PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA"

Transkripsi

1 PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (Studi Kasus di Polres Sukoharjo) JURNAL ILMIAH Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta Oleh : FERIZAL YULIAN EFFENDI NIM : FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

2 ABSTRAKSI Permasalahan lalu lintas yang kerap kali menimbulkan banyaknya problem dalam masyarakat, diantaranya banyaknya pelanggaran yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pelanggaran lalu lintas, pelanggaran terhadap kelengkapan kendaraan maupun kelengkapan pengendara. Masalah lalu lintas lain yang sering ditemui adalah masalah kelalaian dari pengendara kendaraan bermotor dalam mengendarai kendaraannya sehingga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji proses penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan mengkaji kendala yang ditemui dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia Lokasi penelitian di Polres Sukoharjo. Jenis penelitian yuridis normatif. Sifat penelitian menggunakan deskriptif. Bahan/materi penelitian menggunakan sumber hukum primer, sumber hukum sekunder. Sumber data menggunakan studi pustaka dengan metode library research. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyidikan tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia dilakukan berpedoman pada KUHAP dan dilaksanakan melalui tahap-tahap 1) Menerima Laporan Atau Pengaduan, 2) Melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara, 3) Penangkapan dan Penahanan, 4) Penyitaan, 5) Pemeriksaan Tersangka, 6) Pemeriksaan terhadap Saksi dan Pemeriksaan ahli. Berdasarkan hal tersebut maka berarti bahwa proses penyidikan perkara karena kelalainnya mengakibatkan orang lain meninggal dunia telah sesuai dengan tahap-tahap pemeriksaan yang diatur dalam KUHAP. Dari berkas perkara yang menjadi bahan penelitian dalam perkara karena kelalainnya mengakibatkan Orang lain meninggal dunia tidak ditemukan kendala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Tersangka mengakui semua perbuatannya yang dikuatkan oleh keterangan ahli dan keterangan saksi-saksi. Barang bukti yang dikumpulkan maupun keterangan para saksi, ahli dan keterangan tersangka telah cukup untuk menjerat tersangka dengan Pasal 310 jo Pasal 312 UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan. Keywords : tindak pidana kecelakaan lalu lintas, kelalaian 2

3 A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, kehidupan masyarakat semakin berkembang. Perkembangan masyarakat meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti perkembangan teknologi, informasi, gaya hidup dan sebagainya. Semakin maju dan berkembangnya kehidupan masyarakat menuntut tiap anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Di kota-kota besar perkembangan masyarakat dapat dilihat dari semakin padatnya penduduk kota dan semakin padatnya lalu lintas di kota- kota besar. Karena kebutuhan akan sarana transportasi agar dapat mendukung aktivitas warga masyarakat berakibat perkembangan jumlah kendaraan bermotor sangat cepat sedangkan perkembangan prasarana lalu lintas jalan tidak bertambah. Hal ini mengakibatkan berbagai masalah lalu lintas di perkotaan seperti kemacetan lalu lintas dan makin tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Permasalahan lalu lintas yang kerap kali menimbulkan banyaknya problem dalam masyarakat, diantaranya banyaknya pelanggaran yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pelanggaran lalu lintas, pelanggaran terhadap kelengkapan kendaraan maupun kelengkapan pengendara. Masalah lalu lintas lain yang sering ditemui adalah masalah kelalaian dari pengendara kendaraan bermotor dalam mengendarai kendaraannya sehingga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan ada 3 jenis kecelakaan lalu lintas yaitu, kecelakaan lalu lintas ringan (yang berakibat kerusakan kendaraan atau barang), kecelakaan lalu lintas sedang yang berakibat kerusakan kendaraan atau barang dan juga mengakibatkan orang lain mengalami luka ringan), dan kecelakaan lalu lintas berat (yang dapat mengakibatkan orang lain meninggal dunia atau luka berat). B. Perumusan Masalah Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merumuskan masalah yang dibahas dalam penelitian antara lain: 1. Bagaimana proses penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia? 1

4 2. Apa kendala yang ditemui penyidik dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mengkaji proses penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia 2. Mengkaji kendala yang ditemui dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia D. Metode Penelitian Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Polres Sukoharjo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yuridis dengan sifat penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Pengumpulan data dengan mempelajari, mengkaji buku-buku ilmiah, literaturliteratur, dan peraturan-peraturan yang ada kaitannya atau berhubungan dengan penelitian ini. Analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif dengan model interaktif yaitu data yang terkumpul akan dianalisa melalui tiga tahapan, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan kemudian akantahap tersebut, sehingga data yang terkumpul berhubungan dengan data yang lainnya 1. Di dalam penelitian kualitatif proses analisis biasanya dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. E. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Resume Kasus a. Dasar Laporan Polisi No. Pol.: LP/735/XII/2014 Lantas, tanggal 30 Desember 2014, tentang Tindak Pidana kecelakaan lalu lintas. 1 HB. Sutopo, 2002, Pengantar Metodologi Penelitian, UNS Press. Surakarta, Hal 98 2

5 b. Perkara Telah terjadi tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya, tersangka mengakibatkan orang lain meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 UU No. 22 tahun 2009, yang terjadi pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014, sekira pukul wib di Jl. Raya Ir Sukarno tepatnya di depan ruko super makmur/disebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo, antara spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai Sdr. HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang RT 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Surakarta berboncengan dengan Sdr. SURYADI umur 27 tahun, agama Islam. Pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: DK. Tegalmede Rt 03/01, Ds. Tegalmede, Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo bertabrakan dengan pengayuh sepeda onthel an. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 041/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, yang mengakibatkan pengayuh sepeda onthel mengalami luka berat akhirnya meninggal dunia. c. Penangkapan Dengan Surat Penangkapan No. Pol. : SP. Kap./04/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penangkapan terhadap seorang laki-laki bernama: HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, Agama Islam, Pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Sukrakarta. d. Penahanan Dengan Surat Penahanan No. Pol. : Srin Han./154/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penahanan terhadap seorang laki-laki bernama: HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, Agama Islam, Pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Sukrakarta. e. Penyitaan 1) Dengan Surat perintah penyitaan No. Pol. : Sp Sita./154/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penyitaan barang bukti dari 3

6 tersangka Sdr. HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, Agama Islam, Pekerjaan swasta, lulus kewarganegaraan/suku: Indonesia/Jawa, Alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Sukrakarta, berupa : a) 1 (satu Unit spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, warna Hitam merah, tahun pembuatan 2012, Noka: MFHJAWXC1CL006745, Nosin: 150FMJ b) 1 (satu) Lembar STNK spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, No. STNK: /JG/2012, na. JOKO KAREBET, alamat: Jatiarum Rt 02/11, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, berlaku s/d: ) Berita Acara Penyitaan Barang Bukti tertanggal 30 Desember ) Surat Tanda Penerimaan tertanggal 30 Desember ) Berita Acara Pembungkusan dan Penyegelan tertanggal ) Dengan Surat Permintaan Persetujuan Penyitaan Barang Bukti No. Pol : B / 154 / I / 2015 Lantas, tanggal 05 Januari Penyidik Sat Lantas Polres Sukoharjo memintakan Surat Ijin Penetapan Penyitaan dari ketua Pengadilan negeri Sukoharjo, atas barang bukti berupa : a) 1 (satu Unit spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, warna Hitam merah, tahun pembuatan 2012, Noka: MFHJAWXC1CL006745, Nosin: 150FMJ b) 1 (satu) Lembar STNK spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, No. STNK: /JG/2012, na. JOKO KAREBET, alamat: Jatiarum Rt 02/11, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, berlaku s/d: ) Dengan Surat perintah penyitaan No. Pol. : Sp Sita./155/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penyitaan barang bukti dari Sakdi (ahli waris Korban), Sdri. SALIYAM, umur 56 tahun, Pekerjaan swasta, kewarganegaraan/suku: Indonesia/Jawa, agama Islam, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, berupa : a) 1 (satu) Unit Sepeda onthel Jenis Kebo, warna cokelat b) Berita Acara Penyitaan Barang Bukti tertanggal 30 Desember 4

7 c) Surat Tanda Penerimaan tertanggal 30 Desember d. Berita Acara Pembungkusan dan Penyegelan tertanggal d) Dengan Surat Permintaan Persetujuan Penyitaan Barang Bukti No. Pol : B / 155 / I / 2015 Lantas, tanggal 05 Januari Penyidik Sat Lantas Polres Sukoharjo memintakan Surat Ijin Penetapan Penyitaan dari ketua Pengadilan negeri Sukoharjo, atas barang bukti berupa e) 1 (satu) Unit Sepeda onthel Jenis Kebo, warna cokelat Selanjutnya terbit surat penetapan penyitaan dari ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo f. Permintaan Ketarangan Ahli Dengan Surat Permintaan Visum Et Repertum No. Pol : B / 01 / VER / I / 2015 Lantas, tanggal 05 Januari 2015, Penyidik telah memohon kepada Direktur rumah sakit umum Dr Moewardi Surakatta, Surat Visum Et Repertum terhadap seorang laki-laki bernama : SUMARDI, Umur: 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal : Dk. Pundung Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, selanjutnya terbit surat keterangan / Visum Et Repertum dari Dokter RSU Dr Moewardi Surakarta. g. Keterangan Tersangka : Nama: HENDRA EKO STIYONO BIN BEJO WURYANTO, Umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta (karyawan PT Cahaya Kharisma Plasinda Telukan, Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo), Pendidikan SD lulus, Kewarganegaraan : Indonesia/Jawa, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec Serengan, Kodya Surakarta. 2. Pembahasan Telah terjadi tindak p[dana kelalaiannya tersangka dalam kecelakaan lalu lintas tersebut mengakibatkan orang lain mengalami luka berat kemudian meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 UU No. 22 tahun 2009, Yang terjadi hari Selasa tanggal 30 Desember 2014, sekitar jam wib, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, antara spm Juve warna hitam merah, No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai Sdr. HENDRA EKO SETIYONO Umur 19 tahun, agama Islam, 5

8 pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec Serengan, Kodya Surakarta berboncengan dengan Sdr. SURYADI, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Tegalmade Rt 03/1, Ds. Tegalmade, Kec. Moholaban, Kab. Sukoharjo bertabrakan dengan pengayuh sepeda onthel na. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki. Kab. Sukoharjo, yang mengakibatkan pengayuh sepeda onthel na. SUMARDI mengalami luka berat kemudian meninggal dunia a. Dari hasil penyidikan di tempat kejadian perkara, sesuai keterangan saksisaksi, dan keterangan tersangka serta adanya barang bukti yang disita, bahwa benar saat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut jalan di sekitar tempat kejadian perkara terdapat lurus beraspal, jalan terdiri dari dua jalur yang dibatasi dengan median atau taman jalan, cuaca cerah, arus lalu lintas ramai lancar, terdapat lampu penerangan jalan, di sebelah timur dan sebelah barat tempat kejadian perkara terdapat pertokoan / pertokoan, tersangka Sdr. HENDRA EKO STIYONO BIN BEJO WURYANTO pada saat mengendarai Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, tersangka dalam keadaan kurang konsentrasi dan tidak sewajarnya karena tersangka sehabis minum minuman yang beralkohol (CIU) dan kurang hati-hati Serta berjalan dari arah selatan menuju arah utara, di jalur sebelah timur median/taman jalan, di pinggir jalan aspal sebelah timur (melawan arus dari arah utara), sehingga pada saat dari arah utara ada pengayuh sepeda onthel yang berjalan ke arah selatan di pinggir jalan sebelah timur, tersangka tidak mengetahui dan tidak melihat pengayuh sepeda onthel tersebut dan setelah jaraknya sudah dekat, tersangka terkejut dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya, akhirnya Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai tersangka menabrak pengayuh sepeda onthel tersebut dan keduanya terjatuh, kemudian tersangka bilang kepada warga setempat yang melihat kejadian tersebut, saya bertanggung jawab korban akan saya bawa ke rumah sakit, namun setelah sampai di perjalanan atau di belakang Masjid AN NUR Madegondo, Kec. Grogol, Kab, Sukoharjo, tersangka berubah 6

9 pikiran menurunkan pengayuh sepeda onthel/korban tersebut di pinggir jalan aspal di atas rerumputan, dan tersangka meninggalkan korban tersebut, kemudian pengayuh sepeda onthel/korban ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam wib. Atas analisa tersebut di ada dan dikuatkan oleh keterangan saksi-saksi serta adanya barang bukti yang disita, dengan demikian tersangka Sdr. HENDRA EKO SETIYONO BIN BEJO WURYANTO telah menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut, dan melanggar pasal 16 ayat (1) Yo Pasal 18 ayat (1) UU No. 22 tahun Bunyi pasal 106 ayat (1) UU No. 22 tahun 2009: Setiap orang yang mengemudi Kendaraan Bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi. Bunyi pasal 108 ayat (2) Undang-Undang No. 22 tahun 2009: Dalam berlalu lintas Pengguna Jalan harus menggunakan jalur jalan sebelah kiri. b. Akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut terdapat korban manusia Yaitu: 1) Pengayuh sepeda onthel, na. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, mengalami luka hidung keluar darah, kepada bagian belakang sobek, pipi kanan bengkak, tidak sadar (kemudian ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia) 2) Kerusakan material: 3) Spm Yamaha No. Pol. AD-4163-FO mengalami kerusakan pada bagian lampu depan pecah, scok depan bengkok, sepion kanan dan kiri pecah, selebor depan pecah. 4) Bacak warna merah mengalami kerusakan setang kanan bengkok, pedal kanan bengkok, tamat duduk bagian depan hancur. Berdasarkan analisa kaus tersebut di atas terdapat petunjuk adanya tindak perdana yang dilakukan oleh tersangka Sdr. HENDRA EKO SETUOYONO BIN BEJO WURYANTO karena terpenuhinya unsur-unsur yang dirumuskan dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 UU No. 22 tahun

10 Pasal 310 ayat (4) UU No. 22 tahun 2009 Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp ,- (dua belas juta rupiah). Pasal 312 UU No. 22 tahun 2009: Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang terlibat Kecelakaan Lalu Lintas dan sengaja tidak menghentikan kendaraannya, tidak memberikan pertolongan, atau tidak melaporkan Kecelakaan Lalu Lintas kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c, tanpa alasan yang patut dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp ,- (tujuh puluh lima juta rupiah). 1. Setiap Orang: Berdasarkan fakta-fakta di tempat kejadian perkara keterangan para saksi, keterangan Ali dan keterangan/pengakuan tersangka sendiri dan didukung dengan adanya barang bukti yang telah disita, maka sebagai subyek hukum yang dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya adalah tersangka Sdr. HENDRA EKO SETIYONO BUN BEJO WURYANTO, umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tepat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyonyakan, Kec. Serengan, Kodya Surakarta. 2. Karena Kelalaiannya: Bahwa benar tersangka Sdr. HENDRA EKO STIYONO pada saat mengendarai Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, tersangka dalam keadaan kurang konsentrasi dan tidak sewajarnya karena tersangka sehabis minum minuman yang beralkohol (CIU) dan kurang hati-hati Serta berjalan dari arah selatan menuju arah utara, di jalur sebelah timur median/taman jalan, di pinggir jalan aspal sebelah timur (melawan arus dari arah utara), sehingga pada saat dari arah utara ada pengayuh sepeda onthel yang berjalan ke arah selatan di pinggir jalan sebelah timur, tersangka tidak mengetahui dan tidak melihat 8

11 pengayuh sepeda onthel tersebut dan setelah jaraknya sudah dekat, tersangka terkejut dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya, akhirnya Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai tersangka menabrak pengayuh sepeda onthel tersebut dan keduanya terjatuh, kemudian tersangka bilang kepada warga setempat yang melihat kejadian tersebut, saya bertanggung jawab korban akan saya bawa ke rumah sakit, namun setelah sampai di perjalanan atau di belakang Masjid AN NUR Madegondo, Kec. Grogol, Kab, Sukoharjo, tersangka berubah pikiran menurunkan pengayuh sepeda onthel/korban tersebut di pinggir jalan aspal di atas rerumputan, dan tersangka meninggalkan korban tersebut, kemudian pengayuh sepeda onthel/korban ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam wib. 3. Menyebabkan seseorang meninggal dunia. Pengayuh sepeda onthel, an. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, mengalami luka hidung keluar darah, kepada bagian belakang sobek, pipi kanan bengkak, tidak sadar (kemudian ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia). 4. Barang bukti yang disita terdiri dari. a. (satu) Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO dan STNK. b. 1 (satu) unit sepeda onthel warna cokelat, jenis kebo.. Berdasarkan analisa kasus dan analisa yuridis tersebut di atas, maka penyidik berpendapat terhadap bahwa benar tersangka Sdr. HENDRA EKO SETIYONO pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam wib, pada saat mengendarai Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, tersangka dalam keadaan kurang konsentrasi dan tidak sewajarnya karena tersangka sehabis minum minuman yang beralkohol (CIU) dan kurang hati-hati Serta berjalan dari arah selatan menuju arah utara, di jalur sebelah timur median/taman jalan, di pinggir jalan aspal sebelah timur (melawan arus dari arah utara), sehingga pada saat dari arah 9

12 utara ada pengayuh sepeda onthel yang berjalan ke arah selatan di pinggir jalan sebelah timur, tersangka tidak mengetahui dan tidak melihat pengayuh sepeda onthel tersebut dan setelah jaraknya sudah dekat, tersangka terkejut dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya, akhirnya Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai tersangka menabrak pengayuh sepeda onthel tersebut dan keduanya terjatuh, kemudian tersangka bilang kepada warga setempat yang melihat kejadian tersebut, saya bertanggung jawab korban akan saya bawa ke rumah sakit, namun setelah sampai di perjalanan atau di belakang Masjid AN NUR Madegondo, Kec. Grogol, Kab, Sukoharjo, tersangka berubah pikiran menurunkan pengayuh sepeda onthel/korban tersebut di pinggir jalan aspal di atas rerumputan, dan tersangka meninggalkan korban tersebut, kemudian pengayuh sepeda onthel/korban ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam wib, sehingga tersangka patut diduga telah melakukan tindak pidana karena lalainya mengakibatkan orang lain meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 Yo Pasal 106 ayat (1) Yo Pasal 108 ayat (1) Yo UU No. 22 tahun Proses Penyidikan Tindak Pidana Karena Kelalaiannya Mengakibatkan Orang Lain Meninggal Dunia Dari kasus yang dianalisis sangatlah tepat jika tersangka Hendra Eko Setiyono Bin Bejo Wuryanto dikenakan Pasal 310 Ayat (4) Jo Pasal 312 UU No 22 Tahun 2009 karena menurut hemat penulis tindakan tersangka mengemudikan sepeda motor dalam keadaan tidak konsentrasi dan dalam keadaan mabuk alcohol sangatlah tidak bertanggung jawab. Apalagi tindakan tersangka yg pada saat terjadi kecelakaan mengatakan hendak bertanggung jawab membawa korban ke RS tetapi sampai di tengah perjalanan justru meninggalkan korban di tepi jalan dalam keadaan terluka parah. Pasal 106 Ayat (1) UU No 22 Tahun 2009 mengatur bahwa : Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotot di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi. Menurut ketentuan pasal 120 ayat 1, pemeriksaan ahli dilakukan apabila penyidik menganggap perlu untuk memeriksanya. Dalam hal penyidik 10

13 menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang yang memiliki keahlian khusus. Maksud dan tujuan pemeriksaan ahli adalah agar peristiwa pidana yang terjadi bisa terungkap lebih terang. Dalam kasus yang diteliti dimintakan visum et repertum dari RS Dr. Moewardi, Surakarta terhadap seorang laki-laki bernama Sumardi (korban). Menurut hemat peneliti, proses penyidikan perkara karena kelalainnya mengakibatkan orang lain meninggal dunia telah sesuai dengan tahap-tahap pemeriksaan yang diatur dalam KUHAP. 3. Kendala-Kendala yang Ditemui Penyidik dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Karena Kelalaiannya Mengakibatkan Orang lain Meninggal dunia Dari berkas perkara yang menjadi bahan penelitian dalam perkara karena kelalainnya mengakibatkan Orang lain meninggal dunia tidak ditemukan kendala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Tersangka mengakui semua perbuatannya yang dikuatkan oleh keterangan ahli dan keterangan saksi-saksi. Barang bukti yang dikumpulkan maupun keterangan para saksi, ahli dan keterangan tersangka telah cukup untuk menjerat tersangka dengan Pasal 310 jo Pasal 312 UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan. F. Kesimpulan 1. Proses penyidikan tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia dilakukan berpedoman pada KUHAP dan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut : a. Menerima Laporan Atau Pengaduan b. Melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara c. Penangkapan dan Penahanan d. Penyitaan e. Pemeriksaan Tersangka f. Pemeriksaan Terhadap Saksi 2. Pemeriksaan Ahli Menurut hemat peneliti, proses penyidikan perkara karena kelalainnya mengakibatkan orang lain meninggal dunia telah sesuai dengan tahap-tahap pemeriksaan yang diatur dalam KUHAP. 11

14 3. Dari berkas perkara yang menjadi bahan penelitian dalam perkara karena kelalainnya mengakibatkan Orang lain meninggal dunia tidak ditemukan kendala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Tersangka mengakui semua perbuatannya yang dikuatkan oleh keterangan ahli dan keterangan saksi-saksi. Barang bukti yang dikumpulkan maupun keterangan para saksi, ahli dan keterangan tersangka telah cukup untuk menjerat tersangka dengan Pasal 310 jo Pasal 312 UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan. G. DAFTAR PUSTAKA Adami Chazawi, 2000, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, Jakarta, rajawali Press Andi Hamzah, 1990, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta, Ghalia Indonesia Dep. Keh, Pedoman Pelaksanaan KUHAP, H.A.K. Moch. Anwari, 1982, Hukum Pidana Bagian Khusus, Bandung, alumni Martiman Prodjohamidjojo, 1997, Memahami Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia I, Jakarta, Pradnya Paramita Moeljatno, 1987, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, Bina Aksara. M. Yahya Harahap, 2000, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika Jakarta P.A.F.Lamintang dan Djisman Samosir, 1979, Hukum Pidana Indonesia, Bandung, Sinar Baru R. Soesilo,tt, Taktik dan Tehnik Penyidikan Perkara Kriminil, Bogor, Politeia, Pokok-Pokok Hukum Pidana, Peraturan Umum, dan Delik-Delik Khusus, Bogor, Politeia Sianturi, 1983, Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya, Jakarta, Alumni AHM PTHM Soerjono Soekanto, dan Sri Mamudji, 1990, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta, rajawali Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta 12

15 KUHAP UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan 13

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI A. Kasus tentang Kealpaan yang Menyebabkan Orang Lain Mati Tindak pidana

Lebih terperinci

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Pejalan kaki b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. -

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Pejalan kaki b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. - Jalan Poros Palu Kulawi Km 17 Maku 94361 LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 123 / VIII / 2017 / Lantas / Res - Sigi -------- Pada hari ini tanggal 02 bulan Agustus tahun 2017, Pukul 11.30 Wita, oleh saya :

Lebih terperinci

LAPORAN - POLISI. c. Jenis kendaraan yang terlibat. 1. Mobil Pick Up Mitsubishi Colt T120 DN 8054 VQ.

LAPORAN - POLISI. c. Jenis kendaraan yang terlibat. 1. Mobil Pick Up Mitsubishi Colt T120 DN 8054 VQ. Jalan Poros Palu Kulawi Km 17 Maku 94361 LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 127 / VIII / 2017 / Lantas / Res - Sigi -------- Pada hari ini Kamis tanggal 10 bulan Agustus tahun 2017, Pukul 2300 Wita, oleh saya

Lebih terperinci

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Sepeda Motor b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. Lepas Kendali

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Sepeda Motor b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. Lepas Kendali Jalan Poros Palu Kulawi Km 17 Maku 94361 LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 126 / VIII / 2017 / Lantas / Res - Sigi -------- Pada hari ini Minggu tanggal 06 bulan Agustus tahun 2017, Pukul 15.30 Wita, oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. didasarkan atas surat putusan hakim, atau kutipan putusan hakim, atau surat

I. PENDAHULUAN. didasarkan atas surat putusan hakim, atau kutipan putusan hakim, atau surat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jaksa pada setiap kejaksaan mempunyai tugas pelaksanaan eksekusi putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dan untuk kepentingan itu didasarkan

Lebih terperinci

PENANGANAN TINDAK PIDANA PASAL 80 ayat (1) UU NOMOR 23 TAHUN 2002 tentang PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus di Polres Wonosobo)

PENANGANAN TINDAK PIDANA PASAL 80 ayat (1) UU NOMOR 23 TAHUN 2002 tentang PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus di Polres Wonosobo) PENANGANAN TINDAK PIDANA PASAL 80 ayat (1) UU NOMOR 23 TAHUN 2002 tentang PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus di Polres Wonosobo) Oleh: AGUNG ADINANTO NPM. 11100017 ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS PROSES PERKARA PIDANA PELANGGARAN LALU LINTAS MOHAMMAD RIFKI / D

TINJAUAN YURIDIS PROSES PERKARA PIDANA PELANGGARAN LALU LINTAS MOHAMMAD RIFKI / D TINJAUAN YURIDIS PROSES PERKARA PIDANA PELANGGARAN LALU LINTAS MOHAMMAD RIFKI / D 101 07 509 ABSTRAK Lalu-lintas dan angkutan jalan mempunyai peran yang cukup penting dalam rangka pembangunan pada umumnya

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PENGEMUDI PADA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN MATINYA SESEORANG

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PENGEMUDI PADA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN MATINYA SESEORANG PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PENGEMUDI PADA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN MATINYA SESEORANG JURNAL ILMIAH Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dominan. Hal ini ditandai dengan jumlah alat transportasi darat lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. dominan. Hal ini ditandai dengan jumlah alat transportasi darat lebih banyak BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul. Sejalan dengan perkembangan zaman sistem transportasi dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang terus mengalami peningkatan baik dari

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 553/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Karyawan PT. SMA Tanah Datar.

P U T U S A N. Nomor : 553/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Karyawan PT. SMA Tanah Datar. P U T U S A N Nomor : 553/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 641/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 641/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N NOMOR : 641/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 118 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. lahir : 48 tahun/27 Juli 1965

P U T U S A N NOMOR : 118 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. lahir : 48 tahun/27 Juli 1965 P U T U S A N NOMOR : 118 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 478/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 478/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 478/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM TERHADAP SANTUNAN BAGI KELUARGA KORBAN MENINGGAL ATAU LUKA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009

TINJAUAN HUKUM TERHADAP SANTUNAN BAGI KELUARGA KORBAN MENINGGAL ATAU LUKA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TINJAUAN HUKUM TERHADAP SANTUNAN BAGI KELUARGA KORBAN MENINGGAL ATAU LUKA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 ABD. WAHID / D 101 10 633 ABSTRAK Perkembangan ilmu dan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 313/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 06 Desember 1994

P U T U S A N NOMOR : 313/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 06 Desember 1994 P U T U S A N NOMOR : 313/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. (On-line),  (29 Oktober 2016). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh era globalisasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini tidak dapat terelakkan dan sudah dirasakan akibatnya, hampir di semua negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menegaskan bahwa Negara Republik Indonesia berlandaskan hukum, tidak berdasarkan dengan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 229/PID.SUS/2012/PTR

P U T U S A N Nomor : 229/PID.SUS/2012/PTR P U T U S A N Nomor : 229/PID.SUS/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataan sekarang ini di Indonesia banyak ditemukan kasus kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataan sekarang ini di Indonesia banyak ditemukan kasus kecelakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kenyataan sekarang ini di Indonesia banyak ditemukan kasus kecelakaan lalu lintas akibat kelalaian berkendaraan yang tidak jarang menyebabkan kematian.

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 395 / PID / 2012 / PT-MDN

P U T U S A N NOMOR : 395 / PID / 2012 / PT-MDN P U T U S A N NOMOR : 395 / PID / 2012 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 302/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 302/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N NOMOR : 302/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 11/PID.Sus.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/ Tanggal Lahir : 17 tahun / 8 Februari 1995.

P U T U S A N. Nomor : 11/PID.Sus.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/ Tanggal Lahir : 17 tahun / 8 Februari 1995. P U T U S A N Nomor : 11/PID.Sus.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat kejahatan terhadap harta benda orang banyak sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap kepentingan

Lebih terperinci

BAB III PENETAPAN DIVERSI DAN PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA GAGAL DIVERSI

BAB III PENETAPAN DIVERSI DAN PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA GAGAL DIVERSI BAB III PENETAPAN DIVERSI DAN PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA GAGAL DIVERSI A. Penetapan Diversi Kasus yang dihadapi oleh Anak LA ( usia 16 tahun ), Tersangka ikut serta dalam percobaan mengambil barang

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 11 /PID. /2014/PT.Bdg.

P U T U S A N. NOMOR 11 /PID. /2014/PT.Bdg. 1 P U T U S A N NOMOR 11 /PID. /2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1 PENYANTUNAN BAGI KELUARGA MENINGGAL ATAU LUKA BERAT KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGAMBILAN PUTUSAN HAKIM Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 217/Pid.Sus/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 217/Pid.Sus/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 217/Pid.Sus/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana anak dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS Setio Agus Samapto STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi Didalam kecelakaan lalu - lintas yang

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DUGAAN KEJAHATAN PASAL 359 KUHP DALAM PERKARA LALU LINTAS Setio Agus Samapto STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi Didalam kecelakaan lalu - lintas yang

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 117/Pid.B/2014/PN-Sbg

P U T U S A N No. 117/Pid.B/2014/PN-Sbg P U T U S A N No. 117/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 394 / PID / 2014 / PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. Lahir : 42 Tahun / 19 Nopember 1971.

P U T U S A N NOMOR : 394 / PID / 2014 / PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. Lahir : 42 Tahun / 19 Nopember 1971. P U T U S A N NOMOR : 394 / PID / 2014 / PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 462/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

P U T U S A N. NOMOR 462/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; P U T U S A N NOMOR 462/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 15/Pid. B/2013/PN.Unh.

P U T U S A N Nomor : 15/Pid. B/2013/PN.Unh. P U T U S A N Nomor : 15/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 14/Pid. B/2013/PN.Unh.

P U T U S A N Nomor : 14/Pid. B/2013/PN.Unh. P U T U S A N Nomor : 14/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 25 / II / 2017 / Sat-Lantas / Res - Sigi

LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 25 / II / 2017 / Sat-Lantas / Res - Sigi KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI TENGAH RESOR SIGI Jalan Poros Palu Kulawi Km.17 Maku 94361 PRO JUSTITIA LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 25 / II / 2017 / Sat-Lantas / Res - Sigi -----------Pada hari ini Sabtu

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 104/Pid.Sus/2014/PT. BDG. Umur / tanggal lahir : 15 tahun 6 bulan 10 hari / 10 September 1997;

P U T U S A N Nomor 104/Pid.Sus/2014/PT. BDG. Umur / tanggal lahir : 15 tahun 6 bulan 10 hari / 10 September 1997; P U T U S A N Nomor 104/Pid.Sus/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 33/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 33/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 33/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 172/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 172/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 172/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BOJONEGORO TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN ANAK

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BOJONEGORO TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN ANAK BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BOJONEGORO TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN ANAK A. Deskripsi Pengadilan Negeri Bojonegoro 1. Status dan kewenangan Pengadilan Negeri Bojonegoro Pengadilan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 177/PID/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 612/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 612/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 612/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

Nama lengkap : AHMAD YADI SARAGIH ALS. EDU SARAGIH. Umur/Tgl.Lahir : 56 tahun / 12 Juli 1955.

Nama lengkap : AHMAD YADI SARAGIH ALS. EDU SARAGIH. Umur/Tgl.Lahir : 56 tahun / 12 Juli 1955. P U T U S A N NOMOR : 617 /PID/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ILAN TINGG ------ ILAN TINGGI D, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, terpengaruh obat-obatan dan lain-lain. yang memiliki kekuasaan dan ekonomi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. lain, terpengaruh obat-obatan dan lain-lain. yang memiliki kekuasaan dan ekonomi yang tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi disebabkan oleh kelalaian pengemudi baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Beberapa faktor yang menyebabkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 131/Pid.Sus/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tanggal lahir : 16 tahun / 23 September 1997;

P U T U S A N Nomor : 131/Pid.Sus/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tanggal lahir : 16 tahun / 23 September 1997; 1 P U T U S A N Nomor : 131/Pid.Sus/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara-perkara pidana Anak pada pengadilan tingkat pertama,

Lebih terperinci

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 468/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 468/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 468/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Umur/Tgl. Lahir : 37 tahun/28 Mei 1977;

Umur/Tgl. Lahir : 37 tahun/28 Mei 1977; P U T U S A N Nomor 210/Pid.B/2015/ PN BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa perkara-perkara pidana pada Peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 549 / PID.SUS / 2016 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 549 / PID.SUS / 2016 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 549 / PID.SUS / 2016 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada pengadilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 392/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 392/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N NOMOR : 392/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Anak dan Anak Nakal Pengertian masyarakat pada umumnya tentang anak adalah merupakan titipan dari Sang Pencipta yang akan meneruskan keturunan dari kedua orang tuanya,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 09 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 09 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 09 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Umur / Tanggal lahir : 20 Tahun/ 9 Juni 1995;

Umur / Tanggal lahir : 20 Tahun/ 9 Juni 1995; P U T U S A N Nomor 251/Pid.Sus/2015/PN Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana dengan Acara Pemeriksaan Biasa

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 151/Pid/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 151/Pid/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 151/Pid/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 159 / Pid.B / 2013 / PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 159 / Pid.B / 2013 / PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 159 / Pid.B / 2013 / PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 46/Pid.B/2014/PN-Sbg

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 46/Pid.B/2014/PN-Sbg P U T U S A N No. 46/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan apa yang tertuang dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana bahwa wewenang penghentian penuntutan ditujukan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi, terutama dalam bidang teknologi transportasi.

Lebih terperinci

P U T U S A N NO : 15/PID.A/2013/PT.MDN.-

P U T U S A N NO : 15/PID.A/2013/PT.MDN.- P U T U S A N NO : 15/PID.A/2013/PT.MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------- PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR POLEWALI MANDAR SIPAMANDAQ S IPA M A N D AQ PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN JARINGAN PERLENGKAPAN JALAN KABUPATEN DAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor : 1 / Pid.B / 2014 / PN-SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor : 1 / Pid.B / 2014 / PN-SBG P U T U S A N Nomor : 1 / Pid.B / 2014 / PN-SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:----------------------

P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:---------------------- P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 143 K/PID/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai angka kurang lebih 300 kendaraan per 1000 orang, suatu angka yang. dengan pangsa hampir sebesar 80 persen.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai angka kurang lebih 300 kendaraan per 1000 orang, suatu angka yang. dengan pangsa hampir sebesar 80 persen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Padatnya pengguna jalan khususnya pada wilayah kota-kota besar di Indonesia berdampak langsung pada sistem lalu lintas yang ada. Terbukti dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 170/Pid/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 170/Pid/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 170/Pid/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ.

P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ. P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 451 / PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 451 / PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 451 / PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 263/PID/2014/PT.BDG

P U T U S A N Nomor 263/PID/2014/PT.BDG P U T U S A N Nomor 263/PID/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara - perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 184/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N Nomor : 184/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor : 184/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN

P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 231/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan di dalam masyarakat berkembang seiring dengan. tidak akan dapat hilang dengan sendirinya, sebaliknya kasus pidana semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan di dalam masyarakat berkembang seiring dengan. tidak akan dapat hilang dengan sendirinya, sebaliknya kasus pidana semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejahatan di dalam masyarakat berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat itu sendiri karena kejahatan merupakan produk dari masyarakat dan ini perlu ditanggulangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan lalu lintas akhir-akhir ini sangat sering terjadi dan banyak menimbulkan kerugian. Akibat dari kecelakaan lalu lintas berupa kerusakan terhadap fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Karanganyar) Oleh : N O H A N T O R O NPM : ABSTRAKSI

PELAKSANAAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Karanganyar) Oleh : N O H A N T O R O NPM : ABSTRAKSI PELAKSANAAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Karanganyar) Oleh : N O H A N T O R O NPM : 11100025 ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pelaksanaan penuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara-negara yang telah maju dan juga oleh Negaranegara yang sedang berkembang

Lebih terperinci

GANTI RUGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS AKIBAT PERBUATAN MELANGGAR HUKUM PENGEMUDI

GANTI RUGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS AKIBAT PERBUATAN MELANGGAR HUKUM PENGEMUDI GANTI RUGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS AKIBAT PERBUATAN MELANGGAR HUKUM PENGEMUDI ISKANDAR T / D 101 10 525 Abstrak Permasalahan lalu lintas jalan raya yang timbul dewasa ini khususnya pelanggaran dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Klasifikasi Kendaraan Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N P U T U S A N Nomor 126/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 280/Pid.B/2014/PN.BKN

P U T U S A N Nomor : 280/Pid.B/2014/PN.BKN P U T U S A N Nomor : 280/Pid.B/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016 PERTIMBANGAN YURIDIS PENYIDIK DALAM MENGHENTIKAN PENYIDIKAN PERKARA PELANGGARAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA JAMBI Islah 1 Abstract A high accident rate makes investigators do not process

Lebih terperinci

BAB II BATASAN PENGATURAN KEKERASAN FISIK TERHADAP ISTRI JIKA DIKAITKAN DENGAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN MENURUT KETENTUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA

BAB II BATASAN PENGATURAN KEKERASAN FISIK TERHADAP ISTRI JIKA DIKAITKAN DENGAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN MENURUT KETENTUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA BAB II BATASAN PENGATURAN KEKERASAN FISIK TERHADAP ISTRI JIKA DIKAITKAN DENGAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN MENURUT KETENTUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA A. Batasan Pengaturan Tindak Pidana Kekekerasan Fisik

Lebih terperinci

P U T U S A N. Pengadilan Tinggi tersebut;

P U T U S A N. Pengadilan Tinggi tersebut; P U T U S A N NOMOR 228/PID/2014/PT. Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 21/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. Umur / Tanggal Lahir : 53 Tahun / 25 Februari 1962;

P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. Umur / Tanggal Lahir : 53 Tahun / 25 Februari 1962; P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai

I. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang digunakan masyarakat untuk melakukan aktifitasnya. Seiring dengan berkembangnya zaman, maka semakin banyak pula alat transportasi

Lebih terperinci

Halaman 1 dari 12 Putusan Nomor : 173/Pid.B/2014/PN.Bkn

Halaman 1 dari 12 Putusan Nomor : 173/Pid.B/2014/PN.Bkn P U T U S A N Nomor 173/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 12/Pid.Sus/2016/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 12/Pid.Sus/2016/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 12/Pid.Sus/2016/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR: 17/PID.Sus.Anak/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

KESAKSIAN PALSU DI DEPAN PENGADILAN DAN PROSES PENANGANANNYA 1 Oleh: Gerald Majampoh 2

KESAKSIAN PALSU DI DEPAN PENGADILAN DAN PROSES PENANGANANNYA 1 Oleh: Gerald Majampoh 2 Lex Crimen, Vol.II/No.1/Jan-Mrt/2013 KESAKSIAN PALSU DI DEPAN PENGADILAN DAN PROSES PENANGANANNYA 1 Oleh: Gerald Majampoh 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 209/Pid/2013/PT.Bdg.

P U T U S A N. Nomor : 209/Pid/2013/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor : 209/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya pelanggaran lalu lintas merupakan salah satu bentuk problematika yang sering menimbulkan permasalahan di jalan raya. Hal tersebut dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 1

BAB I PENDAHULUAN. hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana adalah suatu pelanggaran norma-norma yang oleh pembentuk undang-undang ditanggapi dengan suatu hukuman pidana. Maka, sifat-sifat yang ada di dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 23 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 23 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 23 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 23/Pid/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N. Nomor 23/Pid/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 23/Pid/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang mengadili perkara Pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KETENTUAN PIDANA YANG MENGATUR TENTANG KELALAIAN BERLALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN ORANG LAIN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

BAB II KETENTUAN PIDANA YANG MENGATUR TENTANG KELALAIAN BERLALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN ORANG LAIN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK 44 BAB II KETENTUAN PIDANA YANG MENGATUR TENTANG KELALAIAN BERLALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN ORANG LAIN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK A. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 154/Pid.B/2014/PN-Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 154/Pid.B/2014/PN-Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 154/Pid.B/2014/PN-Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara

Lebih terperinci