BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program
|
|
- Vera Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu yang dilihat dari aspek konteks, input, proses, dan produk; menganalisis kendala-kendala yang dihadapi serta menganalisis dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu sebagai daya tarik wisata alternatif di Kota Denpasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis deskriptif kualitatif yang didukung dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014), kedua metode tersebut dapat digunakan bersamasama namun digunakan secara bergantian. Tahap pertama menggunakan metode kualitatif dan tahap kedua menggunakan metode kuantitatif terhadap hasil yang diperoleh di lapangan. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap informan kunci yaitu Kepala Desa Kesiman Kertalangu dan Pengelola Desa Budaya Kertalangu untuk mengetahui pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu serta kendala-kendala yang dihadapi. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis dampak-dampak yang ditimbulkan melalui hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden. Responden dalam penelitian ini yaitu
2 40 masyarakat Desa Kesiman Kertalangu. Untuk penentuan responden dilakukan dengan cara disproportionate stratified random sampling yaitu teknik penentuan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Instrumen kunci dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara mendalam, kuesioner, dokumentasi, focus group discussion dan triangulasi. Perhitungan hasil kuesioner dilakukan dengan metode persentase menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran menggunakan tipe jawaban Ya dan Tidak. Untuk penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sumber data tersebut dianggap mengetahui atau paling tahu tentang apa yang peneliti ingin cari atau ketahui. Dalam hal ini, peneliti menentukan sendiri dengan pertimbangan bahwa para informan tersebut memiliki kemampuan yang handal dalam memberikan informasi dan data terkait dengan penelitian yang dilakukan. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Denpasar Provinsi Bali, tepatnya di Desa Kesiman Kertalangu yang difokuskan pada Desa Budaya Kertalangu. Desa ini berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai No. 88 X, Tohpati, Kecamatan Denpasar Timur. Lokasi penelitian ini dipilih dengan pertimbangan bahwa pertama, desa budaya ini merupakan salah satu dari empat belas objek wisata yang ada di Kota Denpasar (Data Pariwisata Kota
3 41 Denpasar, 2013) yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan budaya setempat; kedua, salah satu daya tarik wisata di Bali yang memperoleh penghargaan Cipta Award. Pertimbangan ketiga karena desa budaya ini merupakan daya tarik wisata yang relatif bisa dibilang baru muncul namun pengembangannya belum optimal sehingga desa budaya ini seakan kurang dikenal dikalangan wisatawan. Dilihat dari rencana induk yang dimiliki, tentu sangat disayangkan jika desa budaya ini akhirnya tidak mampu dikembangkan atau bahkan akhirnya tutup mengingat potensi-potensi yang dimilikinya dan keempat, belum pernah ada penelitian serupa oleh peneliti sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengangkat Desa Budaya Kertalangu sebagai lokasi dalam penelitian ini. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.
4 42 Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: yang diunduh 11 Oktober 2014) 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, biasanya berupa uraian dan informasi yang berisi keterangan-keterangan terkait dengan penelitian. Miles dan Huberman (dalam Silalahi, 2012), menjelaskan data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kukuh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif maka akan dapat dipahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat,
5 43 dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu uraian maupun keterangan mengenai kondisi geografis, lingkungan alam, keadaan masyarakat, program-program pengembangan Desa Budaya Kertalangu dan kendala-kendala yang dihadapi yang diperoleh melalui hasil pengamatan, dokumentasi dan wawancara yang dilakukan terhadap pihak pengelola, maupun Kepala Desa Kesiman Kertalangu. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka dan dapat dihitung. Jika data hasil serangkaian observasi atau pengukuran dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam angka, kumpulan data tersebut dinamakan data kuantitatif (Silalahi, 2012). Data kuantitatif misalnya data yang didapat langsung dari lapangan melalui kuesioner yang disebarkan kepada masyarakat yang dijadikan responden serta data yang berhubungan dengan pengembangan Desa Budaya Kertalangu seperti data jumlah kunjungan, jumlah penduduk, luas wilayah, dan lain-lain Sumber Data Menurut Arikunto (2010), sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung pada tempat penelitian. Wardiyanta (2006), menyebutkan bahwa data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer yakni yang asli, informasi dari tangan pertama atau responden. Sumber data
6 44 primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari stakeholders baik itu masyarakat setempat, unsur pemerintah maupun pengelola Desa Budaya Kertalangu termasuk hasil observasi yang dilakukan selama penelitian. Sumber data sekunder yaitu sumber data yang tidak diperoleh secara langsung oleh peneliti melainkan dari data pendukung seperti jurnal, tesis, hasil publikasi, media cetak, maupun penelitian dari berbagai pihak yang terkait dengan penelitian ini. Wardiyanta (2006), data sekunder adalah informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari responden, tetapi dari pihak ketiga. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu data dari instansi terkait seperti Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Kantor Desa Kesiman Kertalangu dan data pendukung seperti jurnal, brosur dan media internet. 3.4 Instrumen Penelitian Arikunto (2010:203) menyebutkan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti itu sendiri atau penulis. Alat bantu/instrumen yang digunakan untuk memudahkan pengumpulan data dilakukan dengan pedoman wawancara dan kuesioner. Pedoman wawancara ditujukan kepada Kepala Desa Kesiman Kertalangu dan pengelola Desa Budaya Kertalangu agar wawancara dapat
7 45 terfokus terhadap permasalahan yang diteliti. Kuesioner ditujukan kepada masyarakat Desa Kesiman Kertalangu untuk mendapatkan pendapat masyarakat tentang dampak pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tanpa mengetahui teknik yang tepat, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi sesuai standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam (in-depth interview), dokumentasi, kuesioner (angket), Focus Group Discussion (FGD) dan triangulasi Observasi Observasi yaitu suatu bentuk pengamatan, meliputi kegiatan memberikan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra. Artinya dilakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian dalam hal ini Desa Budaya Kertalangu. Marshall (dalam Sugiyono, 2014:226) menyatakan bahwa : through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior Maksudnya adalah melalui observasi, peneliti mampu belajar mengenai perilaku dan arti atau makna dari perilaku tersebut. Data yang dikumpulkan terkait dengan program-program yang dilaksanakan, fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata, potensi-potensi yang
8 46 dimiliki, dan bentuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di Desa Budaya Kertalangu. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan catatan-catatan dan menggunakan kamera atau handphone. Observasi dilakukan menggunakan pedoman yang tercantum pada Lampiran 2 dalam penelitian ini Wawancara mendalam Wawancara mendalam atau in-depth interview adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut informan melalui suatu percakapan yang sistematis dan terorganisasi (Silalahi, 2012). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara langsung terhadap informan utama (key informan). Informan dalam penelitian ini yaitu Bapak Ida Bagus Bima Putra selaku Kepala Desa Kesiman Kertalangu, Bapak Dewa Kaler dan Bapak Made Sastrawan selaku pengelola Desa Budaya Kertalangu, perwakilan tokoh masyarakat dan wisatawan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu yang dilihat dari aspek konteks, input, proses dan produk. Kegiatan ini dilakukan dengan merekam dan mencatat segala informasi yang disampaikan oleh informan sehingga data yang ingin diketahui oleh peneliti dapat diperoleh dengan baik. Wawancara dilakukan sesuai dengan pedoman yang tercantum pada Lampiran 4 dalam penelitian ini.
9 Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010). Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang aktivitas yang terjadi di Desa Budaya Kertalangu. Informasi tersebut bisa diperoleh dari jurnal, brosur, literatur serta media internet Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014). Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi melalui daftar pertanyaan (kuesioner) yang diberikan kepada masyarakat di Desa Kesiman Kertalangu mengenai pendapat mereka tentang dampak pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu sebagaimana tercantum pada Lampiran Focus Group Discussion Focus group discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tujuan mengungkap pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD digunakan untuk menganalisis kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu. Diskusi ini melibatkan perwakilan stakeholder sebanyak 5 orang yaitu wakil dari
10 48 pengelola (2 orang), wakil masyarakat (2 orang) dan wakil pemerintah (1 orang). Pedoman pelaksanaan FGD tercantum pada lampiran Triangulasi Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2014). Dalam penelitan ini, triangulasi dilakukan dengan membandingkan antara hasil pengamatan dengan hasil wawancara terhadap program-program yang direncanakan/dilaksanakan oleh pengelola Desa Budaya Kertalangu. 3.6 Teknik Pengambilan Sampel Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu kepala keluarga yang berada di lokasi penelitian yaitu Desa Kesiman Kertalangu. Sugiyono (2014: 80) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun jumlah kepala keluarga di Desa Kesiman Kertalangu sesuai dengan Profil Desa Kesiman Kertalangu tahun 2014 yaitu sebanyak kepala keluarga. Lebih lanjut, Sugiyono (2014: 81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika peneliti memiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu dalam penelitian tersebut, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
11 49 populasi tersebut. Hal ini dimungkinkan mengingat jumlah populasi yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Penentuan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Riduwan, 2010), yaitu : n = N (1 + N (e) 2 ) n = ukuran sampel N = populasi (jumlah kepala keluarga di Desa Kesiman Kertalangu e = tingkat presisi yang ditetapkan Dalam penelitian ini digunakan tingkat presisi ketidaktelitian 10% sehingga ukuran sampel dalam penelitian ini yaitu : n = ( (e) 2 ) n = 96, 512 dibulatkan menjadi 97 sampel. Jadi, dalam penelitian ini terdapat 97 kepala keluarga yang dijadikan sampel, yang kemudian disebut sebagai responden. Responden adalah orang yang dapat merespon, memberikan data dan keterangan tentang diri pribadi atau pandangannya untuk penyusunan sampel yang representatif. Untuk penentuan responden digunakan teknik disproportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsinal (Sugiyono, 2014).
12 50 Penentuan jumlah responden dilakukan berdasarkan kedekatan lokasi penelitian dengan wilayah responden. Semakin dekat dengan lokasi penelitian, semakin banyak masyarakat yang dijadikan responden. Lokasi Desa Budaya Kertalangu berada di Banjar Tohpati dan berbatasan dengan Banjar Kertajiwa dan Banjar Kertalangu. Oleh karena itu, responden terbanyak berada di Banjar Tohpati dan diikuti oleh Banjar Kertalangu dan Banjar Kertajiwa. Persebaran jumlah responden dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Persebaran Jumlah Kuesioner di Desa Kesiman Kertalangu JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE NO BANJAR (Orang) (%) 1. Tohpati 45 46,10% 2. Kertajiwa 10 10,20% 3. Kesambi 3 3,10% 4. Biaung 4 4,10% 5. Tangguntiti 4 4,10% 6. Tangtu 3 3,10% 7. Kertalangu 12 12,50% 8. Kertapura 5 5,30% 9. Kertagraha 5 5,30% 10. Batursari 3 3,10% 11. Biaung Asri 3 3,10% Jumlah % Sumber: Hasil penelitian Tahun 2015 Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Informan adalah orang yang memberikan informasi atau jawaban-jawaban atas pertanyaan tentang data yang dibutuhkan melalui wawancara. Informan
13 51 dalam penelitian ini yaitu pihak pengelola Desa Budaya Kertalangu, tokoh masyarakat Desa Kesiman Kertalangu dan Kepala Desa Kesiman Kertalangu. 3.7 Identifikasi Variabel Untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah diuraikan pada Bab I tentang evaluasi pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu, maka parameter penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini diambil dari penafsiran penulis terhadap implementasi dari teori Evaluasi model CIPP dan teori Pengembangan Destinasi Pariwisata, dimana parameter penilaian tersebut diuraikan dalam Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.
14 52 Tabel 3.2 Aspek dan Parameter Penilaian Evaluasi Program dengan Model CIPP NO ASPEK PARAMETER INDIKATOR 1. Konteks Tujuan program Uraian program pengembangan DBK Kekuatan dan kelemahan program Faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan program pengembangan DBK 2. Input Personil Ketersediaan personil program pengembangan DBK Organisasi Pendukung Dana/anggaran Sarana dan prasarana Waktu Ketersediaan organisasi pendukung Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program pengembangan DBK Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan program pengembangan DBK Waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan program pengembangan DBK 3. Proses Promosi Bentuk promosi dalam pelaksanaan program pengembangan DBK Pelaksanaan Pengawasan Pemeliharaan Hal-hal yang telah dilaksanakan Pihak yang terlibat dalam pengawasan pengembangan DBK Pemeliharaan terhadap fasilias pendukung DBK 4. Produk Hasil Tingkat partisipasi masyarakat Sumber: Hasil pengolahan data Tingkat kunjungan wisatawan Persepsi dari wisatawan
15 53 Tabel 3.3 Aspek dan Parameter Penilaian Dampak NO ASPEK PARAMETER INDIKATOR 1. Ekonomi Perekonomian Masyarakat a. Peningkatan pendapatan masyarakat lokal Masyarakat merasakan adanya perubahan pendapatan/penghasilan akibat pengembangan DBK b. Tingkat Pengangguran Pengembangan DBK mampu menyerap tenaga kerja lokal c. Terbukanya lapangan kerja dan usaha baru Pengembangan DBK memberikan peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha baru d. Memasarkan produksi petani/pengrajin lokal Pengembangan DBK berkontribusi terhadap pemasaran produksi petani/pengrajin lokal 2. Sosial Budaya Kerukunan Tingkat kerukunan masyarakat Pengembangan DBK menyebabkan konflik internal masyarakat Desa Kesiman Kertalangu terkait dengan retribusi pengelolaan DBK Kebudayaan 3. Lingkungan Kondisi fisik lingkungan Sumber: Hasil pengolahan data a. Peningkatan kegiatan pelestarian kesenian tradisional Pengembangan DBK memanfaatkan dan memberikan ruang bagi sekaa-sekaa yang ada di Desa Kesiman Kertalangu b. Perubahan tingkat pendidikan Adanya keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di bidang pariwisata akibat pengembangan DBK c. Perubahan mata pencaharian Adanya perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Kesiman Kertalangu menjadi pekerja di bidang pariwisata d. Perubahan penguasaan bahasa Adanya keinginan masyarakat untuk memberikan pendidikan/kursus bahasa asing bagi anak-anaknya akibat pengembangan DBK e. Pemanfaatan SDM lokal Pengembangan DBK lebih mengutamakan SDM lokal sebagai tenaga kerja a. Tingkat pelestarian Pengembangan DBK berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan di Desa Kesiman Kertalangu b. Tingkat pencemaran Pengembangan DBK berkontribusi terhadap pencemaran yang terjadi di Desa Kesiman Kertalangu
16 Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) dan teknik analisis deskriptif kualitatif Analisis Model Evaluasi CIPP Untuk menganalisis evaluasi pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu digunakan model evaluasi CIPP yang meliputi empat aspek yaitu context, input, process dan product. Aspek context yang dievaluasi dilihat dari tujuan program serta kekuatan dan kelemahan dari program tersebut. Untuk aspek input, difokuskan pada evaluasi terhadap ketersediaan personil, organisasi pendukung, dana/anggaran, sarana dan prasarana serta waktu pelaksanaan program. Evaluasi pada tahap process meliputi kegiatan promosi, pelaksanaan, pemantauan dan pemeliharaannya. Tahap terakhir yaitu evaluasi product yang meliputi hasil dari pelaksanaan program tersebut yang ditinjau dari tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat kunjungan wisatawan ke Desa Budaya Kertalangu. Analisis dengan model evaluasi ini akan dinarasikan berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari informan kunci untuk mendapatkan data atau informasi yang akurat terkait dengan pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu sebagai daya tarik wisata alternatif yang ditinjau dari keempat aspek tersebut.
17 Analisis Deskriptif Kualitatif Teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena atau hubungan antara fenomena yang diteliti dengan cara sistematis, faktual dan akurat (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Teknik ini digunakan untuk membahas kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu melalui focus group discussion (FGD) dan dampak-dampak yang ditimbulkan sebagai akibat pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden. Untuk data kuantitatif yang didapat dari responden akan diukur dengan menggunakan skala Guttman. Menurut Sugiyono (2014) bahwa skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu yatidak ; benar-salah ; pernah-tidak pernah ; positif-negatif dan lain-lain. Lebih lanjut Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran tipe jawaban ya dan tidak. Dari sebaran kuesioner, tiap-tiap jawaban responden akan dipisahkan sesuai dengan jawaban Ya dan Tidak dan dihitung dengan metode prosentase. Total jawaban Ya dibagi jumlah responden dikalikan 100%. Jumlah jawaban memberikan gambaran tanggapan responden terhadap kondisi masyarakat Desa Kesiman Kertalangu sebagai akibat pelaksanaan
18 56 pengembangan Desa Budaya Kertalangu melalui pertanyaan yang disebarkan melalui kuesioner. 3.9 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Secara garis besar, hasil analisis data dalam penelitian ini akan disajikan dalam delapan bab baik dalam bentuk narasi maupun tabel. Bab I berupa pendahuluan yang terdiri atas latar belakang kenapa penelitian ini dilaksanakan. Pada bab ini juga menguraikan tentang rumusan masalah yang diangkat, tujuan penelitian serta manfaat dari penelitian tersebut. Pada Bab II terdiri atas tinjauan pustaka yang berisikan penelitianpenelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini, konsep, landasan teori dan model penelitian yang merupakan abstraksi antara teori dan permasalahan penelitian yang digambarkan dalam bentuk gambar. Pembahasan mengenai bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan, baik pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, jenis dan sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan datanya seperti apa serta bagaimana bentuk analisis datanya diuraikan pada Bab III. Gambaran umum daerah penelitian diuraikan pada Bab IV. Pada Bab V menjelaskan tentang evaluasi pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Bab VI menyajikan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini diuraikan secara deskriptif kualitatif berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap informan.
19 57 Bab VII membahas tentang dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan yang ditimbulkan akibat pelaksanaan program pengembangan Desa Budaya Kertalangu berdasarkan hasil kuesioner yang dianalisis dengan skala guttman. Terakhir, simpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi saran-saran yang dapat dilakukan bagi pengembangan Desa Budaya Kertalangu sebagai daya tarik wisata alternatif di Kota Denpasar diuraikan pada Bab VIII.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat terlaksana secara efektif dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan mengambil lokasi penelitian di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan Unit
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.
15 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Husaini Usman (2008:129), metode deskriptif merupakan suatu cara atau
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
70 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengertian Penelitian Menurut Arikunto, Suharsimi ( 2003,p.10 ) penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. " Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
Lebih terperinciBab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk. data, teknik dan pengumpulan data, serta analisis data.
BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk membuat metode dalam menjalankan penelitian. Bab ini diawali dengan penentuan lokasi penelitian, jenis dan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai dengan data Profil Desa Ujung Genteng Tahun 2008, Ujung Genteng merupakan daerah pesisir
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Racangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode deskriptif
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara/langkah dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis, serta menginterpretasikan data. Hal ini sejalan dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.
28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Berdasarkan masalah, fokus tujuan, dan karateristik data, penelitian tentang strategi meningkatkan kualitas kompetensi profesional guru produktif di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada
58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif etnografi, penelitian kualitatif adalah suatu strategi yang dipilih oleh penulis untuk mengamati suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak di Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang. Jarak dari kota Pamanukan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi. Menurut Marshall
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis deskriptif kualitatif yang didukung dengan pendekatan kuantitatif. Kedua metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat menemukan data,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpotivime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian akan dilaksanakan atau langkah-langkah pengumpulan data yang diuraikan secara rinci (Nana Syaodih,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Beberapa permasalahan telah dikemukakan di depan, dan untuk menjawabnya dibutuhkan metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) enis penelitian, (2) subjek
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu
METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2002:1) menyatakan bahwa penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data yang berguna untuk menyusun proposal ini penulis melakukan peneitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis deskriptif. Metode survey menurut Tika (2005:06) adalah Suatu penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Olahraga Kota Payakumbuh. Adapun alasan lokasi penelitian di Kota
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh. Adapun alasan lokasi penelitian di Kota Payakumbuh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk mendeskripsikan strategi jemput bola yang digunakan oleh 24 Mobile Spa dalam meraih calon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kawasan Mangrove Karangsong yang berlokasi di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. penyelesaian masalah akan lebih mudah apabila
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena beberapa pertimbangan. Pertama penyelesaian masalah akan lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Yang sebelah timur berbatasan dengan Kota Cirebon, sebelah Barat berbatasan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bukunya Metode Penelitian Kualitatif, Lexy J. Moloeng (2004:6), mendefinisikan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kulalitatif, dari hasil menyimpulkan definisi yang diajukan para pakar, Dalam Bukunya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif, yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian
36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Metode penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru Selatan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau. Yang beralamat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Pendapatan Pekanbaru Selatan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau. Yang beralamat
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel yang ada.
BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Lokasi Penelitian Kecamatan Dawuan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Letak geografis berdasarkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang mendalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Sumber:http://www.wisatakebumen.info Gambar 3.1 Gambar Letak Goa jatijajar Penelitian ini dilakukan di Goa Jatijajar, yang berlokasi di kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Agar penelitian yang dilakukan dapat menjawab permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey. Menurut Sugiyono (2012:29) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 33 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif sedangkan Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif yaitu dengan menggambarkan atau menjelaskan suatu keadaan, kondisi, peristiwa atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian dalam penelitan ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif, secara lebih spesifik lagi yaitu menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan secara alami, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif naturalistik. Penelitian kualitatif naturalistik merupakan penelitian yang
Lebih terperinciAssa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:
47 pendidikan diniyah terhadap peningkatan prestasi belajar PAI siswa di MTs Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Data yang diambil dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data angka, melainkan data yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pemahaman yang mendalam dan rinci berkaitan dengan suatu peristiwa atau
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif (Mixed Method). Pendekatan ini dipilih karena dianggap mampu memberikan pemahaman yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch),
91 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch), yang menggunakan pendekatan kualitatif, yakni sebuah penelitian yang cenderung bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).
tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN
Lebih terperinciEVALUASI PENGEMBANGAN DESA BUDAYA KERTALANGU DENPASAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
JUMPA 2 [2] : 155-176 ISSN 2406-9116 EVALUASI PENGEMBANGAN DESA BUDAYA KERTALANGU DENPASAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA I Made Agus Asta Panca dan I Nyoman Darma Putra Email : agusasta85@gmail.com Abstract
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan. Agar mudah tergambarkan alur penelitiannya, maka berikut ini penulis menjelaskan metode penelitian, jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2009, hlm.2) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kerawanan sosial ekonomi serta harapan PRSE ini
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan data an analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi, sebagai rencana pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan
68 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tidak lepas dari cara-cara yang digunakan dalam rangka untuk menjadi tujuan penelitian. Agar tujuan penelitian dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tidaknya seorang peneliti dalam memilih metode penelitian yang akan digunakan dalam
35 BAB III METODE PENELITIAN Di dalam sebuah penelitian, metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Hal ini dikarenakan berhasil tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Medan Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, sebagai tempat berlangsungnya objek penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan menguraikan lokasi penelitian, bentuk penelitian, teknik pengumpulan data, validasi data, analisis data dan prosedur penelitian. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu mengidentifikasi potensi budaya yang ada di Desa Sangsit, Jagaraga dan Sawan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber Alam Resort Cipanas Garut yang terletak dikecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. UMB (perceptual positioning map). Sedangkan deskritif kualitatif digunakan
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Menggunakan metode deskritif kuantitatif untuk menganalisa persepsi calon mahasiswa dalam memposisikan UMB terhadap kompetitornya yang nantinya akan digambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip dan metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207 Bandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mendalam tentang strategi yang dirumuskan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
54 3. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dengan melakukan penelitian ini dapat diketahui sistem rekrutmen calon anggota legislatif pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dengan menginterpretasikan data kualitatif. Menurut Ronny Kountur (2003:105),
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah tipe penelitian deskriptif dengan menginterpretasikan data kualitatif. Menurut Ronny Kountur (2003:105), penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen). Obyek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015, hlm. 2) mengatakan, Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Dengan metode ini dapat memandu penulis dalam melakukan penelitian sehingga dihasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Sentra industri sepatu Cibaduyut terletak di kota Bandung bagian selatan ± 5km dari pusat kota, dan kabupaten Bandung bagian tengah ±15 km dari ibukota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
25 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (lampiran satu). Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung, yaitu sebagai
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie (100-101) suatu konsepsi ke arah penerbitan bidang filsafat secara luas mengemukakan pengertian metodologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan mengenai lokasi, waktu, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian. 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bukunya Metode Penelitian Kualitatif, Lexy J. Moloeng (2004:6), mendefinisikan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kulalitatif, dari hasil menyimpulkan definisi yang diajukan para pakar, Dalam Bukunya
Lebih terperinci