SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI"

Transkripsi

1 SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB IV ATMOSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

2 BAB IV ATMOSFER Kompetensi Inti Kompetensi Dasar A. Pengertian. : Menguasai materi geografi secara luas dan mendalam : Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan unsur-unsur geosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari campuran gas, yang terdiri dari nitrogen (78,08%), Oksigen (20,95%), Argon (0,93%), Neon (0,0018%), Hidrogen (0,00005%), Helium (0,0005%), Kripton (0,0001%), Karbon dioksidaa (0,038%), dan Xenon (0,000009%). Secara grafis, gas-gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar: Gas-gas Penyusun Atmosfer ( Diakses 13 Juli 2016) B. Struktur Lapisan Atmosfer Bumi tersusun dari beberapa lapisan yang penamaannya disesuaikan dengan fenomena yang terjadi pada masing-masing lapisan. Lapisan-lapisan atmosfer terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer. Lapisan-lapisan atmosfer tersebut, secara visual dapat dilihat pada gambar berikut. 1

3 Gambar: Struktur Lapisan Atmosfer ( Diakses 15 Juli Troposfer Lapisan ini terdapat pada bagian yang paling bawah dari atmosfer. Ketebalan troposfer berbeda-beda, di daerah ekuator ketebalannya mencapai kira-kira 16 km, di daerah sedang sekitar 11 km, dan di kutub sekitar 8 km. Ketebalan atmosfer yang berbeda ini disebabkan oleh adanya gaya sentrifugal akibat rotasi bumi. Pada lapisan ini terdapat hubungan yang negatif antara ketinggian dan suhu, yaitu semakin tinggi suhunya akan semakin rendah. Penurunan suhu ini dapat dihitung menurut teori Braak, bahwa setiap kenaikan 100m dari permukaan bumi akan diikuti oleh penurunan suhu 0,61 C. Lapisan ini mengandung uap air, debu, dan awan. Lapisan troposfer memiliki hubungan langsung dengan semua kehidupan di bumi, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Hampir semua fenomena cuaca dan iklim terjadi pada lapisan ini. Troposfer dipisahkan dengan lapisan di atasnya, yaitu stratosfer oleh lapisan tropopause. 2

4 2. Stratosfer Stratosfer terletak di atas lapisan troposfer yang antara keduanya dipisahkan lapisan tropopause. Lapisan stratosfer ini berkembang sampai ketinggian kira-kira 50 km dari ketinggian 11 km di daerah sedang. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah seiring kenaikan ketinggian. Pada lapisan ini terjadi akumulasi ozon menyerap radiasi ultraviolet dari pancaran matahari sehingga sebagian besar radiasi ini tidak mencapai permukaan bumi. Serapan radiasi matahari oleh ozon inilah yang menyebabkan suhu udara bertambah setiap bertambahnya ketinggian. Sifat ozon yang menyerap sinar ultra violet inilah yang menyebabkan Lapisan ini sangat penting peranannya bagi makhluk hidup di bumi, karena sinar ultra violet yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Radiasi ini di antaranya dapat menimbulkan menimbulkan penyakit kanker kulit. 3. Mesosfer Lapisan mesosfer terletak di atas stratosfer dengan ketinggian sekitar km di atas permukaan bumi. Pada lapisan ini, kenaikan ketinggian diikuti oleh penurunan suhu, yaitu setiap bertambahnya ketinggian 100 meter diikuti oleh penurunan suhu 0,4 C. Lapisan ini bagi bumi berfungsi sebagai perisai hujan meteor yang menuju permukaan bumi. 4. Termosfer Termosfer terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 80 km sampai 650 km di atas permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi kenaikan suhu udara secara tajam, oleh sebab itu lapisan ini dinamakan termosfer (thermos artinya panas). Suhu pada lapisan ini meningkat dengan bertambahnya ketinggian. Suhu udara di lapisan bagian atas Thermosfer dapat mencapai C sampai C. Pada lapisan ini gas-gas mengalami ionisasi, terjadi pemecahan molekul oksigen menjadi oksigen atomik yang menghasilkan panas pada lapisan tersebut. Itulah sebabnya maka lapisan ini disebut juga ionosfer. Lapisan ini berfungsi sebagai pemantul gelombang radio sebagai media komunikasi yang sangat penting di bumi. 3

5 5. Eksosfer Lapisan eksosfer adalah lapisan atmosfer yang paling atas. Lapisan ini ketinggiannya tidak diketahui secara pasti dan tidak ada batas yang jelas antara eksosfer dan luar angkasa. C. Cuaca dan Iklim 1. Cuaca Cuaca adalah keadaan atmosfer pada waktu tertentu dalam periode yang pendek dan wilayah yang relative sempit yang ditandai dengan berbagai fenomena meteorologis, antara lain suhu udara, tekanan udara, tiupan angin, curah hujan, keadaan awan, dan keadaan sinar matahari. Ada beberapa alat untuk mengukur usur-unsur cuaca, yaitu sebagai berikut. a. Suhu udara Alat ukur suhu udara adalah thermometer, yaitu thermometer maksimum dan thermometer minimum. Rata-rata suhu bulanan dihitung dihitung dari suhu ratarata setiap bulan. Pengukuran dilakukan setiap hari selama 24 jam, suhu rata-rata harian setiap bulan dijadikan suhu minimum dan maksimum bulanan. Data suhu di suatu wilayah dapat digambarkan pada peta dengan simbol garis. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat yang memiliki suhu yang sama disebut isotherm. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di suaru wilayah adalah sebagai berikut. 1) Letak lintang. Letak lintang akan berpengaruh terhadap sudut datang sinar matahari. Lebih besar sudut datang sinar matahari akan lebih besar efek pemanasan yang diterimanya. Itulah sebabnya daerah yang terletak pada lintang tinggi (sekitar kutub) suhunya lebih rendah dibandingkan daerah yang terletak pada lintang rendah (sekitar ekuator). 2) Jarak dari lautan. Daratan memiliki sifat lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya dibandingkan dengan tubuh air. Itulah sebabnya, maka daerah yang terletak jauh dari laut akan mengalami perbedaan suhu yang cukup ekstrim 4

6 antara siang dan malam hari. Sebaliknya daerah yang dekat dengan laut pada saat siang tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin. 3) Ketinggian. Atmosfer lebih banyak menerima panas dari permukaan bumi dibandingkan dengan panas yang berasal dari sinar matahari, akibatnya semakin tinggi dari permukaan bumi suhunya akan semakin rendah. suhu udara dari permukaan bumi turun normal hingga pada suatu ketinggian 11 km. Penurunan suhu dipengaruhi oleh energi radiasi sinar matahari yang datang menghangatkan permukaan bumi, lalu permukaan bumi memantulkannya kembali menghangatkan udara di atasnya. Ratarata laju penurunan suhu udara di atas muka bumi hingga ketinggian hingga 11 km adalah sekitar 0,6 C tiap kenaikan 100 m. 4) Arus laut. Arus laut berpengaruh terhadap suhu daratan. Adanya arus hangat yang melewati suatu wilayah akan meningkatkan suhu udara dan sebaliknya arus dingin akan menurunkan suhu wilayah tersebut. 5) Letak lereng. Letak lereng akan mempengaruhi banyak tidaknya sinar matahari yang diterima oleh suatu wilayah. Hal ini bisa dikaitkan dengan pergeseran semu matahari dan bentuk permukaan bumi di suatu wilayah. 6) Kondisi keawanan. Awan merupakan penghalang sinar matahari sampai di bumi dan dari bumi ke atmosfer. Daerah yang tertutup awan seharian suhunya akan rendah. Namun jika tutupan awan tersebut terjadi setelah permukaan bumi terkena sinar matahari, suhunya bisa panas, karena awan memiliki efek rumah kaca. b. Angin Ada dua hal yang diukur terkait dengan keadaan angin di suatu tempat, yaitu kecepatan dan arah angin. Kecepatan angin diukur dengan anemometer dan dinyatakan dengan knot per jam atau kilo meter perjam. Kecepatan angin diukur dengan skala Beaufort. Angin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu angin tetap dan angin lokal. 5

7 1) Angin tetap Di dunia ada tiga jenis angin tetap, yaitu angin pasat, angin barat, dan angin timur. Angin tetap merupakan angin yang berembus terus-menerus sepanjang tahun dengan arah yang tetap. Angin pasat, yaitu angin yang bertiup dari daerah maksimum subtropika menuju ke daerah minimum ekuator. Pada awalnya angin pasat bergerak tegak lurus dari daerah maksimum subtropis mernuju ke minimum ekuator. Tetapi karena bumi berotasi dari barat ke timur dan bagian ekuator bergerak lebih epat, maka angin pasat di sebelah selatan ekuator berbelok ke kiri, dan berbelok ke kanan. Aibatnya angin pasat di sebelah utara ekuator menjadi angin pasat timur laut, sedangkan di sebelah selatan ekuator menjadi angin pasat tenggara. Angin barat bertiup di daerah lintang sedang berhembus terus menerus sepanjang tahun dari arah barat ke arah timur dan sebaliknya angin timur berembus terus menerus sepanjang tahun dari arah timur. 2) Angin lokal Angin lokal hanya terjadi di daerah tertentu atau di wilayah tertentu. Angin lokal ada beberapa jenis, yaitu: a) Angin Muson Angin muson adalah angin yang bertiup setiap setengah tahun berganti arah yang berlawanan. Gerakan angin ini dipengaruhi oleh peredaran semu matahari tahunan. Pada bulan April sampai Oktober, matahari berada di belahan bumi utara yang mengakibatkan bumi belahan utara bertekanan udara minimum dan belahan bumi selatan bertekanan maksimum. Pada saat ini bertiuplah angin muson dari belahan bumi selatan menuju belahan utara. Bagi Indonesia, angin ini merupakan angin muson timur (tenggara) yang menyebabkan terjadinya musim kemarau karena angin ini berasal dari Benua Australia yang kering. Sebaliknya pada bulan Oktober-April bertiup angin muson barat (barat laut), di Indonesia terjadi musim penghujan karena angin 6

8 ini berasal dari samudera Pasifik yang luas sehingga banyak membawa uap air. Gambar pergerakan angin muson ( Diakses 24 Juli 2016) Terjadinya fenomena angim moson di Indonesia secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut. b) Angin darat dan angin laut 7

9 Angin laut darat berhembus dari laut ke darat, sebaliknya angin darat berhembus dari darat ke laut. Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan oleh perbedaan daratan dan laut dalam menerima panas dari matahari. Pada siang hari daratan lebih cepat menjadi panas daripada air laut. Akibatnya di daratan tekanan udaranya lebih rendah daipada laut sehingga pada saat ini terjadi hembusan angin dari laut menuju daratan. Sebaliknya pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas daripada laut, akibatnya di daratan tekanannya lebih rendah sehingga terjadi hembusan angin dari laut menuju daratan. c) Angin Gunung dan Angin Lembah Angin gunung merupakan jenis angin lokal yang berembus dari puncak gunung menuju lembah, dan sebaliknya angin lembah bertiup dari lembah ke gunung. d) Angin Jatuh Angin jatuh disebut juga angin fohn, yaitu angin kering yang bergerak menuruni lereng pegunungan. Ketika bertiup menaiki pegunungan, angin ini membawa uap air mengalami proses kondensasi uap air itu akhirnya jatuh sebagai hujan. Akibatnya setelah melewati puncak gunung angin tersebut bersifat kering dan panas. Contoh angin ini adalah angin bohorok di deli, Gending di Probolinggo, Kumbang di irebon, dan Brubu di Makasar. c. Tekanan udara Tekanan udara diukur dengan barometer yang dinyatakan dengan milibar. Tekanan udara bisa digambarkan pada peta dengan menggunakan simbol garis. Tempat-tempat pada peta yang memiliki tekanan udara yang sama dihubungkan dengan garis yang sama yang disebut isobar. d. Curah hujan Curah hujan diukur dengan alat yang disebut fluviometer. Curah hujan diukur dan dicatat selama 24 jam. Jumlah hujan harian selama sebulan dijumlahkan 8

10 menjadi curah hujan bulanan dan selanjutnya jumlah curah hujan bulanan dijumlahkan menjadi curah hujan tahunan. Curah hujan dapat digambarkan dalam peta dengan menggunakan simbol garis. Tempat-tempat yang memiliki curah hujan yang sama dihubungkan oleh suatu garis yang disebut isohyet. Hujan terjadi jika kondensasi dari uap air yang membentuk awan. Jika titik-titik air pada awan bergabung menjadi titik-titik yang lebih besar, maka ia akan jatuh sebagai hujan. Hujan dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu hujan orografis, hujan konveksi, dan hujan front. 1) Hujan orografis. Hujan ini terjadi karena angin yang bergerak dipaksa naik melalui pegunungan. Ketika udara naik, suhunya akan turun sampai di pada titik kondensasi. Dengan demikian akan terbentuk awan dan kemudian jatuh sebagai hujan. Gambar: Hujan orografis ( Diakses 21 Juli 2016) 2) Hujan konveksi. Daratan yang menerima panas dari matahari menyebabkan udara di atasnya menjadi panas melalui konduksi. Udara yang dipanaskan naik dan digantikan oleh udara yang lebih sejuk. Udara yang terus naik akan sampai pada ketinggian yang menjadikan uap air yang dikandungnya mengalami kondensasi. Dengan demikian akan terbentuk awan dan hujanpun bisa terjadi. 9

11 Gambar: Hujan Konveksi ( Diakses 21 Juli 2016) 3) Hujan front Hujan front terjadi jika dua massa udara yang suhunya berbeda bertemu. Jika massa udara hangat dan udara dingin bertemu, maka udara yang hangat akan naik dan berada di atas udara dingin. Udara panas yang terangkat akan mendingin, membentuk awan dan menyebabkan terjadinya hujan. Gambar: Hujan Front ( Diakses 21 Juli 2016) Di samping hujan tersebut di atas juga ada jenis hujan lainnya, misalnya hujan badai yang terjadi karena adanya gerakan angin ke atas dan membentuk awan 10

12 kumulonimbus. Dari awan kumulonimbus bisa menghasilkan hujan lebat kadangkadang disertai hujan es dan disertai halilintar. e. Kelembaban udara Kelembaban udara dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelembaban absolut dan kelembaban relative. Kelembaban absolut adalah jumlah uap air yang terdapat dalam satuan volume udara tertentu, misalnya gram per meter kubik. Kelembaban relative adalah perbandingan antara jumlah yang sebenarnya uap air pada volume dan suhu tertentu dari udara dan jumlah yang seharusnya terdapat jika udara jenuh pada suhu yang sama. Kelembaban relatif diukur dengan alat yang namanya hygrometer. f. Sinar matahari Intensitas sinar matahari diukur dengan alat yang disebut Campbell-stokes. Dengan alat ini intensitas sinar matahari dapat direkam secara terus menerus sepanjang hari. Alat ini terdiri dari bola kristal dan kertas pencatat yang merekam jejak intensitas sinar matahari yang diterimanya. Pada kertas pencatat tersebut akan terekam, intensitas sinar matahari pada suatu saat, apakah sinar matahari langsung sampai permukaan bumi tanpa penghalang ataukah terhalang oleh awan. g. Tutupan awan Awan adalah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi dari kondensasi/sublimasi uap air dalam udara. Awan dapat diklasifikasikan menurut bentuk dan ketinggiannya. Klasifikasi awan berdasarkan bentuknya adalah sebagai berikut. 1) Awan commulus, yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal dan bagian dasarnya horizontal. 2) Awan stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. 3) Awan cirus, yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat tampak seperti bulu burung, dan tidak menimbulkan hujan. 11

13 Berdasarkan ketinggiannya, awan dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Awan rendah (< 2000 meter) meliputi stratocumulus, nimbostratus, cumulus, cumulonimbus, dan stratus. 2) Awan medium ( meter) meliputi altocumulus, altostratus, altosaurus. 3) Awan tinggi (> 6000 meter) meliputi cirrus, cirrustaratus, cirrostratus, cirrocumulus. 2. Iklim Iklim adalah kondisi cuaca rata-rata dari suatu daerah yang relative luas dalamwaktu yang lama, misalnya 30 tahun. Iklim yang ada di permukaan bumi bermacam-macam yang disebabkan oleh lokasinya terhadap garis lintang, ketinggian tempat, dan lain-lain. a. Iklim Matahari Iklim matahari disebut juga iklim garis lintang, karena didasarkan atas letak lintang suatu wilayah di permukaan bumi. Iklim ini dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut. 1) Iklim tropis, terletak antara 23½º LU 23½ºLS. Cirinya suhu udara selalu tinggi dan curah hujan juga tinggi. 2) Iklim sub tropis, terletak antara 23,5 40 o baik di belahan bumi utara maupun belahan bumi selatan. Cirinya tekanan udara selalu tinggi dan kering.oleh sebab itu pada wilayah ini banyak dijumpai gurun pasir dan savana. 3) Iklim sedang, terletak antara 40 o 66½º baik di belahan bumi utara mapun belahan bumi selatan. Cirinya daerah ini memiliki empat musim, yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi. 4) Iklim dingin atau kutub, terletak antara 66,5 o 90 o, baik di belahan bumi utara maupun belahan bumi selatan. Cirinya suhu udara sangat dingin. 12

14 b. Iklim Junghuhn Yunghuhn membuat klasifikasi iklim di Pulau Jawa berdasarkan ketinggian tempat di atas permukaan laut berikut jenis tumbuhan yang sesuai tumbuh pada masing-masing ketinggian. Ketinggian dan jenis tanaman yang sesuai dapat adalah sebagai berikut. Ketinggian Tempat/meter Zone iklim : Panas : Sedang : Sejuk > : Dingin Jenis tanaman yang sesuai denan ketinggian tempat dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar:Pembagian Iklim menurut Junghuhn ( Diakses 11 Juli 2016 c. Iklim Schmidt-Ferguson Iklim Scmidt Ferguson didasarkan atas nilai indeks nilai Q yang dihitung dengan rumus sebagai berikut. Rata-rata jumlah bulan kering Q = X 100 % Rata-rata jumlah bulan basah 13

15 Dimana: - Bulan kering adalah bulan yang menerima curah hujan kurang dari 60 mm - Bulan basah adalah bulan yang menerima curah hujan lebih dari 100 mm - Bulan lembab adalah bulan yang menerima curah hujan mm Berdasarkan nilai Q, Schmidt dan Ferguson meentukan tipe hujan di Indonesia sebagai berikut. Golongan Iklim Nilai Q (%) Sifat A 0-14,3 Sangat basah B 14,3 33,3 Basah C 33,33 60,0 Agak basah D 60,0 100 Sedang E 100,0 167,0 Agak kering F 167,0 300,0 Kering G 300,0 700,0 Sangat kering H Lebih dari 700 Luar biasa kering Semakin kecil harga Q, makin basah suatu tempat dan sebaliknya. d. Koppen Sebagai dasar klasifikasi iklim menurut Koppen adalah rata-rata curah hujan dan temperatur baik bulanan maupun tahunan. Tanaman asli dilihat sebagai indikator yang terbaik dari keadaan iklim yang sesungguhnya. Batas iklim ditentukan dengan batas hidupnya tanaman. Koppen menggunakan simbolsimbol tertentu untuk mencirikan tipe iklim. Tiap iklim terdiri dari kombinasi huruf, dan masing-masing huruf memiliki arti sendiri-sendiri. Koppen membagi permukaan bumi menjadi lima golongan iklim (Wisnubroto, 1983), yaitu Iklim A, Iklim B, Iklim C, Iklim D, dan Iklim E. Lambang A Karakteristik Hujan Tropis (Tropical Rainy Climates) 14

16 Lambang Af Am Aw B BS BW C Cs Cw Cf D Dw Df E ET EF ET h EF h Karakteristik Tropika basah (hujan rata-rata bulan terkering lebih 60 mm) Tropika basah (jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering) Jumlah hujan bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering Iklim kering (Dry Climates) Iklim stepa kering Iklim padang pasir Iklim Sedang (Humid Mesothermal Climates) Iklim sedang dengan musim panas yang kering Iklim sedang dengan musim dingin yang kering Iklim sedang yang lembab sepanjang tahun Iklim Dingin (humid Microthermal Climates) Iklim dingin dengan musim dingin yang kering Iklim dingin tanpa periode kering Iklim kutub (Polar Climate) Iklim Tundra Iklim es saju abadi Tipe iklim ini serupa dengan ET, tetapi dia terdapat di tempat yang tinggi Tipe iklim ini serupa dengan EF, tetapi dia terdapat di tempat yang tinggi e. Thornthwaite Dalam membuat klasifiasi iklim Thorntwaite juga mendasarkan vegetasi. Dalam klasifikasi ini menggunakan unsur penguapan, yaitu bahwa kebutuhan air 15

17 oleh tanaman tidak hanya tergantung pada besarnya hujan tetapi juga trgantung pada besarnya penguapan. Dalam hal ini thornhwaite menggunakan istilah daya guna presipitasi (Wisnubroto, 1983). Perbandingan antara presipitasi (P) dan penguapan (E) menunjukkan besarya daya guna presipitasi bagi kehidupan tanaman, dan disebut P-E rasio, dimana P = presipitasi bulanan rata-rata dan E= penguapan dari permukaan air bebas rata-rata bulanan, keduanya dalam bentuk inch. Jumlah P-E ratio selama satu tahun disebut P-E indeks. Untuk menghitung besarnya P-E rasio digunakan rumus sebagai berikut. P-E rasio = Sehingga P-E indeks ( ) Keterangan: P= presipitasi rata-rata bulanan dalam inch T= temperatur rata-rata bulanan dalam derajat farenheit. Atas dasar P-E indeks ini Thornthwaite membedakan lima golongan kelembaban, yaitu sebagai berikut. Golongan Kelembaban Ciri-ciri Vegetasi Indeks P/E A : Basah Hutan Hujan >128 B : Lembab Hutan C : Sub humid Grass Land D : Semi Arid Stepa E : Arid Gurun <16 16

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd Sifat Fisis Atmosfer Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Mempunyai ketebalan 0-16 km. ketebalan berbeda beda, 16 km di Khatulistiwa, kutub berkisar 8 km, lintang sedang 12

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 1. Awan yang mempunyai ketinggian dasar awan antara 26 km termasuk ke dalam awan. Rendah Vertikal Menengah Sangat Tinggi Tinggi

Lebih terperinci

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Di atmosfer unsur gas permanen terbanyak adalah a. Oksigen (O 2 ) b. Nitrogen (N 2 ) c. Argon (Ar) d. Karbondioksida (Co 2 ) e. Ozon (o 3 ) 2. Lapisan atmosfer yang merupakan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen 1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN : ANGIN

POKOK BAHASAN : ANGIN POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

Komposisi gas pembentuk atmosfer

Komposisi gas pembentuk atmosfer ATMOSFER Komposisi gas pembentuk atmosfer Nitrogen Oksigen Argon Gas Simbol Volume (%) Karbondioksida Neon Methan Helium Hidrogen Xenon Ozon N 2 O 2 Ar CO 2 Ne CH 4 He H 2 Xe O 3 78,08 20,95 0,93 0,035

Lebih terperinci

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer 153 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas : X Tahun Pembelajaran : 2014/2015 : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

Lebih terperinci

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1 BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut

Lebih terperinci

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh. Berdasarkan perbedaan suhu arahnya vertikal atmosfer menjadi 5 lapisan yaitu: 1.TROPOSFER Troposfer

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9 1. Berdasarkan susunan kimianya komposisi permukaan bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah. Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

GEOGRAFI REGIONAL ASIA IKLIM ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

GEOGRAFI REGIONAL ASIA IKLIM ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI GEOGRAFI REGIONAL ASIA IKLIM ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI Selamat Pagi, Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan DTI_09 IKLIM ASIA Iklim adalah kondisi umum cuaca yang

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Iklim dan Cuaca Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan

Lebih terperinci

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI TEKANAN UDARA DAN ANGIN Dosen Mata Kuliah: Drs. Julismin, M.Pd Disusun Oleh: Oswald Reynhard Sitanggang NIM: 3113331025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA OPTIK GEJALA KLIMATIK Gejala-gejala Optik Pelangi, yaitu spektrum matahari yang dibiaskan oleh air hujan. Oleh karena

Lebih terperinci

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI Pembentukan Hujan 1 1. Pengukuran dan analisis data hujan 2. Sebaran curah hujan menurut ruang dan waktu 3. Distribusi curah hujan dan penyebaran awan 4. Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis) KLIMATOLOGI

Lebih terperinci

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI ATMOSFER BUMI 6.1. Awal Evolusi Atmosfer Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandung CO 2 (karbon dioksida) berkadar tinggi

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Troposfer

ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Troposfer ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya 1. Pengertian Atmosfer Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi. Kandungan/Unsur-unsur gas

Lebih terperinci

Atmosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN C. CUACA D. SUHU B. LAPISAN ATMOSFER E. TEKANAN DAN ANGIN ATMOSFER. materi78.co.nr

Atmosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN C. CUACA D. SUHU B. LAPISAN ATMOSFER E. TEKANAN DAN ANGIN ATMOSFER. materi78.co.nr Atmosfer A. PENDAHULUAN Atmosfer aalah lapisan uara yang menyelubungi bumi yang teriri ari berbagai maam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain aalah nitrogen (78%), oksigen (21%),

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

A. Definisi (pengertian)

A. Definisi (pengertian) II. CUACA DAN IKLIM A. Definisi (pengertian) Cuaca adalah keadaan fisis atmosfer pada suatu saat di suatu tempat. Keadaan fisik atmosfer ini dinyatakan dengan hasil pengukuran berbagai unsur-unsurnya,

Lebih terperinci

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life Klasifikasi Iklim Klimatologi Klasifikasi?? Unsur-unsur iklim tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Terdapat kecenderungan dan pola yang serupa apabila faktor utama

Lebih terperinci

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

5/27/2013 AWAN. Pengertian :

5/27/2013 AWAN. Pengertian : VII. Awan dan Hujan - Pengertian/definisi - Proses pembentukan awan dan hujan - Klasifikasi awan - Tipe hujan di Indonesia - Analisis Curah Hujan Wilayah - Jaringan Pengamatan Hujan AWAN Pengertian : Awan

Lebih terperinci

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. BAB VII TATA SURYA STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. KOMPETENSI DASAR 1. Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 2. Mendeskripsikan Matahari sebagai

Lebih terperinci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER Setelah memelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki Kemampuan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada atmosfer dan hidrosfer serta pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah KLASIFIKASI IKLIM Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi).

Lebih terperinci

MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan

Lebih terperinci

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan 1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan menahan sebagian radiasi matahari C. Melepas molekul

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

KLASIFIKASI IKLIM. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO

KLASIFIKASI IKLIM. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO KLASIFIKASI IKLIM Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO IKLIM Iklim merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau dikatakan iklim merupakan rerata cuaca (selama 30 tahun). Faktor pengendali

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. bumi Oleh Alinatul Khusna Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya

Lebih terperinci

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh BAB 5 AWAN DAN KELEMBABAN Siklus Air di Atmosfir Siklus hidrologi: uap air dari benda mati (evaporasi) dan benda hidup (transpirasi), berkondensasi menjadi awan, dan turun sebagai hujan (presipitasi).

Lebih terperinci

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG KONSEP DASAR Cuaca adalah kondisi dinamis atmosfer dalam skala ruang, waktu yang sempit. Iklim merupakan rata-rata kumpulan kondisi cuaca pada skala ruang/ tempat yang lebih

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

Jaman dahulu Sekarang

Jaman dahulu Sekarang PENGANTAR Meteorologi meteoros: benda yang ada di dalam udara logos: ilmu/kajian ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) Klimatologi klima: kemiringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan Selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki letak geografis di daerah ekuator memiliki pola cuaca yang sangat dipengaruhi oleh aktifitas monsoon,

Lebih terperinci

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad METEOROLOGI LAUT Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin M. Arif Zainul Fuad Cuaca berubah oleh gerak udara, gerak udara disebabkan oleh berbagai gaya yang bekerja pada partikel udarayg berasal dari energi matahari

Lebih terperinci

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari yang sampai di bumi merupakan sumber utama energi yang menimbulkan segala macam kegiatan atmosfer seperti hujan, angin, siklon tropis, musim panas, musim

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

KLASIFIKASI IKLIM. Arif Ashari

KLASIFIKASI IKLIM. Arif Ashari KLASIFIKASI IKLIM Arif Ashari - 2017 Referensi: Tjasyono, B. 2004. Klimatologi, Edisi Kedua. Bandung: Penerbit ITB Tjasyono, B. 1999. Klimatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Tjasyono, B. 1992. Klimatologi

Lebih terperinci

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL Planet Bumi 1 SISTEM KERJA BUMI Planet Bumi 2 Keseimbangan Energi di Bumi Fungsi: Untuk memproyeksikan permukaan bumi agar menjadi suatu informasi bagi manusia. Jenis-jenis:

Lebih terperinci

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE KARAKTERISTIK RATA-RATA SUHU MAKSIMUM DAN SUHU MINIMUM STASIUN METEOROLOGI NABIRE TAHUN 2006 2015 OLEH : 1. EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr 2. RIFKI ADIGUNA SUTOWO, S.Tr

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

6massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6. Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan bumi) : kg

6massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6. Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan bumi) : kg Massa Atmosfer Tekanan di permukaan laut seluas 1 cm 2, dihasilkan oleh berat udara 1,02 kg 6massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6 Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan bumi)

Lebih terperinci

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN DISUSUN OLEH: 1. A 2. S 3. S 4. S 5. S 6. S 7. S 8. S PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST. MT 5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu A. Penyebaran Suhu Vertikal Pada lapisan troposfer,

Lebih terperinci

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km

Lebih terperinci

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali. 4.5. Iklim 4.5.1. Tipe Iklim Indonesia merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis karena dilewati garis khatulistiwa. Iklim tropis tersebut bersifat panas dan menyebabkan munculnya dua musim, yaitu musim

Lebih terperinci

BAB 8: ATMOSFER. A. PETA KONSEP Atmosfer. a. Nitrogen b. Oksigen. Troposfer Stratosfer Mesosfer Thermosfer. Informasi Cuaca. Gas utama terdiri dari

BAB 8: ATMOSFER. A. PETA KONSEP Atmosfer. a. Nitrogen b. Oksigen. Troposfer Stratosfer Mesosfer Thermosfer. Informasi Cuaca. Gas utama terdiri dari BAB 8: ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi sebuah planet, termasuk Bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas. A. PETA

Lebih terperinci

Perlu diketahui bahwa untuk mengetahui penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal suatu harga rerata selama 30 tahun.

Perlu diketahui bahwa untuk mengetahui penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal suatu harga rerata selama 30 tahun. IKLIM Merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau merupakan rata-rata cuaca. Anasir iklim: Anasir Cuaca Untuk mencari harga rata-rata tergantung kebutuhan dan keadaan. Perlu diketahui bahwa

Lebih terperinci

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI METEOROLOGI-KLIMATOLOGI TEMPERATUR Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer.

Lebih terperinci

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T Iklim, karakternya dan Energi Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T Cuaca Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer atau planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 PSD131-BA-TM11-PGSD_UEU-2016 23/07/2017 1 Tujuan Pembelajaran Mampu mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perubahan Rasio Hutan Sebelum membahas hasil simulasi model REMO, dilakukan analisis perubahan rasio hutan pada masing-masing simulasi yang dibuat. Dalam model

Lebih terperinci

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C) Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa

Lebih terperinci

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)

Lebih terperinci

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon Kurikulum 2013 FIsika K e l a s XI PEMANASAN GLOBAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Dapat menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume

Lebih terperinci

ATMOSFIR. Pendahuluan BBM 2. Dra. Susilawati, M.Pd

ATMOSFIR. Pendahuluan BBM 2. Dra. Susilawati, M.Pd BBM 2 ATMOSFIR Dra. Susilawati, M.Pd Pendahuluan Selamat! Anda sudah menyelesaikan BBM 1. Tentunya Anda memperoleh hasil yang baik, bukan?. Sekarang, mari kita lanjutkan ke BBM 2 tentang Atmosfir. Pada

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi

Lebih terperinci

Atmosf s e f r e B umi

Atmosf s e f r e B umi Atmosfer Bumi Massa Atmosfer Tekanan di permukaan laut seluas 1 cm 2, dihasilkan oleh berat udara 1,02 kg massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6 Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,

Lebih terperinci

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan Hujan Tropis Hujan hujan tropis adalah daerah yang ditandai oleh tumbuh-tumbuhan subur dan rimbun serta curah hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Hutan hujan tropis

Lebih terperinci

STUDI IDENTIFIKASI POLA UTAMA DATA RADIOSONDE MELALUI ANALISIS KOMPONEN UTAMA DAN ANALISIS SPEKTRUM (STUDI KASUS BANDUNG) SATRIYANI

STUDI IDENTIFIKASI POLA UTAMA DATA RADIOSONDE MELALUI ANALISIS KOMPONEN UTAMA DAN ANALISIS SPEKTRUM (STUDI KASUS BANDUNG) SATRIYANI STUDI IDENTIFIKASI POLA UTAMA DATA RADIOSONDE MELALUI ANALISIS KOMPONEN UTAMA DAN ANALISIS SPEKTRUM (STUDI KASUS BANDUNG) SATRIYANI DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I Hidrometeorologi Pertemuan ke I Pengertian Pengertian HIDROMETEOROLOGI Adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur unsur meteorologi dengan siklus hidrologi, tekanannya pada hubungan timbal balik

Lebih terperinci

Disusun oleh : Kelompok III

Disusun oleh : Kelompok III Disusun oleh : Kelompok III 1. Camelia Nanda Sholicha (07) 2. Citra Ayu Foni Andiana (09) 3. Devi Qurratul A yun (10) 4. Devi Rusdianawati (11) 5. Nila Afrianti (28) 6. Rahmat Tri Atmojo (30) SMA NEGERI

Lebih terperinci

ATMOSFER (Cuaca dan Iklim)

ATMOSFER (Cuaca dan Iklim) ATMOSFER (Cuaca dan Iklim) Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Geografi : X (Sepuluh) : Geo.X.05 Penulis : Dra. Cut Meurah Regariana Penyunting Materi : Drs. Eko Triraharjo, M.Pd. Penyunting Media :

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI

STRUKTURISASI MATERI STRUKTURISASI MATERI KOMPETENSI DASAR 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan 4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya

Lebih terperinci

Suhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221)

Suhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221) Suhu, Cahaya dan Warna Laut Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221) Suhu Bersama dengan salinitas dan densitas, suhu merupakan sifat air laut yang penting dan mempengaruhi pergerakan masa air di laut

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A. Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (solusi) 1. B. Terjadinya efek Ekman menyebabkan massa air umumnya bergerak menjauhi daratan ke arah barat sehingga menyebabkan terjadinya upwelling di Cape

Lebih terperinci

Rommy Andhika Laksono Agroklimatologi

Rommy Andhika Laksono Agroklimatologi Rommy Andhika Laksono Agroklimatologi PROSES PEMBENTUKAN AWAN Awan kondensasi uap air di atas permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada tekanan di

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan LAMPIRAN V KISI-KISI SOAL UJI COBA TES Materi Kompetensi Dasar : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan No Indikator Kompetensi 1 Mengidentifika

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI HUJAN

Lebih terperinci

BUKU AJAR AGROKLIMATOLOGI. Disusun oleh: Ir. Teguh Supriyadi, MP Ir. Prasetyo Wibowo

BUKU AJAR AGROKLIMATOLOGI. Disusun oleh: Ir. Teguh Supriyadi, MP Ir. Prasetyo Wibowo BUKU AJAR AGROKLIMATOLOGI Disusun oleh: Ir. Teguh Supriyadi, MP Ir. Prasetyo Wibowo Program Studi Agribisnis Facultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta Buku Ajar Agroklimatologi FP-UTP

Lebih terperinci

Angin Meridional. Analisis Spektrum

Angin Meridional. Analisis Spektrum menyebabkan pola dinamika angin seperti itu. Proporsi nilai eigen mempresentasikan seberapa besar pengaruh dinamika angin pada komponen utama angin baik zonal maupun meridional terhadap keseluruhan pergerakan

Lebih terperinci