BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Purwanto, (2012:176) menyatakan bahwa Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Sedangkan Sugiyono, (2010:2) berpendapat bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan secara ilmiah dalam memperoleh data untuk memecahkan masalah. Adapun penjelasan metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi dimana dilaksanakannya penelitian, sehingga akan diperoleh data yang dibutuhkan dari masalah yang diteliti. Penelitian ini mengambil lokasi di SLB-B YRTRW Surakarta yang beralamat di Jalan Gumunggung RT 001/012, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama enam bulan yaitu pada semester genap/ii tahun ajaran 2015/2016 yang dimulai sejak bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Mei Di bawah ini adalah gambaran waktu yang akan penulis tempuh selama proses penyusunan skripsi: a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, dan perijinan dilakukan pada bulan Desember Februari 2016 b. Tahap penelitian, meliputi uji validitas, pengambilan data, dan analisa data akan dilakukan pada bulan Maret - April 2016 c. Tahap penyusunan laporan penelitian dilakukan pada bulan Mei

2 34 B. Desain Penelitian Desain atau rancangan dalam sebuah penelitian merupakan hal yang penting untuk menentukan bentuk penelitian. Rancangan atau desain digunakan untuk menentukan rancangan dalam penelitian. Menurut Alsa, (2004:18), Design atau rancangan penelitian dipakai untuk menunjuk rencana peneliti tentang bagaimana akan melaksanakan penelitian. Pendapat lain diungkapkan oleh (Sarwono, 2006:79), bahwa desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa desain atau rancangan adalah rencana dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan dan menentukan bentuk penelitiannya. McMillan dan Schumacher (Sukmadinata,2015:53) memulai dengan membedakan rancangan eksperimen menjadi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan membedakan pendekatan kuantitatif menjadi metode eksperimental dan noneksperimental, sedangkan pendekatan kualitatif dibedakan menjadi metode kualitatif interaktif dan non interaktif. Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, menurut Juliansyah Noor, (2014:38) Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variable. Di dalam pendekatan kuantitatif, Sukmadinata (2012) membagi lebih rinci pendekatan penelitian kuantitatif menjadi Eksperimental dan Noneksperimental dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Eksperimental, merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif. Dikatakan demikian karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. 2. Non eksperimental a. Penelitian Deskriptif, Adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenmena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi

3 35 apa adanya. b. Penelitian Survei, Digunakan untuk mengumpulkan informasi bentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. c. Penelitian Ekspos Fakto, Digunakan untuk meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan terhadap rogram, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. d. Penelitian Komparatif, Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Di dalam penelitian ini tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. e. Penelitian Korelasional, Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan ini dinyatakan dengan besarnya koefesien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. f. Penelitian Tindakan, merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. (Hal ) Dari berbagai jenis penelitian kuantitatif tersebut diatas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen. Juliansyah Noor, (2014:42) mendefinisikan penelitian eksperimen sebagai sistem untuk membangun hubungan fenomena sebab-akibat. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dan juga mengemukakan karakteristik penelitian eksperimen yaitu: Memanipulai atau mengubah secara sistematis keadaan tertentu, mengontrol variable, yaitu mengendalikan kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi, dan melakukan observasi, yaitu mengukur dan mengamati hasil manipulasi. Sehubungan dengan itu, Juliansyah Noor, (2014:43) juga menjelaskan bahwa proses penyusunan penelitian eksperimen pada prinsipya sama dengan jenis peneltian lainnya. Secara eksplisit dapat dilihat sebagai berikut:

4 1. Melakukan kajian secraa induktif yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 2. Mengidentifikasikan permasalahan 3. Melakukan studi literature yang relevan, mempormulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variable. 4. Membuat rencana penelitian mencakup: identifikasi variable yang tidak diperlukan, menentukan cara untuk mengontrol variable, memilih desain ekspermen yang tepat, menentukan populasi dan memilih sampel penelitian, membagi subjek kedalam kelompok control dan eksperimen, membuat instrument yang sesuai, mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis 5. Melakukan kegiatan eksperimen (member perlkuan pada kelompok eksperimen) 6. Mengumpulkan data hasil eksperimen. 7. Mengelompokkan dan mendeskripsikan data setiap variable. 8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang sesuai. 9. Membuat laporan penelitian eksperimen 36 Juliansyah Noor, (2014:114) menambahkan bahwa di dalam jenis penelitian eksperimen terbagi di dalam tiga kelompok besar, yaitu praeksperimen (pre-experiement), eksperimen (True Experimental Design), dan eksperimen semu (Quasi Experimental). Sedangkan dalam Sugiyono, (2010: ) menerangkan bahwa Terdapat beberapa bentuk desain exsperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Dan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pre-Experimental Designs (nondesigns) Dikatakan Pre-Experimental Designs, Karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Ada beberapa bentuk desain Pre-Experimental Designs, yaitu: a. One-Shot Case Study b. One-Group Pretest-Posttest Design c. Intact-Group Comparison 2. True Experimental Design Dikatakan True experimental design, Karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.

5 37 a. Posttest-Only Control Design b. Pretest-Posttest Control Group Design 3. Factorial Design Merupakan modifikasi dari design true experimental 4. Quasi Experimental Design a. Time Series Design b. Nonequivalent Control Group Design. ( ) Berhubungan dengan judul penelitian ini yaitu ingin mengetahui efektifitas metode Picture Exchange Communication System (PECS) dalam pembelajaran menyusun kalimat berbasis EYD di SLB-B YRTRW Surakarta, maka desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Pre Experimental Design karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal tersebut disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Sedangkan bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One Group Pretest-Posttest Design, dimana sekelompok subyek diberikan perlakuan untuk jangka waktu tertentu. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan perbedaan antara hasil pengukuran awal (T1) dengan hasil pengukuran akhir (T2) adalah merupakan pengaruh perlakuan yang diberikan. Menurut Juliansyah Noor, (2014:115) Desain penelitian ini digambarkan seperti bagan berikut : Pretest Treatment Posttest O1 X O2 Keterangan : X = Treatment (perlakuan), melakukan pembelajaran metode Picture Exchange Communication System (PECS) T1 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan

6 38 T2 = Tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan langkah-langkah prosedur penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Memberikan tes pertama/t1, yaitu pretest sebelum subyek diberikan perlakuan 2. Memberi perlakuan kepada subyek dengan menerapkan metode Picture Exchange Communication System (PECS) 3. Memberikan tes kedua/t2, yaitu posttest setelah subyek diberi pengajaran dengan menerapkan metode Picture Exchange Communication System (PECS). 4. Membandingkan T1 dan T2 untuk mengetahui perbedaan yang timbul sebagai akibat diberikannya metode Picture Exchange Communication System (PECS) melalui tes sebelum diberikan pembelajaran PECS dan sesudah diberikannya pembelajaran menggunakan metode PECS. 5. Menerapkan analisis statistik yang cocok untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan atau tidak Adapun variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Menurut Sugiyono, (2013:38), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Ahli lain berpendapat bahwa variabel adalah simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai yang berbeda atau bervariasi (Sarwono, 2006:53). Dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan segala sesuatu baik simbol atau konsep yang berbeda dan bervariasi untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Menurut Iskandar, (2008:48), variabel bebas (independent variables) adalah variabel penyebab atau variabel operasional yang mempengaruhi variabel lain. Sedangkan variabel terikat (dependent variables) adalah variabel akibat atau yang ditimbulkan variabel bebas. Ahli lain berpendapat bahwa: variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat. Dan sebaliknya variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas (Purwanto, 2012:88).

7 39 Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas adalah variabel penyebab dan variabel terikat adalah akibat dari variabel bebas. Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, diantaranya: 1. Variabel bebas : Metode picture exchange communication system (pecs). 2. Variabel terikat : Kemampuan menyusun kalimat berbasis EYD pada anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2015/2016. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Dalam sebuah penelitian tentu terdapat subjek atau populasi yang hendak di teliti. Menurut Arikunto, (2010:130), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Ahli lain berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi dalam Iskandar, 2008:68). Lain halnya dengan pendapat di atas Sugiyono, (2013:80), berpendapat bahwa: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa populasi adalah subjek atau obyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang akan di teliti yang bisa mewakili dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil populasi seluruh siswa kelas VIb SLB B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015/ Sampel Menurut Sugiyono, (2013:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ahli lain berpendapat bahwa: sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara

8 40 representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati (Iskandar, 2008: 69). Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi atau sebagian karakteristik dari populasi dan mewakili populasi yang diamati. Dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling karena keseluruhan populasi siswa digunakan sebagai subjek dalam penelitian. Menurut Musfiqon, (2012:97) mengemukakan bahwa Subjek penelitian adalah seorang yang terlibat dalam penelitian dan keberadaannya menjadi sumber data penelitian. Maka dari itu subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIb SLB B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015/ 2016 yang berjumlah 8 orang. D. Teknik Pengumpulan Data Metode atau teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang teratur untuk mendapatkan data yang relevan dengan masalah yang diteliti Arikunto, (2010: 265). Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Penggunaan tes dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menyusun kalimat berbasis EYD anak tunarungu sebelum dan sesudah menggunakan metode picture exchange communication system (PECS). 1. Pengertian tes Menurut Arikunto (2013: 52), Tes merupakan alat ukur atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. 2. Ciri-ciri tes yang baik Ciri-ciri tes yang baik menurut Arikunto (2011: 57) adalah a. Validitas b. Reliabilitas c. Objektivitas d. Praktikabilitas e. Ekonomis

9 41 3. Bentuk-bentuk tes a. Menurut Arikunto, (2011: ) jika ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi macam tes dibedakan menjadi: 1) Tes kepribadian (personality test) yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang. 2) Tes bakat (aptitude test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang. 3) Tes intelegensi (intelligence test) yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya. 4) Tes sikap (attitude test) yang sering juga disebut dengan skala sikap yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang. 5) Teknik proyeksi (projective technique) 6) Tes minat (measures of interst) adalah alat yang digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu. 7) Tes prestasi (achievement test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Berbeda dengan tes yang lain, tes prestasi diberikan sesudah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang diteskan. Tes yang biasanya digunakan di sekolah-sekolah ialah tes prestasi hasil belajar. Tes prestasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu: a) Tes Buatan Guru (teacher made test) Merupakan tes yang disusun oleh guru mata pelajaran sendiri dengan prosedur tertentu tetapi belum mengalami uji coba berulang kali, sehingga belum diketahui ciri-ciri dan kebaikannya (Arikunto, 2010:267). b) Tes Terstandar (standardized test) Menurut Purwanto (2012:33) tes terstandar merupakan tes yang telah

10 42 mengalami proses standardisasi, yakni proses validasi dan reliability sehingga tes tersebut benar-benar valid dan andal untuk suatu tujuan dan bagi suatu kelompok tertentu. Karena tes prestasi yang akan dipergunakan dalam penelitian adalah tes buatan guru sendiri (teacher made test), maka uraian selanjutnya akan lebih ditekankan pada tes buatan guru (teacher made test). Tes prestasi yang biasa dilakukan oleh guru dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni tes lisan dan tes tertulis. Pada tes tertulis bentuknya dapat dibagi atas tes essay (essay examination) dan tes objektif (short-answer test). Menurut Purwanto (2012:35) tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tulisan, yang jawabannya merupakan karangan (essay) atau kalimat panjang. Sedangkan tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes dapat dinilai secara objektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan skor yang sama. Tes essay memiliki berbagai macam bentuk soal, yaitu: a. Completion type test, yang terdiri atas: 1) Completion test (tes melengkapi) 2) Fill-in (mengisi titik-titik yang dikosongkan dalam sebuah kalimat) b. Selection type test, yang terdiri atas: 1) True-false (benar-salah) 2) Multiple choice (pilihan ganda) 3) Matching (menjodohkan) Dalam penelitian ini, jenis tes menggunakan tes essay dalam bentuk uraian dengan bentuk soal completion test. 4. Langkah-langkah Mengerjakan Tes Tes akan diberikan selama dua kali yaitu sebelum diterapkannya metode PECS dan setelah diterapkannya PECS dalam pembelajaran menyusun kalimat. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan tes essai, dimana nanti soal akan membutuhkan suatu jawaban berupa pendapat tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Peneliti memilih tes essai dengan alasan karena tes essai memiliki kelebihan yakni tes esai dapat digunakan untuk menilai hal-

11 hal yang berkaitan dengan beberapa butir, seperti yang disampaikan oleh Sukardi, (2012:101) berikut : a. Mengukur proses mental para siswa dalam mengungkapkan ide ke dalam jawaban item secara tepat. b. Mengukur kemampuan siswa dalam menjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri c. Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif. d. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri. e. Mengetahui sebebrapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan yang diajarkan di dalam kelas. 43 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bahwa materi pelajaran bahasa Indonesia untuk anak tunarungu kelas VI semester II adalah menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dll), dengan bahasa yang baik dan benar, serta memperhatikan penggunaan ejaan. Pada penelitian ini peneliti mengambil materi menyusun kalimat berbasis EYD dengan tema perayaan sekolah. 5. Kisi-kisi Instrument Tes Dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman bacaan pada anak tunalaras dengan media komik, peneliti menggunakan jenis soal esaai, soal. Jenis soal tersebut merupakan soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengeluarkan kemampuannya memahami penyusunan kalimat berbasis EYD sebanyak 15 soal dua pertemuan dimana soal tersebut berkaitan dengan tema yang disediakan yaitu 15 soal untuk pretest, dan 15 soal untuk Posttest.

12 44 Tabel. 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Menyusun Kalimat Standar kompetensi: 8. Menulis, Mengungkap kan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk naskah pidato dan surat resmi Kompetensi Dasar: 8.1 Menyusun naskah pidato/samb utan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dll), dengan bahasa yang baik dan benar, serta memperhati kan penggunaan ejaan Indikator Materi Bentu k Soal Menyusun kalimat berbasis EYD dengan susunan SP Menyusun kalimat berbasis EYD dengan susunan SPO Menyusun kalimat berbasis EYD dengan susunan SPK Menyusun kalimat berbasis EYD dengan susunan SPOK Menyus un kalimat berbasis EYD Nomo r Soal Uraian 1,3,11 2,4,7, 6,12,1 3 5,8,9, 10,14, Pedoman Penskoran Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan metode Picture Exchange Communication System (PECS) dalam meningkatkan kemampuan menyusun kalimat berbasis EYD anak tunarungu, maka peneliti menggunakan tipe soal tes essai yaitu merupakan soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan gagasan atau pokok pikiran tersebut dalam bentuk tulisan, jumlah soal yang digunakan berjumlah 15 soal dengan rincian 15 soal untuk pretest, dan 15 soal untuk Posttest.. Sedangkan untuk penilaiannya, adalah sebagai berikut : Keterangan NA = Nilai Akhir S.maks = skor maksimal (15)

13 45 E. Teknik Uji Validasi Instrumen Dalam sebuah penelitian dibutuhkan skala pengukuran yang baik, valid, harus memiliki validitas sebelum digunakan dalam penelitian. Validitas instrument digunakan untuk mendapatkan data yang valid sebelum digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi menurut Sarwono, (2006:100), menyangkut tingkatan dimana item-item skala yang mencerminkan domain konsep yang sedang diteliti. Suatu domain konsep tertentu tidak dapat begitu saja di hitung semua dimensinya, karena domain tersebut kadang mempunyai atribut yang banyak atau bersifat multidimensional. Ahli lain Sugiyono, (2013:129), Untuk instrumen berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Dapat disimpulkan bahwa validitas isi adalah item-item skala yang di teliti dengan membandingkan isi dengan materi pelajaran yang diajarkan.validitas ini dengan cara mengkonsultasikan instrumen kepada beberapa ahli sebagai validator untuk mengukur apakah instrumen yang di buat sudah valid apa belum dari segi kebahasaan, konten dan konstruk. Berikut nama validator untuk menguji validitas instrument penelitian: Tabel 3.2. Validator Instrumen Tes No Nama Validator Jabatan 1 Dr. Rukayah, M.Hum Dosen PGSD FKIP UNS 2 Erma Kumalasari, S. Psi,.M. Psi Dosen PLB FKIP UNS 3 Mohammad Anwar, M. Pd Dosen PLB FKIP UNS Instrumen yang digunakan berupa soal-soal yang berjumlah 15 butir. Instrumen yang di buat dinyatakan valid apabila telah mendapat persetujuan dari para ahli (validator) tersebut.

14 46 F.Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan tentang efektivitas metode Picture Exchange Communication System (PECS) terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non parametrik yaitu analisis tes ranking bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test) yang diolah dengan aplikasi SPSS Alasan peneliti menggunakan analisis ini antara lain : 1. Data yang diperoleh berwujud angka 2. Dengan analisis statistik hasil pengolahan data akan bersifat obyektif. 3. Dengan metode statistik dapat memberi keputusan secara pasti tentang " efektivitas metode Picture Exchange Communication System (PECS) terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran Sebagai tehnik analisis data hasil penelitian ini digunakan tehnik analisis secara kuantitatif. Tehnik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan analisis non parametrik uji tes rangking bertanda Wilcoxon yang bersimbol T. Alasan penulis menggunakan tehnik analisis ini adalah: 1. Tehnik ini cocok untuk menguji hipotesis tentang perbedaan dari dua variabel yang datanya berhubungan dan tidak bebas. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas metode Picture Exchange Communication System (PECS) terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran Adanya kesesuaian dengan jenis penelitian yaitu menggunakan pre-test dan post-test. Di mana pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis a. H o : T X = T y (tidak ada pengaruh penerapan metode Picture Exc hange

15 47 b. Communication System (PECS) terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran ) c. H a : T X > T y (ada pengaruh penerapan metode Picture Exchange Communication System (PECS) terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran ) 2. Memilih taraf signifikan ( ) Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % 3. Penentuan Statistik Uji a. Mencari selisih dari dua variabel yaitu X1 dan X2 b. Merangking selisih nilai X1 dan X2 (dalam rangking tidak memperhatikan tanda minus atau plus dari nilai rangking tersebut c. Memilahkan nilai rangking yang lebih kecil frekuensinya sebagian tanda H 4. Keputusan Uji a. Jika To > T t maka Ho ditolak dan Ha diterima, oleh karena itu hipotesis yang menyatakan ada pengaruh penerapan metode Picture Exchange Communication System (PECS) terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran dapat diterima kebenarannya b. Jika To < T t maka Ho diterima dan Ha ditolak, oleh karena itu hipotesis yang menyatakan ada pengaruh penerapan metode Picture Exchange Communication System (PECS) terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat anak tunarungu kelas VIb SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran tidak dapat diterima kebenarannya. G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian yang terdiri dari tiga tahap, diantaranya sebagai berikut: 1. Persiapan Tahap persiapan dalam penelitian ini adalah merupakan tahap awal yang

16 48 meliputi: a. Persiapan administrasi b. Persiapan instrumen c. Uji validitas instrumen 2. Pelaksanaan a. Pretest Pre tes dalam penelitian ini diadakan observasi sebelum pemberian perlakuan menggunakan Picture Exchange Communication System (PECS) dilakukan sebanyak dua kali atau sampai kecenderungan arah dan level data menjadi stabil. b. Perlakuan Pelaksanaan Perlakuan ini dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan yang sebelumnya telah bekerja sama dengan guru kelas agar pelaksanaan ini berhasil. c. Posttest Kegiatan Post tes merupakan kegiatan pengulangan yang dimaksudkan sebagai evaluasi untuk melihat pengaruh pemberian perlakuan Picture Exchange Communication System (PECS). Pelaksanaan post tes terdiri dari 1 sesi hal ini didasarkan untuk mendapatkan data yang stabil. 3. Pelaporan a. Melakukan pemersiksaan ulang terhadap semua data yang diperoleh b. Mengolah data penelitian dan mengujinya c. Menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.

17 49 Prosedur penelitian tersebut disajikan dalam gambar berikut ini: Gambar 3.1. Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi disalah satu sekolah luar biasa khusus tunalaras di surakarta. Penelitian akan dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi keterangan serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SLB Negeri Surakarta. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamatkan di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru Nusukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SLB B YRTRW Surakarta. Peneliti mengambil lokasi di SLB YRTRW Surakarta yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB YPPCG Bhina Sejahtera Surakarta yang beralamat di Badran RT 02 RW XI Mojosongo, Jebres, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam delapan subtopik. Subtopik tersebut yaitu tempat dan waktu penelitian, rancangan/desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mohammad Ali (1992:140) menjelaskan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mohammad Ali (1992:140) menjelaskan bahwa : 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Mohammad Ali (1992:140) menjelaskan bahwa : Kuasi eksperimen hampir mirip dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang beralamat di Jalan Cocak X, Sidorejo, Mangkubumen, Surakarta. SLB Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Sugiyono (014:107)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya (Arikunto, 2002, hlm. 136). Metode penelitian merupakan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Juliansyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih dalam penelitian ini adalah sekolah SLB - B/C YPASP Wonorejo Karanganyar yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode penelitian juga merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3).

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN EKSPERIMEN PENELITIAN EKSPERIMEN A. Pengertian Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen menurut Faisal (1982: 76) merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan : Jika sesuatu dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap penelitian harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic dalam pembelajaran program paket C untuk meningkatkan hasil belajar, maka berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN EKSPERIMEN PENELITIAN EKSPERIMEN meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004) penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2010) variabel adalah konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan hal tersebut, Sugiyono (2010:61)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum melaksanakan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Jika melihat judul penelitian Penggunaan Media Pembelajaran Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Salah satu bagian yang terpenting dalam kegiatan penelitian adalah mengenai cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atas suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

12Ilmu. Penelitian Eksperiman. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

12Ilmu. Penelitian Eksperiman. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Penelitian Eksperiman Pengertian dan Model Penelitian eksperimen, format dan teknik analisis data quasi eksperimen Fakultas 12Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan peserta didik dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Research (penelitian semu). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, variable, instrumen dan teknik analisis data, yang berkaitan dengan efektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan merupakan eksperimen murni tapi seolah-olah murni. Menurut Danim (2004), penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Kotabumi. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

X O 1. Keterangan : O 1 O 2

X O 1. Keterangan : O 1 O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis pendekatan pre-eksperimen dengan desain intact-group

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sipat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau strategi yang digunakan oleh penulis dalam memperoleh data melalui populasi dan sampel yang telah ditetapkan, dan metode

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

B. Desain Penelitian

B. Desain Penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 7 Gondang Sragen yang beralamat di Dukuh Kebonagung, Desa Gondang, Kecamatan Gondang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat & Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk mendapat data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan dan mencapai suatu tujuan. Metode penelitian ini merupakan cara pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Media merupakan bagian dari sumber pengajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas II di SLB B.C YMS BATURETNO yang beralamatkan di JL.Solo-Baturetno No.52 Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental research) jenis Pre-Experimental Designs (nondesigns). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos yang artinya ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode penelitian eksperimen. Menurut Hatimah, dkk. (2010:120) eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci