PENGKLASIFIKASIAN NILAI MUTU UJIAN KOMPREHENSIF MAHASISWA DEPARTEMEN STATISTIKA IPB MENGGUNAKAN SEMI NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER IIN LESMANAWATI
|
|
- Utami Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGKLASIFIKASIAN NILAI MUTU UJIAN KOMPREHENSIF MAHASISWA DEPARTEMEN STATISTIKA IPB MENGGUNAKAN SEMI NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER IIN LESMANAWATI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
2 ABSTRAK IIN LESMANAWATI. Pengklasifikasian Nilai Mutu Ujian Komprehensif Mahasiswa Departemen Statistika IPB Menggunakan Semi Naive Bayesian Classifier. Di bawah bimbingan BAGUS SARTONO dan FARIT MOCHAMAD AFENDI. Proses klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif merupakan salah satu upaya untuk mengetahui potensi kelulusan mahasiswa dalam ujian komprehensif. Informasi mengenai potensi kelulusan mahasiswa dalam Ujian Komprehensif diharapkan dapat digunakan untuk meminimalisasi kegagalan mahasiswa dalam Ujian Komprehensif. Pengklasifikasian nilai mutu Ujian Komprehensif dapat dilakukan dengan menggunakan Semi Naive Bayesian Classifier. Metode semi naive Bayesian classifier yang digunakan adalah deleting attributes: Backwards Sequential Elimination (BSE) dan Forwards Sequential Selection (FSS); joining attributes: Backwards Sequential Elimination and Joining (BSEJ); dan Tree Augmented Naive Bayes (TAN). Hasil klasifikasi menggunakan semi naive Bayesian classifier ini dibandingkan dengan hasil klasifikasi menggunakan Simple Naive Bayesian classifier (SNB). Perbandingan dari kedua metode klasifikasi menunjukkan bahwa metode semi naive Bayesian (menggunakan algoritma BSE, FSS, BSEJ, dan TAN) memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengklasifikasikan nilai mutu Ujian Komprehensif mahasiswa Departemen Statistika IPB dibandingkan dengan metode SNB. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kesalahan klasifikasi dari keempat metode semi naive Bayesian yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kesalahan klasifikasi SNB, baik untuk data in-sample maupun data out-sample. Sedangkan penggunaan indeks asosiasi sebagai alternatif dalam penerapan prosedur semi naive Bayesian kurang dapat diandalkan untuk meningkatkan akurasi prediksi klasifikasi SNB. Tingkat kesalahan klasifikasi yang dihitung dengan mempertimbangkan jenis kesalahan yang dihasilkan juga menunjukkan hasil bahwa metode semi naive Bayesian (menggunakan algoritma BSE, FSS, BSEJ, dan TAN) memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengklasifikasikan nilai mutu Ujian Komprehensif mahasiswa Departemen Statistika IPB dibandingkan dengan metode SNB. Tambahan informasi mengenai koefisien korelasi antara prediksi dan aktual yang dihasilkan oleh metode SNB dan semi naive Bayesian, dapat memberikan hasil perbandingan metode klasifikasi yang lebih baik. i
3 PENGKLASIFIKASIAN NILAI MUTU UJIAN KOMPREHENSIF MAHASISWA DEPARTEMEN STATISTIKA IPB MENGGUNAKAN SEMI NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER IIN LESMANAWATI Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ii
4 Judul : Pengklasifikasian Nilai Mutu Ujian Komprehensif Mahasiswa Departemen Statistika IPB menggunakan Semi Naive Bayesian Classifier Nama : Iin Lesmanawati NIM : G Menyetujui : Pembimbing I, Pembimbing II, Bagus Sartono, M.Si NIP Farit Mochamad Afendi, M.Si NIP Mengetahui : Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr. Drh. Hasim, DEA NIP Tanggal Lulus : iii
5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 4 Maret 1986 sebagai anak kedua dari lima bersaudara, anak dari pasangan Encep Rachmat dan Yayah Sadiah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Sukamaju 1 pada tahun 1998 dan menyelesaikan pendidikan menengah lanjutan pertama di SLTP Negeri 3 Depok pada tahun Pada tahun 2004 penulis menyelesaikan pendidikan menengah lanjutan atas di SMU Negeri 1 Depok dan pada tahun yang sama pula diterima di Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten responsi mata kuliah Metode Statistika pada semester ganjil tahun akademik Pada bulan Februari-Maret 2008, penulis mengikuti kegiatan Praktik Lapang di PT. Media Televisi Indonesia/ METRO TV. iv
6 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala hidayah, nikmat, dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul Pengklasifikasian Nilai Mutu Ujian Komprehensif Mahasiswa Departemen Statistika IPB Menggunakan Semi Naive Bayesian Classifier. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Selesainya karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan doa dari orang-orang yang dengan tidak bosan-bosannya memberikan dukungan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Bagus Sartono dan Bapak Farit Mochamad Afendi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, serta kritik sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. 2. Orang tua, kakak serta adik-adikku yang tersayang yang selalu setia mendoakan dan memberikan semangat. 3. Segenap staf pengajar di Departemen Statistika FMIPA IPB yang telah memberikan pengajaran terbaik sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan karya ilmiah ini. 4. Seluruh staf pegawai Departemen Statistika FMIPA IPB : Bu Markonah, Bu Sulis, Bu Dedeh, Bang Sudin, Pak Ian, Bu Aat, Mang Dur, dan Mang Herman yang telah banyak membantu penulis selama menjalankan studi dan menyelesaikan karya ilmiah ini. 5. Teman-teman seperjuangan Statistika 41, atas segala kerjasama dan kebersamaan yang telah diberikan selama empat tahun ini. Terutama untuk Vinny, Leisha, dan Renita yang tidak bosan-bosan memberikan tumpangan kost-nya selama ini. 6. Bi Teti yang telah memberi motivasi bagi penulis agar terus menjadi lebih baik. Ate, Thanks for being my second Mom! 7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini. Namun, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Depok, Agustus 2008 Penulis v
7 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 TINJAUAN PUSTAKA... 1 Ujian Komprehensif... 1 Simple Naive Bayesian... 1 Kaidah peluang Bayes... 1 Asumsi naive... 2 Laplace adjustment... 2 Semi Naive Bayesian... 2 Deleting attributes... 2 Backward Sequential Elimination and Joining (BSEJ)... 3 Tree Augmented Naive Bayesian (TAN)... 4 BAHAN DAN METODE... 4 Bahan... 4 Metode... 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 5 Deskripsi Data Nilai Mahasiswa... 5 Klasifikasi Menggunakan Simple Naive Bayesian... 6 Klasifikasi Menggunakan Metode Semi Naive Bayesian... 7 Backwards Sequential Elimination (BSE)... 7 Forward Sequential Selection (FSS)... 7 Backward Sequential Elimination and Joining (BSEJ)... 8 Tree Augmented Naive Bayesian (TAN)... 8 Perbandingan Metode SNB, BSE, FSS, BSEJ, dan TAN... 9 Penerapan Metode Semi Naive Bayesian Menggunakan Indeks Asosiasi... 9 Tingkat Kesalahan Klasifikasi dengan Mempertimbangkan Jenis Kesalahan yang Dihasilkan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi
8 DAFTAR TABEL Halaman 1. Daftar Kategori dari Peubah Penjelas Peluang Prior Ujian Komprehensif Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample SNB Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample SNB Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample BSE Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample BSE Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample FSS Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample FSS Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample BSEJ Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample BSEJ Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample TAN Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample TAN Perbandingan Tingkat Kesalahan Klasifikasi SNB dan Semi Naive Bayesian Tingkat Kesalahan Klasifikasi Semi Naive Bayesian dengan Indeks Asosiasi Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample Deleting attributes Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample Deleting attributes Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample Joining attributes Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample Joining attributes Perbandingan Tingkat Kesalahan Klasifikasi SNB dan Semi Naive Bayesian dengan Bobot Pengali Tingkat Kesalahan Klasifikasi Semi Naive Bayesian menggunakan Indeks Asosiasi dengan Bobot Pengali Koefisien Korelasi antara Prediksi dan Aktual dari SNB dan Semi Naive Bayesian Koefisien Korelasi antara Prediksi dan Aktual dari Semi Naive Bayesian Menggunakan Indeks Asosiasi DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Struktur Simple Naive Bayesian Struktur Augmented Naive Bayes Nilai Rata-Rata Mata Kuliah Ujian Komprehensif dan Mata Kuliah Pokok Mahasiswa Departemen Statistika IPB... 6 vii
9 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Koefisien Korelasi antar Peubah Penjelas Peluang Bersyarat dari Peubah Penjelas Nilai Mutu Metode Statistika I Peluang Bersyarat dari Peubah Penjelas Nilai Mutu Metode Statistika II Peluang Bersyarat dari Peubah Penjelas Nilai Mutu Teori Statistika I Peluang Bersyarat dari Peubah Penjelas Nilai Mutu Teori Statistika II Peluang Bersyarat dari Peubah Penjelas Nilai Mutu Metode Penarikan Contoh Peluang Bersyarat dari Peubah Penjelas Nilai Mutu Perancangan Percobaan Struktur Tree Augmented Naive Bayes yang diperoleh pada Klasifikasi Nilai Mutu Ujian Komprehensif viii
10 PENDAHULUAN Latar Belakang Ujian Komprehensif merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa tingkat akhir Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor. Kegagalan mahasiswa dalam menghadapi Ujian Komprehensif dapat menghambat proses kelulusan mahasiswa, sehingga mahasiswa yang bersangkutan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan studinya di Departemen Statistika. Oleh karena itu, Departemen Statistika IPB perlu mengetahui potensi kelulusan mahasiswa agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat meminimalisasi kegagalan mahasiswa dalam Ujian Komprehensif. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui potensi kelulusan mahasiswa adalah dengan melakukan proses klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif mahasiswa. Melalui pengklasifikasian ini, nilai mutu Ujian Komprehensif yang akan diperoleh mahasiswa menjadi dapat diprediksi. Simple naive Bayesian merupakan salah satu algoritma pengklasifikasian objek yang berdasarkan pada penerapan Teorema Bayes dengan menggunakan asumsi bahwa peubahpeubah penjelas yang digunakan sebagai dasar pengklasifikasian bersifat saling bebas. Pada penerapannya, asumsi kebebasan antar-peubah penjelas ini sering tidak terpenuhi, sehingga berkembanglah suatu metode pengklasifikasian semi naive Bayesian yang dibangun untuk mengurangi pengaruh ketakbebasan antar peubah penjelas, yang diharapkan dapat meningkatkan akurasi dugaan (ketepatan klasifikasi) dari simple naive Bayesian classifier. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain : 1. Memperkenalkan metode Semi Naive Bayesian sebagai salah satu metode pengklasifikasian objek. 2. Membandingkan metode Simple Naive Bayesian dan Semi Naive Bayesian (deleting attributes, joining attributes, dan tree augmented naive Bayesian) dalam kemampuan mengklasifikasikan nilai mutu Ujian Komprehensif mahasiswa Departemen Statistika IPB. TINJAUAN PUSTAKA Ujian Komprehensif Ujian Komprehensif merupakan ujian yang diadakan secara tertulis untuk mengukur pemahaman mahasiswa mengenai keterkaitan antar berbagai mata kuliah pokok bidang statistika yang mencakup Metode Statistika I dan II, Teori Statistika I dan II, Perancangan Percobaan, serta Metode Penarikan Contoh (Dit. AJMP-IPB, 2004). Simple Naive Bayesian (SNB) Simple naive Bayesian classifier merupakan salah satu metode pengklasifikasi berpeluang sederhana yang berdasarkan pada penerapan Teorema Bayes dengan asumsi antar peubah penjelas saling bebas (Wikipedia, 2008). Kaidah Peluang Bayes Teorema Bayes yang dibangun oleh Thomas Bayes, seorang matematikawan dan teologiawan Inggris abad 18, dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun Dalil Bayes menyatakan bahwa jika U suatu ruang contoh dan {A 1,..., A n } merupakan sekatan U dengan P(A i ) 0, i = 1,..., n; A i A j = Ø untuk i j, dan B suatu kejadian pada U dengan P(B) 0, maka secara matematis, kaidah peluang Bayes dapat dituliskan sebagai berikut: P( Ai B) P( B Ai ) P( Ai ) P( Ai B) n P( B) P( A ) P( B A ) i i i 1 (Nasoetion & Rambe, 1984). Pada penelitian ini, kejadian A i merupakan kejadian seorang mahasiswa Statistika IPB masuk dalam kelas ke-i (kejadian mahasiswa Statistika IPB mendapatkan nilai mutu Ujian Komprehensif A, B, C, atau D), sedangkan B adalah karakteristik mahasiswa tersebut, yang dalam penelitian ini merupakan karakteristik multi-variables. Misalnya, kejadian B adalah kejadian seorang mahasiswa Statistika IPB mendapatkan nilai mutu Metode Statistika I = A, nilai mutu Metode Statistika II = A, nilai mutu Teori Statistika I = A, dan seterusnya. Jika nilai P(A i B) dapat diperoleh untuk semua i = 1, 2,, n, maka mahasiswa tersebut akan dikategorikan masuk kelas ke-k (1 k n) jika peluang masuk kelas ke-k adalah yang paling besar, atau P(A k B) = arg max P(B A i ) P(A i ) 1
11 Hal tersebut dapat terjadi karena memaksimumkan P(A i B) sama dengan memaksimumkan P(B A i ) P(A i ). Nilai P(A i ) dapat diduga menggunakan peluang priornya, yaitu frekuensi relatifnya. Dalam penelitian ini, P(A i ) adalah proporsi mahasiswa Departemen Statistika IPB pada setiap kategori nilai mutu Ujian Komprehensif. Sedangkan P(B A i ) dapat diketahui dengan mencari frekuensi relatif kejadian B dengan syarat A i (Sartono, 2007). Asumsi naive Telah disebutkan bahwa B adalah kejadian multi peubah. Kalau diandaikan B terdiri atas p buah peubah yaitu B 1, B 2,, B p maka P(B A i ) = P(B 1, B 2,, B p A i ). Pada tahap inilah asumsi yang naif digunakan, yaitu antar kejadian atau peubah B i memiliki sifat saling bebas. Asumsi ini berimplikasi pada hasil bahwa P(B A i ) = P(B 1, B 2,, B p A i ) = P(B 1 A i ) P(B 2 A i ) P(B p A i ) (Sartono, 2007). Pada kasus seluruh B i diskret dan memiliki m i buah macam nilai, mendapatkan P(B 1 A i ) dapat dilakukan dengan cara mengisolasi data yang memiliki kelas A i. Kemudian n( bi Ai ) P( Bi bi Ai ) n( Ai ) P(B i =b i A i = a i ) dapat bernilai 0, sehingga peluang objek yang memliki peubah B i =b i masuk ke kelas a i akan selalu bernilai 0. Hal ini akan berakibat kurang baik pada hasil klasifikasi. Akan lebih baik jika P(B i =b i A i = a i ) ini diberi nilai yang sangat kecil. Laplace adjusment: Teknik untuk menghindari nilai peluang sebesar 0 atau 1, sering disarankan menggunakan nilai termuluskan n( bi Ai ) 1 P( Bi bi Ai ) n( A ) m Semi Naive Bayesian Metode Semi Naive Bayesian secara garis besar dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama membangun simple naive Bayesian dengan menggunakan sekumpulan peubah penjelas baru yang dapat dihasilkan dari proses deleting attributes dan joining attributes. Kelompok kedua membangun simple naive Bayesian dengan membuat struktur garis penghubung secara jelas di antara peubah-peubah penjelas yang menunjukkan hubungan ketidakbebasan i i (saling mempengaruhi) antar peubah penjelas (Zheng & Webb, 2005). Pada penelitian ini, metode semi naive Bayesian yang digunakan adalah deleting attributes, joining attributes, dan tree augmented naive Bayesian. Deleting Attributes Zheng & Webb (2005) menjelaskan bahwa ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam deleting attributes, yaitu Backwards Sequential Elimination (BSE) dan Forward Sequential Selection (FSS). Baik BSE maupun FSS memiliki tujuan yang sama, yaitu memilih/menentukan himpunan bagian dari peubah penjelas yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akurasi terbesar dari simple naive Bayesian. BSE diawali dengan menggunakan keseluruhan set peubah penjelas, kemudian dilakukan proses eliminasi peubah, yang proses pengeliminasian peubah tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akurasi terbesar. Sedangkan FSS menggunakan cara yang berlawanan dengan BSE, yaitu diawali dengan set peubah penjelas yang kosong, kemudian dilakukan proses penambahan peubah yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akurasi paling besar. Baik proses eliminasi maupun penambahan peubah terus dilakukan hingga tidak ada lagi peningkatan akurasi yang dapat terjadi. Himpunan bagian dari peubah-peubah yang terpilih diasumsikan saling bebas dan dinotasikan sebagai Atts = {B g1,..., B gh }. Kaidah klasifikasi pada BSE dan FSS dilakukan dengan memilih g h arg max P( a i ) P( b j ai ) ai j g 1 Algoritma BSE adalah sebagai berikut: 1. Diawali dengan proses klasifikasi simple naive Bayesian dengan menggunakan seluruh peubah penjelas. ( P 0 = p adalah banyaknya peubah penjelas mula-mula ; P = P 0 ; n = p-1; i = 1). 2. Hitung akurasi dugaan klasifikasi yang dihasilkan, notasikan sebagai C Tentukan kombinasi n peubah penjelas yang mungkin terbentuk dari p peubah penjelas yang tersedia dengan cara mengeliminasi sebuah peubah penjelas. 4. Lakukan proses klasifikasi simple naive Bayesian untuk setiap kombinasi peubah penjelas yang telah terbentuk pada langkah 2
12 ketiga serta hitung akurasi dugaan klasifikasinya. 5. Tentukan kombinasi peubah penjelas yang menghasilkan tingkat akurasi dugaan terbesar. Notasikan tingkat akurasi dugaan klasifikasi terbesar tersebut sebagai C i. 6. Bandingkan C i dengan C 0 : Jika C i C 0, proses eliminasi peubah berhenti/selesai. Jika C i > C 0, kembali ke langkah tiga untuk melanjutkan proses eliminasi peubah dari n peubah penjelas yang diperoleh pada langkah lima dengan menetapkan C 0 = C i ; n = n-1; P = P-1; i = i Proses eliminasi peubah penjelas berhenti jika semua peubah penjelas sudah keluar/ sudah dieliminasi. Algoritma FSS adalah sebagai berikut: 1. Diawali dengan set peubah penjelas kosong. (P 0 = 0 adalah banyaknya peubah penjelas mula-mula; n = P 0 +2; i = 1 ). 2. Tambahkan satu peubah penjelas dan lakukan proses klasifikasi simple naive Bayesian dengan menggunakan satu peubah penjelas untuk setiap peubah penjelas yang tersedia. 3. Tentukan peubah penjelas yang menghasilkan tingkat akurasi dugaan terbesar. Notasikan tingkat akurasi dugaan terbesar tersebut sebagai C Tambahkan kembali satu peubah penjelas sebagai dasar klasifikasi, lalu tentukan kombinasi n peubah penjelas yang mungkin terbentuk dari p peubah penjelas yang tersedia. Kombinasi harus mengandung peubah penjelas yang diperoleh pada langkah tiga. 5. Lakukan kembali proses klasifikasi simple naive Bayesian untuk setiap kombinasi peubah penjelas yang telah terbentuk pada langkah empat serta hitung akurasi dugaan klasifikasinya. 6. Tentukan kombinasi peubah penjelas pada langkah empat yang menghasilkan tingkat akurasi dugaan terbesar. Notasikan tingkat akurasi dugaan terbesar tersebut sebagai C i. 7. Bandingkan C i dengan C 0 : Jika C i C 0, proses penambahan peubah berhenti/selesai. Jika C i > C 0, kembali ke langkah empat untuk melanjutkan proses penambahan peubah dari n peubah penjelas yang diperoleh pada langkah enam dengan menetapkan C 0 = C i ; n = n+1; i = i Proses penambahan peubah penjelas berhenti jika semua peubah penjelas yang tersedia sudah masuk/sudah ditambahkan. Backward Sequential Elimination and Joining (BSEJ) Menciptakan susunan peubah penjelas baru dengan cara menggabungkan beberapa peubah penjelas yang tidak saling bebas merupakan pendekatan lain untuk memenuhi asumsi kebebasan antar peubah penjelas. Pada dasarnya, BSEJ memiliki tahapan yang mirip dengan BSE, yaitu mengeliminasi peubah penjelas secara bertahap, dimana proses pengeliminasian peubah penjelas tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akurasi prediksi klasifikasi paling besar. Adapun yang membedakannya dengan BSE adalah pada proses eliminasi peubah penjelas. Pada BSEJ, eliminasi peubah tidak hanya dilakukan dengan menghilangkan peubah penjelas, melainkan juga dengan menggabungkan beberapa peubah penjelas menjadi satu peubah penjelas yang baru. Proses penggabungan/penghapusan peubah ini berhenti jika sudah tidak terjadi lagi peningkatan akurasi. Hasil dari penggabungan peubah yang baru dinotasikan sebagai JoinAtts = {Join g1,..., Join gh }. Sedangkan peubah awal yang belum digabung atau dieliminasi dinotasikan sebagai {B l1,...., B lq }. Klasifikasi pada BSEJ dilakukan dengan memilih gh l q arg max P( a i ) P( join j ai ) P( br ai ) j g r l ai 1 1 (Zheng & Webb, 2005). Algoritma BSEJ adalah sebagai berikut: 1. Diawali dengan proses klasifikasi simple naive Bayesian dengan menggunakan seluruh peubah penjelas. ( P 0 = p adalah banyaknya peubah penjelas mula-mula ; P = P 0 ; n = p-1; i = 1). 2. Hitung akurasi dugaan klasifikasi yang dihasilkan, notasikan sebagai C Tentukan susunan/kombinasi n peubah penjelas dari p peubah penjelas yang tersedia dengan cara mengeliminasi sebuah peubah penjelas atau menggabungkan dua/ lebih peubah penjelas menjadi sebuah peubah penjelas baru. 4. Lakukan proses klasifikasi simple naive Bayesian untuk setiap kombinasi peubah penjelas yang telah terbentuk pada langkah ketiga serta hitung akurasi dugaan klasifikasinya. 3
13 5. Tentukan kombinasi peubah penjelas yang menghasilkan tingkat akurasi dugaan terbesar. Notasikan tingkat akurasi dugaan klasifikasi terbesar tersebut sebagai C i. 6. Bandingkan C i dengan C 0 : Jika C i C 0, proses eliminasi maupun penggabungan peubah berhenti/selesai. Jika C i > C 0, kembali ke langkah tiga untuk melanjutkan proses eliminasi maupun penggabungan peubah dari n peubah penjelas yang diperoleh pada langkah lima dengan menetapkan C 0 = C i ; n = n-1 ; P = P-1 ; i = i Proses eliminasi atau penggabungan peubah penjelas berhenti jika semua peubah penjelas sudah keluar/sudah dieliminasi. Tree Augmented Naive Bayesian (TAN) Berbeda dengan BSE, FSS, dan BSEJ, yang membangun simple naive Bayesian dengan menggunakan kumpulan peubah baru hasil dari proses deleting atau joining, TAN merupakan suatu teknik pendekatan untuk mengatasi keterbatasan simple naive Bayesian dengan cara mengubah struktur simple naive Bayesian untuk menggambarkan secara jelas dari adanya ketidakbebasan (saling mempengaruhi) antar peubah penjelas (Zheng & Webb, 2005). Model TAN merupakan bagian dari keluarga Bayesian networks yang memiliki syarat bahwa peubah kelas tidak memiliki parents dan setiap peubah penjelas memiliki parents yang terdiri dari peubah kelas dan paling banyak satu peubah penjelas lainnya (Cerquides & Mantaras, 2003). Simple naive Bayesian merupakan bentuk yang paling sederhana dari Bayesian network. B 1 A B 2 Gambar 1: Struktur simple naive Bayesian A B p Gambar 1 merupakan struktur Bayesian Networks dari simple naive Bayesian. Dari Gambar 1 terlihat bahwa antar peubah penjelas tidak terdapat hubungan saling mempengaruhi. Sedangkan dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa setiap peubah penjelas dipengaruhi oleh paling banyak satu selain dari peubah kelas. Parents dari setiap peubah penjelas B i dinotasikan sebagai π(b i ). Klasifikasi pada TAN dilakukan dengan memilih p arg max P( a ) P( b a, ( b )) i j i j ai j 1 Algoritma TAN adalah sebagai berikut: 1. Diawali dengan proses klasifikasi simple naive Bayesian dengan menggunakan seluruh peubah penjelas. ( P 0 = p adalah banyaknya peubah penjelas mula-mula dan P 1 = 0 adalah banyaknya peubah penjelas yang memiliki parents selain peubah kelas ; i = 1). 2. Hitung akurasi dugaan klasifikasi yang dihasilkan, notasikan sebagai C Tentukan semua struktur TAN (terdiri dari p peubah penjelas) yang mungkin terbentuk jika banyaknya peubah penjelas yang memiliki parents selain peubah kelas adalah P Lakukan proses klasifikasi simple naive Bayesian untuk setiap struktur TAN yang telah terbentuk pada langkah ketiga serta hitung akurasi dugaan klasifikasinya. 5. Tentukan struktur TAN yang menghasilkan tingkat akurasi dugaan terbesar. Notasikan tingkat akurasi dugaan klasifikasi terbesar tersebut sebagai C i. 6. Bandingkan C i dengan C 0 : Jika C i C 0, proses penentuan struktur TAN berhenti/selesai. Jika C i > C 0, kembali ke langkah tiga untuk melakukan proses penentuan struktur TAN baru (melanjutkan dari struktur TAN yang diperoleh pada langkah lima) dengan menetapkan C 0 = C i ; P 1 = P 1 +1 ; i = i Proses penentuan struktur TAN berhenti jika banyaknya peubah penjelas maksimum yang bisa memiliki parents sudah terpenuhi. BAHAN DAN METODE Bahan B 1 B 2 Gambar 2 : Struktur augmented naive Bayes B p Bahan penelitian yang digunakan adalah data nilai 353 mahasiswa Departemen Statistika IPB angkatan , yang meliputi nilai mutu Ujian Komprehensif dan 4
14 nilai mutu beberapa mata kuliah pokok bidang Statistika, yaitu Metode Statistika I, Metode Statistika II, Teori Statistika I, Teori Statistika II, Perancangan Percobaan, dan Metode Penarikan Contoh. Metode Dalam penelitian ini, selain menggunakan simple naive Bayesian, juga akan dicobakan metode semi naive Bayesian menggunakan algoritma (BSE, FSS, BSEJ, dan TAN) dan indeks asosiasi. Langkah-langkah metode penelitian adalah sebagai berikut : 1. Melakukan proses cleaning data untuk menyamakan kode-kode mata kuliah yang digunakan. 2. Membagi data ke dalam dua bagian. Dari total data nilai 353 mahasiswa, sebanyak 282 data (80%) dijadikan data in-sample untuk membangun model dan sisanya sebanyak 71 data (20%) dijadikan data outsample untuk validasi. 3. Membuat model klasifikasi Simple Naive Bayesian dan menghitung akurasi dugaan klasifikasi in-sample dan out-sample. 4. Membuat model klasifikasi Semi Naive Bayesian dengan menggunakan algoritma BSE, FSS, BSEJ, dan TAN. 5. Membuat model klasifikasi Semi Naive Bayesian dengan menggunakan indeks asosiasi. 6. Menghitung tingkat kesalahan klasifikasi dengan mempertimbangkan jenis kesalahan yang terjadi. Jenis kesalahan prediksi yang jauh dari aktual diberi bobot/koefisien pengali yang lebih besar. Selain itu, dihitung juga korelasi antara prediksi dengan aktual untuk setiap metode klasifikasi semi naive Bayesian dan SNB. 7. Membandingkan akurasi dugaan klasifikasi Semi Naive Bayesian, baik yang menggunakan algoritma maupun indeks asosiasi, terhadap akurasi dugaan klasifikasi simple naive Bayesian. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel, SPSS 13.0 for Windows, dan MINITAB 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Nilai Mahasiswa Pengklasifikasian nilai mutu Ujian Komprehensif mahasiswa Departemen Statistika IPB dilakukan dengan menggunakan data nilai dari 353 mahasiswa Departemen Statistika IPB angkatan Data nilai yang digunakan meliputi nilai mutu dari tujuh mata kuliah, yaitu Ujian Komprehensif, Metode Statistika I Metode Statistika II, Teori Statistika I, Teori Statistika II, Perancangan Percobaan, serta Metode Penarikan Contoh. Nilai mutu Ujian Komprehensif merupakan peubah respon, sedangkan nilai mutu dari keenam mata kuliah lainnya merupakan peubah penjelas. Peubah respon dan peubah penjelas yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing bersifat kategorik. Daftar peubah penjelas dan kategori dari masing-masing peubah penjelas disajikan pada Tabel 1. Penentuan kategori dari setiap peubah penjelas mengikuti kaidah bahwa kategori dari setiap peubah penjelas yang banyak individunya tidak mencapai 5% dari total seluruh individu, akan digabung dengan kategori terdekat dari peubah penjelas yang sama. Sedangkan Gambar 3 menunjukkan pola pergerakan rata-rata nilai mata kuliah Ujian Komprehensif, Metode Statistika I, Metode Statistika II, Teori Statistika I, Teori Statistika II, Perancangan Percobaan, serta Metode Penarikan Contoh dari mahasiswa Departemen Statistika IPB angkatan Terlihat bahwa Teori Statistika I dan Teori Statistika II memiliki profil yang sangat mirip. Selama kurun waktu tersebut dapat dilihat bahwa mata kuliah Teori Statistika I dan Teori Statistika II memiliki rata-rata nilai yang cenderung berada di bawah rata-rata nilai mata kuliah lainnya. Mata kuliah lain yang memiliki kemiripan profil adalah Metode Statistika II, Metode Penarikan Contoh, dan Ujian Komprehensif. Ketiga mata kuliah tersebut memiliki rata-rata nilai yang cenderung meningkat pada tahun angkatan , kemudian menurun pada tahun angkatan , dan sejak tahun angkatan kembali mengalami peningkatan. Sedangkan mata kuliah Metode Statistika I dan Perancangan Percobaan memiliki profil yang berbeda dengan mata kuliah lainnya. Perancangan Percobaan terlihat cenderung memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dibandingkan seluruh mata kuliah lainnya. Namun, sama seperti Metode Statistika II, Perancangan Percobaan juga cenderung mengalami perubahan rata-rata nilai yang cukup besar pada setiap pergantian tahun angkatan mahasiswa. Koefisien Korelasi (indeks asosiasi) antar peubah penjelas pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa antar peubah penjelas (nilai mutu dari enam mata kuliah) tidak saling bebas. Koefisien korelasi yang seluruhnya bernilai positif memiliki arti bahwa seorang 5
15 mahasiswa yang memiliki nilai mutu yang baik pada satu jenis mata kuliah akan cenderung memiliki nilai mutu yang baik pula pada mata kuliah yang lainnya. Selain itu, tabel koefisien korelasi pada Lampiran 1 juga menunjukkan bahwa setiap peubah penjelas memiliki asosiasi yang cukup kuat terhadap peubah respon. Indeks asosiasi terbesar antar peubah penjelas terjadi di antara Metode Statistika II dan Metode Penarikan Contoh. Sedangkan peubah penjelas yang memiliki asosiasi terkuat dengan peubah respon adalah Metode Penarikan Contoh. 4 RATA-RATA NILAI MATA KULIAH MAHASISWA DEPARTEMEN STATISTIKA IPB Rata-rata Nilai Mutu METSTAT I METSTAT II TS I TS II MPC RANCOB KOMPRE Tahun Angkatan Mahasiswa Gambar 3. Grafik Nilai Rata-Rata Mata Kuliah Ujian Komprehensif dan Mata Kuliah Pokok Mahasiswa Departemen Statistika IPB Tabel 1. Daftar Kategori dari Peubah Penjelas Peubah Penjelas Kategori A B Nilai mutu Metode Statistika I (mst1) Nilai mutu Metode Statistika II (mst2) Nilai mutu Teori Statistika I (ts1) Nilai mutu Teori Statistika II (ts2) Nilai mutu Metode Penarikan Contoh (mpc) Nilai mutu Perancangan Percobaan (rcb) CD A B CD A B C D A B C DE A B CD A B CD Klasifikasi Menggunakan Simple Naive Bayesian Tahapan dalam penentuan klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif dengan metode simple naive Bayesian : 1. Menentukan peluang prior dari masingmasing kategori nilai mutu Ujian Komprehensif. Tabel 2. Peluang Prior Ujian Komprehensif Nilai mutu Ujian Peluang N Komprehensif Prior A B C D Menentukan peluang bersyarat dari setiap kategori peubah penjelas. Lampiran 2-7 menyajikan nilai peluang bersyarat dari enam peubah penjelas. 3. Menentukan peluang bersama yang diperoleh dengan mengalikan peluang prior 6
16 pada tahap 1 dan peluang bersyarat pada tahap Menentukan kaidah klasifikasi berdasarkan nilai peluang bersama yang terbesar. Dengan menerapkan tahapan di atas, akan diperoleh prediksi klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif dari masing-masing mahasiswa Departemen Statistika IPB. Tabel klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Ketepatan Klasifikasi Data In-sample SNB Prediksi A B C D Aktual A % 2.8%.7%.0% B % 14% 16%.0% C % 8.9% 37% 1.4% D %.0% 3.5% 1.4% Tabel 4. Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample SNB Prediksi A B C D Aktual A % 2.8% 1.4%.0% B % 15% 25%.0% C % 14% 30% 4.2% D %.0% 1.4%.0% Tingkat ketepatan klasifikasi (Correct Classification Rate) yang dihasilkan oleh metode SNB untuk data in-sample sebesar 59.93%, sedangkan tingkat ketepatan klasifikasi untuk data out-sample sebesar 47.89%. Klasifikasi Menggunakan Metode Semi Naive Bayesian Backwards Sequential Elimination (BSE) Penerapan algoritma BSE menghasilkan susunan peubah penjelas baru yang merupakan himpunan bagian dari enam peubah penjelas pada simple naive Bayesian yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akurasi dari metode simple naive Bayesian. Susunan peubah penjelas baru tersebut terdiri dari tiga peubah penjelas, yaitu nilai mutu Metode Statistika II, nilai mutu Metode Penarikan Contoh, dan nilai mutu Perancangan Percobaan. Tabel klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif yang dihasilkan dari penerapan algoritma BSE adalah sebagai berikut: Tabel 5. Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample BSE Prediksi A B C Aktual A % 2.1% 1.1% B % 14.9% 16.7% C % 7.4% 38.7% D %.4% 4.6% Tabel 6. Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample BSE Prediksi A B C Aktual A %.0% 4.2% B % 11.3% 25.4% C % 5.6% 39.4% D %.0% 1.4% Tingkat ketepatan klasifikasi yang dihasilkan oleh metode BSE untuk data insample sebesar 62.06%, sedangkan tingkat ketepatan klasifikasi untuk data out-sample sebesar 53.52%. Forward Sequential Selection (FSS) Sama halnya dengan algoritma BSE, penerapan algoritma FSS juga menghasilkan susunan peubah penjelas baru yang merupakan himpunan bagian dari enam peubah penjelas yang digunakan pada simple naive Bayesian. Susunan peubah penjelas yang baru tersebut dipilih karena dapat meningkatkan akurasi dari metode simple naive Bayesian. Susunan peubah penjelas baru yang terbentuk dari penerapan algoritma FSS tersebut terdiri dari lima peubah penjelas, yaitu nilai mutu Metode Statistika I, nilai mutu Metode Statistika II, nilai mutu Teori Statistika II, nilai mutu Metode Penarikan Contoh, dan nilai mutu Perancangan Percobaan. Sedangkan Tabel klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 7
17 Tabel 7. Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample FSS Prediksi A B C Aktual A % 2.1% 1.4% B % 14.2% 15.6% C % 7.8% 39.0% D %.0% 5.0% Tabel 8. Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample FSS Prediksi A B C Aktual A % 1.4% 2.8% B % 15.5% 25.4% C % 9.9% 38.0% D %.0% 1.4% Tingkat ketepatan klasifikasi yang dihasilkan oleh metode FSS untuk data insample sebesar 61.35%, sedangkan tingkat ketepatan klasifikasi untuk data out-sample sebesar 56.34%. Backward Sequential Elimination and Joining (BSEJ) Penerapan algoritma BSEJ menciptakan susunan peubah penjelas baru yang terdiri dari hanya satu peubah penjelas baru hasil penggabungan keenam peubah penjelas pada simple naive Bayesian. Jika peubah penjelas baru yang dihasilkan dari algoritma BSEJ adalah join, maka join ini merupakan penggabungan dari keenam peubah penjelas pada simple naive Bayesian. Jika seorang mahasiswa memiliki nilai mutu Metode Statistika I = A, nilai mutu Metode Statistika II = A, nilai mutu Teori Statistika I = A, nilai mutu Teori Statistika II = A, nilai mutu Metode Penarikan Contoh = A, dan nilai mutu Perancangan Percobaan = A, mahasiswa tersebut akan memiliki peubah penjelas join = AAAAAA. Tabel klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif yang dihasilkan berdasarkan algoritma BSEJ adalah sebagai berikut: Tabel 9. Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample BSEJ Prediksi A B C Aktual A % 2.1% 6.7% B % 25.2% 9.6% C % 1.4% 47.2% D %.4% 4.6% Tabel 10. Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample BSEJ Prediksi A B C Aktual A % 1.4% 4.2% B % 12.7% 29.6% C % 8.5% 40.8% D %.0% 1.4% Tingkat ketepatan klasifikasi yang dihasilkan oleh metode BSEJ untuk data insample sebesar 75.18%, sedangkan tingkat ketepatan klasifikasi untuk data out-sample sebesar 54.93%. Tree Augmented Naive Bayesian (TAN) Penerapan algoritma TAN menghasilkan perubahan struktur simple naive Bayesian yang menggambarkan adanya ketidakbebasan (saling mempengaruhi) antar peubah penjelas. Peubah penjelas yang terbentuk masih terdiri dari enam peubah penjelas, yaitu nilai mutu Metode Statistika I, nilai mutu Metode Statistika II, nilai mutu Teori Statistika I, nilai mutu Teori Statistika II, nilai mutu Metode Penarikan Contoh, dan nilai mutu Perancangan Percobaan. Perbedaannya adalah dalam penentuan peluang bersyarat setiap kategori dari peubah penjelas nilai mutu Teori Statistika I, nilai mutu Teori Statistika II, dan nilai mutu Perancangan Percobaan, yang selain dipengaruhi oleh peubah kelas juga dipengaruhi oleh salah satu peubah penjelas lain. Nilai mutu Teori Statistika I dan nilai mutu Teori Statistika II sama-sama dipengaruhi oleh nilai mutu Metode Statistika I, sedangkan nilai mutu Perancangan Percobaan dipengaruhi oleh nilai mutu Teori Statistika I. Struktur tree augmented naive 8
18 Bayesian yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 8. Tabel klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif yang dihasilkan berdasarkan algoritma TAN adalah sebagai berikut: Tabel 11. Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample TAN Prediksi A B C D Aktual A % 2.1% 1.8%.0% B % 19% 13%.0% C % 7.4% 40%.4% D %.0% 3.5% 1.4% Tabel 12. Ketepatan Klasifikasi Data Out-Sample TAN Prediksi A B C D Aktual A % 2.8% 1.4%.0% B % 14% 27%.0% C % 9.9% 34% 4.2% D %.0% 1.4%.0% Tingkat ketepatan klasifikasi yang dihasilkan oleh metode TAN untuk data insample sebesar 67.73%, sedangkan tingkat ketepatan klasifikasi untuk data out-sample sebesar 50.70%. Perbandingan Metode SNB, BSE, FSS, BSEJ dan TAN Metode klasifikasi dinyatakan memiliki akurasi yang baik jika memiliki tingkat kesalahan klasifikasi yang minimum. Tingkat kesalahan klasifikasi yang dihasilkan oleh metode klasifikasi SNB dan semi naive Bayesian disajikan pada Tabel 13. Dari Tabel 13 terlihat bahwa metode semi naive Bayesian efektif digunakan untuk meningkatkan akurasi dari metode simple naïve Bayesian. Namun, peningkatan akurasi yang dihasilkan belum tentu merupakan peningkatan akurasi yang terbesar (maksimal). Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan tingkat kesalahan klasifikasi yang dihasilkan oleh BSE dan FSS. Tabel 13. Perbandingan Tingkat Kesalahan Klasifikasi SNB dan Semi Naive Bayesian Metode Misclassification Klasifikasi in-sample out-sample SNB 40.07% 52.11% BSE 37.94% 46.48% FSS 38.65% 43.66% BSEJ 24.82% 45.07% TAN 32.27% 49.30% Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa keempat metode semi naive Bayesian memiliki tingkat kesalahan klasifikasi yang lebih kecil dibandingkan dengan metode simple naive Bayesian, baik untuk data insample maupun out-sample. Adanya perbedaan tingkat kesalahan klasifikasi yang cukup jauh antara data insample dan out-sample disebabkan oleh ukuran data yang digunakan tidak cukup besar, sehingga berakibat pada nilai peluang dari setiap kategori peubah penjelas maupun peubah respon yang belum stabil. Kesalahan prediksi klasifikasi yang dihasilkan untuk data in-sample, baik dalam simple naive Bayesian maupun dalam semi naive Bayesian, didominasi oleh jenis kesalahan prediksi yang tidak jauh dari nilai data aktual, misalnya saja kebanyakan mahasiswa yang memiliki nilai mutu Ujian Komprehensif A diprediksi akan mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif antara A-B. Begitu pula dengan mahasiswa yang memiliki nilai mutu Ujian Komprehensif aktual B, sebagian besar akan diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B-C. Mahasiswa yang memiliki nilai mutu Ujian Komprehensif aktual C juga sebagian besar akan diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B-C. Sedangkan mahasiswa yang memiliki nilai mutu Ujian Komprehensif aktual D sebagian besar akan diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif C. Penerapan Metode Semi Naive Bayesian Menggunakan Indeks Asosiasi Selain menggunakan algoritma BSE, FSS, dan BSEJ, metode semi naive Bayesian (deleting attributes dan joining attributes) dapat diterapkan dengan menggunakan indeks asosiasi (korelasi). Tahapan metode semi naive Bayesian dalam mengklasifikasikan nilai mutu Ujian Komprehensif menggunakan indeks asosiasi (korelasi) adalah sebagai berikut : 1. Menggerombolkan keenam mata kuliah yang menjadi peubah penjelas. Indeks 9
19 asosiasi digunakan sebagai ukuran kemiripan antar dua mata kuliah (peubah penjelas). Banyaknya gerombol yang terbentuk menunjukkan banyaknya peubah penjelas yang akan digunakan. 2. Deleting attributes: Ambil satu mata kuliah sebagai peubah penjelas dari seiap gerombol yang terbentuk. Kemudian lakukan proses klasifikasi SNB. Ulangi langkah 2 ini untuk semua susunan kombinasi peubah penjelas yang mungkin. Kombinasi peubah penjelas yang dipilih adalah kombinasi peubah penjelas yang menghasilkan tingkat ketepatan klasifikasi terbesar. Joining attributes: Gabungkan setiap peubah penjelas (mata kuliah) yang berada dalam satu gerombol, sehingga seolah-olah membentuk peubah penjelas baru yang banyaknya sesuai dengan banyaknya gerombol yang terbentuk pada langkah 1. Kemudian lakukan proses klasifikasi SNB. Setelah melakukan eksplorasi terhadap beberapa metode perbaikan jarak (pautan), digunakan metode pautan Complete Linkage untuk menggerombolkan peubah penjelas dengan ukuran kedekatan adalah korelasi antar peubah penjelas. Metode pautan Complete Linkage tersebut menghasilkan tiga gerombol. Gerombol pertama terdiri dari Metode Statistika I, Teori Statistika I, dan Teori Statistika II. Gerombol kedua terdiri dari Metode Statistika II dan Metode Penarikan Contoh. Sedangkan gerombol ketiga hanya terdiri dari Perancangan Percobaan. Metode Statistika II, Teori Statistika II, dan Perancangan Percobaan merupakan susunan peubah penjelas yang menghasilkan tingkat ketepatan klasifikasi terbaik pada deleting attributes. Besarnya tingkat kesalahan klasifikasi yang dihasilkan disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Tingkat Kesalahan Klasifikasi Semi Naive Bayesian dengan Indeks Asosiasi Metode semi Misclassification Rate naive Bayesian in-sample out-sample deleting attributes 42.20% 53.52% joining attributes 34.04% 45.07% Tabel 14 menunjukkan bahwa penggunaan indeks asosiasi dalam membangun model klasifikasi semi naive Bayesian tidak memberikan hasil sebaik penggunaan algoritma BSE, FSS, BSEJ, dan TAN. Penggunaan indeks asosiasi pada deleting attributes menghasilkan tingkat kesalahan klasifikasi yang lebih besar dibandingkan dengan SNB, baik untuk data in-sample maupun out-sample. Sedangkan penggunaan indeks asosiasi pada joining attributes masih cukup efektif dalam meningkatkan akurasi prediksi klasifikasi dari metode SNB, karena menghasilkan tingkat kesalahan klasifikasi yang lebih kecil dibandingkan SNB, baik untuk data in-sample maupun out-sample. Namun, tingkat kesalahan ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat kesalahan klasifikasi BSEJ. Tabel 15. Ketepatan Klasifikasi Data In-Sample Deleting attributes Prediksi A B C Aktual A % 2.8% 1.4% B % 9.6% 20.6% C % 5.7% 40.8% D %.0% 5.0% Tabel 16. Ketepatan Klasifikasi Data Out-sample Deleting attributes Prediksi A B C Aktual A %.0% 2.8% B % 5.6% 32.4% C % 8.5% 36.6% D %.0% 1.4% Tabel 15 dan Tabel 16 menunjukkan bahwa metode deleting attributes memiliki peluang salah mengklasifikasikan nilai mutu Ujian Komprehensif yang cukup besar. Terutama dalam mengklasifikasikan mahasiswa yang sebenarnya mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B. Mahasiswa yang secara aktual mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B memiliki peluang yang lebih besar untuk diklasifikasikan mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif C. Selain itu, jenis kesalahan yang dihasilkan oleh deleting attributes memiliki resiko kesalahan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari adanya salah klasifikasi nilai mutu Ujian Komprehensif yang seharusnya A diprediksi 10
20 menjadi C, B diprediksi menjadi D, atau sebaliknya. Peluang terjadinya jenis kesalahan ini pada deleting attributes cukup besar dibandingkan metode semi naive Bayesian lainnya. Tabel 17. Ketepatan Klasifikasi Data In-sample Joining attributes Prediksi A B C Aktual A % 2.5% 1.4% B % 18.1% 14.2% C % 7.4% 40.1% D %.0% 5.0% Tabel 18. Ketepatan Klasifikasi Data Out-sample Joining attributes Prediksi A B C Aktual A % 1.4% 2.8% B % 15.5% 25.4% C % 9.9% 36.6% D %.0% 1.4% Tabel 17 dan Tabel 18 menunjukkan bahwa metode joining attributes memiliki peluang kesalahan klasifikasi yang lebih kecil dibandingkan deleting attributes. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B memiliki peluang terbesar untuk diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B. Peluang terjadinya jenis kesalahan dengan resiko kesalahan yang cukup tinggi pada joining attributes tidak sebesar pada deleting attributes. Tingkat Kesalahan Klasifikasi dengan Mempertimbangkan Jenis Kesalahan yang Dihasilkan Penghitungan tingkat kesalahan klasifikasi (misclassification rate) hingga sejauh ini dilakukan dengan tidak mempertimbangkan jenis kesalahan yang dihasilkan. Mahasiswa yang sebenarnya mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif A, namun diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif C, dibandingkan dengan mahasiswa yang sebenarnya mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif A, namun diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B, dianggap memiliki resiko kesalahan yang sama. Penghitungan tingkat kesalahan klasifikasi dengan mempertimbangkan jenis kesalahan perlu dilakukan pada penelitian ini. Hal ini dimungkinkan karena data nilai mutu Ujian Komprehensif yang akan diprediksi merupakan data kategorik ordinal. Dengan mempertimbangkan jenis kesalahan yang dilakukan, maka mahasiswa yang sebenarnya mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif A, namun diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif C akan memiliki resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang sebenarnya mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif A, namun diprediksi mendapat nilai mutu Ujian Komprehensif B. Sedangkan penghitungan tingkat ketepatan klasifikasi (correct classification rate) masih tetap sama, yaitu 1 dikurangi misclassification rate. Pada penghitungan tingkat kesalahan klasifikasi dengan mempertimbangkan jenis kesalahan, jenis kesalahan yang memiliki resiko kesalahan lebih tinggi akan diberi bobot pengali yang lebih besar. Prosedur penghitungan tingkat kesalahan klasifikasi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan besarnya bobot/koefisien pengali untuk setiap jenis kesalahan yang terjadi. - hasil prediksi yang sama dengan nilai aktual diberi bobot 0 - kesalahan prediksi yang menyimpang satu tingkat dari nilai aktual diberi bobot 1 - kesalahan prediksi yang menyimpang dua tingkat dari nilai aktual diberi bobot 2 - kesalahan prediksi yang menyimpang tiga tingkat dari nilai aktual diberi bobot 3 2. Mengalikan setiap unsur pada Tabel Ketepatan Klasifikasi yang dihasilkan dari metode SNB dan semi naive Bayesian dengan bobot pengali yang telah ditentukan pada tahap Menjumlahkan setiap unsur pada Tabel Ketepatan Klasifikasi yang telah dikalikan dengan bobot pengalinya. 4. Tingkat kesalahan klasifikasi diperoleh dengan membagi hasil yang diperoleh pada tahap 3 dengan tiga kali total amatan/objek pada Tabel Ketepatan Klasifikasi yang bersesuaian. Setelah melakukan tahapan di atas diperoleh tingkat kesalahan klasifikasi yang baru untuk setiap metode klasifikasi yang digunakan (SNB dan semi naive Bayesian). Tingkat kesalahan klasifikasi yang baru ini dapat dilihat pada Tabel
21 Tabel 19. Perbandingan Tingkat Kesalahan Klasifikasi SNB dan Semi Naive Bayesian dengan Bobot Pengali Metode Misclassification Rate Klasifikasi in-sample out-sample SNB 14.18% 18.31% BSE 13.95% 18.31% FSS 13.95% 15.96% BSEJ 10.64% 16.43% TAN 11.70% 17.37% Tabel 20. Tingkat Kesalahan Klasifikasi Semi Naive Bayesian menggunakan Indeks Asosiasi dengan Bobot Pengali Metode semi Misclassification Rate naive Bayesian in-sample out-sample deleting attributes 15.25% 20.19% joining attributes 12.17% 16.90% Tabel 19 menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan jenis kesalahan yang dihasilkan, tingkat kesalahan klasifikasi dari metode SNB dan semi naive Bayesian menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kesalahan klasifikasi yang tidak mempertimbangkan jenis kesalahan (Tabel 13). Namun informasi yang diperoleh masih sama, yaitu metode semi naive Bayesian efektif digunakan untuk meningkatkan akurasi dari metode simple naive Bayesian. Informasi tambahan yang bisa diperoleh adalah penghitungan tingkat kesalahan dengan mempertimbangkan jenis kesalahan mampu menunjukkan bahwa FSS lebih baik dari BSE dalam mengklasifikasikan nilai mutu Ujian Komprehensif. Selain itu juga terlihat bahwa tingkat kesalahan klasifikasi yang dihasilkan oleh BSEJ dan TAN tidak jauh berbeda. Tabel 20 juga menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan jenis kesalahan yang dihasilkan, tingkat kesalahan klasifikasi dari metode semi naive Bayesian menggunakan indeks asosiasi menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kesalahan klasifikasi yang tidak mempertimbangkan jenis kesalahan (Tabel 14). Perubahan tingkat kesalahan klasifikasi ini tidak mengubah hasil yang diperoleh, yaitu penggunaan indeks asosiasi dalam membangun model klasifikasi semi naive Bayesian tidak memberikan hasil sebaik penggunaan algoritma BSE, FSS, BSEJ, dan TAN. Terlihat bahwa deleting attributes tetap memiliki tingkat kesalahan klasifikasi yang lebih besar dari SNB. Selain menghitung tingkat kesalahan klasifikasi dengan mempertimbangkan jenis kesalahan, dihitung juga nilai korelasi antara prediksi nilai mutu Ujian Komprehensif dengan nilai mutu Ujian Komprehensif aktual yang dihasilkan oleh SNB dan semi naive Bayesian. Koefisien korelasi yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel Tabel 21. Koefisien Korelasi antara Prediksi dan Aktual dari SNB dan Semi Naive Bayesian Koefisien korelasi Metode Spearman s rho Klasifikasi in-sample out-sample SNB BSE FSS BSEJ TAN Tabel 22. Koefisien Korelasi antara Prediksi dan Aktual dari Semi Naive Bayesian Menggunakan Indeks Asosiasi Koefisien korelasi Metode semi Spearman s rho naive Bayesian in-sample out-sample deleting attributes joining attributes Dari Tabel 21 diketahui bahwa metode semi naive Bayesian yang menghasilkan korelasi paling tinggi antara prediksi dan aktual adalah TAN, baik untuk data in-sample maupun out-sample. Meskipun TAN bukanlah algoritma yang memiliki tingkat kesalahan klasifikasi terkecil dibandingkan algoritma lainnya (Tabel 19), namun jenis kesalahan yang dihasilkan TAN memiliki resiko kesalahan yang paling kecil (Tabel 11). Artinya, TAN memiliki peluang salah mengklasifikasikan nilai mutu Ujian Komprehensif (A menjadi C, B menjadi D, atau sebaliknya) yang paling kecil dibandingkan metode semi naive Bayesian lainnya. Sedangkan BSE merupakan metode semi naive Bayesian yang menghasilkan korelasi paling rendah antara prediksi dan aktual. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh pada Tabel 19, yaitu BSE memiliki tingkat kesalahan klasifikasi tertinggi dibandingkan dengan metode semi naive Bayesian lainnya, baik untuk data in-sample maupun out-sample. 12
HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode
nilai mutu beberapa mata kuliah pokok bidang Statistika, yaitu Metode Statistika I, Metode Statistika II, Teori Statistika I, Teori Statistika II, Perancangan Percobaan, dan Metode Penarikan Contoh. Metode
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN DENGAN METODE BAYESIAN NETWORK (Studi Kasus Produk Biskuit) ASEP KHOERUDIN
ANALISIS TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN DENGAN METODE BAYESIAN NETWORK (Studi Kasus Produk Biskuit) ASEP KHOERUDIN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPEMBAHASAN Deskripsi data Metode Peubah Respon
5 penggabungan beberapa kategori menjadi kategori yang lebih umum. Kategori yang baru terdiri atas lima kategori yaitu: 1 : sangat tidak suka 2 : tidak suka 3 : biasa saja 4 : suka 5 : sangat suka Metode
Lebih terperinciKAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G
KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI Oleh : SITI NURBAITI G14102022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK SITI
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM SISTEM MAYOR-MINOR PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA (S1) INSTITUT PERTANIAN BOGOR DICKY PRATAMA YENDRA
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM SISTEM MAYOR-MINOR PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA (S1) INSTITUT PERTANIAN BOGOR DICKY PRATAMA YENDRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciANALISIS KORELASI KANONIK ANTARA CURAH HUJAN GCM DAN CURAH HUJAN DI INDRAMAYU. Oleh : Heru Novriyadi G
ANALISIS KORELASI KANONIK ANTARA CURAH HUJAN GCM DAN CURAH HUJAN DI INDRAMAYU Oleh : Heru Novriyadi G4004 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA TREE AUGMENTED NAIVE BAYESIAN PADA PENENTUAN PEUBAH PENTING PINGKAN AWALIA
PENERAPAN ALGORITMA TREE AUGMENTED NAIVE BAYESIAN PADA PENENTUAN PEUBAH PENTING PINGKAN AWALIA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG Oleh: RINA MULYANI A14301039 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI
PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 RINGKASAN ALIFTA DIAH AYU RETNANI.
Lebih terperinciPENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI
PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMANTAUAN PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAGUS AULIA RAHMAN
MANAJEMEN PEMANTAUAN PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAGUS AULIA RAHMAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 MANAJEMEN
Lebih terperinciPENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN
PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H
FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009
Lebih terperinciSTUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI
STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciESTIMASI NILAI TPW (TOTAL PRECIPITABLE WATER) DI ATAS DAERAH PADANG DAN BIAK BERDASARKAN HASIL ANALISIS DATA RADIOSONDE IRE PRATIWI
ESTIMASI NILAI TPW (TOTAL PRECIPITABLE WATER) DI ATAS DAERAH PADANG DAN BIAK BERDASARKAN HASIL ANALISIS DATA RADIOSONDE IRE PRATIWI DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G
PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinci: DWI ENDANG PUSPITASARI H
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PELAKSANA ADMINISTRASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : DWI ENDANG PUSPITASARI H24051522 DEPARTEMEN
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM
PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK DISTRIBUSI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H14103098 DEPERTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciARI SUPRIYATNA A
ANALISIS INTEGRASI PASAR JAGUNG DUNIA DENGAN PASAR JAGUNG DAN DAGING AYAM RAS DOMESTIK, SERTA PENGARUH TARIF IMPOR JAGUNG DAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA Oleh: ARI SUPRIYATNA A14303050 PROGRAM STUDI EKONOMI
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciAPLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR
APLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR ELISA 082407018 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Tree Augmented Naive Bayesian pada Penentuan Peubah Penting
Statistika, Vol. 11 No. 2, 13 114 Nopember 211 Penerapan Algoritma Tree Augmented Naive Bayesian pada Penentuan Peubah Penting Pingkan Awalia 1, Aji Hamim Wigena 2, Anang Kurnia 3 1Student of Statistics
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA OLEH DADAN HUDAYA H14103O74
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA OLEH DADAN HUDAYA H14103O74 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN DADAN HUDAYA.
Lebih terperinciOPTIMASI EFISIENSI TUNGKU SEKAM DENGAN VARIASI LUBANG UTAMA PADA BADAN KOMPOR RIFKI MAULANA
OPTIMASI EFISIENSI TUNGKU SEKAM DENGAN VARIASI LUBANG UTAMA PADA BADAN KOMPOR RIFKI MAULANA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK RIFKI MAULANA.
Lebih terperinciANALISIS PERIODISITAS SUHU DAN TEKANAN PARAS MUKA LAUT DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN AKTIVITAS MATAHARI R. HIKMAT KURNIAWAN
ANALISIS PERIODISITAS SUHU DAN TEKANAN PARAS MUKA LAUT DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN AKTIVITAS MATAHARI R. HIKMAT KURNIAWAN DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H
1 ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H24051975 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL FINITE LENGTH LINE SOURCE UNTUK MENDUGA KONSENTRASI POLUTAN DARI SUMBER GARIS (STUDI KASUS: JL. M.H. THAMRIN, DKI JAKARTA)
PENERAPAN MODEL FINITE LENGTH LINE SOURCE UNTUK MENDUGA KONSENTRASI POLUTAN DARI SUMBER GARIS (STUDI KASUS: JL. M.H. THAMRIN, DKI JAKARTA) EKO SUPRIYADI DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciANALISIS DAN STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA IPB TERHADAP PENYELENGGARAAN AKADEMIK AMALIA KHAIRATI
ANALISIS DAN STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA IPB TERHADAP PENYELENGGARAAN AKADEMIK AMALIA KHAIRATI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciESTIMASI MANFAAT AGROEKOLOGI TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DWI MARYATI
ESTIMASI MANFAAT AGROEKOLOGI TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DWI MARYATI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pleurotus spp. PADA MEDIA SERBUK GERGAJIAN KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) ALWIAH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pleurotus spp. PADA MEDIA SERBUK GERGAJIAN KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) ALWIAH DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN
Lebih terperinci(Studi kasus : Taman Nasional Lore-Lindu, Sulawesi Tengah) MOCHAMMAD TAUFIQURROCHMAN ABDUL AZIZ ZEIN
PENYERAPAN RADIASI MATAHARI OLEH KANOPI HUTAN ALAM : KORELASI ANTARA PENGUKURAN DAN INDEKS VEGETASI (Studi kasus : Taman Nasional Lore-Lindu, Sulawesi Tengah) MOCHAMMAD TAUFIQURROCHMAN ABDUL AZIZ ZEIN
Lebih terperinciPOLA PEMBERIAN SUSU FORMULA DAN KONSUMSI ZAT GIZI ANAK USIA DI BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) PADA KELUARGA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA.
POLA PEMBERIAN SUSU FORMULA DAN KONSUMSI ZAT GIZI ANAK USIA DI BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) PADA KELUARGA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA Djuwita Andini PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN KERJA PRODUKTIF PT X TBK UNIT BISNIS BOGOR. Oleh : NINDYA MAYANGDARANI H
ANALISIS HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN KERJA PRODUKTIF PT X TBK UNIT BISNIS BOGOR Oleh : NINDYA MAYANGDARANI H24053960 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA
ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciKLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti
Jurnal Dinamika, September 2016, halaman 34-41 P-ISSN: 2087 7889 E-ISSN: 2503 4863 Vol. 07. No.2 KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION
Lebih terperinciANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA
ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciMETODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE
METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN
Lebih terperinciPENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) RIKA KURNIA
PENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) RIKA KURNIA DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Lebih terperinciANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN
ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI
PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciARTANTI YULAIKA IRIANI A
DISTRIBUSI KEPEMILIKAN LAHAN PERTANIAN DAN SISTEM TENURIAL DI DESA-KOTA (Kasus Desa Cibatok 1, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) ARTANTI YULAIKA IRIANI A14204004 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciFUZZY ELMAN RECURRENT NEURAL NETWORK DALAM PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DI INDONESIA DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR SKRIPSI
FUZZY ELMAN RECURRENT NEURAL NETWORK DALAM PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DI INDONESIA DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H
PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
TUGAS AKHIR Optimalisasi Penjadwalan Waktu Pada Proyek Perancangan Pembuatan Truk Tipe 2528 di Gedung Commercial Vehicle PT. Mercedes-Benz Indonesia Dengan Metode CPM dan PERT Diajukan guna melengkapi
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENAKAR HUJAN DI BERBAGAI KETINGGIAN POSISI PEMASANGAN DAN UKURAN DIAMETER MULUT PENAMPANG FITRI YASMIN
PERBANDINGAN PENAKAR HUJAN DI BERBAGAI KETINGGIAN POSISI PEMASANGAN DAN UKURAN DIAMETER MULUT PENAMPANG FITRI YASMIN DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciPENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN KENYAMANAN DI WILAYAH PENGEMBANGAN TEGALLEGA, KOTA BANDUNG
PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN KENYAMANAN DI WILAYAH PENGEMBANGAN TEGALLEGA, KOTA BANDUNG DIAR ERSTANTYO DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN
ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET DENGAN BANTUAN MODEL PROGRAM SIMULASI KOMPUTER (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.) Oleh Dwi Andini
Lebih terperinciPROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir)
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN 2005-2010 (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir) DINA SUSANTI SIHOMBING 092407043 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H
ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR Oleh : DEWI MEGAWATI H24052301 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk. Oleh ARIS HARYANA H
ANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk Oleh ARIS HARYANA H24076018 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS
Lebih terperinciSIFAT FISIS MEKANIS PANEL SANDWICH DARI TIGA JENIS BAMBU FEBRIYANI
SIFAT FISIS MEKANIS PANEL SANDWICH DARI TIGA JENIS BAMBU FEBRIYANI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN Febriyani. E24104030. Sifat Fisis Mekanis Panel Sandwich
Lebih terperinciKELAYAKAN PENGUSAHAAN JARAK PAGAR PADA KEBUN INDUK JARAK PAGAR PAKUWON, SUKABUMI JAWA BARAT. Oleh : DIAH KUSUMAYANTI A
KELAYAKAN PENGUSAHAAN JARAK PAGAR PADA KEBUN INDUK JARAK PAGAR PAKUWON, SUKABUMI JAWA BARAT Oleh : DIAH KUSUMAYANTI A14104010 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI DAN MENGURANGI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PEMERINTAH ACEH OLEH AGUS NAUFAL H
PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI DAN MENGURANGI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PEMERINTAH ACEH OLEH AGUS NAUFAL H14052333 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinci(STUDI. Oleh : PROGRAM SEKOLAH
DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU (STUDI KASUS : PT. GMF AEROASIA) Oleh : Muhammad Anas Samad PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNISS SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN OLEH ACHMAD SOBARI H
ANALISIS KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2000-2008 OLEH ACHMAD SOBARI H14094015 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN ACHMAD
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI POTONGAN GAJI GURU DAN PEGAWAI PADA SD NEGERI MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR WILDA YULIANUN SIREGAR
SISTEM INFORMASI POTONGAN GAJI GURU DAN PEGAWAI PADA SD NEGERI 060826 MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR WILDA YULIANUN SIREGAR 092406112 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR
63 PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR KARTIKA WANDINI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciUJI SIEGEL TUKEY TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF (PILEG) DAN PEMILU PRESIDEN (PILPRES) TAHUN 2009
UJI SIEGEL TUKEY TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF (PILEG) DAN PEMILU PRESIDEN (PILPRES) TAHUN 2009 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh : Khairul Alim
HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR DAN PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS III BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas
Lebih terperinciMODEL REGRESI LOGISTIK UNTUK KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI NOSOKOMIAL ANTON
MODEL REGRESI LOGISTIK UNTUK KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI NOSOKOMIAL ANTON DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 Untuk Mama dan Andri Aku tahu
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK
PERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK (Kasus : Perokok Aktif di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kotamadya Jakarta Selatan) Oleh DYAH ISTYAWATI A 14202002 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI
Lebih terperinciREGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI
REGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRAK
Lebih terperinciUJI DAN APLIKASI KOMPUTASI PARALEL PADA JARINGAN SYARAF PROBABILISTIK (PNN) UNTUK PROSES KLASIFIKASI MUTU BUAH TOMAT SEGAR
UJI DAN APLIKASI KOMPUTASI PARALEL PADA JARINGAN SYARAF PROBABILISTIK (PNN) UNTUK PROSES KLASIFIKASI MUTU BUAH TOMAT SEGAR oleh: MOH. KHAWARIZMIE ALIM F14101030 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU (Studi Kasus UKM Hunter, Depok) Oleh EDI WINARTO H
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU (Studi Kasus UKM Hunter, Depok) Oleh EDI WINARTO H24053894 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Edi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciSemakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995).
3 fungsi diskriminan cukup untuk memisahkan k buah kelompok. Karena fungsi-fungsi diskriminan tidak saling berkorelasi, maka komponen aditif dari V masing-masing didekati dengan khi-kuadrat dengan V j
Lebih terperinciMajalah Dinding dan Tindakan Berkreasi
Majalah Dinding dan Tindakan Berkreasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah Dinding terhadap Tindakan Berkreasi Siswa di SMP Negeri 9 Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK MEGA TBK KANTOR CABANG PONDOK INDAH SKRIPSI NIM :
HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK MEGA TBK KANTOR CABANG PONDOK INDAH SKRIPSI Nama : Shinta NIM : 43108110163 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 i HUBUNGAN
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI
PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR PADA HIPERMARKET (KASUS DI GIANT HYPERMARKET, MEGA BEKASI HYPERMALL, KOTA BEKASI)
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR PADA HIPERMARKET (KASUS DI GIANT HYPERMARKET, MEGA BEKASI HYPERMALL, KOTA BEKASI) A N N I S A SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TOTAL ASET BANK SYARIAH DI INDONESIA OLEH LATTI INDIRANI H
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TOTAL ASET BANK SYARIAH DI INDONESIA OLEH LATTI INDIRANI H14101089 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMPETENSI TEORI K3 DAN MOTIVASI MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN SIKAP SISWA DALAM PENERAPAN K3 PADA PRAKTIK PENGELASAN SKRIPSI
HUBUNGAN KOMPETENSI TEORI K3 DAN MOTIVASI MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN SIKAP SISWA DALAM PENERAPAN K3 PADA PRAKTIK PENGELASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR)
ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) Oleh BHASKARA KUSEN H24101135 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H
ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H14101038 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Lebih terperinciMETODE CART DAN CHAID UNTUK PENGKLASIFIKASIAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER
1 METODE CART DAN CHAID UNTUK PENGKLASIFIKASIAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI Oleh Ida Rahmawati NIM 071810101073 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciINTRODUKSI DAN PERSENTASE IKAN YANG MEMBAWA GEN GH Growth Hormone IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA IKAN LELE DUMBO Clarias sp.
INTRODUKSI DAN PERSENTASE IKAN YANG MEMBAWA GEN GH Growth Hormone IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA IKAN LELE DUMBO Clarias sp. GENERASI F0 BAMBANG KUSMAYADI GUNAWAN SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA
PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Lebih terperinciANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI
ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI 062407005 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciRINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO
RINGKASAN ISVENTINA. H14102124. Analisis Dampak Peningkatan Ekspor Karet Alam Terhadap Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Analisis Input-Output. Di bawah bimbingan DJONI HARTONO. Indonesia merupakan
Lebih terperinciKAJIAN SIFAT-SIFAT BENTONIT ASAL SUKABUMI DAN UPAYA MENGUBAHNUA MENJADI Na-BENTONIT. Oleh : AGUS DWIYONO A
KAJIAN SIFAT-SIFAT BENTONIT ASAL SUKABUMI DAN UPAYA MENGUBAHNUA MENJADI Na-BENTONIT Oleh : AGUS DWIYONO A 28.0499 JZTRUSAN TANAN FAKULTAS PERTANUN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995 RINGKASAN AGUS DWIYONO.
Lebih terperinciKAJIAN SIFAT-SIFAT BENTONIT ASAL SUKABUMI DAN UPAYA MENGUBAHNUA MENJADI Na-BENTONIT. Oleh : AGUS DWIYONO A
KAJIAN SIFAT-SIFAT BENTONIT ASAL SUKABUMI DAN UPAYA MENGUBAHNUA MENJADI Na-BENTONIT Oleh : AGUS DWIYONO A 28.0499 JZTRUSAN TANAN FAKULTAS PERTANUN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995 RINGKASAN AGUS DWIYONO.
Lebih terperinciUKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan mahasiswa baru merupakan proses yang selalu dilakukan setiap tahunnya oleh Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (UKDW). Mahasiswa baru merupakan mahasiswa
Lebih terperinciPOHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB
Forum Statistika dan Komputasi, April 2005, p: 15 21 ISSN : 08538115 Vol. 10 No. 1 POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB Ida Mariati H. 1),
Lebih terperinciANALISIS VOLATILITAS HARGA BUAH-BUAHAN INDONESIA (KASUS PASAR INDUK KRAMAT JATI JAKARTA) OLEH BAYU SASONO AJI H
ANALISIS VOLATILITAS HARGA BUAH-BUAHAN INDONESIA (KASUS PASAR INDUK KRAMAT JATI JAKARTA) OLEH BAYU SASONO AJI H14052004 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL OLEH DISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI MUSTAFA KEMAL RAMBE
KAJIAN TENTANG PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL OLEH DISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI MUSTAFA KEMAL RAMBE 090823073 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciANALISIS SUDUT DATANG RADIASI MATAHARI PADA ATAP GELOMBANG DAN PENDUGAAN TEMPERATUR UDARA DALAM GREENHOUSE
ANALISIS SUDUT DATANG RADIASI MATAHARI PADA ATAP GELOMBANG DAN PENDUGAAN TEMPERATUR UDARA DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN PRINSIP PINDAH PANAS DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh : MURNIWATY F 14103131
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H
PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PARTISIPASI DAN LOYALITAS ANGGOTA PADA KELOMPOK TANI HURIP DENGAN PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION
ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI DAN LOYALITAS ANGGOTA PADA KELOMPOK TANI HURIP DENGAN PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH /PAR (Kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H
ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
Lebih terperinciOPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR
OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR SKRIPSI MAULANA YUSUP H34066080 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT SERANGAN WERENG BATANG COKLAT
ANALISIS TINGKAT SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.) BERDASARKAN FAKTOR IKLIM (Studi Kasus : 10 Kabupaten Endemik di Provinsi Jawa Barat) SYAHRU ROMADHON G24103044 DEPARTEMEN GEOFISIKA
Lebih terperinciMoch Yanwar MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA DESAIN SKRIPSI
Moch Yanwar MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA DESAIN SKRIPSI DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : PEMBIMBING I Dra.Hj.Sunarsih,M.Pd NIP.
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP), BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP), BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) EPI RATRI ZUWITA PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH
Lebih terperinciFISIKO- KIMIA MINYAK BIJI KARET
OPTIMASI PENGEMPAAN BIJI KARET dan SIFAT FISIKO- UNTUK PENYAMAKAN KULIT KIMIA MINYAK BIJI KARET (Hevea brasiliensis) Muhammad Idham Aliem DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TOMAT BANDUNG DI SUPERMARKET SUPER INDO MUARA KARANG JAKARTA UTARA SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TOMAT BANDUNG DI SUPERMARKET SUPER INDO MUARA KARANG JAKARTA UTARA SKRIPSI Oleh: ARIEF FERRY YANTO A14105515 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciPEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA
PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 RINGKASAN TENDI
Lebih terperinciPENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G
PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G64103020 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinci