LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN"

Transkripsi

1 DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN BUPATI SEMARANG TAHUN KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2010

2 Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i iii BAB I PENDAHULUAN... I 1 A. LATAR BELAKANG.... I - 1 B. DASAR HUKUM... I 2 C. GAMBARAN UMUM DAERAH... I 5 B.1. Kondisi Geografis... I 5 B.2. Kependudukan... I 7 B.3. Kondisi Ekonomi... I 11 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH... I 1 A VISI DAN MISI... II 1 A.1. Visi... II 1 A.2. Misi... II 1 B STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH... II 4 B.1. Bidang Sosial Budaya... II 4 B.2. Bidang Ekonomi... II 16 B.3. Bidang Politik dan Pemerintah Daerah... II 46 C PRIORITAS DAERAH... II 59 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH... III 1 A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH... III 1 A.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah III 3 A.2. Target dan Realisasi Pendapatan... III 4 A.3. Permasalahan dan Solusi... III 9 B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH... III 11 B.1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah... III 11 B.2. Target dan Realisasi Belanja... III 13 B.3. Permasalahan dan Solusi... III 19 i

3 Daftar Isi BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH... IV 1 A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN... IV 1 A.1. Urusan Pendidikan... IV 1 A.2. Urusan Kesehatan... IV 18 A.3. Urusan Pekerjaan Umum... IV 51 A.4. Urusan Perumahan... IV 62 A.5. Urusan Penataan Ruang... IV 67 A.6. Urusan Perencanaan Pembangunan... IV 71 A.7. Urusan Perhubungan... IV 80 A.8. Urusan Lingkungan Hidup... IV 90 A.9. Urusan Pertanahan... IV 99 A.10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil... IV 104 A.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV 112 A.12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... IV 117 A.13. Urusan Sosial... IV 123 A.14. Urusan Ketenagakerjaan... IV 130 A.15. Urusan Koperasi dan UKM... IV 140 A.16. Urusan Penanaman Modal... IV 149 A.17. Urusan Kebudayaan... IV 156 A.18. Urusan Pemuda dan Olah Raga... IV 163 A.19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri..... IV 171 A.20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... IV 179 A.21. Urusan Ketahanan Pangan.... IV 201 A.22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. IV 205 A.23. Urusan Statistik... IV 213 A.24. Urusan Kearsipan... IV 216 A.25. Urusan Komunikasi dan Informatika... IV 221 A.26. Urusan Perpustakaan... IV 226 ii

4 Daftar Isi B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN... IV 233 B.1. Urusan Pertanian... IV 233 B.2. Urusan Kehutanan... IV 256 B.3. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral.... IV 263 B.4. Urusan Pariwisata... IV 270 B.5. Urusan Kelautan dan Perikanan... IV 277 B.6. Urusan Perdagangan... IV 284 B.7. Urusan Perindustrian... IV 292 B.8. Urusan Transmigrasi... IV 301 BAB V TUGAS PEMBANTUAN... V 1 A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA... V 2 A.1. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan... V 3 A.2. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan... V 3 A.3. Program dan Kegiatan yang Diterima... V 4 A.4. Sumber, Jumlah Anggaran dan Pelaksanaannya... V 6 A.5. Permasalahan dan Solusi... V 34 B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN... V 36 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN VI 1 A. KERJASAMA ANTAR DAERAH... VI 2 B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA... VI 5 C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH... VI 8 D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH... VI 9 E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA... VI 11 F. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM... VI 14 BAB VII PENUTUP... VII 1 iii

5 Daftar Isi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan I 6 Tabel 1.2 Penduduk Kabupaten Semarang Tahun I 8 Tabel 1.3 Sebaran Penduduk Kab. Semarang Menurut Kecamatan Tahun I 8 Tabel 1.4 Kepadatan Penduduk Kab Semarang Menurut Kecamatan Tahun I 9 Tabel 1.5 Persentase Struktur Penduduk Kab Semarang Menurut Kelompok Umur Tahun I 10 Tabel 1.6 Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kab Semarang Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun I 10 Tabel 1.7 Perkembangan Industri Kab Semarang I 12 Tabel 1.8 Data Industri Kecil Logam, Mesin dan Aneka Formal Tahun I 12 Tabel 1.9 Data Industri Kecil Kimia, Agro dan Hasil Hutan I 13 Tabel 1.10 Data Obyek Wisata di Kabupaten Semarang... I 13 Tabel 1.11 Akomodasi Wilayah Kopeng... I 15 Tabel 1.12 Akomodasi Wilayah Bandungan, Ambarawa, Bergas Dan Ungaran... I 16 Tabel 1.13 Sentra Pertanian dan Perkebunan di Kab Semarang... I 17 Tabel 1.14 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Kurun Waktu I 19 Tabel 1.15 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun I - 19 Tabel 1.16 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Konstan Tahun I 20 Tabel 1.17 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Kab Semarang Tahun I 21 Tabel 1.18 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Kab Semarang Tahun I 21 Tabel 1.20 Pertumbuhan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Kab Semarang Tahun I - 22 iv

6 Daftar Isi Tabel 1.21 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kabupaten Semarang Dalam Kurun Waktu I 22 Tabel 1.12 Pendapatan per Kapita dan Pertumbuhannya Kabupaten Semarang Tahun I 23 Tabel 3.1 Laporan Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan, Daerah Kabupaten Semarang Tahun III 6 Tabel 3.2 Tingkat Pertumbuhan PAD Tahun III 7 Tabel 3.3 Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD dan Tingkat Pertumbuhan Pajak Daerah... III 8 Tabel 3.4 Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD dan Tingkat Pertumbuhan Retribusi Daerah... III 9 III 14 Tabel II1.5 Perbandingan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 dan III 15 Tabel II1.6 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran III - 19 Tabel IV.1 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pendidikan... IV 3 Tabel IV.2 Persentase APK dan APM Tahun 2008 dan IV 9 Tabel IV.3 Kinerja Aspek Pelayanan Umum Urusan Pendidikan TA 2007/2008 dan 2008/ IV 9 Tabel IV.4 Rata-rata Nilai UASBN, UN Tiap Jenjang Pendidikan TA 2007/2008 dan 2008/ IV 10 Tabel IV.5 Angka Putus Sekolah Tiap Jenjang Pendidikan TA 2007/2008 dan 2008/ IV - 10 Tabel IV.6 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kesehatan... IV 16 Tabel IV.7 Capaian Kinerja Urusan Urusan Kesehatan 1... IV 29 Tabel IV.8 Capaian Kinerja Urusan Urusan Kesehatan 2... IV 30 Tabel IV.9 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pekerjaan Umum... IV 36 Tabel IV.10 Kondisi Jalan Kabupaten Semarang Tahun IV - 47 v

7 Daftar Isi Tabel IV.11 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perumahan... IV 49 Tabel IV.12 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Penataan Ruang... IV 54 Tabel IV.13 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perencanaan Pembangunan... IV 58 Tabel IV.14 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perhubungan... IV 65 Tabel IV.15 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Lingkungan Hidup... IV 71 Tabel IV.16 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pertanahan... IV 76 Tabel IV.17 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil... IV 79 Tabel IV.18 Capaian Kinerja Kunci Bidang Kependudukan... IV - 82 Tabel IV.19 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV 87 Tabel IV.20 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.. IV 91 Tabel IV.21 Jumlah Peserta Aktif Bidang KB KS Sampai Dengan Tahun IV 94 Tabel IV.22 Tahapan Keluarga Sejahtera Tahun IV - 94 Tabel IV.23 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Sosial... IV 97 Tabel IV.24 Jumlah Tempat Ibadah Tahun IV 100 Tabel IV.25 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Ketenagakerjaan... IV 103 Tabel IV.26 Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih... IV 107 Tabel IV.27 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Koperasi dan UKM... IV 111 Tabel IV.28 Jumlah dan Jenis UMKM Di Kabupaten Semarang Tahun IV 113 vi

8 Daftar Isi Tabel IV.29 Jumlah Koperasi Di Kabupaten Semarang Tahun IV 114 Tabel IV.30 Penilaian Kesehatan KSP/USP Tahun IV Tabel IV.31 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Penanaman Modal... IV 117 Tabel IV.32 Jumlah Penanaman Modal Kab. Semarang... IV 119 Tabel IV.33 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kebudayaan... IV 121 Tabel IV.34 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pemuda dan Olah Raga... IV 126 Tabel IV.35 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.... IV 133 Tabel IV.36 Pelanggaran PERDA di Kabupaten Semarang Tahun IV 136 Tabel IV.37 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... IV 144 Tabel IV.38 Capaian Kinerja DPRD Tahun IV 157 Tabel IV.39 Penyusunan Produk Hukum Tahun IV 157 Tabel IV.40 Perda Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah... IV 158 Tabel IV.41 Tindak Lanjut Pemeriksaan... IV 158 Tabel IV.42 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Ketahanan Pangan... IV Tabel IV.43 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa... IV 166 Tabel IV.44 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Statistik... IV 170 Tabel IV.45 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kearsipan... IV 173 Tabel IV.46 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Komunikasi dan Informatika... IV 176 Tabel IV.47 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perpustakaan... IV 180 vii

9 Daftar Isi Tabel IV.48 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pertanian... IV 185 Tabel IV.49 Produktivitas Jumlah Komoditi Pertanian... IV 197 Tabel IV.50 Produktivitas Jumlah Tanaman Hias... IV 198 Tabel IV.51 Produktivitas Jumlah Tanaman Sayur Mayur... IV 198 Tabel IV.52 Konsumsi Protein Hewani... IV 199 Tabel IV.53 Populasi Ternak Kab Semarang... IV 199 Tabel IV.54 Produksi Ternak Kab Semarang... IV Tabel IV.55 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kehutanan... IV 204 Tabel IV.56 Jumlah Potensi Hutan di Kab Semarang Tahun IV Tabel IV.57 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral... IV 209 Tabel IV.58 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pariwisata... IV 212 Tabel IV.59 Rekapitulasi Data Statistik Pengunjung/Tamu Hotel Di Kabupaten Semarang... IV Tabel IV.60 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kelautan dan Perikanan... IV 218 Tabel IV.61 Capaian Produksi Perikanan Tahun IV Tabel IV.62 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perdagangan... IV Tabel IV.63 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perindustrian... IV 231 Tabel IV.64 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Transmigrasi... IV 236 Tabel IV.65 Jumlah Animo Dan Pendaftar Calon Transmigrasi... IV Tabel V1.1 Perkembangan Kegiatan Penegasan Batas Wilayah... VI 7 Tabel V1.2 Frekuensi Bancana di Kabupaten Semarang Tahun VI 10 Tabel V1. 3 Data Korban Manusia dan Kerusakan Rumah... VI - 10 viii

10 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahwa untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka diterbitkanlah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana Pemerintahan Daerah memiliki kewenangan mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Dengan dilaksanakannya pemilihan langsung Kepala Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka hubungan kerja Kepala Daerah dengan DPRD mengalami perubahan yang cukup mendasar dibandingkan ketika Kepala Daerah dipilih DPRD dan bertanggungjawab kepada DPRD. Pemilihan langsung kepala daerah telah menyebabkan adanya kesetaraan dan kemitraan hubungan antara kepala daerah yang menjalankan fungsi eksekutif dengan DPRD yang menjalankan fungsi legislatif dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Kondisi tersebut menjadi landasan terbentuknya hubungan checks and balances yang lebih seimbang antara Kepala Daerah dengan DPRD. Dalam kaitan hubungan tersebut maka berdasarkan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004, pasal 27 dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, maka Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban yang selanjutnya disebut LKPJ kepada DPRD. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 1

11 Pendahuluan Mengakhiri pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan periode , maka Bupati Semarang selaku Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) periode kepada DPRD Kabupaten Semarang. Secara umum memberikan gambaran hasil-hasil pembangunan yang di dalamnya berisikan pelaksanaan program/kegiatan selama lima tahun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), gambaran tentang tugas umum pemerintahan yang menjelaskan kebijakan dan kegiatan serta realisasi pelaksanaan kegiatan, penyelenggaraan urusan desentralisasi baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan serta penyelenggaraan tugas pembantuan dengan bertitik tolak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selain gambaran keberhasilan, laporan ini juga menyampaikan gambaran kendala yang dihadapi selama penyelenggaraan masa pemerintahan. B. DASAR HUKUM Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang periode disusun dengan berdasarkan pada: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batasbatas wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 2

12 Pendahuluan 8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di wilayah Propinsi. 16. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 27 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2005; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 31 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2005; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 32 Tahun 2005 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2005; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 3

13 Pendahuluan 19. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2006; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2006; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun ; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2007; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2007; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2008; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2008; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2009; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2009; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran Peraturan Bupati Semarang Nomor 24 Tahun 2005 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2006; 30. Peraturan Bupati Semarang Nomor 21 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2007; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 4

14 Pendahuluan 31. Peraturan Bupati Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2008; 32. Peraturan Bupati Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2009; 33. Peraturan Bupati Semarang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2010; C. GAMBARAN UMUM DAERAH C.1. Kondisi Geografis 1. Batas Administrasi Letak Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada ,75 sampai dengan Bujur Timur dan sampai dengan 7 30 Lintang Selatan. Secara administratif letak geografis Kabupaten Semarang dibatasi oleh 6 Kabupaten pada sisi-sisinya. Selain itu ditengah-tengah Kabupaten Semarang juga terdapat Wilayah Administrasi yaitu Kota Salatiga. Disisi sebelah barat, Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung, disisi selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Sementara disisi sebelah timur wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak dan sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 5

15 Pendahuluan 2. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Semarang secara keseluruhan sebesar 950,2069 km 2 atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2005 secara administratif terdiri dari 17 kecamatan dan telah mengalami pemekaran sehingga sampai dengan tahun 2010 terdiri 19 wilayah Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan. Kabupaten Semarang diuntungkan secara geografis mengingat posisinya yang strategis terletak diantara jalur jalur penghubung segitiga pusat perkembangan wilayah Jogjakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Posisi strategis tersebut merupakan kekuatan yang dapat dijadikan sebagai modal pembangunan daerah. Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan NO. KECAMATAN LUAS (Ha) % 1 Getasan 6.580, Tengaran 4.768, Susukan 4.866, Kaliwungu 2.995, Suruh 6.402, Pabelan 4.797, Tuntang 5.623, Banyubiru 5.440, Jambu 4.533, Sumowono 5.552, Ambarawa 4.096, Bandungan 4.849, Bawen 3.943, Bringin 6.191, Bancak 4.383, Pringapus 7.839, Bergas 4.738, Ungaran Barat 3.724, Ungaran Timur 3.672, Jumlah , Sumber : BAPPEDA KAB. SEMARANG, Topografis Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berada pada kisaran antara meter di atas permukaan laut (dpl), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 6

16 Pendahuluan dengan ketinggian terendah berada di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat dan tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan. Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar Hektar; wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar Hektar; wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar Hektar; dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 9.467,674 Hektar. 4. Penggunaan Lahan dan Iklim Dari luas wilayah Kabupaten Semarang sebesar ,69 Ha yang digunakan sebagai areal persawahan hanya sebesar 25,7% atau ,94 ha dan sisanya 74,3% atau ,74 ha merupakan areal bukan persawahan. Wilayah Kabupaten Semarang memiliki iklim tropis, dengan curah hujan tertinggi pada tahun 2008 terdapat di Kecamatan Pringapus sebanyak mm dan Kecamatan Suruh bercurah hujan terendah sebanyak 798 mm, sedangkan untuk hari hujan terbanyak terdapat di Kecamatan Getasan sebanyak 145 hari. C.2. Kependudukan Penduduk Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2005 sebanyak jiwa dan pada akhir tahun 2009 menurut prakiraan data sementara dari BPS berjumlah jiwa. Dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2005 terdapat penambahan netto sebanyak jiwa atau rata-rata pertahun bertambah jiwa. Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah Kabupaten Semarang, dapat diketahui bahwa rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2005 sebesar 943 jiwa/km2 dan pada tahun 2009 diperkirakan 966*) jiwa/km2. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 7

17 Pendahuluan NO URAIAN Tabel 1.2 Penduduk Kabupaten Semarang Tahun TAHUN *) 1 Jumlah penduduk Kepala Keluarga Penduduk berdasarkan jenis kelamin : - Laki-laki Perempuan Mutasi Penduduk - Kelahiran Kematian Pindah Datang Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 *) Angka Prakiraan Tabel 1.3 Sebaran Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan Tahun NO. KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) *) 1 Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa ) ) Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat ) Ungaran Timur Total Sumber: BPS Kab. Semarang, 1 ) : Ambarawa (Ambarawa + Bandungan) 2 ) 2005: Ungaran (Ungaran Barat + Ungaran Timur) *) 2009 Angka Sementara Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 8

18 Pendahuluan Tabel 1.4 Kepadatan Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan Tahun NO. KECAMATAN KEPADATAN PENDUDUK (JIWA/KM 2 ) *) 1 Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa ) Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat ) Ungaran Timur Rata-rata Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 *) Angka Prakiraan Untuk mengetahui penduduk suatu daerah tergolong penduduk muda atau penduduk tua, dapat dilihat dari komposisi umur penduduk untuk kelompok usia dibawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Dikatakan mempunyai struktur umur muda bila kelompok penduduk yang berumur dibawah 15 tahun jumlahnya lebih besar dari 35%, sedangkan kelompok penduduk usia 65 tahun ke atas kurang dari 3%. Dan dikatakan berstruktur umur tua bila kelompok penduduk yang berumur 15 tahun ke bawah jumlahnya kurang dari 35% dan persentase jumlah penduduk diatas 65 tahun lebih dari 3%. Struktur penduduk Kabupaten Semarang menurut kelompok umur tahun seperti terlihat dalam table berikut: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 9

19 Pendahuluan NO Tabel 1.5 Persentase Struktur Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Kelompok Umur Tahun KELOMPOK UMUR TAHUN tahun 23,86% 23,47% 24,87% 25,04% tahun 68,93% 68,73% 67,16% 66,30% 3 65 tahun ke atas 7,21% 7,80% 7,97% 8,66% Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 Dilihat dari tabel di atas, penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 tergolong berstruktur tua, karena jumlah penduduk yang berumur kurang dari 15 tahun mencapai 35% dan kelompok umur 65 tahun keatas lebih dari 3%. Mata pencaharian utama penduduk dari tahun 2005 sampai dengan 2008 masih didominasi dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Selanjutnya 3 besar berturutturut yaitu di sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, sektor dan sektor Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Persentase mata pencaharian terlihat sebagai berikut: Tabel 1.6 Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Semarang Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun NO SEKTOR/LAPANGAN USAHA TAHUN / (%) Pertanian, perkebunan, 38,08 39,60 41,77 29,67 kehutanan, perburuan dan perikanan 2 Pertambangan dan 0,20 0,28 0,52 0,20 penggalian 3 Industri pengolahan 22,62 19,80 19,11 23,17 4 Listrik, gas dan air 0,01 0,51 0,26 0,28 minum 5 Konstruksi 6,44 7,25 4,53 6,36 6 Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 16,19 16,65 16,12 18,94 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 10

20 Pendahuluan NO SEKTOR/LAPANGAN USAHA TAHUN / (%) Angkutan, pergudangan 4,49 3,67 3,23 3,64 dan komunikasi 8 Lembaga keuangan, 1,36 0,99 0,85 1,70 real estate, usaha persewaan, jasa perusahaan 9 Jasa kemasyarakatan, 10,48 11,18 12,63 15,27 sosial dan perorangan 10 Lainnya 0,13 0,07 0,98 0,77 Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 C.3. Kondisi Ekonomi 1. Potensi Unggulan Daerah Potensi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Semarang terutama di bidang industri, pariwisata dan pertanian. Hal ini tidak terlepas dari posisi geografis Kabupaten Semarang yang mempunyai letak strategis serta anugerah potensi dan kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain sebagai modal yang harus dikelola dengan seoptimal mungkin. Potensi unggulan tersebut juga tergambar dari kontribusi yang telah disumbangkan terhadap PDRB Kabupaten dari tahun ke tahun yang selalu menjadi 3 (tiga) sektor penyumbang terbesar dalam PDRB, berturut-turut yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian. Sektor industri merupakan sektor andalan yang tiap tahun jumlah industri di Kabupaten Semarang mengalami peningkatan. Industri kecil yang terdiri dari industri formal dan non formal pada tahun 2005 berjumlah meningkat menjadi pada tahun 2009 atau mengalami peningkatan rata-rata pertahun 2,5%. penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan dari orang pada tahun 2005, menjadi orang pada tahun 2009 atau peningkatan rata-rata 3,75% per tahun. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 11

21 Pendahuluan Industri menengah besar yang pada tahun 2005 berjumlah 138 unit menjadi 166 unit tahun 2009 atau meningkat 5% ratarata per tahun, penyerapan tenaga kerja meningkat dari orang pada tahun 2005 menjadi orang tahun 2009 atau meningkat rata-rata pertahun sebesar 3 %. Tabel 1.7 Perkembangan Industri Kabupaten Semarang Tahun JENIS DATA SATUAN Industri Kecil Formal Unit Non Formal Unit Jml Tenaga Kerja Formal Orang Non Formal Orang Nilai Produksi Rp.(milyar) 315, , , , ,174 Industri Menengah Besar Jumlah Unit Tenaga Kerja Orang Sumber: Dinas Perindag. Kab. Semarang, 2009 Usaha formal bidang industri di Kabupaten Semarang pada Industri kecil Logam Mesin dan Aneka (ILMEA) berjumlah 439 unit usaha, menyerap tenaga kerja orang dan investasi Rp ,- sedang rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.8 Data Industri Kecil Logam, Mesin Dan Aneka Formal Tahun 2009 No Klasifikasi Industri Unit Tenaga Investasi Juta Usaha Kerja (Rp) 1 Alas kaki Perabotan Rumah Tangga Kerajinan Bengkel dan komponen kendaraan Pakaian jadi / konveksi Jasa Tas & dompet Pengolahan Logam Alat Perkakas Pengolahan Lain lain Jumlah Sumber : Dinas Perindag Kab. Semarang, 2009 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 12

22 Pendahuluan Pada kelompok Industri kecil Kimia Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) berjumlah 902 unit usaha, menyerap tenaga kerja orang dan investasi Rp ,- sedang rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.9 Data Industri Kecil Kimia, Agro Dan Hasil Hutan Tahun 2009 No Klasifikasi Industri Unit Usaha Tenaga Investasi Kerja Juta (Rp) 1 Furniture & Meubel Bahan bangunan Makanan Bahan dn Bahan Kimia Minuman Percetakan Jamu Rokok Pupuk Mainan anak Pengolahan hasil Pertanian/ Perkebunan Plastik Madu Makanan Ternak Pengolahan Hasil Ternak Jumlah Sumber : Dinas Perindag Kab. Semarang, 2009 Potensi unggulan lain yaitu sektor pariwisata. Sebagai suatu daerah tujuan wisata (DTW) yang sedang dalam taraf perkembangan, potensi kepariwisataan Kabupaten Semarang telah memiliki memiliki daya tarik cukup kuat bagi kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Tabel 1.10 Data Obyek Wisata Di Kabupaten Semarang No Nama Obyek Wisata Lokasi 1 Candi Gedong songo Kec. Bandungan 2 Monumen Palagan Ambarawa Pengelompok / Pemilik Disporabudpar Keterangan Wisata Budaya dan Alam Kec. Ambarawa Disporabudpar Wisata Sejarah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 13

23 Pendahuluan No Nama Obyek Wisata Lokasi Pengelompok / Pemilik Keterangan 3 Taman Rekreasi Bukit Kec. Banyubiru Disporabudpar Wisata Alam/ Air Cinta 4 Kolam Renang Muncul Kec. Banyubiru Disporabudpar Wisata air/ Buatan 5 Museum Kereta Api Ambarawa 6 Taman Rekreasi Bandungan Indah Kec. Ambarawa PT. KAI Wisata Budaya/ Nostalgia Kec. Bandungan Swasta Wisata Buatan 7 Wana Wisata Penggaron Kec. Ungaran PT. PERHUTANI Wisata Alam 8 Air Terjun Semirang Kec. Ungaran PT. PERHUTANI Wisata Alam 9 Wana Wisata Umbul Songo Kec. Getasan PT. PERHUTANI Wisata Alam 10 Pemandian Tirto Agro Kec. Ungaran Swasta Rekreasi/ air 11 T.R Kartika Wisata Kec. Getasan Puskopad Rekreasi Kopeng KODAMIV 12 TM. Rekreasi Langen Tirto Kec. Banyubiru Swasta Rekreasi dan Restaurant 13 Taman Rekreasi Rawa Permai Kec. Tuntang Swasta Rekreasi air dan Restaurant 14 Agro Wisata Tlogo Kec. Tuntang Pemda Prop. Jateng Wisata Alam dan buatan 15 Air Terjun Kali Pancur Kec. Getasan Desa Wisata Alam 16 Goa Maria Kerep Ambarawa Kec. Ambarawa Keuskupan Agung Semarang 17 Pasar Kriya Kec. Tuntang Pemda Prop. Jateng 18 Goa Maria Mustika Kec. Tuntang Keuskupan Agung Semarang Wisata Religi Wisata Budaya Wisata Religi 19 Makam Nyatnyono Kec. Ungaran Desa Wisata Budaya/ Spiritual 20 Sendang Senjoyo Kec. Tengaran Desa dan Disporabudpar 21 Umbul Sido Mukti Kec. Bandungan 22 Sendang. Kanoman/ Kendalisodo Kec. Bawen Swasta Desa dan Disporabudpar Wisata Alam dan Spiritual Wisata Alam Wisata Alam 23 Kolam Renang Bu Sri Kec. Ambarawa Swasta Wisata Air 24 Pemancingan Ikan Blater Kec. Bawen Swasta Rekreasi dan Restaurant 25 Sri Kukus Rejo Gunung Kec. Ungaran Vihara Wisata Religi Kalong 26 PT. Coca Cola Amatil Unit Semarang Kec. Bawen Swasta Wisata Industri 27 PT. Jamu Sido Muncul Kec. Bergas Swasta Wisata Industri 28 PT. Kanasritex Kec. Bergas Swasta Wisata Industri 29 PT. BatamTex Kec. Ungaran Swasta Wisata Industri Timur 30 Benteng Willem H/ Kec. Ambarawa Dept. Kehakiman Wisata Budaya Pendem 31 Makam Gatot Subroto Kec. Ungaran KODAM IV Wisata Budaya 32 Benteng William I Kec. Ungaran Wisata Budaya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 14

24 Pendahuluan No Nama Obyek Wisata Lokasi 33 Makam Dr. Cipto Mangun Kusuma Kec. Ambarawa Pengelompok / Pemilik Keterangan Wisata Budaya 34 Cagar Suroloyo Kec. Bergas Desa Wisata Budaya 35 Candi Ngempon Kec. Bergas BPPP Prambanan Wisata Budaya 36 Candi/ Stus Brawijaya Kec. Banyubiru BPPP Prambanan Wisata Budaya 37 Makam Candi Dukuh Kec. Banyubiru BPPP Prambanan Wisata Budaya 38 Makam Ki Ageng Alim Kec. Susukan Desa Wisata Budaya 39 Goa Palebur Gongso Kec. Sumowono 40 Air Terjun Curug Kec. Sumowono 41 Air Terjun Curug Lawe Kec. Ungaran Barat Desa Desa PT. Perhutani Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam 42 Candi Klero Kec. Ungaran BPPP Prambanan Wisata Budaya 43 YTC (Yoss Traditional Center) Kec. Ungaran Dusun Suruhan desa Keji Wisata Nostalgia Jawa Tengah 44 Kampoeng Kopi Banaran Kec. Bawen Swasta Wisata Rekreasi/ Rumah makan 45 Fountain Water Resort Kec. Ungaran Barat Swasta Wisata Rekerasi air 46 Desa Wisata Bejalen Kec. Ambarawa Desa Desa Wisata 47 Batik Gemawang Kec. Jambu Desa Industri Batik Tulis Sumber : Dinas Pemuda,OR,Kebudayaan dan Pariwisata, 2009 Persebaran fasilitas akomodasi yang ada di Kabupaten Semarang saat ini baru terkonsentrasi di beberapa kawasan saja seperti di Ungaran, Bandungan, Bawen, Kota Ambarawa dan Kecamatan Getasan yaitu di kawasan Kopeng. Tabel 1.11 Akomodasi Wilayah Kopeng No Klasifikasi Hotel PONDOK WISATA MELATI MELATI MELATI BINTANG 1 dan JML WIL KOPENG Sumber : Dinas Pemuda,OR,Kebudayaan dan Pariwisata, 2009 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 15

25 Pendahuluan Tabel 1.12 Akomodasi Wilayah Bandungan, Ambarawa, Bergas, dan Ungaran No Klasifikasi Hotel MELATI MELATI MELATI BINTANG 1 dan JUMLAH Sumber : Dinas Pemuda,OR,Kebudayaan dan Pariwisata, 2009 Dari data/tabel diatas diindentifikasikan bahwa sektor pariwisata yang diwakili oleh berkembangnya lapangan usaha di bidang perdagangan, hotel dan restoran, selain mampu menjadi penyumbang kedua terbesar bagai perekonomian daerah juga merupakan bentuk realita bahwa potensi kepariwisataan Kabupaten Semarang menawarkan sebuah peluang untuk segera dijadikan sektor tulang punggung dalam pembangunan daerah pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya dengan limpahan sumber dayanya yang masih teramat besar. Kabupaten Semarang mempunyai potensi sumber daya alam yang didukung kondisi lahan dan iklim yang sesuai bagi pengembangan pertanian. Potensi-potensi yang ada tersebut mendukung program-program yang dikembangkan disektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan guna menciptakan terpenuhinya kebutuhan pangan bagi masyarakat di dalamnya. Adapun sentra tanaman pertanian dan perkebunan seperti terlihat dalam tabel berikut: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 16

26 Pendahuluan Tabel 1.13 Sentra Pertanian dan Perkebunan Di Kabupaten Semarang NO. JENIS KOMODITI A. Tanaman Pangan SENTRA PRODUKSI 1. Padi Banyubiru, Suruh, Susukan, Ambarawa, Bringin, Pabelan. 2. Jagung Tengaran,Getasan,Bringin,Sumowono dan Jambu 3. Kedelai Bringin, Bancak, Susukan, Kaliwungu 4. Kacang Tanah Pabelan, Suruh, Bringin 5. Ubi Kayu Susukan, Kaliwungu, Suruh 6. Ubi Jalar Sumowono, Jambu, Banyubiru B. Tanaman Buah-buahan 1. Alpukat Sumowono, Ambarawa, Getasan 2. Mangga Bringin, Susukan, Bergas 3. Rambutan Susukan, Ungaran 4. Durian Jambu, Banyubiru, Tuntang 5. Pisang Ambarawa 6. Salak Ambarawa, Tengaran, Banyubiru 7. Kelengkeng Ambarawa, Jambu, Banyubiru 8. Manggis Ungaran, Tuntang, Getasan, Tengaran 9. Nangka Jambu, Sumowono, Banyubiru C. Tanaman Hias 1. Gladiol Ambarawa 2. Krisant Ambarawa, Sumowono 3. Mawar Ambarawa, Sumowono, Bawen 4. Anggrek Ungaran, Ambarawa 5. Sedap malam Ambarawa D. Tanaman Sayur-sayuran 1. Bawang Daun Ambarawa, Bawen, Sumowono, Getasan 2. Kentang Getasan 3. Kubis Getasan, Ambarawa, Sumowono 4. Petsai/Sawi Ambarawa, bawen, Sumowono, Getasan 5. Wortel Getasan, Ambarawa, Sumowono 6 Cabe Besar Getasan, Ambarawa, Sumowono 7. Cabe Rawit Getasan, Ambarawa, Sumowono 8. Tomat Getasan, Ambarawa, Sumowono, Bawen 9 Buncis Ambarawa, Bawen Sumowono E. Tanaman Biofarmatika 1. Jahe Sumowono, Getasan, Tengaran Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 17

27 Pendahuluan NO. JENIS KOMODITI 2. Temulawak Susukan, Suruh 3. Kencur Bringin, Bawen, Tuntang 4. Kunyit Bringin, Bancak, Ungaran F. Tanaman Perkebunan 1. Kelapa Suruh, Banyubiru, Tuntang 2. Kelapa Deres Suruh 3. Kopi Sumowono, Jambu 4. Cengkeh Suruh, Tengaran 5. Aren Banyubiru, Sumowono SENTRA PRODUKSI 6. Kapok Pringapus, Bergas, Bawen, Bringin 7. Wijen Bancak 8. Panili Sumowono, Jambu, Banyubiru 9. Tebu Pabelan, Bringin, Getasan 10. Kakao Jambu, Sumowono, Bawen 11 Tembakau Getasan, Banyubiru Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Kondisi perekonomian Kabupaten Semarang, pada lima tahun terakhir berdasar data PDRB Kabupaten Semarang mengalami fluktuasi, Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan walaupun belum sesuai dengan yang diharapkan, namun selalu mengalami pertumbuhan yang positif. Secara rinci Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Tahun dapat dilihat pada Tabel berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 18

28 Pendahuluan Tabel 1.16 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Kurun Waktu ADHB ADHK Tahun Pertumbuhan (%) buhan (%) Pertum- Nilai (Rp.000) Nilai (Rp.000) , , , , , , , , *) , ,98 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka perkiraan Struktur Perekonomian Kabupaten Semarang sampai dengan tahun 2009, sebagaimana kurun waktu 5 tahun terakhir masih didominasi oleh 3 sektor yang menjadi unggulan daerah, hal ini dapat dilihat dari kontribusi atau andil terbesar terhadap Total PDRB. Perkembangan PDRB masing-masing sektor dalam kurun waktu dapat ditunjukkan dalam Tabel berikut di bawah ini. Tabel 1.17 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun *) NO SEKTOR PDRB ADHB *) 1 Pertanian , , , , ,9 2 Pertambangan dan Penggalian 7.383, , , , ,3 3 Industri Pengolahan , , , , ,2 4 Listrik, Gas dan Air Minum , , , , ,3 5 Konstruksi/Bangunan , , , , , Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan , , , , , , , , , , , , , , ,0 9 Jasa jasa , , , , ,0 TOTAL PDRB , , , , ,1 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, *) Tahun 2009 Angka Perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 19

29 Pendahuluan Tabel 1.18 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Konstan Tahun *) NO SEKTOR PDRB ADHK *) 1 Pertanian , , , , ,2 2 Pertambangan dan Penggalian 5.181, , , , ,3 3 Industri Pengolahan , , , , ,5 4 Listrik, Gas dan Air Minum , , , , ,4 5 Konstruksi/Bangunan , , , , , Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan , , , , , , , , , , , , , , ,5 9 Jasa jasa , , , , ,8 TOTAL PDRB , , , , ,6 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, *) Tahun 2009 Angka Perkiraan Tabel 1.19 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Semarang Tahun *) NO SEKTOR Distribusi ADHB 2000 (%) Pertanian 14,86 15,08 14,74 14,58 15,04 2 Pertambangan dan Penggalian 0,11 0,12 0,12 0,12 0,12 3 Industri Pengolahan 43,91 43,70 44,00 43,65 43,08 4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,33 1,36 1,29 1,31 1,29 5 Konstruksi/Bangunan 4,13 4,12 4,08 4,01 4,04 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,82 20,81 20,90 20,63 20,36 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,73 2,65 2,62 2,68 2,69 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,58 3,69 3,76 4,01 4,16 9 Jasa jasa 8,53 8,47 8,49 9,00 9,22 TOTAL PDRB Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 20

30 Pendahuluan Tabel 1.20 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Semarang Tahun *) NO SEKTOR Distribusi ADHK 2000 (%) Pertanian 13,30 13,25 13,14 12,99 13,02 2 Pertambangan dan Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 3 Industri Pengolahan 47,05 46,81 46,85 46,76 46,62 4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,81 0,84 0,84 1,29 0,87 5 Konstruksi/Bangunan 3,79 3,77 3,77 4,04 3,60 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 21,78 21,87 21,79 20,36 21,49 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,08 2,11 2,20 2,20 2,21 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,15 3,22 3,28 3,42 3,53 9 Jasa jasa 7,92 8,01 8,01 8,33 8,55 TOTAL PDRB Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan NO Tabel 1.21 Pertumbuhan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Semarang Tahun SEKTOR Pertumbuhan ADHB 2000 (%) *) 1 Pertanian 7,28 14,90 8,83 12,39 14,89 2 Pertambangan dan Penggalian 16,24 17,57 13,29 13,52 11,66 3 Industri Pengolahan 15,46 12,65 12,16 12,65 9,95 4 Listrik, Gas dan Air Minum 28,82 15,67 6,07 14,91 9,90 5 Konstruksi/Bangunan 13,53 12,95 10,23 11,70 12,15 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,09 13,13 11,87 12,10 9,93 7 Pengangkutan dan Komunikasi 42,53 10,11 9,97 16,10 11,83 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 14,66 16,55 13,57 21,13 15,59 9 Jasa jasa 12,97 12,44 11,66 20,45 14,08 RATA-RATA 14,09 13,19 11,39 13,56 11,41 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 21

31 Pendahuluan Tabel 1.22 Pertumbuhan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Semarang Tahun *) NO SEKTOR Distribusi ADHK 2000 (%) Pertanian -2,14 3,45 3,81 3,09 4,21 2 Pertambangan dan Penggalian 4,40 5,98 7,66 4,65 3,12 3 Industri Pengolahan 4,72 3,28 4,81 4,06 3,66 4 Listrik, Gas dan Air Minum 3,95 6,83 5,12 6,31 5,45 5 Konstruksi/Bangunan 7,73 3,31 4,75 1,35 2,02 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,78 4,23 4,33 3,61 3,21 7 Pengangkutan dan Komunikasi 9,66 5,28 8,98 4,26 4,61 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,73 6,04 6,85 8,67 7,11 9 Jasa jasa 0,72 5,06 4,64 8,47 6,70 RATA-RATA 3,11 3,81 4,72 4,26 3,98 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan Angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi dapat menunjukkan gambaran riil dari kondisi pembangunan ekonomi. Angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi Kabupaten Semarang dalam kurun waktu rata-rata sebesar 3,98% dan 8,76%. Perkembangan dari tahun seperti ditunjukkan dalam tabel berikut : Tabel 1.23 Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi Kabupaten Semarang Dalam Kurun Waktu TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI ( % ) INFLASI ( % ) ,11 17, ,81 6, ,72 6, ,26 11, *) 3,98 3,17 Rata-rata 3,98 8,76 Sumber data : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) angka perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 22

32 Pendahuluan Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perekonomian Kabupaten Semarang, maka PDRB perkapita/pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan. PDRB per kapita / pendapatan perkapita Kabupaten Semarang 5 Tahun terakhir (Tahun ) tiap tahun mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 11,80% pertahun atas dasar harga berlaku atau 3,24% atas dasar harga konstan 2000, selengkapnya disajikan dalam tabel berikut di bawah ini: Tabel 1.24 Pendapatan Per Kapita dan Pertumbuhannya Kabupaten Semarang Tahun Tahun Pendapatan Perkapita (Rp) Pertumbuhan (%) ADHB ADHK ADHB ADHK ,09 2, ,13 3, ,86 4, ,77 2, *) ,15 3,36 Rata-rata 11,80 3,24 Sumber data : BPS Kabupaten Semarang, *) Angka perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun I - 23

33 Kebijakan Pemerintahan Daerah BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI A.1. Visi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun , telah ditetapkan Visi Pembangunan Daerah Tahun yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, yaitu: Terwujudnya Kabupaten Semarang yang memiliki daya saing ekonomi berbasis INTANPARI, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan didukung sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak mulia dan pengelolaan sumber daya daerah serta kepemerintahan yang baik. A.2. Misi Selanjutnya untuk mencapai visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut : 2.1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, berakhlak mulia dan profesional melalui pendidikan formal, non formal dan informal (Misi Pertama); Misi Pertama ini lebih lanjut disebut sebagai misi pembangunan bidang sosial budaya, merupakan upaya Kabupaten Semarang dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, produktif, kompetitif, dan berakhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan akses, pemerataan, relevansi mutu pelayanan dasar. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun II - 1

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN AKHIR MASA JABATAN BUPATI SEMARANG TAHUN

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN AKHIR MASA JABATAN BUPATI SEMARANG TAHUN DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG. KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG Nomor : 050 / 0330 / 2011 TENTANG

BUPATI SEMARANG. KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG Nomor : 050 / 0330 / 2011 TENTANG BUPATI SEMARANG KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG Nomor : 050 / 0330 / 2011 TENTANG PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 2015 BUPATI SEMARANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG KEPADA: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i iii BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2014 DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010-2015 DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR....

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2013 dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH... 10 A. Visi dan Misi... 10 B. Strategi dan Kebijakan Daerah... 11 1. Isu

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2011

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2011 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2011 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG 2012 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Daerah telah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI) KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... ii iv BAB I Pendahuluan... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 2 1. Kondisi Geografis Daerah... 2 2. Gambaran Umum Demografis... 4 3. Kondisi Ekonomi...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 20088 TAHUN 2004 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 2009-203 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 2009-203 A. DASAR HUKUM Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Bupati dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 7 B. Gambaran Umum Daerah

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 7 B. Gambaran Umum Daerah DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 7 B. Gambaran Umum Daerah... 9 1. Kondisi Geografis Daerah... 10 2. Gambaran Umum Demografis... 13 3. Kondisi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG No. 01/12/3322/Th.I, 2 Desember 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) RUMAH TANGGA PETANI GUREM KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SEBANYAK 102.771 RUMAH TANGGA,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI TANGGAL 26 MARET 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii Daftar Isi KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii BAB. I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Dasar Hukum... I-1 1.2. Gambaran Umum Wilayah... I-2 1.2.1. Kondisi Geografis Daerah... I-2 1.2.2. Topografi...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN D A F T A R I S I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR.... xi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... I 1 B. DASAR HUKUM... I 1 C. GAMBARAN UMUM DAERAH...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... ii iv BAB I Pendahuluan... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 2 1. Kondisi Geografis Daerah... 2 2. Gambaran Umum Demografis... 4 3. Kondisi Ekonomi...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TENGAH NOMOR: 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN SUMBA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TENGAH NOMOR: 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN SUMBA TENGAH PERATURAN DAERAH NOMOR: 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA TENGAH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memantapkan implementasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ii vi BAB I PENDAHULUAN 1 1 1.1. Latar Belakang 1 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1 6 1.5. Maksud dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian disampaikan dan terima kasih. Semarapura, 25 Maret LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 ii

KATA PENGANTAR. Demikian disampaikan dan terima kasih. Semarapura, 25 Maret LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 ii KATA PENGANTAR Angayubagia kita panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-nya, penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Klungkung

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

Lampiran I Peraturan Daerah Nomor : TAHUN 08 Tanggal : Januari 08 PEMERINTAH PROVINSI PAPUA RINGKASAN APBD Tahun Anggaran 08 NOMOR URUT URAIAN JUMLAH. PENDAPATAN.8..0.8,00 PENDAPATAN ASLI DAERAH.008.78..8,00..

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan 109⁰29 109⁰45 50 Bujur Timur. Berada pada jalur pegunungan di bagian tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam ketentuan umum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR Urusan Pemerintahan 1 - URUSAN WAJIB 1.20 - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, 1.20.05 - BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR 15.090.246.60 5.844.854.40

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. DASAR HUKUM. A. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN I. DASAR HUKUM. A. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang BAB I PENDAHULUAN I. DASAR HUKUM A. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gografis dan Iklim Kabupaten Magelang sebagai salah satu daerah tingkat II Jawa Tengah, mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Dinas Kesehatan Kab. Semarang 1. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kab. Semarang Dinas Kesehatan Kab. Semarang (DKK Semarang) merupakan satuan perangkat daerah di Kab.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II Raperda APBD TA. 2018 Nomor :... Tanggal : 13 Nopember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2018 KODE TIDAK LANGSUNG LANGSUNG JUMLAH 1 1.01 Urusan Wajib Pelayanan Dasar 198.400.634.00

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG DAERAH Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016, merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari masa jabatan pasangan Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb S egala puji bagi Alloh SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian proses penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 8 TAHUN 2016 Tanggal : 30 December 2016 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2017 KODE TIDAK

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II Peraturan Daerah Nomor : 13 TAHUN 2016 Tanggal : 20 Desember 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2017 KODE 1 1.01 Urusan Wajib Pelayanan Dasar 85.515.105.50 1.046.242.393.30 480.839.256.00

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II Raperda APBD TA. 2017 Nomor : --- Tahun 2016 Tanggal : 14 Nopember 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2017 KODE 1 1.01 Urusan Wajib Pelayanan Dasar 85.515.105.50 790.283.942.30

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 42 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Kabupaten Semarang 1. Keadaan Alam a. Letak Geografis Penelitian ini dlakukan di Kabupeten Semarang dimana Kabupaten Semarang adalah salah satu kabupaten di

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

LAMBANG DAERAH. LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) Provinsi / Kabupaten / Kota... TAHUN 2010.

LAMBANG DAERAH. LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) Provinsi / Kabupaten / Kota... TAHUN 2010. FORMAT SAMPUL(1 Halaman) LAMBANG DAERAH LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) Provinsi / Kabupaten / Kota... TAHUN 2010. (Halaman baru, mengikuti sampul ) Kata Pengantar... (maksimum 2 halaman),

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 3.1 Keadaan Geografis dan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Jawa dengan luas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1 I.I. Latar Belakang... 1 I.2. Dasar Hukum Penyusunan... 3 I.3. Hubungan Antar Dokumen... 4 I.4. Sistematika Dokumen RKPD... 6 I.5. Maksud dan Tujuan... 7 BAB II. EVALUASI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 06 SERI D 01

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 06 SERI D 01 LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 06 SERI D 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo terletak diantara 02o50 s/d 03o19 LU dan 97o55 s/d 98 o 38 BT. Dengan luas wilayah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha terletak pada ketinggian

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci