DPBNI. Info. Selamat Idul Fitri 1432 H. Berita Gembira Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2% Pemberian Manfaat Lain. Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DPBNI. Info. Selamat Idul Fitri 1432 H. Berita Gembira Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2% Pemberian Manfaat Lain. Mohon Maaf Lahir dan Bathin"

Transkripsi

1 Info DPBNI MEDIA KOMUNIKASI PESERTA Edisi Khusus 2011 Selamat Idul Fitri 1432 H Mohon Maaf Lahir dan Bathin Berita Gembira Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2% Untuk Tahun Pemberian Manfaat Lain

2 Info Dana Pensiun BNI 1 Salam Redaksi Daftar Isi Edisi Khusus2011 Pembina Direksi Dana Pensiun BNI Penanggung Jawab Direktur Utama Direktur UKR Dewan Redaksi Iwan Dharmasatyawan (Pemimpin merangkap Anggota) Arutlah (Wakil Pimpinan merangkap Anggota) Bachfuandi Y.B (Anggota) Torry Andriatno (Anggota) Tata Grafis & Dokumentasi Rinaldy Djamachsari 2 Berita Utama : Pemberitahuan DPBNI tentang Perubahan PDP (Hal.2) Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun. (Hal. 4) Pemberian Manfaat Lain.(Hal. 6) 7 Capita Selesta : Gambaran Proses Kenaikan Manfaat Pensiun 13 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun Laporan Keuangan DPBNI Semester 1 Tahun Serba-Serbi : Selamat Berlebaran 37 Galeri Foto Sirkulasi Divisi USM Alamat Redaksi Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat Telepon Fax dapenbni@indosat.et.id Website : Pencetak PT PP Mardi Mulyo Cover Depan : Tambahan Manfaat Pensiun Majalah Info Dana Pensiun BNI diterbitkan untuk memberikan dan menyebarluaskan informasi tentang Dana Pensiun pada umumnya dan Dana Pensiun BNI pada khususnya serta membangun komunikasi dua arah antara Dana Pensiun BNI dan peserta Majalah ini juga dapat diakses melalui website DPBNI Bagi pegawai aktif BNI dapat pula mengakses pada BNI forum Diterbitkan untuk kalangan sendiri

3 Salam Redaksi Salam dari Redaksi Salam Sejahtera Separuh perjalanan Tahun 2011 telah kita arungi bersama. Kondisi ekonomi di Indonesia menunjukkan peningkatan kinerja yang stabil walaupun secara riil belum mampu menyentuh semua kelompok masyarakat. Suasana perpolitikan terasa lebih hangat dibandingkan hangatnya situasi ekonomi. Jika periode ketidakpastian pemulihan ekonomi global pada tahun 2010 dan tahun 2011 yang diperkirakan akan berpengaruh negatif pada ekonomi Indonesia justru berdampak positif bagi Indonesia hal ini tercermin pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Y.o.Y. sejak Kwartal III Tahun 2010 ada kecenderungan meningkat yaitu Kwartal III/2010 sebesar 5,80%, Kwartal IV/2010 meningkat menjadi 6,89%, Kwartal I/2011 menjadi 6,46% dan Kwartal II/2011 diperkirakan menjadi 6,50%. Hal tersebut berdampak juga pada kinerja pendanaan dan profitabilitas DPBNI diakhir 2010 maupun Semester I tahun 2011, alhamdulillah kinerja pendanaan dan profitabilitas DPBNI juga membaik. Kinerja profitabilitas Dana Pensiun BNI dalam Semester I tahun 2011 ditunjukkan dengan Perhitungan Hasil Usaha periode 01 Jan s/d 30 Juni 2011 yang mencapai Rp.232,79 Milyar atau 52,67% terhadap pencapaian tahun yang lalu (2010 setahun penuh )yang mencapai Rp.441,94 Milyar. Kinerja pendanaan pada akhir Semester I tahun 2011 ditunjukkan dengan Ratio Kecukupan Dana yang mencapai 110,1% masih sama RKD akhir tahun lalu sebesar 110,1% (sebelum diperhitungkan dengan kenaikan tambahan manfaat pensiun dan pemberian manfaat lain). Pada edisi Khusus Tahun 2011, kami tampilkan tema Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2% dan Pemberian Manfaat Lain seiring dengan telah disahkannya Peraturan Dana Pensiun BNI yang baru (Tahun 2011) oleh Menteri Keuangan R.I. PDP baru tersebut antara lain memuat ketentuan baru mengenai pemberian tambahan kenaikan dan manfaat lain (BHR) dan akan dibayarkan menjelang hari raya Idul Fitri 1432 H. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Laporan Tahunan Dewan Pengawas Tahun 2010 juga kami muat dalam bentuk yang lengkap untuk memudahkan dan memberi apresiasi tersendiri terhadap tugas-tugas yang diemban oleh Dewan Pengawas Dana Pensiun BNI. Peyampaian mengenai kinerja keuangan terkini juga disajikan yakni Laporan Keuangan Semester I Tahun Selamat membaca, semoga bermanfaat. Salam Kami, Redaksi Edisi Khusus

4 Berita Utama DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat Telp. : (62-21) (Sentral) Fax (62-21) dapenbni@indosat.et.id Homepage : PEMBERITAHUAN Nomor : DIR/2/3761 Untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 18 ayat (2.c) Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja, dengan ini Direksi Dana Pensiun BNI menyampaikan pemberitahuan kepada seluruh Peserta Dana Pensiun Bank Negara Indonesia (DP BNI) sbb: 1. Terhitung sejak tanggal 12 Agustus tahun 2011 Peraturan Dana Pensiun BNI sesuai Surat Keputusan Nomor: KP / 202 / DIR / R Tanggal 16 Juli 2008 telah direvisi dengan Peraturan Dana Pensiun yang telah ditetapkan oleh Direksi BNI dengan Surat Keputusan Nomor: KP / 227 / DIR / R-Tanggal 07 Juli 2011 dan telah disahkan oleh Menteri Keuangan RI dengan Surat Keputusan Nomor: KEP-698 / KM.10 / 2011 Tanggal 12 Agustus Pasal Perubahan Peraturan Dana Pensiun yang sangat penting dan mendasar sifatnya adalah rumusan pasal 38 ayat (2) tentang Pemberian Manfaat Pensiun Tambahan dan tambahan pasal 43 ayat (1) s/d (5) tentang Manfaat Lain sebagai berikut: PASAL SEMULA MENJADI Pasal 38 Ayat (2) Disamping kenaikan manfaat pensiun secara berkala sebagaimana ayat (1) di atas, diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun dengan ketentuan pelaksanaan sbb: Untuk tahun 2007, dimulai sejak bulan Januari sampai dengan Desember diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar Rp ,- per bulan. Dalam tahun 2008, 2009, dan 2010 diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar 2% dari manfaat pensiun bulanan yang diterima pada bulan Desember tahun sebelumnya. Disamping kenaikan manfaat pensiun secara berkala sebagaimana ayat (1) di atas, pada setiap bulan Januari dalam tahun 2011, 2012 dan 2013, diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar 2% (dua per seratus) dari manfaat pensiun bulanan yang diterima pada bulan Desember tahun sebelumnya. Pasal 43 Belum ada Manfaat Lain 1. Manfaat lain diberikan kepada Penerima Manfaat Pensiun yang telah menerima Manfaat Pensiun bulanan pada bulan dirayakannya hari raya keagamaan masing-masing. 2 Edisi Khusus 2011

5 Berita Utama PASAL SEMULA MENJADI 2. Dikecualikan dari ayat (1) pasal ini, penerima Manfaat Pensiun dengan Masa Pensiun kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari Hari Raya Keagamaan masing-masing tidak berhak atas Manfaat Lain. 3. Manfaat Lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun sejak tahun 2011, sebesar Rp ,- (Satu Juta Rupiah). 4. Pemberian Manfaat Lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dibayarkan oleh Dana Pensiun selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya Keagamaan masing-masing. 5. Pajak Penghasilan atas Manfaat Lain menjadi beban Dana Pensiun. 3. Dengan ditambahkannya rumusan sebagaimana Pasal 43 pada Peraturan Dana Pensiun yang baru, maka Pasal 43 dan seterusnya dalam Peraturan Dana Pensiun lama berubah menjadi Pasal 44 dan seterusnya pada Peraturan Dana Pensiun yang baru. 4. Manfaat Lain tersebut di atas dibayarkan secara terus menerus setiap tahun sekali menjelang dirayakannya Hari Raya Keagamaan masing-masing peserta, atas beban Dana Pensiun. Demikianlah pemberitahuan ini untuk diketahui. Jakarta, 15 Agustus 2011 DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA DIREKSI Masrokan Nasuha Direktur Utama Tri Mulyo Direktur Edisi Khusus

6 Berita Utama Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun 2% Bagi peserta Dana Pensiun BNI khususnya yang sudah menikmati manfaat pensiun, ketika melihat cover majalah kesayangan kita ini, mungkin sedikit terhenyak dan terbesit : 1. Lumayan, akankah ada uang pensiun tambahan! 2. Berapa, kira-kira jumlah suplesinya? Lumayan, akankah ada uang pensiun tambahan! Tambahan uang pensiun layaknya redjeki tambahan yang selalu dinanti setiap insan, tak terkecuali bapak atau Ibu atau saudara penerima manfaat pensiun dari Dana Pensiun BNI. Berkah redjeki tambahan penerima manfaat pensiun selama ini bentuknya hanyalah berupa kenaikan manfaat pensiun yang hampir secara rutin bisa dinikmati dalam periode tahunan. Berdasarkan Peraturan Dana Pensiun BNI yang berlaku saat ini, secara tetap kenaikan Manfaat Pensiun bagi peserta DPBNI adalah eskalasi 3% setiap tahunnya, contoh kenaikan manfaat pensiunnya adalah : Jawaban kami... ada. Pertanyaan Anda kemudian.. itu khan masih baru rencana? Jawaban kami... Rencana itu sudah disetuju Pendiri dan telah disahkan Menteri Keuangan. Selain eskalasi 3%, Direksi DPBNI dan didukung oleh Dewan Pengawas DPBNI sejak medio 2010 telah mengusulkan kepada Penerima Manfaat Pensiun Manfaat Pensiun Desember 2010 Kenaikan 3% (Mulai Jan. 2011) Januari 2011 Bp. Swadharma Rp ,- Rp ,- Rp ,- Untuk tahun 2011 ini, kenaikan 3% atas manfaat pensiun sudah kami bayarkan pada Januari Alhamdulillah, mungkin anda bertanya : akankah ada lagi tambahan uang pensiun menjelang lebaran tahun ini? Pendiri DPBNI yakni PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. untuk juga memberikan tambahan kenaikan 2%. Puji syukur dan terima kasih selayaknya kita ucapkan 4 Edisi Khusus 2011

7 Berita Utama karena usulan tersebut telah mendapat restu dari Direksi PT. Bank Negara Indonesia (Perseor) Tbk. dan juga telah disetujui oleh Pemegang Saham (dhi. Dewan Komisaris PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Yang menerima delegasi wewenang khusus untuk persetujuan kenaikan Manfaat Pensiun oleh Pemegang Saham). Wujud dari restu Pendiri dan persetujuan Pemegang Saham adalah telah diterbitkannya Peraturan Dana Pensiun BNI (PDP DPBNI) Nomor KP/227/DIR/R tanggal 7 Juli 2011, yang perubahannya kami sajikan juga pada halaman-halaman berikutnya pada majalah ini. Dengan pemberlakuan aturan baru tersebut maka ditahun 2011, 2012 dan 2013 setiap penerima manfaat pensiun Dana Pensiun BNI akan menerima kenaikan manfaat pensiun sebesar 5% yaitu dari eskalasi rutin 3% ditambah tambahan kenaikan 2% setiap tahunnya. Untuk tahun 2011 penerima pensiun akan menerima suplesi tambahan 2% selama 8 bulan (Januari Agustus 2011) sebagai ilustrasi kami sajikan manfaat pensiun 2011 dan suplesinya : Berhubung setiap perubahan ketentuan dana pensiun di Indonesia harus berdasarkan pada perundang-undangan dibidang dana pensiun (UU No. 11 tahun 1992 dan peraturan pelaksanaannya), maka pembayaran manfaat pensiun berdasarkan PDP DPBNI yang baru berlaku haruslah telah mendapatkan pengesahan lebih lanjut dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Dengan demikian pembayaran suplesi manfaat pensiun 2011 (Januari-Agustus) sebesar Rp ,- sebagaimana ilustrasi tabel baru dapat dilakukan setelah adanya pengesahan dimaksud. Syukur alhamdulillah setelah melalui proses yang lumayan panjang pengesahan dimaksud sudah diterima dari Kementerian Keuangan R.I. dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-698/ KM.10/2011 tanggal 12 Agustus Pembayaran suplesi 2% telah kami dilaksanakan pada 19 Agustus 2011 melalui rekening masingmasing penerima manfaat pensiun sebagaimana pembayaran manfaat pensiun bulanan. Penerima Manfaat Pensiun Manfaat Pensiun Desember 2010 Kenaikan 3% + Tambahan Kenaikan 2% (Mulai Jan. 2011) Bp. Swadharma Rp ,- +Rp ,-(+3%) +Rp ,-(+2%) Manfaat Pensiun Januari 2011 Rp ,- Dengan ilustrasi diatas maka pada bulan Agustus 2011 Bp. Swadharma akan menerima suplesi atas tambahan kenaikan manfaat pensiun 2% sebesar : Rp ,- x 8 bulan = Rp ,- Semoga apa yang kami lakukan dapat memberikan manfaat dan barokah bagi Bapak dan Ibu sekalian. (TRRY-ART) Edisi Khusus

8 Berita Utama Pemberian Manfaat Lain Peraturan Dana Pensiun BNI (PDP DPBNI) Nomor KP/227/DIR/R tanggal 7 Juli 2011, selain memberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun 2% juga memberikan manfaat baru bagi peserta DPBNI yang telah menerima manfaat pensiun bulanan. Kami sebut manfaat baru karena selama ini manfaat dimaksud belum pernah dibayarkan kepada peserta penerima manfaat pensiun bulanan, dalam istilah Peraturan Dana Pensiun manfaat itu disebut dengan Manfaat Lain (lihat Pasal 43) yang pemberiannya dimaksudkan untuk : Diberikan pada bulan dirayakannya hari raya Keagamaan masing-masing Diberikan 1 kali dalam 1 tahun Dilakukan 7 hari sebelum Hari Raya Keagamaan masing-masing Dibayarkan mulai tahun 2011 Berapa besarnya Manfaat Lain...? Besarnya manfaat lain adalah Rp ,- (satujuta Rupiah). Pembayaran Manfaat Lain sebesar Rp.1 juta itu telah kami laksanakan pada tanggal 19 Agustus 2011 dengan jumlah keseluruhan pembayaran Rp ,- (untuk penerima manfaat pensiun), semoga manfaat lain ini bermanfaat dan barokah bagi Bapak/Ibu, khususnya bagi pensiunan yang memeluk agama Islam yang akan segera merayakan Idul Fitri 1432 H. Ilustrasi suplesi (berikut manfaat lain) yang akan diterima oleh seorang pensiunan BNI adalah : Penerima Manfaat Pensiun Manfaat Pensiun Desember 2010 Jenis Tambahan & Manfaat Lain Bp. Swadharma Rp ,- +Rp ,-(+2%) +Rp ,-(BHR) Periode Pembayaran Manfaat Pensiun Jan Ags 2011 Saat Hari Raya Keagamaan Yang Dipeluk Pensiunan BNI Jumlah Tambahan Pembayaran Manfaat Pensiun Rp ,- Rp ,- Rp Dengan pengesahan PDP Dana Pensiun BNI yang baru oleh Menteri Keuangan, maka Direksi DPBNI akan melaksanakan : Pembayaran tambahan kenaikan manfaat pensiun dan pemberian manfaat lain (BHR) sebagaimana dimaksud dalam PDP sehingga dapat diterima oleh penerima manfaat pensiun. Sosialisasi PDP dimaksud kepada seluruh peserta DPBNI yang dilakukan melalui, sosialisasi langsung, pengumuman di Kantor2 PP BNI, Website DPBNI dan Majalah. Mengumumkan PDP dimaksud dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja. (TRRY-ART) 6 Edisi Khusus 2011

9 Capita Selecta Gambaran Proses Kenaikkan Manfaat Pensiun Bank Negara Indonesia selaku Pendiri Dana Pensiun BNI, ingin selalu mensejahterakan Pensiunan dengan memberikan kenaikkan Mafaat Pensiun Tambahan diluar kenaikan Manfaat Pensiun Berkala setiap tahunnya, namun demikian tetap harus memperhatikan kemampuan tingkat Pendanaan Dana Pensiun BNI sendiri yang harus selalu Fully Funded. Yang menjadi pertanyaan kenapa Dana Pensiun harus Fully Funded, memang benar agar keinginan mensejahterakan para Pensiunan dengan cara menaikkan Manfaat Pensiun Tambahan (diluar kenaikkan Berkala) dapat terlaksana. Sangat tergantung kepada kondisi Pendanaan Dana Pensiun BNI, hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan beban kepada Pendiri (BNI) dengan penambahan iuran Tambahan, disamping untuk mendorong agar Dana Pensiun BNI senantiasa dapat bekerja secara professional. Perlu diketahui posisi Pendanaan Dana Pensiun BNI per 31 Desember 2010 sesuai dengan hasil perhitungan Aktuaris, sbb. : U R A I A N dari data-data diatas menunjukkan Dana Pensiun BNI termasuk dalam Kualitas Pendanaan Tingkat Pertama, karena Rasio Pendanaan & Rasio Solvabilitas diatas 100,00% (Over Funded). Berdasarkan kualitas pendanaan diatas kami sampaikan proses Tambahan Manfaat Pensiun dan Manfaat Pensiun Lain (BHR), sbb. : 1. Direksi Dana Pensiun BNI menyampaikan kepada Pendiri beberapa simulasi kenaikkan tambahan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain (BHR) yang dibuat oleh Aktuaris. 2. Pendiri mempelajari beberapa simulasi yang disampaikan oleh Dana Pensiun BNI tersebut, kemudian memilih salah satu simulasi untuk memutuskan besarnya pemberian tambahan Manfaat Pensiun serta pemberian Manfaat Lain yang sekiranya direalisir kualitas Pendanaan Dana Pensiun tetap masih Fully Funded. (dalam ribuan) PERIODE 31 DESEMBER Kekayaan Untuk Pendanaan Rp. 4,168,427,049 - Kewajiban Aktuaria Rp. 3,786,950,120 - Kewajiban Solvabilitas Rp. 3,306,847,224 - SURPLUS Rp. 381,476,929 - Rasio Kecukupan Dana (RKD) % - Rasio Solvabilitas % Edisi Khusus

10 Capita Selecta Keputusan Pendiri tersebut diatas termasuk yang harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Pendiri, karena sesuai hasil RUPSLB tanggal 30 Juni 1999 persetujuan perubahan Peraturan Dana Pensiun dilakukan oleh Komisaris Pendiri, 3. Setelah Pendiri menetapkan besarnya kenaikan tambahan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain, maka meminta Aktuaris melalui Dana Pensiun BNI untuk membuat Laporan Aktuaris lengkap yang disertai Surat Pernyataan dan Persetujuan Pendiri pada posisi pendanaan per 30 Juni Sambil menunggu laporan Aktuaris tersebut maka Pendiri dhi Divisi HCT menyiapkan Perubahan Peraturan Dana Pensiunnya. 4. Laporan Aktuaris yang telah memperhitungkan kenaikkan tambahan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat lain (BHR) yang sudah dilengkapi dengan Surat Pernyataan dan Persetujuan Pendiri, maka Pendiri mengusulkan Perubahan Peraturan Dana Pensiun. Namun karena ada perubahan peraturan perundangundangan yang baru yang terbit sejak tgl (PDP Lama) s/d tgl (PDP Baru) termasuk yang harus direvisi bersamaan dengan adanya Keputusan Pendiri diatas kepada BAPEPAM-LK dhi Biro Dana Pensiun untuk dimintakan Pengesahan dari Menteri Keuangan RI. Adapun pengajuan tersebut dengan melampirkan a.l. : - Peraturan Dana Pensiun asli (rangkap 2) - Ringkasan Peraturan Dana Pensiun - Persandingan Perubahan Peraturan Dana pensiun - Laporan Aktuaris dan Pernyataan Aktuaris - Pernyataan tertulis dari Pendiri termasuk Persetujuan dari Konisaris Pendiri. - dan syarat lainnya. 5. Kemudian diproses di Biro Dana Pensiun BAPEPAM-LK, dan setelah disetujui diterbitkan Salinan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun BNI. 6. Berikut ini pasal-pasal yang berubah dari PDP Lama ke PDP yang Baru, sbb. : No a. Diktum Mengingat Pasal 1 Mengingat (butir 3) Peraturan Lama Peraturan Baru Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Dihilangkan 227/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Tata Cara Permohon an Pengesahan Pembentukan Dana Pensiun Pemberi Kerja, Penyesuaian Yayasan Dana Pensiun dan Pengesahan atas Perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pemberi Kerja sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 344/KMK.017/1998 tanggal 13 Juli b. Tanggal Pembentukan dan Jangka Waktu No Pasal Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli Pasal 3 ayat (4) Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) di atas, pembentukan dananya telah mendapat persetujuan Menteri berdasarkan surat Nomor 003/MK.6/1977 tanggal 7 Pebruari 1977 tentang Pengesahan Yayasan Dana Pensiun dan Sokongan BNI 1946, kemudian disesuaikan dengan Undang-Undang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya, dengan membentuk badan hukum Dana Pensiun dengan nama Dana Pensiun Bank Negara Indonesia dan telah disahkan Menteri berdasarkan Keputusan Nomor KEP-064/ KM.17/1995 tanggal 24 Pebruari 1995 serta telah Draft Revisi Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) di atas, pembentukan dananya telah mendapat persetujuan Menteri berdasarkan surat Nomor 003/MK.6/1977 tanggal 7 Pebruari 1977 tentang Pengesahan Yayasan Dana Pensiun dan Sokongan BNI 1946, kemudian disesuaikan dengan Undang- Undang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya, dengan membentuk badan hukum Dana Pensiun dengan nama 8 Edisi Khusus 2011

11 Capita Selecta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 28 tanggal 7 April 1995, Tambahan Berita Negara Nomor 19/Dapen dan terakhir diubah dengan Keputusan Direksi Nomor KP/677/DIR/R tanggal 26 November 2004 yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-491/ KM.5/2004 yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-491/KM.5/2004 tanggal 20 Desember 2004, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 26 tanggal 1 April 2005, Tambahan Berita Negara Nomor 12. Dana Pensiun Bank Negara Indonesia dan telah disahkan Menteri berdasarkan Keputusan Nomor KEP-064/KM.17/1995 tanggal 24 Pebruari 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 28 tanggal 7 April 1995, Tambahan Berita Negara Nomor 19/Dapen dan terakhir diubah dengan Keputusan Direksi Nomor KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-173/KM.10/2008 tanggal 21 Agustus 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 75 tanggal 16 September c. Kewajiban Pendiri No Pasal Peraturan Lama Peraturan Baru Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli Pasal 7 ayat (1) Pendiri wajib membayar iuran Pendiri wajib membayar iuran Pemberi Kerja 2 Pasal 8 ayat (6) Pendiri menetapkan besarnya honorarium anggota Pengurus dan anggota Dewan Pengawas serta Pendiri menetapkan besarnya honorarium serta fasilitas dan penghasilan lainnya untuk fasilitas untuk Dewan Pengawas anggota Pengurus dan anggota Dewan Pengawas No d. Penunjukkan Keanggotaan dan Masa Jabatan Pengurus Pasal 1 Pasal 10 ayat (4) 2 Pasal 10 ayat (9) Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Pengurus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Warga Negara Indonesia; b. Memiliki ahlak dan moral baik; c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang perekonomian; d. Pernah menduduki jabatan manajemen yang menangani bidang keuangan dan atau personalia pada suatu badan hukum sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun; dan e. Memiliki pengetahuan dibidang Dana Pensiun, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat lulus ujian yang diselenggarakan oleh lembaga yang ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku. Pendiri wajib mengangkat anggota Pengurus untuk mengisi lowongan sebagaimana diatur pada ayat (7) huruf a, b, c, d, dan e Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Pengurus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Warga Negara Republik Indonesia; b. Memiliki ahlak dan moral yang baik; c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di industri Dana Pensiun atau jasa keuangan lainnya; d. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang dijatuhi sanksi pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih dan / atau tindak pidana di bidang Dana Pensiun atau jasa keuangan lainnya. e. Memiliki pengetahuan dibidang Dana Pensiun. f. Persyaratan lain menurut peraturan perundang-undangan di bidang dana pensiun. Pendiri wajib mengangkat anggota pengurus untuk mengisi lowongan sebagaimana diatur pada ayat (7) a, b, c, d, dan e, untuk sisa masa jabatan anggota Pengurus yang digantikan atau untuk masa jabatan sebagaimana diatur dalam ayat (5) Pasal ini. Edisi Khusus

12 Capita Selecta 3 Pasal 10 ayat (10) Apabila Pendiri belum dapat melaksanakan perubahan sebagaimana dimaksud ayat (9), maka Pendiri wajib melaporkan kepada Menteri dan untuk sementara kepengurusan dijalankan oleh Pengurus yang ada Apabila Pendiri belum dapat melaksanakan pengangkatan sebagaimana dimaksud ayat (9), maka tugas dan fungsi jabatan Pengurus yang kosong tersebut dirangkap oleh Pengurus yang ada untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan No e. Kewajiban Pengurus Pasal 1 Pasal 11 ayat (6) Peraturan Lama Draft Revisi Peraturan Baru Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Pengurus wajib menyampaikan laporan secara berkala Pengurus wajib menyampaikan laporan secara kepada Menteri menurut jenis, bentuk, susunan, dan waktu berkala kepada Menteri menurut jenis, bentuk, yang ditetapkan oleh Menteri yang terdiri dari: susunan, dan waktu yang ditetapkan oleh a. Laporan Keuangan; Menteri yang terdiri dari : b. Laporan Investasi; a. Daftar investasi bulanan; c. Laporan Teknis; b. Laporan Keuangan; d. Laporan Aktuaris, c. Laporan Investasi; d. Laporan Teknis; e. Laporan Aktuaris, No f. Hak dan Wewenang Pengurus Pasal 1 Pasal 12 ayat (11) Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Anggota Pengurus memperoleh honorarium yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri dan tunjangan serta fasilitas yang jenis dan besarnya ditetapkan oleh Dewan Pengawas. Draft Revisi Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Anggota Pengurus memperoleh honorarium serta fasilitas dan penghasilan lain yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri. No g. Dewan Pengawas Penunjukan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Dewan pengawas Pasal 1 Pasal 15 ayat (3) Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Dewan Pengawas sekurang-kurangnya berjumlah 4 (empat) orang dengan susunan seorang Ketua merangkap anggota, Ketua Pengganti merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota. Draft Revisi Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Dewan Pengawas sekurang-kurangnya berjumlah 4 (empat) orang dengan susunan seorang Ketua merangkap anggota, Ketua Pengganti merangkap anggota dan selebihnya anggota. 2 Pasal 15 ayat (13) 3 Pasal 15 ayat (14) Pendiri wajib mengangkat anggota Dewan Pengawas untuk mengisi lowongan sebagaimana diatur pada ayat (11) a,b,c,d, dan e. Apabila Pendiri belum dapat melaksanakan perubahan sebagaimana dimaksud ayat (13), maka Pendiri wajib melaporkan kepada Menteri dan untuk sementara pengawasan dijalankan oleh Dewan Pengawas yang ada. Pendiri wajib mengangkat anggota Dewan Pengawas untuk mengisi lowongan sebagaimana diatur pada ayat (11) a, b, c, d, e, dan f, untuk sisa masa jabatan anggota Dewan Pengawas yang digantikan atau untuk masa jabatan sebagaimana diatur dalam ayat (9) Pasal ini. Apabila Pendiri belum dapat melaksanakan pengangkatan sebagaimana dimaksud ayat (13), maka untuk sementara pengawasan dijalankan oleh Dewan Pengawas yang ada. 10 Edisi Khusus 2011

13 Capita Selecta No h. Hak dan Wewenang Dewan Pengawas 1 Pasal 17 ayat (5) 2 Pasal 17 ayat (6) Pasal Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Anggota Dewan Pengawas memperoleh honorarium dan fasilitas lainnya. Dewan Pengawas menetapkan Tunjangan Kesejahteraan/ fasilitas bagi Pengurus. Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Anggota Dewan Pengawas memperoleh honorarium serta fasilitas dan penghasilan lain yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri. Dihilangkan No i. Masa Kerja Pasal 1 Pasal 23 ayat (1) Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Masa Kerja yang dihitung dalam perhitungan Manfaat Pensiun adalah Masa Kerja Peserta pada Pemberi Kerja sejak terdaftar sebagai Peserta atau Masa Kerja yang diakui Pemberi Kerja untuk perhitungan Manfaat Pensiun dengan ketentuan masa kerja di luar Pemberi Kerja tersebut belum dipergunakan untuk perhitungan Manfaat Pensiun pada Pemberi Kerja sebelumnya. Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Masa Kerja yang dihitung dalam perhitungan Manfaat Pensiun adalah Masa Kerja Peserta pada Pemberi Kerja sejak terdaftar sebagai Peserta dan Masa Kerja yang diakui Pemberi Kerja untuk perhitungan Manfaat Pensiun dengan ketentuan masa kerja di luar Pemberi Kerja tersebut belum dipergunakan untuk perhitungan Manfaat Pensiun pada Pemberi Kerja sebelumnya. No j. Besar Manfaat Pensiun janda/duda/ dan Anak Pasal 1 Pasal 36 ayat (1) No k. Kenaikan Manfaat Pensiun Pasal 1 Pasal 38 ayat (2) Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Dalam hal Pensiunan meninggal dunia, maka besarnya Manfaat Pensiun sebulan yang dibayarkan kepada Janda/Duda atau Anak adalah : a. Pada 12 (dua belas) bulan pertama mulai bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) atau Pasal 41 ayat (1), dalam hal tidak terdapat Janda/Duda yang sah, sebesar 100% (seratus per seratus) dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan, dan b. Pada bulan ke 13 (tiga belas) dan seterusnya, sebesar 80% (delapan puluh per seratus) dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan. Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Disamping kenaikan manfaat pensiun secara berkala sebagaimana ayat (1) di atas, diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut : a. Untuk tahun 2007, dimulai sejak bulan Januari sampai dengan Desember diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar Rp ,- per bulan b. Dalam tahun 2008, 2009, dan 2010 diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar 2% dari manfaat pensiun bulanan yang diterima pada bulan Desember tahun sebelumnya. Draft Revisi Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Dalam hal Pensiunan meninggal dunia, maka besarnya Manfaat Pensiun sebulan yang dibayarkan kepada Janda/Duda atau Anak adalah : a. Pada 12 (dua belas) bulan pertama sejak pensiunan meninggal dunia sebesar 100% (seratus per seratus) dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan, dan b. Pada bulan ke 13 (tiga belas) dan seterusnya sejak pensiunan meninggal dunia, sebesar 80% (delapan puluh per seratus) dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan. Draft Revisi Peraturan Baru Cfm. KP/227/DIR/R tanggal 07 Juli 2011 Disamping kenaikan manfaat pensiun secara berkala sebagaimana ayat (1) di atas, pada setiap bulan Januari dalam tahun 2011, 2012, dan 2013, diberikan tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar 2% (dua per seratus) dari manfaat pensiun bulanan yang diterima pada bulan Desember tahun sebelumnya. Edisi Khusus

14 Capita Selecta l. Manfaat Lain Peraturan Lama No Pasal Draft Revisi Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli Pasal 43 Belum ada Manfaat lain (1) Manfaat lain diberikan kepada Penerima Manfaat Pensiun yang telah menerima Manfaat Pensiun bulanan pada bulan dirayakannya hari raya Keagamaan masingmasing (2) Dikecualikan dari ayat (1) Pasal ini, Penerima Manfaat Pensiun dengan Masa Pensiun kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari Hari Raya keagamaan masing-masing, tidak berhak atas Manfaat Lain (3) Manfaat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun sejak tahun 2011, sebesar Rp ,- (satu juta rupiah). (4) Pemberian Manfaat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dibayarkan oleh Dana Pensiun selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya keagamaan masing-masing (5) Pajak penghasilan atas Manfaat Lain menjadi beban Dana Pensiun No m. Biaya Dana Pensiun Pasal 1 Pasal 47 ayat (3) 2 Pasal 47 ayat (4) Peraturan Lama Cfm. KP/202/DIR/R tanggal 16 Juli 2008 Pasal 46 ayat (8) Biaya honorarium dan fasilitas Dewan Pengawas dan Pengurus; Pasal 46 ayat (3) Jasa Produksi/Bonus dan Tunjangan Hari Raya Pengurus, Dewan Pengawas dan Pegawai Dana Pensiun; Draft Revisi Pasal 47 ayat (3) Biaya honorarium dan fasilitas Dewan Pengawas dan Pengurus; Pasal 47 ayat (4) Penghasilan lain seperti Biaya Jasa Produksi/Bonus dan Tunjangan Hari Raya Dewan Pengawas, Pengurus dan Pegawai Dana Pensiun; Dengan ditambahnya rumusan Pasal 43 tersebut diatas, maka : a. Rumusan Pasal 43 dan seterusnya dalam Peraturan Dana Pensiun Bank Negara Indonesia sebagaimana telah ditetapkan dengan Surat Keputusan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nomor KP/202/DIR/ R tanggal 16 Juli 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor KEP-173/ KM.10/2008 tanggal 21 Agustus 2008 berubah menjadi Pasal 44 dan seterusnya dalam Peraturan Dana Pensiun Bank Negara Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nomor KP/227/DIR/R tanggal 7 Juli b. Dengan demikian Peraturan Dana Pensiun Bank Negara Indonesia yang semula terdiri dari 51 pasal menjadi 52 pasal. 7. Sekilas Proses Kenaikan Tambahan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain tersebut diatas merupakan proses yang relative cukup panjang, namun alhamdullilah atas doa Bapak/ Ibu penisunan kenaikan yang kita harapkan dapat terealisir. (Tri Mulyo) 12 Edisi Khusus 2011

15 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat Telp. : (62-21) (Sentral) Fax (62-21) dapenbni@indosat.et.id Homepage : Jakarta, 16 Juni 2011 Nomor : DP/05 Perihal : Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 Lampiran : 1 (satu) set Kepada : D I R E K S I PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. (PENDIRI DANA PENSIUN BANK BNI) Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 16 ayat (2) Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Negara Indonesia cfm. SK Direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk No. KP/202/DIR/R tanggal yang telah mendapat pengesahan Menteri Keuangan RI cfm. Keputusan No. KEP-173/KM.10/2008 tanggal , dengan ini kami laporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas DP BNI terhadap aktivitas usaha, Sistem Pengendalian Intern, dan ketaatan terhadap ketentuan perundangan, Arahan Investasi dan ketentuan intern lainnya, sebagai berikut: 1. Highlight Perkembangan DP BNI a. Perkembangan DP BNI Pada akhir tahun 2010, Aktiva Bersih DP BNI mencapai Rp juta, meningkat 5,35% atau sebesar Rp 215 juta dibandingkan posisi akhir tahun Adapun perkembangan indikator utama keuangan DP BNI dapat dilihat pada Figur 1 dengan penjelasan sebagai berikut : Kontributor utama peningkatan aktiva tersebut adalah dari pendapatan investasi yang mencapai Rp 481,94 milyar, iuran pendiri dan peserta sebesar Rp 86,63 milyar, serta peningkatan nilai investasi sebesar Rp 86,40 milyar Hampir 60% dari pendapatan investasi tersebut dipergunakan untuk menutup pembayaran manfaat pensiun yang pada tahun 2010 mencapai Rp 371 milyar sementara iuran yang diterima hanya Rp 86,63 milyar Dengan meningkatnya aktiva, sementara dari sisi Kewajiban Aktuaria menurun, maka Ratio Kecukupan Dana meningkat, menjadi 110,08% sehingga kemampuan pendanaan DP BNI berada pada Tingkat 1 (over funded) Edisi Khusus

16 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 Figur 1 Perkembangan Indikator Utama Keuangan DP BNI Perkembangan Indikator Utama DP BNI b. Portfolio Investasi DP BNI Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja keuangan disatu sisi serta mengelola risiko investasi disisi lain, DP BNI telah menginvestasikan kekayaannya dalam berbagai instrumen investasi, baik di pasar uang dan pasar modal, maupun penempatan langsung pada saham (perusahaan anak) dan fixed assets, dengan komposisi dan ROI masing-masing jenis investasi sebagaimana terlihat pada Figur 2 dan Figur 3. Figur 2 Komposisi Investasi DP BNI Komposisi Investasi DP BNI 14 Edisi Khusus 2011

17 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 Figur 3 Return on Investment (ROI) ROI Realized + Unrealized Top 5 penempatan terbesar berada pada : i. Surat Berharga Pemerintah (SBP) SBP dinilai memiliki risiko rendah dengan rating AAA dan memberikan return yang baik (diatas 11%). SBP tersebut dimiliki hingga jatuh tempo (hold to maturity) dengan komposisi : 63,61% (Rp 958,77 milyar) berjangka panjang, 8,79% (Rp 132,51 milyar) jangka menengah, dan 27,6% (Rp 415,98 milyar) jangka pendek, sehingga diharapkan untuk beberapa tahun kedepan DP BNI masih mampu menghasilkan pendapatan yang baik. ii. Obligasi Obligasi mampu memberikan return diatas 12%, dan memiliki peringkat (rating) A sampai AAA, kecuali obligasi Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) yang per mendapat rating D dari PEFINDO. Lebih dari 75% investasi pada obligasi korporasi tersebut juga berjangka menengah dan panjang. iii. Tanah & Bangunan Investasi pada tanah & bangunan memberikan kontribusi (ROI) meningkat dan merupakan diversifikasi investasi yang baik, terutama pada saat pasar modal dan pasar uang mengalami krisis. Investasi ini didominasi oleh nilai tanah & bangunan di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta Pusat (JJS) yang mencapai hampir 94% dari total investasi pada tanah & bangunan tersebut. Nilai investasi pada tanah & bangunan mengalami peningkatan Rp 59,6 milyar atau 11,2%, terutama dari Selisih Penilaian Investasi sebesar Rp 38,9 milyar, serta adanya renovasi dan perbaikan peralatan/perlengkapan gedung JJS. Edisi Khusus

18 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 iv. Saham Investasi pada saham memiliki risiko yang lebih tinggi namun juga memberikan ROI lebih tinggi Figur 4 Komposisi Kelolaan Saham Dalam mengelola inves-tasi saham ini, DP BNI menggunakan Manajer Investasi PT Schroders Investment Management Indonesia dan PT BNP Paribas Investment Partners (PT Fortis Investment Management) disamping saham swakelola, dengan komposisi sebagaimana Figur 4. v. Penempatan Langsung Pada Saham (PLPS). PLPS ditempatkan pada 10 perusahaan anak yang secara langsung dilakukan oleh DP BNI, serta 7 PLPS lainnya dilakukan oleh PT THU sebagaimana disampaikan pada lampiran. Dari 17 perusahaan anak tersebut, terdapat 9 perusahaan yang telah memberikan gain/dividen kumulatif s/d 2010 lebih besar dari nilai perolehannya. Sedangkan 4 perusahaan anak lainnya belum memberikan gain/dividen, dimana 1 diantaranya masih dinilai memiliki prospek yang baik, yaitu PT Swadharma Prima Utama (PT SPU). Dengan memperhatikan faktor kuantitatif (kinerja dan size) serta faktor kualitatif (prospek, kebutuhan produk/layanan bagi bisnis BNI, sinergi, dan expertise), DPBNI akan mempertahankan 10 perusahaan anak, sedangkan 7 perusahaan lainnya direncanakan untuk exit (divestasi) 2. Upaya Memperbaiki Portofolio dan Kinerja DP BNI Pengarahan Dewan Pengawas serta tindakan yang telah diambil oleh DP BNI dalam upaya memperbaiki portofolio investasi DP BNI, antara lain sebagai berikut : a. Pengelolaan Investasi DP BNI diminta untuk : Menyusun scenario 5 tahun kedepan untuk melihat sustainability kemampuan DP BNI dalam pembayaran manfaat pensiun yang semakin meningkat dan langkah-langkah yang akan ditempuh. Memperbaiki pengelolaan investasi karena surplus dari hasil usaha untuk pembayaran manfaat pensiun semakin lama semakin menurun, sementara pembayaran manfaat pensiun semakin lama semakin meningkat. 16 Edisi Khusus 2011

19 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 b. Investasi pada Pasar Uang dan Pasar Modal Melakukan penataan portofolio yang dapat memberikan gain yang optimal. Investasi DP BNI diarahkan pada Surat Berharga Pemerintah dan obligasi yang memberikan YTM tinggi (11% - 12%). Investasi pada saham agar dapat dideteksi kinerjanya lebih dini untuk menghindari adanya permasalahan saham delisting SPI DP BNI diminta untuk mengevaluasi saham-saham kelolaan DP BNI dan Manager Investasi dan secara periodic melakukan stock opname atas saham-saham dan surat berharga lainnya yang ada di custody. c. Investasi Penempatan Langsung pada Saham (PLPS) Melakukan pembenahan management di beberapa perusahaan anak (PT THU, PT SDD, PT SPT) dan akan terus melanjutkan program pembenahan tsb untuk perusahaan anak lainnya agar mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja DP BNI. Proses pengisian Direksi/Komisaris Perusahaan Anak agar dilakukan secara lebih terencana minimal 6 bulan sebelum masa jabatan berakhir dan senantiasa dievaluasi kinerjanya Membuat Contract Management dengan manajemen Perusahaan Anak sebagai dasar evaluasi kinerja masing-masing Pengurus PA. Memperkuat permodalan bagi perusahaan anak yang masih prospektif yang sumber pendanaannya dari dividen perusahaan anak ybs, serta menyusun exit strategy untuk perusahaan yang kinerjanya kurang dan tidak prospektif Mengkaji kemungkinan pengelolaan perusahaan anak dilakukan secara langsung oleh DP BNI dengan melihat konsekuensi pajak dan kepengurusan. Keberadaan perusahaan anak agar dievaluasi terkait dengan kinerja, potensi double tax dan permasalahan yang dihadapi serta potensi permasalahan yang akan timbul. d. Surat Pengakuan Utang (SPU) Mengupayakan untuk melakukan percepatan penyelesaian/pelunasan SPU pada PT Swadharma Kerry Satya (PT SKS). Pada tahun 2010, DPBNI telah menerima pembayaran angsuran pokok SPU sebesar USD 3,000,000, lebih besar dari yang semula dianggarkan (USD 2,400,000). Dengan demikian, saldo SPU per 31 Desember 2010 hanya tinggal USD 6,100,000. Sebagai tambahan informasi, saldo per 15 Maret 2011 tinggal USD 5,100,000 dan akan dapat dilunaskan tahun Pendapatan dari KSKI Surat Pengakuan Utang PT SKS sebesar Rp e. Investasi pada Tanah & Bangunan Memperbaiki peralatan (AC, lift, security system) Gedung BNI Sudirman - Jakarta Mengupayakan agar pemakaian security system di Gedung BNI Sudirman benar-benar dioptimalkan guna menjaga keamanan gedung dan tenant ybs., mengingat DP BNI telah melakukan investasi yang cukup besar dalam upaya pengamanan gedung tsb. f. Lain-lain Perubahan struktur organisasi DP BNI agar dikaji perkembangannya apakah telah berjalan dengan efektif dan efisien dan apakah masih bisa diefisienkan lagi. Potensi cash out yang akan berdampak sgnifikan terhadap cash flow DP BNI agar diantisipasi, seperti pembayaran pajak, program pensiun sukarela, dll. Edisi Khusus

20 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun Pengendalian Risiko Berdasarkan hasil pemeriksaan Departemen Keuangan RI periode 1 Januari 2009 s/d 30 Juni 2010, nilai risiko secara keseluruhan 1,2 dari skala 4. Usaha yang telah dan akan dilakukan DP BNI dalam rangka meningkatkan pengendalian risiko terhadap hal-hal yang masih perlu dilakukan perbaikan berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut disampaikan pada Tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Struktur Pengendalian Intern No Aspek Keterangan 1 Risiko Operasional 2 Risiko Pengelolaan Kekayaan Dana Pensiun telah melakukan prosedur pemutakhiran data pensiunan melalui pendataan ulang yang dilakukan setiap 2 (dua) tahun. Untuk pendataan ulang tahun 2009, masih terdapat 587 formulir yang belum dikembalikan. DP BNI akan terus berupaya menghubungi para pensiunan yang belum melakukan daftar ulang melalui Kantor Wilayah, Cabang, Korwil/Cabang PP agar risiko terjadinya kelebihan pembayaran manfaat pensiun dapat diminimalisir. a. Surat Pengakuan Utang (SPU) pada PT Swadharma Kerry Satya Saldo per 15 Maret 2011 sebesar USD ,- dan akan dapat dilunaskan pada tahun 2011 Akan dilaksanakan pemindahan ke Aktiva Lain-lain paling lambat tgl b. SPU pada PT Lintasindo SPU pada PT Lintasindo telah gagal bayar (default) dan sudah dikeluarkan dari Aktiva Investasi dan dibuku pada Aktiva Lain-lain sejak c. SPU dan PLPS pada PT Bank Central Dagang (BCD) Penyelesaian atas SPU dan penyertaan saham di BCD mengacu pada Putusan MA yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang memenangkan gugatan DPBNI / THU terhadap PT CBI Putusan MA terkait pembayaran ganti rugi oleh BCD kepada DPBNI / THU tidak memiliki kekuatan eksekusi karena permohonan sita jaminan asset CBI tidak dikabulkan MA SPU ini sudah dikeluarkan dari Aktiva Investasi dan dibuku pada Aktiva Lain-lain sejak d. Obligasi APOL Sesuai dengan RUPO PT. APOL tanggal , disampaikan bahwa masuknya investor baru akan terlaksana pada kwartal ke IV (September Desember 2011). dan masalah restrukturisasi dan pembayaran kupon akan dibicarakan kembali setelah investor baru tsb masuk. 18 Edisi Khusus 2011

21 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun Risiko Hukum a. SPU PT Lintasindo, sebagaimana penjelasan pada butir 2.2. Tabeln ini b. SPU dan PLPS pada PT BCD, sebagaimana penjelasan pada butir 2.3. tabel ini c. Sewa menyewa Tanah & Bangunan. DPBNI telah mengirimkan surat kepada Divisi Umum untuk memperpanjang perjanjian sewa menyewa yang telah berakhir jangka waktu berlakunya 4. Pendapat Akuntan Publik KAP Prof. DR. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan yang telah melakukan General Audit Laporan Keuangan, audit Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan, serta KAP Husni, Mucharam & Rasidi yang telah melakukan audit Portofolio Investasi DP BNI, memberikan pendapat sebagai berikut : a. Laporan Keuangan KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan yang telah melakukan General Audit terhadap DP BNI menyatakan bahwa laporan keuangan DP BNI menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan DP BNI tanggal 31 Desember 2010, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. b. Laporan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan telah melakukan pengujian terhadap kepatuhan DP BNI terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, dan ketentuan Dana Pensiun yang berlaku dan menyatakan bahwa DP BNI mematuhi dalam semua hal yang material, pasal-pasal yang disebut diatas. c. Laporan Kepatuhan Terhadap Pengendalian Intern KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan telah melakukan audit Laporan Keuangan DP BNI dan mencatat bahwa tidak ada masalah berkaitan dengan pengendalian intern dan operasinya yang dipandang memiliki kelemahan material : c.1. KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan menemui beberapa kondisi yang dapat dilaporkan terkait dengan pembayaran sewa dan service charge ruangan gedung kantor Jl. Jenderal Sudirman lantai 25, daftar ulang pensiunan, utang manfaat pensiun jatuh tempo. c.2. KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan menyatakan bahwa pertimbangan atas pengendalian intern tidak menjamin terungkapnya semua permasalahan dalam pengendalian intern yang mungkin merupakan kondisi yang dapat dilaporkan dan oleh karenanya, tidak menjamin pengungkapan seluruh kondisi yang dapat dilaporkan, sebagaimana yang didefinisikan di tas. Namun KAP ybs yakin, tidak ada satu pun kondisi yang diungkapkan diatas merupakan suatu kelemahan material. Edisi Khusus

22 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 d. Laporan Portfolio Investasi KAP Husni, Mucharam & Rasidi yang telah melakukan Audit Portfolio Investasi DP BNI mengenai kepatuhan DP BNI terhadap Undang-undang No 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya, serta Arahan Investasi, berpendapat bahwa Pernyataan Pengurus DP BNI yang menyatakan bahwa portofolio investasi Dana Pensiun BNI telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut diatas, kecuali ketidaksesuaian investasi pada surat pengakuan utang PT Swadharma Kerry Satya dan investasi per pihak pada Surat Berharga Negara seperti yang telah diungkapkan dalam Pernyataan Pengurus untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material. 5. Pendapat Dewan Pengawas Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas serta upaya-upaya yang telah dilakukan oleh DP BNI, Dewan Pengawas DP BNI berpendapat bahwa pertanggung jawaban Direksi DP BNI sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan DP BNI Tahun Buku yang berakhir per 31 Desember 2010 dapat diterima, dan membebaskan Direksi (acquit et de charge) dari pertanggung jawaban sepanjang tercermin dalam Laporan Keuangan DP BNI tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2010 tersebut. Demikian laporan kami, mohon dimaklumi. DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA Geger N. Maulana Ketua Darwin Suzandi Ketua Pengganti CC : Segenap Peserta, disampaikan melalui Majalah Forum Komunikasi DP BNI 20 Edisi Khusus 2011

23 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 LAMPIRAN Surat Dewan Pengawas DP BNI No. DP/05 Tanggal 16 Juni 2011 Perkembangan Usaha DP BNI Perkembangan Kekayaan & Ratio Kecukupan Dana Pada akhir tahun 2010, Aktiva Bersih DP BNI meningkat 5,35% atau sebesar Rp 215 milyar dibandingkan posisi akhir tahun 2009, kontributor utamanya adalah pendapatan investasi. Dengan peningkatan aktiva tersebut, sementara dari sisi kewajiban aktuaria menurun, maka RKD meningkat menjadi 110,08% (over funded) dan kualitas pendanaan berada pada Tingkat 1 Penambah Pendapatan Investasi 481,94 Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi 86,40 Iuran (Pendiri & Peserta) 86,63 Pendapatan diluar Investasi 20,00 Total Penambah 674,96 Pengurang Beban Investasi 39,06 Beban Operasional 14,56 Beban diluar Invest. & Opr. 0,04 Manfaat Pensiun 371,00 Pajak Penghasilan 6,33 Pengalihan dana ke DP lain 28,93 Pengurang lainnya 0,00 Total Pengurang 459,93 Kenaikan Aktiva Bersih 215,03 Edisi Khusus

24 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 Komposisi Investasi Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja keuangan disatu sisi serta mengelola risiko investasi disisi lain, DP BNI telah menginvestasikan kekayaannya dalam berbagai instrumen investasi, baik di pasar uang dan pasar modal, maupun penempatan langsung pada saham dan fixed assets Return On Investment SBP dan Obligasi memberikan ROI yang baik dan relatif sustain. Sementara itu, saham memberikan ROI tertinggi, namun risikonya juga lebih tinggi; untuk itu, DP BNI menggunakan Manajer Investasi PT Schroders dan PT Fortis.. 22 Edisi Khusus 2011

25 Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2010 Kinerja Perusahaan Anak Dari 17 perusahaan anak DP BNI, terdapat 9 perusahaan yang telah memberikan gain/dividen kumulatif s/d 2010 lebih besar dari nilai perolehanya. Sedangkan dari 4 perusahaan anak lainnya yang belum memberikan gain/dividen, 1 diantaranya masih dinilai memiliki prospek yang baik, yaitu PT Swadharma Prima Utama (PT SPU) Nama Nilai Perolehan Retained Potential Realized ROI/Thn No Perusahaan Earning Total Asset Gain (after Gain/Div Realized Prospek Anak DPBNI PT THU Total tax) s/d PT THU ,78% Baik 2 PT TRIPA ,43% Baik 3 PT SBSF ,95% Sangat Baik 4 PT SIF (52.235) (2.044) ,54% Kurang Baik 5 PT SDD ,52% Cukup Baik 6 PT SKS (13.244) Baik 7 PT SPU Baik 8 PT CP (71.409) (21.801) Kurang Baik 9 PT SGrS ,53% Cukup Baik 10 PT SSI ,03% Sangat Baik 11 PT PIPG (3) 52 5,07% Baik 12 PT DIG ,12% Baik 13 PT NGI ( ) Kurang Baik 14 PT SPT (1.286) (1.162) 491 1,75% Kurang Baik 15 PT SGD (158) 782 Cukup Baik 16 PT SSB ,63% Cukup Baik 17 PT PEF ,55% Cukup Baik Dalam US $, kurs perolehan PT SKS Rp 1.965,98/US$ dan PT SPU Rp 2.086/US$. Kurs saat ini (Mei 2011) Rp 8.500/US$ Strategi Investasi pada PA Dengan memperhatikan faktor kuantitatif (kinerja dan size) serta faktor kualitatif (prospek, kebutuhan produk/layanan BNI, Sinergi, dan expertise), DPBNI akan mempertahankan 10 perusahaan anak, sedangkan 7 perusahaan lainnya direncanakan untuk exit Kuantitatif Kurang Cukup Baik Sangat Baik NETRAL 2 perusahaan anak EXIT 7 perusahaan anak STAY 5 prusahaan anak NETRAL Kurang Cukup Baik Sangat Baik Kualitatif Edisi Khusus

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN Tambahan Berita - Negara R.I. Tanggal 28/7-2017 No. 60. Pengumuman dalam Berita - Negara R.I. sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. SALINAN KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015

Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015 Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015 Menunjuk Peraturan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu yang telah disahkan oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-368/KM.5/2005 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-368/KM.5/2005 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-368/KM.5/2005 TENTANG PENGESAHAN ATAS PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK INDONESIA MENTERI

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No.Kpts 44/C00000/2010 S0 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN PERTAMINA DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA (PERSERO)

SURAT KEPUTUSAN No.Kpts 44/C00000/2010 S0 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN PERTAMINA DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA (PERSERO) 1 SURAT KEPUTUSAN No.Kpts 44/C00000/2010 S0 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN PERTAMINA DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA (PERSERO) Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan Manfaat Pensiun yang lebih baik dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992

Lebih terperinci

Presiden Direktur : Farida Taher Dir Administrasi&Kepensiunan : Nanang Hendriana Dir Keuangan & Investasi : A.B. Hadi Karyono

Presiden Direktur : Farida Taher Dir Administrasi&Kepensiunan : Nanang Hendriana Dir Keuangan & Investasi : A.B. Hadi Karyono DP PERTAMINA merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana Peserta dan Pemberi Kerja bersama-sama membayar Iuran. Peserta Program Pensiun di DP

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011 Tentang DIREKTUR UTAMA PERUM PERHUTANI, Menimbang : a. bahwa Dana Pensiun merupakan sarana penghimpun dana, guna

Lebih terperinci

Info DPBNI. Laporan Keuangan DPBNI 31 Desember 2013 (Unaudited) Media Komunikasi Peserta

Info DPBNI. Laporan Keuangan DPBNI 31 Desember 2013 (Unaudited) Media Komunikasi Peserta Edisi 50 Januari 2014 Info DPBNI Media Komunikasi Peserta Laporan Keuangan DPBNI 31 Desember 2013 (Unaudited) Profil : PT. Tri Handayani Utama Sekilas BPJS Kesehatan Tips : Mendulang Uang Dari Halaman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) (Lembar Pengesahan) KEPUTUSAN DIREKSI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) NOMOR : KD.127/PA.209/ASDP-2012 tentang PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN ASDP DIREKSI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 203 /DIR-TM/IX/2017 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP

KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 203 /DIR-TM/IX/2017 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 203 /DIR-TM/IX/2017 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA, Menimbang : a. bahwa kepada

Lebih terperinci

Perkembangan Dana Pensiun PLN

Perkembangan Dana Pensiun PLN Perkembangan Dana Pensiun PLN Tepat Jumlah Tepat Waktu Tepat Sasaran Perkembangan Dana Pensiun PLN Tahun Hal : 0 Dana Pensiun PLN Jl. Wolter Monginsidi No. 5 Kebayoran Baru Jakarta Tlp. (021) 7222867 Fax.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan.

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan. PERKEMBANGAN DANA PENSIUN PT PLN (Persero) TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (15) PDP DP-PLN 2015, Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada Peserta mengenai Neraca dan Perhitungan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 37, 1992 (ADMINISTRASI. Kesejahteraan. PENSIUN. Tenaga Kerja. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-33/KM.10/2011 TENTANG PENGESAHAN PERATURAN DANA PENSIUN PUPUK KALIMANTAN TIMUR

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-33/KM.10/2011 TENTANG PENGESAHAN PERATURAN DANA PENSIUN PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tambahan Berita Negara R. I tanggal 13/5-2011 No. 38. Pengumuman dalam Berita Negara R.I. sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-undang No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. SALINAN KEPUTUSAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK DIREKSI Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

A. LAPORAN PENGURUS. I. Kepesertaan 1. Jumlah Peserta per 31 Desember 2010.

A. LAPORAN PENGURUS. I. Kepesertaan 1. Jumlah Peserta per 31 Desember 2010. A. LAPORAN PENGURUS Dalam rangka memenuhi kewajiban DP PERTAMINA, dengan ini disampaikan perkembangan Kepesertaan, Laporan Valuasi Aktuaria dan Laporan Keuangan DP PERTAMINA Tahun 2010 Dalam menjalankan

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG PENGESAHAN ATAS PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PERHUTANI DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kesinambungan karyawan Yayasan LIA setelah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012 LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012 Laporan Tahunan Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI ini merupakan hasil pengawasan terhadap pengelolaan Dana Pensiun BRI periode tahun 2012, dan merupakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) NO. 068/KEP.DIR/2005 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK MANDIRI

KEPUTUSAN DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) NO. 068/KEP.DIR/2005 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK MANDIRI KEPUTUSAN DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) NO. 068/KEP.DIR/2005 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK MANDIRI DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO), Menimbang :a. bahwa untuk menjamin kesinambungan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 02 /BL/2007 TENTANG BENTUK DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DANA PENSIUN

PERATURAN DANA PENSIUN PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PT PLN (PERSERO) PDP - DPPLN 2016 DANA PENSIUN PLN Jalan Wolter Monginsidi No. 5 Kebayoran Baru Jakarta 12110 Tambahan Berita Negara R.I Tanggal 23 Juni 2017 No.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DIREKSI PT. BANK NEGARA

Lebih terperinci

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. PP No. 45/1995 BAB 1 BURSA EFEK Pasal 1 Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2 Modal disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp7.500.000.000,00 (tujuh

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program

Lebih terperinci

Dana Pensiun PERTAMINA. Ringkasan Laporan Perkembangan Tahun 2013 A. LAPORAN PENGURUS

Dana Pensiun PERTAMINA. Ringkasan Laporan Perkembangan Tahun 2013 A. LAPORAN PENGURUS Dana Pensiun PERTAMINA Ringkasan Laporan Perkembangan Tahun 2013 A. LAPORAN PENGURUS Dalam rangka memenuhi kewajiban pelaporan DP PERTAMINA, dengan ini disampaikan informasi perkembangan Kepesertaan, Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Dana Pensiun Sesuai UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun Dalam PP No. 77 Tahun

Lebih terperinci

Form Self Assesment Permohonan PERMOHONAN IZIN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI

Form Self Assesment Permohonan PERMOHONAN IZIN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI 1 FORM ::... Form Self Assesment Permohonan PERMOHONAN IZIN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI II.. DAATTAA PPEERUUSSAAHAAAANN Nama Perusahaan Nomor dan Tanggal Surat Pelaporan Deskripsi Singkat Latar Belakang

Lebih terperinci

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk.

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk. PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk. Kamis, 10 Maret 2016 Pukul 09.00 WIB.-11.00 WIB PEMANGGILAN Direksi Perseroan menyampaikan pemanggilan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.G : PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA)

PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.G : PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) PERATURAN PENCATATAN EFEK PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) A. PERSYARATAN Efek Beragun Aset (EBA) yang akan dicatatkan di Bursa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut 1. Pernyataan Pendaftaran telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut didirikan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR : 172/KM K.06/2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN MANULIFE INDONESIA DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/POJK.05/2014 TENTANG PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa peningkatan akses dunia usaha pada sumber

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003 KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN MANULIFE INDONESIA DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992

Lebih terperinci

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA UMUM

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA UMUM P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA UMUM Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun mengatur berbagai

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap merujuk kepada teks aslinya.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 134/DIR-TM/VII/2015 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP

KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 134/DIR-TM/VII/2015 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 134/DIR-TM/VII/2015 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA, Menimbang : a. bahwa kepada

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemulihan perekonomian nasional,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT 1 of 50 8/23/2014 7:22 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 479/BL/2009 TENTANG PERIZINAN

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

No. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar)

No. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar) 1 No. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar) Pasal 6 PP No.73/92 yang diubah. b. Bukti Persyaratan Penempatan Deposito Jaminan Pasal 7 PP No.73/92 yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang No.19, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Iuran Pensiun. PNS. Pejabat Negara. Pengelolaan. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2016 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.163, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA OJK. Dana Pensiun. Pembubaran. Likuidasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5555) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

PT TUNAS RIDEAN Tbk ( Perseroan ) PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

PT TUNAS RIDEAN Tbk ( Perseroan ) PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT TUNAS RIDEAN Tbk ( Perseroan ) PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan kepada Para Pemegang Saham Perseroan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77/KMK.017/1995 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77/KMK.017/1995 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77/KMK.017/1995 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Program Pensiun

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Dana Pensiun ini yang dimaksud dengan : 1. Pendiri/Pemberi Kerja adalah PT ANTAM (Persero) Tbk; 2. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Antam; 3.

Lebih terperinci

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG -1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN LIKUIDASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Karyawan Pemberi Kerja (PT AP II) yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan telah terdaftar pada DAPENDA PESERTA

Karyawan Pemberi Kerja (PT AP II) yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan telah terdaftar pada DAPENDA PESERTA Tangerang, 15 Juni 2013 PESERTA PESERTA AKTIF PENSIUNAN Karyawan Pemberi Kerja (PT AP II) yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan telah terdaftar pada DAPENDA Peserta yang telah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 510/ KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:

Lebih terperinci

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank

Lebih terperinci

KEPUTUSAN Nomor : 630. H Tahun 2012

KEPUTUSAN Nomor : 630. H Tahun 2012 KEPUTUSAN Nomor : 630. H Tahun 2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA BADAN PELAKSANA SINODE GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA Menimbang: a. Bahwa tujuan penyelenggaraan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009

Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009 Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009 I. Pendahuluan Dana Pensiun Perhutani (DPP) didirikan oleh Direksi Perum Perhutani pada 9 Mei 1997 dan telah disetujui

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang

Lebih terperinci

SEKILAS DANA PENSIUN ANGKASA PURA I

SEKILAS DANA PENSIUN ANGKASA PURA I SEKILAS Dana Pensiun Angkasa Pura I () adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun

Lebih terperinci

DANA PENSIUN BNI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember 2015

DANA PENSIUN BNI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember 2015 DANA PENSIUN BNI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember 215 A S E T INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul WIB WIB

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul WIB WIB PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul 09.00 WIB.-10.00 WIB PEMANGGILAN Direksi Perseroan menyampaikan pemanggilan kepada para Pemegang Saham Perseroan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI HASIL PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DANA PENSIUN BRI PERIODE TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI HASIL PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DANA PENSIUN BRI PERIODE TAHUN 2013 LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI HASIL PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DANA PENSIUN BRI PERIODE TAHUN 2013 I. PENDAHULUAN Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia berkedudukan di Jakarta, dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

PT SMARTFREN TELECOM TBK ( Perseroan ) PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SMARTFREN TELECOM TBK ( Perseroan ) PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SMARTFREN TELECOM TBK ( Perseroan ) PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Dengan ini Direksi Perseroan mengundang seluruh Pemegang Saham Perseroan untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci