HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA AUTHORITATIVE DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU PADA REMAJA USIA TAHUN DI SMAN 1 BANDUNG ABSTRAK
|
|
- Widya Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA AUTHORITATIVE DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU PADA REMAJA USIA TAHUN DI SMAN 1 BANDUNG ABSTRAK Lastri Yeni Indra Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua Authoritative dengan Kemandirian Perilaku pada Remaja Usia tahun di SMAN 1 Bandung. Pembimbing : Dr. Poeti Joefiani, M. Si. Ketika individu berada pada fase remaja pertengahan, individu memerlukan kemandirian perilaku karena banyak keputusan keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang akan ia capai (Agustiani, 2006). Kemandirian perilaku dapat dilihat dari kemampuan mengambil keputusan sendiri, kekuatan terhadap pengaruh orang lain, dan self-reliance (Steinberg, 2014). Kemandirian remaja, salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua (Conger, 1991 dalam Suryadi & Damayanti, 2003). Orang tua dengan pola asuh authoritative memberikan tuntutan yang jelas pada anak dan juga responsif (Steinberg, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua authoritative dengan kemandirian perilaku pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan metode penelitian korelatif. Pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner dengan alat ukur yang mengacu pada teori Steinberg (2014) untuk alat ukur kemandirian perilaku dan teori Baumrind (Maccoby, 1980) untuk alat ukur pola asuh orang tua. Subjek penelitian adalah 85 siswa SMAN 1 Bandung yang berusia tahun yang memiliki orang tua dengan pola asuh authoritative. Berdasarkan uji korelasi, diketahui bahwa nilai p-value sebesar dimana p- value < 0.05, dengan demikian H0 ditolak, sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan antara pola asuh orang tua authoritative dengan kemandirian perilaku pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung. Kata Kunci : Pola asuh orang tua authoritative, kemandirian perilaku, remaja
2 PENDAHULUAN Kemandirian pada remaja menjadi hal yang penting untuk dibahas karena beberapa ahli Psikologi Perkembangan menekankan hal ini. Selain Steinberg, Santrock (2014) juga menjelaskan bahwa salah satu kunci kesuksesan remaja dalam beradaptasi dengan lingkungan adalah kemandirian. Menurut Steinberg (2014), ketika individu menginjak usia remaja, individu akan mengembangkan kemampuan kemandirian yang dapat dilihat dari aspek kemandirian emosional, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai. Remaja akan mengembangkan aspek kemandirian emosional terlebih dahulu pada usia remaja awal (10-13 tahun), dilanjutkan dengan mengembangkan aspek kemandirian perilaku pada usia remaja pertengahan (14-17 tahun), dan ketika kedua kemampuan ini telah berkembang dengan baik, barulah remaja akan mengembangkan aspek kemandirian nilai pada usia remaja akhir (18-21 tahun) (Steinberg, 2014). Kemandirian perilaku menjadi penting untuk dikembangkan pada fase remaja pertengahan karena remaja akan membuat keputusan keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin remaja capai yang akan berpengaruh untuk kehidupan remaja nantinya (Agustiani, 2006). Kemandirian perilaku dapat dilihat dari tiga hal, yakni kemampuan remaja membuat keputusan sendiri, remaja telah memiliki kekuatan terhadap pengaruh orang lain, dan memiliki self-reliance (Steinberg, 2014). Perkembangan kemandirian dipengaruhi oleh budaya, karena tiap budaya memiliki harapan usia yang berbeda agar remaja memiliki kemampuan kemandirian. Sebuah studi membandingkan antara budaya Asia dan budaya Anglo. Didapatkan hasil pada budaya Anglo (budaya Barat) yang anak remaja dan orang tuanya tinggal di Amerika, Australia,
3 dan Hongkong memiliki harapan kemandirian yang lebih cepat daripada kultur Asia (budaya Timur) yang anak dan remajanya juga tinggal di negara yang sama (Feldman & Quatman, 1988; Rosenthal & Feldman, 1991 dalam Steinberg, 2014). Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melihat lebih dalam bagaimana kemandirian remaja pada budaya Timur dalama hal ini di Indonesia. SMAN 1 Bandung merupakan salah satu SMA favorit yang ada di kota Bandung. Salah satu visi SMAN 1 Bandung adalah mewujudkan sumber daya manusia yang berprestasi dan berbudi pekerti baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan staf bagian kurikulum di SMAN 1 Bandung, diketahui bahwa untuk mewujudkan visi ini maka perlu ditanamkan adanya nilai - nilai kemandirian pada diri siswa, khususnya kemandirian perilaku. SMAN 1 Bandung sudah berupaya dalam mengembangkan kemandirian perilaku siswa. Melihat besarnya perhatian SMAN 1 Bandung terhadap penanaman nilai nilai kemandirian pada diri siswanya, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai kemandirian yang ada di remaja SMAN 1 Bandung sendiri. Peneliti kemudian melakukan wawancara terhadap tiga orang remaja SMAN 1 Bandung. Wawancara dilakukan pada VO (17 tahun), H (17 tahun), dan K (18 tahun). Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga remaja SMAN 1 Bandung dapat dinyatakan bahwa ketiga remaja sudah menunjukkan kemandirian perilaku. Usaha SMAN 1 Bandung dalam mewujudkan kemandirian perilaku ini tidak akan terwujud tanpa adanya peran serta orang tua remaja di SMAN 1 Bandung sendiri. Hal ini disebabkan karena perlakuan orang tua akan mempengaruhi seluruh perkembangan yang terjadi pada remaja, termasuk salah satunya adalah
4 kemandirian (Conger, 1991 dalam dalam Suryadi & Damayanti, 2003). Perlakuan orang tua ini akan tergambar dalam pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Terdapat empat pola asuh yakni pola pengasuhan authoritative, authoritarian, indulgent, dan indifferent (Steinberg, 2014). Pengelompokkan pola asuh ini didasarkan atas tingkat dimensi parental demandingness dan dimensi parental responsiveness yang diterapkan oleh orang tua kepada anak. Parental responsiveness merupakan derajat dimana orang tua merespon kebutuhan anak dengan menerima dan mendukung anak (Steinberg, 2014). Sedangkan parental demandingness merupakan sejauh mana harapan dan tuntutan orang tua kepada anak agar anak bersikap dewasa dan bertanggung jawab (Steinberg, 2014).. Orang tua dengan pola asuh authoritative, menunjukkan perilaku parental demandingness dan parental responsiveness yang tinggi (Steinberg, 2014). Orang tua dengan pola asuh authoritative akan dapat membantu remaja mengembangkan kemampuan kemandirian perilakunya, karena orang tua dengan pola asuh authoritative akan memberikan kesempatan bagi remaja untuk mengatasi masalahnya, namun tetap mengawasi remaja. Peneliti melihat bahwa ketiga remaja SMAN 1 Bandung yang memiliki kemandirian perilaku berasal dari orang tua yang menerapkan parental demandingness dan parental responsiveness yang sama-sama tinggi sehingga peneliti tertarik untuk melihat lebih dalam bagaimana hubungan antara kemandirian perilaku dengan pola asuh orang tua yang authoritative pada remaja di SMAN 1 Bandung. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian non eksperimental dengan menggunakan metode korelasional. Peneliti mencoba untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan antara pola asuh orang tua authoritative dengan kemandirian pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung. Besarnya hubungan antara
5 pola asuh orang tua authoritative dengan kemandirian pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung didasarkan pada koefisien korelasi. Data yang akan dikumpulkan oleh peneliti bersifat kuantitatif. Partisipan Sampel pada penelitian ini adalah remaja SMAN 1 Bandung yang berusia tahun dan tinggal bersama dengan kedua orang tua sejak lahir. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling quota convenience. Peneliti mengelompokkan populasi siswa ke dalam kategori kelas X, XI, dan XII. Kemudian, peneliti mengambil masing-masing satu kelas sebagai sampel penelitian. Teknik sampling quota convenience yang dilakukan dalam pengambilan kelas diambil berdasarkan ketersediaan teknis. Menurut Fraenkel et al (2012:103) untuk penelitian korelasional dibutuhkan sekurang - kurangnya 50 orang sebagai sampel yang representatif. Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner pada 100 orang siswa SMAN 1 Bandung dan kemudian setelah pengembalian kuesioner, diketahui bahwa 85 orang memiliki pola asuh orang tua authoritative. Dengan demikian, 85 orang siswa SMAN 1 Bandung menjadi responden pada penelitian ini. Pengukuran Peneliti mengembangkan alat ukur pola asuh orang tua dari penelitian sebelumnya oleh Fitrianti (2004) yang berdasarkan teori Baumrind (dalam Maccoby, 1980). Sedangkan untuk alat ukur kemandirian perilaku, peneliti menurunkan dari teori Steinberg (2014). Alat Ukur Pola Asuh Orang Tua Alat ukur pola asuh orang tua terdiri atas 85 item yang terdiri atas dimensi parental demandingness dan dimensi parental responsiveness. Alat Ukur Kemandirian Perilaku Alat ukur kemandirian perilaku terdiri atas 40 item yang terdiri atas dimensi kemampuan mengambil keputusan sendiri, dimensi memiliki kekuatan
6 diri terhadap pengaruh orang lain, dan dimensi self-reliance. HASIL PENELITIAN Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan terhadap 85 responden yang memiliki pola asuh authoritative diperoleh data sebagai berikut : Nilai Sig. (2- tailed Hipotesi s Besar Korelas i Kriteri a Guilfor d ).027 H0 ditolak.239 Korelasi rendah Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai p-value sebesar dimana p-value < 0.05, dengan demikian H0 ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara pola asuh orang tua authoritative dan kemandirian perilaku pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung. Nilai korelasi sebesar yang menunjukkan derajat korelasi rendah menurut kriteria Guilford. Kemudian peneliti juga melakukan perbandingan terhadap korelasi dimensi kemampuan mengambil keputusan sendiri, dimensi memiliki kekuatan diri terhadap pengaruh orang lain, dan dimensi selfreliance dengan pola asuh authoritative. Berikut hasil yang peneliti peroleh : Di men si Nilai Sig. (2- tailed) Hipo tesis Be sar Kore lasi Kri teria Guil ford Kemam puan Meng ambil H0 dito lak Kore Lasi ren dah Kepu tusan Sendiri Keku atan terhadap Penga ruh Orang Lain H0 di te rima Kore lasi sang at ren dah
7 Self H0 di Kore Re te lasi Lian rima sang ce at ren dah Dari pengolahan data juga diketahui bahwa sebagian besar remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung memiliki kemandirian perilaku yang termasuk dalam kategori tinggi yakni 52.9% dan responden yang termasuk dalam kategori sedang sekitar 47.1%. Diperoleh pula data bahwa mayoritas responden dengan kemandirian perilaku tinggi juga termasuk dalam kategori tinggi pada masing masing dimensi. Dan mayoritas responden yang memiliki skor kemandirian perilaku sedang juga mayoritas memiliki skor yang sedang pada masing masing dimensi. PEMBAHASAN Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua authoritative dengan kemandirian perilaku pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung. Artinya orang tua dengan pola asuh authoritative dimana orang tua merespon kebutuhan remaja dengan menerima dan mendukung remaja (parental responsiveness) dan juga memberikan tuntutan kepada remaja (parental demandingness) ternyata mendorong remaja untuk memiliki kemandirian perilaku tinggi. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa nilai korelasi antara pola asuh orang tua authoritative dengan kemandirian perilaku adalah sebesar Dalam kriteria Guilford ini termasuk dalam derajat korelasi rendah. Peneliti berasumsi bahwa hal ini disebabkan pada usia remaja pertengahan yakni tahun merupakan masa transisi dimana remaja mulai melepaskan ketergantungannya pada orang tua dan kemudian lebih dekat dengan teman temannya atau peernya (Muangman dalam Sarwito, 2000). Dengan demikian, pola asuh orang tua bukan menjadi faktor tunggal dalam penentuan kemandirian perilaku pada remaja. Peneliti juga mendapatkan data bahwa dimensi kemampuan
8 mengambil keputusan sendiri merupakan dimensi yang paling berhubungan dengan pola asuh authoritative. Hal ini bisa dimengerti karena remaja sedang berada pada tahap formal operational menurut Piaget (Santrock, 2014). Pada tahap ini, remaja sedang mengembangkan kemampuan kognitif dalam beberapa hal, yakni memiliki peningkatan dalam kemampuan berpikir hipotesis, telah mampu memahami perspektif orang lain, dan juga telah mampu memberi pertimbangan akan saran dari orang lain (Steinberg, 2014). Demikian pula pada dimensi self-reliance. Dimensi ini menjadi dimensi yang juga memiliki korelasi yang rendah dengan pola asuh authoritative. Self reliance merupakan pengetahuan diri mengenai sejauh mana dirinya mampu menghadapi kesulitan dan tantangan dalam hidupnya khususnya dalam memenuhi tanggung jawab di sekolah dan di rumah. Meskipun remaja sudah mengembangkan self-reliance nya pada masa remaja pertengahan, ia tetap merasa masih membutuhkan orang lain dalam hal ini adalah peer untuk membantunya menghadapi masalah - masalah tertentu (W.A. Collins & Steinberg, 2006 dalam Steinberg, 2014). Hal inilah yang peneliti duga mempengaruhi rendahnya nilai korelasi antara self-reliance dengan pola asuh orang tua authoritative. Peneliti mendapatkan data bahwa dimensi kekuatan terhadap pengaruh orang lain merupakan dimensi yang paling kurang berhubungan dengan pola asuh authoritative. Hal ini juga bisa dimengerti karena pada usia remaja pertengahan, peer menjadi hal paling penting bagi remaja dan tekanan peer juga semakin kuat (Steinberg, 2014). Akibatnya, dalam beberapa pengambilan keputusan remaja masih dipengaruhi oleh peer. SIMPULAN Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, dapat ditarik simpulan bahwa terdapat hubungan antara kemandirian perilaku dengan pola asuh authoritative pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung. Namun,
9 korelasi antara kemandirian perilaku dengan pola asuh authoritative pada remaja usia tahun di SMAN 1 Bandung termasuk dalam kategori rendah menurut kriteria Guilford. Dari ketiga dimensi kemandirian perilaku, hanya dimensi pengambilan keputusan sendiri yang memiliki hubungan dengan pola asuh authoritative. SARAN Bagi orang tua yang ingin agar anak remajanya memiliki kemandirian perilaku yang tinggi, maka dapat menerapkan parental demandingness dan parental responsiveness dengan kadar yang sama sama tinggi. Demikian pula bagi ahli psikologi perkembangan yang memberikan saran untuk client yang meminta bantuan dalam meningkatkan kemandirian perilaku anak remajanya, maka dapat ditekankankan bahwa pemberian dukungan dan tuntutan kepada anak remaja harus diberikan dengan kadar yang sama sama tinggi. Untuk guru yang ingin agar siswanya memiliki kemandirian perilaku dapat menerapkan sistem pengajaran yang tidak hanya menuntut siswa untuk mencapai prestasi tertentu (parental demandingness) melainkan juga memberikan dukungan dan perhatian pada siswa (parental responsiveness). Hal yang juga perlu diperhatikan dalam tidak lanjut dari penelitian ini kepada para orang tua adalah pengawasan yang lebih ekstra kepada pilihan kegiatan anak remaja yang hanya sekedar mengikuti teman, mengingat dimensi kekuatan terhadap pengaruh orang lain merupakan dimensi terendah yang berhubungan dengan pola asuh authoritative. DAFTAR PUSTAKA
10 Agustiani, Hendriati Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama. Aprilia, Imas Diana Pengembangan Kemandirian Remaja Tunarungu. Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Pendidikan Indonesia. Available at (diakses pada 18 Februari 2015) P/JUR._PEND._LUAR_BIA SA/ IMAS_DIANA_APRILIA/A RTIKEL_1.pdf (diakses pada 18 Februari 2015) Brown, James Dean Likert Items and Scales of Measurement. University of Hawai i at Mānoa. Available at 34.pdf (diakses pada 15 Desember 2015) Budiman, Nandang Perkembangan Kemandirian pada Remaja. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Available at mbangan-kemandirianpdfd (diakses pada 30 Mei 2015) Christensen, Larry B, et al Research Method, Design, and Analysis 11 th ed. Boston : Pearson Fedora, Dian Ariella Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua terhadap Karakter Disiplin, Tanggung Jawab, dan Penghargaan pada Anak Usia Middle Childhood. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Available at tal/ s-pdf- Dian%20Ariella%20Fedora.p df (diakses pada 30 Mei 2015) Fitrianti, Rahmi Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua Authoritarian, Authoritative, Permissive, dan Indifferent dengan Penyesuaian Sosial Mahasiswa. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (tidak dipublikasikan) Fraenkel et al How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Friedenberg, Lisa Psychological Testing : Design, Analysis,
11 and Use. United Stated : Pearson. Gravetter, Frederick J dan Wallnau, Larry B Statistics for the Behavioral Science 8 th edition. New York : Wadsworth Cengage Learning. Guilford, J.P dan Fruchter, Benjamin Fundamental Statistics in Psychology and Education 6 th ed. New York : Mc Graw Hill Book Co. Inc. Kaplan and Sacuzzo Psychological Testing Principles, Applications and Issue. USA: Wadsworth Thomson Learning. Karma, I Nyoman Hubungan antara Pola Pengasuhan Orangtua dan Otonomi Remaja (Studi tentang Remaja Pertengahan Pada Budaya Sasak di Kabupaten Lombok Barat). Jurnal Psikologi Vol.9, No 1, Maret 2002 Kerlinger, F.N Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada Press. Lewin, Miriam Understanding Psychological Research. New York: John Wiley & Sons. Maccoby, Eleanor E Social Development: Psychological Growth and the Parent-child Relationship. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Nazir, Moh Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalila Indonesia. Neuman, W.L Basic of Social Research: Qualitative and Quantitative Approach 2 nd ed. Boston: Pearson Education. Pande, S.S. et al Correlation Between Diffuclty & Discrimination Indices of MCQs in Formative Exam in Physiology. South-East Asian Journal of Medical Education. 7(1): PPBDB Online Kota Bandung Info Sekolah SMA. Available at (diakes pada 4 Oktober 2015) Santrock, John W Adolescence 15 th edition. New York Mc Graw Hill Education. Sarwito, Sarlito Wirawan Psikologi Remaja Edisi
12 kelima. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Steinberg, L Adolescence 10 th ed. New York : Mc Graw Hill, Inc. Sudjana Metoda Statistika. Edisi Keenam. Bandung : Tarsito. Suryadi, Denrinch dan Damayanti, Cindy Perbedaan Tingkat Kemandirian Remaja Putri Yang Ibunya Bekerja Dan Tidak Bekerja. Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 1, Juni Available at org/article.php?article=62907 &val=4564 (diakses pada 18 Februari 2015) Anak. Muwazah vol. 1 No.1, Januari Juni Available at org/article.php?article= &val=6754&title=STEREO TIPE%20PERAN%20GEND ER%20BAGI%20PENDIDIK AN%20ANAK (diakses pada 18 Februari 2015) Waryanto, Budi dan Millafati, Yuan Astika Transformasi Data Skala Ordinal ke Interval dengan Menggunakan Makro Minitab. Informatika Pertanian Volume 15, Institut Pertanian Bogor. Available at go.id/warta-ip/pdf- file/4.budiwaryantoipvol- 15.pdf (diakses pada 30 September 2015) Zaduqisti, Esti Stereotipe Peran Gender bagi Pendidikan
HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si
HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR DYAH NURUL HAPSARI Dr. Poeti Joefiani, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada dasarnya setiap individu memerlukan
Lebih terperinciKata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran
Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah
Lebih terperinciTuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-nya, Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik
Lebih terperincikata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA AMANDA RIZKI NUR Dosen Pembimbing : Drs. Aris Budi Utomo, M.Si ABSTRAK Mahasiswa tentunya memiliki tugas perkembangan
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN EXA ALIFA BUDIYANTO ABSTRAK Ketika mahasiswa memasuki perguruan tinggi
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara strategi manajemen kelas dan prestasi akademik mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi pada siswa kelas XI-IPA SMAN X di Bandung. Teori
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN ORANG TUA DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HETEROSEKSEKSUAL
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN ORANG TUA DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HETEROSEKSEKSUAL Penelitian terhadap siswa bersusia (11-14 tahun) di SMP N X Indramayu Hernika Prihatina (190110100127)
Lebih terperinciGAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.
GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA 12-15 TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI 1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK Kemandirian
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA
STUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA ERVINI NATASYA MANGKUDILAGA LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI. 1
Lebih terperinciGAMBARAN GOAL MECHANISM AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MEMILIKI IPK TINGGI DAN AKTIF BERORGANISASI AGUS SUHENDRA
GAMBARAN GOAL MECHANISM AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MEMILIKI IPK TINGGI DAN AKTIF BERORGANISASI AGUS SUHENDRA ABSTRAK Pendidikan sangat penting dan dibutuhkan dalam
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X ARINA MARLDIYAH ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parenting task pada anak
Lebih terperinciGAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA
GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA Studi Deskriptif Mengenai Intensi untuk Melakukan Diet OCD Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaran dilihat dari Attitude Toward
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KECAMATAN JATINANGOR
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KECAMATAN JATINANGOR RINA ANDINI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi akan pentingnya kompetensi yang dimiliki oleh pegawai aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepanjang masa hidupnya, manusia mengalami perkembangan dari sikap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang masa hidupnya, manusia mengalami perkembangan dari sikap tergantung ke arah kemandirian. Pada mulanya seorang anak akan bergantung kepada orang-orang
Lebih terperinciStatistika Psikologi 1
Statistika Psikologi 1 Modul ke: 12 Korelasi: Pendahuluan Korelasi Pearson Product Moment Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Apakah korelasi itu? Uji Korelasi dalam
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN AININ RAHMANAWATI ABSTRAK Mahasiswa, sebagai anggota dari pendidikan tinggi
Lebih terperinciHubungan antara Gaya Pengasuhan Orangtua, Eksplorasi Religius, dan Komitmen Religius Mahasiswa
1 Hubungan antara Gaya Pengasuhan Orangtua, Eksplorasi Religius, dan Komitmen Religius Mahasiswa Mohammad Bisri*) *) Mohammad Bisri adalah dosen Program Studi Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan
Lebih terperinciPENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK
PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK Perkawinan saat ini diwarnai dengan gaya hidup commuter marriage. Istri yang menjalani
Lebih terperinciSTUDI KORELASI MENGENAI SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BANDUNG
STUDI KORELASI MENGENAI SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BANDUNG NYAYU NAZIHAH KHAIRUNNISA Dr. Indun Lestari Setyono, M.Psi.¹ Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK Penelitian mengenai kanker payudara menunjukkan bahwa penerimaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 12 Bandung yang beralamatkan di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 195, kelurahan Gegerkalong, kecamatan
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP RELASI LAWAN JENIS
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP RELASI LAWAN JENIS STUDI PADA SISWA YANG MENJADI SASARAN PROGRAM DOKTER CILIK SEHAT ISLAMI (DOKCIL SEKSI) IRZA AUKY DISTIANTY ABSTRAK Perilaku menyimpang yang dilakukan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS
HUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS ANGGI SEPTIA NIZARWAN ABSTRAK Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI KETERLIBATAN AYAH DALAM PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA KELUARGA DI TAHAP FAMILY WITH PRESCHOOL CHILDREN
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KETERLIBATAN AYAH DALAM PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA KELUARGA DI TAHAP FAMILY WITH PRESCHOOL CHILDREN GHEA RESTHA SIMASARI ABSTRAK Penelitian mengenai keterlibatan ayah
Lebih terperinciAbstrak. iii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bermaksud untuk meneliti bagaimana hubungan strategi manajemen kelas, dimana terdapat tiga bentuk strategi manajemen kelas, yaitu Authoritative, Authoritarian, dan Permissive. Peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan begitu banyak perguruan tinggi seperti
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK ISLAMIYAH DARUSSALAM BABAKAN KABUPATEN CIREBON SUNENGSIH ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK ISLAMIYAH DARUSSALAM BABAKAN KABUPATEN CIREBON SUNENGSIH ABSTRAK SUNENGSIH. Studi Deskriptif Mengenai Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas
Lebih terperinciGAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini
GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciThe Relationship Between Parenting Style With The Biology Learning Outcome in SMAN 99 Jakarta Students
BIOSFER 8 (1), 2015 / ISSN : 0853 2451 Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 99 Jakarta The Relationship Between Parenting Style With The Biology Learning Outcome in SMAN
Lebih terperinciSTUDI KORELASIONAL ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN OLEH ORANG TUA DENGAN SELF-ESTEEM
STUDI KORELASIONAL ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN OLEH ORANG TUA DENGAN SELF-ESTEEM BIDANG AKADEMIS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BINTI SALAMAH ABSTRAK Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciStatistika Psikologi 2
Statistika Psikologi 2 Modul ke: 11Fakultas Psikologi Korelasi Ganda: Analisis Statistika dengan SPSS Arie Suciyana S., M.Si. Program Studi Psikologi Uji KorelasiGanda (Multiple Correlation) Uji Korelasi
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI POLA ASUH DAN KEMAMPUAN MENUNDA KEPUASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH. Hapsari Wulandari
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI POLA ASUH DAN KEMAMPUAN MENUNDA KEPUASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Hapsari Wulandari Dibimbing oleh : Dra. Marisa F. Moeliono, M.Pd. ABSTRAK Pada masa usia prasekolah, salahsatu
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH S T A T I S T I K A
SILABUS MATA KULIAH S T A T I S T I K A Dosen: Dr. Budi Susetyo, M. Pd (0918) Dr. Juang Sunanto (0918) Drs. Iding Tarsidi, M. Pd (1723) Dra. Tjutju Soendari, M.Pd. ( ) Dra. Oom Siti Homdijah, M. Pd ( )
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
Lebih terperinciKata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer
ABSTRAK CHIKA ANINDYAH HIDAYAT. Gambaran Mengenai Iklim Organisasi pada Pegawai Biro Umum Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Iklim Organisasi merupakan sesuatu yang dihayati sebagai pengaruh subjektif
Lebih terperinciStatistika Psikologi 1
Modul ke: 11 Statistika Psikologi 1 Chi Square Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., M.Si. Asumsi dalam Statistika Asumsi adalah karakteristik yang diperlukan untuk menentukan dan
Lebih terperinciStatistika Psikologi 2
Modul ke: 09Fakultas Psikologi Statistika Psikologi 2 Analisis Regresi Linier Sederhana Arie Suciyana S., S.Si, M.Si Program Studi Psikologi Regresi Linier Sederhana (Simple Linear Regression) Uji (analisa)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu jenis pendekatan penelitian yang bersifat numerikal (Azwar, 004). Pendekatan kuantitatif ini
Lebih terperinciStatistika Psikologi 2
Statistika Psikologi 2 Modul ke: 14 Arie Fakultas Psikologi Memilih Uji Statistika yang Tepat Review 1 14 Suciyana S., S.Si., M.Si. Program Studi Psikologi KonsepDasar Pada penelitian terhadap pengaruh
Lebih terperinciHubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari
Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari Dibimbing Oleh : Dr.Ahmad Gimmy Prathama Siswandi, M.Si ABSTRAK
Lebih terperinciGAMBARAN ADVERSITY QUOTIENT PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG BERWIRAUSAHA. Kelly Yo Filla
GAMBARAN ADVERSITY QUOTIENT PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG BERWIRAUSAHA Kelly Yo Filla Azhar El Hami, S.Psi., M.Psi. T Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK
Lebih terperinciStatistika Psikologi 1
Modul ke: 09 Statistika Psikologi 1 Distribusi Sampel dan Uji Hipotesa Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. DISTRIBUSI SAMPEL DAN UJI HIPOTESA Hipotesa: pernyataan
Lebih terperinciHUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON ANJANA DEMIRA Program Studi Psikologi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN HIBURAN KOREA DENGAN BENTUK-BENTUK PERILAKU MODELING PADA REMAJA
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN HIBURAN KOREA DENGAN BENTUK-BENTUK PERILAKU MODELING PADA REMAJA SKRIPSI Oleh: Ayu Nurvitasari 07810160 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA
Jurnal Penelitian Psikologi 2016, Vol. 07, No. 01, 1-9 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Jurusan Psikologi, FIP, Unesa. Abstrak ; Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Bahasan
BAB V PENUTUP 5.1 Bahasan Penelitian dengan judul Motivasi Berprestasi dan Peran Orangtua pada siswa SMP yang mengalami perceraian orangtua melalui perhitungan statistik parametric product moment menghasilkan
Lebih terperinciStatistika Psikologi 1
Modul ke: Statistika Psikologi 1 Penyajian Data: Fakultas Psikologi Tabel dan Grafik Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. KATEGORI PENGOLAHAN DATA DALAM STATISTIKA Descriptive statistics
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN CITRA TUBUH ( BODY IMAGE) SISWI USIA SEKOLAH DENGAN MENARCHE DI KECAMATAN SALE ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN CITRA TUBUH ( BODY IMAGE) SISWI USIA SEKOLAH DENGAN MENARCHE DI KECAMATAN SALE 1 Mellia Silvy Irdianty, 2 Rita Hadi W 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu
Lebih terperinciStatistika Psikologi 2
Modul ke: Statistika Psikologi 2 Uji t Sampel Berpasangan Fakultas Psikologi (Paired-samples t-test) Program Studi Psikologi Uji t Sampel Berpasangan Membandingkan data dari dua sampel, dimana tiap partisipan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah : 1. 6,1% (5 orang) siswa kelas X SMA Laboratorium Bandung September 2010 memiliki profil pola asuh otoriter.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi remaja itu sendiri maupun bagi orang-orang yang berada di sekitarnya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang menarik untuk dikaji, karena pada masa remaja terjadi banyak perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan, baik bagi remaja itu
Lebih terperinciStatistika Psikologi 1
Modul ke: Statistika Psikologi 1 Tendensi Sentral Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. DISTRIBUSI SAMPEL 2 DISTRIBUSI SAMPEL 3 TENDENSI SENTRAL: Apa dan mengapa tendensi
Lebih terperinciHUBUNGAN EFEKTIVITASS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN PENALARAN MORAL PADA PERIODE ANAK AKHIR DI SEKOLAH DASAR PERCOBAAN NEGERI SABANG BANDUNG
HUBUNGAN EFEKTIVITASS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN PENALARAN MORAL PADA PERIODE ANAK AKHIR DI SEKOLAH DASAR PERCOBAAN NEGERI SABANG BANDUNG WAFDA SHALANNANDIA Dalam bimbingan Dr. Poeti Joefiani, M.Si
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG NADIA RAHMI ANDITA ABSTRAK Manusia menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN TEKNIK DISIPLIN DI TK X DENGAN KEMAMPUAN PENALARAN MORAL ANAK USIA 4-6 TAHUN FINA DWI PUTRI ABSTRAK
HUBUNGAN PENERAPAN TEKNIK DISIPLIN DI TK X DENGAN KEMAMPUAN PENALARAN MORAL ANAK USIA 4-6 TAHUN FINA DWI PUTRI ABSTRAK FINA DWI PUTRI. Hubungan Penerapan Teknik Disiplin Di Tk X Dengan Kemampuan Penalaran
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS PEER ATTACHMENT DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA DEPOK
HUBUNGAN KUALITAS PEER ATTACHMENT DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA DEPOK Aditiyo Suratman Binus University Kampus Kijang, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480, Telp.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman (Priyono, 201, h.3). Penelitian ini merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian dan prosedur penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah membandingkan dua atau lebih kelompok
Lebih terperinciStatistika Psikologi 1
Statistika Psikologi 1 Modul ke: 14 Memilih Uji Statistika yang Tepat Review 1 14 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. 2 MemilihUji Statistikayang Tepat Jika dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (00:3) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa
Lebih terperinciKONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS
KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF GAMBARAN TAHAP PLANNING ORIENTASI MASA DEPAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN.
STUDI DESKRIPTIF GAMBARAN TAHAP PLANNING ORIENTASI MASA DEPAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Tri Dini Oktarina Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran e-mail: tridini.oktarina@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciPsikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas
Psikometri Modul ke: Aplikasi uji Reliabilitas dan Fakultas Psikologi Validitas Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Manual Uji Reliabilitas 2 Kruder-Richardson (K-R 20) =
Lebih terperinciPOLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA OLEH : ADE JUWAEDAH. Abstrak
POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA OLEH : ADE JUWAEDAH Abstrak Kontrol belajar pada implementasi pendidikan praktis di rumah, terutama untuk anak usia dini dan usia sekolah seyogiyanya ada di bawah kendali
Lebih terperinciPERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL TETAP PADA MAHASISWA PERANTAU FITRIYANTI
PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL TETAP PADA MAHASISWA PERANTAU FITRIYANTI Dibimbing oleh: Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskandar, S.Psi., M.Sc. ABSTRAK Keterbatasan
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai behavioral autonomy dalam proses belajar pada siswa kelas akselerasi SMAN X di Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN ACEH TENGAH
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN ACEH TENGAH Khairul Asri Pendidikan Matematika Universitas Serambi Mekkah
Lebih terperinciStatistika Psikologi 1
Modul ke: 08 Statistika Psikologi 1 Distribusi Normal Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Distribusi Normal Distribusi data yang ditandai oleh bentuk seperti lonceng
Lebih terperinciPsikometri Validitas 1
Modul ke: Psikometri Validitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Pengertian: VALIDITAS Berkaitan dengan apa yang diukur oleh tes dan seberapa tepat tes mengukur
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang
Lebih terperinciStatistika Psikologi 2
Modul ke: 08Fakultas Psikologi Statistika Psikologi 2 Analisis Regresi: Pendahuluan dan Uji Liniearitas Arie Suciyana S., S.Si, M.Si Program Studi Psikologi Regresi: Pendahuluan Pengembangan dari Uji Statistika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional dalam pendidikan artinya mencari korelasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) PADASISWA DI SMA NEGERI 2 BABELAN
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) PADASISWA DI SMA NEGERI 2 BABELAN Rahmat Hidayat, Erik Saut H Hutahaean, Diah Himawati Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara
Lebih terperinciDUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,
Lebih terperinciKEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN
KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
Lebih terperinciAnindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK
PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIO- EMOSIONAL ANAK ANTARA KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN POSITIF BELIEF DAN KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN NEGATIF BELIEF DI PAUD BAITURRAHMAH Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok
Lebih terperinciPsikometri Validitas 2
Modul ke: Psikometri Validitas 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. VALIDITAS KRITERIA 2 Validitas Kriteria Validitas Kriteria menunjukkan efektivitas suatu tes dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI
Lebih terperinciPsikometri Reliabilitas 2
Modul ke: Psikometri Reliabilitas 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Reliabilitas 2 TIPE-TIPE RELIABILITAS Test-Retest Reliability Alternate-Form Reliability
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian yang berjudul Studi Deskriptif Mengenai Motif Prososial Nara Didik Sekolah Minggu Gereja Kristen Indonesia Berusia 9-12 Tahun di Bandung. bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
Lebih terperinciGAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN
GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA 18-25 TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN Eka Riyanti Purboningsih, S.Psi., M.Psi. 1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs AL HIDAYAH KARANGPLOSO. Jauharotul Maknunah
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs AL HIDAYAH KARANGPLOSO Jauharotul Maknunah Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PROFESI NERS DI STIKES AISYIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PROFESI NERS DI STIKES AISYIYAH SURAKARTA Tri Susilowati, Irma Mustika Sari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu semua variabel terikat maupun variabel bebas diukur pada
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK IPS DI PERGURUAN TINGGI
Pengaruh Teknik Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... 65 PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK
Lebih terperinciStatistika Psikologi 2. Modul ke: Uji-t. Fakultas Psikologi. (t-test) Program Studi Psikologi
Modul ke: Statistika Psikologi 2 Uji-t Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi (t-test) UJI STATISTIKA Proses pengujian pernyataan penelitian (uji hipotesa) yang akan menghasilkan model statistika Variasi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR
LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6
Lebih terperinciKata kunci: Remaja Akhir, Sexting, Intensi
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN SEXTING PADA REMAJA AKHIR DI KOTA BANDUNG Karya Ilmiah Pramudya Wisnu Patria (190110070051) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Abstrak. Masa
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai desain dari penelitian, subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), definisi operasional variabel penelitian, setting
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status identitas bidang pendidikan pada siswa kelas XI di SMA A Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan
Lebih terperinci