BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pengertian Sistem Menurut James A O Brien ( 2006, p714 ), sistem adalah sekumpulan dari elemen elemen yang berhubungan atau berkaitan membentuk satu kesatuan yang mempunyai satu tujuan. Menurut Mulyadi ( 2001, p5 ), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut suatu pola yang terpadu untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan perusahaan. Menurut Brian K. Williams, Stacey C. Sawyer ( 2007, p552 ), sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang berhubungan yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan. Dari definisi diatas disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan dari berbagai elemen yang membentuk suatu rangkaian dengan memiliki tujuan tertentu Pengertian Informasi Menurut James A O Brien ( 2006, p38 ), informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. 7

2 8 Menurut Brian K. Williams, Stacey C. Sawyer ( 2007, p40 ), informasi adalah data yang telah dirangkum atau dimanipulasi dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan keputusan. Dari definisi diatas maka disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang terintegritas sehingga menghasilkan nilai guna bagi pemakai akhir untuk mengambil keputusan Pengertian Sistem informasi Menurut O Brien ( 2006, p5 ), sistem informasi adalah kombinasi dari orang orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p12), sistem informasi dalam organisasi mengambil dan mengatur data untuk menghasilkan informasi yang berguna guna mendukung sebuah organisasi termasuk karyawan, pelanggan, supplier, dan rekanannya. Banyak perusahaan menganggap bahwa sistem informasi itu penting untuk perusahaannya untuk bersaing. Dari definisi diatas disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi dari beberapa sumber data yang saling berkaitan dan diolah menjadi suatu informasi yang berguna dari organisasi.

3 Pengertian Persediaan Menurut Mulyadi (2001,p553), persediaan dalam perusahaan dagang hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari beberapa jenis, antara lain: - Persediaan produk jadi - Persediaan produk dalam proses - Persediaan bahan baku - Persediaan bahan penolong - Persediaan bahan habis pakai pemilik - Persediaan suku cadang Menurut Freddy Rangkuti ( 2004, p1) persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu. Persediaan dapat dibedakan menjadi: 1. Persediaan bahan mentah (raw material), yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu, serta komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi. 2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts / components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

4 10 3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. 4. Persediaaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barangbarang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang lebih diolah menjadi suatu bentuk, tetapi rumah perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 5. Persediaan barang jadi (Finished Goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan. Dari definisi diatas disimpulkan bahwa persediaan merupakan stok barang yang dimiliki perusahaan (stock on hand) yang disimpan dalam gudang Pengertian audit Menurut Arens (2003, p1) bahwa Audit adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan Jenis-jenis audit menjadi: Menurut CISA Review Manual (2005,pp36-pp37) jenis audit terbagi

5 11 a. Audit Keuangan (financial audits) Tujuan audit keuangan adalah untuk menilai kebenaran laporan keuangan organisasi. Audit jenis ini berhubungan dengan integritas dan kehandalan informasi. b. Audit Operasional (operational audits) Audit Operasional dirancang untuk mengevaluasi struktur pengendalian internal yang ada pada proses atau area. c. Audit Gabungan (integrated audits) Audit gabungan mengkombinasikan langkah-langkah audit keuangan dan operasional. Audit gabungan juga dijalankan untuk menilai keseluruhan tujuan dalam organisasi, berhubungan dengan informasi keuangan dan pengamanan asset, efisiensi, dan ketaatan. Audit gabungan dapat dijalankan oleh auditor eksternal atau internal dan bisa meliputi pengujian ketaatan pengendalian internal dan langkah audit substantif. d. Audit Administratif (administrative audits) Audit administratif berorientasi untuk menilai permasalahan yang berhubungan dengan efisiensi produktivitas operasional dalam organisasi. e. Audit Sistem Informasi (information sistem audits) Proses ini mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah sistem informasi dan sumber daya yang berhubungan dengan baik mengamankan asset, merawat data dan integritas sistem, menyediakan informasi yang berhubungan dan dapat dipercaya, dan memiliki dampak pengendalian internal yang menyediakan kepastian yang masuk akal bahwa bisnis, operasional dan tujuan pengendalian akan sesuai dan

6 12 kejadian yang tidak diinginkan akan bisa dicegah atau dideteksi dan dikoreksi dalam waktu yang tepat. f. Audit Khusus (specialized audits) Dalam kategori audit sistem informasi, terdapat beberapa review khusus yang menguji bagian seperti pelayanan yang dijalankan oleh pihak ketiga dan audit forensic. g. Audit Forensik (forensic audits) Dahulu, audit forensik telah didefinisikan sebagai audit khusus dan menemukan, menyingkap dan melanjutkan kecurangan dan kejahatan. Tujuan utamanya adalah untuk pengembangan bukti untuk review oleh pelaksanaan hukum dan otoritas pengadilan Pentingnya Audit Terhadap Sistem Informasi Menurut Ron Webber ( 1999, p5 ) ada tujuh faktor yang mempengaruhi kebutuhan perusahaan terhadap audit, yaitu : a. Biaya yang harus dikeluarkan karena kehilangan data. Data merupakan salah satu aset penting perusahaan, kehilangan data merupakan suatu hal yang paling dihindari perusahaan karena selain dapat menghambat dan mengacaukan kinerja perusahaan, kehilangan data juga memerlukan biaya yang sangat mahal. b. Biaya dari pengambilan keputusan yang salah / keliru. Kesalahan atau kekeliruan dalam pengambilan keputusan biasanya disebabkan karena penyajian informasi yang tidak memenuhi dimensi informasi yang

7 13 berkualitas (akurat, lengkap, relevan, tepat waktu). Untuk itulah agar informasi yang disajikan selalu terjaga keakuratan dan integritasnya maka perlu dilakukan audit. c. Biaya yang harus dikeluarkan karena penyalahgunaan komputer. Biaya yang harus dikeluarkan karena penyalahgunaan komputer merupakan salah satu hal utama yang mendasari pentingnya audit terhadap sistem informasi. Selain dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan yang fatal atau luar biasa pada sistem informasi perusahaan, penyalahgunaan komputer memerlukan biaya yang sangat besar dalam penanggulangan dan perbaikannya. d. Nilai dari hardware, software, dan personil. Disamping data, hardware, software, dan personil juga merupakan sumber data yang sangat penting bagi suatu organisasi, walaupun investasi hardware perusahaan sudah dilindungi oleh asuransi tetapi kehilangan hardware dapat mengganggu jalannya organisasi. Jika software rusak akan menganggu jalannya operasional dan bila software dicuri orang maka informasi yang rahasia dapat dijual kepada kompetitor. Personil adalah sumber daya yang paling berharga, mereka harus dididik dengan baik agar menjadi tenaga di bidang komputer yang profesional. e. Biaya yang tinggi dari kesalahan komputer. Saat ini pemakaian komputer sudah sangat luas dan dilakukan juga terhadap fungsi kritis pada kehidupan kita. Oleh karena itu, kesalahan komputer dapat menimbulkan dampak yang luar biasa. Untuk itulah audit diperlukan guna menekan error komputer hingga tingkat yang bisa diterima.

8 14 f. Pemeliharaan privasi. Banyak data tentang kita yang saat ini dapat diperoleh dengan cepat, dengan adanya komputerisasi maka data seseorang dapat diketahui termasuk hal-hal pribadi yang seharusnya menjadi rahasia pribadi seseorang. Pemakaian data komputer yang tidak seharusnya dapat mengakibatkan orang-orang kehilangan hak privasinya. g. Evolusi kontrol dari penggunaan komputer. Jika suatu organisasi melakukan komputerisasi secara tidak terkendali maka akan terjadi pemborosan-pemborosan atau tingkat keamanan yang kurang memadai dan malah sebaliknya hanya akan menimbulkan dampak sosial yang besar Pengertian Manajemen Menurut Ricky W.Griffin ( 2003, p5 ), manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Menurut Richard L. Daft ( 2007, p6 ), manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi.

9 Diagram Aliran Data Menurut kami, Dalam menganalisis prosedur dari proses bisnis, maka digunakan Overview Activity Diagram ( OAD ). Di bawah ini merupakan simbol dari OAD: Simbol Keterangan simbol dalam OAD yang menyatakan dimulainya suatu proses bisnis. Simbol untuk suatu event. Aliran data dari event ke event. Aliran data dari dokumen ke event, dari database ke event, event ke dokumen, dan dari event ke database. Simbol untuk dokumen. Simbol untuk aliran data 2 arah. Simbol untuk database. Simbol untuk dokumen. Simbol untuk mengakhiri suatu proses bisnis.

10 Metodologi Pengumpulan Data a. Observasi - Pengertian Observasi Menurut Sugiyono (2006, p ), Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Teknik Observasi terbagi dari 2 segi yaitu segi proses pengumpulan data dan segi instrumental yang digunakan. a. Segi Proses Pengumpulan Data 1. Observasi Partisipasi (Participant Observation) Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. 1. Observasi Nonpartisipan Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Penelitian observasi nonpartisipan tidak akan mendapatkan data yang mendalam.

11 17 b. Segi Instrumental 1. Observasi Terstruktur Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, dimana tempatnya dan biasanya peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. 2. Observasi Tidak Terstruktur. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi dan biasanya peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati serta peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. b. Wawancara (interview) - Pengertian Wawancara Menurut Sugiyono (2006, p ), wawancara adalah merupakan teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat

12 18 dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon. - Teknik Wawancara Menurut Sugiyono (2006, p ), ada 2 teknik dalam melakukan wawancara yaitu : Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Biasanya dalam wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

13 19 c. Kuesioner - Pengertian Kuesioner Menurut Sugiyono (2006, pp129-pp141), Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas, dapat berupa pertanyaan/ pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. 2.2 Teori Khusus Audit Sistem Informasi a. Pengertian Audit Sistem Informasi Menurut Gondodiyoto (2006, p385 ), yakni bahwa audit sistem informasi berbasis teknologi informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bahan bukti audit untuk dapat menentukan apakah sistem informasi perusahaan telah menggunakan sumber daya informasi secara tepat dan mampu mendukung pengamanan aset tersebut, memelihara kebenaran dan integritas data dalam pencapaian tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Menurut Alberts and Dorofee ( 2003, p6 ), audit sistem informasi adalah penilaian independen atas pengendalian internal suatu perusahaan yang dilakukan untuk meyakinkan pihak manajemen, pemerintah, dan para pemegang saham bahwa informasi yang ada adalah akurat dan benar.

14 20 Menurut Cangemi ( 2003, p48 ), audit sistem informasi adalah proses audit yang terdiri dari review dan pengevaluasian seluruh aspek dari sistem pemrosesan informasi otomatis termasuk juga proses non-otomatis dan juga interface diantara keduanya. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan audit sistem informasi adalah proses penilaian yang dilakukan oleh suatu perusahaan atas pengendalian internal yang ada di perusahaan tersebut yang bertujuan untuk menjaga intergitas data, dan membantu organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif serta untuk meyakinkan bahwa informasi yang ada sudah akurat dan benar. b. Tujuan Audit Sistem Informasi Menurut Romney and Steinbart ( 2006,p316 ), tujuan audit sistem informasi adalah untuk mengkaji ulang dan mengevaluasi pengendalianpengendalian intern yang diterapkan untuk melindungi sistem yang ada. Menurut Weber (1999, p11) tujuan dari audit sistem informasi lebih ditekankan pada beberapa aspek penting, yaitu pemeriksaan dilakukan untuk dapat menilai keempat tujuan dibawah ini, yaitu: 1. Pengamanan Aset Aset informasi suatu perusahaan seperti hardware, software, sumber daya manusia, data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian yang baik. 2. Menjaga integritas Data Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti : kelengkapan, kebenaran dan keakuratan.

15 21 3. Efektifitas Sistem Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan dan dirancang dengan benar. 4. Efisiensi Sistem Suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal. 5. Ketersediaan (Availability) Berhubungan dengan ketersediaan dukungan / layanan teknologi informasi Teknologi informasi hendaknya dapat mendukung secara terus-menerus terhadap proses bisnis. 6. Kerahasiaan (Confidentiality) Fokus pada proteksi terhadap informasi dan supaya terlindungi dari akses dari pihak-pihak yang tidak berwenang. 7. Kehandalan (Realibility) Berhubungan dengan kesesuaian dan keakuratan bagi manajemen dalam pengelolaan organisasi, pelaporan dan pertanggung jawaban. c. Tahapan Audit Sistem Informasi Menurut James E.Hunton, (2004,p209) tahapan audit sistem informasi adalah: - planning auditor sistem informasi merencanakan audit sistem informasi untuk mencapai audit objektif. - risk assesment

16 22 - prepare audit program Audit program yang umum memiliki komponen dibawah ini: Lingkup audit Audit objektif Prosedur audit Detail administratif seperti perencanaan dan pelaporan. - gather evidence Tujuan dari kerja lapangan adalah mengumpulkan bukti yang cukup, dapat di percaya, relevan, dan berguna untuk mencapai audit objektif secara efektif. - form conclusion Setelah bukti audit terkumpul, pekerjaan audit untuk mengevaluasi bukti dan membuat kesimpulan apakah audit objektif telah ditemukan dan kecukupan dari audit prosedur yang dilakukan. - deliver audit opinion Beberapa hal di bawah ini harus di masukkan didalam laporan audit. Nama dari organisasi yang di audit Judul, tandatangan dan tanggal Sebuah pernyataan dari audit objektif yang dimana audit ini menemukan tujuannya. Lingkup audit termasuk area audit fungsional, periode audit yang terlindungi dan sistem informasi, aplikasi dan lingkungan proses yang di audit.

17 23 Pengakuan dari batasan lingkup dimana audit tidak bisa melakukan audit dengan baik untuk mendapat audit objektif yang lebih detail. Audiensi yang di harapkan untuk laporan audit, termasuk larangan dalam pendistribusian laporan. Standar dan kriteria yang digunakan oleh auditor dalam menjalankan audit. Penjelasan detail dari semua temuan yang signifikan. Kesimpulan pada area dimana audit di evaluasi termasuk reservasi atau kualifikasi yang signifikan. Saran untuk tindakan perbaikan atau pengembangan yang di perlukan. Kejadian-kejadian signifikan yang terjadi setelah audit terselesaikan. - follow up Setelah auditor membahas hasil audit dengan klien dan memberikan opini audit pada klien, auditor akan membuat provisi untuk follow up klien disetiap kondisi yang di laporkan Pengendalian dan Resiko Sistem Informasi a. Pengertian Pengendalian Menurut Weber (1999, p35), pengendalian adalah suatu sistem untuk mencegah,mendeteksi dan mengkoreksi kejadian yang timbul saat transaksi dari serangkaian pemrosesan yang tidak terotorisasi secara sah,tidak akurat,tidak lengkap,mengandung redudansi, tidak efektif dan tidak efisien.

18 24 Menurut Horngen, Harrison (2002,p477), pengendalian internal atas persediaan merupakan hal yang penting, karena persediaan adalah bagian yang amat penting dari suatu perusahaan dagang. Perusahaan yang sukses biasanya amat berhati hati dalam melakukan pengawasan atas persediaan yang dimilikinya. Elemen elemen yang harus ada untuk mendukung pengendalian internal yang baik atas persediaan adalah: 1. Penghitungan persediaan secara fisik dilakukan paling tidak satu tahun sekali, apapun sistem persediaan yang digunakan. 2. Menyimpan persediaan dengan baik untuk menghindarkan persediaan dari pencurian dan kerusakan. 3. membatasi akses persediaan pada orang yang tidak mempunyai akses pada pencatatan persediaan. 4. menggunakan sistem perpetual untuk persediaan yang mempunyai nilai tinggi. Dari definisi diatas disimpulkan bahwa pengendalian adalah pengawasan atas suatu kegiatan yang berfungsi untuk menghindari suatu tindak kecurangan dalam perusahaan sehingga sistem yang berjalan di dalam perusahaan sesuai dengan prosedur. b. Pengertian Resiko Menurut James E. Hunton ( 2004, p48 ), resiko audit adalah kesempatan adanya hasil yang negatif. Perusahaan menghadapi berbagai macam resiko termasuk bisnis, audit, IT security, dan resiko yang berkelanjutan.

19 25 Menurut Peltier (2001, p21), resiko memungkinkan bahwa ancaman tertentu akan memanfaatkan kerentanan tertentu Menurut Ron Webber (1999, p43), resiko audit adalah resiko auditor gagal mendeteksi potensi maupun kerugian material yang ada atau salah saji akun pada tahap konklusi audit. Jenis-jenis resiko dalam audit : Resiko bisnis Menurut James E. Hunton (2004, p48), resiko bisnis adalah kemungkinan sebuah organisasi tidak mencapai tujuan bisnisnya. Untuk memahami resiko bisnis sebuah perusahaan, auditor harus terbiasa dengan rencana strategis perusahaan. Resiko audit Menurut James E. Hunton (2004, p49), resiko audit adalah kemungkinan auditor eksternal sebuah organisasi membuat kesalahan dalam mengeluarkan opini atestasi tentang laporan keuangan atau auditor TI gagal dalam menemukan kesalahan materi atau kecurangan. Resiko Turunan Resiko Pengendalian Resiko Deteksi Kemungkinan Kemungkinan sistem kesalahan materi pengendalian Resiko Audit = atau kecurangan X internal tidak X yang sudah ada mencegah atau sebelumnya dan mendeteksi berkelanjutan. kesalahan materi atau kecurangan yang berbasis waktu Kemungkinan bahwa prosedur audit tidak mendeteksi kesalahan materi atau kecurangan yang berbasis waktu

20 26 Resiko Keamanan Menurut James E. Hunton (2004, p50), resiko keamanan TI terdiri dari resiko yang berhubungan dengan akses dan intergritas data. Akses yang tidak terotorisasi ke dalam data dapat berbentuk fisik dan logika Resiko Berkelanjutan Menurut James E. Hunton (2004, p50), resiko berkelanjutan terdiri dari resiko yang berhubungan dengan ketersediaan sistem informasi dan penyimpanan dan penyembuhan Sistem Informasi Persediaan a. Pengertian Sistem Informasi Persediaan Menurut O Brien ( 2006, p5 ), sistem informasi persediaan adalah kombinasi dari orang orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi persediaan dalam sebuah organisasi. Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p12), sistem informasi persediaan dalam organisasi mengambil dan mengatur data untuk menghasilkan informasi persediaan yang berguna untuk mendukung sebuah organisasi termasuk karyawan, pelanggan, supplier, dan rekanannya

PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto

PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto AUDIT SISTEM INFORMASI Menurut Ron Weber (1999) Merupakan proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Audit Sistem Informasi Persediaan 2.1.1 Pengertian Audit Menurut Arens dan Loebbecke (1996, p.1), Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

Lebih terperinci

Referensi. Sistem Informasi (contoh) Sistem Informasi 3/3/2011. Audit Sistem Informasi Indra Tobing. Wikipedia

Referensi. Sistem Informasi (contoh) Sistem Informasi 3/3/2011. Audit Sistem Informasi Indra Tobing. Wikipedia Referensi Audit Sistem&Teknologi Informasi Audit Sistem Informasi Indra Tobing (Riyanarto Sarno) Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Sistem Manajemen Keamanan Informasi

Lebih terperinci

PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI

PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi POKOK BAHASAN 1. Pengertian Pengendalian Internal. 2. Metodologi Audit. 3. Jenis jenis Prosedur Audit. 4. Lapisan Pengendali Aplikasi. 5. Resiko Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mcleod (2001, p9), sistem adalah sekelompok elemen yang. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mcleod (2001, p9), sistem adalah sekelompok elemen yang. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2 ), Sistem merupakan sekelompak unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Mengacu pada pendapat Williams and Sawyer (2005, p 457), sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen - komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi. Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi

Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi. Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi Audit Sistem&Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi (Sanyoto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia yang semakin mengglobal telah mengubah iklim usaha dunia di berbagai negara, termasuk di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring terjadi pembangunan di setiap sektor kehidupan dan perdagangan bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Persediaan Bahan Baku 2.1.1.1. Pengertian Persediaan Persediaan bahan baku merupakan aktiva perusahaan yang digunakan untuk proses produksi didalam suatu

Lebih terperinci

8/29/2014. IS Audit Process. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Agenda

8/29/2014. IS Audit Process. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Agenda IS Audit Process CDG4I3 / Audit Sistem Informasi Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE - 2014 Agenda 1. Introduction to IS audit process 2. Risk analysis 3. Internal controls 4. Performing an IS audit 5.

Lebih terperinci

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung) Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung) 1 Setiadi Nurahman, 2 Magnaz L. Oktaroza, 3 Elly Halimatussadiah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell (2004, p9), sistem adalah sekelompok elemen-elemen data yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung) Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung) 1 Setiadi Nurahman, 2 Magnaz

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Tinjauan Sekilas Pengendalian diperlukan untuk mengurangi exposures. Exposure terdiri dari pengaruh potensi kerugian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, karena itu diperlukannya hal yang paling utama yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, karena itu diperlukannya hal yang paling utama yaitu menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang sehat memiliki kriteria - kriteria yang harus dipenuhi untuk memenuhinya salah satunya pada pengelolaan persediaan yang maksimal, karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut McLeod, Jr. (2001, h9), A system is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi, bisnis, dan pemerintah dan merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. pribadi, bisnis, dan pemerintah dan merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang terus mengubah semua proses bisnis dalam ekonomi global, Wardiana (2002) menyatakan teknologi informasi adalah

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. dihasilkan dari proses rutin transaksi akuntansi.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. dihasilkan dari proses rutin transaksi akuntansi. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Rama dan Jones (2003, p5), mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai subsistem dari sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa 1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa bumi Badai angin, dan perang 2. Ancaman karena kesalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam suatu perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun besar memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam suatu perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun besar memerlukan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Pengendalian Intern II.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Dalam suatu perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun besar memerlukan pengendalian intern tanpa terkecuali.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Electronic Data Processing

Electronic Data Processing Electronic Data Processing Pengertian Electronic Data Processing Pemrosesan data elektronik (electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian sebelumnya. Berikut ini akan disajikan penelitian terdahulu untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) A. Pengertian Secara sederhana komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang dapat dipakai untuk memproses data/fakta. Pemrosesan data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara

BAB I PENDAHULUAN. semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan penggunaan komputer dalam bisnis akan mempengaruhi metode pelaksanaan audit, demikian pula dengan ilmu pengetahuan lainnya. Satuan usaha (organisasi/perusahaan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam dunia usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya, metodemetode, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Elder (2013) akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang

Lebih terperinci

Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI

Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI Pengertian Audit IS, Proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat [1]: melindungi aset milik organisasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah perusahaan dagang dimana aktivitas penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Dengan adanya dukungan teknologi informasi pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengendalian Intern. Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengendalian Intern. Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak intern perusahaan untuk mengendalikan setiap komponen perusahaan seperti struktur

Lebih terperinci

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani ` PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan bagian penting dari kelanjutan pertumbuhan, kinerja, dan kesuksesan setiap

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. 97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber informasi yang cepat dan tepat, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

Audit Teknologi Sistem Informasi. Pertemuan 1 Pengantar Audit Teknologi Sistem Informasi

Audit Teknologi Sistem Informasi. Pertemuan 1 Pengantar Audit Teknologi Sistem Informasi Audit Teknologi Sistem Informasi Pertemuan 1 Pengantar Audit Teknologi Sistem Informasi CAPAIAN PEMBELAJARAN Sikap Ketrampilan Umum Pengetahuan Ketrampilan Khusus Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaman yang ditandai dengan perubahan dalam segala aspek kehidupan dari tahun ke tahun membawa dampak dalam bidang kemajuan

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

BAB I Gambaran Pemeriksaan SI (Overview of Information System Auditing)

BAB I Gambaran Pemeriksaan SI (Overview of Information System Auditing) BAB I Gambaran Pemeriksaan SI (Overview of Information System Auditing) Gbr.2.1. Performance Information System Reason AKS - bab 2 Hal : 1 Information System Auditing Defined Audit SI adalah proses mengumpulkan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya)

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya) Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya) 1 Nabila Leonissa, 2 Magnaz L. Oktaroza, 3 Elly Halimatusadiah 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian-penelitian terkait, yang pernah dilakukan sebelumnya guna mendapatkan referensi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( )

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( ) PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI (100462201282) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Universitas Maritim Raja Ali Haji 2014 ABSTRAK

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENUGASAN

PELAKSANAAN PENUGASAN PELAKSANAAN PENUGASAN STANDAR KINERJA STANDAR 2300 PELAKSANAAN PENUGASAN Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 5 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Untuk dapat bersaing secara kompetitif, organisasi membutuhkan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU Fadrul dan Mery Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No. 78-88 Pekanbaru 28127

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Romney dan Steinbart (2014:3) menyatakan bahwa sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan manufaktur yang satu sama lain saling bersaing untuk memperluas daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sebuah perusahaan dagang tidak terlepas dari permasalahan berkaitan dengan asset perusahaan terutama dalam persediaan. Permasalahan tidak hanya terjadi karena

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori - teori umum yang menjadi dasar penulisan skripsi ini sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori - teori umum yang menjadi dasar penulisan skripsi ini sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori - teori umum yang menjadi dasar penulisan skripsi ini sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut (Gelinas, Dull, & Wheeler, 2012, p. 13) sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT N. Tri Suswanto Saptadi MATERI PEMBAHASAN PERTEMUAN 1 1. Pengertian, Tujuan, Standar Audit SI. 2. Latar belakang dibutuhkan Audit SI. 3. Dampak Komputer pada Kendali Internal.

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus melaporkan hasil laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari sebuah perusahaan salah satunya adalah untuk memperoleh laba/profit yang menunjang tujuan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi merupakan salah satu alat manajer untuk mengatasi perubahan. Teknologi informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan, serta tanggapan positif dari masyarakat. Dalam usaha pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan, serta tanggapan positif dari masyarakat. Dalam usaha pencapaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencari laba, kontuinitas usaha, pertumbuhan, serta tanggapan positif dari masyarakat. Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut,

Lebih terperinci

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Yth. 1. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan 2. Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai ruanglingkup audit sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu : 1. Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf adalah sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Audit Secara Umum II.1.1 Pengertian Audit Pengertian auditing menurut Arens dan Loebbecke (2006:15), yang telah dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf adalah sebagai

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN 1

PENGENDALIAN INTERN 1 PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

Topik ini akan mengulas tentang:

Topik ini akan mengulas tentang: P engendalian intern bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, & pencurian yang dilakukan oleh pihak didalam maupun diluar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam perusahaan perlu dilakukan suatu pengelolaan yang memadai terhadap segala kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. digunakan manajemen dalam mengetahui kondisi bisnis dan membantu

BAB I. Pendahuluan. digunakan manajemen dalam mengetahui kondisi bisnis dan membantu BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang dapat digunakan manajemen dalam mengetahui kondisi bisnis dan membantu proses pengambilan keputusan yang ada. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Kegiatan usaha dan perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukanmasukan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, dalam proses produksi dalam perjalanan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci