BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Hadian Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jl. Yosodipuro No. 56 Surakarta, Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di sekolah ini dikarenakan sekolah ini termasuk sekolah inklusi yang terdapat beberapa anak dengan kebutuhan khusus. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dan dibagi dalam tiga tahapan, yang meliputi: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, dan persetujuan proposal oleh pembimbing yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Februari b. Tahap Pelaksanaan Proses pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahapan yang meliputi penyusunan alat pengumpul data, pengambilan data, dan pengolahan dan analisis data. Semua tahapan pelaksanaan dilakukan pada bulan Maret c. Tahap Penyelesaian Pada tahap ini meliputi penyusunan laporan penelitian, ujian dan revisi, dan penggandaan dan pengumpulan laporan yang dilaksanakan pada bulan Mei B. Desain Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah (Emzir, 2013: 3). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
2 mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu dipahami lebih lanjut yaitu: cara, ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris, dan sistematis (Sugiyono, 2014: 3). Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini akan dipecahkan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Emzir (2013: 28), pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik. Sugiyono (2014: 14) menambahkan: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan isntrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Karena dalam penelitian ini peneliti mengadakan percobaan untuk menguji hipotesis hubungan sebab akibat antara variabel yang sengaja diadakan dengan variabel di luar yang diteliti, yaitu untuk mengetahui pengaruh metode jolly phonics terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan anak berkesulitan belajar kelas I di SD Al Firdaus Surakarta. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2014: 107) Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental jenis One Group Pretest-Posttest Design, dengan sekelompok subjek diberikan perlakuan dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan perbedaan antara hasil pengukuran 27
3 28 awal (T1) dan hasi pengukuran akhir (T2) adalah merupakan pengaruh perlakuan yang diberikan. Desain penelitian ini digambarkan seperti berikut: Pretest Treatment Posttest T1 X T2 (Arikunto, 2010: 84). Keterangan: T1 : Pretest (tes awal), sebelum perlakuan diberikan X : Treatment (perlakuan), yaitu dengan metode jolly phonics T2 : Posttest (tes akhir), setelah perlakuan diberikan Menurut Sugiyono (2014: 60), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Lebih lanjut Azwar (2013: 33) memaparkan bahwa variabel penelitian dapat berupa apapun juga yang variasinya perlu diperhatikan agar dapat mengambil kesimpulan mengenai fenomena yang terjadi. Berdasarkan pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga peneliti bisa mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Jika melihat judul penelitian Pengaruh Penggunaan Metode Jolly Phonics Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Berkesulitan Belajar Kelas I Di SD Al Firdaus Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016, maka terdapat dua variabel yaitu: 1. Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2014: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode jolly phonics.
4 29 2. Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat disebut juga dengan variabel akibat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca permulaan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2014: 117) mengungkapkan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara itu, menurut Riduwan (2009: 54), Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah siswa berkesulitan belajar membaca permulaan kelas I di SD Al Firdaus Surakarta tahun ajaran 2015/2016, yang terdiri dari 5 siswa. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 118). Arikunto (2006: 117) mengatakan bahwa Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari subjek. Dengan demikian, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa berkesulitan belajar membaca permulaan kelas I di SD Al Firdaus Surakarta tahun ajaran 2015/2016, yang terdiri dari 5 siswa. Berikut adalah tabel yang berisi data subjek pada penelitian ini:
5 30 Tabel 3.1 Data Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas I SD Al Firdaus Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 No Nama Siswa (Inisial) Jenis Kelamin 1 HIY Laki-laki 2 SKH Perempuan 3 RDHY Laki-laki 4 KKA Laki-laki 5 RYA Laki-laki D. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2014: 120) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel untuk menentukan subjek pada penelitian ini adalah menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2014: 124) bahwa Sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil semua jumlah populasi untuk dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang kecil. E. Teknik Pengumpulan Data Azwar (2013: 36) mengemukakan bahwa data penelitian bisa dikumpulkan baik lewat isntrumen pengumpulan data, observasi, maupun lewat data dokumentasi. Data yang harus dikumpulkan mungkin berupa data primer, sekunder, atau keduanya. Menurut Sugiyono (2014: 308), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes. Menurut Asmawi Zainul dan Noehl Nasution dalam Budiyono (2015: 35), tes didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan atau atribut psikologik tertentu yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai
6 31 jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes sebagai instrumen pengumpul data merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemmapuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan, 2009: 105). Selain itu Arifin (2012: 118) berpendapat Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau di jawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Mulyatiningsih (2013: 24) mengungkapkan bahwa Tes merupakan metode pengumpulan data penelitian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang. Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang memiliki respon/jawaban benar atau salah. Jawaban benar akan mendapat skor dan jawaban salah tidak mendapat skor. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tes adalah cara yang digunakan oleh seseorang untuk mengukur kemampuan sebelum dan sesudah diberikan bimbingan untuk mengetahui kemampuan yang mereka miliki. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan menggunakan metode jolly phonics pada anak berkesulitan belajar. Ada beberapa jenis tes yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik, seperti yang dijelaskan oleh Arifin (2012: ) adalah sebagai berikut: 1. Tes Berdasarkan Jumlah Peserta Didik a. Tes kelompok b. Tes perseorangan 2. Tes Dilihat Dari Cara Penyusunannya a. Tes buatan guru b. Tes yang dibakukan 3. Tes Berdasarkan Aspek Pengetahuan dan Ketrampilan a. Tes kemampuan
7 32 b. Tes kecepatan 4. Tes Dilihat Dari Bentuk Jawaban Peserta Didik a. Tes perbuatan b. Tes lisan c. Tes tertulis Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes lisan yaitu tes praktik membaca yang dibuat oleh peneliti dengan terlebih dahulu membuat instrumen yang dikonsultasikan dengan ahlinya, kemudian divalidasi oleh ahli dan dijadikan sebagai alat ukur penelitian. 1. Materi tes Materi tes yang digunakan pada penelitian ini adalah pada Standar Kompetensi (SK) memahami teks pendek dengan membaca nyaring. Kompetensi Dasar (KD) membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat. 2. Kisi-kisi soal Kisi-kisi soal tes didasarkan pada silabus yang digunakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Kisi-kisi soal tes pada penelitian ini sebagai berikut: Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : I / II Sekolah : SD Al Firdaus Surakarta Standar Kompetensi : 3. Memahami teks pendek dengan membaca nyaring. Kompetensi Dasar : 3.1. Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat. Bentuk Soal : Soal Praktik Jumlah Soal : 10 Waktu Mengerjakan : 30 menit
8 33 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes No Indikator Nomor Soal Jumlah 1 Membaca kata berakhir vokal. 1, Membaca kata berakhir konsonan. 3, Membaca kata yang mengandung 5, 6 2 diftong (ai, au, ia, io). 4 Membaca kata yang mengandung 2 7, 8 2 huruf konsonan berturut-turut. 5 Membaca kata yang mengandung digraf (ng, ny). 9, Cara menjawab Jenis soal dalam penelitian ini adalah soal praktik dengan alokasi waktu 30 menit. Cara menjawabnya dengan membaca kata-kata yang tersedia dengan suara nyaring. 4. Penilaian a. Kriteria Penilaian Skor 2 : Jika anak dapat membaca dengan lancar. Skor 1 : Jika anak belum dapat membaca dengan lancar. Skor 0 : Jika anak belum dapat membaca kata. b. Nilai Akhir (Jumlah skor x 10) : 2 Nilai maksimal adalah (20 x 10) : 2 = 100 F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen Menurut Budiyono (2015: 36), validitas adalah penilaian evaluatif terintegerasi yang dilakukan oleh penilai mengenai seberapa jauh bukti-bukti empirik dan rasional teoritis mendukung ketepatan inferensi dan tindakan berdasar skor tes atau asesmen yang lain. Sugiyono (2014: 173) menekankan bahwa instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
9 34 dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Lebih lanjut Arikunto (2006: 168) mengemukakan Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Cara pengujian validitas instrumen penelitian juga dijelaskan Sugiyono (2014: ) sebagai berikut : a. Pengujian Validitas Konstrak (Construct Validity) Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Setelah pengujian konstruksi instrumen dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen ke sampel yang telah diambil dari populasi. Kemudian data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor yaitu mengkolerasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. b. Pengujian Validitas Isi (Content Validity) Instrumen yang akan mengukur efektivitas pelaksanaan program, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Secara teknis pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau metrik pengembangan instrumen. Pada kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. c. Pengujian Validitas Eksternal Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen penelitian
10 35 yang mempunyai validitas eksternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula. Arifin (2012: 248) menyebutkan bahwa jenis-jenis validitas instrumen adalah sebagai berikut: a. Validitas Permukaan (Face Validity) Validitas ini menggunkan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang di ukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan. b. Validitas Isi (Content Validity) Validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang diajarkan atau deskripsi masalah yang akan diteliti. Untuk mengetahui kesesuaian kedua hal itu, penyusunan instrument haruslah mendasarkan diri pada kisi-kisi yang sengaja disiapkan untuk tujuan itu. Sebelum kisi-kisi dijadikan pedoman penyusunan butir-butir soal instrument, terlebih dahulu harus telah ditelaah dan dinyatakan baik. Setelah butir-butir pertanyaan disusun, mereka juga harus ditelaah dengan mempergunakan kriteria tertentu disamping disesuaikan dengan kisi- kisi. Penelaah harus dilakukan oleh orang yang berkompeten di bidang yang bersangkutan, atau biasa dikenal dengan istilah expert judgment. c. Validitas Empiris (Empirical Validity) Validitas ini biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan kriteria tertentu yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang bersangkutan. Ada tiga macam validitas empiris, yaitu: a. validitas prediksi, b. validitas kongkuren, dan c. validitas sejenis. d. Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaan hingga mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang
11 36 merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut. Untuk menguji validitas konstruk, dapat dilakukan dengan berbagai sumber, antara lain validitas isi, validitas prediktiif, dan validitas konkuren. e. Validitas Faktor (Factorial Validity) Penilaian hasil belajar sering digunkan skala pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas beberapa faktor. Kriterium yang digunakan dalam validitas faktor ini dapat diketahui dengan menghitung homogenitas skor setiap faktor dengan total skor, dan antara skor dari faktor yang satu dengan skor dari faktor yang lain. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen untuk mendapatkan data valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Cara mengukur validitas instrumen dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan menggunakan a. Pengujian validitas konstruksi (construct validity), b. Pengujian validitas isi (content validity), c. Pengujian validitas eksternal, d. Validitas permukaan (face validity), e. Validitas empiris (empirical validity), dan f. Validitas faktor (factorial validity). Cara mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi digunakan karena dengan validitas ini tingkat kevalidan intstrumen diukur oleh orang yang berkompeten di bidang yang bersangkutan, atau biasa dikenal dengan istilah expert judgment. Peneliti dalam meyusun istrumen penelitian membandingkan soal dengan isi kurikulum untuk kelas I SD dengan membuat kisi-kisi soal. Instrumen tes ini terdiri dari 2 paket soal, pada setiap paket soal berisi 10 soal. Paket pertama digunakan pada saat pretest (tes awal). Paket soal kedua digunakan pada saat posttest (tes akhir). Soal yang terdapat setiap paket ini dibuat berbeda tetapi bobot soal dari masing-masing peket soal ini dibuat sama. Instrumen selanjutnya diujikan kepada tiga ahli untuk mengetahui
12 validitas instrumen, setelah didapatkan hasil penilaian yang valid oleh para ahli kemudian instrumen diterapkan. Peneliti memilih tiga ahli sebagai validator isntrumen penelitian ini. Pemilihan ketiga ahli tersebut tentu saja berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh ahli tersebut pada bidangnya masing-masing. Ketiga ahli yang diambil peneliti sebagai validator penelitian ini adalah ahli konstruk, ahli substansi materi dan ahli bahasa. berikut: Nama validator yang menelaah instrumen penelitian dirinci dalam tabel Tabel 3.3 Nama Validator Instrumen Penelitian No Nama Ahli Ahli Dalam Bidang Pekerjaan 1 Drs. Gunarhadi, M.A., Ph.D Substansi Materi 37 Dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2 Dr. Rukayah, M.Hum Bahasa Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret Surakarta 3 Priyono, S.Pd., M.Si Konstruk Dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret Surakarta Secara umum, hasil dari ketiga validator menyatakan bahwa instrumen tes membaca permulaan dapat digunakan tanpa revisi. Dalam pelaksanaan penelitian, agar instrumen tes menjadi reliabel maka penilai harus minimal 2 orang. 2. Reliabilitas Instrumen Sugiyono (2014: 174) mengungkapkan bahwa instrumen yang baik (yang berupa tes maupun nontes) harus valid dan reliabel. Senada dengan pendapat tersebut, Budiyono (2015: 47) mengungkapkan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel apabila seseorang diuji beberapa kali yang menghasilkan skor sama atau beberapa orang yang kemampuannya sama diuji dengan tes tersebut akan menghasilkan skor yang sama dan konsisten. Pernyataan
13 38 tersebut menunjukkan bahwa uji reliabilitas sangat diperlukan untuk mengukur sejauh mana suatu instrumen memberikan gambaran yang benarbenar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Inter-Rater Reability. Inter-Rater Reability atau Reliabilitas Antar Pemberi Skor digunakan karena tes dalam penelitian ini adalah tes praktik membaca. Budiyono (2015: 60) berpendapat Jika skoring suatu penilaian sangat bersandar kepada subjektivitas penilai (misalnya pada tes kinerja atau tes ranah psikomotor, atau tes pada ranah uraian), maka reliabilitas antar-penilai perlu dipertimbangkan untuk digunakan. Untuk mencari koefisien reliabilitas dengan mencari korelasi antar nilai yang diberikan oleh dua atau lebih penilai. Dalam penelitian ini terdapat 3 orang penilai yaitu peneliti dan 2 orang guru kelas 1 yaitu Nuruddin, S.PdI dan Erma Alfiana Hidayah, S.E. Setelah dilakukan analisis, didapatkan koefisien reliabilitas instrumen tes pretest dan posttest sebesar 0,5. Hal tersebut membuktikan bahwa instrumen tes tersebut cukup reliabel atau konsisten seperti pendapat dari Budiyono (2015: 62) bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel apabiila koefisien reliabilitasnya 0,5 atau lebih. G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakannya, apakah analisis statistik ataukah analisis nonstatistik. Analisis statistik sesuai dengan data kuantitatif atau data yang dikuantifikasikan, yaitu dalam bentuk bilangan, sedangkan analisis nonstatistik sesuai untuk data deskriptif atau data textular (Suwarto & Slamet, 2007: 91). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik non parametrik yaitu teknik analisis tes Uji Rangking Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test) yang diberi simbol Z. Dimana teknik ini digunakan karena disesuaikan dengan
14 39 jenis eksperimen dan data. Dimana teknik ini digunakan karena disesuaikan dengan jenis eksperimen dan data. Peneliti menggunakan One Group Pretest- Posttest Design, yaitu sekelompok subjek yang dikenai perlakuan dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal T1 dan pengukuran akhir T2. Somantri & Muhidin (2011: 305) menyebutkan rumus Wilcoxon Sign Rank Test adalah sebagai berikut: Keterangan: SRi : Rank yang bertanda Adapun langkah-langkah analisisnya adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan Hipotesis a. Ho : T1 = T2 (Metode jolly phonics tidak berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak berkesulitan belajar kelas I SD Al Firdaus Surakarta) b. Ha : T1 T2 (Metode jolly phonics berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak berkesulitan belajar kelas I SD Al Firdaus Surakarta) 2. Pemilihan taraf signifikan Taraf signifikan yang dipilih adalah α = 5 % 3. Penentuan statistik uji Statistik uji yang digunakan adalah Wilcoxon Sign Ranks Test dengan program SPSS Keputusan Uji a. Jika Asymp. Sig Z 5 % (α = 0,005) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa metode jolly phonics berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada
15 40 anak berkesulitan belajar kelas I SD Al Firdaus Surakarta dapat diterima kebenarannya. b. Jika Asymp. Sig Z 5 % (α = 0,005) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa metode jolly phonics berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak berkesulitan belajar kelas I SD Al Firdaus Surakarta tidak dapat diterima kebenarannya. H. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan metode Jolly Phonics terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak berkesulitan belajar kelas I di SD Al Firdaus Surakarta adalah sebagai berikut: 1. Melakukan proses perijinan kepada pihak SD Al Firdaus Surakarta dan mengurus berkas-berkas untuk menyusun skripsi dengan pihak Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Melakukan persiapan instrumen, setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah selanjutnya mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 3. Setelah mempersiapkan instrumen selanjutnya menguji validitas instrumen sebelum melakukan penelitian 4. Melakukan pretest (tes awal) untuk mengukur kemampuan membaca permulaan anak berkesulitan belajar, dilakukan pada tanggal 17 Maret Treatment, setelah mengetahui kemampuan awal anak melalui pretest selanjutnya pemberian treatment (perlakuan) dengan menggunakan metode jolly phonics dalam kegiatan pembelajaran. Pemberian treatment (perlakuan) dengan menggunakan metode jolly phonics dilakukan sebanyak tiga sesi pertemuan yaitu pada tanggal 21, 22, dan 23 Maret Melakukan posttest (tes akhir) untuk mengetahui hasil treatment (perlakuan) yang dilakukan. Pengukuran pada tahap ini dilakukan satu sesi pertemuan yaitu pada tanggal 24 Maret 2016, hal ini dilakukan untuk mengukur apakah pemberian treatment dengan metode jolly phonics berpengaruh terhadap
16 41 kemampuan membaca permulaan pada anak berkesulitan belajar kelas I di SD Al Firdaus Surakarta. 7. Analisis data, setelah memberikan tes sebelum treatment (perlakuan) dan tes sesudah treatment (perlakuan) maka selanjutnya adalah analisis data dengan cara membandingkan nilai hasil tes sebelum diberikan treatment (perlakuan) dengan nilai hasil tes sesudah diberikan treatment (perlakuan). 8. Pelaporan hasil, setelah analisis data proses hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Alur prosedur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini: Perijinan dan Mengurus Berkas Penyusunan Skripsi Persiapan Instrument Validitas Instrument Posttest Treatment Pretest Analisis Data Pelaporan Hasil Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB YPPCG Bhina Sejahtera Surakarta yang beralamat di Badran RT 02 RW XI Mojosongo, Jebres, Surakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi keterangan serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian adalah
Lebih terperinciB. Desain Penelitian
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 7 Gondang Sragen yang beralamat di Dukuh Kebonagung, Desa Gondang, Kecamatan Gondang,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1) Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SLB Negeri Surakarta. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara untuk metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Jadi intinya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana merupakan penelitian yang menggunakan data yang berupa data statistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2010) variabel adalah konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan hal tersebut, Sugiyono (2010:61)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamat di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru. SDLB-C Setya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh media permainan ular tangga terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep daur air. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Surakarta kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu yang sistematis pula. Sedangkan metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi disalah satu sekolah luar biasa khusus tunalaras di surakarta. Penelitian akan dilakukan di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi
26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat & Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk mendapat data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamatkan di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru Nusukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas II di SLB B.C YMS BATURETNO yang beralamatkan di JL.Solo-Baturetno No.52 Kec.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciMetode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sindanggalih yang bertempat di Jl. Noenoeng Tisna Saputra Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan
60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2012) metode pernelitian eksperimen merupakan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Menurut kamus Webster s New International,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.
44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Kotabumi. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
38 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada semester
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015, hlm. 6), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam delapan subtopik. Subtopik tersebut yaitu tempat dan waktu penelitian, rancangan/desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dengan metode eksperimen. Metode penelitian eksprimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007 : 13) data penelitian pada pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari
Lebih terperinciBAB III MEDOTE PENELITIAN
BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya berubah-ubah. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciO 1 X O O 3 O 4
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kertonatan yang terletak di Desa Kertonatan, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14)
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu bentuk atau rencana penelitian yang digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14) menyatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Ketika akan melakukan penelitian terdapat beberapa objek yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti berupa variabel. Ketika melakukan penelitian akan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01-013 yang berjumlah 397 siswa, terdiri dari
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi
53 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Way Halim Kedaton Bandar Lampung. Waktu penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
Lebih terperinciTabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang beralamat di Jalan Cocak X, Sidorejo, Mangkubumen, Surakarta. SLB Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap imiah dan penguasaan konsep peserta didik antara pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri A Surakarta yang merupakan salah satu sekolah favorit dengan berbagai pencapaian prestasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan
27 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Jika melihat judul penelitian Penggunaan Media Pembelajaran Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Lebih terperinciX O 1. Keterangan : O 1 O 2
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis pendekatan pre-eksperimen dengan desain intact-group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian
Lebih terperinci