BAB IV AWAN. Strato Cumulus (low) Stratus IV. Golongan awan yang membubung keatas. Jenis awan yang membubung keatas
|
|
- Yandi Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV AWAN Awan terbagi dalam 4 (empat) golongan dan tiap golongan dibagi dalam beberapa jenis ialah sebagai berikut: I. Golongan awan tinggi terdapat pada Ketinggian meter ke atas jenis awan tinggi adalah : Cirrus Cirro Cumulus Cirro Stratus II. Golongan awan menengah terdapat pada ketinggian antara 2000 meter dan 6000 meter. Jenis awan menengah adalah: Alto Cumulus Alto Stratus Ill. Golongan awan rendah terdapat pada ketinggian meter kebawa. Jenis awan rendah adalah : Nimbo stratus Strato Cumulus (low) Stratus IV. Golongan awan yang membubung keatas. Jenis awan yang membubung keatas adalah : Cumulus Humilis Cumulus COngestus Cumulo nimbus Pada umumnya, awan terdiri dari butir-butir air cair yang berukuran sedemikian kecil sehingga tidak jauh. Awan yang terdapat pada ketinggian dimana temperatur udara adalah jauh dibawah 0 C tidak lagi terdiri dari butir-butir air cair, melainkan terdiri dari butir-butir es (=kristal-kristal ES). Didalam equatorial seperti di Indonesia ini awan tinggi terdiri dari kristal-kristal Es, karena temperatur udara pada ketinggian meter ke atas itu daerah equatorial adalah jauh dibawah 0 C. 1. Cirrus adalah sejenis awan tinggi yang berbentuk seperti mata pancing atau seperti bulu ayam. Awan cirrus tersebut nampak putih bersih (lihat lukisan 1) 2. Cirro Cumulus adalah sejenis awan tinggi yang berbentuk seperti sisik ikan. Awan Cirro Cumulus nampak putih bersih, dan gumpalan-gumpalan awannya adalah kecil-kecil : ini disebabkan karena awan cirro culumbus ini terletak jauh darimata penilik (lihat lukisan 2) 23
2 3. Cirro stratus adalah sejenis awan tinggi yang tidak mempunyai gambar melainkan merupakan suatu layar awan yang rata (lihat lukisan 3). Pada siang hari kalau langit diliput Awan Cirro Stratus, maka langit nampak Iebih silau. 4. Alto Cumulus adalah sejenis awan menengah yang berbentuk serupa dengan awan Cirro Cumulus seperti bulu domba atau seperti sisik ikan. Akan tetapi kumpulan-kumpulan awannya nampak lebih besar. karena awan alto cumulus terletak lebih dekat pada mata pemilik. (lihat lukisan 4) 5. Alto stratus adalah sejenis awan menengah, dan pada prinsipnya berbentuk serupa dengan awan cirro stratus, merupakan suatu layar awan yang rata. (lihat lukisan 5). Alto stratus berwarna abu-abu, dan dapat menghasilkan hujan merata (=rain). 6. Nimbo stratus pada prinsipnya berbentuk serupa dengan alto stratus akan tetapi amat tebal sehingga sinar matahari sulit untuk menembus lapisan awan ini. Dengan demikian maka bagian awan bawah awan nimbo stratus berwarna abuabu gelap sampai hitam. Awan mimbo stratus dapat menimbulkan hujan lebat. 7. Starato cumulus adalah sejenis awan rendah yang pada prinsipnya berbentuk serupa dengan awan alto cumulus, seperti bulu domba akan tetapi gumpalangumpalan awannya nampak lebih besar. karena awan strato cumulus terletak lebih dekat pada mata penilik. Awan strato cumulus nampak berwarna abu-abu dan bentuk tiga dimensinya sudah nampak pula (lihat lukisan 6) 8. (low) stratus adalah sejenis awan rendah yang tidak mempunyai gambar apa-apa melainkan merupakan layar awan yang rata. Kalau awan (low) stratus mempunyai permukaan tanah, maka hal ini disebut kabut (lihat lukisan 7) 9. Awan cumulus humulis merupakan fase pertama pembentukan awan golongan 4, awan golongan 4 ini terjadi karena adanya aliran udara vertikal tempat-tempat dimana udara mengalir keatas maka terbentuk awan dan tempat-tempat dimana udara mengalir kebawah, maka awan yang ada akan dilenyapkan. Awan cumulus humulis ini juga dikenal dengan sebutan cumulus kecil atau juga dengan sebutan Fair Weather Cumuli. (lihat lukisan 8) 10. Cumulus Congestus merupakan fase kedua pembentukan awan golongan 4. Kalau hari makin panas. maka aliran udara vertikal mendapat kesempatan untuk mencapai ketinggian yang lebih besar. dan hal ini menyebabkan awan cumulushumilis bertumbuh keatas sebahagian bawah cumulus congertus ini mulai memperoleh warna abu-abu karena sudah bertamba tebal sehingga sinar 24
3 matahari mengalami kesulitan untuk menembus awan ini punca awan cumulus congestus belum melebar, melainkan masih berbentuk rucing. dihat lukisan 9) 11.Cumulo nimbus merupakan fase terakhir pembentukan awan golongan 4. Bagian atas Cumulo Nimbus sudah melebar. Bahagian bawah cumlo nimbus nampak berwarna abu-abu gelap sampai hitam. Cumulo nimbus menimulkan hujan setempat (=showers). Selian itu, petir, kilat dan guntur ditimbukan oleh Cumulo Nimbus (lihat lukisan 10). 25
4 26
5 27
6 28
7 JENIS-JENIS HYDROMETER 1. Awan dan kabut terdiri dari butir-butir air cair yang berukuran sedemikian kecil sehingga tidak jauh, melainkan tinggal terapung-apung didalam udara. Kabut dapat membatasi pemanciangan, makin tebal kabut yang bersangkutan terbataslah pemandangan. 2. HUJAN LEMBUT (=DREZZLE) Drizzle terdiri dari butir-butir air yang berukuran cukup besar untuk Jaur secara melayang, akan tetapi belum berukuran cukup besar untuk jatuh menurut garisgaris lurus 3. Hujan Merata (=RAIN) Rain terdiri dari butir-butir air cair yang berukuran cukup besar untuk jatuh menurut garis-garis lurus. Jatuhnya butir-butir air pada DRIZZLE Jatuhnya butir-butir air pada RAIN Rain jatuh dari awanalto staraus/nimbo staratus awan alto staratus/nimbo stratus ini mempunyai ukuran luas yang amat besar sehingga hujan yang jatuh dan awan alto stratus/nimbo stratus nimbo meliputi daerah yang luas pula, jatuhnya hujan jenis RAIN adalah merata dan tidak disertai dengan banyak pergantian arah-arah angin ataupun pergantian arah kecepatan angin. 4. Hujan setempat (SHOWERS) Showers jatuh dari awan cumulo nimbus yang mempunyai ukuran terbatas, sehingga meliputi daerah-daerah yang luasnya terbatas pula. Selain itu awan cumulo nimbus tidak berkedudukan tetap mealainkan awan begeser sehingga hujan yang jatuh bergeser pula. Dengan dengan demikian maka untuk seorang 29
8 penilik yang berada disatu tempat jatuhnya showers disertai dengan banyak pergantian arah angin ataupun kecepatan angin dan dan sering diselingi cacah cerah. Ringkasan Awan terbagi dalam 4 golongan dari tiap golongan terbagi lagi dalam beberapa jenis, menurut ketinggian dan bentuk awan tersebut, pada umumnya awan terdiri dari butir-butir air cair yang berukuran sedemikian kecil sehingga tidak jauh. Namun apabila awan tersebut mencapai suatu ketinggian dimana temperatur udaranya jauh dibawah 0 C maka butir-butir air tersebut menjadi butir-butir Es (kristal). Awan merupakan salah satu jenis hydrometer. Jenis-jenis hydrometer Iainnya adalah kabut, hujan lembut, hujan merata. hujan setempat. dan hujan salju, jenis-jenis hujan tergantung dan jenis awan yang merupakan sumbernya Pertanyaan-pertanyaan 1. Sebutkan golongan-golongan dan jenis-jenis awan? 2. Jelaskan batas-batas Ketinggian dari golongan-golongan awan tersebut pada No.1? 3. Jelaskan pula bentuk-bentuk dan sifat-sifat dan jenis-jenis awan tersebut pada No.1? 4. Terdiri dari apakah awan pada umumnya? 5. Sama dengan pertanyaan No. 4 tapi apabila awan tersebut mencapai ketinggian temperatur udaranya jauh dibawah 0C? 6. Bagaimanakah proses terbentuknya utu awan? 7. Apakah kabut itu? 8. Sebutkan jenis-jenis hydrometeor dan jelaskan sifat-sifat dan setiap jenisnya? 9. Jenis hujan apakah yang dapat ditimbulkan oleh a. Awan comulimbus? b. Awan altostratus? c. Awan himbostratus? 10. Bagaimanakah keadaan angin pada tempat yang dijatuhi setempat (showers)?mengapa demikian? 30
5/27/2013 AWAN. Pengertian :
VII. Awan dan Hujan - Pengertian/definisi - Proses pembentukan awan dan hujan - Klasifikasi awan - Tipe hujan di Indonesia - Analisis Curah Hujan Wilayah - Jaringan Pengamatan Hujan AWAN Pengertian : Awan
Lebih terperinciPembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI
Pembentukan Hujan 1 1. Pengukuran dan analisis data hujan 2. Sebaran curah hujan menurut ruang dan waktu 3. Distribusi curah hujan dan penyebaran awan 4. Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis) KLIMATOLOGI
Lebih terperinciCloud and Precipitation
Cloud and Precipitation KLASIFIKASI AWAN Awan diklasifikasikan menggunakan bahasa latin untuk mendeskripsikan tampilan awan di langit yang dilihat oleh pengamat. 4 komponen pokok dalam sistem klasifikasi(ahrens,1994)
Lebih terperinciRommy Andhika Laksono Agroklimatologi
Rommy Andhika Laksono Agroklimatologi PROSES PEMBENTUKAN AWAN Awan kondensasi uap air di atas permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada tekanan di
Lebih terperinciAWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh
BAB 5 AWAN DAN KELEMBABAN Siklus Air di Atmosfir Siklus hidrologi: uap air dari benda mati (evaporasi) dan benda hidup (transpirasi), berkondensasi menjadi awan, dan turun sebagai hujan (presipitasi).
Lebih terperinciUntuk mengkaji hubungan antara perbezaan bentuk dan jenis awan dengan cuaca
Tajuk : Amali 1 (Awan) Tujuan Amali : Untuk mengkaji hubungan antara perbezaan bentuk dan jenis awan dengan cuaca yang berlaku ketika pemerhatian dijalankan. Hipotesis : Bentuk dan jenis awan mempengaruhi
Lebih terperinciAtmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.
Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km
Lebih terperinciGambar 1. Teteasan air dan Kristal es di dalam awan menghamburkan spectrum cahaya tampak kesegala arah
1. Mengapa bintang berkelap-kelip? Penyebab utamanya adalah karena bumi memiliki atmosfer. Banyaknya lapisan udara dengan temperatur yang berbeda-beda di atmosfer menyebabkan lapisan-lapisan udara tersebut
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. α =...(1) dimana, α : albedo R s : Radiasi gelombang pendek yang dipantulkan R s : Radiasi gelombang pendek yang datang
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awan berpengaruh terhadap terhadap keseimbangan energi di atmosfer melalui proses penyerapan, pemantulan, dan pemancaran energi matahari. Awan memiliki ciri tertentu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan dari atmosfer yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hujan Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan dari atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke permukaan bumi) berwujud cairan. Hujan memerlukan keberadaan
Lebih terperinciLAPORAN KEJADIAN CUACA EKSTRIM DI WILAYAH DKI DAN TANGERANG TANGGAL 15 MARET 2009
LAPORAN KEJADIAN CUACA EKSTRIM DI WILAYAH DKI DAN TANGERANG TANGGAL 15 MARET 2009 1 PENDAHULUAN Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan Informasi Prakiraan Musim Kemarau Tahun
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Izin Instrumen Soal di SDN Ujung Ujung 01
LAMPIRAN 78 Lampiran 1 79 Surat Izin Instrumen Soal di SDN Ujung Ujung 01 Lampiran 2 Surat Izin Penelitian di SDN Semowo 01 80 Lampiran 3 Surat Izin Penelitian di SDN Semowo 02 81 Lampiran 4 Surat Keterangan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 : Prosedur Identifikasi Awan dengan Citra Satelit MTSAT
LAMPIRAN 1 : Prosedur Identifikasi Awan dengan Citra Satelit MTSAT 1. Pengertian dasar identifikasi jenis awan dengan satelit Berbeda dengan pengamatan dari permukaan bumi, dimana pengamatan awan menggunakan
Lebih terperinciGeografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara
KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi
Lebih terperinciLampiran : 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD. : SDN Ledok 02 Salatiga. Mata Pelajaran : IPA. Kelas/Semester : III/II
73 L A M P I R A N 74 Lampiran : 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Sekolah : SDN Ledok 02 Salatiga Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : III/II Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Lebih terperinciINFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA
2 Waktu Terjadinya Bencana Alam 2-6 Akses Informasi yang Dapat Diterima Mengenai Bencana Untuk mencegah keadaan mengenai bencana alam, yang pertama adalah mendapatkan info dari badan perkiraan cuaca tentang
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciBMKG STASIUN KLIMATOLOGI KLAS I - SAMPALI, MEDAN
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS I SAMPALI MEDAN Jl. Meteorologi Raya No.17 Sampali, Medan Telp : 061-6628002 Kode Pos 20371 Email : staklimspl@yahoo.co.id BMKG STASIUN
Lebih terperinciPEMBAGIAN JENIS UDARA
BAB VII JENIS UDARA Kalau suatu masa udara berdiam beberapa hari lamanya di atas suatu daerah tertentu. Maka akhirnya udara yang bersangkan akan memperoleh sifat-sifat yang khusus berlaku untuk daerah
Lebih terperinciBAB II TEMPERATUR UDARA
BAB II TEMPERATUR UDARA Temperatur udara menyatakan tingkat panas atau dinginnya udara; temperatur udara dinyatakan dengan satuan DERAJAT CELCIUS, Fahrenheit, reamur, ataukelvin. Persamaannya antara skala-skala
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN
LAMPIRAN 79 80 LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN Surat Ijin Observasi dan Penelitian Skripsi 81 Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas 82 Keterangan penelitian skripsi 83 Keterangan validitas instrumen 84
Lebih terperinciANALISA SEBARAN AWAN UNTUK MENENTUKAN PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN DATA PENGINDERAAN JARAK JAUH
ANALISA SEBARAN AWAN UNTUK MENENTUKAN PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN DATA PENGINDERAAN JARAK JAUH Mona Gustina Hakim, Riad Syech, Aristya Ardhitama Monahakim58@gmail.com Jurusan Fisika
Lebih terperinciSejarah Terbentuknya Bumi
Sejarah Terbentuknya Bumi Kelompok 7 Anggota : - Sejarah terbentuknya bumi Pengetahuan tentang bumi member simpulan bahwa di masa lampau bumi pernah mengalami fase cair pijar. Bagian terluar menglami pengkristalan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Buletin ini berisi data rekaman Lightning Detector, menggunakan sistem LD-250 dan software Lightning/2000 v untuk analisa.
KATA PENGANTAR Sebagai bentuk tanggung jawab instansi yang berwenang dalam memberikan pelayanan informasi petir kepada masyarakat, saat ini BMG telah memiliki suatu alat deteksi petir yang salah satunya
Lebih terperinciKISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer
153 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas : X Tahun Pembelajaran : 2014/2015 : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya
Lebih terperinciLAPORAN KEJADIAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 22 APRIL 2009
LAPORAN KEJADIAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 22 APRIL 2009 1 PENDAHULUAN Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan Informasi Prakiraan Musim Kemarau Tahun 2009,
Lebih terperinciSERBA SERBI PETIR. Batu Petir
SERBA SERBI PETIR Batu Petir Beberapa tahun ini kita dikejutkan oleh beberapa penemuan batu petir oleh masyarakat awam yang kemudian dikait-kaitkan dengan peristiwa gaib. Sampai pada penggunaan pengobatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sarana transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
Lebih terperinciII. PENGAMATAN 2.1. VISUAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 4122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 1295 Telepon: 22-7212834, 5228424, 21-5228371
Lebih terperinciANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017)
ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017) Adi Saputra 1, Fahrizal 2 Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten
Lebih terperinciGeografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia
KTSP & K-13 Kelas X Gegrafi ATMOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami suhu udara dan perbedaan suhu udara.. Memahami pengaruh
Lebih terperinciBAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI
BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan struktur bumi. Bila kita berada di suatu tempat yang terbuka, umumnya dataran sekeliling kita akan terlihat rata.
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN ANTARA KEADAAN AWAN DAN CUACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN ANTARA KEADAAN AWAN DAN CUACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS III SDN 3 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Sri Dahniar Mansur,
Lebih terperinciBAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air.
BAB I SIKLUS HIDROLOGI A. Pendahuluan Ceritakan proses terjadinya hujan! Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. Tujuan yang ingin dicapai
Lebih terperinciBAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER
www.bimbinganalumniui.com 1. Di atmosfer unsur gas permanen terbanyak adalah a. Oksigen (O 2 ) b. Nitrogen (N 2 ) c. Argon (Ar) d. Karbondioksida (Co 2 ) e. Ozon (o 3 ) 2. Lapisan atmosfer yang merupakan
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI AWAN
TUGAS MATA KULIAH METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI AWAN DI SUSUN OLEH: Achmad Mashfufi Adi Dwi Susant Agung Styawan Agus Angga K Barangga Sukma Bayu Taufik W.W Bhian Rangga Danang Sury Nugrh Dyah Retn W Istikmah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1
BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi
Lebih terperinciPengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya
Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Secara Umum, Pengertian Planet adalah benda langit yang mengorbit atau mengelilingi suatu bintang dengan lintasan dan kecepatan tertentu. Contohnya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH
IDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH Oleh: Abdi Jihad, S.Si dan Ismi Rohmatus Sania, AP Staf Operasional Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh PENDAHULUAN
Lebih terperinciLuas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan Hujan Tropis Hujan hujan tropis adalah daerah yang ditandai oleh tumbuh-tumbuhan subur dan rimbun serta curah hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Hutan hujan tropis
Lebih terperinciMAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN PUTING BELIUNG Dosen : Prof.Dr.Ir.Ariffin, MS
MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN PUTING BELIUNG Dosen : Prof.Dr.Ir.Ariffin, MS OLEH : 1. FAHMA SARIAHTA B. (125040201111125) 2. YANTI FITRIA N. (125040201111127) 3. ALIF EKA YUNIAN (125040201111129) 4. AMUL HEKSA
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 15. BUMI DAN ALAM SEMESTALatihan soal 15.2
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 15. BUMI DAN ALAM SEMESTALatihan soal 15.2 1. Peristiwa dimana panas matahari mengakibatkan air dipermukaan bumi menguap disebut peristiwa. Kondensasi Evaporasi Presipitasi
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1 1. Keberadaan air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya... tetap semakin berkurang semakin bertambah selalu berubah-ubah
Lebih terperinciPEMBELAJARAN IPTEK IPS SMP KELAS VII
PEMBELAJARAN IPTEK IPS SMP KELAS VII Tim Penyusun: Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si Dra. Hj. Ena Ruyati Yani Rachmayani, S.Pd. PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI (PUSLITJAKNOV)
Lebih terperinciATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h
A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon
Lebih terperinciPeter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits
Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan adalah jatuhnya hydrometeor yang berupa partikel-partikel air dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hujan 1. Pengertian Hujan Hujan adalah jatuhnya hydrometeor yang berupa partikel-partikel air dengan diameter 0,5 mm atau lebih. Jika jatuhnya air sampai ke tanah maka disebut hujan,
Lebih terperinciMETEOROLOGI-KLIMATOLOGI
METEOROLOGI-KLIMATOLOGI TEMPERATUR Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer.
Lebih terperinciANALISIS JADWAL TANAM TANAMAN SEMUSIM UNTUK MENDUKUNG KALENDER TANAM DAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN 2018
ANALISIS JADWAL TANAM TANAMAN SEMUSIM UNTUK MENDUKUNG KALENDER TANAM DAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN 2018 Bimbingan Teknis Identifikasi Sumberdaya Air dan Pengelolaan Pola Tanam Bogor, 20-22 Maret 2018
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun
Lebih terperinciPEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu
BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama
Lebih terperinciA. SIFAT-SIFAT CAHAYA
A. SIFAT-SIFAT CAHAYA Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata. Cahaya menurut sumber berasalnya ada 2 macam, yaitu: 1. cahaya
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)
Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat
Lebih terperinciHIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.
Lebih terperinciKarakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017
Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km
Lebih terperinciDaur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi
Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume
Lebih terperinciSTRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar
STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah sebuah proses pergerakan air dari bumi ke armosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara kontinyu (Triadmodjo, 2008). Selain
Lebih terperinciBUKU AJAR AGROKLIMATOLOGI. Disusun oleh: Ir. Teguh Supriyadi, MP Ir. Prasetyo Wibowo
BUKU AJAR AGROKLIMATOLOGI Disusun oleh: Ir. Teguh Supriyadi, MP Ir. Prasetyo Wibowo Program Studi Agribisnis Facultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta Buku Ajar Agroklimatologi FP-UTP
Lebih terperinciCara membuat Hujan Buatan
Cara membuat Hujan Buatan di 22:33 Diposkan oleh roby sagita Sejarah Hujan buatan di dunia dimulai pada tahun 1946 oleh penemunya Vincent Schaefer dan Irving Langmuir, dilanjutkan setahun kemudian 1947
Lebih terperinciFaktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis
IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan yang begitu pesat terkadang cenderung menimbulkan masalah baru di suatu wilayah bila dalam perencanaannya kurang/tidak memperhitungkan keadaan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB IV ATMOSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017
Lebih terperinciSIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN Gedangan 01
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN Gedangan 01 Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : III/II : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan) Hari/tanggal :
Lebih terperinciKeterkaitan Variasi Sinar Kosmik dengan Tutupan Awan Riza Adriat 1)
Keterkaitan Variasi Sinar Kosmik dengan Tutupan Awan Riza Adriat 1) 1)Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Email: rizaadriat@gmail.com Abstrak Sinar kosmik merupakan salah satu
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Aliran Sungai Daerah aliran sungai (DAS) adalah daerah yang dibatasi oleh punggungpunggung gunung atau pegunungan dimana air hujan yang jatuh di daerah tersebut akan
Lebih terperincibiasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias
7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?
Lebih terperinciCahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya
Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak
Lebih terperinciSMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3
SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3 1. Perhatikan peristiwa berikut! 1) Kapur barus pewangi pakaian didalam lemari makin lama makin kecil. 2) Timbulnya butir-butir air
Lebih terperinciPOLUSI UDARA DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG
POLUSI UDARA DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG Sumaryati Peneliti Bidang Komposisi Atmosfer, LAPAN e-mail: sumary.bdg@gmail.com,maryati@bdg.lapan.go.id RINGKASAN Pengelolaan polusi udara pada prinsipnya adalah
Lebih terperinciFENOMENA KUTUB. Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila
FENOMENA KUTUB Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila 2 0 1 3 THE ELECTROMAGNETIC SPECTRUM 1. Mengapa langit pada saat cerah berwarna biru
Lebih terperinciAIR MASSES AND FRONTS
AIR MASSES AND FRONTS Meteorologi laut M. Arif Zainul Fuad Department of Marine Science Brawijaya University AIR MASSES TOPIK FRONTS Massa Udara Bagian atmosfer yang tebalnya mencapai ribuan meter dari
Lebih terperinciAPLIKASI STRUKTUR MEMBRAN PADA BANGUNAN STADION TOKYO DOME DI JEPANG
APLIKASI STRUKTUR MEMBRAN PADA BANGUNAN STADION TOKYO DOME DI JEPANG Gambar 1. Tampak perspektif Tokyo Dome Tokyo Dome yang berada di Tokyo, Jepang merrupakan bangunan hasil desain dari Nikken Sekkei Ltd,
Lebih terperinciTujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi cahaya. 2. Memberikan pemahaman karakter cahaya. 3. Memberikan pemahaman arah cahaya. Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa mampu memahami
Lebih terperinciUnsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%
Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini
Lebih terperinciUntuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah
JAWABAN LATIHAN UAS 1. INTERFERENSI CELAH GANDA YOUNG Dua buah celah terpisah sejauh 0,08 mm. Sebuah berkas cahaya datang tegak lurus padanya dan membentuk pola gelap terang pada layar yang berjarak 120
Lebih terperinciAsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar
AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan pada kerak bumi
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jaringan Saraf Tiruan Jaringan saraf tiruan didefinisikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi yang mempunyai karakteristik menyerupai jaringan saraf manusia(hermawan,
Lebih terperinciRADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI... Kelas : III Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Semester : II (dua) Tema : Pekerjaan Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda,
Lebih terperincia b. 1.5 l c d. 1.75 l 2 l
160 1. Sebuah batu yang massanya sama digantung pada seutas tali yang berbeda panjangnya. Gambar manakah yang akan menghasilkan jumlah ayunan terbanyak untuk selang waktu tertentu. a b. l 1.5 l c d. 1.75
Lebih terperinciDINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI
DINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Vivit Novia Harirotul Abadiah 109821422734 Geografi B/2009 Universitas Negeri Malang Disusun sebagai: Tugas matakuliah Media Pembelajaran
Lebih terperinciCuaca di Sekeliling Kita
TAHAP 1 Cuaca di Sekeliling Kita Meneroka Orbit Buku Membongkar Sneak Peak! Menaakul Kandungan Kuasa matahari...6 Apakah cuaca?...8 Pusaran angin...10 Air dunia...12 Pergerakan ombak...14 Pengkelasan awan...16
Lebih terperinciGEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH B. PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 08 Sesi NGAN PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH Penginderaan jauh (inderaja) adalah cara memperoleh data atau informasi tentang objek atau
Lebih terperinciSeputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas
ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir
Lebih terperinciDAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak
DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang Abstrak Cuaca akhir-akhir ini sulit diprediksi dan tidak menentu, sering terjadi cuaca ekstrem
Lebih terperinciMataram Binangkit Jilid 1
Agus S. Soerono Mataram Binangkit Jilid 1 Penerbit CV Tistra Abadi MATARAM BINANGKIT Jilid 1 Oleh: Agus S. Soerono Copyright 2014 by Agus S. Soerono Penerbit CV Tistra Abadi Desain Sampul: Ko Awang 2011
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya air hujan adalah jalannya bentuk presipitasi berbentuk cairan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hujan 1. Pengertian Hujan Hujan adalah bentuk presipitasi yang berbentuk cairan yang turun sampai ke bumi. Presipitasi adalah proses pengembunan di atmosfer. Jadi, proses terjadinya
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta
Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi
Lebih terperinciI. PENGAMATAN UNSUR-UNSUR CUACA SECARA MANUAL
1 I. PENGAMATAN UNSUR-UNSUR CUACA SECARA MANUAL A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Klimatologi sering kali
Lebih terperinciROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi
ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya
Lebih terperinciANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017)
ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017) Adi Saputra Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten II
Lebih terperinciOleh: Yasser A. Amiruddin
LAKADAUNG Oleh: Yasser A. Amiruddin Dari balik kaca mobil yang melintas Ku melihat hamparan padi yang menguning Memandang kenangan lepas Mengingat kampung halaman yang lama ditinggal, Lakadaung Lakadaung
Lebih terperinciInformasi Kanal Sadewa 3.0. Didi Satiadi Bidang Pemodelan Atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
Informasi Kanal Sadewa 3.0 Didi Satiadi Bidang Pemodelan Atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Catatan Teknis No. SADEWA-TN-001 20 Januari 2014 Pendahuluan Satellite Disaster Early Warning System
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KELAYAKAN PANTAI ANYER BANTEN SEBAGAI TEMPAT RUKYAT AL-HILAL. A. Analisis Latar Belakang Penggunaan Pantai Anyer Banten Sebagai
BAB IV ANALISIS KELAYAKAN PANTAI ANYER BANTEN SEBAGAI TEMPAT RUKYAT AL-HILAL A. Analisis Latar Belakang Penggunaan Pantai Anyer Banten Sebagai Tempat Rukyat Al-Hilal Latar belakang digunakannya Pantai
Lebih terperinciGeografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin
KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap
Lebih terperinciATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Troposfer
ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya 1. Pengertian Atmosfer Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi. Kandungan/Unsur-unsur gas
Lebih terperinci