Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation"

Transkripsi

1 Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation

2 14.4 Isolasi bunyi pada kolong udara dengan partisi double lapis Seperti yang terlihat dari Gambar 14.9 kemungkinan untuk mencapai yang lebih besar dan isolasi suara lebih besar dengan partisi lapisan tunggal yang terbatas untuk alasan kelayakan praktis. Namun, hasil yang lebih baik diperoleh dengan partisi yang terdiri dari beberapa lapisan padat atau daun yang dipisahkan oleh lapisan udara: umumnya mereka menyediakan isolasi suara melebihi yang dari lapisan tunggal dengan massa jenis yang sama. Perlakuan selanjutnya dibatasi untuk transmisi suara melalui elemen double lapis dari sambungan tak terbatas pada suara normal. Kami menganggap partisi lapisan ganda dibahas dalam Gambar 14.10a; rangkaian ekivalen listrik yang ditunjukkan pada Gambar 14.10b, dan Z 0 merupakan impedansi karakteristik udara yang berdekatan di bagian belakang partisi. Hal ini mudah dilihat bahwa partisi lapisan ganda adalah penyaring akustik low-pass. Kedua lapisan memiliki massa tertentu masing-masing m 1 dan m 2. Ketebalan d antara lapisan udara seharusnya tipis dibandingkan dengan panjang gelombang, dengan demikian, dapat dimodelkan sebagai pegas dengan penyesuaian tekanan (lihat Bagian 6.6.1): Gambar partisi lapisan ganda: (a) penampang, (b) rangkaian ekivalen listrik (14.17) Dengan menerapkan hukum Kirchhoff mengikuti dari Gambar 14.10b: (14.18) dan atau (14.19) Pada persamaan ini, p 1 dan v 1 adalah tekanan suara dan kecepatan partikel pada permukaan depan partisi, p 2 dan v 2 menuju ke permukaan belakangnya. Seperti pada bagian sebelumnya, p 1 dan v 1 merupakan jumlah dari sebuah kejadian dan komponen tercermin:

3 Atau dan dan Dengan menghilangkan p r yang tidak diperhatikan dalam diskusi ini kita mendapatkan, setelah memanggil persamaan (14.18): Selanjutnya kita mengekspresikan v 1 dengan v 2 menggunakan persamaan (14.19) dan memperkenalkan tekanan suara p 2 = Z 0 v 2 gelombang ditransmisikan: atau, setelah memisahkan bagian riil dan bagian imajiner dan membaginya dengan 2p 2 : (14.20) Dengan pernyataan ini indeks reduksi suara dapat dihitung dengan menggunakan definisi umum: Gambar menunjukkan penurunan indeks suara dinding ganda sebagai fungsi frekuensi. Untuk diskusi tentang persamaan (14.20) kita mengabaikan istilah pertama di penurunan yang dibenarkan kecuali lapisan sangat ringan. Pada frekuensi sangat rendah semua istilah yang mengandung kekuatan yang lebih tinggi dari ω daripada yang pertama juga bisa diabaikan. Kemudian kita sampai pada (14.20a) Ini mengarah pada persamaan (14.9) hukum massa sederhana; dengan m = m 1 +m 2, indeks reduksi suara naik pada tingkat 6 db per oktaf. Selanjutnya, persamaan (14.19) menyatakan bahwa kedua lapisan bergetar dengan fase dan amplitudo hampir sama. Oleh karena itu, konstruksi double lapisan tidak ada gunanya dalam rentang frekuensi ini. Namun, dengan peningkatan frekuensi istilah terakhir di persamaan (14,20) menjadi lebih terlihat.

4 Gambar Loss transmisi suara pada partisi lapisan ganda tegak lurus dengan suara Akhirnya, pada frekuensi (14.21) penurunan; sistem pada saat resonansi. Sekarang kedua lapisan bergetar dalam fase yang sama dengan dan rasio dari tekanan suara untuk mengurangi (14.22) (14.23) Selain menyaring frekuensi resonansi low-pass pada Gambar 14.1 dioperasikan dalam pita tersebut; untuk persamaan (14.20) istilah terakhir menjadi satu-satunya yang signifikan dan (14.24) Dalam persamaan R A0 adalah indeks reduksi bunyi lapisan pertama saja, istilah kedua yang berisi perbaikan dicapai oleh lapisan kedua. (14.24a) Dalam rentang frekuensi pengurangan suara menunjukkan kenaikan yang sangat curam, yaitu 18 db per oktaf, dan terletak jauh di atas nilai yang dapat dicapai dengan partisi lapisan tunggal dengan massa khusus m 1 +m 2.

5 Pada frekuensi sangat tinggi kenaikan indeks reduksi bunyi rata sampai 12 db per oktaf, apalagi, kurva menunjukkan lekukan tajam. Keduanya karena fakta bahwa dalam rentang ini ketebalan bantalan udara menjadi sebanding dengan panjang gelombang akustik. Oleh karena itu tidak dapat lagi dianggap sebagai kesatuan elemen, melainkan harus diperlakukan sebagai saluran transmisi akustik (lihat Bagian 8.2).Dalam setiap kasus gelombang berdiri akan berada di ruang antara kedua lapisan; pada frekuensi sudut with n = 1, 2, resonansi akan terjadi (lihat Bagian 9.1), yang bertanggung jawab atas tekukan tajam. Keseluruhan isolasi suara dicapai jika resonansi mendasar setelah persamaan (14.21) sangat rendah sementara pertama dari resonansi yang lebih tinggi (ω 1 dalam persamaan sebelumnya) harus setinggi mungkin. Hal ini relatif membutuhkan ketebalan lapisan pada jarak kecil d. Selain itu, menguntungkan jika massa tertentu dari kedua lapisan berbeda, jika tidak, rasio tekanan untuk Persamaan (14.23) akan menjadi kesatuan yang menunjukkan hilangnya isolasi suara. Pada kejadian suara acak, bagaimanapun, umumumnya dalam situasi praktis, unsurunsur akan diubah oleh secara kebetulan seperti dijelaskan dalam bagian sebelumnya. Ini adalah alasan lain untuk menyediakan lapisan dengan ketebalan yang berbeda dan karenanya dengan karakteristik frekuensi yang berbeda. Kemudian ketepatan penurunan ditunjukkan dalam Gambar 14.7 tidak akan terjadi pada frekuensi yang sama. Konstruksi Double lapisan sering diterapkan dalam bangunan akustik praktis karena mereka tidak hanya kehilangan transmisi suara tinggi tapi juga isolasi panas yang baik. Untuk fungsi pentingnya bahwa setiap hubungan keras antara lapisan dihindari karena masing-masing dari mereka akan bertindak sebagai 'jembatan suara' yang mengurangi atau bahkan menghancurkan efek yang diinginkan. Contoh umum adalah partisi di rumah-rumah bertingkat, dinding isolasi yang sangat ringan di apartemen, biro, dll, selanjutnya contoh suara pintu. Ruang udara antara kedua lapisan ini sering diisi dengan suara-material penyerap seperti serat kaca, baik sebagian atau seluruhnya. Di satu sisi, ukuran ini menyebabkan redaman tambahan dari resonansi dan dengan demikian meningkatkan isolasi suara, khususnya, dalam rentang frekuensi kritis, di sisi lain, hal ini membantu untuk menghindari jembatan suara. Dengan jendela kaca ganda peredam tambahan dapat dicapai dengan perawatan penyerapan suara. Gambar meningkatkan isolasi suara dengan penambahan panel.

6 Table 14.2 Indeks reduksi bunyi dalam beberapa partisi. Prinsip double lapis juga diterapkan untuk meningkatkan kinerja akustik dari sebuah dinding yang ada atau langit-langit isolasi suara yang telah terbukti tidak mencukupi. Untuk tujuan ini sebuah panel yang relatif tipis, yang mungkin dari papan gipsum, dipasang pada elemen yang ada (lihat Gambar ) dengan ruang udara beberapa sentimeter dan beberapa bahan berpori di belakangnya. Untuk menghindari penyebaran langsung antara dinding dan panel, puncak elastis harus digunakan. Tabel 14.2 daftar penurunan indeks suara R w beberapa konstruksi dinding khusus Struktur kolong isolasi bunyi Tepatnya, segala bentuk getaran elemen bangunan dapat dianggap sebagai struktur kolong suara yang disebarkan dalam bentuk gelombang ekstensi maupun gelombang lekuk, seperti yang dijelaskan dalam pendahuluan bab ini. Dalam arti lebih terbatas, bagaimanapun, kita berbicara tentang suara pada kolong keras ketika getaran yang dihasilkan oleh eksitasi mekanik langsung dari struktur bangunan. Jika sumber relatif kecil itu dapat dimodelkan sebagai sumber titik dari struktur kolong suara menyebar dalam bentuk gelombang lingkaran, mirip dengan gelombang air yang kita amati setelah melempar batu ke danau. Karena energi gelombang yang muncul dari sumber yang didistribusikan lebih besar dan lingkaran lebih besar sebanding dengan jarak r dari sumber, intensitas berkurang menurut: (14.25) dengan P yang menunjukkan output daya dari sumber. Sumber yang paling penting dari struktur kolong suara pada bangunan apartemen yaitu sepatu orang yang berjalan dilantai, tentu saja pada langit-langit dibawah kamar. Karena suara ini memiliki karakter impulsif kita berbicara tentang ' benturan bunyi ' dan 'dampak isolasi suara' dalam kasus ini. Struktur kolong suara juga dapat dihasilkan dengan mainan anak-anak atau oleh alat musik tertentu seperti piano atau selo. Selain itu, muncul dari peralatan teknis seperti

7 pompa dengan memutar, bergetar atau komponen bergerak. Sumber khusus lain dari struktur kolong suara yaitu katup air dan pipa tersambung pada dinding atau lantai. Bahkan salah tombol lampu yang dibuat dapat menjadi sumber pengganggu struktur kolong suara. Kekuatan suara pada kolong keras dapat dicirikan oleh komponen normal v n kecepatan getaran dari beberapa elemen bangunan meskipun jumlah ini tidak termasuk gelombang ekstensional. Tingkat kecepatan berdasarkan pada akar-rata-rata-kuadrat v n adalah: Kecepatan acuan v 0 biasanya m/s Dampak tingkat suara dan dampak isolasi suara (14.26) Pada prinsipnya, isolasi bunyi pada kolong udara atau dampak isolasi suara dari lantai bisa ditandai oleh tingkat tekanan suara yang terpancar dalam kaitannya dengan gaya menarik.namun, untuk tes praktis, suatu prosedur semacam ini akan terlalu rumit, terutama untuk pengukuran daerah. Metode yang lebih praktis menggunakan penggerak tenaga listrik, standar penyadapan mesin yang model beberapa orang berjalan di lantai. Ini terdiri dari lima palu masing-masing dengan massa 500 g diatur dalam baris, dan jarak antara palu terpisah 40 cm. Masing-masing dari mereka adalah silinder dengan diameter 3 cm ujung bawah yang agak melengkung. Palu jatuh bebas dari ketinggian 4 cm ke lantai sehingga menghasilkan dampak frekuensi 10 / s. Pada saat yang sama tingkat tekanan suara L r diukur di ruang penerima di bawah ini (lihat Gambar ). Gambar Pengukuran tingkat pengaruh L r Di bawah kondisi dari sebidang sebaran suara, kepadatan energy di ruangan ini adalah berbanding terbalik dengan daerah penyerapan A (lihat perasamaan (13.6)). Oleh karena itu

8 hasilnya dinormalisasi dengan menggunakan referensi A 0 = 10m 2. 'Dampak normalisasi tingkat tekanan bunyi ' didefinisikan oleh: (14.27) Pengukuran dilakukan di pita frekuensi dari oktaf ketiga bandwidth dan jangkauan pertengahan frekuensi dari 100 Hz sampai 3150 Hz. Seperti dalam isolasi bunyi pada kolong udara, hasilnya dinilai dengan membandingkannya dengan kurva referensi standar seperti yang ditunjukkan pada Gambar Sekarang, bagaimanapun, arti ordinat adalah kebalikan dari Gambar 14.3, maka nilai-nilai di atas kurva referensi menunjukkan isolasi suara kurang baik. Sekali lagi, harga kurva referensi untuk fakta bahwa secara teknis lebih mudah dan lebih murah untuk menghindari dampak tingkat suara yang tinggi pada frekuensi tinggi dari pada frekuensi rendah. Untungnya, kecenderungan ini cocok dalam ketergantungan frekuensi sensasi kenyaringan. Seperti dalam isolasi bunyi pada kolong udara sering menggambarkan karakteristik dampak transmisi suara melalui langit-langit dengan peringkat nomor tunggal. Hal ini dicapai dengan mengacu sesuai kontur pada yang kurva diukur sedemikian rupa sehingga penyimpangan frekuensi rata-rata yang tidak menguntungkan dari data yang diukur sedekat mungkin untuk 2 db. Kemudian dampak tingat suara' L n,w adalah ordinat dari kurva referensi bergeser pada 500 Hz. Menurut standar ISO yang relevan, L n,w tidak boleh melebihi 53 db untuk lantai yang memisahkan apartemen yang berbeda. Gambar Dampak isolasi suara dari langit-langit. Garis tebal: referensi kontur untuk dampak tingkat normal, garis terputus: kurva referensi bergeser ke atas, garis tipis: dampak tingkat ternormalisasi langit-langit beton 12 cm. Data yang diukur ditunjukkan dalam Gambar 14.4 sebagai contoh mewakili dampak normalisasi tingkat tekanan suara dari langit-langit yang terbuat dari 12 cm beton bertulang. Jelas, lantai ini memiliki sifat akustik yang buruk karena titik data jauh di atas kontur referensi. Bahkan, kurva referensi harus bergeser ke atas sebanyak 18 db untuk memenuhi kriteria yang tepat yang disebutkan sebelumnya. Dengan demikian, dampak tingkat suara L n,w langit-langit ini setinggi 78 db.

9 Table 14.3 menunjukkan dampak tingkat bunyi dari beberapa lantai khusus Perbaikan dampak isolasi suara Ini adalah pengalaman umum bahwa kebisingan dari jejak kaki dapat dikurangi di ruang yang sama dan juga di ruang bawah dengan bantuan penutup lantai lembut. Bahan yang cocok adalah karet, plastik lembut dan tentu saja karpet jenis apapun. Lapisan tersebut mengubah spektrum gaya tarik dengan menekan komponen frekuensi tinggi yang dinyatakan berkontribusi besar pada dampak tingkat kebisingan. Peningkatan lebih lanjut disebabkan oleh kerugian mekanis yang melekat dengan bahan. Sebuah cara yang umum untuk meningkatkan dampak isolasi suara terutama di apartemen dan tempat tinggal lainnya adalah dengan menggunakan konstruksi lantai apung. Lantai apung terdiri dari pelat beton, gypsum, aspal, dll sekitar 3-6 cm dibangun di atas lantai dasar dengan lapisan elastis di dalamnya. Yang terakhir ini biasanya terbuat dari lembaran atau tatakan dari wol kaca atau wol mineral dan memiliki ketebalan sekitar 1 cm saat dikompresi oleh dasar pelat. Agak kurang menguntungkan pada lembaran plastik berbusa. Tugas utama dari lapisan elastis adalah untuk menyimpan udara tertutup di dalamnya dan karenanya bertindak sebagai pegas. Jadi lantai mengambang merupakan konstruksi lapisan ganda yang juga meningkatkan isolasi bunyi kolong udara. Sangat penting bahwa jembatan suara dalam bentuk koneksi dapat dihindari. Oleh karena itu lapisan lunak harus ditarik di atas ujung sisi pelat padat. Penurunan tingkat dampak diberikan dengan istilah terakhir dari persamaan (14.24): bersama-sama dengan persamaan (14.24a) dengan dan n menjadi lapisan elastis setelah persamaan (14.17) Perambatan bunyi pada bangunan dengan struktur kolong (14.28) yang menunjukkan massa pelat padat Seperti yang telah disebutkan getaran dari elemen bangunan dibangkitkan oleh bunyi pada kolong udara atau struktur kolong yang dapat diubah ke elemen berdampingan. Perubahan ini tidak hanya alasan untuk mengapit transmisi suara yang disebutkan dalam bagian 14.1 tapi gelombang suara dalam struktur bangunan mungkin berjalan ke bagian yang

10 lebih jauh dari sebuah bangunan. Dalam perjalanan proses ini amplitudo gelombang akan berkurang, di satu sisi, menurut hukum penyebaran geometris (lihat persamaan (14.25)). Di sisi lain, struktur kolong suara akan dilemahkan oleh kerugian yang terjadi di dalam bahan. Konstanta atenuasi yang relevan berkaitan dengan faktor loss η bahan dengan persamaan (10.34) dan (10.36). Penurunan level per meter yang sesuai adalah: (gelombang extensional) (14.29) (gelombang lekuk) (14.30) Sebab D = 10 log 10 (e m ) db/m = mdb/m. karena D = 10 db log10 (em) / m = 4,343 mdb / m. Sebagai aturan redaman akibat kerugian interior cukup kecil. Untuk bahan bangunan umum seperti beton atau batu bata mereka berada di bawah 0,1 db / m pada rentang frekuensi pertengahan. Untuk sebagian yang jauh lebih besar dari propagasi suara kolong udara dipengaruhi oleh diskontinuitas, misalnya, dengan persilangan penampang tepi dan persimpangan. Pada masing-masing diskontinuitas gelombang terbagi menjadi gelomang yang dipantulkan dan gelombang yang ditransmisikan. Sebuah komplikasi lebih lanjut adalah konversi tipe gelombang yang berarti bahwa setiap diskontinuitas pada kedua tipe gelombang; gelombang ekstensional dan gelombang lekuk, sebagian diubah menjadi satu sama lain. Misalnya, gelombang primer adalah gelombang lengkuk, gelombang bunyi yang dipantulkan berisi sebuah lentur dan komponen ekstensional. Hal yang sama berlaku untuk transmisi bunyi. Sebuah penekanan sangat efisien dari propagasi suara struktur kolong dicapai dengan lapisan lunak yang memisahkan dua struktur elemen. Pada gambar kasus yang paling sederhana adalah membuat sketsa, yaitu, perjalanan gelombang ekstensional pada plat atau balok yang terganggu oleh lapisan tipis dengan tegangan n yang sesuai dengan n' = (ξ1 - ξ2)/σ dimana ξ 1 dan ξ 2 adalah perpindahan longitudinal pada kedua sisi, v 1 dan v 2 adalah kecepatan partikel. Akhirnya, σ = σ 1 = σ 2 merupakan tegangan tarik yang sama pada semua tiga komponen. Oleh karena itu kita mempunyai Persamaan ini secara resmi setuju dengan persamaan (14.13). Sebuah derivasi yang mirip dengan persamaan (14.13) dengan menyebabkan dengan v i yang menunjukkan kecepatan partikel dalam gelombang. (14.31) Gambar Dampak isolasi suara oleh lapisan yang lembut dengan pemenuhan n. σ 1, σ 2 : tegangan tarik, v 1, v 2 : partikel kecepatan pada kedua sisi. Rumus ini sesuai dengan hukum massa reduksi bunyi pada kolong udara seperti yang diberikan dalam Persamaan (14.9). Oleh karena itu kita dapat menggunakan Gambar 14.5 untuk

11 menemukan kerugian transmisi R s struktur kolong dari lapisan elastis, dalam hal ini, parameter kurva n'z 0E Z 0 yang juga memiliki dimensi kg/m2. Bahan yang sesuai untuk lapisan elastis seperti dari jenis yang dapat diuraikan adalah gabus, karet atau plastik lembut. Tentu saja, lapisan tengah tidak perlu homogen, oleh karena itu, plat karet berlubang atau baja bentuk pegas dapat digunakan juga. Sekarang kembali ke hukum perpindahan struktur perambatan suara yang ditujukan pada permulaan subbagian ini. Persamaan (14.25) berlaku hanya untuk plat homogen perpanjangan yang tak terbatas. Dalam sebuah bangun, bagaimanapun, penyebaran bebas dari gelombang ekstensional dan bending terhambat oleh sejumlah diskontinuitas. Namun demikian, harus intuitif jelas bahwa energi suara pada kolong padat semakin 'dilunakkan' semakin jauh dari sudut eksitasi, bahkan jika tidak ada atau hanya sangat kecil kerugian materi. Situasi ini diilustrasikan pada Gambar Ini menunjukkan skematis bagian melalui bangunan yang sangat besar yang teratur dibagi oleh dinding dan langit-langit (selanjutnya hanya disebut 'dinding') ke banyak kamar atau 'sel' dimensi yang sama. Tentu saja, kita harus bayangkan gambar ini untuk diperpanjang dalam dimensi tiga. Kami menganggap bola dengan jari-jari r. Lingkaran yang ditampilkan merupakan proyeksi pada bidang-xy dari sistem koordinat. Sumber suara yang terletak di pusatnya, itu memasukkan kekuatan P menjadi satu elemen bangunan tertentu. Mari kita menunjukkan dengan N jumlah elemen yang berpotongan dengan bola, kemudian suara dilakukan oleh masing-masing dari mereka adalah P = P/N rata-rata. Untuk menentukan nomor N kami mencatat bahwa lingkaran pada Gambar berisi kira-kira πr2/l x L y persegi panjang dengan dimensi L x dan L y. Masing-masing menyumbang dua dinding untuk N yang tegak lurus terhadap bidang-xy. Oleh karena itu seluruh lingkup (depan dan samping belakang) yang dipotong oleh dari setiap dinding. Ekspresi serupa berlaku untuk N x dan N y jumlah dinding berpotongan tegak lurus terhadap bidang-xz dan bidang-yz. Gambar perambatan dampak suara pada bangunan besar Harus dicatat, bagaimanapun, bahwa setiap diding sebanyak dua kali jika kita hanya menambahkan tiga ekspresi karena masing-masing dinding yang tegak lurus terhadap satu

12 koordinat bidang berada pada sudut kanan ke yang lain juga. Oleh karena itu jumlah N berpotongan dinding dengan bola adalah: (14.32) Berikut V adalah volume ruang dan L panjang semua sisi di dalamnya. Hasil akhir berbunyi: (14.33) Persamaan ini menunjukkan bahwa struktur propagasi suara yang terbawa di struktur bangunan teratur mengikuti hukum penyebaran yang sama seperti dalam media tiga dimensi homogen: energi (atau intensitas) berkurang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, jika jarak adalah dua kali lipat tingkat struktur berkurang dengan rata-rata 6 db.

Akustik Bangunan. Bab

Akustik Bangunan. Bab Dalam arti tertentu akustik bangunan adalah mitra dari akustik ruangan karena keduanya merujuk pada propagasi suara di gedung-gedung. Namun, objek pembahasan kedua bidang akustik tersebut berbeda. Sedangkan

Lebih terperinci

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M0207025 Di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dari An introduction by Heinrich Kuttruff Bagian 6.6 6.6.4 6.6 Penyerapan Bunyi Oleh

Lebih terperinci

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Didalam Bab 4.1 telah dijelaskan bahwa gelombang suara di dalam fluida tidak dipengaruhi oleh permukaan luarnya yang sejajar dengan arah suara propagasi. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan 6.6.3 Penyerapan oleh lapisan berpori Selanjutnya kita mempertimbangkan penyerapan suara oleh lapisan tipis berpori, misalnya, dengan selembar kain seperti tirai, atau dengan pelat tipis dengan perforasi

Lebih terperinci

Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara

Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Chapter 5 Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Gelombang dasar lain datang jika jarak dari beberapa titik dari titik tertentu dianggap sebagai koordinat relevan yang bergantung pada variabel akustik.

Lebih terperinci

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK

BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK BAB 10 GELOMBANG BUNYI DALAM ZAT PADAT ISOTROPIK Sepertinya bunyi dalam padatan hanya berperan kecil dibandingkan bunyi dalam zat alir, terutama, di udara. Kesan ini mungkin timbul karena kita tidak dapat

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gelombang Bunyi Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi sebagai hasil dari fluktuasi tekanan karena perapatan dan perenggangan dalam media elastis. Sinyal

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan Pengertian Kebisingan Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki, kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan

Lebih terperinci

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI Definisi: Suara - gangguan yang menyebar melalui bahan elastis pada kecepatan yang merupakan karakteristik dari bahan tersebut. Suara biasanya disebabkan oleh radiasi dari

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

1. Pengontrol Kebisingan Sekunder

1. Pengontrol Kebisingan Sekunder Untuk mengurangi kebisingan yang berasal dari peralatan rumah tangga dan mesin pabrik sering terkendala masalah non-akustik. Oleh sebab itu untuk mengurangi kebisingan di lingkungan diperlukan adanya suatu

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Gelombang - - GELOMBANG - GELOMBANG ------------------------------- 1 Gelombang Gelombang Berjalan

Lebih terperinci

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan Getaran Teredam Dalam Rongga Tertutup pada Sembarang Bentuk Dari hasil beberapa uji peredaman getaran pada pipa tertutup membuktikan bahwa getaran teredam di dalam rongga tertutup dapat dianalisa tidak

Lebih terperinci

Suara Di Ruang Tertutup

Suara Di Ruang Tertutup Suara Di Ruang Tertutup Pada bab-bab sebelumnya menunjukkan bahwa meningkatnya bidang pembatas bunyi disertai dengan meningkatnya kompleksitas. Demikian bayangan yang dihasilkan pesawat yang terkena gelombang

Lebih terperinci

Dapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik

Dapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik Fisika Bangunan 2: Bab 7. Penyerapan Suara Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T yeffry@unikom.ac.id 64 Penyerap akustik dalam ruangan Penyerapan bunyi Bahan lembut, berpori dan kain serta juga manusia menyerap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan A. Waktu Dengung (Reverberation Time) Berdasarkan waktu dengung (Reverberation Time), tata akustik ruang kelas musik di Purwacaraka Musik Studio Sriwijaya belum ideal.

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN Pendahuluan Apartemen dapat dikatakan sebagai penyatuan banyak bangunan tempat tinggal menjadi satu bangunan berlantai banyak yang terdiri dari beberapa unit

Lebih terperinci

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum

Lebih terperinci

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc GELOMBANG MEKANIK (Rumus) Gelombang adalah gejala perambatan energi. Gelombang Mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. A = amplitudo gelombang (m) = = = panjang gelombang (m) v

Lebih terperinci

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana Pengendalian Bising Oleh Gede H. Cahyana Bunyi dapat didefinisikan dari segi objektif yaitu perubahan tekanan udara akibat gelombang tekanan dan secara subjektif adalah tanggapan pendengaran yang diterima

Lebih terperinci

10.3 Gelombang di piring dan Penghalang

10.3 Gelombang di piring dan Penghalang Pada ringkasan ini di tulis dari buku teks yang akan digunakan sebagai bahan belajar utama adalah Acoustics, An Introduction by Heindrich Kuttruff. Bentuk pdf dari buku ini dapat diunduh dari salah satu

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

BAGIAN III : AKUSTIK

BAGIAN III : AKUSTIK BAGIAN III : AKUSTIK Parameter Akustik dba Tingkat bunyi yang disesuaikan terhadap profil dari kepekaan telinga manusia. Bising Latar Belakang (Background Noise) Tingkat Tekanan suara lingkungan / ambient

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Sonya Yuliantika, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan

Lebih terperinci

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 PTUNJUK UMUM SMA T AL-NAA SLAMC OARDNG SCHOOL UJAN AKHR SMSTR GANJL TAHUN AJARAN 2011/2012 LMAR SOAL Mata Pelajaran : isika Pengajar : Harlan, S.Pd Kelas : X Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2011 AlokasiWaktu

Lebih terperinci

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Ir. Wiratno Argo Asmoro, MSc. NIPN. 196002291987011001 Latar Belakang Akustik Ruang

Lebih terperinci

3. Sebuah sinar laser dipancarkan ke kolam yang airnya tenang seperti gambar

3. Sebuah sinar laser dipancarkan ke kolam yang airnya tenang seperti gambar 1. Pembacaan jangka sorong di samping yang benar adalah. cm a. 1,05 c. 2, 05 b. 1,45 d. 2, 35 2. Adi berangkat ke sekolah pukul 06.15. Jarak rumah Ardi dengan sekolah 1.8 km. Sekolah dimulai pukul 07.00.

Lebih terperinci

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Dasar Teori Serat Alami

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Dasar Teori Serat Alami BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori Serat Alami Secara umum serat alami yang berasal dari tumbuhan dapat dikelompokan berdasarkan bagian tumbuhan yang diambil seratnya. Berdasarkan hal tersebut pengelompokan

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

BAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran

BAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran 11 BAB III WAVEGUIDE 3.1 Bumbung Gelombang Persegi (waveguide) Bumbung gelombang merupakan pipa yang terbuat dari konduktor sempurna dan di dalamnya kosong atau di isi dielektrik, seluruhnya atau sebagian.

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran 1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008 TUGAS SARJANA TEKNIK PENGENDALIAN KEBISINGAN MODIFIKASI DESIGN DAN UJI EKSPERIMENTAL SILENCER DENGAN DOUBLE SALURAN PADA KNALPOT TOYOTA KIJANG 7K YANG TERBUAT DARI MATERIAL KOMPOSIT O L E H : NAMA : PANCA

Lebih terperinci

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Kegiatan Praktikum 1: Jenis dan Bentuk Gelombang 1.Percobaan jenis-jenis gelombang a. Hasil Pengamatan Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS BAB 3 TINJAUAN KHUSUS 3.1. Tinjauan Tema Proyek 3.1.1. pengertian Akustik Akustik adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bunyi atau suara dan cara mengendalikan bunyi supaya nyaman bagi telinga

Lebih terperinci

1. SUMBER BUNYI. Gambar 1

1. SUMBER BUNYI. Gambar 1 1. SUMBER BUNYI Gambar 1 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar. Getaran dari sumber

Lebih terperinci

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. _Bio Akustik_01 Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu? dan apa hubungannya

Lebih terperinci

/ 4. Akhirnya, kita mengenalkan wilayah persamaan serapan

/ 4. Akhirnya, kita mengenalkan wilayah persamaan serapan 13.4 posisi kerapatan energi dan gema Pada bagian sebelumnya tidak disebutkan beberapa sumber suara, kami menganggap medan bunyi sebagai fakta yang diberikan. Sekarang perhatian utama kami adalah kerapatan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

DESAIN JENDELA UNTUK MENAHAN KEBISINGAN PADA RUMAH TINGGAL

DESAIN JENDELA UNTUK MENAHAN KEBISINGAN PADA RUMAH TINGGAL DESAIN JENDELA UNTUK MENAHAN KEBISINGAN PADA RUMAH TINGGAL Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024 Abstraksi : Desain

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version :

Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version : SIMAK UI 2010 FISIKA Kode Soal Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version : 2012-12 halaman 1 01. Sebuah bola pejal dan sebuah silinder pejal memiliki jari-jari (R) dan massa (m) yang sama. Jika keduanya

Lebih terperinci

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah 1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN Ferdy Ansarullah 1), Lila Yuwana, M.Si 2) Dra. Lea Prasetio, M.Sc 3) Jurusan Fisika Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara)

SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) Reflection and Refraction Ketika gelombang suara merambat dalam medium, terjadi sebuah pertemuan antara kedua medium dengan kepadatan

Lebih terperinci

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K) Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan

Lebih terperinci

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR. PENDAHULUAN Pada struktur pelat satu-arah beban disalurkan ke balok kemudian beban disalurkan ke kolom. Jika balok menyatu dengan ketebalan pelat itu sendiri, menghasilkan sistem

Lebih terperinci

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) 138 M. A. Fatkhurrohman et al., Tingkat Redam Bunyi Suatu Bahan TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) M. Aji Fatkhurrohman*, Supriyadi Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Fisika,

Lebih terperinci

Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang

Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang Secara umum jalan layang keberadaannya sangat positif dalam menata sistem lalu lintas, guna mengurangi kemacetan lalu lintas sehingga memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Filter Secara umum, filter berfungsi untuk memisahkan atau menggabungkan sinyal informasi yang berbeda frekuensinya. Mengingat bahwa pita spektrum elektromagnetik adalah

Lebih terperinci

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber: Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang

Lebih terperinci

1. SUMBER BUNYI. Gambar 7

1. SUMBER BUNYI. Gambar 7 1. SUMBER BUNYI Oleh : Arif Kristanta Gambar 7 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap suara Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memilki nilai kebaikan. Kekayaan

Lebih terperinci

Scientific Echosounders

Scientific Echosounders Scientific Echosounders Namun secara secara elektronik didesain dengan amplitudo pancaran gelombang yang stabil, perhitungan waktu yang lebih akuran dan berbagai menu dan software tambahan. Contoh scientific

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga Jurusan Fisika-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru,

Lebih terperinci

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter maksimum dari pengukuran benda di atas adalah. A. 2,199 cm B. 2,275 cm C. 2,285 cm D. 2,320 cm E. 2,375 cm 2.

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk

Lebih terperinci

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu

Lebih terperinci

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh : ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR Oleh : Irma Subagio (Lab. Fisika Bangunan, Prodi Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan, trptune@yahoo.com) Abstrak Pada daerah

Lebih terperinci

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang

KISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang LAMPIRAN IV KISI-KISI SOAL UJI COBA No Indikator soal Teknik Bentuk Instrumen 1 Peserta didik menjelaskan karakteristik mekanik dan elektromagnetik Contoh Soal Menurut medium perambatannya, diklasifiikasikan

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Akustik Papan Partikel Sengon 4.1.1 Koefisien Absorbsi suara Apabila ada gelombang suara bersumber dari bahan lain mengenai bahan kayu, maka sebagian dari energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Struktur bangunan bertingkat tinggi memiliki tantangan tersendiri dalam desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang memiliki faktor resiko

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS Bising Tingkat kebisingan yang berlebihan Besarnya TTB di ruang sumber dan di titik titik lain

Lebih terperinci

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Vonny Febrita, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,

Lebih terperinci

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B 1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai 8 BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Pada Pelat Lantai Dalam penelitian ini pelat lantai merupakan pelat persegi yang diberi pembebanan secara merata pada seluruh bagian permukaannya. Material yang digunakan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Spektrum gelombang elektromagnetik jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke yang paling besar adalah...

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 JAKARTA Jl. RA Fadillah Cijantung Jakarta Timur Telp. 840078, Fax 87794718 REMEDIAL ULANGAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

Sifat Alami Gelombang

Sifat Alami Gelombang Sifat Alami Gelombang Bunyi Sebagai Gelombang Mekanik Sifat alami gelombang bunyi serupa dengan gelombang slinki. Seperi halnya gelombang slinki, pada gelombang bunyi ada medium yang membawa gangguan dari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Berat Jenis dan Kerapatan Kayu Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/cm 3. Berat jenis kayu merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1998

Fisika EBTANAS Tahun 1998 Fisika EBTANAS Tahun 1998 EBTANAS-98-01 Pada ganbar di samping, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. 1 3 F y B. 1 F F 1 F C. 30 o D. 1 F 0 x E. 1 3 F EBTANAS-98-0 Benda jatuh bebas adalah benda

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Gelombang Bunyi - Latihan Soal Doc. Name: K13AR12FIS0101 Version : 2015-09 halaman 1 01. Efek Doppler menunjukkan perubahan. (A) kekerasan suara (B) nada (C) amplituda (D) kecepatan

Lebih terperinci

Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi

Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Oleh Tenes Widoyo M.Pd. Paket 01 1. Besaran yang dimensinya ML 2 L -2 adalah. A. Tekanan B. Usaha C. Impuls D. Momentum E. Kecepatan 2. Dua buah vektor A dan B besarnya

Lebih terperinci

Fisika UMPTN Tahun 1986

Fisika UMPTN Tahun 1986 Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

Kekerasan (loudness) yang cukup Kekerasan menjadi masalah karena ukuran ruang yang besar Energi yang hilang saat perambatan bunyi karena penyerapan da

Kekerasan (loudness) yang cukup Kekerasan menjadi masalah karena ukuran ruang yang besar Energi yang hilang saat perambatan bunyi karena penyerapan da Fisika Bangunan 2: Bab 9. Persyaratan Akustik Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T yeffry@unikom.ac.id 99 Persyaratan Akustik Auditorium Harus ada kekerasan (loudness) yang cukup terutama di tempat duduk

Lebih terperinci

ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff

ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff ACOUSTICS An Introduction Book of : Heinrich Kuttruff Translate by : Setyaningrum Ambarwati M 0207014 Fisika-UNS Halaman 79-86 5.5 Dipol Sebagai contoh pertama dari sumber suara direktif kita menganggap

Lebih terperinci

Mekanika (interpretasi grafik GLB dan GLBB) 1. Diberikan grafik posisi sebuah mobil terhadap waktu yang melakukan gerak lurus sebagai berikut: X

Mekanika (interpretasi grafik GLB dan GLBB) 1. Diberikan grafik posisi sebuah mobil terhadap waktu yang melakukan gerak lurus sebagai berikut: X Pengukuran, Besaran dan Satuan: 1. Besi mempunyai massa jenis 7,86 kg/m 3. Tentukan volume sepotong besi yang massanya 3,93 g. A. 0,5 cm 3 B. 0,5 m 3 C. 2,0 cm 3 D. 2,0 m 3 (hubungan besaran pokok dan

Lebih terperinci

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK LAMPIRAN XV SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN MATERI POKOK KELAS/ SEMESTER PENELITI LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES : MAN 1 PADANG : FISIKA : 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Penggunaan program PLAXIS untuk simulasi Low Strain Integrity Testing pada dinding penahan tanah akan dijelaskan pada bab ini, tentunya dengan acuan tahap

Lebih terperinci