MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (SMK3-L) DI BIDANG KONSTRUKSI KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan 2013

2 Daftar Isi Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metode Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja Halaman i dari 30

3 BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Bidang Konstruksi dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi. 1.3 Metode Penilaian 1. Metode Penilaian Pengetahuan a. Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini dapat berupa jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut adalah tes essay tertutup dalam bentuk Jawaban Singkat, bukan essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektivitas penilai. b. Tes Wawancara Halaman 1 dari 30

4 Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang. 2. Metode Penilaian Keterampilan a. Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya. b. Aktivitas Praktek Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya. Namun dalam pelaksanaan pelatihan untuk unit kompetensi ini, metoda penilaian ini tidak digunakan. 3. Metode Penilaian Sikap Kerja a. Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut. Halaman 2 dari 30

5 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN 2.1. Kunci Jawaban Tugas-tugas (Teori) Tugas Teori 1 Merencanakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan tempat kerja. Pelatihan Waktu Petunjuk Umum : : 30 menit 1. Jawablah soal-soal berikut ini (pilih 6 soal dari 12 soal yang tersedia) pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan; 2. Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan; 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban. Jawaban Singkat 1. Apakah prinsip dasar yang harus dipahami oleh agar dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan kecelakaan kerja, yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan estimasi biaya jalan? 2. Jelaskan, apakah jenis potensi bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada kegiatan mobilisasi dan demobilisasi! 3. Jelaskan, apakah jenis potensi bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada kegiatan penggalian tanah pekerjaan tanah? Halaman 3 dari 30

6 4. Apakah potensi negatif dampak lingkungan yang dapat terjadi pada kegiatan pengambilan material untuk konstruksi jalan lokasi di quarry (di sungai)? 5. Apakah tujuan mengidentifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan dampak negatif dalam pengelolaan lingkungan? 6. Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen, pada tahap persiapan pengecoran, untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu semen yang terhisap oleh para pekerja, apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya yang mengancam kesehatan pekerja tersebut? 7. Untuk melakukan pembersihan permukaan perkerasan lama (perkerasan aspal) sebelum pekerjaan lapis perekat dilaksanakan dapat terjadi gangguan terhadap keselamatan lalu lintas kendaraan yang melewati area proyek. Apakah upaya yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya yang mengancam pekerja proyek maupun keselamatan lalu lintas kendaraan yang melewati area proyek? Halaman 4 dari 30

7 8. Pada saat mobilisasi tenaga kerja, dapat dimungkinkan mengembangkan dampak positif bagi lingkungan setempat. Apakah yang dapat dilakukan oleh Pihak Proyek untuk mengembangkan dampak positif dengan adanya proyek jalan dimaksud? 9. Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan, pada waktu dilakukan mobilisasi alat berat terjadi kerusakan lingkungan berupa jalan yang dilalui alat berat rusak. Untuk mencegah dampak lingkungan negatif berupa kerusakan jalan tersebut, apakah upaya pencegahan yang harus dilakukan? 10. Apakah tujuan pembuatan program mitigasi bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan? Halaman 5 dari 30

8 11. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat pekerja terkena sengatan aliran listrik atau terkena gas berbahaya pada pekerjaan relokasi utilitas dan pembersihan dalam rangka pekerjaan jalan, ditinjau dari aspek pelaksanaan K3, telah dibuat program: a). Mencegah potensi bahaya kecelakaan berdasarkan data dan informasi lokasi utilitas yang terdapat dalam gambar rencana. b). Mencegah potensi bahaya kecelakaan akibat pekerjaan yang dilakukan dengan prosedur dan metode yang benar. Jika ternyata program yang telah dibuat dinilai masih mempunyai potensi bencana yang memerlukan program mitigasi, jelaskan apakah program mitigasi yang diperlukan untuk memperkecil terjadinya bahaya kecelakaan kerja pada pekerjaan tersebut di atas? 12. Pengangkutan material bangunan pada pelaksanaan konstruksi jalan dapat diidentifikasi mempunyai potensi pencemaran udara, meningkatnya kebisingan, kerusakan jalan dan terganggunya lalun lintas. Apakah program mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi dampak potensi pencemaran udara? Halaman 6 dari 30

9 2.1.1 Kunci Jawaban Tugas Teori 1 No. Soal Kunci Jawaban Jawaban Peserta Penilaian K BK Keterangan 1 Lampiran 1 2 Lampiran 1 3 Lampiran 1 4 Lampiran 1 5 Lampiran 1 6 Lampiran 1 7 Lampiran 1 8 Lampiran 1 9 Lampiran 1 10 Lampiran 1 K = Kompeten; BK = Belum Kompeten Tugas Teori 2 Melaksanakan ketentuan SMK3-L sesuai lingkup kerja. Pelatihan Waktu : : 30 menit Petunjuk Umum 1. Jawablah soal-soal berikut ini (pilih 6 soal dari 12 soal yang tersedia) pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan; 2. Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan; 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban. Jawaban Singkat 1. Apakah yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD)? Halaman 7 dari 30

10 2. Apakah fungsi dari Alat Pengaman Kerja (APK)? 3. Apakah yang dimaksud dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)? 4. Sebutkan contoh-contoh jenis Alat Pelindung Diri! 5. Sebutkan contoh-contoh Alat Pengaman Kerja! 6. Sebutkan penggolongan jenis-jenis kebakaran menurut Permen Tenaga Kerja dan Transmigrasi! 7. Untuk menggunakan APAR, pengguna harus mengetahui karakteristik APAR. Jelaskan, apa yang menjadi karakteristik APAR? Halaman 8 dari 30

11 8. Apakah yang dimaksud dengan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja? 9. Berapakah jumlah Petugas P3K yang harus disediakan pada kondisi: a). Tempat kerja dengan potensi bahaya rendah? b). Tempat kerja dengan potensi bahaya tinggi? 10. Untuk menghindari potensi bahaya berupa terluka oleh percikan aspal panas apakah jenis APD yang harus dipakai oleh pekerja? 11. Untuk menghindari potensi bahaya berupa terluka oleh Dump Truck sewaktu menuangkan Hotmix ke dalam Finisher jelaskan bagaimana cara menceganhya dan apakah jenis APD dan APK yang diperlukan? Halaman 9 dari 30

12 12. Jelaskan, apakah fasilitas P3K yang harus disediakan di tempat kerja? Kunci Jawaban Tugas Teori 2 No. Soal Kunci Jawaban Jawaban Peserta Penilaian K BK Keterangan 1 Lampiran 2 2 Lampiran 2 3 Lampiran 2 4 Lampiran 2 5 Lampiran 2 6 Lampiran 2 7 Lampiran 2 8 Lampiran 2 9 Lampiran 2 10 Lampiran 2 K = Kompeten; BK = Belum Kompeten Tugas Teori 3 Mengevaluasi pelaksanaan SMK3-L. Pelatihan Waktu : : 30 menit Petunjuk Umum 1. Jawablah soal-soal berikut ini (pilih 6 soal dari 12 soal yang tersedia) pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan; 2. Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan; 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban. Halaman 10 dari 30

13 Jawaban Singkat 1. Apakah prinsip pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) SMK3-L jika dikaitkan dengan kebutuhan lapangan? 2. Apakah sasaran yang ingin dicapai dari penerapan SMK3-L? 3. Apakah tujuan pemeriksan SOP SMK3-L? 4. Berikan gambaran secara umum, bagaimana SOP SMK-L harus disiapkan sesuai dengan kebutuhan lapangan! 5. Jelaskan bagaimana cara menjabarkan SOP penetapan kegiatan, potensi bahaya pada setiap kegiatan, dan cara pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja ditinjau dari aspek penerapan SMK3? Halaman 11 dari 30

14 6. Jelaskan bagaimana cara menjabarkan SOP penetapan potensi dampak negatif lingkungan (aspek Lingkungan) pada kegiatan pelaksanaan pekerjaan badan jalan? 7. Apakah cakupan pedoman-pedoman yang perlu digunakan untuk mengatur rencana pelaksanaan SMK3-L? 8. Untuk memperoleh kesimpulan mengenai tingkat penerapan SMK3-L perlu dihitung perbandingan hasil pelaksanaan SMK3-L dengan SOP SMK3-L yang telah dibuat. Sebutkan faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam membuat perbandingan hasil pelaksanaan dimaksud ditinjau dari aspek K3! 9. Untuk memperoleh kesimpulan mengenai tingkat penerapan SMK3-L perlu dihitung perbandingan hasil pelaksanaan SMK3-L dengan SOP SMK3-L yang telah dibuat. Sebutkan faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam membuat perbandingan hasil pelaksanaan dimaksud ditinjau dari aspek Lingkungan! Halaman 12 dari 30

15 10. Tingkat penerapan SMK3 dinyatakan dalam % realisasi terhadap rencana. Apa yang Saudara ketahui tentang tingkat penerapan SMK3 berdasarkan PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3? 11. Hasil penilaian terhadap rencana penggunaan APD, APK, APAR, dan perlengkapan P3K pada pekerjaan timbunan menunjukkan tingkat pencapaian penerapan sebesar 50%. Apakah yang harus dilakukan oleh penanggungjawab lapangan dalam mengatasi rendahnya pencapaian penerapan tersebut? 12. Hasil penilaian terhadap Identifikasi potensi dampak negatif lingkungan dari setiap jenis kegiatan pada pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek menunjukkan tingkat pencapaian penerapan sebesar 55%. Apakah yang harus dilakukan oleh penanggungjawab lapangan dalam mengatasi rendahnya pencapaian penerapan tersebut? Halaman 13 dari 30

16 2.1.3 Kunci Jawaban Tugas Teori 3 No. Soal Kunci Jawaban Jawaban Peserta Penilaian K BK Keterangan 1 Lampiran 3 2 Lampiran 3 3 Lampiran 3 4 Lampiran 3 5 Lampiran 3 6 Lampiran 3 7 Lampiran 3 8 Lampiran 3 9 Lampiran 3 10 Lampiran 3 K = Kompeten; BK = Belum Kompeten Catatan: Halaman 14 dari 30

17 2.2. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas Unjuk Kerja - 1 Merencanakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan tempat kerja. Instruksi Kerja a) Lakukan identifikasi potensi bahaya dan kecelakaan kerja. b) Lakukan identifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja sesuai potensi bahaya. c) Lakukan penyusunan program mitigasi bahaya dan kecelakaan kerja. Daftar Cek Unjuk Kerja NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Lakukan identifikasi potensi bahaya dan kecelakaan kerja. 2. Lakukan identifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja sesuai potensi bahaya. Pastikan bahwa identifikasi dilakukan setelah dibuat tabel yang menunjukkan : o hubungan antara kegiatan pada pekerjaan konstruksi dengan potensi bahaya dan kecelakaan kerja. o hubungan antara kegiatan pada pekerjaan konstruksi dengan potensi dampak negatif lingkungan Pastikan bahwa identifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan Halaman 15 dari 30

18 NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK kecelakaan kerja dilakukan terhadap: o seluruh kegiatan yang mengandung potensi bahaya kecelakan o seluruh kegiatan yang mengandung potensi dampak negatif lingkungan. PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 3. Lakukan penyusunan program mitigasi bahaya dan kecelakaan kerja. Pastikan bahwa program mitigasi dilakukan terhadap program yang telah dibuat untuk mengatasi bencana, yang diprediksi masih mempunyai potensi bahaya yang belum dapat diperhitungkan dalam penyusunan program sebelumnya. Apakah semua instruksi kerja tugas-1 dalam merancang sesi pembelajaran dilaksanakan dengan benar dalam batasan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK Halaman 16 dari 30

19 NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : a. Penilaian Sikap Kerja CEK LIS PENILAIAN SIKAP KERJA Merencanakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) di tempat kerja. Indikator Unjuk Kerja No. KUK K BK Keterangan Harus mampu secara cermat mengidentifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan sesuai potensi bahaya. Harus mampu secara cermat mengidentifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan sesuai potensi bahaya. Harus mampu secara cermat menyusun program mitigasi bahaya dan kecelakaan dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan Halaman 17 dari 30

20 Tugas Unjuk Kerja - 2 Melaksanakan ketentuan SMK3-L sesuai lingkup kerja. Instruksi Kerja a) Lakukan penyiapan Perlengkapan dan peralatan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK), Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja (P3K) yang diperlukan. b) Laksanakan penggunaan APD, APK dan APAR sesuai ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L) c) Lakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bila terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerja. Daftar Cek Unjuk Kerja NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Lakukan penyiapan Perlengkapan dan peralatan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK), Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja (P3K) yang diperlukan. 2. Laksanakan penggunaan APD, APK dan APAR sesuai ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L) 3. Lakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bila terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerja. Lengkap/tidak lengkapnya APD, APK. APAR dan Perlengkapan P3K Pastikan bahwa penggunaan APD, APK dan APAR sesuai dengan ketentuan K3-L Pastikan bahwa P3K dijalankan jika terjadi kecelakaan kerja di tempat kerja PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas-2 dalam merancang sesi pembelajaran dilaksanakan dengan benar dalam batasan waktu yang telah ditentukan? Halaman 18 dari 30

21 YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : a. Penilaian Sikap Kerja CEK LIS PENILAIAN SIKAP KERJA Melaksanakan ketentuan SMK3-L sesuai lingkup kerja Indikator Unjuk Kerja No. KUK K BK Keterangan Harus mampu secara cermat menyiapkan perlengkapan dan peralatan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK), Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja (P3K) yang diperlukan Harus mampu secara benar menggunakan APD, APK dan APAR sesuai ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L). Harus mampu secara cermat melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bila terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerja Halaman 19 dari 30

22 Tugas Unjuk Kerja - 3 Mengevaluasi pelaksanaan SMK3-L. Instruksi Kerja a) Lakukan pemeriksaan kembali kesesuaian Standar Operasional Prosedur (SOP) SMK3-L yang telah dibuat dengan kebutuhan lapangan. b) Lakukan peninjauan kembali kesesuaian pelaksanaan SMK3-L dengan SOP yang telah dibuat. c) Laksanakan pembuatan rekomendasi perbaikan terhadap pelaksanaan SMK3-L. Daftar Cek Unjuk Kerja NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Lakukan pemeriksaan kembali kesesuaian Standar Operasional Prosedur (SOP) SMK3-L yang telah dibuat dengan kebutuhan lapangan. 2. Lakukan peninjauan kembali kesesuaian pelaksanaan SMK3- L dengan SOP yang telah dibuat. 3. Laksanakan pembuatan rekomendasi perbaikan terhadap pelaksanaan SMK3-L. Ketepatan dalam menyiapkan perlengkapan dan peralatan APD, APK, APAR, P3K dan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan sesuai dengan kebutuhan Kesesuaian rencana maupun pelaksanaan SMK3- L dengan SOP SMK3-L Tingkat pencapaian penerapan rencana maupun pelaksanaan SMK3- L terhadap SOP SMK3-L PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas-3 dalam merancang sesi pembelajaran dilaksanakan dengan benar dalam batasan waktu yang telah ditentukan? Halaman 20 dari 30

23 YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : a. Penilaian Sikap Kerja Mengevaluasi pelaksanaan SMK3-L. CEK LIS PENILAIAN SIKAP KERJA Indikator Unjuk Kerja No. KUK K BK Keterangan Harus mampu secara cermat mengidentifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan sesuai potensi bahaya. Harus mampu secara cermat mengidentifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan sesuai potensi bahaya. Harus mampu secara cermat menyusun program mitigasi bahaya dan kecelakaan dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan Halaman 21 dari 30

24 Lampiran 1 Kunci Jawaban Tugas Teori 1 Tugas Teori Merencanakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan tempat kerja. No. JAWABAN 1. Prinsip dasar yang harus dipahami oleh agar dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan kecelakaan kerja adalah: o Bahwa kegiatan dalam rangka pekerjaan konstruksi dapat berpotensi menyebabkan terjadinya bahaya dan kecelakaan kerja. o Terdapat jenis-jenis potensi bahaya kecelakaan kerja akibat dari setiap kegiatan dalam rangka pekerjaan konstruksi. o Bahwa kegiatan dalam rangka pekerjaan konstruksi dapat berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan. o Terdapat jenis-jenis potensi bahaya berupa dampak negatif lingkungan akibat dari kegiatan dalam rangka pekerjaan konstruksi 2. Jenis potensi bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada kegiatan mobilisasi dan demobilisasi adalah: o Kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat penyimpanan peralatan dan bahan atau material kurang memenuhi syarat. o Kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat kegiatan pembongkaran tempat kerja, instalasi listrik, peralatan dan perlengkapan, pembersihan dan pengembalian kondisi kurang memenuhi syarat. 3. Jenis potensi bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada kegiatan penggalian tanah pekerjaan tanah adalah: o Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, belincong dan lain-lain) akibat jarak antara penggali terlalu dekat o Bahaya akibat lereng galian longsor. o Kecelakaan akibat operasional alat berat yang terjadi di tempat lokasi galian, transportasi maupun di tempat pembuangan. 4. Potensi negatif dampak lingkungan yang dapat terjadi pada kegiatan pengambilan material untuk konstruksi jalan lokasi di quarry (di sungai) adalah: o Degradasi sungai yang dapat mengganggu stabilitas bangunan sungai. o Pencemaran air sungai. o Terganggunya biota air. 5. Tujuan mengidentifikasi cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan dampak negatif Halaman 22 dari 30

25 No. JAWABAN dalam pengelolaan lingkungan adalah: o Agar dapat memberikan gambaran kepada bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan terdapat potensi bahaya kecelakaan kerja di seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan. o Agar dalam menghitung biaya pekerjaan jalan dan jembatan, menempatkan Rencana Nihil Kecelakaan Kerja sebagai faktor yang sangat penting sebagai implementasi dari Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. o Agar memastikan bahwa faktor cara pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam perhitungan biaya pekerjaan untuk memperkecil risiko terjadinya pengeluaran biaya yang tidak dapat diprediksi akibat kecelakaan kerja. o Agar dapat membuat biaya perhitungan pekerjaan jalan dan jembatan yang sudah mengantisipasi tanggung jawab kontraktor di dalam memperkecil dampak negatif lingkungan akibat dari proses pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan. 6. Upaya yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya yang mengancam kesehatan pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen adalah: o Pekerja harus memakai baju kerja, sarung tangan, helm, atau topi baja, kaca mata pengaman dan sepatu sesuai standar; o bila perlu untuk mencegah bahaya gangguan paru-paru pekerja juga harus memakai alat pengatur pernafasan (respirator) dan penutup mulut (masks). o Pengontrolan terhadap mesin yang memproses semen, kapur dan bahan- bahan berdebu lainnya harus dari tempat yang bebas debu. 7. Upaya yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya yang mengancam pekerja proyek maupun keselamatan lalu lintas kendaraan yang melewati area proyek adalah memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu. 8. Untuk mengembangkan dampak positif dengan adanya proyek jalan yang perlu dilakukan adalah: o Mengoptimalkan pemanfaatan tenaga kerja setempat dan bahan material setempat sesuai yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan konstruksi jalan. o Peningkatan sumber daya melalui pelatihan ketrampilan pada masyarakat agar mereka dapat terlibat dalam pelaksanaan konstruksi jalan o Konsultasi dengan masyarakat tentang peluang usaha (saat Halaman 23 dari 30

26 No. JAWABAN konstruksi dan setelah konstruksi jalan), agar mereka dapat memanfaatkan keberadaan proyek untuk meningkatkan kesejahteraannya, antara lain menyediakan akomodasi dan keperluan para pekerja sehari-hari. 9. Untuk mencegah dampak lingkungan negatif berupa kerusakan jalan akibat mobilisasi alat berat, upaya pencegahan yang harus dilakukan adalah: o Sebelum melakukan mobilisasi peralatan berat, maka perlu mengidentifikasi kondisi jalan dan kondisi lalu lintas, sehingga dapat memilih rute jalan yang resiko kerusakan jalan dan gangguan lalu lintasnya minimal. o Mempertimbangkan kapasitas peralatan berat atau membatasi beban gandar sesuai dengan kapasitas jalan yang akan digunakan untuk mobilisasi peralatan berat. o Apabila terjadi kerusakan jalan dan terganggunya lalu lintas akibat mobilisasi peralatan berat yang melalui jalan umum, antara lain dapat dikelola dengan cara perbaikan kondisi jalan yang rusak akibat mobilisasi peralatan berat selama pekerjaan konstruksi jalan. 10. Tujuan pembuatan program mitigasi bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan adalah: o Untuk menghindari atau mengurangi dampak bahaya kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan yang akan menjadi bencana, atau o Untuk mengurangi efek yang timbul dari bahaya dan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan jika bencana tersebut terjadi. 11. Program mitigasi yang diperlukan untuk memperkecil terjadinya bahaya kecelakaan kerja pada kasus yang diberikan dalam soal adalah: o Memeriksa lokasi utilitas yang akan direlokasi menurut gambar rencana dengan data lokasi utilitas yang riil terdapat di lapangan (dari sumber lain). o Memeriksa terlebih dahulu prosedur dan metode yang digunakan, jika ternyata kurang tepat, harus diganti dengan metode lain yang dapat menghindari dampak bahaya. 12. Program mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi dampak potensi pencemaran udara pada kasus yang diberikan dalam soal adalah membuat program mitigasi dengan sasaran menghindari atau mengurangi pencemaran udara (debu, CO, SO2, NO2, HC) bagi area permukiman yang dilalui oleh pengangkutan material bangunan pada pelaksanaan konstruksi jalan. Halaman 24 dari 30

27 Lampiran 2 Kunci Jawaban Tugas Teori 2 (Tugas Teori Melaksanakan ketentuan SMK3-L sesuai lingkup kerja). No. JAWABAN 1. APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya atau kecelakaan kerja. 2. Fungsi APK adalah untuk mengamankan pekerja dari adanya atau timbulnya bahaya, ketika sedang melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya di wilayah proyek. 3. Alat pemadam api ringan ialah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang, berfungsi untuk memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. 4. Contoh jenis-jenis APD: o Pelindung tubuh o Pelindung kepala o Pelindung mata o Pelindung tangan o Pelindung pernafasan o Pelindung telinga o Pelindung kaki 5. Contoh-contoh Alat Pengaman Kerja: o Safety cone o Rambu kerja o Penghalang (Barricade) o Lampu rotary. 6. Penggolongan jenis-jenis kebakaran menurut Permen Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah: o Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A); o Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar (Golongan B); o Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan C); o Kebakaran logam (Golongan D). 7. Karakteristik APAR: o APAR jenis tertentu bukan merupakan pemadam untuk segala jenis kebakaran, oleh karena itu sebelum menggunakan APAR perlu Halaman 25 dari 30

28 No. JAWABAN diidentifikasi jenis bahan terbakar. o APAR hanya ideal dioperasikan pada situasi tanpa angin kuat, APAR kimiawi ideal dioperasikan pada suhu kamar o Waktu ideal: 3 detik operasi, 10 detik berhenti, waktu maksimum terus menerus 8 detik. o Bila telah dipakai harus diisi ulang. o Harus diperiksa secara periodik, minimal 2 tahun sekali. 8. Yang dimaksud dengan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja adalah: o Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja, adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja/buruh/ dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja. o P3K diselenggarakan untuk memberikan pertolongan permulaan yang diperlukan sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit/ Poliklinik terdekat. Pertolongan pertama ini memegang peranan yang penting, karena tanpa pertolongan pertama yang baik, korban mungkin tidak akan tertolong lagi kalau harus menunggu pengangkutan ke rumah sakit. 9. Jumlah Petugas P3K yang harus disediakan adalah sebagai berikut: Klasifikasi Tempat Kerja Jumlah Pekerja/ Buruh Jumlah Petugas P3K Tempat kerja dengan potensi bahaya rendah Tempat kerja dengan potensi bahaya tinggi orang > orang untuk setiap 150 orang atau kurang orang >100 1 orang untuk setiap 100 orang atau kurang 10. Untuk menghindari potensi bahaya berupa terluka oleh percikan aspal panas jenis APD yang harus dipakai oleh pekerja adalah pelindung kaki, pelindung tangan dan pelindung pernafasan 11. Untuk menghindari potensi bahaya berupa terluka oleh Dump Truck sewaktu menuangkan Hotmix ke dalam Finisher cara menceganhya dan jenis APD dan APK yang diperlukan adalah sebagai berikut: o Cara mencegahnya: menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat dimana Dump Truck sedang Halaman 26 dari 30

29 No. JAWABAN menuangkan Hotmix ke dalam Finisher di lokasi pekerjaan. o Jenis APD yang diperlukan: baju kerja, pelindung kepala, pelindung mata, pelindung tangan, pelindung pernafasan, dan pelindung kaki. o Jenis APK yang diperlukan: Safety cone, rambu kerja, barricade, dan lampu rotary 12. Fasilitas P3K yang harus disediakan di tempat kerja adalah: o Ruang P3K Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K jika mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau lebih, atau Mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari 100 orang namun dengan potensi bahaya tinggi. o Kotak P3K dan isi Lampiran 3 Kunci Jawaban Tugas Teori 3 (Tugas Teori Mengevaluasi pelaksanaan SMK3-L). No. JAWABAN 1. Prinsip pembuatan SOP SMK3L adalah menyiapkan SOP yang diperlukan untuk memenuhi secara tepat kebutuhan penyediaan perlengkapan dan peralatan APD, APK, APAR, P3K dan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan sebagai tindak lanjut terhadap penerapan SMK3-L dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan. 2. Sasaran yang ingin dicapai dari penerapan SMK3-L adalah: o Nilhil kecelakaan kerja. o Dapat memperkecil dampak negatif lingkungan akibat dari pelaksanaan proyek 3. Tujuan pemeriksan SOP SMK3-L adalah: o Memastikan apakah SOP yang telah dibuat dapat mencakup pencegahan terhadap potensi bahaya yang dapat timbul pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan berdasarkan kontrak kerja konstruksi. o Memastikan apakah cara pencegahan dan penanganan terhadap potensi bahaya kecelakaan dan dampak negatif lingkungan yang diidentifikasi dapat timbul pada setiap kegiatan dapat ditanggulangi Halaman 27 dari 30

30 No. JAWABAN dengan SOP yang telah dibuat. o Memastikan apakah SOP yang telah dibuat dapat digunakan untuk memperhitungkan kebutuhan jumlah APD, APK, APAR, P3K dan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan sesuai dengan personel yang ditugasi untuk mengurusi pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan selama kontrak kerja konstruksi. 4. Secara umum SOP SMK3-L yang harus disiapkan adalah sebagai berikut: o SOP penetapan kegiatan, potensi bahaya pada setiap kegiatan, dan cara pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja. o SOP penetapan kegiatan, potensi bahaya pada setiap kegiatan, dan cara pencegahan dan penanganan dampak negatif lingkungan. o SOP pembuatan program mitigasi lingkungan ditinjau dari aspek pelaksanaan K3 dan aspek pengelolaan lingkungan. o SOP penghitungan kebutuhan APD, APK, APAR, P3K dan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan pada pekerjaan jalan dan jembatan. o SOP penggunaan dan pemeliharaan secara benar APD, APK, APAR, P3K dan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan. 5. Cara menjabarkan SOP penetapan kegiatan, potensi bahaya pada setiap kegiatan, dan cara pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja adalah sebagai berikut: o Kelompokkan seluruh pay item ke dalam jenis-jenis pekerjaan (beberapa pay item sejenis digabung menjadi 1 jenis pekerjaan, sehingga jumlah pekerjaan lebih kecil dari jumlah pay item). o Tetapkan jenis-jenis kegiatan yang harus dilakukan untuk setiap jenis pekerjaan, yang memberikan gambaran urutan proses pelaksanaan pekerjaan, misalnya untuk melaksanakan pekerjaan gorong-gorong pipa baja bergelombang, perlu dilakukan kegiatan: Pengukuran dan pematokan; Penggalian; Pemasangan gorong-gorong pipa baja bergelombang o Tetapkan perkiraan potensi bahaya kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan. o Tetapkan cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja yang dapat terjadi di setiap pelaksanaan kegiatan. 6. Cara menjabarkan SOP penetapan potensi dampak negatif lingkungan (aspek Lingkungan) pada kegiatan pelaksanaan pekerjaan badan jalan adalah sebagai berikut: o Tetapkan jenis-jenis kegiatan yang harus dilakukan untuk setiap jenis pekerjaan, yang dapat menimbulkan potensi dampak negatif Halaman 28 dari 30

31 No. JAWABAN lingkungan. Misalnya untuk melaksanakan kegiatan pelaksanaan pekerjaan badan jalan, potensi dampak negatif lingkungan yang harus diantisipasi pencegahan dan penanganannya adalah: Pencemaran udara (debu); Meningkatnya kebisingan; Terganggunya lalu lintas o Tetapkan cara pencegahan dan penanganan bahaya dan kecelakaan kerja yang dapat terjadi di setiap pelaksanaan kegiatan. 7. Yang diatur di dalam SOP SMK3-L untuk memeriksa rencana pelaksanaan SMK3-L adalah: o Cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan pelaksanaan pekerjaan maupun urutan proses pelaksanannya untuk setiap pekerjaan dari sejak dimulai sampai dengan pekerjaan tersebut selesai. Pengelompokan nama pekerjaan dan jenis kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan yaitu apakah untuk mengidentifikasi potensi bahaya kecelakan kerja atau untuk mengidentifikasi dampak negatif lingkungan o Cara mengidentifikasi potensi bahaya kecelakan kerja (aspek pelaksanaan K3) dan dampak negatif lingkungan (aspek pengelolaan lingkungan) yang dapat terjadi pada setiap kegiatan. o Cara merencanakan pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja untuk setiap kegiatan yang ada di dalam setiap jenis pekerjaan. o Cara merencanakan pencegahan dan penanganan dampak negatif lingkungan untuk setiap kegiatan yang ada di dalam setiap jenis pekerjaan. o Cara merencanakan kebutuhan perlengkapan dan peralatan APD, APK, APAR, dan perlengkapan P3K yang diperlukan dalam rangka melakukan pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja untuk setiap kegiatan yang ada di dalam setiap jenis pekerjaan. o Cara merencanakan kebutuhan perlengkapan dan peralatan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan yang diperlukan dalam rangka melakukan pencegahan dan penanganan dampak negatif lingkungan untuk setiap kegiatan yang ada di dalam setiap jenis pekerjaan. o Cara menggunakan dan merawat secara benar APD, APK, APAR, dan perlengkapan P3K dan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan. 8. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam membuat perbandingan hasil pelaksanaan SMK3-L dengan SOP SMK3-L ditinjau dari aspek K3 adalah: o Identifikasi jenis-jenis kegiatan untuk setiap jenis pekerjaan Halaman 29 dari 30

32 No. JAWABAN o Identifikasi potensi bahaya kecelakan kerja (aspek pelaksanaan K3) pada setiap jenis kegiatan o Rencana pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja untuk setiap kegiatan o Rencana kebutuhan APD, APK, APAR, dan P3K dalam rangka melakukan pencegahan dan penanganan bahaya kecelakaan kerja untuk setiap kegiatan o Rencana penggunaan APD, APK, APAR, dan perlengkapan P3K 9. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam membuat perbandingan hasil pelaksanaan SMK3-L dengan SOP SMK3-L ditinjau dari aspek Lingkungan adalah: o Identifikasi potensi dampak negatif lingkungan (aspek pengelolaan lingkungan) pada setiap jenis kegiatan o Rencana pencegahan dan penanganan dampak negatif lingkungan untuk setiap kegiatan o Rencana kebutuhan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan dalam rangka melakukan pencegahan dan penanganan dampak negatif lingkungan untuk setiap kegiatan o Rencana penggunaan alat pengukur polusi udara, air, maupun kebisingan 10. Tingkat penerapan SMK3 berdasarkan PP Nomor 50 Tahun 2012 adalah sebagai berikut: o 0 59% untuk tingkat penilaian penerapan kurang. o 60% 84% untuk tingkat penilaian penerapan baik. o 85% 100% untuk tingkat penilaian penerapan memuaskan. 11. Yang harus dilakukan oleh penanggungjawab lapangan dalam mengatasi rendahnya pencapaian penerapan SMK3-L dari aspek K3 (misalnya pekerjaan timbunan menunjukkan tingkat pencapaian penerapan sebesar 50%) adalah: o Buat kesimpulan mengenai penyebabnya, mengapa pekerja tidak terampil menggunakan APD, APK, APAR, dan perlengkapan P3K untuk dilaporkan kepada atasan. 12. Yang harus dilakukan oleh penanggungjawab lapangan dalam mengatasi rendahnya pencapaian penerapan SMK3-L dari aspek Lingkungan (misalnya identifikasi potensi dampak negatif lingkungan dari setiap jenis kegiatan pada pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek menunjukkan tingkat pencapaian penerapan sebesar 55%) adalah: o Penyuluhan kepada pekerja lapangan tentang potensi dampak negatif lingkungan Halaman 30 dari 30

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG DEPARTEMEN PE BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI DEPARTEMEN P BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN PEMBUATAN LAPORAN BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)...

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)... DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4 2.2

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K) 1. PENDAHULUAN Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1. Metode Penilaian oleh

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KETENTUAN K3 DAN KETENTUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING) MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PENGUKURAN LAPANGAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PENGUKURAN LAPANGAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PENGUKURAN LAPANGAN NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apa itu Keselamatan Konstruksi? Keselamatan Konstruksi adalah Kegiatan yang dilakukan untuk melindungi pekerja dan orangorang yang ada di tempat kerja, masyarakat,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1. Unit Kompetensi yang

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU PENILAIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN KODE UNIT KOMPETENSI F45.EST BJ.02.001.01

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN PERMUKAAN (SURFACE COURSE) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Area dari keselamatan kerja dalam dunia rekayasa mencakup keterlibatan manusia baik para pekerja, klien, maupun pemilik perusahaan. Menurut Goetsch

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI...

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Kode Unit : 1.2 Judl Unit : Melaksanakan Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan Ketentuan Mutu 1.3 Deskripsi Unit : Unit ini menggambarkan ruang lingkup pengetahuan,

Lebih terperinci

1. Metoda Penilaian Pengetahuan. a. Tes Tertulis. b. Tes Wawancara BAB I KONSEP PENILAIAN. 1.1 Latar Belakang

1. Metoda Penilaian Pengetahuan. a. Tes Tertulis. b. Tes Wawancara BAB I KONSEP PENILAIAN. 1.1 Latar Belakang BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang- Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses dari manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, kemudian dilanjutkan proses pemeringkatan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K) STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan Kode SKKNI : Pengawasan Jalan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jalan (Site Inspector of Roads) : INA.5211.322.05 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metoda Penilaian...

DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metoda Penilaian... DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3 3. Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 Meter a) Pengukuran dan 1) Gangguan kesehatan akibat kondisi 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja Pematokan kerja secara umum yang standar 2) Kecelakaan akibat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metoda Penilaian...

DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metoda Penilaian... DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Prisca Andarini 1, Widodo Hariyono 1,2 Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 #7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN BAB III METODE & DATA PENELITIAN 3.1 Distribusi Jaringan Tegangan Rendah Pada dasarnya memilih kontruksi jaringan diharapkan memiliki harga yang efisien dan handal. Distribusi jaringan tegangan rendah

Lebih terperinci

PENGANTAR. Materi Pelatihan Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan

PENGANTAR. Materi Pelatihan Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan PENGANTAR Paradigma baru peningkatan kualitas tenaga kerja bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu standar kompetensi kerja, pelatihan berbasis kompetensi serta sertifikasi kompetensi oleh lembaga yang independen.

Lebih terperinci

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.226.00. Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL FORMULA CAMPURAN KERJA BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian Nama Jabatan : Pengawasan Jalan / Jembatan : Kepala Supervisi Pekerjaan Jalan/Jembatan (Chief Supervision Engineer of Roads/Bridges) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

K3 Konstruksi Bangunan

K3 Konstruksi Bangunan K3 Konstruksi Bangunan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan,

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MENGHITUNG VOLUME HASIL PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembangunan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI F45.TLBA.01.002.02

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Kebutuhan dan Syarat APD Dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan penulis di Instalasi Laundry Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta, dalam

Lebih terperinci

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H.494250.007.01 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG MATERI PELATIHAN ERAI KOMPETENI EKTOR KONTRUKI U EKTOR IPIL JAATAN KERJA PELAKANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG MELAKANAKAN PEKERJAAN PERIAPAN KODE UNIT KOMPETENI: F.4XXXX.003. 02 UKU PENILAIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian yang hanya satu kali yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL FORMULA CAMPURAN KERJA BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN BAWAH (SUB BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN CONTOH... [Logo & Nama Perusahaan] RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) [digunakan untuk

Lebih terperinci

1. Menyiapkan upaya penyelamatan

1. Menyiapkan upaya penyelamatan KODE UNIT : O.842340.039.01 JUDUL UNIT : MengikutiOperasi Penyelamatan DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk ambil bagian/ikut dalam kegiatan penyelamatan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN KABUPATEN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN KABUPATEN BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3

PENGELOLAAN OPERASI K3 PENGELOLAAN OPERASI K3 Bahan Kuliah Fakultas : Teknik Program Studi : Teknik Industri Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : TIN 211 Nama Mata Kuliah : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI NO. KODE : INA.5230.223.23.02.07 BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

PT.AMAN BERKAH SEJAHTERA

PT.AMAN BERKAH SEJAHTERA JSA Worksheet Form PT.AMAN BERKAH SEJAHTERA No DESKRIPSI PEKERJAAN POTENSIAL BAHAYA MITIGASI si Penangkal Petir Menggunakan sarung tangan kain dan APD wajib lainnya seperti Safety Helmet,Safety Shoes,

Lebih terperinci