BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Transkripsi

1 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

2 Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk badan yang merupakan unsur staf yang menyelenggarakan fungsi-fungsi administratif sekaligus menyusun konsep-konsep, gagasan-gagasan dan terobosan - terobosan (techno structure) di bidang kepegawaian sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang diemban harus mampu mewujudkan pengelolaan manajemen kepegawaian dari mulai pengadaan sampai dengan pemberhentian pegawai secara optimal dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) aparatur sebagai motor penggerak sistem organisasi pemerintahan Kota Bandung dalam mewujudkan visi Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera menuju Bandung Juara. Pengelolaan pegawai yang optimal dikuantifikasikan ke dalam indikatorindikator yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran yang dituangkan ke dalam Renstra dan Renja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

3 Bab I Pendahuluan Salah satu konsekuensi logis dari posisi serta kondisi tersebut, maka Badan Kepegawaian Daerah harus mampu meningkatkan kualitas kinerja khususnya dalam memberikan pelayanan, baik dalam kerangka perwujudan kesejahteraan pegawai maupun peningkatan kompetensi sumber daya manusia aparatur, terutama untuk menghadapi era persaingan global dan kinerja pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Bandung, dalam koridor menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan melayani Secara garis besar program-program kegiatan diarahkan kepada : 1. Peningkatan kompetensi sumber daya aparatur sipil negara 2. Meningkatnya disiplin dan kesejahteraan pegawai ASN 3. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian yang tepat waktu 4. Tersedianya akurasi data dan optimalisasi pengelolaan tata naskah kepegawaian 5. Meningkatnya akuntabilitas kinerja BKD melalui penyusunan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel serta ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, fungsifungsi manajemen kepegawaian dibagi habis sesuai dengan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai berikut : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

4 Bab I Pendahuluan Gambar 1.1 Bagan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Kepala Badan Sekretaris Jabatan Fungsional Sub Bagian Umum & Kepegawaian Sub Bagian Keuangan & Program Bidang Perencanaan & Kesejahteraan Pegawai Bidang Pengembangan Karier Pegawai Bidang Mutasi Kepegawaian Bidang Pendidikan & Pelatihan Sub Bidang Perencanaan Kepegawaian & Informasi Sub Bidang Analisa Pengembanga n Karier Sub Bidang Mutasi Pegawai Fungsional Sub Bidang Perencanaan Diklat Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai Sub Bidang Analisa Kompetensi & Penempatan Sub Bidang Mutasi Pegawai Struktural & Non Struktural Sub Bidang Pelaksanaan Diklat 1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup manajemen kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan, kesejahteraan pegawai, pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai serta pendidikan dan pelatihan; b. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan, kesejahteraan pegawai, L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

5 Bab I Pendahuluan pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai serta pendidikan dan pelatihan; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Badan. Berjalannya organisasi BKD sangat ditentukan oleh kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia aparatur. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, BKD didukung oleh pegawai sebanyak 94 orang, dengan profil demografi sebagai berikut : Gambar 1.2 PROFIL DEMOGRAFI PEGAWAI BKD TAHUN 2015 Jumlah Pegawai = 94 Orang JENIS KELAMIN JENIS JABATAN P = 45 Orang L = 49 Orang GOLONGAN STATUS KEPEGAWAIAN PNS : 90 orang PNS CLTN : 1 orang CPNS : 3 orang IV/c : 1 Orang IV/b : 4 Orang IV/a : 5 Orang III/d : 5 Orang III/c : 14 Orang III/b : 34 Orang III/a : 11 Orang II/d : 3 Orang II/c : 9 Orang II/b : 6 Orang II/a : 2 Orang L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

6 Bab I Pendahuluan 1.3 ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI SKPD Dalam penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran, didasarkan isu-isu strategis yang berkaitan erat dengan tugas pokok dan fungsi serta berpengaruh dalam manajemen kepegawaian BKD Kota Bandung, sehingga visi, misi, program dan kegiatan diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Isu-isu strategis yang dihadapi oleh BKD Kota Bandung di antaranya : 1. Belum optimalnya implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) 2. Belum tersusunnya Standar Kompetensi Jabatan Pelaksana 3. Pendistribusian pegawai yang belum optimal terutama di kewilayahan yang disebabkan belum selesainya Analisa Beban Kerja dan Analisa Jabatan yang merupakan kewenangan SKPD lain 4. Adanya PNS yang terlibat masalah hukum 5. Masih terjadinya pelanggaran disiplin pegawai pada beberapa SKPD 6. Masih adanya beberapa pelayanan administrasi kepegawaian yang belum tepat waktu 7. Belum akuratnya seluruh data pegawai 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Kinerja BKD Kota Bandung Tahun 2015 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tugas dan Fungsi SKPD 1.3 Isu Strategis yang Dihadapi SKPD 1.4 Sistematika Penulisan PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis dan Target Tahun Target IKU tahun Target Perjanjian Kinerja Tahun 2015 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian IKU 3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 3.3 Akuntabilitas Keuangan 3.4 Prestasi atau Penghargaan PENUTUP L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

7 Bab II Perencanaan Kinerja Tahun 2015 PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Rencana Strategis dan Target Tahun 2015 Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran daripada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya manusia aparatur yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kota Bandung. Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Nomor 800/2146/BKD L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

8 Bab II Perencanaan Kinerja Tahun 2015 tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggungjawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya. Dengan demikian penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel, dalam arti sesuai dengan tujuan, sasaran, indikator, program dan kegiatan yang telah ditetapkan Renstra BKD Kota Bandung tahun merupakan salah satu pendukung RPJMD Kota Bandung Tahun , karena BKD mempunyai tupoksi sebagai SKPD yang mengelola aparatur sehingga ada keterkaitan dengan Misi-2 RPJMD Kota Bandung yakni Menghadirkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Bersih dan Melayani. Keterkaitan misi terdapat pada : Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dalam menetapkan visinya harus mengacu pada visi Kota Bandung dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsinya. Visi Kota Bandung Tahun yaitu Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Memperhatikan visi tersebut serta dengan memperhatikan perubahan paradigma dan peranan manajemen kepegawaian pada masa yang akan datang, maka Visi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun adalah : Terselenggaranya manajemen kepegawaian TERBAIK (Tertib, Benar, Akuntabel, Integritas dan Kreatif) untuk mewujudkan SDM aparatur yang profesional, amanah dan sejahtera L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

9 Bab II Perencanaan Kinerja Tahun 2015 Adapun visi, misi, tujuan dan sasaran yang tercantum dalam Renstra BKD Kota Bandung dapat dilihat pada gambar di bawah ini : V I S I Terselenggaranya manajemen Aparatur Sipil Negara TERBAIK (Tertib, Benar, Akuntabel, berintegritas dan Kreatif) untuk mewujudkan SDM aparatur yang profesional, amanah dan sejahtera MISI TUJUAN SASARAN MISI I Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur Terpenuhinya penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi Terpenuhinya hak dan kewajiban pegawai ASN Peningkatan kompetensi sumber daya Aparatur Sipil Negara Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi Meningkatnya disiplin pegawai ASN Meningkatnya pemenuhan hak-hak kepegawaian ASN MISI II Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan dan akuntabel Tersedianya pelayanan administrasi kepegawaian yang tepat, cepat dan akurat Peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian Tersedianya akurasi data kepegawaian Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

10 Bab II Perencanaan Kinerja Tahun Target Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama BKD Kota Bandung Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET Peningkatan kompetensi sumber daya manusia a. Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi aparatur sipil negara - Kompetensi manajerial Persentase 87,34 - Kompetensi teknis Persentase 66,97 2. Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi 3. Meningkatnya disiplin pegawai ASN 4. Meningkatnya pemenuhan hak-hak kepegawaian ASN 5. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian 6. Tersedianya akurasi data kepegawaian b. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi Orang 20 Persentase 76 a. Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN Persentase 100 b. Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin Persentase 75 c. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN Persentase 100 Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang Persentase 100 berlaku a. Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat Persentase waktu Persentase kenaikan gaji berkala tepat waktu Persentase Persentase pensiun pegawai tepat waktu Persentase 100 b. Indeks kepuasan pelayanan administrasi 65 Indeks kepegawaian Persentase pegawai ASN yang datanya akurat Persentase 41,50 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

11 Bab II Perencanaan Kinerja Tahun Target Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Adapun target perjanjian kinerja BKD Kota Bandung Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.2 Target Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET Peningkatan kompetensi sumber a. Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi daya manusia - Kompetensi manajerial Persentase 87,34 aparatur sipil negara - Kompetensi teknis Persentase 66,97 2. Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi 3. Meningkatnya disiplin pegawai ASN 4. Meningkatnya pemenuhan hak-hak kepegawaian ASN 5. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian Tersedianya akurasi 6. data kepegawaian 7. Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD b. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi Orang 20 Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi Persentase 76 a. Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN Persentase 100 b. Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin Persentase 75 c. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN Persentase 100 Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku Persentase 100 a. Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat Persentase waktu Persentase kenaikan gaji berkala tepat waktu Persentase Persentase pensiun pegawai tepat waktu Persentase 100 b. Indeks kepuasan pelayanan administrasi 65 Indeks kepegawaian Persentase pegawai ASN yang datanya akurat Persentase 41,50 a. Nilai Evaluasi AKIP Angka 63 b. Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang Persentase 100 ditindaklanjuti c. Persentase tertib barang/aadministrasi daerah Persentase 100 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

12 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 BAB III Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat di bidang pengelolaan SDM aparatur melaksanakan kewajibannya untuk menginformasikan tingkat akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masingmasing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun maupun Renja Tahun Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah. 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Tahun 2015 Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2014 Nomor 800/Kep.985.BKD/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Pengukuran atas indikator kinerja utama Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung pada tahun 2015 menunjukkan hasil sebagai berikut : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

13 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Kota Bandung Tahun 2015 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Tujuan 1 : Terpenuhinya Penempatan dalam Jabatan sesuai dengan Kompetensi Capaian % A. Sasaran Strategis 1 : Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara 1. Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi - Kompetensi Manajerial % 87,34 88,06 100,82 - Kompetensi Teknis % 66,97 69,05 103,11 2. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi Orang Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 1 122,98 B. Sasaran Strategis 2 : Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi 3. Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi % 76 75,27 99,04 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 2 99,04 Tujuan 2 : Terpenuhinya Hak dan Kewajiban Pegawai ASN C. Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya disiplin pegawai ASN 4. Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN % Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin % 75 77,78 103,71 6. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN % ,87 99,87 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 3 101,19 D. Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya pemenuhan hak-hak kepegawaian ASN 7. Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku % Rata-rata Capaian Sasaran Strategis Tujuan 3 : Tersedianya pelayanan administrasi kepegawaian yang cepat, tepat dan akurat E. Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian 8. Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu % Persentase kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu % Persentase pensiun pegawai tepat waktu % Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Angka 65 74,49 114,60 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 5 103,65 F. Sasaran Strategis 6 : Tersedianya akurasi data kepegawaian 10. Persentase pegawai yang datanya akurat % 41,50 42,68 102,84 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 6 102,84 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

14 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tujuan 1 : Terpenuhinya Penempatan dalam Jabatan sesuai dengan Kompetensi Sasaran Strategis 1 Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Sipil Negara Kompetensi diartikan sebagai kemampuan (capability) atau keahlian (expertise) yang lebih dari sekedar keterampilan (skill) belaka. Kompetensi juga merupakan hasil dari pengalaman yang melibatkan pemahaman/ pengetahuan, tindakan nyata serta proses mental yang terjadi dalam jangka waktu tertentu serta berulang-ulang sehingga menghasilkan kemampuan/keahlian dalam bidang tertentu. Oleh karena itu dikatakan pula bahwa kompetensi dibentuk oleh interaksi antara faktor pengalaman dan faktor bawaan. Kompetensi digunakan pula untuk menggambarkan pengelompokan pengetahuan, keahlian dan perilaku yang menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam pekerjaan. Peningkatan kompetensi sumber daya aparatur sipil negara dapat diperoleh melalui pengalaman pekerjaan, diklat dan tugas belajar. Untuk itu, dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang masing-masing pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Indikator Kinerja Tabel 3.2 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 1 Target (%) Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian Target Realisasi (%) (%) (%) (%) Capaian (%) 1. Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi Kompetensi Manajerial 82,17 82,17 100,00 87,34 88,06 100,82 Kompetensi Teknis 67,19 67,91 101,07 66,97 69,05 103,11 2. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi Rata-rata Capaian IKU pada Sasaran Strategis , ,61 122,98 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

15 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Uraian mengenai kedua IKU tesebut adalah sebagai berikut : 1.1 Persentase Pegawai yang Memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan Kompetensi Diklat merupakan program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi yang memiliki kurikulum sesuai dengan kebutuhan pemenuhan kompetensi SDM, baik berupa hard maupun soft competencies. a. Kompetensi Manajerial Kompetensi Manajerial (managerial competence) adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas organisasi. Kompetensi manajerial meliputi kemampuan menerapkan konsep dan teknik perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kinerja unit organisasi, juga kemampuan dalam melaksanakan prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan termasuk bagaimana mendayagunakan kemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial terdiri dari jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat PIM II, III dan IV sebagaimana tabel di bawah ini : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

16 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 No Indikator Tabel 3.3 Analisis Capaian IKU 1.1.a Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat peningkatan kompetensi manajerial setiap tahun : Diklat PIM Tk. II Diklat PIM Tk. III Diklat PIM Tk. IV Jumlah Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial (akumulasi) Diklat PIM Tk. II Diklat PIM Tk. III Diklat PIM Tk. IV Jumlah Jumlah pegawai yang belum memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial Jumlah Pejabat Struktural Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial (2/4) x 100% 72,35% 72,35% 78,77% 78,77% 82,17% 82,17% 87,34% 88,06% CAPAIAN IKU 100% 100% 100% 100,82% Grafik 3.1 Capaian Diklat Manajerial berdasarkan Jenis Diklat Tahun Diklat PIM Tk. II Diklat PIM Tk. III Diklat PIM Tk. IV L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

17 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Pada tahun 2015, target jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial adalah orang atau bertambah 119 orang dibanding tahun sebelumnya, sedangkan jumlah pejabat struktural yang terisi sebagai unsur pembagi ditargetkan sebanyak orang, sehingga persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial ditargetkan sebesar 87,34%. Realisasinya, pada tahun 2015 terdapat tambahan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial sebanyak 112 orang seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Realisasi Pelaksanaan Diklat Manajerial Tahun 2015 NO JENIS DIKLAT 1. DiklatPIM Tk. II 2. DiklatPIM Tk. III JUMLAH PESERTA 1 orang Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I (PKP2A) LAN RI, Jl. Kiara Payung KM 4,7 Jatinangor, Sumedang 20 orang 1. Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat ; 2. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I (PKP2A I) LAN RI Jatinangor; 3. Pusdiklat Kemendagri Regional Bandung. TEMPAT METODE WAKTU PELAKSANAAN Pola pengiriman peserta Pola pengiriman peserta Bulan Maret Juni 2015 Bulan Februari s.d Mei 2015 (1 orang peserta) Bulan Maret s.d Juni 2015 (sebanyak 8 Orang Peserta) Bulan November s.d Desember 2015, sebanyak 11 Orang Peserta) 3. DiklatPIM Tk. IV 91 orang Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan POLRI, Jl. Gedebage Selatan No. 157 Bandung Pola pengiriman peserta Bulan Februari s.d Juni 2015 (3 Gelombang) Jumlah 112 orang Dengan demikian, jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena : 1. Diklatpim Tk. II yang seharusnya diikuti oleh 8 (delapan) orang peserta, hanya bisa diikuti oleh 1 (satu) orang peserta sehubungan dengan pelaksanaan diklat bersamaan dengan persiapan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. 2. Adanya perubahan peraturan pedoman penyelenggaraan diklat kepemimpinan dengan metoda pola baru dimana indeks harga diklat per orangnya naik hampir 100%, sehingga realisasi diklat diselaraskan dengan anggaran yang telah ditetapkan. 3. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan diklat. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

18 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Namun demikian, jumlah pejabat struktural yang terisi sebagai unsur pembagi mengalami penurunan menjadi sebanyak orang (ada penurunan jumlah pejabat struktural karena meninggal, pensiun/aps, pindah, MPP dan mengikuti tugas belajar), sehingga walaupun jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial tidak mencapai target, persentase jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar 88,06% atau capaian kinerjanya sebesar 100,82%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 5,89% karena ada peningkatan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial sebanyak 112 orang. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 88,06% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.5 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial Satuan Tahun 2015 Tahun 2018 % Realisasi s/d Target Realisasi Target Tahun 2015 % 86,93 88,06 100, ,06 88,06 % Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun-tahun yang akan datang, upaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pelaksana pembina diklat yang rutin untuk memperoleh informasi yang tepat dalam menunjang target kinerja; 2. Penambahan Anggaran untuk biaya Diklat Struktural sesuai dengan SBU yang dikeluarkan oleh Lembaga Pembina LAN RI. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

19 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 b. Kompetensi Teknis Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis pada indikator ini merupakan penjumlahan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat teknis tugas dan fungsi serta diklat fungsional, dengan capaian sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No Tabel 3.6 Analisis Capaian IKU 1.1.b Indikator 1. Jumlah Pegawai yang mengikuti Diklat Peningkatan kompetensi Teknis setiap tahun 2. Jumlah pegawai yang memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan kompetensi Teknis (akumulasi) 3. Jumlah pegawai yang belum memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan kompetensi Teknis (akumulasi) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah PNS Persentase Pegawai yang Memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan Kompetensi Teknis (2/4 x 100%) 56,14% 56,14% 63,55% 63,55% 67,19% 67,91% 66,97% 69,05% CAPAIAN IKU 100% 100% 101,07% 103,11% Grafik 3.2 Perkembangan Capaian Indikator Persentase Pegawai yang Memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan Kompetensi Teknis Tahun Target Realisasi L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

20 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Pada tahun 2015, jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis ditargetkan sebanyak orang, atau bertambah 461 orang dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan jumlah PNS ditargetkan sebanyak orang sehingga persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis ditargetkan sebesar 66,97%. Realisasinya, pada tahun ini telah dilaksanakan diklat teknis tugas dan fungsi sebanyak 347 orang yang dibiayai oleh APBD dan 49 orang yang dibiayai APBN, sedangkan diklat fungsional sebanyak 101 orang, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Tabel Realisasi Pelaksanaan Diklat Teknis Tahun 2015 No. Jenis Diklat 1. Diklat Transformasi Kebijakan Pemda Gel. I 2. Diklat Transformasi Kebijakan Pemda Gel. II 3. Diklat Transformasi Kebijakan Pemda Gel. III Jumlah Peserta TEMPAT 60 Hotel Mutiara Bandung 60 Pusdiklat Kemendagri Bandung Reg. 61 Hotel Karangsetra Bandung 4. Diklat Audit dan Tindak Pidana 1 Balai Diklat PU Pengadaan Barang/Jasa Wilayah VI Jakarta Pemerintah 5. Pelatihan Revolusi Mental 1 Pusdiklat Teknis dan Fungsional LAN RI Jakarta Pusat 6. Diklat Sistem Informasi Manajemen Pencatatan aset Pemda 7. Training Budaya Organisasi dan Kepemimpinan melalui ESQ 165 Jumlah Comlabs /DTSI ITB Bandung 84 Menara 165 Cilandak Jakarta METODE Swakelola WAKTU PELAKSANAAN 18 s.d 22 Mei 2015 Pengiriman 2 s.d 6 November 2015 Swakelola 7 s.d 11 Desember 2015 Pengiriman 4 s.d Agustus 2015 Pengiriman 28 September 1 Oktober 2015 Swakelola 16 s.d 20 November 2015 Pengiriman 12 s.d 13 Desember 2015 No. Jenis Diklat 1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Intelijen bagi PPNS Kota Bandung 2. Kegiatan Pengawas Kepala Sekolah Tabel 3.8 Tabel Realisasi Pelaksanaan Diklat Fungsional Tahun 2015 Jumlah Peserta Tempat 28 Pusat Pendidikan Intel Lembaga Pendidikan POLRI Soreang Kabupaten Bandung 72 LPPM Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Metode Pengiriman Waktu Pelaksanaan 25 Mei s.d 23 Juni 2015 Pengiriman 27 November s.d 2 Desember 2015 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

21 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 No. Jenis Diklat Jumlah Peserta Pelatihan desain 1 perkerasan jalan vs Bina Marga Jumlah 101 Tempat Metode Waktu Pelaksanaan Tabel 3.9 Rekapitulasi Pelaksanaan Diklat Berdasarkan Anggaran dari Non APBD Tahun 2015 No Nama Diklat Jumlah Peserta 1. Diklat Keprotokolan 2 2. Diklat Teknis Teknologi Informasi Perkantoran Diklat LAKIP 2 4. Diklat Kearsipan 2 5. Diklat Bendahara Pengeluaran 4 6. Diklat Peningkatan Kapasitas Camat 3 7. Diklat Kepamongprajaan bagi Camat 1 8. Diklat Pelaporan Keuangan Menuju Opini WTP 3 9. Diklat Pengelola Keuangan DAK Diklat Pengelolaan Aset Daerah Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual 16 JUMLAH 49 Dengan demikian, akumulasi jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis adalah sebanyak orang atau melampaui target yang ditetapkan yakni sebanyak orang. Adapun jumlah PNS sebagai unsur pembagi menurun dibanding target, yakni sebanyak orang, sehingga persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi melebihi target, yakni mencapai 69,05% atau capaian kinerjanya sebesar 103,11%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,14% karena ada peningkatan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis sebanyak 497 orang. Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain : 1 Ketersediaan fasilitator penyelenggaraan dalam rangka pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan 2 Tersedianya data yang akurat dan lengkap sehingga sangat mendukung untuk pelaksanaan kegiatan dalam menunjang pencapaian kinerja L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

22 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Sedangkan faktor penghambat pencapaian kinerja : 1. Keterlambatan dalam memperoleh informasi kebutuhan sesuai dengan kegiatan Diklat Teknis dan fungsional 2. Keterbatasan kemampuan anggaran dalam menunjang kegiatan Diklat yang bersifat teknis dan fungsional 3. Pelaksanaan diklat TIK dan diklat keuangan berbasis akrual dilaksanakan dengan pola sharing APBN sehingga dari target 90 peserta hanya terealisasi 28 peserta Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 92,07% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.10 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis Satuan Tahun 2015 Tahun 2018 % Realisasi s/d Target Realisasi Target Tahun 2015 % 66,97 69,05 103, ,05 92,07 % L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

23 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Hasil kegiatan studi banding pada Bidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung yang dilaksanakan ke Kota Denpasar Provinsi Bali, beberapa keunggulan kinerja instansi yang dikunjungi antara lain : 1. Penyesuaian struktur kelembagaan dari Badan Kepegawaian Daerah menjadi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan di Kota Denpasar 2. Tersedianya Peraturan Walikota Denpasar Nomor 3 Tahun 2013 Tanggal 18 Februari 2013 Tentang Pemberian Biaya Pendidikan dan Biaya Motivasi bagi Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, dimana diberikan beberapa jenis biaya bagi Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti Ijin Belajar, Tugas Belajar, Biaya Pendidikan baik Diklat/Kursus/Workshop/ Bintek/Penataran maupun pelatihan yang diwajibkan mengikutsertakan istri atau suami mendapatkan biaya yang sama seusai dengan biaya istri atau suami, yang besaran uang yang diterima disesuaikan dengan tingkat Pendidikan Pegawai Negeri bersangkutan dan terdapatnya uang saku bagi peserta Pendidikan dan Pelatihan dengan indek Rp ,- per hari, serta terdapatnya biaya motivasi bagi PNS yang menempuh Ijin belajar untuk mendukung penyelesaian Tugas Akhir Akademis. Untuk meningkatkan kinerja indikator ini di masa yang akan datang dapat dilakukan upaya sebagai berikut : 1. Penyediaan Sarana dan Prasarana penunjang kegiatan Diklat (Gedung Asrama), hal tersebut dengan memperhatikan harga sewa tempat/kegiatan/hotel yang relatif mahal 2. Melaksanakan Diklat yang penunjukkan peserta berdasarkan analisis kebutuhan sesuai dengan kompetensi yang ingin ditingkatkan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

24 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun Jumlah Pegawai ASN yang Mengikuti Tugas Belajar sesuai dengan Kebutuhan Formasi Tugas belajar merupakan penugasan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau yang setara baik di dalam maupun di luar negeri, bukan atas biaya sendiri, dan meninggalkan tugas sehari-hari sebagai PNS. Jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi pada tahun 2015 adalah sebanyak 33 orang dari target sebesar 20 orang, sehingga capaian IKU pada tahun ini adalah sebesar 165%. Kriteria untuk indikator ini adalah jumlah pegawai yang sedang menempuh tugas belajar. Tahun sebelumnya, BKD memfasilitasi jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan formasi sebanyak 19 orang dari target 16 orang atau capaian 118,75%. Pada tahun 2015, dari 20 orang yang ditargetkan, capaian kinerjanya melampaui target, yakni tercapai sebanyak 33 orang (165%) sehingga ada peningkatan capaian kinerja sebesar 46,25%. Tabel 3.11 Perkembangan Capaian Kinerja Tugas Belajar sesuai Kebutuhan Formasi Tahun Tahun Target (Orang) Realisasi (Orang) Capaian (%) , Target Realisasi , , Grafik 3.3 Perkembangan Capaian Kinerja Tugas Belajar sesuai Kebutuhan Formasi Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

25 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Tabel 3.12 Jumlah PNS yang Memperoleh Bantuan Tugas Belajar Tahun 2015 No Jenis Bantuan Tugas Belajar Jumlah 1. Tugas Belajar Program Bappenas di ITB (Cost Sharing APBD) 4 orang 2. Bantuan Uang Penelitian dan Wisuda untuk Program Beasiswa dari Kemendikbud 6 orang 3. Fasilitasi Administrasi Pengiriman Tugas Belajar ke Kemenkes 15 orang 4. Tugas Belajar Program dari Kemenkominfo 2 orang 5. Tugas Belajar Program Kementerian PU 2 orang 6. Tugas Belajar Program 300 Doktor Provinsi Jawa Barat 3 orang 7. Tugas Belajar Program BPKP 2 orang Jumlah 33 orang Pencapaian kinerja ini didukung oleh kemampuan akademis PNS untuk dapat lulus dalam mengikuti seleksi tugas belajar yang diadakan oleh beberapa Kementerian, BAPPENAS, BPPKP dan lembaga lain yang memberi bantuan tugas belajar. Pada tahun 2015, BKD Kota Bandung telah melaksanakan studi banding ke BKD Pemerintah DIY. Hasil benchmarking kinerja tugas belajar di BKD Pemerintah DIY adalah sebagai berikut : 1. Tugas belajar merupakan tupoksi Bidang Pengembangan Karier 2. Pada tahun 2015 menentukan tugas belajar yang prioritas terutama terkait dengan tenaga kesehatan. Kebutuhan dokter spesialis jiwa setiap ada lowongan CPNS tidak pernah terisi sehingga diupayakan melalui tugas belajar. Untuk dokter spesialis di RS, menggunakan APBD murni, dibiayai hingga selesai. Pendidikan prioritas lainnya adalah untuk bidang pertanian (agronomi, kehutanan), ilmu sosial (kearsipan, perpustakaan, ilmu hukum, sosiologi), ilmu budaya dan ilmu ekonomi L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

26 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun Prosedur dalam pemberian tugas belajar di Pemerintah DIY : a. Dibiayai oleh APBD murni b. Program-program beasiswa dari luar Surat penawaran program beasiswa dari luar ditawarkan ke SKPD, kemudian lamaran dari SKPD diseleksi oleh BKD sesuai kriteria yang ada. Jika jauh sekali dari tupoksi, maka akan ditolak. Kemudian pelamar yang lolos seleksi mengikuti seleksi di Perguruan Tinggi, jika lolos diberikan SK tugas belajar yang ditandatangani secara berjenjang sesuai golongan. Tahapan untuk mencapai kinerja tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi adalah sebagai berikut : Memproses persyaratan administrasi pengiriman mahasiswa tugas belajar dengan sumber dana dari Kementerian/Lembaga maupun dengan pembiayaan APBD Mencari informasi beasiswa dari seluruh Kementerian dan Lembaga yang menyediakan beasiswa sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh Pemkot Bandung dan menginformasikan ke seluruh PNS Proses Pencapaian Kinerja Tugas Belajar sesuai dengan Kebutuhan Formasi Menerbitkan Surat Keputusan Walikota untuk PNS yang mendapatkan beasiswa tugas belajar Memberi bantuan Tugas Belajar secara penuh dengan pendanaan murni yang bersumber dari APBD dan memfasilitasi serta memberi bantuan berupa cost sharing dari sumber APBD Memproses persyaratan administrasi pengiriman mahasiswa tugas belajar dengan sumber dana dari Kementerian/Lembaga maupun dengan pembiayaan APBD L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

27 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Adapun instansi pemberi beasiswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel Daftar Instansi Pemberi Beasiswa Tahun 2015 No Instansi Pemberi Beasiswa Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia Jumlah Keterangan PNS Beasiswa Penuh PNS Beasiswa Penuh 4. Kementerian Kesehatan Indonesia PNS Beasiswa Tidak Penuh ada beberapa Item yang tidak dibiayai 5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia PNS 6. BPKP PNS Beasiswa Penuh 7. BAPPENAS PNS Cost Sharing 8. PUSBINDIKLATREN BAPPENAS LPDP - Kementerian Keuangan Indonesia (Program 300 Doktor Prov. Jabar) - - Jumlah PNS Tanpa Biaya Penelitian dan Biaya Wisuda 3 PNS Beasiswa Penuh Pemberian Tugas Belajar bagi PNS dimaksudkan untuk menyiapkan sumber daya aparatur yang memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang peningkatan kinerja organisasi berdasarkan pada prinsip profesionalisme dan berbasis kebutuhan organisasi. Pegawai ASN yang memperoleh beasiswa tugas belajar terdiri dari berbagai jurusan sesuai dengan kebutuhan formasi pada SKPD seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

28 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Tabel 3.14 Jumlah Pegawai ASN yang mengikuti Tugas Belajar Sesuai Kebutuhan Formasi Tahun 2015 No Unit Kerja Jenjang Jurusan Perguruan Jumlah Tinggi (Orang) Tahun S-2 Ilmu Kesehatan Masy UI Ilmu Kesehatan Masy UNPAD S-1 Keperawatan UNPAD 2 Lintas Tahun 1. Dinas Kesehatan Penyakit Dalam UN-JEMBER 1 Lintas Tahun Dokter Bedah Mulut Spesialis UNPAD 3 Lintas Tahun THT-KL Manajemen Pendidikan UNY 1 Lintas Tahun IPS UPI 2. Dinas Pendidikan S-2 IPA UNY Pendidikan Dasar 5 Lintas Tahun Matematika 3. Dinas Tata Ruang dan S-2 Studi Pembangunan ITB 1 Lintas Tahun Cipta Karya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Pertanian dan KP 6. RSUD S-2 Akuntansi UNPAD 2 Lintas Tahun S-2 CIO dan Layanan Teknologi Informasi ITB S-3 Echological Geography Nanjing Normal University S-1 Keperawatan UNPAD 2 Lintas Tahun Bedah Patologi Anatomi UNPAD 3 Lintas Tahun Patologi Klinis Dokter Spesialis 7. BPLH S-3 Philosophy in Geography University of (Human) Exeter UK Perencanaan Wilayah 8. Bappeda S-2 Kota ITB (1 orang) Ekonomi UNPAD 1 Lintas Tahun S-2 Ilmu Kesehatan Masy UNPAD RSKGM Dokter Spesialis Kedokteran Gigi UNPAD Dinas Sosial S-2 CIO dan Layanan Teknologi Informasi ITB DBMP S-3 Urban-Rural Planing China Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja sudah tercapai sebesar 103,13% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.15 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja Jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi Satuan Tahun 2015 Tahun 2018 % Realisasi s/d Target Realisasi Target Tahun 2015 % ,13 % L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

29 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Pembinaan PNS melalui Ijin Belajar dan Tugas Belajar dengan Workshop Petunjuk Pelaksanaan Tugas Belajat dan Izin Belajar bagi PNS tanggal 9 Oktober 2015 bertempat di Auditorium Balaikota Untuk meningkatkan capaian IKU ini di tahun-tahun mendatang, BKD Kota Bandung menyusun langkah-langkah sebagai berikut : 1 Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian, BAPPENAS, BPKP dan lembaga lain yang memberi bantuan tugas belajar bagi PNS Mensosialisasikan dengan baik kepada seluruh PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung tentang program bantuan tugas belajar dari Kementerian, BAPPENAS, BPPKP dan lembaga lain yang memberi bantuan tugas belajar bagi PNS; Mensosialisasikan dengan baik kepada seluruh PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung tentang program bantuan tugas belajar dengan pembiayaan dari APBD murni sesuai kebutuhan pendidikan di Pemerintah Kota Bandung Mensosialisasikan SKPD untuk membantu PNS yang mengajukan tugas belajar dalam surat menyurat untuk kelengkapan proses administrasi pendaftaran L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

30 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 di bawah ini : Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.16 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 1 Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Sipil Negara INDIKATOR ANGGARAN REALISASI PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT KINERJA (Rp) (Rp) % Persentase pegawai yang memiliki sertifikat Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Terlaksananya : ,95 diklat 1. Diklat prajabatan Pendidikan dan peningkatan kategori II sebanyak pelatihan kompetensi) 769 orang prajabatan bagi - Kompetensi 2. Diklat prajabatan dari calon PNS Daerah Manajerial pelamar umum ,06 - Kompetensi sebanyak 210 orang Teknis Pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS Daerah Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS Daerah Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi PNS Daerah Diklatpim II = 1 orang; Diklatpim III=20 orang; Diklatpim IV= 91 orang Diklat transformasi = 181 orang (100%) 2. Diklat sistem informasi manajemen pencatatan asset pemerintah = 80 orang 3. Diklat penyusunan lap. Keuangan berbasis akrual = 16 orang 4. Diklat tenologi informasi perkantoran=12 orang 5. Training pembentukan budaya organisasi kepemimpinan melalui ESQ=84 orang 6. Diklat teknis lainnya = 23 orang 1. Pelatihan desain perkerasan jalan Bina Marga=1 orang 2. Diklat intelegen bagi PPNS= 28 orang 97, , ,85 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

31 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 INDIKATOR ANGGARAN REALISASI PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT KINERJA (Rp) (Rp) % Program pembinaan dan pengembangan aparatur ,25 Pengembangan Penyusunan sistem diklat (Analisis aplikasi pendaftaran kebutuhan Diklat, online diklat serta Penyusunan Silabi, tersusunnya database Penyusunan alumni diklat berbasis ,25 Modul, web Penyusunan Pedoman Diklat) Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai kebutuhan formasi Program pembinaan dan pengembangan aparatur Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas Seleksi dan penetapan PNS untuk tugas belajar 1). Validasi berkas tugas belajar=52 orang 2). Data PNS lulus seleksi tugas belajar 1). Pemberian bantuan biaya tugas belajar kepada 13 orang terdiri dari : DIII=5 orang S2 Kemendiknas=5 orang S2 Cost sharing=3 orang 2). Fasilitasi tubel = 10 orang , , ,68 JUMLAH REALISASI SASARAN Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 1 terdapat rekomendasi/solusi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya yakni untuk mencantumkan data jumlah populasi awal sebagai pembanding pencapaian kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun-tahun sebelumnya (jumlah pegawai yang belum memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan kompetensi manajerial dan kompetensi Teknis), dan pada tahun ini sudah dipenuhi, seperti dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.6. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

32 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis 2 Tersedianya aparatur sipil negara yang memenuhi standar kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama dan terpenting dalam suatu organisasi, begitupun dalam pemerintahan, SDM menduduki peranan terpenting. Pengelolaan SDM harus dilakukan secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kemampuan SDM dengan kebutuhan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama organisasi agar dapat berkembang secara produktif. Dalam pelaksanaan agenda reformasi birokrasi, profesionalisme PNS sangatlah diperlukan untuk dapat meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Profesionalisme PNS tersebut sangat terkait dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas jabatan dalam sebuah organisasi birokrasi. Capaian indikator kinerja dari sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.17 Capaian IKU pada Sasaran Strategis Tar Reali Capaian Tahun get sasi (%) ,40 100, ,56 100, ,27 99, Target Realisasi Grafik 3.4 Perkembangan Capaian Kinerja Persentase Jabatan yang Diisi Sesuai dengan Kompetensi Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

33 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertujuan untuk menempatkan SDM yang tepat sesuai dengan minat dan kemampuannya yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, melalui proses promosi dan rotasi secara fair dan objektif. Penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja dan kinerja pegawai yang merupakan faktor penting dalam organisasi karena dapat berimplikasi terhadap pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi pemerintahan. Dampak dari penempatan pegawai pada suatu posisi tanpa memperhatikan kompetensi yang bersangkutan, akan menghasilkan suatu kinerja yang hasilnya tidak akan mencapai sasaran yang diinginkan dan bahkan pada akhirnya bisa menjadi kontra produktif. Peningkatan prestasi kerja dan profesionalisme PNS dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai pelayanan yang prima kepada masyarakat sehingga penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi dijadikan sebagai salah satu indikator kinerja pada RPJMD Kota Bandung Tahun pada misi ke-2 menghadirkan tata kelola yang efektif, bersih dan melayani dan tujuan ke-2 yakni terlaksananya reformasi birokrasi. Pelaksanaan Test Seleksi Mutasi Pindah Datang PNS Dalam rangka menjaring PNS yang masuk ke Kota Bandung agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, mulai tahun 2015 BKD Kota Bandung telah melaksanakan Kegiatan Seleksi Mutasi Pindah Datang bagi PNS dari Pemerintah Kabupaten/Kota lain yang mengajukan Mutasi Pindah Datang ke Pemerintah Kota Bandung dengan melakukan Tes Tertulis dan Wawancara. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali. Seleksi mutasi pindah datang yang pertama diikuti sebanyak 113 PNS, dengan L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

34 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun orang yang lulus dan 54 orang yang sudah ditempatkan, sedangkan kegiatan seleksi mutasi pindah datang yang kedua diikuti sebanyak 39 PNS. Dari target sebesar 76%, kinerja mencapai 75,27% (belum mencapai target yang direncanakan). Hal ini disebabkan karena ada penurunan jumlah jabatan fungsional tertentu serta jabatan struktural yang terisi dan memenuhi persyaratan kompetensi (karena meninggal, pensiun/aps, pindah, MPP dan mengikuti tugas belajar yang belum ada penggantinya). seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.18 Perbandingan Kinerja Nyata dengan Kinerja Tahun Sebelumnya Indikator Persentase Jabatan yang Diisi Sesuai Dengan Kompetensi No Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Formasi struktural Formasi struktural yang terisi dan memenuhi persyaratan kompetensi Fungsional Tertentu (JFT) yang memenuhi persyaratan kompetensi Fungsional Umum (JFU) yang memenuhi persyaratan kompetensi, terdiri dari : PNS hasil seleksi kategori umum (penerimaan tahun 2014) PNS hasil seleksi kategori 2 (seleksi tahun 2014) JFU yang rekomendasi hasil assessment-nya sesuai pada jabatan saat ini BPPT Disyanjak Inspektorat DPKAD Bappeda BKD Setda - PNS yang lulus seleksi mutasi pindah datang Jumlah jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi (2+3+4) PNS Kota Bandung Target IKU 72% 73% 76% Realisasi IKU = (5/6) x 100% 72,40% 73,56% 75,27% Capaian IKU = (Realisasi/Target) x 100% 100,56% 100,77% 99,04% Bila dibandingkan dengan tahun 2014, kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,71%. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 sudah ada jabatan fungsional umum yang memenuhi persyaratan kompetensi (JFU hasil assessment, hasil seleksi penerimaan CPNS baru dan kategori 2 tahun 2014 serta hasil seleksi mutasi pindah datang). L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

35 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 89,44% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.19 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi Satuan Tahun 2015 Tahun 2018 % Target Realisasi Target Realisasi s/d 2015 % 76 75,27 99, ,27 88,55 Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain : % 1 2 Sumber dana yang cukup untuk menyelenggarakan penilaian kompetensi PNS Adanya komitmen Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menggunakan hasil assessment kompetensi dan penilaian kinerja PNS sebagai instrument penempatan dalam jabatan 3 Adanya komitmen Pimpinan untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara, khususnya menerapkan merit system dalam penempatan dalam jabatan 4 Kompetensi SDM pada Badan Kepegawaian Daerah, para analis kompetensi dan standar Kompetensi yang mumpuni sehingga bisa memberikan kajian dan analisa kompetensi dan penempatan SDM dalam jabatan dengan tepat 5 Adanya dukungan Pemerintah Pusat baik MenpanRB, KASN dan BKN untuk kelancaran pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Adapun faktor penghambat pencapaian sasaran adalah : 1. Dana yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan penilaian kompetensi keseluruhan, dana yang ada baru dapat digunakan untuk mempertahankan kondisi eksisting Pejabat Struktural yang memenuhi kompetensi, yaitu dengan melaksanakan pemetaan kompetensi (Talents Mapping) Pejabat Struktural Eselon IV.a (Lurah) di Lingkungan pemerintah Kota Bandung 2. Belum adanya Assessment center Pemerintah Kota Bandung, sehingga Assessment kompetensi hanya dapat dilaksanakan dengan bekerja sama dengan pihak lain 3. Kurangnya SDM Assessor di lingkungan pemerintah Kota Bandung 4. Belum adanya regulasi yang bersifat lokal, lebih teknis dan lebih rinci, yang dapat dijadikan acuan untuk penempatan dalam Jabatan 5. Belum adanya nama jabatan dan uraian tugas yang tetap, jelas dan berkekuatan hukum untuk para pelaksana (pejabat fungsional umum) sehingga menyebabkan kesulitan menganalisa tentang standar kompetensi nya terlebih lagi keseuaian masing-masing PNS pelaksana pada jabatannya L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

36 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Perbandingan kinerja penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi dengan kinerja instansi lainnya/kota lainnya dapat dilihat pada gambar berikut ini : Pemerintah Provinsi DIY Berdasarkan hasil studi Banding Pemerintah Kota Bandung ke Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota Bandung masih tertinggal dalam hal ketersediaan Assessment Center (pusat penilaian kompetensi) untuk mendukung penempatan dalam jabatan PNS sesuai dengan kompetensi, di Pemerintah DIY telah dilakukan assessment setiap sebelum proses penempatan, dan dilakukan pula pemetaan kompetensi untuk bahan pengambilan kebijakan penempatan dalam jabatan. Pemerintah Kota Banda Aceh Jika dibandingkan dengan Pemerintah Kota Banda Aceh, kinerja Pemerintah Kota Bandung cukup baik karena Kota Banda Aceh dalam hal penempatan dalam Jabatan belum mempedomani Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahkan untuk Standar Kompetensi pun Kota Banda Aceh belum menyusun Beberapa langkah ke depan yang akan dilaksanakan oleh BKD Kota Bandung untuk meningkatkan capaian kinerja persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi antara lain : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

37 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Rangkaian kegiatan Seleksi Terbuka JPT Kasatpol PP Rapat Pansel Tes CAT Wawancara akhir Assessment Center Tes Kesehatan Kejiwaan Tes Kesehatan Dasar L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

38 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Benchmarking AC DIY Talents Mapping Ess 4a Penerimaan hasil Talent Pool JA dari BKN Ekspose SIKOM Pengarahan WK dalam rangka Evaluasi JPT Talents Mapping Lurah L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

39 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 di bawah ini : Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.20 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 2 Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang Memenuhi Standar Kompetensi Indikator Kinerja Persentase Jabatan yang Diisi sesuai dengan Kompetensi PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Program pembinaan dan pengembangan aparatur Penyusunan rencana pembinaan karir PNS Penyusunan Instrumen Analisis Jabatan Seleksi Penerimaan Calon PNS dan Seleksi Penerimaan PTT Pemberian bantuan penyelenggaraan penerimaan Praja IPDN Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat (Penyesuaian Ijazah) dan Ujian Dinas Seleksi Mutasi Pindah Datang PNS 1. 1 dok. Track Record pejabat struktural eselon II dan III 2. 1 dok. Analisa jabatan fungsional tertentu 3. 1 dok. Penyusunan data dan analisa calon peserta 1. 1 dok peta pendidikan 2. 1 dok peta jabatan 3. 1 dok. Penetapan nama-nama jafung umum 1. Pembagian SK CPNS dari tenaga honorer kategori II sebanyak 767 orang 2. Pembagian SK CPNS dari pelamar umum sebanyak 212 orang Seleksi IPDN diambil oleh Pemerintah Pusat (Kemendagri) Jumlah ASN yang mengikuti UPKP & Udin=205 orang, tdd: UPKP=163 orang Pengiriman peserta Udin ke Prov. Periode April=13 orang dan Periode Oktober=29 orang 152 orang, terdiri dari : Tahap I = 113 orang Tahap II = 39 orang , , , , , , ,03 Program Pembangunan dan Pengembangan Assesment Center Penyusunan Metoda/Alat Ukur Penilaian Kompetensi 1. Penyusunan alat ukur peniliaian kompetensi generik 2. Pengembangan software sistem aplikasi uji kompetensi berbasis komputer (SIKOM) dan entry soal digital tahun , ,76 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

40 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % % pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pertama Ka.SatpolPP % Pelaksanaan assesment Penilaian Kompetensi/ Assesment Kompetensi untuk Penempatan dalam Jabatan kompetensi Tallent mapping untuk lurah 3. Pelaksanaan Tallent mapping ess. IV/a di SKPD dan Kewilayahan=183 orang 4. Pelaksanaan Tallent mapping untuk JFU 5. Pelaksanaan Tallent pooling JA=109 orang ,18 Penyusunan dan Penetapan Standar Kompetensi Jabatan Penyusunan Business Process MSDM Berbasis Kompetensi dan SOP Assessment Center 1. Penyusunan standar kompetensi manajerial ess.iiii 2. Penyusunan standar kompetensi JFU Konsep bisnis proses MSDM berbasis kompetensi , ,34 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 2 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

41 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Disiplin Pegawai ASN Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang masing-masing pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Indikator Kinerja 1. Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN 2. Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin Persentase tingkat 3. kehadiran pegawai ASN Tabel 3.21 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 3 Target Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Realisasi Target Realisasi (%) Capaian (%) 100% 100% % 100% % 73,61% 105,16 75% 77,78% 103,69 100% 97,29% 97,29 100% 99,87% 99,87 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 3 100,82 101,19 Uraian mengenai ketiga IKU tesebut adalah sebagai berikut : 3.1 Persentase Penanganan terhadap Pelanggaran Disiplin PNS Sesuai amanat PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai, maka BKD sebagai lembaga yang memiliki fungsi untuk melaksanakan pembinaan pegawai, berorientasi pada upaya untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran PNS terhadap peraturan disiplin dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan pelaksanaan kepemerintahan yang baik (Good Governance) melalui pengukuran persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin PNS. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

42 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Kasus pelanggaran disiplin pada tahun 2015 sebanyak 37 kasus, yang terdiri dari 25 kasus yang sudah turun SK dan 12 kasus masih berjalan (lintas tahun) dan seluruhnya sudah ditangani sehingga capaian kinerjanya 100% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.22 Data Jumlah Pelanggaran Disiplin yang Ditangani oleh BKD Kota Bandung berdasarkan Jenis Pelanggaran Tahun 2012 Tahun 2015 Jenis Pelanggaran Disiplin Sudah Turun SK Ringan Sedang Berat Hukdis Kasus Berjalan - SK Pemb. Sementara : 7 Kasus - Kasus Lintas Tahun : 5 Kasus Jumlah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa bila dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah pelanggaran disiplin yang ditangani oleh BKD mengalami penurunan untuk kasus yang sudah turun SK. Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja adalah telah dilaksanakannya monitoring dan evaluasi ke SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung untuk pembinaan pegawai, sedangkan faktor penghambatnya adalah perlu adanya sinkronisasi jadwal pelaksanaan sidang Tim Pertimbangan. Bila dibandingkan dengan BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dalam melaksanakan penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS, sudah sama-sama menggunakan PP 53 Tahun 2010, namun di BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak ada Tim Pertimbangan L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

43 Bab III Akuntabilitas Kinerja Untuk meningkatkan kinerja di tahun-tahun yang akan datang, solusi yang akan dilaksanakan adalah : 1 Adanya anggaran untuk pelaksanaan Sidang oleh Tim Pertimbangan 2 Tersedianya Peraturan perundang-undangan mengenai Disiplin 3 Tersusunnya Jadwal Pelaksanaan Proses Penanganan Pelanggaran Disiplin PNS Melaksanakan kegiatan Gerakan Disiplin Aparatur PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Kegiatan ini adalah menjaring PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang berkeliaran di pusat pembelanjaan. 4 Titik keramaian antara lain : 1. Pasar Kosambi 2. Pasar Baru Trade Centre 3. Bandung Indah Plaza 4. Kawasan Alun - Alun Bandung Dalam kegiatan Gerakan Disiplin Aparatur ini terjaring sebanyak 18 PNS yang sedang melakukan aktivitas di tempat perbelanjaan di luar jam kerja. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

44 Bab III Akuntabilitas Kinerja 3.2 Persentase SKPD yang tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin Pelanggaran disiplin PNS adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja sebagaimana yang diatur dalam PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung terus berupaya untuk menurunkan pelanggaran disiplin pegawai melalui sosialisasi sehingga sampai dengan tahun 2015 dapat melampaui target yang ditetapkan dengan realisasi sebesar 77,78% atau sebanyak 56 (lima puluh enam) SKPD tidak terdapat pelanggaran disiplin dari jumlah SKPD di Kota Bandung sebanyak 72 (tujuh puluh dua) SKPD. Tabel 3.23 Perbandingan Kinerja Nyata dengan Kinerja yang Direncanakan Indikator Persentase SKPD yang Tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin Tahun Indikator Kinerja Satuan Tahun Target Realisasi % Persentase SKPD yang Tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin % ,61 105, ,78 103,71 Jika dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin pada tahun ini terdapat peningkatan menjadi 56 SKPD dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 53 SKPD. Dengan demikian, SKPD yang terdapat pelanggaran hukuman disiplin berkurang dari 19 SKPD menjadi 16 SKPD atau capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,17%. Adapun faktor pendorong capaian kinerja : 1. Melakukan pembinaan kepada SKPD berupa sosialisasi PP 10 dan PP Pelaksanaan pemeriksaan penggunaan narkoba melalui tes urine bagi PNS di 5 (lima) SKPD bekerjasama dengan BNN Kota Bandung Melaksanakan tes urine di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang berkoordinasi dengan BNN Kota Bandung, yang bertempat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada hari Rabu tanggal 21 Oktober L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

45 Bab III Akuntabilitas Kinerja No Tabel 3.24 Daftar SKPD yang Terdapat Pelanggaran Disiplin Tahun SKPD Jumlah Pelanggaran Disiplin R S B R S B R S B R S B 1. Inspektorat Sekretariat DPRD Bagian Tata Usaha Setda BPPKB BKD BKPPM BPPT Dinas Pelayanan Pajak DKPAD Dinas Sosial Dinas Kesehatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Komunikasi dan Informasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dinas Pendidikan Dinas Pemakaman dan Pertamanan Dinas Koperasi UKM dan Perindag Dinas Bina Marga dan Pengairan Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas Perhubungan Satuan Polisi Pamong Praja RSKGM Kecamatan Lengkong Kecamatan Rancasari Kecamatan Kiaracondong Kecamatan Ujungberung Kecamatan Regol Kecamatan Astanaanyar Kecamatan Bojongloa Kaler Kecamatan Batununggal Kecamatan Astanaanyar Kecamatan Antapani Sekretariat Dewan Jumlah Pelanggaran Disiplin Jumlah SKPD yang Terdapat Pelanggaran Disiplin Ket : R = Ringan, S = Sedang, B = Berat Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 98,46% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Indikator Kinerja Persentase pegawai yang tidak terdapat pelanggaran disiplin Tahun 2015 Tahun 2018 Satuan % % Target Realisasi Target Realisasi s/d 2015 % 75 77,78 103, ,78 98,46 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

46 Bab III Akuntabilitas Kinerja 3.3 Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai ASN Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepatuhan pegawai sebagai tolok ukur kedisiplinan karena keberhasilan dalam mencapai tujuan dan kelancaran dalam pelaksanaan tugas selain ditentukan oleh mutu profesionalitas juga sangat ditentukan oleh sikap kedisiplinan. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN pada tahun 2015 adalah sebesar 99,87% dari target sebesar 100%, sehingga capaian IKU ini adalah sebesar 99,87% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel Capaian IKU 3.3 Capaian I K U Triwulan Target Realisasi IKU (%) ,80 90,80 Persentase Tingkat ,33 97,33 Kehadiran Pegawai ASN ,87 99,87 Pada tahun 2015, realisasi tidak memenuhi target karena masih ada pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,54%. Hal ini disebabkan karena : Pada tahun 2015 kriteria untuk menentukan indikator ini dibatasi oleh jumlah pegawai yang tidak hadir hanya tanpa keterangan; Sedangkan pada tahun 2014, kriteria pegawai yang tidak hadir adalah pegawai yang tidak hadir karena izin, cuti tahunan, cuti bersalin, dinas lapangan, pelatihan, cuti penting dan cuti di luar tanggungan negara serta tanpa keterangan. Adapun rekapitulasi tingkat kehadiran pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

47 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.26 Rekapitulasi Tingkat Kehadiran Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 Tahun Persen tase Hadir (%) Sakit Izin Cuti Tahunan Cuti Besar Persentase Tidak Hadir (%) Cuti Bersalin Dinas Luar Pelati han Cuti Alasan Penting CLTN TK Ket ,33 0,38 0,19 0,24 0,05 0,21 0,97 0,29 0,03-0, ,87 11,17 0,06 0,06 0,03 0,06 0,41 0,11 0,05 0,003 0,13 Kriteria tidak hadir hanya untuk TK Hasil benchmarking dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi : Dari sisi sensor mesin, untuk mengukur tingkat kehadiran pegawai, menggunakan kartu yang sudah berjalan 2 (dua) tahun sehingga sistem sudah teruji, sedangkan Pemkot Bandung sudah menggunakan sensor wajah Dari sisi aplikasi, server dikelola secara terpusat oleh Dishubkominfo L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

48 Bab III Akuntabilitas Kinerja Faktor-faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain : 1. Pengawasan dan pembinaan atasan langsung terhadap jajaran pelaksana yang menjadi kewenangannya untuk mematuhi ketentuan jam kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Sosialisasi PP 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS 3. Penerapan Reward dan Punishment 4. Pola kepemimpinan atasan yang diharapkan mampu mendorong, membina dan mengembangkan disiplin serta produktivitas kerja karyawannya Adapun kendala pencapaian kinerja adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kesadaran PNS untuk melaksanakan ketentuan jam kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Belum tersosialisasinya secara merata regulasi yang mengatur disiplin kehadiran terhadap jajaran PNS 3. Beberapa SKPD tidak tepat waktu menyampaikan laporan absensi bulanan dan masih dilakukan secara manual berikut : Solusi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang adalah sebagai L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

49 Bab III Akuntabilitas Kinerja Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 99,87% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.27 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja % Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai ASN Tahun 2015 Tahun 2018 % Realisasi s/d Target Realisasi Target Tahun 2015 % ,87 99, ,87 99,87 % di bawah ini : Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.28 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Disiplin Pegawai ASN PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN REALISASI (Rp) (Rp) % Program pembinaan dan pengembangan aparatur ,32 Terlaksananya penanganan kasus pelanggaran disiplin sebanyak 37 kasus; Terlaksananya tes urine 5 Proses penanganan SKPD (100%) terdiri dari : kasus-kasus 1) Satpol PP =338 PNS pelanggaran disiplin 2) Inspektorat = 87 PNS PNS 3) Disyanjak=394 PNS 426,000, ,32 4) Disbudpar=58 PNS 5) BKD=91 PNS Program pembinaan dan pengembangan aparatur ,72 1) Terlaksananya inspeksi mendadak dalam rangka GDA Monitoring, Evaluasi ke 5 titik keramaian dan Pelaporan 2) Terlaksananya monev di 72 SKPD (100%) ,72 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 3 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

50 Bab III Akuntabilitas Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Pemenuhan Hak-hak Kepegawaian ASN Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.29 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 4 Indikator Kinerja Tahun Target Realisasi Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku Capaian (%) % 100% 100% % 100% 100% No Indikator persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai. Hak-hak kepegawaian yang diukur adalah jumlah pegawai yang memperoleh surat ijin cuti, jumlah CPNS yang diangkat menjadi PNS dan melaksanakan sumpah janji, jumlah PNS yang memperoleh TPPNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil), jumlah jabatan yang telah dievaluasi dan disusun nilai dan kelas jabatannya serta persentase PNS yang memiliki PPKPNS (Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil). Perbandingan capaian indikator tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.30 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Persentase Pegawai yang Terpenuhi Hak-Hak Kepegawaiannya sesuai dengan Ketentuan Yang Berlaku Tahun Jenis Hak-hak Kepegawaian Terpenuhi Capaian Kinerja Sehar Seharus- Capaia Terpen Terpen Terpen Seharu usny nya n uhi uhi uhi snya a Cuti % % % 2. CPNS yang diangkat menjadi PNS % % 3. TPPNS % % 4. Jumlah jabatan yang telah dievaluasi dan disusun nilai dan kelas jabatannya Persentase PNS yang memiliki PPKPNS Belum ada kegiatan Belum ada kegiatan Capai an % % 5. Belum ada Belum ada PPKPNS PPKPNS % % Capaian IKU 100% 100% 100% L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

51 Bab III Akuntabilitas Kinerja Jika dibandingkan dengan target, persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya telah mencapai target 100%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja sama dengan tahun 2014 yakni persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya telah tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 100% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.31 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015 Tahun 2018 Indikator Kinerja Satuan % Realisasi s/d % Target Realisasi Target Tahun Cuti % CPNS yang diangkat menjadi PNS % TPPNS % Jumlah jabatan yang telah dievaluasi dan disusun nilai dan kelas jabatannya 5. Persentase PNS yang memiliki PPKPNS % % Capaian IKU Hasil benchmarking dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terkait TPPNS adalah sebagai berikut : Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menggunakan sistem evaluasi jabatan (job grading) dalam menentukan TPPNS Melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka benchmarking ke BKD Kabupaten Banyuwangi Dilaksanakan pada Tanggal 3 s/d 4 September 2015 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

52 Bab III Akuntabilitas Kinerja Faktor pendukung pencapaian kinerja adalah : Tersedianya anggaran yang memadai untuk Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TPPNS) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Pengumpulan kelengkapan Berkas (Berkas STTPL dan Surat Keterangan Sehat) dari CPNS melalui SKPD sudah sesuai prosedur sehingga memudahkan dalam proses input SAPK dan pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun Pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 melalui SAPK sehingga memudahkan dalam pencetakan SK dimaksud. Faktor penghambat pencapaian kinerja adalah : Untuk menentukan besaran Tambahan Penghasilan PNS tahun 2016 masih belum bisa ditetapkan standar baku disebabkan karena belum adanya Anjab dan ABK yang dikeluarkan oleh Bagian ORPAD Tempat Pelaksanaan sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang relatif tidak sesuai antara kapasitas dan jumlah peserta sumpah/janji PNS L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

53 Bab III Akuntabilitas Kinerja Proses Pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 belum didukung dengan perangkat memadai sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam proses tersebut. Adapun solusi untuk perbaikan di masa akan datang adalah sebagai berikut : Mendorong Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah untuk segera menyusun Anjab dan ABK Untuk meningkatkan capaian persentase PNS yang memiliki PPKPNS, akan dilaksanakan pendampingan pada SKPD yang kesulitan untuk menyusun SKP, yakni mayoritas tenaga fungsional Penyediaan Perangkat yang memadai sehingga Proses Pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung lebih cepat. Pengambilan Sumpah/Janji PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 Gedung Bermartabat di bawah ini : Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.32 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya Pemenuhan Hak-hak Kepegawaian ASN PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN REALISASI (Rp) (Rp) % Program pembinaan dan pengembangan aparatur ,94 Verifikasi berkas kelengkapan calon penerima tanda kehormatan Pemberian SLKS=2,211 orang; Pemutakhiran penghargaan bagi PNS database penerima penghargaan ,38 yang berprestasi =1.101 orang; Pemberian penghargaan anubhawa sasana desa/desa kadarkum=60 lurah L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

54 Bab III Akuntabilitas Kinerja PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN REALISASI (Rp) (Rp) % Terlaksananya pemutakhiran data gaji dan seluruh komponen tunjangan pegawai serta Pengembangan Sistem pencetakan gaji orang Informasi Gaji 2. Terlaksananya rekonsiliasi data gaji, tunjangan PNS dengan data ,65 kepegawaian (SIMPEG) orang Sumpah Janji PNS Terlaksananya sumpah janji PNS dari kategori 2=767 orang , dok. Perhitungan realisasi Penilaian Kinerja PNS capaian SKP 2014 pejabat eselon II, III, JFT Utama dan JFT Madya 2. 1 dok.ppk PNS pejabat eselon II, III, JFT utama dan JFT Madya ,38 Pengembangan Standar Pemberian Kesejahteraan Pegawai dan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Evaluasi Jabatan 1. Penyusunan rancangan Kepwal tentang penetapan standar pemberian TPPNS 1 dokumen 2. Penyusunan raperwal tentang tata cara pemberian TPPNS 1 dokumen 3. Terlaksananya pemberian pelayanan pengurusan administrasi kepegawaian (655 orang), terdiri dari: a. Kartu pegawai = 62 b. KARIS = 162 c. KARSU = 244 d. Bapetarum = 105 e. Taspen = 0 1. Pembuatan simulasi evaluasi jab.struktural, 2. Penyusunan evaluasi jafung umum 3. Penyusunan daftar penilaian jab.struktural 4. Informasi faktor jabatan struktural 5. Daftar rekapitulasi kelas jabatan dan persediaan pegawai , ,35 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 4 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

55 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tujuan 3 : Tersedianya pelayanan administrasi kepegawaian yang tepat, cepat dan akurat Sasaran Strategis 5 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang masing-masing pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.33 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 5 Indikator Kinerja 1. Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu a. Kenaikan pangkat pegawai tepat waktu b. Kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu Target Tahun 2014 Tahun 2015 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 87,5 88,16 100,75 100% 100% ,5 89,43 102,21 100% 100% 100 c. Pensiun pegawai tepat waktu 87,5 90,32 103,22 100% 100% Indeks kepuasan pelayanan administrasi kepegawaian 62 62,55 100, ,49 114,60 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 3 101,78 103,65 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

56 Bab III Akuntabilitas Kinerja 5.1 Persentase Administrasi Kepegawaian yang Diselesaikan Tepat Waktu Indikator ini dimaksudkan untuk mencapai pelayanan prima dan pemenuhan administrasi kepegawaian. Aspek yang diukur adalah kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai. a. Persentase Kenaikan Pangkat Pegawai Tepat Waktu Sub indikator ini sesuai dengan amanat PP Nomor 12 tahun 2002 tentang perubahan atas PP Nomor 99 tahun 2000 tentang kenaikan pangkat PNS. Sampai dengan tahun 2015, jumlah usulan kenaikan pangkat berjumlah usulan dan jumlah usulan kenaikan pangkat pegawai selesai tepat waktu yaitu berjumlah usulan, sehingga persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu sebesar 100%. Mekanisme pelayanan kenaikan pangkat : SKPD mengusulkan nominatif disertai kelengkapan administrasi PNS yang akan naik pangkat melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) BKD memeriksa kelengkapan berkas Kenaikan Pangkat, jika telah lengkap maka dientry ke dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) yang terintegrasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) BKD mengirimkan usul dan berkas Kenaikan Pangkat yang telah dientry tersebut kepada instansi yang berwenang dalam Penandatangan Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat Usul Kenaikan Pangkat yang telah mendapatkan Persetujuan Teknis, dikirimkan kembali ke BKD untuk dicetak Surat Keputusannya b. Persentase Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tepat Waktu Sub indikator ini sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun Sampai dengan tahun 2015, jumlah usulan kenaikan gaji berkala pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung berjumlah usulan, sedangkan jumlah usulan kenaikan gaji berkala pegawai yang bisa diselesaikan tepat waktu berjumlah usulan, sehingga persentase kenaikan gaji berkala tepat waktu sebesar 100%. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

57 Bab III Akuntabilitas Kinerja Mekanisme pelayanan kenaikan gaji berkala : Pengelola kepegawaian mendata pegawai negeri sipil yang telah memenuhi persyaratan untuk kenaikan gaji berkala Pengelola kepegawaian mengirimkan surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala kepada Bagian Pengelolaan gaji beserta tembusannya kepada pegawai negeri sipil yang bersangkutan, Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, PT. TASPEN, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, dan bendaharawan gaji unit organisasi Pengelola kepegawaian unit organisasi mengusulkan penerbitan kenaikan gaji berkala bagi kepala organisasinya kepada Walikota melalui Badan Kepegawaian Daerah Badan Kepegawaian Daerah memeriksa kelengkapan berkas persyaratan untuk kenaikan gaji berkala Badan Kepegawaian Daerah membuat konsep surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala untuk ditandatangani pejabat yang berwenang Surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan disampaikan ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung beserta tembusannya kepada Sekretaris Daerah, Inspektorat, SKPD yang bersangkutan, pegawai negeri sipil yang bersangkutan melalui SKPD c. Persentase Pensiun Pegawai Tepat Waktu Sub indikator ini sesuai dengan amanat PP Nomor 19 tahun 2013 tentang perubahan keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS. Sampai dengan tahun 2015, jumlah usulan kenaikan pensiun di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu berjumlah 685 usulan, sedangkan jumlah usulan pensiun pegawai yang bisa diselesaikan tepat waktu berjumlah 685 usulan. Sehingga persentase kenaikan gaji berkala tepat waktu yaitu sebesar 100%. Mekanisme pelayanan pensiun : SKPD menyerahkan usulan dan berkas administrasi PNS yang akan mencapai BUP atau Pensiun Janda/Duda melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) BKD memeriksa kelengkapan berkas usulan Pensiun, jika telah lengkap maka dientry ke dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) yang terintegrasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) BKD mengirimkan usul dan berkas Pensiun yang telah dientry tersebut kepada instansi yang berwenang dalam Penerbitan Keputusan Pensiun PNS yang bersangkutan Jika SK Pensiun PNS belum terbit sampai dengan TMT Pensiun PNS tersebut, maka Gaji akan secara otomatis dihentikan melalui sistem Gaji. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

58 Bab III Akuntabilitas Kinerja No Tabel 3.34 Perbandingan Capaian Indikator Persentase Administrasi Kepegawaian yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun Indikator Kinerja Kenaikan Pangkat Pegawai Tepat Waktu Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tepat Waktu Pensiun Pegawai Tepat Waktu Usulan Tepat Waktu Tahun 2014 Tahun 2015 Target Reali Capaian Tepat Tar Usulan sasi IKU Waktu get Reali sasi Capaian IKU ,5 88,16 100,75% % ,5 89,43 102,21% % ,5 90,32 103,22% % Rata-rata Capaian 102,06% 100% Faktor pendukung pencapaian kinerja adalah sebagai berikut : Untuk proses penyelesaian kenaikan pangkat dan pensiun sudah dilaksanakan melalui SAPK sehingga memudahkan dalam proses penyelesaian kegiatan tersebut. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai Adanya koordinasi antara pengelola dengan SKPD terkait Sedangkan faktor penghambat pencapaian kinerja adalah : Keterlambatan Penyampaian berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD Berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD tidak lengkap Masih adanya ketidaksesuaian data pada SAPK. Keterlambatan dalam pemberkasan usulan pensiun Rekonsiliasi, Verifikasi data dan Evaluasi Kenaikan Pangkat PNSD bertempat di Gedung PMI Pada tanggal 13 Oktober 2015 Rekonsiliasi Data Pensiun Tahun 2016 bertempat di Hotel Mitra pada tanggal16 Desember 2015 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

59 Bab III Akuntabilitas Kinerja berikut : Untuk itu, solusi perbaikan kinerja di masa yang akan datang adalah sebagai 1 Dalam hal keterlambatan Penyampaian berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD, sudah dan akan terus menerus dilakukan sosialisasi terhadap SKPD melalui kegiatan sosialisasi kenaikan pangkat yang dilakukan 2 kali dalam 1 tahun (periode April dan Periode Oktober). Berkoordinasi yang lebih intensif dengan BKN Regional III mengenai data pada SAPK 2 Dalam hal berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD yang tidak lengkap, sudah dan akan terus menerus dilakukan sosialisasi terhadap SKPD melalui kegiatan sosialisai kenaikan pangkat yang dilakukan 2 kali dalam 1 tahun (periode April dan Periode Oktober). 3 Melakukan koordinasi dengan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung terkait administrasi kepegawaian yang dibutuhkan serta berkoordinasi yang lebih intensif dengan BKN Regional III mengenai data pada SAPK. 4 Kemudian dalam hal masih belum akuratnya data SAPK untuk pegawai yang Pensiun, hal ini terus dilakukan konsolidasi antara BKD Kota Bandung dan BKN Regional III untuk mengatasi permasalahan tersebut. 5 Dalam hal masih adanya Keterlambatan dalam pemberkasan usulan pensiun, sudah dan akan terus menerus dilakukan sosialisasi terhadap SKPD melalui kegiatan Inventarisasi Data Pensiun PNSD yang Memenuhi Batas Usia Pensiun (BUP) dan Validasi dan Verifikasi Proses Penyelesaian Pensiun PNSD Kota Bandung L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

60 Bab III Akuntabilitas Kinerja 5.2 Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Sesuai Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, maka BKD sebagai lembaga pelayanan publik, berorientasi pada kepuasan masyarakat/pelanggan melalui pengukuran kepuasan pelayanan, dimana masyarakat yang dimaksud adalah PNS Kota Bandung. Survey dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung untuk menilai dan mengukur kualitas pelayanan BKD Kota Bandung berdasarkan persepsi Pegawai Negeri Sipil di Kota Bandung selaku pengguna jasa layanan publik pada BKD Kota Bandung, dengan jumlah sampel sebanyak 150 (seratus lima puluh orang). Kuesioner kepuasan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung terdiri atas pengukuran terhadap : 1. Waktu dan Biaya pelayanan 1. Mekanisme/Prosedur Pelayanan 2. Sarana dan Prasarana 4. Profesionalisme dan Kepribadian Hasil dari kuesioner tersebut menyatakan bahwa kepuasan pelanggan pada pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung mencapai 74,49% yang berada pada interval mutu pelayanan puas, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

61 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.35 Perbandingan Nilai Mutu Pelayanan dengan Kinerja BKD No. Nilai Interval Mutu Pelayanan Kinerja BKD Sangat Tidak Puas Target : Tidak Puas Cukup Puas Realisasi : 74,49 (Puas) Puas Capaian IKU : Sangat Puas 114,60 Dengan demikian, bila dibandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, maka realisasi telah melampaui target yang ditetapkan atau capaian IKU 114,60%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja telah meningkat sebanyak 11,94 point (tahun 2014 : target = 62, realisasi = 62,55, capaian = 100,89%). Kepuasan pelanggan pada pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebesar 74,49% menunjukkan bahwa masih banyak pelanggan pelayanan yang masih kurang puas dengan kondisi yang ada. Adapun hal yang menjadi permasalahan adalah : 1. Fasilitas sarana prasarana pelayanan yang kurang memadai 2. Waktu pelayanan dianggap masih lama 3. Sikap pegawai yang kurang ramah 4. Mekanisme pelayanan yang masih panjang antara lain : Tindakan koreksi untuk mengatasi hal tersebut 1 Optimalisasi penggunaan barang inventaris kantor dan penataan tempat pelayanan dengan kondisi yang lebih baik 2 Peningkatan produktivitas seluruh pegawai supaya bisa mengoptimalkan waktu pengerjaan di semua bidang 3 4 Menata prosedur kerja agar lebih efektif dan efisien Melaksanakan pelatihan atau bimtek kepada para pegawai untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan integritas. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

62 Bab III Akuntabilitas Kinerja Twitter Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 100,66% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.36 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Satuan Tahun 2015 Tahun 2018 % Realisasi s/d Target Realisasi Target Tahun 2015 % 65 74,49 114, ,49 100,66 % di bawah ini : Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.37 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Program pembinaan dan pengembangan aparatur Administrasi Mutasi Kepegawaian Fungsional Terselesaikannya administrasi mutasi fungsional tepat waktu sesuai usulan sebanyak berkas , ,30 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

63 Bab III Akuntabilitas Kinerja PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % terselesaikannya Administrasi Mutasi administrasi mutasi Kepegawaian Struktural struktural & non struktural ,31 dan Non Struktural tepat waktu sesuai usulan sebanyak berkas Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,19 Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan mesin/kartu absensi 1. Jml surat masuk= Jml surat keluar= KGB = ,00 Tersedianya fasilitas internet, air dan listrik ,92 100% Terlaksananya perpanjangan SNTK kendaraan ,70 dinas/operasional 80% Terpenuhi Layanan Kebersihan Kantor 100% ,13 Tersedianya peralatan kerja yang telah diperbaiki 100% ,88 Tersedianya alat tulis kantor 100% Tersedianya barang cetakan dan penggandaan 100% Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan ruang kantor 100% , , ,43 Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor 80% ,51 Tersedianya peralatan rumah tangga 100% ,65 Tersedianya bahan dan buku bacaan 100% ,05 Tersedianya makanan dan minuman 100% Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 100% Terlaksananya pengadaan mesin dan kartu absensi 100% , , , ,00 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

64 Bab III Akuntabilitas Kinerja PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Pengadaan pakaian dinas 1. PDH khaki =100 orang beserta perlengkapannya 2. PDH LINMAS=100 orang ,62 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS Pemindahan tugas PNS Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sosialisasi peraturan perundang-undangan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan Pembinaan Kinerja Aparatur 1. Batik tradisional=100 orang 2. Batik cangkurileung patrakomala=100 orang 3. Pakaian OR training pack=100 stel 3 kali pelantikan pejabat struktural tgl. 8 Januari 2015 sebanyak=312 Orang, tanggal 10 April 2015 = orang dan tanggal 8 Mei Sosialisasi TPPNS Sosialisasi peraturan kepegawaian di mass media 3. Sosialisasi LHKPN Terlaksananya bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan 100% Terlaksananya penyegaran mindset pola kerja bagi aparatur BKD 1 kegiatan , , , , , , ,00 JUMLAH REALISASI SASARAN ,71 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 5 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

65 Bab III Akuntabilitas Kinerja Sasaran Strategis 6 Tersedianya akurasi data kepegawaian Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.38 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Tahun Target Realisasi Capaian (%) Persentase pegawai ASN yang datanya akurat ,50 42,68 102, Persentase Pegawai ASN yang Datanya Akurat Akurasi data kepegawaian merupakan kelengkapan dan kebenaran komponen data pegawai. Jika salah satu komponen data seorang pegawai tidak lengkap atau tidak benar, maka data tersebut dinyatakan tidak akurat. Data kepegawaian yang akurat diperlukan sebagai bahan perencanaan manajemen kepegawaian dan dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan PNS. Untuk itu, dalam rangka melaksanakan kebijakan pengembangan sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi, BKD melaksanakan peningkatan kualitas pengelolaan dokumentasi data melalui pengelolaan, pemeliharaan dan penyimpanan arsip kepegawaian secara fisik dan elektronik. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

66 Bab III Akuntabilitas Kinerja Data pegawai yang di-entry ke dalam sistem informasi kepegawaian adalah data pokok dan data riwayat. Data pokok pegawai terdiri dari 38 (tiga puluh delapan) jenis. Pada tahun 2015, sebanyak 42,68% pegawai telah ter-update data pokok dan data riwayatnya, sedangkan sisanya baru ter-update data pokoknya saja. SIMPEG BKD Kota Bandung merupakan Aplikasi berbasis web untuk pengelolaan data pegawai yang dikembangkan sejak Tahun SIMPEG tersebut merupakan hasil perancangan ulang dari aplikasi sebelumnya agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan organisasi Seiring dengan semakin luasnya kebutuhan akses SIMPEG oleh SKPD, pada Tahun 2013 BKD Kota Bandung mengembangkan SIMPEG online sehingga pada Tahun 2015 SIMPEG telah dapat diakses oleh seluruh SKPD namun kewenangan SKPD masih sebatas melihat data tanpa bisa merubah data. Bila dibandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan (target), maka kinerja nyata sebesar 42,68% telah melampaui target sebesar 41,50% sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,84%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 32,68%, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

67 Bab III Akuntabilitas Kinerja No Tabel 3.39 Jenis Jabatan Target Data Akurat (Orang) Perbandingan Rencana dan Kinerja Nyata Indikator Persentase Pegawai yang Datanya Akurat Tahun Realisa si Data Akurat (Orang) Jumlah Target Realisa PNS Capai Data si Data Kota an % Akurat Akurat Bandung (%) (Orang) (Orang) Target (Orang) Jumlah PNS Kota Bandung (Orang) Realisa si Target Data Akurat (%) Capai an (%) 1. Ess. II/a, II/b III/a , ,13 1,16 dan III/b 2. Ess. IV/a , ,27 3,36 3. Ess. IV/b, V/a dan , ,10 38,15 JFU Jumlah ,50 42,68 Capaian IKU ,84 Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra, kinerja baru tercapai 42,68% terdiri dari pejabat struktural dan sebagian JFU sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.40 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai ASN Satuan Tahun 2015 Tahun 2018 % Realisasi s/d Target Realisasi Target Tahun 2015 % 41,50 42,68 102, ,68 42,68 % Pencapaian kinerja yang didapatkan sampai dengan tahun 2015 didorong oleh kebutuhan terhadap akurasi data ASN. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan terhadap kualitas maupun kuantitas data ASN. Kualitas Data ASN Kebutuhan terhadap representasi data yang semakin beragam Kuantitas Data ASN Kebutuhan terhadap rekapitulasi data ASN secara keseluruhan L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

68 Bab III Akuntabilitas Kinerja Hasil benchmarking dengan BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut : 1. Dokumen arsip kepegawaian sudah dikelola baik secara fisik maupun elektronik 2. Dari sisi aplikasi relatif sama 3. Dari segi data sudah akurat, BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menampilkan informasi kepegawaian secara online, baik melalui web SIMPEG maupun di lounge (command center) 4. Dari segi infrastruktur, pengelolaan server dilakukan secara terpusat di Dishubkominfo serta penyimpanan server di tempat yang memadai Melaksanakan rapat evaluasi e-pupns di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9 Oktober 2015 bertempat di Ruang Rapat BKD. Rapat evaluasi e- PUPNS ini dihadiri oleh tim e- PUPNS BKD. Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain : 1. Adanya Rekonsiliasi Data kepada seluruh SKPD setiap tahun 2. Optimalisasi petugas SIMPEG di SKPD dalam mengelola data kepegawaian 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 4. Adanya koordinasi antar bidang dalam pengakuratan data 5. Memadainya jumlah Verifikator e-pupns di SKPD dan BKD Melaksanakan pemusnahan arsip di Lingkungan BKD Kota Bandung. Untuk simbolis pemusnahan arsip dihadiri oleh BKD Kota Bandung, Inspektorat, Bagian Hukum dan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Pelaksanaan dilaksankan selama 4 hari dimulai pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sampai dengan hari Rabu Tanggal 16 Desember Pemusnahan arsip ini sendiri dilaksanakan dilaksanakan bertempat di Kantor Arsip BKD Kota Bandung Jl. Aceh No. 12 Bandung L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

69 Bab III Akuntabilitas Kinerja Adapun faktor penghambat pencapaian kinerja antara lain : 1. Kurangnya Personil Petugas Sistem informasi Kepegawaian 2. Tidak terinformasikannya perubahan data PNS oleh pengelola data kepegawaian / petugas SIMPEG di tiap SKPD ke Badan Kepegawaian Daerah 3. Belum optimalnya support data dari seluruh bidang khususnya yang berkaitan dengan perubahan data PNS (BUP, BUP APS, Pindah-Datang, Meninggal Dunia, Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Diklat, Bintek dan DUK) 4. Jaringan Internet kadang lambat bahkan sering terputus 5. Keterlambatan pengembalian berkas pendukung perubahan data pada PNS di SKPD 6. Aplikasi e-pupns sering Error sehingga menghambat dalam penyelesaian Verifikasi PUPNS antara lain : Beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal tersebut 1 Melakukan sosialisasi kepada SKPD tentang pentingnya melakukan pemutakhiran data untuk proses percepatan pengambilan keputusan atau kebijakan pimpinan 2 Mengoptimalkan pemuktahiran secara berkala data 3 Mengikutsertakan bidang lain untuk pemenuhan personil dalam pelaksanaan pemutakhiran data L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

70 Bab III Akuntabilitas Kinerja 4 Menunjuk petugas secara khusus yang mengelola atau melakukan pemutakhiran data 5 Menyampaikan informasi kepada seluruh SKPD untuk melaporkan perubahan data PNS di lingkungan kerjanya 6 Melakukan koordinasi ke seluruh SKPD secara berkala dalam proses perubahan data 7 Koordinasi dan Konsolidasi mengenai PUPNS melalui grup WhatsApp L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

71 Bab III Akuntabilitas Kinerja di bawah ini : Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.41 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 6 Tersedianya akurasi data kepegawaian ANGGARAN REALISASI PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT % (Rp) (Rp) Program pembinaan dan pengembangan aparatur Pembangunan/ pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah Pengelolaan dan Pemeliharaan Dokumen dan Arsip Kepegawaian ,77 1. Penyusunan KAK Sistem informasi eksekutif 2. Entry DRH=6000 PNS ,78 1. Terlaksananya penyusunan dokumen dan arsip kepegawaian =2000 berkas (100%) 2. Entry data kelengkapan dokumen kepegawaian berdasarkan tata letak=2.000 berkas (100%) 3. Pemusnahan berkas (100%) ,76 JUMLAH REALISASI SASARAN ,77 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. sebelumnya. Pada sasaran 6 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

72 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tujuan 4 : Meningkatnya akuntabilitas Kinerja SKPD Sasaran Strategis 7 Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD Sasaran ini bukan merupakan Indikator Kinerja Utama BKD karena tidak berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi BKD, akan tetapi sasaran ini ikut menunjang kinerja BKD dalam pelaksanaan tugas. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 3 (tiga) Indikator Kinerja, yang pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.42 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1. Nilai Evaluasi AKIP 63 63,51 100,81 2. Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang Ditindaklanjuti Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 7 100, Nilai Evaluasi AKIP Sesuai Amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), BKD sebagai instansi pemerintah berorientasi pada akuntabilitas kinerja yang hasilnya diperoleh melalui evaluasi AKIP berdasarkan Permenpan-RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Evaluasi dilaksanakan terhadap 4 (empat) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi : Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja serta Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

73 Bab III Akuntabilitas Kinerja Hasil evaluasi AKIP tahun 2014 yang keluar pada tahun 2015 dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s.d Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2014 Nomor 710/06-Inspektorat tanggal 30 Juni 2015, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung memperoleh nilai yaitu sebesar 63,51 (enam puluh tiga koma lima puluh satu) kategori CC dengan interpretasi CUKUP (memadai) Perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 63. Tabel 3.43 Perbandingan Kategori Nilai AKIP dari Kemenpan-RB dengan Kinerja BKD Tahun 2015 No. Kategori Nilai Angka Interpretasi Kinerja BKD 1. AA > Memuaskan 2. A >75-85 Sangat Baik Target 3. B >65-75 Baik, perlu sedikit 63 Perbaikan 4. CC >50-65 Cukup baik (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar Realisasi 63,51 (CC) Capaian 100,81% Nilai sebagaimana tersebut merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.44 Perbandingan Nilai Evaluasi AKIP Tahun No. Komponen Penilaian Perencanaan Kinerja 23,64 21,96 25,83 a. Evaluasi atas Dokumen Renstra 8,36 8,18 9,53 b. Evaluasi atas Dokumen Rencana Kinerja Tahunan 15,28 13,78 16,29 2. Pengukuran Kinerja 5,17 14,39 12,52 a. Pemenuhan Pengukuran 1,25 3,13 3,00 b. Kualitas Pengukuran 3,92 8,77 5,77 c. Implementasi Pengukuran 0,00 2,50 3,75 3. Pelaporan Kinerja 14,02 11,96 10,93 a. Evaluasi atas Pemenuhan Pelaporan 3,75 3,75 2,75 b. Evaluasi atas Penyajian Informasi Kinerja 7,14 5,71 5,09 c. Evaluasi atas Pemanfaatan Informasi Kinerja 3,13 2,50 3,09 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

74 Bab III Akuntabilitas Kinerja No. Komponen Penilaian Evaluasi Internal ,65 a. Pemenuhan Evaluasi - - 5,40 b. Kualitas Evaluasi - - 3,00 c. Pemanfaatan Evaluasi - - 2,25 4. Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi 9,40 11,75 3,58 a. Target dapat dicapai 3,87 4,83 - b. Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 1,73 2,17 - c. Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan 3,80 4,75 - d. Kinerja yang Dilaporkan (Output) - - 1,85 e. Kinerja yang Dilaporkan (Outcome) - - 1,74 JUMLAH 52,23 60,07 63,51 Jika dibandingkan dengan Nilai AKIP tahun 2013 yang keluar pada tahun 2014, nilai Evaluasi AKIP tahun 2014 yang keluar pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 3,44. Komponen penilaian yang mengalami peningkatan adalah pada perencanaan kinerja yang mengalami peningkatan menjadi 25,83 dari sebelumnya 21,96. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra, kinerja baru tercapai 83,57% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.45 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja Nilai Evaluasi AKIP Satuan Tahun 2015 Tahun 2018 % Realisasi s/d Target Realisasi Target 2015 Nilai 63 63,51 100, ,51 83,57 % Faktor pendukung pencapaian kinerja adalah : a. Telah dilaksanakannya Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Strategis (Renstra) Tahun melalui pendampingan oleh Narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; b. Sosialisasi, pendampingan dan bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh Bagian ORPAD Setda Kota Bandung; c. Komitmen dan dukungan pimpinan untuk meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

75 Bab III Akuntabilitas Kinerja Faktor penghambat pencapaian kinerja adalah : 1. Informasi yang disajikan dalam LKIP belum sepenuhnya dipakai untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi dan penyelenggaraan manajemen kinerja; 2. Evaluasi atas program belum sepenuhnya dilaksanakan dan hasil evaluasi belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk menilai keberhasilan program. Adapun solusi yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan nilai evaluasi AKIP di tahun-tahun mendatang adalah sebagai berikut : 1. Mengikuti bimbingan teknis dan asistensi LKIP; 2. Membangun budaya organisasi berbasis akuntabilitas; 3. Reviu terhadap indikator kinerja agar berorientasi hasil (outcome) secara berkala; 4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap capaian perjanjian kinerja secara berkala; 5. Komitmen pimpinan untuk memanfaatkan informasi kinerja dalam LKIP dalam penyelenggaraan manajemen kinerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap capaian perjanjian kinerja secara berkala L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

76 Bab III Akuntabilitas Kinerja 7.2. Persentase Temuan BPK/ Inspektorat yang Ditindaklanjuti Sesuai amanat Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka BKD harus melakukan tertib administrasi keuangan yang merupakan kunci Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Data belum tersedia karena hingga akhir tahun 2015, pemeriksaan oleh BPK masih dalam proses dan belum keluar hasilnya, sedangkan inspektorat belum melakukan pemeriksaan. 7.3 Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah Sesuai amanat Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, maka diperlukan tertib administrasi/ pengelolaan barang/aset SKPD. Bila dibandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, maka target telah tercapai 100%. Dari keseluruhan aset yang ada di BKD, seluruhnya memiliki kesesuaian dengan SIMDA Barang yang ada di Kota Bandung sebesar Rp ,- Bila dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, sudah terdapat kesesuaian antara aset yang ada di BKD dengan aset yang ada di SIMDA Barang tingkat Kota Bandung. Aset yang ada di BKD mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 35,47% karena pada SAP berbasis akrual, terdapat perhitungan penyusutan terhadap aset tetap. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

77 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.46 Perbandingan Aset Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun NO URAIAN I. ASET LANCAR II. ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Instalasi Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan - - ( ) III. ASET LAINNYA Aset Tidak Berwujud Aset Rusak Berat/ Proses Penghapusan JUMLAH Adapun faktor - faktor pendukung pencapaian sasaran adalah : (1) Proses pengadministrasian dilakukan ketika barang datang (2) Ketepatan dan ketelitian dalam proses pengadministrasian barang/aset daerah di bawah ini : Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.47 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 7 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja SKPD PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Program perencanaan pembangunan daerah 123,950, ,218, dok reviu renstra, 1 Penyusunan Renstra dok.renja Perubahan, 1 dan Renja SKPD dok.rkap 2015, 1 dok. RKA 123,950, ,218, Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 168,615, ,609, Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 1 dok. LKIP BKD 1 dok. LPPD 1 dok.. LKPJ 4 dok. Lap. Kinerja Triwulanan 168,615, ,609, L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

78 Bab III Akuntabilitas Kinerja PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 146,945, ,933, Penyusunan pelaporan 1 dokumen laporan keuangan keuangan semesteran semesteran BKD 45,880,000 45,879, Penyusunan pelaporan 2 dokumen laporan keuangan keuangan akhir tahun BKD 101,065, ,054, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,133,250, ,017, Pengadaan Mebeulair Terlaksananya pengadaan meubelair 100% 107,500, ,743, Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Dekorasi ruang kantor 1. bh - mesin penghancur kertas 2. 3 unit - PC 3. unit - Notebook 4. 2 unit - Scanner 5. unit - Printer 6. 1 unit - Kamera 7. 1 unit - sistem monitor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 100% Penyediaan BBM & Pelumas serta jasa service kendaraan tahun ,650, ,122, ,000,000 30,057, ,750, ,573, Terlaksananya rehabilitasi sedang gedung kantor 100% 115,350, ,556, Terlaksananya dekorasi ruang kantor bulan Januari s.d. Desember % 35,000,000 34,964, ,572,760,000 1,422,778, Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 7 terdapat rekomendasi evaluator SAKIP Kota Bandung Tahun 2015 dari Kemenpan RB agar merubah indikator Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang Ditindaklanjuti dikarenakan kurang antisipatif dan bersipat output. Untuk itu akan dilakukan perubahan indikator menjadi Persentase Penurunan Temuan BPK/Inspektorat, yang bersifat antisipatif dan berorientasi hasil outcome yang akan dilakukan perubahan dalam Reviu Renstra Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

79 Bab III Akuntabilitas Kinerja 3.3 Akuntabilitas Keuangan Selama tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung melalui DPA Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan anggaran sebesar Rp ,31 sedangkan realisasi anggaran Badan Kepegawaian Daerah mencapai Rp ,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai 87,26%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tahun 2015 cukup baik, dengan kondisi anggaran terakhir adalah SILPA sebesar Rp ,52. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien. Hal tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut : Tabel 3.48 Pagu dan Realisasi Anggaran Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 URAIAN APBD REALISASI SISA ANGGARAN PERSENTASE (%) a. Belanja Tidak Langsung , , ,52 80,15 - Belanja Gaji dan tunjangan , , ,20 90,68 - Belanja TPP , , ,32 65,49 - BPJS , , ,00 80,47 b. Belanja Langsung , , ,00 92,49 - Belanja Pegawai , , ,00 23,29 - Belanja Barang dan Jasa , , ,00 92,88 - Belanja Modal , , ,00 86,73 BELANJA , , ,52 87, Analisa Efektivitas Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target telah tercapai, dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan cukup efektif terhadap capaian kinerja organisasi dimana dengan anggaran di bawah 100% dapat menghasilkan kinerja 100% atau lebih seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

80 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.49 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 % Anggaran No Sasaran Capaian Pagu % Kinerja Realisasi Anggaran Realisasi Peningkatan kompetensi sumber daya manusia aparatur sipil 122, ,56 negara 2. Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar 99, ,78 kompetensi 3. Meningkatnya disiplin pegawai ASN 101, ,41 4. Meningkatnya pemenuhan hakhak kepegawaian ASN 100, ,84 5. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi 103, ,08 kepegawaian 6. Tersedianya akurasi data kepegawaian 102, ,26 7. Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD 100, ,46 Jumlah 104, , Analisa Efisiensi Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/ input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi anggarannya akan semakin tinggi. Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2015 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa keseluruhan sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi kinerjanya. Ini bisa bermakna bahwa secara umum, pencapaian kinerja dari aspek program telah dicapai dengan cara yang efisien karena realisasi anggarannya lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih kecil daripada realisasi capaian kinerjanya. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

81 Bab III Akuntabilitas Kinerja Bagian yang disajikan dalam tabel di bawah ini terkait dengan efisiensi anggaran untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa mayoritas sasaran menunjukkan pencapaian yang sama atau lebih dari 100%. Tingkat efisiensi tertinggi dapat terlihat pada indikator Indeks kepuasan pelayanan administrasi kepegawaian yang mencapai 26,12%, sedangkan tingkat efisiensi yang terendah ditunjukkan pada indikator Nilai Evaluasi AKIP yang hanya memiliki tingkat efisiensi 0,29%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran publik dan lebih jauh, juga sejalan dengan prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Tabel 3.50 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya No Sasaran Indikator Kinerja % Capaian Kinerja ( 100%) % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi Peningkatan Persentase pegawai yang kompetensi sumber memiliki sertifikat diklat daya manusia peningkatan kompetensi aparatur sipil negara - Kompetensi Manajerial 100,82 98,30 1,70 3. Meningkatnya disiplin pegawai ASN 4. Meningkatnya pemenuhan hak-hak kepegawaian ASN - Kompetensi Teknis 103,11 93,63 6,37 Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku 165,00 76,25 23,75 100,00 87,32 12,68 103,71 87,32 12,68 100,00 92,94 7,06 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

82 Bab III Akuntabilitas Kinerja No Sasaran Indikator Kinerja % Capaian Kinerja ( 100%) % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi Meningkatnya kualitas Persentase administrasi pelayanan kepegawaian yang diselesaikan administrasi tepat waktu kepegawaian 6. Tersedianya akurasi data kepegawaian 7. Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu 100,00 93,31 6,69 - Persentase kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu 100,00 93,31 6,69 - Persentase pensiun pegawai tepat waktu 100,00 93,31 6,69 Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian 114,60 73,88 26,12 Persentase pegawai yang datanya akurat 102,84 98,77 1,23 Nilai Evaluasi AKIP 100,81 99,71 0,29 Persentase tertib administrasi barang/aset daerah ,32 7,68 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

83 Bab III Akuntabilitas Kinerja 3.4 Prestasi dan Penghargaan Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung senantiasa berupaya mengerahkan sumber daya dan potensi aparatur yang dimiliki untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal sehingga berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi sebagai Terbaik I Kabupaten/Kota Penyelenggara Manajemen Kepegawaian yang Bermutu, Akuntabel, Inovatif dan Kreatif (BAIK) Kluster 1 : Tabel 3.51 Prestasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 NO NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN PRESTASI TAHUN 2015 KETERANGAN 1. BKD Award Tingkat Propinsi Juara I L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

84 Bab IV Penutup Laporan Capaian Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 ini merupakan pertanggungjawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) BKD Kota Bandung. Penyusunan laporan capaian kinerja ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. Pada tahun 2015 Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung menetapkan sebanyak 7 (tujuh) sasaran dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator dengan nilai rata-rata capaian kinerja 122,98% atau interpretasi melebihi target (>100%) Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator dengan nilai rata-rata capaian kinerja 99,04% atau interpretasi tidak tercapai (<100%) Sasaran 3 terdiri dari 3 indikator dengan nilai rata-rata capaian kinerja 101,19% atau interpretasi melebihi target (>100%) Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator dengan nilai rata-rata capaian kinerja 100% atau interpretasi tercapai (100%) L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

85 Bab IV Penutup Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator dengan nilai rata-rata capaian kinerja 103,65% atau interpretasi melebihi target (>100%) Sasaran 6 terdiri dari 1 indikator dengan nilai rata-rata capaian kinerja 102,84% atau interpretasi melebihi target (>100%) Sasaran 7 terdiri dari 3 indikator dimana 2 indikator belum ada pengukuran dengan nilai rata-rata capaian kinerja 100,81% atau interpretasi melebihi target (>100%) Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 7 (tujuh) sasaran tersebut, secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran >100% yang termasuk dalam interpretasi melebihi target. Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 7 (tujuh) sasaran tersebut, secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran > 100% yang termasuk dalam interpretasi melebihi target. Dalam Tahun Anggaran 2015 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp ,52 sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp ,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai 87,26%, dengan demikian dapat dikatakan tahun 2013 Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung kondisi anggaran adalah SILPA sebesar Rp ,52. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

86 Bab IV Penutup Beberapa langkah ke depan yang akan dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung adalah : No. Indikator Kinerja Utama Upaya 1. Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi - Kompetensi Manajerial - Kompetensi Teknis 2. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi 3. Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi Pembangunan Training Center terdiri dari : Pusat Diklat E-Learning Sarana Assessment Center Pengisian Jabatan Kosong melalui : Pelaksanaan Assessment Penyempurnaan mekanisme rekrutmen CPNS dan mutasi pindah datang melalui sistem CAT dan promosi terbuka 4. Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN Pelaksanaan aplikasi SIAP (Sistem Informasi 5. Persentase SKPD yang tidak terdapat Administrasi Presensi) pelanggaran disiplin 6. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN 7. Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku 8. Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu - Persentase kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu - Persentase pensiun pegawai tepat waktu Pembangunan ERK (Elektronik Remunerasi dan Kinerja) dalam rangka pemenuhan hakhak remunerasi berdasarkan kinerja Analisis Take Home Pay (Remunerasi) Penghargaan Pegawai Berprestasi Pelayanan administrasi kepegawaian melalui SAPK Penataan Takah 9. Indeks kepuasan pelayanan administrasi kepegawaian 10. Persentase pegawai yang datanya akurat Penataan Takah Pelaksanaan SIMPEG online dalam rangka meningkatkan kontribusi SKPD dalam akurasi data pegawai ASN Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung. Bandung, Januari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG dr. H. GUNADI SUKMA BHINEKAS, M.Kes. Pembina Utama Muda NIP L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

87 Daftar Gambar Gambar 1.1. Bagan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung.. 3 Gambar 1.2 Profil Demografi BKD Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n viii

88 Daftar Grafik Grafik 3.1. Capaian Diklat Manajerial berdasarkan Jenis Diklat Tahun Grafik 3.2 Perkembangan Capaian Kinerja Indikator Persentase Pegawai yang Memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan Teknis Tahun Grafik 3.3 Perkembangan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pegawai ASN yang Mengikuti Tugas Belajar sesuai dengan Kebutuhan Formasi Tahun Grafik 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Persentase Jabatan yang Diisi sesuai dengan Kompetensi Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n vii

89 Daftar Isi Ikhtisar Eksekutif i Kata Pengantar iii Daftar Isi iv Daftar Tabel v Daftar Grafik vii Daftar Gambar viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Isu Strategis yang Dihadapi SKPD Sistematika Penulisan 5 BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN Rencana Strategis dan Target Tahun Target Indikator Kinerja Utama Tahun Target Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Tahun Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Prestasi dan Penghargaan 82 BAB V KESIMPULAN/PENUTUP 83 Lampiran I : Realisasi Anggaran Terkait Capaian Kinerja Tahun 2015 L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n iv

90 Daftar Tabel Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama BKD Kota Bandung Tahun Tabel 2.2 Target Perjanjian Kinerja BKD Kota Bandung Tahun Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Kota Bandung Tahun Tabel 3.2 Capaian IKU pada Sasaran Strategis I Tabel 3.3 Analisis Capaian IKU 1.1.a. 15 Tabel 3.4 Realisasi Pelaksanaan Diklat Manajerial Tahun Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra 17 Tabel 3.6 Analisis Capaian IKU 1.1.b Tabel 3.7 Realisasi Pelaksanaan Diklat Teknis Tahun Tabel 3.8 Realisasi Pelaksanaan Diklat Fungsional Tahun Tabel 3.9 Rekapitulasi Pelaksanaan Diklat Berdasarkan Anggaran Non APBD Tahun Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra.. 21 Tabel 3.11 Perkembangan Capaian Kinerja Tugas Belajar sesua Kebutuhan Formasi Tahun Tabel 3.12 Jumlah PNS yang Memperoleh Bantuan Tugas Belajar Tahun Tabel 3.13 Daftar Instansi Pemberi Beasiswa Tahun Tabel 3.14 Jumlah Pegawai ASN yang Mengikuti Tugas Belajar sesuai dengan Kebutuhan Formasi Tahun Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra.. 27 Tabel 3.16 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran I Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Sipil Negara.. 29 Tabel 3.17 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 2 31 Tabel 3.18 Perbandingan Kinerja Nyata dengan Kinerja Tahun Sebelumnya Indikator Persentase Jabatan yang Diisi Sesuai dengan Kompetensi. 33 Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra.. 34 Tabel 3.20 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 2 Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang Memenuhi Standar Kompetensi Indikator Kinerja Persentase Jabatan yang Diiisi sesuai dengan Kompetensi.. 38 Tabel 3.21 Capaian IKU pada Sasaran Strategis Tabel 3.22 Data Jumlah Pelanggaran Disiplin yang Ditangani BKD Kota Bandung berdasarkan Jenis Pelanggaran Tahun Tahun Tabel 3.23 Perbandingan Kinerja Nyata dengan Kinerja yang Direncanakan Indikator Persentase SKPD yang Tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n vi

91 Daftar Tabel Tabel 3.24 Daftar SKPD yang Terdapat Pelanggaran Disiplin Tahun Tabel 3.25 Capaian IKU Tabel 3.26 Rekapitulasi Tingkat Kehadiran Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun Tabel 3.27 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra.. 48 Tabel 3.28 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Disiplin Pegawai ASN Tabel 3.29 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 4 49 Tabel 3.30 Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Pegawai yang Terpenuhi Hakhak Kepegawaiannya sesuai Ketentuan yang Berlaku Tahun Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra. 50 Tabel 3.32 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya Pemenuhan Hak-Hak Kepegawaian ASN. 52 Tabel 3.33 Capaian IKU pada Sasaran Strategis Tabel 3.34 Perbandingan Capaian Indikator Persentase Administrasi Kepegawaian yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun Tahun Tabel 3.35 Perbandingan Nilai Mutu Pelayanan dengan Kinerja BKD Tabel 3.36 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra.. 61 Tabel 3.37 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 5 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Kepegawaian.. 61 Tabel 3.38 Capaian IKU pada Sasaran Strategis Tabel 3.39 Perbandingan Rencana dengan Kinerja Nyata Indikator Persentase Pegawai yang Datanya Akurat Tahun Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra.. 66 Tabel 3.41 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 6 Tersedianya Akurasi Data Kepegawaian Tabel 3.42 Capaian IKU pada Sasaran Strategis Tabel 3.43 Perbandingan Kategori Nilai AKIP dari Kemenpan-RB dengan Kinerja BKD Tabel 3.44 Perbandingan Nilai Evaluasi AKIP Tahun Tabel 3.45 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra.. 73 Tabel 3.46 Perbandingan Aset Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.47 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 7 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja SKPD. 76 Tabel 3.48 Pagu dan Realisasi Anggaran Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.49 Efektivitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Tabel 3.50 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya. 80 Tabel 3.51 Prestasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n vi

92 Ikhtisar Eksekutif Badan Kepegawaian Daerah merupakan salah satu satuan kerja perangkat daerah pada Pemerintah Kota Bandung sebagai penyelenggara manajemen kepegawaian daerah, mempunyai peranan strategis dalam menyelenggarakan program dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan roda pemerintahan Kota Bandung. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari amanah yang diemban, maka disusun Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 yang menyajikan berbagai keberhasilan/capaian strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung serta sejumlah permasalahan dan sejumlah hal yang perlu perbaikan. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Dalam melaksanakan tugasnya, pada tahun 2015 Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditunjang oleh 7 (tujuh) sasaran, 13 (tiga belas) indikator, 10 (sepuluh) program dan 59 (lima puluh sembilan) kegiatan. Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 7 (tujuh) sasaran, secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran >100% yang termasuk dalam interpretasi melebihi target, sedangkan realisasi keuangan dari target Rp ,52 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 87,26%, yang terdiri dari : Anggaran Belanja Langsung Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau sebesar 92,49%, Anggaran Belanja Tidak Langsung Rp ,52,00 terealisasi Rp ,00 atau sebesar 80,15%, yang digunakan untuk membayarkan gaji dan tunjangan tambahan penghasilan PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung serta iuran ketenagakerjaan bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. i LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015

93 Ikhtisar Eksekutif Dari hasil evaluasi dan analisis terhadap kinerja kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BKD telah dilaksanakan dengan prinsip efisien dan efektif. Beberapa langkah ke depan yang akan dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dalam rangka melaksanakan regulasi kepegawaian sesuai Undang-Undang Aparatur Sipil Negara untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan produktifitas kinerja Badan antara lain : No. Indikator Kinerja Utama Prioritas 1. Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi - Kompetensi Manajerial - Kompetensi Teknis 2. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi 3. Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi Pembangunan Training Center terdiri dari : Pusat Diklat E-Learning Sarana Assessment Center Pengisian Jabatan Kosong melalui : Pelaksanaan Assessment Penyempurnaan mekanisme rekrutmen CPNS dan mutasi pindah datang melalui sistem CAT dan promosi terbuka 4. Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN Pelaksanaan aplikasi SIAP (Sistem Informasi Administrasi Presensi) 5. Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin 6. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN 7. Persentase pegawai yang terpenuhi hakhak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pembangunan ERK (Elektronik Remunerasi dan Kinerja) dalam rangka pemenuhan hak-hak remunerasi berdasarkan kinerja Analisis Take Home Pay (Remunerasi) Penghargaan Pegawai Berprestasi 8. Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu - Persentase kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu - Persentase pensiun pegawai tepat waktu Pelayanan administrasi kepegawaian melalui SAPK Penataan Takah 9. Indeks kepuasan pelayanan administrasi kepegawaian 10. Persentase pegawai yang datanya akurat Penataan Takah Pelaksanaan SIMPEG online dalam rangka meningkatkan kontribusi SKPD dalam akurasi data pegawai ASN ii LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015

94

95 BAB I PENDAHULUAN

96 BAB II PERENCANAAN KINERJA

97

98 \ BAB IV BAB IV P E N U T U P

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Magetan tahun Bab I Pendahuluan

LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Magetan tahun Bab I Pendahuluan LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Magetan tahun 2016 Bab I Pendahuluan LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Magetan tahun 2016 Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan Daftar Isi Kata Pengantar Daftar

Lebih terperinci

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Tahun 2015

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Tahun 2015 Tahun 2015 BAB III Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat di bidang pengelolaan SDM aparatur melaksanakan kewajibannya untuk menginformasikan tingkat akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

!!!! LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG

!!!! LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG Ikhtisar)Eksekutif)) Badan Kepegawaian Daerah yang merupakan salah satu satuan kerja perangkat daerah pada Pemerintah Kota Bandung

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 245 Telp. 3952811, 3952823 3952825 307 G R E S I K KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : / /437.73/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Nomor : 05 Tahun 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAG UMUM SUB BAG PERENCANAAN DAN KEPEGAWAIAN SUB BAG

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif menjadi tuntutan di era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan persaingan dan keterbatasan di

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. BadanKepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS. BadanKepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH RENCANA STRATEGIS BadanKepegawaian Daerah Kota Tahun 2013-2018 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JL. WASTUKANCANA NO. 2 BANDUNG TELP. (022) 4206190 FAX (022) 4206190 BANDUNG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JL. WASTUKANCANA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 tanggal 14 Nevember 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian kinerja atau yang pada beberapa waktu lalu disebut dengan Penetapak kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para

Lebih terperinci

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi BKD Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai salah satu instansi dari Pemerintah Kota, dalam menetapkan visinya tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara memuat berbagai perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan ini didorong oleh beberapa

Lebih terperinci

Tabel : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BKD Kota Bima

Tabel : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BKD Kota Bima Lampiran : RENSTRA BKD KOTA BIMA 203-208 (Dalam ribuan rupiah) Persentase Meningkatnya Nilai LKIP 4 05 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Persentase Capaian Pelayanan 00% 00% 522.400 00% 803.000 00% 935.000

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh Opong Sumiati Dasar Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016 Secara umum kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktifitas mengukur sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TARGET PEMBANGUNAN TAHUN 2013-2014 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Lampiran 2 Kode Program/ Kegiatan Outcome/ Output Indikator kinerja (IKU/ IKK) 06 Program Penyelenggaraan Manajemen Negara A Deputi Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN No. 1. Kepala Dinas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara dan non Aparatur Sipil Negara di lingkungan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 13 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Dokumen Renja BKD adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, dan bersumber dari dokumen

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2017, KERANGKA ACUAN KERJA/KERANGKA LOGIS DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR TAHUN 2017

USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2017, KERANGKA ACUAN KERJA/KERANGKA LOGIS DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR TAHUN 2017 USULAN PROGRAM/KEGIATAN 07, KERANGKA ACUAN KERJA/KERANGKA LOGIS DAN RENCANA BIAYA TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR 07 A. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Dasar hukum pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Tugas Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016 5 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016 Secara umum kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktifitas mengukur sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU JABATAN : SEKRETARIS TUGAS : merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (BKPP) 1. Sejarah singkat Sesuai dengan Qanun* kota Langsa no.4 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Penataan Susunan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI TAHUN 2015 Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Diklat Provinsi Bali

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI TAHUN 2014 Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Diklat Provinsi Bali

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA Seluruh program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jombang pada tahun 2016 untuk mencapai visi dan misi yang sudah dituangkan dalam penetapan tujuan serta sasaran.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

1. SOP Hasil Wawancara Pemohon Pindah dari KabKota ke dalam lingkungan Pemprov Kalti m Dasar Hukum

1. SOP Hasil Wawancara Pemohon Pindah dari KabKota ke dalam lingkungan Pemprov Kalti m Dasar Hukum BIDANG MUTASI SUB BIDANG MUTASI PEGAWAI (22 PELAYANAN) 1. SOP Hasil Wawancara Pemohon Pindah dari KabKota ke dalam lingkungan Pemprov Kalti m 2. SOP Hasil Wawancara Pemohon Pindah dari Luar Kaltim ke dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2016

RENCANA KERJA TAHUN 2016 RENCANA KERJA TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO Alamat : Jl. Perwakilan No. 1 Wates Kulon Progo www.bkd.kulonprogokab.go.id Telp./Fax. (0274) 773017 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 14 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Dokumen Renja BKD adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, dan bersumber dari dokumen

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 INSPEKTORAT KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi i ii Bab I Pendahuluan o Dasar Pembentukan Oganisasi 1 o

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA . AKUNTABILITAS KINERJA Kewajiban untuk menjawab dari perorangan badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016-2021 SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI Indikator Kerja NON URUSAN PROGRAM SETIAP SKPD PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 467.600.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN Dalam rangka menunjang terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan yang lebih berdaya dan berhasil guna serta bertanggungjawab, maka

Lebih terperinci

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017 MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesuksesan sebuah penyelenggaraan tugas pemerintahan, terutama pada penyelenggaraan pelayanan public kepada masyarakat sangat tergantung pada kualitas SDM Aparatur.

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan - Kebijakan Nasional

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan - Kebijakan Nasional Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2016 Bab III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan - Kebijakan Nasional ebijakan-kebijakan nasional ditetapkan dalam kerangka

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pada hakekatnya pembangunan sebagai proses perubahan yang terus menerus berkembang yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI 1. VISI Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/SK/MENKES/V/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BLITAR TAHUN 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv BAB

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016

RENCANA KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 RENCANA KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 206 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 245 Telp. (03) 3952825 pswt 300, Fax. (03) 3952744 Website

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

- 3 - Pasal Jabatan

- 3 - Pasal Jabatan PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PELATIH OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK FORMULIR PERJANJIAN KINERJA ESELON II TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK FORMULIR PERJANJIAN KINERJA ESELON II TAHUN 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2016 1.Terwujudnya Aparatur Sipil Negara yang berkualitas dan kompeten dalam bidang tugasnya PEMERINTAH FORMULIR PERJANJIAN KINERJA ESELON II 1.Prosentase ASN yang mengikuti

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. manajemen pemerintahan yang. lebih efisien, efektif, bersih, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Denpasar sebagai lembaga

1.1 Latar Belakang. manajemen pemerintahan yang. lebih efisien, efektif, bersih, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Denpasar sebagai lembaga 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian, manajemen pemerintahan yang Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Denpasar sebagai lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung pemerintah Kota Denpasar yang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci