PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN TAHUN KEDUA KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT FAJAR TERBIT ABADI, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi

1 Lampiran Surat No 135.1/EQ.S/III/2015, tanggal 10 Maret 2015 PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN TAHUN KEDUA KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT FAJAR TERBIT ABADI, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Identitas LV-LK I. Nama LV-LK PT. EQUALITY INDONESIA Alamat Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor Telp. (0251) Fax. (0251) Website Identitas Auditee II. NamaIUI PT FAJARTERBIT ABADI Nomor IUI 530/022/IUI/IX/2008 Tanggal 23 September 2008 Kapasitas Produksi M³/tahun Bidang Usaha Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan Alamat Jl. Brigjen Sudiarto No. 571 Pedurungan Kidul Kec. Pedurungan, Kota Semarang Jawa Tengah Waktu Pelaksanaan 9 10 Februari 2015 Hasil Penilaian NILIA AKHIR PENILIKAN KEDUA MENDAPAT PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG DIBERIKAN KEPADA PT FAJAR TERBIT ABADI DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO /EQC- VLK/III/2014 MENJADI NO /EQC-VLK/III/2015 YANG BERLAKU SAMPAI DENGAN 19 MARET Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 10 Maret 2015 PT. EQUALITY INDONESIA Ucep Sucitra, A.Md Manager Sub. Div S-LK Industri

2 Menimbang SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Nomor 028/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/III/2015 TENTANG LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUI PT FAJARTERBIT ABADI DI KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI NO. 530/022/IUI/IX/2008 TANGGAL 23 SEPTEMBER 2008 DENGAN KAPASITAS PRODUKSI M³/TAHUN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang telah diterbitkan sebelumnya; b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaksanakan penilikan pada tanggal 09 sampai dengan tanggal 10 Februari 2015 dan melaporkan hasil Penilikan pada PT FAJARTERBIT ABADI sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 017/EQI- F090 tanggal 27 Februari 2015; c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar Rekomendasi Nomor 016/EQI-F037 tanggal 27 Februari 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 016.1/EQI-F039 tanggal 3 Maret 2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan; d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut tanggal 3 Maret 2015 menunjukkan PT FAJARTERBIT ABADI telah seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014, PT FAJARTERBIT ABADI telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK); e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor 004/EQC- KEP.Cert/Rev-Ind/III/2014 tanggal 7 Maret 2014 perlu dilakukan penyesuaian. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 dan Nomor 16; 4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window; 5. SNI ISO/IEC Tentang Penilaian Kesesuaian Persyaratan untuk Lembaga sertifikasi produk, proses dan jasa; 6. Pedoman KAN Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk; Halaman 1 dari 4

3 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN 7. ISO/IEC Guide Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party Certification Systems 8. SNI ISO/IEC tentang Penilaian Kesesuaian Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa; 9. ISO/IEC (SNI ISO/IEC ) Panduan Audit Sistem Manajemen (Guidelines for Auditing Management Systems); 10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak; 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam; 12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri; 13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 tanggal 27 Juni 2014; 14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan; 15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda V-Legal; 16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu; 17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window; 19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24 Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan; 20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal; 21. DPLS 14 Rev.0 Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dan perubahannya; 22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor LVLK-006- IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide General requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI); 23. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal; 24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK); Halaman 2 dari 4

4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN 25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia. Memperhatikan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor 053/EQI-F065/I/2013 tanggal 17 Januari Menetapkan MEMUTUSKAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S -LK) PADA PEMEGANG IUI PT FAJARTERBIT ABADI DI KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI NO. 530/022/IUI/IX/2008 TANGGAL 23 SEPTEMBER 2008 DENGAN KAPASITAS PRODUKSI M³/TAHUN PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN PT FAJARTERBIT ABADI (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat Nomor 038.1/EQC-VLK/III/2014 dinyatakan LULUS karena seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor 038.1/EQC-VLK/III/2014 menjadi Nomor 038.2/EQC-VLK/III/2015. Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai dengan tanggal 19 Maret 2016 selama Pemegang Sertifikat tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember Sertifikat dan Logo Sertifikasi yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi sebagaimana Panduan Layanan Sistem yang diterbitkan. Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat. Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat. PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan (surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus). Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan. Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan ; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja Pemegang Sertifikat; Halaman 3 dari 4

5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN b. Ketidaksesuaian terhadap pemenuhan standar verifikasi LK yang dilakukan oleh Auditee berdasarkan keluhan yang disampaikan PI; c. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku; d. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum KELIMA; e. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan; f. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya. KESEPULUH Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak). KESEBELAS Sertifikat dapat dicabut apabila a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3 (tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat; b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal; c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau izin usahanya dicabut. d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak). KEDUABELAS Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Bogor Pada Tanggal 3 Maret 2015 PT EQUALITY Indonesia Ir. Agustri Warsono Direktur Utama Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth 1. Direktur Utama PT FAJARTERBIT ABADI di Semarang; 2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta. 3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan. Halaman 4 dari 4

6 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU NOMOR 038.2/EQC-VLK/III/2015 DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUI PT FAJARTERBIT ABADI SK IUI 530/022/IUI/IX/2008 TANGGAL 23 September 2008 JENIS USAHA Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan PRODUK Moulding dan Komponen Bahan Bangunan LUAS/KAPASITAS M³/Tahun LOKASI KABUPATEN/KOTA Semarang ALAMAT Jl. Brigjend Sudiarto No. 571 Kelurahan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah Telp (024) , ; Fax (024) , VERIFIKASI LEGALITAS KAYU TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (LV-LK) PT EQUALITY INDONESIA DINYATAKAN STANDARD VERIFIKASI LEGALITAS KAYU Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, Lampiran 2.5. DENGAN PREDIKAT L U L U S DITETAPKAN DI BOGOR TANGGAL 20 MARET 2013 BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 19 MARET 2016 TANGGAL REVISI 3 MARET 2015 PT EQUALITY INDONESIA Jalan Raya Sukaraja Nomor. 72 Bogor Telp (0251) ; Fax (0251) Website http// eq@equalityindonesia.com Ir. AGUSTRI WARSONO Direktur Utama EQI-F /

7 RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK a. Nama Lembaga PT EQUALITY Indonesia b. Nomor Akreditasi LVLK-006-IDN c. Alamat Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kelurahan/Kecamatan Sukaraja Bogor d. Nomor Telepon Nomor Faks , e. Direktur Ir. Agustri Warsono f. Standar P.14/VI-BPPHH/2014 Jo. P.1/VI-BPPHH/2015 P.95/Menhut-II/2014 g. Tim Audit 1. Ucep Sucitra, A.Md (Lead Auditor) 2. Bagus Edhianto, Ir (Auditor) h. Tim Pengambil Keputusan 1. Ir. Agustri Warsono 2. Amin Muchakim, S.Hut (2) Identitas Auditee a. Nama Pemegang IUI PT FAJARTERBIT ABADI b. Nomor & Tanggal SK 530/022/IUI/IX/2008, tanggal 23 September 2008 c. Kapasitas M3/Tahun d. Alamat kantor Jl Brigjen Sudiarto no 571 Pedurungan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah e. Nomor telepon Nomor Fax (024) , Fax (021) , f. Pengurus - Komisaris Nyonya Ince Melianan. - Direktur Utama Tuan Jonathan Wijaya Saputra. - Direktur Nyonya Luciana Kosasih Saputra EQI-F / Halaman 1 dari 11

8 (3) Ringkasan Tahapan Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Konsultasi Publik (bila Tidak ada - dibutuhkan) Pertemuan Pembukaan Tanggal 9 Februari 2015 di Pertemuan dilaksanakan di. ruang ruang rapat PT Fajarterbit rapat PT Fajarterbit Abadi Jln Abdai - Semarang Brigjen Sudiarto No 571 Semarang. Agenda Rapat Pembukaan yaitu Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi, menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan. Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP. Verifikasi Dokumen dan Tanggal 9-10 Februari Tim Audit menghimpun, Observasi Lapangan 2015 mempelajari data dan dokumen Kantor dan pabrik PT dan menggunakan kriteria dan Fajarterbit Abdai - indikator pada Lampiran 2.5, Semarang, Observasi di Peraturan Jenderal Bina Usaha Gudang bahan baku. Kehutanan Nomor P.14/VI- BPPHH/2014. Pabrik Pengolahan dan Gudang barang jadi Untuk menguji kebenaran data, tim Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI- BPPHH/2014. Pertemuan Penutupan Tanggal 10 Februari 2015 di Menyampaikan ucapan terima ruang rapat PT Fajarterbit kasih kepada PT Fajarterbit Abadi Abdai - Semarang atas kerjasamanya selama verifikasi. Menyampaikan daftar periksa VLK Pertemuan penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP Pengambilan Keputusan Tanggal, 3 Maret di Rapat pengambilan keputusan Ruang Meeting PT EQUALITY Indonesia. meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia. EQI-F / Halaman 2 dari 11

9 (4) Resume Hasil Penilaian Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi P.1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah. K.1.1.Unit usaha dalam bentuk a. Industri memiliki izin yang sah, dan b. Eksportir produkolahan memiliki izin yangs ah K.1.2.Importir kayu dan produk kayu K.1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok Indikator Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah 1. Verifier a Berdasarkan hasil verifikasi terhadap ketersediaan dokumen akta Auditee konsisten dapat menunjukan Akte pendirian perusahaan dokumen akta pendirian dari Notaris. Subiyanto dan/atau perubahan terakhir. Putro SH dengan nomor akta 192 tanggal 24 April 1990, kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik ndonesia Direktorat Jendral Hukum dan Perundang Undangan Nomor C HT Tahun 1994 tertanggal 27 April 1994 serta. Akta perubahan Notaris Subiyanto Putro, SH., MKn dengan Akta No. 7 tanggal 8 Desember 2011 dengan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU AH Tahun 2012 tanggal 16 Januari Dengan demikian kepemilikan dokumen Akta tidak mengalami perubahan lagi, atau sama seperti ketika diverifikasi pada kegiatan penilikan pertama. 2. Verifier b Berdasarkan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen SIUP, Auditee masih konsisten dan Surat Izin Usaha Perdagangan dapat menunjukan dokumen Surat Izin Usaha (SIUP) atau Izin Perdagangan Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan oleh yang tercantum dalam izin Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini Badan industri Pelayanan Perizinan Terpadu, dengan Nomor 517/697/11.01/PK/III/2011, tanggal 2 Maret dan masih berlaku tanggal 2 Maret Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan. 3. Verifier c Hasil verifikasi terhadap dokumen Surat Izin Gangguan (HO) yang dimiliki oleh auditee, dokumen Izin HO (izin gangguan lingkungan Izin Gangguan yang dimiliki Auditee sedang dalam sekitar industri) proses penyelesaian perpanjangan karena habis masa berlakunya. Auditee sudah mengurus perpanjangan dokumen HO, hal ini dibuktikan dengan Tanda Bukti Pendaftaran dengan nomor pendaftaran , Tanggal 22 Januari No Agenda 517/36/BPPT/HO/I/2015. Alamat Jl Brigjen Sudiarto no 571 Semarang. Pemiliki Jonathan Wijaya Saputra. Instansi penerbit Pemerintah Kota Semarang Cq Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. 4. Verifier d Berdasarkan hasil Verifikasi terhadap Dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Auditee masih Tanda Daftar Perusahaan (TDP) EQI-F / Halaman 3 dari 11

10 konsisten dan dapat menunjukan Dokumen tersebut. Dokumen TDP Auditee adalah dengan nomor , tanggal 3 Februari 2014, masa berlaku sampai dengan tanggal 2 Maret Penerbitan dokumen TDP Auditee mengacu pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Dengan demikian dokumen TDP yang dimiliki Auditee tidak mengalami perubahan tetapi telah mengalami perpanjangan 5. Verifier e Setelah dilakukan verifikasi terhadap dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) NPWP auditee, dan dicocokan dengan dokumen perizinan lainnya termasuk dokumen SKT dan PKP telah sesuai dengan peraturan yang berlaku khususnya perpajakan. 6. Verifier f Auditee telah menyusun Pelaksanaan pengelolaan lingkungan pada tahun 2008 berupa dokumen Dokumen lingkungan hidup DPPL. Untuk laporan pengelolaan lingkungan yang (AMDAL/UKL UPL/SPPL/ dilakukan oleh Auditee periode Juli Desember DPLH/SIL/DELH/ dokumen 2014 telah tersedia, laporan/ catatan pengelolaan lingkungan hidup lain yang dan pemantauan lingkungan sesuai/ merujuk pada setara). catatan temuan penting. Dengan demikian pelaporan pengelolaan lingkungan sekitar pabrik telah disusun oleh Auditee untuk tahun Verifier g Verifikasi terhadap dokumen perizinan yaitu Izin Usaha Industri (IUI) auditee merupakan perusahaa n IUIPHHK atau Izin Usaha Industri Perseroan Untuk dokumen Izin Usaha Industri (IUI) (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT). yang dimiliki oleh PT Fajarterbit Abadi dikeluarkan oleh/berdasarkan Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) dengan Nomor 530/022/IUI/IX/2008 tanggal 23 September 2008., tentang pemberian Izin Usaha Industri, yang ditandatangani oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kota Semarang, dan data informasi dalam dokumen tersebut menunjukan adanya kesesuaian dengan bidang usahanya serta keberadaannya telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 8. Verifier h Auditee adalah industri Kayu Olahan Lanjutan Rencana Pemenuhan Bahan Baku dimana bahan bakunya bukan berupa kayu bulat, Industri (RPBBI) untuk (IUIPHHK). dengan demikian tidak terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri ( RPBBI) untuk IUIPHHK, sehingga verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memilikiizin sah,berupa eksportir produsen 9. Verifier Hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan Berstatus Eksportir Terdaftar keabsahan dokumen ETPIK yang telah dimiliki Produk Industri Kehutanan Auditee. Dokumen ETPIK Auditee dengan nomor (ETPIK). 02.ET , tanggal 6 Maret 2014 Yang diterbitkan oleh a.n. Menteri Perdagangan Koordinator dan Pelaksana Unit Pelayanan Perdagangan dan berlaku sampai dengan tanggal 9 Maret 2018 Indikator Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. EQI-F / Halaman 4 dari 11

11 10. Verifier Dokumen pengakuan/pengenal sebagai importir. Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) 11. Verifier Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Panduan/pedoman/ impor dengan demikian verifier tersebut tidak prosedur pelaksanaan dan bukti diterapkan. pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importir Indikator Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok 12. Verifier Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok, Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok P.2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya. K.2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya Indikator Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. 13. Verifier a. Auditee merupakan perusahaan industri moulding dan komponen bahan bangunan dari kayu. Untuk Kontrak suplai bahan baku memenuhi kebutuhan produksi, auditee dan/atau dokumen jual beli memperoleh bahan baku kayu gergajian dengan cara pembelian eceran atau beli putus dari pemasok seperti pedagang eceran dan industri penggergajian yang ada di sekitar Semarang Seluruh transaksi atau pembelian kayu gergajian telah dilengkapi dengan surat jalan dan kwitansi pembayaran tunai sebagai bukti pembayaran serta telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan berupa FA-KO dan DKO pada setiap pengiriman bahan baku dari pemasok ke auditee 14. Verifier b. Bahan baku yang diterima oleh auditee bukan Berita Acara Pemeriksaan yang berupa kayu bulat dari hutan rakyat, dengan ditandatangani oleh petugas demikian verifier ini tidak diterapkan. kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. 15. Verifier c Seluruh penerimaan bahan baku kayu gergajian dilengkapi dengan berita acara serah terima sawn Berita acara serah terima kayu timber berupa surat jalan dari pemasok, kwitansi dan/atau bukti serah terima kayu pembayaran dan dilengkapi dengan dokumen selain kayu bulat dari hutan angkutan berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA - negara, dilengkapi dengan KO) dan Daftar Kayu Olahan (DKO) dokumen angkutan hasil hutan Setelah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya sesuai, yang sah maka kedua belah pihak menandatangani surat jalan EQI-F / Halaman 5 dari 11

12 16. Verifier d Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. dan auditee juga menandatangani bukti penerimaan bahan baku kayu olahan pada kolom penerima pada dokumen FA-KO sebagai sahnya serah terima barang atau bahan baku yang dikirim oleh pemasok dan diterima oleh auditee. Selanjutnya bukti berita serah terima tersebut menjadi dasar untuk pembayaran ke pemasok. Penerimaan bahan baku kayu yang diterima auditee, seluruhnya telah didukung dokumen angkutan kayu berupa dokumen FA-KO dan dilampiri dengan Daftar Kayu Olahan (DKO). Selama periode Maret November 2014 auditee telah menerima kayu gergajian sebanyak 96 set. Seluruh penerimaan bahan baku direkap dalam kartu stok barang dan menjadi dasar untuk Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu. Jumlah yang tercantum dalam dokumen angkutan yang diterima dalam suatu periode terdapat kesesuaian dengan jumlah penerimaan. 17. Verifier e Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan Nota dan Dokumen Keterangan pemasok bukan merupakan kayu bekas atau hasil (Berita Acara dari petugas bongkaran, dengan demikian verifier tersebut tidak kehutanan kabupaten/kota atau diterapkan. dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran,serta DKP 18. Verifier f Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan Dokumen angkutan berupa Nota pemasok bukan merupakan kayu limbah industri, untuk kayu limbah industri. 19. Verifier g Penerimaan bahan baku berupa kayu gergajian yang Dokumen S-LK / S-PHPL yang diterima oleh auditee, transaksi pembelian terjadi dimiliki pemasok dan/atau DKP pada periode Maret November 2014, sehingga dari pemasok. pemasok belum menggunakan dokumen S-LK maupun menerbitkan DKP pada setiap pengiriman bahan baku. Untuk mempersiapkan pemenuhan bahan baku dan kelengkapan dokumen lainnya untuk periode berikutnya, auditee telah menunjuk personil yang bertanggung jawab untuk memeriksa kelengkapan DKP berdasarkan surat tugas tanggal 02 Februari 2015 yang ditandatangani oleh Direktur 20. Verifier h Auditee adalah industri Lanjutan kayu olahan Dokumen pendukung RPBBI. dimana bahan bakunya bukan berupa kayu bulat, dengan demikian tidak terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri ( RPBBI) untuk IUIPHHK, sehingga verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah. 21. Verifier a Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku impor Pemberitahuan Impor Barang (PIB). 22. Verifier b Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian ada dokumen Bill Of Lading Bill of Lading (B/L) 23. Verifier c Auditee tidak melakukan impor bahan baku sehingga tidak memiliki Packing List Impor EQI-F / Halaman 6 dari 11

13 Packing List(P/L) 24. Verifier d Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian tidak memiliki invoice Invoice 25. Verifier e Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, Deklarasi impor 26. Verifier f Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, Rekomendasi impor 27. Verifier g Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan Bukti pembayaran bea masuk demikian tidak memilki tidak ada kewajiban (bila terkena bea masuk) membayar bea keluar. 28. Verifier h Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis demikian tidak ada bahan baku yang harus dicek untuk melihat cites kayu yang dibatasi perdagangannya. 29. Verifier i Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk Bukti penggunaan kayu impor kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu 30. Verifier a Berdasarkan verifikasi terhadap sistem administrasi Tally sheet penggunaan bahan produksi pada proses produksi di lapangan, Auditee baku dan hasil produksi. telah membuat dan melakukan sistem Adminitrasi antar bagian dalam kegiatan proses produksi dengan kata lain keberadaan Tally Sheet oleh Auditee sudah diterapkan, maka dapat disimpulkan bahwa bahan baku yang digunakan untuk proses produksi di Auditee dapat ditelusuri asal usulnya. 31. Verifier b Perhitungan rendemen dari data pemakaian bahan baku dan produk yang dihasilkan selama periode Laporan produksi hasil olahan. April Desember 2014 Dikarenakan terhitung bulan April hingga bulan Desember 2014 realisasi produksi hampir melebihi kapasitas produksi yang diizinkan untuk auditee, maka auditee tidak melakukan produksi lagi, sehingga bahan baku yang belum diolah oleh auditee dijual kembali (dijual lokal) sebanyak 44,7436 M 3. Dengan demikian total pemakaian bahan baku sampai dengan Desember 2014 sejumlah 1.806,2579 M 3 Berdasarkan standar Perdirjen BUK No 12/VI- BPPHH/2014, dimana untuk produk jenis kayu bentukan (moulding) yang berasal dari kayu gergajian randemennya 55 70%, untuk papan sambung % dan kayu laminasi %. 32. Verifier c Sesuai dengan dokumen Izin Usaha Industri (IUI) Produksi industri tidak melebihi yang dimiliki Auditee Nomor 530/022/ kapasitas produksi yang IUI/IX/2008, tanggal 23 September 2008, dimana diizinkan. kapasitas yang dizinkan sebesar M 3 /Tahun dengan jenis produksi berupa kayu olahan (moulding). Realisasi hasil produksi selama periode April Desember 2014 adalah 1286,4606 M 3. Namun berdasarkan ketentuan, auditee masih dalam batas toleransi hingga 30% dari kapasitas izin EQI-F / Halaman 7 dari 11

14 atau total kapasitas adalah M 3, dengan demikian realisasi produksi belum melebihi kapasitas terpasang jika dibandingkan dengan kapasitas izin yang dimiliki Auditee 33. Verifier d Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang sebagai bahan bakunya, dengan kayu lelang dipisahkan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. 34. Verifier e Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee telah Dokumen LMKB/ LMKBK dan membuat dan dapat menunjukan dokumen LMHHOK LMHHOK untuk periode Maret Desember Setelah dilakukan pemeriksaan, menunjukkan kebenaran laporan meliputi perhitungan stock, penambahan dan pengurangan dan terdapat kesesuaian dokumen laporan mutasi bahan baku maupun mutasi hasil olahan kayu dengan laporan hasil produksi dan dokumen pendukung lain pada periode yang sama yaitu bulan Maret - Desember Indikator Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). 35. Verifier a Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak Dokumen S - LK atau DKP melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, 36. Verifier b Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak Kontrak jasa pengolahan produk melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain) 37. Verifier c Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak Berita acara serah terima kayu melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, yang dijasakan 38. Verifier d Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak Ada pemisahan produk yang melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dijasakan pada perusahaan penyedia jasa 39. Verifier e Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak Adanya pendoku- mentasian melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, bahan baku, proses produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa P.3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi K.3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor Indikator Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. 40. Verifier Dokumen angkutan hasil hutan Auditee dalam melakukan penjualan domestik tidak memakai dokumen angkutan hasil hutan yang sah. yang sah. Indikator Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). EQI-F / Halaman 8 dari 11

15 41. Verifier a Produk hasil olahan kayu yang diekspor 42. Verifier b Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). 43. Verifier c Packing list (P/L). 44. Verifier d Invoice. 45. Verifier e Bill of Lading (B/L). 46. Verifier f Dokumen V Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal. 47. Verifier g Hasil verifikasi teknis ( Laporan Surveyor) untuk produk yang Hasil pemeriksaan Auditee dapat menunjukan laporan pemenuhan bahan baku dan laporan mutasi bahan baku dan hasil produksi untuk periode Februari 2014 Januari Tetapi realisasi produksi adalah April Desember 2014 Dengan demikian hasil produksi kertas yang dikirim/ekspor oleh Auditee dapat dipastikan merupakan hasil produksi sendiri. Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen Ekspor produk kayu olahan, Auditee menunjukan 58 dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang menyertai ekspor produk selama periode April Desember 2014, dengan volume btg 1.282,2222 M3 dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading). Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen ekspor produk kayu olahan, dokumen Packing List 58 dokumen P/L yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode April Desember Informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor. Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen Ekspor produk kayu olahan. Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Invoice yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode April Desember 2014, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor. Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen Ekspor produk kertas, Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Bill Of Lading yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode April Desember 2014, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Packing List). Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen Ekspor lainnya, Auditee telah menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal dalam pelaksanaan ekspor periode bulan April - Desember 2014, dengan realisasi peggunaan dokumen V-Legal sebanyak 58 lembar. Dokumen V-legal diterbitkan oleh PT Equality Indonesia LVLK-006-IDN. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 95/M- DAG/PER/XII/2014, tanggal 26 Desember 2014 pasal 12, hanya 5 (lima) pos tarif/hs code yang di EQI-F / Halaman 9 dari 11

16 wajib verifikasi teknis. wajibkan verifikasi teknis. Auditee adalah produsen yang seluruh produknya merupakan kayu olahan dan produknya wajib dilakukan verifikasi teknis. Produk hasil olahan yang diperoduksi Auditee memakai kode HS, 4407, 4409 dan Verifier h Produk kayu olahan yang tidak wajib membayar bea Bukti pembayaran bea keluar bila keluar. terkena bea keluar. 49. Verifier i Jenis bahan baku yang digunakan Auditee untuk produk kayu olahan adalah jenis kayu kelompok Dokumen lain yang relevan Meranti. (diantaranya CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya. Sesuai Arahan strategis konservasi spesies Nasioal di mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, jenis kayu yang diproses oleh Auditee tidak termasuk kedalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES Appendic I, II dan III. Berdasarkan Permenhut No 57/Menhut-II/2008. Indikator Implementasi Tanda V - Legal 50. Verifier Hasil pemeriksaan terhadap implementasi Perdirjen No P.14/VI-BPPHH/2015, tanggal 29 Desember Tanda V Legal yang dibubuhkan 2014 tentang penggunaan Tanda V Auditee telah sesuai ketentuan menerapkan pembubuhan tanda v-legal pada produk, tanda V-Legal dibubuhkan pada setiap packing/palet dengan ukuran dan bentuk tanda V- Legal telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku khususnya 7. Perdirjen No P.1/BPPHH-VI/2015. P.4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan. K.4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K.4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja Indikator Prosedur/ prosedur dan implementasi K Verifier a Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan prosedur K3, Auditee telah memiliki Pedoman / prosedur K3. standar operasional keselamatan kerja yang memuat prosedur Auditee juga telah menunjuk personil yang bertanggung jawab terhadap implementasi K3 yang dibuktikan berdasarkan Surat Keputusan Penetapan Personil Penanggung Jawab Implementasi Program K3 No.09/FTA/III/2014 yang ditandatangani oleh Bagian Personalia pada tanggal 15 Maret Verifier b Pemeriksaan terhadap ketersediaan dan peralatan Implementasi K3 K3, Auditee memiliki Alat Pemadam Api Ringan. Jumlah APAR yang dimiliki auditee sebanyak 2 unit APAR, jenis dry powder dengan berat 6 kg dan telah ditempatkan pada titik-titik lokasi yang mudah dijangkau. Berdasarkan tanggal kadaluwarsa, dari seluruh APAR yang dimiliki auditee masih dalam kondisi siap pakai, dan wajib diisi ulang pada tanggal 12 November Untuk Alat Pelindung Diri seperti masker dan sarung tangan setiap pegawai telah diberikan dan telah dipergunakan pada saat bekerja. EQI-F / Halaman 10 dari 11

17 53. Verifier c Catatan kecelakaan kerja Indikator Kebebasan berserikat bagi pekerja Dalam kurun waktu 12 bulan terakhir yaitu antara bulan Februari 2014 Januari 2015 dalam upaya menekan angka kecelakaan, auditee telah memiliki rekaman atau catatan kecelakaan kerja. Dimana dalam periode tersebut telah terjadi 8 kasus kecelakaan kerja yang bersifat ringan dimana 5 kasus diantaranya telah mendapat perawatan langsung di pabrik dengan pertolongan pertama yang tersedia pada Kotak P3K dan 3 kasus dirujuk ke Klinik 24 Jam yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Auditee. 54. Verifier Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. Auditee belum memiliki Serikat Pekerja, namun berdasarkan Surat Kebijakan yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2014 dengan Nomor 012/FTA/III/2014 yang ditandatangani oleh Direktur, menyatakan bahwa karyawan/karyawati diberikan kebebasan membentuk serikat pekerja di lingkungan kerja sesuai kaidah atau perjanjian kerja agar produktifitas kerja tetap terjaga. Indikator Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang. 55. Verifier Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Ketersediaan Dokumen KKB ketersediaan dokumen KKB atau PP, Auditee telah atau PP yang mengatur hak memiliki dokumen Perjanjian Kerja Waktu. Dokumen hak pekerja. Perjanjian tersebut berisi 10 pasal yang menjelaskan hak dan kewajiban antara pegawai dan manajemen. Berdasarkan surat No. 05/FTA- TK/XII/2012 tangal 03 Desember 2012 yang ditandatangani oleh Manajer Personalia, dokumen Perjanjian telah didaftarkan dan telah tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang.dengan bukti pencatatan No. 560/5308/2012 tanggal 19 Desember 2012 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang. Indikator Tidak mempekerjakan anak dibawah umur (diluar ketentuan) 56. Verifier Pekerja yang masih dibawah umur Hasil pemeriksaan tehadap data tenaga kerja dari bagian personalia, data tenaga kerja sampai dengan bulan Januari 2015, tercatat 31 orang tenaga kerja yang terdiri dari 12 orang Pria dan 19 orang wanita. Dalam daftar tenaga kerja tidak tercatat usia pekerja dibawah umur, untuk tenaga yang paling muda adalah usia 20 tahun atau tahun kelahiran EQI-F / Halaman 11 dari 11