PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.G : PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA)
|
|
- Agus Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERATURAN PENCATATAN EFEK PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) A. PERSYARATAN Efek Beragun Aset (EBA) yang akan dicatatkan di Bursa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut 1. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam Dan LK). 2. Laporan Keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIKEBA) terakhir telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam Dan LK dengan sekurang-kurangnya memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP ). 3. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di Bapepam-LK sekurang-kurangnya BBB- (investment grade). 4. Permohonan Pencatatan disampaikan oleh Manajer Investasi. B. PROSEDUR PENGAJUAN PERJANJIAN PENDAHULUAN PENCATATAN EFEK 1. Manajer Investasi wajib menyampaikan permintaan tertulis kepada Bursa sesuai dengan Lampiran I.G -1, disertai dengan Daftar Isian sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.G -2 Peraturan ini. 2. Bentuk dan isi Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dibuat sesu ai dengan Lampiran I.G-3 Peraturan ini. 3. Penandatanganan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dilaksanakan selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-10 (sepuluh) setelah dokumen diterima secara lengkap oleh Bursa atau pada tanggal yang disepakati oleh Manaje r Investasi dan Bursa. C. PROSEDUR PENCATATAN 1. Manajer Investasi yang akan mencatatkan EBA di Bursa wajib menyampaikan permohonan Pencatatan EBA sesuai dengan Lampiran I.G -4 Peraturan ini kepada Bursa selambat-lambatnya 8 (delapan ) Hari Bursa sebelum tanggal Pencatatan. 2. Permohonan pencatatan wajib disertai dokumen sesuai dengan jenis EBA yang akan dicatatkan dan surat pernyataan yang dibuat sesuai dengan Lampiran I.G- 5 Peraturan ini. 3. Bursa memberitahukan kepada Manajer Investasi secara tertulis atau mel alui sarana yang disediakan Bursa mengenai kekurangan dokumen selambatlambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan Pencatatan EBA diterima oleh Bursa. Halaman 1 dari 17
2 4. Manajer Investasi wajib menyerahkan kelengkapan dokumen kepada Bursa selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah tanggal pemberitahuan Bursa mengenai kekurangan dokumen diterima oleh Manajer Investasi. 5. Manajer Investasi wajib membayar dan menyetorkan Biaya Pencatatan Awal dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ke rekening Bursa, selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal Pencatatan. 6. Bursa memberikan Surat Persetujuan Pencatatan EBA kepada Manajer Investasi setelah Manajer Investasi menyampaikan dokumen secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf C angka 4 peraturan ini dan menyetorkan Biaya Pencatatan Awal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf C angka 5 peraturan ini. 7. Bursa mengumumkan Pencatatan EBA selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah diberikan Surat Persetujuan Pencatatan EBA kepada Manajer Investasi. D. BIAYA PENCATATAN 1. Biaya Pencatatan EBA terdiri dari Biaya Pencatatan Awal dan Biaya Pencatatan Tahunan. 2. Biaya Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam peraturan ini belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang harus dibayar dan disetor oleh Manajer Investasi ke rekening Bursa, dan wajib dibayarkan bersamaan dengan pembayaran Biaya Pencatatan yang besarnya ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangan mengenai perpajakan yang berlaku. 3. Ketentuan mengenai Biaya Pencatatan Awal dan Tahunan EBA mengikuti ketentuan Biaya Pencatatan Efek Bersifat Utang dalam Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A.5 tentang Biaya Pencatatan Efek. E. KEWAJIBAN PELAPORAN 1. Manajer Investasi wajib menyampaikan kepada Bursa Laporan dan Informasi sebagai berikut a. Penggantian Bank Kustodian selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah dilakukan penggantian sesuai dengan KIKEBA yang bersangkutan dan Peraturan Bapepam Dan LK Nomor V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities). b. Penggantian Manajer Investasi dengan ketentuan sebagai berikut 1) Dalam hal terjadi penggantian Manajer Investasi atas permintaan Bapepam Dan LK, maka Manajer Investasi wajib menyampaikan copy surat Bapepam Dan LK selambat-lambatnya 2 Hari Bursa setelah diterimanya surat permintaan penggantian. 2) Dalam hal terjadi pengunduran diri Manajer Investasi maka Manajer Investasi wajib menyampaikan ke Bursa Halaman 2 dari 17
3 a) Rencana pengunduran diri Manajer Investasi beserta alasan dan kelanjutan atas KIKEBA yang bersangkutan, selambat-lambatnya 60 (enam puluh puluh) hari sebelum tanggal pengunduran diri atau sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam KIKEBA yang bersangkutan; b) copy surat pengunduran diri dari Manajer Investasi yang bersangkutan, selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah pengunduran diri tersebut dilakukan. c. Laporan lainnya yang meliputi 1) laporan keuangan KIKEBA, yaitu a) periode Tengah Tahunan yang tidak diaudit, selambat-lambatnya pada akhir bulan pertama setelah tanggal tengah tahun buku berakhir; b) periode Tahunan yang diaudit, selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tahun buku berakhir. 2) laporan bulanan sesuai dengan Peraturan Bapepam Dan LK Nomor V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities) yang sekurang-kurangnya meliputi a) aset keuangan yang mendukung masing-masing kelas dalam EBA; b) jumlah tunggakan pembayaran atas aset keuangan dalam portofolio KIKEBA; c) informasi material berkaitan dengan komposisi portofolio KIKEBA atau pengelolaan aset keuangan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan adanya kemungkinan perubahan arus kas, nilai dan atau peringkat kelas unit tertentu. 3) khusus Manajer Investasi, wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan Manajer Investasi yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik yang telah terdaftar di Bapepam Dan LK, selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal Laporan Keuangan Tahunan dimaksud. 4) Setiap perubahan yang terjadi atas perjanjian-perjanjian yang wajib disertakan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Nomor I.G-4 tentang Permohonan Pencatatan EBA selambat -lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sejak dilakukannya perubahan dimaksud, yang meliputi a) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset; b) Perjanjian Penyedia Jasa (Servicer Agreement) antara Servicer dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang diwakili oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. 2. Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa apabila Manajer Investasi melakukan kegiatan yang dapat merugikan Pemegang Efek Beragun Aset, selambat-lambatnya akhir hari kerja berikutnya sesuai dengan Peraturan Halaman 3 dari 17
4 Bapepam Dan LK Nomor VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities ). 3. Manajer Investasi wajib melaporkan kepada Bursa apabila Bank Kustodian melakukan kegiatan yang dapat merugikan Pemegang Efek Beragun Aset, selambat-lambatnya akhir Hari Bursa berikutnya sejak dilakukannya kegiatan tersebut. 4. Manajer Investasi wajib menyampaikan hasil pemeringkatan ulang EBA setiap tahun kepada Bursa. 5. Kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A.3 tentang Kewajiban Pelaporan Emiten kecuali ketentuan pada huruf B angka 1.c, angka 2, angka 3 dan angka 5. F. SANKSI 1. Jenis-jenis sanksi yang diatur dalam peraturan ini, meliputi a) Peringatan Tertulis; b) Denda; c) EBA tidak dapat diperdagangkan /dilaporkan perdagangannya melalui sarana yang disediakan Bursa; d) Pembatalan Pencatatan Efek (Delisting). 2. Manajer Investasi yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf D dan huruf E peraturan ini, dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf F angka 1 peraturan ini. 3. Bank Kustodian yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf E peraturan ini, dikenakan s anksi Peringatan Tertulis dan atau Denda. 4. Sanksi Denda dikenakan setelah sebelumnya Bursa mengenakan sanksi Peringatan Tertulis, dengan ketentuan sebagai berikut Jenis Peringatan Denda Peringatan Tertulis Pertama - Peringatan Tertulis Kedua Rp ,- per Hari Bursa Peringatan Tertulis Ketiga Rp ,- per Hari Bursa 5. Prosedur pengenaan sanksi adalah sebagai berikut a) Bursa mengenakan sanksi Peringatan Tertulis Pertama selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa sejak Manajer Investasi atau Bank Kustodian tidak memenuhi kewajibannya; b) Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari Bursa sejak tanggal Peringatan Tertulis Pertama Manajer Investasi atau Bank Kustodian tetap Halaman 4 dari 17
5 tidak memenuhi kewajibannya, maka pada Hari Bursa berikutnya Bursa akan mengenakan Peringatan Tertulis Kedua beserta Denda; c) Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari Bursa sejak tanggal Peringatan Tertulis Kedua Manajer Investasi atau Bank Kustodian tetap tidak memenuhi kewajibannya, maka pada Hari Bursa berikutnya Bursa akan mengenakan Peringatan Tertulis Ketiga beserta Denda; d) Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari Bursa sejak tanggal Peringatan Tertulis Ketiga Manajer Investasi tetap tidak memenuhi kewajibannya, maka EBA tidak dapat diperdagangkan/dilaporkan perdagangannya melalui sarana yang dise diakan Bursa; e) Apabila dalam jangka waktu tidak lebih dari 15 (lima belas) Hari Bursa sejak tidak dapat diperdagangkan /dilaporkannya perdagangan EBA melalui sarana yang disediakan Bursa, Manajer Investasi tetap tidak memenuhi kewajibannya, maka EBA yang bersangkutan dapat dipertimbangkan untuk dikenakan Pembatalan Pencatatan. 6. Sanksi Denda sebagaimana dimaksud dalam peraturan ini dikenakan secara kumulatif sejak dikeluarkannya Peringatan Tertulis Kedua dan Peringatan Tertulis Ketiga sampai dengan dipenuhinya kewajiban atau diperbaikinya kelalaian Manajer Investasi atau Bank Kustodian yang menyebabkan pengenaan sanksi tersebut dengan ketentuan sebanyak-banyaknya sebesar Rp (sepuluh juta rupiah) secara kumulatif. 7. Sanksi-sanksi sebagaimana dimaksu d dalam ketentuan huruf F angka 1 peraturan ini, dapat dikenakan secara bertahap sebagaimana diatur dalam ketentuan Huruf F angka 5 peraturan ini, ataupun langsung tanpa melalui tahapan. Dalam hal yang demikian, sanksi-sanksi tersebut hanya merupakan petunjuk mengenai jenis sanksi yang dapat dikenakan oleh Bursa. 8. Dalam hal Manajer Investasi dikenakan sanksi sesuai ketentuan ini, Manajer Investasi tetap berkewajiban untuk melaksanakan seluruh kewajibannya sesuai dengan Peraturan Bursa. 9. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf F angka 8 peraturan ini, tidak berlaku bagi Manajer Investasi yang EBA -nya dikenakan sanksi Pembatalan Pencatatan Efek (Delisting), kecuali kewajiban yang bersifat finansial dari Manajer Investasi kepada Bursa. 10. Sanksi-sanksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini, disampaikan secara tertulis kepada Manajer Investasi yang bersangkutan dengan tembusan kepada Ketua Bapepam Dan LK, Komite Pencatatan Efek, dan Pihak terkait sesuai dengan Peraturan Bapepam Dan LK Nomor II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi Masyarakat Di Pusat Referensi Pasar Modal serta diumumkan oleh Bursa. G. PEMBATALAN PENCATATAN (DELISTING) 1. Pembatalan Pencatatan Efek dapat dilakukan atas keputusan Bursa, permintaan Manajer Investasi atau atas permintaan Bapepam Dan LK. Halaman 5 dari 17
6 2. Apabila EBA dipertimbangkan untuk dikenakan Pembatalan Pencatatan Efek, maka semua kelas EBA yang bersangkutan yang tercatat di Bursa termasuk dalam pertimbangan ini. 3. Prosedur Pembatalan Pencatatan Efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan ini dapat tidak diberlakukan bagi Pembatalan Pencatatan Efek yang diminta oleh Bapepam Dan LK. 4. Pembatalan Pencatatan Efek Beragun Aset dapat berupa Pembatalan Pencatatan atas sebagian atau seluruh Efek Beragun Aset yang tercatat. 5. Apabila EBA yang bersangkutan terkena Pembatalan Pencatatan Efek, Manajer Investasi dapat mengajukan keberatan kepada Bapepam Dan LK dan keputusan Bapepam Dan LK bersifat final dan mengikat untuk dilaksanakan oleh Kedua Belah Pihak. 6. Persyaratan dan Prosedur Pembatalan Pencatatan EBA a. Atas permohonan Manajer Investasi 1). Pembatalan Pencatatan Efek atas permintaan Manajer Investasi hanya dapat dilakukan apabila a). Dilakukan pembayaran yang dipercepat; b). Nilai nominal EBA yang beredar berkurang menjadi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai nominal EBA pada saat diterbitkan atau sebesar Rp ,- (satu miliar Rupiah), mana yang lebih kecil. 2). Prosedur Pembatalan Pencatatan EBA atas permintaan Manajer Investasi adalah sebagai berikut a). b). Permohonan Pembatalan Pencatatan EBA diajukan ke Bursa selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal Pembatalan Pencatatan EBA yang direncanakan dengan melampirkan data EBA yang telah dilunasi; Bursa hanya menyetujui permohonan Pembatalan Pencatatan EBA apabila Manajer Investasi telah menyampaikan dokumen sebagaimana dimaksud pada ketentuan huruf G angka 6. a. 2). a). peraturan ini secara lengkap kepada Bursa dan menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada Bursa; c). Bursa berhak memutuskan untuk menolak permohonan Pembatalan Pencatatan EBA atau menunda tanggal efektifnya Pembatalan Pencatatan EBA yang diajukan Manajer Investasi, apabila Manajer Investasi belum memenuhi kelengkapan dokumen dan menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada Bursa; Halaman 6 dari 17
7 d). Dalam hal Bursa menyetujui permohonan Pembatalan Pencatatan EBA, maka Bursa mengeluarkan Surat Persetujuan Pembatalan Pencatatan EBA dan mengumumkannya sekurang-kurangnya 15 (lima belas) hari sebelum tanggal Pembatalan Pencatatan EBA menjadi efektif. b. Atas Keputusan Bursa 1). Bursa dapat mempertimbangkan untuk melakukan Pembatalan Pencatatan EBA dalam hal salah satu kondisi di bawah ini terjadi a). b). c). d). e). f). KIKEBA yang bersangkutan dibubarkan dan dilikuidasi; Pernyataan Pendaftaran yang telah menjadi efektif dibatalkan oleh Bapepam Dan LK ; Dicabut perizinannya oleh pihak yang berwenang; EBA yang bersangkutan telah dilunasi, baik sebagian maupun keseluruhan; Manajer Investasi tetap tidak memenuhi kewajibannya sampai dengan batas waktu tertentu setelah dikenakan sanksi tidak dapat diperdagangkan/dilaporkannya perdagangan EBA melalui sarana yang disediakan Bursa; Melanggar ketentuan Bursa dan atau peraturan perundangan yang berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal. 2). Prosedur Pembatalan Pencatatan Efek atas keputusan Bursa adalah sebagai berikut a). b). c). d). Bursa menyampaikan surat pemberitahuan kepada Manajer Investasi bahwa EBA yang bersangkutan telah memenuhi kriteria Pembatalan Pencatatan Efek. Tembusan surat pemberitahuan tersebut disampaikan kepada Bapepam Dan LK dan Pihak Lain yang terkait dan diumumkan di Bursa; Atas pemberitahuan sebagaimana disebutkan dalam ketentuan huruf G angka 6. b. 2). a). peraturan ini, Manajer Investasi dapat mengajukan permintaan Dengar Pendapat kepada Bursa sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A.4 tentang Dengar Pendapat; Dalam hal Manajer Investasi mengajukan permintaan Dengar Pendapat, Bursa mengambil keputusan selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah Dengar Pendapat dilaksanakan; Dalam hal Manajer Investasi tidak mengajukan permintaan Dengar Pendapat dalam jangka waktu 5 (lima) Hari Bursa setelah disampaikan surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf G angka 6. b. 2). a). peraturan ini, Bursa dapat langsung mengambil keputusan; Halaman 7 dari 17
8 e). Bursa dapat terlebih dahulu mendengar pertimbangan Komite Pencatatan Efek (jika ada) dalam Pengambilan keputusan Pembatalan Pencatatan EBA sebagai akibat dari terpenuhinya ketentuan huruf G angka 6. b. 1). peraturan ini. Ditetapkan di Surabaya Tanggal 18 Juli 2006 PT Bursa Efek Surabaya Bastian Purnama Direktur Utama T. Guntur Pasaribu Direktur Halaman 8 dari 17
9 LAMPIRAN I.G -1 PERATURAN PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) Nomor... Lampiran......, Kepada Yth. Direktur Utama PT Bursa Efek Surabaya... Perihal Permohonan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Beragun Aset (EBA) Dengan hormat, Yang bertanda-tangan dibawah ini Nama Jabatan.... Untuk dan atas nama PT... selaku Manajer Investasi, dengan ini mengajukan permintaan untuk mengadakan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Beragun Aset. (diisi nama Manajer Investasinya), guna memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Bapepam Dan LK Nomor IX.C.10 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini disampaikan Daftar Isian Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Beragun Aset yang bentuk dan isinya sesuai dengan Lampiran I.G-2 Peraturan Nomor I.G tentang Pencatatan Efek Beragun Aset. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih. Hormat kami, Direksi PT... (...) (tanda tangan&nama terang) Tembusan Ketua Bapepam Dan LK (tanpa lampiran) Halaman 9 dari 17
10 LAMPIRAN I.G -2 PERATURAN PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) I. Manajer Inves tasi II. DAFTAR ISIAN PERJANJIAN PENDAHULUAN PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET 1. Nama 2. Alamat 3. Susunan Dewan Direksi & Komisaris 4. Daftar nama pegawai & tenaga ahli yang mempunyai pengalaman sebagaimana diatur dalam angka 1 huruf (b) Peraturan Bapepam Dan LK Nomor V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan dengan Efek Beragun Aset Bank Kustodian 1. Nama 2. Alamat 3. Susunan Dewan Direksi & Komisaris III. IV. Kreditur Awal 1. Nama 2. Alamat Penyedia Jasa 1. Nama 2. Alamat V. Informasi mengenai Efek Beragun Aset 1. Nilai Emisi (dalam Rp) 2. Perkiraan jumlah EBA yang ditawarkan (unit) 3. Nilai nominal EBA 4. Proyeksi arus kas dan proyeksi keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset 5. Penjelasan singkat mengenai jenis aset yang menjadi portofolio Efek Beragun Aset disertai dengan data historis tentang pembayaran aset-aset keuangan tersebut 6. Nilai aset yang menjadi portofolio Efek Beragun Aset 7. Rata-rata tertimbang jatuh tempo aset yang menjadi portofolio Efek Beragun Aset Halaman 10 dari 17
11 VI. 8. Asuransi dan jaminan (jika ada) 9. Resiko material Penjamin Emisi Efek dan Profesi Penunjang 1. Nama lengkap Penjamin Pelaksana Emisi dan Penjamin Emisi Efek (jika ada) 2. Nama Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Konsultan Hukum Akuntan Publik Notaris Biro Administrasi Efek (jika ada) VII. Daftar dokumen yang dilampirkan 1. Salinan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang dibuat dengan akta notariil oleh Notaris yang terdaftar di Bapepam Dan LK 2. Laporan Keuangan terakhir Kontrak Investasi Kolektif yang telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam Dan LK..., MANAJER INVESTASI (...) (tanda tan gan & nama lengkap) Halaman 11 dari 17
12 LAMPIRAN I.G -3 PERATURAN PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) PERJANJIAN PENDAHULUAN PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET Pada hari ini,... tanggal... bulan...tahun...( - - -) bertempat di... I. PT Bursa Efek Surabaya Berkedudukan dan berkantor pusat di Surabaya, Gedung Medan Pemuda Lt. 5, Jalan Pemuda nomor serta memiliki kantor operasional di Jakarta, Plaza Bapindo Bank Mandiri Tower Lantai 20 dan 23 Jl. Jend. Sudirman Kav , dalam hal ini diwakili oleh Bastian Purnama. dalam kedudukannya selaku Direktur Utama PT. Bursa Efek Surabaya, yang bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan Pasal 11 ayat 11.1 Anggaran Dasar yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dimuat dalam akta nomor 119 tanggal 21 Oktober 2004 dibuat dihadapan Sutjipto Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta yang Laporan Data Akta Perubahan Anggaran Dasar tanggal 21 Oktober 2004 tersebut telah diterima dan dicatat oleh Dirjen Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia tanggal 31 Desember 2004 no. C HT TH.2004 demikian itu sah mewakili PT Bursa Efek Surabaya selanjutnya disebut BURSA. II. PT... Berkedudukan di..., didirikan berdasarkan Akta No dibuat oleh/dihadapan Notaris... tanggal..., dan telah disahkan oleh Menteri...dengan Surat Keputusan No.... tanggal..., Anggaran Dasar telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan terakhir dibuat oleh/dihadapan... Notaris di...dengan Akta nomor... tanggal..., dan telah mendapat persetujuan Menteri... dengan Surat Keputusan No.... tanggal...dalam hal ini diwakili oleh..., Direktur Uta ma/direktur Perseroan, selanjutnya disebut Manajer Investasi, sepakat membuat Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek ( Perjanjian ) sehubungan dengan maksud Manajer Investasi mencatatkan Efek Beragun Aset sejumlah... atau senilai Rp... (...) di Bursa Efek Surabaya, dengan ketentuan sebagai berikut Halaman 12 dari 17
13 Pasal 1 Bursa akan mempertimbangkan maksud Manajer Investasi tersebut setelah Manajer Investasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian ini, sebagai berikut 1. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif; 2. Penawaran Umum telah selesai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (jika melalui Penawaran Umum); 3. Memenuhi persyaratan dan prosedur Pencatatan Efek di Bursa. Manajer Investasi mengajukan ke Bursa permohonan Pencatatan Efek Beragun Aset disertai dengan dokumen yang dipersyaratkan oleh Bursa, selambat-lambatnya 8 (delapan) Hari Bursa sebelum tanggal Pencatatan. Pasal 2 Dalam hal Pernyataan Pendaftaran Manajer Investasi belum Efektif dan terdapat perubahan dan atau tambahan atas dokumen yang telah diajukan sebelumnya, maka Manajer Investasi wajib menyampaikan perubahan dan atau tambahan atas dokumen tersebut selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sejak dilakukannya perubahan dan atau tambahan. Perjanjian ini berakhir apabila Pasal 3 1. Efek Beragun Aset yang bersangkutan telah tercatat di Bursa; 2. Salah satu Pihak mengakhiri perjanjian; 3. Telah melewati jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal Laporan Keuangan terakhir yang telah diaudit. Pasal 4 Apabila ketentuan dalam Pasal 3 angka 3 tersebut di atas telah terlampaui namun Pernyataan Efektif belum dikeluarkan oleh Bapepam Dan LK, maka Manajer Investasi harus memperbaharui dokumen yang diperlukan dan menandatangani PPPE kembali dengan Bursa. Pasal 5 Hal-hal yang belum di atur dalam perjanjian ini, diatur kemudian dalam perjanjian tersendiri. Halaman 13 dari 17
14 Demikianlah, perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan di atas dalam rangkap 2 (dua) asli yang masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. PT Bursa Efek Surabaya PT... Direktur Utama / Direktur Direktur Utama / Direktur Halaman 14 dari 17
15 LAMPIRAN I.G -4 PERATURAN PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) Nomor... Lampiran......, Kepada Yth. Direktur Utama PT Bursa Efek Surabaya... Perihal Permohonan Pencatatan Efek Beragun Aset (EBA) Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Jabatan Alamat perusahaan Untuk dan atas nama PT... selaku Manajer Investasi, dengan ini mengajukan permohonan untuk mencatatkan Efek Beragun Aset.(diisi nama Manajer Investasinya) yang terdiri dari (sebutkan kelas-kelas -nya) 1... (..) Unit Efek Beragun Aset. dengan nilai nominal seluruhnya sejumlah Rp. (.) dengan jangka waktu.tahun 2... (..) lunit Efek Beragun Aset. dengan nilai nominal seluruhnya sejumlah Rp. (.) dengan jangka waktu tahun 3. dst. di Bursa Efek Surabaya. Efek Beragun Aset tersebut diatas dicatatkan pada tanggal. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini disampaikan dokumen sebagai berikut 1. Salinan Surat Pernyataan Efektif; 2. Salinan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang dibuat dalam Akta Notariil oleh Notaris yang terdaftar di Bapepam Dan LK ; 3. 5 (lima) eksemplar Prospektus; 4. Laporan hasil Penawaran Umum Perdana sesuai Peraturan Bapepam Dan LK Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum ; 5. Salinan Perjanjian Penjualan dan Pembelian (Selling and Purchasing Agreement) antara Manajer Investasi dengan Originator; 6. Salinan Perjanjian Penyedia Jasa (Servicer Agreement) antara Servicer dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang diwakili oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian; 7. Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Forecasting) 8. Salinan Hasil pe nilaian oleh Pihak Independen (jika ada); 9. Surat Pernyataan Manajer Investasi sesuai Lampiran I.G-5; 10. Hasil Pemeringkatan Efek, yang dikeluarkan oleh Perusahaan pemeringkat yang telah mendapat izin dari Bapepam Dan LK; Halaman 15 dari 17
16 11. 2 (dua) spesimen Efek Beragun Aset. Demikian permohonan kami. Terima kasih. Hormat kami, Direksi PT... (...) (tandatangan&nama terang) Halaman 16 dari 17
17 LAMPIRAN I.G -5 PERATURAN PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) SURAT PERNYATAAN MANAJER INVESTASI Yang bertanda-tangan dibawah ini Nama.. Jabatan.. Untuk dan atas nama Perusahaan PT... Alamat N.P.W.P... dengan ini menyatakan bahwa 1. Kami telah membaca dan memahami sepenuhnya Peraturan Pencatatan Efek PT Bursa Efek Surabaya dan kami bersedia mematuhi seluruh ketentuan dal am Peraturan tersebut; 2. Apabila kami melanggar sebagian ataupun seluruh ketentuan dalam Peraturan Pencatatan Efek PT Bursa Efek Surabaya sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas, maka kami bersedia menerima sanksi administrasi dan atau denda sebagaiman a ditetapkan dalam Peraturan Pencatatan Efek PT Bursa Efek Surabaya; 3. Kami bersedia menerima dan memberikan keterangan setiap saat kepada PT Bursa Efek Surabaya. Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa paksaan dari pihak manapun juga...., Direksi PT... Materai Cukup (...) (nama terang, tanda tangan & cap perusahaan) Halaman 17 dari 17
PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.F.3: PENCATATAN OBLIGASI DAERAH
PERATURAN PENCATATAN EFEK : PENCATATAN OBLIGASI DAERAH A. DEFINISI Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Bursa adalah PT Bursa Efek Surabaya 2. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR IX.C.9 : PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERAGUN ASET (ASSET BACKED SECURITIES )
LAMPIRAN Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : Kep- 50/PM/1997 Tanggal : 26 Desember 1997 PERATURAN NOMOR IX.C.9 : PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERAGUN ASET (ASSET
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-50/PM/1997 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERAGUN ASET (ASSET BACKED SECRITIES ) KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/ TENTANG
KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/12-2006 TENTANG PENCATATAN DAN PERDAGANGAN UNIT PENYERTAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DI BURSA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinci2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM
No.286, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Efek Beragun Aset. Kontrak Investasi Kolektif. Penerbitan dan Pelaporan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar
Lebih terperinciBursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.
PP No. 45/1995 BAB 1 BURSA EFEK Pasal 1 Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2 Modal disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp7.500.000.000,00 (tujuh
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET (ASSET BACKED SECURITIES) KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 493/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.5 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI
Lebih terperinci2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.358, 2014 KEUANGAN. OJK. Efek Beragun Aset. Partisipasi Pembiayaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5632) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciPerjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy
Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT
Lebih terperinciCara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)
Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUU No. 8/1995 : Pasar Modal
UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik
Lebih terperinciM E M U T U S K A N :
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan
No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19 /POJK.04/2016 TENTANG PEDOMAN BAGI MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN YANG MELAKUKAN PENGELOLAAN DANA
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan
No.61, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Real Estat. Bank Kustodian. Manajer Investasi. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 5867) PERATURAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 130 /BL/2006 TENTANG PENERBITAN
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26 /POJK.04/2016 TENTANG PRODUK INVESTASI DI BIDANG PASAR MODAL DALAM RANGKA MENDUKUNG UNDANG-UNDANG TENTANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.04/2016 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK
PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-430 /BL/2007 TENTANG PERNYATAAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 425/BL/2007 TENTANG PEDOMAN BAGI
Lebih terperinciKamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia
Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA TERPROTEKSI, REKSA DANA DENGAN PENJAMINAN, DAN REKSA
Lebih terperinci- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal
ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /POJK.04/2017 TENTANG DOKUMEN PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 177/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,
- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2015 KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Terproteksi. Penjaminan. Indeks. Pedoman Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5817).
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciAfiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.145, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Pengampunan Pajak. Investasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5906) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN
Lebih terperinciPerjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy
Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA PEMBIAYAAN
Lebih terperinci2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM
PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM 1. Penawaran Umum Penawaran Umum dapat merupakan Penawaran Umum kepada masyarakat
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Menimbang SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 43/BL/2008 TENTANG REKSA
Lebih terperinciKamus Istilah Pasar Modal
Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-49/PM/1997 TENTANG
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-49/PM/1997 TENTANG PENAWARAN UMUM SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA ( INDONESIAN DEPOSITARY RECEIPT ) KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang
Lebih terperinciBAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI
BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI 2.1. Persyaratan Umum 2.1.1. Efek yang dapat disimpan di KSEI adalah Efek yang telah didaftarkan oleh Perusahaan Terdaftar di KSEI sesuai ketentuan peraturan ini. 2.1.2.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN
-1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinci2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2017 KEUANGAN OJK. Efek. Bersifat Ekuitas, Utang, dan/atau Sukuk. Penawaran Umum. Pendaftaran. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciPP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA
Copyright (C) 2000 BPHN PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA *36161 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 9 TAHUN 1999 (9/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 KETENTUAN UMUM
BAB 1 KETENTUAN UMUM 1.1. Definisi Kecuali diberikan pengertian secara khusus, maka semua kata dan atau istilah dalam peraturan ini mempunyai pengertian yang sama sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang
Lebih terperinciNAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. ABM INVESTAMA Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka cabang,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 262/BL/2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 479/BL/2009 TENTANG PERIZINAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1
ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK
ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 412/BL/2010 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-307/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR I-H TENTANG SANKSI
KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-307/BEJ/07-2004 TENTANG PERATURAN NOMOR I-H TENTANG SANKSI Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menjaga kepatuhan Perusahaan Tercatat terhadap pemenuhan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN
-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015
Lebih terperinciPEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.
PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-691/BL/2011 TENTANG PEMESANAN
Lebih terperinci