Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 1
|
|
- Utami Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Latar Belakang Analisis skalogram adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis pusat-pusat permukiman khususnya hirarki atau orde pusat-pusat permukiman. Adapun yang menjadi subyek di dalam analisis ini diganti dengan permukiman (settelment) sedangkan obyek diganti dengan fungsi atau kegiatan. Pada akhirnya analisis skalogram dapat memberi gambaran terkait adanya pengelompokan permukiman sebagai pusat pelayanan dengan mendasarkan pada kelengkapan fungsi pelayanannya. Pada pembahasan kali ini, fasilitas yang digunakan di dalam penilaian adalah fasilitas yang mencirikan fungsi pelayanan sosial dan ekonomi dengan kriteria obyek tunggal dan terukur serta sedapatnya memiliki karakteristik hirarki atau berjenjang. Metode skalogram digunakan untuk menganalisis hirarki pusat-pusat permukiman atau orde-orde pusat permukiman yang ada di Kabupaten Blora. Kabupaten Blora merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Tengah dengan luas wilayah 1820,59 Km² terdiri dari 16 kecamatan, yaitu Jati, Randublatung Kradenan, Kedungtuban, Cepu, Sambong, Jiken, Bogorejo, Jepon, Blora, Banjarejo, Tunjungan, Japah, Ngawen, Kunduran, dan Tondanan. Kabupaten Blora secara administratif terletak di wilayah paling ujung (bersama Kabupaten Rembang) di sisi timur Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Blora terletak di antara ' s/d ' Bujur Timur dan diantara 6 528' s/d 7 248' Lintang Selatan. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 57 km dan jarak terjauh dari utara ke selatan 58 km. Berikut ini adalah batas-batas administrasi Kabuapeten Blora: Sebelah Utara : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati Sebelah Timur : Kabupaten Bojonegoro Propinsi Jawa Timur Sebelah Selatan : Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur Sebelah Barat : Kabupaten Grobogan Kabupaten Blora termasuk kabupaten dengan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan penduduknya. Laporan ini akan menganalisis fasilitas-fasilitas yang ada untuk dan menentukan hierarki tiap kecamatan dengan menggunakan analisis Skalogram (Skala Guttman). Kabupaten Blora dengan luas wilayah administrasi 1820,59 km² (182058,797 ha) memiliki ketinggian 96, m diatas permukaan laut, Wilayah Kecamatan terluas terdapat di Kecamatan Randublatung dengan luas 211,13 km² sedangkan tiga kecamatan terluas selanjutnya yaitu Kecamatan Jati, Jiken dan Todanan yang masing-masing mempunyai luas 183,62 km², 168,17 km² dan 128,74 km². untuk ketinggian tanah kecamatan Japah relatif lebih tinggi dibanding kecamatan yang lain yaitu mencapai 280 meter dpl. Kabupaten Blora dengan luas wilayah 1820,59 Km², terbesar penggunaan arealnya adalah sebagai hutan yang meliputi hutan negara dan hutan rakyat, yakni 49,66 %, tanah sawah 25,38 % dan sisanya digunakan sebagai pekarangan, tegalan, waduk, Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 1
2 perkebunan rakyat dan lain-lain yakni 24,96 % dari seluruh penggunaan lahan. Luas penggunaan tanah sawah terbesar adalah Kecamatan Kunduran (5559,2174 Ha) dan Kecamatan Kedungtuban (4676,7590 Ha) yang selama ini memang dikenal sebagai lumbung padinya Kabupaten Blora. Sedangkan kecamatan dengan areal hutan luas adalah Kecamatan Randublatung, Jiken dan Jati, masing-masing melebihi 13 ribu Ha. Untuk jenis pengairan di Kabupaten Blora, 12 kecamatan telah memiliki saluran irigasi teknis, kecuali Kecamatan Jati, Randublatung, Kradenan, dan Kecamatan Japah yang masing-masing memiliki saluran irigasi setengah teknis dan tradisional. Waduk sebagai sumber pengairan baru terdapat di tiga Kecamatan Tunjungan, Blora, dan Todanan disamping dam-dam penampungan air di Kecamatan Ngawen, Randublatung, Banjarejo, Jati, Jiken. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai ialah unuk mengetahui dan menganalisis hirarki serta fungsi sistem permukiman di Kabupaten Blora serta untuk mengetahui jumlah ketersediaan fasilitas yang ada di Kabupaten Blora dengan menggunakan analisis GIS. Pembahasan Data fasilitas yang di gunakan dalam analisis skalogram guttman adalah data yang meliputi fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas untuk perdagangan. Berikut merupakan data-data yang digunakan dalam analisis skalogram gutman tersebut: Tabel 1 Jumlah Sarana Pendidikan Per Kecamatan di Kabupaten Blora Kecamatan TK SD SMP SMA Akademi/PT Jati Randublatung Kradenan Kedungtuban Cepu Sambong Jiken Bogorejo Jepon Blora Banjarejo Tunjungan Japah Ngawen Kunduran Todanan Jumlah Sumber: Blora Dalam Angka 2013 Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 2
3 Tabel 2 Jumlah Sarana Kesehatan Per Kecamatan di Kabupaten Blora Balai Rumah Puskesmas Rumah Kecamatan Puskesmas Pengobatan Bersalin Pembantu Sakit Jati Randublatung Kradenan Kedungtuban Cepu Sambong Jiken Bogorejo Jepon Blora Banjarejo Tunjungan Japah Ngawen Kunduran Todanan Jumlah Sumber: Blora Dalam Angka 2013 Tabel 3 Jumlah Sarana Perdagangan Per Kecamatan di Kabupaten Blora Kecamatan Pasar Desa Pasar Umum Jati 1 1 Randublatung 3 2 Kradenan 3 0 Kedungtuban 3 0 Cepu 3 2 Sambong 4 0 Jiken 3 0 Bogorejo 2 0 Jepon 3 1 Blora 2 3 Banjarejo 3 1 Tunjungan 2 0 Japah 2 0 Ngawen 4 1 Kunduran 1 1 Todanan 4 1 Jumlah Sumber: Blora Dalam Angka 2013 Untuk membuat tabel analisis Skalogram Guttman, data jumlah fasilitas tersebut digabung menjadi satu tabel, kemudian diurutkan dari jumlah penduduk di kecamatan yang Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 3
4 paling banyak hingga yang paling sedikit. Dari hasil analisis Skalogram, setelah datanya diurutkan sesuai dengan kelengkapan fasilitasnya didapatkan jumlah eror totalnya sebanyak 10, dan jumlah total fasilitas yang tersedia adalah sebanyak 134, dengan jumlah terbesar adalah 11 dan jumlah terkecil 6 fasilitas. Dari data-data tersebut, dapat dilakukan analisis skalogram berdasarkan teori Guttman. Setelah melakukan perhitungan jumlah error data dan mendapatkan jumlah total fasilitas yang ada, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji kelayakan skalogram dengan menghitung coeffisien of reproducibility (COR). Koefisien dianggap layak apabila nilainya 0,9 1. Berikut ini adalah nilai COR dari data fasilitas di Kabupaten Blora: COR = COR = COR = 0,93 Selanjutnya untuk menentukan jumlah orde Kabupaten Blora ialah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana n = jumlah kecamatan, yaitu 16 kecamatan digunakan rumus: Jumlah Orde = 1 + (3,3 x log n) Jumlah Orde = 1 + (3,3 x log 16) = Sehingga jumlah orde Kabupaten Blora ada lima. Untuk mencari range tiap orde Jadi, interval Orde Kabupaten Blora terdiri dari: Orde I = >10,0212 Orde II = 9, ,0212 Orde III = 8,0106 9,0159 Orde IV = 7,0053 8,0106 Orde V = 6 7,0053 Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 4
5 No. Kecamatan Luas Area Km 2 Jumlah Pendudu k SD T K SM P SMA Tabel IV. 4 Analisis Skalogram Guttman Puskes mas Pasar Puskesmas Pemban Desa tu Pasar Umum PT Rumah Sakit Balai Pengobatan Rumah Bersalin 1 Blora , Cepu , Randublatung , Kunduran , Jepon , Todanan , Banjarejo , Ngawen , Jati , Kedungtuban , Kradenan , Tunjungan , Jiken , Sambong 88, , Japah , * 1 1 1* Bogorejo , * 1 1 1* , Total Sumber: Analisis Kelompok, 2014 Jumlah Error Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 5
6 Berdasarkan hasil perhitungan orde yaitu terdapat 5 orde. Akan tetapi wilayah dengan orde ke II tidak ada karena jumlah fasilitas 10 tidak masuk ke dalam wilayah kecamatan manapun. Sehingga hanya terdapat wilayah dengan tingkat orde I, III, IV, dan V saja. Tabel 5 Pembagian Orde di Kabupaten Blora Orde I >10,0212 Orde II 8, ,02124 Orde III 7, ,01593 Orde IV 6, ,01062 Orde V 5 6,00531 Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2014 Wilayah kecamatan dengan hirarki terbesar adalah di Kecamatan Blora sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan dengan jumlah penduduk terbesar yaitu mencapai jiwa. Disusul Kecamatan Cepu sebagai pusat perdagangan dengan jumlah penduduk besar urutan nomor 3 setelah Kecamatan Blora dan Kecamatan Randublatung. Sedangkan wilayah kecamatan dengan hirarki paling rendah terdapat di Kecamatan Bogorejo. Sebagai kecamatan baru dengan jumlah penduduk terendah, Kecamatan Bogorejo belum memiliki fasilitas selengkap wilayah kecamatan lainnya di Kabupaten Blora. Tabel 6 Analisis Orde Skalogram No. Kecamatan Jumlah Orde 1 Blora 10 I 2 Cepu 10 I 3 Randublatung 8 III 4 Kunduran 8 III 5 Jepon 8 III 6 Todanan 8 III 7 Banjarejo 8 III 8 Ngawen 8 III 9 Jati 8 III 10 Kedungtuban 7 IV 11 Kradenan 7 IV 12 Tunjungan 7 V 13 Jiken 7 V 14 Sambong 7 V 15 Japah 5 V 16 Bogorejo 5 V Sumber: Hasil Analisis Kelompok, 2014 Berikut adalah langkah kerja untuk melakukan analisis dengan salah satu aplikasi GIS, yaitu ArcMap, sebagai berikut: 1. Buka aplikasi ArcMap; 2. Kemudian, klik icon Add data, seperti gambar berikut: Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 6
7 3. Pilih shape file yang akan di gunakan yaitu Kabupaten Blora pilih add, tambahkan shape file Provinsi Jawa Tengah agar peta tak terlihat seperti pulau, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut: 4. Selanjutnya memasukan data excel pada attribute table shape file yang akan digunakan, dengan cara klik kanan pada shape file yang dipilih Join and Relates join. 5. Kemudian, akan muncul kotak jendela join data, terdapat 3 kolom dialog pada jendela tersebut. Isi kan ketiga kota dialog tersebut seperti gambar berikut: Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 7
8 6. Pada isian pertama pilih kolom pada attribute table yang akan kita samakan dengan kolom pada table di Microsoft excel, dalam kasus ini kelompok kami menyamakan urutan kecamatan. 7. Kolom kedua adalah memasukan data excel yang telah kita buat, yaitu dengan cara mengklik icon open folder yang dilingkari hitam pada gambar, lalu pilih file excel yang akan kita join dengan attribute table di pada Arc Gis dan pilih sheet pada file tersebut. 8. Kemudian langkah terakhir mengisi kolom ketiga yaitu memilih basis data yang akan di-join. 9. Setelah langkah-langkah tersebut maka secara otomatis kolom dan baris yang ada pada excel sudah masuk di attribute table dari shape Kabupaten Blora yang kami gunakan. 10. Selanjutnya buka properties pada shape file yang sudah di join sebelumnya. 11. Maka akan terbuka layer properties lalu pilih categories unique value, pada kolom value field pilih opsi orde, karena akan membagi peta berdasarkan jenis orde. 12. Selanjutnya pilih add all values maka akan muncul pembagian orde. Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 8
9 13. Maka pembagian ordenya akan tampak seperti pada peta. Simpulan Berdasarkan analisis Skalogram yang telah dilakukan terhadap kecamatan yang ada di Kabupaten Blora, maka dapat didapatkan hasil sebagai berikut: Orde I : Kecamatan Blora dan Kecamatan Cepu. Orde II : - Orde III :Kecamatan Randublatung, Kecamatan Kunduran, Kecamatan Jepon, Kecamatan Todanana, Kecamatan Banjarejo, Kecamatan Ngawen, dan Kecamatan Jati. Orde IV :Kecamatan Kedungtuban dan Kradenan. Orde V : :Kecamatan Tunjungan, Kecamatan Jiken, Kecamatan Sambong, Kecamatan Japah, dan Kecamatan Bogorejo. Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 9
10 Kabupaten Blora berdasarkan analisis Skala Skalogram ini tidak memiliki Orde II diakibatkan tidak ada kecamatan yang memiliki jumlah fasilitas yang masuk ke dalam orde tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa pesebaran fasilitas pendidikan, kesehatan, dan perdagangan belum tersebar secara merata. Sumber : Bappeda Kabupaten Blora Batas Wilayah Kabupaten Blora. Dalam blorakab.go.id. Pemerintah Kabupaten Blora Blora Dalam Angka BPS dan Bappeda Blora. Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora Page 10
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Blora merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Blora merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Blora terbagi dalam 16 kecamatan yaitu Kecamatan Jati, Kecamatan Randublatung, Kecamatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI
No. 13/12/33/16/Th.VIII, 15 Desember 2016 PERKEMBANGAN INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN BLORA TAHUN 2016 SEBESAR 94,13 Pada tahun 2016, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)
Lebih terperinciSekapur. Penutup. Publikasi ini merupakan momentum awal kami sebelum publikasi lain diterbitkan dari hasil pengolahan data final hasil SP2010.
Penutup Sekapur Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan. Pembangunan yang melalui proses perencanaan yang matang
Lebih terperinciBLORA SELAYANG PANDANG TAHUN 2015
BLORA SELAYANG PANDANG TAHUN 2015 1. Letak Geografis : antara 1110 16 s/d 1110 338 Bujur Timur dan 60 528 s/d 70 248 Lintang Selatan 1. Letak Geografis : antara 1110 16 s/d 1110 338 Bujur Timur dan 60
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULIAN 1.1 LATAR BELAKANG Kabupaten Blora merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang letakya berada di sebelah timur kota Semarang. jarak tempuh dari Semarang ke Blora kurang
Lebih terperinciBUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian, khususnya pada sub sektor tanaman pangan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Prioritas ini penting, mengingat saat ini dan di
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga dikatakan bahwa pembangunan ekonomi dapat mendorong
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan proses yang menyebabkan pendapatan penduduk suatu wilayah meningkat dalam jangka panjang, sehingga dikatakan bahwa pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1.1. LATAR BELAKANG Cepu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Blora yang memiliki prospek perkembangan menjadi pusat pengelolaan minyak dan gas Blok Cepu. Untuk mendukung hal itu diperlukan
Lebih terperinciSeuntai Kata. Blora, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora. Fenny Susanto, S.Si
Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan, dan tingkat pengangguran (Todaro, 2000:93). Maka dari itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses yang menyebabkan pendapatan penduduk suatu wilayah meningkat dalam jangka panjang. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembangunan
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015
PENENTUAN ZONASI PERIZINAN PERTAMBANGAN MINERAL NON LOGAM DAN BATUAN DI KABUPATEN BLORA BAGIAN SELATAN PROVINSI JAWA TENGAH Dody Bagus Widodo, Budiarto, Abdul Rauf Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciM O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH
M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH MENGGUNAKAN QUANTUM GIS 1.8.0 LISBOA 2013 PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SULAWESI DAN MALUKU KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Membuat Folder Baru di Windows
Lebih terperinciPembangunan Akses jalan masuk TK/SD. Pengadaan Sarana air bersih TK/SD. Pembangunan RKB SMPN 4. Pembangunan Ruang Laboratorium IPA
PENGGUNA ANGGARAN ALAMAT BIDANG UMUM DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BLORA TAHUN ANGGARAN 2013 : Drs. ACHMAD WARDOYO, M.Pd : Jl. A. Yani No. 42 Blora : PENDIDIKAN DASAR No KODE KEGIATAN
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Dilihat dari peta Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan terletak diantara dua pegunungan kendeng yang membujur dari arah ke timur dan berada
Lebih terperinciNO NAMA JABATAN LAMA JABATAN BARU. 1 IMAM JUNAIDI, S.Pd Pengawas Sekolah Madya UPT TK/SD Kecamatan Randublatung
LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI BLORA NOMOR : 821.2/130/2017 TANGGAL : 31 JANUARI 2017 NO NAMA JABATAN LAMA JABATAN BARU 1 IMAM JUNAIDI, S.Pd UPT TK/SD Kecamatan Jepon 2 SUMARYONO, S.Pd UPT TK/SD Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
23 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum KPH Cepu 4.1.1 Letak Geografi dan Luas Kawasan Berdasarkan peta geografis, KPH Cepu terletak antara 111 16 111 38 Bujur Timur dan 06 528 07 248
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Manusia, binatang, dan tumbuhan memerlukan air untuk kehidupannya. Air baku adalah air yang sudah melalui
Lebih terperinci3 MEMBUAT DATA SPASIAL
3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3.1 Pengertian Digitasi Peta Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah
Lebih terperinciBAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile
BAB 4 DIGITASI 4.1. Membuat Data Spasial Baru Pada bagian ini, akan dipelajari bagaimana membuat data spasial baru dengan format shapefile yang merupakan format standard Arc View. Buka ArcCatalog Tentukan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - MENDESAIN PETA
1 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - MENDESAIN PETA 1. Jalankan ArcMap dan buat sebuah dokumen peta baru. Beri nama dokumen peta anda nrp_bab02.mxd! - Memilih ISO A1 Landscape - Menyimpan
Lebih terperinci8. LAYOUT. Fixed zoom out / in, Zoom whole pages, 100%
L a y o u t 44 8. LAYOUT Pada tahap pelaporan (reporting), hasil analisis perlu dicetak. Output yang diharapkan pengguna adalah layout peta yang menarik dan jelas, dan komunikatif/ mudah dimengerti. Tahapan
Lebih terperinciBUPATI BLORA KATA SAMBUTAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menganugerahkan kepada kita berupa kemampuan untuk berbuat yang terbaik
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA TAHUN ANGGARAN 2012
UMUM (RUP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA TAHUN ANGGARAN 2012 NAMA PENGGUNA ANGGARAN ALAMAT : dr. HENNY INDRIYANTI, M.Kes : Jl. Dr. Sutomo No. 40 NO PROGRAM KEGIATAN NAMA PAKET 1 KONSTRUKSI A. Pembangunan
Lebih terperinciRENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN BLORA ABSTRACT
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN BLORA * Prasetyo Aji, Irawan Wisnu Wardhana, Wiharyanto Oktiawan ABSTRACT Blora is located in Central Java Province which has an area of 1.820,59 Km²,
Lebih terperinciGAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG
101 GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG Wilayah Pegunungan Kendeng merupakan bagian dari Kabupaten Pati dengan kondisi umum yang tidak terpisahkan dari kondisi Kabupaten Pati. Kondisi wilayah Pegunungan
Lebih terperinciPengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl
PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN UNTUK PEMETAAN TEMATIK http://www.labpemda.org April 2017 1 Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya
Lebih terperinciGambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah
36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Persiapan 3.1.1. Data Penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Data Spasial a. Citra Quickbird Terektifikasi Kota Semarang Tahun 2010 dan 2013 b.
Lebih terperinciBUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BLORA TAHUN
BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMODUL 4 MENGHUBUNGKAN DATABASE DENGAN PETA
MODUL 4 MENGHUBUNGKAN DATABASE DENGAN PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan dapat memahami cara menggunakan database untuk memasukkan data atribut peta. - Praktikan mampu melakukan pengolahan data menggunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun
LAMPIRAN 78 79 Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun 1999-2009 Luas Penggunaan Lahan (Ha) No. Penggunaan Lahan Tahun 2004 Rencana Tahun
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLORA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015
LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 1 TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLORA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciMEMBUAT PETA KETINGGIAN WILAYAH DENGAN ARC GIS
MEMBUAT PETA KETINGGIAN WILAYAH DENGAN ARC GIS Dalam tutorial ini, kita akan berlatih bagaimana cara membuat peta ketinggian dengan menggunakan softwere Arc GIS. Berhubung karena ini tugas kuliah juga,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciBAB VII. Ringkasan Modul:
BAB VII MENAMPILKAN DATA SPASIAL Ringkasan Modul: Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Attribut Menampilkan Data dalam Semua Kategori Menampilkan Data Berdasarkan Kategori yang Diinginkan Membuat
Lebih terperinciDigitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1
Digitasi Peta Tujuan 1. Mampu membuat peta baru di Aplikasi Arcview 3.3 & mengetahui proses pen-digitasi-an 2. Memahami konsep shape file (*shp) 3. Mampu menginput data attribute ( field dan record) ke
Lebih terperinciModul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor dan Rawan Banjir Bandang
23) Pada bagian Show: pilih Categories dan pilih Unique values. Pada combo box Value Field, pilih Peringkat. Klik tombol Add All Values, untuk menampilkan nilai-nilai yang terdapat di dalam kolom Peringkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini krisis air merupakan salah satu masalah utama di Kabupaten Rembang, yang aktifitas ekonomi didukung oleh kegiatan di sektor pertanian dan perikanan. Hal ini
Lebih terperinciPRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS QUERY OLEH : Lili Somantri, S.Pd, M.Si
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS QUERY OLEH : Lili Somantri, S.Pd, M.Si 1. query dengan tools select by location 2. query dengan tools select by atribut 3. field calculator 4. calculate geometri I.
Lebih terperinciBab I Pengenalan ArcGIS Desktop
Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab ini akan membahas tentang: - Pengenalan ArcGIS Desktop - Pembuatan project pada ArcMap - Penambahan layer pada ArcMap 1.1 Sekilas tentang ArcGIS Desktop ArcGIS Desktop
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Grobogan terletak pada posisi 68 ºLU dan & 7 ºLS dengan ketinggian rata-rata 41 meter dpl dan terletak antara
Lebih terperinciAplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Excel Access (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER. Program Studi Informatika
Modul ke: Aplikasi Komputer Bekerja Dengan Microsoft Excel Access (1) Fakultas ILMU KOMPUTER Ita Novita, S.Kom, M.T.I Program Studi Informatika www.mercubuana.ac.id Pengenalan MS. Access 2010 Aplikasi
Lebih terperinciKEADAAN GEOGRAFI. > Letak Geografis > Luas Wilayah > Iklim
KEADAAN GEOGRAFI > Letak Geografis > Luas Wilayah > Iklim Grafik 1.1 Chart Luas Lahan Menurut Penggunaan di Kabupaten Blora, Tahun 2006 (Ha) Land Area by Function in Blora Regency, 2006 (Ha) Lain-Lain
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI DAERAH PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN BLORA TAHUN 2016-2019 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBab IV File Geodatabase
Bab IV File Geodatabase Software ArcGIS dapat menggunakan atau mengimpor hampir semua format file SIG untuk ditampilkan maupun diproses. Namun, format file yang direkomendasikan untuk digunakan dalam ArcGIS
Lebih terperinciLatihan 2 : Displaying data
Latihan 2 : Displaying data 2-2 Memulai aplikasi dan menambahkan (Add) layer objek line 2-3 Menambahkan layer objek polygon 2-5 Menambahkan layer objek point 2-6 Mengganti nama layer 2-7 Klasifikasi dan
Lebih terperinciVISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN BLORA TAHUN A. Visi Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih Menuju Masyarakat Blora yang Sejahtera
VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN BLORA TAHUN 2010 2015 A. Visi Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih Menuju Masyarakat Blora yang Sejahtera B. Misi 1. Melanjutkan reformasi birokrasi untuk menciptakan pemerintahan
Lebih terperinciBAB 8 QUERY DATA. , untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi mengenai feature, untuk melakukan query feature pada ArcMap melalui atributnya
BAB 8 QUERY DATA Selain melihat peta, pada tampilan ArcMap untuk kepentingan tertentu dibutuhkan informasi mengenai data-data apa saja yang tercakup dalam peta tersebut. Untuk mengetahui secara khusus
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciNama Paket Jenis Jenis Metode Pagu Volume Pengadaan Belanja Pengadaan Pemilihan Anggaran Pekerjaan Dana
PENGGUNA ANGGARAN ALAMAT RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA BIDANG PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Lebih terperinciMembuat File Database & Tabel
Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2013 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Pati merupakan salah satu bagian dari 35 Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pati merupakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung. Secara geografis Kabupaten Pesawaran terletak antara
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Ngawi 1. Tinjauan Grafis a. Letak Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.
Lebih terperinciBab II Mendesain Peta
Bab II Mendesain Peta Pada bab ini anda akan mempelajari seluruh tahapan yang dibutuhkan untuk menyusun tampilan peta yang banyak digunakan secara umum berdasarkan layerlayer peta yang tersedia. Salah
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI PESANAN MEBEL DI TOKO BAROKAH DESA JEPON BLORA
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI PESANAN MEBEL DI TOKO BAROKAH DESA JEPON BLORA A. Gambaran Umum Desa Jepon Blora Dalam bab sebelumnya telah penulis paparkan secara singkat mengenai akad jual beli
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar
BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010 2015 DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum... I-2 1.3 Hubungan RPJMD Kabupaten Blora Dengan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VIII SCORING
LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VIII SCORING Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : KAMIS, 6 MEI 2014 JAM : 07.30-10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciKabupaten Grobogan PETA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA
Kabupaten Grobogan PETA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA SAMBUTAN KEPALAA BAPPEDA Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah dilimpahkan kepadaa kita sehingga Tim Penyusun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Rembang. geografis Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat
45 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Kabupaten Rembang 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Rembang Kabupaten Rembang terletak di pesisir pantai utara Provinsi Jawa Tengah dan berbatasan
Lebih terperinciMasukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe
Epi Info Instalasi File Installer Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe File installer versi terbaru dapat diperoleh melalui situs
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak, Batas Wilayah, dan Keadaan Alam Provinsi Jawa Timur merupakan satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa selain Provinsi Daerah Khusus
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
96 IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Dalam bab ini, akan dipaparkan secara umum tentang 14 kabupaten dan kota yang menjadi wilayah penelitian ini. Kabupaten dan kota tersebut adalah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS
IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) Fakultas Teknologi Pertanian, Kampus Limau
Lebih terperinciE-Trik Visual C++ 6.0
DISCLAIMER Seluruh dokumen E-Trik di dalam CD ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan belajar bukan komersial (non-profit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis
Lebih terperinci3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa
3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa Lahan basah non rawa adalah suatu lahan yang kondisinya dipengaruhi oleh air namun tidak menggenang. Lahan basah biasanya terdapat di ujung suatu daerah ketinggian
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi
Lebih terperinciBUPATI BLORA KATA SAMBUTAN
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 ii Analisa Data PDRB Kab. Blora Tahun 2015 BUPATI BLORA KATA SAMBUTAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Sebagaimana kita ketahui bersama
Lebih terperinciInstruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3
INSTRUKSI KERJA PROGRAM ArcGIS 9.3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 i Instruksi Kerja PROGRAM ArcGIS 9.3 Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciUSER MANUAL FORM INPUT RENCANA KERJA DAN ANGGARAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN ANGGARAN 2016 BIRO ADMINISTRASI PERENCANAAN DAN SISTEM INFORMASI
USER MANUAL FORM INPUT RENCANA KERJA DAN ANGGARAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN ANGGARAN 2016 BIRO ADMINISTRASI PERENCANAAN DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS UDAYANA 2015 USER MANUAL FORM INPUT RENCANA KERJA
Lebih terperinciBAB 2 PROFIL SANITASI SAAT INI
BAB 2 PROFIL SANITASI SAAT INI 2.1. Gambaran Wilayah 2.1.1. Letak Geografis Secara geografis Kabupaten Blora terletak di antara 111 016' s/d 111 338' Bujur Timur dan diantara 6 528' s/d 7 248' Lintang
Lebih terperinciBab IV File Geodatabase
Bab IV File Geodatabase Perangkat lunak ArcGIS dapat menggunakan atau mengimpor hampir semua format file SIG untuk ditampilkan maupun diproses. Namun, format file yang direkomendasikan untuk digunakan
Lebih terperinciVISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN BLORA TAHUN
S VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN BLORA TAHUN 2016 2021 A. Visi Terwujudnya masyarakat Blora yang lebih sejahtera dan bermartabat B. Misi 1. Mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih KKN, dan demokratis,
Lebih terperinciANALISIS TREND IRIGASI TEKNIS, IRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA DAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SITUBONDO
Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 1 ANALISIS TREND IRIGASI TEKNIS, IRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA DAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SITUBONDO ABSTRAK Ir. H. Cholil Hasyim,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMBANGUAN DAERAH ( S I P D ) KABUPATEN BLORA TAHUN 2015
SISTEM INFORMASI PEMBANGUAN DAERAH ( S I P D ) KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLORA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2015 ii SIPD Kab. Blora 2015 ARTI LA AMBANG KABU UPATEN
Lebih terperinciMembuat File Database & Tabel
Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2010 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang
Lebih terperinciGRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1
GRAFIK (CHART) Grafik (Chart) biasanya sering digunakan untuk mengetahui suatu kenaikan atau penurunan dari angka-angka yang terjadi pada suatu data, apakah data tersebut semakin lama semakin meningkat
Lebih terperinciBAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut
BAB VI MENGEDIT DATA VEKTOR Ringkasan Modul Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut 6.1. Mengedit Data Vektor Langkah awal
Lebih terperinciPANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3
PANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3 Prolog Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah
Lebih terperinciDATA DALAM SIG PERTEMUAN 6 SISWANTO DKK
DATA DALAM SIG PERTEMUAN 6 SISWANTO DKK DATA DALAM SIG Data dalam Sistim Informasi Geografik dikelompokkan menjadi: A. Data Spasial merupakan data geografik yang berhubungan kenampakan yang sebenarnya
Lebih terperinciIII. KEADAAN UMUM LOKASI
III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,
Lebih terperinciGambar 8.1 Contoh Dokumen untuk Manajemen Data, Pivot Table dan Grafik
BAB 8 MANAJEMEN DATA Jika kita bekerja dengan data yang cukup banyak, maka perlu melakukan beberapa pengaturan misalnya melakukan pemilihan data, pengurutan data dan juga pengelompokan data. Hal ini dimaksudkan
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Mengaktifkan Microsoft Excell. 3. Mengenal Lingkungan Kerja Microsoft Excell 4. Mengakhiri Microsoft Excell
By F. Denie Wahana 1. Pendahuluan 2. Mengaktifkan Microsoft Excell 3. Mengenal Lingkungan Kerja Microsoft Excell 4. Mengakhiri Microsoft Excell Program aplikasi pengolah angka Microsoft Excel disebut
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VII Buffer, Dissolve, Union, Intersect
LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VII Buffer, Dissolve, Union, Intersect Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : SELASA, 28 APRIL 2014 JAM : 07.30-10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 PEMBUATAN PETA TEMATIK QUERY DATA. Oleh: Andri Oktriansyah
PERTEMUAN 12 PEMBUATAN PETA TEMATIK QUERY DATA Oleh: Andri Oktriansyah JURUSAN SURVEI DAN PEMETAAN UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2017 1. QUERY DATA 1.1 Bekerja dengan Data Atribut Seperti yang
Lebih terperinciSistem Basis data Spasial dengan Software GIS Nafizah PRAKTIKUM
PRAKTIKUM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERTANAHAN Sistem Basis data Spasial dengan Software GIS Studi Kasus Pada pembuatan basis data spasial terdapat beberapa kondisi yang telah ditentukan dan dibuat
Lebih terperinciIII. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Sumber : Dinas CIPTARU Gambar 1. Peta Wilayah per Kecamatan A. Kondisi Geografis Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah administratif yang ada di Kabupaten Jepara,
Lebih terperinciFormulir NOMOR DPA PPKD PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH DPA - PPKD PROVINSI JAWA TENGAH
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN Formulir NOMOR DPA PPKD PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH DPA - PPKD PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 1.20.01.00.00.00.5.1 TAHUN ANGGARAN 2016 Urusan Pemerintahan : 1.20. Otonomi Daerah,
Lebih terperinciPenyusunan PETA RISIKO
Penyusunan PETA RISIKO LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM NAHDATUL ULAMA Humanitarian OpenStreetMap Team 1 PETA RISIKO adalah peta yang menunjukkan tingkat risiko suatu wilayah dan/atau
Lebih terperinciBAB IX MENGENAL MS.ACCESS 2007
DIKTAT MATA KULIAH SOFTWARE TERAPAN II BAB IX MENGENAL MS.ACCESS 2007 IF Pendahuluan Ms.Access 2007 Microsoft Access 2007 atau lebih dikenal dengan sebutan Access 2007 merupakan salah satu perangkat lunak
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENELITIAN DAERAH TAHUN 2016
BUKU PANDUAN PENELITIAN DAERAH TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Blora dengan luas wilayah administrasi 1820,59 km2 (182058,797
Lebih terperinci