SISTEM INFORMASI PEMBANGUAN DAERAH ( S I P D ) KABUPATEN BLORA TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM INFORMASI PEMBANGUAN DAERAH ( S I P D ) KABUPATEN BLORA TAHUN 2015"

Transkripsi

1

2

3 SISTEM INFORMASI PEMBANGUAN DAERAH ( S I P D ) KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLORA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2015

4 ii SIPD Kab. Blora 2015

5 ARTI LA AMBANG KABU UPATEN BLORA A CUP PU MANIK (HA ASTA GINA) Yang g berbentuk segii lima melamban ngkan dasar falsaafah Negara, yaitu Pancaasila GUNUNG KEM MBAR Kesetiaan rakyyat Daerah Kabu upaten Blora terh hadap Pemeerintahan Repub blik Indonesia Keccintaan rakyat Daaerah Kabupaten n Blora terhadap p Daerahnya PO OHON ENAM BATANG B berwarrna Hijau berpad du dengan MENA ARA MINYAK beerwarna Putih SIPD D Kab. Blora 2015 iii

6 Melambangkan kekayaan utama Daerah Kabupaten Blora SUNGAI (Lusi dan Bengawan Solo) yang dilukiskan dengan dua jalur bergelombang dan berwarna Biru Melambangkan penyaluran usaha-usaha pemerintah demi peningkatan kesejahteraan rakyat. Menggambarkan bahwa kemakmuran Daerah Kabupaten Blora antara lain tergantung kepada pemanfaatan air dari kedua sungai tersebut TRISULA Bertangkai Merah dan berwarna Putih mempunyai jiwa kepahlawanan rakyat Daerah Kabupaten Blora, berani bekerja, berani berkorban dan berani menghadapi kesulitan ketiganya berdasarkan itikad baik LINGKARAN berwarna Kuning Emas Melambangkan sebagai kesatuan dan kedaulatan tekad rakyat Daerah Kabupaten Blora KALA MAKARA Sebagai lambang kebudayaan dan kesenian daerah rakyat Daerah Kabupaten Blora BINTANG SUDUT LIMA berwarna Kuning Emas Sebagai lambang segala yang paling tinggi (Tuhan Yang Maha Esa) dan yang harus diagungkan demi keselamatan rakyat lahir dan bathin PADI dan KAPAS Motif Dwi Tunggal sebagai lambang kemakmuran Sesanti Daerah yang berbunyi CACANA JAYA KERTA BHUMI iv SIPD Kab. Blora 2015

7 Yang diartikan : tempat (arena, medan) kejayaan, kemakmuran dan kedamaian yang langgeng, atau dengan kata lain : Bumi Kabupaten Blora ini mengandung kekayaan alamiah yang besar, yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan syarat harus berani bekerja keras (makarya) SIPD Kab. Blora 2015 v

8 vi SIPD Kab. Blora 2015

9 PENGANTAR KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA Assalamu alaikum Wr.Wb. Atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, Bappeda bersama Tim Update Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Blora Tahun 2015 dapat menyelesaikan Laporan Akhir Penyusunan 8 Kelompok Data SIPD Kabupaten Blora Tahun 2015 sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), di mana dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 ini bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora sangat terbantu dalam penyediaan data dan informasi sebagai dasar perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan Pemerintah Kabupaten Blora. Sejatinya, ruh SIPD ini terdapat dalam Pasal 152 ayat (1) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Update data SIPD kami lakukan setiap semester. Hal ini sesuai dengan Pasal 16 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014, di mana evalusi pengumpuan dilakukan Bulan Juni, sedangkan evaluasi terpadu dilakukan Bulan Desember. Sebagai Ketua Tim Pengelola SIPD Kabupaten, Bappeda mempunyai tugas mengevaluasi pengumpulan data meliputi aspek kelengkapan dan keterisian data SIPD, tumpang tindih dan duplikasi data SIPD. Setelah proses evaluasi dilaksanakan, Bappeda mempunyai kewajiban untuk upload dalam aplikasi SIPD online di alamat SIPD Kab. Blora 2015 vii

10 Web tersebut dibawah tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri melalui Biro Pembangunan Daerah. Sesuai dengan laporan tingkat keterisian data yang kami ambil dari Web SIPD Kementerian Dalam Negeri, tingkat keterisian data SIPD Kabupaten Blora Tahun 2015 mencapai 75%. Keadaan tersebut lebih baik dari tahun sebelumnya yang mencapai 70%. Kami berharap, data yang kami terima merupakan data yang benar, kualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Blora, Desember 2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA Ir. SAMGAUTAMA KARNAJAYA, MT Pembina Utama Muda NIP viii SIPD Kab. Blora 2015

11 DAFTAR ISI ARTI LAMBANG KABUPATEN BLORA iiii PENGANTAR KEPALA BAPPEDA BLORA vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GRAFIK xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum 2 C. Tujuan, Sasaran dan Manfaat PSIPD 3 D. Ruang Lingkup 5 E. Sistematika 7 BAB II BAB III PERKEMBANGAN DAN KEBIJAKAN SIPD A. Perkembangan SIPD 9 B. Kebijakan PSIPD 10 HASIL DAN PEMBAHASAN I. Data Umum 13 I.1. Geografis 13 I.1.1. Letak Wilayah 13 I.1.2. Luas Wilayah 14 I.1.3. Topografi 14 I.1.4. Luas Lahan 15 I.1.5. Perubahan Luas Penggunaan Lahan 16 I.1.6. Keadaan Iklim Rata-rata 16 I.2. Pemerintahan 16 I.2.1. Administrasi Pemerintah 16 I.2.2. Perda dan Perijinan 17 I.2.3. Pelanggaran Perda 18 I.2.4. Aparatur Negara 18 I Pegawai Negeri Sipil 18 I Tentara Nasional Indonesia (TNI ) 21 I Polri 24 I Perangkat Kelurahan 24 I Perangkat Desa 25 I.2.5. Kondisi Sarana Prasarana 26 I Kondisi Sarana Prasarana Dinas Daerah 26 dan Lembaga Teknis I Kondisi Sarana Prasarana Pemerintahan Desa 27 SIPD Kab. Blora 2015 ix

12 II. Sosial Budaya 27 II.1. Demografi 27 II.1.1. Kependudukan dan Catatan Sipil 27 II Pengelompokan Penduduk Menurut 27 Jenis Kelamin II Pengelompokan Penduduk 28 Berdasarkan Umur II Pengelompokan Penduduk Menurut 29 Tingkat Pendidikan II.1.2. Kepala Keluarga 29 II.1.3. Pemberdayaan Perempuan 30 II.2. Kesehatan 30 II.2.1. Sarana Kesehatan 30 II.2.2. Layanan Air Bersih 31 II.2.3. Industri Farmasi dan Pedagang Kesehatan 32 II.2.4. Kesehatan Masyarakat 33 II.2.5. Keluarga Berencana 37 II.2.6. Tenaga Kesehatan 37 II.2.7. Kebidanan 38 II.2.8. Penanganan Penderita Penyakit 39 II.3. Pendidikan 40 II.3.1. Sekolah, Siswa dan Guru 40 II.3.2. Angka Partisipasi Sekolah, Kasar dan Murni 41 II.3.3. Angka Kelulusan, Melanjutkan dan Siswa 42 Miskin II.3.4. Guru 43 II.3.6. Pemuda dan Olah Raga 44 II.3.7. Perpustakaan 44 II.4. Kesejahteraan Sosial 45 II.4.1. Indeks Pembangunan Manisia (IPM) 45 II Komponen Harapan Hidup 45 II Komponen Angka Melek Huruf 46 II Komponen Lama Sekolah 47 II Komponen Kemampuan Daya Beli 48 II Capaian Indeks Pembangunan 49 Manusia II.4.2. Kemiskinan 49 II.4.3. Keluarga Menurut Tingkat Kesejahteraan 50 II.4.4. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial 51 (PSKS) II.4.5. Penyandang Masalah Sosial (PMS) 51 II.4.6. Agama 52 x SIPD Kab. Blora 2015

13 III. Sumber Daya Alam 55 III.1. Pertanian, Kehutanan, Peternakan, dan 55 Perkebunan III.1.1. Pertanian 55 III.1.2. Hortikultura 56 III.1.3. Perkebunan 59 III.1.4. Peternakan 60 III.1.5. Perikanan 62 III.1.6. Kehutanan 63 III.2. Pertambangan dan Energi 65 III.2.1. Pelayanan Energi Listrik dan Bahan Bakar 65 III.3. Lingkungan Hidup dan Tata Ruang 66 III.4. Pertanahan 71 IV. Infrastruktur 72 IV.1. Perumahan dan Pemukiman 72 IV.2. Pekerjaan Umum 73 IV.2.1. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan 73 IV.2.2. Jembatan 74 IV.2.3. Tempat Pemakaman 74 IV.2.4. Prasarana Irigasi 75 IV.2.5. Sumber Air Minum 76 IV.3. Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informatika 76 IV.4. Pos & Telekomunikasi 77 IV.5. Perhubungan dan Transportasi 77 V. Industri, Perdagangan, Pengembangan Usaha 79 Nasional, Lemb. Keuangan & Koperasi V.1. Industri Kecil 79 V.2. Industri Besar 79 V.3. Perdagangan 80 V.4. Koperasi 81 V.5. Pengusaha 81 V.6. Perijinan 82 V.7. Realisasi Investasi PMDN Per Sektor 83 V.8. Lembaga Keuangan 84 V.9. Pengelolaan Aset / Barang Daerah 84 VI. Ekonomi dan Keuangan 85 VI.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 85 VI.1.1. Pertumbuhan Ekonomi 85 VI.1.2. Struktur Ekonomi 89 VI.1.3. Perkembangan PDRB Perkapita 93 VI.2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 95 (APBD VI.2.1. Pendapatan Daerah 95 SIPD Kab. Blora 2015 xi

14 VI.2.2. Belanja Daerah 96 VI.2.3. Pembiayaan Daerah 97 VI.2.4. Dana Perimbangan 98 VI.2.5. Pajak Daerah 99 VI.2.6. Retribusi Daerah 100 VII. Politik, Hukum dan Keamanan 101 VII.1. Politik 101 VII.2. Organasi Kemasyarakatan dan LSM 103 VII.3. Kasus Pelanggaran Hukum 104 VII.4. Tindak Kriminal 105 VII.5. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 106 VIII. Insidental 107 VIII.1. Bencana Alam 107 VIII.2. Kasus Endemi dan KLB 109 VIII.3. Kebakaran Hutan, Pencurian dan 110 Penyelundupan BAB IV PENUTUP 1 3 A. Simpulan 113 B. Kendala 122 C. Saran 123 LAMPIRAN (8 KELOMPOK DATA) 125 I. Data Umum 126 II. Sosial Budaya 144 III. Sumber Daya Alam 182 IV. Infrastruktur 224 V. Industri, Perdagangan, Pengembangan Usaha 240 Nasional, Lemb. Keuangan & Koperasi. VI. Ekonomi dan Keuangan 252 VII. Politik, Hukum dan Keamanan 268 VIII. Insidental 274 IX. Surat Keputusan Bupati Blora Nomor /464/2015, Tanggal 21 Mei 2015 tentang Tim Pengelola Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Blora Tahun 2015 X. Surat Keputusan Kepala Bappeda Blora Nomor 050/026/2015, Tanggal 4 Mei 2015, Lampiran III, tentang Anggota Kelompok Kerja (Pokja) SIPD Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2015 xii SIPD Kab. Blora 2015

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Luas Lahan Menurut Kemiringan Tanah 15 Tabel 3.2 Jumlah Wilayah Administrasi Kabupaten Blora 16 Tabel 3.3 Perkembangan Penerbitan Perda dan Perijinan 17 Tabel 3.4 Pelanggaran dan Penegakan Perda 18 Tabel 3.5 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Blora 21 Berdasarkan Gender, dan Jabatan Tabel 3.6 Jumlah TNI di Kabupaten Blora 23 Tabel 3.7 Jumlah Polisi di Kabupaten Blora 24 Tabel 3.8 Tingkat Pendidikan Perangkat Kelurahan 25 Tabel 3.9 Tingkat Pendidikan Perangkat Desa Tahun Tabel 3.10 Kondisi Sarana Prasarana Kantor Pemerintahan Desa 27 Tabel 3.11 Jumlah Penduduk 28 Tabel 3.12 Jumlah KK Kabupaten Blora 30 Tabel 3.13 Jumlah Pejabat Perempuan 30 Tabel 3.14 Jumlah Sarana Kesehatan 32 Tabel 3.15 Perkembangan Layanan Air Bersih 32 Tabel 3.16 Industri Farmasi, Apotek dan Toko Obat 33 Tabel 3.17 Kondisi Kesehatan Masyarakat 33 Tabel 3.18 Jumlah Penderita Masalah Kesehatan RSUD dr. R. 34 Soeprapto, Cepu Tahun 2015 Tabel 3.19 Jumlah 10 Penyakit Tertinggi Pasien Rawat Inap RSUD 35 RSUD dr. R. Soetijono Blora Tahun 2015 Tabel 3.20 Jumlah Penderita Tertinggi Pasien Rawat Jalan RSUD dr. 36 R. Soetijono Blora Tahun 2015 Tabel 3.21 Jumlah 10 Penyakit Tertinggi Pasien Rawat Inap RSUD 36 dr. R. Soeprapto, Cepu Tahun 2015 Tabel 3.22 Jumlah Penderita Tertinggi Pasien Rawat Jalan RSUD dr. 37 R. Soeprapto, Cepu Tahun 2015 Tabel 3.23 Program Keluarga Berencana 37 Tabel 3.24 Jumlah Tenaga Medis 38 Tabel 3.25 Kegiatan Kebidanan 38 Tabel 3.26 Penanganan Penderita Penyakit 39 Tabel 3.27 Jumlah Sekolah, Siswa, dan Guru Kabupaten Blora 40 Tabel 3.28 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru dibawah Kementerian 41 Agama Tabel 3.29 APS, APK dan APM Kabupaten Blora Tahun Tabel 3.30 Angka Kelulusan, Melanjutkan dan Siswa Miskin 42 Kabupaten Blora Tabel 3.31 Kualifikasi dan Jumlah Guru Kabupaten Blora 43 Tabel 3.32 Pemuda dan Olah Raga 44 SIPD Kab. Blora 2015 xiii

16 Tabel 3.33 Perkembangan Kegiatan Perpustakan Umum Kabupaten 45 Blora Tabel 3.34 Perkembangan Raskin di Kabupaten Blora 50 Tabel 3.35 Perkembangan Raskin di Kabupaten Blora 50 Tabel 3.36 Potensi dan Sumber PSKS Kabupaten Blora 51 Tahun Tabel 3.37 Penyandang Masalah Kesejahteraan Masyarakat 51 Tabel 3.38 Prosentase Penduduk Menurut Agama 53 Tabel 3.39 Sarana Ibadah Kabupaten Blora Tahun Tabel 3.40 Jamaah Haji Kabupaten Blora 54 Tabel 3.41 Taman Pendidikan Al-Qur an dan Pondok Pesantren di 54 Kabupaten Blora Tabel 3.42 Luas Panen dan Jumlah Produksi Tanaman Pangan 55 Tabel 3.43 Hortikultura di Kabupaten Blora 57 Tabel 3.44 Perkebunan di Kabupaten Blora 59 Tabel 3.45 Peternakan di Kabupaten Blora 60 Tabel 3.46 Perikanan di Kabupaten Blora 62 Tabel 3.47 Kondisi Kehutanan di Kabupaten Blora 64 Tabel 3.48 Jenis Tambang dan Energi di Kabupaten Blora 65 Tabel 3.49 Pelayanan Energi Listrik di Kabupaten Blora 66 Tabel 3.50 Kondisi Lingkungan Hidup dan Tata Ruang di 69 Kabupaten Blora Tabel 3.51 Perkembangan Pertanahan Kabupaten Blora 72 Tabel 3.52 Perumahan dan Pemukiman 73 Tabel 3.53 Data Kondisi Jembatan 74 Tabel 3.54 Tempat Pemakaman 75 Tabel 3.55 Prasarana Irigasi/Pengairan 75 Tabel 3.56 Sumber Air Minum di Kabupaten Blora 76 Tabel 3.57 Pariwisata 76 Tabel 3.58 Sarana Telekomunikasi 77 Tabel 3.59 Sarana Transportasi Darat 78 Tabel 3.60 Perkembangan Industri Kecil di Kabupaten Blora 79 Tabel 3.61 Perkembangan Industri Besar di Kabupaten Blora 80 Tabel 3.62 Perkembangan Perdagangan di Kabupaten Blora 80 Tabel 3.63 Perkembangan Koperasi di Kabupaten Blora 81 Tabel 3.64 Perkembangan Jumlah Pengusaha dan Ekspor 82 Tabel 3.65 Perkembangan Perijinan di Kabupaten Blora 82 Tabel 3.66 Realisasi Investasi di Kabupaten Blora 83 Tabel 3.67 Lembaga Keuangan di Kabupaten Blora 84 Tabel 3.68 Jumlah dan Nilai Aset Daerah 85 Tabel 3.69 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Blora Tahun xiv SIPD Kab. Blora 2015

17 Tabel 3.70 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Blora 87 Dirinci Menurut Kategori Tahun Tabel 3.71 Struktur Ekonomi Adh BerlakuMenurut Sektor 90 Kabupaten Blora Tahun Tabel 3.72 Struktur Ekonomi menurut Harga Berlaku Kabupaten 91 Blora Tahun Tabel 3.73 PDRB Perkapita Kabupaten Blora Tahun Tabel 3.74 Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Blora 95 Tahun Tabel 3.75 Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Blora 96 Tahun Tabel 3.76 Perkembangan Pembiayaan Daerah Kabupaten Blora 98 Tahun Tabel 3.77 Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Blora 99 Tahun Tabel 3.78 Perkembangan Pajak Daerah Kabupaten Blora 100 Tahun Tabel 3.79 Perkembangan Retribusi Daerah Kabupaten Blora 100 Tahun Tabel 3.80 Kondisi Suprastruktur Politik Kabupaten Blora 102 Tabel 3.81 Perkembangan Ormas dan LSM di Kabupaten Blora 103 Tabel 3.82 Jumlah Kasus Pidana dan Perdata 104 Tabel 3.83 Jumlah Tindak Kriminal 105 Tabel 3.84 Aparat dan Sarana Keamanan 106 Tabel 3.85 Sarpras dan Aparatur BPBD 109 Tabel 3.86 Kasus Wabah/Endemi Pada Manusia 110 Tabel 3.87 Kasus Kebakaran, Pencurian dan Penyelundupan 111 SIPD Kab. Blora 2015 xv

18 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Blora 13 Gambar 3.2 Struktur PNS Kabupaten Blora Berdasarkan 19 Golongan Tahun 2015 (%) Gambar 3.3 Pendidikan PNS Kabupaten Blora Tahun 2015 (%) 20 Gambar 3.4 Penduduk menurut Kelompok umur di Kabupaten 28 Blora Tahun 2015 Gambar 3.5 Penduduk menurut Tingkat pendidikan di 29 Kabupaten Blora Tahun 2015 Gambar 3.6 Penyakit Menular yang Diderita Pasien Rawat Inap 34 RSUD dr. R. Soeprapto, Cepu Tahun 2015 Gambar 3.7 Perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupaten 46 Blora dengan Kabupaten Sekitarnya Tahun 2013 Gambar 3.8 Perbandingan AMH Kabupaten Blora dengan 47 Kabupaten Sekitarnya Tahun 2013 Gambar 3.9 Perbandingan Lama Sekolah Kabupaten Blora 47 dengan Kabupaten Sekitarnya Tahun 2013 Gambar 3.10 Perbandingan Rata-rata Pengeluaran Per Kapita 48 (PPP) Kabupaten Blora dengan Kabupaten Sekitarnya Tahun 2013 Gambar 3.11 Perkembangan IPM Kabupaten Blora Tahun Gambar 3.12 Kondisi Jalan Kabupaten Blora 74 xvi SIPD Kab. Blora 2015

19 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Blora ini diatur dalam Surat Keputusan Bupati Blora Nomor /464/2015, anggal 21 Mei 2015 di mana Surat Keputusan Bupati tersebut sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah. Sementara itu Anggota Kelompok Kerja (Pokja) SIPD diatur dalam Surat Keputusan Kepala Bappeda Blora Nomor 050/026/2015, Tanggal 4 Mei 2015, Lampiran III tentang Anggota Kelompok Kerja (Pokja) SIPD Kabupaten Blora Tahun Anggaran Bagi Pemerintah Daerah, pengelolaan SIPD merupakan kewajiban bagi Kepala Daerah, sebagai mana dijelaskan Pasal 391 dalam Permendagri Nomor 8 Tahun 2014, bahwa Pemerintah Daerah memiliki kewajiban menyediakan informasi Pemerintahan Daerah yang terdiri atas informasi pembangunan daerah dan keuangan daerah. Kewajiban lainnya, informasi pemerintahan daerah harus dikelola dalam suatu Sistem Informasi Pemerintahan Daerah yang dibuat oleh Pemerintah Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah merupakan salah satu regulasi yang memberikan penguatan kepada Badan Perencanan Pembangunan Daerah dalam menyusun, mengendalikan, dan menganalisa perencanaan pembangunan daerah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 memberikan wadah bagi perencana pembangunan daerah dalam memanfaatkan data dan informasi sebagai dasar perencanaan pembangunan SIPD Kab. Blora

20 daerah. Hal tersebut dijelaskan Pasal 274, Permendagri Nomor 8 Tahun 2014, yang menyebutkan bahwa SIPD menjadi bagian integral dalam proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah. B. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP 8 tahun 2008, Lampiran I sampai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blora Tahun Anggaran Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Tatacara Pemberian Dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015; 2 SIPD Kab. Blora 2015

21 9. Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 900/ Tanggal 24 Januari 2015 Perihal Pelaksanaan Bantuan Keuangan Tahun Anggaran C. MAKSUD, TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN SIPD 1. Maksud Penyusunan SIPD Kabupaten Blora : 1). Menyediakan data dan informasi sebagai dasar kebijakan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah; 2). Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah untuk membangun pola kerjasama berbasis data dan informasi; 3). Menyempurnakan dan mengupdate data base profil/pembangunan daerah Kabupaten/Kota yang menggambarkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki Kabupaten/Kota secara series 2. Tujuan Penyusunan SIPD Kabupaten Blora : Tujuan kegiatan penyusunan SIPD yang dananya dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015 dan didukung APBD Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2015 ini dengan tujuan : 1). Menyediakan data bagi pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan 2). Mewujudkan perencanaan pembangunan berbasis data 3. Sasaran Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor Nomor 14 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemberian Dan SIPD Kab. Blora

22 Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015, sasaran kegiatan penyusunan profil daerah adalah : 1). Pembentukan Tim Koordinasi (Pokja SIPD Kabupaten Blora) 2). Rapat koordinasi kelompok kerja pengumpulan data 3). Pengumpulan dan pengisian data SIPD Kabupaten/Kota 4). Mengevaluasi data dan informasi SIPD Kabupaten/Kota 5). Koordinasi dan evaluasi dalam pengumpulan dan pengisian data SIPD Kabupaten/Kota dengan Tim Pengelola SIPD Provinsi 6). Entry / updating 8 (delapan) kelompok data tahun 2015 secara online melalui jaringan 7). Penyusunan Buku Profil Daerah Tahun Manfaat SIPD Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penyusunan SIPD adalah : 1). Tersedianya data dasar perencanaan pembangunan 2). Memetakan potensi yang dimiliki dan memetakan permasalahan yang dihadapi. 3). Sebagai masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan. 4). Mendukung pelaksanaan evaluasi pembangunan daerah. 5). Mendukung promosi potensi daerah. 4 SIPD Kab. Blora 2015

23 D. RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Materi Sistem Informasi Pembangunan Daerah ini adalah 8 (delapan) kelompok data meliputi : 1. Data umum Data umum mengulas data tentang : 1). Geografi Kabupaten Blora yang meliputi letak wilayah, luas wilayah, Topografi, luas lahan, perubahan luas penggunaan lahan, dan keadaan iklim rata-rata di Kabupaten Blora. 2). Pemerintahan Kabupaten Blora seperti Administrasi pemerintah, Aparatur negara, perda dan perijinan, pelanggaran perda, PNS, TNI, POLRI, perangkat kelurahan, perangkat desa, Kondisi Sarana Prasarana dinas daerah dan lembaga teknis, kondisi sarana prasarana pemerintahan desa, SKPD yang menerapkan kearsipan dan Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Data Sosial Budaya Data Sosial Budaya mengulas data tentang : 1) Agama; 2) Demografi; 3) Kesehatan; 4) Data pendidikan; 5) Kesejahteraan sosial. 3. Data Sumber Daya Alam Data SDA mengulas data tentang : 1) Pertanian, kehutanan, peternakan dan perkebunan; 2) Pertambangan dan energi; 3) Lingkungan hidup dan tata ruang; 4) Sampah dan air limbah. SIPD Kab. Blora

24 4. Data Infrastruktur Data infrastruktur terdiri dari data tentang : 1) Perumahan dan pemukiman; 2) Pekerjaan umum; 3) Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan informatika; 4) Perhubungan dan transportasi. 5. Industri Perdagangan Data industri dan perdagangan terdiri data tentang : 1) Industri kecil, industri besar, perdagangan; koperasi, pengusaha, perijinan; 2) Realisasi investasi PMDN Per Sektor, lembaga keuangan; 3) Pengelolaan aset atau barang daerah. 6. Ekonomi dan Keuangan Data ekonomi dan keuangan terdiri dari data tentang PDRB, dan APBD. 7. Politik, Hukum dan Keamanan Data politik, organisasi kemasyarakatan, LSM, kasus pelanggaran hukum, tindak kriminal, kemanan dan ketertiban masyarakat. 8. Data Insidential Data insidentil terdiri dari data tentang Bencana alam, penyakit menular, kebakaran hutan, pencurian dan penyelundupan kayu. 6 SIPD Kab. Blora 2015

25 E. SISTEMATIKA Buku Laporan Penyusunan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) disusun dengan sistematika: BAB I : Pendahuluan BAB II : Perkembangan dan Kebijakan SIPD Tahun 2015 BAB III : Pembahasan SIPD Tahun 2015 BABIV : Penutup Lampiran-lampiran. SIPD Kab. Blora

26 8 SIPD Kab. Blora 2015

27 BAB II PERKEMBANGAN DAN KEBIJAKAN SIPD KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 A. PERKEMBANGAN SIPD TAHUN 2015 Perjalanan program SIPD diawali di tingkat nasional, SIPD dirintis sejak Tahun 1990 atas prakarsa Departemen Dalam Negeri dengan nama Pusat Data untuk Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PDP3D). Kegiatan ini diatur dalam Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 23 Tahun 1990 tentang Penyusunan dan Pemanfaatan Data Pokok Pembangunan untuk Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemantauan Pembangunan di Daerah. Tahun 1998 PDP3D dikembangkan oleh Biro Pembangunan Daerah dibawah Kementerian Dalam Negeri, di mana saat itu Menteri Dalam Negeri menerbitkan Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pengembangan Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PDP3D) dengan tujuan untuk mempermudah dalam pemanfaatan data dan informasi. Intruksi Mendagri tersebut memberikan keharusan kepada pemerintah daerah agar memanfaatkan data dan informasi yang ada pada seluruh dinas/instansi maupun Lembaga Non Pemerintah. Program PDP3D tidak hanya mengembangkan infrastruktur dan membangun basis data saja akan tetapi juga bagaimana mereformasi atau mengubah pola pikir semua pihak untuk menempatkan posisi data sebagai hal yang sangat strategis, penting dan mempunyai komitmen yang tinggi bagi penguatan kelembagaan dan pengembangan sumberdaya manusia yang profesional dalam menyediakan data yang informatif. Dengan berjalannya waktu, Menteri Dalam Negeri melalui Biro Pembangunan Daerah meluncurkan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (PSIPD). Program PSIPD Tahun 2006 ini menuntut kepada Pemerintah Provinsi untuk melaporkan data tersebut secara SIPD Kab. Blora

28 reguler melalui website Biro Bangda. Untuk meningkatkan tingkat keterisian data PSIPD, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Program Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah yang menganggarkan secara regional dalam bentuk bantuan khusus kepada Pemerintah Kabupate/kota. Program PSIPD ini berlangsung sampai tahun 2012 yang alokasi dananya diatur dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Sejak tahun 2014, Menteri Dalam Negeri menyempurnakan istilah Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah menjadi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). SIPD merupakan basis data perenanaan secara terpadu di daerah dan pusat dengan menggunakan teknologi informasi sebagai dukungan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah. Program tersebut juga masih dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam APBD Provinsi Jawa Tengah yang pelaksanaannya disesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) merangkum data pembangunan masing masing daerah dan berbasis visual. Perkembangan system ini memiliki output yang dapat menampilkan analisa dan data tabular. Data SIPD dibagi menjadi 8 Kelompok Data, 32 Jenis Data, dengan jumlah Elemen Data. B. KEBIJAKAN SIPD KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 Mensikapi terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah, Pemerintah Kabupaten Blora 10 SIPD Kab. Blora 2015

29 menyesuaikan program tersebut. Terlebih SKPD Badan Perencanaan Pembangunan Derah (Bappeda) Kabupaten Blora sangat bergantung terhadap data dan informasi saat menyusun dokumen perencanaan pembangunan, di mana menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undangundang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah mewajibkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun rencana pembangunan berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan (UU 25/2004, Pasal 31). Sedangkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 mewajibkan kepada pemerintah daerah untuk menyediakan informasi Pemerintahan Daerah yang terdiri atas informasi pembangunan daerah dan keuangan daerah (Pasal 391). SIPD Kabupaten Blora dibiayai oleh Pemerintah Provinsi dengan menyediakan sharing dana yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015, kegiatan Penyusunan Profil Daerah. Pemerintah Provinsi membantu dana Kegiatan SIPD sebesar Rp ,- sedangkan Pemerintah Kabupaten Blora menyediakan dana sebesar ,- sebagai dana pendampingan. Untuk mendukung dalam pengumpulan data SIPD, Pemerintah Kabupaten Blora telah membentuk : 1. Tim Pengelola SIPD Kabupaten Blora yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Blora Nomor /464/2015, tanggal 21 Mei 2015, tentang Tim Pengelola Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Blora Tahun 2015; 2. Tim Update Data Desa yang anggotanya dari sukarelawan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dituangkan dalam Surat SIPD Kab. Blora

30 Keputusan Kepala Bappeda Nomor 050/026/2015, tanggal 4 Mei 2015, Lampiran II tentang Tim Update Data Desa; 3. Kelompok Kerja (Pokja) Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Bappeda Blora Nomor 050/026/2015, tanggal 4 Mei 2015, Lampiran III tentang Tim Kelompok Kerja Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Blora Tahun 2015 yang anggotanya dari perwakilan SKPD/dinas/instansi di Kabupaten Blora. Pada Tahun 2015, Data SIPD yang sumbernya dari anggota Pokja telah diupload di Website Kementerian Dalam Negeri yang beralamatkan go.id yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa mengenal batas dan waktu. Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah, perkembangan data SIPD Kabupaten Blora perlahan membaik tingkat keterisiannya. Perkembangan tingkat keterisian data dapat dilihat dalam tabel berikut : No. Uraian Jumlah Total Element Data Jumlah Data Tersedia Jumlah Data Tidak Tersedia Element Data Terisi Tingkat Keterisian Data (%) ,85 38,53 43,53 79,53 91,91 12 SIPD Kab. Blora 2015

31 BAB III PEMBAHASAN SIPD KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 I. DATA UMUM. I.1. Geografis I.1.1. Letak Wilayah Letak Wilayah Kabupaten Blora berada di bagian timur Jawa Tengah (127 km sebelah timur Semarang), dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Blora termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dan sebagai ibu kota. Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Blora Batas administratif Kabupaten Blora berbatasan dengan Kabupaten Rembang, Pati, Bojonegoro, Ngawi dan Grobogan dengan batas arah: Utara : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati Timur : Kabupaten Bojonegoro Propinsi Jawa Timur SIPD Kab. Blora

32 Selatan Barat : Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur : Kabupaten Grobogan Kabupaten Blora dilihat dari batas astronomi terletak di antara sampai dengan Bujur Timur dan di antara sampai dengan Lintang Selatan, pada ketinggian 25 meter hingga 500 meter di atas permukaan laut. Letak Kabupaten Blora pada posisi tersebut dapat diketahui bahwa jarak terjauh dari wilayah barat ke wilayah timur sepanjang 87 km dan dari wilayah utara ke wilayah selatan sejauh 58 km. I.1.2. Luas Wilayah Kabupaten Blora mempuyai luas wilayah sebesar 1.820, 588 Km 2 atau ,797 ha (5,59 %) dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah yang luas wilayahnya mencapai km², atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. I.1.3. Topografi Berdasarkan dari topografi, permukaan Kabupaten Blora datar sampai bergelombang, pada bagian utara membujur Pegunungan Kendeng Utara dari arah barat ke timur, sedangkan di sebelah selatan membujur Pegunungan Kendeng Selatan yang membujur dari barat ke timur. Ditinjau dari tingkat kemiringan wilayah Kabupaten Blora dikelompok dalam empat kelas yaitu: 1). Kelas lereng 1 (kemiringan 0-2%) seluas 567,46 km 2 atau 31,7%. 2). Kelas lereng 2 (kemiringan 2-15%) seluas 750,30 km 2 atau 41,21%. 3). Kelas lereng 3 (kemiringan 15-40%) seluas 500,20 km 2 atau 27,47%. 4). Kelas lereng 4 (kemiringan > 40%) seluas 261,00 km 2 atau 0,14%. Kemiringan luas wilayah Kabupaten Blora hampir separoh (41,21%) di tingkat kemiringan 3-15% sebagian besar terletak di bagian Selatan ( Kecamatan Randublatung) dan bagian Barat 14 SIPD Kab. Blora 2015

33 (Kecamatan Kunduran). Daerah tingkat kemiringan 2% seluas ,478 ha terletak di bagian Timur (Kecamatan Kedungtuban) bagian Barat (Kecamatan Ngawen) dan Blora Kota. Daerah tingkat kemiringan 16-40% mencapai 27,47% dari wilayah Kabupaten Blora terletak di Kecamatan Todanan, Jati, Jiken dan Japah. Sedangkan daerah yang mempunyai tingkat kemiringan >40% berada di Kecamatan Sambong, Jiken, Bogorejo, Tunjungan dan Todanan yang luasnya 261,000 ha (0,14%). Tabel 3.1 Luas Lahan Menurut Kemiringan Tanah Kecamatan 0-2% 3-15% 16-40% > 40% Jumlah 1. Jati 3.273, , ,000 0, , Randublatung 5.128, , ,000 0, , Kradenan 2.540, , ,500 0, , Kedungtuban 6.125, , ,500 0, , Cepu 4.418, ,000 0,000 0, , Sambong 1.964, , ,000 21, , Jiken 4.748, , ,500 45, , Bogorejo 1.478, , ,500 10, , Jepon 4.423, , ,000 55, , Blora 5.129, , ,500 0, , Banjarejo 5.418, , ,000 0, , Tunjungan 2.099, , ,000 15, , Japah 978, , ,000 0, , Ngawen 6.273, , ,000 0, , Kunduran 409, , ,000 0, , Todanan 2.338, , , , ,919 Jumlah , , , , ,797 Sumber : BPS I.1.4. Luas Lahan Apabila dilihat dari luas lahan, Kabupaten Blora yang disebut di atas seluas ,797 ha terdiri dari : - Hutan Produksi, ,550 ha. SIPD Kab. Blora

34 - Lahan Persawahan, ,000 ha ( ha sawah irigasi, ,000 ha sawah tadah hujan/non irigasi. - Lahan kering, ,000 ha (ladang/tegalan ha, perkebunan ha. I.1.5. Perubahan Luas Penggunaan Lahan Tahun 2015 terdapat perubahan penggunaan lahan sawah menjadi perumahan ha, menjadi perusahaan/perkantoran 0,157 ha, menjadi lahan lainnya (sekolah) 0,944 ha. I.1.6. Keadaan Iklim Rata-rata Sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, iklim rata-rata Kabupaten Blora dijelaskan sebagai berikut : 1). Suhu terendah 23 0 C dan tertinggi 40 0 C 2). Kelembaban udara terendah 58%, tertinggi 77% 3). Curah hujan terendah 12,00 mm/th, tertinggi 1.074,00 mm/th 4). Kecepatan angin terendah 6,4 knot, tertinggi 38,6 knot. I.2. Pemerintahan I.2.1. Administrasi Pemerintah Dari data administrasi dapat diketahui bahwa jumlah Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), dan lainnya pada tahun 2015 tidak berubah dari tahun sebelumnya, yaitu 16 kecamatan, 271 desa, dan 24 kelurahan. Data wilayah administrasi selengkapnya sebagai mana dalam tabel berikut : Tabel 3.2 Jumlah Wilayah Administrasi Kabupaten Blora No Wilayah Administrasi Kecamatan Kelurahan Desa SIPD Kab. Blora 2015

35 4. Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT) Dusun Sumber: BPMPKB I.2.2. Perda dan Perijinan Tahun 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Blora menerbitkan 8 Peraturan Daerah. Perda Nomor 1 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabuapten Blora Tahun Anggaran Perda Nomor 2 tentang Izin Penyelenggaraan Reklame. Perda Nomor 3 tentang Penetapan Desa di Kabupaten Blora. Perda Nomor 4 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab. Blora TA Perda Nomor 5 tentang Perubahan APBD Kab. Blora Tahun Angaran Perda Nomor 6 tentang APBD Tahun Perda Nomor 7 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol. Perda Nomor 8 tentang Penyelenggaraan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Derah dalam Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Blora. Sementara itu untuk mendukung investasi dan Pendapatan Asli Daerah, Pemerintah Kabupaten Blora telah menerbitkan 485 Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), 16 Ijin Prinsip, 16 Ijin Usaha, 16 Ijin Lokasi. Perkembangan Perda dan Perijinan yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Blora Data sebagai mana tabel berikut : Tabel 3.3 Perkembangan Penerbitan Perda dan Perijinan Perda dan Perijinan Jumlah Perda Yang Diterbitkan *) 8 Jumlah Revisi Yang Dilakukan Sejak Terbitnya Perda RTRW Jumlah Peraturan Daerah Untuk RTRW Jumlah IMB Yang Dikeluarkan NA *) 485 Jumlah Ijin Prinsip Yang Dikeluarkan 0 **) 3 **) **) 16 SIPD Kab. Blora

36 Perda dan Perijinan Jumlah Ijin Usaha Yang Di Keluarkan 0 **) 957 **) **) 16 Jumlah Perijinan Investasi PMA Yang Dikeluarkan/Setujui Jumlah Perijinan Investasi PMDN Yang Dikeluarkan/Setujui NA **) 622 Jumlah izin lokasi 0 **) 0 **) 0 **) 0 **) 16 Jumlah pemohon izin lokasi 0 **) 0 **) 0 **) 2 **) 16 Jumlah Perda yang mendukung iklim 0 **) 2 **) 3 **) 1 **) 3 usaha Sumber: Bagian Hukum Setda dan BPMPP *) Perda yang diterbitkan tahun 2014 direvisi oleh Bagian Hukum, semula 1 buah menjadi 8 buah. Jumlah IBM direvisi oleh BPMPKB semula 662 menjadi 376 **) Data yang dikeluarkan direvisi oleh BPMPP I.2.3. Pelanggaran Perda Peraturan Daerah merupakan peraturan yang bersifat mengikat dan harus dilakukan oleh masyarakat dalam suatu daerah. Apabila tidak melaksanakan ketentuan dalam peraturan daerah, maka akan dikenakan sanksi pelanggaran. Perkembangan pelanggaran dan penegakan perda sebagai mana tabel berikut : Tabel 3.4 Pelanggaran dan Penegakan Perda Perda dan Perijinan Jumlah Pelanggaran Perda NA NA Jumlah Penyelesaian Penegakan Perda NA NA Sumber: Satpol PP I.2.4. Aparatur Negara 1. Pegawai Negeri Sipil Bila merujuk pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah , salah satu tujuan Pemerintah Kabupaten Blora adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Adapun sasarannya ialah dengan mewujudkan kompetensi dan 18 SIPD Kab. Blora 2015

37 kapabilitas aparatur serta mewujudkan aparatur yang jujur, berdedikasi tinggi dan memiliki semangat melayani. Gambar 3.2 Struktur PNS Kabupaten Blora Berdasarkan Golongan Tahun 2015 (%) ,02 40, ,94 03,42 Gol I Gol II Gol III Gol IV Sumber Daya Aparatur merupakan pilar bagi pembangunan di Kabupaten Blora. Berdasarkan data SIPD Tahun 2015, jumlah PNS di Kabupaten Blora mencapai orang, pejabat fungsional pada Pemerintah Kabupaten Blora sejumlah orang atau 68,47% dari keseluruhan jumlah PNS. PNS Pemerintah Kabupaten Blora didominasi Golongan IV mencapai orang, Golongan III ada orang, Golongan II berjumlah orang, dan Glongan I sebanyak 329 orang. Bila dilihat dari tingkat Pendidikan, maka persentase PNS pada Pemerintah Kabupaten Blora 2015 dapat tersaji dalam diagram berikut: SIPD Kab. Blora

38 Gambar 3.3 Pendidikan PNS Kabupaten Blora Tahun 2015 (%) SMA Diploma S1 S2 Diagram diatas menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan PNS pada Pemerintah Kabupaten Blora adalah Sarjana (S1) sejumlah 52,34% (4.734 orang). Pemerintah Kabupaten Blora mendukung peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur baik melalui peningkatan pendidikan formal maupun melalui pelatihan-pelatihan. Hal ini dapat tercermin dari peningkatan jumlah PNS yang mengajukan izin belajar maupun tugas belajar serta peningkatan jumlah peserta Kediklatan dari tahun ke tahun. Dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur semoga pembangunan di Kabupaten Blora dapat terwujud sebagaimana arah dan sasaran pembangunan. Keadaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan dan Pejabat Struktural/Fungsional serta Pensiunan adalah sebagai berikut: 20 SIPD Kab. Blora 2015

39 Tabel 3.5 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Blora Berdasarkan Gender, dan Jabatan No Uraian Berdasarkan Gender *) Laki-laki Perempuan Pejabat Struktural Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Pejabat Fungsional Sumber: BKD *) Data direvisi tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) Sesuai dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Pasal 2 ditegaskan bahwa Jati diri TNI adalah sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional. Sebagai Tentara profesional, TNI mempunyai kegiatan operasi militer selain perang dalam rangka menjaga kedaulatan Republik Indonesia seperti : 1. Mengatasi gerakan sparatis bersenjata. 2. Mengatasi pembrontakan bersenjata 3. Mengatasi aksi terorisme 4. Mengamankan wiilayah perbatasan 5. Mengamankan obyek vital nasional yg bersifat strategis 6. Melaksanakan tugas perdamaian dunia berdasar kebijakan politik luar negeri 7. Mengamankan presiden dan wakil presiden beserta keluarganya 8. Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta SIPD Kab. Blora

40 9. Membantu tugas pemerintahan di daerah 10. Membantu polri dalam tugas kamtibmas yang diatur dalam undang-undang 11. Membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yg sdg berada dii indonesia 12. Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan 13. Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan 14. Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap perompakan, pembajakan dan penyelundupan. Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan. Dalam menjalankan tugasnya, TNI menggunakan dasar kebijakan dan keputusan politik Negara. Sebagai alat negara TNI mempunyai fungsi sebagai : 1. Penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa; 2. Penindak terhadap setiap bentuk ancaman 3. Pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan. Perkembangan jumlah TNI yang mempertahankan Pemerintah Kabupaten Blora sebagai mana tabel berikut : 22 SIPD Kab. Blora 2015

41 Tabel 3.6 Jumlah TNI di Kabupaten Blora Jenis Data Kodim Makodim Koramil 01 (Kec. Blora) Koramil 02 (Kec. Jepon & Bogorejo) Koramil 03 (Kec. Banjarejo) Koramil 04 (Kec. Tunjungan) Koramil 05 (Kec. Cepu) Koramil 06 (Kec. Jiken) Koramil 07 (Kec. Sambong) Koramil 08 (Kec. Kedungtuban) Koramil 09 (Kec. Randublatung) Koramil 10 (Kec. Menden) Koramil 11 (Kec. Jati) Koramil 12 (Kec. Ngawen) Koramil 13 (Kec. Kunduran) Koramil 14 (Kec. Todanan) Koramil 15 (Kec. Japah) Pos Bogorejo POM YONIF DKT MINVET Jumlah TNI AD 1,101 1,105 1, Sumber: Kodim 0721 Blora Bila kita perhatikan tabel di atas, pada tahun 2015 jumlah prajurit yang ditugaskan di wialayah Kabupaten Blora turun 85 orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah prajurit. Hal ini disebabkan karena ada yang pindah satuan, pensiun, mutasi di batalyon lain karena Tabel Organisasi Personel Bataliyon Kabupaten Blora telah terpenuhi dan telah sesuai dengan job atau jabatan yang dibutuhkan khusunya bagi pasukan tempur. SIPD Kab. Blora

42 3. POLRI Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam kaitannya dengan pemerintahan adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, yang bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia. Perkembangan jumlah Polri yang mengamankan Pemerintah Kabupaten Blora dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.7 Jumlah Polisi di Kabupaten Blora Jenis Data Anggota Polisi Resort Kabupaten *) 285 Kepolisian Sektor Anggota Polisi Sektor 416 *) 392 *) 409 *) 405 *) 583 Sumber: Polres Blora *) Direvisi Polres Blora 4. Perangkat Kelurahan Jumlah aparat kelurahan tahun 2o15 adalah 139 orang. Dari jumlah tersebut, dilihat dari tingkat pendidikan didominasi pendidikan sarjana 78 orang, disusul kemudian pendidikan SLTA dan sederajat 49 orang. Perangkat kelurahan adalah aparat yang mempunyai tugas melayani rakyat secara langsung. Mereka adalah aparatur pemerintah dari PNS yang diberi tugas di tingkat kelurahan. Data tingkat pendidikan perangkat kelurahan dapat dilihat dalam tabel berikut : 24 SIPD Kab. Blora 2015

43 Tabel 3.8 Tingkat Pendidikan Perangkat Kelurahan Tingkat Pendidikan SD *) 1 SMP SLTA *) 49 Diploma *) 9 Sarjana *) 78 Jumlah *) 139 Sumber: BKD *) Direvisi 5. Perangkat Desa Dengan terbitnya Undang-undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, keberadaan perangkat desa akan menjadi motor penggerak dalam keberhasilan pengelolaan dana desa. Untuk itu perangkat desa perlu membekali diri dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam mengelola pemerintahan desa. Jumlah perangkat desa saat pendataan posisi 31 Oktober 2014 tercatat sebanyak orang. Sementara itu sampai tahun 2015 belum ada pergerakan karena pendataan masih berlangsung sampai akhir tahun Dilihat dari latar belakang pendidikan, hampir separoh perangkat desa berpendidikan SMA ( 44,52%). Pendidikan SMP dan SD hampir imbang, masing-masing 25,10% dan 18,38%. Demikian pula halnya pendidikan diploma dan sarjana, masing-masing 1,98% dan 8,02%. Jumlah perangkat desa dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.9 Tingkat Pendidikan Perangkat Desa Tahun 2015 No Kecamatan SD SMP SMA Diplm Sarjn Jml 1. Banjarejo Blora Bogorejo SIPD Kab. Blora

44 No Kecamatan SD SMP SMA Diplm Sarjn Jml 4. Cepu Japah Jati Jepon Jiken Kedungtuban Kradenan Kunduran Ngawen Randublatung Sambong Todanan Tunjungan Jumlah Sumber: Kantor Kecamatan, diolah I.2.5. Kondisi Sarana Prasarana Kondisi Sarana Prasarana Pemerintahan Desa Sarana dan prasarana pemerintahan desa merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan utama dalam menunjang pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah desa diberikan kewnangan untuk memanfaatkan dana desa, salah satunya untuk memperbaiki sarana dan prasarana pemerintah desa. Kondisi sarana prasarana kantor desa tahun 2015 masih meggunakan data sebelumnya karena masih dalam proses update data. Adapun kondisi sarana prasarana kantor desa dapat dilihat dalam tabel berikut : 26 SIPD Kab. Blora 2015

45 Tabel 3.10 Kondisi Sarana Prasarana Kantor Pemerintahan Desa Tingkat Kerusakan Kondisi Baik Rusak Ringan (Kerusakan < 30%) Rusak Sedang (Kerusakan 30-50%) Rusak Berat (Kerusakan >50%) Belum melaporkan Jumlah Sumber: Kantor Kecamatan, diolah Dari data di atas ada perkembangan pemerintahan desa yang belum melaporkan kantor desa yang dilaporkan, dari 178 pada tahun 2013 menurun menjadi 81 desa yang belum melaporkan kondisi kantor pemerintahan. Sedangkan pada tahun 2015 belum ada perubahan data. Kondisi baik sebesar 62%, rusak ringan 18 %, rusak berat 16%. II. SOSIAL BUDAYA II.1. Demografi II.1.1. Kependudukan dan Catatan Sipil II Pengelompokan Penduduk menurut Jenis kelamin Jumlah penduduk Kabupaten Blora Tahun 2015 mencapai jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak Dari jumlah tersebut yang wajib memiliki KTP orang ( laki-laki jiwa, perempuan jiwa). Data penduduk selengkapnya sebagai mana dalam tabel berikut : SIPD Kab. Blora

46 Tabel 3.11 Jumlah Penduduk (dalam Jiwa) Penduduk *) *) 2013**) 2014**) 2015**) Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Sumber : BPS Keterangan *) Data disesuaikan hasil SP2010 **) Data Dindukcapil, Data Tahun 2014 direvisi II Pengelompokkan Penduduk Berdasarkan Umur Struktur umur penduduk di suatu daerah akan dapat menentukan tingkat produktifitas penduduk pada daerah tersebut. Hal ini dikarenakan analisis struktur umur penduduk akan berkaitan dengan banyaknya penduduk di usia produktif di suatu daerah. Gambar 3.4 Penduduk menurut Kelompok umur di Kabupaten Blora Tahun 2015 >65 th th th th th th th th th th th th 7-12 th 4-6 th 40,646 43,773 47,447 41,584 85,806 58,075 65,519 69,300 72,947 82,634 82,866 74,625 88,329 83, ,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90, ,000 Sumber : Dindukcapil Kabupaten Blora 28 SIPD Kab. Blora 2015

47 II Pengelompokan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Berdasarkan data Dindukcapil Kabupaten Blora, dilihat dari tingkat pendidikan terakhir penduduk Kabupaten Blora pada tahun 2015 didominasi oleh lulusan SD yang mencapai 57,07 %. Dari data juga diketahui bahwa jumlah penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan pendidikan SLTA ke atas baru mencapai 19,43 %. Namun, penduduk yang menempuh pendidikan sampai tingkat pendidikan dasar 9 tahun mencapai 74,69%. Gambar 3.5 Penduduk menurut Tingkat pendidikan di Kabupaten Blora Tahun 2015 Tamat SMA, 120,175 S1, 19,028 Diploma, 8,712 S2, 1,055 S3, 12 Tidak Tamat SD, 45,226 Tamat SMP, 135,605 Tamat SD, 439,171 Sumber : Dindukcapil Kabupaten Blora II.1.2. Kepala Keluarga Jumlah KK dari tahun 2011 sampai 2015 naik 7% ( KK). Perkembangan jumlah KK dapat dilihat dalam tabel berikut : SIPD Kab. Blora

48 Tabel 3.12 Jumlah KK Kabupaten Blora Uraian Jumlah KK Sumber : Dindukcapil II.1.3. Pemberdayaan Perempuan Perempuan mempunyai peran penting dalam pembangunan. Peran serta perenpuan dalam proses pembangunan akan menjadikan kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam pembangunan urusan pemberdayaan perempuan. Perkembangan jumlah perempuan yang menempati jabatan eselon dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 3.13 Jumlah Pejabat Perempuan No Uraian *) 1. Jumlah Perempuan Yang Menempati Jabatan Eselon II 2. Jumlah Perempuan Yang Menempati Jabatan Eselon III 3. Jumlah Perempuan Yang Menempati Jabatan Eselon IIV Sumber : BPMPKB Berdasarkan data di atas jumlah transmigrasi tahun 2014 tidak ada data karena tahun ini tidak mendapat kuota dari pemerintah pusat. dengan demikian ada tahun ini jumlah transmigran baru juga tidak ada data. II.2. Kesehatan II.2.1. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan di Kabupaten Blora berupa poskesdes mencapai angka 204. Bila dibandingkan dengan jumlah desa 30 SIPD Kab. Blora 2015

BUPATI BLORA KATA SAMBUTAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menganugerahkan kepada kita berupa kemampuan untuk berbuat yang terbaik

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2013

SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLORA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2013 CUPU MANIK (HASTA GINA) Yang berbentuk segi lima melambangkan dasar

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA : DATA UMUM JENIS DATA : Pemerintahan (Administrasi Pemerintahan, Aparatur Negara, Administrasi

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

BLORA SELAYANG PANDANG TAHUN 2015

BLORA SELAYANG PANDANG TAHUN 2015 BLORA SELAYANG PANDANG TAHUN 2015 1. Letak Geografis : antara 1110 16 s/d 1110 338 Bujur Timur dan 60 528 s/d 70 248 Lintang Selatan 1. Letak Geografis : antara 1110 16 s/d 1110 338 Bujur Timur dan 60

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi

1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi 1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi 1. Penyempurnaan Database Struktur Database Existing SIPD A. Data Umum 1. Demografi 2. Geografi 3. Pemerintahan B. Sosial Budaya 1. Kesehatan 2. Pendidikan,

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI

PERKEMBANGAN INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016 PERKEMBANGAN INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN BLORA TAHUN 2016 SEBESAR 94,13 Pada tahun 2016, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Blora merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Blora merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Blora merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Blora terbagi dalam 16 kecamatan yaitu Kecamatan Jati, Kecamatan Randublatung, Kecamatan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. SIPD Kota Surakarta Tahun 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. SIPD Kota Surakarta Tahun 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bappeda Kota Surakarta sebagai bagian integral dari pemerintah Kota Surakarta mempunyai tugas pokok pada perencanaan pembangunan daerah yang dapat dijadikan acuan bagi

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008 ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 organisasi perangkat daerah sebagai unsur staf. b. Dasar hukum perda ini adalah

Lebih terperinci

Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 1

Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 1 Latar Belakang Analisis skalogram adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis pusat-pusat permukiman khususnya hirarki atau orde pusat-pusat permukiman. Adapun yang menjadi subyek di dalam analisis

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2009 DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2009 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kpadatan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN SIDOARJO BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN SIDOARJO BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN SIDOARJO BERBASIS WEB Hani Nurhayati Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Abstrak - Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) adalah suatu sistem informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG DAERAH Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016, merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari masa jabatan pasangan Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2013 dapat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots) DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR P. Negara, November 2011 BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA KEPALA,

KATA PENGANTAR P. Negara, November 2011 BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA KEPALA, KATA PENGANTAR P uji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas berkat dan rahmat-nya buku Profil Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 dapat disusun. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 821 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA

Lebih terperinci

Lampiran 6. Menteri Keuangan RI DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 13/PMK.06/2005 URAIAN BIDANG DAN PROGRAM

Lampiran 6. Menteri Keuangan RI DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 13/PMK.06/2005 URAIAN BIDANG DAN PROGRAM 6 KODE POLITIK DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM URAIAN BIDANG DAN PROGRAM 01 01 Program Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Politik 01 02 Program Peningkatan Kapasitas Poltik dan Hubungan Luar Negeri 01 03

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Batu tahun 2015 merupakan pemfokusan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu pada tahun 2015. Pemfokusan berpedoman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si ISU STRATEGIS BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN DALAM RPJMN 2015-2019 PENINGKATAN KAPASITAS DAN STABILITAS

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.190, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAHANAN. Wilayah. Penataan. Penetapan. Perencanaan. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2008 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 5TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Perencanaan pembangunan sering tidak tepat sasaran IMPLIKASI HASIL

Perencanaan pembangunan sering tidak tepat sasaran IMPLIKASI HASIL 1. Data-data pembangunan daerah tidak lengkap dan tersebar di masing-masing OPD serta jarang diperbaharui. 2. Bappeda menghadapi kendala serius dalam mengumpulkan data dari OPD karena: (a) Lemahnya koordinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1. BAB I PENDAHULUAN Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci