SIKAP BURUH BANGUNAN TERHADAP ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK MEWUJUDKAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
|
|
- Irwan Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SIKAP BURUH BANGUNAN TERHADAP ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK MEWUJUDKAN BANGUNAN TAHAN GEMPA Dewi Yustiarini 1, Tedi Maulana 2, Tiara Arianti 3, dan T. Setya Muyasir 4 1,2,3,4 Departemen Pendidikan Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudi 229 Bandung dewiyustiarini@yahoo.co.id ABSTRAK Kecelakaan kerja banyak terjadi pada pekerja proyek konstruksi bangunan. Selain karena faktor alam, kecelakaan kerja dapat terjadi karena faktor manusianya sendiri. Bukan hanya kelalaian, kurang konsentrasi, kesalahan prosedur pekerjaan saat melaksakan kerja saja penyebab yang di sebabkan karena faktor manusia. Ketidakdisiplinan para pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) yang menyebabkan peluang terjadinya kecelakaan kerja tersebut semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap tenaga kerja terhadap penggunaan alat pelindung diri dan penyebab utama kenapa mereka tidak menggunakan APD. Pada penelitian ini kami menggunakan metode penelitian kuantitatif berupa angket yang terdiri dari 8 pokok permasalahan yang terbagi kedalam 54 pertanyaan, dengan menggunakan metode kuantitatif ini kami dapat mencari fakta-fakta dan sebab-sebab gejala sosial dengan mengesampingkan keadaan individuindividu. Dari penelitian lapangan tersebut kami menggunakan metode statistik parametrik untuk mengolah data yang kami dapatkan, metode tersebut menyatakan jika ada 30 responden maka data tersebut dapat di olah dan dinyatakan valid. Hasilnya bahwa Ketidakdisiplinan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri bukan karena mereka tidak mengetahui apa itu alat pelindung diri dan penyebab kecelakaan kerjanya. Mereka semua sudah mengetahui dan sadar akan hal tersebut karena mereka rutin mendapatkan sosialisasi dari kontraktor tetapi kebiasaan dan pengaruh lingkungan lah yang membuat mereka tidak menggunakan alat pelindung diri meskipun alat tersebut telah di sediakan di proyek, dan masih adanya budaya tidak saling mengingatkan antar pekerja dan tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri menjadi salah satu faktor mengapa para pekerja tidak mau menggunakan alat pelindung diri. Kata kunci: buruh bangunan, APD, sikap, proyek, kecelakaan kerja 1. PENDAHULUAN Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude, yaitu suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Menurut kamus Bahasa Indonesia oleh W.J.S.Poerwodarminto pengertian sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma yang ada di masyarakat dan biasanya norma agama. Sedangkan perilaku manusia adalah tindakan atau aktifitas manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas. Bohar Soeharto mengatakan perilaku adalah hasil proses belajar mengajar yang terjadi akibat dari interaksi dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman pribadi. Sikap dan perilaku merupakan hal yang berbeda, sikap terjadi karena didasari pengetahuan yang dimiliki oleh seorang yang bersangkutan sedangkan perilaku terjadi karena pengalaman pribadi dari orang itu sendiri tanpa berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan definisi diatas, kami memutuskan untuk meneliti tentang sikap dari seseorang bukan perilaku seseorang. Dan hal tersebut kami kaitan dengan kebiasaan dari pekerja konstruksi yang tidak mau menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja. Sehingga kami menyimpulkan untuk meneliti sikap tenaga kerja terhadap penggunaan alat pelindung diri. Kecelakaan kerja banyak terjadi pada pekerja proyek konstruksi bangunan, hal ini dapat disebabkan karena factor alam dan juga faktor manusia dalam hal ini tenaga kerja. Bukan hanya kelalaian, kurang konsentrasi, kesalahan prosedur pekerjaan saat melaksakan kerja saja penyebab yang disebabkan karena faktor manusia. Ketidakdisiplinan para pekerja terhadap penggunaan alat pelindung dirilah yang menyebabkan peluang terjadinya kecelakaan kerja tersebut semakin besar. Timbul pertanyaan perihal penyebab dari ketidakdisiplinan para pekerja tersebut hingga menyebabkan kecelakaan kerja. Dari pertanyaan ini, kami mencoba untuk meneliti penyebab pekerja tidak 461
2 menggunakan alat pelindung diri saat bekerja sehingga kami dapat menyimpulkan apa penyebab utama dari ketidakmauan pekerja konstruksi menggunakan alat pelindung diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap tenaga kerja terhadap penggunaan alat pelindung diri dan penyebab utama kenapa mereka tidak menggunakan alat tersebut. Serta untuk mencari solusi untuk kontraktor maupun pekerja sehingga tidak ada lagi pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. 2. LANDASAN TEORI Komponen sikap Secara umum, dalam berbagai referensi, sikap memiliki 3 komponen yakni: kognitif, afektif, dan kecenderungan tindakan (Morgan dan King, 1975; Krech dan Ballacy, 1963, Howard dan Kendler 1974, Gerungan, 2000). Komponen kognitif merupakan aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian individu terhadap obyek atau subyek. Informasi yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses analisis, sintesis, dan evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada di dalam otak manusia. Nilai - nilai baru yang diyakini benar, baik, indah, dan sebagainya, pada akhirnya akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap individu. Oleh karena itu, komponen afektif dapat dikatakan sebagai perasaan (emosi) individu terhadap obyek atau subyek, yang sejalan dengan hasil penilaiannya. Sedang komponen kecenderungan bertindak berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan perbuatan sesuai dengan keyakinan dan keinginannya. Sikap seseorang terhadap suatu objek atau subjek dapat positif atau negatif. Manifestasikan sikap terlihat dari tanggapan seseorang apakah ia menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap objek atau subjek. Karakteristik sikap Selain mempunyai komponen, sikap juga mempunyai beberapa karakteriatik yaitu sikap mempunyai arah, intensitas, keluasan, konsisten, dan spontanitas. Arah disini maksudnya arah positif atau negati; intensitas maksudnya kekuatan sikap itu sendiri, dimana setiap orang belum tentu mempunyai kekuatan sikap yang sama. Dua orang yang samasama mempunyai sikap positif terhadap sesuatu, tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan kekuatan sikapnya, yang satu positif tetapi yang satu lagi lebih positif. Keluasan sikap meliputi cakupan aspek obyek sikap yang disetujui atau tidak disetujui oleh seseorang. Sedangkan konsistensi adalah kesesuaian antara pernyataan sikap dengan responnya, atau tidak adanya kebimbangan dalam bersikap. Karakteristik sikap terakhir adalah spontanitas yaitu sejauh mana kesiapan subyek untuk mengatakan sikapnya secara spontan. Suatu sikap dapat dikatakan mempunyai spontanitas yang tinggi, apabila sikap dinyatakan tanpa perlu pengungkapan atau desakan agar subyek menyatakan sikapnya. Metode pemasangan dinding Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata ini dikerjakan setelah pekerjaan pasangan batu kali dan pengecoran beton (foot plate, sloof, kolom, balok, pelat lantai) selesai. Pemasangan batu bata harus mengikuti peraturan atau tahapan yang lazim dilakukan serta dibantu dengan pemasangan profil dan penarikan benang agar diproleh hasil pasangan yang baik, semua pasangan bata harus lurus, rata horizontal maupun vertikal, setiap pasangan bata seluas 9 m2 harus diberikan kolom praktis dan pada tumpuan bentang lebih dari 1 m diberi balok latei demikian pula halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas. Spesi yang digunakan untuk pasangan batu bata adalah 1pc : 5ps, untuk pasangan rollag dan ruang kedap airadalah 1pc : 2ps. Alat pelindung diri dalam pemasangan dinding batu bata Berikut ini Alat Pelindung Diri yang digunakan dalam pemasangan dinding batu bata : 1. Safety Helmet Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. 2. Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain) 3. Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb. 4. Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. 462
3 5. Pakaian kerja Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber sumber bahaya tertentu seperti terhadap radiasi panas, terhadap radiasi mengion, terhadap cairan dan bahan bahan kimia. Pakaian pelindung dipakai pada tempat kerja tertentu misalnya Apron (penutup / menahan radiasi), yang berfungsi untuk menutupi sebagian atau seluruh badan dari panas, percikan api, pada suhu dingin, cairan kimia, oli, dari gas berbahaya atau beracun, serta dari sinar 3. METODE PENELITIAN Dalam penelitian yang kami lakukan, kami menggunakan metode pengumpulan data penelitian dengan metode angket. Metode angket, alat pengumpulan datanya juga disebut angket, dan sumber datanya berupa orang atau dikenal dengan istilah responden (respondent). Pada metode ini, pertanyaan diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada para responden untuk dijawab, setelah pertanyaan dijawab, dikembalikan lagi kepihak peneliti. Pertanyaan yang diajukan dapat berupa pertanyaan tertutup dan dapat pula berupa pertanyaan terbuka. Disebut pertanyaan wawancara terbuka, apabila jawabannya tidak disediakan dan responden harus memformulasikan sendiri jawabanya. Dalam suatu angket (selaku alat pengumpulan data), bisa saja seluruh pertanyaannya berupa pertanyaan tertutup, atau seluruhnya berupa pertanyaa terbuka atau sebagian berupa pertanyaan tertutup dan sebagian pertanyaan terbuka. Penggunaan metode angket, tentu saja baru mungkin dilakukan apabila sumber datanya bisa membaca dan menulis. Karena angket sepenuhnya menjadi wakil peneliti (melalui perantaraan pertanyaan pertanyaan tertulis), maka harus dinyatakan secara amat jelas, sederhana, dan menggunakan kata atau istilah yang tidak menimbulkan pengertian ganda dan perlu juga disertai petunjuk pengisian sebagaimana yang dikehendaki oleh peneliti. Metode angket hanya relevan digunakan untuk menghimpun informasi atau keterangan mengenai hal-hal yang diketahui oleh responden menurut apa yang ia alami dan/ atau diketahui. Dalam metode angket, kami menyusun angket terdiri dari 55 pertanyaan. Pertanyaan tersebut berasal dari delapan hal mendasar yang berkaitan dengan sikap tenaga kerja terhadap penggunaan alat pelindung diri. Di antaranya terdiri dari: Pengetahuan dasar APD, Pengetahuan dasar Resiko Kecelakaan Kerja, Pengetahuan dasar peraturan keselamatan kerja, Kesadaran Pribadi, Kepemilikan APD, Lingkungan Kerja, Pengalaman terhadap APD, dan Keyakinan terhadap APD. Dengan mengelompokkannya menjadi delapan bagian, hal ini membuat kami menjadi lebih mudah dalam mengambil kesimpulan dari penelitian tersebut. Untuk metode wawancara, kami tidak membuat pedoman wawancaranya. Tetapi kami bertanya langsung kepada narasumber menggunakan pertanyaan yang berasal dari angket tersebut dengan mengambil pertanyaan utama dari angket yang kami susun. Analisis data yang digunakan menentukan besarnya anggota sampel. Untuk penelitian ini kami menggunakan teknik statistika parametrik yang memerlukan data yang lebih besar dengan data minimal sebanyak 30 orang. Sedangkan data yang dianalisis dengan teknik statistika nonparametric cukup menggunakan data yang relative kecil. Dalam pengolahan data kami menggunakan ukuran pemusatan rerata (Mean). Mean merupakan nilai bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyak unit/bilangan. Definisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: atau secara singkat M di mana M = Mean X = Besarnya bilangan berturut-turut (X1,X2,X3.Xn) = Jumlah keseluruhan N = Banyaknya unit/ bilangan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang telah kami lakukan kepada 30 orang pekerja konstruksi pemasangan dinding. Hasil diatas kami olah menggunakan teknik persentase sederhana dengan membagi jumlah jawaban dengan jumlah responden lalu dikalikan dengan 100. Kemudian dari hasil tersebut kami rata-ratakan berdasarkan jumlah soal yang ada. Karena penelitian ini di bagi kedalam sembilan kelompok pertanyaan maka untuk hasilnya pun kami kelompokkan kembali berdasarkan kelompoknya masing-masing. Dengan hasil sebagai berikut : 463
4 Tabel 1. Pengetahuan Dasar APD No PERTANYAAN YA (%) TIDAK (%) 1 Apakah anda mengetahui apa itu Alat Pelindung Diri? 96,67 3,33 2 Apakah anda mengetahui apa fungsi dari Alat Pelindung Diri? 96,67 3,33 3 Apakah anda mengetahui tentang adanya peraturan penggunaan Alat pelindung 96,67 3,33 diri? 4 Apakah peraturan tersebut pernah disosialisasikan? 100,00 0,00 5 Apakah anda pernah ikut sosialisasi tersebut? 100,00 0,00 6 Apakah sosialisasi tersebut rutin dilaksanakan? 100,00 0,00 7 Apakah sosialisasi tersebut diselengarakan oleh kontraktor atau pemilik bangunan? 100,00 0,00 8 Apakah sosialisasi tersebut diselengarakan oleh mandor? 3,33 96,67 9 Apakah anda sudah mengaplikasikan peraturan tersebut? 23,33 76,67 Rata - Rata 95,93 Tabel 2. Pengetahuan Dasar Resiko Kecelakaan Kerja 1 Apakah anda mengetahui resiko kecelakaan kerja dari pekerjaan yang anda 100,00 0,00 2 kerjakan? Apakah anda mengetahui dampak yang akan terjadi jika anda mengalami 100,00 0,00 3 kecelakaan Apakah anda kerja? mengetahui apa saja penyebab kecelakaan kerja pada pekerjaan 100,00 0,00 4 anda? Apakah pernah dilakukan tentang sosialisasi tentang kecelakaan kerja? 100,00 0,00 5 Apakah anda pernah ikut sosialisasi tentang kecelakaan kerja? 100,00 0,00 6 Apakah sosialisasi tentang kecelakaan kerja diselengarakan oleh kontraktor atau 100,00 0,00 7 pemilik Apakah bangunan? sosialisasi tentang kecelakaan kerja diselengarakan oleh mandor? 3,33 96,67 8 Apakah anda menyadari resiko yang terjadi jika anda tidak menggunakan alat 96,67 3,33 pelindung diri? Rata Rata 88,15 Tabel 3. Kepemilikan Alat Pelindung Diri 1 Apakah alat pelindung diri seperti Sarung Tangan milik anda pribadi? 0,00 100,00 2 Apakah alat pelindung diri seperti Sepatu Karet milik anda pribadi? 0,00 100,00 3 Apakah alat pelindung diri seperti Pakaian Kerja milik anda pribadi? 0,00 100,00 4 Apakah alat pelindung diri seperti Safety Helmet milik anda pribadi? 0,00 100,00 5 Apakah alat pelindung diri seperti Safety Belt milik anda pribadi? 0,00 100,00 6 Apakah alat pelindung diri seperti Sepatu Karet disediakan oleh kontraktor? 100,00 0,00 7 Apakah alat pelindung diri seperti Sepatu Karet ada disediakan oleh kontraktor? 100,00 0,00 8 Apakah alat pelindung diri seperti Pakaian Kerja ada disediakan oleh kontraktor? 100,00 0,00 9 Apakah alat pelindung diri seperti Safety Helmet ada disediakan oleh kontraktor? 100,00 0,00 10 Apakah alat pelindung diri seperti Safety Belt ada disediakan oleh kontraktor? 100,00 0,00 Rata - Rata 100,00 464
5 Tabel 4. Perawatan Terhadap Alat Pelindung Diri 1 Apakah anda melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti pakaian kerja milik anda pribadi? 0,00 100,00 2 Apakah anda melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Safety Belt milik anda pribadi? 0,00 100,00 3 Apakah anda melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Safety Helmet milik anda pribadi? 0,00 100,00 4 Apakah anda melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Sepatu Karet milik anda pribadi? 0,00 100,00 5 Apakah anda melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Sarung Tangan milik anda pribadi? 0,00 100,00 6 Apakah kontraktor/mandor yang melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Sarung Tangan? 100,00 0,00 7 Apakah kontraktor/mandor yang melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Sepatu Karet? 100,00 0,00 8 Apakah kontraktor/mandor yang melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Safety Helmet? 100,00 0,00 9 Apakah kontraktor/mandor yang melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Safety Belt? 100,00 0,00 10 Apakah kontraktor/mandor yang melakukan perawatan/ pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri seperti Pakaian Kerja? 100,00 0,00 Rata - Rata 100,00 Tabel 6. Kenyamanan Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri 1 Apakah anda nyaman dengan sepatu karet yang anda pakai saat anda bekerja? 76,67 23,33 2 Apakah anda nyaman dengan sarung tangan yang anda pakai saat anda bekerja? 90,00 10,00 3 Apakah anda nyaman dengan Safety Belt yang anda pakai saat anda bekerja di ketinggian? 0,00 100,00 4 Apakah anda nyaman dengan Safety Helmet yang anda pakai saat anda bekerja? 23,33 76,67 5 Apakah anda nyaman dengan pakaian kerja yang anda pakai saat anda bekerja? 13,33 86,67 Rata - Rata 86,00 465
6 Tabel 7. Lingkungan Kerja 1 Apakah teman-teman anda menggunakan Alat Pelindung Diri saat bekerja? 30,00 70,00 2 Apakah anda dan teman anda saling mengingatkan dalam penggunaan Alat 23,33 76,67 3 pelindung Apakah ada diri? pengawas yang mengawasi penggunaan alat pelindung diri? 100,00 0,00 4 Apakah ada sanksi dari kontraktor/mandor jika anda tidak menggunakan Alat 100,00 0,00 Pelindung Diri? Rata - Rata 86,67 Tabel 8. Pengalaman terhadap Alat Pelindung Diri 1 Apakah anda pernah mengalami kecelakaan akibat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri? 40,00 60,00 Rata - Rata 60,00 Tabel 9. Keyakinan terhadap Alat Pelindung Diri 1 Apakah anda sadar pentingnya Alat Pelindung Diri untuk anda? 100,00 0,00 2 Apakah anda yakin dengan menggunakan Alat Pelindung Diri dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja? 100,00 0,00 Rata - Rata 100,00 Gambar 1. Hasil observasi lapangan 466
7 5. KESIMPULAN Kami dapat menyimpulkan bahwa Ketidakdisiplinan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri bukan karena mereka tidak mengetahui apa itu alat pelindung diri dan penyebab kecelakaan kerjanya. Mereka semua sudah mengetahui dan sadar akan hal tersebut karena mereka rutin mendapatkan sosialisasi dari kontraktor tetapi kebiasaan dan pengaruh lingkungan lah yang membuat mereka tidak menggunakan alat pelindung diri meskipun alat tersebut telah di sediakan di proyek, dan masih adanya budaya tidak saling mengingatkan antar pekerja dan tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri menjadi salah satu faktor mengapa para pekerja tidak mau menggunakan alat pelindung diri. DAFTAR PUSTAKA Faisal, Sanapiah (1992) Format-Format Penelitian Sosial Dasar-Dasar Dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers Hal.51-52, Hal.185 Usman, Husaini dan Akbar, Setiady Purnomo (1995) Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hal. 49 Idrus, Muhammad (2009) Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta :PT Gelora Aksara Pratama 467
8 468
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembangunan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan
Lebih terperinci1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik
A. Pengertian Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
Lebih terperinciBAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),
Lebih terperinciKompetensi Dasar : Mengikuti prosedur lingkungan kerja tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan
Kompetensi Dasar : Mengikuti prosedur lingkungan kerja tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan Indikator : Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan dipatuhi dalam hubungannya dengan kebijakan organisasi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Kebutuhan dan Syarat APD Dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan penulis di Instalasi Laundry Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta, dalam
Lebih terperinciPEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI
PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI A) KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR: 1. Menguasai berbagai macam alat pelindung diri (APD) terutama dalam bidang busana 2. Memahami pentingnya penggunaan APD dalam pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciBIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciSL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah
No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN
BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan langsung meninjau atau mengamati pekerjaan konstruksi tersebut ke lokasi proyek. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketua umum Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan program pemerintah yang lahir dari keprihatinan karena banyaknya kecelakaan yang terjadi di tempat kerja yang mengakibatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan
Lebih terperinciPELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Oleh : Agus Yulianto
PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Oleh : Agus Yulianto Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
Lebih terperinciPENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH Mutiara Dwi Putri, Sutarni, Marlinda Apriyani 1 Mahasiswa, 2 Dosen Politeknik Negeri Lampung 1, 3 Dosen Politeknik Negeri Lampung 2
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR
Lebih terperinciPR 1 MANAJEMEN PROYEK
PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON 7.1 Uraian Umum Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton banyak mengalami perkembangan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian
Lebih terperinciBAB VII MANAJEMEN RESIKO. Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai
BAB VII MANAJEMEN RESIKO 7.1 Pendahuluan Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai permasalahan.namun permasalahan itu bukan untuk dihindari, tapi harus dicari jalan keluarnya.segala sesuatu
Lebih terperinciTANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA
TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciDINDING DINDING BATU BUATAN
DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Untuk mendapat data di dalam penelitian ini digunakan teknik pengamatan langsung, wawancara dan meminta data data dari proyek. Tolok ukur dalam penelitian
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian bertempat di PT. Pelabuhan Tanjung Priok (Pelindo II) Jl. Pasoso No.1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciKESELAMATAN KERJA PADA PENGERJAAN BENGKEL
1 KESELAMATAN KERJA PADA PENGERJAAN BENGKEL Keselamatan kerja tidak hanya untuk dipelajari, tetapi harus dihayati dan dilaksanakan, karena keselamatan kerja adalah merupakan bagian yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari sumber-sumber potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Ditempat kerja, tenaga kerja kemungkinan
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29
BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 PENDAHULUAN Metodologi adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masalah Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan seringkali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta
Lebih terperinciANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)
ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) Caesario Alam Widjaja S 1, Heryanto Hartadi 2 and Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. usaha agribisnis di pedesaan, program pengembangan usaha agribisnis pedesaan
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Program Usaha Agribisnis Pedesaan Program PUAP adalah program pemberdayaan usaha agribisnis bagi petani di pedesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian,
Lebih terperinciSL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah
No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE
Lebih terperinciBAB I KONSEP PENILAIAN
BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja
Lebih terperinciKeselamatan kerja (work safety) pada setiap pekerjaan dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap pe
ABSTRAKSI SALMON PRAMUDIYO 30405854 / 20053137711950059 MENGANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA USAHA KECIL MENENGAH (BENGKEL LAS). PI, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciRumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.
Rumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Konsep rumah tahan gempa, dari analisa data Kementrian Ristek Indonesia: Negara Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap gempa, karena negara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.selain itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan. Kelebihan beton bila dibandingkan dengan material lain diantaranya adalah tahan api, tahan
Lebih terperinci1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu
1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai wadah pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkemampuan sesuai kebutuhan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2
DAFTAR ISI Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN...2 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai...2 1.2. Tipe Penilaian...2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN...3 2.1. Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori...3 2.2. Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan peraturan yang terdapat dalam penelitian (Masyhuri dan M. Zainuddin, 2008 : 91). Menurut Sulistyo-Basuki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan seringkali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industrialisasi dan modernisasi yang semakin pesat mengakibatkan intensitas kerja operasional semakin meningkat, sehingga muncul berbagai dampak seperti
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian. Pekerjaan dan
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1. Metode Penilaian oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang bermaksud untuk mengeksplorasi dan klarifikasi suatu fenomena atau fakta sosial, dengan
Lebih terperinciContoh Perhitungan Volume Pekerjaan Sloof dari Beton Bertulang ukuran 30*40
Tujuan Instruksional Umum Mampu mengetahui berbagai metode AHS, yang selanjutnya mampu menggunakan analisis harga satuan sebagai dasar pengendalian sumber daya yang digunakan. Tujuan Instruksional khusus
Lebih terperinciBIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D
Lebih terperinciMODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K
MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Badan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ki Ageng Giring No.3, Trimulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Wonosari yang berlokasi di Jalan Ki Ageng Giring No.3, Trimulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta pada tahun
Lebih terperinciMODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.
BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP APD
A. Data Responden 1. Umur :... tahun 2. Pendidikan : D1 D3 S1 3. Lama Bekerja : < 1 thn 1 5 thn > 5 thn 4. Status Kerja : Karyawan Tetap Karyawan Kontrak B. Pernyataan Untuk Aspek pengetahuan Petunjuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciKARAKTERISTIK RESPONDEN
KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA DAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PURI MANDIRI KEDOYA 2013 Petunjuk Pengisian:
Lebih terperinciBIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A N P E
Lebih terperinciPELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)
SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati,
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH
Proyek Apartemen Nine Residence BAB VII PEMBAHASAN MASALAH Dalam suatu proyek tentu terdapat kendala dalam hal proses pembangunannya. Dan permasalahan yang terjadi dalam suatu proyek tentu ada solusi dan
Lebih terperinciBAB III SIKAP (ATTITUDE)
BAB III SIKAP (ATTITUDE) A. Pengertian Sikap atau disebut juga dengan attitude pengertiannya adalah sikap terhadap obyek tertentu yang disertai dengan kecenderungan untuk bertidak sesuai dengan sikap terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat terhadap suatu persoalan dan obyek yang diteliti, yaitu strategi konsultan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan desain pendekatan survei. Survei yakni pengamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan struktur yang kuat, aman dan murah. Baja adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya teknologi pada bidang konstruksi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan struktur yang kuat, aman dan murah. Baja adalah salah satu struktur yang digunakan
Lebih terperinciSubrata Aditama Kittie Aidon Uda 1 dan Erik Adi Gunawan 2
EVALUASI PERILAKU TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACT) DAN KONDISI TIDAK AMAN (UNSAFE CONDITION) PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG RUKO BERTINGKAT DI PALANGKA RAYA (058K) Subrata Aditama Kittie Aidon Uda 1 dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau kegiatan pelaksaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian yang hanya satu kali yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERSEPSI PEKERJA TENTANG RISIKO KECELAKAAN KERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI DAN UTILITY PT. WILMAR NABATI INDONESIA DUMAI TAHUN 2012 Data Umum Responden No Responden
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Sentra industri sepatu Cibaduyut terletak di kota Bandung bagian selatan ± 5km dari pusat kota, dan kabupaten Bandung bagian tengah ±15 km dari ibukota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masalah atau dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penelitian terebut. 1
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu proses dengan serangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis dengan tujuan dapat memecahkan masalah atau dapat menjawab
Lebih terperinciBAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG
BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA
STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA Ruben Juanito BM. NRP : 9121037 NIRM : 41077011910251 PEMBIMBING : YOHANES LIM DWI ADIANTO, Ir. MT. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung dalam bidang tersebut.
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK
MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK Samsuri 1), Lusiana 2), Endang Mulyani 2) Abstrak Risiko Kecelakaan kerja adalah salah satu risiko yang
Lebih terperinci2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tujuan mempersiapkan lulusannya sebagai calon tenaga kerja yang potensial
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Material Material merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan sebuah pembangunan karena ikut mempengaruhi kekuatan struktur bangunan dan biaya yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi. (http://karodalnet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih terabaikan, hal ini ditunjukan dengan angka kecelakaan yang masih tinggi (http://www.bps.go.id)
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek Apartemen Tower Ambassador 2 St.Moritz Kembangan didapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap industri pada umumnya memiliki tujuan utama pada kualitas produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah peningkatan kualitas suatu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pekerja dalam penerapan peralatan K3 pada proyek konstruksi. Sesuai dengan Kesadaran Pekerja Akan Peralatan K3
40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kajian K3 pada pekerja konstruksi di Indonesia, diperoleh beberapa informasi mengenai penerapan peralatan K3 pada proyek
Lebih terperinciSecara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah :
Dalam setiap aktifitas diproyek tentunya kita akan dihadapkan dengan bermacam-macam resiko dan bahaya yang tidak seorangpun tahu kapan dan dimana bahaya, hampir kejadian, accident (kecelakaan) itu akan
Lebih terperinciMEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR
MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...... 13 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Struktur Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur direncanakan cukup kuat untuk memikul semua beban kerjanya. Pengertian beban itu sendiri
Lebih terperinciSOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja baik antara pelanggan/klien (customer) dengan pengusaha jasa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai salah satu negara berkembang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dalam berbagai sektor. Salah satu sektor pendukung pertumbuhan
Lebih terperinciPenuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil
Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil A. KEGIATAN SAAT DIMULAI KERJA PRAKTIK Membaca dan memahami Gambar rencana Meminta izin kepada yang berwenang dalam proyek untuk memahami gambar rencana
Lebih terperinciBAB I STANDAR KOMPETENSI
BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Kode Unit : 1.2 Judl Unit : Melaksanakan Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan Ketentuan Mutu 1.3 Deskripsi Unit : Unit ini menggambarkan ruang lingkup pengetahuan,
Lebih terperinciPROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo (1995), adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta dalam
46 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan maupun mencoba secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta dalam upaya pencapaian suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang paling utama. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan pekerja
Lebih terperinciBAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN
7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi
Lebih terperinci