IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan)."

Transkripsi

1 91 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Analisis Pilihan Alat Analisis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fenomena ekonomi makro seperti liberalisasi keuangan dan kebijakan moneter terhadap keputusan investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan). Analisis data dengan model estimasi data panel. Data panel adalah gabungan (pooled data) dari data time series dan data cross-section. Terdapat dua keuntungan penggunaan model data panel dibandingkan dengan data time series atau cross section saja (Verbeek, 2004, dalam Firdaus, 2011). Pertama, dengan mengkombinasikan data time series dan cross section dalam data panel membuat jumlah observasi menjadi lebih besar. Dengan menggunakan model data panel marginal effect dari peubah penjelas dilihat dari dua dimensi (individu dan waktu) sehingga parameter yang diestimasi akan lebih akurat dibandingkan dengan model lain. Secara teknis menurut Hsiao, 2004 dalam Firdaus (2011), data panel dapat memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antarpeubah serta meningkatkan derajat kebebasan yang artinya meningkatkan efisiensi. Kedua, keuntungan yang lebih penting dari penggunaan data panel adalah mengurangi masalah identifikasi. Data panel lebih baik dalam mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section saja atau data time series saja. Data panel mampu mengontrol heterogenitas individu. Dengan metode ini estimasi yang dilakukan dapat secara eksplisit memasukkan unsur heterogenitas individu. Analisis panel data mengenal dua model data yakni panel data statis dan panel data dinamis. Perbedaannya adalah, pada panel data dinamis memasukkan unsur lag

2 92 pada variabel dependen sehingga akan muncul masalah endogenitas (endogeneity problem), sedangkan pada data panel statis tidak memasukkan unsur lag pada modelnya. Regresi data panel berbeda dari regresi time-series atau regresi cross-section biasa karena dalam regresi data panel setiap variabel mengandung subscript ganda it (Baltagi, 2005). Rumusan umum untuk regresi data panel adalah sebagai berikut: Y it = α + βx it + u it... (4..1.) dimana: Y it = variabel dependen untuk individu ke-i dan waktu ke-t X it = vektor variabel bebas untuk individu ke-i dan waktu ke-t α. = konstanta β = koefisien regresi = error u it Dengan demikian, i menandakan dimensi cross section dan t menandakan dimensi waktu. Umumnya penerapan data panel menggunakan model one way error component dalam bentuk : u it = µ i + v it.... (4.2.) dimana µ menunjukkan pengaruh spesifik individu yang tidak dapat diamati dan v it adalah sisaan disturbance. Nilai u it akan berbeda untuk setiap individual dan waktu sehingga merupakan disturbance yang biasa terjadi dalam analisis regresi. Dalam analisa panel data dikenal dua pendekatan, yakni pendekatan efek tetap (fixed effect model/fem), dan pendekatan efek acak (random effect model/rem). Keduanya dibedakan berdasarkan pada asumsi ada atau tidaknya korelasi antara komponen error dengan peubah bebas (regresor). Misalkan: Y it = α i + βx it + ε it i = 1, 2, 3,..., N; t = 1, 2, 3,..., T.(4.3.) di mana: Y it = variabel terikat untuk individu ke-i dan waktu ke-t X it = vektor variabel bebas untuk individu ke-i dan waktu ke-t α. = konstanta

3 93 β ε N T = koefisien regresi = error = Jumlah cross section = Jumlah periode waktu dalam bentuk: Pada one way error components model, komponen error dispesifikasikan bentuk: ε it = λ i + u it Untuk two way error components model, komponen erro dispesifikasi dalam ε it = λ i + µ it + u it Pada pendekatan one way, error term hanya memasukkan komponen error yang merupakan efek dari individu (λ i ). Pada two way dimasukkan efek dari waktu (µ it ) ke dalam komponen error. Jadi perbedaan antara FEM dan REM terletak pada ada atau tidaknya korelasi antara λ i dan µ t dengan X it. FEM muncul ketika antara efek individu dan peubah penjelas (regressor) memiliki korelasi dengan X it atau memiliki pola yang sifatnya tidak acak. Pendekatan FEM ini mampu untuk membedakan antara efek yang dihasilkan oleh individu pada model. Pada model ini, intersep diantara tiap individu diperbolehkan untuk berbeda, karena model ini mengakui bahwa tiap individu memiliki karakteristiknya masingmasing. Efek tetap yang dimaksud dalam model ini, adalah tiap individu akan memiliki nilai intercept yang tetap dari waktu ke waktu. Pembedaan efek dari tiap individu pada model FEM dilakukan dengan memasukkan variabel dummy untuk menghasilkan parameter yang berbeda-beda baik lintas unit cross section maupun antar waktu, untuk dapat merepresentasikan perbedaan intersep. Pendekatan dengan memasukkan variabel dummy ini dikenal dengan Least Square Dummy Variable (LSDV). Persamaan LSDV dapat dituliskan kedalam persamaan matematis sebagai berikut (Nachrowi dan Usman, 2006):

4 94 dimana: Y it = α + βx it + γ 2 W 2t + γ 2 W 2t +.+ γ N W Nt + δ 2 Z i2 + δ 3 Z i3 y it x it +.+ δ T Z it + ε it.... (4.4.) = variabel terikat untuk individu ke-i dan waktu ke-t = vektor variabel bebas untuk individu ke-i dan waktu ke-t W it dan Z it = Variabel dummy yang didefinisikan sebagai berikut dummy W it = 1 ; untuk individu i; i = 1, 2,.., N = 0 ; lainnya Z it = 1 ; untuk individu i; i = 1, 2,.., T = 0 ; lainnya Penaksir β disebut sebagai least square dummy variable (LSDV) estimator. Dengan pendekatan ini (LSDV) dapat menghasilkan dugaan parameter β yang tidak bias dan efisien. Tetapi kelemahannya jika jumlah unit observasinya besar maka menjadi rumit. Penambahan sejumlah variabel dummy ke dalam persamaan dapat mengurangi banyaknya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Jika pada pendekatan FEM perbedaan karakteristik individu dan waktu diakomodasikan pada intercept, pada pendekatan REM perbedaan karakteristik individu dan waktu diakomodasikan pada error dari model. REM muncul ketika antara efek individu dan regressor tidak terdapat korelasi. Asumsi ini membuat komponen error dari efek individu dan waktu dimasukkan kedalam error. Berbeda dengan FEM yang memasukkan komponen error dari efek individu dan waktu direpresentasikan dalam intersep. Persamaan REM dapat dituliskan menjadi (Nachrowi dan Usman, 2006): Y it = α + βx it + ε it ; ε it = u it + v it + w it... (4.5.) dimana: α ε it u it = rata-rata dari seluruh intersep = error term = komponen error cross-section

5 95 v it w it = komponen error time series = komponen error gabungan Pada REM diasumsikan bahwa u it adalah merupakan bagian dari error term. Dengan demikian, penerapan OLS menjadi tidak tepat untuk memperoleh estimator yang efisien. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dapat digunakan pendekatan Generalized Least Square (GLS) dengan memodifikasi pada struktur error covariance matrix nya. Pendekatan-pendekatan yang telah dijelaskan sebelumnya tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan. Dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh dari liberalisasi keuangan dan kebijakan moneter terhadap nilai Q-Tobin, dibutuhkan estimasi model yang terbaik. Oleh karena itu, dalam ketiga pendekatan analisa regresi data panel akan dipilih satu model yang terbaik. Kriteria pemilihan ini berdasarkan beberapa uji silang dengan pendekatan-pendekatan tersebut. Uji pemilihan model analisis data panel umumnya meliputi Uji Hausman (Hausman test). Pengujian Hausman test merupakan pengujian dalam penentuan model antara FEM dengan REM. Pengujian ini didasari pada asumsi ada tidaknya korelasi antara efek individu dan regressor. Hipotesa yang digunakan dalam pengujian ini adalah: H 0 : E( τ ) = 0, atau Random Effect Model adalah model yang tepat i x it H 1 : E( τ ) 0, atau Fixed Effect Model adalah model yang tepat i x it Sebagai dasar penolakan H 0 digunakan statistik Hausman dan membandingkannya dengan Chi square χ 2. Jika nilai χ2 statistik hasil pengujian lebih besar dari χ2 tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H 0 sehingga pendekatan yang digunakan adalah fixed effect, dan demikian sebaliknya. Setelah menentukan model terbaik yang akan digunakan, maka langkah selanjutnya adalah menganalis apakah variabel-variabel liberalisasi keuangan dan

6 96 kebijakan moneter yang diduga berpengaruh terhadap nilai Q-Tobin masing-masing subsektor. Penting untuk diperhatikan bahwa pemilihan model yang dilakukan bukanlah suatu hal yang mutlak, namun disesuaikan dengan hasil yang akan diperoleh nantinya dan tergantung pada tujuan analisis. Tahap berikutnya, adalah setelah ditentukan model estimasi yang tepat, dilakukan pengujian atas variabel-variabel liberalisasi keuangan (FDI dan Investasi Portofolio), kebijakan moneter (SBI dan total kredit), makroekonomi (Nilai tukar dan cadangan devisa), pasar modal (IHSG dan kapitalisasi pasar), perusahaan (aset perusahaan, pinjaman perusahaan dan kapitalisasi pasar saham perusahaan) yang diduga berpengaruh. Persamaan regresi data panel dibentuk sebagai berikut: Q = X 6 α + β X + β X + β X + β X + β X + β + ε Untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut berpengaruh atau tidak maka digunakan uji t. Hipotesis untuk masing-masing variabel adalah: H 0 : β β ; β ; β ; β ; β 0 1 ; = H 1 : setidaknya salah satu dari β 0 ( i = 1,2,...,6) i Kriteria penolakan H 0 adalah apabila t statistik > t tabel, pada selang kepercayaan tertentu (1 persen, 5 persen dan 10 persen). Proses pengolahan data panel yang dilakukan dari awal sampai pada tahapan analisis pengaruh variabel, menggunakan bantuan software aplikasi EViews Versi Analisis Untuk Mencapai Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pertama dicapai dengan menggunakan metode data panel. Dari uji berdasarkan data panel tersebut akan diketahui keterkaitan liberalisasi keuangan terhadap nilai Q-Tobin dari masing-masing subsektor melalui persamaan regresi data panel. Sampel perusahaan dari 3 sektor, yaitu sektor pertanian (12

7 97 perusahaan), sektor industri dasar dan kimia (37 perusahaan) dan sektor perbankan (15 perusahaan), disajikan pada Lampiran 2. Data time series yang digunakan berfrekuensi tahunan. Dalam analisis ini, variabel liberalisasi keuangan seperti FDI dan investasi portofolio, juga variabel makroekonomi, pasar modal dan perusahaan dipilih sesuai dengan logika teori ekonomi yang relevan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi diantara suatu variabel dengan variabel yang lain, dilakukan uji korelasi antar variabel. Batasan nilai korelasi adalah 0.85 ke atas, dan selanjutnya variabel tersebut tidak akan dimasukkan dalam persamaan regresi. Analisis dengan data panel bertujuan untuk melakukan estimasi parameter. Sehingga dalam pengujian statistik, yang terpenting adalah persamaan-persamaan dalam model secara kolektif berdasarkan F-test signifikan, meskipun bisa terjadi estimasi koefisien berdasarkan t-test yang mungkin disebabkan oleh multikolinearitas yang tidak signifikan. F-test digunakan untuk mengukur signifikansi dari estimasi regresi secara menyeluruh, sedangkan t-test digunakan untuk mengukur signifikansi dari koefisien-koefisien regresi. Berdasarkan model terpilih, akan terlihat keterkaitan variabel dalam liberalisasi keuangan, seperti arus modal dan investasi asing dengan variabel suku bunga (biaya modal) yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai Q-Tobin. Perubahan pada nilai Q tersebut berdampak kepada keputusan investasi. Tujuan penelitian kedua, dicapai dengan menggunakan analisis yang sama yaitu FEM atau REM, untuk melihat pengaruh dari kebijakan moneter (melalui operasi pasar terbuka), terhadap variabel suku bunga jangka pendek dan jangka panjang, yang kemudian akan mempengaruhi nilai Q-Tobin dan selanjutnya terhadap keputusan investasi. Untuk memperoleh variabel-variabel utama yang berpengaruh

8 98 terhadap investasi dari kebijakan liberalisasi keuangan maupun kebijakan moneter, dilakukan korelasi silang (cross-correlation). Tujuan penelitian ketiga, untuk melihat pengaruh dari liberalisasi keuangan dan kebijakan moneter terhadap pertumbuhan investasi sektoral. Kerangka operasional penelitian berikut variabel yang diteliti disajikan pada Gambar 13. Dari kerangka alur pemikiran pada Gambar 12 sebelumnya, dibuat kerangka operasional berdasarkan tujuan penelitian dan pengelompokkan model. Variabel yang dimasukkan dalam kerangka ini termasuk adalah variabel eksogen yang memberikan pengaruh berupa perubahan kebijakan, baik dalam liberalisasi keuangan (keputusan Pemerintah tentang keterbukaan Capital Account Pasar Modal) maupun kebijakan moneter (target reserve requirement) Spesifikasi Model Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian penjelasan yang berfokus pada penjelasan tentang pola arah dan sifat dinamika hubungan antara kebijakan, variabel-variabel makroekonomi dan investasi perusahaan pada sektor tertentu. Berdasarkan tujuan penelitian dan tahapan analisis maka ada tiga model yang digunakan dalam penelitian ini. Spesifikasi model dan variabel yang digunakan pada tiap-tiap model diturunkan dari pembahasan dalam kerangka teoritis pada bab sebelumnya. Ketiga model tersebut adalah model liberalisasi keuangan dan Q-Tobin, model liberalisasi keuangan serta kebijakan moneter dan Q-Tobin, serta model liberalisasi keuangan dan pengaruh kebijakan moneter terhadap pertumbuhan investasi sektoral.

9 99 Reserve Requirement Keterbukaan Capital Account Keterbukaan Pasar Modal Uang Beredar FDI Pinjaman Komersial Tabungan Transaksi Aset Keuangan Bunga Pasar IHSG Cadangan Devisa Nilai Tukar Rupiah Jumlah Pinjaman Bunga Pinjaman Biaya Modal Nilai Buku Aset Perusahaan Nilai Pasar Saham Perusahaaan Rasio Q-Tobin Perusahaaan Struktur Modal Perusahaan Inflasi Investasi Sektoral = Tujuan Penelitian = Variabel Kebijakan = Hubungan penjelas dan keterkaitan = Variabel yang diteliti = Variabel mikro lainnya yang tidak masuk model akan diulas dengan metode deskriptif Gambar 13: Kerangka Operasional Berdasarkan Variabel

10 Model Liberalisasi Keuangan Spesifikasi Model Liberalisasi Keuangan Pengukuran liberalisasi keuangan dapat dipisahkan atas pengukuran liberalisasi pasar saham dan liberalisasi capital account. Pengukuran liberalisasi pasar saham, yaitu melalui indikator resmi (adanya ketentuan dari instansi yang berwenang) serta indikator intensitas. Pengukuran liberalisasi pasar saham melalui peraturan resmi diberikan nilai 1 (satu), sedangkan yang tidak melalui peraturan diberi nilai 0 (nol). Pengukuran liberalisasi pasar modal dengan intensitas, dalam bentuk rasio kapitalisasi pasar saham yang ada di suatu negara dengan indeks pasar. Nilai rasio berkisar dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), dimana rasio 1 (satu) menunjukkan bahwa seluruh saham di suatu negara dapat dimiliki oleh investor asing. Dari ke-2 pengukuran tersebut, maka negara yang pasar sahamnya tersegmentasi secara utuh memiliki nilai 0, sedangkan negara dengan liberalisasi pasar saham penuh memiliki nilai 1. Keterbukaan pasar saham sebagai konsekuensi dari kebijakan moneter dalam liberalisasi keuangan akan menurunkan biaya modal. Penurunan biaya modal akan mendorong terjadinya investasi oleh perusahaan-perusahaan. Keterbukaan pasar saham akan mendorong terciptanya investasi. Keterbukaan capital account diukur dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan dari IMF (AREAER) dan Quinn. Pengukuran dengan AREAER, berkisar dari 0 dan 1, dimana nilai dummy 0 (nol) apabila terdapat 1 hambatan dalam keterbukaan capital account. Sedangkan pengukuran Quinn, memberikan rentang nilai 0 dan 1, yang diukur dari tingkat persetujuan pihak berwenang. Keterbukaan Capital Account sebagai konsekuensi dari liberalisasi keuangan akan mempermudah aliran dana pihak investor, dan selanjutnya mempengaruhi jumlah simpanan, pasar kredit serta menurunkan biaya modal.

11 101 Penurunan biaya modal akan mendorong terjadinya investasi oleh perusahaanperusahaan. Keterbukaan capital accountpun akan mendorong terciptanya investasi. Pertumbuhan Investasi, dipengaruhi oleh tingkat investasi yang ada saat ini di perusahaan juga tingkat investasi baru, termasuk investasi yang terjadi karena adanya pengaruhi dari liberalisasi keuangan dalam pasar saham maupun capital account, serta tingkat bunga. dalam hal ini adalah investasi yang dilakukan perusahaan dipengaruhi oleh tingkat bunga. Penurunan tingkat bunga akan mengurangi biaya modal, sehingga akan meningkatkan jumlah laba dan meningkatkan insentif untuk mengakumulasi lebih banyak modal. Untuk melihat pola hubungan antara liberalisasi keuangan yang diproksi dari aliran kapital (investasi asing langsung, investasi portofolio keuangan, dan pinjaman komersial) dengan investasi digunakan nilai tahunan masing-masing sejak tahun 2002 sampai dengan Proksi pengukuran liberalisasi keuangan adalah berdasarkan rasio data antara kapitalisasi pasar saham terhadap Gross Domestic Product. Untuk menganalisis pengaruh liberalisasi keuangan terhadap pertumbuhan investasi digunakan model estimasi Random Effect Model Data Model Liberalisasi Keuangan Beberapa data yang dibutuhkan dalam model ini dikelompokkan dalam 2 (dua) yaitu kelompok pasar saham dan kelompok capital account. Untuk kelompok pasar saham, data yang dibutuhkan adalah: (1) Nilai Investasi bersih perusahaan Indonesia (sektor pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan) (2) Harga Saham Perusahaan Indonesia (sektor pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan) (3) Biaya modal (4) Nilai buku saham biasa perusahaan Indonesia (sektor pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan) (5) Nilai buku utang

12 102 jangka pendek perusahaan Indonesia (sektor pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan) (6) Nilai buku utang jangka panjang perusahaan Indonesia (sektor pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan) (7) Nilai buku total aset perusahaan Indonesia (sektor pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan). Untuk kelompok capital account, data yang dibutuhkan adalah: (1) Investasi Asing Langsung (FDI) (2) Investasi Portofolio dan (3) Pinjaman Komersial Asing. Sedangkan data variabel makroekonomi yang dibutuhkan untuk kedua kelompok ini adalah: (1) Cadangan Devisa (2) Nilai Tukar Rupiah (3) Sukubunga pasar, dan (4) Indeks Harga Saham Gabungan maupun Indeks Saham Sektor Pertanian, Industri Dasar dan Kimia dan Perbankan. Biaya modal dipengaruhi oleh ketersediaan sumber dana baik di pasar uang (tingkat bunga pinjaman) maupun tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan oleh pemilik dana di pasar modal serta keleluasaan masuknya dana asing melalui investor asing yang membeli sekuritas emiten Indonesia di Pasar Saham Indonesia. Keleluasaan investor asing sebagai gambaran pelonggaran kebijakan atau aturan dalam investasi di pasar saham Indonesia. Harga barang modal berkorelasi positif dengan permintaan atas barang modal tersebut, dan dipengaruhi oleh jumlah penawaran barang modal, tingkat teknologi yang digunakan, suku bunga maupun nilai tukar. Untuk barang modal yang diimpor, nilainya akan semakin meningkat apabila nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing (dalam hal ini US $) melemah. Stok modal atau tingkat investasi yang dimiliki perusahaan saat ini, dipengaruhi oleh tingkat depresiasi dari barang modal dan jenis investasinya. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan atas perubahan kebijakan atas liberalisasi keuangan, khususnya pasar saham, yang mengikuti indikator sebagaimana

13 103 ditetapkan oleh IMF dan aliran dana masuk atau keluar dari capital account, mengikuti indikator sebagaimana ditetapkan oleh IMF dan Quinn terhadap pertumbuhan investasi. Perubahan kebijakan berupa keputusan-keputusan yang terkait dengan Pasar Saham dan aliran dana. Persamaan dalam model liberalisasi keuangan adalah sebagai berikut: - Nilai Q Tobin = f (investasi asing langsung, investasi portofolio, cadangan devisa, bunga kredit, kapitalisasi pasar saham, pinjaman perusahaan, aset perusahaan, dummy krisis). - Faktor kebijakan makro berupa aliran dana FDI dan investasi portofolio, cadangan devisa, serta faktor mikro berupa pinjaman perusahaan dan kapitalisasi pasar saham perusahaan diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap nilai Q- Tobin sektor. - Faktor makroekonomi berupa bunga kredit atau bunga pinjaman serta faktor mikro berupa aset perusahaan diharapkan memberikan pengaruh negatif terhadap nilai Q-Tobin. - Faktor eksternal berupa dummy krisis 2008 diharapkan memberikan pengaruh negatif terhadap nilai Q-Tobin Model Pengaruh Liberalisasi Keuangan dan Kebijakan Moneter Paradigma baru dalam kebijakan moneter, menunjukkan bahwa peningkatan suplai uang diharapkan akan meningkatkan ketersediaan pinjaman (mempengaruhi pasar kredit). Spesifikasi model pengaruh liberalisasi keuangan dan kebijakan moneter relatif hampir sama dengan model pertama, hanya saja sudah dipertimbangkan adanya pengaruh kebijakan moneter dalam model ini. Data-data tambahan yang dibutuhkan dalam model ini adalah: (1) Sukubunga acuan Bank

14 104 Indonesia (2) Kebijakan Moneter (3) Jumlah uang beredar (Suplai Uang) (4) Sukubunga tabungan (5) Sukubunga pinjaman, dan (6) Jumlah kredit (pinjaman) yang disalurkan ke sektor riil, khususnya pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan. Suku bunga acuan Bank, yaitu SBI masih tetap digunakan, meskipun sejak tahun 2008 peran SBI sebagai reference rate mulai dikurangi. - Nilai Q Tobin = f (SBI, money supply, IHSG, total kredit, bunga kredit, kapitalisasi pasar saham, pinjaman perusahaan, aset perusahaan, dummy krisis) - Faktor makroekonomi seperti SBI, money supply, IHSG, total kredit dan faktor mikro perusahaan berupa kapitalisasi pasar perusahaan dan pinjaman perusahaan diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap nilai Q-Tobin. - Faktor makroekonomi berupa bunga kredit atau bunga pinjaman dan faktor mikro berupa aset perusahaan diharapkan memberikan pengaruh negatif terhadap nilai Q-Tobin Model Pertumbuhan Investasi Sektoral Seperti halnya pada model pertama dan kedua, model ketiga untuk melihat pengaruh liberalisasi keuangan dan kebijakan moneter terhadap pertumbuhan investasi sektor tertentu (pertanian, industri dasar dan kimia dan perbankan). - Pertumbuhan investasi perusahaan pada sektor tertentu = f (nilai Q-Tobin, bunga pinjaman riil, struktur modal, dummy krisis) 4.3. Pengorganisasian Model Analisis Model analisis setelah dikelompokkan dalam 3 sub-model disajikan pada Tabel 10. Model estimasi yang sesuai untuk ke 3 kelompok model, adalah Random Effect Model. Pemilihan model estimasi antara Fixed Effect dan Random Effect,

15 105 digunakan uji Hausman. Model estimasi Random Effect ini juga dipilih untuk model ke- 3 (tiga) sektor, baik pertanian, industri dasar dan kimia serta perbankan. Tabel 10. Pengorganisasian Model Analisis Pengaruh Liberalisasi Keuangan No Model Estimasi Tujuan I Pasar Saham dan Keterbukaan Capital Account Indonesia REM Melihat hubungan variabel pasar saham dan capital account terhadap perilaku investasi perusahaan, dengan II Liberalisasi Keuangan dan Kebijakan Moneter REM indikator nilai Q-Tobin Melihat pola hubungan liberalisasi keuangan dan variabel kebijakan moneter terhadap perilaku investasi perusahaan, dengan indikator nilai Q-Tobin III Pertumbuhan Investasi Sektoral REM Melihat perilaku pertumbuhan investasi sektoral dengan adanya liberalisasi keuangan dan kebijakan moneter

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data panel, yaitu pendekatan fixed effect dan pendekatan random effect yang merupakan ide pokok dari tugas

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional III. METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

VI. PENGARUH LIBERALISASI KEUANGAN DAN KEBIJAKAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN, INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SERTA PERBANKAN

VI. PENGARUH LIBERALISASI KEUANGAN DAN KEBIJAKAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN, INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SERTA PERBANKAN 143 VI. PENGARUH LIBERALISASI KEUANGAN DAN KEBIJAKAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN, INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SERTA PERBANKAN 6.1. Pengaruh Liberalisasi Keuangan terhadap nilai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian explanatory BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian explanatory research. Penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua analisis untuk membuat penilaian mengenai pengaruh ukuran negara dan trade facilitation terhadap neraca perdagangan, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena efektif atau tidaknya suatu keputusan umumnya bergantung pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kota Malang. Pemilihan obyek penelitian di Kota Malang adalah dengan pertimbangan bahwa Kota Malang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian uji hipotesis yang bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada. Termasuk dalam kategori causal study,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data-data yang akan digunakan diperoleh dari Badan Pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 kota, antara lain Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai instansi pemerintah terutama Badan Pusat Statistik (BPS)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Departemen Kesehatan. Data yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan/Desain Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang akan diukur serta mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelian Pendekatan penelian yang digunakan dalam penelian ini adalah pendekatan kuantatif dimana hal u berarti penelian ini merupakan gabungan yang menikberatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya adalah

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Spesifikasi Model Kajian dalam tesis ini akan menggunakan model hasil penelitian Lutfi (2007) mengenai pengaruh faktor-faktor institusional dan infrastruktur terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan 58 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terdiri : a. Jawa Barat b. Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian bisnis merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang sahih dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang menjadi penyebab dari produksi padi di Indonesia. Sedangkan yang subjek adalah luas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dalam penelitian explanatory,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dalam penelitian explanatory, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dalam penelitian explanatory, yaitu penelitian dengan tipe menilai hubungan sebab akibat antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan negara anggota Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, Myanmar, Singapura,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menganalisis data sekunder dalam menguji hipotesis yang dipaparkan. Ada dua ruang lingkup yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia, dimana menganalisis permintaan tenaga kerja perusahaan industri manufaktur tahun 2000-2016. Alasan memilih karena terdapat

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik Indonesia yang masih aktif dan koperasi yang terdaftar di Dinas Perindustrian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan. Data

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan. Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari publikasi resmi pemerintah. Data yang digunakan adalah data panel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan kedudukan variabel-variabel penelitian yang diteliti serta pengaruh

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 35 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa hasil survei tata kelola ekonomi daerah dari KPPOD, terutama provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data numerik atau angka-angka. Metode deskriptif yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam studi ini, yang terdiri dari spesifikasi model, definisi operasional variabel, data dan sumber data, serta metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam analisis perekonomian, ketersediaan data yang sesuai sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data yang biasa digunakan dalam melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu  dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian untuk mendapatkan data dilakukan terhitung dari bulan Maret - Desember 2016. Tempat penelitian ini adalah di pojok bursa efek yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyususn penelitian ini adalah di Indonesia, khusunya per Provinsi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahan dengan menggunakan laporan keuangan tahunan (annual report) pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. yang diteliti, maka dapat dikategorikan sebagai Penelitian

BAB III METODOLOGI. yang diteliti, maka dapat dikategorikan sebagai Penelitian BAB III METODOLOGI A. Jenis Penelitian Berdasarkan pengukuran dan analisis data, penelitian ini masuk ke dalam penelitian kuantitatif sebab penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Negara ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian III.1. Metode pengumpulan Data III.1.1. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2003-2006.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DATA DAN SAMPEL Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yang berasal dari laporan keuangan perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk dalam penelitian multivarian, yaitu penelitian yang menggunakan lebih dari satu variabel. Variabel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBJEK PENELITIAN Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada industri tempe di Tulang Bawang. Ada beberapa faktor yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Peneltian dan Definisi Operasional Untuk mempermudah analisis dan memperjelas variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini maka dilakukan variabel operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Dalam perdagangan domestik para pelaku ekonomi bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas ekonomi yang dilakukannya. Demikian halnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah Bank Syariah yang ada di Indonesia. Khususnya pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega, Bank Bukopin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu yang digunakan pada penelitian ini yaitu September 2014 sampai dengan selesai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang hubungan atau pengaruh variabel pilihan terhadap tingkat kemiskinan dengan daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penilitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. 2. Variable Penelitian a. Variabel X (variabel Independent/bebas)

Lebih terperinci