ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Troposfer

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Troposfer"

Transkripsi

1 ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya 1. Pengertian Atmosfer Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi. Kandungan/Unsur-unsur gas pada Atmosfer meliputi : a. gas Nitrogen 78 % b. oksigen 21 % c. karbondioksida 0,03 % d. argon 0,9 % e. metana, kalium dan lain-lain 0,07 % Ilmu yang mempelajari atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut meteorologi. Hal yang dipelajari dalam meteorologi antara lain : awan, angin, guntur, gejala cahaya, endapan air di udara. Bagian-bagian meteorologi sebagai berikut : 1) Atmosfer bagian bawah diselidiki dengan alat-alat sinopsis secara langsung misalnya termometer, barometer, barograf dan lain-lain. 2) Atmosfer bagian atas diselidiki dengan alat-alat : a) Balon yang dilengkapi dengan meteorograf (alat pencatat temperatur, tekanan, dan basah udara ) b) Balon yang dilengkapi dengan radio sonde yang dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai temperatur, tekanan dan lengas udara ke permukaan bumi. 3) Bagian atmosfer yang tidak dapat dicapai dengan balon diselidiki dengan satelit. Manfaat penyelidikan atmosfer antara lain : 1) untuk mengadakan ramalan cuaca, ini penting bagi penerbangan, pertanian, pelayaran dan peternakan 2) untuk menyelidiki kemungkinan-kemungkinan mengadakan hujan buatan 3) untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan bagaimana caranya memperbaiki hubungan melalui udara 4) untuk mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara bagian atas. Tempat untuk menyelidiki atmosfer disebut stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi. 2. Lapisan Atmosfer Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut : 1) Troposfer 0 12 km a) Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini - 1 -

2 terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar dan lain-lain. b) Troposfer itu terdiri atas : (1) Lapisan Planetair : 0 1 km (2) Lapisan Konveksi : 1 8 km (3) Lapisan Tropopause : 8 12 km c) Temperatur troposfer relatif tidak konstan, semakin tinggi suhu semakin rendah. d) Ketinggian troposfer dikutub sekitar 8 km suhu 46 0 C, didaerah sedang sekitar 11 km suhu 54 0 C, dan di daerah equator ketebalan sekitar 16 km suhu 80 0 C. e) Tropopause adalah lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer. Temperaturnya relatif konstan. f) Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti pada lapisan tropopause. 2) Stratosfer : km a) Stratosfer terdiri atas tiga lapisan : (1) Lapisan Isoterm : km (2) Lapisan panas : km (3) Lapisan campuran : km b) Pada stratosfer juga tempat terbentuknya O 3 lapisan Ozon pada ketinggian 35 km. Pada stratosfer perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan temperatur c) Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari pancaran sinar ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi. d) Stratopause merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer e) Pada ketinggian 50 km suhu 5 0 C disebut daerah stratopause 3) Mesosfer a) Terletak diantara lapisan stratopause dan mesopause. Mesopause merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dengan termosfer. b) Memiliki temperatur C sampai 70 0 C. c) Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor 4) Ionosfer (Termosfer) a) Didalam lapisan ini molekul dan atom-atom uadara sebagian atau seluruhnya mengalami ionisasi. b) Ionosfer ini juga terdiri atas tiga lapisan yaitu sebagai berikut : (1) Lapisan E atau Kennellly Heaviside : km (2) Lapisan F atau lapisan Appleton : km. Didalam kedua lapisan itu gelombang radio mengalami pemantulan, yaitu gelombang panjang dan pendek. (3) Lapisan Atom : km. c) Suhu pada ionosfer dapat mencapai tinggi sekali sekitar C 5) Eksosfer (Dissipasifer) : km a) Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luar atmosfer bumi. b) Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil c) Karena renggangnya, benturan antara bagian-bagian udara jarang terjadi d) Pada lapisan eksosfer, meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi. e) Diluar lapisan eksosfer mulai terdapat angkasa luar

3 B. Dinamika Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat dan pada waktu yang singkat atau tertentu, sehingga cuaca selalu berubah-ubah dan daerahnya juga tidak begitu luas. Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama, lama terjadinya perubahan iklim biasanya sekitar 30 tahunan. Perbedaan pokok antara cuaca dari iklim adalah terletak pada daerah dan waktu Unsur-unsur cuaca yang pokok meliputi suhu, tekanan udara, kelembaban udara a. Suhu Udara Bumi mendapatkan panas terutama diperoleh dari penyinaran matahari dengan jalan pemanasan udara. Penyinaran tersebut sebagian dipantulkan dan dibiaskan, sebagian lagi diteruskan oleh molekul-molekul udara langsung kearah bumi. Pemanasan permukaan bumi tersebut banyak sedikitnya sinar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut : 1) Sudut Datang Matahari Makin tegak matahari berarti makin kecil sudut datang sinarnya maka makin banyak panas yang diterima oleh permukaan bumi. 2) Lama Penyinaran Matahari Makin lama siang hari, penyinaran akan lebih banyak. Didaerah tropika lama siang rata-rata 12 jam. 3) Keadaan Awan Makin banyak awan maka makin sedikit sinar yang sampai ke permukaan bumi. 4) Keadaan Permukaan Bumi (Daratan atau Air) Daratan lebih cepat menjadi panas daripada air tetapi juga lebih cepat mengeluarkan panas. Karena itu pada siang hari udara di daratan lebih panas daripada udara di atas laut. Sinar yang sampai di bumi 43 % diserap dan diubah menjadi panas. Suhu tertinggi pada jam satu atau dua siang dan terendah pada jam empat atau lima pagi. 5) Keadaan topografi Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi, makin kecil temperaturnya. 6) Keadaan Tanah Tanah putih memantulkan panas, tanah hitam menyerap panas. Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan panas metahari. Sifat diaterman terdapat pada udara murni. Setelah panas matahari sampai ke permukaan bumi, panas ini digunakan bumi untuk memanasi udara di sekitarnya. Udara dapat menjadi panas karena proses : Konveksi, pemanasan secara vertikal Adveksi, penyebaran panas secara horisontal Turbulensi, penyebaran panas secara berputar-putar. Konduksi, pemanasan secara kontak/bersinggungan. Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer, keadaan suhu sepanjang hari juga dapat diamati dengan termograf dan kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram. b. Tekanan Udara Udara mempunyai massa/berat.besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat - 3 -

4 pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian pesawat terbang. Tekanan udara pada suatau tempat berubah sepanjang hari. Hal ini tergambar pada barogarf. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara tinggi terjadi pada jam 10 pagi dan jam 10 malam serta tekanan rendah pada jam 4 pagi dan jam 4 sore. c. Kelembaban Udara Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Macam-macam kelembaban udara sebagai berikut : 1) Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya pada suhu 27 0 C, udara tiap-tiap 1 m 3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan 20 x 100 % = 80 % 25 2) Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m 3. d. Angin Angin adalah aliran udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah. Besarnya kecepatan angin ditentukan dengan alat anemometer dan hasil catatannya disebut anemogram. 1. Pola Pergerakan Udara Udara akan panas karena konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi. a) Konveksi, adalah pemanasan secara vertikal b) Adveksi, adalah penyebaran panas secara horisontal c) Turbulensi, adalah penyebaran panas secara berputar-putar d) Konduksi, adalah pemanasan secara kontak/singgungan. 2. Macam-macam Angin Pada dasarnya angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjai dua, yaitu angin tetap dan angin lokal. a) Angin tetap, adalah angin yang bergerak terus menerus sepanjang tahun dengan arah tetap. Contohnya, angin barat, angin timur dan angin pasat. (1) Angin barat Angin barat terjadi dari zona tekanan maksimum subtropik utara bertiup ke arah utara. Karena pengaruh rotasi angin ini, kemudian membelok ke arah timur menjadi angin barat. Itulah sebabnya di zona antara 40 o -60 o LU dan di zona 40 o -60 o LS bertiup angin barat. (2) Angin timur - 4 -

5 Di sekitar kutub utara dan selatan sampai sekitar lintang 60 o LU dan 60 o LS bertiup angin timur. Sebenarnya angin itu di belahan utara sebagai angin timur laut dan di belahan selatan sebagai angin tenggara. Tetapi, karena pembelokan akibat rotasi sangat kuat, angin timurlah yang jadi. (3) Angin pasat Dari zona tekanan maksimum subtropik antara 30 o -40 o LU dan LS bertiup angin ke arah zona tekanan minimum ekuator, yaitu angin pasat timur laut di belahan utara dan angin pasat tenggara di belahan selatan. Karena suhu senantiasa lebih tinggi dari sekitarnya, di daerah khatulistiwa udara membumbung ke atas. Di lapisan atas terjadi aliran dari arah khatulistiwa ke arah zona tekanan maksimum subtropik sehingga di zona ini udara bergerak turun. Dari proses ini 2 buah lingkaran peredaran udara di daerah tropik. b) Angin lokal, terjadi akibat perbedaaan tekanan udara di dua daerah yang berdekatan. (1) Angin gunung dan angin lembah Pada siang hari pada bagian atas lereng gunung lebih dahulu menerima panas dan tekanan udara dibagian itu lebih rendah daripada lembah sehingga bertiuplah angin lembah. Sedang pada malam hari akan terjadi angin gunung. (2) Angin turun yang kering / angin Fohn Angin turun adalah angin yang bertiup dari puncak pegunungan menuju lembah. Angin seperti itu bersifat kering dan panas. Udara yang naik mengalami penurunan suhu sebelum terjadi pengembunan. Setiap udara naik 100 meter pada umumnya suhu turun 1 0 C. Sebaliknya, jika udara itu turun 100 meter, suhu naik 1 0 C. Kejadian itulah yang melahirkan angin turun yang kering. Angin Fohn tersebut antara lain, yaitu : Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat dan Tegal Jawa Tengah Angin Bohorok di Sumatera Utara Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan Jawa Timur Angin Wambrauw di Biak Irian Jaya Angin Brubu di Ujung Pandang Angin Sirocco di Laut Tengah dan Italia Selatan Angin Zonda di Argentina Angin Chinook di Amerika Serikat bagian barat. Angin Mistral di Lembah Rhone Hilir (Perancis) Angin Bora di Pantai Adriatik (Yugoslavia) Angin Khamsin di Mesir - 5 -

6 (3) Angin siklon dan Antisiklon Angin siklon adalah udara yang bertekanan rendah dikelilingi udara yang bertekanan maksimum/memusat. Angin anti siklon adalah udara bertekanan maksimum dikelilingi udara bertekanan minimum/menyebar. Angin siklon belahan bumi utara bergerak berlawanan arah jarum jam, sedang angin siklon belahan bumi selatan bergerak searah jarum jam. Angin anti siklon belahan bumi utara bergerak menyebar searah jarum jam, sedang angin anti siklon belahan bumi selatan bergerak menyebar berlawanan arah jarum jam. (4) Angin darat dan angin laut Bagian daratan permukaan bumi lebih cepat menerima dan melepaskan panas daripada permukaan laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada diatas permukaan lautan sehingga bertiuplah angin dari laut ke darat, yang disebut dengan angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari, lautan melepaskan panas sehingga tekanan udara diatas permukaan laut rendah, maka mengalirlah udara dari daratan ke laut, bertiuplah angin darat yang terjadi pada malam hari. (5) Angin musom Indonesia terletak diantara 60 LU-110LS dan diantara Benua Asia dan Benua Australia dengan arah utara selatan. Kedua hal ini menyebabkan tekanan udara antara Asia dan Australia selalu berubah dan menimbulkan angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berubah arah yang berlawanan. Angin muson ini melalui Indonesia. Angin muson yang berasal dari Asia merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia merupakan angin muson timur. e. Awan 1. Bentuk awan a) Awan Cirrus atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu, sangat tinggi dan biasanya terdiri atas atas kristal-kristal es. b) Awan Stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu, biasanya berwwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yan luas. c) Awan Cumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal dibagian atas dan berbentuk setengah bulatan (dome). 2. Menurut ketinggiannya a) Awan Tinggi : m Cirrus (Ci) - 6 -

7 Cirro cumulus (Ce) Cirro stratus (Cs) b) Awan Sedang : m Alto cumulus (Ac) Alto stratus (As) c) Awan Rendah : ketinggiannya kurang dari m Strato cumulus (Sc) Stratus (St) Nimbo stratus (Ns) d) Golongan Awan dengan gerakan vertikal ( m) Cumulus : bergumpal-gumpal dan cembung keatas dengan dasar horisontal Cumulonimbus : kelompok awan bergumpal-gumpal luas menjulang keatas sampai diatas batas cirrus, disertai hujan lebat, dan kadang-kadang disertai petir. 3. Kabut / Fog Kabut merupakan titik-titik air yang sangat kecil, yang terjadi dari uap air yang mengalami kondensasi dan melayang layang rendah di atas permukaan tanah. Jika kabut ini bercampur dengan asap atau gas sisa pembakaran pada daerah industri maka menjadi smog. Kabut dapat dibedakan atas : Fog, jika jarak pemandangan < 1 km Mist, jika jarak pemandangan 1 2 km a) Kabut Adveksi, kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mengandung uap air, mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut. b) Kabut Pendinginan, kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang, karena pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 % c) Kabut Industri, kabut berwarna kehitaman yang terjadi di kota-kota industri, akibat adanya asap dari pabrik-pabrik. d) Kabut Sawah, kabut yang terjadi malam atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin melalui sungai, selokan dan sawah. e) Kabut radiasi, kabut yang terjadi akibat radiasi bumi yang hebat pada malam hari. f. Curah Hujan Macam-macam jenis hujan sebagai berikut : 1. Hujan Zenithal/hujan tropis, terjadi di daerah tropis yang biasa disebut hujan naik equator. 2. Hujan Musim, terjadi di daerah musim yang dipengaruhi oleh angin musim. 3. Hujan Siklon, terjadi di daerah sedang yang selalu disertai hujan. 4. Hujan Musim Dingin, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur kontinen. 5. Hujan Musim Panas, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur kontinen. 6. Hujan Pegunungan (hujan Orografis), terjadi di daerah pegunungan, udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. 7. Hujan Frontal, terjadi adanya pertemuan massa udara panas bersinggungan dengan massa udara dingin, bisa terjadi di daerah lintang

8 C. Klasifikasi Berbagai Tipe Iklim a. Pembagian Iklim Matahari Klasifikasi berdasarkan letak lintang a) Zona antara 23,50 LU 23,50 LS adalah zona iklim tropik b) Zona antara 23,5 0 LU- 66,5 0 LU dan antara 23,5 0 LS 66,5 0 LS adalah zona iklim sedang c) Zona antara 66,5 0 LU 90 0 LU dan antara 66,5 0 LS 90 0 LS adalah zona iklim kutub b. Pembagian Iklim menurut Wladimir Koppen Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan pada suhu/temperatur dan rata-rata curah hujan bulanan dan tahunan, yang dibagi menjadi 5 golongan yaitu : 1) Iklim A : iklim hujan tropik Ikim Af : iklim hutan hujan tropis Iklim Am : iklim hujan tropik dengan musim kering yang pendek. Iklim Aw : ikllim sabana tropik dengan musim kemarau sangat kering 2) Iklim B : iklim kering Iklim Bs : iklim stepa (padan rumput) Iklim Bw : iklim padang pasir 3) Iklim C : iklim hujan sedang Iklim Cf : iklim hujan sedang yang tidak pernah kering Iklim Cs : Iklim hujan sedang yang kering pada musim panas Iklim Cw : iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin 4) Iklim D : iklim hutan salju Iklim Df : iklim hutan salju yang basah pada musim dingin Iklim Dw : iklim hutan salju yang kering pada musim dingin 5) Iklim E : iklim kutub Iklim Et : iklim tundra Iklim Ef : iklim kutub yang selalu tertutup salju abadi Dari pembagian tersebut, maka di Indonesia dijumpai tipe-tipe iklim sebagai berikut : Type Iklim Terdapat di Daerah Af Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya Am Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru dan Irian Jaya bagian Selatan Aw Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara - 8 -

9 Cf Cw Ef gunung-gunung yang tinggi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya pegunungan pegunungan Jawa timur dan Nusa Tenggara di puncak-puncak pegunungan yang tinggi di Irian Jaya c. Pembagian Iklim menurut Schmidt Ferguson Pembagian iklim berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah kali 100 %. Kriteria menurut Mohr : Bulan kering adalah bulan yang yan curah hujannya kurang dari 60 mm Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm Bulan sedang adalah bulan yang curah hujannya 60 mm 100 mm (tidak dihitung) Berdasarkan besarnya rasio Q, penggolongan tipe curah hujan, sebagai berikut : Type Iklim Besarnya Q Ciri-ciri A 0 % - 14,3 % Sangat basah B 14,3 % - 33,3 % Basah C 33,3 % - 60 % Agak basah D 60 % % Sedang E 100 % % Agak kering F 167 % % Kering G 300 % % Sangat kering H lebih dari 700 % Luar biasa keringnya d. Pembagian Iklim menurut Junghun Seorang ahli tumbuh-tumbuhan bangsa Jerman, J.W. Junghun menyelidiki tumbuh-tumbuhan di Indonesia, ia membagi kelompok tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat, yaitu : Ketinggian Ciri daerah Tanaman yang cocok Tumbuhan alami yang cocok m panas tebu, kelapa, coklat, karet dan tembakau bambu m sedang pinang, kopi, teh dan kina Enau m dingin - cemara m sangat dingin - Alpin dan rumput-rumput kecil m lebih salju hampir tidak terdapat tumbuh-tumbuhan e. Pembagian Iklim menurut Oldeman - 9 -

10 Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih menitik beratkan pada banyaknya bulan basah-bulan kering secara berturut-turut yang dikaitkan dalam sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu. Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: a) Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. b) Bulan lembap apabila curah hujannya 100 mm 200 mm. c) Bulan kering apabila curah hujan kurang dari 100 mm. Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe, yaitu iklim A, B, C, D, dan E. a) Iklim A adalah iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut. b) Iklim B adalah iklim yang memiliki bulan basah 7 9 kali berturut-turut. c) Iklim C adalah iklim yang memiliki bulan basah 5 6 kali berturut-turut. d) Iklim D adalah iklim yang memiliki bulan basah 3 4 kali berturut-turut. e) Iklim E adalah iklim yang memiliki bulan basah kurang dari 3 kali berturut-turut. D. Persebaran Curah Hujan di Indonesia Daera Konvergensi Antar Tropik (DKAT) adalah suatu daerah atau zona yang memiliki suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah sekelilingnya, sehingga disebut Equator thermal. Letak DKAT mengalami pergeseran dari utara ke selatan, yaitu 23,5 0 LU sampai 23,5 0 LS setiap 14 hari. Secara Astronomis, negara Indonesia terletak di daerah tenang ekuatorial (daerah doldrum) dan secara georafis memngkinkan adanya penguapan yang besar. Banyaknya curah hujan di tiap daerah dipengaruhi oleh : Letak daerah konvergensi antar tropik. Bentuk medan dan arah lereng medan. Arah angin yang sejajar dengan pantai. Jarak perjalanan angin diatas medan datar. Posisi geografis daerahnya. Rata-rata curah hujan di Indonesia tergolong tinggi, yaitu mm/tahun dengan daerah paling tinggi curah hujannya adalah Batu Raden, di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan curah hujan rata-rata 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering adalah Palu, Sulawesi Tengah dengan curah hujan rata-rata 45,6 mm/bulan. E. Jenis-jenis Vegetasi Alam Menurut Iklim dan Bentang Alam serta Persebarannya 1. Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam Bentang alam adalah bagian yang tampak di alam seperti permukaan tanah, vegetasi dan daerah perairan. Perubahan bentang alam relatif konstan (tetap) bila dibandingkan dengan bentang budaya. a. Kaitannya dengan permukaan tanah, iklim panas dengan temperatur dan cerah hujan yang tinggi akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. b. Kaitannya dengan vegetasi, banyak jenis vegetasi di daerah tundra, hutan basah, padang rumput, hutan gugur dan lain-lain tumbuh di daerah dengan iklim yang berbeda-beda. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alam dapat mencerminkan tingkat penyesuaian dan penguasaan manusia terhadap lingkungan alam. 2. Jenis-jenis Vegetasi Alam menurut Iklim Menurut penyelidikan, terdapat lebih kurang jenis pohon-pohonan, paku-pakuan dan jenis anggrek di Indonesia

11 Berdasarkan banyak sedikitnya curah hujan di tiap daerah, flora di Indonesia dibagi menjadi : a. Hutan Hujan Tropis, terdiri dari tumbuhan raksasa berdaun hijau, rindang dan sangat lebat hingga sinar matahari tidak dapat menembus ke bawah. b. Hutan Musim, disebut juga hutan meranggas, dimana daunnya meranggas di musim kemarau dan tumbuh lagi di musim penghujan. c. Sabana, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit dan terdapat padang rumput diselingi semak belukar. d. Stepa, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit sekali. 3. Pengaruh Ketinggian Daerah Makin tinggi suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu akan semakin dingin. Meskipun Indonesia beriklim tropis, ternyata tidak hanya flora daerah tropis saja yang dapat tumbuh, lain dengan negara beriklim subtropis seperti Eropa barat, disana hanya terdapat tumbuh-tumbuhan daerah subtropis, dingin dan sangat dingin. Sedangkan tumbuh-tumbuhan tropis tidak dimiliki oleh negara-negara beriklim subtropik. 4. Pengaruh Bentang Lahan dan Keadaan Tanah Pengaruh bentang lahan dan keadaan tanah terhadap jenis vegetasi antara lain : a. pada tanah vulkanis yang subur terdapat hutan heterogen b. daerah tandus, tumbuh hutan rumput dan alang-alang. c. Di pantai berawa, tumbuh hutan mangrove atau bakau. 5. Persebaran Jenis-jenis Vegetasi Alam Temperatur berubah sesuai dengan ketinggian dan garis lintang (latitude) selatan dan utara, maka C. Hart Meeriem menyimpulkan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh temperatur. Komunitas organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu : a. Padang rumput Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah seperti di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter seperti rumput bluestern dan indian grasses, sedangkan padang rumput yang kering, rumputnya lebih pendek seperti buffalo grasses dan grama. b. Gurun Tumbuhan yang hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat adaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Contohnya, kaktus/joshua. c. Tundra Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan terletak di lingkungan kutub utara, di daerah ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichenes (lumut kerak). d. Hutan basah Sepanjang tahun, hutan basah cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama, sehingga komunitas hutan akan kompleks. Pohonnya memiliki ketinggian meter dengan cabang berdaun lebat dan membentuk suatu tudung (canopy) yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. e. Hutan gugur Perbedaan antara hutan gugur dengan hutan basah adalah dalam hal kepadatan pohonnya. Hutan gugur pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit antara species. f. Taiga

12 Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya menyerupai jarum seperti konifer, pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus), serta hanya terdiri satu species pohon. F. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Iklim Global dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama disebut El Nino, sedangkan keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina. 1. Keadaan Normal Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi Samudra Pasifik yang menyebabkan air hangat dari Pasifik Tengah terdorong ke arah barat. Air hangat terkumpul di sepanjang garis pantai Australia sebelah utara dan mengalir ke perairan Indonesia serta terbentuk awan yang membawa hujan bila bergerak di atas Australia dan Indonesia. 2. Peristiwa El Nino El Nino mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pacifik mulai Pasifik tengah sampai pantai Peru menjadi hangat, tidak demikian dengan Indonesia. Terjadinya udara lembab yang berpusat di Samudera Pasifik tengah meluas ke timur Amerika Selatan dan menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pacifik, Australia dan Indonesia berkurang dari biasanya, akibatnya timbul kekeringan di Australia dan Indonesia yang sering disertai kebakaran rumput dan hutan. 3. Peristiwa La Nina La Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras dan terus menerus melintasi Samudera Pasifik ke arah Australia mendorong lebih banyak air hangat ke Australia sebelah utara dari biasanya yang mengakibatkan banyak awan yang terkonsentrasi dalam keadaan seperti itu dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, Pasifik sebelah barat dan Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir dan air pasang. Pada saat ini banyak diberitakan tentang musim panas yang berkepanjangan, sehingga mengakibatkan banyak kecurigaan bagi manusia. Pada bulan-bulan yang seharusnya masuk musim penghujan, masih belum hujan juga. Gejala ini merupakan salah satu indikasi adanya perubahan iklim global disebabkan oleh timbunan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, Methana, Nitrat oksida, dan CFC (Chloro Fluoro Carbon) di atmosfer. Timbunan ini menyebabkan panas dari matahari terperangkap sehingga mengakibatkan suhu di permukaan bumi menjadi meningkat. Peningkatan suhu di permukaan bumi ini disebut dengan pemanasan global (global warning)

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon

Lebih terperinci

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd Sifat Fisis Atmosfer Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Mempunyai ketebalan 0-16 km. ketebalan berbeda beda, 16 km di Khatulistiwa, kutub berkisar 8 km, lintang sedang 12

Lebih terperinci

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Di atmosfer unsur gas permanen terbanyak adalah a. Oksigen (O 2 ) b. Nitrogen (N 2 ) c. Argon (Ar) d. Karbondioksida (Co 2 ) e. Ozon (o 3 ) 2. Lapisan atmosfer yang merupakan

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN : ANGIN

POKOK BAHASAN : ANGIN POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu

Lebih terperinci

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya

Lebih terperinci

Komposisi gas pembentuk atmosfer

Komposisi gas pembentuk atmosfer ATMOSFER Komposisi gas pembentuk atmosfer Nitrogen Oksigen Argon Gas Simbol Volume (%) Karbondioksida Neon Methan Helium Hidrogen Xenon Ozon N 2 O 2 Ar CO 2 Ne CH 4 He H 2 Xe O 3 78,08 20,95 0,93 0,035

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB IV ATMOSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer 153 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas : X Tahun Pembelajaran : 2014/2015 : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1 BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah. Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 1. Awan yang mempunyai ketinggian dasar awan antara 26 km termasuk ke dalam awan. Rendah Vertikal Menengah Sangat Tinggi Tinggi

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

DINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI DINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Vivit Novia Harirotul Abadiah 109821422734 Geografi B/2009 Universitas Negeri Malang Disusun sebagai: Tugas matakuliah Media Pembelajaran

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen 1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA OPTIK GEJALA KLIMATIK Gejala-gejala Optik Pelangi, yaitu spektrum matahari yang dibiaskan oleh air hujan. Oleh karena

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI TEKANAN UDARA DAN ANGIN Dosen Mata Kuliah: Drs. Julismin, M.Pd Disusun Oleh: Oswald Reynhard Sitanggang NIM: 3113331025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI Selamat Pagi, Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan DTI_09 VEGETASI ASIA Iklim merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

Atmosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN C. CUACA D. SUHU B. LAPISAN ATMOSFER E. TEKANAN DAN ANGIN ATMOSFER. materi78.co.nr

Atmosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN C. CUACA D. SUHU B. LAPISAN ATMOSFER E. TEKANAN DAN ANGIN ATMOSFER. materi78.co.nr Atmosfer A. PENDAHULUAN Atmosfer aalah lapisan uara yang menyelubungi bumi yang teriri ari berbagai maam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain aalah nitrogen (78%), oksigen (21%),

Lebih terperinci

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah KLASIFIKASI IKLIM Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi).

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya

Lebih terperinci

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan 1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan menahan sebagian radiasi matahari C. Melepas molekul

Lebih terperinci

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh. Berdasarkan perbedaan suhu arahnya vertikal atmosfer menjadi 5 lapisan yaitu: 1.TROPOSFER Troposfer

Lebih terperinci

Disusun oleh : Kelompok III

Disusun oleh : Kelompok III Disusun oleh : Kelompok III 1. Camelia Nanda Sholicha (07) 2. Citra Ayu Foni Andiana (09) 3. Devi Qurratul A yun (10) 4. Devi Rusdianawati (11) 5. Nila Afrianti (28) 6. Rahmat Tri Atmojo (30) SMA NEGERI

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan

Lebih terperinci

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),

Lebih terperinci

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. BAB VII TATA SURYA STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. KOMPETENSI DASAR 1. Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 2. Mendeskripsikan Matahari sebagai

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9 1. Berdasarkan susunan kimianya komposisi permukaan bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.

Lebih terperinci

Letak Geografis Indonesia

Letak Geografis Indonesia Kompetensi Setelah mempelajari materi ini siswa dapat : Materi 1. Menunjukkan letak geografis (posisi geografis) Indonesia. 2. Menyajikan informasi tentang arah angin muson di Indonesia 3. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN DISUSUN OLEH: 1. A 2. S 3. S 4. S 5. S 6. S 7. S 8. S PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI ATMOSFER BUMI 6.1. Awal Evolusi Atmosfer Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandung CO 2 (karbon dioksida) berkadar tinggi

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Iklim dan Cuaca Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL 1. Modal dasar terbaik bangsa Indonesia yang sangat berharga adalah... Letak Indonesia yang strategis

Lebih terperinci

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI METEOROLOGI-KLIMATOLOGI TEMPERATUR Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari yang sampai di bumi merupakan sumber utama energi yang menimbulkan segala macam kegiatan atmosfer seperti hujan, angin, siklon tropis, musim panas, musim

Lebih terperinci

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Biosfer dibagi menjadi tiga lingkungan hidup dan masing-masing dipengaruhi faktor abiotik dan biotic. Berikut ini merupakan faktor-faktor abiotik (fisis), kecuali a. Iklim

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST. MT 5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu A. Penyebaran Suhu Vertikal Pada lapisan troposfer,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pajangan : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

Jaman dahulu Sekarang

Jaman dahulu Sekarang PENGANTAR Meteorologi meteoros: benda yang ada di dalam udara logos: ilmu/kajian ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) Klimatologi klima: kemiringan

Lebih terperinci

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang Abstrak Cuaca akhir-akhir ini sulit diprediksi dan tidak menentu, sering terjadi cuaca ekstrem

Lebih terperinci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER Setelah memelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki Kemampuan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada atmosfer dan hidrosfer serta pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL Planet Bumi 1 SISTEM KERJA BUMI Planet Bumi 2 Keseimbangan Energi di Bumi Fungsi: Untuk memproyeksikan permukaan bumi agar menjadi suatu informasi bagi manusia. Jenis-jenis:

Lebih terperinci

Perlu diketahui bahwa untuk mengetahui penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal suatu harga rerata selama 30 tahun.

Perlu diketahui bahwa untuk mengetahui penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal suatu harga rerata selama 30 tahun. IKLIM Merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau merupakan rata-rata cuaca. Anasir iklim: Anasir Cuaca Untuk mencari harga rata-rata tergantung kebutuhan dan keadaan. Perlu diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB V EKOSISTEM, BIOSFER & BIOMA

BAB V EKOSISTEM, BIOSFER & BIOMA BAB V EKOSISTEM, BIOSFER & BIOMA EKOSISTEM: lingkungan biologis yang terdiri dari semua organisme hidup di daerah tertentu, serta semua benda tak hidup (abiotik), komponen fisik dari lingkungan seperti

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. bumi Oleh Alinatul Khusna Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya

Lebih terperinci

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh BAB 5 AWAN DAN KELEMBABAN Siklus Air di Atmosfir Siklus hidrologi: uap air dari benda mati (evaporasi) dan benda hidup (transpirasi), berkondensasi menjadi awan, dan turun sebagai hujan (presipitasi).

Lebih terperinci

BIOMA. Gambar 1. Pesebaran Jenis-Jenis Bioma di Dunia. Gambar 2. Pengaruh Geografis Wilayah terhadap Bioma

BIOMA. Gambar 1. Pesebaran Jenis-Jenis Bioma di Dunia. Gambar 2. Pengaruh Geografis Wilayah terhadap Bioma BIOMA Bioma, adalah kumpulan ekosistem yang berada pada satu iklim atau wilayah geografis yang dicirikan oleh vegetasi atau flora suatu tempat. Bioma dipengaruhi pula oleh iklim atau pun oleh wilayah geografis

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon Kurikulum 2013 FIsika K e l a s XI PEMANASAN GLOBAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Dapat menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah

Lebih terperinci

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk KOMPETENSI DASAR : 1.1 Mendeskripsikan kondisi

Lebih terperinci

3. Simbol yang baik untuk memperlihatkan persebaran pada peta adalah a. grafis d. lingkaran b. titik e. warna c. batang

3. Simbol yang baik untuk memperlihatkan persebaran pada peta adalah a. grafis d. lingkaran b. titik e. warna c. batang TRY OUT UJIAN NASIONAL 005 GEOGRAFI SMA/MA Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal! 2. Sebelum mengerjakan soal, tulislah identitas anda pada Lembar Jawaban yang telah disediakan 3.

Lebih terperinci

AssAlAmu AlAyku m wr.wb

AssAlAmu AlAyku m wr.wb AssAlAmu AlAyku m wr.wb BIOMA Bioma adalah wilayah yang memiliki kondisi iklim tertentu dan batas-batas yang sebagian besar dikendalikan di daratan oleh iklim dan yang dibedakan oleh dominasi tertentu,

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

ATMOSFIR. Pendahuluan BBM 2. Dra. Susilawati, M.Pd

ATMOSFIR. Pendahuluan BBM 2. Dra. Susilawati, M.Pd BBM 2 ATMOSFIR Dra. Susilawati, M.Pd Pendahuluan Selamat! Anda sudah menyelesaikan BBM 1. Tentunya Anda memperoleh hasil yang baik, bukan?. Sekarang, mari kita lanjutkan ke BBM 2 tentang Atmosfir. Pada

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A. Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (solusi) 1. B. Terjadinya efek Ekman menyebabkan massa air umumnya bergerak menjauhi daratan ke arah barat sehingga menyebabkan terjadinya upwelling di Cape

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Perhatikan peristiwa alam berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Pergantian musim. 2. Perubahan lama waktu siang dan malam.kutub bumi 3. Terjadinya pembelokan

Lebih terperinci

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng) BAB II DISKRIPSI DAERAH 2.1 Letak Geografi Kabupaten Klaten termasuk daerah di Propinsi Jawa Tengah dan merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Secara Umum, Pengertian Planet adalah benda langit yang mengorbit atau mengelilingi suatu bintang dengan lintasan dan kecepatan tertentu. Contohnya

Lebih terperinci

A. Definisi (pengertian)

A. Definisi (pengertian) II. CUACA DAN IKLIM A. Definisi (pengertian) Cuaca adalah keadaan fisis atmosfer pada suatu saat di suatu tempat. Keadaan fisik atmosfer ini dinyatakan dengan hasil pengukuran berbagai unsur-unsurnya,

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

PENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi

PENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi PENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi MACAM BIOMA Macam macam Bioma : Tundra Taiga Hutan Gugur Hutan Hujan Tropis Gurun Padang Rumput Saparal PETA PERSEBARAN BIOMA DI DUNIA

Lebih terperinci

ATMOSFER (Cuaca dan Iklim)

ATMOSFER (Cuaca dan Iklim) ATMOSFER (Cuaca dan Iklim) Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Geografi : X (Sepuluh) : Geo.X.05 Penulis : Dra. Cut Meurah Regariana Penyunting Materi : Drs. Eko Triraharjo, M.Pd. Penyunting Media :

Lebih terperinci

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali. 4.5. Iklim 4.5.1. Tipe Iklim Indonesia merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis karena dilewati garis khatulistiwa. Iklim tropis tersebut bersifat panas dan menyebabkan munculnya dua musim, yaitu musim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan sumber daya air (Haile et al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan sumber daya air (Haile et al., 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hujan merupakan salah satu sumber ketersedian air untuk kehidupan di permukaan Bumi (Shoji dan Kitaura, 2006) dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam penilaian, perencanaan

Lebih terperinci

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA Materi Penyebaran Komunitas Fauna di Dunia Keadaan fauna di tiap-tiap daerah (bioma) tergantung pada banyak kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk memberi

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun

Lebih terperinci

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Pengertian 2 Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global permukaan bumi telah 0,74 ± 0,18 C (1,33 ±

Lebih terperinci

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Macam-macam bioma di Indonesia 1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. 1. Curah hujan sangat rendah,

Lebih terperinci

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan Hujan Tropis Hujan hujan tropis adalah daerah yang ditandai oleh tumbuh-tumbuhan subur dan rimbun serta curah hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Hutan hujan tropis

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI

STRUKTURISASI MATERI STRUKTURISASI MATERI KOMPETENSI DASAR 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan 4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci