Tingkat inflasi Cina pada Januari 2012 meningkat lebih tinggi menjadi 4,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,1 persen.
|
|
- Sukarno Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ekonomi Global Inflasi China Kembali Meningkat Tingkat inflasi Cina pada Januari 2012 meningkat lebih tinggi menjadi 4,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,1 persen. Laju Inflasi dan Kenaikan Harga Properti Cina (%, yoy) inflasi Cina di bulan Januari ini juga melebihi target CPI pemerintah yang sebesar 4 persen. Meksipun melebihi target dan inflasi sedang dalam perhatian Housing Price pemerintah, kondisi ini masih dalam batas wajar mengingat inflasi terjadi akibat kenaikan permintaan bahan pangan menjelang tahun baru Cina Sumber: Bloomberg Sementara itu kenaikan harga properti mulai terus melambat. Pada bulan Maret 2011, kenaikan harga properti mencapai level tertingginya selama beberapa tahun yaitu sebesar 8 persen (yoy). Pada Desember 2011, kenaikan harga properti sebesar 2,9 persen (yoy), dan kembali melambat di Januari 2012 menjadi 2,6 persen (yoy). Namun perlu diperhatikan jika industri properti Cina melambat drastis akan menjadi ancaman bagi perekonomian Cina (bubble burst). Penjualan Rumah di AS Kembali Turun Selama bulan Desember 2011, penjualan rumah baru di AS kembali mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan angka pertumbuhan -7,3 persen (yoy). Sedangkan penjualan rumah bekas melambat secara signifikan dari 11,42 persen (yoy) pada November 2011 menjadi 3,6 persen (yoy) di bulan Desember Karena khawatir kondisi ini dapat mempengaruhi laju pemulihan ekonomi, The Fed melalui Ben Bernanke akan segera mengambil tindakan untuk kembali memulihkan pasar propertinya, namun menghindari kebijakan yang kontoversial untuk tetap menjaga sentimen pasarnya. The Fed akan memperluas jangkauannya melalui perusahaan-perusahaan hipotek seperti Fannie Mae dan Freddie Mac akan untuk meningkatkan pembiayaan.
2 34 Bank di Italia dan Enam Negara Eropa Kembali Mengalami Pemangkasan Rating Di samping kondisi Yunani yang masih rentan, perekonomian Italia juga kembali menghadapi risiko, lembaga rating S&P memangkas peringkat 34 perbankan Italia, dua di antaranya merupakan perbankan terbesar yaitu UniCredit dan Intesa Sanpaolo. Pemangkasan tersebut mencerminkan risiko kerentanan terhadap pembiayaan eksternal semakin tinggi dan juga adanya kemungkinan melemahnya profitabilitas perbankan Italia dalam beberapa tahun kedepan. Setelah terjadi penurunan peringkat utang 34 bank di Italia tersebut, Moody s kembali melakukan pemangkasan terhadap enam negara Eropa. Enam negara tersebut adalah Spanyol (A1 A3, outlook negatif), Italia (A2 A3, outlook negatif), Portugal (Ba2 Ba3, outlook negatif), Slovakia (A1 A2, outlook negatif), Slovenia (A1 A2, outlook negatif), dan Malta (A2 A3, outlook negatif). Selain itu tiga negara lain yang diturunkan outlooknya menjadi negatif adalah Austria, Perancis dan Inggris. Pertimbangan Moody s melakukan pemangkasan dan penurunan outlook ini antara lain: Ketidakpastian prospek reformasi kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi Pelemahan kondisi makroekonomi, yang mengancam langkah penghematan anggaran Obligasi Eropa Ditolak Cina Sebagai negara berkembang dengan perekonomian besar serta likuiditas yang melimpah, negara-negara maju kini bergantung terhadap bantuan Cina untuk menolong keterpurukan ekonominya, termasuk Eropa yang terus melobi Cina untuk membeli obligasinya melalui China Investment Corp (CIC). Namun sebagai investor jagka panjang Cina tidak mau mengambil risiko terhadap obligasi negara-negara Uni Eropa seperti Spanyol dan Potugal. Prospek pemulihan ekonomi Eropa menjadi pertimbangan besar bagi Cina. CIC lebih tertarik untuk menginvestasikan dana yang dimilikinya pada investasi yang bersifat riil dan proyek infrastruktur untuk kawasan Eropa. Aksi yang baru dilakukan CIC adalah membeli saham Thames, pemasok air di Inggris. Pertemuan kembali antara Eropa dan Cina untuk melobi pembelian obligasi pada 15 Februari tampaknya akan berjalan alot. Terlebih lagi pertemuan ini akan dilakukan sehari setelah
3 Moody s kembali menurunkan peringkat utang enam negara Eropa dan merevisi outlook tiga negara Eropa. Ekspor Melemah- Perekonomian Jepang Kontraksi Ekspor Jepang pada Des 2011 menurun 78 persen dibandingkan bulan sebelumnnya. Sedangkan, impor mengalami penurunan Perkembangan Perdangangan Jepang sebesar 30 persen dibandingkan Nov (%, yoy) Penurunan sektor perdagangan Jepang diakibatkan oleh melemahnya permintaan 30 eksternal Ja n-1-1 b F e a r -1 r -1 1 ī -1 p e n M A M Ju -8 J ul - 10 gust-10 S ep-10 O kt-10 N op-10 D es-10 J an-11 F eb-11 M ar-11 A pr-11 M eī11 J un-11 J ul - 11 gust-11 ep-11 S O kt-11 N op-11 D es-11 A A Ekspor Impor 8,1 Perusahaan elektronik terbesar di Jepang yaitu Sony Corp. dan Panasonic Corp. diperkirakan mengalami kerugian yang cukup besar pada selama Sony Corp. diperkirakan mengalami kerugian sebesar 220 miliar yen pada akhir 2011 yang mana lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 90 miliar yen. Sedangkan, Panasonic Corp. yang mana merupakan perusahaan eksportir televisi plasma diperkirakan mengalami kerugian sebesar 780 miliar akibat melemahnya permintaan televisi dan bencana alam banjir di Thailand. Hal ini akhirnya berdampak pada penyusutan perekonomian Jepang di kuartal IV 2011 sebesar 2,3 persen (yoy), jauh di bawah prediksi semula dengan kontraksi sebesar 1,3 persen (yoy). Untuk mengatasi apresiasi Yen yang semakin menekan ekspor, BOJ akan melakukan intervensi terhadap mata uang Yen. Sementara itu sektor jasa justru menunjukkan pertumbuhan yang melampaui estimasi. Indeks industri tersier yang mengukur kinerja sektor jasa mengalami kenaikan sebesar 1.4% menjadi 99.7 poin di bulan Desember. Sektor jasa merupakan salah satu sektor terpenting di Jepang. Separuh dari tenaga kerja di Negara ini berada pada sektor jasa. Kinerja sektor jasa juga sangat berkaitan erat dengan kondisi ekonomi masyarakat seperti pendapatan dan keyakinan konsumen. Kemungkinan untuk mendorong kembali pertumbuhannya, Jepang akan terus meningkatkan kinerja sektor jasa sebagai penopang di tahun 2012 ketika sektor manufakturnya masih mengalami tekanan.
4 Perkembangan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham Global Perkembangan Nilai Tukar 15 Feb 2012 (% mom) Thailand 3,44 Malaysia 3,40 Euro 3,15 Korea 2,98 Philipina 2,80 Singapura 2,20 Indonesia 2,01 China 0,26 Jepang -2,10-4,00 0,00 4,00 Mayoritas nilai tukar Asia masih mengalami apresiasi dibandingkan bulan sebelumnya. Euro memimpin penguatan terhadap dollar AS, sedangkan di regional Asia baht Thailand dan Ringgit Malaysia memimpin penguatan sebesar 3,18 persen (mom) dan 2,85 persen (mom). Yen Jepang justru mengalami pelemahan dibandingkan bulan lalu, hal ini kemungkinan akibat intervensi bank sentralnya untuk menggairahkan sektor perdagangan internasional Jepang. Sentimen positif masih terjadi di bursa saham dunia. Hampir seluruh indeks harga saham dunia rata-rata menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan bulan sebelumnya. Nikkei dan FTSE 100 mencetak kenaikan tertinggi yakni sebesar 10,49 persen (mom) dan 7,02 persen (mtm). Namun penguatan IHSG tampak terbatas dibandingkan indeks saham lainnya. IHSG hanya menguat 0,44 persen (mom). Terdapat tiga hal yang diperkirakan mempengaruhi keterbatasan ruang gerak IHSG, antara lain: Penguatan IHSG yang sudah mencapai puncaknya, yang bahkan telah menembus angka 4000 pada Januari Perkembangan Indeks Saham 15 Feb 2012(%, mom) Jepang Singapura India Inggris 12,68 Kekhawatiran investor terhadap kenaikan laju inflasi akibat rencana pembatasan BBM dan kebijakan BI yang menurunkan BI rate minggu lalu dari 6 persen menjadi 5,75 persen. Philipina Malaysia Korea Thailand Amerika Indonesia 0,45 4,53 3,44 2,89 2,51 8,94 7,98 7,89 7,82 0,00 8,00 16,00 Beralihnya dana investor ke pasar SUN terutama sejak kenaikan level Indonesia menjadi Investment Grade (yield SUN
5 dan global bond terindikasi terus mengalami penurunan) Secara historis, penurunan BI rate pada 2008 hingga 2009 selalu direspon positif oleh pergerakan indeks saham. Namun, penurunan BI rate secara tidak terduga pada November 2011, serta penurunan BI rate yang juga relatif tidak terduga pada minggu lalu tidak seiring dengan penguatan indeks harga saham. Ekonomi Domestik Perlambatan Ekspor Tujuan Cina dan India Diperkirakan akan Berlanjut Dibandingkan dengan tahun 2000, ekspor ke Cina dan India mengalami peningkatan cukup besar, sementara porsi ekspor ke AS dan ke Eropa terus mengalami penurunan. Pada tahun 2000 porsi ekspor ke Cina hanya sebesar 3,65 persen dan ke India hanya sebesar 2,17 persen. Tahun 2011 porsi tersebut meningkat signifikan, ekspor ke China memiliki porsi 13,33 persen dan ke India sebesar 8,2 persen. Namun di akhir 2011 seiring perlambatan ekspor secara total, ekspor tujuan Cina dan India juga mengalami perlambatan. Penurunan ekspor Indonesia ke China dan India adalah akibat pengurangan permintaan crude palm oil (CPO). Ekspor Indonesia didominasi produk bahan baku yang cenderung tidak dibutuhkan di akhir tahun. Penerapan bea keluar juga membuat harga produk CPO tidak kompetitif. Selain itu, pemerintah sedang mengembangkan industri pengolahan CPO. Penurunan permintaan diperkirakan akan terus berlanjut karena India dan China merupakan negara pengekspor utama ke Amerika Serikat dan Uni Eropa. Penurunan permintaan dari Amerika Serikat dan Eropa menyebabkan kinerja ekpsor kedua negara itu turun. Tingginya eksposur Cina dan India ke negara-negara maju tersebut tentunya menjadi perhatian terhadap tekanan ekspor Indonesia secara tidak langsung. Pertumbuhan Ekonomi Salah satu lembaga pemeringkat Moody's menyatakan, ekonomi Indonesia kembali tumbuh meski krisis global semakin memburuk pada tahun ini. Lembaga pemeringkat ini bahkan meramalkan pada tahun ini ekonomi Indonesia dapat tumbuh di atas 6 persen. Namun Moody s juga mengingatkan, meski ekonomi Indonesia tumbuh cukup tinggi, Indonesia perlu mewaspadai tekanan ekonomi yang memanas (overheating).
6 Sementara itu Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Pamela Cox memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat serta komitmen dalam reformasi kelembagaan. Hal ini terungkap dalam Siaran pers Bank Dunia di Jakarta, di masa yang penuh ketidakpastian ini, pertumbuhan Indonesia menjadi salah satu titik cerah di dunia. Kembalinya indonesia ke peringkat investasi diharapkan dapat menarik investasi di bidang infrastruktur sehingga menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan inklusif yang bermanfaat. (sumber : Investor Daily) Sektor Keuangan BI Rate turun 25 bps menjadi 5,75% Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps ke level 5,75% dan batas bawah Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sebesar 3,75%. Menurut Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo, bunga efektif pasar uang Indonesia sudah mendekati sama dengan Malaysia, Thailand, dan Filipina. Keputusan penurunan BI ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan tetap mengutamakan pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah menurunnya kinerja perekonomian global. Kebijakan penurunan suku bunga acuan ini akan diikuti dengan upaya menurunkan suku bunga simpanan. Pada bulan Maret, BI berencana mengeluarkan aturan untuk mendorong secara langsung penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK). (sumber : Kontan dan Media Indonesia) Likuiditas melimpah, suku bunga di pasar turun Bank Indonesia mempredikasi suku bunga di pasar masih akan menurun. Melimpahnya likuiditas di pasar berimbas pada penurunan suku bunga pasar. Penurunan yang signifikan terjadi pada suku bunga PUAB. Hal yang sama terjadi pada suku bunga SBN bertenor 10 tahun yang sudah lebih rendah dari BI rate. Yield curve Surat Berharga Negara jangka pendek 1-3 bulan juga dalam kondisi turun.
7 Berdasarkan data BI, rata-rata suku bunga PUAB O/N di Januari 2012 turun 18 bps menjadi 4,37% dibandingkan Desember Kondisi ini sejalan dengan kebijakan pelebaran koridor bawah (suku bunga Deposit Facility O/N) dari 150 bps menjadi 200 bps di bawah BI Rate yang berlaku sejak 18 Januari (sumber: Kontan) Indikator Penentuan Bunga Penjaminan LPS Bank Indonesia meminta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) agar tidak lagi menggunakan BI rate sebagai salah satu indikator penentuan bunga penjaminan LPS. BI menyarankan agar LPS menggunakan suku bunga Fasilitas Bank Indonesia (FasBI) sebagai acuan dengan alasan lebih mewakili suku bunga pasar. Menurut Undang-Undang LPS Nomor 2 Tahun 2004, besaran bunga penjaminan harus mengacu pada bunga pasar. UU tersebut hanya menyebutkan besaran bunga penjaminan harus mengacu pada bunga pasar. Namun, hal tersebut, bukan berarti bunga pasar itu adalah BI rate. Untuk perbankan nasional, yang lebih dekat dengan bunga pasar antar bank adalah bunga FasBI. Sebab, ketika suatu bank mengalami kelebihan likuiditas, bank tersebut akan menempatkan dananya di FasBI. Sementara di pasar modal, bunga pasar tergambar dalam yield curve surat berharga negara (SBN) 3 bulan dan 6 bulan. BI rate setara dengan yield SBN diatas 1 tahun. Bila LPS tidak merasa yakin untuk menggunakan acuan SBN, maka dapat menggunakan suku bunga acuan perbankan dan BI yaitu FasBI. Dengan demikian, bunga penjaminan LPS harus 200 bps (2%) di bawah BI rate. Menurut Pengamat Perbankan Krisna Wijaya, usulan BI untuk menggunakan FasBI sebagai acuan penentuan suku bunga penjaminan LPS cukup baik, karena bisa menurunkan biaya dana bank. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perbankan. Pertama, FasBI kurang stabil karena selalu bergerak seiring BI rate. Hal ini memicu ketidakpastian bagi bank. Kedua, adanya masa tenggang yang harus dipenuhi. Pasalnya, untuk menurunkan bunga deposito, harus menunggu deposito tersebut jatuh tempo. (sumber : Kontan) LPS Turunkan bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akhirnya menurunkan tingkat bunga wajar untuk simpanan di Bank Umum sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 6%. Bunga ini berlaku untuk simpanan dengan jenis rupiah dengan masa berlaku periode 15 Februari 2012 sampai dengan
8 14 Mei Sedangkan untuk valas Tingkat bunga wajar simpanan juga turun 25 bps menjadi 1,25% sementara tingkat bunga wajar simpanan di BPR menjadi 8,50%. Turunnya bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurut Bank Indonesia (BI) akan mendorong penurunan kredit lebih cepat. Pasalnya, turunnya bunga LPS akan berimbas pada penurunan suku bunga simpanan yang ujung-ujungnya akan menurunkan komponen suku bunga dana. Direktur Direktorat Riset dan Kebijakan Moneter BI menjelaskan, langkah penurunan suku bunga kredit mencakup tiga hal. Pertama, menurunkan BI rate yang telah dilakukan BI yang dalam enam bulan terakhir telah memangkas BI rate sebanyak 100 bps menjadi 5,75 persen. Kedua, penurunan suku bunga dana (cost of fund) dimana Suku bunga yang dikeluarkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi tolok ukur perbankan dalam memberikan bunga simpanan/deposito. LPS telah menurunkan bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah sebesar 50 bps menjadi 6 persen. Ketiga, penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK). Sebagaimana diketahui, komponen SBDK terdiri dari cost of fund, overhead cost, dan profit margin. Nah, komponen SBDK tersebut ditambahkan dengan premi risiko akan menghasilkan suku bunga pinjaman (lending rate). Obligasi jadi andalan investasi Dana Pensiun Penurunan BI rate ke angka 5,75%, menyebabkan industri dana pensiun (dapen) harus memutar portofolio mereka untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal tahun ini. Deposito tidak lagi menjadi pilihan utama mendongkrak imbal hasil investasi. Saat ini para pelaku industri dana pensiun memilih obligasi korporasi sebagai salah satu instrumen pendongkrak hasil investasi. Imbal hasil obligasi korporasi masih lebih menjanjikan dibandingkan Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun-15 tahun dengan imbal hasil 6%, dan pasar uang sekitar 6,6%. Obligasi korporasi masih bisa memberikan imbal hasil hingga 9,88%.
Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)
Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciPertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ)
Ekonomi Global Eropa Kontraksi di Kuartal IV 2011 2,5 2 1,5 1 0,5 0-0,5-1 -1,5 Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ) Eropa Jerman Italia Portugal Spanyol Perancis -0,3-0,2-0,3-0,7-1,3 2010 Q1 2010 Q2 2010
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciSEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?
Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik
Lebih terperinciEkonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 5 th, Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas
Ekonomi Global Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas Setelah Fitch dan Standard & Poor s memangkas peringkat utang Yunani pada Februari lalu menjadi satu peringkat di atas default, kini Moody s mengambil
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciPRUlink Quarterly Newsletter
PRUlink Quarterly Newsletter Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Kuartal Kedua 2012 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-17 NAV: 1,956.984 Total Dana Kelolaan 13,549,697,865.75 - Pasar Uang 0-90% - Deposito 6.49% Mata Uang Rupiah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Obligasi 42.46% Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA -
Lebih terperinciCARLINK PRO MIXED Dana Investasi Campuran 31-Jan-17 NAV: 2,
31-Jan-17 NAV: 2,801.484 Total Dana Kelolaan 623,277,205,179.56 Pasar Uang 10-90% Ekuitas 38.59% Mata Uang Rupiah Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 36.54% Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Efek Ekuitas
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika perekonomian suatu negara mengalami depresiasi mata uang, maka bisa dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beragam isu membayangi, indeks Pasar Modal Indonesia sukses melewati semua ujian. Sepanjang 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014
ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) selalu mengalami budget
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara sedang berkembang yang tengah menuju tahap kemapanan ekonomi, Indonesia membutuhkan anggaran belanja dalam jumlah besar untuk membiayai berbagai program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,
CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,330.705 CARLINK PRO Adalah gabungan dari produk asuransi berjangka (term insurance) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.
Lebih terperinciPrediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%
1 Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% Prediksi tingkat suku bunga SPN 3 Bulan tahun 2016 adalah sebesar 6,3% dengan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internal maupun eksternal. Data yang digunakan
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,
CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,330.705 CARLINK PRO Adalah gabungan dari produk asuransi berjangka (term insurance) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi perekonomian global, ditandai dengan meningkatnya harga minyak dunia sampai menyentuh harga tertinggi $170
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas
Lebih terperinciUSD FIXED INCOME FUND
Feb-14 Mar-14 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen
Lebih terperinciIkhtisar Perekonomian Mingguan
18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang
SAFE 29-Jan-16 NAV: 11.00% Tabel Kinerja CARLink SAFE Total Dana Kelolaan 1,286,637,672.00 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan mengutamakan keamanan dan tingkat likuiditas yang tinggi. Pasar
Lebih terperinciFokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global
Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Para pimpinan di negara-negara maju tampaknya menyiapkan berbagai strategi untuk menangani krisis global, terutama untuk mengantisipasi hasil pemilu Yunani pada 17 Juni mendatang.
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pesat pasar keuangan global di masa sekarang semakin cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi direspon oleh pelaku
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Berbagai indikator mengindikasikan bahwa perekonomian AS terus membaik. Indikator-indikator tersebut, antara lain tumbuhnya konsumsi rumah tangga secara berkelanjutan, meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk melakukan hedging kewajiban valuta asing beberapa bank. (lifestyle.okezone.com/suratutangnegara 28 Okt.2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa Orde Baru, pemerintah menerapkan kebijakan Anggaran Berimbang dalam penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang artinya
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan
Lebih terperinciEconomic and Market Watch. (February, 6th, 2012)
Economic and Market Watch (February, 6th, 2012) Ekonomi Global Pengangguran AS kembali turun Sejak September 2011, tingkat pengangguran AS terus mengalami penurunan dan mencapai 8,5 persen di akhir tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BI rate merupakan salah satu faktor yang digunakan investor dalam menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu ditunggu oleh para
Lebih terperinciPRUlink Quarterly Newsletter
PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal Kedua 2014 PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciASEAN ADB memperkirakan Jepang akan tumbuh 2,2% pada 2012 dan 1,5% pada 2013 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Ekonomi Global Perkiraan Pertumbuhan Berbagai Kawasan (%, yoy) Negara/Kawasan 2011 2012 2013 April '12 July '12 April '12 July '12 AS 1.7 1.1 1.0 1.7 1.6 Eropa 1.4-0.5-0.7 1.0 0.8 Jepang -0.7 1.9 2.2 1.5
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator
Lebih terperinciECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report
1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan berinvestasi seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu return (imbal hasil) dan risiko. Dalam
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia
Lebih terperinciMengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro
Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN MONETER
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%
Lebih terperinciAnalisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI
Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan
Lebih terperinciInflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan
Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan Inflasi Akhir semester I 2009 Inflasi sebesar 0,11% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,10 terjadi pada penghujung Jun. Inflasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri
Lebih terperinciMei 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciPENGGUNAAN SPN 3 BULAN SEBAGAI PENGGANTI SBI 3 BULAN DALAM APBN (Perspektif Bank Indonesia)
1. SBI 3 bulan PENGGUNAAN SPN 3 BULAN SEBAGAI PENGGANTI SBI 3 BULAN DALAM APBN (Perspektif Bank Indonesia) SBI 3 bulan digunakan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu instrumen untuk melakukan operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari 2015 sebesar 4,74% yoyatau lebih rendah dari 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-18 NAV: 1.57% Total Dana Kelolaan 14,856,625,829.18 43.49% 54.94% Memperoleh hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang - Konsumen 49.17% - Perkebunan 0.69% dengan tetap menjaga tingkat resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia pernah mengalami krisis pada tahun 1997, ketika itu nilai tukar rupiah merosot tajam, harga-harga meningkat tajam yang mengakibatkan inflasi yang tinggi,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia PMDN dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tekanan pasar dan kenaikan tingkat suku bunga surat utang telah mendorong pemerintah Spanyol untuk secara resmi mengajukan permintaan dana talangan kepada Uni Eropa pada pekan
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
Total Dana Kelolaan 4,856,084,724.02 - Efek Pendapatan Tetap 77.35% 10.42% 10.54% 1.69% Keuangan 5.41% Perkebunan 7.10% Infrastruktur 15.55% Properti 0.19% Konsumen 38.53% Konstruksi 5.76% Industri Dasar
Lebih terperinciCARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang
Tanggal Peluncuran 11 April 2011 0-20% Total Dana Kelolaan 60,826,022,840.66 - Efek Ekuitas 80-100% 31-Jan-18 NAV: 1,571.313 Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) 0.62% 3.25% 4.92% 95.08% 4 2-2 - Pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan berlomba lomba untuk memperoleh sumber pendanaan. Hal ini terlihat dari data yang dirilis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tapak maupun apartemen yang dibangun oleh pengembang. Keputusan Bank Indonesia untuk menaikan Down Payment untuk kredit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti dan real estate merupakan industri yang berkembang dalam beberapa tahun ini di Indonesia. Dari segi fisik terlihat banyak proyek rumah tapak maupun
Lebih terperinci