BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup sehat sekarang ini bukan menjadi hal baru lagi di masyarakat. Gaya hidup sehat sekarang sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Terbukti dari beberapa tabloid seperti women healt, fit, fitnes for men yang banyak membicarakan tentang gaya hidup sehat. Salah satu kota di Indonesia yang masyarakatnya memiliki gaya hidup sehat yang tinggi adalah Kota Bandung. Kota Bandung terkenal dengan mempunyai hampir 604 taman tematik yang tersebar di seluruh Kota Bandung, bukti dari masyarakat Kota Bandung sangat peduli tentang gaya hidup sehat adalah dengan di bangunnya satu-satunya taman fitness luar ruang di Kota Bandung yang diberi nama Active Park. Taman ini bersebelahan dengan Taman Persib yang di dalamnya terdapat 6 lapangan futsal dengan rumput sintetis. Active Park diresmikan pada tanggal 13 bulan September 2015 lalu, di dalam taman itu berisikan peralatan-peralatan fitness out door yang dapat menunjang masyarakat Kota Bandung untuk melakukan kegiatan olah raga fitness gratis. Program Active Park berfokus pada upaya menjadikan ruang-ruang publik seperti taman kota sebagai tempat yang dapat mendukung masyarakat untuk menjalankan gaya hidup aktif. Program ini merupakan salah satu pilar dari Gerakan Indonesia Sehat dan Bugar (INDONESIA SeGar) yang diinisiasi Coca- Cola Indonesia sejak tahun Gerakan ini berkolaborasi bersama pemerintah, swasta, perhimpunan dokter, serta komunitas masyarakat untuk mepromosikan pentingnya gaya hidup sehat yang aktif, khususnya lewat olahraga dan latihan fisik yang cukup ( Senin 23 November 2015, WIB). Tujuan dari dibangunnya Active Park ini adalah untuk memfasilitasi masyarakat dalam berolahraga dan menunjang gaya hidup sehat masyarakat Kota Bandung. Selain Active Park, Kota Bandung juga memiliki taman Gesit yang dibangun 1

2 untuk memfasilitasi masyarakat Kota Bandung yang memiliki gaya hidup sehat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Kota Bandung memiliki masyarakat yang peduli dengan gaya hidup sehat. Semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup sehat, dapat terlihat dari banyaknya masyarakat Indonesia melakukan kegiatan olahraga, salah satunya adalah fitness. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai banyaknya tempat fitness atau tempat kebugaran yang ada di kota-kota besar Indonesia. Menurut pelopor body builder di Indonesia Ade Rai, tren ke gym dan gaya hidup sehat ini disebabkan perkembangan arus informasi yang cepat. Media juga berperan besar dalam mempopulerkannya. Berbagai tayangan di televisi baik itu tayangan lokal maupun tayangan luar negeri, kegiatan berolahraga di gym menjadi bagai dari kebiasaan yag dilakukan oleh warga kota besar. Banyak juga yang melihat role model asrtis Hollywood yang rutin ke gym, memiliki tubuh proposional, serta selalu berusaha untuk hidup sehat. Ade mengakui dulu tak ada yang tertrik saat dia menjual sehat melalui fitness atau gym. Namun, saat sehat itu dibingkai dengan gaya hidup, bentuk tubuh, dan penampilan, dampaknya sangat besar. Peran media memang cukup besar di dalam berbagai bidang kehidupan, seperti mengikuti trend olahraga di pusat kebugaran ini salah satunya. Walaupun pada awalnya masyarakat belum tertarik dengan kegiatan olahrga fitness, namun sekarang animo masyarakat mulai berkembang terhadap olahraga fitness ini. Salah satunya di kota Bandung, menurut data yang tercatat dalam buku Petunjuk Telpon Bandung, Yellow Pages, Juni 2013, di kota Bandung terdapat 4 tempat fitness yang tercatat di dalamnya, dan pada tahun 2015, terdapat data 31 tempat fitness atau Fitness Center di kota Bandung. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perkembangan minat masyarakat Bandung terhadap kegiatan fitness dan gaya hidup sehat melalui olahraga fitness ini. Diperkuat lagi dengan wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu Operasional Manager Fitness Center terbesar di kota Bandung yaitu Bapak Dery Nugraha selaku Operasional Manager Celebrity Fitness Trans Studi Mall (TSM). 2

3 Pada awalnya Celebrity Fitness hanya memiliki satu club yang berada di salah satu Mall di daerah Bandung, yaitu Paris Van Java. Namun setelah beberapa tahun, mulai meningkat ketertarikan masyarakat terhadap Fitness Center, oleh karena itu kami membuka satu club lagi di Trans Studio Mall Bandung pada tahun 2015 ini dikarenakan meningkatnya minat masyarakat terhadap kegiatan fitness ini. Di Club yang berada di Trans Studio Mall ini sendiri, pada awal pembukaan pada Februari 2015 yang lalu hanya memiliki 900 member saja. Namun pada bulan September ini mengalami kenaikan dan total member sekarang ini adalah 2,500 orang. Dari wawancara yang dilakukan dengan Bapak Dery Nugraha selaku Operasional Manager Celebrity Fitness Trans Studio Mall, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan minat masyarakat terhadap kegiatan fitness ini. Pada era sekarang ini, kegiatan fitness bukan saja dilakukan hanya oleh kalangan pria saja, tetapi banyak kaum wanita yang melakukan kegiatan fitness ini. Hal tersebut dibuktikan dengan wawancara yang dilakukan penulis dengan Bapak Dery Nugraha selaku Operasional Manager dari Celebrity Fitness TSM. Dari awal pembukaan pada Februari 2015 yang lalu, terdapat kenaikan member dari Celebrity Fitness di TSM sendiri. Malah, kebanyakan member kami itu perempuan. Jika dipresentasekan, dari 100% member yang terdapat di Celebrity Fitness TSM, 60% membernya adalah perempuan dan 40% membernya adalah lakilaki. Hal tersebut di setujui juga oleh Bapak Desman selaku Supervisor Gold s Gym City Walk Bandung ketika penulis melakukan wawancara tentang meningkatnya peminat wanita terhadap oleharaga fitness. Di Gold s Gym ciwalk sendiri, perbandingan antara member wanita dan lakui-laki adalah 60% untuk member wanita dan 40% 3

4 member laki-laki. member laki-laki yang tercatat adalah 732 member, dan member wanita nya adalah 786 member. Jadi member wanit memang lebih banyak daripada member laki-laki. Dari kedua hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa sekarang banyak para wanita melakukan kegiatan fitness, yang pada awalnya kegiatan fitness tersebut merupakan kegiatan olahraga yang banyak dilakukan oleh kaum pria saja. Selain itu, Bapak Desman juga menjelaskan biasanya wanita yang melakukan kegiatan fitness berkisar umur 18 tahun sampai 40 tahun dan intesitas mereka dalam melakukan kegiatan fitness dalam 1 minggu sebanyak minimal 2 kali dalam 1 minggu secara rutin. Fitness menurut definisi yang tertulis di dalam kamus Oxford adalah the condition of being physically fit and healthy ( Senin 23 Oktober 2015, WIB). Singkat kata, fitness adalah aktivitas kebugaran yang melibatkan berbagai gerakan antara lain cardio vascular excercise dan latihan beban. Satu hal yang perlu diingat adalah otot sebagai mesin pembakar kalori. Karena itu dengan berlatih beban, otot tubuh justru akan menjadi kencang dan langsing. Ada gerakan mendasar yang harus diperhatikan yaitu menarik dan mendorong ( Jumat 09 Oktober 2015, WIB). Dilihat dari definisi fitness menurut kamus Oxford, fitness merupakan kondisi atau keadaan sehat fisik maupun sehat yang bebas dari penyakit, singkat kata bisa di definisikan memiliki tubuh yang bugar dan sehat. Sesuai dengan definisi tersebut, maka tujuan dari seluruh rangkaian aktifitas fitness hakekatnya adalah untuk mendapatkan kebugaran tubuh atau kesehatan tubuh. Kegiatan fitness ini masuk kedalam salah satu kegiatan olahraga yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Selain memiliki manfaat untuk kebugaran tubuh atau kesehatan tubuh, kegiatan fitness atau nge-gym memiliki manfaat membentuk tubuh. Banyak gerakan-gerakan yang terdapat dalam olahraga fitness ini yang dapat membentuk tubuh sesuai keinginannya masing-masing, 4

5 dengan melakukan kegiatan fitness atau nge-gym bisa mendapatkan tubuh ideal dan juga kebugaran tubuh, namun hal itu bisa didapatkan jika melakukan aktifitas fitness yang memiliki kekhususan program. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga fitness adalah latihan beban dan cardio. Latihan beban merupakan aktifitas yang tujuan utamanya adalah meningkatkan masa otot, dalam aktifitas latihan beban seseorang akan mendapatkan bentuk tubuh idamannya masingmasing, karena dalam kegiatan ini, tubuh mendapatkan beban yang maksimum sehingga memaksimalkan pembentukan tubuh. Cardio merupakan aktifitas fitness yang bertujuan untuk melatih aktifitas jantung, dengan memicu aktifitas jantung maka oksigen terpompa keseluruh tubuh sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh ( Jumat 09 Oktober 2015, WIB). Pada akhirnya, kegiatan fitness atau nge-gym kini menjadi trend gaya hidup dalam pergaulan masa kini. Fitness atau nge-gym juga menjadi ajang kumpul pertemanan sesama member sehingga trend baru dalam pergaulan gaya hidup yang sehat. Bagi para anggota ini, berolahraga di gym sudah menjadi gaya hidup sekaligus kebutuhan. Gym Freak merupakan sebutan populer yang digunakan orang-orang untuk menjelaskan seseorang yang suka melakukan kegiatan fitness atau nge-gym. Hal tersebut juga dijelaskan Bapak Desman selaku Supervisor Gold s Gym City walk. Iya, orang-orang yang suka melakukan kegiatan fitness biasanya disebut gym freak, moster gym, gym-rat mba. Biasanya sebutannya itu. Banyak orang keliru dengan manfaat atau keuntungan yang didapatkan jika melakukan kegiatan fitness. Orang-orang biasanya menganggap jika melakukan kegatan fitness hanya akan membuat tubuh atau badan menjadi berotot saja. Padahal manfaat utama dari fitness sendiri adalah kebugaran tubuh dan sehat. Alasan para wanita melakukan kegiatan fitness juga bermacam-macam, ada yang ingin mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, mengecilkan pinggang, mengecilkan 5

6 perut, mendapatkan tubuh ideal, body image yang pada intinya terlihat cantik adalah tujuan mereka melakukan kegiatan tersebut. Namun, cantik yang ingin mereka dapatkan adalah cantik sehat, dimana bukan hanya penampilan luar saja yang terlihat bagus, namun kebugaran tubuh juga yang menjadi pertimbangan mereka, sesuai dengan makna bahasa dari fitness sendiri yaitu kebugaran. Jenis olahraga yang biasa digunakan untuk menjaga kecantikan adalah bersepeda, berenang maupun yang lain. Selain itu, anda juga bisa berolahraga dengan datang ke gym. Di sana manfaat olahraga untuk kecantikan yang akan anda dapatkan akan lebih maksimal. Ini dikarenakan di gym terdapat pelatih yang sudah handal dalam perawatan dan juga kecantikan ( Jumat 16 Oktober 2015, WIB). Di dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa gym atau kegiatan fitness merupakan salah satu kegiatan olahraga yang memiliki manfaat untuk kecantikan. Hal yang bisa didapatkan wanita jika melakukan kegiatan fitness yang pertama adalah mendapatkan kulit yang halus, dalam olahraga fitness racun dan bakteri yang terdapat dikulit kita akan ikut keluar bersamaan dengan keringat yang dikeluarkan oleh tubuh ketika melakukan kegiatan olahraga fitness. Manfaat dari olahraga fitness untuk kecantikan adalah membentuk tubuh yang ideal bagi setiap orang, dengan kegiatan fitness seseorang bisa dengan mudah menurunkan berat badan dan juga menaikan berat badan, namun dengan syarat harus melakukan kegiatan fitness secara rutin dan benar. Hal tersebut menjadi alasan para wanita gym freak memilih olahraga fitness sebagai cara mereka untuk mendapatkan cantik yang ideal bagi mereka, dimana cantik yang dimaksud bukan cantik yang menyiksa diri mereka dalam mendapatkannya, namun cantik sehat, dimana selain memiliki tubuh yang ideal namun kebugaran tubuh juga masuk kedalam definisi cantik yang mereka miliki. Hal tersebut juga sesuai dengan yang ditulis dalam Womens Health edisi bulan November 2015 dengan judul Berani Angkat Beban. Di jelaskan 12 manfaat melakukan kegiatan angkat beban, anda akan kehilangan lemak 40% lebih banyak, baju lebih pas, anda akan membakar lebih banyak kalori, diet anda 6

7 akan lebih berhasil, anda akan menangani stress dengan lebih baik, anda akan lebih bahagia, anda akan membangun tulang lebih kuat,anda akan mendapat tubuh sehat dan bugar lebih cepat jantung anda aka lebih sehat,anda akan lebih produktif, anda akan hidup lebih lama, dan anda akan lebih cerdas (Womens Health:2015:37). Dari ke 12 manfaat tersebut terdapat beberapa manfaat yag berkaitan dengan penampilan, yang tentunya dengan kegiatan angkat beban dapat membentuk tubuh ideal dan membuat wanita terlihat cantik. Wanita sangat identik dengan cantik. Cantik merupakan kata yang menggambarkan keindahan. Cantik jika dilihat dari definisi menurut Kamus Besar Bahahasa Indonesia cantik diartikan elok; molek (tentang wajah, muka perempuan), molek; sangat rupawan (tentang orang perempuan) ( Senin 26 Oktober 2015, WIB). Setiap wanita pasti ingin mendapatkan kecantikan, namun setiap wanita memiliki caranya masing-masing untuk mendapatkan kecantikan tersebut. Ada wanita yang lebih memilih kegiatan diet, dan ada juga wanita yang lebih memilih kegiatan olahraga seperti fitness. Hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki konsep diri masing-masing. Konsep diri menurut Williarn D. Brooks adalah The physical, social and psychological perception of ourselves that we have drived from experiences and our interaction with others (1974:40). Jadi konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologis, sosial dan fisis (Rakhmat:2012:98). Konsep diri seseorang dapat terpengaruhi oleh orang-orang disekitar. Begitupun para wanita tersebut, pasti terdapat faktor-faktor yang akhirnya membuat para wanita tersebut memilih fitness sebagai cara mereka mendapatkan kecantikan tersebut. Dalam diri setiap wanita tersebut pasti mempunyai pengalaman pribadi yang berbeda-beda sehingga membuat mereka lebih memilih fitness sebagai cara mereka mendapatkan kecantikan tersebut, hal tersebut terjadi karena faktor lingkungan dan keseharian dia bergaul dan pada saat ia berkomunikasi dengan rekan sebaya atau rekan dimana tempat dia berkumpul 7

8 dalam suatu kelompok, sehingga secara tidak langsung akan terbentuk suatu konsep diri. Menurut Georg Herbert Mead, setiap manusia mengebangkan konsep dirinya melalui interkasi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi. Jadi kita mengenal diri kita lewat orang lain, yang menjadi cermin yang memantulkan bayangan kita. Charles H. Cooley menyebutkan konsep diri itu sebagai the looking glass-self, yang secara siginifikan ditentukan oleh apa yang seorang pikirkan mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi lebih menekankan tentang pentingnya respons orang lain yang di interpretasikan secara subjektif sebagai sumber primer data mengenai diri (Mulyana:2007:15). Dalam teori interkasi simbolik juga dijelaskan tentang bagaimana konsep diri seseorang dapat terbentuk dan bagaimana konsep diri tersebut bisa mempengaruhi seseorang dalam melakukan setiap tindakan yang dia lakukan. Sekarang ini, para wanita yang suka dan rutin melakukan kegiatan fitness atau disebut wanita gym freak untuk menjadi salah satu cara mendapatkan kecantikan sudah menjadi fenomena di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa konsep diri wanita gym freak mengenai kecantikan. Penulis memilih Kota Bandung sebagai lokasi penelitian dikarenakan menurut peneliti Bandung adalah tempat yang sesuai dan cocok untuk dijadikan tempat penelitian karena masyarakat Bandung masih peduli terhadap kesehatan, memiliki gaya hidup sehat, dan mempunyai minat untuk melakukan kegiatan fitness. Terbukti dengan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Operasional Manager Celebrity Fitness Trans Studio Mall Bapak Dery Nugraha: Tentunya kami dalam mebuka Club baru harus melalui survey dan anlisis terlebih dahulu pada suatu tempat. Bandung merupakan kota potensial untuk membuka Club Celebrity Fitness ini, dikarenakan masyarakat nya masih peduli terhadap kesehatan. Dan masyarakat Bandung juga memiliki waktu untuk melakukan 8

9 kegiatan fitness, jika dibandingkan dengan Jakarta yang masayarakatnya hampir mengahabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan di kantor. Masyarakat bandung memiliki waktu dan minat terhadap kegiatan fitness. Hal tersebut juga terbukti dari meningkatnya member di Club Celebrity Fitness Bandung, yang awalnya hanya memiliki satu Club di Paris Van Java Mall dan akhirnya membuka Club lagi di Trans Studio Mall. Dan peningkatan member di Club baru di Trans Studio Mall pun bertambah cepat, yang pada awal pembukaan pada Februari 2015 lalu sekitar 900 orang dan pada bulan September ini sebanyak Hal tersebut cukup membuktikan bahwa memang animo masyarakat Bandung terhadap kegiatan fitness memang tinggi. Selain dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapatkan data-data tentang banyaknya klub fitness center Celebrity Fitness dan Gold s Gym di seluruh Indonesia ( Tabel 1.1 Jumlah Cabang Celebrity Fitness dan Gold s Gym Diseluruh Indonesia) Lokasi Tempat Fitness Celebrity Fitness Bali 1 - Bandung 2 2 Batam 1 - Bekasi 1 1 Bogor 2 - BSD 2 - Depok 2 1 Jakarta Barat 2 2 Jakarta Pusat 1 4 Jakarta Selatan 8 3 Gold s Gym 9

10 Jakarta Utara 3 3 Yogyakarta 1 - Makassar 1 1 Medan 1 1 Palembang 1 - Semarang 1 - Serpong 1 - Surabaya 2 2 Tanggeran 2 - (Sumber: Diolah dari data dan Data tersebut menjelaskan bahwa Celebrity Fitness jika di bandingkan dengan Gold s Gym memiliki klub lebih banyak daripada Gold s Gym dan memiliki lokasi hampir diseluruh kota di Indonesia, dan dari data tersebut dapat dilihat Kota Bandung memiliki masing-masing 2 klub dari masing-masing Fitness Center tersebut, hal tersebut menandakan bahwa memang animo masyarakat terhadap olahraga fitness dan gaya hidup sehat besar. Walaupun dibandingkan dengan kota-kota besar lain seperti Jakarta, Kota Bandung memiliki klub yang lebih sedikit, namun perkembangan tempat fitness atau fitness center di Kota Bandung meningkat sangat signifikan dari tahun ke tahun. (Tabel 1.2 Jumlah Tempat Fitness pada Tahun 2013 dan 2015) Tahun Tempat Fitness tempat fitness tempat fitness (Sumber: Diolah dari data Yellow Pages Kota Bandung tahun 2013 dan ) Data tersebut menjelaskan bahwa terdapat peningkatan signifikan bahwa memang minat masyarakat Kota Bandung meningkat terhadap olahraga fitness atau nge-gym. Selain itu juga, seperti sudah penulis jelaskan di awal, bahwa Kota 10

11 Bandung memiliki taman-taman yang memfasilitasi masyarakatnya yang memiliki pola hidup sehat atau gaya hidup sehat, dan pada tanggal 13 September 2015 yang lalu baru diresimekan Active Park atau taman fitness outdoor di Kota Bandung dan merupakan taman fitnes outdoor satu-satunya di Indonesia, hal tersebut membuktikan bahwa memang masyarakat Kota Bandung memiliki gaya hidup sehat atau pola hidup sehat yang tinggi. Berdasarkan hasil wawancara dan data yang didapatkan penulis bahwa memang masyarakat Kota Bandung memiliki minat yang tinggi terhadap kegaitan fitness dan memiliki gaya hidup sehat yang tinggi. Oleh karena itu penulis memilih Bandung sebagai lokasi penelitian. Penulis juga memilih beberapa member Celebrity Fitness TSM sebagai subjek penelitian, dikarenakan setelah melakukan wawancara di ke tiga tempat fitness terbesar di Bandung yaitu Gold s Gym, Celebrity Fitness, dan Helios. Celebrity Fitness memiliki member wanita terbanyak diantara ke dua tempat fitness terbesar tersebut. Dan Celebrity Fitness merupakan tempat fitness terbesar pertama yang ada di Indonesia yaitu pada tahun Oleh karena itu penulis lebih memilih beberapa member Celebrity Fitness sebagai subjek penelitian. 1.2 Fokus Penelitian Dengan meningkatnya animo masyarakat dan kesadaran mengenai kesehatan dan fitness di Bandung, aktivitas gym menjadi lifestyle. Sebelumnya fitness cetre merupakan wilayah laki-laki lekat dengan maskulinitas. Seiring dengan perkemabangan gaya hidup, wanita masuk dan ikut beraktivitas di fitness centre. Oleh karena itu, fokus dari penelitian ini adalah bagaimana konsep diri wanita gym freak mengenai kecantikan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun Tujuan Penelitian ini yaitu, mengetahui konsep diri yang dimiliki wanita gym freak mengenai kecantikan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan terhadap beberapa aspek terkait, diantaranya: 11

12 1. Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu serta pengetahuan yang terkait degan bidang ilmu komunikasi pada umumnya komunikasi intrapersonal pada khususnya dalam bidang konsep diri. Selain itu penulis juga berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya sehingga dapat memperkaya bidang pengetahuan. 2. Aspek Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada khalayak mengenai konsep diri dalam kehidupan sehari-hari. 2. Memberikan pemahaman baru dalam hal menganalisis konsep diri seorang wanita dapat mempengaruhi pemaknaan cantik bagi diri mereka sendiri. 1.5 Tahapan Penelitian (Gambar 1.1 Tahapan Penelitian) Tahapan Deskripsi Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Tahapan Reduksi Menetapkan Fokus Maslaah Pengumpulan Data Tahap Seleksi Pengolahan dan Pemaknaan Data Pemunculan Teori/ Hepotesis Pelaporan Penelitian (Sumber : Gunawan:2015:108) 12

13 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ( Tabel 1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian) Tahun No Tahapan Kegitan Agustus September Oktober Novemb er Desem ber Januari Febru ari Maret 1. Mencari topik penelitian, pengamatan terhadap objek penelitian yang akan diambil, mencari referensi dan menentukan kasus penelitian. 2. Pencarian data awal penelitian, observasi awal, wawancara awal dengan subjek penelitian, serta penyusunan tinjauan pustaka. 13

14 3. Penyusunan proposal skripsi (Bab 1-3) 4. Pengumpulan data melalui wawancara dengan informan dan responden. 5. Proses analisis dan pengolahan data. 6. Penyusunan hasil penelitian berupa kesimpulan dan saran. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk lebih memahami pembahasan penelitian ini, maka klasifikasi permasalahan dibagi menjadi tiga bab dengan system penulisan sebagai berikut: 14

15 Bab I Pendahuluan : Membahas masalah penelitian yang akan di angkat secara keseluruhan mulai dari latar belakang, fokus masalah, tujuan penelitian dan kegunaan, sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka : Membahas mengenai kajian teoritis dan konseptual dari masalah penelitian ditambah dengan referensi dari penelitian terdahulu yang sejenis. Bab III Metodologi Penelitian : Membahas aspek-aspek penting dalam proses penelitian meliputi paradigma, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, uji validitas data, subjek dan objek, serta lokasi dan waktu penelitian. Bab IV penulis akan menyajikan hasil dan pembahasan dari penelitian dan apa saja yang didapatkan dari data primer dan dan data sekunder. Bab V merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. 15

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyak orang yang sadar akan hidup sehat. Imbasnya, pusat kebugaran di kota-kota besar pun muncul sporadis. Kesehatan kini sudah menjadi bagian gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, perkembangan industri yang sangat tinggi, khususnya di bidang kebugaran menyebabkan munculnya kondisi persaingan yang sangat ketat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peran yang besar dalam mempopulerkan gaya hidup sehat. Banyaknya role model

I. PENDAHULUAN. peran yang besar dalam mempopulerkan gaya hidup sehat. Banyaknya role model I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, gaya hidup sehat telah menjadi tren bagi masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di perkotaan besar. Tren gaya hidup sehat ini disebabkan oleh perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin maju peradaban suatu tempat maka semakin maju juga pola pikir masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena gaya hidup sehat masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup sehat dewasa ini sedang hangat menjadi pembicaraan dan menjadi trend baru bahkan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman modern seperti saat ini, banyak cara orang melakukan kegiatan olahraga, baik yang dilakukan diluar ruangan maupun didalam ruangan, ada yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat, menuntut para pemilik gym centre untuk dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat, menuntut para pemilik gym centre untuk dapat unggul dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya gaya hidup sehat yang semakin marak di kalangan masyarakat, menuntut para pemilik gym centre untuk dapat unggul dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kosmetik telah menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang berbeda-beda satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang berbeda-beda satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan bentuk tubuh satu sama lain seringkali membuat beberapa orang

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2392

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2392 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2392 KONSEP DIRI WANITA GYM FREAK MENGENAI KECANTIKAN (Studi Fenomenologi pada Member Wanita Celebrity Fitness Trans Studio Mall

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI SENAM PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SENAM 97 SUKOHARJO.

HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI SENAM PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SENAM 97 SUKOHARJO. HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI SENAM PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SENAM 97 SUKOHARJO Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pertumbuhan sarana Sports Club atau sarana olahraga di kota kota besar,tidak

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pertumbuhan sarana Sports Club atau sarana olahraga di kota kota besar,tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Maraknya pertumbuhan sarana Sports Club atau sarana olahraga di kota kota besar,tidak lepas dari derasnya permintaan dan kebutuhan pengguna jasa kebugaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih utama dibanding olahraga, dalam sehari atau 24 jam posisi pekerjaan di perkotaan bisa mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan seringkali diremehkan orang demi kesenangan sementara.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan seringkali diremehkan orang demi kesenangan sementara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan seringkali diremehkan orang demi kesenangan sementara. Gaya hidup seperti merokok, makan makanan tidak sehat, pola istirahat tidak teratur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terhadap diri mereka sendiri mulai meningkat, terutama kebugaran untuk diri sendiri. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. Seiring dengan era globalisasi saat ini, perusahaan jasa terus melakukan peningkatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR-37 PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR-37 PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup manusia terus berubah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan penampilan telah melahirkan gaya hidup cantik, sehat dan bugar. Kesadaran demikian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.I. Kesimpulan Dalam bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penulis setelah menganalisa dan membahas data data temuan lapangan. Selain itu, bab ini juga membahas

Lebih terperinci

FASILITAS KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ART DECO

FASILITAS KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ART DECO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR FASILITAS KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ART DECO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. I.

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar, memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan yang berat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi caloncalon intelektual. Mahasiswa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan mulai bergesernya nilai-nilai gaya hidup masyarakat, bekerja adalah suatu kewajiban bagi hampir setiap golongan masyarakat,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : ELVERA DESI

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman)

Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman) Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman) 1 Analyzing The Situations T: Ada dimana posisi Celebrity Fitness saat ini? J: kami market leader di Indonesia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangnya mobilitas kegiatan masyarakat kelas menengah atas mempengaruhi perkembangan bisnis.bisnis Spa And Fitness Centre merupakan bisnis yang menjanjikan. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman fitness centre ini seperti menjadi kebutuhan sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman fitness centre ini seperti menjadi kebutuhan sekarang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitness centre adalah salah satu tempat kebugaran yang sedang berkembang saat ini. Baik dari remaja hingga orang dewasa tertarik ketempat ini, karena di tempat

Lebih terperinci

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap insan manusia membutuhkan olahraga untuk menunjang kebutuhan jasmaninya dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menomorduakan kesehatan dan menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. menomorduakan kesehatan dan menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jakarta merupakan kota dengan tingkat kesibukan yang tinggi, belum lagi di kehidupan pada era modernisasi seperti sekarang ini, dituntut serba cepat dan akurat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, berbagai macam aktivitas yang dilakukan manusia sangat padat dan beraneka ragam. Di perkotaan manusia menjalani kehidupannya dengan persaingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berolahraga merupakan salah satu jalan menuju kehidupan yang sehat. Dengan berkembang pesatnya pola hidup masyarakat yang semakin modern, aktivitas olahraga menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak lepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak lepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kosmetik telah menjadi salah saru bagian

Lebih terperinci

Bab 1 Seribu Satu Manfaat Calisthenics

Bab 1 Seribu Satu Manfaat Calisthenics Bab 1 Seribu Satu Manfaat Calisthenics 1.1 Apakah Calisthenics Adalah keinginan setiap orang untuk memiliki tubuh sehat dengan postur ideal. Namun, bagi sebagian orang, memiliki tubuh ideal identik dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari manusia melakukan banyak sekali aktivitas seperti bekerja, bermain dan aktivitasaktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang menarik perhatian. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang menarik perhatian. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perempuan ingin terlihat cantik dan menarik. Hal ini wajar, karena perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang menarik perhatian. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa dimana perkembangan teknologi semakin maju ini, masyarakat aktif dalam mencari informasi mengenai produk yang bermanfaat dan sesuai dengan apa yang dijanjikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era masa kini, topik mengenai perbedaan gender dan jenis kelamin seakan tak pernah usang untuk diperbincangkan. Pembahasan mengenai isu gender yang meliputi

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ekonomi, teknologi, sosial budaya sebagai akibat dari arus perubahan global yang mendorong perubahan pada seluruh aspek perilaku konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi serta kemajuan teknologi yang berkembang pesat ternyata mempengaruhi gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia. Terutama kota Jakarta yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat banyak mendatangi restauran-restauran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat banyak mendatangi restauran-restauran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini masyarakat banyak mendatangi restauran-restauran yang menyajikan fast food. Fast food merupakan makanan cepat saji yang dikonsumsi secara instan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mengandung dan melahirkan adalah hal yang diharapkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Mengandung dan melahirkan adalah hal yang diharapkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengandung dan melahirkan adalah hal yang diharapkan dalam kehidupan pernikahan. Wanita, memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dengan pria setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan ekonomi, economic value mengalami pergeseran dari commodities, goods, service, hingga sekarang ini sampai ke tahap experience yang disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga.salah satunya dengan mendirikan pusat-pusat kebugaran (fitness center)

BAB I PENDAHULUAN. olahraga.salah satunya dengan mendirikan pusat-pusat kebugaran (fitness center) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua bangsa mengakui bahwa olahraga merupakan kegiatan yang berpengaruh dalam kehidupan manusia, apalagi akhir-akhir ini olahraga semakin banyak digemari oleh

Lebih terperinci

MUHAMMAD DZIKRY ABDULLAH AL GHAZALY, 2015 DAMPAK LATIHAN PADA DAERAH TUBUH TERTENTU TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK

MUHAMMAD DZIKRY ABDULLAH AL GHAZALY, 2015 DAMPAK LATIHAN PADA DAERAH TUBUH TERTENTU TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan setiap manusia dalam menjalani kehidupannya. Kesehatan juga merupakan hal yang sangat penting karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan senjata ampuh milik mereka yang berprofesi sebagai public relations

BAB I PENDAHULUAN. merupakan senjata ampuh milik mereka yang berprofesi sebagai public relations BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penampilan supel dan komunikatif. Seperti itulah gambaran figur yang muncul bila kita menyebut sosok public relations officer. Karena, dua hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hari-hari libur biasanya banyak masyarakat melakukan kegiatan olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau bulutangkis baik di lapangan

Lebih terperinci

Pada saat ini banyak sekali bermunculan pusat-pusat kebugaran yang. menawarkan berbagai produk maupun aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh

Pada saat ini banyak sekali bermunculan pusat-pusat kebugaran yang. menawarkan berbagai produk maupun aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. La tar Belakang Masalah Pada saat ini banyak sekali bermunculan pusat-pusat kebugaran yang menawarkan berbagai produk maupun aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan majunya teknologi dan jaman yang semakin modern, permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang menginginkan tempat dimana

Lebih terperinci

SMARTPHONE SEBAGAI PEMANTAU KESEHATAN

SMARTPHONE SEBAGAI PEMANTAU KESEHATAN SMARTPHONE SEBAGAI PEMANTAU KESEHATAN Asriyani Asriyani012@gmail.com Abstrak Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki kemampuan yang tinggi, dengan fungsi yang menyerupai komputer sehingga disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang. Muncul berbagai perubahan sebagai dampak dari perkembangan gaya hidup. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah idiom Bahasa Inggris yang berbunyi don't judge a book by its cover yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah idiom Bahasa Inggris yang berbunyi don't judge a book by its cover yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah idiom Bahasa Inggris yang berbunyi don't judge a book by its cover yang memiliki arti janganlah menilai sesuatu berdasarkan penampilan luarnya saja nampaknya

Lebih terperinci

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diakses 19 Juni 2014 pukul 23.30

BAB I PENDAHULUAN.  yang diakses 19 Juni 2014 pukul 23.30 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tato merupakan suatu wahana identitas yang menyebar tidak hanya di belahan dunia barat, tetapi juga mulai mewabah di Indonesia. Pada saat ini tato mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 20 tahun sampai 30 tahun, dan mulai mengalami penurunan pada usia lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. 20 tahun sampai 30 tahun, dan mulai mengalami penurunan pada usia lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada masa dewasa awal, kondisi fisik mencapai puncak bekisar antara usia 20 tahun sampai 30 tahun, dan mulai mengalami penurunan pada usia lebih dari 30 tahun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusia dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi hanya memikirkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada perkembangan zaman saat ini, olahraga bagi orang-orang yang tinggal di kota-kota besar bukan lagi menjadi kebutuhan untuk tetap sehat saja, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami

Lebih terperinci

BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Watch your actions, for they become habits; watch your habits, for they become character; watch your character for they become lifestyle. Ungkapan ini benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perubahan dalam modernisasi terus menerus mengarah menjadi lebih maju dan lebih kompleks, zaman sekarang telah berbeda dengan zaman dahulu, pada saat kendaraan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Diet 2.1.1 Pengertian Perilaku Diet Perilaku adalah suatu respon atau reaksi organisme terhadap stimulus dari lingkungan sekitar. Lewin (dalam Azwar, 1995) menyatakan

Lebih terperinci

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG Oleh: Ahmad Nasrulloh, S.Or., M.Or. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan wajah identik bagi para wanita saja, namun saat ini para pria mulai menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Berbagai macam produk perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP. khususnya semakin maju. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP. khususnya semakin maju. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan pasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP Pada era modern saat ini perkembangan gaya hidup masyarakat Semarang khususnya semakin maju. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan mulai menjadi sebuah tren gaya hidup di beberapa kalangan yang tidak bisa ditinggalkan baik oleh kaum wanita maupun pria. Wanita maupun pria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kampanye, khususnya kampanye pemasaran sosial (social marketing campaign)

BAB I PENDAHULUAN. kampanye, khususnya kampanye pemasaran sosial (social marketing campaign) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan tingkat kemajuan peradaban, semakin banyak pula isu atau fenomena yang berkembang di masyarakat. Isu atau fenomena ini umumnya tidak cukup mengandalkan

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Konsep bisnis ini lahir dari kebutuhan konsumen akan catering makanan sehat yang

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Konsep bisnis ini lahir dari kebutuhan konsumen akan catering makanan sehat yang BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 DESKRIPSI KONSEP BISNIS Muscle Healthy Catering & Workout Consultant merupakan usaha yang terinsiprasi dari tren gaya hidup sehat yang juga merupakan hobi yang saya minati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan transportasi adalah salah satu akibat dari tingginya kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan jalan/kendaraan bermotor adalah moda transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (www.l-men.com)

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (www.l-men.com) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bentuk tubuh yang atletis dan ideal merupakan idaman bagi semua kaum pria maupun wanita yang telah menginjak masa remaja dan dewasa. Memiliki tubuh yang atletis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa

BAB I PENDAHULUAN. paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bentuk tubuh dan berat badan merupakan persoalan perempuan yang paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa pengaruh besar dalam mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah tangga tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh

Lebih terperinci

INTENSITAS MELAKUKAN BODYBUILDING DI PUSAT KEBUGARAN DAN CITRA RAGA

INTENSITAS MELAKUKAN BODYBUILDING DI PUSAT KEBUGARAN DAN CITRA RAGA NASKAH PUBLIKASI INTENSITAS MELAKUKAN BODYBUILDING DI PUSAT KEBUGARAN DAN CITRA RAGA Disusun Oleh: EKA WAHYUNI SUHERMAN SONNY ANDRIANTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang Pusat Kebugaran dan SPA di Denpasar. Pada latar belakang akan membahas permasalahan dari berbagai sumber untuk memperkuat alasan diperlukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa banyak pengusaha membuka bisnis ritel di berbagai pusat perbelanjaan. Tak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecantikan adalah: anggapan untuk suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) Kecantikan juga mulai menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Industri di bidang kecantikan mempunyai kecenderungan yang terus meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Makanan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Makanan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, makanan merupakan kebutuhan paling dasar yang harus dipenuhi oleh manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu BAB 1 PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cantik dihadapan public telah membuat para produsen kosmetik berlombalomba

BAB 1 PENDAHULUAN. cantik dihadapan public telah membuat para produsen kosmetik berlombalomba BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan produk kosmetik bagi kaum wanita sangatlah pesat, hampir bagi para wanita kosmetik merupakan kebutuhan sehari hari wanita. Hal tersebut Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah mempermudah kehidupan manusia hampir disegala bidang. Tanpa disadari perkembangan tersebut telah membuat kita semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Citra diri merupakan salah satu unsur penting untuk menunjukan siapa diri kita sebenarnya. Citra diri seseorang terbentuk dari perjalanan pengalaman masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi sebagai ibu rumah tangga, artinya yang mengatur berbagai macam urusan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah populasi terbesar setelah Cina, India, dan Amerika serikat. Pada tahun 2010 menurut data statistik menunjukkan bahwa jumlah

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI BANDUNG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI BANDUNG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN DI BANDUNG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tubuh ideal dan sehat menjadi dambaan bagi semua orang karena hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dalam pergaulan serta tampil sehat dalam setiap kesempatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang terbentuknya sport club di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan Konseptual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks yang mengharuskan perusahaan melakukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks yang mengharuskan perusahaan melakukan strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala sesuatu yang berkaitan dengan penjualan barang atau jasa identik dengan persaingan. Dalam dunia bisnis, persaingan akan semakin ketat bahkan akan semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan seseorang mengalami masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, pada masa ini seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang yang menjadi Obesitas dan overweight merupakan suatu yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETIDAKPUASAN SOSOK TUBUH (BODY DISSATISFACTION) PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETIDAKPUASAN SOSOK TUBUH (BODY DISSATISFACTION) PADA REMAJA PUTRI. Skripsi HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETIDAKPUASAN SOSOK TUBUH (BODY DISSATISFACTION) PADA REMAJA PUTRI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah manusia

Lebih terperinci