaran tersbut dapat ditarik kesimpulan mengenai tingkat resiko yang ada di dalam organisasi Menentukan Organisasi dan Mendeskripsikan Karakteristik Umum Organisasi yang dijadikan simulasi adalah organisasi pengembang perangkat lunak dengan memiliki prosedur pengembangan perangkat lunak yang baik, namun buruk dalam hal dokumentasi yaitu pembuatan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) yang termasuk ke dalam faktor development methodology, dan dokumentasi kelengkapan produk (user manual). Untuk karakteristik lainnya dapat dilihat di dalam tabel 1. Deskripsi singkat organisasi tersebut sebagai berikut : 16

5 Analisis Manajemen Resiko Perangkat Lunak dengan Pendekatan Just-in-Time: Studi Kasus Optimasi Organisasi dan Dokumentasi pada Organisasi Pengembang Perangkat Lunak (Thomas Suselo) Tabel 1. Karakteristik Organisasi Pengembang Perangkat Lunak FAKTOR Organization Estimation Monitoring Development Methodology Tools Risk Culture Usability Correctness Reliability Personel KARAKTERISTIK Sumber daya manusia kompeten dalam bidangnya (ahli). Pembagian kerja dilakukan secara terperinci dan baik. Koordinasi dan komunikasi dalam pengembangan tidak dilakukan dengan baik, sehingga pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri. Produk yang dihasilkan hanya berdasarkan permintaan user. Estimasi dilakukan berdasarkan banyaknya fungsionalitas perangkat lunak yang akan dikembangkan. Pelakuan estimasi tidak memiliki prosedur standar, dan hasil estimasi tidak didokumentasikan sehingga untuk kasus yang sama terkadang memiliki hasil estimasi yang berbeda. Monitoring dilakukan kepada masing-masing anggota pengembang oleh manajemen dan dilakukan secara baik. Komunikasi oleh pihak manajemen tidak dilakukan dengan baik untuk koordinasi setiap anggota pengembang, sehingga tercipta silo mentality (pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri). Methodology pengembangan telah diterapkan dengan baik. Pengembangan perangkat lunak memiliki standar tetapi tidak ada dokumentasi pengembangan (SKPL) Keterlibatan user dalam pengembangan perangkat lunak dilakukan hanya sesekali. Penggunaan tools dalam pengembangan telah banyak digunakan dan diseuaikan dengan standar dan kebutuhan. Setiap tools yang digunakan telah dikuasai oleh setiap anggota pengembang, sehingga secara optimal dapat digunakan. Konsep manajemen resiko belum diterapkan di dalam organisasi. Usability perangkat lunak telah cukup baik dikembangkan berdasarkan metodologi yang digunakan. Belum adanya dokumentasi untuk user (user manual) karena dianggap perangkat lunak dibuat sesuai permintaan user, sehingga user mampu menggunakannya. Spesifikasi perangkat lunak dibuat dengan kurang baik karena seringkali kebutuhan user berubah-ubah. Pelacakan error pada suatu fungsi dapat dilakukan dengan baik dan cepat. Keandalan perangkat lunak dilakukan oleh tim penguji dan user secara trialerror. Tidak adanya pengujian desain pengembangan perangkat lunak Pelaksana pengembangan perangkat lunak adalah tim yang handal sesuai dengan bidangnya. Diharapkan dengan pengukuran menggunakan SERIM didapatkan gambaran pengaruh dari kurang baiknya dokumentasi dan estimasi terhadap pengembangan perangkat lunak. Kemudian dari hasil tersebut dibuat suatu pengukuran modifikasi, yang merupakan perbaikan dari dokumentasi dan estimasi (dengan menaikkan nilai setiap elemen faktor resiko pada risk metrics) lalu dibandingkan untuk didapatkan kesimpulan. 17

6 Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No. 2 April 2007: Menjawab Pertanyaan pada Risk Metrics Formulasi pertanyaan berikut ini dijawab sesuai dengan karakteristik pada organisasi pengembang perangkat lunak yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya (terpaparkan pada tabel 1). Tabel 2 berikut ini menunjukkan penilaian rentang 0, 0.5 dan 1 atas pertanyaan risk metrics untuk memberikan pembobotan (score) yang disesuaikan lingkungan awal organisasi sehingga nantinya didapat nilai probabilitas resiko. Tabel 2. Software Risk Metrics Model (Karolak, 1999) RISK FAC-TOR (RF) ORGANIZATION ESTIMATION MONITORING NO O1 O2 O3 QUESTION Are You using or do You plan to use experienced software managers? Has Your company been producing software similar to this in the past? Is there a documented organizational structure either in place or planned? ANSWER give "1" for one of these option (0.0 = changing, compromising, least; 0.5 = mixed; 1.0 = fixed, complete) otherwise follow the valuedchoices given SCORE O4 Is the organizational structure stable? O5 O6 O7 What is the confidence level of Your management team? Does good communication exist between different organizations supporting the development of the software project? Are software configuration management functions being performed? O8 Are software quality functions being performed? a) Guess =0.2 b) Analogy =0.6 c) Price to Win =0.3 E1 What estimation method is used? d) Dictated by =0.3 Circumstances 0,7 e) Top-Down =0.5 f) Bottom-Up =0.7 g) Other =0.4 E2 Is a software cost model used? E3 E4 E5 E6 E7 M1 M2 M3 Is the estimation based on past software productivity metrics? Are the schedule estimates based on past software projects? Are estimates revised on a monthly or more frequent basis? How accurate are Your past cost estimates compared to actual costs? How accurate are Your past schedule estimates compared to actual schedules? For each major software effort, are there distinct milestones set for each software development phase? Is a detailed Work Breakdown Structure (WBS) used to track and report cost and budget for each piece of major software development? Is there a monitoring system setup for cost, schedule, and earned-value? 18

7 Analisis Manajemen Resiko Perangkat Lunak dengan Pendekatan Just-in-Time: Studi Kasus Optimasi Organisasi dan Dokumentasi pada Organisasi Pengembang Perangkat Lunak (Thomas Suselo) RF NO QUESTION 0 0,5 1 SCORE MONITORING M4 M5 M6 M7 Are cost, schedule, and earned-value reports available on demand? Are cost, schedule and earned-value reports updated on a monthly or more frequent basis? Is there a problem log or action log system? Is it used and updated on a weekly basis? Does a means exist to address and record technical problems? Is it used and updated on a weekly basis? DEVELOPMENT METHODOLOGY DM1 DM2 DM3 DM4 DM5 DM6 Is there a documented software development methodology or plan used for the project, and is it being adhered to closely? Are the software developers trained in the development methodology? How closely is the development methodology followed? Does the development methodology include requirements, design, and code reviews/walkthroughs/inspections? Does the development methodology require test plans and or test procedures for all software functions? Does the development methodology require documentation such as requirements, design, and software development folders? DM7 Is regression testing performed? T1 Are the software developers trained in using the tools? TOOLS RISK CULTURE T2 Are automated tools used for software design? T3 Are automated tools used for testing? T4 Are automated tools used for test procedure generation? T5 Are automated tools used for regression testing? T6 Are automated tools used for requirements traceability? T7 Are automated tools used for re-engineering (identifying existing characteristics of the software based on its code, such as its structure, data dictionary, and so forth)? T8 How stable is Your compiler/linker/debugger? T9 RC1 RC2 RC3 RC4 RC5 RC6 Are tools readily available to the software development personnel when needed? Is Your company willing to trade additional budget risk for additional profit? Is Your company willing to trade additional schedule risk for additional profit? Is Your company willing to trade additional technical risk for additional profit? Is Your company willing to trade less budget risk for less profit? Is Your company willing to trade less schedule risk for less profit? Is Your company willing to trade less technical functionality for less profit? RC7 Is Your company market-driven? 19

8 Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No. 2 April 2007:13-24 RF NO QUESTION 0 0,5 1 SCORE USABILITY RC8 RC9 RC10 Is Your company culture conservative in its decisionmaking? How does Your company's investment in new products and technology rate? Does Your company tend to build or to acquire new products and/or technology? RC11 Does Your company practice risk management? U1 Is there a user manual for the software? U2 U3 U4 Are there help functions for each input or output screen? Is the user involved in reviewing prototypes or earlier versions of the software? Is the user interface designed to an industry standard or to a standard familiar to the user? U5 Have user response times been identified? U6 C1 C2 Has the design been evaluated to minimize keystrokes and data entry? Have all the software requirements been identified and documented? Have the software requirements been traced to the design? C3 Are the software requirements traceable to the code? CORRECTNESS C4 C5 Are the software requirements traceable to the test procedures? Have there been, or are there expected to be, many changes made in the requirements? C6 Are the software designs traceable to the code? C7 Is the software design traceable to the test procedures? C8 Have all the open action items been addressed and implemented prior to delivery to the customer? RELIABILITY C9 R1 R2 R3 R4 R5 Has software functional testing been performed prior to customer delivery? Are there error handling conditions within the software design and code? When an error condition is detected, does processing continue? Are error tolerances defined for input and output data? Are inputs checked for valid values before processing begins? Are hardware faults detected and processed in the software? R6 Is the use of global data types minimized? R7 Is defect data collected during software integration? R8 R9 Is defect data being logged-in and closed-out prior to delivery to the customer? Is a software reliability model used to predict reliability? R10 Are tests performed with test plans? R11 Has stress testing been performed? R12 Is testing performed by a group separate from the software development group? 20

9 Analisis Manajemen Resiko Perangkat Lunak dengan Pendekatan Just-in-Time: Studi Kasus Optimasi Organisasi dan Dokumentasi pada Organisasi Pengembang Perangkat Lunak (Thomas Suselo) RF NO QUESTION 0 0,5 1 SCORE P1 Are personnel resources available and identified? PERSONNEL P2 P3 P4 P5 How experienced are the personnel resources in the product type being developed? How experienced are the personnel resources in the development environment? How experienced are the personnel resources in the implementation language? How large will the number of software development personnel be at peak? Hasil Output SERIM Jawaban pembobotan pada tabel 2 kemudian dikalkulasikan dengan mengunakan spreadsheet SERIM untuk mendapatkan nilai probabilitas. Hasilnya adalah sebagai berikut : Total Product Risk Software Project Risk P(A) 0,52 Risk Elements Technical Cost P(A1) 0,51 P(A2) 0,52 Schedule P(A3) 0,52 Risk Factors Organization Estimation Monitoring Development Methodology Tools P(A4) P(A5) P(A6) P(A7) P(A8) 0,50 0,46 0,29 0,36 0,72 Risk Culture Usability Correctness Reliability Personnel P(A9) P(A10) P(A11) P(A12) P(A13) 0,45 0,33 0,56 0,38 1,00 Development Phases Pre-Requirements Requirements Design P(B) P(C) P(D) 0,54 0,4,45 Software Risk Management Activities Identification P(H) 0,49 Strategy & Planning P(I) 0,43 Assessment P(J) 0,49 Development & Code Test Maintenance P(E) P(F) P(G) 0,47 0,44 0,44 Mitigation & Avoidance P(K) 0,46 Reporting P(L) 0,29 Prediction P(M) 0,49 21

10 Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No. 2 April 2007:13-24 Hasil dari penghitungan probabilitas menggunakan spreadsheet SERIM menunjukkan ada 6 faktor yang beresiko tinggi, yaitu : a. Total resiko pada organisasi pengembangan perangkat lunak tersebut adalah 0.52, ini menunjukkan bahwa 48% resiko dalam pengembangan perangkat lunak masih terjadi pada organisasi tersebut b. Nilai faktor resiko yang paling terlihat adalah Monitoring, yaitu sebesar 0.29, ini membuktikan pernyataan awal pada tabel 2 bahwa komunikasi pada masing-masing anggota tidak terjalin dengan baik sehingga apabila tidak diperbaiki akan menimbulkan silo mentality akan menyebabkan 71% resiko pada faktor monitoring dan berdampak pada faktor lainnya. c. Development methodology akan menyebabkan 63% resiko pada pengembangan apabila tidak digunakan dokumentasi standar seperti SKPL. d. Tidak adanya user manual akan menyebabkan kenaikan resiko usability sebesar 77%, tentu bisa menyebabkan preseden buruk pada relasi dengan user. e. Tanpa adanya dokumentasi pembangunan perangkat lunak (SKPL) tentu akan berdampak pada tidak adanya pengujian pada desain perangkat lunak, dan hal ini menyebabkan 62% resiko pada faktor pengujian perangkat lunak. f. Dari semua kendala tersebut menyebabkan 71% kendala bertumpu pada dokumentasi pada aktivitas pengembangan perangkat lunak. Faktor-faktor resiko tersebut mempengaruhi 49% kendala pada faktor resiko technical (memicu kegagalan produk), 48% faktor cost (memperbanyak biaya/ cost-overruns) dan 48% faktor schedule (memperlama waktu pengerjaan perangkat lunak/ schedule-overruns). 5. Analisis Perbandingan Dari hasil output sebelumnya maka telah didapatkan kesimpulan awal berupa prosentase kelemahan/ kendala pada organisasi pengembangan perangkat lunak tersebut. Pada langkah ini kelemahan dan kendala tersebut akan dimimasi dengan memberikan masukan untuk orgasnisasi tesebut agar melakukan perbaikan sebagai berikut: Tabel 3. Perbaikan pada Karakteristik Organisasi Pengembang Perangkat Lunak FAKTOR KARAKTERISTIK Organization Melakukan koordinasi dan komunikasi pada seluruh anggota dengan baik (O6). Manajemen konfigurasi produk perangkat lunak mulai diterapkan (O7). Monitoring Development Methodology Usability Correctness Menerapkan monitoring penjadualan dan koordinasi (M3). Mulai menerapkan pelaporan-pelaporan yang berfungsi sebagai komunikasi dan koordinasi (M4). Membuat SKPL sebagai standar dokumentasi pengembangan perangkat lunak yang lengkap dan baik (DM1,4,6) Membuat user manual yang lengkap dan baik (U1). Membuat help function dengan baik dan lengkap sehingga membantu user dalam menghadapi masalah (U2). Membuat dokumentasi untuk kebutuhan perangkat lunak dan dijadikan standar dokumentasi organisasi (C1). Tabel karakteristik tersebut diatas kemudian dimasukkan ke dalam risk metrics dengan bobot 1, sehingga akan didapatkan hasil keluarannya adalah sebagai berikut : 22

11 Analisis Manajemen Resiko Perangkat Lunak dengan Pendekatan Just-in-Time: Studi Kasus Optimasi Organisasi dan Dokumentasi pada Organisasi Pengembang Perangkat Lunak (Thomas Suselo) Total Product Risk Software Project Risk P(A) 0,67 Risk Elements Technical Cost P(A1) 0,66 P(A2) 0,68 Schedule P(A3) 0,68 Risk Factors Organization Estimation Monitoring Development Methodology Tools P(A4) P(A5) P(A6) P(A7) P(A8) 0,75 0,46 0,57 0,79 0,72 Risk Culture Usability Correctness Reliability Personnel P(A9) P(A10) P(A11) P(A12) P(A13) 0,55 0,67 0,67 0,38 1,00 Development Phases Pre-Requirements Requirements Design P(B) P(C) P(D) 0,68 0,65 0,63 Software Risk Management Activities Identification P(H) 0,63 Strategy & Planning P(I) 0,60- Assessment P(J) 0,53 Development & Code Test Maintenance P(E) P(F) P(G) 0,65 0,68 0,65 Mitigation & Avoidance P(K) 0,68 Reporting P(L) 0,57 Prediction P(M) 0,63 Hasil output dengan memasukkan bobot untuk perbaikan majemen organisasi, pembuatan dokumentasi sesuai yang dipaparkan pada tabel 3 ternyata dapat ditarik kesimpulan: a. Meminimasi resiko pengembangan perangkat lunak (total product risk)secara keseluruhan sebesar 15%. b. Komunikasi dan koordinasi jika dilakukan oleh manajemen organisasi akan mengurangi resiko sebesar 25%. Pelaporan-pelaporan yang baik mengenai komunikasi, koordinasi dan dibuatnya standar kemajuan anggota akan mengurangi resiko sebesar 28%. c. Pembuatan SKPL yang lengkap dan baik akan sangat mengurangi resiko pengembangan perangkat lunak sebesar 43% (Development Methodology) dan apabila ditetapkan menjadi aturan standar perusahaan maka akan mengurangi resiko sebesar 11% (correctness). d. Apabila dibuat user-manual dan fungsionalitas help yang baik dan lengkap maka akan mengurangi resiko usability sebesar 34%. Faktor-faktor resiko tersebut akan meningkatkan produktivitas secara teknis sebesar 15%, mengurangi resiko biaya yang berlebih (cost-overruns) sebesar 16%, dan mengurangi resiko waktu kerja berlebih (schedule-overruns) sebesar 16%. Apabila organisasi pengembang perangkat lunak dapat meningkatkan faktor reabilitas dan mampu membuat estimasi produk 23

12 Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No. 2 April 2007:13-24 dengan lebih baik maka akan secara langsung mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dalam pengembangan perangkat lunak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya perbaikan dalam manajemen organisasi, khususnya memperbaiki komunikasi dan koordinasi, serta membuat dan menetapkan standar dokumentasi, baik SKPL, user-manual, maka dapat mengurangi resiko dalam pengembangan perangkat lunak. 5. Kesimpulan Dari hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut : a. Dengan menggunakan Software Engineering Risk Model (SERIM) maka dapat menunjukkan hasil secara kuantitatif resiko pengembangan perangkat lunak pada suatu organisasi. b. Manajemen resiko dengan pendekatan Just-In-Time dapat diterapkan pada organisasi pengembangan perangkat lunak untuk memperbaiki dan meminimasi kendala ataupun kegagalan yang mungkin akan atau sudah terjadi. c. Dengan perbaikan manajemen organisasi, khususnya memperbaiki komunikasi dan koordinasi, serta membuat dan menetapkan standar dokumentasi, baik SKPL, user-manual, maka dapat mengurangi resiko dalam pengembangan perangkat lunak, terutama yang berkaitan dengan fungionalitas, cost-overruns, schedule-overruns. Daftar Pustaka Boehm, B, 2001, Software Risk Management Practices, University of Southern California, USA Humphrey, W., 1989, Managing the Software Process, Addison-Wesley/SEI series in Software Engineering Reading. Karolak, Walter D., 1999, Software Engineering Risk Management, Computer Society Press. NN, 1998, Best Practices for Software Development Teams, Rational Unified Process Whitepaper Rational Software. NN, 2005, Diktat Kuliah IS7075 Manajemen Resiko; Program Magister Sistem Informasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Pressman, R.S., 2001, Software Engineering: A Practitioner's Approach, Pressman Inc. Pryor, L. 2002, Managing the operational risks of user-developed software, Workshop Presentation at GIRO, 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan digunakan sebagai bahan kajian. Hasil-hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian BAB V KESIMPULAN 5.1. Pendahuluan Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian pertama, hasil kesimpulan dari penelitian ini. Pada bagian kedua menggambarkan keterbatasan

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time Pada Perusahaan Teknologi Informasi

Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time Pada Perusahaan Teknologi Informasi Prayogo, Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time Pada Perusahaan Teknologi Informasi 119 Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori- teori yang melandasi penulisan tugas akhir ini. Teori ini akan menjadi dasar dari pembangunan sistem, terutama mengenai konsep dasar sistem,

Lebih terperinci

MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE

MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE (Managing the Risks of the Software Development Project) Endi Putro*, Maria Ariesta Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI ESTIMASI RESIKO PENGEMBANGAN SOFTWARE DENGAN METODE SERIM

PERANCANGAN APLIKASI ESTIMASI RESIKO PENGEMBANGAN SOFTWARE DENGAN METODE SERIM PERANCANGAN APLIKASI ESTIMASI RESIKO PENGEMBANGAN SOFTWARE DENGAN METODE SERIM Falahah 1*, Daniel Silaban 2 *1,2 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Widyatama Jl. Cikutra no. 204A Bandung 40125

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK DENGAN MODEL PERANGKAT LUNAK JUST IN TIME DI NUSANTARA TECHNOLOGY SOLUTION

ANALISIS PENILAIAN RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK DENGAN MODEL PERANGKAT LUNAK JUST IN TIME DI NUSANTARA TECHNOLOGY SOLUTION ANALISIS PENILAIAN RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK DENGAN MODEL PERANGKAT LUNAK JUST IN TIME DI NUSANTARA TECHNOLOGY SOLUTION HERDINA SEPTIANI 1.05.11.279 Program Studi Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan, proyek, manajemen, resiko

ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan, proyek, manajemen, resiko ABSTRAK WIT merupakan instansi yang bergerak dalam bidang IT, khususnya dalam pembuatan software, aplikasi, web design & E-Commerce, Multimedia, Hardware dan Networking. Dalam memantau proyek-proyek yang

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com INPUT [ Source ] [ Requirements ] Process ACTIVITIES (TASKS), CONSTRAINTS, RESOURCES PROCEDURES TOOLS & TECHNIQUES OUTPUT [ Results ] [ Product ] [ Set of Goals ] [ Standards

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK Kelompok Proses dalam PMBOK KNOWLEDGE AREA PROJECT MANAGEMENT PROCESS GROUPS INITIATING PLANNING EXECUTING MONITORING & CONTROLLING CLOSING Integration

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA PROYEK

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MANAJEMEN BIAYA PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Biaya Biaya adalah sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik. Biaya umumnya diukur dalam satuan

Lebih terperinci

MANAJEMEN (RISK MANAGEMENT)

MANAJEMEN (RISK MANAGEMENT) MANAJEMEN RESIKO (RISK MANAGEMENT) D E F I N I S I Resiko: Ukuran probability dan konsekwensi tidak tercapainya tujuan proyek yang telah ditentukan: could be anything Tidak mudah untuk diketahui mengingat

Lebih terperinci

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Project Phases 1. Initiation Tahap pertama adalah tahap inisiasi, di mana proyek dipilih dan ditetapkan. 2. Planning Pada tahap perencanaan, keputusan dibuat

Lebih terperinci

Perangkat Lunak JIT (Just In Time) untuk Memprediksi Resiko Proyek Perangkat Lunak

Perangkat Lunak JIT (Just In Time) untuk Memprediksi Resiko Proyek Perangkat Lunak Perangkat Lunak JIT (Just In Time) untuk Memprediksi Resiko Proyek Perangkat Lunak Yasmi Afrizal 1*, Agus Harjoko 2 1 Universitas Komputer Indonesia, Bandung 2 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta email:

Lebih terperinci

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK. Manajemen Proyek Teknologi Informasi

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK. Manajemen Proyek Teknologi Informasi 1 MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK Manajemen Proyek Teknologi Informasi Prolog 2 Manajemen Proyek : Proses Inisiasi (Initiating) Proses Perencanaan (Planning) Proses Pelaksanaan (Execution) Proses Pengendalian

Lebih terperinci

PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 PENGERTIAN RESIKO

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Manajemen Proyek Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Overview Beberapa pertanyaan: Apa saja komponen-komponen dari manajemen proyek? Bagaimana perencanaan membantu

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN PROYEK

KONSEP MANAJEMEN PROYEK KONSEP MANAJEMEN PROYEK Perancangan Perangkat Lunak (Software Engineering) Bertalya Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma Konsep Manajemen Proyek Manajemen proyek per. lunak merupakan layer pertama

Lebih terperinci

Perencanaan Proyek Perancangan Perangkat Lunak

Perencanaan Proyek Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Proyek Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak Software Engineering Bertalya,, 2009 Perencanaan Proyek Objektivitas perencanaan proyek adalah menyediakan framework yang dapat memungkinkan

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pengenalan Definisi Software dan Software Engineering Satrio Yudho Pertemuan 1 dari 16 ver. 1.0 Tujuan Pemahaman mengenai peranan Software Engineering. Pemahaman mengenai istilah

Lebih terperinci

The Process. A Layered Technology. Software Engineering. By: U. Abd. Rohim, MT. U. Abd. Rohim Rekayasa Perangkat Lunak The Process RPL

The Process. A Layered Technology. Software Engineering. By: U. Abd. Rohim, MT. U. Abd. Rohim Rekayasa Perangkat Lunak The Process RPL The Process By: U. Abd. Rohim, MT A Layered Technology Software Engineering tools methods process model a quality focus 2 1 Langkah-langkah SE v Definition (What?) System or Information Engineering, Software

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time Pada Perusahaan IT (Studi Kasus PT.Cerise Yogyakarta)

Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time Pada Perusahaan IT (Studi Kasus PT.Cerise Yogyakarta) TESIS Manajemen Risiko Proyek Perangkat Lunak Menggunakan Pendekatan Just In Time Pada Perusahaan IT (Studi Kasus PT.Cerise Yogyakarta) Johan Suryo Prayogo No. Mhs : 135302013/PS/MTF PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) Yasmi Afrizal Dosen Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tingkat kegagalan

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN PROYEK

KONSEP MANAJEMEN PROYEK KONSEP MANAJEMEN PROYEK Perancangan Perangkat Lunak Bertalya Program Pasca Sarjana, Universitas Gunadarma Konsep Manajemen Proyek Manajemen proyek perangkat lunak merupakan layer pertama pada proses software

Lebih terperinci

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC)

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) Software Proses Planning Implementation Analysis Design Pengembangan Perangkat Lunak Sebuah Lapisan Teknologi Model Proses Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model

Lebih terperinci

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo SDLC Concepts Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email: muhammadyusuf@trunojoyo.ac.id IVS Task Group Produk terdiri dari : hardware, software, dokumentasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan Laporan Penelitian. Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan

Lebih terperinci

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SOFTWARE QUALITY ASSURANCE Development and Quality Plans TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Development Plan & Quality Plan Objectives Kegiatan

Lebih terperinci

Software Quality Assurace 9/18/ :50 PM 1

Software Quality Assurace 9/18/ :50 PM 1 Software Quality Assurace 9/18/2012 12:50 PM 1 SQA activities 1. Aplikasi metode-metode teknikal (Application of technical methods) Kualitas software didesain kedalam produk atau sistem. SQA pada kenyataannya

Lebih terperinci

Mengidentifikasi tingkat akurasi dan satuan ukuran sumber daya yang akan diestimasi / diperkirakan

Mengidentifikasi tingkat akurasi dan satuan ukuran sumber daya yang akan diestimasi / diperkirakan Tidak jarang ditemui proyek teknologi informasi yang gagal dalam menyatukan rencana mengenai ruang lingkup, waktu dan biaya. Para manajer menyebutkan bahwa menyelesaikan proyek tepat waktu merupakan tantangan

Lebih terperinci

Resiko Perangkat Lunak. Project Management RISK ANALYSIS AND MANAGEMENT. Kategori Resiko (1) Kategori Resiko (2) Resiko Teknis (1)

Resiko Perangkat Lunak. Project Management RISK ANALYSIS AND MANAGEMENT. Kategori Resiko (1) Kategori Resiko (2) Resiko Teknis (1) Project Management RISK ANALYSIS AND MANAGEMENT Oleh : Ir. I Gede Made Karma, MT Resiko Perangkat Lunak Resiko memiliki dua ciri: Ketidakpastian Kejadian yang menandai resiko mungkin atau tidak mungkin

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1

REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1 1 REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1 PENDAHULUAN 2 DESKRIPSI MATA KULIAH Sifat : WAJIB Prasyarat : Struktur Data, Basis Data, IMK Bobot : 3 SKS 3 PENILAIAN 10% kehadiran (min. 80%) + 20% tugas/quiz + 30% uts +

Lebih terperinci

Project Plan Cost Estimation. I Dewa Md. Adi Baskara Joni S.Kom., M.Kom

Project Plan Cost Estimation. I Dewa Md. Adi Baskara Joni S.Kom., M.Kom Project Plan Cost Estimation I Dewa Md. Adi Baskara Joni S.Kom., M.Kom Why? Hubungan antara konsep umum dengan teknik analisis ekonomi dalam Rekayasa Perangkat Lunak Teknik yang menyediakan bagian penting

Lebih terperinci

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MANAJEMEN RESIKO PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Resiko : peluang mendapatkan kerugian atau akibat

Lebih terperinci

Pengembangan. Chapter Objectives. Chapter Objectives. Systems Approach to Problem Solving 11/23/2011

Pengembangan. Chapter Objectives. Chapter Objectives. Systems Approach to Problem Solving 11/23/2011 Chapter Objectives Pengembangan Solusi e- BISNIS 1 Use the systems development process outlined in this chapter, and the model of IS components from Chapter 1 as problem-solving frameworks to help you

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa Manajemen Proyek Dosen : Mila Faila Sufa Pengantar Manajemen Proyek Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Proyek Kode : TIN 433 Jumlah SKS : 3 (tiga) Mata Kuliah Prasyarat : disarankan sudah mengambil mata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Project Initiation. By: Uro Abd. Rohim. U. Abd.Rohim Manajemen Proyek (Project Initiation) Halaman: 1

Project Initiation. By: Uro Abd. Rohim. U. Abd.Rohim Manajemen Proyek (Project Initiation) Halaman: 1 Project Initiation By: Uro Abd. Rohim Halaman: 1 Penetapan Jalannya Proyek (1) Customer Problem IT Solutin Provider Identification Define Scope Review (solution) Approve (solution) Review (Proposal) Proposed

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO PROYEK

MANAJEMEN RISIKO PROYEK MANAJEMEN RISIKO PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Risiko Proyek Risiko proyek merupakan peristiwa negatif yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup sebuah proyek Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

Life Cycle Testing Approach

Life Cycle Testing Approach Life Cycle Testing Approach Pengujian Perangkat Lunak 5/19/2011 1 Life Cycle Testing Pengujian dilakukan paralel dengan pengembangan sistem Tujuan : untuk mengetahui adanya defect pada titik paling awal

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Dosen Jurusan Ilmu Komputer Menggunakan Metode Rational Unified Process (RUP)

Pengembangan Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Dosen Jurusan Ilmu Komputer Menggunakan Metode Rational Unified Process (RUP) Pengembangan Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Dosen Jurusan Ilmu Komputer Menggunakan Metode Rational Unified Process (RUP) 1 Rico Andrian, 2 Dwi Sakethi dan 3 Muhammad Chairuddin 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

Munir, Dr. M.IT : Pengembangan Proyek Sistem 133

Munir, Dr. M.IT : Pengembangan Proyek Sistem 133 PENGEMBANGAN PROYEK SISTEM Pengembangan sistem masih bersifat labour intensive activity. Pengelolaan yang baik terhadap pengembangan suatu proyek sistem perlu dilakukan agar tidak terjadi kekacauan. Terdapat

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Software Process (1) Disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi,

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X Tika Oktora Arifiani 1301058226 Jennie Sutanty 1301058926 Agustina Pertiwi 1301066322 Pembimbing : Johan S.Kom, MM

Lebih terperinci

REQUIREMENT ENGINEERING

REQUIREMENT ENGINEERING REQUIREMENT ENGINEERING Previous Chapter Poor Quality software? Not meet customer requirements Too complicated Not solve the problem Beyond expectation Requirement engineering is very important! Requirements

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas)

Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas) Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas) What is quality? The International Organization for Standardization (ISO) defines quality as the degree to which a set of inherent characteristics fulfils requirements

Lebih terperinci

Metodologi Testing. Policy - Strategi - Taktik

Metodologi Testing. Policy - Strategi - Taktik Metodologi Testing Policy - Strategi - Taktik Policy (1) What??? : definisi manajemen terhadap aktivitas testing yang dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil testing

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Requirement Classification Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA

Lebih terperinci

Software Development Life Cycle (SDLC)

Software Development Life Cycle (SDLC) Software Development Life Cycle (SDLC) Budi Irawan facebook.com/deerawan @masbugan blog.budiirawan.com Kenapa butuh SDLC? 1 2 Software pun harus punya dan butuh siklus hidup SDLC 3 Apa itu SDLC? Siklus

Lebih terperinci

THE SOFTWARE PROCESS

THE SOFTWARE PROCESS 1 THE SOFTWARE PROCESS Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Introduction 2 Proses perangkat lunak telah menjadi perhatian yang serius selama dekade terakhir Proses perangkat lunak merupakan sebuah kerangka kerja

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010 Tujuan Perkuliahan PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Oleh : Sarwosri, S.Kom, M.T. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Memberikan gambaran tentang perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak. Memberikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP 1 MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP INFORMASI Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Latar belakang (1) 2 The Standish Group research shows a staggering 31.1% of projects

Lebih terperinci

Manajemen Ruang Lingkup Dalam Proyek PERTEMUAN 4 HERU LESTIAWAN, M.KOM

Manajemen Ruang Lingkup Dalam Proyek PERTEMUAN 4 HERU LESTIAWAN, M.KOM Manajemen Ruang Lingkup Dalam Proyek PERTEMUAN 4 HERU LESTIAWAN, M.KOM Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan dalam rangka menghasilkan produk proyek,

Lebih terperinci

System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) SI-215 Analisa & Desain Sistem Informasi I Rosa Ariani Sukamto Permasalahan Perangkat Lunak Software used, but criticized or dropped 19% Software delivered and used

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak

A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak Secara umum tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain. Bidang rekayasa akan selalu berusaha menghasilkan output yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENGEMBANGAN SOFTWARE

METODOLOGI PENGEMBANGAN SOFTWARE REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT METODOLOGI PENGEMBANGAN SOFTWARE Defri Kurniawan M.Kom Content Software Process Software Life Cycle Software Development Process System Development Life Cycle (SDLC) Metodologi

Lebih terperinci

Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management)

Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management) Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management) Manajemen kualitas proyek merupakan knowledge area yang sulit untuk didefinisikan. ISO mendefinisikan kualitas sebagai totalitas karakteristik dari

Lebih terperinci

PENGENALAN. Perancangan Perangkat Lunak. (Software Engineering) Bertalya Program Pascasarjana Univesitas Gunadarma

PENGENALAN. Perancangan Perangkat Lunak. (Software Engineering) Bertalya Program Pascasarjana Univesitas Gunadarma PENGENALAN Perancangan Perangkat Lunak (Software Engineering) Bertalya Program Pascasarjana Univesitas Gunadarma Perangkat Lunak (Software) Merupakan program aplikasi berikut dengan dokumentasi dan data

Lebih terperinci

PROJECT INITIATION. Penetapan Jalannya Proyek (2) Customer Problem. Identification. Define Scope. Proposed Solution.

PROJECT INITIATION. Penetapan Jalannya Proyek (2) Customer Problem. Identification. Define Scope. Proposed Solution. By: UroAbd. Rohim, S.Kom. MT PROJECT INITIATION (Project Initiation) 1 Penetapan Jalannya Proyek (1) Customer Problem IT Solutin Provider Identification Define Scope Review (solution) Approve (solution)

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Profil Dosen Nama Lengkap Email : Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom. : brigida@brigidaarie.com Telp : 081999717767 Perkuliahan Pelaksanaan dan Tata tertib Presensi minimal 75%

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming.

ABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming. ABSTRAK Saat ini terdapat banyak UMKM yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah usaha Phia Deva yang memproduksi penganan phia dengan berbagai macam varian rasa. Phia Deva adalah industri kecil

Lebih terperinci

SDLC : Project Planning

SDLC : Project Planning SDLC : Project Planning Review Materi Sebelumnya Tahapan SDLC Pendekatan SDLC (Contoh Model/Metodologinya) Pendekatan dalam Pengembangan Sistem Capaian Pembelajaran Melakukan fase planning (terkait visibilitas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB D-7-1 PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB Silvia Rostianingsih e-mail : silvia@peter.petra.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Surabaya Siwalankerto 121-131

Lebih terperinci

TESIS OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM. Disusun Oleh : AMIRUDDIN HI. MUHAMMAD NPM : /MTS

TESIS OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM. Disusun Oleh : AMIRUDDIN HI. MUHAMMAD NPM : /MTS TESIS OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM Disusun Oleh : AMIRUDDIN HI. MUHAMMAD NPM :135 102 082/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Proyek

Manajemen Resiko Proyek Manajemen Resiko Proyek Tujuan Paparan Memahami apa yang dimaksud dengan resiko dan apa pentingnya mengelola resiko proyek Mengetahui resiko yang umum terjadi pada Proyek TI Memahami proses/ tahapan dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Tipe Akuntansi Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Akuntansi Manajemen Suatu tipe Informasi Suatu tipe akuntansi Akuntansi Manajemen

Lebih terperinci

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (DPH2C2) PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS TELKOM SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016-2017 PERTEMUAN 2 MATERI : KONSEP BLACK BOX TESTING Hanya digunakan di lingkungan

Lebih terperinci

MINGGU KE-12 MANAJEMEN RESIKO

MINGGU KE-12 MANAJEMEN RESIKO MINGGU KE-12 MANAJEMEN RESIKO Manajemen resiko proyek adalah suatu seni dan pengetahuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko sepanjang siklus proyek dalam rangka mencapai sasaran proyek.

Lebih terperinci

Penerapan Risk Management Plan dalam Pengembangan Perangkat Lunak Skala Enterprise

Penerapan Risk Management Plan dalam Pengembangan Perangkat Lunak Skala Enterprise Penerapan Risk Management Plan dalam Pengembangan Perangkat Lunak Skala Enterprise Andi Wahju Rahardjo Emanuel Jurusan S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha,

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) Pertemuan 2 SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) POKOK BAHASAN Biaya PL Software Quality Attribute Standar kualitas Takaran Jaminan Kualitas CASE TOOLS Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC/Software Development

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: frase COBIT 5, APO12, Manajemen, Risiko, Manajemen Risiko. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: frase COBIT 5, APO12, Manajemen, Risiko, Manajemen Risiko. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kantor Pemerintahan Kota Cimahi adalah salah satu organisasi kepemerintahan yang sudah memanfaatkan Teknologi Informasi. Dalam penerapan Teknologi informasi di kantor Pemerintahan Kota Cimahi tidak

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Web, Asuhan Keperawatan, Metode Waterfall, Sistem Informasi Manajemen

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Web, Asuhan Keperawatan, Metode Waterfall, Sistem Informasi Manajemen ABSTRAK Tenaga perawat mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang

Lebih terperinci

Paradigma Manajemen Resiko. control. track RISK. identify. plan. analyze

Paradigma Manajemen Resiko. control. track RISK. identify. plan. analyze Manajemen Resiko 1 Paradigma Manajemen Resiko control track plan RISK analyze identify 2 Manajemen Resiko Strategi Risiko Reaktif & Proaktif Risiko Perangkat Lunak Identifikasi Risiko Proyeksi Risiko Pengurangan,

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA

PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA Irvan Nurachman 5206100012 Pembimbing: Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom Apol Pribadi Subriadi, S.T, M.T Fakultas

Lebih terperinci

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab perancangan model ensiklopedia berisi pemetaan elemen dalam lingkungan kolaborasi ke dalam ensiklopedia. Pemetaan ini menghasilkan sebuah ensiklopedia lingkungan

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan atau instansi. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik,

Lebih terperinci

Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring

Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring TL-4202 Kuliah ke-2 POKOK BAHASAN: Sasaran kuliah ke 2 Istilah dalam siklus hidup proyek Siklus hidup proyek (Project life cycle) Siklus Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mendasar pada penulisan tugas akhir ini. Hal-hal tersebut meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika pembahasan

Lebih terperinci

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/17/16 Testing dan Audit Perangkat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Drs. Antok Supriyanto, MMT.

MANAJEMEN PROYEK. Drs. Antok Supriyanto, MMT. MANAJEMEN PROYEK Drs. Antok Supriyanto, MMT. Buku Pustaka: Kathy, Schwalbe, 2005. Information Technology Project Management 4 th Edition. Thomson Learning Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering

Lebih terperinci

CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY)

CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY) Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Batas Pengumpulan : 04 Oktober 2013 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Tanggal Penyerahan : 03 Oktober 2013 CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY)

Lebih terperinci

Kualitas Software dan Pengujian

Kualitas Software dan Pengujian Kualitas Software dan Pengujian Pendahuluan Kualitas (dalam bahasa Inggris: quality, berasal dari bahasa latin: qualitas) merupakan konsep yang selalu dicari pada setiap apapun yang dibuat oleh manusia.

Lebih terperinci

EDU SOFT. Statement Of Work

EDU SOFT. Statement Of Work EDU SOFT Aplikasi Penilaian Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun Statement Of Work Version: (1) Date: (02/18/2010) Document History and Distribution Revision History : Revision # Revision Date Description

Lebih terperinci

Proses Pengembangan 1

Proses Pengembangan 1 Proses Pengembangan 1 Unified Software Development Process USDP dikembangkan oleh team yang membangun UML best practice pada system development Mengadopsi pendekatan iterative dengan 4 buah fase setiap

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA PADA APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN PERKULIAHAN ANDRE ARSYAN JORDIE

IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA PADA APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN PERKULIAHAN ANDRE ARSYAN JORDIE IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA PADA APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN PERKULIAHAN ANDRE ARSYAN JORDIE 1112001029 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom MANAJEMEN BIAYA PROYEK PERTEMUAN 8 BIAYA Biaya adalah sumber daya yang harus dikeluarkan untuk mencapai sasaran tertentu Sumberdaya:

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management.

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management. ABSTRACT Current technological development is needed for the information that continues to grow. Organization such as PT.RST requires a framework that can be used for existing IT service management in

Lebih terperinci

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris Sistem Informasi Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris 1. Kita mengetahui bahwa perkembangan teknologi di zaman sekarang sangat pesat dan banyak hal yang berubah dalam kehidupan kita.

Lebih terperinci

DEVELOPMENT OF MAXIMUM ENTROPY ESTIMATOR FOR CALIBRATING TRIP DISTRIBUTION MODELS

DEVELOPMENT OF MAXIMUM ENTROPY ESTIMATOR FOR CALIBRATING TRIP DISTRIBUTION MODELS DEVELOPMENT OF MAXIMUM ENTROPY ESTIMATOR FOR CALIBRATING TRIP DISTRIBUTION MODELS f T ( i T 3 8 8. 4 1 3 W I D SUMMARY DEVELOPMENT OF MAXIMUM ENTROPY (ME) ESTIMATOR FOR CALIBRATING TRIP DISTRIBUTION MODELS,

Lebih terperinci