PENERAPAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA PERSAMAAN SIMULTAN PANEL DINAMIS UNTUK PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA PERSAMAAN SIMULTAN PANEL DINAMIS UNTUK PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA"

Transkripsi

1 PENERAPAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA PERSAMAAN SIMULTAN PANEL DINAMIS UNTUK PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Khairul Andri Lubis dan Setiawan Jurusan Statistika FMIPA ITS, Surabaya ABSTRAK Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di Indonesia diharapkan mampu mengatasi kemiskinan, pengangguran dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Keterkaitan hubungan antara indikator ekonomi dan indikator keberhasilan pembangunan saling mempengaruhi satu yang lainnya. Diperlukan persamaan simultan untuk melihat keterkaitan antar variabel yang saling mempengaruhi tidak cukup hanya dengan persamaan tunggal. Pada penelitian ini menggunakan Model data panel dinamis untuk menggambarkan hubungan antara variabel-variabel ekonomi yang pada kenyataannya bersifat dinamis yakni variabel tidak hanya dipengaruhi variabel pada waktu yang sama tetapi juga dipengaruhi variabel pada waktu yang sebelumnya. Oleh karena itu, model data panel dinamis lebih sesuai digunakan dalam analisis perekonomian. Estimasi parameter pada model panel dinamis menggunakan Generalized Method of Moments (GMM) yang dikembangkan oleh Arellano dan Bond. Metode estimasi ini menghasilkan estimasi parameter yang memiliki sifat tak bias, konsisten dan efisien. Metode Arellano dan Bond kemudian dikembangkan oleh Blundell dan Bond yang disebut GMM-System Estimator dengan mengkombinasikan momen kondisi dan matriks instrumen antara model first difference dan model level untuk menghasilkan estimasi parameter yang lebih efisien. Kata kunci: Data Panel Dinamis, Generalized Method of Moments (GMM), Persamaan Simultan. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih memiliki permasalahan-permasalahan di bidang ekonomi dalam upaya meningkatkan pembangunan nasional. Sejak perekonomian Indonesia dilanda krisis multi-dimensional menuntut pemerintah dan berbagai komponen masyarakat mengalami proses perubahan menuju era reformasi dan keterbukaan guna mewujudkan cita-cita dalam mensejahterakan kehidupan bangsa. Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi diharapkan mampu mengatasi kemiskinan, pengangguran dan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan aktivitas perekonomian dalam menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat suatu negara secara berkesinambungan selama periode tertentu. Aktivitas pemerintah dan interaksinya dengan sektor swasta secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi total output sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, pemerintah dituntut untuk menggali sumber penerimaan tidak hanya dari dalam negeri saja akan tetapi dari luar negeri melalui utang luar negeri dan investasi. Kegiatan investasi luar negeri terdiri atas investasi A-3-1

2 langsung ( foreign direct investment atau FDI) dan investasi portofolio. Secara teori, FDI memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain pertumbuhan ekonomi, indikator keberhasilan pemerintah dalam menjalankan fungsinya yaitu menurunkan tingkat kemiskinan, memperluas penyerapan tenaga kerja, distribusi pendapatan yang semakin merata dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Dengan pertumbuhan ekonomi, FDI dan pengeluaran pemerintah, diharapkan terciptanya lapangan pekerjaan sehingga penyerapan kebutuhan tenaga kerja bertambah yang mengakibatkan penggangguran berkurang. Keterkaitan hubungan antara indikator ekonomi dan indikator keberhasilan pembangunan suatu negara saling mempengaruhi satu yang lainnya. Hal tersebut membutuhkan suatu model yang cukup kompleks untuk melihat hubungan antara indikator tersebut. Diperlukan persamaan simultan untuk melihat keterkaitan antar variabel yang saling mempengaruhi tidak cukup hanya dengan persamaan tunggal. Pada penelitian ini menggunakan Model data panel dinamis untuk menggambarkan hubungan antara variabel-variabel ekonomi yang pada kenyataannya bersifat dinamis yakni variabel tidak hanya dipengaruhi variabel pada waktu yang sama tetapi juga dipengaruhi variabel pada waktu yang sebelumnya. Oleh karena itu, model data panel dinamis lebih sesuai digunakan dalam analisis perekonomian. Penelitian pada model persamaan simultan data dinamis adalah Anwar dan Nguyen (2010) yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi di Vietnam dengan menggunakan persamaan dua simultan dengan estimasi Generalized Method of Moments (GMM). Selain itu, Penelitian Ford, Send dan Wei (2010), meneliti hubungan secara empirik antara pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan FDI dan kebijakan pemerintah di Cina. Adapun penelitian tersebut menggunakan metode dynamic simultaneous equation model dengan membandingkan estimasi parameter dengan menggunakan three stage least square (3SLS) dan Generalized Method of Moments (GMM). METODA Analisis Data Panel Dinamis Model data panel dinamis digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel-variabel ekonomi yang pada kenyataannya banyak yang bersifat dinamis. Model panel dinamis ini dapat dilihat dari keberadaan lag variabel dependen diantara variabelvariabel regressor. Adapun model data panel dinamis dapat ditulis sebagai berikut: y = δ y +x' β+u ; i 1,2,..., N ; t 1,2,..., T i,t i,t-1 it it dengan δ merupakan skalar dengan x` matriks berukuran 1. Sedangkan β merupakan matriks berukuran 1. Jika diasumsikan uit merupakan one-way error component model yang dapat dituliskan sebagai berikut: u it = μ + v i it dengan µi merupakan efek individu dan vi adalah error term dengan masing-masing diasumsikan µi IID (0,σµ 2 ) dan vit IID (0,σv 2 ). Ketika suatu persamaan mengandung lag dari variabel dependen maka akan muncul masalah berupa korelasi antara variabel yi,t-1 dengan uit. Hal tersebut dikarenakan yi,t-1 merupakan fungsi dari µi. Penggunaan estimasi dengan panel statis seperti OLS, fixed effect dan random effect pada persamaan panel dinamis menjadi bias dan inkonsisten meskipun vit tidak berkorelasi secara serial (Baltagi, 2005). Untuk mengatasi masalah inkonsisten tersebut, menurut Anderson dan Hsiao (1982) dalam Syawal (2011) dapat digu nakan metode estimasi Instrumental Variabel (IV), yakni A-3-2

3 dengan menginstrumenkan variabel yang berkorelasi dengan error. Akan tetapi, metode ini hanya menghasilkan estimasi parameter yang konsisten, namun tidak efisien. Arellano dan Bond menyarankan suatu pendekatan Generalized Method of Moments (GMM). Pendekatan GMM digunakan dengan dua alasan yang mendasari pertama, GMM merupakan common estimator dan memberikan kerangka yang lebih bermanfaat untuk perbandingan dan penilaian. Kedua, GMM memberikan alternatif yang sederhana terhadap estimator lainnya, terutama terhadap maximum likelihood. Pendekatan Arellano and Bond GMM Estimator ini menghasilkan estimasi yang tak bias, konsisten serta efisien. Walaupun pendekatan Arellano and Bond GMM Estimator sudah efisien, tetapi Blundel dan Bond (1998) menyarankan menggunakan Generalized Method of Moments System (Blundell and Bond GMM-System Estimator) yang diklaim lebih efisien dari estimator sebelumnya. Hal tersebut karena penggunaan tambahan informasi level yaitu momen kondisi dan matriks variabel instrumen level disamping first difference dengan cara mengkombinasikan momen kondisi dan matriks variabel instrumen ( first difference dan level). Maka terdapat dua prosedur estimasi yang digunakan dalam kerangka GMM untuk mengakomodir permasalahan inkonsisten untuk mengestimasi model panel dinamis, yaitu: First-Difference GMM (FD-GMM) dan System GMM (SYS-GMM). Persamaan Simultan dengan Data Panel Persamaan simultan digunakan sebagai solusi atas permasalahan dalam kasus ekonomi dimana satu variabel dengan satu atau beberapa variabel yang lain memiliki hubungan dua arah. Hubungan simultan dalam penelitian ini berdasarkan teori dan hasil penelitian empiris bidang ekonomi lainnya. Dalam persamaan simultan variabel dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen merupakan variabel yang nilainya ditentukan dalam model, sedangkan variabel eksogen merupakan variabel yang nilainya ditentukan dari luar model. Bentuk umum suatu sistem persamaan simultan yang terdiri dari M persamaan dengan K variabel eksogen dilakukan sebanyak N observasi dalam T periode waktu dituliskan sebagai berikut: y y... y x x... x M M K K 1 1 y y... y x x... x M M K K 2 2 y1 1M y2 2 M... ym MM x1 1M x2 2 M... xk KM M 0 Dalam bentuk persamaan di atas dengan struktur data panel dijelaskan bahwa setiap periode waktu memiliki jumlah variabel endogen, eksogen dan observasi yang sama. Sehingga dalam notasi matriks sistem tersebut untuk N observasi dapat ditulis menjadi: YNxMΓ MxM + X NxKB KxM = E NxM dengan Г adalah matriks koefisien α dan diasumsikan nonsingular, B adalah matriks koefisien β, Y adalah matriks M variabel endogen dan X adalah matriks dari variabel eksogen. Bentuk tereduksi untuk semua N observasi dan M variabel endogen adalah sebagai berikut: -1-1 Y = -XBΓ + EΓ Jika dimisalkan П= -BГ -1 dan U= EГ -1 maka persamaan di atas menjadi: Y = XΠ + U Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder dari berbagai lembaga resmi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Keuangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia serta dari sumber -sumber atau literatur lain yang A-3-3

4 berhubungan dengan penelitian. Objek penelitian adalah 18 provinsi di Indonesia. Provinsiprovinsi tersebut diamati selama kurun waktu enam tahun mulai tahun Spesifikasi Model Untuk meneliti masalah makroekonomi Indonesia yang mencakup pertumbuhan ekonomi, Foreign Direct Investment (FDI), pengeluaran pemerintah, masalah kemiskinan, dan masalah pengangguran diperlukan kerangka modeling yang bersifat simultan (simultaneous equation regression model). Model dengan variabel endogen dalam penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya sehingga menghasilkan lima persamaan struktural sebagai berikut: G ln FDI ln DDI lnop ln DAU ln PAD ln INF G it 0 1 it 2 it 3 it 4 it 5 it 6 7 i, t 1 it Hipotesis : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 0 ln FDI 0 1G 2 lntdge 3 lnop 4 ln DDI 5INF 6 FDI, 1 e Hipotesis :,,,, 0 ; 0 it it it it it it i t it EM G ln FDI ln DDI lnw INF EM v Hipotesis :,, 0;,, 0 it 0 1 it 2 it 3 it 4 it 5 it 6 i, t 1 it HCI G lntdge EM lnw INF HCI u Hipotesis :,,,, 0 ;,, 0 it 0 1 it 2 it 3 it 4 it 5 it 6 i, t 1 it Tabel 1. Keterangan Variabel Penelitian Variabel G FDI EM HCI TDGE OP DDI W INF DAU PAD i t it Ln eit vit uit Keterangan Pertumbuhan ekonomi (dalam persen) Penanaman Modal Asing (dalam juta dollar) Indikator ketenagakerjaan yang dihitung dengan pendekatan tingkat pengangguran terbuka /TPT (dalam persen) Persentase kemiskinan (dalam persen) Pengeluaran belanja langsung pemerintah daerah menurut fungsi (dalam juta rupiah) Indikator keterbukaan perdagangan yang didekati dengan nilai ekspor (dalam juta dollar) Penanaman Modal Dalam Negeri (dalam milyar rupiah) Upah Minimum Regional/UMP (dalam rupiah) Inflasi (dalam persen) Dana Alokasi Umum (dalam juta rupiah) Pendapatan Asli Daerah (dalam juta rupiah) Propinsi di Indonesia Periode waktu Error Term Logaritma Natural A-3-4

5 HASIL DAN DISKUSI Hasil Estimasi dengan Simultan Data Panel Tahap awal sebelum melakukan estimasi adalah pengujian stationeritas data. Pengujian stationaritas bertujuan untuk melihat ada tidaknya panel unit root yang terkandung diantara variabel sehingga hubungan variabel dalam model menjadi valid. Uji stationer dilakukan dengan uji yang telah ada yaitu uji Breitung. Dari hasil uji stationer dengan uji Breitung diketahui bahwa variabel penelitian pertumbuhan ekonomi (g) dan inflasi (inf) tidak mengandung panel unit roots atau data sudah stationer. Sedangkan variabel lain masih mengandung panel unit roots atau data tidak stationer. Maka dari pada itu, semua variabel tersebut dilakukan first differencing agar tidak mengandung unit root lagi. Tabel 2. Identifikasi Persamaan Simultan dengan Order Condition Persamaan m k K K-k m-1 Identifikasi G Ya Overidentified ΔLnFDI Ya Overidentified ΔEM Ya Overidentified ΔHCI Ya Overidentified Keterangan: m = Jumlah variabel endogen pada persamaan struktural k = Jumlah variabel eksogen dalam persamaan struktural K = Jumlah persamaan eksogen dalam sistem Persamaan simultan digunakan untuk menelaah peranan pertumbuhan ekonomi, investasi langsung dari luar negeri dan pengeluaran pemerintah terhadap tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran di Indonesia. Penelitian ini menggunakan lima persamaan struktural dan lima persamaan reduced. Persamaan reduced dilakukan dengan meregresikan variabel endogen terhadap seluruh variabel eksogen dalam sistem. Identifikasi model merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi parameter dengan persamaan simultan. Tabel di atas menunjukkan bahwa keempat persamaan struktural merupakan persamaan yang overidentified, sehingga dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan simultan. Prosedur selanjutnya yang harus dilakukan untuk estimasi persamaan simultan adalah uji simultanitas. Uji ini bertujuan untuk membuktikan secara empirik bahwa terdapat hubungan simultan antara persamaan struktural dalam suatu sistem persamaan. Setelah pengujian simultanitas, langkah berikutnya melakukan pengujian endogenitas. Pada persamaan simultan penentuan variabel eksogen dan variabel endogen selain ditentukan oleh peneliti berdasarkan priori information, dapat juga dilakukan dengan pengujian endogenitas. Estimasi pada sistem persamaan menggunakan metode estimasi Generalized Mothod of Moments (GMM) yang terdiri dari empat persamaan struktural dan empat persamaan reduced. Hasil estimasi menunjukkan bahwa evaluasi model dengan kriteria ekonomi secara umum cukup baik karena sebagian besar tanda koefisien dari variabel yang signifikan digunakan sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik, model yang digunakan dalam penelitian ini valid. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F-Statistik semua persamaan struktural dan persamaan reduced hasil estimasi signifikan. Variabel-variabel penjelas yang digunakan pada setiap persamaan stuktural dan persamaan reduced secara bersama-sama (sim ultan) mempengaruhi variabel tak bebas pada taraf nyata lima persen. A-3-5

6 Variabel Independen Tabel 3. Model Reduced Form Reduced Form G ΔLnFDI ΔEM ΔHCI ΔLnTDGE * ** ** ΔLnDDI * * ΔLnOP * * ΔLnDAU * ΔLnPAD * INF * ** * * ΔLnW * - Lag G * * * Lag ΔLnFDI * * * * Lag ΔEM * ** Lag ΔHCI Keterangan : * Signifikan 5% ; ** Signifikan 10% Dari persamaan reduced untuk pertumbuhan ekonomi terdapat lima koefisien variabel bebas yang signifikan dan tanda koefisien yang sesuai dengan teori. Investasi dalam negeri sangat diperlukan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Setiap kenaikan investasi dalam negeri sebesar satu persen akan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0.25 persen pada saat ceteris paribus. Keterbukaan perdagangan juga mendorong pertumbuhan ekonomi. Peningkatan ekspor sebagai indikasi keterbukaan ekonomi ( ΔLnOP) sebesar satu persen mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0.59 persen pada saat ceteris paribus. Inflasi juga mempunyai pengaruh positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Setiap kenaikan inflasi (INF) satu persen maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi (G) sebesar 0.26 persen pada saat ceteris paribus. Lag pertumbuhan ekonomi dan investasi luar negeri juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Artinya pertumbuhan ekonomi (G) satu persen pada tahun ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi (lag G) dan peningkatan investasi luar negeri ( ΔLnFDI) masing-masing sebesar 0.77 persen dan 0.07 persen pada saat ceteris paribus. Persamaan reduced yang tingkat kemiskinan dipengaruhi secara signifikan oleh lag pertumbuhan ekonomi, lag investasi luar negeri dan lag tingkat pengangguran. Dari tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa inflasi akan berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan yaitu kenaikan inflasi (INF) sebesar satu persen akan menyebabkan tingkat kemiskinan (ΔHCI) sebesar persen pada saat ceteris paribus. Inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat sehingga konsumsi masyarakat semakin menurun. Hal itu tentu berpengaruh terhadap garis kemiskinan dimana tingkat pendapatan tetap sehingga mendorong penduduk hampir miskin menjadi miskin atau tingkat kemiskinan menjadi meningkat. A-3-6

7 Tabel 4. Ringkasan Tanda Hubungan Langsung dalam Sistem Persamaan Variabel Independen Persamaan Struktural G ΔLnFDI ΔEM ΔHCI G (+) - - ΔLnFDI + + ΔEM ΔHCI (-) ΔLnTDGE + + ΔLnDDI + ΔLnOP + ΔLnDAU - ΔLnPAD INF + Keterangan : + menunjukkan bahwa variabel sekarang signifikan positif (+) menunjukkan bahwa variabel masa lalu signifikan positif - menunjukkan bahwa variabel sekarang signifikan negatif (-) menunjukkan bahwa variabel masa lalu signifikan negatif Hubungan antara variabel-variabel hasil dari estimasi parameter pada persamaan struktural yang telah dibahas sebelumnya diringkas dalam Tabel 4. Dari tabel ringkasan di atas kita dapat menemukan bahwa efek langsung investasi luar negeri terhadap perubahan yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran. Keduanya positif menerima efek langsung dari investasi luar negeri. Peningkatan investasi luar negeri juga harus didorong oleh peningkatan pengeluaran pemerintah dan peningkatan investasi dalam negeri. Hal selanjutnya, kita juga dapat melihat efek langsung pertumbuhan ekonomi yang signifikan negatif terhadap tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh peningkatan investasi luar negeri, keterbukaan perdagangan, inflasi dan kenaikan upah minimum propinsi. KESIMPULAN Estimasi parameter pada model panel dinamis menggunakan Generalized Method of Moments (GMM) menghasilkan estimasi parameter yang memiliki sifat tak bias, konsisten dan efisien dibandingkan estimasi dengan panel statis seperti OLS, fixed effect dan random effect. Persamaan simultan digunakan sebagai solusi atas permasalahan ekonomi khususnya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh empat koefisien variabel bebas yaitu pengeluaran pemerintah, investasi dalam negeri, keterbukaan perdagangan, Inflasi. Selain itu, Lag pertumbuhan ekonomi dan investasi luar negeri juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari penelitian ini kita dapat melihat bahwa efek langsung investasi luar negeri terhadap perubahan yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran. Hal selanjutnya, kita juga dapat melihat efek langsung pertumbuhan ekonomi yang signifikan negatif terhadap tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh peningkatan investasi luar negeri, keterbukaan perdagangan, inflasi dan kenaikan upah minimum propinsi. DAFTAR PUSTAKA Ahn, S. C., & Schmidt, P. (199 5). Efficient estimation of models for dynamic panel data. Journal of Econometrics, Vol. 68, pp A-3-7

8 Anwar, S., & Nguyen, L. P. (2010). Foreign Direct Investment and Economic Growth in Vietnam. Asia Pasific Business Review, Vol.16, No.1-2, pp Badan Pusat Statistik. Berbagai Edisi. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial- Ekonomi Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Bappenas. (2012). Pembangunan Daerah Dalam Angka Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Baltagi, Badi H.(2005). Econometric Analysis of Panel Data. New York: John Wiley & Sons. Blundell, R., & Bond, S. (1998). Initial Conditions and Moment Restrictions in Dynamic Panel Data Models. Journal of Econometrics, Vol. 87, pp Ford, L. J., Sen, S., & Wei, H. (2010). A Simultaneous Equation Model of Economic Growth, FDI and Government Policy in China. Department of Economics Discussion Paper University of Birmingham, pp Greene, W.(2003). Econometric Analysis: Fifth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Gujarati, D. (2004). Basic Econometric: Fourth Edition. Mc.Graw Hill Companies. Ridwan. (2009). Dampak Integrasi Ekonomi Terhadap Investasi di Kawasan ASEAN: Analisis Model Gravitasi. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol.5, No. 2, pp Ruxanda, G., & Muraru, A. (2010). FDI and Economic Growth. Evidence from Simultaneous Equation Models. Romanian Journal of Economic Forecasting, Vol.13, No.1, pp Setiawan. & Kusrini, D. E. (2010). Ekonometrika. Yogyakarta : CV. Andi Offset. Todaro, M. P. & Stephen C. S. (2003). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Umoh, O. J., Jacob, A. O., & Chuku, C. A. (2011). Feedback or no Feedback: Understanding the Interaction between Foreign Direct Investment and Economic Growth in Nigeria. West African Journal of Monetary and Economic Integration Vol.11, No.2, pp Yannizar. (2012 ). Dampak Alokasi Pengeluaran Dana Pembangunan Pemerintah Daerah dan Investasi Swasta Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Kemiskinan di Provinsi Jambi. Disertasi, Prodi Ilmu Ekonomi Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor. A-3-8

ESTIMASI PARAMETER SISTEM MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA DATA PANEL DINAMIS DENGAN GMM ARELLANO DAN BOND

ESTIMASI PARAMETER SISTEM MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA DATA PANEL DINAMIS DENGAN GMM ARELLANO DAN BOND ISBN : 9786023610020 ESTIMASI PARAMETER SISTEM MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA DATA PANEL DINAMIS DENGAN GMM ARELLANO DAN BOND Arya Fendha Ibnu Shina 1, Setiawan 2 Mahasiswa Jurusan Statistika Institut Teknologi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Jenis data yang digunakan adalah data panel,

Lebih terperinci

Penerapan 2 SLS GMM-AB pada Persamaan Simultan Data Panel Dinamis untuk Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebagai Islamic Country

Penerapan 2 SLS GMM-AB pada Persamaan Simultan Data Panel Dinamis untuk Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebagai Islamic Country Penerapan 2 SLS GMM-AB pada Persamaan Simultan Data Panel Dinamis untuk Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebagai Islamic Country Arya Fendha Ibnu Shina Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB

PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 52-58 PENERAPAN METODE TWO STAGE LEAST SQUARES PADA MODEL PERSAMAAN SIMULTAN DALAM MERAMALKAN PDRB Soemartini Statistika FMIPA UNPAD Email: tine_soemartini@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan statistik sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan yang lebih baik telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan. Setiap orang, baik sadar maupun

Lebih terperinci

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Oleh: Ainul Fatwa Khoiruroh (1310100096) Pembimbing: Dr. Setiawan, M.S. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data 27 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder time series dari tahun 2001 2010 dan cross section dari 26 propinsi di Indonesia (data panel), yang terdiri dari:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Statistika merupakan salah satu alat pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil yaitu untuk menjawab karakteristik populasi menggunakan sampel, menjawab

Lebih terperinci

Rumus yang digunakan untuk menghitung Rasio Kemandirian Fiskal adalah:

Rumus yang digunakan untuk menghitung Rasio Kemandirian Fiskal adalah: III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Analisis 3.1.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis sederhana yang bertujuan mendeskripsikan dan mempermudah penafsiran yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. diperoleh dari beberapa sumber. Adapun data diperoleh dari badan statistik dunia

METODE PENELITIAN. diperoleh dari beberapa sumber. Adapun data diperoleh dari badan statistik dunia III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber. Adapun data diperoleh dari badan statistik

Lebih terperinci

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan 1 Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Ainul Fatwa Khoiruroh, Setiawan Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder negaranegara di kawasan ASEAN+6 dan kawasan non ASEAN+6 (Uni Eropa dan Amerika Utara) yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB),

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL SIMULTAN SPASIAL PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR

ESTIMASI MODEL SIMULTAN SPASIAL PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR ESTIMASI MODEL SIMULTAN SPASIAL PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR Firda Fadri Manajemen Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Walisongo Gempol Email: firda.fadri@gmail.com ABSTRAK Model ekonometri spasial

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : S - 10 APLIKASI METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN (Studi Kasus : Data Stok Uang, PDRB, dan Konsumsi Rumah Tangga Di DIY) Eka Septiana 1, Retno

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan).

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan). 91 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Analisis 4.1.1. Pilihan Alat Analisis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fenomena ekonomi makro seperti liberalisasi keuangan dan kebijakan

Lebih terperinci

MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA ANALISIS HUBUNGAN KEMISKIAN DAN PDRB

MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA ANALISIS HUBUNGAN KEMISKIAN DAN PDRB MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA ANALISIS HUBUNGAN KEMISKIAN DAN PDRB Rokhana Dwi Bekti; David; Gita N; Priscillia; Serlyana Mathematics and Statistics Department, School of Computer Science, Binus University

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 ISSN: 2303-1751 Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 e-jurnal Matematika, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012, 99-102 ISSN: 2303-1751 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PDB INDONESIA DENGAN PERSAMAAN SIMULTAN 2SLS NI MADE

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI Oleh : IPA ROMIKA J2E004230 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia tahun 2005-2009 yang diperoleh dari Dirjen Perimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) 3.1 Model Persamaan Simultan Model persamaan simultan adalah suatu model yang memiliki lebih dari satu persamaan yang saling terkait. Dalam model

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik Estimasi model pertumbuhan ekonomi negara ASEAN untuk mengetahui pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi negara ASEAN yang menggunakan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Departemen Kesehatan. Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

Maslim Rajab Syafrizal 1, Setiawan 2, Sutikno 3

Maslim Rajab Syafrizal 1, Setiawan 2, Sutikno 3 PROSEDUR GENERALIZED SPATIAL TWO STAGE LEAST SQUARES UNTUK MENGESTIMASI MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE WITH AUTOREGRESSIVE DISTURBANCES Studi Kasus Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur Maslim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

Kebijakan Upah Minimum dan Jebakan Pengangguran di Kota dan Kabupaten di DIY. Sella Fitri Anindita 1 dan Jaka Sriyana 2

Kebijakan Upah Minimum dan Jebakan Pengangguran di Kota dan Kabupaten di DIY. Sella Fitri Anindita 1 dan Jaka Sriyana 2 PROSIDING i Kebijakan Upah Minimum dan Jebakan Pengangguran di Kota dan Kabupaten di DIY Sella Fitri Anindita 1 dan Jaka Sriyana 2 1,2 Program Studi Ilmu Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang diperoleh dari beberapa lembaga dan instansi pemerintah,

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-200 Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Ainul Fatwa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel

BAB I PENDAHULUAN. Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel ekonomi tidak hanya bersifat satu arah namun bersifat saling mempengaruhi. Dalam bahasa ekonometrika

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random 67 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Estimasi Model Data Panel Estimasi model yang digunakan adalah regresi data panel yang dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

PEMILIHAN MODEL EFEK TETAP ATAU EFEK RANDOM PADA DATA PANEL PENDAPATAN PT. PLN

PEMILIHAN MODEL EFEK TETAP ATAU EFEK RANDOM PADA DATA PANEL PENDAPATAN PT. PLN PEMILIHAN MODEL EFEK TETAP ATAU EFEK RANDOM PADA DATA PANEL PENDAPATAN PT PLN Faiz Fisher Al Faraby, Yuliana Susanti, Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun 2011. Data time series merupakan data

Lebih terperinci

Bab IV. Metode dan Model Penelitian

Bab IV. Metode dan Model Penelitian Bab IV Metode dan Model Penelitian 4.1 Spesifikasi Model Sesuai dengan tinjauan literatur, hal yang akan diteliti adalah pengaruh real exchange rate, pertumbuhan ekonomi domestik, pertumbuhan ekonomi Jepang,

Lebih terperinci

Disusun: Maslim Rajab Syafrizal NRP Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Setiawan, M.Si Dr. Sutikno, S.Si, M.Si. 1/24/2012 Seminar Hasil

Disusun: Maslim Rajab Syafrizal NRP Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Setiawan, M.Si Dr. Sutikno, S.Si, M.Si. 1/24/2012 Seminar Hasil 1/24/2012 Seminar Hasil 1 PROSEDUR GENERALIZED SPATIAL TWO STAGE LEAST SQUARES UNTUK MENGESTIMASI MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE WITH AUTOREGRESSIVE DISTURBANCES STUDI KASUS PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pool data 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah selama periode 1995-2005. Data sekunder yang

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 SPESIFIKASI MODEL Dari beberapa teori serta penjelasan yang terdapat pada bagian sebelumnya, dapat diketahui bahwa produktivitas merupakan salah satu faktor yang cukup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam studi ini, yang terdiri dari spesifikasi model, definisi operasional variabel, data dan sumber data, serta metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam analisis perekonomian, ketersediaan data yang sesuai sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data yang biasa digunakan dalam melakukan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data 23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN 2004 2015 Satria Julia Boangmanalu Y. Sri Susilo Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), World Bank, International Monetary Fund (IMF),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

Analisis Model Regresi Data Panel Tidak Lengkap Komponen Galat Dua Arah dengan Penduga Feasible Generalized Least Square (FGLS)

Analisis Model Regresi Data Panel Tidak Lengkap Komponen Galat Dua Arah dengan Penduga Feasible Generalized Least Square (FGLS) Jurnal Matematika Vol. 4 No. 1, Juni 2014. ISSN: 1693-1394 Analisis Model Regresi Data Panel Tidak Lengkap Komponen Galat Dua Arah dengan Penduga Feasible Generalized Least Square (FGLS) Chrisna Anzella

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelian ini adalah data sekunder dari berbagai publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), diantaranya publikasi indikator

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN. Oleh: M. Rondhi, Ph.D

PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN. Oleh: M. Rondhi, Ph.D PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN Oleh: M. Rondhi, Ph.D Standar Kompetensi Kompetensi dasar Metode Pembelajaran : Mahasiswa dapat menganalisis model simultan : 1. Mahasiswa menjelaskan contoh perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: APLIKASI SISTEM PERSAMAAN SEEMINGLY UNRELATED REGRESSIONS PADA MODEL PERMINTAAN PANGAN Kim Budiwinarto 1 1 Progdi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta Abstrak Fenomena ekonomi yang kompleks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu ukuran penting dalam menilai keberhasilan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder negaranegara kawasan ASEAN+6 dan negara-negara kawasan non ASEAN+6 dalam bentuk data panel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel 30 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup nasional, yang dilihat adalah migrasi antar provinsi di Indonesia dengan daerah tujuan DKI Jakarta, sedangkan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA PANEL SIMULTAN DENGAN VARIABEL INDEKS HARGA YANG DITERIMA DAN YANG DIBAYAR PETANI

MODEL REGRESI DATA PANEL SIMULTAN DENGAN VARIABEL INDEKS HARGA YANG DITERIMA DAN YANG DIBAYAR PETANI ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 611-621 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI DATA PANEL SIMULTAN DENGAN VARIABEL INDEKS HARGA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang 52 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data tahunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan objek penelitian adalah tingkat kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan kedudukan variabel-variabel penelitian yang diteliti serta pengaruh

Lebih terperinci

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel Judul Nama Pembimbing : Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali : Kadek Ari Lestari : 1. Ir. I Putu Eka Nila Kencana, M.T. 2. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA This study aims at analyzing the effect of interest rate, and government expenditure on investment in Indonesia and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR Neser Ike Cahyaningrum 1307100012 Dosen Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si AGENDA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. berkorelasi secara contemporaneous. Korelasi galat contemporaneous terjadi

BAB IV PENUTUP. berkorelasi secara contemporaneous. Korelasi galat contemporaneous terjadi 76 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) merupakan perluasan dari analisis regresi linear yang berupa sistem persamaan yang terdiri dari beberapa persamaam regresi yang

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON Jurnal Euclid, Vol.5, No.1, pp.100 ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON Y.A. Lesnussa 1), H. W. M. Patty 2), A. N. Mahu 3), M. Y. Matdoan 4) 1) Jurusan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Univeitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Vita Ratnasari, Purhadi, Ismaini, Suhartono Mahasiswa S3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebuah negara, keberhasilan pembangunan ekonominya dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2007) menyatakan

Lebih terperinci