ANALISIS JADWAL TANAM TANAMAN SEMUSIM UNTUK MENDUKUNG KALENDER TANAM DAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS JADWAL TANAM TANAMAN SEMUSIM UNTUK MENDUKUNG KALENDER TANAM DAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN 2018"

Transkripsi

1 ANALISIS JADWAL TANAM TANAMAN SEMUSIM UNTUK MENDUKUNG KALENDER TANAM DAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN 2018 Bimbingan Teknis Identifikasi Sumberdaya Air dan Pengelolaan Pola Tanam Bogor, Maret 2018 Aris Pramudia BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018

2 CAKUPAN Pengantar Dari Informasi Prediksi Curah Hujan menjadi Informasi Prediksi Katam Mempelajari dan Memanfaatkan Kearifan Lokal untuk Menyusun Jadwal Tanam

3 I. PENGANTAR

4 PENENTUAN JADWAL TANAM DAN PEMILIHAN KOMODITAS Beberapa alternatif pendekatan: Tolok Ukur Berbasis Sumberdaya Berbasis Model Kearifan Lokal Sifat Analisis Stokastik Mempelajari Pola Kualitatif Kuantitatif Subyektif Deterministik Pemodelan Detil Sangat Detil/Rumit Kuantitatif Kualitatif Obyektif berdasarkan Data Mempelajari Pola Kualitatif Subyektif Data Input Data Iklim Data Statistik Pertanian Standing Crop Data Iklim Data Tanaman Data Tanah Kejadian alamiah (hewan, tumbuhan, lingkungan fisik) atau Pola Sosial Tertentu Perangkat Pendukung Kepakaran ttg Pola Tanam dan Jadwal Tanam Pemodelan Neraca Air Pemodelan Tanaman Perangkat Komputasi yg Memadai Kepakaran ttg Fenomena Alam dan Pola Sosial yang Diamati SI Katam Terpadu saat ini SI Katam Terpadu mendatang

5 SEBARAN INDEKS PERTANAMAN PADI *) Beberapa alternatif pendekatan:

6 II. DARI INFORMASI PREDIKSI CURAH HUJAN MENJADI INFORMASI PREDIKSI KATAM

7 Algoritma Penyusunan Informasi Katam Terpadu Database Kalender Tanam (Badan Litbang Pertanian) BIG, BPS, BMKG Peta-peta Info Administrasi Prediksi Iklim PEMANTAUAN KATAM: Standing Crop LAPAN Info Awal Musim. Curah Hujan. Sifat Hujan. Estimasi Waktu Tanam. Potensi Luas. dan Pola Tanam Observasi CCTV Ditjen TP, BB Padi, Balittanah, BB Mektan, Puslitbangnak Bencana Varietas Pupuk Alsintan Ternak SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU

8 DIAGRAM ALIR ANALISIS PREDIKSI KALENDER TANAM TERPADU MK 2018 Data Prediksi CH 2018 berbasis ZOM/Non-ZOM Mulai Data Historis Awal Tanam pada Tahun Eksisting, Basah, Normal, Kering Data Historis IP Padi MT-1, MT-2, MT-3 pada Tahun Eksisting, Basah, Normal, Kering 1.Analisis Awal MH 2.Analisis Rata2 CH 3.Analisis Sifat Hujan (Berbasis ZOM/Non-ZOM) 1.Informasi Awal MH 2.Informasi Rata2 CH 3.Informasi Sifat Hujan (Berbasis ZOM/Non-ZOM) Analisis Konversi Basis ZOM/Non- ZOM mjd Basis Kecamatan 1.Informasi Awal MH (Berbasis kecamatan) 2.Informasi Rata2 CH 3.Informasi Sifat Hujan (Berbasis kecamatan) Analisis Awal Tanam: 1.Padi Sawah 2.Palawija Informasi Awal Tanam: 1.Padi Sawah 2.Palawija Analisis Tanam Kedua: 1.Padi Sawah 2.Palawija Informasi Tanam Kedua: 1.Padi Sawah 2.Palawija Analisis LuasTanam: 1.Padi Sawah 2.Jagung 3.Kedelai pada MT-1 atau MT-2 Informasi Potensi Luas Tanam: 1.Padi Sawah 2.Jagung 3.Kedelai pada MT-1 atau MT-2 Lanjut Tahap Berikutnya

9 ANALISIS JADWAL TANAM, POLA TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI LAHAN SAWAH Pendekatan Waktu Tanam Mempertimbangkan Pola Curah Hujan (Monsunal, Ekuatorial, Lokal, Moderate) Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG Awal Musin Hujan = Awal Tanam Pertama Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak ada tanam jika pertanaman pada musim sebelumnya belum panen Pendekatan Pemilihan Komoditas Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan Prediksi CH: >100 mm/bulan padi Prediksi CH: mm/bulan, atau Prediksi CH: mm/bulan, jk IP Padi <100} jagung/kedelai Prediksi CH: mm/bulan kedelai Prediksi CH: <60 mm/bulan bera Pendekatan Potensi Luas Tanam Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal) Mempertimbangkan data historis Indeks Pertanaman Mempertimbangkan luas baku sawah

10 Database Katam ANALISIS POLA TANAM DI LAHAN SAWAH POLA-1 (Pidie, Bireueun, Aceh Utara Aceh) Normal Tahun Basah Tahun Kering Padi, 100% Padi, 97% Padi, 70% Padi, 98% Padi, 91% Padi, 71% Padi, 98% Padi, 93% Padi, 68% Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Alternatif Komoditas dan Pola Tanam Padi, 98% Padi, 91% Padi, 71% Padi, 70% Jagung/Kedelai, 30%

11 Database Katam ANALISIS POLA TANAM DI LAHAN SAWAH POLA-2 (Klaten, Sukoharjo, Wonogiri Jateng) Normal Tahun Basah Tahun Kering Padi, 88% Padi, 61% Padi, 23% Padi, 95% Padi, 61% Padi, 27% Padi, 95% Padi, 74% Padi, 27% Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Alternatif Komoditas dan Pola Tanam Padi, 88% Jagung/Kedelai, 18% Padi, 61% Jagung/Kedelai, 39% Bera

12 Database Katam ANALISIS POLA TANAM DI LAHAN SAWAH POLA-3 (Buol, Parigi Moutong, Poso Sulteng) Normal Tahun Basah Padi, 60% Bera Padi, 94% Padi, 58% Bera Padi, 94% Tahun Kering Padi, 91% Padi, 59% Bera Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Alternatif Komoditas dan Pola Tanam Padi, 91% Padi, 58% Jagung/Kedelai, 9% Jagung/Kedelai, 42% Jagung/Kedelai, 100%

13 Database Katam ANALISIS POLA TANAM DI LAHAN SAWAH POLA-4 (Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara Jateng) Normal Tahun Basah Tahun Kering Padi, 91% Padi, 66% Padi, 24% Padi, 98% Padi, 74% Padi, 26% Padi, 98% Padi, 74% Padi, 26% Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Alternatif Komoditas dan Pola Tanam Padi, 98% Padi, 91% Padi, 24% Jagung/Kedelai, 2% Jagung/Kedelai, 9% Jagung/Kedelai, 36% Kedelai, 40%

14 Database Katam ANALISIS POLA TANAM DI LAHAN SAWAH POLA-5 (Bulungan, Tana Tidung, Nunukan, Malinau Kaltara) Normal Padi, 30% Bera Padi, 91% Tahun Basah Padi, 91% Padi, 29% Bera Tahun Kering Padi, 91% Padi, 27% Bera Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Alternatif Komoditas dan Pola Tanam Padi, 91% Padi, 30% Padi, 29%

15 Database Katam ANALISIS POLA TANAM DI LAHAN SAWAH POLA-6 (Flores Timur, Lembata, Alor NTT) Normal Padi, 81% Padi, 16% Bera Tahun Basah Padi, 64% Padi, 24% Bera Tahun Kering Padi, 83% Bera Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Alternatif Komoditas dan Pola Tanam Padi, 64% Jagung/Kedelai, 36% Bera

16 ANALISIS JADWAL TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI RAWA PASANG SURUT Pendekatan Waktu Tanam Mempertimbangkan Pola Curah Hujan (Monsunal, Ekuatorial, Lokal, Moderate) Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG Awal Musin Hujan = Awal Tanam Pertama Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak ada tanam jika pertanaman pada musim sebelumnya belum panen Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan memanfaatkan periode basah (>100 mm/bulan), menghindari periode kering (<100 mm/bulan) Prediksi CH: >100 mm/bulan potensial utk tanam padi Prediksi CH: mm/bulan bera untuk padi, tapi mungkin potensial utk tanam palawija Prediksi CH: <75 mm/bulan bera Pendekatan Potensi Luas Tanam Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal) Mempertimbangkan luas sawah di lahan rawa

17 ANALISIS POLA TANAM DI RAWA PASANG SURUT POLA-7 (Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Lubuklinggau Sumsel) Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Sifat Hujan Bawah Normal Normal Atas Normal Alternatif Pola Tanam Padi Padi Padi

18 ANALISIS POLA TANAM DI RAWA PASANG SURUT POLA-8 (Banyuasin, Musi Banyuasin, OKI Sumsel) Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Sifat Hujan Normal Alternatif Pola Tanam Padi Padi Bera/Kering

19 ANALISIS POLA TANAM DI RAWA PASANG SURUT POLA-9 (Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut Kalsel) Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Sifat Hujan Normal Bawah Normal Normal Alternatif Pola Tanam Padi Padi Bera/Kering

20 ANALISIS JADWAL TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI RAWA LEBAK Pendekatan Waktu Tanam Mempertimbangkan Pola Curah Hujan (Monsunal, Ekuatorial, Lokal, Moderate) Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG Awal Tanam = Awal Musin Kemarau Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak ada tanam jika pertanaman pada musim sebelumnya belum panen Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan menghindari periode basah (>150 mm/bulan), memanfaatkan awal periode kering (<150 mm/bulan), menghindari akhir periode kering setelah satu musim tanam Prediksi CH: <150 mm/bulan selama 4-6 bulan potensial utk tanam padi Jika periode kering <=3 bulan tidak cukup untuk menanam padi, kecuali jika menggunakan padi dalam Jika periode kering >6 bulan terlalu kering untuk ditanami bera Pendekatan Potensi Luas Tanam Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal) Mempertimbangkan luas sawah di lahan rawa

21 ANALISIS POLA TANAM DI RAWA LEBAK POLA-10 (OKU Timur, OKI, Ogan Ilir Kalsel) Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Sifat Hujan Normal Alternatif Pola Tanam Bera/Tergenang Padi

22 ANALISIS POLA TANAM DI RAWA LEBAK POLA-11 (HS Selatan, HS Tengah, HS Utara Kalsel) Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Sifat Hujan Normal Alternatif Pola Tanam Bera/Tergenang Padi

23 ANALISIS POLA TANAM DI RAWA LEBAK POLA-12 (Tabalong Kalsel) Musim MK 2017 MH 2017/2018 MK 2018 MH 2018/2019 Sifat Hujan Normal Bawah Normal Normal Alternatif Pola Tanam Bera/Tergenang Bera/MT Tdk Cukup

24 III. MEMPELAJARI DAN MEANFAATKAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENYUSUN JADWAL TANAM

25 KEARIFAN LOKAL Pengertian Secara umum kearifan lokal (local wisdom) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh masyarakatnya. (A. Baedowi Calak Edu 4: Esai-esai Pendidikan Pustaka Alvabet. hlm. 61. Akses 20 Maret Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat (Wikipedia, Konsep kearifan lokal atau kearifan tradisional atau sistem pengetahuan lokal (indigenous knowledge system) adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal-balik antara masyarakat dengan lingkungannya (Marzali, dalam Mumfangati, dkk., 2004). 25

26 KEARIFAN LOKAL Implementasi kearifan lokal terhadap jadwal tanam pertanian Beberapa informasi yang bersifat kearifan lokal, tidak langsung menginformasikan tentang jadwal tanam. Lebih banyak menggambarkan hubungan antara fenomena perilaku tumbuhan natif, hewan liar atau fenomena alam lainnya dikaitkan dengan perkembangan kondisi iklim atau musim. Kearifan lokal merupakan hasil interaksi manusia dengan fenomena alam tersebut yang kemudian membudaya dan dimanfaatkan untuk perilaku pertanian yang diharapkan menjadi lebih baik. Beberapa hal yang bisa dianggap sebagai indigenous knowledge, misalnya: Pranatamangsa, warige, tudang sipulung Kearifan lokal di lahan lebak Pengamatan awan, bintang, fenomena cuaca lainya 26

27 PRANATAMANGSA Arti bahasa: ketentuan musim Semacam penanggalan yang dikaitkan dengan kegiatan usaha pertanian, khususnya untuk kepentingan bercocok tanam atau penangkapan ikan. Diperkenalkan pada masa Sunan Pakubuwana VII (raja Surakarta), mulai dipakai sejak 22 Juni 1856 Memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana. Musim dikaitkan dengan perilaku hewan, perkembangan tumbuhan, situasi alam sekitar, dan sangat berkaitan dengan kultur agraris. 27

28 PRANATAMANGSA Tanda AKHIR MUSIM KERING dan implementasinya Tanaman merambat menaiki lanjaran, Rebung bambu bermunculan, Mata air mulai terisi, Kapuk randu mulai berbuah, Burung-burung kecil mulai bersarang dan bertelur Palawija mulai dipanen Saat menggarap lahan untuk padi, terutama utk padi gogo Tanda AWAL MUSIM BASAH dan implementasinya Mulai ada hujan besar, Pohon asam jawa mulai menumbuhkan daun muda, Ulat mulai bermunculan, laron keluar dari liang, Lempuyang dan temu kunci mulai bertunas Selokan sawah diperbaiki, Membuat tempat mengalir air di pinggir sawah, Mulai sebar benih, terutama utk padi gogo 28

29 PRANATAMANGSA Tanda AWAL MUSIM TANAM di Musim Hujan dan implementasinya Buah-buahan mulai bermunculan, Belibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair Banyak hujan, Air sungai cukup hingga melimpah Menyebar benih padi sawah Pindah bibit padi ke sawah (pindah tanam) Tanda PERTENGAHAN MUSIM TANAM di Musim Hujan dan implementasinya Musim kucing kawin, Uret mulai bermunculan di permukaan jangkrik mulai muncul, Tonggeret dan gangsir mulai bersuara, Bunga glagah berguguran Padi menghijau hingga berbunga; 29

30 PRANATAMANGSA Tanda AKHIR MUSIM TANAM di Musim Hujan dan implementasinya Banyak hewan bunting, Burung-burung kecil mulai menetas telurnya Burung-burung memberi makan anaknya, Buah kapuk randu merekah Padi mulai menguning Saat panen génjah (tanaman berumur pendek) Tanda AWAL MUSIM KERING dan implementasinya Suhu menurun dan terasa dingin (bediding) Saatnya menanam palawija (kedelai), nila, kapas, Saatnya menggarap tegalan untuk menanam jagung 30

31 PRANATAMANGSA Tanda MUSIM KERING dan implementasinya Daun-daun berguguran, kayu mengering, Belalang masuk ke dalam tanah Tanah mengering dan retak-retak, Pohon randu dan mangga mulai berbunga Saatnya membakar jerami, Mulai menanam palawija 31

32 KEARIFAN LOKAL RAWA LEBAK Pertanda akan datangnya musim kering Ikan-ikan mulai meninggalkan kawasan lahan rawa lebak (turun) menuju sungai Biasanya terjadi pada bulan April atau Mei. Apabila ketinggian air semakin menyusut tetapi masih ada ikan saluang yang bertahan lahan rawa lebak masih tidak akan kekeringan. Biasanya masih akan ada air, baik sebagai akibat turunnya hujan di lahan rawa lebak atau kiriman air di dataran tinggi. Burung putih (kuntul = sejenis bangau) mulai meletakkan telurnya di semak padang parupuk merupakan tanda air akan menyurut (rintak). Persiapan semaian. Pertanda lainnya yang digunakan Bintang karantika (gugusan bintang membentuk segi enam) muncul di ufuk barat pada senja hari hingga sesudah maghrib menandakan air di lahan rawa lebak akan mulai kering. 20 hari setelah kemunculan bintang karantina dianggap waktu yang ideal untuk melakukan penyemaian benih padi. Apabila terlewat, petani akan terlambat memulai usahatani padi dan diperkirakan tidak akan mendapatkan waktu yang cukup untuk memperoleh air. 32

33 KEARIFAN LOKAL RAWA LEBAK Pertanda lainnya yang digunakan Bintang baur bilah (berderet tiga membentuk garis lurus, di ufuk barat) yang muncul 20 hari kemudian dijadikan pertanda bagi datangnya musim kering serta memperkirakan lama tidaknya musim kering. Apabila bintang paling atas terlihat terang, terjadi musim kemarau panjang. Sebaliknya, apabila bintang paling bawah terlihat terang, kemarau hanya sebentar. Apabila bintang paling kiri paling terang, terjadi panas terik pada awal musim, Sebaliknya, apabila paling kanan terang, maka terik di akhir musim. Tingginya air pasang yang datang secara bertahap juga menjadi ciri yang menentukan lamanya musim kering. Apabila dalam tiga kali kedatangan air pasang (pasang-surut, pasang-surut, dan pasang kembali), ketinggian air pasang pada tahapan pasang surut yang ketiga lebih tinggi dari dua pasang sebelumnya akan terjadi musim kering yang panjang. 33

34 KEARIFAN LOKAL RAWA LEBAK Pertanda lainnya yang digunakan Ada pula petani yang meramalkan kemarau dengan melihat gerakan asap (mamanduk). Apabila asap terlihat agak tegak (cagat) agak lama berarti kemarau panjang dan sebaliknya. Apabila kumpai payung (papayungan) yang tumbuh di tanah yang agak tinggi mulai menguning dan rebah. pertanda air akan dalam (basurung). Tumbuhan pacar halang yang berbuah kecil seperti butir jagung. Apabila buahnya memerah (masak) dan mulai berjatuhan maka air sudah mulai menggenangi lahan rawa lebak. Keladi lumbu (gatal) digunakan sebagai indikator utk menentukan lama tidaknya musim basah. Bila tanaman ini mulai berbunga berarti itulah saat pertengahan musim air dalam. Apabila rumput pipisangan daunnya bercahaya agak kuning pertanda air akan lambat turun (batarik). 5.Apabila ikan-ikan yang masih bisa ditemukan di lahan lebak mulai bertelur pertanda air akan datang (layap). 34

35 MENDUGA MUSIM MELALUI PENGAMATAN AWAN Cermin dari kondisi cuaca sebelum, saat, dan sesudah awan terbentuk Bentuk, warna dan susunan awan relatif konsisten pada musim tertentu. Bentuk, warna dan susunan awan dapat dijadikan acuan utk menduga kondisi cuaca beberapa saat ke depan dapat memberikan gambaran kondisi umum pada musim tertentu BALITKLIMAT BOGOR

36 MENDUGA MUSIM MELALUI PENGAMATAN AWAN Klasifikasi Awan Menurut Ketinggian: Menurut Bentuk: Berasosiasi dgn hujan Awan Rendah Strato~ (<2000 m) Awan Menengah Alto~ ( m) Awan Tinggi Cirro~ (>6000 m) Bergulung-gulung Cumulo~ (heap) ~cumulus Berlapis-lapis ~stratus (layer) Seperti serabut ~cirrus (curl) Mendatangkan hujan Nimbo~ ~nimbus

37 MENDUGA MUSIM MELALUI PENGAMATAN AWAN Awan-awan hujan antara lain Nimbostratus Gerimis sampai hujan lebat Kejadian hujan cukup lama Bisa terjadi pagi, siang, sore maupun malam. Mendung berkepanjangan Cumulonimbus Hujan lebat disertai kilat dan petir Kejadian hujan singkat, bisa juga lama Terjadi siang atau sore hari. Setelah hujan langit cerah, tersisa awan cirrus atau cirrostratus BALITKLIMAT BOGOR

38 MENDUGA MUSIM MELALUI PENGAMATAN AWAN Awan-awan di Musim Kering antara lain Altocumulus Butiran air Tipis, menyebar Tidak menurunkan hujan Lenticularis Butiran air Memanjang Tidak menurunkan hujan Akibat angin kencang pada suatu hamparan Cumulus fair weather Butiran air Menyebar, tidak tumbuh menjadi awan tinggi Tidak menurunkan hujan Di atas dataran rendah atau lautan BALITKLIMAT BOGOR

39 MENDUGA MUSIM MELALUI PENGAMATAN AWAN Awan-awan di Musim Kering antara lain Cirrocumulus dan Altocumulus Kristal es menyebar Tidak menurunkan hujan Cirrostratus Kristal es Menyebar Tidak menurunkan hujan Cirrus Kristal es Tipis, menyebar Tidak menurunkan hujan BALITKLIMAT BOGOR

40 MENDUGA MUSIM MELALUI PENGAMATAN AWAN Awan-awan unik di Musim Kering antara lain Kabut Stratus Uap air terkondensasi, berat Suhu udara dingin Tidak hujan Melayang di dekat permukaan Umumnya terjadi sore hari. Kabut radiasi Stratus Udara menguap karena radiasi matahari pagi, terjebak karena kondisi udara stabil. Melayang di dekat permukaan di lembah atau hamparan luas Hilang menjelang siang Halo Cirrostratus Butiran air dan kristal es membiaskan cahaya matahari atau bulan Ada hujan tapi tidak sampai ke permukaan tanah (vigra) BALITKLIMAT BOGOR

41 RANGKUMAN 1. Masih terdapat lahan sawah memiliki IP <100 atau antara Potensial menjadi lokasi kajian peningkatan IP. 2. SI Katam Terpadu MK 2018, menggunakan pendekatan berbasis sumberdaya, memanfaatkan evaluasi curah hujan 2017 dan prediksi curah hujan 2018 dari BMKG, database waktu tanam dan IP, menghasilkan informasi waktu tanam dan potensi luas tanam padi, jagung, kedelai di lahan sawah. 3. SI Katam juga menghasilkan informasi waktu tanam dan potensi luas tanam padi di lahan rawa pasang surut dan lahan rawa lebak. Analisis mempertimbangkan pola dan intensitas curah hujan. 4. Beberapa informasi yang bersifat kearifan lokal, tidak langsung menginformasikan tentang jadwal tanam. Melainkan lebih menggambarkan hubungan antara fenomena perilaku tumbuhan natif, hewan liar atau fenomena alam lainnya dikaitkan dengan perkembangan kondisi iklim atau musim. Beberapa contoh indigenous knowledge atau kearifan lokal, misalnya pranatamangsa, warige, tudang sipulung, kearifan lokal di lahan lebak, serta menduga datangnya musim melalui pengamatan awan, bintang, fenomena cuaca lainya.

42

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Press Release PREDIKSI DAMPAK DINAMIKA IKLIM DAN EL-NINO 2014-2015 TERHADAP PRODUKSI PANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN I. Prediksi Iklim hingga Akhir 2014/Awal 2015 1. Prediksi berbagai

Lebih terperinci

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013 Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013 (1) Berdasarkan prakiraan BMKG dan beberapa lembaga penelitian lain mengindikasikan

Lebih terperinci

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI Pembentukan Hujan 1 1. Pengukuran dan analisis data hujan 2. Sebaran curah hujan menurut ruang dan waktu 3. Distribusi curah hujan dan penyebaran awan 4. Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis) KLIMATOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di Indonesia salah satu tanaman pangan yang penting untuk dikonsumsi masyarakat selain padi dan jagung

Lebih terperinci

BAB IV AWAN. Strato Cumulus (low) Stratus IV. Golongan awan yang membubung keatas. Jenis awan yang membubung keatas

BAB IV AWAN. Strato Cumulus (low) Stratus IV. Golongan awan yang membubung keatas. Jenis awan yang membubung keatas BAB IV AWAN Awan terbagi dalam 4 (empat) golongan dan tiap golongan dibagi dalam beberapa jenis ialah sebagai berikut: I. Golongan awan tinggi terdapat pada Ketinggian 6.000 meter ke atas jenis awan tinggi

Lebih terperinci

5/27/2013 AWAN. Pengertian :

5/27/2013 AWAN. Pengertian : VII. Awan dan Hujan - Pengertian/definisi - Proses pembentukan awan dan hujan - Klasifikasi awan - Tipe hujan di Indonesia - Analisis Curah Hujan Wilayah - Jaringan Pengamatan Hujan AWAN Pengertian : Awan

Lebih terperinci

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN Rommy Andhika Laksono Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamis dan sulit dikendalikan. iklim dan cuaca sangat sulit dimodifikasi atau dikendalikan

Lebih terperinci

Bab 5 Pengembangan Aspek Prediksi Iklim pada Atlas Kalender Tanam

Bab 5 Pengembangan Aspek Prediksi Iklim pada Atlas Kalender Tanam Bab 5 Pengembangan Aspek Prediksi Iklim pada Atlas Kalender Tanam Dasar Pertimbangan Informasi iklim memegang peranan yang sangat penting dalam menyusun informasi kalender tanam. Informasi yang dapat dibangkitkan

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU SEGERA SETELAH PANEN PADA SAWAH DI KOLISIA DAN NANGARASONG KABUPATEN SIKKA NTT

PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU SEGERA SETELAH PANEN PADA SAWAH DI KOLISIA DAN NANGARASONG KABUPATEN SIKKA NTT PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU SEGERA SETELAH PANEN PADA SAWAH DI KOLISIA DAN NANGARASONG KABUPATEN SIKKA NTT I.Gunarto, B. de Rosari dan Tony Basuki BPTP NTT ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di hamparan

Lebih terperinci

Press Release. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tentang. Prediksi Iklim, Kalender Tanam Terpadu dan Monitoring Standing Crop MK 2015

Press Release. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tentang. Prediksi Iklim, Kalender Tanam Terpadu dan Monitoring Standing Crop MK 2015 Press Release Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tentang Prediksi Iklim, Kalender Tanam Terpadu dan Monitoring Standing Crop MK 2015 Bandung, 14 April 2015 (1) Prediksi iklim global yang

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU KERJASAMA KEMENTAN DENGAN BMKG KALENDER TANAM TERPADU Pedoman atau

Lebih terperinci

STUDI ETNOGRAFI VISUAL KEARIFAN LOKAL PRANATA MANGSA SEBAGAI PERANGKAT REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN MODEL PRANATA MANGSA TERBAHARUKAN

STUDI ETNOGRAFI VISUAL KEARIFAN LOKAL PRANATA MANGSA SEBAGAI PERANGKAT REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN MODEL PRANATA MANGSA TERBAHARUKAN STUDI ETNOGRAFI VISUAL KEARIFAN LOKAL PRANATA MANGSA SEBAGAI PERANGKAT REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN MODEL PRANATA MANGSA TERBAHARUKAN Ramos Somya 1), Teguh Indra Bayu 2) 1 Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh BAB 5 AWAN DAN KELEMBABAN Siklus Air di Atmosfir Siklus hidrologi: uap air dari benda mati (evaporasi) dan benda hidup (transpirasi), berkondensasi menjadi awan, dan turun sebagai hujan (presipitasi).

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v vi viii xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan

Lebih terperinci

Rommy Andhika Laksono Agroklimatologi

Rommy Andhika Laksono Agroklimatologi Rommy Andhika Laksono Agroklimatologi PROSES PEMBENTUKAN AWAN Awan kondensasi uap air di atas permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada tekanan di

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK AgroinovasI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK Lahan rawa lebak merupakan salahsatu sumberdaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan di Provinsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk dalam keluarga Leguminoceae dan genus Arachis. Batangnya berbentuk

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Ekonomi Pertanian di Indonesia Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia terutama terhadap pertumbuhan nasional dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan. Sebagai negara

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH A.Pembentukan Tanah Pada mulanya, permukaan bumi tidaklah berupa tanah seperti sekarang ini. Permukaan bumi di awal terbentuknya hanyalah berupa batuan-batuan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : PERHITUNGAN KEBUTUHAN TANAMAN

BAHAN AJAR : PERHITUNGAN KEBUTUHAN TANAMAN BAHAN AJAR : PERHITUNGAN KEBUTUHAN TANAMAN Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti diklat ini peseta diharapkan mampu Menjelaskan tentang kebutuhan air tanaman A. Deskripsi Singkat Kebutuhan air tanaman

Lebih terperinci

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2017 Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email:

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

1

1 0 1 2 3 4 5 6 7 AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : PADI SAWAH REKAPITULASI KALENDER TANAM PROVINSI : DKI JAKARTA (31) No Kabupaten Indek Adm Luas Baku Sawah (ha) Potensi Tanam MT I/ MH MT II/ MK I

Lebih terperinci

Gambar 3 Sebaran curah hujan rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat.

Gambar 3 Sebaran curah hujan rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat. 11 yang akan datang, yang cenderung mengalami perubahan dilakukan dengan memanfaatkan keluaran model iklim. Hasil antara kondisi iklim saat ini dan yang akan datang dilakukan analisis dan kemudian dilakukan

Lebih terperinci

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB VI. PERSIAPAN LAHAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga

Lebih terperinci

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang saat ini telah menjadi penyebab berubahnya pola konsumsi penduduk, dari konsumsi pangan penghasil energi ke produk penghasil

Lebih terperinci

SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung

SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II 2013 TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung LATAR BELAKANG Keniscayaan perubahan dan dinamika iklim global serta lokal. Pilihan pola tanam bersifat spesifik lokasi dan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN Nomor : 26 /1801.019/011/C/JUKLAK/2013 1. JUDUL RODHP : Kalender Tanam Terpadu

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest. SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 7. Gejala Alam Biotik Dan AbiotikLATIHAN SOAL BAB 7 1. Melakukan percobaan dalam metode ilmiah disebut dengan Eksperimen Observasi Hipotesis Prediksi Kunci Jawaban : B Pembahasan

Lebih terperinci

Pemetaan Spasial Varietas Jagung Berdasarkan Musim Tanam di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan

Pemetaan Spasial Varietas Jagung Berdasarkan Musim Tanam di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Pemetaan Spasial Varietas Jagung Berdasarkan Musim Tanam di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Muhammad Aqil Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi 274 Maros, Sulawesi Selatan Abstrak Keberhasilan

Lebih terperinci

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan peranan sumberdaya dalam pertanian dan permasalahannya

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan peranan sumberdaya dalam pertanian dan permasalahannya Peranan sumberdaya dalam Pertanian Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan peranan sumberdaya dalam pertanian dan permasalahannya Sumberdaya Pertanian : Sumberdaya Alam Modal Sumberdaya Manusia Manajemen

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

Dicetak : 19-Sep-2013

Dicetak : 19-Sep-2013 0 Dicetak : 19-Sep-2013 1 Dicetak : 19-Sep-2013 2 Dicetak : 19-Sep-2013 3 Dicetak : 19-Sep-2013 4 Dicetak: 19-Sep-2013 5 Dicetak: 19-Sep-2013 6 Dicetak : 19-Sep-2013 7 PROVINSI : DKI JAKARTA (31) KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang amat subur sehingga sebagian besar penduduknya bergerak dalam sektor agraris. Indonesia memiliki iklim tropis basah, dimana iklim

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru, Darmaga Bogor pada bulan Januari 2009 hingga Mei 2009. Curah hujan rata-rata dari bulan Januari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Instrumen Soal di SDN Ujung Ujung 01

Lampiran 1. Surat Izin Instrumen Soal di SDN Ujung Ujung 01 LAMPIRAN 78 Lampiran 1 79 Surat Izin Instrumen Soal di SDN Ujung Ujung 01 Lampiran 2 Surat Izin Penelitian di SDN Semowo 01 80 Lampiran 3 Surat Izin Penelitian di SDN Semowo 02 81 Lampiran 4 Surat Keterangan

Lebih terperinci

Dihasilkan : 23-Feb-2013

Dihasilkan : 23-Feb-2013 0 Dihasilkan : 23-Feb-2013 1 Dihasilkan : 23-Feb-2013 2 Dihasilkan : 23-Feb-2013 3 Dihasilkan : 23-Feb-2013 4 Dihasilkan : 23-Feb-2013 5 Dihasilkan : 23-Feb-2013 6 PROVINSI : DKI JAKARTA (31) KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH LAPORAN AKHIR KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH Oleh : Bambang Irawan Herman Supriadi Bambang Winarso Iwan Setiajie Anugrah Ahmad Makky Ar-Rozi Nono Sutrisno PUSAT SOSIAL

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II LATIHAN 1 Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Gerak adalah.. 2. Apel yang telah masak dari pohon dapat mengalami gerak. 3. Lapangan

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gambaran Umum Lahan Kering Tantangan penyediaan pangan semakin hari semakin berat. Degradasi lahan dan lingkungan, baik oleh gangguan manusia maupun

Lebih terperinci

Jl. Kebun Karet, Loktabat Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jl. Tentara Pelajar, Bogor, Jawa Barat

Jl. Kebun Karet, Loktabat Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jl. Tentara Pelajar, Bogor, Jawa Barat Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 19 No. 1 Agustus 2013:32-39 PETA KALENDER TANAM PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KALIMANTAN SELATAN DI TENGAH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL (Crop Calender Map of Paddy in South Kalimantan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV Kendala utama penelitian walet rumahan yaitu: (1) rumah walet memiliki intensitas cahaya rendah, (2) pemilik tidak memberi ijin penelitian menggunakan metode pengamatan

Lebih terperinci

Ekologi Padang Alang-alang

Ekologi Padang Alang-alang Ekologi Padang Alang-alang Bab 2 Ekologi Padang Alang-alang Alang-alang adalah jenis rumput tahunan yang menyukai cahaya matahari, dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang (rhizome)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat yang masih memiliki nilai-nilai dan kultur tradisional. Sejak jaman dahulu, mereka tidak hanya

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang sangat strategis terutama dalam penyediaan pangan, penyediaan bahan baku industri, peningkatan ekspor dan devisa negara,

Lebih terperinci

Gambar 1. Peta Prakiraan Cuaca Hujan Mei 2018 (Sumber : Stasiun Klimatologi Karangploso Malang)

Gambar 1. Peta Prakiraan Cuaca Hujan Mei 2018 (Sumber : Stasiun Klimatologi Karangploso Malang) PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2018 Pada bulan Mei 2018, sebagian wilayah di Jawa Timur mulai memasuki masa peralihan dari musim penghujan menuju kemusim kemarau. Namun sebagian kecil wilayah Jawa Timur

Lebih terperinci

20% dari basket IHK, sementara untuk bahan pangan (raw food) total sekitar 23% dari basket IHK.

20% dari basket IHK, sementara untuk bahan pangan (raw food) total sekitar 23% dari basket IHK. Working Paper 1 1 Jan-08 Mar-08 May-08 Jul-08 Sep-08 Nov-08 Jan-09 Mar-09 May-09 Jul-09 Sep-09 Nov-09 Jan-10 Mar-10 May-10 Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 Nov-11 Jan-12 Mar-12 May-12

Lebih terperinci

Dihasilkan : 23-Feb-2013

Dihasilkan : 23-Feb-2013 0 Dihasilkan : 23-Feb-2013 1 Dihasilkan : 23-Feb-2013 2 Dihasilkan : 23-Feb-2013 3 Dihasilkan : 23-Feb-2013 4 Dihasilkan : 23-Feb-2013 5 Dihasilkan : 23-Feb-2013 6 PROVINSI : DKI JAKART (31) KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti: PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

KALENDER TANAM TERPADU MUSIM TANAM : MT III 2014 KECAMATAN : LONG HUBUNG KAB/KOTA : MAHAKAM HULU, PROVINSI : KALIMANTAN TIMUR

KALENDER TANAM TERPADU MUSIM TANAM : MT III 2014 KECAMATAN : LONG HUBUNG KAB/KOTA : MAHAKAM HULU, PROVINSI : KALIMANTAN TIMUR KECAMATAN : LONG HUBUNG KOMODITAS : PADI SAWAH DAN PALAWIJA Luas Baku Sawah (ha) Prediksi Sifat Hujan Prakiraan Luas dan Awal Musim Tanam I INFORMASI UTAMA : 32 : NORMAL : *) *) Musim Tanam II Musim Tanam

Lebih terperinci

Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si

Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si PERMASALAHAN AIR TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR Dalam pengelolaan tata air makro pada lahan rawa lebak menggunakan SISTEM POLDER. Pada sistem polder diperlukan bangunan air,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB IV ANALISA STUDI KASUS BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis 33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA JAW A TENGAH 1996-2011 ISSN : 0854-6932 No. Publikasi : 33531.1204 Katalog BPS : 5203007.33 Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : 245 halaman Naskah : Bidang Statistik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting karena pertanian berhubungan langsung dengan ketersediaan pangan. Pangan yang dikonsumsi oleh individu terdapat komponen-komponen

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

Komponen rantai makanan menurut nicia/jabatan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan

Komponen rantai makanan menurut nicia/jabatan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan Rantai Makanan Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari suatu mahluk hidup ke mahluk hidup lain dalam proses makan dan dimakan dengan satu arah. Tiap tingkatan dari rantai makanan disebut

Lebih terperinci

Dihasilkan : 23-Feb

Dihasilkan : 23-Feb 0 Dihasilkan : 23-Feb-2013 1 Dihasilkan : 23-Feb-2013 2 Dihasilkan : 23-Feb-2013 3 Dihasilkan : 23-Feb-2013 4 Dihasilkan : 23-Feb-2013 5 Dihasilkan : 23-Feb-2013 6 PROVINSI : DKI JAKARTA (31) KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

BEBERAPA PRINSIP DASAR DALAM PEMILIHAN SISTEM PENGAIRAN

BEBERAPA PRINSIP DASAR DALAM PEMILIHAN SISTEM PENGAIRAN BEBERAPA PRINSIP DASAR DALAM PEMILIHAN SISTEM PENGAIRAN Penerapan sistem pengairan sangat tergantung pada perencanaan rancangan jaringan pengairan yang dibuat. Hambatan/kendala dlm perancangan Keadaan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107 02-107 40 BT dan 5 56-6 34 LS, termasuk daerah yang relatif rendah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LAHAN BASAH DI INDONESIA YANG BERKELANJUTAN

PENGELOLAAN LAHAN BASAH DI INDONESIA YANG BERKELANJUTAN 1 PENGELOLAAN LAHAN BASAH DI INDONESIA YANG BERKELANJUTAN Syekhfani Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2 Pertanian Berkelanjutan Definisi: The ability to keep in existence; maintain or prolong; to

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman IV. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan HPT Jenis, produksi dan mutu hasil suatu tumbuhan yang dapat hidup di suatu daerah dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu: Iklim Tanah Spesies Pengelolaan

Lebih terperinci

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng) BAB II DISKRIPSI DAERAH 2.1 Letak Geografi Kabupaten Klaten termasuk daerah di Propinsi Jawa Tengah dan merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI KABUPATEN SRAGEN 0 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI KABUPATEN SRAGEN Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Gelar Sarjana

Lebih terperinci