UPAYA MENGURANGI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT PADA SISWA SMP NEGERI 6 PALU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENGURANGI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT PADA SISWA SMP NEGERI 6 PALU"

Transkripsi

1 UPAYA MENGURANGI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT PADA SISWA SMP NEGERI 6 PALU Marti Yoan Tutiona S 1 Abd. Munir Bau Ratu ABSTRAK Kata Kunci : Konseling Individual Teknik Behavior Contract; Perilaku Membolos Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah perilaku membolos dapat dikurangi melalui konseling individual dengan teknik behavior contract. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi perilaku membolos melalui konseling individual dengan teknik behavior contract. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling menggunakan model Kemmis dan MC Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa yang memiliki perilaku membolos. Metode pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi absen. Tindakan konseling individual teknik behavior contract dilaksanakan selama dua belas minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilaksanakan tindakan konseling individual teknik behavior contract siklus I, persentase perilaku membolos konseli berkurang sebesar 26,1%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan konseling individual teknik behavior contract siklus II persentase perilaku membolos konseli berkurang sebesar 80,55%. Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan pelaksanaan tindakan konseling individual teknik behavior contract siklus II yang telah diperbaiki berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling individual dengan teknik behavior contract dapat mengurangi perilaku membolos siswa SMP Negeri 6 Palu. 1 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Kampus FKIP Untad Bumi Tadulako Tondo 69

2 PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga formal dimana seorang siswa menimba ilmu dalam mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. Siswa dalam perkembangannya tentu saja tidak akan pernah lepas dari berbagai permasalahan, baik permasalahan pribadi maupun permasalahan sosial. Keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilihat dari perubahan perilaku yang ditunjukan oleh siswa ke arah yang lebih positif, salah satu contoh perubahan perilaku yang diharapkan adalah berkurangnya perilaku membolos di sekolah. Perilaku membolos secara umum dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat atau ketidakhadiran siswa tanpa alasan yang jelas. Pada akhirnya membolos menjadi fenomena yang menghambat proses pembelajaran dan apabila masalah ini tidak segera ditangani secara serius maka dikhawatirkan banyak hal negatif yang muncul sebagai dampak dari perilaku tersebut. Saat ini tidak sedikit ditemukan siswa di tingkat jenjang pendidikan menengah pertama (SMP) yang memiliki perilaku membolos. Hal memang bukanlah hal yang baru lagi, perilaku membolos di jadikan sebagai sebuah jawaban atas kejenuhan yang sering dialami oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Perilaku tersebut salah satunya ditemukan pada siswa di SMP Negeri 6 Palu. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis pada saat melaksanakan praktek pada mata kuliah Studi Kasus, di temukan bahwa ada beberapa siswa yang memiliki perilaku membolos. Hal ini di perkuat dari wawancara yang di lakukan peneliti dengan Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 6 Palu pada tanggal 3 Juni Adapun perilaku membolos yang di lakukan para siswa tersebut yakni sering tidak mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas tanpa keterangan yang jelas, pulang mendahului waktu pulang yang ditetapkan oleh sekolah, meminta izin ke luar kelas tapi tidak kembali lagi ke kelas, serta tidak masuk kelas setelah jam istirahat usai. Pelayanan konseling individual di SMP Negeri 6 Palu masih belum terlaksana dengan maksimal, disebabkan karena kondisi objektif di sekolah ini menunjukkan rasio yang tidak berimbang antara guru bimbingan dan konseling dengan jumlah siswa yang di bimbing, dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di jalur pendidikan formal setiap sekolah idealnya 1 guru bimbingan dan konseling menangani 150 siswa. Kenyataannya sekolah ini memiliki jumlah siswa sebanyak 782 orang sedangkan guru bimbingan konseling yang di tugaskan hanya 2 orang saja. Melihat dari perbandingan rasio yang tidak ideal tersebut tentunya berdampak pula keterbatasan layanan dan kekurangmampuan guru bimbingan dan konseling dalam 70

3 menjangkau seluruh siswa sekaligus, sehingga tak jarang guru bimbingan dan konseling hanya melaksankan konseling individual sebanyak satu atau dua kali, tidak sampai masalah yang di alami siswa tuntas seperti masalah perilaku membolos yang di alami oleh para siswa tersebut. Bila perilaku membolos ini dibiarkan terus menerus dan tidak segera ditindak lanjuti, maka orang tua dan guru di sekolah tentu juga ikut menanggung akibat dari perilaku tersebut. Oleh karena itu, penanganan terhadap siswa yang memiliki perilaku membolos perlu mendapat perhatian yang sangat serius. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Upaya Mengurangi Perilaku Membolos Siswa Melalui Konseling Individual Dengan Teknik Behavior Contract Pada Siswa SMP Negeri 6 Palu. Perilaku Membolos Perilaku pada dasarnya ditujukan untuk mencapai suatu hal yang diinginkan, dengan kata lain perilaku merupakan suatu tindakan yang dimotivasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Soeparwoto (2007 : 2011), bahwa Perilaku Membolos adalah pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan dari pihak sekolah. Pendapat lain yang senada dengan pendapat diatas, dikemukakan oleh Kartini Kartono (2003: 21) Perilaku membolos merupakan perilaku yang melanggar norma-norma sosial sebagai akibat dari proses pengondisian lingkungan yang buruk. Konseling Individual Dengan Teknik Behavior Contract Konseling Individual merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling yang dilakukan dalam suatu hubungan tatap muka antara 71 dua orang individu yakni konselor dan konseli. Menurut Willis ( 2004 : 159) konseling individual adalah pertemuan konselor dengan konseli secara individual, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi konseli serta konseli dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapinya. Selanjutnya, menurut Prayitno (2004: 1) kon seling individual merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang konseli dalam rangka pengentasan masalah pribadi konseli. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara konseli dan konselor membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami konseli. Sedangkan, Behavior Contract atau Kontrak Perilaku merupakan salah satu teknik dari pendekatan behavior, dalam pemecahan masalah melalui pendekatan behavior, pemilihan teknik dapat dilakukan dengan melihat latar belakang masalah konseli. Pada dasarnya seluruh teknik yang dimiliki konseling behavior dapat digunakan dalam pemecahan masalah yang di alami oleh siswa di sekolah.

4 Menurut Latipun (2008: 145) kontrak perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan konseli) untuk mengubah perilaku tertentu pada konsel. Konselor dapat memilih perilaku yang realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Sedangkan Menurut Lufti Fauzan (2009 : 27) kontrak perilaku ( behavior contract) merupakan perjanjian dua orang ataupun lebih untuk berperilaku dengan cara tertentu dan untuk menerima hadiah bagi perilaku itu METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK), penelitian tindakan pada hakekatnya merupakan rangkaian riset tindakan yang dilakukan secara siklus dalam rangka memecahkan masalah-masalah pendidikan melalui metode penelitian. Pelaksanaan ini dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang mengacu pada model Kemmis dan MC Taggar yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Palu dan dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Oktober sampai dengan bulan Desember Subyek ini adalah siswa SMP Negeri 6 Palu dengan jumlah sebanyak 3 orang siswa. Teknik pengumpulan data Menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Datadata yang telah terkumpul dalam penelitian ini adalah data dari proses konseling dalam penanganan kasus. Selanjutnya dari data tersebut dilakukan analisis. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini, ada dua jenis data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti, yaitu : Data Kuantitatif dan Data Kualitatif. Data kuantitatif yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik secara deskriptif, yaitu mengevaluasi hasil data lembar observasi perilaku membolos siswa sebelum pemberian tindakan (data pra tindakan) dan sesudah pemberian tindakan siklus I maka pengurangan perilaku membolos akan di ketahui. Sedangkan pengurangan perilaku membolos pada siklus II diketahui setelah pemberian tindakan siklus II. Sedangkan Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang menggambarkan tentang frekuensi pengurangan perilaku membolos siswa setelah mengikuti kegiatan konseling individual dengan teknik behavior contract. Analisis data kualitatif yang dilakukan oleh peneliti yaitu hasil dari proses wawancara, dokumentasi absen serta observasi perilaku membolos siswa. 72

5 HASIL Hasil Pratindakan Data perilaku membolos pada pra tindakan diambil selama dua minggu sebelum tindakan siklus I dilaksanakan. Adapun frekuensi perilaku membolos ketiga konseli dapat dilihat pada tabel di bawah ini ; Tabel : 1. Data Pengurangan Perilaku Membolos Siswa Pra tindakan No. Subjek Pra-Tindakan 1. AM 6 Kali Bolos 2. MR 5 Kali Bolos 3. F 8 Kali Bolos Hasil Pelaksanaan Konseling Individual dengan Teknik Behavior Contract Siklus I Tindakan layanan konseling individual dengan teknik behavior contract siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober sampai 7 November 2015, dengan 4 sesi pertemuan konseling individual. Berikut hasil observasi perilaku membolos siswa pada saat pratindakan dan setelah pemberian layanan konseling individual teknik behavior contract siklus I. Tabel : 2. Data Pengurangan Perilaku Membolos Siswa Pra tindakan dan Siklus I No Nama Pratindakan Siklus I Pengurangan % 1 AM % 2 MR ,3% 3 F % Rata-rata ,1 % Berdasarkan diatas dapat diketahui frekuensi membolos ketiga konseli sebelum diberikan tindakan tergolong cukup tinggi yaitu berjumlah 19 kali, namun setelah diberikan tindakan konseling individual teknik behavior contract pada siklus I frekuensi membolos ketiga konseli berkurang menjadi 14 kali. Dengan demikian setelah diberikan tindakan layanan konseling individual teknik behavior contract, terjadi pengurangan perilaku membolos sebanyak 4 kali. Data pra tindakan diketahui bahwa frekuensi perilaku membolos F sebanyak 8 kali, namun setelah dilaksanakan tindakan siklus I berkurang menjadi 6 kali, yang artinya frekuensi perilaku membolos F berkurang sebanyak 2 kali atau sebesar 33,3%, sedangkan AM dari data pra tindakan diketahui bahwa frekuensi membolos AM sebanyak 5 kali, namun setelah dilaksankan tindakan siklus I berkurang menjadi 4 kali, yang artinya 73

6 frekuensi perilaku membolos AM berkurang sebanyak 1 kali atau sebesar 25%, kemudian MR, dari data pra tindakan diketahui bahwa frekuensi perilaku membolos MR sebanyak 6 kali, setelah dilaksanakan tindakan siklus I berkurang menjadi 4 kali, yang artinya frekuensi perilaku membolos MR berkurang sebanyak 2 kali atau sebesar 20%. Setelah ditinjau kembali ternyata MR merupakan siswa yang memiliki catatan hitam dalam buku kasus di SMP Negeri 6 Palu. Konseli MR memang dikenal sebagai siswa yang nakal dan sering berkelahi, menurut pengakuan Guru Bimbingan dan Konseling, pihak sekolah pernah memanggil orang tua dari siswa MR untuk datang kesekolah. Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konseling individual dengan teknik behavior contract pada siklus I belum maksimal sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. Hasil Pelaksanaan Tindakan Konseling Individual Dengan Teknik Behavior Contract Siklus II Melihat masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka perlu dilaksakan tindakan siklus II untuk memperbaiki dan memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Pelaksanaan tindakan layanan konseling individual dengan teknik behavior contract siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 November- 14 Desember Pada tanggal 14 Desember 23 Desember 2015 penulis melaksanakan observasi yang di lakukan oleh observer yaitu ketua kelas XH dan XF. Berikut hasil observasi data perilaku membolos siswa pada saat pratindakan dan setelah tindakan konseling individual teknik behavior contract siklus I. Tabel : 3.Data pengurangan perilaku membolos siswa pada siklus I dan siklus II No Nama Siklus I Siklus II Penguranga % n 1 AM % 2 MR % 3 F ,67% Rata-rata ,55 Dari tabel 4.3 dapat diketahui frekuensi perilaku membolos konseli di siklus I sebanyak 14 kali. Setelah dilakukan tindakan siklus II maka frekuensi perilaku bolos subjek berkurang menjadi 3 kali dengan demikian setelah diberikan tindakan layanan konseling individual dengan teknik behavior contract maka perilaku membolos konseli mengalami pengurangan sebanyak 11 kali. Data ini menunjukkan bahwa tindakan siklus II telah berhasil dengan total pengurangan sebesar 80,55%. Hasil data ini menunjukkan bahwa tindakan siklus II telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 74

7 PEMBAHASAN Setelah penyajian data hasil konseling individual sebagai hasil pra tindakan, tindakan siklus I dan II dalam mengatasi perilaku membolos, maka permasalahan penelitian dapat dibahas lebih jauh sekaligus membuktikan hipotesis tindakan. Sebelum proses tindakan siklus I dilakukan, maka peneliti terlebih dahulu melakukan pra-tindakan (observasi awal) yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Pra-tindakan dilakukan 2 minggu sebelum tindakan siklus I dilaksanakan. Hasil data frekuensi perilaku bolos pra tindakan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa AR mempunyai frekuensi perilaku bolos sebanyak 8 kali, MR sebanyak 6 kali, F sebanyak 5 kali. Setelah dilakukan siklus I, maka terjadi pengurangan frekuensi perilaku membolos pada siswa. Pada tabel 4.3 dapat di lihat terbukti bahwa ketiga siswa mengalami pengurangan perilaku membolos dan hasil data tersebut akan ditunjukkan dalam bentuk persen (%) sebagai berikut; AM menurun menjadi 20%, F menurun menjadi 33,3%, dan MR menurun menjadi 25%. Penunjang keberhasilan layanan konseling individual dengan teknik behavior contract adalah keterlibatan para konseli dalam mengikuti tiap sesi konseling, serta ketaatan mereka dalam melaksanaakan behavior contract yang telah disepakat. Setelah melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan siklus I maka, berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa terjadi pengurangan yang signifikan bahkan mengatasi perilaku membolos ketiga subjek setelah dilakukan tindakan siklus II. Dapat diketahui bahwa subjek AM, F dan MR yang masih mengalami perilaku membolos pada siklus I, ternyata setelah kembali diberikan konseling individual dengan teknik behavior contract pada siklus II, berangsur-angsur mulai menunjukkan perubahan yang signifikan pada perilakunya, khusunya pada subjek AM yang mengalami penurunan sebanyak 100%, subjek F yang mengalami penurunan sebanyak 75% serta subjek MR yang mengalami penurunan sebanyak 66,67% dari observasi yang di perkuat dengan data absensi dapat terlihat bahwa siswa AM sama sekali tidak melakukan perilaku membolos lagi, dan siswa F dan MR mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan siklus I. Tingkat Pengurangan frekuensi perilaku membolos dari keseluruhan subjek, yaitu saat pra tindakan sebanyak 19 menurun menjadi 14 setelah tindakan siklus I dilaksanakan, dan frekuensi tersebut menjadi lebih menurun saat tindakan siklus II menjadi sebanyak 3. Ini 75

8 menunjukkan bahwa pemberian konseling individual dengan teknik behavior contract yang sesuai dengan prosedur, dapat mengurangi masalah perilaku membolos pada ketiga subjek. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan konseling Individual dengan teknik behavior contract dapat mengurangi perilaku membolos siswa SMP Negeri 6 Palu. PENUTUP Kesimpulan Tindakan konseling individual teknik behavior contract pada siklus I dilaksanakan empat kali pertemuan, namun pada pelaksanaannya terjadi beberapa kelemahan yaitu : Perilaku attending dan empati yang ditunjukkan oleh konselor masih belum maksimal, konseli MR dan F yang masih enggan untuk terbuka menceritakan permasalahan yang sedang di alami serta konseli AM yang kadang pada saat proses konseling postur tubuh dan kontak matanya tidak fokus kepada konselor. Dengan melihat beberapa kelemahan tersebut maka pelakanaan konseling individual teknik behavior contract siklus I belum maksimal sehingga perlu di lanjutkan ke siklus II. Adapun hasil total pengurangan perilaku membolos siklus satu yaitu sebesar 26,1%. Pelaksanaan konseling individual teknik behavior contract pada siklus II juga dilaksanakan selama empat kali pertemuan akan tetapi konselor telah menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang Tindakan konseling individual teknik behavior contract pada siklus I dilaksanakan empat kali pertemuan, namun pada pelaksanaannya terjadi beberapa kelemahan yaitu : Perilaku attending dan empati yang ditunjukkan oleh konselor masih belum maksimal, konseli MR dan F yang masih enggan untuk terbuka menceritakan permasalahan yang sedang di alami serta konseli AM yang kadang pada saat proses konseling postur tubuh dan kontak matanya tidak fokus kepada konselor. Dengan melihat beberapa kelemahan tersebut maka pelakanaan konseling individual teknik behavior contract siklus I belum maksimal sehingga perlu di lanjutkan ke siklus II. Adapun hasil total pengurangan perilaku membolos siklus satu yaitu sebesar 26,1%. Pelaksanaan konseling individual teknik behavior contract pada siklus II juga dilaksanakan selama empat kali pertemuan akan tetapi konselor telah menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus I, adapun hasil pengurangan perilaku membolos setelah dilaksanakan tindakan siklus II yaitu sebesar 80,55%. Konseling Individual dengan Teknik Behavior Contract dapat mengurangi perilaku membolos siswa SMP Negeri 6 Palu 76

9 Saran Bagi Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah agar aktif dalam kegiatan khususnya dalam pemberian layanan konseling individual dengan teknik behavior contract guna mengurangi perilaku membolos di sekolah. Bagi siswa diharapkan agar menyadari pentingnya pemberian layanan kegiatan bimbingan dan konseling sehingga ada kemauan untuk mengikuti kegiatan layanan konseling individual teknik behavior contract guna mengurangi perilaku membolos. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakuka penelitian serupa, hendaknya lebih mengembangkan layanan bimbingan dan konseling individual teknik behavior contract dengan variabel lain. DAFTAR PUSTAKA Afifuddin Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Asmar (2015). Upaya Mengatasi Perilaku Membolos Melalui Konseling Individual Dengan Pendekatan Behavioral (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Palu). Skripsi sarjana pada FKIP Universitas Tadulako : tidak diterbitkan. Bani, Sultan Pemahaman Individu I Non Tes. Palu: Proyek Peningkatan/Pengembangan Pendidikan Tinggi Universitas Tadulako. Corey, Gerald Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Diterjemahkan oleh E. Koeswara. Bandung: PT Refika Aditama. Fajri, H. L. (2011). Efektifitas Teknik Latihan Asertif untuk Mengurangi Perilaku Membolos Siswa Kelas X di SMA Negeri 5 Malang. [online] Tersedia : [03 Juni 2015] Fauzan, Lutfi Pendekatan-Pendekatan Konseling Individual. Malang: Elang Mas. [online] Tersedia: [20 Juni 2015] Fitriana Behavior Contract dan Token ekonomi [Online] Tersedia : contract-dan-tokeneconomic.html [03 juni 2015] Fremont, P. Wanda School Refusal in Children and Adolescents. [Online] Tersedia : [19 Juli 2015] 77

10 Ismayanti, Iis Upaya peningkatan motivasi belajar siswa melalui penerapan teknik behavior contracts pada mata pelajaran ekonomi di SMAN Gegesik Kabupaten Cirebon. [Online] Tersedia : [03 Juni 2015] Kartono, Kartini Bimbingan bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah. Jakarta: Rajawali Press. Komalasari, Gantina Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks Mashudi, Farid Psikologi Konseling. Jogyakarta: IRCiSoD Prayitno dan Amti, Erman Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Purwanti, Asti Kontrak Perilaku [Online] Tersedia : Juni 2015] Puspita, Dian Mengatasi Perilaku Agresif Melalui Konseling Behavior Dengan Menggunakan Teknik Behavior Contract Pada Siswa SMA Negeri 2 Malang. [Online] Tersedia : [24 Juni 2015] Puspitasari, Ria Mengatasi Siswa Membolos Melalui Bimbingan & Konseling [Online] Tersedia : melalui-bimbingan-dan-konseling.html [24 Juni 2015] Prahesti, Asri Approaches To Truancy Prevention [Online] Tersedia : [31 Oktober 2015] Ridlowi, Ahmad. BK (Siswa yang Membolos ) [online] Tersedia : [28 Juli 2015] Rohman, M.J Konseling Individu [online] Tersedia : [10 Juni 2015] Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kualitatif, kuantitatif dan Research &Development). Bandung: CV Afabeta. Sukardi, D.K dan Kusmawati, D.P.E.N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Thalib, M. (2009: 17). Statistik Pendidikan. Palu. Tadulako University Press. Victorique, Eukaristia Teknik Kontrak Perilaku [online] Tersedia : [ 10 Juni 2015 ] Willis, Sofyan Konseling Individual Teori dan Praktik. Bandung: CV. Alfabeta. 78

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF NON-VERBAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PALU

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF NON-VERBAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PALU UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF NON-VERBAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PALU Nur yun 1 Abd. Munir Ridwan Syahran ABSTRAK Kata Kunci : perilaku agresif non-verbal,

Lebih terperinci

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN. Oleh M. Andi Setiawan, M.

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN. Oleh M. Andi Setiawan, M. MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN Oleh M. Andi Setiawan, M.Pd ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan atas fenomena yang terjadi di lapangan

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi JURNAL Efektivitas Konseling Individu Menggunakan Pendekatan Behavioristik Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Berprestasi Rendah Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngantru Tulungagung Tahun 2016/2017 The Effectiveness

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PALU

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PALU EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PALU Mutmainnah 1 Drs. Abd. Munir Bau Ratu ABSTRAK Kata Kunci :

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. (http://www.indomedia.com/bpost/042011/30belia/belia2.html). Diunduh tanggal 30 April 2011

DAFTAR PUSTAKA. (http://www.indomedia.com/bpost/042011/30belia/belia2.html). Diunduh tanggal 30 April 2011 DAFTAR PUSTAKA Anwar, Chairil. 2011. Pelajaran Pasti Ketinggalan (http://www.indomedia.com/bpost/042011/30belia/belia2.html). Diunduh tanggal 30 April 2011 Apriyatni, Dian. 2011. Bosan Di Sekolah, Siswa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH : EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU MELALUI TEKNIK OPERANT CONDITIONING TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS XI APK DI SMKN 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK TERAPI REALITAS UNTUK MENGATASI SISWA MEMBOLOS PADA MATA PELAJARAN DI KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK). Menurut Gunawan (2007), action research adalah kegiatan dan atau tindakan perbaikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN Anik Marijani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat menimbulkan masalah. Sebab dari kebiasaan membolos seorang siswa dapat memperoleh pengaruh yang kurang

Lebih terperinci

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i UPAYA MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS SEKOLAH MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR TEKNIK KONTRAK PERILAKU (Penanganan Kasus Pada Siswa SMP Negeri 4 Rembang) Skripsi Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam mengembangkan bakat, minat dan kemampuanya. Untuk mencapai keberhasilan di masa depan. Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada siswa Sekolah Menengah Pertama berusia 12 tahun sampai 15 tahun, mereka membutuhkan bimbingan dan arahan dari pihak keluarga dan sekolah agar mereka dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian Subyek diteliti oleh penulis berjumlah 3 (tiga) siswa yaitu MD, FL dan BS. Ketiga siswa ini mempunyai nilai rata-rata cukup baik. Ketiga

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memerlukan bantuan guru pembimbing. Gunarsa (2002) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. dan memerlukan bantuan guru pembimbing. Gunarsa (2002) mengemukakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan membolos merupakan suatu permasalahan yang perlu ditangani dan memerlukan bantuan guru pembimbing. Gunarsa (2002) mengemukakan bahwa perilaku di sekolah yang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi   ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENERAPAN TEKHNIK BRAINSTORMING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Melin Pratikasari

Lebih terperinci

Devita Sary, Harlina, Imron A. Hakim Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

Devita Sary, Harlina, Imron A. Hakim Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya UPAYA MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA F TERHADAP PERUBAHAN KONDISI KELUARGA MELALUI KONSELING REALITAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 INDRALAYA UTARA Devita Sary, Harlina, Imron A. Hakim Fakultas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA KELAS XII MIA SMA NEGERI 5 PALU. Rizki Prihatin 1 Abd.

PENGGUNAAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA KELAS XII MIA SMA NEGERI 5 PALU. Rizki Prihatin 1 Abd. PENGGUNAAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA KELAS XII MIA SMA NEGERI 5 PALU Rizki Prihatin 1 Abd. Munir Nurwahyuni ABSTRAK Kata Kunci : perilaku bullying, teknik role playing

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI DAMPAK NEGATIF MINUMAN KERAS TERHADAP SIKAP SISWA PADA MINUMAN KERAS DI KELAS VIII A SMP NEGERI 12 SIGI

PENGARUH LAYANAN INFORMASI DAMPAK NEGATIF MINUMAN KERAS TERHADAP SIKAP SISWA PADA MINUMAN KERAS DI KELAS VIII A SMP NEGERI 12 SIGI PENGARUH LAYANAN INFORMASI DAMPAK NEGATIF MINUMAN KERAS TERHADAP SIKAP SISWA PADA MINUMAN KERAS DI KELAS VIII A SMP NEGERI 12 SIGI Asrina 1 Abd. Munir Bau Ratu ABSTRAK Kata Kunci: Dampak negatif minuman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak didik. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak didik. Untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Tujuan dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dari anak didik. Dengan demikian setiap proses pendidikan harus diarahkan pada tercapainya

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3 PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3 Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK marupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Action research merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa, itulah asumsi secara umum terhadap program pendidikan suatu bangsa. Pendidikan menggambarkan

Lebih terperinci

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2 Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan konseling kelompok

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI CARA PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KUALITAS PENYESUAIAN DIRI DENGAN TEMAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XA SMAN 5 SIGI

PENGARUH LAYANAN INFORMASI CARA PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KUALITAS PENYESUAIAN DIRI DENGAN TEMAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XA SMAN 5 SIGI PENGARUH LAYANAN INFORMASI CARA PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KUALITAS PENYESUAIAN DIRI DENGAN TEMAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XA SMAN 5 SIGI Suci Setiawati 1 Muh. Mansyur Thalib Ridwan Syahran ABSTRAK Kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lengkap ada apabila diinginkan agar pendidikan di sekolah dapat berjalan optimal. 1

BAB I PENDAHULUAN. lengkap ada apabila diinginkan agar pendidikan di sekolah dapat berjalan optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pendidikan, khususnya di sekolah, Mortensen dan Schmuller mengemukakan adanya tiga komponen tugas yang saling terkait, hendaknya secara lengkap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Membolos 1. Pengertian Membolos Menurut Gunarsa (1981) membolos adalah pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Membolos sering terjadi tidak hanya saat ingin

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDU TEKNIK BEHAVIORAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

Kata kunci : modul pelatihan; konseling teman sebaya

Kata kunci : modul pelatihan; konseling teman sebaya PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK ANGGOTA PMR DI SMP NEGERI 1 BANJARMASIN Nina Permata Sari Universitas Lambung Mangkurat E-mail: ninapermatasari1980@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari beberapa bab sebelumnya, peneliti telah menjelaskan tentang

BAB V PENUTUP. Dari beberapa bab sebelumnya, peneliti telah menjelaskan tentang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa bab sebelumnya, peneliti telah menjelaskan tentang masalah serta proses penyelesaian masalah. Untuk mempermudah memberi pengertian kepada pembaca, maka peneliti

Lebih terperinci

ANALISIS KONSELING REALITAS TERHADAP PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP TRI BHAKTI PEKANBARU TAHUN AJARAN

ANALISIS KONSELING REALITAS TERHADAP PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP TRI BHAKTI PEKANBARU TAHUN AJARAN ANALISIS KONSELING REALITAS TERHADAP PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP TRI BHAKTI PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012-2013 Defi Rachmasari Utami 1) Zulfan Saam 2) Sardi Yusuf 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO Oleh: Aji Budi Santoso, Arif Susanto, Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS X UPTD SMAN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Kunandar, 2011), action research adalah kegiatan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING CLIENT CENTERED THERAPY DALAM MENGATASI SISWA YANG TERISOLIR DI KELAS VIII F SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI MANAJEMEN STRESS DALAM MEREDUKSI STRESS AKADEMIK SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 3 PASANGKAYU

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI MANAJEMEN STRESS DALAM MEREDUKSI STRESS AKADEMIK SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 3 PASANGKAYU EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI MANAJEMEN STRESS DALAM MEREDUKSI STRESS AKADEMIK SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 3 PASANGKAYU Nansar 1 Abd. Munir Nurwahyuni ABSTRAK Kata Kunci : Manajemen Stress, Mereduksi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari (10220121) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling ARTIKEL KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 GURAH KAB. KEDIRI TAHUN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

EFEFEKTIFITAS LAYANAN INFROMASI DAMPAK NEGATIF PELANGGARAN DISIPLIN DISERTAI MEDIA SPANDUK TERGADAP PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 15 PALU

EFEFEKTIFITAS LAYANAN INFROMASI DAMPAK NEGATIF PELANGGARAN DISIPLIN DISERTAI MEDIA SPANDUK TERGADAP PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 15 PALU EFEFEKTIFITAS LAYANAN INFROMASI DAMPAK NEGATIF PELANGGARAN DISIPLIN DISERTAI MEDIA SPANDUK TERGADAP PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 15 PALU Baiq Nurhazanah 1 Muh.Mansyur Talib 2 Munifah 3 Program

Lebih terperinci

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) SISWA KELAS VIIA SMP N 2 GAMPING Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Jurnal Konseling dan Pendidikan

Jurnal Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 2 Nomor 2, Juni 2014, Hlm 9-13 dan Info Artikel: Diterima 05/06/2014 Direvisi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Nelly

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

(PTK terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gegesik) SKRIPSI

(PTK terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gegesik) SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACTS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMAN 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON (PTK terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gegesik) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN 79 EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN Oleh: Ivani Mirasari 1 Dra. Gantina Komalasari, M.Psi. 2 Dra. Retty Filiani 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan menilai keberadaan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERUBAHAN KARAKTERISTIK DAN PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Gatot Kurniawan (11500071)

Lebih terperinci

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI RATIONAL EMOTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA NEGERI 1 KARANGAN TRENGGALEK

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI RATIONAL EMOTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA NEGERI 1 KARANGAN TRENGGALEK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI RATIONAL EMOTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA NEGERI 1 KARANGAN TRENGGALEK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Nelly Oktaviyani (nellyokta31@yahoo.com) 1 Yusmansyah 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The purpose of this study

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. simpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi

BAB V PENUTUP. simpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat peneliti simpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran tata tertib siswa di SMP

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Ruang Lingkup, dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Luwuk, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, di Kelas XF tahun

Lebih terperinci

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ROLL DEPAN SISWA KELAS IV MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DI SDN 20 BIAU KABUPATEN BUOL Sabran Hendrik Mentara Hendriana Sri Rejeki Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Adalah kondisi dimana siswa X mengalami suatu mood atau perasaan yang

BAB V PENUTUP. Adalah kondisi dimana siswa X mengalami suatu mood atau perasaan yang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian yang telah ditemukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Identifikasi kasus siswa X yang mengalami gangguan mood di SMP Hangtuah 1 Surabaya Adalah kondisi

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK PENGUATAN POSITIF SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALISASI PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SAWAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Anggi Indayani 1, Gede

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46) SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/suluh PEMILIHAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PEMILIHAN JURUSAN PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan inventori kesiapan kerja siswa SMK jurusan animasi dapat ditarik kesimpulan yaitu menghasilkan instrumen dalam bentuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE Aenar 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya pemahaman anak mengenal waktu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA Rukni 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan fisik

Lebih terperinci

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Indrawati Sumuri Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM PENGARUH LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA FILM TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM :

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Progdi S1 PGSD. Diajukan oleh: RIAS DINNY ADIATAMA A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Progdi S1 PGSD. Diajukan oleh: RIAS DINNY ADIATAMA A TEKNIK KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL UNTUK MENGUBAH PERILAKU ANAK NAKAL DI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PADA SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN TAHUN

Lebih terperinci

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN (Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 14 Padang) Oleh: RIKA YULIA FITRI NPM: 11060038 Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling Artikel Skripsi EFEKTIVITAS PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 1 NGASEM KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu Nur Cahyani, H. Fihrin dan Amiruddin Kade nurlahako@yahoo.co.id Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Perkembangan psikologis pada masa remaja sering diwarnai dengan bebagai macam konflik, baik itu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 34 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. MetodePenelitian Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research yang disingkat CAR atau penelitian tindakan kelas (PTK). B. Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PUTHUT SANTASA 11500040 Drs. Fadjeri, M.Pd Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

STUDY PENANGANAN GURU BK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA DI SMP KECAMATAN WIYUNG DI KOTA SURABAYA

STUDY PENANGANAN GURU BK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA DI SMP KECAMATAN WIYUNG DI KOTA SURABAYA STUDY PENANGANAN GURU BK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA STUDY TREATMENT COUNSELOR TO THE BEHAVIOR OF TRUANT STUDENTS Fianti Fitriani Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

JURNAL STUDI TENTANG CIRI-CIRI KEPRIBADIAN KONSELOR SEKOLAH SISWA KELAS XI SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

JURNAL STUDI TENTANG CIRI-CIRI KEPRIBADIAN KONSELOR SEKOLAH SISWA KELAS XI SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG JURNAL STUDI TENTANG CIRI-CIRI KEPRIBADIAN KONSELOR SEKOLAH SISWA KELAS XI SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG The Study On Personality Characteristics Of School Counselors Class Xi Smk 3 Boyolangu Tulungagung

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II Fitriani Pettalolo 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar halus anak dapat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa perilaku adalah segala sesuatu yang

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa perilaku adalah segala sesuatu yang BAB V PEMBAHASAN A. Perilaku Membolos Perilaku membolos di SMKN 2 Malang dilakukan oleh individu yang berbeda yakni dengan jenis kelamin dan kelas yang berbeda antara satu dengan individu lainya hasil

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING Asdir, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa VII-C SMP Negeri 2 Biromaru Hizrah, I Wayan Darmadi, I Komang Werdhiana Email: Hizrahfisika@yahoo.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Lita Nur Cahyani, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran 2015-2016 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Arikunto (2006: 12) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas pertama kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian SMP Islam Ngadirejo Temanggung berada dalam kompleks Pondok Pesantren Darul Falach. Sekolah ini merupakan sekolah yang didirikan di

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA Nikmat 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan anak mengenal

Lebih terperinci

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013 KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Oleh: Muswardi Rosra, Shinta Mayasari, Ranni Rahmayanthi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 009 Simpang Kubu tahun pelajaran 2015-2016 dengan jumlah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI Oleh : JUFRI AFRIANTO ERA1D08043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI,

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci