1. Pengontrol Kebisingan Sekunder

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pengontrol Kebisingan Sekunder"

Transkripsi

1 Untuk mengurangi kebisingan yang berasal dari peralatan rumah tangga dan mesin pabrik sering terkendala masalah non-akustik. Oleh sebab itu untuk mengurangi kebisingan di lingkungan diperlukan adanya suatu tindakan tambahan (sekunder). Usaha ini untuk mencegah penyebaran suara dan memberika rasa nyaman. a. Pembatas Sumber Bising Cara yang jelas untuk pengontrol kebisingan sekunder adalah dengan mengelilingi mesin dan sumber bising lainnya dengan kotak isolasi suara. Dalam banyak kasus kotak isolasi ini terbuat dari lembaran logam, atau untuk lebih besar menggunakan batu bata atau beton. Permasalahannya adalah cara ini harus dihadapkan pada kebutuhan akses bangunan. Selain itu pembatas harus diisolasi melawan struktur suara tersimpan yang datang, misalnya melalui lantai. Pengurangan suara yang dicapai dengan batas bergantung pada indeks pengurangan suara dari dinding dan pada keketatan akustik. Jika dirancang dengan baik, pembatas dapat mengurangi tingkat suara 30 db lebih. Fakta yang lain yang dianggap bahwa suara dihasilkan oleh sumber akan mengalami beberapa refleksi dari dinding, sehingga meningkatan tingkat suara di dalam. Bentuk ini dampak dari energi terdegradasi dari pembatas dan dapat membuat pembatas menjadi berguna. Itu dapat dikurangi atau dicegah dengan menempatkan didalamnya material penyerap suara di pembatas, biasanya dengan melapisi dinding seperti yang dijelaskan di section Pelapis khusus adalah lapisan dari wol kaca dari plastik berbusa, yang ditutupi dengan panel berlubang. Jika memungkinkan, frekuensi penyerapan harus disesuaikan dengan spectrum kebisingan. Masalah khususnya adalah pengurangan panas pada mesin dalam kotak isolasi. Keduanya dapat dicapai dengan bagian saluran yang dirancang sebagai peredam disipatif. b. Pengisolasi Getaran Banyak perangkat di rumah atau di pabrik yang bergerak misalnya memutar yang merupakan elemen penghasil getaran. Jika getaran menyetuh lantai atau dinding dari bangunan getarannya akan disalurkan ke struktur bangunan dan disebarkan melalui dinding atau lantai dalam bentuk. Selama getaran ini memancarkan suara udara ke lingkungan maka akan terdengar tidak hanya dibawah atau di belakang dinding tempat alat itu terpasang, tetapi juga di daerah terpencil dari bangunan. Oleh karena itu muncul pertanyaan bagaimana sumber getaran itu dapat diisolasi dari bangunan tempat alat itu terpasang. Transfer suara dari mesin dapat dicegah atau dikurangi secara signifikan dengan menempelkan sumber getaran pada penyangga fleksibel, misalnya pada pegas. Untuk peralatan ringan dengan gabus, karet, dan lain-lain.

2 Untuk mesin berat dibuat khusus dengan pegas baja dibuat dengan atau tanpa peredam tambahan. dalam beberapa kasus, mesin dan pondasi mempunyai massa m dan pegas mempunyai bentuk penyesuaian system resonansi n, setara rangkaian listrik pada gb. 15.7b. Semua kerugian misalnya elastisitas pegas, direpresentasikan sebagai hambatan r, diasumsikan bahwa lantai hampir kaku, sehingga kita dapat mengabaikan masukannya. Ini terlihat dari kesetaraan rangkaina listrik, bahwa gaya vertikal ditransfer ke lantai ditunjukan oleh Dimana F adalah gaya alternative yang dihasilkan oleh mesin, ω0 = 1/ mn adalah frekuensi resonansi dan Q = m ω0/r faktor Q dari system. Kekhawatiran masalah inverse yaitu melindungi peralatan yang sensitif dari getaran tanah. Maka ini merupakan contoh umum dari prinsip timbal balik. Yang sudah dijelaskan di subbab 5.2. Isi dari persamaan 15.6 adalah Gb pengurangan dari suara solid-borne yang ditrasfer oleh sandaran elastis: (a). Pengaturan skematik (b) kesetaraan rangkaian listrik.

3 Gb suara Structure-borne diisolasi oleh sandaran elastis. Parameter faktor-q. Ditunjukkan dalam gambar 15.8 dimana yang plot kuantitas 20 log10 F /F sebagai fungsi dari kecepatan sudut dengan faktor Q sebagai parameter. Isolasi hanya diperbolehkan hanya pada rentang diatas frekuensi resonansi, dimana itu mungkin cukup besar. Untuk frekuensi resonansi dari sistem mengikuti aturan praktis yang mungkin membantu : jika m menyebabkan beban kompresi statis pegas 1 mm, frekuensi resonansi sistem sekitar 16 Hz. Titik kritis adalah puncak resonansi, jika jumlah putaran per detik sesuai dengan frekuensi resonansi mesin bersama dengan pondasi yang akan mencapai amplitudo getaran yang berlebihan. Oleh karena itu penting untuk melewati rentang kritis secepat mungkin saat mesin dimulai atau dihentikan. Dengan menyediakan untuk peredaman bagus puncak resonansi dapat diratakan atau dihapus. Namun, ini harus dibayar oleh degradasi isolasi getaran yang dicapai. c. Penghalang bising Suara akan bertambah atau berkurang kekuatannya jika melewati hambatan yang panjang, misalnya pada dinding atau penghalang suatau bangunan. Oleh karena itu penghalang bising yang sering dilihat di sepanjang jalan raya yang padat atau disepanjang rel kereta api mempunyai efek terbatas tapi sangat berguna. Dalam situasi praktis pendekatan bentuk gelombang suara adalah tidak datar seperti yang diasumsikan pada bab 7, tetapi berbentuk gelombang bola yang berasal

4 dari titik atau daerah yang terbatas. Tingkat reduksi ΔL disebabkan oleh penghalang lurus (tinggi konstan dan panjang tak terbatas) dapat dikalkulasikan dengan tingkat akurasi yang memadai dengan menggunakan rumus semi-empiris Kurze dan Anderson: Kuantitas N pada rumus berikut adalah parameter frekuensi. pers pers Arti dari panjang a1, a2, dan b dapat dilihat pada gambar 15.9a. Jelas, ekspresi dalam kurung adalah penyimpangan yang terkena penghalang di jalan yang menghubungkan sumber suara dengan titik pengamatan. Kurva solid pada gambar 15.9b menunjukkan tingkat reduksi setelah persamaan 15.7 tergantung oleh parameter N. Persamaan 15.7 dapat digunakan untuk menentukan tingkat reduksi dari penghalang terhadap kebisingan dari jalan raya dengan lalu lintas yang padat. Yang dapat dianggap sebagai sumber yang berupa garis lurus. Karena mengeluarkan suara dengan variasi panjang elemen yang tidak koheren hasil dari emisi bising dapat diperoleh dengan menambah intensitas. Tentu saja perbedaan nilai dari parameter N harus diperhitungkan, maksimum Nmax diukur untuk panjang elemen yang berlawanan dengan titik pengamatan. Kurva pada gb. 15.9b menunjukan hasil akhir (integrasi). Kuatitas absis adalah Nmax. jelas bahwa penghalang kurang efektif untuk sumber berupa garis daripada sumber berupa titik. Kurva ini hanya berlaku selama isolasi suara airborne dari dinding itu secara signifikan lebih besar dari tingkat perbedaan yang disebabkan oleh penyaringan. Kondisi ini dengan mudah terpenuhi dengan menyediakan yang tertutup rapat, yaitu yang bebas dari celah atau bukaan lainnya. Itu berarti bahwa pagar rapat yang terkenal dikalangan pemilik kebun dapat melindungi mereka dari dilihat dari luar tetapi tidak cocok untuk menjadi penghalang kebisingan. Pada jarak yang lebih besar tingkat reduksi ditunjukkan dalam Gambar 15.9b harus dianggap sebagai petunjuk kasar hanya karena kelengkungan sinar suara oleh gradien suhu dan kecepatan angin terasa dapat memodifikasi propagasi (lihat Bagian 6.2). Untuk menghindari beberapa refleksi antara hambatan dan kereta rel

5 kereta api, hambatan sering dilapisi dengan beberapa material serap suara, yang tentu saja, weather-proof. Gb Efek dari penghalang bising : (a) lokasi sumber bunyi S dan pengamat di titik P, (b) tingkat reduksi untuk sumber titik (garis hitam) dan untuk sumber garis (garis putusputus). N = (2/λ). (a1 + a2 - b). d. Perlindungan Bising dengan Tumbuhan Lebih efisien menggunakan penghalang bising (noise barrier) menggunakan pohon, semak, dll. Efek penyaring suara dinilai orang awam terlalu tinggi. Jadi sebuah pagar yang rapat dapat memberikan perlindungan yang sangat baik dari

6 pandangan; efek reduksi bising dipengaruhi oleh hal itu, Alasan untuk ini harus jelas: deretan tanaman hampir ditembus oleh suara karena suara tidak seperti cahaya dapat melewati daun dan terdifraksi oleh cabang. Namun sebagian kecil dari energi suara mungkin hilang saat mengalami serapan dan hamburan. Hal yang sama berlaku pada hutan yang luas. Di sini redaman dari gelombang suara dipengaruhi oleh jenis pohon; hal itu jelas bahwa hutan konifer mempengaruhi penetrasi terhadap suara dengan cara yang berbeda kayu dengan daun yang gugur di musim panas yang diselingi dengan semak yang berbeda ketinggiannya. Dengan demikian data yang dipublikasikan dalam literature tersebar dengan jangkauan yang luas. Setidaknya nilai rata-rata dapat disaring dari semua data yang diukur: untuk lalu lintas dibawah lintasan pesawat kita bisa memperhitungkan besar redaman tambahan sekitar 10 db/m disebabkan oleh hutan. e. Pengontrol Bising dengan Penyerapan Di ruangan tertutup penurunan tingkat kebisingan secara signifikan sering dicapai oleh penyerap bunyi pada lapisan dinding dan permukaan langit-langit. Kita menganggap mengeluarkan suara dari satu titik dengan sumber daya P. Persamaan dasar adalah persamaan (13.9) yang diulangi disini disajikan dalam bentuk yang agak berbeda. Dimana wtot adalah rapat energi pada jarak r dari sumber bising, dan A menunjukkan daerah searapan di ruangan. Karena suku yang terakhir hanya dipengaruhi peningkatan A maka lebih efisien jika jarak pengamat dengan sumber semakin besar. Pada kasus tertentu jarak yang sangat besar dua kali lipat besarnya dari daerah penyerapan mengurangi tingkat kebisingan 3 db. Jika ada banyak sumber suara yang terdistribusi di seluruh ruangan hamper setiap titik terletak di daerah sumber. Sehingga tingkat reduksi menurut persamaan (15.9) tidak begitu baik. Namun demikian, perawatan penyerap bunyi akan membuat langit-langit tidak bising karena refleksinya tereleminasi. f. Peredam Reaktif Peredam suara atau muffler digunakan untuk mencegah penyebaran kebisingan pada saluran atau pipa tempat gas atau cairan dialirkan. Aplikasi utama adalah pipa knalpot pembakaran mesin, dan pendingin udara dimana udara diatur penyebaranya oleh kipas dan disebarkan ke ruangan-ruangan. Selanjutnya cukup peredam yang berukuran besar yang digunakan di pabrik-pabrik industri.

7 Bergantung pada prinsip alat-alat itu didasarkan pada perbedaan antara peredam reaktif dan peredam disipatif. Wujudnya adalah penghalang parsial yang transparan. Sehingga untuk berbicara, yang dipantulkan bagian dari energi suara. yang terakhir peredam terdiri dari saluran dilapisi dengan material penyerap suara yang mengubah energi suara menjadi panas. Peredam reaktif yang paling sederhana adalah perubahan luas penampang tabung secara tiba-tiba dari S1 dan S2 (lihat Gb. 8.3a). Faktor refleksinya setelah persamaan 8.15 : Dimana faktor transmisinya adalah T = 1 + R. Namun, isolasi suara dicapai oleh ekspansi tunggal atau penyempitan yang sangat sederhana. Sebuah yang lebih efektif adalah kombinasi dari ekspansi dengan penyempitan berikutnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.3b atau 15.6b. Namun, sekarang kami tidak mendiskusikan pencegahan pembentukan shock tapi propagasi suara linier melalui semacam ruang ekspansi. Oleh karena itu, kami mempertimbangkan gelombang sinus dengan frekuensi sudut ω = ck. Berbeda dengan diskusi pada subbab panjang l dari ruangan tidak dianggap kecil dibandingkan dengan panjang gelombang λ. Namun, dimensi lateral, misalnya, diameter saluran, yang seperti sebelumnya seharusnya lebih kecil dari λ. Pada awalnya, tekanan suara pi dari gelombang suara yang memasuki ruangan dari kiri direduksi oleh faktor transmisi gelombang T. Kemudian gelombang dipantulkan berulang kali antara kedua ujung ruangan. Selama bolak-balik amplitudonya berubah karena faktor R2 dan oleh faktor fase exp (-j2kl) karena telah melewati panjang l ruangan sebanyak dua kali. Akhirnya, bagian gelombang meninggalkan ruangan dikalikan dengan faktor transmisi T = 1 R dari ujung kanan. Oleh karena itu tekanan suara di belakang ruangan adalah Memasukkan ekspresi hasil T, T dan R setelah menyelesaikan aljabar sederhana :

8 Gambar mewakili sepuluh kali lipat logaritma dari jumlah ini untuk beberapa rasio S2/S1 dari tempat yang bersilangan sebagai fungsi dari kl. Karena bagian gelombang yang berbeda saling mengganggu isolasi peredam suara sangat bergantung pada frekuensi. Secara khusus, itu hilang ketika kl adalah integral ganda dari π, yaitu, setiap panjang l dari ruangan adalah integral ganda dari setengah panjang gelombang λ = 2π/k. Hal ini mudah dimengerti karena peredam ini adalah resonator garis seperti yang dijelaskan dalam Pasal 9.1 dengan perbedaan bahwa garis dibatasi pada kedua ujung-ujungnya tidak kaku atau dengan nol impedansi. Gb tingkat reduksi oleh peredam reaktif setelah gb. 15.6b sebagai fungsi dari parameter frekuensi kl (l = panjang peredam). Parameter S2/S1. Tetapi dengan impedansi z0 S2/S1. Untuk frekuensi sedang bergantung dari redaman di dalam ruangan yang dapat dibagi oleh diagfragma asimetri yang dimasukkan ke dalamnya. Knalpot praktis seperti yang digunakan dalam unit mobil atau truk pada umumnya strukturnya lebih canggih dan sering mengandung unsur disipatif juga.

9 Bagian pipa yang lunak atau hampir lunak, artinya bahwa dengan dinding impedansi menghilang, juga dapat dihitung sebagai bagian dari peredam reaktif. Seperti pandu gelombang atau pipa tidak dapat dibuat untuk media gas. Namun untuk cairan sebagai contoh air, mereka dapat diperlakukan oleh selang lunak seperti karet. Menurut subbab 8.5 tidak ada gelombang dasar pada kasus ini yaitu, frekuensi cut-off terendah tidak nol tetapi memiliki nilai terbatas. g. Peredam disipatif Sebuah peredam disipatif pada prinsipnya terdiri dari bagian saluran sebuah dinding yang sebagian atau seluruhnya dilapisi dengan material penyerap suara Gb skema peredam didipatif. Vn : komponen normal dari kecepatan partikel, Z : impedansi dari dinding. Lihat gb ). Alasan untuk atenuasi yang dialami oleh gelombang suara adalah bahwa komponen normal kecepatan partikel adalah tidak nol karenaakan berada dalam saluran berdinding kaku tetapi mengasumsikan nilai terbatas. lapisan terus menarik energi dari komponen itu dan dari gelombang suara. Pertimbangan ini memberitahu kita, dengan cara, bahwa gelombang suara di saluran tidak dapat diarahkan tetapi harus memiliki struktur yang lebih rumit, jika tidak, hanya komponen kecepatan akan menjadi gelombang longitudinal. Untuk menentukan bidang suara kita bisa memecahkan persamaan gelombang (3.25) memperhitungkan geometri saluran dan kondisi batas yang diberlakukan oleh lapisan dinding tertentu. Melakukan satu ini menemukan banyak solusi tak terhingga masing-masing sesuai untuk satu jenis gelombang yang sama dengan yang dijelaskan dalam Bagian 8.5. Namun, jumlah sudut gelombang tidak dapat diwakili oleh rumus tertutup. Tentu saja, sangat kompleks pada umumnya yang hanya apa yang kita inginkan karena bagian-bagian imajiner mereka sebanding dengan redaman per satuan panjang. Dari semua jenis gelombang hanya gelombang dasar yang menarik karena dapat diperbanyak di semua frekuensi termasuk yang terendah. Pada saat yang sama, jenis ini memiliki redaman terendah dan karenanya sangat cocok untuk menilai kinerja keseluruhan peredam. Oleh karena itu kita menahan diri dari pendekatan ini agak bertele-tele dan membatasi diri pada dasar,

10 Namun, penurunan kurang tepat dari atenuasi konstan. Agar sedehana diasumsikan bahwa saluran sama, lokal bereaksi dengan lapisan dinding impedansi Z. Misalkan P adalah kekuatan suara diangkut dengan saluran. Dalam perjalanan propagasi akan berkurang sesuai dengan Oleh karena itu dp / dx =-mp. Di sisi lain -dp/dx adalah energi yang diserap per satuan waktu dan panjang. Hal ini sama dengan InU dengan U yang menunjukkan lingkar saluran, Dalam = Re pv (n *) / 2 adalah komponen intensitas diarahkan menuju lapisan. Akhirnya, kami mengucapkan vn oleh pw / Z mana pw adalah tekanan suara pada permukaan lapisan menyerap. Jadi menyamakan mp untuk menghasilkan InU sebagai hasil jika impedansi tidak terlalu kecil tekanan suara dapat diharapkan hampir konstan selama penampang saluran. Lalu kami memiliki p pw dan (S = luas penampang). Dengan menggabungkan ekspresi ini dengan eq. (15,13) kita memperoleh: Sayangnya, penurunan ini tidak menceritakan apa-apa tentang berbagai validitas. Namun, derivasi lebih tepat disebutkan sebelumnya menunjukkan bahwa eq. (15,14) adalah pendekatan berguna dalam rentang frekuensi yang diberikan oleh Kondisi ini hanya berarti jika impedansi Z dinding jauh lebih besar daripada dengan impedansi karakteristik Z0 udara. Berdasarkan preposisi ekspresi Re (Z0 / Z) = Re (1 / ζ) = ξ / ζ 2 di eq. (15,14) dapat diganti dengan α / 4 (lihat persamaan (6,23.) Dengan θ = 0) di mana α adalah koefisien absorpsi lapisan. Kemudian kita memperoleh dari eq. (15,14) m = αu/4s dan untuk redaman per meter D = 10m log 10 e = 4.34m: Jelas bahwa formula ini harus digunakan dengan hati-hati karena menyederhanakan

11 asumsi yang telah dibuat dalam derivatnya. Pokoknya pembahasan sebelumnya berlaku untuk saluran panjang tak terhingga. Karena setiap peredam sebenarnya adalah panjang terbatas, tambahan kerugian terjadi di pintu masuk dan keluar. Menurut pers. (15,14) dan (15.16), redaman menjadi lebih besar jika semakin kecil daerah tersebut dan semakin besar keliling penampang silang. Oleh karena itu penampang paling menguntungkan adalah yang melingkar. Khususnya silencer menunjukkan kinerja yang baik dengan baffle menyerap tambahan diatur sejajar dengan dinding saluran seperti digambarkan dalam Gambar 15.12a. membingungkan kadang-kadang dapat digunakan untuk meningkatkan redaman dari saluran yang ada. Kami menyimpulkan bagian ini dengan melirik pada kisaran frekuensi tinggi. Dalam hal ini lapisan dinding hanya akan berpengaruh sedikit terhadap distribusi lateral dari tekanan suara, dan jenis gelombang tidak akan sangat berbeda dengan menyebarkan dalam saluran berdinding kaku. Pernyataan yang sama berlaku untuk bilangan gelombang sudut yang, untuk saluran yang terdiri dari dua pelat kaku paralel, diberikan oleh Pers. (8,46). (Dalam konteks ini m menunjukkan urutan jenis gelombang, yaitu sebuah integer.) Pada frekuensi sudut tinggi dan m moderat akar di eq. (8,46) hanya sedikit lebih kecil dari kesatuan, dengan demikian, φ sudut pada Gambar 8.12 sangat kecil. Di sisi lain, di hampir kejadian merumput lapisan memiliki penyerapan yang sangat rendah (lihat Bagian 6.4), dan hal y ang sama berlaku untuk atenuasi dalam saluran. Satu dapat menangkal ini 'formasi jet' oleh terkemuka aliran melalui saluran bengkok atau bergelombang di dalam lapisan menyerap. Sebuah peredam semacam ini digambarkan pada Gambar 15.12b. Ketika alat kontrol kebisingan primer atau sekunder yang tidak layak atau tidak cukup untuk memberikan perlindungan kebisingan memuaskan pertolongan terakhir adalah perangkat yang digunakan oleh orang-orang yang terancam dalam rangka mengurangi efek kebisingan yang berbahaya atau mengganggu. Tujuan

12 mereka adalah untuk menutup saluran masuk telinga sampai titik tertentu. Efisiensi dari tindakan tersebut dibatasi oleh konduksi tulang yang membentuk bypass dan tidak dipengaruhi oleh perangkat tersebut, mungkin, dari helm. Mungkin perlindungan yang paling terkenal adalah penutup telinga bahan formable yang dibawa dalam bentuk yang sesuai oleh pengguna sendiri dan dimasukkan ke dalam lubang telinga. Mereka biasanya terbuat dari kombinasi dari kapas dan lilin atau vaseline, atau dempul silikon. Demikian juga, sumbat telinga dari PVC atau busa poliuretan sedang digunakan. Sebelum digunakan mereka digulung dan ditekan sampai mereka cocok dengan bentuk lubang setelah dimasukkan. Alternatif adalah penutup telinga custommoulded yang diproduksi dari tayangan lubang telinga. Selanjutnya, sumbat telinga premoulded juga digunakan; terbuat dari bahan lembut dan fleksibel, mereka tersedia dalam berbagai ukuran dan cocok lebih atau kurang ke dalam liang telinga. Gb Penurunan tingkat kebisingan oleh berbagai jenis pelindung pendengaran. Dalam penggunaan yang sangat luas adalah penutup telinga. ni adalah cangkir plastik yang sepenuhnya melampirkan pinna dan yang berjajar dalam dengan beberapa serap berpori untuk menyerap suara frekuensi tinggi dan dengan demikian untuk meningkatkan kinerja. Mereka disimpan di tempat dengan ikat kepala, seperti earphone. itu penting bahwa tepi cangkir cocok erat dengan kepala pengguna yang dicapai oleh bantal diisi dengan busa plastik atau cairan kental.

13 Akhirnya, perlindungan bising di helm bekerja. Mereka melampirkan sebagian besar kepala dan sering mengandung wadah tambahan melampirkan pinnae tersebut. Berbeda dengan perangkat yang disebutkan sebelumnya yang hanya menutup saluran telinga mereka menghalangi pendengaran oleh konduksi tulang sampai batas tertentu. Dalam Gambar 15,13 pengurangan tingkat dicapai dengan pelindung pendengaran yang diplot sebagai fungsi dari frekuensi suara. Karena reproducibility pengukuran tersebut tidak terlalu tinggi hasil ini harus dianggap sebagai rata-rata. Perbandingan ini menunjukkan bahwa kinerja penutup telinga baik, terutama pada frekuensi rendah. Perlindungan bising oleh helm terbukti sangat berguna pada frekuensi tinggi.

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M0207025 Di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dari An introduction by Heinrich Kuttruff Bagian 6.6 6.6.4 6.6 Penyerapan Bunyi Oleh

Lebih terperinci

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan 6.6.3 Penyerapan oleh lapisan berpori Selanjutnya kita mempertimbangkan penyerapan suara oleh lapisan tipis berpori, misalnya, dengan selembar kain seperti tirai, atau dengan pelat tipis dengan perforasi

Lebih terperinci

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Didalam Bab 4.1 telah dijelaskan bahwa gelombang suara di dalam fluida tidak dipengaruhi oleh permukaan luarnya yang sejajar dengan arah suara propagasi. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation

Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation 14.4 Isolasi bunyi pada kolong udara dengan partisi double lapis Seperti yang terlihat dari

Lebih terperinci

Akustik Bangunan. Bab

Akustik Bangunan. Bab Dalam arti tertentu akustik bangunan adalah mitra dari akustik ruangan karena keduanya merujuk pada propagasi suara di gedung-gedung. Namun, objek pembahasan kedua bidang akustik tersebut berbeda. Sedangkan

Lebih terperinci

Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara

Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Chapter 5 Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Gelombang dasar lain datang jika jarak dari beberapa titik dari titik tertentu dianggap sebagai koordinat relevan yang bergantung pada variabel akustik.

Lebih terperinci

Suara Di Ruang Tertutup

Suara Di Ruang Tertutup Suara Di Ruang Tertutup Pada bab-bab sebelumnya menunjukkan bahwa meningkatnya bidang pembatas bunyi disertai dengan meningkatnya kompleksitas. Demikian bayangan yang dihasilkan pesawat yang terkena gelombang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gelombang Bunyi Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi sebagai hasil dari fluktuasi tekanan karena perapatan dan perenggangan dalam media elastis. Sinyal

Lebih terperinci

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan Pengertian Kebisingan Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki, kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Sonya Yuliantika, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan

Lebih terperinci

ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff

ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff Translate by : Setyaningrum Ambarwati M 0207014 Fisika-UNS Halaman 79-86 5.5 Dipol Sebagai contoh pertama dari sumber suara direktif kita menganggap

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana Pengendalian Bising Oleh Gede H. Cahyana Bunyi dapat didefinisikan dari segi objektif yaitu perubahan tekanan udara akibat gelombang tekanan dan secara subjektif adalah tanggapan pendengaran yang diterima

Lebih terperinci

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh : ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR Oleh : Irma Subagio (Lab. Fisika Bangunan, Prodi Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan, trptune@yahoo.com) Abstrak Pada daerah

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Gelombang - - GELOMBANG - GELOMBANG ------------------------------- 1 Gelombang Gelombang Berjalan

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

UN SMA IPA Fisika 2015

UN SMA IPA Fisika 2015 UN SMA IPA Fisika 2015 Latihan Soal - Persiapan UN SMA Doc. Name: UNSMAIPA2015FIS999 Doc. Version : 2015-10 halaman 1 01. Gambar berikut adalah pengukuran waktu dari pemenang lomba balap motor dengan menggunakan

Lebih terperinci

1. SUMBER BUNYI. Gambar 7

1. SUMBER BUNYI. Gambar 7 1. SUMBER BUNYI Oleh : Arif Kristanta Gambar 7 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar.

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN : Rancang Bangun Kotak Peredam Generator Set (Genset) dengan Beberapa Variabel Bahan dalam Skala Rumah Tangga Ulvi Loly Amanda a, Nurhasanah a *, Dwiria Wahyuni a a Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

BAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran

BAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran 11 BAB III WAVEGUIDE 3.1 Bumbung Gelombang Persegi (waveguide) Bumbung gelombang merupakan pipa yang terbuat dari konduktor sempurna dan di dalamnya kosong atau di isi dielektrik, seluruhnya atau sebagian.

Lebih terperinci

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK Sepertinya bunyi dalam padatan hanya berperan kecil dibandingkan bunyi dalam zat alir, terutama, di udara. Kesan ini mungkin timbul karena kita tidak dapat

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008 TUGAS SARJANA TEKNIK PENGENDALIAN KEBISINGAN MODIFIKASI DESIGN DAN UJI EKSPERIMENTAL SILENCER DENGAN DOUBLE SALURAN PADA KNALPOT TOYOTA KIJANG 7K YANG TERBUAT DARI MATERIAL KOMPOSIT O L E H : NAMA : PANCA

Lebih terperinci

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan Getaran Teredam Dalam Rongga Tertutup pada Sembarang Bentuk Dari hasil beberapa uji peredaman getaran pada pipa tertutup membuktikan bahwa getaran teredam di dalam rongga tertutup dapat dianalisa tidak

Lebih terperinci

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan

Lebih terperinci

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Ir. Wiratno Argo Asmoro, MSc. NIPN. 196002291987011001 Latar Belakang Akustik Ruang

Lebih terperinci

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum

Lebih terperinci

1. SUMBER BUNYI. Gambar 1

1. SUMBER BUNYI. Gambar 1 1. SUMBER BUNYI Gambar 1 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar. Getaran dari sumber

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Gangguan Pada Audio Generator Terhadap Amplitudo Gelombang Audio Yang Dipancarkan Pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat audio generator

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N 1. Sebuah lempeng besi tipis, tebalnya diukur dengan menggunakan mikrometer skrup. Skala bacaan hasil pengukurannya ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah... A. 3,11 mm B. 3,15 mm C. 3,61 mm

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran 1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi

Lebih terperinci

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI Definisi: Suara - gangguan yang menyebar melalui bahan elastis pada kecepatan yang merupakan karakteristik dari bahan tersebut. Suara biasanya disebabkan oleh radiasi dari

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebisingan. Kebisingan dapat dibagi tiga macam kebisingan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebisingan. Kebisingan dapat dibagi tiga macam kebisingan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan Kebisingan adalah bunyi yang dapat mengganggu pendengaran manusia. Menurut teori Fisika, bunyi adalah rangsangan yang diterima oleh syaraf pendengaran yang berasal

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

Resonator Rongga Individual Resonator rongga individual yang dibuat dari tabung tanah liat kosong dengan ukuran-ukuran berbeda digunakan di gereja- ge

Resonator Rongga Individual Resonator rongga individual yang dibuat dari tabung tanah liat kosong dengan ukuran-ukuran berbeda digunakan di gereja- ge Fisika Bangunan 2: Bab 8. Penyerapan Suara (Resonator Rongga dan celah) Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T yeffry@unikom.ac.id 82 Resonator Rongga Penyerap jenis ini terdiri dari sejumlah udara tertutup

Lebih terperinci

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K) Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 6. SATUAN UKURAN KEBISINGAN

BAB 6. SATUAN UKURAN KEBISINGAN BAB 6. SATUAN UKURAN KEBISINGAN 6.1. LEVEL DAN DESIBEL Respon manusia terhadap suara kira-kira sebanding dengan logaritma intensitas suara. Tingkat logaritmik (diukur dalam desibel atau db), di Akustik,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014 1. Perhatikan pengukuran benda menggunakan 4. Sebuah benda bergerak melingkar dengan neraca o-hauss berikut ini! kecepatan 240 putaran per menit. Apabila jarijari lintasan 20 cm, maka besar kecepatan π

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,

Lebih terperinci

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan

Lebih terperinci

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK

PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK Arda Rahardja Lukitobudi Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Lebih terperinci

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Pendahuluan POKOK BAHASAN 1 PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan

Lebih terperinci

Fisika UMPTN Tahun 1986

Fisika UMPTN Tahun 1986 Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika

Lebih terperinci

Getaran dan Gelombang

Getaran dan Gelombang Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Hukum Hooke, Sistem Pegas-Massa Energi Potensial Pegas Perioda dan frekuensi Gerak Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Efek Doppler Gelombang Berdiri

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

BIDANG STUDI : FISIKA

BIDANG STUDI : FISIKA BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 013 Petunjuk Umum 1. Silakan berdoa sebelum mengerjakan soal, semua alat komunikasi dimatikan.. Tuliskan

Lebih terperinci

Terjemahan ZAT PADAT. Kristal padat

Terjemahan ZAT PADAT. Kristal padat Terjemahan ZAT PADAT Zat padat adalah sebuah objek yang cenderung mempertahankan bentuknya ketika gaya luar mempengaruhinya. Karena kepadatannya itu, bahan padat digunakan dalam bangunan yang semua strukturnya

Lebih terperinci

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah 1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI CORE WALL

BAB II LANDASAN TEORI CORE WALL BAB II LANDASAN TEORI CORE WALL.1. Karakterisitik Bentuk dan Letak Core Wall Struktur core wall yang bisa dijumpai dalam aplikasi konstruksi bangunan tinggi dewasa ini ada bermacam-macam. Antara lain adalah

Lebih terperinci

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang

Lebih terperinci

INTERFERENSI GELOMBANG

INTERFERENSI GELOMBANG INERFERENSI GELOMBANG Gelombang merupakan perambatan dari getaran. Perambatan gelombang tidak disertai dengan perpindahan materi-materi medium perantaranya. Gelombang dalam perambatannya memindahkan energi.

Lebih terperinci

/ 4. Akhirnya, kita mengenalkan wilayah persamaan serapan

/ 4. Akhirnya, kita mengenalkan wilayah persamaan serapan 13.4 posisi kerapatan energi dan gema Pada bagian sebelumnya tidak disebutkan beberapa sumber suara, kami menganggap medan bunyi sebagai fakta yang diberikan. Sekarang perhatian utama kami adalah kerapatan

Lebih terperinci

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc GELOMBANG MEKANIK (Rumus) Gelombang adalah gejala perambatan energi. Gelombang Mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. A = amplitudo gelombang (m) = = = panjang gelombang (m) v

Lebih terperinci

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut

Lebih terperinci

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan

Lebih terperinci

Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang

Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang Secara umum jalan layang keberadaannya sangat positif dalam menata sistem lalu lintas, guna mengurangi kemacetan lalu lintas sehingga memberikan kemudahan

Lebih terperinci

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang Polarisasi Gelombang Polarisasi Gelombang Gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi

Lebih terperinci

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber: Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk

Lebih terperinci

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air. Berdasarkan media pengisi tabung karet, ada

Lebih terperinci

Penghasil Gelombang Bunyi. Gelombang. bunyi adalah gelombang. medium. Sebuah

Penghasil Gelombang Bunyi. Gelombang. bunyi adalah gelombang. medium. Sebuah Bunyi Penghasil Gelombang Bunyi Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui sebuah medium Sebuah garpu tala dapat digunakan sebagai contoh penghasil gelombang bunyi Penggunaan Garpu

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

Bab 2. Teori Gelombang Elastik. sumber getar ke segala arah dengan sumber getar sebagai pusat, sehingga

Bab 2. Teori Gelombang Elastik. sumber getar ke segala arah dengan sumber getar sebagai pusat, sehingga Bab Teori Gelombang Elastik Metode seismik secara refleksi didasarkan pada perambatan gelombang seismik dari sumber getar ke dalam lapisan-lapisan bumi kemudian menerima kembali pantulan atau refleksi

Lebih terperinci

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM) Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :

Lebih terperinci

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 PTUNJUK UMUM SMA T AL-NAA SLAMC OARDNG SCHOOL UJAN AKHR SMSTR GANJL TAHUN AJARAN 2011/2012 LMAR SOAL Mata Pelajaran : isika Pengajar : Harlan, S.Pd Kelas : X Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2011 AlokasiWaktu

Lebih terperinci

Scientific Echosounders

Scientific Echosounders Scientific Echosounders Namun secara secara elektronik didesain dengan amplitudo pancaran gelombang yang stabil, perhitungan waktu yang lebih akuran dan berbagai menu dan software tambahan. Contoh scientific

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Sampel Peredam Sampel peredam yang digunakan memiliki bentuk balok dengan dimensi 5cm x 5cm x 5cm dengan variasi pola permukaan yang tidak rata dan terdapat lubang

Lebih terperinci

FONON I : GETARAN KRISTAL

FONON I : GETARAN KRISTAL MAKALAH FONON I : GETARAN KRISTAL Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat Disusun Oleh: Nisa Isma Khaerani ( 3215096525 ) Dio Sudiarto ( 3215096529 ) Arif Setiyanto ( 3215096537

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika UTS Fisika Latihan 1 Doc. Name: AR12FIS0UTS Version: 2014-10 halaman 1 01. erujuk pada gambar di bawah yang menunjukkan gelombang menjalar pada tali dengan kelajuan 320 cm/s Frekuensi

Lebih terperinci

(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8

(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8 1. Benda 10 kg pada bidang datar kasar (koef. gesek statik 0,40; koef gesek kinetik 0,35) diberi gaya mendatar sebesar 30 N. Besar gaya gesekan pada benda tersebut adalah N (A) 20 (C) 30 (E) 40 (B) 25

Lebih terperinci

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR Telah disebutkan bahwa pada jalan rel perpindahan jalur dilakukan melalui peralatan khusus yang dikenal sebagai wesel. Apabila dua jalan rel yang terletak pada satu bidang saling

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN 2009 2010 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran Sekolah KurikulumAcuan Waktu Kelas : IPA : Sekolah Menengah Pertama : KTSP : (120 menit) : IX PETUNJUK UMUM : 1. Tulis nama

Lebih terperinci

Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss

Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss Oleh : Edwin Yusrizal NIM. I.1406024 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

Total bunyi dalam titik bidang P diperoleh dengan pengintegrasian atas area yang aktif dari radiator: p(r,, t) =

Total bunyi dalam titik bidang P diperoleh dengan pengintegrasian atas area yang aktif dari radiator: p(r,, t) = 5.8 Piston dalam suatu batas bidang Jenis sumber bunyi dibahas sampai kepada titik ini- sumber titik, dua kutub dan 'bola bernapas' - adalah model yang sangat idealis, untuk menjelaskan proses dasar radiasi

Lebih terperinci

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT Pembebanan Batang Secara Aksial Suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier i dengan arah saling berlawanan yang berimpit i pada sumbu longitudinal

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. 1 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. Panjang Lebar (menggunakan mistar) (menggunakan jangka sorong) Luas plat logam di atas

Lebih terperinci