PENGARUH SKABIES TERHADAP PRESTASI BELAJAR SANTRI DI SEBUAH PESANTREN DI KOTA MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SKABIES TERHADAP PRESTASI BELAJAR SANTRI DI SEBUAH PESANTREN DI KOTA MEDAN"

Transkripsi

1 Artikel Asli PENGARUH SKABIES TERHADAP PRESTASI BELAJAR SANTRI DI SEBUAH PESANTREN DI KOTA MEDAN Sudarsono*, Chairiyah Tanjung*, Salia Lakswinar*, Elvi Andriani Yusuf** *Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas Sumatera Utara **Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara RSUP H. Adam Malik - Medan ABSTRAK Gejala subyektif utama skabies adalah rasa gatal yang hebat terutama pada malam hari. Pada anak sekolah, hal ini akan menyebabkan gangguan tidur sehingga pagi harinya anak tampak lelah dan lesu. Selain itu, rasa gatal menyebabkan keinginan untuk menggaruk yang akan menganggu konsentrasi belajar. Semua ini tentu akan berdampak terhadap prestasi belajar anak. Mengetahui pengaruh skabies terhadap prestasi belajar santri di sebuah pesantren di kota Medan. Penelitian bersifat analitik dengan rancangan potong lintang yang dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2011 melibatkan 50 santri pasien skabies. Terhadap subyek penelitian ditelusuri nilai rapor sebelum menderita skabies yaitu nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2009/2010 dan nilai rapor saat menderita skabies yaitu nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 dan dilakukan analisis statistik dengan uji t dependent. Prestasi belajar santri sebelum menderita skabies lebih tinggi dibandingkan saat menderita skabies. Kesimpulan : Skabies dapat menyebabkan prestasi belajar anak menurun. (MDVI 2012; 39/ 3: ) Kata kunci: skabies, nilai rapor ABSTRACT Korespondensi : Jl. Bunga Lau No.17 Medan Telp sudarsono89@yahoo.com The main subjective symptom of scabies is a severe itchy especially at night. In the students, this will disturb their sleep that the next morning they will look tired and weak. In addition, the feeling of itchy causes desire to scratch that it will disturb learning concentration. All of these will of course bring an impact on the students' learning achievement. To examine the influence of scabies on the learning achievement of the santri in a pesantren in the city of Medan. This is an analytical study with cross-sectional design conducted from January to February 2011 involving 50 santries developing scabies. The mark of the reports of the santries before developed the scabies in odd semester of 2009/2010 was compared with those of 2010/2011 after they developing scabies. Then the mark of both odd semesters was statistically analyzed through t dependent test. The learning achievement of the santries before developing scabies was higher than that after developing scabies. Conclusion : Scabies can make the learning achievement of the santries decrease. (MDVI 2012; 39/3: ) Key words: scabies, learning achievement 108

2 MDVI Vol. 39 No. 3 Tahun 2012; PENDAHULUAN Skabies merupakan penyakit infestasi ektoparasit pada manusia yang disebabkan Sarcoptes scabiei varietas hominis (S. scabiei). 1-3 Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan diperkirakan lebih dari 300 juta orang setiap tahunnya terinfeksi S. scabiei. 1,4,5 Di beberapa negara berkembang prevalensinya dilaporkan berkisar antara 6-27% dari populasi umum. 6,7 Skabies menyerang semua ras dan kelompok umur dan yang tersering adalah kelompok anak usia sekolah dan dewasa muda (remaja). 1,6,7 Penelitian oleh Inair dkk. pada tahun 2002 terhadap 785 anak sekolah dasar di Turki mendapatkan 17 (2,2%) anak menderita skabies. 8 Penelitian potong lintang oleh Ogunbiyi dkk. pada tahun 2005 terhadap 1066 anak sekolah dasar di Ibadan, Nigeria mendapatkan 50 (4,7%) anak menderita skabies. 9 Pengumpulan data Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) tahun 2001 dari 9 rumah sakit di 7 kota besar di Indonesia memperoleh 892 pasien skabies dengan insidens tertinggi pada kelompok usia sekolah (5-14 tahun) sebesar 54,6%. 6 Data di pesantren Oemar Diyan tahun 2005 menunjukkan 287 (38,5%) dari 745 santri menderita skabies. Data di pesantren Al-Falah dan Ulumul Qu'ran tahun 2006 menunjukkan berturut-turut 108 (17,3%) dari 625 santri dan 125 (19,2%) dari 650 santri menderita skabies. 10 Dari rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan selama periode Januari - Desember 2008 terdapat 139 (2,94%) dari total pasien yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin yang didiagnosis sebagai skabies dan 57 (41%) di antaranya berusia 6-18 tahun (usia sekolah). Sedangkan pada periode Januari - Desember 2009 terdapat 153 (2,85%) dari total 5369 pasien yang didiagnosis sebagai skabies dan 54 (35,3%) di antaranya berusia 6-18 tahun (usia sekolah). Gejala subyektif utama pada skabies adalah rasa gatal yang hebat Pada awalnya gatal bersifat lokal dan ringan yang kemudian seiring dengan bertambahnya penyebaran tungau melalui migrasi atau akibat garukan, rasa gatal menjadi generalisata. 14,15 Gatal biasanya semakin hebat pada malam hari dan menyebabkan gangguan tidur sehingga pada pagi harinya anak tampak lelah dan lesu yang akan berpengaruh pada kegiatan anak termasuk proses belajar di sekolah. 6,7,13,16-18 Rasa gatal juga menimbulkan keinginan untuk menggaruk sehingga konsentrasi belajar dapat terganggu. Pada siang hari, rasa gatal biasanya menetap namun dapat ditoleransi. 19 Hal-hal tersebut di atas pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap prestasi belajar anak. Penelitian oleh Jackson dkk. pada tahun 2007 di Alagoas, Brazil mendapatkan 196 (9,8%) dari 2005 sampel dengan diagnosis skabies dan 72,4% di antaranya mengalami gangguan tidur akibat rasa gatal. 20 Rasa gatal disebabkan oleh aktivitas tungau yang menimbulkan iritasi dan skibala tungau yang bersifat antigenik. 6,11 Reaksi alergi terhadap tungau atau produknya berperan penting dalam perkembangan lesi dan timbulnya rasa gatal. Terdapat bukti yang mendukung keterlibatan hipersensitivitas tipe cepat dan tipe lambat. Uji kulit dengan ekstrak tungau memberikan hasil samar, namun uji intradermal timbul reaksi hipersensitivitas tipe yang sering dijumpai pada pasien skabies beberapa bulan setelah infeksi. 13 Keterlibatan hipersensitivitas tipe lambat didukung oleh adanya perubahan histologi pada papul dan nodulus yang meradang dengan infiltrat yang dominan adalah limfosit T. 6,11,13 Tingginya kejadian skabies di pesantren mungkin menyebabkan terganggunya proses belajar sehingga prestasi belajar santri menurun. Data di 3 pesantren di kabupaten Aceh Besar yaitu pesantren Oemar Diyan, Al-Falah, dan Ulumul Qu'ran tahun 2006 mendapatkan 15,5% dari 520 santri pasien skabies yang nilai rapornya menurun bahkan di antaranya tidak naik kelas dan tidak lulus ujian akhir. 10 Dari pemaparan di atas, tampak ada pengaruh skabies terhadap prestasi belajar. Sepengetahuan penulis sampai saat ini belum ada penelitian mengenai pengaruh skabies terhadap prestasi belajar, karena itu penulis tertarik untuk meneliti pengaruh skabies terhadap prestasi belajar. METODE Penelitian ini merupakan studi potong lintang, bersifat analitik yang dilaksanakan di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan pada santri dengan jenjang pendidikan Tsanawiyah (sekolah lanjutan tingkat pertama/sltp) dan Aliyah (sekolah menengah umum/smu) mulai bulan Januari - Februari Subyek penelitian adalah santri sejumlah 50 orang yang mengalami skabies dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yakni santri yang menderita skabies minimal 3 bulan sebelum ujian semester dan mendapat persetujuan orang tua atau wali. Kriteria eksklusi yakni santri yang duduk di kelas I SLTP, menderita anemia, dermatitis atopik, psoriasis, prurigo nodularis, atau liken simpleks kronik serta ada orang tua (ayah atau ibu) atau saudara kandung yang meninggal dunia dalam 6 bulan terakhir saat ujian semester. Diagnosis skabies ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan dermatologis, dan pemeriksaan penunjang dengan kerokan kulit untuk menemukan tungau S. scabiei dalam berbagai stadium atau skibala. Diagnosis skabies ditegakkan jika terdapat 2 dari 4 tanda kardinal berikut yaitu (1) gatal terutama malam hari, (2) ditemukan lesi kulit yang khas pada tempat predileksi, (3) adanya riwayat anggota keluarga atau teman yang menderita kelainan yang sama, serta (4) ditemukan S. scabiei dalam berbagai stadium atau skibala. Intensitas gatal dinilai berdasarkan beratnya rasa gatal 109

3 Sudarsono dkk. Pengaruh skabies terhadap prestasi belajar santri di sebuah pesantren di kota Medan yang ditimbulkan skabies. Dikatakan intensitas ringan jika gatal kadang mengganggu tidur malam hari (< 3 hari/ minggu). Intensitas sedang jika gatal sering mengganggu tidur malam hari (4-6 hari/minggu). Intensitas berat jika gatal mengganggu tidur sepanjang malam (terus menerus). Nilai rapor diperoleh dari guru. Nilai rapor yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2009/2010 sebelum menderita skabies dan nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 saat menderita skabies. Pengolahan data menggunakan program statistical programme for socials sciences (SPSS) versi Untuk menilai perbedaan prestasi belajar santri sebelum dan saat menderita skabies dilakukan uji t dependent dengan batas kemaknaan sebesar 5%. HASIL PENELITIAN Pada penelitian ini, tidak ditemukan tungau S. scabiei atau skibala pada pemeriksaan kerokan kulit. Hal ini karena jumlah tungau yang terdapat pada setiap pasien skabies klasik hanya sedikit yakni sekitar 12 tungau. 21,22 Subyek penelitian seluruhnya adalah santri laki-laki dan yang terbanyak adalah kelompok usia tahun dengan rerata usia 14,64 ± 1,64 tahun. Sebanyak 48% subyek duduk di kelas II SLTP. Rerata lama sampel menderita skabies adalah 8,96 ± 3,01 bulan (tabel 1). Rerata nilai rapor subyek sebelum dan saat menderita skabies berturut-turut 5,88 dan 5,40 (tabel 2). Tabel 1. Sebaran karakteristik santri menderita skabies (n = 50) No Variabel Jumlah Persentase (%) 1 Usia (tahun) Kelas II Tsanawiyah III Tsanawiyah III Intensif (I Aliyah) Lama Sakit (bulan) membuktikan prestasi belajar sebelum menderita skabies lebih tinggi dibandingkan dengan saat menderita skabies pada kelompok santri yang sudah menderita skabies selama 0-6 bulan maupun 7-12 bulan. (tabel 3). menunjukkan bahwa pada santri dengan intensitas gatal ringan dan sedang, prestasi belajar sebelum menderita skabies lebih tinggi secara bermakna dibandingkan saat menderita skabies. Sedangkan pada kelompok santri dengan intensitas gatal berat, prestasi belajar juga lebih tinggi sebelum menderita skabies dibandingkan saat menderita skabies tetapi perbedaan tersebut tidak bermakna (tabel 4). menunjukkan prestasi belajar santri sebelum menderita skabies lebih tinggi dibandingkan saat menderita skabies (tabel 5). PEMBAHASAN Data KSDAI tahun 2001 menunjukkan bahwa dari 892 pasien skabies, 566 (63,45%) adalah laki-laki dan 326 (36,55%) perempuan, 6 sedangkan penelitian Muzakir di tiga pesantren di kabupaten Aceh Besar tahun 2007 yang memperoleh 28 (36,36%) laki-laki dan 49 (63,64%) perempuan dari 77 pasien skabies. 10 Penelitian ini hanya pada 50 santri laki-laki dengan skabies, karena tidak mendapat izin dari pimpinan pesantren untuk meneliti santri perempuan. Usia subyek penelitian berkisar dari 12 tahun sampai 18 tahun dan yang terbanyak berusia 13 tahun (32%) dan 14 tahun (20%). Hasil penelitian ini serupa dengan data KSDAI tahun 2001, kelompok usia 5-14 tahun menduduki jumlah terbanyak yaitu sebesar 54,60%. 6 Berbeda dengan penelitian Muzakir yakni usia 16 tahun dan 18 tahun menduduki jumlah terbanyak, masing-masing 16 orang (20,78%). 10 Subyek penelitian duduk di kelas II Tsanawiyah, III Tsanawiyah, dan III Intensif (I Aliyah) dan yang terbanyak duduk di kelas II Tsanawiyah yakni 24 (48%) orang. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Muzakir dengan Tabel 2. Nilai rapor santri sebelum dan saat menderita skabies (n = 50) Sebelum menderita skabies Saat menderita skabies Mean SD Maksimum Minimum Mean SD Maksimum Minimum Nilai rapor 5,88 1,24 8,22 3,83 5,40 1,24 8,43 3,50 Tabel 3. Pengaruh lamanya santri menderita skabies terhadap prestasi belajar (n = 50) Lamanya menderita n Nilai rapor sebelum Nilai rapor saat p-value * skabies menderita skabies menderita skabies 0-6 bulan 15 6,36±1,33 5,68±1,14 0, bulan 35 5,68±1,16 5,28±1,28 0,0001 * Uji t dependent 110

4 MDVI Vol. 39 No. 3 Tahun 2012; Tabel 4. Pengaruh intensitas gatal akibat skabies terhadap prestasi belajar santri (n=50) Intensitas gatal akibat skabies n Nilai rapor sebelum Nilai rapor saat p-value * menderita skabies menderita skabies Ringan 26 5,98±1,31 5,52±1,14 0,0001 Sedang 18 5,66±1,20 5,12±1,37 0,0001 Berat 6 6,13±1,14 5,77±1,31 0,31 *Uji t dependent Tabel 5. Perbandingan prestasi belajar santri sebelum dan saat menderita skabies Sebelum menderita skabies Saat menderita skabies p-value* Nilai raport 5,88±1,24 5,40±1,24 0,0001 *Uji t dependent pasien skabies terbanyak duduk di kelas III SMU, yakni 23 (29,87%) orang. 10 Perbedaan ini mungkin disebabkan karena adanya perasaan malu santri senior di pesantren Ar- Raudhatul Medan untuk berobat, karena ada anggapan di pesantren bahwa yang mengalami penyakit kulit adalah santri yang kurang menjaga kebersihan diri. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa baik pada kelompok santri yang sudah menderita skabies selama 0-6 bulan maupun pada kelompok yang telah menderita selama 7-12 bulan, terdapat perbedaan prestasi belajar sebelum dan saat menderita skabies. Prestasi belajar sebelum menderita skabies lebih tinggi dibandingkan saat menderita skabies. Perbedaan prestasi tersebut pada kelompok santri yang sudah menderita skabies selama 7-12 bulan lebih bermakna dibandingkan dengan kelompok santri yang menderita skabies selama 0-6 bulan. Sehingga dapat diperkirakan bahwa semakin lama seseorang menderita skabies akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap prestasi belajar. Pada tabel 4 dapat dilihat kelompok santri dengan intensitas gatal ringan dan sedang, memiliki prestasi belajar lebih tinggi secara bermakna sebelum menderita skabies dibandingkan saat menderita skabies. Sedangkan pada kelompok santri dengan intensitas gatal berat, prestasi belajar juga lebih tinggi sebelum menderita skabies dibandingkan saat menderita skabies meskipun perbedaan tersebut tidak bermakna. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah sampel yang kecil pada kelompok tersebut. Pada tabel 5 terlihat prestasi belajar santri yang lebih baik secara bermakna (p=0,0001) sebelum menderita skabies. Keadaan ini dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar. 23 Gangguan kondisi fisiologis pada santri yang menderita skabies berupa rasa gatal terutama malam hari yang akan menyebabkan gangguan tidur, sehingga pada pagi harinya anak tampak lelah dan lesu serta konsentrasi belajar anak mungkin terganggu. 6,7,13,16,17 KESIMPULAN Skabies dapat menyebabkan prestasi nilai rapor anak menurun. Untuk itu diperlukan pengobatan yang tepat dan yang lebih penting adalah tindakan pencegahan terutama bagi anak yang berada di lingkungan padat seperti pesantren. DAFTAR PUSTAKA 1. Gunawan H. Infestasi parasit pada kulit yang sering terjadi. Disampaikan pada simposium skin and sexually transmitted infection updates in daily practice, Bandung, 15 November, Carder KR. Fungal infections, infestations and parasitic infections in neonates. Dalam : Eichenfield LF, Frieden IJ, Esterly NB, penyunting. Neonatal dermatology. Edisi ke-2. China: Elseiver Inc.; h Soedarto M. Skabies. Dalam : Daili SJ, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, penyunting. Penyakit menular seksual. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; h Stone SP, Goldfard JN, Bacelien RE. Scabies, other mites, and pediculosis. Dalam : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrick s dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: McGrawHill Inc.; h Chosidow O. Scabies. N Engl J Med. 2006; 354: Tabri F. Skabies pada bayi dan anak. Dalam : Boediardja SA, Sugito TL, Kurniati DD, Elandari, penyunting. Infeksi kulit pada bayi dan anak. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; h Sungkar S. Skabies. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia; h Inair I, Sahin MT, Gunduz K, Dinc G, Turel A, Ozturkcan S. Prevalence of skin conditions in primary school children in Turkey: Differences based on sosioeconomic factors. Pediatric Dermatol. 2002; 19: Ogunbiyi AO, Owoaje E, Ndahi A. Prevalence of skin disorders 111

5 Sudarsono dkk. Pengaruh skabies terhadap prestasi belajar santri di sebuah pesantren di kota Medan in school children in Ibadan, Nigeria. Pediatric Dermatol. 2005; 22: Muzakir. Faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit skabies pada pesantren di Kabupaten Aceh Besar tahun Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara, Walton SF, Currie BJ. Problems in diagnosing scabies, a global disease in human and animal populations. Clin Microbiol Rev. 2007; 20: Wooltorton E. Concerns over lindane treatment for scabies and lice. CAMJ. 2003; 168: Burns DA. Diseases caused by arthropods and other noxious animals. Dalam : Champion RH, Burton JL, Burns DA, Breathnach SM, penyunting. Textbook of dermatology. Edisi ke-2. Volume 2. Italia: Rotolito Lombarda; h Habif TP. Clinical dermatology. Edisi ke-3. Missouri: Mosby- Year Book; h Leone PA. Pubic lice and scabies. Dalam : Holmes KK, Sparling PF, Stamm WE, Piot P, Wasserheit JN, Corey L, dkk, penyunting. Sexually transmitted diseases. Edisi ke-4. Volume 1. China: McGrawHill; h Pardo RJ, Kerdel FA. Parasites, arthropods, and hazardous animals of dermatologic significance. Dalam : Moschella SL, Hurley HJ, penyunting. Dermatology. United States of America: WB Saunders Company h McLeod J, Embil JM, Plourde P, Gates N. Scratching out the problem: scabies. Canadian J. 2003; James WD, Berger TG, Elston DM. Andrew s diseases of the skin clinical dermatology. Edisi ke-10. Kanada: Elseiver Inc.; h Rahmawati N. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit skabies terhadap perubahan sikap pasien dalam pencegahan penularan penyakit skabies pada santri di pondok pesantren Al-Amin Palur Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah, Jackson A, Heukelbach J, Filho AFS, Junior EBC, Feldmeier H. Clinical features and associated morbidity of scabies in a rural community in Alagoas, Brazil. Trop Med and Int Health. 2007; 12: Johnston G, Sladden M. Scabies: diagnosis and treatment. BMJ. 2005; 331: Vorou R, Remoudaki HD, Maltezou HC. Nosocomial scabies. J Hospital Inf. 2007; 65: Farokah, Suprihati, Suyitno S. Hubungan tonsilitis kronik dengan prestasi belajar pada siswa kelas II Sekolah Dasar di kota Semarang. Cermin Dunia Kedokteran. 2007; 155:

BAB I PENDAHULUAN. dan diperkirakan lebih dari 300 juta orang setiap tahunnya terinfeksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan diperkirakan lebih dari 300 juta orang setiap tahunnya terinfeksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Skabies merupakan penyakit infestasi ektoparasit pada manusia yang disebabkan Sarcoptes scabiei varietas hominis (S. scabiei). 1-3 Penyakit ini tersebar di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Skabies Skabies merupakan penyakit infestasi ektoparasit pada manusia yang disebabkan S. scabiei varietas hominis. 1-3 Istilah skabies berasal dari bahasa Latin yang berarti

Lebih terperinci

PROFIL SKABIES DIPOLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

PROFIL SKABIES DIPOLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012 PROFIL SKABIES DIPOLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012 1 I Made Erik Sastra Gunawan 2 Renate T. Kandou 2 Herry E.J. Pandaleke 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Skabies adalah penyakit kulit pada manusia yang. disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Skabies adalah penyakit kulit pada manusia yang. disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Skabies adalah penyakit kulit pada manusia yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. hominis (Habif et al., 2011). Penyakit ini menular dari manusia ke manusia melalui

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara non klasikal.

Lebih terperinci

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU Norhalida Rahmi 1, Syamsul Arifin 2, Endang Pertiwiwati 3 1,3 Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik. Factors that Influence The Level of Quality of Life Atopic Dermatitis Patients

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik. Factors that Influence The Level of Quality of Life Atopic Dermatitis Patients Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik Retno Indrastiti 1, Ika Dyah Kurniati 1, Eka Oktaviani Saputri 1 *Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap darah yang berinfestasi di kulit kepala manusia, bersifat menetap dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

Profil skabies di poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-Desember 2013

Profil skabies di poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-Desember 2013 Profil skabies di poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-Desember 2013 1 Juliver S. Gabriel 2 Pieter L. Suling 2 Herry E. J. Pandaleke 1 Kandidat Skripsi Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK KEBERSIHAN DIRI DAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI PESANTREN KYAI GADING KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK KEBERSIHAN DIRI DAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI PESANTREN KYAI GADING KABUPATEN DEMAK HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK KEBERSIHAN DIRI DAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI PESANTREN KYAI GADING KABUPATEN DEMAK CORRELATION BETWEEN PERSONAL HYGIENE PRACTICE AND INCIDENCE OF SCABIES IN TRADIONAL ISLAMIC BOARDING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Skabies 1. Definisi Skabies adalah penyakit kulit yang banyak dialami oleh penduduk dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SKABIES DENGAN KUALITAS TIDUR DI PONDOK PESANTREN MIFTAKHURROSYIDIN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA SKABIES DENGAN KUALITAS TIDUR DI PONDOK PESANTREN MIFTAKHURROSYIDIN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan HUBUNGAN ANTARA SKABIES DENGAN KUALITAS TIDUR DI PONDOK PESANTREN MIFTAKHURROSYIDIN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RUTI ANNISA KUSUMASTUTI G0012198 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dermatitis atopik (DA) merupakan suatu penyakit peradangan kronik, hilang timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa bayi

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 KEPERAWATAN. Diajukan Oleh : NURMA RAHMAWATI J

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 KEPERAWATAN. Diajukan Oleh : NURMA RAHMAWATI J PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT SKABIES TERHADAP PERUBAHAN SIKAP PENDERITA DALAM PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-AMIN PALUR KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Heukelbach et al. 2006). Skabies terjadi pada kedua jenis kelamin, di segala usia,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Heukelbach et al. 2006). Skabies terjadi pada kedua jenis kelamin, di segala usia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit, yang umumnya terabaikan sehingga menjadi masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia (Heukelbach et al. 2006).

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS.

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS. BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Dari kerangka pemikiran di atas dapat dibuat bagian kerangka konsep sebagai berikut: Pasien AIDS Pola Penyakit Kulit Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pesantren adalah suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran-pelajaran agama Islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggalnya (Qomar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hominis (kutu mite yang membuat gatal). Tungau ini dapat menjalani seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Hominis (kutu mite yang membuat gatal). Tungau ini dapat menjalani seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skabies merupakan penyakit endemi yang menyerang masyarakat. Skabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. Hominis (kutu mite yang membuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit

I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

PERILAKU SANTRI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN ULUMU QUR AN STABAT

PERILAKU SANTRI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN ULUMU QUR AN STABAT HASSIILL PPEENEELLIITTIIAN PERILAKU SANTRI DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN ULUMU QUR AN STABAT Departemen Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain:

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain: BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain: 1. Jumlah santri Pondok Pesantren An Nawawi yang terdiagnosis menderita penyakit skabies

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya page 1 / 5 EDITORIAL BOARD empty page 2 / 5 Table of Contents No Title Page 1 The Differences between Lymphocyte Transformation Test with Drugs Patch Test in Drug Eruption Patients 2 Patch Test Patients

Lebih terperinci

Prevalensi dan Gambaran Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Skabies di Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Medan Tahun 2015

Prevalensi dan Gambaran Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Skabies di Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Medan Tahun 2015 Prevalensi dan Gambaran Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Skabies di Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Medan Tahun 2015 Oleh : MUTIA MAYWINSIH JAUHARI 120100293 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Universitas Sam Ratulangi Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Universitas Sam Ratulangi Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado. Profil penyakit infeksi kulit karena virus pada anak di Divisi Dermatologi Anak Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode tahun 2013-2015 1 Anthony S. Wibawa

Lebih terperinci

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 2009-2011 1 Ananias Malak 2 Herry E. J. Pandaleke 2 Marlyn. G. Kapantow 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO KIDUL KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO KIDUL KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO KIDUL KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang angka kejadiannya cukup tinggi di negara berkembang. Salah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang angka kejadiannya cukup tinggi di negara berkembang. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi parasit merupakan penyakit yang angka kejadiannya cukup tinggi di negara berkembang. Salah satu penyakit yang paling sering

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AS AD OLAK KEMANG SEBERANG KOTA JAMBI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AS AD OLAK KEMANG SEBERANG KOTA JAMBI TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AS AD OLAK KEMANG SEBERANG KOTA JAMBI TAHUN 2014 Eko ¹,Marta²* 1,2 STIKes Prima Prodi Kesehatan

Lebih terperinci

6. Laporan Hasil Uji Laboratorium Kimia Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL & PPM) Kelas 1 Medan...

6. Laporan Hasil Uji Laboratorium Kimia Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL & PPM) Kelas 1 Medan... 6. Laporan Hasil Uji Laboratorium Kimia Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL & PPM) Kelas 1 Medan... 7. Lembar Kuesioner Pengumpulan Data Pengaruh Sanitasi Lingkungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO KIDUL KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO KIDUL KABUPATEN MAGELANG HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO KIDUL KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan organ yang esensial, vital dan sebagai cermin kesehatan pada kehidupan. Kulit juga termasuk pembungkus elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh

Lebih terperinci

The Incidence of Conjunctivitis in Rural Hospital Compared with Urban Hospital 1 January-31 December 2013

The Incidence of Conjunctivitis in Rural Hospital Compared with Urban Hospital 1 January-31 December 2013 The Incidence of Conjunctivitis in Rural Hospital Compared with Urban Hospital 1 January-31 December 2013 Angka Kejadian Konjungtivitis di RS Pedesaan dibandingkan dengan RS Perkotaan 1 Januari -31 Desember

Lebih terperinci

NASKAH PENJELASAN KEPADA ORANG TUA / WALI PESERTA PENELITIAN. Pendidikan Dokter Spesialis Kulit di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

NASKAH PENJELASAN KEPADA ORANG TUA / WALI PESERTA PENELITIAN. Pendidikan Dokter Spesialis Kulit di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Lampiran. NASKAH PENJELASAN KEPADA ORANG TUA / WALI PESERTA PENELITIAN Selamat pagi/siang. Perkenalkan nama saya dr. Sudarsono. Saat ini saya sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Kulit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

Relationship between the Degree of Severity Atopic Dermatitis with Quality of Life Patiens in Abdul Moeloek Hospital Lampung

Relationship between the Degree of Severity Atopic Dermatitis with Quality of Life Patiens in Abdul Moeloek Hospital Lampung Relationship between the Degree of Severity Atopic Dermatitis with Quality of Life Patiens in Abdul Moeloek Hospital Lampung Archietobias MA, Sibero HT, Carolia N Medical Faculty of Lampung University

Lebih terperinci

VISI (2015) 23 (3)

VISI (2015) 23 (3) GAMBARAN TINGKAT STRES PENDERITA LIKEN SIMPLEKS KRONIK DI BEBERAPA KLINIK DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN DI KOTA MEDAN PADA BULAN FEBRUARI-MARET TAHUN 2015 Rudyn Reymond Panjaitan ABSTRACT This study

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 i KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 Oleh : YAATHAVI A/P PANDIARAJ 100100394 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (DepKes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (DepKes RI, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. anak usia sekolah (Amin et al., 2011) bahkan dikatakan. merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. anak usia sekolah (Amin et al., 2011) bahkan dikatakan. merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penyakit kulit sering dijumpai pada anak, terutama anak usia sekolah (Amin et al., 2011) bahkan dikatakan merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang.

Lebih terperinci

MENGENALI PATOGENESIS DAN PENYEBARAN SKABIES DI DAERAH BERIKLIM TROPIS DAN SUBTROPIS

MENGENALI PATOGENESIS DAN PENYEBARAN SKABIES DI DAERAH BERIKLIM TROPIS DAN SUBTROPIS LAPORAN KASUS MENGENALI PATOGENESIS DAN PENYEBARAN SKABIES DI DAERAH BERIKLIM TROPIS DAN SUBTROPIS Vanneetha Arivananthan 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (dr.vanneetha@gmail.com)

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017 FAKTOR RISIKO HYGIENE PERORANGAN SANTRI TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KULIT SKABIES DI PESANTREN AL- BAQIYATUSHSHALIHAT TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2017 Parman 1, Hamdani, Irwandi Rachman, Angga Pratama Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencegah kesakitan dan mencegah terjangkitnya penyakit terutama penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. mencegah kesakitan dan mencegah terjangkitnya penyakit terutama penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku untuk membersihkan diri sangatlah penting dalam upaya mencegah kesakitan dan mencegah terjangkitnya penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan kurangnya

Lebih terperinci

ABSTRAK PROFIL PENYAKIT PIODERMA PADA ANAK-ANAK SMP DI YAYASAN AL ISLAM HIDAYATULLAH KOTA DENPASAR, BALI

ABSTRAK PROFIL PENYAKIT PIODERMA PADA ANAK-ANAK SMP DI YAYASAN AL ISLAM HIDAYATULLAH KOTA DENPASAR, BALI ABSTRAK PROFIL PENYAKIT PIODERMA PADA ANAK-ANAK SMP DI YAYASAN AL ISLAM HIDAYATULLAH KOTA DENPASAR, BALI Infeksi kulit bakterial merupakan masalah kesehatan ketiga di Indonesia, infeksi kulit bakterial

Lebih terperinci

PENYAKIT DARIER PADA ANAK

PENYAKIT DARIER PADA ANAK PENYAKIT DARIER PADA ANAK dr. Imam Budi Putra, SpKK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H. ADAM MALIK M E D A N PENYAKIT DARIER PADA ANAK Pendahuluan

Lebih terperinci

GAMBARAN NILAI MANTOUX TEST PADA ANAK DENGAN RIWAYAT KONTAK DENGAN ORANG DEWASA SATU HUNIAN YANG MENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

GAMBARAN NILAI MANTOUX TEST PADA ANAK DENGAN RIWAYAT KONTAK DENGAN ORANG DEWASA SATU HUNIAN YANG MENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN GAMBARAN NILAI MANTOUX TEST PADA ANAK DENGAN RIWAYAT KONTAK DENGAN ORANG DEWASA SATU HUNIAN YANG MENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN Oleh : EFFI ROHANI N 100100053 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kulit banyak dijumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah perkembangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN KLINIK URTIKARIA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA URTIKARIA KRONIK

HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN KLINIK URTIKARIA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA URTIKARIA KRONIK HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN KLINIK URTIKARIA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA URTIKARIA KRONIK Rahmatun Nisa Husain 1, Sani Widjaja 2, Alfi Yasmina 3 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU PENGHUNI PANTI ASUHAN BAIT ALLAH MEDAN TERHADAP PENCEGAHAN SKABIES. Oleh : TRINYANASUNTARI MUNUSAMY

GAMBARAN PERILAKU PENGHUNI PANTI ASUHAN BAIT ALLAH MEDAN TERHADAP PENCEGAHAN SKABIES. Oleh : TRINYANASUNTARI MUNUSAMY GAMBARAN PERILAKU PENGHUNI PANTI ASUHAN BAIT ALLAH MEDAN TERHADAP PENCEGAHAN SKABIES Oleh : TRINYANASUNTARI MUNUSAMY 070100235 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 GAMBARAN PERILAKU

Lebih terperinci

Perbandingan Kejadian Skabies, Kebersihan Diri dan Higiene Sanitasi di Pesantren Poskestren dan Non Poskestren

Perbandingan Kejadian Skabies, Kebersihan Diri dan Higiene Sanitasi di Pesantren Poskestren dan Non Poskestren Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbandingan Kejadian Skabies, Kebersihan Diri dan Higiene Sanitasi di Pesantren Poskestren dan Non Poskestren 1) Sanny Nurfitrica, 2) Tony S. Djajakusumah,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. 33 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Lingkup ilmu : Ilmu penyakit kulit dan kelamin Lingkup lokasi : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Lingkup

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Royong I Surabaya terhadap 75 anak umur 2-14 tahun sejak 8 Juni-9 Agtustus

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Royong I Surabaya terhadap 75 anak umur 2-14 tahun sejak 8 Juni-9 Agtustus BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang prevalensi white dermographism dan kriteria mayor Hanifin dan Rajka di Klinik Pratama Gotong Royong I Surabaya

Lebih terperinci

POLA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA ANAK DI BAWAH 14 TAHUN DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA

POLA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA ANAK DI BAWAH 14 TAHUN DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA Artikel Asli POLA PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PADA ANAK DI BAWAH 14 TAHUN DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA Ratih Pramuningtyas, KalistaYuniar, Suci Widhiati, Indah Julianto, Harijono Kariosentono Bagian/SMF

Lebih terperinci

Tingkat Pengetahuan Mengenai Penyebab Skabies dan Hubungannya dengan Karakteristik Demografi Pesantren X, Jakarta Timur

Tingkat Pengetahuan Mengenai Penyebab Skabies dan Hubungannya dengan Karakteristik Demografi Pesantren X, Jakarta Timur Tingkat Pengetahuan Mengenai Penyebab Skabies dan Hubungannya dengan Karakteristik Demografi Pesantren X, Jakarta Timur Elisah Aulia, Saleha Sungkar Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas,bersifat kronis

BAB I PENDAHULUAN. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas,bersifat kronis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas,bersifat kronis residif, dengan karakteristik rasa gatal yang hebat dan sering terjadi kekambuhan. Umumnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN SKABIES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN SKABIES [ ARTIKEL REVIEW ] HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN SKABIES Pratiwi Aminah 1), Hendra Tarigan Sibero 2), Maya Ganda Ratna 3) 1) Medical Faculty Student University Of Lampung, 2) Medical Faculty

Lebih terperinci

PROFIL PSORIASIS DI POLIKLNIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012

PROFIL PSORIASIS DI POLIKLNIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012 PROFIL PSORIASIS DI POLIKLNIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012 1 Anggelina Moningka 2 Renate T. Kandou 2 Nurdjanah J. Niode 1 Kandidat Skripsi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu keganasan yang terjadi karena adanya sel dalam tubuh yang berkembang secara tidak terkendali sehingga menyebabkan kerusakan bentuk dan fungsi dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menurunkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menurunkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan yang besar dihampir semua negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Psoriasis adalah salah satu penyakit kulit termasuk dalam kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. Psoriasis adalah salah satu penyakit kulit termasuk dalam kelompok BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Psoriasis adalah salah satu penyakit kulit termasuk dalam kelompok dermatosis eritroskuamosa, bersifat kronis residif dengan lesi yang khas berupa plak eritema berbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronik, kambuhan, dan sangat gatal yang umumnya berkembang saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronik, kambuhan, dan sangat gatal yang umumnya berkembang saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronik, kambuhan, dan sangat gatal yang umumnya berkembang saat masa awal kanak-kanak dimana distribusi lesi ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013. 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian pulmonologi Ilmu

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN PENYAKIT SKABIES DI SD SURYOWIJAYAN Oleh: dr.ika Setyawati, M.Sc. NIK: 19841120201504173236 DIBIAYAI DANA FAKULTAS PRODI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesantren. Istilah pondok, mungkin berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. pesantren. Istilah pondok, mungkin berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pesantren merupakan induk dari pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman dan hal ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah.

Lebih terperinci

Rita S. Tanamal Mariani V. Lasut Herry E. J. Pandaleke

Rita S. Tanamal Mariani V. Lasut Herry E. J. Pandaleke POLA DAN INSIDENS PENYAKIT INFEKSI KULIT KARENA VIRUS DI DIVISI DERMATOLOGI ANAK POLIKLINIK KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2008 2012 Rita S. Tanamal Mariani V. Lasut

Lebih terperinci

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara PREVALENSI PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS DENGAN RIWAYAT MEROKOK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK (RSUP HAM) MEDAN PERIODE JANUARI 2009 DESEMBER 2009 Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH 070100443

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEDIKULOSIS KAPITIS TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWI SEKOLAH DASAR DESA BOGAK KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATUBARA

HUBUNGAN PEDIKULOSIS KAPITIS TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWI SEKOLAH DASAR DESA BOGAK KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATUBARA HUBUNGAN PEDIKULOSIS KAPITIS TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWI SEKOLAH DASAR DESA BOGAK KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATUBARA OLEH : RAFIDA ADELINA SIREGAR 120100018 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GAMBARAN BAYI BARU LAHIR DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RSUP H.ADAM MALIK PADA TAHUN Oleh : PRIYA DARISHINI GUNASEGARAN

GAMBARAN BAYI BARU LAHIR DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RSUP H.ADAM MALIK PADA TAHUN Oleh : PRIYA DARISHINI GUNASEGARAN GAMBARAN BAYI BARU LAHIR DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RSUP H.ADAM MALIK PADA TAHUN 2011 Oleh : PRIYA DARISHINI GUNASEGARAN 090100399 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 GAMBARAN BAYI

Lebih terperinci

PREVALENSI INFEKSI PROTOZOA USUS PADA PASIEN AIDS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: KHOR CHIANG WEI

PREVALENSI INFEKSI PROTOZOA USUS PADA PASIEN AIDS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: KHOR CHIANG WEI PREVALENSI INFEKSI PROTOZOA USUS PADA PASIEN AIDS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh: KHOR CHIANG WEI 070100239 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP PENINGKATAN RISIKO TERJADINYA DERMATITIS ATOPIK PADA REMAJA DI SMP NEGERI 8 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP PENINGKATAN RISIKO TERJADINYA DERMATITIS ATOPIK PADA REMAJA DI SMP NEGERI 8 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP PENINGKATAN RISIKO TERJADINYA DERMATITIS ATOPIK PADA REMAJA DI SMP NEGERI 8 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental.

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani,

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER (SCABIES RISK FACTORS IN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER)

FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER (SCABIES RISK FACTORS IN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER) FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER (SCABIES RISK FACTORS IN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER) 1 Novita Nuraini, 2 Rossalina Adi Wijayanti 1,2 Program Studi Rekam Medik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus di kalangan masyarakat. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus di kalangan masyarakat. Menurut World Health Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu penyakit yang mendapat perhatian khusus di kalangan masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO) 2013, lebih dari

Lebih terperinci

KARTHIKEYAN A/L KALIMUTU

KARTHIKEYAN A/L KALIMUTU KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI SPESIES BAKTERI YANG MENONJOL BAGI KASUS INFEKSI NOSOKOMIAL PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI DEPARTEMEN OBGYN RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN DARI JUNI 2012 HINGGA DESEMBER 2012

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI KAMAR PADAT DAN KAMAR TIDAK PADATDI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM PPMI ASSALAAM SURAKARTA

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI KAMAR PADAT DAN KAMAR TIDAK PADATDI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM PPMI ASSALAAM SURAKARTA PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN SKABIES DI KAMAR PADAT DAN KAMAR TIDAK PADATDI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM PPMI ASSALAAM SURAKARTA SKRIPSI Untukmemenuhisebagianpersyaratan Mencapaiderajatsarjana S-1 Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatitis Atopik (DA) adalah penyakit inflamasi pada kulit yang bersifat kronis dan sering terjadi kekambuhan. Penyakit ini terjadi akibat adanya kelainan pada fungsi

Lebih terperinci

PREVALENSI KOMPLIKASI TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh: YUEN KOK FOONG

PREVALENSI KOMPLIKASI TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh: YUEN KOK FOONG PREVALENSI KOMPLIKASI TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2009 Oleh: YUEN KOK FOONG 070100248 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan tentang hygiene adalah dasar tentang kebersihan dan akan mempengaruhi praktik hygiene seseorang. Permasalahan yang sering terjadi adalah ketiadaan motivasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 15 LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 15 LAMONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 5 LAMONGAN Lilis Maghfuroh, S.Kep., Ns., M.Kes.*, Fenty Dwi Anggraini**

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usia anak. Anak menjadi kelompok yang rentan disebabkan masih. berpengaruh pada tumbuh kembang dari segi kejiwaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. usia anak. Anak menjadi kelompok yang rentan disebabkan masih. berpengaruh pada tumbuh kembang dari segi kejiwaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kulit merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian khusus karena lebih dari 60% dalam suatu populasi memiliki setidaknya satu jenis penyakit kulit, khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang (cross sectional). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RSUP. HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RSUP. HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009 PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RSUP. HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009 Oleh : Hairil Azhar Bin Mohamad Nordin 070100444 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Skabies atau yang biasa disebut kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah kulit. 1,2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil. meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil. meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai dalam melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Ini terjadi karena banyaknya infeksi oportunistik yang menyebabkan HIV/AIDS semakin berat. Sejalan dengan berkembangnya

Lebih terperinci

Hubungan Jenis Kelamin dan Tingkat Pegetahuan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

Hubungan Jenis Kelamin dan Tingkat Pegetahuan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember Hubungan Jenis Kelamin dan Tingkat Pegetahuan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember Novita Nuraini 1, Rossalina Adi Wijayanti 2 # Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember Jln

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2009 Oleh: LIEW KOK LEONG

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI MALARIA DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM PANGLIMA SEBAYA TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR PERIODE

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI MALARIA DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM PANGLIMA SEBAYA TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR PERIODE ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI MALARIA DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM PANGLIMA SEBAYA TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR PERIODE 2006-2010 Sahala Triyanto S,2012. Pembimbing I : Budi Widyarto Lana,dr., M.H. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dermatitis atopik pada anak usia 0 7 tahun yang terpapar. diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dermatitis atopik pada anak usia 0 7 tahun yang terpapar. diperoleh kesimpulan sebagai berikut : BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai gambaran dermatitis atopik pada anak usia 0 7 tahun yang terpapar asap rokok di Rumah Sakit Gotong Royong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia terutama negara berkembang. Munculnya epidemik Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang akne. 2 Selain dari keluhan kosmetik, akne mempengaruhi setiap aspek kehidupan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang kesehatan psikodermatologi atau psikokutan berfokus pada interaksi antara pemikiran,

Lebih terperinci

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Vivit Erdina Yunita, 1 Afdal, 2 Iskandar Syarif 3

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract.  Vivit Erdina Yunita, 1 Afdal, 2 Iskandar Syarif 3 705 Artikel Penelitian Gambaran Faktor yang Berhubungan dengan Timbulnya Kejang Demam Berulang pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Anak RS. DR. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 Desember 2012 Vivit

Lebih terperinci

Vol. 3 No. 3 (2017) Journal of Agromedicine and Medical Sciences

Vol. 3 No. 3 (2017) Journal of Agromedicine and Medical Sciences Perbandingan Efektivitas Sabun Sulfur 10% dengan Salep 2-4 sebagai Pengobatan Tunggal dan Kombinasi pada Penyakit Skabies Comparison of the Effectiveness of 10% Sulfur Soap and 2-4 Ointment as Single Treatment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 5.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : o Penularan melalui darah o Penggunaan

Lebih terperinci