BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paguyaman, pada tahun 1986 Desa Diloniyohu di mekarkan menjadi Desa Helumo di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paguyaman, pada tahun 1986 Desa Diloniyohu di mekarkan menjadi Desa Helumo di"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1) Keadaan Geografis Desa Payu Pada tahun 1979 Desa Payu dulunya adalah Desa Diloniyohu Kecamatan Paguyaman, pada tahun 1986 Desa Diloniyohu di mekarkan menjadi Desa Helumo di pugar menjadi Desa Payu dan Desa Sukamaju, penduduk desa payu mayoritas petani, baik ladang maupun petani sawah. Masyarakat petani dulunya masih melakukan bercocok tanam dengan kebiasaan-kebiasaan tradisional namun dengan kehidupan sebelumnya. Adapun nama Desa Payu diambil dari sebuah sejarah dimana diwilayah Desa Payu ada sebuah sejarah gunung tempat persinggahan yang dinamakan gunung payung sehingga nama desa dinamakan Desa Payu. Secara administrasi Desa Payu yang terletak di Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo dengan keadaan geografi berupa daratan yang umumnya merupakan daerah persawahan, kebun dan pemukiman penduduk dengan batas batas wilayah sebagai berikut : 1) Sebelah Utara perbatasan dengan Kabupaten Gorontao Utara 2) Sebelah selatan perbatasan dengan Desa Helumo 3) Sebelah barat perbatasan dengan Desa Pilomonu 4) Sebelah timur perbatasan dengan Desa Sukamaju

2 2) Keadaan Penduduk Desa Payu Penduduk Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo berjumlah 2230 jiwa yang terdiri atas laki-laki berjumlah 1056 Jiwa dan perempuan berjumlah 1174 Jiwa.Data tersebut akan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1. Keadaan Penduduk Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo No. Jenis Kelamin Jumlah 1. Laki Laki 1,056 Orang 2. Perempuan 1,174 Orang Jumlah Orang Sumber data : Data Profil / potensi Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo tahun ) Keadaan Mata Pencaharian Desa Payu Jenis mata pencaharian penduduk Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Mata pencaharian penduduk Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo No Mata Pencaharian Jumlah ( jiwa ) 1 Petani Buruh Tani Pedagang 37 4 Angkutan / sopir 15 5 PNS 5

3 7 Buruh Bangunan 43 Jumlah 412 Sumber data : Data Profil / potensi Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo tahun 2012 Dilihat dari tata guna yang dimanfaatkan oleh penduduk Desa payu yang sebagian besar adalah lahan pertanian, menunjukkan bahwa masyarakat mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh tani. Perekonomian Desa Payu lebih didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan. 3) Keadaan Pendidikan Keadaan Penduduk Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo menurut tingkat pendidikan sebagian besar tamatan SD sebanyak jiwa, tamatan SLTP sebanyak jiwa, tamatan SLTA sebanyak jiwa. Sedangkan sarjana sejumlah orang. Keadaan pendidikan masyarakat Desa Payu dapat diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3. Tingkat pendidikan penduduk Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo No Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa 1 Belum sekolah / tidak tamat SD Tamatan SD Tamatan SLTP 43 4 Tamatan SLTA 23 5 Diploma 6 6 Sarjana 4

4 Jumlah 2230 Sumber data : Data Profil / potensi Desa Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo tahun 2012 Kehidupan masyarakat masih tergolong pada masyarakat garis menengah kebawah khususnya masyarakat yang tergolong masyarakat miskin. Adapun penyebab dari kemiskinan dikarenakan pendidikan dan keterampilan pada umumnya masih sangat rendah. Pada umumnya mata pencaharian masih berkisar sebagai pekerja bangunan dan buruh tani. Keadaan ini akan mempengaruhi kondisi sosial keluarga, mental spiritual maupun mental dari anak sehingga kehidupanya agak terganggu dan tidak bisa berkembang secara layak dan hidup tidak secara wajar. 4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini terdiri atas 5 indikator yakni bidang Keagamaan dan budi pekerti, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi / kewirausahaan dan bidang lingkungan. Hasil penelitian ke empat indikator tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini : Bidang Keagaaman dan Budi Pekerti Bidang keagamaan dan budi pekerti merupakan salah satu bidang yang menjadi perhatian masyarakat terutama oleh ibu rumah tangga. Selama ini keadaan keagaamaan Desa Payu masih kurang nampak, dan hanya dilakukan oleh sebagian besar masyarakat saja. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap masyarakat

5 mengenai keadaan keagaamaan dan budi pekerti di Desa Payu selama ini dapat dilihat sebagai berikut : Keadaan keagaamaan selama ini masih belum nampak kegiatan yang dilaksanakan. Orang tua merasa khawatir akan keadaan pergaulan anakanak mereka yang kurang dibekali oleh ilmu agama (WW.S, Jumat 20 Januari 2012). Pendapat yang lain disampaikan oleh seorang masyarakat yang berprofesi sebagai petani tentang keadaan pendidikan anak-anak Desa Payu sebagai berikut : Selama ini telah ada kegiatan pembinaan akhlak yang diselenggarakan oleh seorang guru mengaji, namun tetap saja kegiatan tersebut belum menarik perhatian generasi muda untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembinaan akhlak tersebut. Malah yang banyak mengikuti hanyalah anakanak usia dini (WW.AM, Minggu 22 Januari 2012). Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa keadaan di bidang keagaamaan dan budi pekerti di Desa Payu belum sepenuhnya nampak adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat khususnya generasi muda (remaja). Sejak tahun 2010 Posdaya mulai diselenggarakan di Desa Payu. Wawancara dilakukan peneliti untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat setelah adanya program Posdaya di Desa Payu dalam hal kegiatan keagmaan yang dilakukan. Hasil wawancara tersebut dapat dilihat berikut ini : Kegiatan bidang keagamaan yang diselenggarakan Posdaya cukup banyak, diantaranya kegiatan Majelis ta lim bagi ibu rumah tangga, kegiatan pengajian setiap hari kamis malam oleh kaum bapak, kegiatan pengajian anak-anak juga diselenggarakan sore hari di Masjid-Masjid setempat (WW.RS, Selasa 24 Januari 2012). Pendapat yang lain dikemukakan oleh Pendidik PAUD sebagai berikut : Meskipun awalnya sulit untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya budi pekerti dan landasan keagaamaan terutama bagi

6 anak-anak dan remaja, namun akhirnya program tersebut dapat dilaksanakan dengan rutin hingga saat ini. Ternyata persepsi yang diberikan masyarakat cukup bagus dan positif terhadap bidang ini (WW.SZA, Jumat 27 Januari 2012). Adanya Posdaya yang menyelenggarakan kegiatan bidang keagaaman dan budi ternyata disambut baik oleh masyarakat. Persepsi yang diberikan cukup positif sehingga sikap yang ditunjukkan masyarakat juga mendukung kegiatan tersebut. Wawancara peneliti terhadap masyarakat mengenai pendapat mereka terhadap program Posdaya dibidang keagamaan dan budi pekerti sebagai berikut : Kami berharap agar program Posdaya ke depannya dapat lebih ditingkatkan lagi agar nilai-nilai keagamaan dapat ditanamkan pada anak sejak dini dan sejak anak-anak masih remaja (WW.AM, Kamis, 26 Januari 2012). Fenomena perilaku remaja saat ini memang semakin mencemaskan dan meresahkan, bahkan kadang-kadang mereka suka mengganggu ketertiban umum dan membuat kehidupan tidak aman serta nyaman. Kalau hal ini tidak segera diantisipasi secara serius dan terencana dengan melakukan pemberdayaan pada bidang keagamaan dan budi pekerti maka kedepannya generasi muda di Desa Payu akan mengalami krisis moral. Untuk itulah pemberdayaan dalam bidang keagamaan dan budi pekerti yang telah 2 tahun diselenggarakan kader Posdaya nampaknya menjadi pilihan masyarakat untuk menambah benteng keagamaan anak-anak mereka. Selain itu persepsi yang dinampakkan oleh masyarakat sangat positif dan sangat mendukung kegiatan dibidang ini Bidang Pendidikan

7 Keadaan pendidikan di Desa Payu selama ini telah berjalan dengan cukup baik. Pendidikan yang saat ini menjadi perhatian masyarakat adalah pendidikan untuk anak usia dini. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap masyarakat mengenai keadaan pendidikan di Desa Payu selama ini dapat dilihat sebagai berikut : Keadaan pendidikan anak-anak di Desa Payu masih kurang baik, hal ini ditandai oleh jumlah anak didik yang sedikit pada setiap lembaga pendidikan ditambah lagi dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai (WW.S, Jumat 20 Januari 2012). Pendapat yang lain disampaikan oleh seorang masyarakat yang berprofesi sebagai petani tentang keadaan pendidikan anak-anak Desa Payu sebagai berikut : Setiap tahunnya ada saja anak-anak yang berhenti sekolah hanya karena orang tua belum paham pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Sedangkan anak usia remaja mengalami putus sekolah karena masalah biaya pendidikan yang dirasa mahal. Bahkan anak usia dini tidak diberi akses memperoleh pendidikan karena orang tua menganggap pendidikan anak usia dini tidak penting / kurang bermanfaat bagi anak (WW.AM, Minggu 22 Januari 2012). Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa pendidikan di Desa Payu khususnya pendidikan bagi anak usia dini selama ini kurang mendapat perhatian serius dari orang tua. Sejak tahun 2010 Posdaya mulai diselenggarakan di Desa Payu. Wawancara dilakukan peneliti untuk mengetahui adakah perubahan dalam bidang pendidikan setelah adanya program Posdaya di Desa Payu. Hasil wawancara tersebut dapat dilihat berikut ini : Keadaan pendidikan anak-anak di Desa Payu setelah adanya program Posdaya ini kami rasa mengalami peningkatan terutama karena terselenggara program PAUD yang sesuai dengan keadaan masyarakat. Petugas Posdaya bidang pendidikan selalu melakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya pendidikan khususnya bagi anak usia dini (WW.RS, Selasa 24 Januari 2012).

8 Menurut seorang informan tentang pendidikan yang diselenggarakan oleh Posdaya selain program PAUD adalah sebagai berikut : Selain PAUD, Posdaya juga menyelenggarakan pendidikan kesetaraan Paket A dan Paket B serta keaksaraan fungsional (KF). Persepsi yang ditunjukkan oleh masyarakat kurang positif, karena tidak terlalu terlihat pelaksanaan pembelajaran pada Paket A dan Paket B. Bahkan saat ini warga belajar pada program kesetaraan tersebut tidak aktif lagi. Sedangkan pada program KF persepsi yg ditunjukkan masyarakat cukup baik, mungkin karena pada program KF warga belajar diajarkan keterampilan tertentu untuk berwirausaha (WW. AM, Selasa 24 Januari 2012). Menurut penjelasan yang dikemukakan oleh Pendidik PAUD sebagai berikut : Meskipun awalnya sulit untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai manfaat pendidikan anak usia dini, namun seiring berjalannya waktu masyarakat semakin mengerti dan memahami bahwa pendidikan sangat penting untuk bekal anak ketika mereka dewasa kelak. Tidak hanya sosialisasi yang dilakukan oleh kader Posdaya namun keterlibatan secara langsung dalam bidang pendidikan dilakukan oleh kader Posdaya seperti membantu pembelajaran di PAUD, memberi bantuan Alat Permainan yang sederhana, perawatan sarana dan prasarana belajar dan bantuan secara moriil. Sedangkan untuk pendidikan kesetaraan yang telah ada namun kurang berjalan aktif, membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar kelak dapat dilaksanakan kembali (WW.SZA, Selasa 24 Januari 2012). Adanya Posdaya ternyata memberi beberapa perubahan terhadap pemahaman masyarakat tentang pendidikan khususnya anak usia dini. Wawancara peneliti terhadap masyarakat mengenai pendapat mereka terhadap program Posdaya dibidang pendidikan sebagai berikut : Kami berharap agar program Posdaya ke depannya dapat lebih ditingkatkan lagi agar pendidikan di Desa Payu semakin baik pelaksanaannya sehingga mengurangi jumlah anak yang mengalami putus sekolah atau semakin banyak anak-anak yang mengenyam pendidikan yang lebih layak lagi (WW.A.P.M, Kamis, 26 Januari 2012).

9 Saat ini kebutuhan masyarakat yang sadar perlunya pendidikan sejak usia dini sudah mulai nampak, sehingga masyarakat mulai antusias dengan berdirinya PAUD di Posdaya mereka. Dengan segala sumberdaya yang sederhana dan seadanya sebuah lembaga PAUD telah terselenggara berkat Posdaya. Sedangkan untuk program Paket A dan B yang saat ini kurang aktif, perlu adanya sosialisasi secara kontinyu yang harus dilakukan agar persepsi masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan menjadi positif Bidang Kesehatan Program kesehatan yang muncul pada Posdaya dapat dikategorikan pada penyegaran program lama. Program lama adalah program yang sudah ada di di Desa Payu sebelum hadirnya Posdaya. Perlakuan terhadap program jenis ini adalah menggairahkan kembali kegiatan yang sudah ada tersebut, meningkatkan kualitasnya dan keragaman layanan yang dapat diakses masyarakat melalui kegiatan tersebut. Contoh program lama di Desa Payu yang membutuhkan penyegaran adalah Posyandu. Hasil wawancara peneliti tentang indikator bidang kesehatan di Desa Payu saat sebelum adanya Posdaya dapat dilihat berikut ini : Keadaan kesehatan masyarakat sebelum adanya Posdaya masih kurang memperhatikan Pola hidup yang bersih dan sehat. Masih banyak masyarakat yang ketika sakit enggan berobat ke Puskesmas atau Dokter dan lebih cenderung berobat ke dukun-dukun. Bahkan anak balita mereka pun enggan dibawa ke Posyandu untuk ditimbang dan diimunisasi. Mereka menganggap itu adalah pekerjaan yang memakan waktu dan kurang memberi manfaat bagi anak (WW.SN, Jumat 27 Januari 2012).

10 Menurut salah seorang masyarakat yang berprofesi sebagai Mahasiswa mengenai keadaan kesehatan masyarakat di Desa Payu selama ini adalah sebagai berikut : Menurut saya tingkat kesehatan masyarakat di Desa Payu sebelum adanya Posdaya ini masih cenderung kurang baik karena di rumah-rumah penduduk banyak yang belum tersedia jamban dan kesulitan untuk mengakses air bersih sehingga pola hidup mereka menjadi kurang bersih dan kurang sehat. Pola hidup yang seperti ini menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, muntaber, malaria bahkan demam berdarah (WW.APM, Jumat 27 Januari 2012). Kebanyakan masyarakat kurang mengetahui pentingnya PHBS bagi kesehatan mereka. Ketika Posdaya mulai dilaksanakan di Desa Payu, bidang kesehatan menjadi salah satu bidang yang mendapat perhatian. Berikut hasil wawancara peneliti terhadap masyarakat Desa Payu mengenai keadaan kesehatan masyarakat setelah adanya program Posdaya. Setelah adanya program Posdaya ternyata memberi beberapa perubahan dalam pola hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya. Masyarakat yang memperoleh penyuluhan tentang PHBS awalnya mengalami cukup kesulitan dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Namun karena kader Posdaya yang tidak bosan-bosannya mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat maka saat ini masyarakat mulai menyadari bahwa kesehatan itu menjadi sangat penting. Selain itu anak balita pun sudah rajin di bawa ke posyandu untuk imunisasi (WW.AM, Kamis 26 Januari 2012). Pelaksanaan Posdaya salah satunya memberi dampak terhadap pelaksanaan posyandu menjadi semangat kembali, jadwal posyandu kembali rutin, balita yang hadir meningkat jumlahnya, demikian pula kehadiran pihak Puskesmas dan bidan desa juga lebih rutin, bahkan pemberian makanan tambahan (PMT) lebih sering dilakukan.

11 Beberapa kader Posdaya mengajari kami bagaimana membuat jamban yang sehat karena dengan ketersediaan jamban dirumah akan mengurangi resiko terkena berbagai penyakit seperti muntaber, diare tipes dan sakit lainnya. Pemberdayaan di bidang kesehatan yang lain adalah penyuluhan kepada remaja-remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR). Dengan berjalannya program ini, masyarakat dapat lebih hidup sehat dan bersih (WW.SN, Selasa 24 Januari 2012). Melihat hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa adanya program Posdaya memberi cukup perubahan pada kebiasaan hidup masyarakat selama ini. Harapan masyarakat terhadap pengembangan program Posdaya dapat dilihat pada hasil wawancara sebagai berikut : Kami berharap agar program Posdaya kedepannya semakin dikembangkan karena banyak manfaat yang kami rasakan dengan adanya program Posdaya ini. Perlu adanya peningkatan layanan kesehatan guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Desa Payu. Selain itu kami juga berharap agar pelaku Posdaya lebih terfokus pada pada masyarakat yang masih awa terhadap keehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat. (WW,AM, Jumat 27 Januari 2012). Adanya Posdaya nyatanya mampu merubah pola hidup masyarakat Desa Payu kearah hidup yang lebih sehat. Beberapa aktifitas layanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat setelah hadirnya Posdaya memberi manfaat terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Kegiatan yang diselenggarakan seperti peningkatan layanan kesehatan di Posyandu yang diselingi dengan pemberian makanan tambahan bagi anak usia balita. Hal yang menunjang lahirnya program baru di bidang kesehatan adalah dukungan serta peran serta kader-kader kesehatan, dukungan tokoh masyarakat, dukungan donatur, dan dukungan Puskesmas dan bidan serta kesediaan para remaja, lansia, ibu-ibu balita dan ibu hamil untuk menerima

12 layanan kesehatan di Posdaya. Tidak terlepas pula tentunya dorongan pihak kelurahan/desa Bidang Ekonomi / Kewirausahaan Banyak kreatifitas masyarakat yang tumbuh untuk mencari peluang usaha dengan menggali potensi diri dan potensi sumberdaya yang ada di wilayah masingmasing posdaya. Hal ini dapat dimengerti dengan mudah bahwasanya manusia pada umumnya berkeinginan meningkatkan kesejahteraan diri melalui peningkatan kemampuan ekonomi. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana keadaan ekonomi masyarakat sebelum adanya pogram Posdaya di Desa Payu. Hasil wawancara dapat dilihat berikut ini : Sebagian besar pekerjaan masyarakat Desa Payu adalah sebagai petani, dan lebih banyak sebagai buruh tani yang tidak memiliki lahan pertanian sendiri. Masyarakat yang berprofesi sebagai wirausaha tidak banyak, sebab untuk berwirausaha membutuhkan modal yang cukup banyak. Oleh sebab itu kebanyakan masyarakat mempertahankan pekerjaan mereka sebagai buruh tani. (WW.SN, Jumat 27 Januari 2012). Menurut salah seorang tokoh masyarakat Desa Payu bahwa selama ini ekonomi masyarakat lebih tertuju pada sector pertanian. Hal ini dapat dilihat pada hasil wawancara sebagai berikut : Selama ini sebagian besar masyarakat Desa Payu bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang pas-pasan. Selain buruh tani, ada beberapa masyarakat yang berprofesi sebagai peternak, tukang kayu, guru, maupun pedagang. Namun karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai buruh tani dengan penghasilan yang kurang memadai sehingga mempengaruhi pendapatan Desa Payu masih rendah (WW.SZA, Jumat 27 Januari 2012).

13 Wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai pemberdayaan yang dilaksanakan melalui program Posdaya pada indikator bidang ekonomi dapat dilihat berikut ini : Pemberdayaan Posdaya pada bidang ekonomi yang telah dilakukan selama ini telah dilaksanakan terutama dalam bidang pertanian. Melihat pola pertanian yang dijalankan oleh masyarakat selama ini yang masih tradisional dalam pemanfaatan alat-alat pertanian terutama bajak, maka kader Posdaya menyarankan petani yang masih memanfaatkan peralatan pertanian tradisional tersebut untuk membuat kelompok-kelompok tani. Pada kelompok tani yang telah terbentuk ini akan diberikan bantuan berupa pengadaan bibit padi dari Posdaya sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh petani. Kemudian Posdaya memberikan pinjaman kepada kelompok tani untuk membeli peralatan tani yang lebih modern. Dengan demikian petani dapat mengolah lahan pertanian mereka dengan lebih produktif lagi sehingga penghasilan mereka dapat mengalami peningkatan (WW.AM, Kamis 26 Januari 2012). Hasil wawancara bersama warga masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tani dapat dilihat berikut ini : Kelompok tani ini dibentuk pada tahun 2010 atas prakarsa kader Posdaya karena prihatin melihat cara bertani masyarakat Desa Payu pada umumnya yang masih menggunakan bajak dalam mengolah lahan pertanian. Para buruh tani tidak memiliki cukup biaya untuk membeli sebuah traktor. Dengan membentuk kelompok tani maka para petani dapat berkongsi untuk membeli alat bajak modern/traktor bersama-sama dan dalam penggunaannya dilakukan secara bergantian. Kemudian tim dari Posdaya membantu kelompok tani kami dalam pengadaan bibit padi, memberi bantuan pupuk serta pinjaman guna memenuhi keperluan pertanian. Dengan adanya Posdaya dapat member motivasi bagi kami agar bisa lebih produktif dalam mengolah pertanian (WW.YT, Selasa 24 Januari 2012). Masih terkait dengan pemberdayaan dalam bidang ekonomi oleh Posdaya, berikut hasil wawancara peneliti bersama seorang warga masyarakat Desa Payu : Selain dalam bidang pertanian, Posdaya juga membentuk kelompok wirausaha pembuatan anyaman tikar serta kerajinan tangan kain kerawang.

14 Adapun modal yang digunakan untuk membuka usaha tersebut berasal dari pinjaman dan Posdaya dan suatu saat akan dikembalikan secara bertahap apabila kerajinan yang dihasilkan telah laku terjual (WW.AK, Kamis 26 Januari 2012). Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa dampak adanya Posdaya dalam bidang ekonomi yang terjadi di Desa Payu dapat dilihat pada bidang pertanian dimana para petani serta buruh tani dianjurkan untuk membuat kelompok tani sehingga memudahkan proses pemberdayaan yang dimaksud. Posdaya memberikan pinjaman bagi kelompok tani untuk membeli peralatan pertanian yang lebih modern, memberi bantuan bibit padi serta member bantuan pupuk. Sedangkan pemberdayaan di bidang kewirausahaan dapat dilihat pada kelompok kerajinan anyaman tikar serta kerajinan kerawang dimana modal awalnya berasal dari bantuan pinjaman Posdaya Bidang Lingkungan Pemberdayaan oleh Posdaya di bidang lingkungan di Desa Payu lebih mengarahkan kegiatannya pada upaya pengelolaan lahan pekarangan kosong yang selama ini tidak produktif. Guna mengetahui kegiatan yang selama ini dilakukan masyarakat dalam bidang lingkungan dapat dilihat pada hasil wawancara berikut ini : Sebelum adanya program Posdaya di Desa Payu, masyarakat kurang memperhatikan lingkungan mereka. Lingkungan yang dimaksud disini adalah halaman pekarangan rumah. Selama ini masyarakat tidak memanfaatkan halam rumah mereka agar menjadi halaman yang produktif. Beberapa diantara masyarakat ada yang sempat menanami pekarangan mereka dengan tanaman-tanaman obat-obatan, namun tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh (WW.S, Jumat 20 Januari 2012). Namun keadaan tersebut berubah setelah adanya program Posdaya. Hasil wawancara bersama seorang warga masyarakat adalah sebagai berikut :

15 Salah satu manfaat nyata yang kami rasakan setelah adanya program Posdaya adalah pemanfaatan lahan pekarangan yang dulu tidak pernah diperhatikan. Kader Posdaya bidang lingkungan pada setiap dusun melakukan penyuluhan dan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman obat-obatan sayuran serta tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu masakan yang biasa di sebut Toga. Selain untuk kebutuhan pemakaian keluarga sendiri, tanaman yang berlebih dapat dijadikan bernilai ekonomis bila dijual ke pasar (WW, YT Minggu 22 Januari 2012). Selain penggalakkan usaha Toga, kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Posdaya dalam bidang lingkunan dapat dilihat pada hasil wawancara berikut ini : Program lingkungan lainnya yang mulai dilakukan posdaya bersama masyarakat adalah program penanaman pepohonan. Kegiatan ini diawali dengan menyediakan beberapa bibit tanaman yang akan ditanam disepanjang jalan Desa Payu. Program ini merasa perlu dilakukan karena untuk mendukung upaya penghijauan yang digalakkan oleh pemerintah (WW. RS, Selasa 24 Januari 2012). Bila melihat hasil wawancara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan bidang lingkungan yang telah berhasil diterapkan di Desa Payu selama ini adalah program penghijauan Desa Payu serta pemanfaatan pekarangan rumah untuk di buat Toga. Adanya program ini diharapkan akan berkontribusi dalam melengkapi kebutuhan masyarakat akan sayuran dan pemenuhan gizi keluarga. Program ini sangat mendukung upaya perbaikan kesehatan masyarakat melalui pemenuhan sebagian unsur gizi keluarga. 4.3 Pembahasan Posdaya adalah forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan

16 fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal-hal tertentu bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha dan lingkungan hidup, sehingga keluarga secara harmonis bisa tumbuh mandiri di Kelurahannya. Dampak keberadaan posdaya sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat terhadap kehidupan keagamaan, sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat Desa Payu telah terlihat secara nyata. Secara umum kinerja posdaya Desa Payu ternasuk kategori baik, karena Posdaya telah menghasilkan beberapa perubahan dalam kehidupan masyarakat sebagai berikut Hasil Pembahasan Pada Indikator Bidang Keagamaan dan Budi Pekerti Pada bidang keagamaan dan budi pekerti selama ini Posdaya telah melakukan beberapa kegiatan yang cukup membantu masyarakat dalam membina pendidikan keagamaan baik bagi anak-anak, remaja hingga orang tua. Sasaran utama Posdaya dalam bidang ini keluarga muda yang memiliki anak balita dan remaja dimana pendidikan keagamaan sangat penting untuk membentengi anak dalam pergaulan kehidupan mereka sehari-hari. Ajakan kepada keluarga dengan anggota anak-anak remaja oleh kader Posdaya dengan tujuan agar kedua orang tua mengajak anak-anaknya melaksanakan ajaran agama secara konkrit melalui partisipasi mereka dalam kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh Posdaya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan nampak bahwa persepsi masyarakat terhadap kegiatan pada bidang keagamaan dan

17 budi pekerti yang diselenggarakan oleh Posdaya sudah baik. Indikasi dari persepsi yang positif, nampak pada keterlibatan masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan pengajian bapak-bapak pada setiap hari kamis, majelis taklim untuk ibu rumah tangga, serta kegiatan pembinaan akhlak bagi generasi muda. Diharapkan kegiatan pembinaan akhlak bagi generasi muda serta anak-anak semakin ditingkatkan mengingat pentingnya akhlak dan nilai moral agama dalam pergaulan hidup seharihari Hasil Pembahasan Pada Indikator Bidang Pendidikan Pada bidang pendidikan selama ini Posdaya telah ikut memfasilitasi pendirian salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang sasarannya bagi keluarga kurang mampu yang selama ini enggan membawa anak mereka untuk memperoleh pendidikan usia prasekolah. Salah satu lembaga PAUD yang didirikan di Desa Payu merupakan prakarsa dari Posdaya itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa keberadaan Posdaya selama ini telah memberikan dampak yang cukup baik dalam bidang pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan. Khususnya Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini nampak dari keikutsertaan kader Posdaya dalam ikut melaksanakan pendidikan Anak Usia Dini, terutama dalam memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan PAUD tersebut Hasil Pembahasan Pada Indikator Bidang Kesehatan

18 Pada indikator bidang kesehatan ini sasaran utamanya adalah keluarga muda, yaitu keluarga yang baru menikah serta keluarga yang memiliki anak balita. Program yang dijalankan oleh Posdaya pada bidang ini adalah penyegaran kembali terhadap kegiatan posyandu yang kurang aktif pelaksanaannya serta kurang beragam kegiatan yang dilaksanakannya. Posdaya berusaha untuk dapat mendukung dan mensponsori penyegaran atau revitalisasi posyandu yang telah ada. Hasilnya pun telah nampak bahwa kini kegiatan di posyandu Desa Payu kembali aktif dan kegiatan yang diselenggarakan juga lebih bervariatif, seperti pemberian makanan tambahan bagi balita / anak usia dini, imunisasi, penimbangan balita, pemberian vitamin A, pemeriksaan ibu hamil serta penyuluhan tentang kesehatan. Selain kegiatan posyandu, kegiatan yang lain adalah pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Gerakkan ini benar-benar digalakkan oleh Posdaya sebagai bentuk usaha pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan di masyarakat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga yaitu : 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2) Memberi ASI ekslusif pada balita usia 0-6 bulan 3) Menimbang bayi dan balita

19 4) Menggunakan air bersih 5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6) Menggunakan jamban sehat 7) Memberantas jentik di rumah 8) Makan buah dan sayur setiap hari 9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10) Tidak merokok di dalam rumah PHBS di Rumah Tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat yang dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa selama ini gerakan pemberdayaan yang dilakukan oleh Posdaya dibidang kesehatan telah cukup baik dan memperoleh tanggapan yang cukup reaktif dari masyarakat. Implementasi PHBS oleh masyarakat sudah cukup baik dan akan terus ditingkatkan agar kesehatan masyarakat Desa Payu semakin berkualitas Hasil Pembahasan Pada Indikator Bidang Ekonomi / Kewirausahaan Pada indikator ini Posdaya mendorong keluarga-keluarga muda yang belum berusaha dan tidak bekerja agar dapat mulai bekerja dan berusaha serta dapat membuka kelompok usaha bersama masyarakat lain disekitar tempat tinggal mereka. Beberapa hal yang dilakukan Posdaya terkait indikator bidang ekonomi di Desa Payu adalah memfasilitasi kelompok usaha kerajinan pembuatan tikar serta usaha kerajinan

20 kerawang. Selain melakukan pendampingan, Posdaya Desa Payu juga memberikan bantuan pinjaman modal usaha meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu besar kepada kelompok usaha tersebut agar usaha yang ada menjadi lebih produktif. Selain memfasilitasi usaha kerajinan tersebut, kegiatan yang dilakukan Posdaya dalam bidang ekonomi adalah membat beberapa kelompok tani dan melakukan pendampingan pada kelompok tani tersebut. Sama halnya dengan usaha kerajinan sebelumnya, pada kelompok tani inipun Posdaya memberikan pinjaman dana untuk mengadakan peralatan pertanian yang telah modern. Hal ini disadari karena dengan menggunakan alat pertanian yang masih tradisional maka pekerjaan akan menjadi lama dan kurang produktif. Selain member bantuan modal usaha, Posadaya juga memberi bantuan bibit padi dan pupuk kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani tersebut. Berdsarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa program pemberdayaan masyarakat melalui gerakan Posdaya khususnya pada indikator ekonomi dan kewirausahaan kini telah mulai menampakkan hasilnya. Meskipun hasil yang dicapai belum maksimal karena terdapat kekurangan dalam implementasinya, namun secara keseluruhan telah cukup baik Hasil Pembahasan Pada Indikator Bidang Lingkungan Hidup Sasaran pemberdayaan lingkungan hidup ini adalah pemeliharaan, penyegaran, pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar rumah atau lingkungan alam lainnya termasuk pemanfaatan lahan tidur disekitar rumah atau lingkungan desa. Tujuan pemberdayaan bidang lingkungan ini agar setiap keluarga

21 dapat memelhara, mengembangkan dan memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong dengan menanam tanaman yang berguna untuk memelihara kelestarian alam, meraeat lingkungan dan memperbesar manfaat untuk peningkatan gizi atau pendapatan keluarga. Berdasarkan hasil wawancara / penelitian yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Posdaya pada bidang lingkungan hidup dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang selama ini hanya dibiarkan begitu saja. Pemanfaatan halaman pekarangan rumah dalam bentuk kegiatan menanam tanaman tertentu yang bisa menjadi obat maupun pelengkap masakan. Kegiatan ini disebut pula sebagai TOGA yaitu tanaman obat keluarga yang bisa dimanfaatkan begitu saja tanpa harus mengeluarakan biaya lagi. Bahkan Toga dapat mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi apabila tanaman Toga terlalu banyak dan berlebihan, maka dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga. Selain melaksanakan tanaman Toga, masyarakat pun diajak oleh Posdaya untuk mengikuti kegiatan penanaman pohon di sepanjang tepian jalan Desa Payu. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar Desa Payu tetap berada dalam penghijauan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan telah dilaksanakan cukup baik dimana hal ini dapat dilihat dari 1) pekarangan rumah-rumah masyarakat yang semakin produktif dengan tanaman Toga 2) program penghijauan Desa Payu dengan menanam pohon disepanjang tepi jalan Desa Payu. Dengan demikian program Posdaya benar-benar memberi dampak yang positif bgai masyarakat Desa Payu pada umunya.

22 4.3.6 Aspek Lain Dalam Penelitian Aspek lain yang timbul dalam kajian ini adalah permasalahan dalam pelaksanaan Posdaya. Secara garis besar, permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni kendala yang bersifat fisik dan kendala nonfisik. Kendala fisik cenderung lebih kecil terungkap dibanding masalah non fisik. Tercakup pada kendala fisik adalah keberadaan sekretariat Posdaya yang belum mempunyai tempat khusus, tempat kegiatan usaha produktif dan yang belum tersedia. Sekretariat Posdaya Desa Payu masih menumpang pada bangunan lain yang biasa digunakan oleh masyarakat atau lembaga lainnya di masyarakat. Jika posdaya mempunyai sekretariat khusus maka kegiatan posdaya akan lebih semarak dan lebih dapat diurus dengan lebih tertib. Kegiatan majelis Ta lim dilakukan di Masjid-Masjid setiap dusun, Pengajian Bapak-bapak dilaksanakan bergiliran di rumah warga, atau sedangkan kegiatan kewirausahaan dilakukan dirumah pengurus Posdaya. Bagi sebagian masyarakat Desa Payu, Posdaya dianggap sebagai program pemerintah yang akan membagi-bagi program pemerintah yang akan membagibagikan materi tertentu atau membawa proyek tertentu dan masyarakat menjadi sasaran proyek tersebut sebagai tenaga kerja pelaksanaan proyek. Meskipun pemahaman seperti ini tidak banyak muncul, namun hal ini dapat berpengaruh pada pelemahan semangat pengurus posdaya. Sebagai pengurus posdaya banyak yang tersibukkan dengan aktivitas rutin harian yang menyebabkan sulitnya mereka mencurahkan sedikit waktu bagi kegiatan Posdaya. Beberapa pengurus Posdaya Desa Payu bahkan merasa jenuh mengelola

23 Posdaya dengan aktivitas yang monoton, misalnya pengelola usaha keuangan mikro yang menganggap perkembangan usaha yang tidak membawa dampak ekonomi apapun kepada pengelola. Pengelola keuangan tidak mendapat keuntungan ekonomi juga tidak mendapat honor sedangkan mereka melakukan pembukuan dan juga pelayanan dalam pengumpulan dan penditribusian simpan pinjam. Kejenuhan juga terjadi pada posdaya yang terlalu sering menjadi objek kunjungan pihak luar. Hal ini disebabkan pola kunjungan yang sudah dipahami oleh posdaya dan program-program persiapan kunjungan yang menyita perhatian dan waktu bagi posdaya. Ketersediaan jumlah kader menjadi kendala pada Posdaya Desa Payu. Pemberdayaan dengan filosofi keswadayaan memang memerlukan SDM sukarela dan berjiwa sosial yang tinggi. Posdaya adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada pihak tertentu yang akan menanggung honor pengelola, sementara itu pengurus/kader perlu menyediakan waktu dan tenaga untuk mengelola pemberdayaan masyarakat melalui posdaya, dan sebagian pengurus/kader menaruh harapan adanya honor dari posdaya. Kendala kualitas SDM juga dirasakan oleh sebagian Posdaya dengan kurangnya ide-ide pengembangan kegiatan yang muncul dari pengurus, dan kurangnya inisiatif untuk melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pihak luar posdaya untuk menjaring ide-ide dan dukungan pengembangan posdaya. Selain itu, dukungan pihak luar juga merupakan salah satu penentu keberhasilan posdaya. Pada sebagian posdaya pihak luar belum memberikan dukungan sebagaimana yang diharapkan. Sebagai contoh, sebagian ketua RT belum menunjukan perhatian untuk

24 mendorong dan membantu perkembangan posdaya, bahkan sebagian mereka belum memahami program posdaya. Bagi aparat desa/kelurahan yang sudah memahami posdaya dari jauh, hanya memperhatikan apa yang dilakukan posdaya dan belum mendukung dalam bentuk kehadiran dalam kegiatan posdaya untuk menyemangati. Secara umum terdapat empat jenis peran yang dilakukan oleh posdaya termasuk Posdaya yang ada di Desa Payu. Pertama, jika pada suatu wilayah tertentu belum terdapat suatu programpemberdayaan apapun atau suatu bentuk kerjasama masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat, maka di tempat itu Posdaya dapat berperan membangun kegiatan-kegiatan baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan dimaksud meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Kedua, jika pada wilayah tersebut pernah ada suatu kegiatan pemberdayaan tetapi sudah ditinggalkan oleh masyarakat, maka posdaya dapat menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan tersebut. Ketiga, jika pada suatu wilayah sudah terdapat kegiatankegiatan pemberdayaan, maka kehadiran posdaya dapat berperan untuk meningkatkan kualitas program yang sudah ada, baik kuantitas maupun kualitasnya. Dan keempat, posdaya juga berperan menjahit semua kegiatan/kelembagaan masyarakat yang ada di wilayah tersebut sehingga dapat berpayung bersama secara keseluruhan dalam gerakan posdaya.

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK 25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan

Lebih terperinci

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN Untuk meningkatkan derajat masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama lembaga masyarakat telah mengupayakan kegiatan/gerakan menuju masyarakat sehat yang diikuti

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian 188 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian dan saran yang merupakan rekomendasi untuk tindak lanjut. A. Kesimpulan 1. Keluarga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Desa Oluhuta Utara merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran

Lebih terperinci

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018 PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018 Tema : Pemberdayaan Potensi Desa untuk mewujudkan masyarakat desa yang aman, mandiri, terintegrasi dan negarawan berdasarkan Iman Ilmu Amal BIDANG GARAPAN

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA CURUG

PETA SOSIAL DESA CURUG PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN, minimal survei dua kali. Sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228

Lebih terperinci

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya menjaga kesehatan bagi masyarakat adalah hal mutlak. Karena dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat terus produktif.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih

Lebih terperinci

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu 1. BKR (Bina Keluarga Remaja) Dalam upaya meningkatkan peran keluarga dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja baik fisik, intelektual dan kesehatan reproduksi mental emosional sosial dan moral spiritual

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Dalam Buku Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (2014) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif diartikan sebagai bentuk pengembangan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penduduknya berasal dari berbagai kecamatan, yaitu kecamatan Batudaa, Tibawa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penduduknya berasal dari berbagai kecamatan, yaitu kecamatan Batudaa, Tibawa, 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Pilomonu Desa Pilomonu merupakan pemekaran Desa Diloniyohu yang penduduknya berasal

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah

Lebih terperinci

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar

Lebih terperinci

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA BAB II WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA MAKSUD DAN TUJUAN Apabila Posyandu mampu menghayati fungsi-fungsi tersebut, dan selanjutnya menjadikannya sebagai program untuk memberdayakan keluarga secara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN

Lebih terperinci

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TEMA Pemberdayaan dan Peningkatan Potensi Bidang Pertanian dan Perkebunan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tiga. 1.2. LOKASI Desa Tiga, Kecamatan Susut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, yang berlokasi di, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo. BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik 1. Demografi Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan masyarakat guna menerapkan ilmu yang

Lebih terperinci

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO IV. KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO A. Keadaan Geografis Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI Desa Babakan Pari berada di ketinggian 600 m dpl, luas wilayah desa 212.535 ha adalah bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi

Lebih terperinci

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya

Lebih terperinci

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI 6.1. Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Analisis SWOT yang digunakan dalam mengkaji revitalisasi Posyandu di Kecamatan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK A. Gambaran Umum Desa Masaran Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek

Lebih terperinci

Komitmen itu diperbaharui

Komitmen itu diperbaharui POS PEM8CRDAYAAH KELUARCA (POSDAYA) bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu penduduk itu juga disebabkan karena upaya melaksanakan wajib belajar sembilan tahun belum dapat dituntaskan. Buta aksara

Lebih terperinci

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013 Pendekatan Kebijakan di Hulu Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013 Permasalahan Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Masih

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku hidup sehat bagian merupakan dari program kesehatan secara nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah proaktif

Lebih terperinci

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan 50 BAB II PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 1. Keadaan Geografis Karang Kembang merupakan salah satu desa dari 23 desa yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon responden penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin) saepul's blog IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikar IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA PROBOLINGGO DENGAN

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kelurahan Nunhila memiliki 4 wilayah RW dan 17 wilayah RT, dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAKUNCEN KECAMATAN BOJONEGARA

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAKUNCEN KECAMATAN BOJONEGARA BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAKUNCEN KECAMATAN BOJONEGARA A. Letak Geografis Desa Pakuncen Desa Pakuncen adalah salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten,

Lebih terperinci

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724 A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 2 BUPATI BANDUNG PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Identitas Responden Angkatan : Desa dan Kecamatan Lokasi KKN : Daftar Pertanyaan 1. Setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA) ekonomi untuk ibu dari anak-anak balita tersebut. Anak-anak Balita mengikuti PAUD dan ibunya mengikuti kursus atau latihan ketrampilan. Dalam satu atau dua bulan anak-anak sudah makin berani sendiri bersama

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan ketinggian 30/50 Meter dari permukaan laut, suhu maksimum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. 1.2 Tema Kegiatan Meningkatkan Rasa Kebersamaan Desa Petak Kaja Guna Menciptakan Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Geografis a. Letak Desa Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Memiliki luas 71,61 km 2 dan jumlah penduduk

Lebih terperinci

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

SERIBU HARI UNTUK NEGERI SERIBU HARI UNTUK NEGERI (DRAFT) PANDUAN GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI MENUJU MANUSIA INDONESIA PRIMA I. LATAR BELAKANG Sesungguhnya aset paling berharga milik bangsa Indonesia adalah sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo Kampung Wonorejo merupakan Kampung yang mempunyai masalah pada lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH 60 5.1. Latar Belakang Program BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH Pembangunan Sosial berbasiskan komunitas merupakan pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Letak geografis yang penulis ambil sebagai obyek pembahasan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5449 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESEJAHTERAAN. Penanganan. Fakir Miskin. Pendekatan Wilayah. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 157) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah Penelitian dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih dan Cihaurbeuti. Tiga kecamatan ini berada di daerah Kabupaten Ciamis sebelah utara yang berbatasan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH 67 BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH Bab ini akan membahas keefektifan Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (Proksi Mantap) dalam mencapai sasaran-sasaran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421. PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN 2.1 Deskripsi Umum Wilayah 2.1.1 Sejarah Desa Lalang Menurut sejarah yang dapat dikutip dari cerita para orang tua sebagai putra daerah di Desa Lalang, bahwa Desa Lalang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Musholla Darussalam adalah salah satu musholla yang berada di Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 1. Deskripsi Wilayah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.

Lebih terperinci

4. HASIL PENELITIAN. Pengetahuan ibu..., Niluh A., FK UI., Universitas Indonesia

4. HASIL PENELITIAN. Pengetahuan ibu..., Niluh A., FK UI., Universitas Indonesia 32 4. HASIL PENELITIAN 4.1 Data Umum 4.1.1 Geografi Rukun warga (RW) 03 kelurahan Paseban merupakan salah satu rukun warga di wilayah Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Kotamadya Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya

Lebih terperinci