EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS AKTIVITAS KEUANGAN, OPERASI DAN PEMASARAN PADA PT MENARA KADIN INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS AKTIVITAS KEUANGAN, OPERASI DAN PEMASARAN PADA PT MENARA KADIN INDONESIA"

Transkripsi

1 EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS AKTIVITAS KEUANGAN, OPERASI DAN PEMASARAN PADA PT MENARA KADIN INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Oleh Atika Harlia Sakira Universitas Bina Nusantara Jl. Legoso Selatan III no. 99 Ciputat Tangerang Selatan Pembimbing Iskandar, Drs., Ak., MM D2562 1

2 EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS AKTIVITAS KEUANGAN, OPERASI, DAN PEMASARAN PADA PT MENARA KADIN INDONESIA ABSTRAK Aktivitas keuangan, operasi dan pemasaran merupakan aktivitas utama di dalam sebuah perusahaan yang harus dikendalikan dengan sebaik mungkin agar dapat membantu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk memaksimalkan ketiga aktivitas tersebut diperlukan pengendalian internal yang memadai, mulai dari fungsi penjualan kredit, piutang, penerimaan kas, pengeluaran kas, sampai fungsi pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi efektivitas pengendalian internal atas penjualan kredit, piutang, penerimaan kas, pengeluaran kas, dan pemasaran yang diterapkan pada perusahaan, menentukan kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ada dan memberikan rekomendasi atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif berupa studi kasus dengan objek penelitian PT Menara Kadin Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sumber data yang digunakan adalah data internal. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Dalam studi lapangan, penulis melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian pada sistem pengendalian internal atas penjualan kredit, piutang, penerimaan kas, pengeluaran kas dan pemasaran pada PT Menara Kadin Indonesia ditemukan beberapa kelemahan, yaitu: adanya risiko kecurangan karyawan yang belum diatasi oleh direktur, tidak adanya pemisahan tugas antara fungsi akuntansi dengan fungsi kas, dan dokumen penjualan tidak bernomor urut tercetak. Berdasarkan kelemahan yang ada, penulis menyarankan agar perusahaan menerapkan kebijakan cuti dan rotasi pekerjaan, memisahkan tugas antara fungsi kas dengan fungsi pencatatan, dan perusahaan agar menggunakan dokumen penjualan yang bernomor urut tercetak. Kata kunci: Pengendalian internal, pemisahan tugas, risiko kecurangan karyawan. THE EVALUATION OF INTERNAL CONTROL ON FINANCIAL, OPERATING, AND MARKETING ACTIVITIES IN PT. MENARA KADIN INDONESIA ABSTRACT Financial activities, operations and marketing is a major activity within a company that should be controlled as quickly as possible in order to help companies obtain the maximum benefit. To maximize these three activities necessary internal controls are adequate, ranging from credit sales functions, accounts receivable, cash receipts, cash disbursements, to the marketing function. The purpose of this study was to determine and evaluate the effectiveness of internal control over credit sales, accounts receivable, cash receipts, cash disbursements, and marketing applied to the company, determine the likelihood that there are weaknesses and provide recommendations on the weaknesses found. Type of research conducted by the authors is a qualitative descriptive study of case studies with the object of research of PT Menara Kadin Indonesia. The type of data is primary data and data sources used are the internal data. Data collection methods used by the authors is the study of literature and field studies. In field studies, the authors observe, interview, and documentation. Based on the results of research on the system of internal control over credit sales, accounts receivable, cash receipts, cash disbursements and 2

3 marketing at PT Menara Kadin Indonesia found a few drawbacks, namely: the risk of employee fraud is not addressed by the director, the lack of segregation of duties between accounting functions with the function cash, and sales documents are not printed serial number. Based on the weaknesses that exist, the authors recommend that companies implement a policy on leave and job rotation, separating duties between treasury function with recording function, and the companies that use serial-numbered sales documents printed. Key words: internal controls, segregation of duties, the risk of employee fraud. Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Penulis tertarik melakukan penelitian mengenai aktivitas keuangan, operasi dan pemasaran pada PT. Menara Kadin Indonesia, sebuah perusahaan konsultansi manajemen yang mengkhususkan diri dalam manajemen kinerja strategis dan pengembangan sumber daya manusia. Evaluasi pengendalian internal atas aktivitas keuangan, operasi dan pemasaran dalam perusahaan ini sangat penting mengingat sebelumnya perusahaan harus mencatatkan kerugian sebesar Rp 4.5 miliar lebih dalam laporan audit tahun 2008 yang tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh direksi akibat tidak adanya pengendalian internal yang efektif. Dengan melihat dan memahami pentingnya pengendalian internal atas aktivitas keuangan, operasi dan pemasaran dalam suatu perusahaan, penulis tertarik untuk membahasnya dalam skripsi yang berjudul EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS AKTIVITAS KEUANGAN, OPERASI DAN PEMASARAN PADA PT. MENARA KADIN INDONESIA. Kajian Pustaka Sebelumnya telah terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Shelvyana Octavia. Penelitiannya berjudul Evaluasi Sistem Pengendalian Intern atas Penjualan Kredit, Piutang, dan Penerimaan Kas pada PT. Haskarma Prakarsa (2011) jurusan akuntansi, fakultas ekonomi dan komunikasi di Binus University. Dari hasil penelitiannya terdapat beberapa kelemahan dalam sistem pengendalian internal di perusahaan tersebut berdasarkan komponen COSO, yaitu: Pada lingkungan pengendalian di perusahaan tersebut tidak terdapat kebijakan secara tertulis mengenai wewenang dan tanggung jawab untuk karyawannya serta perusahaan tidak memberikan syarat tertentu dalam memberikan penjualan kredit kepada pelanggan baru. Penilaian risiko di perusahaan tersebut dalam melaksanakan penjualan kredit tidak menetapkan kebijakan limit kredit bagi pelanggan, sehingga pelanggan yang masih memiliki hutang atau jatuh tempo yang seharusnya sudah dilunasi tetap dapat melakukan pembelian dan dalam kegiatan pencatatan piutang tidak memiliki prosedur penghapusan piutang. Pada aktivitas pengendalian, tidak adanya pemisahan tugas antara fungsi yang mencatat penjualan, menerima uang untuk disetorkan ke bank, dan membuat laporan keuangan, otorisasi pemberian kredit dilakukan oleh Direktur sendiri, dokumen yang digunakan dalam penjualan seperti faktur penjualan tidak bernomor urut cetak dan perusahaan tidak memiliki catatan akuntansi atas umur piutang (aging schedule). Pada informasi dan komunikasi, Direktur memberikan kepercayaan kepada Bagian Keuangan dengan menyerahkan tugas menerima dan mengeluarkan kas serta melakukan pencatatan keuangan. Pada aktivitas pemantauan, perusahaan tersebut tidak memiliki auditor internal yang independen yang secara periodik melakukan pemeriksaan ke masing-masing bagian dan menilai kinerja perusahaan. 3

4 Dari kelemahan-kelemahan yang ditemukan, Shelvyana Octavia memberikan beberapa rekomendasi seperti membuat kebijakan tertulis mengenai wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan, melakukan analisis 5C terhadap pelanggan baru, menetapkan adanya limit kredit kepada pelanggan, merancang prosedur penghapusan piutang tidak tertagih, melakukan pemisahan tugas, membentuk suatu bagian kredit tersendiri, membuat dokumen penjualan yang bernomor urut cetak, membuat aging schedule, menyajikan laporan keuangan berdasarkan dokumen-dokumen pendukung serta membentuk adanya internal audit. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis, penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang menjadi dasar penelitian dalam penyusunan skripsi ini, sebagai berikut: 1. Apakah pengendalian internal atas aktivitas keuangan, operasi dan pemasaran pada PT. Menara Kadin Indonesia telah mencukupi dan berjalan dengan baik? 2. Apa saja kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian internal atas aktivitas keuangan, operasi dan pemasaran pada PT. Menara Kadin Indonesia? Tujuan Penelitian Tujuan dari pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal atas sistem penjualan kredit, piutang dagang, penerimaan kas, pengeluaran kas dan pemasaran pada PT Menara Kadin Indonesia apakah sudah memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian perusahaan tercapai. 2. Untuk menentukan kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem pengendalian internal atas penjualan kredit, piutang dagang, penerimaan kas, pengeluaran kas dan pemasaran pada PT Menara Kadin Indonesia serta memberikan rekomendasi atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan demi terciptanya pengendalian internal yang efektif dan tata kelola perusahaan yang baik. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam bentuk studi kasus yaitu menguraikan tentang sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari suatu objek penelitian. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian, dimana data tersebut masih perlu diolah oleh penulis. Sumber data penelitian ini diambil dari hasil wawancara dan observasi dengan pihak yang bersangkutan. Dimensi Waktu Riset Dimensi waktu yang digunakan oleh penulis adalah time series. Kedalaman Riset Kedalaman riset yang digunakan penulis adalah studi kasus. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang dipelajari sebagai suatu kasus. Studi kasus mengutamakan kedalaman dari data penelitian tersebut. Data penelitian yang diperoleh dari penelitian ini selain mendalam, juga biasanya beragam dan sangat detail. 4

5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dapat digunakan adalah: 1. Studi Literatur (Literatur research) Penulis melakukan pengumpulan data yang teoritis sebagai data pemecahan masalah dalam pembahasan. Data diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, jurnal, dan makalah serta sumbersumber dari internet yang dapat digunakan sebagai bahan referensi. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung yang dilakukan perusahaan guna memperoleh data-data yang dibutuhkan dengan cara: a. Observasi Dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung kepada obyek yang diteliti. b. Wawancara Penulis mengadakan tanya jawab langsung kepada pimpinan maupun karyawan perusahaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, guna memperoleh informasi untuk mendukung penelitian ini. Lingkungan Penelitian Lingkungan penelitian adalah lingkungan noncontived setting, yaitu penelitian yang dilakukan dalam lingkungan alami dimana aktivitas berlangsung secara normal atau real (field setting), yaitu di lapangan. Unit Analisis Unit analisis yang digunakan oleh penulis adalah PT. Menara Kadin Indonesia yaitu perusahaan konsultan manajemen yang mengkhususkan diri dalam manajemen kinerja strategis dan pengembangan sumber daya manusia. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Metode deskriptif adalah suatu metode analisis data dimana data dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga memberikan keterangan gambaran yang lengkap dan jelas bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Sedangkan metode komparatif adalah metode analisis yang dilakukan dengan membandingkan antara teori dengan praktik yang ada di dalam perusahaan, kemudian mengambil kesimpulan, selanjutnya memberikan saran dari hasil perbandingan tersebut. Metode Penyajian Data Metode penyajian data digunakan untuk mengkomunikasikan hasil dari evaluasi. Dalam penelitian ini, penyajian data akan disajikan dalam bentuk tabel dan paragraf yang menjelaskan hasil evaluasi. Hasil dan Bahasan Lingkungan Pengendalian 1. Integritas dan nilai etika Direktur akan memberikan sanksi kepada karyawan atas pelanggaran yang terjadi dari peraturan kode etik yang telah disepakati bersama, misalnya sanksi yang diberikan kepada karyawan yang terlambat datang ke kantor tanpa alasan yang jelas dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, yaitu berupa pemotongan tunjangan transportasi per bulan. Tetapi hal ini tidak 5

6 diterapkan jika ada karyawan yang menggunakan waktu istirahat lebih lama dari waktu yang telah ditentukan (1 jam). 2. Komitmen terhadap kompetensi Manajemen selalu mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki karyawan untuk masing-masing posisi pekerjaan, namun perusahaan belum memberikan fasilitas bagi karyawan untuk dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, karyawan lebih banyak belajar mengasah kemampuannya sendiri. 3. Dewan direksi dan komite audit Perusahaan memiliki direksi tunggal, tetapi tidak ada dewan direksi dan komite audit yang independen. Untuk itu, sebagai penggantinya dewan komisaris dan direksi mengatasi hal ini dengan: 1. Melibatkan komisaris aktif (1 orang) di dalam proses pengendalian internal, dimana komisaris aktif harus membuat persetujuan terhadap setiap pengeluaran berdasarkan dokumen lengkap rencana pengeluaran yang disampaikan oleh direksi. Jika komisaris setuju atas usulan pengeluaran, maka komisaris langsung menandatangani cek bersamasama dengan direksi (double signature). 2. Melibatkan secara penuh 1 unit kepatuhan dari salah satu holding company grup Bakrie untuk melakukan verifikasi seluruh dokumen rencana pengeluaran. Teknisnya adalah general manager penjualan dan operasional bertugas untuk menyiapkan dokumen rencana pengeluaran mingguan secara lengkap (termasuk rencana anggaran biaya proyek, perjanjian dengan trainer/konsultan dan tagihan dari pihak luar). Setelah semuanya lengkap, general manager mengirimkan dokumen rencana pengeluaran itu berikut surat pemberitahuan rencana pengeluaran kepada bagian keuangan untuk dibuatkan voucher bukti pengeluaran. Surat pemberitahuan pengeluaran beserta dokumen rencana pengeluaran dan voucher disampaikan kepada direksi untuk diperiksa dan ditandatangani. Selanjutnya, bagian keuangan akan mengirimkan surat pemberitahuan dan dokumen rencana pengeluaran kepada unit kepatuhan di grup Bakrie untuk diverifikasi. Pola pengajuan rencana pengeluaran kepada unit kepatuhan grup Bakrie dilaksanakan sekali seminggu tepatnya pada setiap hari rabu. Biasanya staf yang bertanggungjawab dalam verifikasi akan melakukan pengecekkan dokumen secara detil, dan bilamana ada hal-hal yang kurang jelas atau dipertanyakan maka yang bersangkutan akan melakukan konfirmasi kepada general manager penjualan dan operasional. 4. Filosofi dan gaya operasi manajemen Manajemen secara rutin memastikan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus memperhitungkan, apakah itu menguntungkan atau tidak untuk perusahaan serta risiko bisnis yang melekat. Monitoring dilakukan antara lain dengan memastikan kelengkapan dokumen dokumen hukum untuk setiap kegiatan dan transaksi bisnis. Setiap kegiatan bisnis atau proyek baru disetujui untuk dijalankan jika: 1. Memiliki marjin keuntungan yang maksimal, umumnya di atas 20% 2. Perusahaan klien tidak termasuk black list atau memiliki catatan pembayaran yang kurang baik. Dalam operasionalisasi kebijakan ini, direksi memilih komunikasi informal. Fokus komunikasi adalah bagaimana mendapatkan marjin laba kegiatan atau proyek yang maksimal melalui pengendalian terhadap biaya-biaya langsung kegiatan atau proyek. 5. Struktur organisasi Struktur organisasi perusahaan disusun relatif datar dimana unit-unit kerja ditetapkan berdasarkan fungsi-fungsi yang penting dari segi bisnis. Struktur organisasi diisi dengan memanfaatkan SDM yang ada walaupun terkesan lebih mengakomodasikan personil yang ada ketimbang kebutuhan organisasi yang sesungguhnya. Sebagai contoh, unit operasional jumlah personilnya terlalu banyak oleh karena itu sebagian dipindahkan ke bagian pemasaran. Sayangnya, pengembangan kompetensi SDM ini belum dilakukan secara baik. Dari struktur yang dibuat ada jabatan yang masih kosong seperti manajer pemasaran, manajer penjualan dan unit manajemen mutu. Unit manajemen mutu bertugas melaksanakan kontrol mutu terhadap produk/jasa perusahaan, trainer/konsultan, dan delivery. 6. Penetapan wewenang dan tanggung jawab Manajemen mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab berdasarkan tugas masingmasing karyawan sehingga membantu pencapaian tujuan. Masalah yang masih terjadi terkait dengan pendelegasian wewenang adalah masih lemahnya kemampuan beberapa personil 6

7 didalam melaksanakan apa yang sudah didelegasikan. Sebagai contoh, pendelegasian di bidang pemasaran masih belum mampu mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. 7. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia Proses perekrutan, penyeleksian dan pengembangan karyawan belum dijalankan dengan baik. Rekrutmen dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara setidaknya oleh 2 level jabatan. Perusahaan tidak memiliki bagian HRD, fungsi SDM tidak dijalankan secara spesifik tetapi menjadi bagian dari tugas operasional. Selain itu, perusahaan belum menjalankan pengevaluasian karyawan dengan baik sehingga belum tercipta promosi yang diharapkan. Evaluasi kinerja perusahaan dengan menggunakan KPI (key performance indicator) baru dijalankan bagi karyawan-karyawan yang sedang dalam masa percobaan (3 bulan). Penilaian risiko Penilaian risiko yang dilakukan oleh perusahaan masih memiliki kelemahan, hal ini ditandai dengan adanya risiko yang belum diatasi oleh direktur, seperti: 1. Risiko kecurangan karyawan Risiko kecurangan karyawan yang belum diatasi oleh direktur adalah sebagai berikut: 1. Risiko karyawan menegosiasikan harga diluar yang disepakati oleh direksi. 2. Risiko karyawan berkolusi dengan pelanggan untuk membuat invoice berganda dengan nilai invoice yang berbeda antara yang riil dibayar oleh pelanggan dengan yang diterima oleh perusahaan. 3. Risiko karyawan meminta insentif untuk orang dalam dengan mengatasnamakan orang dalam yang belum tentu benar seluruhnya. Informasi dan Komunikasi Perusahaan memiliki pedoman kebijakan, pedoman pelaporan akuntansi dan keuangan, tetapi belum dapat membentuk pengendalian internal yang diharapkan. Terjadinya trouble atau program tidak berjalan dengan semestinya pada aplikasi Zahir atau adanya kesalahan posting dari bagian keuangan. Sistem informasi pemasaran perusahaan belum mampu mengintegrasikan seluruh upaya pemasaran sebagai respon terhadap perubahan pasar. Perusahaan belum memiliki sistem pengumpulan informasi dari pasar untuk menjadi dasar pengambilan keputusan strategi dan taktik pemasaran. Sistem yang ada masih bersifat manual, tersebar, dan tidak terintegrasi untuk memudahkan penarikan kesimpulan tentang apa yang terjadi di pasar. Selain itu, komunikasi antara atasan dengan bawahan terjalin dengan baik. Setiap karyawan dapat mendiskusikan kesulitan yang dihadapi dalam pencapaian proyek, namun dalam kondisi tertentu komunikasi masih belum efektif. Aktivitas Pengendalian 1. Pemisahan tugas dan wewenang Pemisahaan tugas dan wewenang yang terkait dengan sistem penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan kredit, piutang dan pemasaran belum memadai. Fungsi akuntansi dan fungsi kas menjadi satu kesatuan, dilakukan oleh karyawan yang sama dan dikelola oleh satu divisi. 2. Prosedur otorisasi yang digunakan perusahaan Pengakuan pelunasan piutang dan pengakuan pelunasan pembayaran diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dengan membubuhkan cap paid pada invoice serta dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran bank/kas yang dilakukan baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy. Piutang diotorisasi oleh bagian keuangan berkoordinasi dengan bagian pemasaran. Perusahaan tidak memiliki fungsi penagihan karena omset bisnis yang belum besar dan selama ini dianggap masih bisa ditangani oleh bagian keuangan yang berkoordinasi dengan bagian pemasaran. Selain itu, untuk persetujuan kredit pelanggan dilakukan oleh direktur sendiri. Sejauh ini belum adanya masalah mengenai pemberian otorisasi kredit kepada pelanggan. 3. Penggunaan dokumen dan catatan di dalam perusahaan Perusahaan memiliki kelemahan yaitu pada faktur penjualan, faktur pajak, voucher bukti penerimaan dan pengeluaran bank atau kas yang diterbitkan belum bernomor urut tercetak. Nomor urut dari dokumen-dokumen tersebut masih diisi dengan cara manual yaitu diketik atau dengan tulis tangan. 4. Pengendalian fisik terhadap asset dan catatan 7

8 Pengendalian fisik terhadap asset dan catatan sudah dilakukan dengan cukup baik. Semua penerimaan kas selalu disetor penuh ke bank pada hari yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari kerja berikutnya oleh bagian keuangan untuk menghindari peredaran uang cash yang berlebihan dan untuk mencegah terjadinya pencurian atau tindak kecurangan yang tidak diharapkan. Perusahaan juga mengadakan pencocokkan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi secara periodik. Jumlah penerimaan kas selalu dibandingkan atau dicocokkan dengan laporan transaksi bank apakah sesuai dengan nilai invoice yang dikeluarkan dan setiap sore laporan keuangan bank harian disampaikan kepada direksi dan CMA. Dokumen-dokumen atau catatan-catatan dalam setiap aktivitas penjualan kredit, piutang dagang, penerimaan kas, pengeluaran kas dan pemasaran, seperti data daftar pelanggan, catatan umur piutang pelanggan, rekap invoice dan bukti penerimaan serta pengeluaran bank atau kas sudah disimpan dengan baik dan rapih didalam rak sesuai tanggal dan nomor urut cetaknya oleh masing-masing bagian yang bertanggung jawab. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pencatatan, verifikasi dan pemeriksaan kelengkapan dokumen. Selain itu, ruang tempat penyimpanan dokumen dan catatan tersebut selalu dikunci oleh bagian yang bertanggung jawab serta akses fisik terhadap komputer dibatasi dengan penggunaan password sehingga hanya karyawan yang memiliki otorisasi yang dapat mengaksesnya. Pemantauan Pemantauan yang dilakukan oleh PT. Menara Kadin Indonesia sudah dimasukkan dalam agenda rutin kegiatan operasi perusahaan. Evaluasi peninjauan kenaikan gaji dan evaluasi bagi karyawan yang sudah menyelesaikan masa probation sebelum diangkat jadi karyawan tetap dilakukan sekali setahun. Pemantauan untuk penjualan dan keuangan dilakukan setiap 1 bulan sekali, sebagai berikut: 1. Pemantauan yang dilakukan oleh manajer keuangan Manajer keuangan dengan manajer penjualan dan operasional melakukan rapat untuk mengevaluasi kinerja karyawan serta membahas apakah target penjualan yang ditetapkan sudah tercapai atau belum. 2. Pemantauan yang dilakukan oleh direksi Direktur memonitor kinerja dari keseluruhan manajer dan menerima laporan hasil evaluasi yang dilakukan oleh manajer keuangan dan manajer penjualan dan operasional. Lalu, direktur menilai kinerja dari para manajernya. Selain itu, manajemen juga melakukan tindakan korektif berdasarkan masukan dari pelanggan, unit kepatuhan grup Bakrie dan auditor eksternal. Hasil dari pemantauan dijadikan pedoman oleh pimpinan untuk menentukan langkah perbaikan. Simpulan dan Saran Simpulan Simpulan yang diperoleh dari hasil evaluasi sistem pengendalian internal atas penjualan kredit, piutang dagang, penerimaan kas, pengeluaran kas dan pemasaran pada PT. Menara Kadin Indonesia berdasarkan komponen-komponen pengendalian internal COSO yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian dan pemantauan serta evaluasi prosedur yang berjalan di perusahaan adalah ditemukan beberapa kebaikan didalam sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh PT. Menara Kadin Indonesia, seperti: 1. Seluruh transaksi penjualan dilakukan berdasarkan pada purchases order yang diterima dari pelanggan. 2. Pengakuan pelunasan piutang dan pengakuan pelunasan pembayaran diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dengan membubuhkan cap paid pada invoice atau dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran bank/kas yang dilakukan baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy. 3. Perusahaan sudah memiliki catatan akuntansi umur piutang dan untuk dokumen yang batal tetap disimpan dan tidak langsung dihilangkan, melainkan cukup dicoret saja atau diberi tanda untuk 8

9 dijadikan bukti pada saat dilakukannya review oleh direktur mengenai alasan pembatalan dokumen tersebut. 4. Semua penerimaan kas selalu disetor penuh ke bank pada hari yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari kerja berikutnya oleh bagian keuangan. Namun, masih terdapat kelemahan pada pengendalian internal di PT. Menara Kadin Indonesia yang perlu untuk diperbaiki, yaitu: Saran 1. Risiko kecurangan karyawan, seperti risiko karyawan menegosiasikan harga diluar yang disepakati oleh direksi, risiko karyawan berkolusi dengan pelanggan untuk membuat invoice berganda dengan nilai invoice yang berbeda antara yang riil dibayar oleh pelanggan dengan yang diterima oleh perusahaan, dan risiko karyawan meminta insentif untuk orang dalam dengan mengatasnamakan orang dalam yang belum tentu benar seluruhnya. 2. Tidak adanya pemisahan tugas antara fungsi akuntansi dengan fungsi kas. Bagian keuangan menjalankan tugas berganda yaitu melakukan penerimaan dan pengeluaran kas serta melakukan pencatatan kas masuk dan kas keluar. 3. Dokumen penjualan tidak bernomor urut tercetak sehingga memungkinkan terjadinya penyalahgunaan dokumen dan peluang risiko terjadinya kecurangan oleh karyawan. Beberapa saran yang penulis usulkan untuk dapat membantu PT. Menara Kadin Indonesia dalam memperbaiki kelemahan pengendalian internal atas penjualan kredit, piutang dagang, penerimaan kas, pengeluaran kas dan pemasaran, yaitu: Referensi 1. Perusahaan agar menerapkan kebijakan cuti karyawan dan melakukan rotasi pekerjaan, disamping untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan hal ini juga dapat meningkatkan keahlian karyawan sehingga karyawan tidak hanya memiliki satu keahlian saja. Selain itu, perusahaan sebaiknya memperbaiki integritas karyawan misalnya dengan memberikan training ESQ serta jika perusahaan sudah berkembang dengan baik maka dapat dipertimbangkan untuk melakukan kenaikan gaji dan disertai dengan sanksi yang tegas. 2. Perusahaan agar memisahkan tugas antara fungsi penerimaan dan pengeluaran kas dengan fungsi pencatatan sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kecurangan atau pencurian. 3. Perusahaan agar menggunakan dokumen penjualan yang bernomor urut tercetak untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyalahgunaan dokumen atau penyelewengan yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi pelanggan maupun perusahaan. Agoes, S. (2004). Auditing. Pemeriksaan akuntan oleh kantor akuntan publik jilid 1 dan 2. Jakarta : Lembaga Penerbitan FEUI. Arens, A. A., & Loebbecke, J. K. Alih bahasa oleh Jusuf, A. A. (2003). Auditing: pendekatan terpadu buku 1 dan 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Arens, A., Elder, R. J. & Beasley, M. S. Alih bahasa oleh Wibowo, H. (2008). Auditing dan jasa assurance pendekatan terintegrasi jilid 1 (edisi 12). Jakarta: Penerbit Erlangga Bayangkara, IBK Audit manajemen prosedur dan implementasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Boynton, W. C., Johnson, R. N. & Kell, W. G. Alih bahasa oleh Rajoe, P. A., Gania, G., & Budi, I. S. (2003). Modern auditing jilid 1 (edisi 7). Jakarta: Penerbit Erlangga. Ikatan Akuntan Indonesia (2009). Standar akuntansi keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Kotler, P. & Armstrong, G. Alih bahasa oleh Sabran, B. (2008). Prinsip-prinsip pemasaran jilid 1 (edisi 12). Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, P. & Keller, K. L. Alih bahasa oleh Molan, B. (2007). Manajemen pemasaran jilid 1 (edisi 12). Jakarta: Penerbit Indeks. Mulyadi. (2001). Sistem akuntansi (edisi 3). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 9

10 Mulyadi. (2002). Auditing buku 1 (edisi 6). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Octavia, S. (2011). Evaluasi sistem pengendalian intern atas penjualan kredit, piutang, dan penerimaan kas pada PT. Haskarma Prakarsa. Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Rama, D. V. & Jones, F. L. Alih bahasa oleh Wibowo, M. S. (2008). Sistem informasi akuntansi jilid 1 (edisi 18). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sawyer, L. B., Dittenhofer, M. A. & Scheiner, J. H. Alih bahasa oleh Adhariani, D. (2009). Audit internal sawyer buku 1 (edisi 5). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Warren, C. S., Reeve, J. M. & Fess, P. E. Alih bahasa oleh Farahmita, A., Amanugrahani, & Hendrawan, T. (2006). Pengantar akuntansi buku 1 (edisi 21). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Weygandt, J. J., Kieso, D. E. & Kimmel, P. D. (2005). Accounting principles (7 th edition). New Jersey: Penerbit John Wiley & Sons, Inc. Riwayat Penulis Nama : Atika Harlia Sakira Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 1 Februari 1990 Pendidikan Formal , Universitas Bina Nusantara, S1, Akuntansi 10

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan L1 Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan Untuk public training Bagian Penjualan dan Pemasaran Mulai 1 Mempromosikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal pada Aktivitas Keuangan, Aktivitas Operasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal pada Aktivitas Keuangan, Aktivitas Operasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pengendalian Internal pada Aktivitas Keuangan, Aktivitas Operasi dan Aktivitas Pemasaran Penulis melakukan evaluasi terhadap pengendalian internal yang diterapkan oleh PT

Lebih terperinci

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo LAMPIRAN-LAMPIRAN L1 Metode Pengumpulan Data L2 Proses Tinjauan Pelanggan L3 Form Penawaran Harga L4 Purchase Order L5 Surat Jalan L6 Invoice L7 Faktur Pajak L8 Voucher Penerimaan L9 Rencana Penerimaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA Yosep Abdulrahman Komplek Taman Surya Buana Blok F No. 4, Kreo, Cileduk, Tangerang, 15155 081293462784

Lebih terperinci

Contoh Purchase Order PT.PPN

Contoh Purchase Order PT.PPN Contoh Purchase Order PT.PPN L1 Contoh invoice PT.PPN L2 Contoh Surat Jalan PT.PPN L3 Contoh Faktur Pajak PT.PPN L4 L5 Contoh salah satu produk PT.PPN OIL FILTRATION HP SERIES (High Pressure Series) LP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai risiko-risiko yang dapat terjadi di siklus penjualan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA

BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA 4.1 Perencanaan dan tujuan evaluasi pengendalian internal atas prosedur piutang usaha dan penerimaan kas Pada

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan

Lebih terperinci

IV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment)

IV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pengendalian Internal pada Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Dalam pelaksaan kegiatan operasionalnya, perusahaan pusat harus memiliki pengendalian yang memadai terhadap

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan BAB IV PEMBAHASAN Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode naratif dan kuisioner. Metode kuisioner di susun dalam bentuk daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Auditing Dalam bukunya, Boynton, Johnson, dan Kell yang diterjemahkan oleh Rajoe, P.A., Gania, G., & Budi, I.S. (2003:5) mendefinisikan auditing sebagai

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG NIKE FARIA Perumahan Puri Serpong 1, Tangerang, 081210919760, nikelim@yahoo.com Hery Harjono Muljo, S.kom

Lebih terperinci

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung YANA [AKUNTANSI] 1 Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung Suci Apriyana 1), Destia Pentiana 2), Arif Makhsun 3) 1)

Lebih terperinci

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siklus pembelian di bagian supermarket Asia Toserba terkait hubungan aktivitas pengendalian dengan

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur akuntansi piutang dagang merupakan suatu prosedur pencatatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP

KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP 85 KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP Dimohon jika tidak keberatan untuk mengisi data diri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN I. Lampiran Dokumen Cash Receipt Voucher Delivery Note L 2 Kwitansi L 3 Invoice Lokal L 4 Invoice Lokal L 5 Faktur Pajak L 6 Faktur Pajak L 7 Parts Order Sheet Suzuki L 8 Delivery

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : 0251234 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan memberi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah

Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah L 1 Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Lingkungan pengendalian Apakah terdapat struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang dan tanggung jawab?

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER 96 DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian Amerupakan pertanyaan umum dan bagian B merupaan pertanyaan khusus. Bapak / Ibu dimohon untuk memberi tanda

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Bp/ Ibu/ Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada tempat yang telah disediakan : Nama Responden : Nama KAP : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Internal Control Questioner Penjualan No Pernyataan Y = Ya Otorisasi atas transaksi dan kegiatan Setiap transaksi penjualan telah diotorisasi pejabat 1 yang berwenang. Dalam pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas Sebelum melakukan analisa dan ealuasi mengenai pengendalian intern pada PT. Grahadaya Nusaprima menurut

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR Oleh: Lores Susmia S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berdasarkan COSO yaitu pengendalian internal merupakan suatu proses yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. berdasarkan COSO yaitu pengendalian internal merupakan suatu proses yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan pengendalian internal berdasarkan COSO yaitu pengendalian internal merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Pengendalian Intern 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuranukuran yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Audit Menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP Lucya, Gen Norman Thomas, S.E, MM, Ak, CA Universitas Bina Nusantara, Perumahan Taman Surya Buana blok M no.2, 081298236317,

Lebih terperinci

Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak. Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak. 3/1/2017 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menggambarkan sistem pengendalian internal 2. Menggambarkan sifat dasar dari kas dan pentingnya kontrol

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern 75 Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern Pengenalan Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001, h.165) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES PERENCANAAN AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (BPK RI) PADA INSTANSI

EVALUASI PROSES PERENCANAAN AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (BPK RI) PADA INSTANSI EVALUASI PROSES PERENCANAAN AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (BPK RI) PADA INSTANSI PEMERINTAH DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) RINGKASAN SKRIPSI Oleh Kartika Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Hero Mandiri Indonesia didirikan sejak tahun 2004 dengan nama Hero Plasindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PADA PT INTRA CATURINDO SOLUSI

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PADA PT INTRA CATURINDO SOLUSI EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PADA PT INTRA CATURINDO SOLUSI Fransisca Haryanto Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat Fransisca_haryanto@yahoo.com

Lebih terperinci