LAPORAN PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS"

Transkripsi

1 LAPORAN PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS (Studi Kasus : La Diva Hotel Sumedang) Oleh: ATEP RUHIAT, S.KOM. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG 04

2 JUDUL ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS (Studi Kasus : La Diva Hotel Sumedang) Oleh: ATEP RUHIAT, S.KOM. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG 04

3 HALAMAN PENGESAHAN. a. Judul Penelitian : Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Bisnis Perhotelan Dengan Menggunakan SWOT Analysis b.. Bidang Ilmu : Sistem Informasi Penelitian a. Nama Lengkap dan Gelar : AtepRuhiat, S.Kom. b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. Jabatan : Dosen d. Alamat : Dsn. Cigagak, RT0/0, Ds. Cipandanwangi, Kec. Cisarua, Kab. Sumedang e. No. HP/Telp/ atepr@gmail.com 3. Jumlah Anggota Peneliti : - orang a. : - Nama 4. Lokasi Penelitian : La Diva Hotel Sumedang 5. Lama Penelitian : 4 bulan 6. Biaya Yang Diperlukan : Rp ,00 Sumedang, 30 Agustus 04 Ka. Jurusan Ketua Peneliti Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom. Atep Ruhiat, S.Kom. Ka UPT. PPPM & RTI Iyat Ratna Komala, S.T., M.Kom.

4 ABSTRAK ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS (Studi Kasus : La Diva Hotel Sumedang) Oleh : ATEP RUHIAT Dosen Tetap STMIK Sumedang Abstrak Perhotelan merupakan salah satu bidang yang sangat potensial untuk mendatangkan keuntungan yang besar. Salah satu faktor menentu keberhasilan adalah mempunyai tempat yang strategis. Faktor lokasi akan menjadikan peluang untuk keberhasilan dari bisnis yang dikelola. La Diva Hotel Sumedang merupakan salah satu dari sekian banyak hotel yang berada di Kabupaten Sumedang yang dilihat dari segi lokasi berdiri hotel tersebut kurang strategis karena lokasinya sedikit kedalam sehingga tidak mudah diketahui orang yang biasanya melewati jalur utama. Berawal dari permasalahan tersebut, penelitian ini ditujuan untuk menganalisa lingkungan internal dan eksternal bisnis secara sistematis sehingga dapat diperoleh kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh La Diva Hotel Sumedang. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan melakukan observasi langsung, mengajukan wawancara, dan memberikan kuesioner serta membaca sumber pustaka. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan SWOT Analysis dengan menggunakan beberapa tools analisis yaitu Value Chain Analysis, PEST Analysis, dan Fice Forces Analysis. Hasil dari penelitian ini akan didapat strategis untuk memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang untuk menutupi kelemahan dan menghindari/mengantisipasi ancaman sehingga hasil akhirnya adalah berupa usulan strategis. Kata Kunci : SWOT Analysis, usulan strategis i

5 KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT, yang mana telah memberikan kekuatan dan kemudahan dalam menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Bisnis Perhotelan Dengan Menggunakan SWOT Analysis tepat pada waktunya dan sesuai dengan harapan. Pada kesempatan ini, ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa untuk penulis dalam memberikan dorongan, motivasi, arahan, dan juga material yang tidak dapat diukur besarannya, yaitu kepada :. Orang tua, adik, dan segenap keluarga tercinta yang tanpa jasanya penulis bukanlah siapa-siapa dan tidak mungkin bisa seperti ini.. Bapak Dwi Yuniarto, S.Sos., M. Kom., selaku ketua STMIK Sumedang 3. Ibu Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom., selaku ketua Program Studi Sistem Informasi. 4. Ibu Iyat Ratna Komala, S.T., M.Kom., selaku Ka UPT. PPPM & RTI STMIK Sumedang. 5. Bapak Kiki Alibasah, M.Kom., yang selalu memberikan masukan dan bimbingan sehingga penulis bisa seperti ini. 6. Bapak H. Usep Sujana, selaku manajer La Diva Hotel Sumedang. 7. Para pegawai di La Diva Hotel Sumedang yang telah membantu dan memberikan informasi yang penulis butuhkan. 8. Buat semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Mudah-mudahan apa yang dilakukan penulis dalam penelitian ini bisa menjadi amalkan untuk berbagi ilmu khususnya dalam bidang sistem informasi. Apa yang dilakukan penulis dalam penelitian ini sudah maksimal dan mempunyai manfaat yang besar bagi keilmuan penulis. Akhir kata penulis sampaikan banyak terima kasih dan sebuah ungkapan ilmu yang berguna ini adalah ilmu yang dapat diterima, bermanfaat, dan dapat diamalkan untuk yang lainnya. Sumedang, 30 Agustus 04 Penulis ii

6 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I PENDAHULUAN.... Latar Belakang.... Identifikasi Masalah....3 Batasan Masalah....4 Rumusan Masalah... BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis Value Chain Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi) Analisis Five Forces Analisis SWOT (Strength, Weakneass, Opportunity, dan Threat) Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) Matriks Faktor Strategi Eksternal (IEAS) Matriks Grand Strategy Matriks SWOT Penelitian Terdahulu... 6 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Kerangka Kerja... 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Objek Penelitian Visi Misi Struktur Organisasi Proses Bisnis... 3 iii

7 4. Analisis Lingkungan Bisnis Internal Analisis Value Chain Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal Analisis PEST Analisis Five Forces Identifikasi Peluang dan Ancaman Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks Grand Strategy Matriks SWOT BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran... 5 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

8 DAFTAR TABEL Tabel. Tabel IFAS (Rangkuti, 006;5)... 3 Tabel. Tabel IEAS (Rangkuti, 006;4)... 4 Tabel.3 Matriks SWOT (Rangkuti, 006;6)... 6 Tabel.4 Tabel Penelitian Terdahulu... 7 Tabel 4. Bobot, Rating, dan Skor dari Faktor Strategis Internal... 4 Tabel 4. Bobot, Rating, dan Skor dari Faktor Strategis Eksternal Tabel 4.3 Matriks SWOT La Diva Hotel Sumedang v

9 DAFTAR GAMBAR Gambar. Diagram Value Chain (Ward and Peppard 00;65)... 4 Gambar. Lima Kekuatan Bersaing Porter (Ward And Peppard, 00;95)... 8 Gambar.3 Langkah dari Analisis SWOT (Kurtz, 008;46)... 0 Gambar.4 Matriks Grand Strategy (Rangkuti, 006;9)... 5 Gambar 3. Kerangka Kerja... 0 Gambar 4. Sruktur Organisasi La Diva Hotel... Gambar 4. Value Chain La Diva Hotel Sumedang... 9 Gambar 4.3 Five Forces La Diva Hotel Sumedang Gambar 4.4 Matriks Grand Strategy vi

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A - Format Surat Ijin Wawancara dan Kuesioner Lampiran B - Format Transkrip Wawancara Untuk Manajer Lampiran C - Format Transkrip Wawancara Untuk Bagian Front Office Lampiran D - Format Transkrip Wawancara Untuk Bagian Housekeeping Lampiran E - Format Transkrip Wawancara Untuk Bagian Keuangan Lampiran F - Format Transkrip Wawancara Untuk Bagian Kepegawaian Lampiran G - Format Transkrip Wawancara Untuk Bagian Restoran Lampiran H - Format Transkrip Wawancara Untuk Bagian Security... 6 Lampiran I - Format Daftar Kuesioner... 6 Lampuran J Rekap Hasil Kuesioner Lampiran K Perhitungan Bobot IFAS dan EFAS vii

11 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Melihat perkembangan bisnis saat ini, bisnis dijadikan sebagai sumber utama mata pencaharian masyarakat. Yang mendasarinya adalah kebutuhan hidup yang semakin besar dan menuntut untuk kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut yang menjadikan alasan masyarakat untuk mengikuti atau menciptakan bisnis sendiri. Pelaku bisnis disini bukan hanya yang bergerak dibidang penghasil produk saja namun penyedia jasa pun kian bermunculan. Namun banyak munculnya para pelaku bisnis maka akan mengakibatkan persaingan yang ketat, bahkan banyak dijumpai usaha yang sejenis namun lokasinya berdekatan. Dilihat dari segi lokasi, hal tersebut merupakan permasalahan karena tempat usaha tidak strategis sehingga usaha tersebut akan sulit untuk berkembang. Salah satu faktor menentu keberhasilan bisnis adalah mempunyai tempat yang strategis. Jadi faktor lokasi akan menjadikan peluang untuk keberhasilan dari bisnis yang dikelola. Berbicara peluang bisnis di bidang jasa, perhotelan merupakan salah satu bidang yang sangat potensial untuk mendatangkan keuntungan yang besar. Dalam penelitian ini, fokus penelitian ke salah satu hotel yaitu La Diva Hotel Sumedang. La Diva Hotel Sumedang merupakan salah satu hotel yang berada di Kabupaten Sumedang yang beralamat di Jalan Pangeran Suriaatmaja No 36. Di lihat dari segi lokasi, Sumedang merupakan salah satu kabupaten yang belum terlalu besar namun sebenarnya banyak sekali potensi pariwisata yang bisa dijadikan daya tarik untuk kunjungan pariwisata, dan tidak hanya itu banyak juga tempat yang dapat dijadikan kunjungan dinas dan kunjungan lainnya. Peluang tersebut akan menjadikan bisnis ini tetap bertahan dan dapat berkembang untuk ke depannya. Namun dilihat dari tempat berdirinya La Diva Hotel Sumedang lokasinya tidak begitu strategis karena lokasi hotel berada didalam dan tidak dilalui jalur utama. Sehingga akses hotel tidak langsung terlihat dan diketahui orang. Sedangkan disekitar La Diva Hotel Sumedang terdapat hotel lain yang kalau dilihat dari lokasi sangat strategis karena terletak di samping jalur utama sehingga akses mudah dan mudah diketahui orang yang membutuhkan jasa hotel. Hal tersebut menjadikan permasalahan yang perlu dikaji sebagai perbandingan untuk perkembangan hotel dimasa yang akan datang. Adanya permasalahan tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk menggali potensi baik itu dalam hal positif dan negatif sehingga akan dapat terlihat gambaran tentang keadaaan

12 La Diva Hotel Sumedang saat ini. Oleh karena itu perlunya dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal bisnis di La Diva Hotel Sumedang.. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah yang ditemukan dari penelitian yang sudah dilakukan, yaitu :. Lokasi La Diva Hotel Sumedang tidak begitu strategis karena lokasinya berada didalam dan tidak dilalui jalur utama sehingga sulit diketahui orang.. Terdapat pesaing yang berdekatan yang lokasinya lebih strategis yang dilalui jalur utama sehingga mudah untuk diketahui orang. 3. Banyak peluang yang terbuka yang belum dimanfaatkan dengan baik.3 Batasan Masalah Agar penelitian tidak melebar dan tepat waktu maka dibuatlah batasan masalah dari penelitian yang dilakukan, yaitu :. Dalam merumuskan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman masing-masing diambil 4 (empat) point agar dalam proses pembobotan dapat seimbang..4 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu :. Apa saja tools/metode yang digunakan dalam SWOT Analysis?. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh La Diva Hotel Sumedang? 3. Apa saja strategi yang dapat diusulkan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk menutupi kelemahan dan ancaman yang dihadapi?

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Value Chain Menurut Porter (985) menjelaskan bahwa, analisis value chain merupakan analisis strategi yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif untuk mengidentifikasi di mana value pelanggan dapat di tingkat atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Menurut Shank dan Govindaraja (993) mengatakan bahwa analisis rantai nilai merupakan alat untuk memahami rantai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan, mulai dari bahan baku sampai ke tangan konsumen, termasuk juga pelayanan dalam penjualan. Hansen dan Mowen (994) rantai nilai mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai aktivitas strategi di suatu perusahaan. Sifat value chain tergantung pada sifat Industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Menurut David (009;7), analisis rantai nilai (value chain analysis VCA) mengacu pada proses yang dengannya perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisasional dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran produk tersebut. Analisis Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value chain dapat terlihat seperti gambar di bawah ini. 3

14 4 Gambar. Diagram Value Chain (Ward and Peppard 00;65) Aktivitas Utama terdiri dari :. Inbound Logistics : adalah semua aktivitas yang dibutuhkan untuk menerima, menyimpan dan mendistribusikan masukan-masukan, dan termasuk pula hubungan dengan para pemasok (suppliers). Operations : adalah semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mentransformasikan semua masukan menjadi keluaran (produk dan/atau jasa) 3. Outbound Logistic : adalah semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mendistribusikan keluaran (produk dan/atau jasa) 4. Marketing and Sales : adalah semua kegiatan mulai dari menginformasikan para calon pembeli mengenai produk dan/atau jasa, mempengaruhi mereka agar membelinya dan memfasilitasi pembelian mereka. 5. Services : adalah semua aktivitas yang dibutuhkan agar produk dan/atau jasa yang telah dibeli oleh konsumen tetap berfungsi dengan baik setelah produk dan/jasa tersebut terjual dan sampai di tangan pelanggan. Aktivitas Sekunder terdiri dari :. Procurement : adalah pengadaan berbagai masukan atau sumber daya untuk suatu perusahaan/organisasi.. Human-Resource Management : meliputi segala aktivitas yang menyangkut perekrutan, pemecatan, pemberhentian, penentuan upah dan kompensasi, pengelolaan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. 3. Product and Technology Development : menyangkut masalah peralatan, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, dan pengetahuan teknis yang

15 5 digunakan dalam proses tranformasi dari masukan menjadi keluaran dalam suatu perusahaan/organisasi. 4. Infrastructure : digunakan untuk mendukung keperluan-keperluan suatu perusahaan dan menyelaraskan kepentingan dari berbagai bagian, yang terdiri dari bagian-bagian atau departemen-departemen seperti bagian akuntansi, hukum (legal), keuangan (finance), perencanaan (planning), bagian umum (public affairs), pengukuran kualitas (quality assurance), dan manajemen umum (general management). Michael E. Porter (998;43-44) menjelaskan mengenai tipe aktivitas. Dalam setiap kategori aktivitas primer dan pendukung, terdapat tiga tipe aktivitas yang memainkan peranan yang berbeda dalam keunggulan kompetitif:. Langsung : aktivitas yang secara langsung terlibat dalam menciptakan nilai kepada pembeli, seperti perakitan, bagian mesin, operasi tenaga penjualan, periklanan, desain produk, rekrutmen, dan lain-lain.. Tidak Langsung : aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas langsung secara terus menerus, seperti pemeliharaan, penjadwalan pengoperasian fasilitas, tenaga administrasi penjualan, administrasi penelitian, dan catatan vendor. 3. Jaminan Kualitas : aktivitas yang menjamin kualitas kegiatan lain, seperti pemantauan, inspeksi, pengujian, meninjau, memeriksa, menyesuaikan dan pengerjaan ulang. Jaminan kualitas tidak identik dengan manajemen mutu, karena banyak aktivitas nilai memberikan kontribusi terhadap kualitas. Menurut penulis pengertian dari analisis Value Chain adalah merupakan salah satu metode analisis yang digunakan untuk menilai faktor internal perusahaan yaitu dari mulai proses bisnis yang ada di perusahaan yang meliputi input, operasi, output, layanan, penjualan, marketing dan yang lainnya, selain itu juga mempertimbangkan sumber daya, infrastruktur, dan teknologi yang tersedia dengan harapan semua kinerja aktifitas yang ada akan meningkat.. Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi) Menurut Ward dan Peppard (00;70-7), analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Faktor PEST sangat penting perannya dalam menghasilkan nilai keuntungan dari suatu strategi yang biasanya terjadi di luar kontrol sebuah perusahaan dan secara normal mempertimbangkan ancaman dan keuntungan.

16 6. Faktor politik Faktor politik meliputi kebijakan-kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan di mana perusahaan melakukan kegiatannya, di antaranya : a. Kebijakan pada pajak. b. Peraturan tenaga kerja. c. Peraturan daerah. d. Peraturan perdagangan. e. Peraturan impor dan ekspor produk. f. Peraturan registrasi produk. g. Peraturan pada bea cukai. h. Stabilitas politik. i. Pemilu.. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli pelanggan dan mempengaruhi daya tingkat biaya perusahaan, di antaranya : a. Pertumbuhan ekonomi. b. Tingkat suku bunga. c. Standar nilai tukar. d. Tingkat inflasi. e. Krisis ekonomi global. f. Harga minyak mentah dunia. g. Harga bahan baku. h. Biaya pengiriman produk. 3. Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan, mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada dan lingkungan masyarakat, di antaranya : a. Tingkat pertumbuhan penduduk. b. Kondisi lingkungan sosial. c. Kondisi lingkungan kerja. d. Keselamatan dan kesejahteraan sosial. e. Tingkat kebutuhan hidup. f. Pengaruh budaya asing.

17 7 4. Teknologi Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis, di antaranya : a. Otomatisasi. b. Dukungan teknologi. c. Tingkat perkembangan teknologi. d. Ketergantungan terhadap teknologi. e. Tuntutan dalam persaingan. f. Internet dan mobile. Dari beberapa pengertian di atas tentang analisis PEST, dapat disimpulkan bahwa analisis PEST adalah analisis yang dilakukan untuk melihat kondisi perusahaan yang di hubungkan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang hasilnya akan diperoleh hal-hal yang akan menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan..3 Analisis Five Forces Lima Kekuatan Kompetitif (Five Competitive Forces) pertama kali dicetuskan oleh Michael E. Porter dari Harvard Business School (979). Model lima kekuatan kompetitif ini akan membantu dalam menilai di mana letak ancaman perusahaan dalam sebuah situasi bisnis. Model Porter ini sebenarnya adalah alat strategi bisnis, yang membantu dalam menilai intensitas persaingan dan dengan demikian menganalisis daya tarik sebuah struktur industri. Ini memungkinkan untuk menilai ancaman dari posisi kompetitif bisnis sekarang, serta posisi bisnis yang direncanakan untuk mencapai tujuannya. Model Porter mengasumsikan terdapat lima kekuatan, yang mengidentifikasi ancaman kompetitif perusahaan dalam sebuah situasi bisnis. Lima kekuatan itu adalah:. Ancaman dari produk-produk pengganti (substitute products). Ancaman dari pendatang baru (new entrants) 3. Persaingan yang sengit di antara para pelaku bisnis yang sudah ada (existing players) 4. Kekuatan tawar dari pemasok (bargaining power of suppliers) 5. Kekuatan tawar dari konsumen, pelanggan, atau pembeli (bargaining power of buyers) Menurut Ward dan Peppard (00;95), persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan bersaing. Kumpulan kekuatan-kekuatan ini menentukan potensi keuntungan dalam industri yang diukur berdasarkan pengembalian jangka panjang terhadap modal yang di investasikan. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan dalam industri dan kekuatan yang paling besar akan

18 8 sangat menentukan serta menjadi suatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi. Gambar. Lima Kekuatan Bersaing Porter (Ward And Peppard, 00;95) Keterangan :. Ancaman masuknya pendatang baru Dengan masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. a. Skala ekonomi b. Diferensiasi produk c. Kecukupan modal d. Biaya peralihan e. Akses ke saluran distribusi f. Peraturan pemerintah. Persaingan di antara perusahaan sejenis Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Jumlah kompetitor b. Tingkat pertumbuhan industri c. Karakteristik produk d. Biaya tetap dan besar

19 9 e. Kapasitas f. Hambatan keluar 3. Ancaman dari produk atau jasa pengganti Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula dengan produk atau jasa pengganti. Walaupun karakteristik berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk/jasa substitusi menjadi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit dan jika produk/jasa substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. 4. Kekuatan tawar menawar pembeli Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta bersaing dengan kompetitornya. Kekuatan tawar menawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada posisi sebagai berikut : a. Pembeli mampu memproduksi produk yang dibutuhkan b. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok c. Switching cost pemasok adalah kecil d. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga sensitif terhadap harga dan pelayanan e. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah mencari substitusinya. 5. Kekuatan tawar menawar pemasok Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau jasa. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi : a. Jumlah pemasok sedikit b. Produk atau jasa yang unik dan mampu menciptakan swiching cost yang besar c. Tidak tersedia produk substitusi d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan. Berdasarkan sumber teori mengenai pengertian analisis Five Forces, dapat disimpulkan tentang pengertian analisis Five Forces yaitu merupakan metode analisis untuk mengetahui besarnya pesaing yang akan mengancam perusahaan dilihat dari 5 aspek, yaitu pendatang baru yang akan muncul, pesaing yang sudah ada, produk/jasa yang memungkinkan

20 0 akan menggantikan bisnis yang dilakukan, kecenderungan daya tawar pelanggan yang tinggi, dan daya tawar pemasok..4 Analisis SWOT (Strength, Weakneass, Opportunity, dan Threat) Menurut Kurtz (008;45), analisis SWOT adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencanaan untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal. Langkah dari analisis SWOT dapat di lihat pada gambar. di bawah ini : Gambar.3 Langkah dari Analisis SWOT (Kurtz, 008;46) Menurut Robert W. Duncan (007;4), menganalisa lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal di dalam perusahaan biasanya dapat di golongkan sebagai Strengths (S) atau Weaknesses (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threats (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT. Menurut Jhon Ward dan Joe Peppard (00;83) analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui kelemahan, maka perusahaan juga dapat segera mungkin mencari solusi untuk dapat menutupi kelemahan tersebut. Dengan

21 mengetahui peluang, baik peluang saat ini maupun peluang di masa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat direalisasikan. Berbagai jalan untuk dapat mewujudkan peluang/kesempatan dan mempertahankan kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan mengalami banyak ancaman. Ancaman yang dapat teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga organisasi dapat meminimalkan ancaman tersebut. Para analisis SWOT memberikan informasi untuk membantu dalam hal mencocokkan perusahaan dengan sumber daya dan kemampuan untuk menganalisa kompetitif lingkungan di mana bidang perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut dibuat berdasarkan perumusan strategi dan seleksi.. Strength (kekuatan) Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage. Contoh dari kekuatan tersebut meliputi : a. Hak paten b. Nama merek yang kuat c. Reputasi yang baik di mata para pelanggan d. Keuntungan biaya operasional e. Akses eksklusif dalam sumber daya alam kelas tinggi f. Akses yang menguntungkan di jaringan distribusi. Weakness (kelemahan) Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing dengan perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu perusahaan mungkin merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya. Sebagai contoh, berikut ini dapat dianggap sebagai kelemahan : a. Kurangnya perlindungan hak paten b. Nama merek yang lemah c. Reputasi buruk di antara para pelanggan d. Struktur biaya tinggi e. Kurangnya akses sumber daya alam yang baik f. Kurangnya akses untuk saluran distribusi utama

22 3. Opportunity (peluang) Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah perusahaan untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan. Beberapa contoh kesempatan tersebut adalah : 4. a. Kebutuhan pelanggan yang tidak dipenuhi di pasar b. Kedatangan teknologi baru c. Pelonggaran peraturan d. Penghapusan hambatan perdagangan internasional Threat (ancaman) Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi perusahaan. Beberapa contoh ancaman tersebut adalah : a. Perubahan selera konsumen dari produk-produk perusahaan b. Munculnya produk-produk pengganti c. Peraturan baru d. Peningkatan hambatan perdagangan Sebuah perusahaan tidak selalu harus mengejar peluang yang menguntungkan karena dengan mengembangkan competitive advantage, ada kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan dengan cara mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan mendatang. Dalam beberapa kasus perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan cara mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan yang pasti. Menurut Rangkuti (003;8), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities). dan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal. Langkah selanjutnya adalah menentukan diagram IFAS dan EFAS. Dari beberapa penjelasan diatas, penulis mengambil kesimpulan tetang pengertian analisis SWOT yaitu analisis yang dilakukan berdasarkan identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mendapatkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari perusahaan..4. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (006;4), setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan di identifikasi suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk

23 3 merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan, tahapannya adalah sebagai berikut :. Susunan pada kolom pertama yang menjadi faktor kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan.. Berikan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. 3. Hitung rating (dalam kolom 3), untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang termasuk kategori kekuatan) diberikan nilai mulai dari + sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata atau dengan pesaing utama dan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. 4. Kalikan bobot pada kolom dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan,0 (poor). 5. Pergunakan kolom 5 untuk memberikan komentar mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana nilai pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan nilai pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total nilai pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Nilai total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel. Tabel IFAS (Rangkuti, 006;5) Faktor Strategis Internal I Bobot II Rating III B*R IV Kekuatan Kelemahan Total.4. Matriks Faktor Strategi Eksternal (IEAS) Menurut Rangkuti (006;), sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, maka perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS (External Factors Analysis Summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategis eksternal (EFAS).

24 4. Susunan pada kolom pertama yang menjadi faktor peluang dan ancaman bagi perusahaan.. Berikan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. 3. Hitung rating (dalam kolom 3), untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +. Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Jika nilai ancamannya sangat besar, rating-nya adalah. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit rating-nya Kalikan bobot pada kolom dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan,0 (poor). 5. Pergunakan kolom 5 untuk memberikan komentar mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana nilai pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan nilai pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total nilai pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Nilai total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel. Tabel IEAS (Rangkuti, 006;4) Faktor Strategis Eksternal I Bobot II Rating III B*R IV Peluang Ancaman Total.4.3 Matriks Grand Strategy Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS da EFAS, langkah selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot skor tersebut ke dalam matriks grand strategy berikut ini :

25 5 Gambar.4 Matriks Grand Strategy (Rangkuti, 006;9) Keterangan :. Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).. Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar) 3. Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala internal. Fokus strategis perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. 4. Kuadran IV : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal..4.4 Matriks SWOT Menurut Rangkuti (006;3), matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

26 6 Tabel.3 Matriks SWOT (Rangkuti, 006;6) Keterangan dari matriks SWOT di atas :. Strategi SO Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang datang. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT Strategi yang digunakan pada saat genting yaitu dengan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Beberapa pengertian di atas menjelaskan tentang pengertian dari analisis SWOT, penulis menyimpulkan tentang analisis SWOT adalah merupakan metode analisis yang digunakan untuk melihat kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, kelemahan yang harus diperbaiki oleh perusahaan, peluang yang harus diambil untuk perkembangan perusahaan, dan ancaman yang harus dihadapi dan atau diantisipasi dimiliki oleh perusahaan, sehingga dengan melakukan analisis SWOT ini dapat di formulasi untuk melihat posisi perusahaan saat ini..5 Penelitian Terdahulu Di bawah ini merupakan penelitian yang terdahulu yang sejenis tentang penelitian yang diambil.

27 Tabel.4 Tabel Penelitian Terdahulu Penerapan Analisis SWOT Guna Penyusunan Rencana Induk E-Government Kabupaten Kaur Penelitian Terdahulu 3 Analisis SWOT Penerapan untuk Penentuan Analisis SWOT Strategi Optimalisasi Dalam Strategi Infrastruktur Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi Cabang Pembantu Magelang Bentuk Jurnal Jurnal Tugas Akhir Jurnal 5 Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah Di Samarinda Jurnal Penulis Ujang Juhardi Edi Noersasongko Mohamad Sidiq 00 Pemerintahan Sri Wahyuningsih Choirunnisak Suhartini Nur Afrillita T. Atep Ruhiat 0 PT Pos Indonesia 0 Perbankan 0 Perusahaan 03 Dealer 04 Hotel SWOT Analysis SWOT Analysis SWOT Analysis SWOT Analysis SWOT Analysis SWOT Analysis Konten Judul Penulisan Tahun Standar Industri Metode Yang Dipakai 4 Analisa SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Perusahaan X Penelitian 6 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Bisnis Perhotelan Dengan Menggunakan SWOT Analysis Laporan Penelitian 7

28 Konten Keterangan Pada jurnal ini dijelaskan tentang strategi yang didasarkan pada gagasan perusahaan yang menggunakan kekuatan untuk mendapatkan peluang terbesar dengan menggunakan analisis SWOT untuk mendapatkan beberapa strategi untuk mencapai tujuan dalam perencanaan utama membuat e - government. Penelitian Terdahulu 3 Pada jurnal ini Pada tugas akhir dijelaskan untuk ini dijelaskan mengetahui strategi strategi dalam rangka pemasaran optimalisasi dengna infrastruktur di menggunakan PT.Pos Indonesia, analisis SWOT dilakukan penelitian yang menghasilkan dengan pendekatan beberapa strategi, kualitatif dan yakni strategi analisis SWOT dan jemput bola, hasilnya penggambaran pada membangun jaringan, Matrik Grand memberikan Strategi yang servise excellent, hasilnya ditunjukan dan memberikan bahwa manajemen fasilitas yang organisasinya sudah memuaskan untuk solid, dan banyak meningkatkan mempunyai peluang kepercayaan dan namun aspek SDM kepuasan nasabah, masih perlu sehingga nasabah ditingkatkan. yang ada tidak akan lari dari bank. 4 Pada jurnal ini dijelaskan adanya permasalahan yang dianalisa dengan menggunakan analisis SWOT yang bertujuan menentukan strategi yang tepat khususnya strategi pemasaran sehingga nantinya diharapkan perusahaan akan memperoleh keuntungan yang maksimal. 5 Pada jurnal ini dijelaskan bagaimana mengidentifikasi dan menjelaskan kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta merumuskan srtategi pemasaran sepeda motor yang tepat melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threats) pada PT. Samekarindo Indah Samarinda. Penelitian 6 Pada laporan penelitian ini dijelaskan tentang analisis lingkungan bisnis perhotelan dengan menggunakan analisis SWOT secara sistematis sehingga menghasilkan usulan strategis untuk memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk menutupi kelemahan dan menghindari ancaman yang ada sehingga manajer akan mengetahui posisi dan keadaan hotel saat ini. 8

29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini target yang dibutuhkan adalah data dan faktaseta informasi dari pihak terkait yang harus digali untuk menunjang penelitian ini. Maka dari ada beberapa metode yang dilakukan, yaitu :. Metode Observasi Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kegiatan operasional di La Diva Hotel Sumedang. Caranya dengan melakukan survey, melihat keadaan lingkungan hotel dan lingkungan sekitar, dan mengumpulkan data dan dokumen yang terkait.. Metode Wawancara Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari berbagai pihak terkait tentang proses bisnis. Caranya dengan membuat daftar pertanyaan dan mengajukan pertanyaan tersebut kepada pihak terkait. 3. Metode Kuesioner Metode kuesioner ini dilakukan untuk mendapatkan pendapat tentang hasil dari analisis yang sudah dilakukan. Caranya dengan membuat daftar kuesioner dan mengajukan berkas kuesioner untuk diisi pihak terkait. 4. Studi Pustaka Studi pustaka ini dilakukan untuk memperkuat pemahaman penulis dalam melakukan penelitian dengan membaca sumber pustaka dalam hal ini penelitian yang sejenis, jurnal, dan yang lainnya. Caranya dengan mencari sumber pustaka ke perpustakaan dan mencari referensi di internet. 3. Kerangka Kerja Dibawah ini merupakan gambaran kerangka kerja yang dirancang dalam penelitian yang dilakukan, dimana sudah jelas tergambar urutan dari tahapan-tahapan yang harus dari awal sampai tercapainya hasil akhir dari penelitian yaitu berupa usulan strategi berdasarkan analisis SWOT. Dari mulai tahapan identifikasi lingkungan hotel dengan melakukan observasi, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka yang fokus pengumpulan data mengarah ke visi misi, proses bisnis, dan struktur organisasi dari La Diva Hotel Sumedang. Setelah tahapan 9

30 0 identifikasi lingkungan selesai dilakukan baru dilanjutkan ketahapan berikutnya yang sudah mulai terfokus yaitu analisis lingkungan bisnis internal. Pada tahapan ini focus analisis dilakukan dengan melihat faktor-faktor internal dengan menggunakan metode analisis yaitu analisis Value Chain. Sehingga hasil dari tahapan ini adalah teridentifikasinya kekuatan dan kelamahan yang dimiliki oleh La Diva Hotel Sumedang. Selanjutnya dilakukan analisis lingkungan bisnis eksternal, dimana focus dilakukan pada lingkungan luar dengan melihat faktor-faktor luar yang mempengaruhi bisnis ini dengan menggunakan beberapa metode yaitu analisis PEST dan analisis Five Forces, Yang nantinya akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi La Diva Hotel Sumedang. Setelah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman teridentifikasi maka hasil tersebut akan diformulasikan dalam analisis SWOT yang didalamnya mencakup penentuan IFAS (Internal Factor Analysis Summary), EFAS (External Factor Analysis Summary), Matriks Grand Strategy, dan Matriks SWOT. Dan hasil yang didapatkan yaitu berupa usulan strategi. Gambar 3. dibawah menunjukkan gambaran dari kerangka kerja penelitian yang dilakukan. Gambar 3. Kerangka Kerja

31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Objek Penelitian La Diva Hotel Sumedang merupakan salah satu hotel yang berada di Kabupaten Sumedang, yang beralamat di Jalan Pangeran Suriaatmaja No 36. Pemilik hotel ini adalah Bapak H Usep Sujana, beliau merupakan pensiunan dari Bank Jabar Banter dan sekarang merintis usaha ini. Sebelum mendirikan La Diva Hotel Sumedang beliau sebelumnya telah mencoba bisnis lain salah satunya yaitu bisnis Walet, tapi ternyata kurang begitu berjalan sesuai dengan harapan, kemudian beliau mencoba membangun usaha ini. Beliau membuat hotel yang dinamakan La Diva Hotel Sumedang, yang nama tersebut diambil dari nama cucunya yang bernama Diva. La Diva Hotel Sumedang didirikan pada tanggal 0 September 00 serta diresmikan dibuka. Walaupun baru beberapa tahun tapi melihat dari hasil grafik pemesanan kamar sampai saat ini ternyata cukup memuaskan. Terdapat jumlah 7 kamar yang disediakan berdasarkan tipe dan kelas tertentu. Selain menyediakan tempat penginapan, La Diva Hotel juga menyediakan beberapa fasilitas-fasilitas lainnya untuk menunjang kebutuhan pelanggan yang umumnya berasal dari luar daerah Sumedang, fasilitas tersebut di antaranya penukaran mata uang asing (money changer), restoran, area hotspot, laundry, salon, dan terapi kesehatan. 4.. Visi Visi dari La Diva Hotel Sumedang adalah Menjadikan La Diva Hotel Sumedang pada tahun 05 menjadi hotel terbaik dalam pelayanan di Kabupaten Sumedang. 4.. Misi Adapun misi yang dilakukan untuk mendorong dan mewujudkan visi tersebut adalah :. Memberikan pelayanan yang prima. Menyediakan tempat penginapan yang nyaman dan aman 3. Menyediakan tipe dan kelas kamar untuk berbagai kalangan

32 4. Menyediakan fasilitas utama dan pendukung yang memadai 5. Membuat program-program yang menarik pelanggan 4..3 Struktur Organisasi Struktur organisasi yang ada di La Diva Hotel Sumedang terdiri dari beberapa bagian yang di dalamnya menyangkut bagian penting dari La Diva Hotel Sumedang itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dibawah ini merupakan struktur organisasi yang ada di La Diva Hotel Sumedang : Gambar 4. Sruktur Organisasi La Diva Hotel Berdasarkan struktur organisasi di atas bisa dirumuskan untuk tingkatan manajemen di La Diva Hotel Sumedang, yaitu :. Top Management, yaitu Manajer. Middle Management, yaitu Kabag Front Office, Kabag Housekeeping, Kabag Kepegawaian, Kabag Restoran, dan Kabag Keuangan. 3. Low Management, yaitu Staf Front Office, Staf Housekeeping, Staf Kepegawaian, Staf Restoran, Staf Administrasi, Staf Akuntansi, dan Security.

33 Proses Bisnis Proses bisnis di La Diva Hotel Sumedang dijelaskan berdasarkan pada tingkatan manajemen dan pelanggan. Proses apa saja yang dilakukan di La Diva Hotel Sumedang untuk menunjang bisnis perhotelan tersebut Proses Bisnis Manajer Dalam hal ini manajer berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel Sumedang, rinciannya sebagai berikut :. Manajer meminta laporan ke semua bagian yaitu bagian Front Office, Housekeeping, Restoran, Kepegawaian, Keuangan, dan Security untuk melaporan hasil dari tiap bagian. Manajer menerima laporan dari tiap bagian Front Office, Housekeeping, Restoran, Kepegawaian, Keuangan, dan Security 3. Manajer akan menerima gaji dari bagian Keuangan 4. Manajer melakukan kerjasama dengan pihak Bank dan Pemerintah Proses Bisnis Bagian Front Office Dalam hal ini bagian Front Office berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel Sumedang, rinciannya sebagai berikut :. Bagian Front Office harus membuat laporan untuk dilaporkan ke Manajer. Bagian Front Office akan mendapatkan informasi tentang status kamar dari bagian Housekeeping 3. Bagian Front Office akan mendapatkan informasi tentang daftar menu restoran dari bagian Restoran 4. Bagian Front Office akan menerima daftar absensi untuk diisi dari bagian Kepegawaian untuk absensi harian 5. Bagian Front Office akan membuat laporan pendapatan tamu hotel untuk bagian Keuangan 6. Bagian Front Office harus mengajukan permintaan untuk kelengkapan sarana/prasanan untuk Front Office ke bagian Keuangan. 7. Bagian Front Office akan menerima gaji dari bagian Keuangan. 8. Bagian Front Office akan menerima informasi tentang tamu yang datang dari bagian Security

34 4 9. Bagian Front Office akan menangani transaksi pemesanan dan pembayaran dari pelangggan Proses Bisnis Bagian Housekeeping Dalam hal ini bagian Housekeeping berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel Sumedang, rinciannya sebagai berikut :. Bagian Housekeeping harus membuat laporan untuk dilaporkan ke Manajer. Bagian Housekeeping akan mendapatkan informasi tentang daftar pelanggan dari bagian Front Office 3. Bagian Housekeeping akan menerima daftar absensi untuk diisi dari bagian Kepegawaian untuk absensi harian 4. Bagian Housekeeping harus membuat laporan pendapatan laundry untuk diserahkan ke bagian Keuangan. 5. Bagian Housekeeping harus mengajukan permintaan untuk kelengkapan sarana/prasanan untuk fasilitas kamar ke bagian Keuangan. 6. Bagian Housekeeping akan menerima gaji dari bagian Keuangan. 7. Bagian Housekeeping menerima pesanan dan pembayaran laundry dari pelanggan Proses Bisnis Bagian Kepegawaian Dalam hal ini bagian kepegawaian berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel, rinciannya sebagai berikut :. Bagian Kepegawaian harus membuat laporan untuk dilaporkan ke Manajer. Bagian Kepegawaian akan melakukan absensi ke tiap bagian yaitu bagian Kepegawaian, Front Office, Housekeeping, Restoran, Keuangan, dan Security 3. Bagian Kepegawaian harus mengajukan permintaan dana untuk insentif pegawai ke bagian Keuangan. 4. Bagian Kepegawaian akan menerima gaji dari bagian Keuangan Proses Bisnis Bagian Restoran Dalam hal ini bagian restoran berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel Sumedang, rinciannya sebagai berikut :. Bagian Restoran harus membuat laporan untuk dilaporkan ke Manajer

35 5. Bagian Restoran akan mendapatkan informasi tentang daftar pelanggan dari bagian Front Office 3. Bagian Restoran akan menerima daftar absensi untuk diisi dari bagian Kepegawaian untuk absensi harian 4. Bagian Restoran harus membuat laporan pendapatan restoran untuk diserahkan ke bagian Keuangan 5. Bagian Restoran harus mengajukan permintaan untuk bahan pokok untuk kelengkapan restoran ke bagian Keuangan. 6. Bagian Restoran akan membeli bahan pokok ke Supplier. 7. Bagian Restoran akan menerima gaji dari bagian Keuangan. 8. Bagian Restoran akan melayani transaksi pembelian dan pembayaran menu restoran Proses Bisnis Bagian Keuangan Dalam hal ini bagian keuangan berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel Sumedang, rinciannya sebagai berikut :. Bagian Keuangan harus membuat laporan untuk dilaporkan ke Manajer. Bagian Keuangan akan melakuan penggajian untuk semua tingkatan manajemen yaitu Manajer, bagian Front Office, Housekeeping, Restoran, Kepegawaian, Keuangan, dan Security. 3. Bagian Keuangan harus meminta laporan pendapatan tamu hotel dari bagian Front Office 4. Bagian Keuangan harus meminta laporan pendapatan restoran dari bagian Restoran 5. Bagian Keuangan harus meminta laporan pendapatan laundry dari bagian Housekeeping 6. Bagian Keuangan akan menerima daftar absensi untuk diisi dari bagian Kepegawaian untuk absensi harian. 7. Bagian Keungan akan menerima gaji. 8. Bagian Keuangan akan berhubungan dengan pihak Bank.

36 Proses Bisnis Bagian Security Dalam hal ini bagian security berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel Sumedang, rinciannya sebagai berikut :. Bagian Security harus membuat laporan untuk dilaporkan ke Manajer. Bagian Security harus menginformasikan setiap ada tamu yang datang ke bagian Front Office 3. Bagian Security akan menerima daftar absensi untuk diisi dari bagian Kepegawaian untuk absensi harian 4. Bagian Security akan menerima gaji dari bagian Keuangan Proses Bisnis Pelanggan Dalam hal ini pelanggan berperan dalam beberapa proses bisnis dalam mengelola La Diva Hotel Sumedang, rinciannya sebagai berikut :. Pelanggan melakukan reservasi kamar baik itu checkin dan checout serta pembayaran ke bagian Front Office.. Pelanggan melakukan pemesanan menu restoran dan pembayaran ke bagian Restoran. 3. Pelanggan memesan laundry dan melakukan pembayaran ke bagian Housekeeping 4. Analisis Lingkungan Bisnis Internal Analisis lingkungan bisnis internal merupakan analisis lingkungan yang harus dilakukan pertama kali sebelum melakukan analisis eksternal. Sebelum melihat lingkungan luar perusahaan dalam hal ini La Diva Hotel Sumedang harus melihat lingkungan bisnis internalnya terlebih dahulu. Proses bisnis dan sumber daya menjadi dua hal yang penting bagi sebuah hotel. Target analisis lingkungan internal dilakukan dengan melihat proses bisnis yang ada dan sumber daya yang tersedia, untuk mengukur hal tersebut dengan menggunakan analisis Value Chain. Yang hasilnya akan diperolehlah rumusan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki La Diva Hotel Sumedang.

PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS

PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS PERHOTELAN DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS (Studi Kasus : La Diva Hotel Sumedang) Oleh: ATEP RUHIAT, S.KOM. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-teori Dasar/Umum Sub bab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi mengenai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. 2.1.1. Pengertian Perencanaan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Coulter, 1999, p200).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Coulter, 1999, p200). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon (2006, p13), sistem informasi merupakan komponen-komponen yang

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan strategi sistem informasi adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem Informasi. mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem Informasi. mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem Informasi 2.1.1 Sistem informasi Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha Rumah Durian Harum yang terletak di daerah Kalimalang, Jakarta Timur ini memiliki beberapa konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. berkaitan dengan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. berkaitan dengan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Sub bab ini akan dijabarkan mengenai definisi dari teori-teori yang berkaitan dengan perencanaan strategi sistem dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002, p129).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002, p129). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi yang menyeluruh untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas pengerjaan tugas akhir ini dalam melakukan analisis perencanaan strategis sistem informasi kami menggunakan metode Ward

Lebih terperinci

RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI

RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol.04 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA CV. MECOHO

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA CV. MECOHO Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 193~199 PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA CV. MECOHO Heru Setiawan 1, M. Qadavi Khairuzzaman 2, Hanggha Prayoga 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi SI dan TI 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Michael C. Jackson (2009, p1), sistem adalah sebagai sekumpulan fungsi-fungsi kompleks yang bergantung pada bagian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada sub bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan topik tugas akhir, seperti teori mengenai perencanaan strategi sistem informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Robbins and Coulter, 2002, p176).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Robbins and Coulter, 2002, p176). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi. Menyusun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter (1999, p200), perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BB III METODOLOGI PENILITIN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan untuk memperoleh berbagai data yang akan diproses menjadi informasi yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian. dapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Liquefied Petroleum Gas (LPG) LPG adalah singkatan dari Liquefied Petroleum Gas yang di Iindonesia (oleh PERTAMINA) diproduksi /dipasarkan dengan nama dagang Elpiji. Elpiji umumnya

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SOLID FURNITURE PADA PT. WIRAMAS INTI LESTARI SKRIPSI. Oleh : RIO SAILENDRA

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SOLID FURNITURE PADA PT. WIRAMAS INTI LESTARI SKRIPSI. Oleh : RIO SAILENDRA ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SOLID FURNITURE PADA PT. WIRAMAS INTI LESTARI SKRIPSI Oleh : RIO SAILENDRA 0632010049 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) Hengki Samudra 1), Hj. Indah Ariffianti ), Ria Rosmalasari Sapitri ) 1,) Jurusan Manajemen STIE AMM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. 46 BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI Pada dasarnya metode penelitian yang digunakan untuk merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data-data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Definisi Perencanaan Dalam proses manajemen, yang menjadi titik awalnya adalah perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci