PETA SOSIAL KOMUNITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETA SOSIAL KOMUNITAS"

Transkripsi

1 32 PETA SOSIAL KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan satu yang telah dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa, Pengkaji telah melaksanakan pemetaan sosial dan masalah sosial yang dialami oleh masyarakat nelayan diwilayah pesisir, sehingga perlu dicari solusi pemecahan masalahnya. Masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat nelayan adalah masalah kemiskinan, maka perlu adanya suatu peran kelembagaan yang dapat mengayom masyarakat nelayan di wilayah pesisir. Data Geografis, Demografis dan dan Kondisi Masyarakat Gampong Telaga Tujuh (Pusong) yang berada di wilayah Kecamatan Langsa Timur Pemeritah Kota Langsa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, terletak pada 04º24 35,68-04º33 47,03 Lintang Utara dan 97º55 16,22-98º04 42,16 Bujur Timur. Gampong Telaga Tujuh mempunyai batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Barat berbatasan dengan Kuala Langsa. - Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Langsa Lama. - Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Manyak Pahed (Kabupaten Aceh Temiang). - Sebelah selatan berbatasan dengan Salat Malaka. Gampong Telaga Tujuh terdiri dari empat Dusun yaitu dusun Damai, Dusun Sentosa, Dusun sejahtera dan Dusun Aman. Gampong Telaga Tujuh ini sering disebut oleh masyarakat Gampong Pusong. Semua Penduduk beragama Islam (100%) dan mayoritas penduduk tergolong suku Aceh. Untuk lebih jelas dapat dilihat Gampong Telaga Tujuh pada Gambar 2.

2 33 Gambar 2. Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa. Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur merupakan wilayah beriklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung antara bulan September sampai dengan Februari sedangkan musim kemarau berkisar antara bulan Maret sampai dengan Agustus. Rata-rata curah hujan tiap Tahun adalah antara 500 mm sampai dengan 504 mm sedangkan suhu rata-rata 28ºC-32ºC. Gampong Telaga Tujuh merupakan Gampong pesisir yang memiliki luas wilayah 600 hektar dengan ketinggian dua meter diatas permukaan air laut. Jarak dan waktu yang ditempuh dapat dilihat pada Tabel 3: Tabel 3, Jarak dan Waktu Tempuh dari Gampong Telaga Tujuh Ke Ibukota No Orbitasi Jarak (Km) Waktu tempuh (Jam) 1. Ibukota Kecamatan 22 1,5 2. Ibukota Pemkot Langsa Ibukota Provinsi Sumber data : BPS Kota Langsa di analisis Alat transportasi yang tersedia di Gampong Telaga Tujuh adalah kapal/boat penumpang yang berukuran 10 GT sampai dengan 30 GT. Transportasi kapal/boat ini, mengangkut penumpang yang akan menuju ke Gampong Telaga Tujuh satiap satu jam sekali keberangkatan, biaya transportasi

3 34 kapal pengangkut penumpang per jiwa Rp ,- (keberangkatan). Jarak tempuh dari dermaga Kuala Langsa ke Gampong Telaga Tujuh 45 menit. Kapal transportasi Gampong Telaga Tujuh untuk menuju ke Kota Langsa dapat dilihat pada Gambar 3: Gambar 3. Kapal transportasi ke Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa. Komposisi Penduduk. Penduduk Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur berjumlah jiwa. Tahun 2007, jumlah penduduk laki-laki berjumlah jiwa ( 51,93 %), perempuan jiwa ( 48,07 %). Kepala Keluarga berjumlah 583 KK. Komposisi jumlah penduduk berdasarkan usia disajikan pada Tabel 4:

4 35 Tabel. 4 Komposisi Penduduk Gampong Telaga Tujuh Bedasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun No Kelompok Umur Laki-laki (Jiwa) Jenis Kelamin Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Persentase Keatas J U M L A H Sumber : Data BPS Kota Langsa Apabila disajikan ke dalam bentuk piramida penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, dapat dilihat pada Gambar 4:

5 36 LK PR :20 LK PR , Gambar 4, Piramida Penduduk berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Gampong Telaga Tujuh, 2007 Piramida penduduk diatas yang menggambarkan bentuk melebar bagian bawah untuk laki-laki dan perempuan menunjukan kelahiran beberapa Tahun terakhir masih cukup tingggi. Gampong Telaga Tujuh berkepadatan penduduk 481 jiwa per km². Sehubungan dengan piramida penduduk, tentang perubahan kelahiran dan kematian menurut Peserikatan Bangsa-Bangsa dapat dikatagorikan sebagi berikut : 1. Kelahiran sedang menurun kematian rendah. 2. Kelahiran rendah kematian rendah. 3. Kelahiran tinggi kematian tinggi. 4. Kelahiran tinggi kematian cukup tinggi/sedang menurun. Menurut Jenis Kelamin piramida penduduk Gampong Telaga Tujuh menunjukkan besarnya penduduk usia 0-4 Tahun hampir sama dengan jumlah penduduk usia 5-9 Tahun dan Tahun. Penduduk tampaknya angka pertilitas penduduk Gampong Telaga Tujuh terjadi penurunan dalam 15 Tahun terakhir, usia 0-14 Tahun adalah 881 jiwa (30,56%), sedangkan penduduk

6 37 dengan usia kerja/usia produktif Tahun mencapai jiwa (64,07%), dan usia konsuntif 60 Tahun ke atas hanya 155 jiwa (5,38%). Angka rasio beban tanggungan Tahun 2007 diperhitungkan sekitar 56,09%. Berdasarkan kenyataan ini, kemudian dilakukan verifikasi data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2007, menyimpulkan bahwa kepala keluarga tergolong katagori miskin di Gampong Telaga Tujuh berjumlah 505 KK (86,62%), dan warga masyarakat yang tergolong katagori sejahtera 78 KK (13,38%). Pertimbangan ini mengingat memang ditemui adanya keluarga nelayan devisit pendapatan, karena dalam usaha menangkap ikan di laut alat tangkap/perahu yang digunakan masih tradisional, dan sebagian nelayan masih ketergantungan kepada pedagang perantara (toke bangku). Berarti kesimpulannya, permasalahan kemiskinan disini dapat teratasi jika angka fertilitas tidak lebih tinggi dan dapat ditekan dengan program KB ke depan. Dikatakan bawa penduduk dapat keluar dari kemisiknan karena daya dukung sumberdaya alam (SDA) mengcukupi. Sebaliknya jika potensi alam dimanfaakan dengan tidak memperhatikan keseimbangannya, dikhawatirkan permasalahan angka kemiskinan akan lebih tinggi bagi keturunan selanjutnya. Mata Pencaharian Penduduk Mata pencaharian Penduduk Gampong Telaga Tujuh pada umumnya menangkap ikan di laut dan hanya sebagian kecil yang berdagang atau menjual jasa transportasi penyeberangan. Komposisi penduduk dan Gampong Telaga Tujuh berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 5:

7 38 Tabel 5, Komposi Penduduk Gampong Telaga Tujuh Menurut Jenis Mata Pencaharian. No Mata Pencaharian J u m l a h Jiwa % 1. Nelayan PNS Pedagang Jasa Transportasi Petani Tambak J u m l a h Sumber : data potensi Gampong Telaga Tujuh Tahun Dari 583 KK penduduk Gampong Telaga Tujuh, jika dilihat dari jenis kegiatannya dapat diklasifikasikan dalam lima jenis mata pencaharian tetap yang meliputi; sektor nelayan jiwa, PNS 5 Jiwa, pedagangan 152 jiwa, Jasa Transportasi 10 jiwa, dan petani tambak 32 jiwa. Dari Tabel diatas jelas menerangkan bahwa mata pencaharian sangat dominan penduduk Gampong Telaga Tujuh yaitu ketergantungan pada sektor nelayan, dengan jumlah nelayan sebanyak orang ( 90.0%), dan urutan selanjutnya pedagang sebanyak 152 orang (7,7%), sedangkan mata pencaharian sebagai petani tambak sebagian telah mengalihkan propesinya sebagai nelayan. Petani tambak sering mengalami kerugian dalam budidaya udang yang jarang sekali berhasil, disebabkan oleh penyakit udang MBV (Monodon Munacula Virus) yang tidak bisa diatasi. Kehidupan Rumah Tangga Nelayan Sebagai Kepala Keluarga bertanggung jawab atas kelangsungan hidup rumah tangganya, terutama dalam usaha mencari nafkah. Meskipun tidak melaut namun bagi nelayan Gampong Telaga Tujuh selalu disibukkan dengan rutinitas kenelayanan. Kegiatan sehari-hari jika nelayan tidak dapat melaut yaitu memperbaiki kapal, perahu atau menyiapkan peralatan pancing, jaring, sehingga perhatian untuk rumah tangga berkurang. Berkurangnya perhatian nelayan yang

8 39 disibukkan rutinitas tersebut, maka peran utama didalam keluarga nelayan secara dominan dipegang oleh ibu rumah tangga. Peran yang dijalankan oleh ibu rumah tangga sebagai pendidik anak, diterima dengan iklas oleh istri nelayan. Sesuai dengan penuturan informan, nelayan sadar akan tugas seorang ayah. Meskipun seorang nelayan disibukkan dengan pekerjaan kenelayanan, bukan berarti peran ayah sebagai kepala keluarga tidak dijalankan. Apabila ada masalah yang sulit berhubugan dengan mendidik atau membina anak, istri-istri nelayan selalu meminta pendapat kepada suaminya. Bahkan apabila ada masalah yang dapat berakibat fatal, misal pergaulan muda mudi hal ini langsung ditangani oleh suami. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dikalangan keluarga nelayan, tidak begitu berbeda dengan keluarga bukan nelayan yang berdomisili di wilayah pesisir. Pembagian tugas selalu diterapkan bagi anak-anaknya. Dalam hal tertentu dalam menghadapi permasalahan keluarga, misalnya pernikahan anak, seluruh keluarga dilibatkan dengan memberi peran atau tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sebenarnya dalam membina anak, seorang ayah yang mata pencahariannya sebagai nelayan tidaklah membuat dirinya asing bagi keluarga, justru senda gurau sering terdengar dalam keluarga nelayan. Struktur Komunitas Masyarakat pesisir memiliki lingkungan budaya yang berbeda dengan masyarakat agraris pedalaman atau masyarakat perkotaan. Sistem nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat pesisir terbentuk oleh faktor alam geografis yang berbeda, juga ada yang terbentuk bedasarkan kesepakatan, seperti aturanaturan khusus yang kemudian menjadi norma-norma sebagai pedoman dalam setiap interaksi antar sesama warganya. Koentjaningrat dalam Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (1985), menjelaskan sistem nilai budaya seolah-olah berada diluar dan diatas dari para individu yang menjadi warga masyarakat yang bersangkutan. Para individu sejak kecil telah diresapi dengan nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat, sehingga konsepsi-konsepsi telah berakar dalam alam jiwa mereka.

9 40 Demikian pula dengan masyarakat Gampong Telaga Tujuh yang dominan hidup melaut atau menjadi nelayan. Meskipun dalam masyarakat Gampong Telaga Tujuh terdapat warganya yang tidak menggantungkan hidupnya atau mata pencahariannya pada sumberdaya laut, namun secara kultural mereka harus tunduk pada sistem sosial budaya Gampong Telaga Tujuh. Jalinan hubungan sosial dan kerja sama antar sesama warga masyarakat nelayan Gampong Telaga Tujuh tidak hanya ketika mereka berada di daratan (perkampungan). Jalinan kerjasama itu malah lebih terlihat ketiga nelayan melakukan aktifitas ditengah laut yang saling bekerja sama dengan penuh tanggung jawab. Masing-masing nelayan telah mempunyai tugas sesuai dengan struktur di dalam sebuah kapal ikan, sehingga mereka tidak saling menyalahkan apabila terjadi hal-hal yang mengganggu keselamatan di laut atau didalam pekerjaan. Dalam struktur didalam kapal penangkapan ikan yang bertanggung jawab dalam hal keselamatan di lautan adalah Pawang Laôt. Pawang Laôt merupakan pemimpin anak buah kapal (ABK) atau dalam bahasa Aceh disebut aneuk bot dalam melakukan penangkapan ikan di lautan. Tanggung jawab lain Pawang Laôt adalah menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi dengan bantuan Panglima Laôt setempat, jika terjadi kesalah pahaman yang dianggap menyalahi aturan-aturan kelautan yang telah disepakati diwilayah Gampong tersebut. Pelapisan sosial ini terjadi karena adanya penilaian terhadap hal-hal tertentu dalam komunitas masyarakat Gampong Telaga Tujoh Kecamatan Langsa Timur. Terdapat warga masyarakat yang di nilai lebih tinggi dari warga lainnya dalam Gampong tersebut. Penilaian tersebut bedasarkan pada kategori; mempunyai kekayaan, kekuasaan, pendidikan yang tinggi, tokoh agama, pemangku pranata adat. Proses intraksi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat pesisir berlangsung dengan saling menghormati antara lapisan sosial, baik lapisan sosial bawah atau lapisan sosial atas. Tidak pernah terjadi konflik di antara lapisan masyarakat Gampong Telaga Tujuh. Interaksi sosial ini terjalin sangat bagus, sesuai dengan norma-norma agama dan adat istiadat. Sistem pelapisan sosial penduduk Gampong Telaga Tujuh dapat dilihat pada Gambar 5.

10 41 Tokoh Agama, Panglima Laôt, Keuchik, dan Juragan Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan PNS Pawang Kawe, Pawang Jhareng, Pawang Pukat Masyarakat Nelayan (ABK) Gambar 5. Piramida Pelapisan Sosial Penduduk Gampong Telaga Tujuh. Pelapisan sosial di masyarakat GampongTelaga Tujuh yaitu: satu, tokoh agama, Panglima Laôt, Keuchik 7, dan Juragan. Keempat unsur tersebut menduduki setara pada lapisan atas di masyarakat Gampong Telaga Tujuh. Tokoh agama berpengaruh dalam lingkungan masyarakat Gampong Telaga Tujuh karena sebagai tokoh panutan dalam agama (agama Islam). Panglima Laôt sebagai mitra kerja Keuchik yaitu sama-sama sebagai pengayom masyarakat nelayan. Sedangkan Juragan (toke) yaitu pemilik modal atau merupakan pemilik kapal penangkapan ikan yang ukuran 20 GT keatas. Dalam aktifitas penangkapan ikan dilaut banyak masyarakat Gampong Telaga Tujuh bekerja pada kapal ikan milik juragan atau miminjam modal usaha menangkap ikan di laut. Hal ini membuat masyarakat Gampong Telaga Tujuh menghormati juragan tersebut. Kedua, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan PNS menduduki strata pada lapisan ketiga yang berperan aktif dalam kemasyarakatan untuk mendukung kegiatan di masyarakat Gampong Telaga Tujuh. Ke tiga tokoh tersebut sangat menghormati setrata lapisan pertama segala kegiatan yang dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh selalu dikonsultasi pada tokoh tersebut. Ketiga; Pawang Laôt yaitu seorang yang ahli dibidang usaha penangkapan ikan 7 Keuchik artinya Kepala Desa

11 42 dilaut dan sebagai pemimpin di kapal penangkapan ikan di laut. Hal ini membuat Pawang Laôt di masyarakat nelayan Gampong Telaga Tujuh menduduki strata pada pelapisan sosial pada tingkat kedua. Keempat, nelayan atau anak buah kapal ikan di Gampong Telaga Tujuh yaitu sebagai pekerja pada kapal penangkapan ikan dilaut menepati strata lapisan bawah. Kepemimpinan di Gampong Telaga Tujuh muncul dikalangan mereka yang memiliki harta, mampu membuka jejaring dengan komunitas luar yang sifat membangun, sedang memangku jabatan, dan mempunyai pendidikan yang tinggi (Sekolah/agama). Masyarakat Gampong Telaga Tujuh sangat demokratis dalam memilih seorang pemimpin. Pemimpin yang dipilih adalah pemimpin yang diharapkan mampu membawa aspirasi masyarakat, tidak KKN dan dapat menyelesaikan halhal yang terjadi dalam masyarakat. Gampong Telaga Tujuh mempunyai Kepala Gampong (Keuchik) yang dipilih oleh masyarakat secara langsung dan demokratis. Kepala Gampong yang dipilih mempunyai peranan yang menyangkut hal-hal administrasi kemasyarakatan, seperti pembuatan KTP, pengurusan izin, administrasi jual beli, dan administrasi pemerintah. Kepala Gampong Telaga Tujuh dalam memimpin masyarakat bekerjasama dengan Panglima Laôt, sehingga tanggung jawab Kepala Gampong dalam memimpin masyarakat tidak begitu berat. Panglima Laôt dipilih oleh masyarakat pesisir secara langsung dan demokratis. Peran Panglima Laôt di daerah pesisir sangat besar sesuai dengan Pasal, 6, 4, 2, Perda No. 2 Tahun Dalam pasal 2 Perda No. 2 Tahun 1990, lembaga Panglima Laôt menjadi lembaga resmi keberadaannya diakui yang oleh Negara. Kelembagaan dan Organisasi sosial Secara konseptual kelembagaan sosial adalah tata abtraksi yang lebih tinggi dari kelompok, organisasi dan sistem sosial. Kelembagaan sosial diistilahkan oleh Koentjaraningrat (1985), sebagai pranata sosial yang merupakan suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktiftas-aktifitas untuk memenuhi kebutuhan kompleks-konplek khusus dalam kehidupan masyarakat.

12 43 Organisasi sosial adalah organisasi formal yang fungsi utamanya menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan masyarakat. Organisasi ini berperan sebagai mediator antara kepentingan dan program pemerintah disatu pihak dan kebutuhan masyarakat dilain pihak. (Suharto, 1997). Organisasi sosial masyarakat dapat terbentuk berdasarkan inisiatif komunitas lokal ataupun terbentuk oleh pihak luar ataupun pemerintah. Organisasi yang muncul dari inisiatif oleh masyarakat lokal adalah organisasi tarikat/pengajian, organisasi remaja mesjid, organisasi arisan. Sedangkan organisasi yang terbentuk dari pihak luar atau pemerintah seperti, Pos yandu, PKK, karang taruna. Organisasi sosial yang dibentuk oleh Pemerintah banyak yang tidak berjalan atau tidak aktif. Organisasi-organisasi tersebut umumnya hanya aktif bila ada acara pejabat yang berkunjung ke wilayah Gampong Telaga Tujuh. Setelah acara selesai lembaga tersebut menjadi fakum kembali. Organisasi sosial yang aktif adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat seperti; lembaga tarikat/pengajian. Organisasi ini bagi masyarakat Gampong Telaga Tujuh berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pedoman hidup dunia dan akhirat. Organisasi tarikat/pengajian ini di adakan dimesjid Nurul Huda pada setiap malam Senin dan Jum at. Dalam Gampong Telaga Tujuh kelembagaan atau organisasi yang sangat berperan dimasyarakat pesisir adalah kelembagaan Panglima Laôt. Panglima Laôt merupakan kelembagaan adat dan karena berfungsi sebagai ketua adat bagi kehidupan nelayan di Gampong Telaga Tujuh, serta unsur penghubung pemerintah dan rakyat (nelayan) di tepi laut guna mengsuseskan program pembangunan perikanan dan program pemerintah lainnya, yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat yang bermukim di pesisir. Panglima Laôt adalah pemimpin nelayan yang secara hukum adat laut bertugas mengkoordinasi satu atau lebih wilayah operasional nelayan, dan minimal satu pemukiman nelayan. Dengan demikian tugas dan tanggung jawab Panglima Laôt di antaranya mengawasi dan memelihara pelaksana hukum adat laut, menyelesaikan berbagai pertikaian sehubungan dengan penangkapan ikan dan menyelenggarakan upacara-upacara adat laut, dan lainnya (Djuned,

13 ). Rasa hormat dan kepatuhan nelayan kepada Panglima Laôt, disebabkan kewibawaan Panglima Laôt sebagai pengayom masyarakat nelayan, terlihat pada pengambilan keputusan dalam masalah-masalah yang dialami oleh nelayan. Dalam mengabil keputusan, biasanya tidak hanya pengurus lembaga ini saja, namun seluruh komponen nelayan di ikut sertakan. Kepemimpin kepala Gampong yang amat bersahaja dan penuh perhatian terhadap warga tampa membedakan latar belakang pekerjaan, menimbulkan rasa persaudaraan antar warga. Begitu juga dengan tokoh masyarakat dan Alim Ulama di Gampong Telaga Tujuh sangat dihormati oleh masyarakat dan di segani. Hal itu dapat dilihat dalam interaksi sehari-hari dengan tokoh tersebut, seperti ketika mengadakan kanduri mereka akan meminta pendapat kepada tokoh-tokoh tersebut. Jejaring sosial antara tokoh-tokoh dengan warga masyarakat cukup harmonis tidak ada kesenjangan sosial. Tokoh masyarakat yang diakui dikalangan masyarakat Gampong Telaga Tujuh, dalam aktifitas bergaul dengan sesama warga Gampong terjalin akrab. Keakraban timbul atas kesadaran bersama-sama warga, dengan memegang falsafah hidup di mana kaki berpijak disitu langit dijunjung, rupanya falsafah itu berlaku umum di antara warga Gampong. Selain itu yang lebih mengikat jejaring sosial adalah sebagai aqidah sesama ajaran agama yang mayoritas agama Islam. Kepercayaan dan agama yang dianut mengeratkan jejaring sosialnya antara nelayan dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Panglima Laôt, sebagai pengayom masyarakat nelayan memiliki jejaring hubungan dengan bebagai pihak guna meningkatkan sumberdaya nelayan. Hubungan tersebut terjalin mulai dari tingkat Kepala Gampong hingga ke Pemerintahan Kota Langsa. Sebagai warga masyarakat Gampong, kedudukan Panglima Laôt adalah sebagai mitra kerja Kepala Gampong. Seperti dalam melaksanakan kegiatan Kanduri Laôt (kanduri laut), Panglima Laôt melibatkan seluruh unsur dalam mengambil keputusan yang terdiri dari; Keuchik, Imeum Meunasah, Unsur nelayan, Tuha Peut, Perangkat Gampong dan Pemerintah Kota Langsa. Adapun jejaring Panglima Laôt dapat dilihat pada Gambar 6:

14 45 Imeum Meunasah Keuchik Nelayan/masyarakat Tuha Peut Panglima Laôt Perangkat Gampong Pemerintah Gambar 6. Pola Hubungan Jejaring Panglima Laôt Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa. Sumberdaya Lokal Berdaya masyarakat Gampong Telaga Tujuh terhadap ekosistemnya adalah alam sebagai sumber penyedia kebutuhan hidup. Pandang ini diwujudkan dalam aktivitas yang masih memanfaatkan sumber alam bagi kebutuhan keluarga seperti pemanfaatan sumberdaya laut. Adaptasi ekologi adalah sistem yang dianut dan diterapkan dalam hidup yang erat berhubungan dengan pekerjaan sebagai nelayan, termasuk penyesuaian dalam lingkungan hidup pemukiman, baik dalam hal, bagaimana manusia dapat menyesuaikan diri dengan alam sebagai lahan tempat beraktifitas guna kebutuhan hidup, dan bagaimana nelayan menyesuaikan diri dengan tuntutan tradisi/adat yang menjadi pedoman dalam masyarakat nelayan. Hubungan antara masyarakat Gampong Telaga Tujuh dengan ekosistem dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada pada lingkungannya. Warga masyarakat tidak sulit dalam mengakses sumberdaya alam yang terdapat dilikungan tersebut. Carryng capacity ekosistem (daya dukung alam yang seimbang), tampak mempu mendukung jumlah penduduk untuk memperoleh penghidupan yang diperlukan.. Sumberdaya lahan seluas lahan 600 hektar di wilayah pemukiman Gampong Telaga Tujuh terletak di daerah pesisir. Sebagian lahan tersebut

15 46 terpisah dengan sungai. Kondisi lahan berpasir, dengan ketinggian dua meter diatas permukaan air laut. Lahan yang ada pada pemukiman penduduk tersebut tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, karena penduduk yang bermukim di Gampong Telaga Tujuh pada umumnya bermata pencaharian menangkap ikan di laut. Pekerjaan menangkap ikan di laut telah menjadi budaya penduduk Gampong Telaga Tujuh.

METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian

METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian 23 METODE KAJIAN Proses dan Metode Kajian Tahap Proses Kajian. Kegiatan Kajian dilaksanakan melalui tiga tahap. Tahap pertama, Praktek Lapangan I dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh pada tanggal 26 Desember

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA ADAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

QANUN ACEH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA ADAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, QANUN ACEH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA ADAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang : a. bahwa lembaga adat yang berkembang dalam

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN BAB I PENDAHULUAN Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan suatu hal, pemberdayaan juga dapat didefinisikan memanfaatkan sumberdaya yang terdapat pada suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK 12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN 35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Piyaman merupakan salah satu Desa dari total 14 Desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Desa Piyaman berjarak sekitar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi 54 IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN IV.1. Deskripsi Umum Wilayah yang dijadikan objek penelitian adalah kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Muara Gembong berjarak

Lebih terperinci

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan ketinggian 30/50 Meter dari permukaan laut, suhu maksimum

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389 BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas daripada luas daratannya. Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah lima

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan masyarakat guna menerapkan ilmu yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup orang harus melakukan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA DALAN LIDANG. Kecamatan Linggabayu Kabupaten Mandailing Natal. Tabel 2. 1 Potensi Desa Dalan Lidang No Potensi Luas

BAB II PROFIL DESA DALAN LIDANG. Kecamatan Linggabayu Kabupaten Mandailing Natal. Tabel 2. 1 Potensi Desa Dalan Lidang No Potensi Luas A. Kondisi Geografis dan Demografis. Kondisi Geografis BAB II PROFIL DESA DALAN LIDANG Desa Dalan Lidang adalah salah satu dari 2 desa yang terletak di Kecamatan Linggabayu Kabupaten Mandailing Natal.

Lebih terperinci

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha. BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI Desa Babakan Pari berada di ketinggian 600 m dpl, luas wilayah desa 212.535 ha adalah bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan 20 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara administrasi data yang diperoleh dari kepala desa ini adalah Desa Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah salah satu desa

Lebih terperinci

EVALUASI KEGIATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

EVALUASI KEGIATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 47 EVALUASI KEGIATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Pada kegiatan Praktek Lapangan II yang telah dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa, pengkaji telah mengevaluasi

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG TUHA PEUET GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG TUHA PEUET GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG TUHA PEUET GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia. Indonesia

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KOMUNITAS

PETA SOSIAL KOMUNITAS PETA SOSIAL KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan 1 telah dilakukan di Desa Tonjong, penulis telah melakukan pemetaan sosial dan masalah sosial yang penting dan sangat dirasakan oleh masyarakat sehingga

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bagian dari kegiatan akademik yang bersifat sosial aplikatif, di mana saat kegiatan berlangsung mahasiswa dituntut untuk mengabdi kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung 1. Keadaan Geografis Desa Tanjung termasuk desa yang tertua di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Tanjung sudah

Lebih terperinci

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa 17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS ADAT ACEH KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan curah hujan rata rata 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim timur maksimum 15 knot, sedangkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB II PROFIL WILAYAH BAB II PROFIL WILAYAH A. DESKRIPSI WILAYAH Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survey lapangan dan pengamatan yang dilakukan di lokasi KKN, baik melalui wawancara, opini penduduk, maupun diskusi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perjalanan kehidupan umat manusia, perbedaan inilah yang selalu menimbulkan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perjalanan kehidupan umat manusia, perbedaan inilah yang selalu menimbulkan BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karateristik yang beragam. Manusia memiliki perbedaan jenis kelamin, strata

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo. 23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Desa Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan 1. Letak Geografis Desa Paloh merupakan

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU A. Geografis Dan Demografis Desa Pulau Sengkilo merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan kelayang Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE 4.1 Kondisi Wilayah Pulau Simeulue merupakan salah satu pulau terluar dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ο Ο Ο Ο berada pada posisi 0 0 03-03 0 04 lintang Utara

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Geografi dan Lingkungan Jakarta Timur terletak pada wilayah bagian Timur ibukota Republik Indonesia, dengan letak geografis berada pada 106 0 49 ' 35 '' Bujur Timur

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Trimodadi 1. Kondisi Geografis Desa Trimodadi Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara terletak pada ketinggian 120 m dari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. Universitas Sumatera Utara

LATAR BELAKANG. Universitas Sumatera Utara EKSISTENSI MASYARAKAT WILAYAH PESISIR SUMATERA UTARA DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN * (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara) Sismudjito **

Lebih terperinci

Utara sebelah Utara : berbatasan dengan gampong Keuniree. Sebelah Timur : Berbatasan dengan gampong Tumpok 40

Utara sebelah Utara : berbatasan dengan gampong Keuniree. Sebelah Timur : Berbatasan dengan gampong Tumpok 40 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Desa Muara Jalai merupakan salah satu dari Desa yang berada di Kecamatan Kampar utara Kabupaten Kampar sekitar

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Wilayah Kabupaten Aceh Barat secara geografis terletak pada 04 0 06 04 0 47 LU dan 95 0 52 96 0 30 BT. Wilayah Kabupaten Aceh Barat memiliki batas administrasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan Kuantan Mudik kabupaten Kuantan Singingi. Mayoritas dari

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan Kuantan Mudik kabupaten Kuantan Singingi. Mayoritas dari BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Tinjauan Sejarah Desa Rantau Sialang merupakan salah satu Desa yang terdapat di kecamatan Kuantan Mudik kabupaten Kuantan Singingi. Mayoritas dari penduduk desa

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kelurahan Nunhila memiliki 4 wilayah RW dan 17 wilayah RT, dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III URGENSI PERNIKAHAN DINI DI DESA LABUHAN KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG. A. Gambaran Umum Wilayah Desa Labuhan Kecamatan Sreseh

BAB III URGENSI PERNIKAHAN DINI DI DESA LABUHAN KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG. A. Gambaran Umum Wilayah Desa Labuhan Kecamatan Sreseh BAB III URGENSI PERNIKAHAN DINI DI DESA LABUHAN KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG A. Gambaran Umum Wilayah Desa Labuhan Kecamatan Sreseh Keadaan umum wilayah disuatu daerah sangat menentukan watak dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG A. Letak Geografis 1. Letak Lokasi Desa Ragang merupakan satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Waru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Kabupaten Dompu secara geografis terletak di antara 117 o 42 dan 180 o 30 Bujur Timur dan 08 o 6 sampai 09 o 05 Lintang Selatan. Kabupaten Dompu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur

Lebih terperinci

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS ADAT ACEH PROVINSI NANGGROE ACEI I DARUSSALAM BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis 1. Batas Wilayah Desa Tanjung Setia Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Secara

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan 29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Pulau Pahawang merupakan sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung yang berada pada 5º40,2-5º43,2 LS dan 105º12,2-105º15,2 BT, Pulau Pahawang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. kuning dan bawahnya tanah hitam gambut derajat celcius sampai dengan 34.2 derajat celcius.

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. kuning dan bawahnya tanah hitam gambut derajat celcius sampai dengan 34.2 derajat celcius. BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Urung merupakan sebuah desa dari wilayah kecamatan kundur utara kabupaten karimun yang terdiri dari tanah datar dan berbukit.tanah yang ada didesa Urung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR 33 BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR A. Letak Geografis Berdirinya desa pujud pada tahun ± 1901, dimana desa ini di sebelah barat berbatasan dengan desa kasangbangsawan,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Pemilihan Peratin Pekon Kuripan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Pemilihan Peratin Pekon Kuripan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Pemilihan Peratin Pekon Kuripan Pekon Kuripan merupakan salah satu dari sebelas pekon yang termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Pesisir

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak 65 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kampung Negeri Besar Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak tahun 1945. Terbentuknya Kampung Negeri Besar merupakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan penuturan Bapak Abdulhak selaku tokoh masyarakat, Kuala Stabas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan penuturan Bapak Abdulhak selaku tokoh masyarakat, Kuala Stabas 39 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Desa Kuala Stabas Berdasarkan penuturan Bapak Abdulhak selaku tokoh masyarakat, Kuala Stabas adalah nama pelabuhan yang di dirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

KECAMATAN SUKAJAYA KOTA SABANG TAHUN 2014

KECAMATAN SUKAJAYA KOTA SABANG TAHUN 2014 KECAMATAN SUKAJAYA KOTA SABANG TAHUN 2014 LETAK GEOGRAFIS GAMPONG COT ABEUK Gampong Cot Abeuk Termasuk dalam wilayah Kemukiman Cot Bak U Kecamatan Sukajaya Kota Sabang dengan luas wilayah ± 6 km². Secara

Lebih terperinci

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Lokasi 3.1.1 Tinjauan Detail Lokasi a. Keadaan Geografis Kota Tegal sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah yang terletak 109 o 08 sampai 109

Lebih terperinci