BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Perubahan trend pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Perubahan trend pendidikan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan tinggi sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam jasa pendidikan tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Perubahan trend pendidikan dan pergerakan bebas ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu aspek penting dalam globalisasi akan menyentuh bidang pendidikan. Penerapan sistem informasi dapat dijadikan strategi untuk menjaring calon-calon mahasiswa agar dapat bersaing dengan pesaing yang berada di bidang yang sama yaitu perguruan tinggi. Universitas Terbuka (UT) telah berkiprah lebih dari 27 tahun dalam dunia pendidikan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Di usia yang cukup lama ini Universitas Terbuka telah dikenal masyarakat Indonesia sampai pelosok tanah air, hal ini dikarenakan daya jangkau UT yang luas. UT didirikan dengan tujuan memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan tinggi dan memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka yang bekerja dan yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi konvensional. Dengan sistem belajar jarak jauh dan terbuka, UT mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda dengan pendidikan tinggi konvensional. UT memiliki visi dan misi untuk menunjang hal tersebut. Visi dari UT adalah Pada tahun 2021, UT menjadi institusi Pendidikan Tinggi Terbuka dan 1

2 2 Jarak Jauh (PTTJJ) berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi dan dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ. Adapun misi UT sebagai berikut: 1. Menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi semua lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program PTTJJ 2. Mengkaji dan mengembangkan sistem PTTJJ 3. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan nasional. Pada awal berdirinya, UT memberikan kesempatan pada para guru sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah umum dan masyarakat umum untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan meningkatkan profesionalisme. Seiring dengan kemajuan dan tuntutan di dunia pendidikan dan adanya sertifikasi guru dan dosen yang mensyaratkan guru harus sarjana, maka banyak guru sekolah dasar dan guru anak usia dini yang mengikuti Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) sehingga sampai saat ini jumlah mahasiswa UT yang terbanyak di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), sedangkan jumlah mahasiswa Non-Guru atau yang disebut Non Pendidikan Dasar (Non Pendas) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FEKON) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) masih jauh di bawah FKIP.

3 3 Saat ini UT mempunyai 37 Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) yang berada di setiap propinsi dan kota besar di Indonesia. Hal ini membuat daya jangkau yang luas untuk melakukan promosi dalam rangka menjaring mahasiswa baru Program Non Pendas. Namun setiap daerah tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda dalam menerima informasi, sehingga perlu dicari strategi sistem informasi promosi yang tepat dan efektif. Rochim (2014) menyebutkan perencanaan strategis sistem informasi dibutuhkan untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi yang pas dengan irama perkembangan organisasi dan mampu untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa datang. Menurut Nurjaya (2014) menjelaskan bahwa untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen sistem informasi yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Lain halnya yang dikemukakan Sensuse dan Sopryadi (2008), bahwa dalam industri usaha jasa, sistem informasi merupakan senjata yang paling penting dalam memenangkan persaingan usaha, mengingat informasi merupakan aset yang sangat strategis. Sipayung (2009) menjelaskan keberhasilan atau kegagalan perusahaan tidak dapat dimotivasi atau diukur dalam jangka pendek oleh model akuntansi keuangan tradisional, melainkan menggunakan Balanced Scorecard. Sedangkan menurut Chrismardani (2010) dalam kondisi persaingan yang ketat, perusahaan dipaksa untuk berkompetisi dan berusaha untuk menciptakan nilai bagi pelanggan. Konsep Blue Ocean Strategy merupakan strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari samudera merah yang penuh dengan persaingan dan menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan.

4 4 Dalam pelaksanaan sosialisasi dan promosi yang sudah dilaksanakan di UPBJJ-UT Denpasar yaitu melalui surat kabar, radio, televisi, spanduk, brosur dan website. Namun penerapan kegiatan promosi tersebut belum dirasa optimal mengingat beberapa fakta-fakta yang terkait dengan keberhasilan promosi yang dilakukan, yaitu diantaranya berkurangnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun. Berkurangnya jumlah mahasiswa tidak lepas dari ketidaktahuan calon mahasiswa akan keberadaan UT. Bayang-bayang universitas konvensional di Bali sangat mempengaruhi minat calon mahasiswa untuk mendaftar ke UT. Keberadaan UT di Bali sejak 1984 seharusnya menjadikan institusi pendidikan ini mengakar pada setiap lulusan Sekolah Menengah Umum/Sekolah Menengah Kejuruan (SMU/SMK), namun kenyataannya dari beberapa SMU/SMK yang pernah didatangi dalam rangka sosialisasi, hampir sebagian besar belum mengetahui keberadaan UT. Hal tersebut mengindikasikan bahwa strategi promosi yang UPBJJ-UT Denpasar lakukan selama ini belum dapat menyentuh target sasaran utamanya. Oleh karena itu, peneliti membuat suatu bentuk usulan perencanaan strategis sistem informasi promosi di UPBJJ-UT Denpasar yang mengacu pada penelitian yang pernah di lakukan oleh Sarnoto dan Zainal (2007) tentang alam kondisi industri penyiaran dengan tingkat persaingan sangat tinggi diperlukan sebuah terobosan agar industri ini tetap sehat dan mampu bertahan. Model perencanaan strategis sistem informasi dengan pendekatan Blue Ocean Strategy- Balanced Scorecard (BOS-BSC) menjawab kebutuhan akan model perencanaan strategis pada industri penyiaran. Dengan sifat-sifat pada BOS dan BSC, model ini menjawab kebutuhan model Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada industri media televisi yang berkarakteristik dinamis, inovatif, dan tingkat

5 5 persaingan tinggi dengan hasil pencapaian yang terukur dan komprehensif. Model ini di implementasikan dalam PSSI TV Anak Space Toon. Hasil kajian menunjukkan sebuah model PSSI industri penyiaran TV yang selaras dengan strategi bisnisnya. Komponen-komponen industri penyiaran yang tertangkap dalam kurva nilai BOS dipetakan kedalam 4 perspektif BSC, yaitu persepektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil pemetaan ini selanjutnya mengelaborasi kebutuhan SI/TI sejalan dengan strategi bisnis BOS menggunakan empat perspektif BSC. Kebutuhan SI/TI yang muncul kemudian di inventarisir untuk dijalankan sesuai dengan manajemen strategis SI/TI-nya. Pendekatan terintegrasi antara strategi bisnis Blue Ocean Strategy dengan Balanced Scorecard menghasilkan model perencanaan strategis yang komprehensif sehingga cocok digunakan pada industri penyiaran TV. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengimplementasikan pendekatan Blue Ocean Strategy - Balanced Scorecard (BOS-BSC) pada lembaga pendidikan. Dengan banyaknya lembaga pendidikan baru menimbulkan tingginya tingkat persaingan target calon mahasiswa antar lembaga pendidikan. Pengelolaan lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi pada dasarnya mengelola 3 aspek utama, yaitu mengelola Process, Content, dan Resources. Mengelola process dapat dikelompokkan dalam 2 bagian besar, yaitu proses inti (proses untuk menjalankan fungsi perguruan tinggi - Tri Dharma Perguruan Tinggi), dan proses penunjang (proses terkait dengan fungsi bisnis, seperti keuangan, sdm, dan pemasaran). Mengelola Content di perguruan tinggi merupakan aktifitas yang sangat penting, karena di dalamnya terdiri atas mengelola isi pembelajaran, penelitian, dan pengembangan ilmu lainnya, sedangkan mengelola Resources

6 6 adalah untuk mengelola semua sumberdaya yang dimiliki. Ketiga aspek utama tersebut (Process, Content, Resources) saling terkait dan saling berpengaruh pada budaya organisasi. Dalam hal ini, pengelola lembaga pendidikan memerlukan suatu terobosan untuk dapat mengelola ketiga aspek utama dengan baik, serta dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing dalam hal perebutan target calon mahasiswa antar lembaga pendidikan. Dengan problematik yang dihadapi dalam lembaga pendidikan ini peran perencanaan strategis sistem informasi promosi menjadi penting dan menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan. Dengan perencanaan strategi sistem informasi promosi diharapkan memberikan arahan, dan konsentrasi pada usahanya agar mencapai target. Berlatar belakang hal tersebut, peneliti mengimplementasikan pendekatan Blue Ocean Strategy - Balanced Scorecard (BOS-BSC) pada lembaga pendidikan dengan membuat suatu bentuk usulan perencanaan strategis sistem informasi promosi dan dikembangkan untuk peningkatan jumlah mahasiswa Non Pendas UPBJJ-UT Denpasar. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa Program Non Pendas sebanyak 84 orang dan pelajar kelas 3 SMU/SMK sebanyak 100 orang. Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), frekuensi dan sebagainya dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Dari data statistik ini peneliti mendiskripsikan, menginterpretasikan dan menjelaskan informasi yang diperoleh dari responden. Kemudian analisa PEST (Politik Ekonomi Sosial Teknologi) digunakan untuk menganalisis lingkungan luar yang mempengaruhi kegiatan pendidikan dilihat dari aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Arah analisis PEST adalah

7 7 kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan. Dari analisa PEST didapatkan formula yang cocok digunakan dengan kondisi lembaga pendidikan saat ini yaitu Blue Ocean Strategy (BOS). Blue Ocean Strategy adalah sebuah strategi yang menawarkan sebuah konsep baru dimana perusahaan mencari daerah baru yang belum dimasuki oleh kompetitor sama sekali, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan cara yang lebih baik karena daerah yang dimasuki oleh perusahaan merupakan daerah yang bebas dari pesaing (Peter,2007). Dalam BOS, perusahaan memiliki sebuah kelebihan untuk melakukan penguasaan pasar karena para pesaing belum memasuki daerah yang perusahaan kuasai saat ini. Prinsip dasar yang dikenalkan dalam model BOS ini adalah mencari daerah baru yang belum dimasuki oleh para pesaing yang sudah ada pada saat ini. Untuk dapat menerapkan BOS ini dibutuhkan beberapa hal yaitu menemukan dan membangun daerah ataupun pasar yang baru, dan kedua adalah mengeksploitasi pasar yang belum dimasuki oleh pesaing dan melindunginya sehingga tidak ada pihak lain yang dapat masuk lagi. Sedangkan untuk mendapatkan formulasi sistem informasi promosi digunakan tools Balanced Scorecard (BSC). Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional (Sipayung,2009). Perusahaan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus pengukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen

8 8 penting seperti memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi, mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis, merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis, meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis. Dalam perkembangannya BSC lebih dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategis, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur dan target kinerja serta tindakan perbaikan yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang (Wahyu, 2014) Perumusan Masalah Bagaimana perencanaan strategis sistem informasi promosi UPBJJ-UT Denpasar untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Non Pendas. 1.3 Batasan Masalah Masalah yang diangkat dibatasi pada suatu bentuk usulan perencanaan strategis sistem informasi promosi di UPBJJ-UT Denpasar. Perencanaan strategis dibuat dan dikembangkan untuk peningkatan jumlah mahasiswa Non Pendas UPBJJ-UT Denpasar lima tahun kedepan. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa Program Non Pendas sebanyak 84 orang dan pelajar kelas 3 SMU/SMK sebanyak 100 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggabungan dari metode Balanced Scorecard (BSC), Blue Ocean Strategic (BOS), dan Politic Ekonomic Social and Technology (PEST). Analisa PEST digunakan untuk menganalisis lingkungan luar yang mempengaruhi kegiatan pendidikan dilihat dari aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Dari

9 9 analisis PEST didapatkan formula yang cocok digunakan dengan kondisi lembaga pendidikan saat ini yaitu Blue Ocean Strategy (BOS). Sedangkan untuk mendapatkan formulasi sistem informasi promosi digunakan tools Balanced Scorecard (BSC) Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perencanan strategis sistem informasi promosi yang tepat untuk peningkatan jumlah mahasiswa Non Pendas di UPBJJ-UT Denpasar, menggunakan gabungan metode BSC, BOS dan PEST Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Peneliti: untuk melengkapi persyaratan kelulusan Program Magister Teknik Elektro. 2. Pimpinan: untuk membantu menentukan strategi sosialisasi dan promosi di UPBJJ-UT Denpasar 3. UPBJJ-UT Denpasar: untuk meningkatkan jumlah mahasiswa pada tahun mendatang Keaslian Penelitian Sampai saat ini perencanaan strategis sistem informasi promosi di UPBJJ- UT Denpasar dengan metode Balanced Scorecad (BSC), Blue Ocean Strategic (BOS), dan Politic Ekonomic Social and Technology (PEST) belum pernah dilakukan di UPBJJ-UT Denpasar. Adapun penelitian yang pernah dilaksanakan

10 10 di UPBJJ-UT Denpasar oleh Sudrajat dan Wahyudi (2011) yaitu Analisis Strategi Promosi UPBJJ-UT Denpasar. Metode yang digunakan adalah dengan menggali informasi dari responden bahwa responden mengenal atau mengetahui Universitas Terbuka melalui media apa sehingga desain penelitian ini merupakan exploratory study yang bertujuan untuk mendapatkan informasi/data sebanyak mungkin dari responden yang bersifat cross sectional. Ruang lingkup penelitian tersebut berupa penelitian statistik dan lingkungan penelitiannya merupakan penelitian lapangan (field study). Beberapa penelitian yang menjadi acuan sebagai keaslian penelitian penulis adalah sebagai berikut: 1. Dalam penelitian Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penyiaran Televisi Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard oleh Sarnoto dan Hasibuan (2007), menyebutkan penentuan business strategy dalam lingkungan yang sarat perubahan harus menciptakan inovasi yang mempertimbangkan tiga hal: who, what dan how. Who adalah siapa, yaitu sasaran segmentasi yang sesungguhnya ingin di capai, What adalah value apa yang akan diberikan dengan inovasi tersebut, dan How adalah bagaimana caranya menciptakan inovasi tersebut. Hasil kajian menyimpulkan inovasi merupakan faktor strategis dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. 2. Menurut Sipayung (2009) melalui penelitian Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem Manajemen Strategis menjelaskan keberhasilan atau kegagalan perusahaan tidak dapat dimotivasi atau diukur dalam jangka pendek oleh model akuntansi keuangan tradisional, melainkan menggunakan Balanced Scorecard,

11 11 yaitu suatu kerangka kerja untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. 3. Dalam penelitian lainnya, Nurjaya (2014) menyebutkan Model Strategic Planning For Information System Menggunakan Balanced Scorecard Pada Universitas Komputer Bandung menjelaskan bahwa untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen sistem informasi yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. BSC dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategis, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur dan target kinerja serta tindakan perbaikan yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang. 4. Lain halnya yang dikemukakan Sensuse dan Sopryadi (2008), metode Ward dan Peppard dalam penelitian Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada St. Ignatius Education Center Palembang. Dijelaskan bahwa dalam industri usaha jasa, sistem informasi merupakan senjata yang paling penting dalam memenangkan persaingan usaha, mengingat informasi merupakan aset yang sangat strategis. Hal tersebut juga dapat mendukung rencana dan pengembangan bisnis perusahaan yang nantinya akan memberikan nilai tambah berupa competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapannya sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan dengan

12 12 menetapkan strategi sistem teknologi informasi yang selaras dengan strategi bisnis. 5. Menurut Wedhasmara (2007), dalam penelitian Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Menggunakan Metode Ward dan Pepard dijelaskan bahwa perencanaan strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif. Proses identifikasi kebutuhan informasi perencanaan strategis sistem informasi dimulai terlebih dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, serta identifikasi internal dan eksternal SI/TI lingkungan organisasi, kemudian proses penentuan peluang SI/TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi. 6. Sedangkan Rochim (2014) menyebutkan perencanaan strategis sistem informasi dibutuhkan untuk mempersiapkan organisasi dalam merencanakan pemakaian teknologi dan sistem informasi untuk organisasinya. Perencanaan tersebut dibutuhkan sekali untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi yang pas dengan irama perkembangan organisasi dan mampu untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa datang.

13 13 Pemetaan metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram fishbone penelitian pada gambar 1.1 berikut ini: Permasalahan Penentuan strategi Penurunan mahasiswa Inovasi promosi Value inovasi Menciptakan inovasi Penjabaran Visi dan misi Sasaran segmentasi Renstra Sistem Informasi Promosi Kuesioner Pengumpulan data Observasi Data sekunder Formulasi BSC Analisa BOS Statistik Diskriptik Metode Integrasi BOS-BSC Pemetaan BOS ke BSC Analisa PEST Gambar 1.1 Diagram Fishbone Penelitian

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art Review Menurut Sarnoto dan Hasibuan (2007) dalam penelitian Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penyiaran Televisi Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard menyebutkan penentuan business strategy dalam lingkungan yang sarat perubahan harus menciptakan inovasi yang mempertimbangkan tiga hal: who, what dan how. Who adalah siapa, yaitu sasaran segmentasi yang sesungguhnya ingin di capai, What adalah value apa yang akan diberikan dengan inovasi tersebut, dan How adalah bagaimana caranya menciptakan inovasi tersebut. Blue Ocean Strategy (BOS) adalah sebuah proses management strategic yang mampu mengubah paradigma pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan. BOS adalah mengenai bagaimana menguasai ruang pasar yang tidak diperebutkan sehingga dengan demikian persaingan menjadi tidak relevan. Hasil kajian menyimpulkan inovasi merupakan faktor yang strategis dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Solusi tersebut di integrasikan kedalam Balanced Scorecard (BSC) untuk mendapatkan sebuah Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang lebih fokus, serta komprehensif serta dinamis yang sesuai dengan karakteristik TV. Lain halnya yang dikemukan oleh Sipayung (2009) melalui penelitian Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem Manajemen Strategis menjelaskan keberhasilan atau kegagalan perusahaan tidak dapat 14

15 15 dimotivasi atau diukur dalam jangka pendek oleh model akuntansi keuangan tradisional. Model finansial tersebut pada umumnya mengukur peristiwa masa lalu, bukan investasi yang ditanamkam dalam berbagai kapabilitas yang menghasilkan nilai masa depan. Oleh karena itu perusahaan dapat menggunakan Balanced Scorecard, suatu kerangka kerja untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Balanced Scorecard juga memperkenalkan pendorong kinerja finansial masa depan. Pendorong kinerja yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata. Sementara yang dipaparkan Nurjaya (2014) dalam penelitian Model Strategic Planning For Information System Menggunakan Balanced Scorecard Pada Universitas Komputer Bandung menjelaskan bahwa untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen sistem informasi yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. BSC dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategis, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur dan target kinerja serta tindakan perbaikan yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang. BSC merupakan suatu kerangka kerja baru yang mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi organisasi. Dengan perencanaan stretegis yang baik, dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam proses bisnis, dapat memberikan nilai tambah yaitu berupa competiteve advantage dalam persaingan bisnis, serta mampu meningkatkan

16 16 kinerja dan menumbuhkan daya saing yang berkelanjutan (sustainable competitive). Perencanaan strategis sistem informasi lainnya dengan metode Ward dan Peppard dipaparkan oleh Sensuse dan Sopryadi (2008). Dalam penelitian Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada St. Ignatius Education Center Palembang dijelaskan dalam industri usaha jasa, sistem informasi merupakan senjata yang paling penting dalam memenangkan persaingan usaha, mengingat informasi merupakan aset yang sangat strategis. Hal tersebut juga dapat mendukung rencana dan pengembangan bisnis perusahaan yang nantinya akan memberikan nilai tambah berupa competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapannya sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan dengan menetapkan strategi sistem teknologi informasi yang selaras dengan strategi bisnis. Hasil dari analisis tersebut mendefinisikan perencanaan strategis sistem informasi berupa strategi manajemen SI/TI, penerapan dan pemilihan teknologi informasi yang selaras dengan strategi bisnis St. Ignatius Education Center. Menurut Wedhasmara (2007) dalam penelitian Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Menggunakan Metode Ward and Pepard dijelaskan Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif. Proses identifikasi kebutuhan informasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dimulai terlebih dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal

17 17 organisasi, serta identifikasi internal dan eksternal SI/TI lingkungan organisasi, kemudian proses penentuan peluang SI/TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi. Hasil dari Perencanaan Strategis SI/TI ini menjawab permasalahan pemanfaatan SI/TI suatu organisasi, adapun hasil identifikasi dari perencenaan strategis sistem informasi adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI/TI. Dalam penelitian Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perguruan Tinggi oleh Rochim (2014) disebutkan perencanaan strategis sistem informasi dibutuhkan untuk mempersiapkan organisasi dalam merencanakan pemakaian teknologi dan sistem informasi untuk organisasinya. Perencanaan tersebut dibutuhkan sekali untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi yang pas dengan irama perkembangan organisasi dan mampu untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa datang. Dalam penelitian yang menggunakan analisa portofolio (Mc Farlan) ini, mengangkat perencanaan strategis sebagai satu alat pendukung keberhasilan Universitas Diponegoro dalam mencapai visi dan misi organisasinya. Dalam penelitian yang pernah dilakukan di UPBJJ-UT Denpasar oleh Sudrajat dan Wahyudi (2011) yaitu Analisis Strategi Promosi UPBJJ-UT Denpasar menyebutkan jumlah mahasiswa Program Guru mengalami penurunan karena para guru hampir semua sudah berijazah sarjana, sehingga Universitas Terbuka harus dapat meningkatkan jumlah mahasiswa Program Non-Guru yaitu FISIP, FEKON dan FMIPA. Perlu adanya promosi untuk mencapai target mahasiswa baru seluruh Indonesia Program Non-Guru pada tahun 2014 sebanyak mahasiswa. Agar strategi promosi yang akan dilakukan UPBJJ-UT

18 18 Denpasar dapat berjalan dengan efektif maka perlu mengetahui informasi dari masyarakat apakah mengenal atau setidaknya mengetahui Universitas Terbuka dan melalui media apa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif yaitu menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), frekuensi dan sebagainya. Data statistik deskritif ini diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Dari data statistik ini peneliti mendiskripsikan, menginterpretasikan dan menjelaskan informasi yang diperoleh dari responden untuk diambil kesimpulan yang strategis dalam mencapai target rekrutmen mahasiswa baru. Beberapa hal penting yang dihasilkan dalam penelitian tersebut terkait dengan strategi promosi, diantaranya: 1. Sebagian besar mahasiswa baru Program Non-Guru mengenal Universitas Terbuka pertama kali dari teman. 2. Sebagian kecil mahasiswa baru Program Non-Guru mengenal Universitas Terbuka pertama kali dari media surat kabar, radio, televisi, brosur dan internet. 3. Menurut pendapat mahasiswa baru sebaiknya UPBJJ-UT Denpasar tetap melakukan promosi melalui surat kabar, radio, televisi, brosur dan internet. 4. Memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa perlu dilakukan agar secara tidak langsung mahasiswa dapat mensosialisasikan dan mempromosikan Universitas Terbuka. 5. UPBJJ-UT Denpasar sebaiknya terus melakukan promosi dengan berbagai cara seperti melalui media surat kabar, radio, televisi, brosur, internet, spanduk, kerjasama, sosialisasi ke instansi terkait, memberikan pelayanan prima dan lain sebagainya.

19 19 Tabel 2.1 State Of The Art Review No Judul Penelitian 1 Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penyiaran televisi Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard 2 Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem manajemen Strategis 3 Model Strategic Planning For Information System Menggunakan Balanced Scorecard Pada Universitas Komputer Bandung 4 Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi Informasi Pada St. Ignatius Education Center Palembang Penulis (Tahun Penelitian) Sunarto, A. dan Z.A. Hasibuan. (2007) Sipayung F, (2009) Nurjaya, W.W.K., (2014) Sensuse, D.I. dan Sopryadi, H. (2008) Metode Menggunakan pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard dalam penentuan business strategy di lingkungan yang sarat perubahan harus menciptakan inovasi yang mempertimbangkan tiga hal: who, what dan how. Who adalah siapa, yaitu sasaran segmentasi yang sesungguhnya ingin di capai, What adalah value apa yang akan diberikan dengan inovasi tersebut, dan How adalah bagaimana caranya menciptakan inovasi tersebut. Metode BOS di integrasikan kedalam BSC untuk mendapatkan sebuah Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang lebih fokus, serta komprehensif serta dinamis yang sesuai dengan karakteristik TV. Metode Balanced Scorecard diperkenalkan sebagai pendorong kinerja finansial masa depan. Pendorong kinerja, yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata. Metode Balanced Scorecard dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategis, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur dan target kinerja serta tindakan perbaikan yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang. Dengan perencanaan stretegis yang baik, dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam proses bisnis, dapat memberikan nilai tambah yaitu berupa competiteve advantage dalam persaingan bisnis, serta mampu meningkatkan kinerja dan menumbuhkan daya saing yang berkelanjutan (sustainable competitive). Metode Ward dan Peppard dipergunakan untuk mendukung rencana dan pengembangan bisnis perusahaan yang akan memberikan nilai tambah berupa competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapannya sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan dengan menetapkan strategi sistem teknologi informasi yang selaras dengan strategi bisnis.

20 20 Tabel 2.1 State Of The Art Review ( lanjutan ) No Judul Penelitian 5 Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Menggunakan Metode Ward dan Pepard 6 Jurnal Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perguruan Tinggi (Studi Kasus di Universitas Diponegoro Semarang) 7 Analisis Strategi Promosi UPBJJ- UT Denpasar Penulis (Tahun Penelitian) Wedhasmara, A. (2014) Rochim, A.F. (2014) Sudrajat dan H. Wahyudi (2011) Metode Dengan Menggunakan Metode Ward and Pepard dijelaskan perencanaan strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif. Proses identifikasi kebutuhan informasi perencanaan strategis sistem informasi dimulai terlebih dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, serta identifikasi internal dan eksternal SI/TI lingkungan organisasi, kemudian proses penentuan peluang SI/TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi. Perencanaan strategis sistem informasi dibutuhkan untuk mempersiapkan organisasi dalam merencanakan pemakaian teknologi dan sistem informasi untuk organisasinya. Perencanaan tersebut dibutuhkan sekali untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi yang pas dengan irama perkembangan organisasi dan mampu untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa datang. Dalam penelitian yang menggunakan analisa portofolio (Mc Farlan) ini, mengangkat perencanaan strategis sebagai satu alat pendukung keberhasilan Universitas Diponegoro dalam mencapai visi dan misi organisasinya. Metode statistik deskriptif dipergunakan untuk menganalisis data dan diinterpretasikan untuk mendapatkan strategi promosi yang efektif dalam mencapai target rekruitmen mahasiswa baru. Beberapa hal penting yang dihasilkan dalam penelitian tersebut terkait dengan strategi promosi, diantaranya: Mahasiswa baru Program Non-Guru mengenal pertama kali Universitas Terbuka sebagian besar dari teman dan sebagian kecil dari media surat kabar, radio, televisi, brosur dan internet, sebaiknya UPBJJ-UT Denpasar tetap melakukan promosi melalui surat kabar, radio, televisi, brosur dan internet, spanduk, kerjasama, sosialisasi ke instansi terkait, memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa.

21 Pengertian Sistem Informasi Promosi Sistem informasi promosi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi promosi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien. Menurut Ward dan Peppard (2002) dalam buku Strategic Planning for Information System, sistem informasi dan teknologi informasi sering dianggap sebagai hal yang sama, hal ini sebagai hal yang harus dihindari apabila ingin membangun sebuah strategi IT/IS. Teknologi informasi berhubungan dengan teknologi yang dipakai pada sebuah perusahaan, seperti halnya hardware, software dan network. Teknologi informasi memfasilitasi pencarian data, pemrosesan data, penyimpanan data dan pembagian informasi dalam bentuk digital. Sistem Informasi sebagai cara bagi orang dan organisasi untuk memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, memproses dan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi telah berevolusi beberapa kali dan dapat dikategorikan menjadi 3 era, yaitu: Era data processing Era management information system Era strategis information system Setiap era memiliki obyektif dan kegunaan sistem informasi yang berbeda, pada era data processing sistem informasi lebih diutamakan untuk melakukan kegiatan operasional dengan mengotomatisasi kegiatan-kegiatan yang

22 22 berhubungan dengan sistem informasi yang dipakai. Pada masa management information system, sistem informasi digunakan untuk meningkatkan kegiatan manajemen dengan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan. Sekarang ini adalah era strategy information system, dimana sistem informasi digunakan untuk meningkatkan persaingan dengan melakukan pengembangan strategi yang dipakai pada suatu sistem informasi perusahaan yang nantinya akan dipakai oleh perusahaan tersebut. Perencanaan strategis adalah sebuah perencanaan yang mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan menempatkan perusahaan pada posisi yang menguntungkan. Perencanaan strategi sistem informasi promosi adalah bagaimana merencanakan sebuah sistem informasi dan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Dalam manajeman pemasaran, promosi tidak hanya dilakukan oleh organisasi yang berorientasi profit saja tetapi juga dapat dilakukan oleh organisasi yang not for profit semisal lembaga pendidikan. Universitas Terbuka dengan karakteristik yang berbeda dengan perguruan tinggi konvensional, maka brand image UT sudah melekat pada masyarakat, namun informasi yang lebih detail perlu disampaikan melalui media promosi. Saat ini media promosi sangat beragam seiring dengan kemajuan jaman, dulu iklan hanya melalui surat kabar saja sekarang sudah era internet. Keberagaman media promosi ada media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, brosur, spanduk dan lain sebagainya maupun media non cetak seperti radio, televisi dan internet perlu disikapi secara efisien dan efektif agar tercapai target yang diharapkan. Efisien ini terkait dengan biaya (cost) yang dikeluarkan

23 23 dan input yang diperoleh sedangkan efektif ini terkait dengan sasaran yang ingin dicapai. Menurut Kotler (2003), promosi adalah bagian dari komunikasi yang mengandung pesan perusahaan dirancang untuk membangkitkan kesadaran, minat, dan membeli berbagai produk dan jasa. Perusahaan menggunakan periklanan, promosi penjualan, tenaga penjualan, dan public relation menyebarkan pesan yang dirancang untuk menarik perhatian dan minat Jenis-jenis Media Promosi Menurut Sudrajat dan Wahyudi (2011), saat ini media untuk melakukan promosi sangat banyak jenisnya. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya sehingga untuk menentukan media mana yang akan digunakan untuk promosi harus dipertimbangkan dengan seksama. Berikut ini adalah media yang umum digunakan untuk promosi 1. Surat Kabar Surat kabar talah lama digunakan sebagai media untuk mengiklankan (advertising) suatu produk atau jasa. Surat kabar di Indonesia sangat banyak baik yang bersifat nasional maupun lokal. Organisasi baik yang bersifat profit maupun not for profit banyak yang memanfaatkan media ini untuk mempromosikan produk atau jasanya. Kelebihan surat kabar mempunyai daya jangkau yang luas untuk sampai kepada masyarakat, dapat dibaca ulang dan sebagian besar masyarakat membaca surat kabar. Namun kurangannya adalah biaya yang relatif mahal apabila ditayangkan atau ditampilkan dengan frekuensi yang sering.

24 24 2. Televisi Saat ini telah banyak stasiun televisi baik yang bersifat nasional maupun lokal. Banyak juga organisasi yang memanfaatkan media ini untuk promosi. Peralatan televisi tidaklah menjadi barang yang mahal harganya sehingga hampir semua rumah tangga mempunyai peralatan televisi. Televisi juga mempunyai daya jangkau dalam menyampaikan informasi yang luas. Biaya untuk promosi di televisi lebih mahal dibanding dengan surat kabar. Kelebihan lain media ini adalah informasi yang disampaikan dapat dilihat, didengar dan dibaca. 3. Radio Radio mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi, pemanfaatan radio telah lama digunakan masyarakat Indonesia sejak jaman kemerdekaan. Saat ini stasiun radio telah banyak berdiri di berbagai daerah. Umumnya siaran radio tersegmentasi pemirsanya (audien), sehingga dalam melakukan promosi melalui radio harus mengenal radio tersebut sasarannya segmen mana. Daya jangkau radio dalam menyampaikan informasi juga luas namun tidak seluas televisi. Dilihat dari segi biaya, promosi melalui radio lebih murah dibanding dengan televisi. Namun kekurangan media radio adalah informasinya hanya dapat didengar saja dan waktu siarnya tertentu saja. 4. Brosur Brosur merupakan media cetak untuk menyampaikan informasi. Brosur dapat dibuat berdasarkan keinginan pengguna (customize). Saat ini teknolgi desain, cetak (printing), dan fotografi sudah sangat maju. Brosur-

25 25 brosur yang sangat menarik dan informatif dapat dibuat dengan cepat. Kelebihan brosur ini informasinya dapat dibuat berdasarkan customize, dapat dibuat dengan tampilan yang menarik dan dapat disimpan. Namun kekurangannya daya jangkau untuk sampai kepada masyarakat sangat terbatas karena brosur harus disebarkan kapada sasaran dengan tepat. 5. Internet Pada era teknologi digital dan informasi saat ini internet bukanlah hal yang asing lagi. Lin, C.T. dan Hsu, P.F. (2003) menyatakan karakteristik internet dapat dengan mudah diakses, biaya pengadaan internet relatif murah, menjangkau secara global, tidak tergantung waktu, dan interaktif. Internet dapat diakses melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Pemanfaatan internet tidak hanya untuk menyampaikan informasi saja tetapi dapat juga dijadikan media untuk melakukan transaksi bisnis online, seperti toko buku online, supermaket online dan sebagainya. Internet juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran seperti adanya kursus bahasa inggris online, tutorial online dan sebagainya. Kelebihan teknologi internet adalah informasi yang disampaikan dapat beraneka ragam dan banyak, dapat dibuat berdasarkan desain yang menarik, dapat diakses kapan saja dan dimana saja, mempunyai daya jangkau yang sangat luas melebihi surat kabar, radio, brosur dan televisi dan informasinya dapat disimpan dalam bentuk digital atau dicetak. Internet juga memilki kekurangannya misalnya masih banyak masyarakat yang belum bisa menggunakan teknologi komputer dan internet, jaringan internet belum sepenuh menjangkau seluruh daerah terutama daerah yang terpencil, biaya

26 26 untuk pengadaan peralatan komputer dan internet cukup besar sehingga tidak semua rumah tangga mempunyai komputer beserta jaringan internetnya dan sebagainya. 6. Word of Mouth Informasi dapat juga disampaikan dari orang ke orang melalui informasi perkataannya (word of mouth). Informasi jenis ini sebenarnya dapat dikatakan paling efisien dan efektif. Untuk dapat dijadikan media penyampai informasi yang baik dan benar maka diharuskan memberikan pelayanan prima kepada mereka sehingga mereka memberikan informasi yang baik dan benar kepada orang lain. Ini menjadikan tantangan untuk dapat memberikan pelayanan prima dan kepuasan kepada pelanggan. 2.4 Blue Ocean Strategy Blue Ocean Strategy (BOS) yang ditulis oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2005), adalah bagian dari proses strategi bisnis. Dari segi definisi BOS adalah strategi bisnis yang menerapkan penguasaan ruang pasar yang tidak diperebutkan (uncontested market space) sehingga membuat persaingan menjadi tidak relevan. Pasar yang tidak diperebutkan tersebut dianalogikan sebagai Blue Ocean (Samudera Biru) dimana suatu organisasi bermain sendirian tanpa ada pesaing. Sebaliknya kondisi dimana ruang pasar saling diperebutkan oleh berbagai pihak dengan cara apapun seakan-akan sampai berdarah-darah, maka kondisi ini dianalogikan sebagai Red Ocean atau Samudera Merah.

27 27 Blue Ocean Strategy adalah sebuah strategi yang menawarkan sebuah konsep baru dimana perusahaan mencari daerah baru yang belum dimasuki oleh kompetitor sama sekali, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan cara yang lebih baik karena daerah yang dimasuki oleh perusahaan merupakan daerah yang bebas dari pesaing (Peter,2007). Dalam BOS, perusahaan memiliki sebuah kelebihan untuk melakukan penguasaan pasar karena para pesaing belum memasuki daerah yang perusahaan kuasai saat ini. Prinsip dasar yang dikenalkan dalam model BOS ini adalah mencari daerah baru yang belum dimasuki oleh para pesaing yang sudah ada pada saat ini. Untuk dapat menerapkan BOS ini dibutuhkan beberapa hal yaitu menemukan dan membangaun daerah ataupun pasar yang baru, dan kedua adalah mengeksploitasi pasar yang belum dimasuki oleh pesaing dan melindunginya sehingga tidak ada pihak lain yang dapat masuk lagi. Sementara itu, Kulkarineetham (2007) mengemukakan bahwa Blue Ocean Strategy mengacu pada pasar atau industri. Samudra biru yang belum dimanfaatkan adalah pasar yang tidak terbantahkan, yang menyediakan sedikit atau tidak ada kompetisi untuk siapa saja. Disisi lain, samudra merah mengacu pada pasar jenuh di mana ada persaingan sengit, sudah penuh sesak dengan orangorang atau perusahaan yang menyediakan jenis pelayanan yang sama atau menghasilkan jenis barang yang sama. Sebuah konsep penting adalah bahwa inovasi (dalam produk, layanan, atau pengiriman) harus meningkatkan dan menciptakan nilai bagi pasar, sementara secara bersamaan mengurangi atau menghilangkan fitur atau layanan yang kurang dihargai oleh arus atau pasar masa depan. Inovasi nilai adalah landasan dari strategi samudra biru karena bukan

28 28 berfokus pada mengalahkan kompetisi, fokus pasar pada pembuatan kompetisi tidak relevan dengan menciptakan lompatan nilai bagi pembeli dan perusahaan, sehingga membuka ruang pasar baru dan istirahat dari kompetisi. Strategi canvas adalah tindakan kerangka kerja untuk membangun strategi samudra biru yang menarik. Tujuannya adalah menangkap keadaan saat ini bermain di ruang pasar yang sudah dikenal. Hal ini memungkinkan untuk memahami di mana kompetisi investasi saat ini, persaingan faktor-faktor industri saat ini di dalam produk, layanan, dan pengiriman, dan apa yang pelanggan terima dari penawaran kompetitif yang ada di pasar. Lain halnya yang dikemukakan oleh Wibowo (2014), Blue Ocean Strategy menggambarkan semua industri yang belum ada saat ini (unknown & uncontested market space) Dalam BOS, permintaan diciptakan (created) dan bukan diperebutkan (fought over) peluang terbuka lebar bagi pertumbuhan bisnis yang bukan saja menguntungkan, namun juga pesat. Fokus utamanya adalah menjalankan bisnis di lanskap yang belum ada pesaingnya sama sekali. Dengan kata lain, sasaran utamanya adalah menciptakan tanah baru bukannya memetakmetak tanah yang sudah ada. Sedangkan Chrismardani (2010) mengemukakan bahwa Blue Ocean Strategy merupakan strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari samudera merah yang penuh dengan persaingan dan menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan. Untuk merumuskan dan menerapkan strategi samudera biru dengan sukses, terdapat enam prinsip dasar yaitu: merekonstruksi batasan-batasan pasar, berfokus pada gambaran besar, melampaui permintaan yang ada, menjalankan rangkaian

29 29 strategis dengan benar, mengatasi rintangan-rintangan organisasional dan mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi. Pendekatan BOS menekankan pada kesetaraan antara nilai dan inovasi. Perpaduan antara inovasi dan nilai menghendaki adanya cara-cara yang dilakukan untuk memberikan manfaat kepada konsumen dan perusahaan. Pada gambar 2.1 menjelaskan inovasi nilai yang diciptakan dengan menekan biaya dan meningkatkan nilai bagi konsumen. (Sumber: Sarnoto dan Hasibuan, Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol. 3 No. 2 Oktober 2007) Gambar 2.1: Pendekatan BOS Pendekatan sistematis yang dirancang oleh Kim dan Mauborgne (2005) dalam membuat Blue Ocean Strategy secara garis besar terdiri dari enam prinsip strategi yang terkelompok dalam dua prinsip yaitu Prinsip Perumusan dan Prinsip Pelaksanaan. Prinsip Perumusan dalan BOS sebagai berikut: 1. Merekonstruksi batasan-batasan pasar dengan cara, yaitu: a. Mencermati dunia pendidikan alternatif. b. Mencermati kelompok-kelompok strategis dalam dunia pendidikan. c. Mencermati penawaran program studi pelengkap.

30 30 d. Mencermati daya tarik emosional atau fungsional bagi calon peserta didik. e. Mencermati waktu. f. Fokus pada gambaran besar bukan pada angka. 2. Menjangkau melampaui permintaan yang ada. 3. Melakukan rangkaian strategis dengan tepat dengan melakukan urutan sebagai berikut: a. Utilitas, sejauh mana program tersebut bermanfaat bagi peserta didik. b. Harga, yaitu menerapkan harga strategis yang tepat sehingga menarik calon peserta didik sehingga mereka mempunyai kemampuan mengikuti program yang ditawarkan. c. Biaya, apakah organisasi bisa mencapai biaya sasaran sehingga organisasi bisa mendapatkan keuntungan pada level harga yang strategis. d. Pengadopsian, apakah ada rintangan atau hambatan dalam pengadopsian ide. Untuk Prinsip Eksekusi atau Pelaksanaannya meliputi: 1. Mengatasi hambatan-hambatan utama dalam organisasi. 2. Mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi. Organisasi harus mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi sejak awal. Pada saat merumuskan dan menjalankan BOS digunakan kerangka kerja dan tools. Beberapa tools dan kerangka kerja tersebut adalah:

31 31 a. Kanvas Strategi merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk mendiagnosa dan eksekusi BOS. Tujuan penggunaan canvas strategy adalah menangkap posisi perusahaan yang ada di dalam pasar, dengan mengetahui posisi perusahaan didalam pasar maka akan dipahami faktor-faktor apa saja yang dikompetisikan baik untuk produk, jasa, dan delivery yang diberikan ke pelanggan dan offerings apa saja yang diterima oleh pelanggan akibat dari persaingan pasar. Pada Gambar 2.2 adalah contoh sebuah kanvas strategi industri penerbangan, yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam industri penerbangan. (Sumber: Gambar 2.2: Kanvas Strategi Kanvas strategi mempunyai dua fungsi, yaitu: 1. Merangkum situasi ruang pasar yang sudah dikenal, hal ini membantu untuk memahami dimana kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta

32 32 memahami apa yang didapatkan pelanggan dari penawaran kompetitif yang ada di pasar. 2. Mendorong melakukan kegiatan dengan mereorientasi ulang fokus dari kompetitor ke industri alternatif dan dari pelanggan ke non-pelanggan. Sumbu horisontal mewakili tentang faktorfaktor yang dijadikan ajang kompetisi oleh industri. b. Kerangka Kerja 4 langkah. Dalam usaha menciptakan inovasi, nilai dapat diterjemahkan dengan efisiensi biaya dan menciptakan nilai lebih bagi masyarakat. Untuk membantu menerjemahkan hal-hal apa saja dari faktor-faktor yang menentukan dalam persaingan di ketengahkan dalam Kerangka kerja 4 langkah (Four Action Framework) Seperti dijelaskan dalam Gambar 2.3. Dari identifikasi awal yang ditemukakan bahwa terdapat beberapa stretegi promosi yang dilakukan UPBJJ-UT Denpasar saat ini harus dievaluasi dalam penerapannya. Sebagai contoh penentuan promosi pada media elektronik (iklan radio dan televisi) yang harus menitikberatkan pada target sasaran sehingga kegiatan yang dilakukan dapat menyentuh sasaran yang tepat, adanya kegiatan promosi yang dilakukan secara monoton tanpa melihat trend dan perkembangan saat ini, serta perlunya terobosan inovasi kegiatan yang baru sehingga dapat menarik perhatian calon mahasiswa.

33 33 (Sumber: Kim dan Mouborne, 2005) Gambar 2.3: Kerangka Kerja 4 Langkah Reduce : Faktor faktor apa yang harus dikurangi dari standar industri. Eliminate : Faktor faktor apa yang diterima begitu saja yang sebenarnya harus dihilangkan. Raise : Faktor faktor apa yang harus ditingkatkan dari standar industri. Create : Faktor faktor apa saja yang harus diciptakan yang tidak pernah ditawarkan industri sebelumnya. Menurut Rachman (2013) dalam penelitian Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit bahwa skema Reduce, Eliminate, Raise dan Create ini memberikan empat manfaat utama kepada perusahaan, yaitu:

34 34 1. Mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah secara bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai biaya. 2. Fokus perusahaan pada upaya meningkatkan dan menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya perusahaan yang sering memodifikasi produk dan jasa secara berlebihan yang merupakan kesalahan umum pada banyak perusahaan. 3. Mudah dipahami oleh manajer di level apa pun, sehingga menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penerapannya. 4. Karena penuntasan upaya-upaya dalam skema ini merupakan tugas menantang, skema ini mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap faktor industri yang menjadi ajang kompetisi, sehingga ia menemukan berbagai asumsi implisit yang mereka buat secara tak sadar dalam berkompetisi. 2.5 Model Balanced Scorecard Menurut Sirait (2010), Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan organisasi/individu di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja organisasi/individu yang bersangkutan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu diukur secara berimbang

35 35 dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal. Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S. Kaplan dan David. P. Norton di Harvaard Business Review tahun 1992 dalam sebuah artikel yang berjudul Balanced Scorecard - Measures that Drive Performance Intinya scorecard terdiri atas tolok ukur keuangan yang menunjukkan hasil dari tindakan yang diambil sebagaimana ditunjukkan pada tiga perspektif tolak ukur operasional lainnya: kepuasan pelanggan, proses internal dan kemampuan berorganisasi untuk belajar dan melakukan perbaikan.. A set of measures that gives top managers a fase but comprehensive view of the business includes financial measures that tell the results of actions already taken..complements the financial measures with operational measuers on customer satisfaction, internal processes, and the organization s innovation and improvement activities-operational measures that are the drivers of of future financial performance. Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional (Sipayung,2009). Perusahaan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus pengukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting seperti memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi, mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis, merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis, meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

36 36 Dalam perkembangannya BSC lebih dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategis, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur dan target kinerja serta tindakan perbaikan yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang (Wahyu, 2014). Balance Scorecard adalah sistem penilaian kinerja yang menunjang kelangsungan hidup dan sustainability of growth organisasi. Balance Scorecard merupakan sistem penilaian kinerja yang dikembangkan berdasarkan strategi organisasi. Balance Scorecard yaitu sistem penilaian kinerja yang mengintegrasikan aspek finansial dengan aspek lain yang penting bagi organisasi. Pemaparan yang disampaikan Prabowo (2007) bahwa terdapat 4 (empat) perspektif dalam IT Balanced Scorecard, yaitu Corporate Contribution, User Orientation, Operational Excellence, dan Future Orientation. Perspektif Corporate Contribution berisi ukuran yang menunjukkan bagaimana manajemen (pimpinan) menilai/melihat organisasi TIK, perspektif User Orientation berisi ukuran yang menunjukkan bagaimana user menilai/melihat hasil-hasil organisasi TIK, perspektif Operational Excellence berisi ukuran efektifitas dan efisiensi proses TIK, sedangkan perspektif Future Orientation berisi ukuran yang menggambarkan bagaimana posisi TIK dalam tantangan kedepan. Secara umum, empat perpektif yang ada dalam IT Balanced Scorecard mampu menggambarkan keterkaitan strategi TIK dengan strategi organisasi. Lainnya halnya yang dipaparkan oleh Adam (2014), Beberapa riset dan pemikiran tentang manajemen perguruan tinggi memerlukan pengembangan pengukuran kinerja integralistik melalui internalisasi 4 (empat) prespektif BSC.

37 37 Kecenderungan di organisasi bisnis untuk mengukur kinerja hanya berbasis keuangan, akan sulit terjadi pada organisasi nirlaba seperti perguruan tinggi. Modifikasi teknik pengukuran kinerja tradisional di perguruan tinggi hanya bisa diterima dengan menggunakan prespektif yang integral, mengingat perguruan tinggi menyangkut kepentingan sosial masyarakat banyak, dan bukan untuk memperkaya pemiliknya. Dengan demikian Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performansi bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Keuangan 1. Tujuan 2. Uraian 3. Sasaran 4. Indikator Pelanggan 1. Tujuan 2. Uraian 3. Sasaran 4. Indikator VISI dan STRATEGI Internal 1. Tujuan 2. Uraian 3. Sasaran 4. Indikator Pembelajaran dan Berkembang 1. Tujuan 2. Uraian 3. Sasaran 4. Indikator (Sumber: Sarnoto dan Hasibuan, Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol. 3 No. 2 Oktober 2007) Gambar 2.4: Perspektif BSC

38 38 Perspektif Balanced Scorecard dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Perspektif Finansial, mengukur hasil tertinggi yang dapat diberikan kepada organisasi. Finansial dibutuhkan untuk memberikan ringkasan dari konsekuensi ekonomi akibat dari kebijakan yang telah diambil. 2. Perspektif Pelanggan, fokus terhadap kebutuhan calon mahasiswa termasuk peluang kerja. 3. Perspektif Internal, memfokuskan perhatian pada kinerja dalam proses internal yang mendorong kemajuan universitas. 4. Pembelajaran dan Berkembang, memperhatikan langsung seluruh kemungkinan untuk berhasil. Belajar dan pertumbuhan dibutuhkan untuk mengidentifikasi infrastruktur dari organisasi yang harus dibangun untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang. 2.6 Analisis (PEST) Menurut Ward dan Peppard (2002), analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. A. Faktor Politik Faktor politik meliputi kebijakan-kebijakan pemerintah, masalah hukum serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana universitas melakukan kegiatannya. Contoh : - Kebijakan Dinas Pendidikan - Peraturan Ketenagakerjaan - Undang-Undang Pendidikan

39 39 B. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kemampuan calon mahasiswa dalam mengikuti suatu program yang ditawarkan. Contoh : - Pertumbuhan ekonomi - Besarnya biaya yang ditawarkan C. Faktor Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi peluang ketenagakerjaan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya peluang yang ada. Contoh: - Kondisi lingkungan sosial - Kondisi lingkungan kerja - Tingkat pertumbuhan penduduk D. Faktor Teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan program dan mendukung efesiensi proses pendidikan. Contoh : - Kemudahan dalam proses pendidikan - Kecepatan transfer teknologi - Ketersediaan sarana dan prasarana TIK PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.

40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah investigasi sistematik, terkendali dan empiris terhadap suatu set hipotesis-hipotesis yang dibangun dari struktur teori. Penelitian ini berlandaskan teori-teori yang berhubungan dengan obyek penelitian. Selain menggunakan teori dan teknik perencanaan strategis sistem informasi promosi, dalam penelitian ini juga di ambil teori-teori bidang ilmu komunikasi dan pemasaran. Pada metode penelitian akan dijelaskan tentang kerangka penelitian, jenis data, subyek penelitian, pengumpulan data dan instrumen penelitian, dan analisis data. Manfaat dari teori-teori tersebut dalam kajian ini untuk mempermudah dalam memahami karakteristik dari lembaga pendidikan. Sementara BOS dan BSC sebagai inti dari pemodelan perencanaan strategis sistem informasi promosi ini, menampung apa saja yang menjadi faktor penentu dalam lembaga pendidikan ini. 3.1 Kerangka Kerja Perencanaan Strategis Sistem Informasi Promosi Perencanaan strategis sistem informasi promosi adalah kegiatan perencanaan berkelajutan yang menjamin implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam suatu organisasi selaras dengan strategi bisnis untuk meningkatkan efektivitas organisasi, menciptakan peluang dan memberi kontribusi terhadap daya saing universitas. Rencana strategis sistem informasi promosi berfungsi untuk melakukan evaluasi strategis saat ini dengan strategi 40

41 41 sistem informasi promosi dan menciptakan peluang baru dengan dukungan sistem informasi promosi. Agar penyusunan rencana strategis sistem informasi promosi dapat disusun dengan tepat maka diperlukan sebuah kerangka kerja. Kerangka kerja berfungsi sebagai pedoman sistematis untuk melaksanakan perencanaan strategis sistem informasi promosi. Adapun kerangka kerja yang penulis buat disajikan pada gambar 3.1. Visi dan Misi Analisis Faktor Eksternal Menentukan Strategi Melakukan Analisis Kebutuhan SI Metode PEST Metode BOS Metode BSC Perencanaan Strategis Sistem Informasi Promosi Rencana Implementasi Gambar 3.1. Kerangka Kerja Perencanaan Strategis Sistem Informasi Promosi

42 42 Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Penjabaran Visi dan Misi dari Universitas Terbuka dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ untuk penyediaan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat. 2. Analisis Faktor Eksternal. Analisa PEST digunakan untuk menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan pendidikan dilihat dari aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi. 3. Menentukan Strategi Bisnis Organisasi. Proses menentukan strategis bisnis organisasi diawali dengan melakukan analisis terhadap visi, misi dan tujuan perusahaan. Butir tujuan perusahaan akan diturunkan menjadi faktor-faktor penentu keberhasilan organisasi. Proses menentukan strategi bisnis organisasi juga akan menformulasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Menentukan business strategy dalam lingkungan yang sarat perubahan harus menciptakan inovasi yang harus mempertimbangkan tiga hal: who, what dan how. Who adalah siapa, yaitu sasaran segmentasi yang sesungguhnya ingin di capai, What adalah value apa yang akan diberikan dengan inovasi tersebut, dan How adalah bagaimana caranya menciptakan inovasi tersebut. Blue Ocean Strategy (BOS) adalah sebuah proses management strategic yang mampu mengubah paradigma pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan. BOS adalah mengenai bagaimana menguasai ruang pasar yang tidak diperebutkan sehingga dengan demikian persaingan

43 43 menjadi tidak relevan. Pasar yang bebas dari kompetisi ini disebut sebagai Blue Ocean atau samudera biru sementara yang sarat dengan persaingan adalah Red Ocean. Kajian ini menitikberatkan pada Blue Ocean Strategy karena strategi ini menyeimbangkan value antara customer dan keuntungan perusahaan yang diakomodasi dalam strategi bisnis. 4. Melakukan Analisis Kebutuhan Informasi. Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti: a. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi. b. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis. c. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis. d. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis. 5. Perencanaan Strategis Sistem Informasi Promosi. Proses merumuskan rencana strategis sistem informasi promosi berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang telah dilakukan. 6. Rencana Implementasi. Perencanaan pengembangan rencana strategis sistem informasi promosi serta aplikasi sistem informasi yang akan dibangun.

44 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di UPBJJ-UT Denpasar dengan responden mahasiswa Program Non Pendas UPBJJ-UT Denpasar sebanyak 84 responden dan siswa kelas 3 SMU/SMK sebanyak 100 responden. Pelaksaan penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dengan rincian kegiatan yaitu: pengumpulan data dan literatur baik yang berupa koesioner maupun observasi, tabulasi data serta pengolahan dan analisis 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di wilayah kerja UPBJJ-UT Denpasar. Menurut Sudrajat dan Wahyudi (2011), sampel merupakan bagian populasi yang digunakan oleh peneliti untuk mengeneralisir populasi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tahun 2013 jumlah keseluruhan siswa SMU/SMK di provinsi Bali sebanyak siswa. Untuk dapat mengetahui jumlah siswa kelas III SMU/SMK, penulis mengasumsikan keseluruhan jumlah siswa tersebut menjadi tiga, sehingga jumlah kelas III SMU/SMK di provinsi Bali berjumlah 49814,33 dibulatkan menjadi siswa. Untuk penentuan jumlah sampel kelas III SMU/SMK, penulis menggunakan metode Slovin dengan batas toleransi kesalahan sebesar 10% sebagai berikut: n = N/N(d) 2 +1 n = / (0,1) n = 99,799 dibulatkan menjadi 100

45 45 Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Nilai Presisi/toleransi Dengan demikian jumlah sampel kelas III SMU/SMK dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa. Dalam penelitian ini juga menggunakan sampel mahasiswa Non Pendas UPBJJ-UT Denpasar. Penentuan jumlah sampel mahasiswa Non Pendas ini juga menggunakan metode Slovin dengan batas toleransi kesalahan 10%. Dari data jumlah mahasiswa baru untuk masa registrasi 2014 semester 2 (2014.2) sebanyak 521 mahasiswa, maka: n = N/N(d) 2 +1 n = 521 / 521 (0,1) n = 83,89 dibulatkan menjadi 84 Dengan demikian jumlah sampel mahasiswa Non Pendas UPBJJ-UT Denpasar dalam penelitian ini sebanyak 84 mahasiswa Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data primer adalah menggunakan survei yaitu mengajukan pertanyaan kepada responden dengan instrumen kuesioner untuk dianalisis. Sedangkan metode pengumpulan data sekunder adalah melihat dan mempelajari data/dokumen UPBJJ-UT Denpasar serta mengamati dan mendokumentasikan kondisi lingkungan SI/TI pada UPBJJ-UT Denpasar.

46 46 Kuesioner dibagikan kepada mahasiswa Program Non Pendas sebanyak 84 orang dan siswa kelas III SMU/SMK sebanyak 100 orang. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti. 3.5 Instrument Penelitian Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Berkas fisik berupa kuesioner penelitian 2. Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini yaitu satu buah notebook / laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: Intel(R) Core(TM) i3-3227u 1.90 GHz Memory DDR3 4 GB Hard disk 500 GB System Opration: Windows 7 Ultimate 64-bit operating system software SPSS 16.0 for windows 3.6 Subyek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang/sumber/informan yang dapat memberikan data/informasi kepada peneliti di lokasi penelitian. Berdasarkan pertimbangan jenis data yang dibutuhkan maka subyek penelitian dibagi menjadi : a. Siswa kelas III SMU/SMK di provinsi Bali sebanyak 100 orang. Pertanyaan kuesioner pada tahap ini lebih mengarah pada seberapa besar pengetahuan calon mahasiswa tentang keberadaan UPBJJ-UT Denpasar dan bagaimana sebaiknya suatu perguruan tinggi melakukan promosi kepada calon mahasiswa.

47 47 b. Mahasiswa Non Pendas UPBJJ-UT Denpasar sebanyak 84 orang. Pada tahap ini pertanyaan kuesioner mengarah pada pelayanan yang di berikan dan pandangan mahasiswa tentang proses pendidikan di UPBJJ-UT Denpasar. c. Kondisi Lingkungan SI/TI internal dan eksternal perguruan tinggi. Data dan informasi yang didapatkan oleh peneliti mengenai kondisi lingkungan SI/TI menggunakan teknik observasi. Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. 3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data Untuk pengolahan data yang diperoleh dari responden, peneliti melakukan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data serta validitas dan reliabilitas koesioner yang disebarkan. Uji validitas dan realibilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian dalam hal ini adalah kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan menggunakan alat (instrumen) dan dapat menjawab tujuan penelitian sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil. Dari data statistik ini peneliti mendiskripsikan, menginterpretasikan dan menjelaskan informasi yang diperoleh dari responden. Kemudian analisa PEST digunakan untuk menganalisis lingkungan luar yang mempengaruhi kegiatan pendidikan dilihat dari aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Dari analisis PEST didapatkan formula yang cocok digunakan dengan kondisi lembaga pendidikan saat ini yaitu Blue

48 48 Ocean Strategy (BOS). Sedangkan untuk mendapatkan formulasi sistem informasi promosi digunakan tools Balanced Scorecard (BSC). 3.8 Alur Penelitian Alur penelitian untuk menyusun perencanaan strategis sistem informasi promosi bagi lembaga pendidikan tinggi dilakukan dalam beberapa tahapan yang terlihat pada gambar 3.2. Perumusan Masalah - perencaan stretegis SI Promosi untuk peningkatan jumlah mahasiswa Studi Literatur - penyusunan teori untuk penelitian Kuesioner - pengetahuan tentang UT - bagaimana sebaiknya UT melakukan promosi Observasi - mengamati langsung - dokumentasi Data Sekunder - dokumen, visi dan misi - jurnal dan buku - jumlah mahasiswa 5 th terkhir Tabulasi Data - data kuesioner - data observasi - data sekunder Pengolahan Data - teknik statistik deskriptif - data diolah menggunakan software SPSS - analisa PEST Analisis Data - analisa BOS - pemetaan BOS kepada BSC - formulasi BSC - hasil integrasi BOS-BSC Kesimpulan - BOS-BSC menghasilkan perencanaan strategis SI untuk UPBJJ-UT Denpasar Gambar 3.2. Alur Penelitian

49 49 1. Tahap pertama diawali dengan merumuskan permasalahan tentang bagaimana perencanaan strategis sistem informasi promosi di UPBJJ-UT Denpasar untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Non Pendas. 2. Studi literatur merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. 3. Kuesioner lebih mengarah pada seberapa besar pengetahuan mahasiswa dan calon mahasiswa tentang keberadaan Universitas Terbuka dan bagaimana sebaiknya suatu perguruan tinggi melakukan promosi kepada calon mahasiswa. 4. Observasi merupakan pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam/ mendokumentasikan berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan seharihari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. 5. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti dokumen-dokumen UPBJJ-UT Denpasar, buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. 6. Tabulasi Data adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. 7. Pengolahan Data, untuk mengolah data yang diperoleh dari responden, peneliti menggunakan teknik statistik deskriptif. Statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data

50 50 responden. Data statistik deskritif ini diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Dari data statistik ini peneliti mendiskripsikan, menginterpretasikan dan menjelaskan informasi yang diperoleh dari responden. Kemudian analisa PEST digunakan untuk mengetahui lingkungan luar yang mempengaruhi kegiatan pendidikan dilihat dari aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi. 8. Analisis Data, analisa BOS sebagai sebuah proses management strategic yang mampu mengubah paradigma dalam menghadapi persaingan mengenai bagaimana menguasai ruang pasar yang tidak diperebutkan sehingga dengan demikian persaingan menjadi tidak relevan. Yang ingin ditekankan adalah apa yang dibutuhkan oleh perguruan tinggi adalah inovasi yang menciptakan value, bukan inovasi saja dan keluar dari persaingan tetapi lebih dari itu, bagaimana menciptakan value bagi mahasiswa yang tidak didapatkan dari pesaing. Untuk menyelaraskan antara strategi sistem informasi promosi dengan strategi bisnis, pada tahapan ini dianalisis perencanaan strategis sistem informasi promosi pada perguruan tinggi berdasarkan analisis bisnis strateginya dengan berbasiskan metode Balanced Scorecard. Adapun tujuan dari pemetaan ini untuk mendapatkan perspektif yang lebih jelas dari perspektif finansial, pelanggan, intenal serta pertumbuhan dan pembelajaran. Karena hasilnya dipetakan menjadi empat perspektif akan memberikan gambaran yang lebih jelas saat dilanjutkan dengan pemetaan Balanced Scorecard. Pemetaan-pemetaan ini akan mengarahkan kepada kebutuhan sistem informasi promosi akibat strategi bisnis yang telah disusun.

51 51 9. Hasil dari pengolahan dan analisis tersebut kemudian disimpulkan bahwa model perencanaan strategis sistem informasi promosi dengan pendekatan Blue Ocean Strategy - Balanced Scorecard (BOS-BSC) menjawab kebutuhan akan model perencanaan strategis sistem informasi promosi pada perguruan tinggi. Pendekatan terintegrasi antara strategi Blue Ocean Strategy dengan Balanced Scorecard menghasilkan model perencanaan strategis sistem informasi promosi yang komprehensif sehingga cocok digunakan untuk peningkatan jumlah mahasiswa Non Pendas di UPBJJ-UT Denpasar.

52 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) ke-45 yang pendiriannya diresmikan pada tanggal 4 September 1984 dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 41 Tahun 1984 tentang Pendirian UT. Sejak didirikan, UT telah melakukan berbagai perubahan yang dipicu oleh perubahan ketentuan perundang-undangan. Di samping itu, telah terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam penyelenggaraan otonomi daerah dan pengelolaan pendidikan dalam kerangka otonomi daerah. Pemerintah daerah memiliki peran yang semakin besar dalam pengelolaan sumber daya publik. Hal ini menyebabkan UT juga perlu melakukan repositioning terhadap Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengarah pada pemanfaatan berbagai media dan bersifat personal serta semakin mudah diakses, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan transaksi informasi. Namun peningkatan tersebut berpeluang juga menyebabkan terjadinya peningkatan penyimpangan. Untuk itu telah diterbitkan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang antara lain bertujuan untuk peningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik serta akuntabilitas pemanfaatan TIK. Kemajuan TIK tersebut akan berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan UT secara keseluruhan. Universitas Terbuka (UT) telah berkiprah lebih dari 27 tahun dalam dunia pendidikan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Di usia 52

53 53 yang cukup lama ini Universitas Terbuka telah dikenal masyarakat Indonesia sampai pelosok tanah air, hal ini dikarenakan daya jangkau UT yang luas. UT didirikan dengan tujuan memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan tinggi dan memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka yang bekerja dan yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi konvensional. Dengan sistem belajar jarak jauh dan terbuka, UT mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda dengan pendidikan tinggi konvensional. UT memiliki visi dan misi untuk menunjang hal tersebut. Visi dari UT adalah Pada tahun 2021, UT menjadi institusi Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi dan dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ. Adapun misi UT sebagai berikut: 1. Menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi semua lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program PTTJJ 2. Mengkaji dan mengembangkan sistem PTTJJ 3. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan nasional. Pada awal berdirinya, UT memberikan kesempatan pada para guru sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah umum dan masyarakat umum untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan meningkatkan profesionalisme. Sampai saat ini jumlah mahasiswa UT yang terbanyak di

54 54 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), sedangkan jumlah mahasiswa Non-Guru atau yang disebut Non Pendidikan Dasar (Non Pendas) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FEKON) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) masih jauh di bawah FKIP. Tabel 4.1 dan gambar 4.1 menunjukkan jumlah mahasiswa UT per fakultas serta tabel 4.2 dan gambar 4.2. menunjukkan perbandingan jumlah mahasiswa berdasarkan pekerjaannya. Tabel 4.1 Jumlah Mahasiswa UT per Fakultas Fakultas Jumlah % FKIP ,62% FMIPA ,09% FISIP ,03% FEKON ,81% PASCASARJANA ,45% Total % (Sumber: (Sumber: Gambar 4.1. Jumlah Mahasiswa UT per fakultas

55 55 Tabel 4.2 Perbandingan Jumlah Mahasiswa Berdasarkan Pekerjaannya Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah % Guru ,62% TNI / Polri ,59% PNS ,64% Swasta ,87% Wiraswasta ,03% Bekerja (Tanpa Keterangan) ,60% Tidak bekerja ,65% Total % (Sumber: Gambar 4.2. Perbandingan Jumlah Mahasiswa Berdasarkan Pekerjaannya Saat ini UT mempunyai 37 Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) yang berada di setiap propinsi dan kota besar di Indonesia. Hal ini membuat daya jangkau yang luas untuk melakukan promosi dalam rangka menjaring mahasiswa baru Program Non Pendas. Namun setiap daerah tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda dalam menerima informasi, sehingga perlu dicari strategi sistem informasi promosi yang tepat dan efektif. Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Daerah Bali, yang disebut UPBJJ-UT Denpasar, merupakan salah satu dari 39 Kantor

56 56 UPBJJ-UT yang ada di seluruh provinsi di Indonesia. Peresmian pendirian UPBJJ-UT Denpasar dilakukan bersamaan dengan pendirian Universitas Terbuka, tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 41 tahun 1984 oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Cakupan wilayah kerjanya adalah di sembilan kabupaten kota se-bali, yaitu Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, dan Kota Denpasar. Sampai tahun 2009, cakupan wilayah kerja UPBJJ-UT Denpasar mencapai seluruh kecamatan di Provinsi Bali, yakni 54 kecamatan. UPBJJ-UT Denpasar memiliki visi dan misi untuk menunjang hal tersebut. Visi dari UT adalah Menjadi UPBJJ yang professional dalam rangka mewujudkan Universitas Terbuka sebagai salah satu Institusi PTJJ unggulan di antara institusi PTJJ di dunia Tahun 2021 Adapun Misi dari UPBJJ-UT Denpasar sebagai berikut: 1. Memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi yang berkualitas 2. Meningkatkan efektifitas pembelajaran melalui layanan bantuan belajar 3. Memastikan kompetensi lulusan melalui evaluasi proses dan hasil belajar yang akurat 4. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat guna mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) 5. Menyebarluaskan dan berbagi informasi tentang PTJJ Berdasarkan data jumlah mahasiswa UT Seluruh Indonesia, UPBJJ-UT Denpasar menduduki peringkat ke-31 dengan jumlah mahasiswa sebanyak mahasiswa (UT Dalam Angka, 2014). Jumlah tersebut masih jauh bila

57 57 dibandingkan dengan jumlah mahasiswa di propinsi lainnya. Selain karena perbedaan jumlah penduduk tiap propinsi, banyaknya universitas konvensional di bali dan tidak efektifnya strategi sosialisasi promosi menjadi salah satu penyebab UPBJJ-UT Denpasar belum mampu menembus jajaran peringkat atas dalam hal jumlah mahasiswanya. Gambar 4.3 menunjukkan jumlah mahasiswa berdasarkan kantor UPBJJ-UT. (Sumber: Gambar 4.3. Jumlah Mahasiswa Berdasarkan Kantor UPBJJ-UT. Dalam pelaksanaan sosialisasi dan promosi yang sudah dilaksanakan di UPBJJ-UT Denpasar yaitu melalui surat kabar, radio, televisi, spanduk, brosur

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BOS DAN BSC UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI (STUDI KASUS AKADEMI RADYA BINATAMA YOGYAKARTA)

PEMANFAATAN BOS DAN BSC UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI (STUDI KASUS AKADEMI RADYA BINATAMA YOGYAKARTA) PEMANFAATAN BOS DAN BSC UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI (STUDI KASUS AKADEMI RADYA BINATAMA YOGYAKARTA) Junaidi 1), Kusrini 2) Sudarmawan 3) 1) Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Perbedaan antara perusahaan yang berhasil dengan perusahaan yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya. Perusahaan pada

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Penggambaran Situasi Industri Penggambaran situasi industri dilakukan dengan menggunakan alat analisis yaitu kanvas strategi dan kurva nilai.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi strategi Dalam buku Manajemen Strategik-Pengetahuan yang dikutip oleh Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos dalam bahasa yunani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif dan semakin sengit. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut muncul karena perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang kian meningkat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini dapat ditandai dengan meningkatnya aktifitas bisnis di

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-CONTENT BANYUWANGI DIGITAL SOCIETY

PERENCANAAN STRATEGIS E-CONTENT BANYUWANGI DIGITAL SOCIETY TESIS PERENCANAAN STRATEGIS E-CONTENT BANYUWANGI DIGITAL SOCIETY YOHANES PRACOYO WIDI PRASETYO NIM 149 176 1002 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG Koko Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang Email: kwprasetyo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang baik dengan didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang baik dengan didukung oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Banyuwangi memiliki wilayah paling luas di pulau Jawa dengan luas wilayah 5.782,50 km 2, karakteristik yang dimiliki oleh kabupaten ini adalah sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN

ANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN ANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN 691 Andyka Kurniawan Susanto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Formulasi Strategi Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos. Strategos terbentuk dari kata stratos yang berarti militer dan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN MENGGUNAKAN BLUE OCEAN STRATEGY DAN BALANCED SCORE CARD (STUDI KASUS GEOFF MAX FOOTWEAR)

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN MENGGUNAKAN BLUE OCEAN STRATEGY DAN BALANCED SCORE CARD (STUDI KASUS GEOFF MAX FOOTWEAR) STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN MENGGUNAKAN BLUE OCEAN STRATEGY DAN BALANCED SCORE CARD (STUDI KASUS GEOFF MAX FOOTWEAR) Sri Kurniasih, S.T., M.Kom. ¹, Sarah Latifah² 1,2 Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Kebun Raya Bogor dengan pengelolanya adalah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT-KRB), LIPI. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Pendidikan Pemasaran pendidikan adalah usaha berbasis pemasaran jasa yang itu berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam pemasaran barang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana

BAB III METODE PENELITIAN. kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap

Lebih terperinci

RUMUSAN DASAR STRATEGI BISNIS PADA USAHA SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA DAN ALAT ANALISIS METODE BLUE OCEAN STRATEGY

RUMUSAN DASAR STRATEGI BISNIS PADA USAHA SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA DAN ALAT ANALISIS METODE BLUE OCEAN STRATEGY Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 RUMUSAN DASAR STRATEGI BISNIS PADA USAHA SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang muncul dewasa ini mencerminkan semakin bertambahnya pengetahuan dan kecerdasan manusia dari masa ke masa. Seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menangkap peluang bisnis atau usaha diperlukan suatu ide bisnis yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menangkap peluang bisnis atau usaha diperlukan suatu ide bisnis yang masih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menangkap peluang bisnis atau usaha diperlukan suatu ide bisnis yang masih original, dimana kita bisa menangkap keinginan pasar yang masih baru. Dengan ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Rias Andriati dalam artikel majalah SWA,16 Agustus 2010 menyatakan bahwa seringkali perusahaan hanya berorientasi pada laba, yaitu keuntungan yang didapat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan iklim usaha, informasi dan teknologi yang semakin maju berdampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga para pelaku bisnis harus

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 07 Distinctive Strategic Management Strategik Plan and Business Model Flatform Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan (PKK) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi kini menjadi suatu hal penting yang digunakan oleh hampir semua organisasi. Dalam era globalisasi saat ini, kecepatan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK

Lebih terperinci

Farah Esa B

Farah Esa B ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA UPBJJ-UT DENPASAR

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA UPBJJ-UT DENPASAR TESIS PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA UPBJJ-UT DENPASAR I GEDE JULIANA EKA PUTRA NIM. 1291761001 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.

Lebih terperinci

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA Bayu Setyawan, Achmad Holil Noor Ali Program Magister Manajemen Teknologi Bidang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat. Keinginan publik yang semakin meningkat, kompetisi yang semakin banyak, tingkat inflasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya era globalisasi, perkembangan perekonomian menjadi semakin berkembang, sehingga adanya partisipasi atau keikutsertaan dari masyarakat sangat

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR) ¹Diqy Fakhrun Shiddieq, S.T.,M.Kom, ²Bayu Purnomo ¹Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA ²Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telekomunikasi sangatlah penting untuk medukung kehidupan sehari hari. Industri yang maju tidak luput oleh adanya teknologi telekomunikasi yang baik, dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik

Lebih terperinci

Jl. Rajawali No. 14 Palembang Sumatera Selatan, Telp. +62 (711) Fax.

Jl. Rajawali No. 14 Palembang Sumatera Selatan, Telp. +62 (711) Fax. Perencanaan Strategis Sistem Informasi / Teknologi Informasi Pada Perusahaan Penjualan Mobil Dengan Pendekatan Jhon Ward And Joe Peppard Studi Kasus : PT Topcars Cabang Palembang 1 1. Suwirno Mawlan, S.Kom,

Lebih terperinci

STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA

STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA PENGERTIAN (Chandler Jr) Penetapan tujuan-tujuan dan sasaransasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Hal ini tentu juga mempengaruhi persaingan di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perusahaan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, teknologi, dan lain-lain. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan primer, sehingga bagi sebagian orang bisnis tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan peluang usaha. Saat ini bisnis makanan sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) 2.1.1. Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Strategi samudra biru ( Blue Ocean Strategy ) ditandai oleh ruang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi

Lebih terperinci

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No

Lebih terperinci

Bab I merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, prosentase pendapatan perusahaan, sebagaimana yang ditunjukkan pada hasil

Bab I merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, prosentase pendapatan perusahaan, sebagaimana yang ditunjukkan pada hasil BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan dalam tesis ini. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi dan teknologi informasi (SI/ TI) secara fundamental, memainkan peranan yang cukup penting bagi perkembangan organisasi di berbagai sektor, baik sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ENTERPRISE DAN PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN PELANGGAN PERUSAHAAN RETAIL PADA PT.X DI SURABAYA TUGAS AKHIR

ARSITEKTUR ENTERPRISE DAN PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN PELANGGAN PERUSAHAAN RETAIL PADA PT.X DI SURABAYA TUGAS AKHIR ARSITEKTUR ENTERPRISE DAN PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN PELANGGAN PERUSAHAAN RETAIL PADA PT.X DI SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: HETTY WULANDARI NPM: 0634010168 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sistem agar mengetahui sejauh mana sistem itu bekerja, dalam sistem itu sendiri banyak

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat B a b I P e n d a h u l u a n 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini sudah semakin berkembang khususnya pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.

Lebih terperinci

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah APA ITU STRATEGI? Oleh: M. Nashiruddin Haramaini, S.T. MBA.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah APA ITU STRATEGI? Oleh: M. Nashiruddin Haramaini, S.T. MBA. Seri Artikel Manajemen 2 APA ITU STRATEGI? Oleh: M. Nashiruddin Haramaini, S.T. MBA. Strategi adalah hal yang sering dikemukakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi apa itu sebenarnya strategi? Mengapa

Lebih terperinci

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar pembentukan strategi. Atau dengan kata lain, ingin diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa, hingga melewati batas-batas wilayah dan antar negara. Kondisi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis Pendahuluan Metode Pengerjaan Hasil Analisis Unit Otonom ABC merupakan unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk PT. Krakatau Steel Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma dari persaingan global saat ini menjadi persaingan tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan dituntut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Penelitian Terdahulu Kajian penelitian terdahulu disebut juga dengan kajian induktif. Kajian ini dimaksudkan untuk mencari kajian dari peneliti terdahulu, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia industri berjalan seperti layaknya roda baik itu perusahaan yang bergerak di industri produk maupun jasa. Umumnya ketika roda waktu sedang berada di atas

Lebih terperinci