B. Desain Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B. Desain Penelitian"

Transkripsi

1 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 7 Gondang Sragen yang beralamat di Dukuh Kebonagung, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.Peneliti melakukan penelitian di sekolah ini dikarenakan sekolah ini merupakan salah satu sekolah inklusi yang ada di Sragen yang cukup banyak memiliki anak berkesulitan belajar. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam tigatahapan, yang meliputi: a) Tahap Persiapan Pada tahap ini meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, perijinan, penyusunan instrumen, dan validitas instrumen yang dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Februari b) Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian meliputi pengukuran pretest, treatment, dan pengukuran hasil posttest dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei c) Tahap Penyelesaian Pada tahap penyelesaian meliputi penyusunan laporan penelitian yang dilaksankan pada bulan Mei sampai dengan Juni B. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen, karena dalam penelitian ini peneliti menagadakan percobaan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika

2 37 materi perkalian anak kesulitan belajar melalui inklusi model kluster di SD Negeri Gondang 7 Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Sugiyono (2011:109) menyatakan bahwa, eksperimen adalah metode penelitian yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sanjaya (2013:87) mengemukakan bahwa, metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Sedangkan menurut Arifin (2012:68), eksperimen merupakan cara praktis untuk mempelajari sesuatu dengan mengubah-ubah kondisi dan mengamati pengaruhnya terhadap hal lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh atau hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara membandingkan hasil kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Menurut Sugiyono (2013:109) ada empat macam bentuk desain eksperimen yaitu: pre-experimental design, trueexperimental design, factorial-experimental design, quasi experimental design. Selanjutnya dari masing-masing desain penelitian tersebut memiliki prosedur tersendiri. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan desain penelitian preexperimental design dengan bentuk One Group Prestest-Posttest, dimana subjek penelitian yang dikenai pretest dan posttest adalah satu kelompok yang sama. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam materi dasar perkalian sebelum diberi perlakuan (O1). Sedangkan Posttest digunakan untuk mengukur kemampuan akhir anak dalam memahami perkalian setelah diberikan perlakuan (O2). Pengaruh perlakuan X dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil O1 dan O2 dalam situasi yang terkontrol. Desain penelitian One Group Pretest-Posttest dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel. 3.2 Desain Penelitian Pretest Treatment Posttest O1 X O2 Keterangan :

3 38 1. O1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan. Kemudian hitung rata-rata untuk menentukan prestasi awal mereka. 2. X :Treatment (perlakuan), yaitu melakukan pembelajaran dengan metode kooperatif melalui inklusi model kluster. 3. O2 :Tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan. Kemudian hitung rata-rata untuk menentukan prestasi subjek setelah mendapat perlakuan. 4. Bandingkan rata-rata hitung subjek antara pretest dan posttest untuk melihat perbedaan prestasi atau pengaruh yang ditimbulkannya. 5. Gunakan tes statistik untuk melihat apakah perbedaan itu signifikan atau tidak pada tingkat signifikan tertentu. Penelitian dengan judul pengaruh penggunaan metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak berkesulitan belajar melalui inklusi model kluster yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gondang 7 mengandung dua variabel, diantaranya yaitu: 1. Variabel Bebas (X) Menurut Sanjaya (2013: 95), Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Variabel ini dilambangkan dengan variabel X. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 61), Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). 2. Variabel Terikat (Y) Menurut Sanjaya (2013: 95), Variabel terikat atau tergantung (dependent variable) adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, yang muncul atau yang tidak muncul ketika peneliti mengintroduksi, mengubah, dan mengganti variabel bebas. Variabel ini dilambangkan dengan variabel Y.

4 39 Menurut Sugiyono (2011: 61) Variabel terikat (dependent) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak berkesulitan belajar melalui inklusi model kluster. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sanjaya (2013: 228) menyatakan bahwa, Populasi adalah keseluruhan yang menjadi target dalam menggeneralisasikan hasil penelitian. Sedangkan Arikunto (2006: 130) mengemukakan bahwa, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi yaitu keseluruhan subjek dalam wilayah lingkup penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari. Selain itu Margono (2010: 118) menyatakan bahwa, Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dlam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sugiyono (2012: 80) menyatakan bahwa, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.. Selain itu, Sukmadinata (2006: 250) juga menjelaskan bahwa, Populasi dalam sebuah penelitian adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek/obyek yang terdapat dalam penelitian.populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gondang 7 Sragen tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 33 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2012:81). Sejalan dengan pendapat sebelumnya sampel menurut Margono yaitu bagian dari populasi (2005: 121). Margono (2010:

5 40 120) mengemukakan bahwa, sampel adalah sebagai bagian dari populasi. Selain itu menurut Arikunto (2012:131), Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Sugiyono (2007: 124) menjelaskan bahwa, Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan menurut Arifin (2012:221), Purposive sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. D. Teknik Pengambilan Sampel Sugiyono (2011: 217) mengemukakan bahwa, teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu probability sampling dan Nonprobability Sampling. Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel ini meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random. Sedangkan Non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah tujuh anak kesulitan belajar kelas IV SD Negeri Gondang 7 Sragen. Penetapan subjek penelitian ini sesuai dengan asesmen akademik matematika yang telah dilakukan. Asesmen akademik matematika adalah proses pengukuran terhadap keterampilan matematika untuk memperoleh data tentang penguasaan keterampilan kuantitatif maupun kualitatif (Yusuf, 2009: 80). Ciri-ciri anak

6 41 kesulitan belajar matematika diantaranya, 1) kesulitan proses informasi, 2) kelemahan kemampuan membaca dan berbahasa, 3) kecemasan dalam berhitung seperti sulit membedakan tanda-tanda dan sulit mengoperasikan hitungan (Suparno, 2006: 56). Selain itu, subjek penelitian juga mengalami daya pemahaman yang rendah terhadap materi perkalian dan mengalami hambatan dalam berkonsentrasi memahami materi. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data yang menjelaskan atau menjawab permasalahan peneliti secara objektif. Azwar (2013: 36) mengemukakan bahwa Data penelitian bisa dikumpulkan baik lewat isntrumen pengumpulan data, observasi, maupun lewat data dokumentasi. Data yang harus dikumpulkan mungkin berupa data primer, sekunder, atau keduanya. Sugiyono (2011: 308) mengemukakan bahwa, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Selain itu, informasi tidak akan kita peroleh apabila kita tidak menggunakan alat pengumpul data. 1. Tes Alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: a. Pengertian Tes Margono (2010: 170), Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Sedangkan menurut Sanjaya (2013: 251) Tes adalah alat untuk mengumpulkan data tentang keamampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran Arikunto (2010: 193) juga menyatakan bahwa, Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiiki oleh individu atau kelompok.

7 42 Selain itu menurut Arifin (2012: 226), tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tes adalah cara yang digunakan oleh seseorang untuk mengukur kemampuan guna mengetahui kemampuan yang mereka miliki. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes untuk mengetahui kemampuan berhitung perkalian sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan menggunakan metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak berkesulitan belajar melalui inklusi model kluster. b. Jenis-jenis Tes Sanjaya (2013: 252) mengemukakan bahwa, ada dua jenis tes yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data, yakni tes standar dan tes nonstandar. Tas standar adalah tes yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti kriteria reliabilitas dan validitas. Ini digunakan untuk mengukur kemampuan subjek dalam menguasai sejumlah materi pembelajaran dalam skala luas, sedangkan tes nonstandar adalah tes yang tidak diukur tingkat reliabilitas dan validitasnya. Ini digunakan untuk melihat kemampuan subjek dalam mencapai tujuan pelajaran dalam skala terbatas. Heaton dan Brown dalam Arifin (2012: 226) membagi tes menjadi empat bagian, yaitu tes prestasi belajar (achievement test), tes penguasaan (proficieny test), tes bakat (aptitude test), dan tes diagnostik (diagnostic test) serta tes penempatan (placement test) Sedangkan menurut Arifin (2012: 226) jenis-jenis tes dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang yaitu Dalam bidang psikologi, tes dibagi menjadi tes intelegensia umum, tes kemampuan khusus, tes prestasi belajar, dan tes kepribadian. Berdasarkan jumlah peserta didik, tes prestasi belajar dibagi menjadi dua jenis, tes kelompok dan tes perseorangan. Dilihat dari cara penyusunannya,

8 43 tes dibedakan menjadi tes buatan guru (teacher-made test) dan tes baku atau tes standar (standardized test). Dilihat dari aspek kemampuan, tes dibagi menjadi dua jenis, tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed test). Ditinjau dari bentuk jawaban responden, tes didibagi menjadi tiga jenis yaitu, tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. c. Bentuk-bentuk Tes Margono (2010: 170) menyatakan bahwa, ada dua jenis tes yang digunakan sebagai alat pengukur yaitu: 1) Tes lisan, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara lisan pula. 2) Tes tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula. Tes ini dibedakan dalam dua bentuk berikut ini: a) Tes essay (essay tes), yaitu tes yang menghendaki testee memberikan jawaban dalam bentuk uraian. b) Tes objektif, yaitu suatu tes yang disusun dimana setiap pertanyaan tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih. Selain itu Arifin (2009: 124) menyatakan bahwa, tes tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk uraian (essay) dan bentuk (objective). 1) Tes Bentuk Uraian a) Bentuk uraian objektif (BUO) b) Bentuk uraian non-objektif (BUNO) 2) Tes Bentuk Objektif a) Benar salah (True False, or Yes No) Bentuk tes benar salah ( B S ) adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. b) Pilihan ganda (multiple Choise)

9 44 Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. c) Menjodohkan (matching) Bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunjukkan kumpulan soal, dan kolom sebelah kanan menunjukkan kumpulan jawaban. d) Jawaban singkat (short answer) dan melengkapai (completion) Kedua bentuk tes ini masing-masing menghendaki jawaban dengan kalimat dan atau angka-angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes bentuk uraian dan tes bentuk objektif dengan bentuk soal pilihan ganda (Multiple- Choise). Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berhitung perkalian anak berkesulitan belajar matematika. Bentuk soal uraian dalam penelitian ini adalah peneliti menyajikan soal perkalian kemudian siswa menjawab dengan menguraikan jawaban dengan benar dan tepat. Sedangkan untuk soal pilihan ganda (Multiple Choise), siswa menyilang dalam jawaban pilihan ganda sesuai dengan jawaban yang tepat dari soal-soal perkalian yang disajikan. Terdapat langkah-langkah dalam menentukan soal. Soal yang diberikan hendaknya sesuai dengan materi yang terdapat pada instrumen yang telah ditetapkan. Sebelum membuat soal sebaiknya membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Kisi-kisi dalam penelitian ini sebagai dasar pengembangan instrumen dan sesuai dengan kemampuan awal berhitung matematika. Adapun kisi-kisi soal yang akan diujikan untuk anak berkesulitan belajar matematika adalah sebagai berikut:

10 45 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Standar No Kompetensi 1 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan Operasi Perkalian Indikator Siswa mampu memahami perkalian 1-10 Siswa mmapu menyelesaikan soal tentang perkalian 1-10 Jml No Soal Soal 4 1, 2, 3, , 5, 6, 12, 13 Siswa mampu menyelesaikan soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 6 7, 8, 9, 10, 14, 15 Jumlah soal 15 Tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes bentuk pilihan ganda dan isian singkat. Jumlah tes pilihan ganda 10 butir soal sedangkan tes bentuk isian singkat berjumlah 5 butir soal. Tes tersebut terdiri dari pretest dan posttest. Sistem pemberian skor pada soal ini adalah : 1. Skor dalam soal : a. soal pilihan ganda bila jawaban tepat 10, salah 0. b. soal isian singkat bila jawaban tepat 10, salah 0. (betul semua 5 x 2). c. maksimal skor Nilai = x Observasi a. Pengertian Observasi Sukmadinata (2012: 220) mengemukakan bahwa observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan denngan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.

11 46 Sedangkan Arifin (2012: 230) menyatakan bahwa, Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomen, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu Margono (2010: 156) mengemukakan bahwa Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi adalah kegiatan mengamati suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera Arikunto (2010: 198) Sedangkan menurut Sanjaya (2013: 270), Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati itu biasa gejala-gejala tingkah laku, bendabenda hidup, ataupun benda mati. b. Jenis-Jenis Observasi Arifin (2012: 231) mengemukakan bahwa, obeservasi dibagi menjadi beberapa jenis dilihat dari berbagai sudut pandang yakni: Dilihat dari kerangka kerjanya, observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi berstruktur dan observasi tak berstruktur. Sedangkan jika dilihat dari teknis pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui tiga cara, yaitu observasi langsung, observasi tak langsung dan observasi partisipasi Dilihat dari persiapan maupun cara pelaksanaannnya observasi bisa bersifat sistematis atau insidental. Jika dilihat dari sifat hubungan antara observer dan observant, maka dapat dibedakan antara observasi partisipatif dan observasi non-partisipatif (Sanjaya, 2013: 201) Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu observer (peneliti) terlebih dahulu menyusun kerangka yang memuat faktor-faktor yang akan diobservasi. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa yang akan diberikan perlakuan selama penelitian berlangsung.

12 47 3. Dokumentasi Arifin (2012: 243) mengemukakan bahwa, Studi dokumentasi adalah teknik untuk mempelajari danmenganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti: silabus, program tahunan, program bulanan, program mingguan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), catatan pribadi peserta didik, buku raport, kisi-kisi, daftar nilai, lembar soal/tugas, lembar jawaban, dan lain-lain. Sedangkan Arikunto (2006: 200) mengemukakan bahwa, metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan berhitung perkalian anak berkesulitan belajar matematika pada penelitian ini adalah data yang bersumber pada dokumen yang sudah ada seperti di sekolah yang dapat berupa nilai rapot. F. Teknik Uji Validitas Arikunto (2010: 211) mengemukakan bahwa, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen valid berarti berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 122). Sedangkan menurut Arifin (2012:246) yang menyebutkan bahwa jenis-jenis validitas instrumen adalah sebagai berikut: 1. Validitas permukaan (face validity) Validitas ini menggunkan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes secra sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap febomena yang di ukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan. 2. Validitas isi (centent validity) Validitas isi sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa

13 48 yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajarn tertentu. 3. Validitas empiris (empirical validity) Validitas ini biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan kriteria tertentu yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang bersangkutan. Ada tiga macam validitas empiris, yaitu: (a) validitas prediksi, (b) validitas kongkuren, dan (c) validitas sejenis. 4. Validitas konstruk (construct validity) Validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaan hingga mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut. Untuk menguji validitas konstruk, dapat dilakukan dengan berbagai sumber, antara lain validitas isi, validitas prediktiif, dan validitas konkuren. 5. Validitas faktor (factorial validity) Dalam penilaian hasil belajar sering digunkan skala pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas beberapa faktor. Dengan demikian, kriterium yang digunakan dalam validitas faktor ini dapat diketahui dengan menghitung homogenitas skor setiap faktor dengan total skor, dan antara skor dari faktor yang satu dengan skor dari faktor yang lain. Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Sugiyono (2012: 129)mengemukakan bahwa, validitas isi adalah membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.instrumen yang berbentuk tes akan diuji validitasnya melalui perbandingan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan. Peneliti dalam meyusun instrumen penelitian membandingkan soal dengan isi kurikulum dengan membuat kisi-kisi soal. Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi soal tentang matematika materi perkalian, kemudian instrumen diujikan kepada ahli untuk mengetahui validitas instrumen yang akan diujikan. Instrumen tes ini terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal isian singkat untuk mengukur kemampuan siswa pada

14 49 pretest (sebelum siswa diberikan perlakuan), dan untuk mengukur kemampuan siswa pada posttest (setelah diberikan perlakuan). Alasan mengapa peneliti menggunakan validitas isi, sebagai berikut : 1. Validitas isi cocok digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran setelah mengalami proses pembelajaran tertantu. 2. Kevalidan instrumen ditentukan berdasarkan pertimbangan ahli, sehingga dapat memberikan pertimbangan item-item dalam tes telah mencakup keseluruhan aspek yang diukur. Para ahli yang terlibat dalam penyusunan instrumen ini adalah ahli matematika, ahli pengukuran psikologi dan guru kelas sehingga tingkat validitas instrumen dapat diakui. G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang peneliti ajukan tentang pengaruh metode kooperatif terhadap prestasi belajar matematika materi perkalian anak kesulitan belajar matematika melalui inklusi model kluster adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non parametrik yaitu analisis tes ranking bertanda (wilcoxon Sign Rank Test). Alasan peneliti menggunakan anailsis ini antara lain: 1. Data yang diperoleh berwujud angka. 2. Dengan analisis statistik hasil pengolahan data akan bersifat objektif. 3. Dengan metode statistik dapat memberi keputusan secara pasti tentang Pengaruh penggunaan metode kooperatif tipe Student Team achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak kesulitan belajar melalui inklusi model kluster. Sebagai teknik analisis data hasil penelitian ini digunakan teknik analisis secara kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan analisis non parametrik uji tes rangking bertanda Wilcoxon yang bersimbol T. Alasan penulis menggunakan teknik analisis ini adalah:

15 50 1. Teknik ini cocok untuk mengkaji hipotesis tentang perbedaan dari dua variabel yang datanya berhubungan dan tidak bebas. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode kooperatif terhadap prestasi belajar matematika materi perkalian anak kesulitan belajar matematika melalui inklusi model kluster. 2. Adanya kesesuaian jenis data, dimana variabel bebas merupakan data nominal dan data terikat merupakan data ordinal. 3. Adanya kesesuaian dengan jenis eksperimen yaitu menggunakan pretest dan posttest. Dimana pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis a. H o : T x = T y (tidak ada pengaruh penggunaan metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak berkesulitan belajar matematika melalui inklusi model kluster di SD Negeri Gondang 7 Sragen tahun ajaran 2015/2016) b. H a : T x > T y (ada pengaruh penggunaan metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak berkesulitan belajar matematika melalui inklusi model kluster di SD Negeri Gondang 7 Sragen tahun ajaran 2015/2016) 2. Memilih Taraf Signifikan ( ) Taraf signifikan yang digunakan adalah 5% 3. Penentuan Statistik Uji a. Mencari selisih dari dua variabel yaitu X1 dan X2. b. Merangking selisih nilai X1 dan X2 (dalam rangking tidak memperhatikan tanda minus atau plus dari nilai rangking tersebut. c. Memilahkan nilai rangking yang lebih kecil frekuensinya sebagian tanda T.

16 51 4. Keputusan Uji a. Jika T 0 > T 1 maka H 0 ditolak dan H a diterima, oleh karena itu hipotesis yang menyatakan ada pengaruh penggunaan metode koopertif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak berkesulitan belajar matematika melalui inklusi model kluster di SD Negeri Gondang 7 Sragen tahun ajaran 2015/2016 dapat dierima kebenarannya. Jika T 0 <T 1 maka H 0 diterima dan H a ditolak, oleh karena itu hipotesis yang menyatakan ada pengaruh metode kooperatif terhadap prestasi belajar matematika materi perkalilan anak kesulitan belajar matematika melalui inklusi model kluster tidak dapat diterima kebenarannya. H. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian pengaruh penggunaan metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian bagi anak berkesulitan belajar melalui inklusi model kluster yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gondang 7 Sragen meliputi, tahap persiapan, tahap perencanaan, tahap observasi,tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi, serta tahap analisis dan tahap tindak lanjutan, tahap perencanaan,tahap perlakuan, dan tahap analisis data. Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut: Perijinan Persiapan Validitas Pretest Pelaporan Hasil Analisis Data Posttest Treatment Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

17 52 1. Melakukan pengurusan perijinan kepada pihak sekolah yaitu SD Negeri Gondang 7 Sragen. 2. Persiapan instrument, setelah mendapatkan ijin dari pihak yang sekolah selanjutnya mempersiapakan instrumen yang akan digunakan pada penelitian. 3. Validitas instrument, setelah mempersiapkan instrumen selanjutnya menguji validitas instrument sebelum melakukan penelitian. 4. Pengukuran pretest, pengukuran awal prestasi belajar matematika materi perkalian sebelum diberikan intervensi yaitu metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) melalui inklusi model kluster. 5. Treatment, setelah mengetahui kemampuan awal anak melalui pretestselanjutnya pemberian treatment berupa metode kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) melalui inklusi model kluster. 6. Pengkuran hasil treatment, setelah pemberian treatment selanjutnya anak akan diberikan tes untuk mengetahui hasil treatment yang dilakukan. 7. Analisis data, setelah memberikan tes sebelum dan tes sesudah treatment maka selanjutnya adalah analisis data dengan cara membandingkan nilai hasil tes sebelum diberikan treatment dengan nilai hasil tes sesudah diberikan treatment. 8. Pelaporan hasil, setelah analisis data prosedur yang terakhir adalah pelaporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi keterangan serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB YPPCG Bhina Sejahtera Surakarta yang beralamat di Badran RT 02 RW XI Mojosongo, Jebres, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jl. Yosodipuro No. 56 Surakarta, Jawa Tengah. Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam delapan subtopik. Subtopik tersebut yaitu tempat dan waktu penelitian, rancangan/desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1) Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Surakarta kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang beralamat di Jalan Cocak X, Sidorejo, Mangkubumen, Surakarta. SLB Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SLB-CG YPPCG Bhina Sejahtera Surakarta yang beralamat di Badran RT 02 RW XI Mojosongo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat & Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk mendapat data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara untuk metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Jadi intinya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SLB-A YKAB Surakarta, JL. HOS Cokroaminoto No. 43 Jebres Surakarta. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SLB Negeri Surakarta. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7 Klaten. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Nopember 0, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi disalah satu sekolah luar biasa khusus tunalaras di surakarta. Penelitian akan dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team

Lebih terperinci

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya berubah-ubah. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah True-Experimental Design, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dengan metode eksperimen. Metode penelitian eksprimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2010) variabel adalah konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan hal tersebut, Sugiyono (2010:61)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14)

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14) BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu bentuk atau rencana penelitian yang digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu yang sistematis pula. Sedangkan metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di TK At-Taqwa Bandar Jaya Barat dan dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian Ciri dalam sebuah kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni pendekatan yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Menurut Sukardi (2008: 53), Tempat penelitian adalah tempat di mana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Salah satu bagian yang terpenting dalam kegiatan penelitian adalah mengenai cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atas suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Purwanto, (2012:176) menyatakan bahwa Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (2013:9) adalah untuk membangkitkan timbulnya suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sipat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamat di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru. SDLB-C Setya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan data 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, terdiri dari dua kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Jadi metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Kotabumi. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. 50 Dari data yang diperoleh melalui penelitian didapatkanlah kebenaran-kebenaran yang validitas secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif, karena dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, serta analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) 3. Pembuatan Alat Evaluasi Ditinjau dari pembuatnya, alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu alat evaluasi buatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamatkan di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru Nusukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang

BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang A III METODE PENETIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (2006:1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bertujuan menguji hipotesis dari data-data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dan metode analisis data secara kuantitatif. 1 Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA 2 Karanganyar pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 6).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode penelitian eksperimen. Menurut Hatimah, dkk. (2010:120) eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci