Abstract. Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Abstract. Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku"

Transkripsi

1 ISSN Lingkup Artikel Yang Dimuat Dalam Jurnal Ini Adalah Kajian Empiris dan Konseptual Kontemporer Pada Bidang Ekonomi, Bisnis & Akuntansi Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku Yanti Mayasari Ginting Abstract This study aims to examine the effect of relationship marketing bonding tactics towards perceptions relationship investment, relationship quality, behavioral loyalty in bank product, such as: deposits. This study use survey method with a questionnaire as an instrument of measurement. Scale which used to measure the answers of questionnaires questions using a Likert scale. This research was distribute 60 questionnaires to deposits customer in the Commercial Banks Industry in Yogyakarta. The data were analyzed using multiple regression analysis. The results in deposits financial bonding tactics have no effect towards perceptions of relationship investment, social bonding tactics have no effect towards perceptions relationship investment, otherwise structural bonding tactics have effect towards perceptions of relationship investment. Results also showed that perceptions of relationship investment has an influence towards relationship quality, and relationship quality have no effect towards behavioral loyalty. Key Words : Relationship Marketing, Behavioral Loyalty Penulis adalah dosen pada STIE Pelita Indonesia Pekanbaru yantimayasari_gt@yahoo.com benchmark Volume 1 No 3 Juni

2 PENDAHULUAN Loyalitas konsumen telah menjadi suatu tujuan mutlak bagi perusahaan. Setiap perusahaan selalu berupaya untuk mencari cara yang efektif dan efisien dalam membangun loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang atas suatu produk baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan agar setiap pelanggan tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan yang memiliki komitmen dan sikap positif atas suatu perusahaan. Olson (1993) mendefinisikan loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. Selanjutnya Lovelock (1991) menjelaskan bahwa tingkat kesetiaan dari para konsumen terhadap suatu barang atau jasa merek tertentu tergantung pada beberapa faktor diantaranya besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang atau jasa yang lain, adanya kesamaan mutu, kuantitas atau pelayanan dari jenis barang atau jasa pengganti, adanya risiko perubahan biaya akibat barang atau jasa pengganti dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapat dari merek baru dibanding dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah dipakai. Berdasarkan penjelasan tersebut maka konsumen memiliki sifat yang selektif dan selalu mengevaluasi setiap transaksi pemasaran yang dirasakannya yang dapat menentukan tingkat loyalitas konsumen tersebut terhadap perusahaan. Selain itu, pada saat ini banyak perusahaan baik yang berfokus pada jasa maupun barang dihadapkan pada suatu kondisi yang berada pada tahap kedewasaan. Pada tahap tersebut menurut Dharmesta (1984) laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang memiliki segmen pasar yang sama serta strategi pemasaran yang selalu bersaing yang dapat dilihat melalui persaingan harga yang sangat tajam, persaingan dari proses produksi dan distribusi, teknologi dan pelayanan. Oleh karena itu, Perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan paradigma yang baru dengan membangun nilai perusahaan melalui suatu strategi pemasaran yang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan, sehingga akan timbul kepercayaan dan komitmen yang tumbuh dalam pikiran konsumen secara sadar untuk menjadi konsumen yang loyal terhadap perusahaan. Nilai suatu perusahaan ini dapat dibangun melalui menciptakan dan membina hubungan yang baik dengan antara perusahaan dan pelanggan. Hal tersebut dapat dibangun tidak hanya 56 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

3 melalui melalui pengenalan yang baik terhadap kebutuhan, dan keinginan kedua belah pihak tetapi juga melalui pengenalan pola perasaan dan perilakunya. Perilaku dan pola perasaan merupakan pembentuk suatu ego. Bennet (1996) menjelaska n analisis transaksional mengadopsi tiga pernyataan ego, yaitu: ego anak, ego dewasa, dan ego orang tua (Berne 1964). Pernyataan ego anak dikaitkan dengan keinginan, sentimen, kesenangan, hubungan yang bebas dan mudah, kenyamanan dan manipulasi; pernyataan ego orang dewasa menyangkut pemikiran, pertimbangan dan aspekaspek logika tentang seseorang dan terkait dengan fakta dan rasionalitas; pernyataan ego orang tua dicirikan dengan sikap terhadap hal benar dan salah, penuh pertolongan, bimbingan, perhatian, dan ungkapan pendapat yang kritis. Baik perusahaan maupun pelanggan dapat mengaktifkan ego manapun yang dianggap tepat dalam serangkaian pernyataan dan tipe komunikasi tertentu. Maka pengenalan yang baik terhadap kebutuhan, keinginan, dan perilaku tersebut dapat dilakukan melalui proses fenomenologis psikodinamik transaksional dalam menentukan kesesuaian hubungan antara perusahaan dan pelanggan. Sehingga melalui proses tersebut baik perusahaan maupun pelanggan mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun pemasaran hubungan (relationship marketing) yang pada akhirnya akan menciptakan kualitas hubungan yang baik dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Melalui membangun kualitas hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan akan terbentuk persepsi dan sikap respon positif terhadap investasi hubungan yang dibangun. Investasi hubungan yang dibangun perusahaan untuk pelanggan didasarkan pada taktik-taktik ikatan pemasaran hubungan. Sejalan dengan Dorsch dkk (1998) yang menyatakan bahwa taktik pemasaran hubungan berperan penting dalam lingkungan pengecer saat ini, karena meningkatnya kepentingan konsumen terhadap sifat-sifat hubungan interaksi yang mereka jalin dengan pengecer. Namum pemahaman pemasaran hubungan itu sendiri masih kurang dipahami oleh beberapa akademisi dan praktisi. Dalam penjelasannya Bennet (1996) menyatakan bahwa upaya hubungan berkaitan dengan pengembangan perilaku manusia yang secara umum dilakukan melalui dua pendekatan yang berbeda yaitu melalui analisis transaksional dan teori pertukaran perilaku. Namun dalam penelitiannya Bennet (1996) menyatakan bahwa pendekatan fenomenologis psikodinamik transaksional yang dapat diaplikasikan dalam membangun pemasaran hubungan. Teori pertukaran perilaku memberi kerangka komprehensif dan menarik pada analisis tentang persoalan pemasaran hubungan. Menurut Skinner (1953) teori pertukaran perilaku merupakan tindakan manusia sebagai hasil dari hubungan langsung antara penggerak, stimulus, respon dan benchmark Volume 1 No 3 Juni

4 penguatan. Penggerak dapat berasal dari bawaan atau diperoleh, stimuli adalah pemicu yang memulai respon, sementara penguatan adalah kejadian yang memperkuat respon dan dapat bersifat positif atau negatif. Implikasi penting dari teori pertukaran perilaku pada strategi promosi, perlindungan pelanggan dan strategi pemasaran dari perusahaan yang ingin membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah bahwa perusahaan harus memberikan penghargaan ( reward) tinggi dengan biaya rendah pada pelanggan yang ingin diajak berinteraksi. Mereka perlu memperbesar penghargaan yang ditawarkan sementara mengurangi biaya hubungan psikososial pelanggan. Penghargaan yang diberikan dapat mencakup barang-barang berwujud, meningkatnya layanan, ingrasiasi persepsi diri pelanggan, pengalaman konsumsi baru, citra perusahaan dan produk yang hangat dan protektif, informasi dan kesempatan untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan supplier. Biaya psikososial dalam berinteraksi dengan supplier harus diminimalkan dan perusahaan tidak boleh dipandang tidak memperhatikan, tidak ramah, tidak kompeten atau bersifat menguasai, atau akan berhenti disukai. Namun seiring berlalunya waktu, pelanggan akan menilai penghargaan dan biaya dari tawaran lain, dan jika keuntungan yang didapat darinya lebih besar dari hubungan yang ada, maka akan menghentikan hubungan dan mengambil keuntungan tertinggi di tempat lain. Analisis transaksional dinyatakan sebagai metafora yang cocok untuk membawa sebuah perusahaan membangun orientasi budaya perusahaan yang tepat terhadap konsumennya melalui pendekatan fenomenologis psikodinamik transaksional yang akan memberi pandangan baru tentang sifat mendasar dari pemasaran hubungan. Setiap organisasi memiliki kultur atau budaya dan budaya ini mempengaruhi gaya manajemen dan perilaku perusahaan. Selain itu, budaya tersebut mempengaruhi nilai, perilaku dan ekspektasi perusahaan dalam sebuah bisnis dan akan membentuk persepsi bersama dari karyawan perusahaan mengenai memperlakukan pelanggan, mengoreksi cara perilaku, dan sikap dasar terhadap aktivitas perusahaan. Budaya sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting bagi pemasaran hubungan, karena akan membantu menetapkan sikap perusahaan dalam merasakan kepedulian terhadap pelanggan, menuntun dalam menetapkan hubungan yang seharusnya dibentuk dan dipertahankan, dan akan memfilterisasi kebijakan-kebijakan yang seharusnya dimasukkan dalam pemasaran hubungan dan yang tidak. Budaya organisasi adalah pengaruh dominan terhadap seluruh gaya pemasaran perusahaan, yaitu cara bertindak secara umum yang digunakan personel pemasaran saat menghadapi pelanggan, dan pendekatan kolektif perusahaan pada pertanyaan-pertanyaan 58 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

5 komunikasi pemasaran dan hubungan dengan pelanggan. Bennet (1996) menyatakan bahwa perusahaan tidak akan mampu membangun hubungan jangka panjang yang sukses dengan pelanggan kecuali kalau mereka mencari penerimaan diri mereka sebenarnya, dan tidak sembunyi di balik pesan-pesan pemasaran hubungan. Perusahaan harus mencoba berkomunikasi dengan pelanggan dalam pernyataan ego dewasa, yaitu dengan memberikan pesan promosi yang berguna dan informatif berdasarkan bukti dan tidak memasukkan klaim yang meragukan dan berlebih-lebihan. Sehingga pemasaran hubungan dapat membangun hubungan jangka panjang yang berkomitmen, penuh kepercayaan dan kooperatif dengan konsumen, yang dicirikan dengan keterbukaan, perhatian yang sungguh-sungguh dalam pemberian barang dan layanan yang berkualitas tinggi, tanggap terhadap saran yang diberikan konsumen, hubungan yang fair, dan kemauan untuk mengorbankan keuntungan jangka pendek demi keuntungan jangka panjang. Hal tersebut juga sejalan dengan Dwyer dkk. (1987) yang menyatakan bahwa supplier berusaha menciptakan dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan mereka dan beralih dari berusaha memaksimalkan laba di tiap transaksi individu menjadi membentuk hubungan yang solid, dapat diandalkan untuk selamanya dengan orang-orang yang mereka layani. Pelanggan dipandang sebagai partner dalam proses pemasaran, bukan sebagai individu yang semata dipengaruhi agar terjadi satu kali penjualan. Hasil dari pemasaran hubungan yang sukses mencakup kurang dibutuhkan memasang iklan guna menarik pelanggan baru, tingkat pembelian ulang (repeat purchase) yang lebih tinggi, dan stabilnya arus pendapatan. Praktek pemasaran hubungan adalah pendekatan alami pada pemasaran, berdasarkan pemahaman dan interaksi dengan konsumen dan menekankan pada kebutuhan mereka. Bennett (1996) mendefinisikan pemasaran hubungan konsumen sebagai upaya pengembangan dan pemeliharaan hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan yang dicapai dengan penggabungan antara informasi dan sistem manajemen kualitas, dukungan layanan, strategi bisnis dan misi organisasi guna memuaskan pelanggan dan menjamin bisnis menguntungkan untuk jangka panjang. Menurut Peters dkk. (1995) implementasi pemasaran hubungan mengimplikasikan situasi sama-sama menguntungkan bagi pelanggan dan perusahaan, yaitu dimana bagi pelanggan dapat dilihat melalui meningkatnya kinerja supplier, pilihan produk dan lebih luas dan reliabilitas supply yang lebih besar; bagi perusahaan dapat dilihat dengan laba investasi jangka panjang yang lebih tinggi, bisnis yang lebih banyak, stabilitas pasar dan meningkatnya keamanan kerja bagi karyawan. Sehingga adapun taktik-taktik ikatan pemasaran hubungan yang dibangun oleh perusahaan haruslah dibangun berdasarkan pendekatan fenomenologis benchmark Volume 1 No 3 Juni

6 psokodinamik transaksional yaitu melalui pengetahuan tentang pelanggan untuk merancang guna mempertahankan mereka sejalan dengan Berry dan Parasuraman (1991) yaitu mela lui taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, dan taktik ikatan struktural. Ketiga taktik ikatan hubungan tersebut merupakan kesatuan dari strategi pemasaran hubungan yang dibutuhkan, kemudian oleh penelitiannya Liang dan Wang (2007) memperlihatkan bahwa taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, dan taktik ikatan struktural dalam produk bank seperti deposito, kartu kredit dan pinjaman memiliki tingkat prioritas kebutuhan yang berbeda terhadap ketiga taktik ikatan hubungan tersebut sehingga melalui hasil tersebut bank akan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap produk-produknya guna mempertahankan hubungan jangka panjang. Beberapa peneliti dikaburkan pemahamannya terhadap upaya yang perlu dilakukan dalam membangun pemasaran hubungan. Hal ini dapat dilihat dari penelitian De Wulf dkk. (2001) yang meneliti pemasaran hubungan berdasarkan teori pertukaran hubungan dan Liang dkk. (2007) yang meneliti pemasaran hubungan berdasarkan pendekatan fenomenologis psikodinamik analisis transaksional. Penelitian De Wulf dkk. (2001) meneliti tentang upaya hubungan terhadap loyalitas berperilaku konsumen pada konteks penelitian konsumen pada industri pakaian dan makanan. Dengan taktik pemasaran hubungan yang digunakan yaitu surat langsung, perlakuan istimewa, komunikasi interpersonal, dan penghargaan nyata. Sementara itu Liang dkk. (2007) juga meneliti tentang upaya hubungan terhadap niat berperilaku konsumen pada konteks nasabah pada bank komersial di tiga produk bank diantaranya yaitu deposito, pinjaman dan kartu kredit. Adapun taktik pemasaran hubungan yang digunakan oleh Liang dkk. (2001) yaitu taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, dan taktik ikatan struktural. Selanjutnya Liang dkk. (2007) menyatakan bahwa upaya hubungan yang digunakan dalam penelitian De Wulf dkk. (2001) tidak tepat digunakan dalam perusahaan yang berfokus pada pemasaran hubungan sesungguhnya. Upaya tersebut lebih menekankan pada teori perubahan perilaku yaitu dimana perusahaan menekankan penghargaan dan kebaikan perusahaan bagi pelanggannya dan tidak memperhatikan psikososial pelanggan yang akan berdampak tidak baik bagi hubungan jangka panjang yang dibangun oleh perusahaan dengan pelanggan. Dalam penelitian ini untuk menentukan tingkat upaya pemasaran hubungan berkontribusi terhadap loyalitas berperilaku konsumen, sejalan dengan penelitian Liang dkk. (2007) maka dalam penelitian ini menggunakan persepsi investasi hubungan yang mengukur interkoneksi antara taktik pemasaran terhadap kualitas hubungan dan loyalitas berperilaku. Selain itu model penelitian De Wulf dkk (2001) yang telah memvalidasi hubungan antara 60 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

7 persepsi investasi hubungan, kualitas hubungan dan loyalitas berperilaku secara empiris melalui validasi silang pada negara yang sangat berbeda dari dimensi demografi, ekonomi, dan budaya menjadi model yang akan diteliti dalam penelitian ini pada konteks penelitian yang berbeda yaitu nasabah pada bank komersial pada jenis produk perbankan yaitu deposito yang diadaptasi dari penelitian Liang dkk. (2007) dan sejalan dengan pernyataan Moriarty dkk. (1983) bahwa pemasaran hubungan sangat tepat dilakukan dalam industri jasa atau bank komersial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan pemasaran hubungan melalui pendekatan fenomenologis psikodinamik transaksional dalam industri bank komersial di Indonesia khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya telah diperoleh data Bank Umum Komersial yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai berikut : Tabel 1 Bank Umum Komersial di Daerah Istimewa Yogyakarta Bank Umum Komersial Jumlah Bank Bukopin 20 Bank Mandiri 5 Bank Mayapada International 6 Bank Danamon 5 Bank Duta 4 Bnak CIMB Niaga 17 Bank Central Asia 9 Bank Internasional Indonesia 2 Bank Negara Indonesia 26 Bank Pembangunan Daerah 1 Bank Rakyat Indonesia 29 Bank Lippo 1 Bank Tabungan Negara 2 American Express Bank 1 Bank Bakti Daya Ekonomi 1 Bank CIC International 1 Bank UOB Buana 4 Bank Bumi Putera 10 Bank Ekonomi 1 Bank Mega 1 Bank Sinarmas Indonesia 1 Bank Panin 3 Bank OCBC NISP 3 Bank Commonwealth 1 Bank DBS Indonesia 1 Jumlah 155 Dari data tersebut ada sejumlah bank komersial yang ada di Yogyakarta yang memiliki segmen pasar yang sama dan dapat menjalankan fungsi perbankan secara luas melaui produk-produk bank yang ditawarkan kepada nasabah. benchmark Volume 1 No 3 Juni

8 Berdasarkan wawancara pada pihak bank di Daerah Istimewa Yogyakarta, diperoleh informasi bahwa paradigma perbankan dalam transaksi bank telah berubah. Pada awalnya dalam menyajikan produk bank kepada calon nasabah, bank harus terlebih dahulu memastikan bahwa persyaratan dan peraturan dalam penggunaan produk bank telah disepakati untuk dijalankan oleh nasabah. Hal tersebut bertujuan untuk memperkecil resiko terjadinya kerugian. Namun saat ini perkembangan perbankan telah semakin pesat baik dari kuantitas maupun dari kualitas produkproduk yang ditawarkan dan kemudahan-kemudahan dalam menikmati jasa perbankan. Sehingga bank mencoba membangun pemasaran hubungan melalui pemberian service excellent dan melalui pemberian produkproduk bank yang berkualitas melalui keterbukaan, integritas, transparansi perusahaan, memperhatikan kesejahteraan pelanggan, rasa harga diri dari perusahaan, dan membangun rasa percaya dalam bekerja sama dan ketetapan misi bank. Selain itu berkaitan dengan produk bank, pihak bank menyatakan bahwa pemasaran hubungan yang sangat kuat dirasakan adalah dalam produk bank seperti deposito, pinjaman, kartu kredit, dan giro. Produk bank tersebut memiliki karekter hubungan yang kuat karena baik pihak bank maupun pihak nasabah memiliki ketergantungan yang bisa menguntungkan dan bisa sangat merugikan. Dikatakan menguntungkan karena melalui produk bank tersebut pihak bank akan memperoleh profit dan bagi nasabah akan merasa terbantu dan dipenuhi kebutuhannya. Dikatakan merugikan karena terdapat nasabah dan bank yang memiliki ego anak yang membangun hubungan secara bebas dan mudah, nyaman dan memungkinkan untuk memanipulasi atau berspekulasi. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Penelitian ini didasarkan pada kajian teori yang terkait dalam pemilihan penerapan upaya hubungan yaitu pada industri bank. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa bank memerlukan pengetahuan tentang nasabahnya untuk merancang produk dan mempertahankan hubungan jangka panjang sehingga melalui penelitian ini akan dilihat secara empiris pengaruh upaya hubungan yang diadopsi dari Berry dan Parasunaman (1991) terhadap hasil hubungan berupa pengetahuan tentang pelanggan terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap produk perbankan yaitu deposito yang diadopsi dari Liang dan Wang (2007) agar dapat mempertahankan hubungan jangka panjang melalui upaya hubungan berupa taktik-taktik ikatan hubungan. Adapun konsep yang mendasari studi ini adalah bahwa upaya hubungan yaitu taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, taktik ikatan struktural berkaitan dengan hasil perilaku berupa pengetahuan tentang pelanggan, maka bukti tentang pengaruhnya terhadap respon perilaku pelanggan harus diketahui, yaitu melalui persepsi investasi hubungan, kualitas hubungan, loyalitas berperilaku. Dalam 62 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

9 penelitian ini upaya hubungan yaitu taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, taktik ikatan struktural yaitu sebagai variabel independen, dan persepsi Gambar 1. Model Penelitian investasi hubungan, kualitas hubungan, dan loyalitas berperilaku sebagai variabel dependen. Hipotesis 1a : Persepsi pada taktik ikatan financial berpengaruh positif terhadap persepsi investasi hubungan. Hipotesis 1b : Persepsi pada taktik ikatan sosial berpengaruh positif terhadap persepsi investasi hubungan. Hipotesis 1c : Persepsi pada taktik ikatan struktural berpengaruh positif terhadap persepsi investasi hubungan. Hipotesis 2 : Persepsi pada investasi hubungan berpengaruh positif terhadap kualitas hubungan. Hipotesis 3 : Kualitas hubungan berpengaruh positif terhadap loyalitas berperilaku. METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bahwa taktik ikatan hubungan yaitu : taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, dan taktik ikatan struktural memiliki pengaruh terhadap persepsi investasi hubungan, menguji bahwa persepsi investasi hubungan memiliki pengaruh terhadap kualitas hubungan, dan menguji bahwa kualitas hubungan memiliki pengaruh terhadap loyalitas berperilaku. Penelitian yang akan dilakukan adalah sebuah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melakukan confirmatory (Cooper dan Schindler, 2006). Penelitian ini mengaplikasikan metode penelitian survei dengan pengumpulan data yang dilakukan menggunakan instrumen kuesioner. Populasi penelitian ini memilih nasabah industri perbankan karena memungkinkan dalam karakteristik hubungan yang konsisten pada tujuan benchmark Volume 1 No 3 Juni

10 studi ini yaitu berfokus pada pemasaran hubungan, maka peneliti memfokuskan pada pertukaran yang menggambarkan karakteristik hubungan. Adapun kategori konsumen (nasabah) yang menggunakan jasa perbankan yang menjadi fokus penelitian ini yaitu pada konsumen (nasabah) pada produk bank, yaitu deposito. Adapun tujuannya adalah untuk melihat upaya hubungan melalui taktik-taktik ikatan hubungan berupa taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, taktik ikatan struktural yang diberi oleh bank pada jenis produk deposito sudah tepat dan sudah menjadi seperti yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan kemudian selanjutnya akan dilihat penerapan serangkaian upaya hubungan tersebut terhadap loyalitas berperilaku nasabah. Pemilihan produk bank tersebut dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap upaya menarik, mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan dengan menggunakan pengetahuan tentang pelanggan untuk merancang produk guna mempertahankan pelanggan melalui pemasaran hubungan berdasarkan taktiktaktik ikatan hubungan yang dikembangkan oleh Berry dan Parasunaman (1991) dalam Liang dan Wang (2007). Metoda pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Ukuran sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. Rules of thumb yang digunakan dalam penetapan ukuran sampel adalah bahwa untuk penggunaan alat analisis simple regression bisa efektif dengan menggunakan ukuran sampel sekitar 20, tetapi untuk penggunaan alat analisis multiple regression maka diperlukan sampel minimum 50 sampai dengan 100 sudah sesuai untuk kebanyakan situasi penelitian (Hair at al., 2006). Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara didistribusikan secara langsung. Kuesioner didistribusikan langsung kepada responden yang berisi kumpulan-kumpulan pertanyaan tentang pengaruh taktik-taktik ikatan hubungan terhadap persepsi investasi hubungan, pengaruh persepsi investasi hubungan terhadap kualitas hubungan, pengaruh kualitas hubungan terhadap loyalitas berperilaku pada nasabah yang menggunakan jasa produk deposito perbankan. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dikirim 100 kuesioner pada Maret 2010 kepada nasabah perbankan yang ada di Yogyakarta sebagai objek penelitian. Dua bulan setelah pengiriman kuisioner, terdapat 60 tanggapan. Semua responden yang memberikan tanggapan berisi data yang lengkap. Terdapat 40 responden yang tidak memberikan tanggapan atas kuisioner yang peneliti sebarkan. Tabel 2 menunjukkan jumlah sampel akhirnya dapat diolah. 64 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

11 Tabel 2 Hasil Penyebaran Kuisioner Keterangan Jumlah Kuisioner yang disebar 100 Kuisioner yang kembali 60 Kuisioner yang tidak kembali 40 Kuisioner yang dapat diolah 60 Sumber : Data primer diolah,2010. Pengolahan statistik deskriptif meliputi rerata dan deviasi standar. Dengan menggunakan skala Likert, dapat dinilai tanggapan responden atas jawaban yang dipilih. Nilai rerata dari masingmasing responden dapat dikelompokkakn kedalam kelas interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang diperoleh melalui selisih Tabel 3 Hasil Deskriptif Statistik nilai maksimal dengan minimum dibandingkan dengan jumlah kelas (Wijaya, 2009) yaitu: Interval = Nilai Maksimal Nilai Minimal Jumlah Kelas Interval = 5 1 = 0,8 5 Berdasarkan informasi tersebut maka dapat ditentukan bahwa tingkat taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial, taktik ikatan struktural, persepsi investasi hubungan, kualitas hubungan, dan loyalitas berperilaku tergolong tinggi untuk nasabah deposito (nilainya sekitar 3,40 sampai dengan 4,10). Hal ini di tunjukkan dalam tabel 3. N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TIF 60 3,25 5,00 4,0542,43689 TIS 60 3,00 5,00 4,0111,45501 TIU 60 2,83 4,83 3,9111,48370 PIH 60 2,67 5,00 4,1055,51125 KH 60 2,58 4,33 3,4264,37239 LB 60 2,67 5,00 3,9500,56189 Valid N (listwise) 60 Sumber: Data primer diolah,2010. Software PASW Statistic versi 18.0 for windows digunakan peneliti untuk melakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Hasil Pengujian Validitas Dalam studi ini, peneliti menggunakan confiramatory factor analysis (CFA) untuk menguji validitas dari masing-masing konstruk. Untuk mengevaluasi validitasnya menggunakan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (Kaiser s MSA). Rules of thumb yang dipakai adalah bahwa KMO harus lebih besar dari 0,5, serta nilai loading factor harus lebih dari 0,40 (Hair dkk., 2006). Pengukuran item pertanyaan disesuaikan dengan dengan konseptual penelitian. Untuk mengetahui apakah item pertanyaan valid atau tidak valid. Terdapat dua (2) item pertanyaan yang benchmark Volume 1 No 3 Juni

12 memiliki angka factor loading lebih kecil dari 0,4 yakni item pertanyaan TIU1 dan KK4, maka untuk perhitungan reliabilitas item-item yang dimaksud Konstruk Taktik ikatan finansial TIF1 TIF2 TIF3 TIF4 Taktik ikatan sosial TIS1 TIS2 TIS3 TIS4 TIS5 Taktik ikatan struktural TIU1 TIU2 TIU3 TIU4 TIU5 TIU6 Persepsi investasi hubungan PIH1 PIH2 PIH3 Kualitas hubungan Loyalitas berperilaku LB1 LB2 LB3 Sumber : Data primer diolah, 2010 tidak akan diikutkan dalam perhitungan nanti. Tabel 4 memberikan gambaran yang jelas terhadap hal yang dimaksud. Tabel 4 Hasil Pengujian Validitas Deposito Dimensi KMO Loading Factor 0,621 0,786 0,913 0,787 0,448 0,677 0,787 0,830 0, ,732 0,318 0,809 0,800 0,746 0,715 0,450 Kepuasan konsumen KK1 KK2 KK3 KK4 Kepercayaan konsumen Kpr1 Kpr2 Kpr3 Kpr4 Komitmen konsumen Kom1 Kom2 0,629 0,625 0,771 0,500 0,665 0,847 0,868 0,693 0,765 0,866 0,821 0,137 0,793 0,902 0,844 0,771 0,935 0,935 0,821 0,759 0, Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

13 Hasil Pengujian Reliabilitas Pengukuran reliabilitas dinilai melalui Cronbach alpha. Untuk setiap rangkaian item mengukur konstruk tertentu, maka Cronbach alpha dapat dihitung. Hasil menunjukkan tingkat konsistensi internal yang lebih dari 0,7 seperti yang diusulkan oleh Nunnally (1978). Seperti digambarkan dalam Tabel 5 Cronbach alpha berkisar 0,702-0,856 yang mana semuanya melebihi batas minimal 0,7. Dengan demikian, skala harus memiliki konsistensi internal yang baik. Tabel 5 Hasil pengujian reliabilitas Konstruk Dimensi Cronbach Alpha Taktik ikatan finansial 0,726 Taktik ikatan sosial 0,727 Taktik ikatan struktural 0,760 Persepsi investasi hubungan 0,727 Kepuasan konsumen 0,760 Kualitas hubungan Kepercayaan konsumen 0,847 Komitmen konsumen 0,856 Loyalitas berperilaku 0,702 Sumber: Data primer diolah,2010. Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 6 Hasil pengujian hipotesis Hipotesis Β t-value P Hasil Hipotesis 1 1a 1b 1c -0,226-0,183 0,348-1,350-1,041 2,117 0,183 0,302 0,039 Tidak Terdukung Tidak Terdukung Terdukung Hipotesis 2 0,239 3,365 0,001 Terdukung Hipotesis 3 0,180 0,916 0,364 Tidak Terdukung *** Signifikan pada p < 0,001, ** p < 0,05, * p < 0,10 (2 sisi) Sumber: Data primer diolah, Berikut penjelasan temuan-temuan penelitian ini: Hipotesis 1 menguji pengaruh taktik ikatan finansial, taktik ikatan sosial dan taktik ikatan struktural terhadap persepsi investasi hubungan. Estimasi koefisien jalur (β) untuk taktik ikatan finansial adalah -0,289 dan tidak signifikan (t-value -1,350 < t-tabel) pada tingkat signifikasi 0,109, maka hipotesis tidak didukung oleh data, artinya taktik ikatan finansial tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi investasi hubungan. benchmark Volume 1 No 3 Juni

14 Estimasi koefisien jalur (β) untuk taktik ikatan sosial adalah 0,056 dan tidak signifikan (t -value 0,302 < t-tabel) pada tingkat signifikasi 0,764, maka hipotesis tidak didukung oleh data, artinya taktik ikatan sosial tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi investasi hubungan. Serta estimasi koefisien jalur (β) untuk taktik ikatan struktural adalah 0,410 dan signifikan (t -value 2,706 > t-tabel) pada tingkat signifikasi 0,009, maka hipotesis didukung oleh data, artinya taktik ikatan struktural memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi investasi hubungan. Hipotesis 2 menguji pengaruh persepsi investasi hubungan terhadap kualitas hubungan. Estimasi koefisien jalurnya (β) adalah 0,176 dan signifikan (t -value 2,476 > t- tabel) pada tingkat signifikasi 0,016, maka hipotesis didukung oleh data, artinya persepsi investasi hubungan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kualitas hubungan. Hipotesis 3 menguji pengaruh kualitas hubungan terhadap loyalitas berperilaku. Estimasi koefisien jalurnya (β) kualitas hubungan terhadap loyalitas berperilaku adalah 0,185 dan tidak signifikan (t-value 0,963 < t-tabel) pada tingkat signifikasi 0,339, maka hipotesis tidak didukung oleh data, artinya kualitas hubungan tidak memiliki pengaruh terhadap loyalitas berperilaku. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas diperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh taktik ikatan finansial terhadap persepsi investasi hubungan. Berdasarkan hasil penelitian ini taktik ikatan finansial tidak dapat meningkatkan hubungan ekonomi dari pihak bank terhadap nasabah deposito, serta tidak dapat meningkatkan keberlanjutan dalam suatu investasi hubungan. Bank Umum Komersial pada umumnya memiliki tingkat suku bunga deposito yang sama, namun Bank memiliki jumlah minimum pembukaan deposito yang berbeda. Meskipun bank memiliki jumlah minumum pembukaan deposito yang berbeda, nasabah yang memiliki jumlah deposito rupiah yang banyak akan memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pendapatan bunga deposito. Berdasarkan wawancara dengan pihak Bank adapun jumlah maksimal deposito rupiah yang dapat di investasikan di Bank adalah 12 Milyar dengan jangka waktu deposito yaitu mencakup 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan. Upaya hubungan berdasarkan taktik ikatan finansial tidak mempengaruhi persepsi investasi hubungan yang dibangun oleh bank pada nasabah deposito yang ada di Yogyakarta, fenomena ini dikarenakan adanya trauma akibat likuiditas yang dialami beberapa Bank tahun 1998 yang mempengaruhi sikap nasabah deposito untuk tidak terpengaruh akan stimuli yang diberikan bank berdasarkan suku bunga dan kemudahan-kemudahan lainnya. Oleh karena itu, hipotesis hasil 1a tidak tedukung. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara taktik ikatan sosial terhadap persepsi investasi hubungan tidak signifiikan. Hal tersebut sejalan dengan 68 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

15 penelitian yang dilakukan Liang dan Wang (2007) yang menemukan tidak ada pengaruh taktik ikatan sosial terhadap persepsi investasi hubungan. Hal ini terjadi karena secara umum Bank Umum Komersial memberikan kualitas hubungan personal yang sama melalui memberikan pengembangan hubungan independen, kepercayaan dan kepuasan pada nasabah deposito yang ada di Yogyakarta yaitu melalui waktu yang relatif cepat dapat menyelesaikan bisnis tanpa kesalahan serta melakukan pencatatan transaksi yang akurat. Upaya ini telah dilakukan Bank mengingat nasabah sangat sensitif terhadap kesalahan kecil yang dilakukan pegawai Bank yang mempengaruhi sikap nasabah terhadap Bank. Bank Umum Komersial telah melakukan upaya tersebut sebagai salah satu cara untuk dapat mempengaruhi persepsi nasabah pada Bank. Namun nasabah deposito pada saat tidak menganggap penting upaya tersebut karena hal tersebut sudah merupakan kewajiban dan tanggung jawab pihak Bank. Oleh karena itu, hipotesis 1b tidak terdukung. Sebaliknya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara taktik ikatan struktural terhadap persepsi investasi hubungan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Liang dan Wang (2007) yang juga menemukan ada pengaruh taktik ikatan struktural terhadap persepsi investasi hubungan. Berdasarkan wawancara dengan pihak bank, Bank Umum Komersial telah menggunakan sistem SMS Banking, Internet Banking, dan layanan mobile sebagai cara untuk mempermudah nasabah deposito melakukan transaksi perbankan. Dalam hal ini taktik ikatan struktural menghasilkan ikatan-ikatan yang terkait dengan struktur, pengaturan, dan institusionalisasi norma-norma dalam suatu hubungan antara nasabah deposito dengan pihak bank. Sehingga berdasarkan taktik ikatan struktural ini, nasabah memperoleh program pemecahan struktural yang akan berpengaruh positif terhadap persepsi investasi hubungan yang dibangun bank. Pada saat sekarang ini, nasabah sangat disibukkan oleh aktivitas pekerjaan dan usaha mereka, maka upaya yang berkaitan dengan memberikan kemudahan bagi nasabah adalah hal yang sangat penting saat sekarang ini. Maka hipotesis 1c terdukung. Selanjutnya berdasarkan hasil penetian terdapat pengaruh persepsi investasi hubungan terhadap kualitas hubungan. De Wulf dkk. (2001) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh persepsi investasi hubungan terhadap kualitas layanan, persepsi investasi hubungan yang dirasakan nasabah telah membangun kualitas hubungan yang baik karena bank memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah deposito yang ada di Yogyakarta melalui pemberian program pemecahan struktural yang memberikan banyak kemudahan bagi nasabah. Selain itu melalui hubungan yang positif antara investasi hubungan dan kualitas hubungan diharapkan nasabah deposito akan merespon benchmark Volume 1 No 3 Juni

16 langkah yang dilakukan bank. Maka hipotesis 2 terdukung. Selanjutnya hasil pengujian hipotesis 3 yang menguji pengaruh kualitas hubungan terhadap loyalitas berperilaku memperlihatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh kualitas hubungan terhadap loyalitas berperilaku nasabah. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan De Wulf dkk. (2001) yang menemukan ada pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas berperilaku. Kualitas hubungan tidak menjadi anteseden bagi terciptanya loyalitas berperilaku pada nasabah deposito. Hubungan nasabah deposito dengan bank yang baik tidak selamanya dapat membuat nasabah deposito menjadi loyal dalam perilakunya. Hal tersebut dikarenakan dalam penggunaan produk deposito nasabah deposito lebih selektif dalam memilih Bank dengan menekankan pada manfaat yang akan mereka terima jika mereka menggunakan simpanan deposito. Adapun manfaat yang diterima nasabah deposito yaitu seperti nasabah memperoleh suku bunga deposito yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya, nasabah dapat mengelola keuangan secara lebih baik terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito, selain itu melalui simpanan deposito nasabah juga memperoleh manfaat tambahan yaitu nasabah dapat menggunakan simpanan deposito sebagai jaminan kredit serta nasabah memperoleh program pemecahan struktural yang dapat mempermudah mereka bertransaksi ditengah padatnya aktifitas nasabah. Sehingga kualitas hubungan yang baik tidak dapat mempengaruhi nasabah untuk tetap menseleksi Bank Umum Komersial yang dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari produk Bank yang telah mereka gunakan. Berdasarkan keterangan diatas, maka hipotesis 3 tidak terdukung. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN 1. Tidak ada pengaruh taktik ikatan finansial terhadap persepsi investasi hubungan. 2. Tidak ada pengaruh taktik ikatan sosial terhadap persepsi investasi hubungan. 3. Terdapat pengaruh taktik ikatan struktural terhadap persepsi investasi hubungan. 4. Terdapat pengaruh persepsi investasi hubungan terhadap kualitas hubungan. 5. Tidak ada pengaruh kualitas hubungan terhadap loyalitas berperilaku. Penelitian ini tidak luput dari keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini, diantaranya adalah: Pertama, karena data yang dikumpulkan dari nasabah saja (tidak ada dari pihak bank), kemungkinan bias tidak dapat dihilangkan. Selain itu, kemungkinan bias yang berhubungan dengan peneliti sendiri atau oleh nasabah bank ketika menafsirkan hasil kajian ini. 70 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

17 Kedua, dimensi yang merefleksikan kualitas hubungan yang digunakan hanya ada tiga yakni kepuasan, kepercayaan dan komitmen. Pertimbangan kedua ini diidentifikasi berdasarkan literatur yang luas dan didukung oleh hasil empiris, namun mungkin ada dimensi lain dari kualitas hubungan yang tidak peneliti pertimbangkan dalam penelitian ini. Selain itu, pasar jasa, bisnis perbankan dan sistem informasi yang cepat berubah seiring waktu; oleh karena itu, penelitian yang akan datang bisa lebih berkonsentrasi pada dimensi lain dari kualitas hubungan untuk mengkonfirmasi tren persaingan dalam industri perbankan. Ketiga, karena data yang dikumpulkan di Yogyakarta dan ditargetkan pada nasabah perbankan, maka validitas eksternal untuk studi ini tidak dapat dipastikan. Oleh karena itu, generalisasi temuan-temuan dari studi ini untuk obyek di jasa lain atau di luar kerangka sampling lebih diharapkan. Keempat, penelitian ini menggunakan data persepsian, maka diperlukan data obyektif, agar penelitian yang serupa dapat memperoleh temuan yang komprehensif. DAFTAR RUJUKAN Bennett, R. (1996), Relationship formation and governance in consumer markets: transactional versus the behaviourist approach, Journal of Marketing Management, Vol. 12 No. 5, pp Berry, L.L. (1995), Relationship marketing of services-growing interest, emerging perspectives, Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 23 No. 4, pp Berne, E. (1964), Games People Play, London, Penguin Berry, L.L. and Gresham, L.G.B. (1986), Relationship retailing: transforming consumers into clients, Business Horizons, Vol. 29 No. 6, pp Berry, L.L. and Parasuraman, A. (1991), Marketing Services Competing through Quality, The Free Press, New York, NY. Berry, L.L. and Thompson, T.W. (1982), Relationship banking: the art of turning consumers into clients, Journal of Retail Banking, Vol. 4 No. 2, pp Cooper, D.R, and P.S. Schindler (200 6), Business Research Methods, 9th ed. New York: McGraw-Hill. De Wulf, K. and Odekerken-Schroder, G. (2003), Accessing the impact of a retailer s relationship efforts on consumers attitude and behavior, Journal of Retailing and Consumer Services, Vol. 10 No. 2, pp De Wulf, K., Odekerken-Schroder, G. and Iacobucci, D. (2001), Investments in consumer relationships: a cross-country and cross-industry exploration, Journal of Marketing, Vol. 65 No. 4, pp Dorsch, Michael J., Scott R. Swanson, and Scott W. Kelley (1998), "The Role of Relationship Quality in the Stratification of Vendors as Perceived by Customers", Journat of the Academy of Markeling Scietice, 26 (2), benchmark Volume 1 No 3 Juni

18 Dwyer, F.R., Schurr, P.H. and Oh, S. (1987), Developing buyer-seller relationships, Journal of Marketing, Vol. 51 No. 2, pp Hair, J.R., R.E. Anderson, R.L. Tatham, dan W.c. Black (2006), Multivariate Data Analysis, 5th ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall. Liang.J.C. and Wang.H.W. (2007), An insight into the impact of a retailer s relationship efforts on customers attitudes and behavioral intentions, International Journal of Bank Marketing, Vol. 25 No. 5, pp Lovelock, C.H. (1991). Service Marketing, Second edition, Prentice-Hall Inc.,New Jersey. Moriarty, R.T., Kimball, R.C. and Gay, J.H. (1983), The management of corporate banking relationships, Sloan Management Review, Vol. 24 No. 3, pp Nunnally, J. (1978), Psychometric theory, McGraw-Hill, New York Olson, Peter, 1993, Consumer Behavior and Marketing Strategy, Third Edition Richard D. Irwan Inc, Boston. Parasuraman, A. (1997), Reflections on gaining competitive advantage through customer value, Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 25 No. 2, pp Parasuraman, A., Berry, L.L. and Zeithaml, V.A. (1994), Reassessment of expectations as a comparison standard in measuring service quality: implications for further research, Journal of Marketing, Vol. 58 No. 1, pp Peters, L.D. and Fletcher, K.P. (1995), "The Role of Trust in Facilitating Information Exchange", Making Marketing Work Proceedings of the 1995 MEG Conference, Universify of Bradford/CIM, pp Tony Wijaya, (2009), Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Edisi 1, Penerbit Universitas Atmajaya, Yogyakarta. 72 Pengaruh Taktik Ikatan Pemasaran Hubungan Terhadap Persepsi Investasi Hubungan, Kualitas Hubungan, Loyalitas Berperilaku

Abstract. Pengaruh Manivestasi Pemasaran Hubungan Terhadap Loyalitas Nasabah Deposito Bank Komersial Di Pekanbaru. Yanti Mayasari Ginting.

Abstract. Pengaruh Manivestasi Pemasaran Hubungan Terhadap Loyalitas Nasabah Deposito Bank Komersial Di Pekanbaru. Yanti Mayasari Ginting. ISSN 2302-5298 Lingkup Artikel Yang Dimuat Dalam Jurnal Ini Adalah Kajian Empiris dan Konseptual Kontemporer Pada Bidang Ekonomi, Bisnis & Akuntansi Pengaruh Manivestasi Pemasaran Hubungan Terhadap Loyalitas

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON FILM

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON FILM JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 18, No. 1, Juni 2016, Hlm. 103-108 http://www.tsm.ac.id/jba PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Strategi mempertahankan kesetiaan

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG) 1 PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG) Oleh Kukuh Mulyanto, S.S.,S.E.,M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 9, No. 1 Januari 2015 Hal. 17-28 PENGARUH KUALITAS LAANAN, KEPUASAN DAN LOALITAS PELANGGAN Diah ulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember diah.yulisetiarini2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 31 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan penggambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh orientasi pemasaran hubungan yang meliputi kepercayaan, komitmen, ikatan hubungan dan komunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 11 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 12 1.4 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dapat ditarik suatu simpulan yaitu, relationship marketing tactics berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada provider

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Minat Pembelian Ulang.

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Minat Pembelian Ulang. Peranan Kepuasan Pelanggan dalam Memediasi Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk dan Jasa Larissa Skin Care di Jember (The Role of Customer Satisfaction In

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank

Lebih terperinci

JUDUL TIMES NEW ROMAN 14PT 1 SPASI BOLD KAPITAL CENTER Jurusan. Fakultas.. Universitas..

JUDUL TIMES NEW ROMAN 14PT 1 SPASI BOLD KAPITAL CENTER Jurusan. Fakultas.. Universitas.. JUDUL TIMES NEW ROMAN 14PT 1 SPASI BOLD KAPITAL CENTER Nama Penulis (Times New Roman 12Pt 1 Spasi Bold Center) Jurusan. Fakultas.. Universitas.. abcd12@yahoo.com (alamat email) Nama Penulis (Times New

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo 1 Pengaruh Motivasi Personal, Motivasi Sosiologis, dan Motivasi Institusional Terhadap Terjalinnya Pemasaran Relasional Pada Konsumen Bisnis Eceran Modern (Survei Pada Konsumen Sarinah Supermarket di Purworejo)

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA Muhammad Ziadi ziadidork9@gmail.com ABSTRACT This research aimed at

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Hal ini diakibatkan karena adanya arus globalisasi yang semakin terbuka lebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah di Yogyakarta. Sedangkan, subjek yang dituju yaitu konsumen yang menggunakan produk Pond s. Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP INTENSI PEMBELIAN ULANG DI TOKO BUKU GRAMEDIA MERDEKA BANDUNG. Nur Hayati ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP INTENSI PEMBELIAN ULANG DI TOKO BUKU GRAMEDIA MERDEKA BANDUNG. Nur Hayati ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP INTENSI PEMBELIAN ULANG DI TOKO BUKU GRAMEDIA MERDEKA BANDUNG ABSTRAK Konsumen yang melakukan pembelian ulang atas produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan adalah

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjadinya perubahan lingkungan usaha telah terjadi penyesuian-penyesuaian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjadinya perubahan lingkungan usaha telah terjadi penyesuian-penyesuaian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemasaran sebagai ilmu yang mempelajari pertukaran nilai atau value exchange, dengan terjadinya perubahan lingkungan usaha telah terjadi penyesuian-penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana Pihak Ketiga (DPK). Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan dana kelolaan yang berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli Shampo Dove di Bandar Lampung. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA. Christina Esti Susanti ABSTRACT

ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA. Christina Esti Susanti ABSTRACT 1 ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA Christina Esti Susanti ABSTRACT Loyalty program, as a type of relationship marketing, consists of economical, social, and structural

Lebih terperinci

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA ISSN : 2338-4794 Vol. 5. No. 2 M e i 2017 PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA *) Program Studi Manajemen UNKRIS Alamat:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita yang memiliki peran sangat penting yaitu sebagai penunjang kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Loyalitas nasabah adalah hal yang penting dalam bisnis perbankan. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal yang positif

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 27 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti Sanusi ( 2014 : 104). Data primer dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah nasabah PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama yang memiliki Tabungan Siger Mas. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PERCEIVED SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PERCEIVED SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG Kode/Nama Rumpun Ilmu : 571/Manajemen LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PERCEIVED SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG Anfas, S.T., M.M. NIDN. 0007067605 Meirani Harsasi SE, M.Si NIDN. 0031057502

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi No 182, Teluk Betung Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling bersaing satu sama lain dalam merebut simpati pelanggannya. Di sisi lain, kondisi

Lebih terperinci

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Disain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal (causal study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini 72 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO Henry Cahya Pudyastowo punk_limaperang@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan bisnis perbankan di Indonesia yang semakin tajam ini menuntut setiap bank agar mampu mempertahankan dan menjaga loyalitas nasabahnya. Banyak sekali

Lebih terperinci

Kata Kunci: Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, Citra Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen

Kata Kunci: Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, Citra Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI KUALITAS DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN INDONESIA DI KOTA TEGAL Oleh: Yuniarti Herwinarni dan Gunistiyo ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan jawaban responden

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan yang mengkonsumsi Luwak White Koffie dari kalangan masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET

PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET FRANSISCUS BISMOADI REZA C fransiscus_reza@yahoo.com ABSTRAK Development of the retail

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan : 1. Variabel keefektifan dan jaminan, akses, harga, keterwujudan, portofolio

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji hipotesis yang umumnya menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli atau menggunakan jasa PT JNE di kota Bandar Lampung. 3.2 Jenis Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), memperlihatkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini cocok dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap pengambilan keputusan pembelian produk XAMthone plus dari PT. UFO BKB Syariah. Objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberhentian hubungan antara pelanggan dengan perusahaan karena munculnya niat mengganti (switching intentions) dari konsumen merupakan hal yang sangat umum terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian

BAB III. Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian 31 BAB III Metode Penelitian Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo.

MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo. MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Isu dalam dunia marketing yang akan selalu menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS JASA PADA KEPUASAAN KONSUMEN PADA RESTORAN MAKANAN CEPAT SAJI

PENGARUH DIMENSI KUALITAS JASA PADA KEPUASAAN KONSUMEN PADA RESTORAN MAKANAN CEPAT SAJI PENGARUH DIMENSI KUALITAS JASA PADA KEPUASAAN KONSUMEN PADA RESTORAN MAKANAN CEPAT SAJI Elisabet Dita Septiari Universitas Atma Jaya Yogyakarta ditaseptiari@staff.uajy.ac.id ABSTRACT This study was conducted

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah relationship marketing,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah relationship marketing, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu alternatif pendekatan yang saat ini yang banyak digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah relationship marketing, yaitu prinsip pemasaran yang menekankan

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perbankan di Indonesia berjalan sangat cepat dan menimbulkan banyak persaingan antar bank yang cukup ketat. Disisi lain, kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode survei, dimana data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Bina Nusantara Business School, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempengaruhi industri keuangan Indonesia. Di satu pihak, globalisasi akan menciptakan peluang bagi industri keuangan dalam negeri, tetapi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh e-service quality terhadap niat beli ulang pada toko online Brodo, dan dapat ditarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini dijelaskan mengenai penelitian terdahulu yang oleh peneliti dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini. 2.1.1 Hishamuddin Bin Ismail

Lebih terperinci

3. Private label adalah produk yang hanya menanggung nama pengecer. 4. Sub merek sendiri membawa nama pengecer tapi produk yang memiliki posisi yang

3. Private label adalah produk yang hanya menanggung nama pengecer. 4. Sub merek sendiri membawa nama pengecer tapi produk yang memiliki posisi yang BAB 4 SIMPULAN Berdasarkan pada pembahasan pada bab sebelumnya dapat dikatakan bahwa arsitektur merek pengecer merupakan pengembangan dari arsitektur merek yang dikembangkan oleh Esbjerg, et al (2004)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat. Dengan jumlah bank dan kantor cabang yang masih tetap banyak dan produk yang ditawarkan bank beragam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO PENGARUH BRAND TRUST PADA BRAND LOYALTY MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO Wika Jayanti email: wikajayanti15@yahoo.co.id Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh brand characteristic, company characteristic,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan lembaga keuangan seperti perbankan sangatlah penting bagi sistem perekonomian di Indonesia saat ini. Sebagai lembaga keuangan, bank sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang)

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang) PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang) Windy Ramadhani Saputri 1, Apriatni EP 2 & Wahyu Hidayat 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua

BAB I PENDAHULUAN. menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, menarik perhatian dan menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua perusahaan di dunia. Konsep

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan. simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan. simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan judul penelitin, pokok permasalahan, tujuan penelitian, rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan simpulan dari penelitian ini

Lebih terperinci