BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berdiri menggantikan IKIP (Institut
|
|
- Suhendra Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Umum Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berdiri menggantikan IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan berdasarkan Pasal 1 Ayat 2a Keputusan Presiden Republik Indonesia No 93 tahun 1999 tentang perluasan mandat Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) menjadi universitas. Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh UNY adalah menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional bidang pendidikan dan non kependidikan. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu program studi non kependidikan yang menjadi hasil dari tugas UNY tersebut. Dengan dibentuknya program studi Akuntansi semakin menegaskan bahwa IKIP telah berubah menjadi Universitas. Prodi Akuntansi merupakan tempat yang akan digunakan oleh peneliti untuk menentukan masalah dan kemudian akan menganalisisnya. Untuk menegaskan berdirinya Prodi Akuntansi maka visi dari prodi tersebut telah dibentuk yaitu menjadikan Program Studi unggul yang mampu menghasilkan tenaga profesional dan atau akademik di bidang akuntansi yang religius, mandiri, cendekia, adaptif terhadap perubahan dan kemajuan pengetahuan dan teknologi aplikatif di bidang akuntansi, dan responsif dalam menanggapi tantangan dan permasalahan di lingkungan sekitar dengan keahlian yang dimiliki. Visi tersebut akan lebih bermakna dengan misimisi dari Prodi Akuntansi sendiri: 1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membentuk lulusan cendekia yang handal di bidang akuntansi.
2 2. Mengembangkan sistem pendidikan yang mampu membekali lulusan dengan keahlian di bidang akuntansi yang memiliki jiwa kemandirian, fleksibilitas, kearifan, dan berkepribadian nasional serta responsif terhadap setiap perkembangan IPTEK. 3. Membangun budaya akademik yang mendorong timbulnya nurani lulusan. 4. Menerapkan sistem kelembagaan dan jejaringan yang menunjang fungsi Program Studi Akuntansi. B. Karakteristik Responden Profil 102 responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12. Karakteristik Responden No Keterangan Jumlah Persentase (%) 1 Jenis kelamin Laki laki 54 52,95% Perempuan 48 47,05% Total % 2. Usia < 20 tahun 49 48,03% tahun 53 51,97% Total % Sumber: Data primer diolah, 2013 Data karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dan usia. Data karakteristik responden tersebut diuraikan sebagai berikut: Jenis kelamin responden mayoritas adalah laki laki yaitu sebesar 52,95% dan sisanya perempuan sebesar 47,05%. Usia responden mayoritas berusia kurang dari sama dengan 20 tahun sebanyak 49 orang (48,03%), dan antara tahun sebanyak 53 orang (51,97%). C. Deskripsi Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki empat data yaitu data tentang kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan perilaku etis. Deskripsi data yang akan
3 disajikan meliputi nilai Mean (M), Median (Me), Modus (Mo) dan Standar Deviasi (SDi). Selain itu juga disajikan tabel distribusi frekuensi dan histogram. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menyajikan tabel distribusi frekuensi yang diambil dari Sugiyono (2008: 35) adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Jumlah Kelas Interval Dalam menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess yaitu: K = 1 +3,3 Log n Dimana: = Jumlah kelas interval = Jumlah data observasi atau responden = logaritma K = 1 + 3,3 Log (102) =7, Menentukan Rentang Data Yaitu data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1 3. Menghitung Panjang Kelas = Rentang kelas dibagi jumlah kelas Kemudian dilanjutkan dengan penentuan kedudukan variabel berdasarkan pengelompokkan atas 3 ranking, pengelompokkan atas 3 ranking sebagaimana disebutkan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 263) adalah: a. Kelompok atas Semua responden yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus 1 standar deviasi ke atas (> Mi + 1 SDi) b. Kelompok sedang Semua responden yang mempunyai skor antara skor rata-rata minus 1 standar deviasi dan skor rata-rata plus 1 standar deviasi (antara M 1 SDi sampai Mi + 1 SDi) c. Kelompok kurang
4 Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor rata- rata minus 1 standar deviasi (<Mi 1 SDi) sebagai berikut : Untuk menghitung rata-rata dan standar deviasi ideal digunakan rumus Mean Ideal (Mi)= Standar deviasi ideal (Sdi) = skor maksimum ideal skor minimum ideal 2 skor maksimum ideal skor minimum ideal 6 Dari hasil penilaian responden maka dapat dijelaskan besarnya jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu sebagai berikut : 1. Variabel Kecerdasan Emosional (X 1 ) Variabel Kecerdasan Emosional diukur dengan 14 pertanyaan sehingga dapat diketahui nilai-nilai parameter sebagai berikut : Skor minimum ideal = 14 x 1 = 14 Skor maksimum ideal = 14 x 4 = 56 Nilai rata-rata ideal = Nilai standar deviasi ideal = = = 7 6 Berdasarkan data Kecerdasan Emosional menunjukkan bahwa skor total tertinggi yang dicapai adalah 56 dan skor total terendah adalah 28. Selain itu juga didapatkan nilai M sebesar 44,4, Me 43 dan Mo 42 serta SDi sebesar 5,1. Hal ini berarti skor maksimum yang terjadi pada kecerdasan emosional adalah 56 yang nilainya jauh diatas dari nilai rata-rata ideal, sehingga menunjukkan penilaian yang sangat baik, dan standar deviasi sebesar 5,1 berarti fluktuasi dari penilaian responden terhadap kecerdasan emosionalnya adalah ±5,1 dari 102 observasi yang diamati. Distribusi frekuensi skor tercantum dalam tabel berikut:
5 Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kecerdasan Emosional No. Interval Kelas Frekuensi Persentase % % % % % % % % Total % Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Tabel 13 menunjukkan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara yaitu sebesar 67,6%. Tabel distribusi frekuensi skor variabel Kecerdasan Emosional di atas, dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Kecerdasan Emosional Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Kecerdasan Emosional
6 Selanjutnya diidentifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel kecerdasan emosional dengan menggunakan nilai Mean ideal dan Standar Deviasi ideal. Nilai Mean ideal variabel Kecerdasan emosional sebesar 35 dan Standar Deviasi 7. Mean + 1 SDi = = 42 Mean 1 SDi = 35 7= 28 Tabel 14. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Kecerdasan Emosional No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kategori Kelompok % Kurang % Sedang 3 > % Atas Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 38 (37,3%) responden yang berada dalam kategori kelompok sedang, 61 (59,8%) responden berada dalam kategori kelompok atas, dan 3 (2,9%) dalam kategori kelompok kurang. Berdasarkan tabel 14 di atas dapat digambarkan histogram seperti berikut: Kecerdasan Emosional > 42 Gambar 3. Histogram Kecenderungan Frekuensi Kecerdasan Emosional
7 2. Variabel Kecerdasan Intelektual (X 2 ) Variabel Kecerdasan Intelektual diukur dengan 7 pertanyaan sehingga dapat diketahui nilai-nilai parameter sebagai berikut : Skor minimum ideal = 7 x 1 = 7 Skor maksimum ideal = 7 x 4 = Nilai rata-rata ideal = = 17,5 2 Nilai standar deviasi ideal = 28 7 = 3,5 6 Berdasarkan data Kecerdasan Intelektual menunjukkan bahwa skor total tertinggi yang dicapai adalah 28 dan skor total terendah adalah 15. Selain itu juga didapatkan nilai M sebesar 21,5, Me 21 dan Mo 21 serta SDi sebesar 2,7. Hal ini berarti skor maksimum yang terjadi pada kecerdasan intelektual adalah 28 yang nilainya jauh diatas dari nilai rata-rata ideal, sehingga menunjukkan penilaian yang sangat baik, dan standar deviasi sebesar 2,7 berarti fluktuasi dari penilaian responden terhadap kecerdasan intelektualnya adalah ±2,7 dari 102 observasi yang diamati. Distribusi frekuensi skor tercantum dalam tabel berikut:
8 Tabel 15. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kecerdasan Intelektual No. Interval Kelas Frekuensi Persentase % % % % % % % % Total % Sumber: Data primer yang diolah Tabel 15 menunjukkan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara yaitu sebesar 34,3%. Tabel distribusi frekuensi skor variabel Kecerdasan Intelektual di atas, dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Kecerdasan Intelektual Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Kecerdasan Intelektual Selanjutnya diidentifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel Kecerdasan Intelektual dengan menggunakan nilai Mean ideal dan Standar Deviasi ideal. Nilai Mean ideal variabel kecerdasan intelektual sebesar 17,5 dan Standar Deviasi 3,5.
9 Mean + 1 SDi = 17,5 + 3,5 = 21 Mean 1 SDi = 17,5 3,5= 14 Tabel 16. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Kecerdasan Intelektual No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kategori Kelompok % Kurang % Sedang 3 > % Atas % Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 54 (52,9%) responden yang berada dalam kategori kelompok sedang, 42 (41,2%) responden berada dalam kategori kelompok atas, dan 6 (5,9%) responden berada dalam kategori kelompok kurang. Berdasarkan tabel 16 di atas dapat digambarkan histogram seperti berikut: Kecerdasan Intelektual > 21 Gambar 5. Histogram Kecenderungan Frekuensi Kecerdasan Intelektual 3. Variabel Kecerdasan Spiritual (X 3 ) Variabel Kecerdasan Spiritual diukur dengan 14 pertanyaan sehingga dapat diketahui nilai-nilai parameter sebagai berikut : Skor minimum ideal = 14 x 1 = 14
10 Skor maksimum ideal = 14 x 4 = 56 Nilai rata-rata ideal = Nilai standar deviasi ideal = = = 7 6 Berdasarkan data Kecerdasan Spiritual menunjukkan bahwa skor total tertinggi yang dicapai adalah 56 dan skor total terendah adalah 30. Selain itu juga didapatkan nilai M sebesar 43,2, Me 42 dan Mo 42 serta SDi sebesar 5,3. Hal ini berarti skor maksimum yang terjadi pada Kecerdasan Spiritual adalah 56 yang nilainya jauh di atas dari nilai rata-rata ideal, sehingga menunjukkan penilaian yang sangat baik, dan standar deviasi sebesar 5,3 berarti fluktuasi dari penilaian responden terhadap Kecerdasan Spiritualnya adalah ±5,3 dari 102 observasi yang diamati. Distribusi frekuensi skor tercantum dalam tabel berikut: Tabel 17. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kecerdasan Spiritual No. Interval Kelas Frekuensi Persentase % % % % % % % % Total % Sumber: Data primer yang diolah
11 Tabel 17 menunjukkan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara yaitu sebesar 35,3%. Tabel distribusi frekuensi skor variabel Kecerdasan Spiritual di atas, dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Kecerdasan Spiritual Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Kecerdasan Spiritual Selanjutnya diidentifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel Kecerdasan Spiritual dengan menggunakan nilai Mean ideal dan Standar Deviasi ideal. Nilai Mean ideal variabel Kecerdasan Spiritual sebesar 35 dan Standar Deviasi 7. Mean + 1 SDi = = 42 Mean 1 SDi = 35 7= 28 Tabel 18. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Kecerdasan Spiritual No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kategori Kelompok % Kurang % Sedang 3 > % Atas %
12 Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 50 (49%) responden yang berada dalam kategori kelompok atas, 47 (46,1%) responden berada dalam kategori kelompok sedang, dan 5 (4,9%) responden berada dalam kategori kelompok kurang. Berdasarkan tabel 18 di atas dapat digambarkan histogram seperti berikut: Kecerdasan Spiritual > 42 Gambar 7. Histogram Kecenderungan Frekuensi Kecerdasan Spiritual 4. Variabel Perilaku Etis (Y) Variabel Perilaku Etis diukur dengan 8 pertanyaan sehingga dapat diketahui nilai-nilai parameter sebagai berikut : Skor minimum ideal = 8 x 1 = 8 Skor maksimum ideal = 8 x 4 = Nilai rata-rata ideal = = Nilai standar deviasi ideal = = 4 6 Berdasarkan data Perilaku Etis menunjukkan bahwa skor total tertinggi yang dicapai adalah 32 dan skor total terendah adalah 19. Selain itu juga didapatkan nilai M sebesar 25,5, Me 25 dan Mo 24 serta SDi sebesar 2,9. Hal ini berarti skor maksimum yang terjadi pada Perilaku Etis adalah 32 yang nilainya jauh di atas dari nilai rata-rata ideal, sehingga menunjukkan penilaian yang sangat baik, dan standar deviasi sebesar
13 2,9 berarti fluktuasi dari penilaian responden terhadap Perilaku Etisnya adalah ±2,9 dari 102 observasi yang diamati. Distribusi frekuensi skor tercantum dalam tabel berikut: Tabel 19. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Perilaku Etis No. Interval Kelas Frekuensi Persentase % % % % % % % % Total % Sumber: Data primer yang diolah Tabel 19 menunjukkan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara yaitu sebesar 38,2%. Tabel distribusi frekuensi skor variabel Perilaku Etis di atas, dapat digambarkan dalam Histogram berikut ini:
14 Perilaku Etis Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Etis Selanjutnya diidentifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel Perilaku Etis dengan menggunakan nilai Mean ideal dan Standar Deviasi ideal. Nilai Mean ideal variabel Perilaku etis sebesar 20 dan Standar Deviasi 4. Mean + 1 SDi = = 24 Mean 1 SDi = 20 4= 16 Tabel 20. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Perilaku Etis No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kategori Kelompok ,97% Kurang ,74% Sedang 3 > ,29% Atas % Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 13 (12,74%) responden yang berada dalam kategori kelompok sedang, 87 (85,29%) responden berada dalam kategori kelompok atas, 2 (1,97%) responden berada dalam kategori kelompok kurang. Berdasarkan tabel 20 di atas dapat digambarkan histogram seperti berikut:
15 Perilaku Etis > 24 Gambar 9. Histogram Kecenderungan Frekuensi Perilaku Etis D. Uji Prasyarat Analisis Data 1. Asumsi Klasik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara statistik sebenarnya model persamaan regresi yang diajukan adalah sudah memenuhi syarat, dalam arti eratnya hubungan variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya. Tetapi, agar model persamaan tersebut dapat diterima secara ekonometrik maka harus memenuhi asumsi klasik antara lain uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan linieritas. a. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah tiap variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan statistik Kolgomorov-Smirnov dengan SPSS Kriteria yang digunakan adalah melalui nilai Asymp. Sig (2-Tailed). Pengukuran dengan membandingkan nilai Asymp. Sig(2- Tailed) dengan nilai alpha yang ditentukan yaitu 5%, sehingga apabila nilai Asymp. Sig(2-tailed)>0,05 maka disimpulkan bahwa data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat ditunjukkan pada tabel 21 berikut:
16 Tabel 21. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Dev iation Absolute Positive Negativ e a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Standardized Residual Sumber: Data primer diolah, 2013 Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, karena nilai Asymp.Sig sebesar 0,306>0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data-data penelitian telah memenuhi distribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antar variabel bebas dan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas/independent. Di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <0,10 atau nilai VIF > 10 dengan tingkat kolonieritas 0.50, dan iktisar hasil multikolinieritas pada variabel bebas dapat ditunjukkan pada tabel 22 berikut: Tabel 22. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan
17 X ,258 Tidak terjadi multikolinieritas X ,347 Tidak terjadi multikolinieritas X ,248 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Data primer diolah, 2013 Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung gejala multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah situasi tidak konstannya varians. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan pengujian dengan menggunakan metode Glejser yang selanjutnya dilakukan perbandingan antara nilai sig-t dengan 0,05. Jika Sig-t_ hitung lebih kecil dari 0,05 maka akan terjadi heteroskedastisitas, begitu juga sebaliknya. jika sig-t_ hitung lebih besar dari 0,05 maka tidak akan terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
18 Tabel 23. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel t hitung sig t Keterangan X Tidak terjadi heteroskedastisitas X Tidak terjadi heteroskedastisitas X Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2013 Dari hasil heteroskedastisitas terhadap masing-masing variabel independen diperoleh p-value (sig-t) > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada masing-masing variabel independen. d. Uji Linieritas Pengujian linieritas regresi dilakukan dengan uji Statistik F. Harga F dihitung kemudian dikonsultasikan dengan F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Apabila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel maka hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dinyatakan linier. Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji Linieritas F Hitung P value Variabel Keterangan X 1 dengan Y Linier X 2 dengan Y Linier X 3 dengan Y Linier Sumber : Hasil Olah Data SPS, 2013 Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel 24 menunjukkan bahwa uji linieritas antara X 1 diperoleh nilai F hitung sebesar 0,978 dan p value sebesar 0,495 (0,495>0,05) yang menunjukkan bahwa hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Etis adalah linier. Hasil uji linieritas antara Kecerdasan Intelektual diperoleh nilai F hitung sebesar 1,055 dan p value sebesar 0,407 (0,407>0,05) yang menunjukkan bahwa hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Etis adalah linier. Hasil uji linieritas antara Kecerdasan Spiritual diperoleh nilai F hitung sebesar 1,693 dan p value sebesar 0,052 (0,052>0,05) yang menunjukkan bahwa hubungan antara Kecerdasan Spiritual dengan Perilaku Etis adalah linier.
19 2. Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik regresi sederhana untuk hipotesis pertama, kedua, dan ketiga, sedangkan untuk hipotesis yang keempat menggunakan teknik regresi berganda. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut: a. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama menyatakan bahwa Kecerdasan Emosional berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis mahasiwa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis pertama ini digunakan analisis regresi linier sederhana. Dengan bantuan seri program Statistik (SPSS) for windows 17 diperoleh rangkuman hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 25. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana (Kecerdasan Emosional) Variabel Koef. Regresi (B) t hitung Sig.t Keterangan Konstanta Kecerdasan Emosional (X 1 ) Signifikan R Square 0,175 Sumber: Data primer diolah, 2013 Hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel 25 di atas dapat ditulis persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 14, ,240X 1
20 Nilai konstanta sebesar 14,808, hal ini berarti bahwa Perilaku Etis akan sebesar 14,808 jika Kecerdasan Emosional sama dengan nol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Perilaku Etis akan menurun jika tidak ada Kecerdasan Emosional. Variabel Kecerdasan Emosional (X 1 ) mempunyai pengaruh positif terhadap Perilaku Etis, dengan koefisien regresi sebesar 0,240 menunjukkan bahwa apabila Kecerdasan Emosional meningkat sebesar 1 persen maka Perilaku Etis akan meningkat sebesar 0,240 persen dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan. Nilai signifikan (sig) sebesar 0,000, nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Etis adalah signifikan. Berdasarkan perhitungan SPSS, nilai t hitung sebesar 4,604, sedangkan p value sebesar 0,000, sehingga p value <5% (0,000<0,05), artinya ada pengaruh signifikan variabel Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Etis. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Kecerdasan Emosional maka Perilaku Etis akan semakin baik, begitu pula sebaliknya. Koefisien determinasi R 2 sebesar 0,175 yang berarti 17,5% variasi pada variabel dependen Perilaku Etis dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen Kecerdasan Emosional. Sedangkan sisanya 82,5% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan dalam model tersebut. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan Kecerdasan Emosional berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta diterima. b. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua menyatakan bahwa Kecerdasan Intelektual berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis mahasiwa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis kedua ini digunakan analisis regresi linier sederhana.
21 Dengan bantuan seri program Statistik (SPSS) for windows 17 diperoleh rangkuman hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel sebagai berikut:
22 Tabel 26. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana (Kecerdasan Intelektual) Variabel Koef. Regresi (B) t hitung Sig.t Keterangan Konstanta Kecerdasan Intelektual (X 2 ) Signifikan R Square 0,202 Sumber: Data primer diolah, 2013 Hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel 26 di atas dapat ditulis persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 15, ,472X 2 Nilai konstanta sebesar 15,312, hal ini berarti bahwa Perilaku Etis akan sebesar 15,312 jika Kecerdasan Intelektual sama dengan nol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Perilaku Etis akan menurun jika tidak ada Kecerdasan Intelektual. Variabel Kecerdasan Intelektual (X 2 ) mempunyai pengaruh positif terhadap Perilaku Etis, dengan koefisien regresi sebesar 0,472 menunjukkan bahwa apabila Kecerdasan Intelektual meningkat sebesar 1 persen maka Perilaku Etis akan meningkat sebesar 0,472 persen dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan. Nilai signifikan (sig) sebesar 0,000, nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Perilaku Etis adalah signifikan. Berdasarkan perhitungan SPSS, nilai t hitung sebesar 5,024, sedangkan p value sebesar 0,000, sehingga p value <5% (0,000<0,05), artinya ada pengaruh signifikan variabel Kecerdasan Intelektual terhadap Perilaku Etis. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Kecerdasan Intelektual maka Perilaku Etis akan semakin baik, begitu pula sebaliknya. Koefisien determinasi R 2 sebesar 0,202 yang berarti 20,2% variasi pada variabel dependen Perilaku Etis dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen
23 Kecerdasan Intelektual, sedangkan sisanya 79,8% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan dalam model tersebut. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan Kecerdasan Intelektual berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis mahasiwa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta diterima. c. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis ketiga ini digunakan analisis regresi linier sederhana. Dengan bantuan seri program Statistik (SPSS) for windows 17 diperoleh rangkuman hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 27. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana (Kecerdasan Spiritual) Variabel Koef. Regresi (B) t hitung Sig.t Keterangan Konstanta Kecerdasan Spiritual (X 3 ) Signifikan R Square 0,219 Sumber: Data primer diolah, 2013 Hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel 27 di atas dapat ditulis persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 14, ,257X 3 Nilai konstanta sebesar 14,372, hal ini berarti bahwa Perilaku Etis akan sebesar 14,372 jika Kecerdasan Spiritual sama dengan nol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Perilaku Etis akan menurun jika tidak ada Kecerdasan Spiritual. Variabel Kecerdasan Spiritual (X 3 ) mempunyai pengaruh positif terhadap Perilaku Etis, dengan koefisien regresi sebesar 0,257 menunjukkan bahwa apabila Kecerdasan Spiritual meningkat sebesar 1 persen maka Perilaku Etis akan meningkat
24 sebesar 0,257 persen dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan. Nilai signifikan (sig) sebesar 0,000, nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis adalah signifikan. Berdasarkan perhitungan SPSS, nilai t hitung sebesar 5,290, sedangkan p value sebesar 0,000, sehingga p value <5% (0,000<0,05), artinya ada pengaruh signifikan variabel Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Kecerdasan Spiritual maka Perilaku Etis akan semakin baik, begitu pula sebaliknya. Koefisien determinasi R 2 sebesar 0,219 yang berarti 21,9% variasi pada variabel dependen Perilaku Etis dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen Kecerdasan Spiritual. Sedangkan sisanya 78,1% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan dalam model tersebut. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta diterima. d. Pengujian Hipotesis Keempat Untuk mempermudah perhitungan regresi dari data yang cukup banyak maka dalam penelitian ini diselesaikan dengan bantuan perangkat lunak (software) komputer program SPSS 17. Hasil pengujian terhadap model regresi berganda terhadap variabel Kecerdasan Emosional (X 1 ), Kecerdasan Intelektual (X 2 ), dan Kecerdasan Spiritual (X 3 ) yang mempengaruhi Perilaku Etis dilihat dalam tabel 28 berikut: Tabel 28. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Variabel Independen Regresi t-hitung Probabilitas SE SR (Constant)
25 Kecerdasan Emosional Kecerdasan Intelektual Kecerdasan Spiritual F hitung 27,929 R 2 square 0,337 Multiple R 0,581 Sig f Sumber : Data hasil regresi, 2013 Pada penelitian ini digunakan model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Dengan memperhatikan model regresi dan hasil regresi linear berganda maka didapat persamaan faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Etis sebagai berikut : Y = 7,435+ 0,127 X 1 + 0,246X 2 + 0,164X 3 Dari tabel 28 di atas di dapat F hitung sebesar 27,929 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas < taraf signifikansi yang ditolerir (0,000<0,05), maka Ha diterima dan menolak Ho. Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan Kecerdasan Emosional, Kecerdasan intelektual, dan Kecerdasan Spiritual secara bersama-sama terhadap Perilaku Etis. Kemudian untuk menunjukkan berapa persen pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual secara bersama-sama terhadap Perilaku Etis digunakan koefisien determinasi. Dari tabel 28 di atas dapat diketahui koefisien determinasi (R 2 square) sebesar 0,337, yang berarti 33,7% variasi Perilaku Etis dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas yang terdiri dari Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual, sedangkan sisanya 66,3% variasi Perilaku Etis dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
26 Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta diterima. Pada tabel 28 menunjukkan besarnya sumbangan efektif variabel Kecerdasan Emosional sebesar 9,3%. Artinya bahwa besarnya kontribusi variabel Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Etis sebesar 9,3% dan besarnya sumbangan relatif sebesar 27,5%. Pada tabel 28 menunjukkan besarnya sumbangan efektif variabel Kecerdasan Intelektual sebesar 10,5%. Artinya bahwa besarnya kontribusi variabel Kecerdasan Intelektual terhadap Perilaku Etis sebesar 10,5% dan besarnya sumbangan relatif sebesar 31,1%. Pada tabel 28 menunjukkan besarnya sumbangan efektif variabel Kecerdasan Spiritual sebesar 13,9%. Artinya bahwa besarnya kontribusi variabel Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis sebesar 13,9% dan besarnya sumbangan relatif sebesar 41,4%. Hal ini berarti bahwa variabel Kecerdasan Spiritual lebih dominan dan berpengaruh terhadap Perilaku Etis. Berdasarkan tabel tersebut juga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 33,7% terhadap Perilaku Etis dan 66,3% diberikan oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. E. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kecerdasan Emosional,
27 Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis mahasiwa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis, maka pembahasan tentang hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Etis Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama bahwa variabel Kecerdasan Emosional (X 1 ) berpengaruh positif secara parsial terhadap Perilaku Etis. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi X 1 sebesar 0,240 menyatakan bahwa setiap kenaikan Kecerdasan Emosional sebesar 1 satuan akan meningkatkan Perilaku Etis sebesar 0,240 satuan. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% yaitu 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa Kecerdasan Emosional berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maryani & Ludigdo (2001) yang menyatakan bahwa Kecerdasan Emosional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Etis. Kecerdasan Emosional menyangkut kemampuan seseorang dalam memahami diri sendiri, mengelola emosi, mengungkapkan dan memahami serta memantau perasaan. Kecerdasan Emosional memungkinkan seseorang untuk memahami situasi sekeliling sehingga dapat bersikap dan dapat menempatkan diri dengan baik. Kecerdasan Emosional berkaitan dengan rasa senang, rasa sedih, empati, motivasi, pengaturan diri, dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Dengan adanya Kecerdasan Emosional yang baik, setiap individu mampu menangani dan mengelola emosi. Selain itu, seseorang mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif.
28 Seseorang mampu memotivasi dan mendorong dirinya sendiri untuk terus berusaha mencapai tujuan yang diinginkan, mampu menahan kendali agar emosinya terkontrol dengan baik, mampu memfokuskan diri pada tugastugasnya dan mampu berpikir dengan jernih agar semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Seseorang dengan keterampilan emosional yang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Kecerdasan Emosional yang ditandai oleh kemampuan pengenalan diri, pengaturan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan kemampuan sosial akan mempengaruhi perilaku mahasiswa yang nantinya juga mempengaruhi seberapa besar mahasiswa dalam berperilaku etis. 2. Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Perilaku Etis Hasil penelitian mendukung hipotesis kedua bahwa variabel Kecerdasan Intelektual (X 2 ) berpengaruh positif secara parsial terhadap Perilaku Etis. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi X 2 sebesar 0,472 menyatakan bahwa setiap kenaikan Kecerdasan Intelektual sebesar 1 satuan akan meningkatkan Perilaku Etis sebesar 0,472 satuan. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% yaitu 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa Kecerdasan Intelektual berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tikollah, Triyuwono dan Ludigdo (2006) yang menyatakan bahwa Kecerdasan Intelektual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Etis. Kecerdasan Intelektual terkait dengan kemampuan untuk bertindak lebih tepat dan lebih efektif. Banyak orang yang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat Kecerdasan Intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut
29 memiliki banyak peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dibanding orang lain. Padahal, hal tersebut belum dapat dipastikan. Banyak orang yang memiliki tingkat Kecerdasan Intelektual yang tinggi, tapi terkalahkan oleh orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Kecerdasan Intelektual ditandai oleh beberapa hal yaitu kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal, dan intelegensi praktis. Seorang mahasiswa akuntansi yang memiliki Kecerdasan Intelektual yang baik maka akan mampu berpikir, bertindak efektif dan berperilaku etis. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Intelektual memiliki hubungan dengan Perilaku Etis. 3. Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis Hasil penelitian mendukung hipotesis ketiga bahwa variabel Kecerdasan Spiritual (X 3 ) berpengaruh positif secara parsial terhadap Perilaku Etis. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi X 3 sebesar 0,257 menyatakan bahwa setiap kenaikan Kecerdasan Spiritual sebesar 1 satuan akan meningkatkan Perilaku Etis sebesar 0,257 satuan. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5% yaitu 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maryani & Ludigdo (2001) yang menyatakan bahwa Kecerdasan Spiritual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Etis. Kecerdasan Spiritual berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memaknai arti hidup yang dijalani dan kemampuan nilai yang terkandung dari setiap tindakan-tindakan yang dilakukan. Kecerdasan Spiritual memungkinkan manusia menjadi kreatif, mengubah aturan dan lebih memahami situasi.
30 Seseorang yang memiliki Kecerdasan Spiritual yang baik memiliki kualitas hidup yang disertai oleh visi dan nilai-nilai seperti prinsip/pegangan hidup yang berpijak pada kebenaran. Terkadang seseorang mengartikan kecerdasan ini lebih terkait dengan hal baik, hal jahat dan berhubungan dengan agama. Padahal kenyataannya tidak demikian, seseorang yang beragama tidak menjamin memiliki Kecerdasan Spiritual yang tinggi. Banyak orang humanis dan ateis memiliki Kecerdasan Spiritual sangat tinggi, namun orang yang aktif beragama memiliki Kecerdasan Spiritual yang sangat rendah. Spritualitas mahasiswa akuntansi yang cerdas akan mampu membantu dalam pemecahan permasalahan-permasalahan dan berperilaku etis sehingga mahasiswa dapat bersikap tenang dalam menghadapi masalah-masalah/kendala-kendala dalam bertindak dan berperilaku etis. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Spiritual memiliki hubungan dengan Perilaku Etis. 4. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis Hasil penelitian mendukung hipotesis keempat bahwa variabel Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap Perilaku Etis. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 27,929 dan p value sebesar 0,000. Masing-masing kecerdasan, yaitu Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis memiliki kadar yang berbeda. Kecerdasan Emosional (EQ) memiliki peran yang jauh lebih penting dibandingkan dengan Kecerdasan Intelektual (IQ). Didapatkan dari penelitian para ahli, dikatakan bahwa Kecerdasan Intelektual (IQ) hanya
31 menyumbangkan kira-kira 20 persen bagi faktor-faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, sedangkan 80 persen diisi oleh kekuatan-kekuatan lain yaitu Kecerdasan Emosional (EQ). Walaupun demikian, Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Kecerdasan Emosional (EQ) saja tidaklah cukup untuk membawa diri seseorang dalam mencapai kebahagiaan dan kebenaran. Selain itu, masih ada nilai-nilai lain yang juga penting yaitu Kecerdasan Spiritual (SQ). SQ merupakan landasan yang penting dan diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif sehingga ada keseimbangan diantara ketiga kecerdasan tersebut. Dari berbagai ungkapan di atas dapat dipahami bahwa Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan kecerdasan tertinggi manusia (melebihi IQ maupun EQ) yang diwujudkan dalam sikap moral yang luhur (etis). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual memiliki hubungan dengan Perilaku Etis F. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan antara lain: 1. Penelitian hanya menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, maka memungkinkan data yang diperoleh bias, karena perbedaan keseriusan masing-masing responden dalam menjawab kuesioner. 2. Menyadari bahwa yang dapat mempengaruhi Perilaku Etis sangat banyak, sedangkan dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel, yaitu Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual. Hasil penelitian ini perilaku etis hanya bisa dijelaskan sebesar 33,7 oleh
32 ketiga variabel bebas, untuk peneliti yang akan datang sebaiknya menambah variabel independen yang lain, misalnya Kecerdasan Sosial.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, dengan responden 100 mahasiswa program
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Data hasil penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan
48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, pengujian hipotesis penelitian, dan pembahasan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Data hasil penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan iklim
Lebih terperinciBAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1) Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pemahaman Standar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu
BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau
BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada empat Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Jakarta Barat. Penelitian ini diperoleh untuk memperoleh data yang berkaitan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan
BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskriptif Data Data penelitian ini dapat dideskriptifkan pada tabel dan grafik gambar. 1). Vertical jump (X 1 ). Hasil pengujian statistik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.
101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun
Lebih terperinciBiaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat
BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :
PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi Analisis bivariate
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada ibu yang mempunyai bayi umur 6 12 bulan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013 di desa Krebet. Analisis data
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
Lebih terperinciBAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Jumlah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui pengaruh unjuk kerja guru, fasilitas pembelajran dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengaruh unjuk kerja guru,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,
44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran
BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan
BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 2016. Berikut ini disajikan seleksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan profil perusahaan dan hasil penelitian setelah semua data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul. Berdasarkan teori yang ada, penulis
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu
Lebih terperinci