BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di SLB-B YRTRW yang terletak di Jalan Gumunggung, RT 01/II, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Alasan pemilihan sekolah tersebut sebagai tempat penelitian adalah sebagai berikut: a. Perbendaharaan kata bahasa Inggris anak tunarungu kelas VII di SLB-B YRTRW Surakarta rendah. b. Media permainan edukatif guess the picture belum pernah diterapkan sebagai media pembelajaran di SLB-B YRTRW Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga tahapan, yang meliputi: a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, penyusunan instrumen, perijinan, serta validitas dan reliabilitas instrumen, yang dilaksanakan pada bulan Desember sampai April. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi pengukuran pretest, treatment, dan posttest dilakukan bulan April. c. Tahap Penyelesaian Pada tahap penyelesain meliputi pengolahan data, penyimpulan, dan penyusunan laporan penelitian yang dilaksankan pada bulan April sampai Mei. 46

2 47 B. Desain Penelitian 1. Pengertian Arikunto (2013: 90) berpendapat, Desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan. Nurslam dalam Sujarweni (2014: 41) berpendapat bahwa, Desain Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa desain penelitian adalah sebuah rencana atau rancangan yang dibuat peneliti dalam melakukan penelitian untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan berperan sebagai pedoman penelitian. 2. Macam-Macam Desain Penelitian Pemilihan desain penelitian juga mempertimbangkan pendekatan penelitian yang digunakan menyelesaikan masalah penelitian. McMillan & Schumacher dalam Sukmadinata (2015: 53) berpendapat, memulai membedakannya antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode-metode penelitian eksperimental dan noneksperimental. Dalam penelitian kualitatif dibedakan antara kualitatif interaktif dengan noninteraktif. Pada penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif. Musfiqon (2015: 59) menyatakan bahwa, Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji secara kuantitatif. Pendapat lain dari Sukmadinata (2015: 53) menyatakan bahwa, Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Menurut Musfiqon (2015: 60-69) pengelompokan jenis penelitian kuantitatif yaitu:

3 a. Penelitian ekperimental Penelitian eksperimental adalah penelitian untuk menguji sebab akibat antarvariabel melalui langkah manipulasi, pengendalian, dan pengamatan. b. Penelitian noneksperimental 1) Penelitian dekriptif kuantitatif Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai gejala, fenomena, atau fakta yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, tanpa bermakasud menghubungkan atau membandingkan. 2) Penelitian komparatif Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan antara dua variabel atau lebih untuk dicari perbedaan atau kesamaannya. 3) Penelitian korelasional Penelitian korelasional adalah penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan mengukur koefisiensi atau signifikansi dengan menggunakan statistik. 4) Penelitian survei Penelitian survei merupakan penelitian ilmiah, karena dalam proses penelitian menggunakan langkah ilmiah dan mempertimbangkan kaidah ilmiah. 5) Penelitian ekpos fakto Penelitian ekpos fakto penelitian yang mencari hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan oleh peneliti. Pada penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan jenis penelitian eksperimental. Jenis penelitian eksperimen terbagi menjadi empat kelompok desain penelitian. Menurut Sugiyono (2014: ) yaitu: a. Pre-Experimental Design Pre-experimental design belum merupakan eksperimen sunguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Berikut tiga bentuk pre-experimental design yaitu: 1) One-shot Case Studi: suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. 2) One Group Pretest-Posttest: suatu kelompok diberi pretest sebelum perlakuan, selanjutnya diberi posttest. 3) Intec-Group Comparasion: suatu kelompok digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang 48

4 49 diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). b. True Experimental Design True Experimental design (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Berikut dua bentuk true experimental design yaitu: 1) Posttest Only Control Design: terdapat dua kelompok yang masingmasing dipilih secara random. Kelompok pertama untuk eksperimen (diberi perlakuan) dan kelompok yang lain untuk kontrol (yang tidak diberi perlakuan). 2) Pretest-Posttest Control Group Design: terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. c. Factorial Design Desain factorial merupakan modifikasi dari true experimental design, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). d. Quasi Experimental Design Quasi experimental merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Berikut dua bentuk quasi experimental design yaitu: 1) Time-Series Design: kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan.

5 50 2) Nonquivalent Control Group Design: terdapat dua kelompok yang dipilih secara tidak random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Desain Penelitian yang Digunakan Berhubungan dengan judul penelitian yang dilakukan bertujuan mengetahui pengaruh media permainan edukatif guess the picture terhadap perbendaharaan kata bahasa Inggris anak tunarungu kelas VII SLB-B YRTRW Surakarta. Maka desain yang digunakan pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah pre-experimental design. Bentuk Pre-Experimental Design ada beberapa macam. Menurut Sugiyono (2014: 110) yaitu, One Shot Case Study, One Group Pretest- Posttest Design, dan Intact-Group Comparison. Bentuk desain yang digunakan dalam penelitian yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Suryabrata (2014: 101) berpendapat, Dalam rancangan tersebut digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran (pretest), lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu (treatment), kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya (posttest). Senada dengan pendapat tersebut, Suwarto & Slamet (2007: 64) menyatakan bahwa, One Group Pretest-Posttest design yaitu sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu; pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara hasil pengukuran awal (T1) dengan hasil pengukuran akhir (T2). Alasan peneliti memilih bentuk desain tersebut karena eksperimen dilaksanakan pada satu kelompok pembanding. Maka menunjukkan hasil treatment dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Menurut Suryabrata (2014: 102) desain penelitian One Group Pretest-Posttest digambarkan seperti tabel berikut:

6 51 Tabel 3.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Pretest Treatment Posttest T 1 X T 2 Keterangan : T 1 : pretest sebelum perlakuan diberikan X : treatment, yaitu menerapkan media permainan edukatif guess the picture. T 2 : posttest setelah diberikan perlakuan Terdapat prosedur penelitian eksperimental jenis One Group Pretest Posttest Design. Suryabrata (2014: 102) menyatakan sebagai berikut: a. Kenakan T 1, yaitu pretest, untuk mengukur mean prestasi belajar sebelum subjek diajar dengan media permainan guess the picture. b. Kenakan subjek dengan X, yaitu media permainan edukatif guess the picture, untuk jangka waktu tertentu. c. Berikan T 2, yaitu posttest, untuk mengukur mean prestasi belajar setelah subjek dikenakan media permainan edukatif guess the picture. d. Bandingkan T 1 dan T 2 untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakan media permainan edukatif guess the picture. e. Terapkan test statistik yang cocok dalam hal ini t test untuk menentukan apakah perbedaan tersebut signifikan. 4. Variabel Penelitian Sebuah penelitian eksperimen tentu memiliki variabel. Sugiyono (2014: 60) menjelaskan bahwa, Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Azwar (2013: 32-33) menjelaskan bahwa Variabel penelitian dapat berupa apapun juga variasinya perlu kita perhatikan agar kita dapat mengambil kesimpulan mengenai fenomena yang terjadi. Berdasarkan menurut ahli tersebut dapat dijelaskan bahwa pengertian variabel penelitian

7 52 adalah suatu atribut, nilai/ sifat dari objek individu/ kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasi kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian yang akan dilakasanakan melibatkan dua variabel yang terdiri dari : a. Variabel Bebas (X) Sugiyono, (2014: 61) menyatakan bahwa Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dimayati (2013: 41) menyatakan bahwa, Variabel bebas adalah faktor atau unsur yang menentukan atau memengaruhi adanya atau munculnya faktor lain. Variabel bebas dalam penelitian adalah media permainan edukatif guess the picture. b. Variabel Terikat (Y) Sugiyono (2014: 61) menyatakan bahwa Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dimyati (2013: 41) menyatakan bahwa, Variabel terikat adalah gejala atau faktor atau unsur yang muncul karena adanya pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian adalah perbendaharaan kata bahasa Inggris anak tunarungu kelas VII SLB-B YRTRW Surakarta. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi menurut Sugiyono (2014 :117) adalah, wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan menurut Sukardi (2013: 53), Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir penelitian. Maka, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan

8 53 sekedar jumlah yang ada pada objek/ subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sekelompok manusia, binatang, benda atau keadaan dengan karakteristik/sifat tertentu yang ditetapkan peneliti sebagai subjek penelitian dan menjadi target kesimpulan dari hasil suatu penelitian. Pada penelitian yang akan dilakasanakan peneliti tidak menggunakan populasi akan tetapi penelitian ini menggunakan subjek penelitian. 2. Sampel Sampel menurut Sugiyono (2014: 81) adalah, bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Arikunto (2013: 174) berpendapat, Sampel yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal katerbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel diambil dari populasi. Maka, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian kecil data yang diambil dari keseluruhan populasi yang akan diteliti dengan menggunakan cara tertentu. Pada penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti tidak menggunakan sampel akan tetapi peneliti menggunakan subjek penelitian yaitu anak kelas VII Semester II SLB-B YRTRW Surakarata tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari satu kelas dengan jumlah sembilan anak. D. Teknik Pengambilan Sampel Sugiyono (2014: 118) mengemukakan bahwa, Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Menurut Sujarweni (2014: 69) teknik sampel pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu: 1. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

9 untuk dipilih menjadi sampel. Teknik probability sampling terdiri dari 3 yaitu: a. Simple random sampling Pengambilan anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. b. Proportionate stratified random sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogeny dan berstrata secara proposional. c. Cluster sampling Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. 2. Nonprobality sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik nonprobality sampling terdiri dari 6 yaitu: a. Sampling sistematis Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. b. Sampling kuota Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. c. Sampling incidental Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. d. Sampling purposive Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. e. Sampling jenuh Teknik penentuan sampel bila populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. f. Snowball sampling Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Pada penelitian yang akan dilaksanakan tidak menggunakan sampel dan populasi akan tetapi menggunakan subjek penelitian yang sudah ditentukan. Sehingga penelitian ini tidak menggunakan teknik pengambilan sampel. 54

10 55 E. Teknik Pengumpulan Data Pada metode pengumpulan data ada beberapa cara yang digunakan, tetapi tidak semua cara dapat diterapkan dalam setiap jenis penelitian. Maka, sangat perlu diperhatikan teknik yang sesuai dalam pengumpulan data. Dilihat dari sumber data menurut Sugiyono (2014: 193), pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menurut Azwar (2013: 36), Data penelitian dikumpulkan baik lewat instrumen pengumpulan data, observasi, maupun lewat data dokumentasi. Data yang harus dikumpulkan mungkin berupa data primer, data sekunder, atau keduanya. Data primer diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi, maupun penggunaan instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuan. Data sekunder diperoleh dari sumber tidak langsung yang berupa data dokumentasi dan arsip-arsip. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik pengumpulan data adalah data penelitian yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, misal wawancara, angket, pengamatan maupun penggunaan instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuan. Sumber data sekunder adalah merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misal berupa data dokumentasi dan arsip-arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah tes. Penjelasan lebih lanjut tentang tes dapat dilihat sebagai berikut: 1. Pengertian Tes Arikunto (2012: 67) menyatakan bahwa, Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sanjaya (2013: 251) berpendapat bahwa, Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran. Pendapat lain

11 56 menurut Sukardi (2013: 138), Tes merupakan prosedur sistematik di mana individual yang dites direpresentasikan dengan suatu set stimuli jawaban mereka yang dapat menunjukkan ke dalam angka. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu cara atau alat yang digunakan oleh seseorang yang di dalamnya terdapat serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur. Tes digunakan dalam penelitian untuk mengukur kemampuan perbendaharaan kata bahasa Inggris anak tunarungu. Tes diberikan dalam penelitian dilakukan dua kali. Tes dilakukan untuk mendapatkan data awal sebelum treatment dan data akhir sesudah treatment. 2. Bentuk Tes Tes merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan dan bakat. Tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan bentuk jawabannya, Dimyati (2013: 73) membedakan tes sebagai berikut : a. Tes tindakan, yakni tes yang diberikan kepada testee dimana testee harus melakukan kegiatan tertentu. b. Tes verbal, yakni tes yang diberikan kepada testee dalam bentuk pertanyaan baik menggunakan bahasa lisan maupun tertulis. Terdapat beberapa macam bentuk tes. Menurut Nurkaca dkk dalam Dimyati (2013: 73-76) membagi tes berdasarkan bentuk pertanyaannya dibedakan menjadi: a. Tes Obyektif Tes obyektif adalah tes yang disusun dalam bentuk obyektif, saat memberikan jawaban testee tinggal memberikan tanda silang atau melingkari serta mengisi atau melengkapi. Jenis-jenis tes obyektif terdapat empat macam sebagai berikut: 1) Tes Benar-Salah (True False) Saat memberikan jawaban pada tes bentuk benar-salah testee tinggal memberikan tanda silang pada jawaban B bila benar dan S bila Salah.

12 57 2) Pilihan Ganda (Multiple Choice) Saat memberikan jawaban pada tes bentuk pilihan ganda testee tinggal memberikan lingkaran atau tanda silang pada option yang dianggap benar. Tes bentuk pilihan ganda berupa item/soal yang belum lengkap, dan kelengkapannya disediakan untuk dipilih oleh testee. 3) Menjodohkan (Matching) Saat penyusunan soal pada tes bentuk menjodohkan dibuat dua kolom secara paralel, yakni kolom soal dan kolom jawaban. 4) Melengkapi (Completion) Saat memberikan jawaban pada tes bentuk melengkapi testee tinggal melengkapi item soal yang belum lengkap. b. Tes Uraian (Essay) Tes bentuk uraian adalah saat memberikan jawaban menghendaki agar testee menjawab dalam bentuk uraian yang relatif panjang, bentuk pertanyaan kepada testee biasanya menjelaskan, membandingkan, dan menginterprestasikan tentang sesuatu. 3. Tes yang Digunakan Pada penelitian yang akan dilakukan, bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif berupa tes pilihan ganda. Tes berjumlah 20 butir soal. Materi dari tes tersebut adalah perbendaharaan kata bahasa Inggris berupa, sayuran, hewan, buah, dan benda. Alasan peneliti memilih bentuk tes pilihan ganda karena pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai berbagai jenis keragaman target pembelajaran dibandingkan format soal pilihan jawaban lainnya, semua indikator dapat terwakili, dan lebih mudah serta membutuhkan waktu yang singkat dalam penyelesaian penilaiannya. 4. Kisi-Kisi Soal Arikunto (2013: 205) berpendapat, Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan

13 58 hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Acuan cakupan dalam pembuatan kisikisi soal disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Adapun kisi-kisi soal tertulis dalam instrumen tes perbendaharaan kata bahasa Inggris dalam penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut: Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 12.2 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek (misal: benda, sayuran, buah, dan hewan) sangat sederhana dan berterima Kemampuan mengenal benda yang ada di lingkungan sekitar dalam bahasa Inggris Kemampuan mengenal sayuran yang ada di lingkungan sekitar dalam bahasa Inggris Kemampuan mengenal buah yang ada di lingkungan sekitar dalam bahasa Inggris Kemampuan mengenal hewan yang ada di lingkungan sekitar dalam bahasa Inggris 1,5,9,13, 17 2,6,10,14, 18 3,7,11,15, 19 4,8,12,16, Penilaian Kriteria penilaian pada soal dalam penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: a. Jumlah soal adalah 20 soal b. Soal benar diberi nilai 1 c. Soal salah diberi nilai 0 d. Rumus untuk mencari nilai akhir dalam tes sebagai berikut: X 100

14 59 e. Nilai akhir maksimal adalah 100 f. Nilai minimal adalah 0 Penilaian tersebut untuk memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana hasil belajar anak atau informasi tentang ketercapaian kompetensi anak. Proses penilaian tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar anak. Maka diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. 1. Validitas Instrumen F. Teknik Validitas dan Reliabilitas Instrumen Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas jika instrumen benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur (Sukmadinata, 2015: 228). Sukardi (2013: 122) menyatakan, Validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Prinsip suatu tes adalah valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan tertentu saja. Azwar (2014: 40) menyatakan bahwa, Validitas mengacu pada aspek ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak suatu aspek yang terdapat dalam diri seseorang, yang dinyatakan oleh skor terebut pada instrumen pengukuran yang bersangkutan. Terdapat beberapa macam validitas menurut Sukmadinata (2015: 229) yaitu: a. Validitas isi (content validity), berkenaan dengan isi dan format dari instrumen. Apakah instrumen tersebut tepat untuk mengukur hal apa yang ingin diukur, apakah butir-butir pertanyaan tersebut telah mewakili aspek-aspek yang akan diukur. b. Validitas konstruk (construct validity), berkenaan dengan konstruk atau struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen tersebut. Apakah konstruk tersebut dapat menjelaskan perbedaan kegiatan atau perilaku individu individu berkenaan dengan aspek yang diukur. c. Validitas kriteria (criterion validity), berkenaan dengan tingkat ketepatan instrumen mengukur segi yang diukur dibandingkan dengan

15 hasil pengukuran dengan instrumen lain yang akan menjadi kriteria. Instrumen yang menjadi kriteria adalah instrumen yang sudah standar. Validitas kriteria dihitung dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari penggunaan instrumen lain menjadi kriteria. Terdapat berbagai macam pengujian validitas instrumen. Menurut Sugiyono (2014: ) pengujian validitas instrumen terdiri dari tiga macam sebagai berikut: a. Pengujian Validitas Konstrak (Construct Validity) Instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, dan selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. b. Pengujian Validitas Isi (Content Validity) Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. c. Pengujian Validitas Eksternal Pada validitas eksternal instrumen dilakukan dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi pada lapangan. Validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi. Karena penelitian dalam menyusun instrumen penelitian membandingkan soal dengan kurikulum yang digunakan untuk kelas VII SLB-B YRTRW Surakarata. Selain instrumen, media pembelajaran yang digunakan juga divalidasi. Pengujian 60 validitas isi tersebut dilakukan melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement. Berikut daftar validator instrumen dan media perbendaharaan kata bahasa Inggris anak tunarungu: Tabel 3.3. Validator Instrumen No Nama Bidang Keahlian 1. Gunarhadi Pendidikan Luar Biasa 2. Priyono Pendidikan Luar Biasa 3. Dewi Sri Wahyuni Bahasa Inggris 4. Anugrah Irfan Ismail Game dan Animasi 2D Setelah dikonsultasikan dengan expert judgement tersebut, untuk menguji validitas butir-butir instrumen dilakukan uji coba dan dianalisis dengan

16 61 menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total. Hal tersebut didasarkan pada pernyataan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 183), Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir instrumen. Uji validitas dilakukan pada setiap butir instrumen. Menurut Sujarweni (2014: 83) untuk mengetahui uji validitas suatu soal digunakan teknik Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ( ) ( ) = ( ) ( ) Keterangan : r xy = koefisien korelasi xy = jumlah perkalian skor item x dengan skor item y x = jumlah skor item x (item ganjil) y = jumlah skor item y (item genap) n = jumlah responden x 2 = jumlah kuadrat skor item x y 2 = jumlah kuadrat skor item y Hasil pengujian validitas dilakukan secara langsung terhadap sembilan anak tunarungu kelas VII di SLB Negeri Surakarta dengan menggunakan tryout. Uji validitas dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS 23 dengan ketentuan butir dinyatakan valid jika r hitung > r tabel (sig. 0,05). Dari hasil analisis didapat nilai korelasi skor item. Nilai korelasi setiap item kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan n=9, maka didapat r tabel sebesar Hal tersebut didukung oleh pendapat Sujarweni (2014: 83), Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df=n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen menunjukkan bahwa dari 25 butir soal terdapat 5 butir soal yang tidak valid. (Hasil perhitungan uji validitas terlampir).

17 62 2. Reliabilitas Instrumen Suatu instrumen yang dijadikan sebagai alat pengumpul data harus dapat dipercaya, yang reliabel karena akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Arikunto (2013: 221) menjelaskan bahwa, Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Mengenai hasil penelitian yang reliabel, Sugiyono (2014: 172) berpendapat, Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan beberapa cara. Sugiyono (2014: 184) berpendapat, pengujian reabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. a. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan: 1) Test-Retest Intrumen penelitian yang reabilitasnya diuji dengan tes-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada reponden. 2) Ekuivalen Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama dan dengan cara mencobakan intrumen cukup satu kali. 3) Gabungan Pengujian reliabilitas tersebut dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang ekuivalen beberapa kali ke responden yang sama. Cara ini adalah gabungan antara test-retest dan ekuivalen. b. Secara internal pengujian dapat dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik belah dua yaitu dengan rumus Spearman Brown (Split half), KR 20, KR 21 dan Anova Hoyt. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan beberapa cara. Menurut Arikunto (2013: 222), secara garis besar ada dua jenis tes reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal.

18 a. Reliabilitas eksternal Ada dua cara untuk menguji reliabilitas eksternal sesuatu instrumen diperoleh dengan cara mengolah hasil pengetesan yang berbeda yaitu dengan teknik paralel dan teknik ulang. b. Reliabilitas internal Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Ada bermacam-macam cara untuk mengetahui reliabilitas internal yaitu dengan rumus Spearman-Brown, rumus Flagnagan, rumus Rulon, rumus K-R.20, rumus K-R.21, rumus Hoyt, dan rumus Alpha. Berdasarkan beberapa jenis reliabilitas dan teknik pengujian tersebut, penelitian ini menggunakan jenis reliabilitas internal dengan metode reliabilitas internal maka dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas internal dapat digunakan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half) dengan menggunakan bantuan software SPSS 23. Menurut Arikunto (2013: 223) berikut rumus Spearman Brown: Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen = r XY yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen = (2x ) (1+ Hasil analisis didapat angka reliabilitas sebesar 0,967. Hasil pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS 23 dengan ketentuan butir dinyatakan reliabel jika r hitung > r tabel. 63 Angka reliabilitas kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel product moment. r tabel product moment dicari pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan n=9, maka di dapat r tabel sebesar Hal tersebut didukung pendapat Arikunto (2013: 227), Jika kita sudah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment. Maka )

19 64 dengan koefisien reliabilitas tes sebesar 0,967 > 0,6664 dapat dikatakan item soal objektif yang sudah teruji kehandalannya. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa dari 20 butir soal yang valid, soal tersebut sudah reliabel dan teruji kehandalannya. (Hasil perhitungan uji reliabilitas terlampir). G. Teknik Analisis Data Mahmud (2011: 189) menyatakan bahwa, Analisis dalam penelitian merupakan bagian penting dalam proses penelitian karena dengan analisis inilah, data yang ada akan tampak manfaatnya, terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian. Noor (2012: 163) berpendapat, Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian, termasuk alatalat penelitian yang relevan untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti akan menggunakan teknik analisis data statistik non-parametrik dalam melakukan analisis data, yaitu dengan Wilcoxon Signed Rank Test yang bertanda Z dengan menggunakan bantuan software SPSS 23. Somantri & Muhidin (2011: 305) menyebutkan rumus Wilcoxon Sign Rank Test adalah sebagai berikut: "# $ = ("# ) Keterangan: "# : rank yang bertanda Alasan teknik tersebut digunakan karena disesuaikan dengan jenis eksperimen dan jenis data, peneliti menggunakan one group pretest posttest design. Wilcoxon Signed Rank Test digunakan untuk mengetahui besarnya selisih antara pretest dan posttest. Apabila dapat menentukan besarnya setiap selisih, maka dapat menetapkan peringkat untuk masing-masing selisih tersebut, manakah yang lebih besar antara pretest dan posttest. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian akan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Prosedur penelitian dilakukan melalui lima tahap, yaitu:

20 1. Memberikan tes pertama/t1, yaitu pretest sebelum subjek diberi media permainan edukatif guess the picture ketika pembelajaran bahasa Inggris. 2. Memberikan perlakuan kepada subjek dengan menerapkan media permainan edukatif guess the picture ketika pembelajaran bahasa Inggris. 3. Memberikan tes kedua/t2, yaitu posttest setelah subjek diberi media permainan edukatif guess the picture ketika pembelajaran bahasa Inggris. 4. Membandingkan T1 dan T2 untuk mengetahui perbedaan yang timbul sebagai akibat diberikannya media permainan edukatif guess the picture ketika pembelajaran bahasa Inggris berlangsung. 5. Menerapkan analisis statistik yang cocok untuk menentukan apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak. Prosedur penelitian mengenai pengaruh media permainan edukatif guess the picture terhadap perbendaharaan kata bahasa Inggris anak tunarungu dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design dapat dilihat pada gambar berikut: One Group Pretest-Posttest Design 65 Pretest Perbendaharaan kata bahasa Inggris anak tunarungu rendah Dibandingkan hasil pretest dan posttest Treatment dengan media permainan edukatif guess the picture Posttest Hasil perbandingan pretest dan posttest Analisis data dengan Wilcoxon Signed Rank Test Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang beralamat di Jalan Cocak X, Sidorejo, Mangkubumen, Surakarta. SLB Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi keterangan serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat & Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk mendapat data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Surakarta kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SLB Negeri Surakarta. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa 39 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap penelitian harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jl. Yosodipuro No. 56 Surakarta, Jawa Tengah. Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki(kamus Umum Bahasa Indonesia). Metode

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Purwanto, (2012:176) menyatakan bahwa Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih dalam penelitian ini adalah sekolah SLB - B/C YPASP Wonorejo Karanganyar yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SLB-CG YPPCG Bhina Sejahtera Surakarta yang beralamat di Badran RT 02 RW XI Mojosongo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (2013:9) adalah untuk membangkitkan timbulnya suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat ataupun wilayah yang akan diteliti. Peneliti melakukan penelitian di SMPN 3 Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007 : 13) data penelitian pada pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan Salajambu Desa Sasagaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SLB B YRTRW Surakarta. Peneliti mengambil lokasi di SLB YRTRW Surakarta yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam delapan subtopik. Subtopik tersebut yaitu tempat dan waktu penelitian, rancangan/desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SLB-A YKAB Surakarta, JL. HOS Cokroaminoto No. 43 Jebres Surakarta. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah karena adanya variabel luar yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sipat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berlokasi di SD Negeri Gunungpereng I Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 46115. Sedangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015. 38 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan. Sejalan dengan hal ini Suryana (2010:5) mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian ini diperlukan suatu metode. Adapun metode pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Media merupakan bagian dari sumber pengajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi

Lebih terperinci

B. Desain Penelitian

B. Desain Penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 7 Gondang Sragen yang beralamat di Dukuh Kebonagung, Desa Gondang, Kecamatan Gondang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Fraenkel & Wallen (2008: 261) mengatakan bahwa penelitian eksperimen adalah cara terbaik untuk mengetahui sebab-akibat dan hubungan antara berbagai

Lebih terperinci

Lanjutan Prosedur Penelitian. Mengumpulkan Data Analisis Data Menarik Kesimpulan Menyusun Laporan

Lanjutan Prosedur Penelitian. Mengumpulkan Data Analisis Data Menarik Kesimpulan Menyusun Laporan PROSEDUR PENELITIAN Memilih Masalah Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah Hipotesis Memilih Pendekatan Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data Menentukan dan Menyusun Instrumen Lanjutan Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model dan Bentuk Penelitian 1. Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Pasundan 4 Bandung, dengan alamat Jalan Kebon Jati No. 30 Kota Bandung. Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana merupakan penelitian yang menggunakan data yang berupa data statistik

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015, hlm. 6), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Sugiyono (014:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di SMP Negeri 8 Surakarta kelas VIII semester genap tahun ajaran 2015/2016

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan 49 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2013/2014. B. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Menurut kamus Webster s New International,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi Ekperimen (Quasi Experiment). Narbuko dan Achmadi (2012: 54) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci