TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NATIONWIDE INSURANCE : PENYATUAN LAPORAN KEUANGAN DAN SATU VERSI DARI KEBENARAN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NATIONWIDE INSURANCE : PENYATUAN LAPORAN KEUANGAN DAN SATU VERSI DARI KEBENARAN KEUANGAN"

Transkripsi

1 TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NATIONWIDE INSURANCE : PENYATUAN LAPORAN KEUANGAN DAN SATU VERSI DARI KEBENARAN KEUANGAN DIAN LUTHFIANINGTYAS P MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan Penulisan...3 II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Sistem Informasi Manajemen Informasi Akuntansi Keuangan Manajemen Keuangan...10 III. PEMBAHASAN Profile Perusahan Nationwide Kesuksesan sistem Fokus di Nationwide Satu Platform, satu versi kebenaran keuangan Nilai Bisnis yang dicapai dengan sistem Fokus IV. PENUTUP Kesimpulan...17 DAFTAR PUSTAKA...18

3 I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan ratusan aplikasi warisan tersebar di puluhan saluran bisnis yang berbeda, unit fungsional, anak perusahaan, dan geografi. Nasionwide menghadapi masalah umum bagi banyak perusahaan besar lainnya. Nationwide memiliki data yang tidak konsisten, visibilitas miskin, bawah standar tata kelola data dan kemampuan pelaporan. Personil Nationwide berjuang dengan data yang kontradiktif di sistem transaksi ganda untuk perencanaan, penganggaran, peramalan, manajemen risiko, dan konsolidasi global yang dikompromikan untuk mampu membuat keputusan berdasarkan fakta. Operasi Nationwide memiliki; 12 sistem pelaporan, 14 buku besar umum, 17 Data repositori, 20 skema rekening, excel spreadsheet, Lebih dari 50 aplikasi keuangan yang berbeda, dan 240 sumber data keuangan yang berbeda dan perlu data yang konsisten di seluruh organisasi, menurut Rosholt. Tujuannya adalah sederhana: Satu platform, Satu versi kebenaran keuangan Perusahaan memahami bahwa mereka tidak pernah bisa mencapai kepuasan 100% sehingga mereka bergiat untuk sukses 80% dalam waktu 24 bulan. Mereka mencari titik kunci krusial, dan bidang yang tidak konsisten supaya memungkinkan tim pengembangan untuk berfokus pada fungsionalitas inti dan membuat ruang lingkup proyek yang masuk akal. Perusahaan ini berfokus pada pembuatan "satu keluarga keuangan", karena mereka mengetahui bahwa banyaknya karyawan keuangan Nationwide tidak nyaman dengan gagasan untuk mengubah alur kerja mereka. Karyawan yang paling terkena dampak rapat perubahan mingguan dan diberikan dukungan TI. Nationwide meramalkan peluang untuk satu sistem tunggal yang luas, metadata dikonsolidasi dari beberapa sistem untuk memberikan kemudahan bisnis keduanya dan personil TI diberikan sebuah toolset yang kuat dan tajam untuk lebih memahami sehingga dapat mengelola dinamika bisnis yang kompleks. Nationwide telah mencapai kemandirian, sebagai sumber otoritatif data keuangan perusahaan, sehingga peramalan lebih akurat dan dapat diandalkan, operasi menjadi efisien, dan

4 kemampuan lebih departemen keuangan untuk melayani mitra bisnis atrue dan penasehat yang strategis kepada kelompok-kelompok di seluruh perusahaan. Prebuilt konektivitas data secara substansial mengurangi waktu administrator TI mempertahankan sistem yang berbeda, mendamaikan perbedaan, dan kebiasaan coding antarmuka yang baru. Nationwide telah mengurangi jumlah hari yang dibutuhkan untuk menutup pembukuannya dalam setengah dari 15 hari menjadi 7. Mereka telah dikonsolidasikan ke dalam 14 buku besar umum menjadi satu umum pada PeopleSoft tunggal buku besar yang digunakan oleh lebih dari 150orang. Mereka menggunakan sebuah gudang Teradata berbasis data keuangan dengan sekitar 450 gigabyte data. Lebih dari analis di unit bisnis menggunakan Hyperion bisnis alat intelijen dan Essbase mesin OLAP untuk pelaporan dan analisa terhadap resiko gudang, data mart, dan delapan multidimensi OLAP kubus. Dibangun kemampuan yang otentikasi dan kewenangan mengatur pengguna mana yang memiliki akses terhadap data apa, berdasarkan peran dan tanggung jawab. Data silsilah memberikan kemampuan untuk menelusuri siapa yang mengubah data, di mana, dan kapan, untuk membantu memenuhi persyaratan audit. Tujuan mereka dari "satu versi kebenaran keuangan" telah sesuai dengan Sarbanes-Oxley, lebih mudah, dan percaya ditanamkan di Integritas informasi keuangan Nationwide, dikurangi oleh hari dan waktu yang dibutuhkan untuk review manual, pengerjaan ulang, serta pengguna bisnis semakin baik memahami data yang saling berhubungan di seluruh sistem mereka. Proyek master data manajemen proyek datang dalam segala bentuk dan ukuran. Paling sering digunakan untuk alamat kebutuhan manajemen data pelanggan, maka istilah pelanggan integrasi data, atau CDI, yang sering secara bergantian menggunakan MDM, meskipun banyak konsep-konsep yang berbeda. Tapi MDM, seperti yang sekarang digunakan, intinya untuk serangkaian proses dan teknologi yang membantu perusahaan dapat lebih baik mengelola aliran data mereka secara integritas dan sinkronisasi. Intinya adalah kebijakan mekanisme pemerintahan data dan definisi dapat ditegakkan pada skala perusahaan.

5 1.2. Masalah 1. Nationwide telah melakukan proyek dengan cukup sukses. Apa yang membuat Nationwide dapat sukses? Dari hasil pembahasan tiga praktisi yang berbeda sudah membantu Nationwide menyelesaikan proyeknya. Berikan contoh. 2. Mengapa kasus Nationwide yang punya tujuan sederhana, menghadapi tantangan yang sulit? 3. Nilai bisnis apa yang bisa didapatkan dari kesuksesan proyek? Apa yang bisa Eksekutif lakukan sekarang di Nationwide yang sebelumnya tidak bisa? Berikan contoh Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui keberhasilan proyek yang telah dilakukan nationwide. 2. Untuk mengetahui tantangan sulit mengenai tujuan sederhana Nationwide. 3. Untuk mengetahui nilai bisnis yang didapatkan dengan menjalankan proyek.

6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfugsi dengan tujuan yang sama(ahall james, sistem informasi akuntansi,2006:3). Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen komponen yang saling berhubungan, yang berinterasi untuk mencapai suatu tujuan- tujuan (romney, paul john steinbart,sistem informasi akuntansi,2006:3). Sistem adalah Sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi,2003:2). Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (ZakiBaridwan,1994:3). Dari kempat definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah prosedur atau susunan yang saling berhubungan antara bagian yang satu dengan yang lain dan antara komponen yang satu dengan yang lain yang telah dikoordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi mencapaitujuanyangsama Sistem informasi Manajemen Sistem informasi manajemen menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada keputusan, untuk para manajer. Sistem informasi manajemen menyediakan berbagai informasi di luar yang berkaitan dengan data processing dalam organisasi. Sistem informasi menyadari bahwa para manajer di dalam organisasi mengunakan dan membutuhkan informasi untuk dasar pengambilan keputusan, dan bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat menyediakan informasikepadamanajer. Banyak organisasi yang menerapkan konsep sistem informasi manajemen untuk bidang bidang fungsional tertentu dalam organisasi, seperti sistem pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber dayamanusia.sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi

7 untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Informasi tersebut banyak disediakan olehsisteminformasiakuntansi. Sistem informasi produksi adalah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Informasi tersebut banyak disediakanolehsisteminformasiakuntansi. Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk diguakan oleh fungsi sumber daya manusia ( yaitu fungsi kepegawaian). Informasi tersebut banyak disediakan oleh sistem informasi akuntansi Informasi Akuntansi Keuangan Sistem informasi adalah bidang pengetahuan tentang dunia sistem fisik, dunia perilaku manusia, dan dunia artefak buatan. Menolak pandangan bahwa sistem informasi merupakan bagian dari organizational behaviour, dan bukan juga tentang teknologi semata, seperti yang dikaji oleh ilmu komputer. (Gregor; 2005) Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur, badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Pihak manajemen memerlukan informasi akuntansi keuangan yang lebih rinci (Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen, 2005).

8 Holmes dan Nicholls (1989) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan operasional perusahaan. Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga akan menyebabkan kegagalan perusahaan. Oleh karena itu penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap perencanaan dan pengendalian perusahaan (Roberts, Dunne, dan Ezell ; 1980). Beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa kelemahan keuangan dan faktorfaktor yang mempengaruhi merupakan salah satu alasan utama kegagalan perusahaan kecil dan menengah (Peterson, Kometsky & Ridgway, 1993; Monk, 2000). Kekurangan catatan akuntansi akan menimbulkan masalah perpajakan atau institusi pemerintah lainnya, dan juga menyulitkan manajer perusahaan untuk mengukur prestasi perusahaan. Wichman (1983) menjelaskan bahwa kapabilitas akuntansi merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan perusahaan kecil dan menengah. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah menurut Holmes dan Nicholls (1988) antara lain pengetahuan akuntansi, skala usaha, jenis usaha dan pengalaman usaha. Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai, yaitu: a) statutory accounting information, merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada; b) budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan dan c) additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Konsep informasi akuntansi Holmes dan Nicholls inilah yang digunakan dalam penelitian ini, karena konsep informasi akuntansi Holmes dan Nicholls mencakup seluruh informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menurut Cushing dan Romney (1994 : 2) informasi agar dapat bermanfaat harus memenuhi beberapa kriteria. Informasi harus dapat diandalkan (reliable), relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dimengerti dan dapat diuji. Dapat diandalkan berarti bebas dari kesalahan atau bias, harus

9 pula menunjukkan kejadian atau aktivitas perusahaan secara tepat. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda satu sama lainnya. Tepat waktu berarti informasi tersebut harus datang tepat waktu, karena informasi yang usang tidak berguna bagi pengambilan keputusan. Lengkap berarti informasi tersebut memuat seluruh data yang relevan. Informasi tersebut dapat dimengerti jika disajikan dalam bentuk yang bermanfaat dan dapat dicerna oleh pemakai. Informasi tersebut dapat diuji berarti dua orang yang independen dapat memproduksi informasi yang sama. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang harus dimiliki. Karakteristikkarakteristik kualitatif tersebut akan membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang kurang bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan perusahaan, karakteristikkarakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan. Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu: a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan; b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan; c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu. 2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara

10 layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu: a. Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen; b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya; c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi. 3. Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya. 4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode. An acconting information system(ais) is a system that collects, records, stores, and processes data to produce information for decision makers (romney, 2006:6). Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi (george H. Bodnar, william S. Hopwood, sistem informasi akuntansi,2003:1) Sistem informasi akuntansi adalah seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data (Midjan, Azharsusanto,sisteminformasiakuntansi,2003:11) Berdasarkan ketiga definisi diatas, pengertian sistem informasi akuntansi dapat disimpulkan sebagai seperangkat sumber daya manusia dan sumber modal di dalam suatu organisasi yang berkewajiban dalam pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan yang berguna sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

11 Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen (Marshall B. Romney, Pauljohnsteinbart,2006:3)yaitu: 1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitasaktivitas organisasi. 3.Data tentang proses-proses bisnis organisasi 4.Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5. Inftrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam hal pengambilan keputusan,sistem informasi harus meliputi aktifitas: 1. Mengumpulkan data transaksi dan data lainya, kemudian memasukkan data ke dalam sistem informasi akuntansi. 2.Memproses data. 3.Menyimpan data untuk keuntungan di masa yang akan datang. 4. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pengguna, guna untuk menyusun suatu laporan keuangan. 5. Mengendalikan keseluruhan proses sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat diandalkan. Dalam sistem informasi akuntansi ada tiga fungsi mendasar yaitu : (Marshall B. Romney,Pauljohnsteinbart,2006:3) 1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitasaktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitasaktiviatass tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yag berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-halyangtelahterjadi. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. 3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut saat dibutuhkan, akurat,dan handal.

12 Tujuan sistem informasi akuntansi (M. Fakhri, 2004:5) adalah 1.Untukmendukungoperasiharian Dalam beroperasi setiap hari, perusahaan melakukan sejumlah peristiwa bisnis yang disebut transaksi. Transaksi ini menunjukkan adanya pertukaran yang bernilai ekonomis. Transaksi diproses oleh media sistem pemrosesan transaksi(transaction processing system/tps) yang merupakan subsistem dari sistem informasi akuntansi. Setiap TPS melakukan tahap-tahap tertentu ssuai desain sistem. Denagn adanya sistem informasi akuntansi diharapkan dapat melancarkanoperasiyangdijalankanperusahaan. 2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern perusahaan. Keputusan harus dibuat oleh perusahaan untuk merencanakan dan mengendalikan jalannya perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pemrosesan informasi, melalui transaksiyangdiproses. 3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan Dengan sistem informasi akuntansi diharapkan mendapatkan informasi yang akan membantu perusahaan untuk mengelola aktivitas kegiatannya seefektif dan seefisienmungkin Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Manajemen Keuangan yang merupakan salah satu bidang fungsional dalam suatu perusahaan atau organisasi tidak hanya penting bagi mereka yang secara langsung bertugas mengelola keuangan suatu perusahaan atau lembaga, tetapi juga penting bagi mereka yang bertugas di bidang lainnya, seperti produksi, pemasaran dan sumber daya manusia. ( I Made Sudana : 2011).

13 III. PEMBAHASAN 3.1. Profile Perusahaan Nationwide Perusahaan Nationwide mempunyai kantor pusat di Ohio, Columbus. Karyawan yang bekerja berjumlah orang. Beberapa karyawan senior yang pensiun seperti bagian CEO digantikan oleh Jerry Jurgensen, CFO dipilih Robert Rosholt dan CIO dipercayakan kepada Michael keller. Jumlah karyawan di bidang sistem Informasi teknologi ada sekitar orang. Aset pendapatan Nationwide yaitu $ 160 miliar dan pendapatan tahunan mencapai $ 21 miliar. Nationwide membentuk tim fakta proyek Fokus sebanyak 280 anggota tim yang bekerja dengan jam kerja 1,2 juta sudah termasuk lembur dihitung selama 24 bulan Kesuksesan Sistem Fokus di Nationwide Nationwide mulai program transformasi keuangan, yang mencakup Master data Manajemen (MDM) yang disebut Fokus. Troika eksekutif yaitu Jurgensen, Rosholt dan Keller juga telah ditarik di Bank One untuk menjalankan proyek Fokus, karena pemikiran tahu bagaimana menghindari suatu kesalahan besar. Rosholt berpendapat Aspek yang paling penting adalah tetap berpegang pada disiplin dan tidak ragu. Dan itulah mengapa bagian teknologi ini sejak awal menjadi pertanyaan terakhir yang harus ditangani. Menurut Lynda Butler, Vice President di Nationwide, Fokus bukan proyek teknologi, posisi kinerja manajemen dibuat untuk mengawasi Focus (yang merupakan singkatan dari Faster, Online, Customer-driven, User-friendly, Efisien). Dia mengatakan bahwa Master Data Manajemen (MDM) Nationwide merupakan program utama dalam menjalankan bisnis dan proyek keuangan. Nationwide menganggap dengan menjalankan proyek Fokus akan membantu dalam membuat batas waktu dan dapat lebih sukses, meskipun semua orang yang diwawancarai untuk artikel ini megatakan bahwa akan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Keller mengatakan: "Ada cara dasar untuk membangun yang mana sebelumnya tidak ada." Memulai dengan program Master Data Manajemen (MDM) yaitu Empat belas buku besar umum, 12 perangkat laporan, 17 keuangan repository data dan spreadsheet digunakan di bidang keuangan, menurut Butler. "Itu tidak

14 nyata kondusif untuk 'satu versi kebenaran." Pada awal masa jabatannya sebagai CEO, kekhawatiran Jurgensen tentang keuangan perusahaan tidak terbatas pada ketepatan waktu data, ia juga khawatir tentang integritas dan akurasi. Dia dan eksekutif lainnya tahu bahwa akses cepat ke lebih set data yang komprehensif akan memungkinkan untuk analisis kecenderungan yang lebih baik dan dalam pengambilan keputusan peramalan, memperkuat anggaran, pelaporan dan proses akuntansi. Sebagai contoh, karena Nationwide memiliki sebuah berbagai usaha, perusahaan membawa banyak risiko-beberapa resiko mudah terlihat dan beberapa tidak. "Jadi, jika pasar saham turun, kami terbuka," menurut catatan Butler. "Tapi kita tidak menyadari bahwa sampai pasar benar-benar turun. Kami membutuhkan beberapa pandangan perusahaan dari belahan dunia." Salah satu anak perusahaan Nationwide, Jasa Keuangan Nasional, adalah perusahaan publik dan memiliki tanggung jawab regulasi dan kepatuhan yang diperlukan seperti Sarbanes-Oxley, tapi sisa Asuransi Nationwide adalah perusahaan yang saling dimiliki oleh pemegang polis, dan mereka tidak memiliki persyaratan. Rosholt mengatakan seluruh perusahaan akan pindah ke Sarbox seperti persyaratan tahun 2010, dan proyek Fokus memberikan kick-start untuk menyatukan seluruh keuangan perusahaan untuk mengakomodasi praktek akuntansi yang lebih ketat. Eksekutif juga tahu bahwa definisi data umum di antara semua unit bisnis akan memberikan data keuangan yang sebanding untuk analisis (yang sulit, jika bukan tidak mungkin, tanpa definisi tersebut). Rosholt mengatakan "Kami membutuhkan data yang konsisten di seluruh organisasi dan Kami sedang mencari satu buku catatan. Setelah Tim Fokus wawancara dengan stakeholder kunci dan mengidentifikasi fungsionalitas inti-bisnis perencanaan, modal optimasi, manajemen risiko, analisis dan interpretasi, catatan dan pelaporan, manajemen organisasi, stakeholder manajemen dan akuntansi manajemen kebijakan-hal berikutnya yang dilakukan adalah membuat sistem pemerintahan data. Sistem melembagakan berulangnya proses dan aturan-aturan tertentu untuk mengumpulkan, menganalisis dan pelaporan data keuangan pada tingkat unit bisnis dan tingkat perusahaan. Proses akan berlangsung setiap hari dan akan menyentuh semua sistem back-end (misalnya, sistem PeopleSoft ERP) dan front-end (Hyperion dan Microsoft

15 aplikasi keuangan). Menurut Butler dinamakan Pre-Focus yaitu antara ada dan tidak ada pemerintahan data. Nationwide mempunyai data untuk dimasukkan ke dalam beberapa kebijakan, peraturan dan prosedur untuk mengelola data itu sendiri di perusahaan, yang kadang-kadang memiliki hubungan rumit dengan unit bisnis. Dengan kata lain, unit bisnis telah menjalankan secara independen pengelolaan data yang begitu lama, dengan definisi dan pembukuan sendiri serta metode mereka sendiri sehingga mereka tidak bisa melihat nilai dalam kumpulan data umum Satu Platform, Satu versi Kebenaran Keuangan Jurgensen ingin dapat menjalankan Nationwide seolah-olah satu perusahaan terpadu. Dia ingin seperti kata Rosholt, untuk melakukan hal-hal yang umum dan menghargai hal-hal yang berbeda dan itulah perubahan besar." Transformasi perusahaan dimulai pada tahun 2004 dimana itu awal yang menakutkan untuk menjalankan Master Data Manajemen, dengan Makeover yang akan mengubah bagaimana setiap bisnis Nationwide melaporkan keuangan, bagaimana personil akuntansi melakukan pekerjaan mereka, bagaimana data diperintah dan oleh siapa, dan bagaimana sistem informasi perusahaan akan menarik semuanya secara bersama-sama. Tujuannya adalah sederhana: satu platform, satu versi kebenaran keuangan akan tetapi sebuah tantangan yang sulit. Menurut Rosholt ketika sedang berhadapan dengan 14 platform buku besar dan lebih dari 50 aplikasi, itu adalah pekerjaan yang sangat besar untuk mendapatkan laporan keuangan yang keluar." Masalahnya terletak tersimpul dalam jalinan sistem dan aplikasi, dan beberapa sumber 240 data keuangan mengalir di sekitar unit usaha Nationwide. Unit-unit selalu berjalan secara independen, dan itulah cara pelaporan keuangan ditangani. Ada berbagai bahasa laporan keuangan bahasa, yang mempengaruhi kemampuan Nationwide untuk meramalkan anggaran dan laporan. Sebagai contoh, Master data managemen (MDM), diam-diam menyelinap di SOA seperti digunakan secara berlebihan meskipun vendor belum sepakat mengenai persis apa maksud MDM. Saat ini didorong oleh sejumlah BI antara lain untuk

16 data pergudangan dan CRM vendor. MDM intinya adalah seperangkat teknologi untuk membantu perusahaan dapat lebih baik mengelola aliran data, integritas dan sinkronisasi, ditambah mekanisme pemerintahan untuk menegakkan kebijakan data. MDM menawarkan prospek yang menggiurkan: "satu versi dari kebenaran," Diperoleh dari database besar aset internal, menurut James Kobielus. Awalnya MDM membantu program transformasi yaitu kombinasi rumit yang menjembatani silo teknologi dan brokering di dalam persetujuan antara perusahaan turfs. Di Wachovia, Senior VP Rick Kochhar kelompok strategi informasi risiko berpandangan untuk dapat mengejar strategi MDM untuk menyatukan data yang berbeda dalam empat inti divisi yaitu perusahaan investasi perbankan, manajemen kekayaan, manajemen modal, dan perbankan ritel dan komersial. Misi pertama Kochhar adalah mempersiapkan perusahaan Basal II dengan kedisiplinan (peraturan, mengambil efek dalam dua tahun, yang mengharuskan bank untuk menyimpan riwayat data antara tiga sampai tujuh tahun). Wachovia akan menggunakan Basal II sebagai batu loncatan untuk menyatukan data pelanggan. "Jika kita hanya berhasil sebagai proyek kedisiplinan, kita tidak mendapatkan manfaat bisnis kemudian," kata Kochhar. Wachovia mengambil pendekatan secara bertahap untuk mengatasi budaya menakutkan melalui proses bisnis dan perubahan teknologi komponen MDM. Kochhar melalui karyanya membuat Wachovia sukses mengumpulkan aset sebanyak 706 milyar dan telah menyelesaikan 90 merger selama beberapa tahun. Sebuah satu tantangan menyatukan perbedaan antara perusahaan Wachovia dan gabungan perusahaan data definisi. "Orang-orang dengan mudah mampu mengartikulasikan komponen teknologi untuk sampai ke sana," Kochhar mengatakan, "tapi mereka memiliki waktu yang jauh lebih sulit dengan proses bisnis dan masalah-masalah budaya." Untuk memastikan kelancaran transisi, Wachovia membentuk sebuah Dewan risiko data termasuk didalamnya pemimpin IT yang memiliki keputusan final enterprisewide data sengketa misalnya bagaimana kumpulan data didefinisikan. Perusahaan menyediakan peran data pelayan lebih detail ke dalam setiap bisnis untuk memfasilitasi keputusan sehari-hari. Penyelesaian sengketa awal dengan

17 mendirikan Pengawasan pemerintahan dapat menyelamatkan jutaan karena biaya rekonsiliasi bertambah dengan cepat. Nasihatnya untuk orang lain dalam memulai perencanaan MDM perencanaan adalah "Jangan memulai dengan teknologi sebagai inti dari solusi. Mulai dengan strategi perusahaan." 1.6. Nilai Bisnis yang dicapai dengan sistem Fokus Lebih dari setahun setelah gelombang terakhir Fokus digulirkan ke unit kerja terakhir, tim masih bekerja untuk menyelesaikan yang tersisa 20 persen dari fungsi permintaan tersebut yang disisihkan selama dorongan awal sebagai volume data pada sistem yang mencapai lebih dari 150 juta transaksi keuangan per bulan. Eksekutif memiliki hal yang mereka inginkan yaitu perbaikan sistem, termasuk perangkat tambahan di mana eksekutif dapat menggali lebih dalam data keuangan yang sedang berlangsung. Eksekutif nasional mengakui bahwa sistem ini masih berkembang tetapi merasakan keuntungan besar ada di mana-mana. Manfaat pertama dari transformasi adalah sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada menjadi ada. Melalui proyek Fokus pada periode pengawasan regulasi dan akuntansi yang ekstrim, hal ini dapat timbul masalah kembali seperti penyajian data laba dan meskipun akhirnya bisa teratasi baik bukan berarti sistem sudah berjalan sempurna. Oleh karena itu, Nationwide memiliki satu hal yang kurang dan tidak perlu kekhawatiran yaitu satu hal untuk dapat percaya diri. Selanjutnya, Rosholt mencatat bahwa pengguna sistem Fokus yang bereksperimen dengan fitur baru. Sebagai contoh, Nationwide Scottsdale unit bisnis Asuransi akan segera dapat mengidentifikasi dan menganalisis pelanggan yang paling menguntungkan. Semua ini digunakan di sebuah spreadsheet Excel bahwa mereka harus menyatukan ke dalam laporan keuangan, bisa memahami apa proposisi nilai perusahaan mempengaruhi pelanggan kita dan apa nilai proposisi pelanggan mempengaruhi perusahaan. Ini adalah perubahan besar bagi industri Nationwide yang sekarang memiliki fleksibilitas untuk mengubah struktur regional dalam menunjuk bagaimana intinya baris bisnis. Sebagai contoh, Rosholt mengatakan bahwa ketika para eksekutif memutuskan untuk

18 menginstal struktur geografis berbasis pelaporan baru dalam properti dan operasi asuransi kecelakaan, memindahkan bidang usaha dari satu negara atau wilayah (Midwest) yang lain (Timur Laut), proses yang dijalani selama sembilan bulan namun sekarang yang diperlukan hanya beberapa hari. Hasil akhirnya adalah bahwa eksekutif dan manajer unit bisnis sekarang bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan lebih akurat tentang bagaimana garis Nationwide negara bagian dan regional lakukan untuk mendapatkan data lebih cepat. Rosholt sekarang dapat memberikan Jurgensen gambar, lebih cepat akurat dan komprehensif tentang kesehatan keuangan Nationwide. Butuh waktu hampir 30 hari untuk menutup buku Nationwide pada tahun Dengan sistem baru di perusahaan, jumlah waktu yang diperlukan telah efektif menurun secara signifikan: 19 hari untuk menutup Q1 2007; 16 hari untuk Q2; 15 hari untuk Q3. Targetnya adalah untuk mendapatkan waktu yang turun di bawah 10 hari pada tahun Adapun pertumbuhan laba bersih Nationwide, perusahaan mencatat $ 1,1 miliar pada 2005 dan ditutup bahwa dengan $ 2,1 miliar pada Tim Fokus sangat puas dengan berita keuangan yang selalu menyenangkan dan tepat waktu untuk nantinya diserahkan kepada eksekutif senior.

19 IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Nationwide mulai program transformasi keuangan, yang mencakup Master data Manajemen (MDM) yang disebut Fokus. Fokus merupakan singkatan dari Faster, Online, Customer-driven, User-friendly, Efisien. Master Data Manajemen (MDM) Nationwide merupakan program utama dalam menjalankan bisnis dan proyek keuangan. Nationwide mempunyai data untuk dimasukkan ke dalam beberapa kebijakan, peraturan dan prosedur untuk mengelola data itu sendiri di perusahaan, yang kadang-kadang memiliki hubungan rumit dengan unit bisnis. Eksekutif memiliki hal yang mereka inginkan yaitu perbaikan sistem, termasuk perangkat tambahan di mana eksekutif dapat menggali lebih dalam data keuangan yang sedang berlangsung. Eksekutif nasional mengakui bahwa sistem ini masih berkembang tetapi keuntungan besar telah dirasakan di mana-mana. Hasil akhirnya adalah bahwa eksekutif dan manajer unit bisnis sekarang bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan lebih akurat tentang bagaimana garis Nationwide negara bagian dan regional lakukan untuk mendapatkan data lebih cepat.

20 DAFTAR PUSTAKA Gregor, S. (2005), The Struggle towards an understanding of theory in information systems dalam Information Systems Foundations Constructing and Criticising, ed. Dennis N. Hart dan Shirley D. Gregor, Canberra : ANU E Romney, paul john steinbart(2006), Sistem Informasi Akuntansi. I Made Sudana (2011), Manajemen Keuangan Perusahaan : Teori & Praktik

Dasar Dasar Akuntansi

Dasar Dasar Akuntansi Dasar Dasar Akuntansi 1. Definisi Akuntansi Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association adalah Accounting as the proces identifiying, measuring, and communicating economic information

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan agar dapat berjalan baik, membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai, sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Buku Besar dan Pelaporan. Anda harus mampu: 1. Menjelaskan konsep dasar buku besar dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Mulyadi (2001) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut: Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi komputer jelas akan membawa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bersaing di pasar (Nugroho Widjajanto, 2001:14). Untuk itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bersaing di pasar (Nugroho Widjajanto, 2001:14). Untuk itu, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar (Nugroho Widjajanto, 2001:14). Untuk itu, organisasi mengandalkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Derasnya arus globalisasi menyebabkan persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan kompetitif, perusahaan baik milik Negara maupun swasta sebagai

Lebih terperinci

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub system atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

KONSEP TATA KELOLA TI

KONSEP TATA KELOLA TI KONSEP TATA KELOLA TI Pertemuan ke 2 Mata Kuliah Tata Kelola dan Audit Sistem Informasi Diema Hernyka S, M.Kom Konsep IT Governance Outline : Pentingnya Tata Kelola TI Perbedaan Manage dan Govern Definisi

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER Anthony Gunawan, Universitas Ciputra, UC Town, Surabaya, 60219 ABSTRAK Sistem Informasi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian suatu negara, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar selalu ingin mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mardi (2011) pengertian sistem adalah suatu kesatuan komponen atau elemen yang di hubungkan bersama

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

BAB 2 LANDASAN TEORI Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan manajemen kepada pihak luar perusahaan. Informasi yang

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan:

BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan: 11 BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Komite Audit Berdasarkan KEP-29/PM/2004 peraturan nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat juga dapat mengakibatkan persaingan antara berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat juga dapat mengakibatkan persaingan antara berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu Negara selalu diikuti dengan perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat pesat dan rumit, baik itu pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Informasi Akuntansi 2.1.1.1. Teori Akuntansi Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

Strategi Konversi Sistem Informasi

Strategi Konversi Sistem Informasi Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.(CS) Batas Penyerahan : 17 Januari 2015 Strategi Konversi Sistem Informasi Disusun

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. PT. MPM Finance PT. Elbatama Securindo didirikan di Jakarta sebagai perusahaan sekuritas. Pada tanggal 6 Juli 1990, perusahaan memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya sebuah

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan ketatnya tingkat persaingan. Bersamaan

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP

Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP DI SUSUN OLEH : NAMA : Endar Setiyo Pertomo NIM : 09.11.3376 KELAS : S1TI-11 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Data Data adalah sumber daya berharga yang dapat menerjemahkan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 5 Bab II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua sistem dan informasi yang memiliki pengertian sendiri-sendiri. Berikut penjelasan mengenai pengertian dari tiaptiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas organisasi dalam upaya mendapatkan, mengalokasikan, menggunakan dana organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba semaksimal mungkin. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2009 Ekonomi. Lembaga. Pembiayaan. Ekspor. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Tugas pengolahan data di dalam Lembaga Keuangan maupun perusahaan dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi ( SIA ) yang mengumpulkan data

Lebih terperinci

Mengapa Banyak Proyek CRM gagal?

Mengapa Banyak Proyek CRM gagal? Mengapa Banyak Proyek CRM gagal? Manajemen hubungan pelanggan adalah alat, dan seperti alat apapun, jika tidak digunakan dengan baik, tidak dapat mencapai tujuan dari orang-orang yang menggunakannya. Sejumlah

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang besar dalam operasi perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia bisnis menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA 0 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA paket 00.indb // 0:: AM STANDAR AUDIT 0 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian

Lebih terperinci

PERTEMUAN 17 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERTEMUAN 17 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERTEMUAN 17 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu: Menjelaskan mengenai Pengembangan

Lebih terperinci

Enterprise Systems For Management

Enterprise Systems For Management Enterprise Systems For Management Chapter 1 Introduction To Enterprise Systems For Management Information Systems in Organization Sistem informasi berhubungan dengan software,hardware, data dan proses.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI

PERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI PERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu: 1. Memahami ruang lingkup

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan sebuah organisasi. Pemanfaatan sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal dan pihak eksternal perusahaan, dengan menyusun suatu laporan

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal dan pihak eksternal perusahaan, dengan menyusun suatu laporan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan berupaya untuk memberikan sebuah informasi terhadap pihak internal dan pihak eksternal perusahaan, dengan menyusun suatu laporan keuangan perusahaan setiap

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek TI dapat ditakdirkan untuk gagal sejak awal. Pertama, pengembangan sistem TI

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek TI dapat ditakdirkan untuk gagal sejak awal. Pertama, pengembangan sistem TI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut penelitian William (2007), ada empat alasan utama mengapa suatu proyek TI dapat ditakdirkan untuk gagal sejak awal. Pertama, pengembangan sistem TI baru yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan - 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode 12 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut. Laporan

Lebih terperinci

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi KD 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi penting mengenai

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFROMASI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

TEKNOLOGI INFROMASI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Modul ke: 13Fakultas Prof. Pasca Sarjana TEKNOLOGI INFROMASI DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Peningkatan Pengambilan keputusan dengan dukungan SIstem Informasi Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM Program Studi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/07 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas Penerapan

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci