TRANSISI, SOUND, DAN DIGITAL VIDEO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRANSISI, SOUND, DAN DIGITAL VIDEO"

Transkripsi

1 Bab 7 TRANSISI, SOUND, DAN DIGITAL VIDEO Suatu animasi tentu akan terasa agak gersang jika tidak disertai dengan suara latar yang mendukung animasi tersebut. Misal, kita membuat animasi orang yang sedang menangis, tentu akan lebih hidup jika ditambah suara orang menangis. Begitu juga dengan perubahan dari slide satu ke slide yang lain. Agar lebih halus dan menarik bisa ditambah dengan efek transisi. Disamping itu, dengan Director kita juga bisa mengimpor file video dalam format yang paling banyak dipakai, misalnya Quicktime dan AVI. Pada bab ini akan dibahas Efek transisi dan penggunaannya, Implementasi suara ke dalam movie serta cara mengimpor file video, memainkannya pada stage dan mengatur agar file video tersebut bisa dimainkan seluruhnya sesuai dengan frame yang telah ditentukan. 147

2 7.1. Transisi Pada Director terdapat 52 efek transisi dan dengan transisi kita bisa menciptakan animasi singkat yang dimainkan di antara frame untuk menghasilkan perubahan halus saat sprite berpindah, muncul, atau menghilang Menambahkan Transisi Transisi mempunyai channel-nya sendiri yang terletak pada Effect Channel pada score (Gambar 7.1). Transisi selalu terjadi setelah akhir frame sprite pertama dan sebelum awal frame sprite kedua tempat transisi tersebut ditempatkan. Gambar 7.1. Channel Transisi Untuk menambah transisi pada movie ikuti langkah berikut: 1. Pada channel transisi, pilih frame pertama dari sprite kedua tempat kita ingin efek transisi itu terjadi. 2. Pilih Modify > Frame > Transition, atau klik ganda frame pada channel transisi, akan muncul kotak dialog Frame properties: Transition. Lihat Gambar

3 Gambar 7.2. Frame Properties: Transition Keterangan gambar: Categories: berisi pengelompokan efek-efek transisi ke dalam kategori-kategori sehingga mempermudah pencarian. Transitions: daftar seluruh efek transisi Director. Duration: durasi lamanya efek itu akan dimainkan, default rata-rata transisi adalah 2 detik, Anda bisa mengubahnya dengan mengatur slider. Lihat Gambar 7.3. Gambar 7.3. Slider pada Efek Transisi Smoothness: kehalusan efek transisi itu dimainkan. Semakin ke kiri slider tersebut, efek transisi akan semakin halus, begitu juga sebaliknya. Affects: tidak semua efek mempunyai opsi ini, digunakan untuk menentukan efek transisi yang ditimbulkan, ada dua pilihan. - Entire Stage: efek transisi itu berlaku untuk seluruh stage. - Changing Area Only: efek transisi hanya berlaku pada areal kita meletakkan efek transisi. 3. Pada kotak dialog Frame properties transition, pilih Category yang diinginkan. 149

4 4. Tentukan Duration, Smoothness dan Affect, jika perlu. 5. Klik OK, Director akan menampilkan nomor cast member sama dengan nomor cast member transisi yang ada pada cast window. Contoh 59: Memberi efek transisi. Berilah transisi pada file Transisi.Dir agar setiap terjadi pertukaran gambar terdapat efek transisinya. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan seperti berikut: 1. Bukalah file Transisi_Mulai.Dir, dan simpan kembali dengan nama Transisi.Dir. 2. Pada score telah terdapat tiga sprite dengan panjang masing-masing 10 frame. Sekarang, aktifkan cast window, klik pada cast member slot ke Aktifkan effect channel dengan mengklik Hide/Show Effect Channel. 4. Klik ganda pada frame 10, akan muncul parameter untuk frame properties: Transition. 5. Kita akan memberi efek transisi, untuk itu klik pada kategori Wipe, lalu pilih Center Out, Horizontal, klik OK. 6. Mainkan movie, playback head akan bertahan pada frame 10 tersebut selama 2 detik lalu dilanjutkan frame berikutnya, tetapi tidak ada efek transisi. Mengapa? (Lihat pembahasan ) 7. Sekarang, klik pada efek transisi tersebut lalu sambil menekan tombol mouse seret ke frame 11 (Gambar 7.4). 8. Mainkan kembali movie, maka kita akan melihat perubahan dari gambar pertama ke gambar kedua. 9. Berilah juga efek Other > Random Columns pada frame ke-21, agar ada perubahan efek transisi dari gambar kedua ke gambar ketiga. 10. Mainkan movie, dan simpan kembali. 150

5 Gambar 7.4. Pemberian efek transisi Tip Menggunakan Transisi Berikut beberapa tip untuk diingat ketika menggunakan transisi. Untuk memainkan sound ketika transisi terjadi, letakkan sound pada frame sebelum transisi. Jika movie yang diekspor berisi transisi sebagai video digital atau file gambar PICS, transisi tersebut mungkin tidak akan disertakan. Transisi yang terjadi pada sound atau video yang sedang dilakukan dekompresi, mungkin membutuhkan resource komputer yang lebih besar daripada yang tersedia pada sistem dengan spesifikasi rendah, cobalah buat agar durasi transisi bisa lebih pendek dan hindari transisi kompleks seperti dissolve, membuat movie dengan spesifikasi rendah akan memastikan movie kita bisa dimainkan di semua komputer dengan resource yang berbeda. Hindari looping pada frame yang mengandung transisi, memainkan transisi secara terus-menerus bisa merusak perfomance Sound Kita bisa memberikan sound pada movie yang kita buat. Seperti transisi, sound dimasukkan pada channel khusus, yaitu Sound Channel, pada Director terdapat dua sound channel (Gambar 7.5). Namun, sebenarnya jumlah sound channel seluruhnya adalah delapan, yang enam lagi hanya 151

6 bisa dikontrol menggunakan behavior atau Lingo. Format file sound yang didukung oleh Director adalah MP3, AIFF dan WAV Mengimpor Sound 152 Gambar 7.5. Sound Channel Dalam Director, sound diimpor menggunakan dua cara, yaitu internal (standar) dan link, lihat Gambar 7.6. Masing-masing mempunyai kelebihan dan pemakaiannya bergantung pada kasus. Standard: file sound akan diimpor sebagai cast member internal. Director akan menyimpan data sound ke movie atau file cast, dan memasukkannya ke RAM seutuhnya sebelum sound ini dimainkan. Cara ini sangat cocok untuk file sound berukuran kecil, kelebihan cara ini adalah file sound akan langsung dimainkan begitu cast member sound dimasukkan ke memori. Kekurangannya adalah ukuran file movie membesar dan penggunaan file sound yang berukuran terlalu besar akan banyak menghabiskan pemakaian memori. Link To External File: file sound akan diimpor sebagai eksternal cast member. Director hanya menyimpan alamat relatif yang mereferensi ke lokasi file sound tersebut. Dengan demikian, setiap kali file sound ini dimainkan, Director akan mengimpor data sound berdasarkan alamat relatif tersebut, sehingga kita harus menyertakan file sound tersebut saat kita mendistribusikan movie kita. Keuntungannya adalah penggunaan memori yang lebih efisien, terutama untuk komputer yang mempunyai resourse RAM yang kecil, dan file movie bisa tetap berukuran kecil. Kekurangannya

7 adalah oleh karena hanya sebagai link, maka perlu waktu untuk mengimpor data sound setiap kali sound ini dimainkan sehingga ada delay (keterlambatan) waktu. Besarnya delay ini juga bergantung pada resource komputer yang digunakan untuk memainkan movie, biasanya dalam ukuran milidetik. Jika kita lupa menyertakan file sound tersebut, sound tersebut tidak akan bisa dimainkan. Gambar 7.6. Kotak dialog Import Contoh 60: Mengimpor sound metode standar. Impor sound Crowd laught dan kick ke file Animasi_Bola2.Dir yang telah kita buat pada Bab 4 dan simpan kembali dengan nama Animasi_Bola2_Sound.Dir menggunakan metode standar. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut. 153

8 1. Buka kembali file Animasi_Bola2.Dir pada Bab 4, lalu klik File > Save As Animasi_Bola2_Sound.Dir. 2. Klik pada icon Import, dan bukalah folder Sound pada CD penyerta. 3. Sorot file Crowd Laught.mp3 dan Kick.Wav, lihat Gambar Oleh karena file sound ini berukuran kecil, maka kita akan menggunakan metode internal. Pada kolom Media, pastikan yang dipilih adalah Standard Import. 5. Simpan kembali movie. Gambar 7.7. Kotak dialog Import Memasukkan Sound ke Score Seperti halnya video, cast member sound hanya akan dimainkan, sepanjang frame yang telah ditetapkan untuk sprite sound tersebut. Selanjutnya, pada contoh Animasi_Bola2_ Sound.Dir tersebut, kita akan membuat suara setiap kali bola mengenai lantai, dan pada bagian terakhir suara orang yang tertawa, bersamaan dengan keluarnya teks. 154

9 Contoh 61: Memasukkan sound ke sound channel. Modifikasi contoh 60 dengan memasukkan sound kick ke sound channel 1 frame 55,80,105,138 dan 157, masukkan pula sound Crowd ke frame Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Pastikan movie Animasi_Bola2_Sound.Dir, masih dalam keadaan terbuka. 2. Kita akan membuat suara kick sepanjang 6 frame, untuk setiap kali bola mengenai lantai. Untuk itu, seret cast member kick ke sound channel 1, pada frame Lihat Gambar 7.8. Gambar 7.8. Memasukkan sound ke sound channel 3. Selanjutnya, kita akan menggandakan sprite ini. Masih pada sound channel 1, klik di antara frame 20-24, klik Ctrl+C, klik kanan pada frame 55, lalu klik Paste. 4. Ulangi untuk setiap kali bola menyentuh lantai, yaitu pada frame 80, 105, 138 dan Seret cast member crowd ke sound channel 2, frame Pada property inspector ubah, End Frame menjadi Mainkan movie, setiap kali bola menyentuh lantai akan terdengar suara dug, dan pada bagian akhir ada suara orang tertawa bersamaan keluarnya teks, simpan kembali movie ini. 155

10 Contoh 62: Mengimpor sound metode link. Impor sound Crowd laught dan kick ke file Animasi_Bola2.Dir yang telah kita buat pada Bab 4 dan simpan kembali dengan nama Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir, menggunakan metode link to external file. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Buka kembali file Animasi_Bola2.Dir pada Bab 4, lalu klik File > Save As Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir. 2. Klik pada icon Import, dan bukalah folder Sound pada CD penyerta. 3. Sorot file Crowd Laught.mp3 dan Kick.Wav. 4. Pada kolom Media, pastikan yang dipilih adalah Link to External File. 5. Simpan kembali movie. Contoh 63: Memasukkan sound ke sound channel. Modifikasi Contoh 62 dengan memasukkan sound kick ke sound channel 1 frame 55,80,105,138 dan 157, masukkan pula sound Crowd ke frame Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Pastikan movie Animasi_Bola2_Sound_Link.Dir, masih dalam keadaan terbuka. 2. Seret cast member kick ke sound channel 1, pada frame Selanjutnya, kita akan menggandakan, sprite ini, masih pada sound channel 1, klik di antara frame 20-24, lalu klik Ctrl+C, lalu klik kanan pada frame 55, lalu klik paste. 4. Ulangi untuk frame 80, 105, 138 dan Seret cast member crowd ke sound channel 2, frame Pada property inspector ubah, End Frame menjadi

11 7. Mainkan movie, dapat kita simpulkan bahwa cara memasukkan sound yang diimpor dengan cara standar dan link adalah sama Sound Properties Untuk melihat properties sound, ikuti langkah berikut: 1. Klik pada cast kick yang ada di cast window atau pada sprite kick yang ada sound channel Aktifkan property inspector, kita akan bisa melihat tambahan tab dengan icon Sound, klik tab tersebut. Lihat Gambar 7.9. Gambar 7.9. Properties Sound Untuk membuat sound ini dimainkan berulang-ulang, klik kotak cek loop, selain itu kita juga bisa melihat informasi yang tidak bisa diubah seperti Duration, Sample Rate, Bit Depth dan Channel. Untuk memainkan sound secara langsung, klik pada tombol Play Digital Video dalam Director Dengan Director, kita juga bisa memainkan file-file Video, namun perlu diperhatikan bahwa Director hanya bisa memainkan file Video tetapi tidak bisa mengedit file video tersebut. Format Video yang paling sering dipakai oleh Director adalah Quicktime Movie (dengan extension MOV) dan Video for Windows (dengan extension AVI), namun Director juga mendukung format RealMedia dan MPEG, pada bab ini kita hanya akan memfokuskan pembahasan pada format yang sering dipakai saja, yaitu MOV dan AVI. 157

12 Mengimpor Video File video diimpor sebagai media eksternal, yang berarti bahwa Director hanya memasukkan referensi lokasi file video saat diimpor. Ini bisa dimengerti, karena file video biasanya berukuran besar, sehingga dengan diimpor secara eksternal bisa memperkecil file movie tersebut. Oleh karena itu, kita harus menyertakan file video bersama dengan movie Director. Untuk mengimpor file video ikuti langkah berikut: 1. Klik icon Import pada toolbar. 2. Pilih file video (MOV atau AVI) yang diinginkan lalu klik Import. Ketika movie dimainkan, Director akan mencari alamat relatif yang sama dengan alamat ketika kita mengimpor file tersebut. Umpama, kita menyimpan file video pada folder E:\Presentasi\Video\, dan file Director pada folder E:\Presentasi\, dan jika folder video tersebut dipindah ke tempat lain, misalnya C:\Video\, maka Director tidak akan bisa memainkan file video tersebut, dan akan muncul kotak dialog yang menanyakan lokasi file video tersebut. Lihat Gambar Gambar Kotak dialog yang menanyakan lokasi file video 158

13 QuickTime Movie (MOV) Format ini paling banyak digunakan karena file quicktime bisa dibuka baik pada komputer Macintosh maupun Windows. Namun, tidak seperti file AVI, untuk memainkan video quicktime kita harus memastikan QuickTime Player sudah terinstal. QuickTime Player terbaru bisa didapat secara gratis pada situs Contoh 64: Mengimpor Video QuickTime (MOV). Buka sebuah movie baru lalu impor sebuah file video quicktime lalu mainkan dengan quicktime window. Simpan dengan nama contoh_videomov.dir. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Buat sebuah movie baru dengan stage size = 500 x 330 dan simpan dengan nama contoh_videomov.dir. 2. Klik icon Import pada toolbar, masuk pada folder C:\Program Files\Macromedia\Director 8.5\Learning\ Lingo_Examples dan pilihlah Vid.MOV, lalu klik Import. 3. Klik Window > Quicktime untuk membuka Quicktime Window, tekan tombol Play untuk memainkan video tersebut. Simpan kembali movie ini. Lihat Gambar Gambar Quicktime Window 159

14 Memainkan Cast Member Video Digital File video akan dimainkan sepanjang jumlah frame cast member video tersebut. Umpama, jika kecepatan movie anda adalah 15 frame per detik dan panjang sprite Anda adalah 28 frame, file video tersebut akan dimainkan tidak sampai 2 detik. Untuk bisa memainkan seluruh file video digital atau sound, kita bisa menggunakan tiga cara berikut: Memperpanjang durasi sprite pada score. Video akan tetap dimainkan selama playback head bergerak sepanjang frame sprite tersebut. Cara ini biasanya kurang praktis, karena agak sulit untuk mencocokkan panjang video dengan panjang sprite pada score. Menggunakan Lingo (akan dibahas pada Bab 9) dan/atau behavior Hold On Current Frame untuk membuat playback head tetap melakukan looping pada frame yang berisi video digital, sehingga panjang sprite pada score tidak akan berpengaruh, kita tetap bisa memainkan video dengan panjang sprite 5 frame atau lebih, asalkan frame terakhir tetap melakukan looping. Menggunakan Cue Point yang terdapat pada Tempo Channel, untuk memainkan video tersebut sampai selesai, baru playback head menuju frame berikutnya. Contoh 65: Memasukkan dan mengatur durasi video QuickTime ke Stage. Modifikasi Contoh 64 dengan menyeret file video tersebut ke stage dan atur agar panjang frame agar video bisa dimainkan sampai selesai menggunakan ketiga cara seperti yang telah dibahas di atas. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Pastikan file Contoh_VideoMOV.Dir masih terbuka. Seret cast member Vid.mov tersebut ke sprite channel 1, frame Lihat Gambar Mainkan video tersebut, kita akan melihat bahwa video tersebut telah berhenti padahal baru dimainkan, sehingga kita tidak bisa melihat keseluruhan video tersebut. 160

15 Gambar Hasil sementara 3. Klik pada sprite Vid, lalu aktifkan property inspector dan ganti end frame menjadi 100. Coba mainkan lagi, masih belum selesai. 4. Ganti kembali end frame dengan 300, lalu mainkan lagi movie. Kali ini berlebih, jadi untuk menggunakan teknik ini kita perlu mengetahui dengan jelas durasi file video tersebut, baru disesuaikan dengan panjang sprite. 5. Sekarang, ganti End Frame menjadi 10 (Gambar 7.13), lalu aktifkan Library Palette, seret behavior Hold On Current Frame ke frame 10, lalu mainkan video tersebut. Kita bisa melihat video digital tersebut dimainkan sampai selesai. Gambar Score Channel 6. Selanjutnya, kita akan mencoba menggunakan teknik que, hapus hold on current frame tersebut, lalu klik icon show or hide effect channel. Lihat Gambar

16 Gambar Score Channel 7. Klik ganda pada frame 10 (Gambar 7.14), pada channel tempo, sehingga akan muncul frame properties, klik pada Wait For Cue Point, dan pastikan channel diisi dengn MOV1. Biarkan pengaturan yang lainnya. Klik OK. Lihat Gambar Gambar Frame Properties 8. Sekarang, mainkan kembali movie, seperti Hold On Current Frame, file video akan dimainkan sampai selesai. Bedanya, jika pada Hold On Current Frame playback head akan tetap di sana sampai ada perintah untuk memindahkan playback head tersebut ke frame selanjutnya. Sedangkan dengan teknik que, setelah video selesai dimainkan, playback head akan melanjutkan ke frame berikutnya. 9. Simpan kembali movie Properties QuickTime Video Untuk melihat property dari video MOV, aktifkan property inspector. Lalu, kita akan melihat tab tambahan, yaitu tab QuickTime dengan icon logo QuickTime. Lihat Gambar

17 Gambar Property Inspector MOV Keterangan gambar: Show Video: jika pilihan ini tidak diberi tanda centang, bagian video tidak dimainkan. Matikan pilihan ini, jika kita hanya mau memainkan suara dari video. Play Sound: memainkan suara pada file video, jika pilihan ini tidak diberi tanda centang, file videonya akan dimainkan tanpa suara. Direct To Stage: fitur yang diberikan Director untuk menempatkan cast member video pada bagian paling depan dari stage, file video akan berjalan sangat baik pada opsi ini. Show Controller: jika pilihan ini diberi tanda centang, movie QuickTime pada stage akan muncul controller untuk memainkan movie tersebut. Ini merupakan kelebihan yang terdapat pada movie quicktime dan opsi ini tidak ada pada pada video AVI. Lihat Gambar Paused: jika opsi ini diberi tamda centang, saat movie dimainkan file video ini tidak akan dimainkan sampai ada perintah untuk memainkan file video ini (biasanya dengan behavior atau script Lingo). 163

18 Gambar Controller File MOV Loop: aktifkan pilihan ini jika Anda ingin file video dimainkan berulang-ulang. Streaming: aktifkan pilihan ini jika movie yang kita buat akan didistribusikan ke Internet. Pilihan ini akan mempercepat proses download, karena movie akan dimainkan sambil sisanya didownload Microsoft Video for Windows (AVI) Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa Director juga mendukung file video AVI. Perbedaan penggunaan video dengan format AVI dan MOV, yaitu dengan menggunakan file AVI kita tidak perlu menginstal QuickTime Player, selain itu saat diimpor Director akan menanyakan apakah file AVI ini akan diimpor sebagai Quicktime atau AVI. Contoh 66: Mengimpor Video AVI sebagai AVI. Buka sebuah movie baru dan impor sebuah video avi, lalu seret ke score berikan behavior Hold On Current Frame agar movie bisa dimainkan sampai selesai dan simpanlah dengan nama contoh_videoavi.dir. Jawab: 1. Buka sebuah movie baru dan simpan dengan nama contoh_videoavi.dir. 164

19 2. Klik icon Import yang ada pada toolbar untuk mengimpor video. Masuk ke folder video, lalu klik AVI. Klik icon Import, maka akan keluar kotak dialog Select Format (Gambar 7.18) yang menanyakan apakah akan mengimpor file AVI ini dalam format QuickTime atau AVI. Klik pada AVI lalu klik OK. Gambar Kotak dialog Select Format 3. Pada cast window akan bertambah 1 cast member dengan icon video camera (Gambar 7.19), simpan kembali movie. Gambar Cast Window 4. Seret cast video avi tersebut ke score channel 1, frame Seret behavior Hold On Current Frame ke script channel pada frame

20 6. Mainkan dan simpan kembali movie, kita akan melihat bahwa tidak ada perbedaan cara memasukkan video QuickTime dan AVI. Contoh 67: Mengimpor Video AVI sebagai QuickTime. Buka sebuah movie baru dan import sebuah video avi. Import video avi sebagai video quicktime. Jawab: Ikuti langkah-langkah pengerjaan berikut: 1. Buka sebuah movie baru. 2. Klik icon Import yang ada pada toolbar untuk mengimpor video, masuk ke folder video, lalu klik AVI, lalu klik icon Import. 3. Pada kotak dialog Select format (Gambar 7.18), pilih format QuickTime. 4. Klik OK, pada cast window akan bertambah 1 cast member dengan icon quicktime. Ini menunjukkan bahwa video avi telah diimpor sebagai video quicktime Properti Video AVI Kita bisa melihat bahwa properti untuk MOV dan AVI tidak banyak berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada ada tidaknya controller dan preload. Pada Video AVI, terdapat tambahan preload yang digunakan untuk memasukkan file video terlebih dahulu ke memori sebelum dimainkan (Gambar 7.20). 166

21 7.4. Latihan Gambar Property Inspector AVI 1. Buka kembali movie Foto_Album.Dir yang telah kita buat, berilah efek transisi pada frame yang telah ditunjukkan pada Tabel 7.1. Tabel 7.1. Frame, kategori dan nama transisi. Frame Kategori dan nama transisi 26 Other > Random Rows 41 Wipe > Center Out, Horizontal 81 Wipe > Center Out, Square 121 Wipe > Edges In, Horizontal 185 Wipe > Random Column 2. Buka file Transisi2.Dir, masukkanlah efek Other > Push Down, ke transisi channel pada frame 10. a. Pada opsi Affect pilihlah Entire Stage, mainkan movie. b. Ganti menjadi Changing Area Only, mainkan kembali. 167

22 Apa perbedaan kedua pilihan ini? 3. Isilah suara latar Foto_Album.Dir tersebut dengan musik kesayangan Anda, impor sebagai link. 4. Apakah ada perbedaan icon pada cast member sound yang diimpor dengan metode standar atau link? Apa bedanya? 5. Jelaskan apa kelebihan dan kekurangan dari format video MOV dan AVI? 168

Tutorial # A-02 : Slide Show

Tutorial # A-02 : Slide Show Tutorial # A-02 : Slide Show 1. PENDAHULUAN Tutorial ini mengajak anda membuat presentasi slide show interaktif dengan komponen gambar, teks, audio dan video. Halaman tampil dari awal berurutan sampai

Lebih terperinci

PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX

PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX Sebelum kita mempraktekkan tutorial singkat ini, sebaiknya software Macromedia Director di-install terlebih dahulu. Untuk menjalankan program Macromedia Director

Lebih terperinci

MACROMEDIA DIRECTOR. Sumber-sumber:

MACROMEDIA DIRECTOR. Sumber-sumber: MACROMEDIA DIRECTOR Sumber-sumber: Tito Riberu, Animasi Web dengan Macromedia Director 8.5, Dinastindo,2003. www.wikipedia.com/adobedirector www.macromedia.com http://www.deansdirectortutorials.com/ PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Code Type Code Type. Code-code diatas merupakan macam-macam cursor yang bisa dicoba.

Code Type Code Type. Code-code diatas merupakan macam-macam cursor yang bisa dicoba. Costumize Cursor 1. System Cursor - Ini adalah cara yang paling mudah. Double Klik di Frame Script awal movie. - Lalu ketik : Cursor 4. Play Movie, hasilnya cursor seperti jam pasir /hourglass. Double

Lebih terperinci

PUZZLE GAME DOLPHIN PROYEK MULTIMEDIA Membuat Game Puzzle Dolphin untuk menyusun gambar yang terpisah-pisah agar menjadi gambar utuh.

PUZZLE GAME DOLPHIN PROYEK MULTIMEDIA Membuat Game Puzzle Dolphin untuk menyusun gambar yang terpisah-pisah agar menjadi gambar utuh. PUZZLE GAME DOLPHIN PROYEK MULTIMEDIA 2009 1. PENDAHULUAN Tujuan dan Deskripsi Membuat Game Puzzle Dolphin untuk menyusun gambar yang terpisah-pisah agar menjadi gambar utuh. Materi Pengaturan Grid di

Lebih terperinci

Gambar,Text, dan Sound di Director

Gambar,Text, dan Sound di Director Gambar,Text, dan Sound di Director 1. PENDAHULUAN Kali ini anda akan membuat halaman informasi galery poster Pemandangan Alam yang kaya unsur visual agar memukau audience anda.terdapat animasi looping

Lebih terperinci

ANIMASI PEMBELAHAN SEL

ANIMASI PEMBELAHAN SEL ANIMASI PEMBELAHAN SEL A. Tujuan 1. Membuat animasi benda bergerak 2. Membuat animasi sederhana pembelajaran biologi tentang pembelahan sel menggunakan macromedia flash B. Alat dan Bahan 1. Petunjuk Pratikum

Lebih terperinci

ANIMASI PEMBELAHAN SEL A. Tujuan

ANIMASI PEMBELAHAN SEL A. Tujuan ANIMASI PEMBELAHAN SEL A. Tujuan 1. Membuat animasi benda bergerak 2. Membuat animasi sederhana pembelajaran biologi tentang pembelahan sel menggunakan macromedia flash B. Alat dan Bahan 1. Petunjuk Pratikum

Lebih terperinci

3.1 Mengenal Audacity Portable

3.1 Mengenal Audacity Portable Audacity Portable Sesuai dengan namanya Audacity Portable adalah program audio editor yang bersifat portabel. Bersifat portable artinya software ini dapat Anda tempatkan dalam drive penyimpanan yang dapat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL VI AUDIO TREATMENT Adobe Premiere Pro mendukung berbagai format file audio,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN ANIMASI FLASH

PANDUAN PENGGUNAAN ANIMASI FLASH PANDUAN PENGGUNAAN ANIMASI FLASH DAFTAR ISI. PENGANTAR ANIMASI... 2. TEKNIK ANIMASI... 2. Frame-by-Frame... 2 2.2 Shape Tweening... 2 2.3 Motion Tweening... 2 3. TEKNIK MASKING... 3 4. TEKNIK MOTION GUIDE...

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MACROMEDIA FLASH

DASAR-DASAR MACROMEDIA FLASH DASAR-DASAR MACROMEDIA FLASH Flash merupakan program grafis animasi yang diproduksi oleh Macromedia corp, yaitu sebuah vendor software yang bergerak di bidang animais web. Macromedia Flash pertama kali

Lebih terperinci

CARA SEDERHANA MEMBUAT FILM MENGGUNAKAN WINDOWS MOVIE MAKER

CARA SEDERHANA MEMBUAT FILM MENGGUNAKAN WINDOWS MOVIE MAKER CARA SEDERHANA MEMBUAT FILM MENGGUNAKAN WINDOWS MOVIE MAKER Yusnita Dewi yusnita@raharja.info Abstrak Windows Movie Maker adalah Software video editing gratis yang dibuat oleh Microsoft. Kita dapat menggunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 AUDIO TREATMENT

PERTEMUAN 5 AUDIO TREATMENT PERTEMUAN 5 AUDIO TREATMENT Tujuan Paktikum: 1. Mahasiswa mengetahui konsep ADC (audio to digital converter) serta berbagai format data audio, 2. Mahasiswa mampu mengedit video dengan mengatur audio beserta

Lebih terperinci

Memberi Efek Transisi

Memberi Efek Transisi MODUL III VIDEO (Part 2) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan efek transisi, efek video dan teknik editing tingkat lanjut B. TEORI dan PRAKTEK Memberi Efek Transisi Transisi video adalah efek yang

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB X. AUDIO TREATMENT Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

Latihan 1: Klip dan Pengolahannya

Latihan 1: Klip dan Pengolahannya Student Exercise Series: Adobe Premiere Pro Latihan : Klip dan Pengolahannya A Menjalankan Adobe Premiere Pro Klik Start, arahkan mouse ke Programs, lalu tunjuk dan klik Adobe Premiere Pro untuk membuka

Lebih terperinci

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1 S Windows Movie Maker istem Operasi Microsoft Windows XP tidak hanya digunakan sebagai jembatan untuk menuju suatu aplikasi saja, melainkan banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk menunjang sistem komputer

Lebih terperinci

BAB 7 OPEN OFFICE.ORG IMPRESS

BAB 7 OPEN OFFICE.ORG IMPRESS 50 BAB 7 OPEN OFFICE.ORG IMPRESS TUJUAN 1. Mengetahui tentang Open Office.org Impress 2. Mengetahui Cara Pembuatan Slide Presentasi di Open Office.org Impress 3. Mengetahui Cara Pembuatan Slide Animasi

Lebih terperinci

Membuat Menu Membuat Button Langkah untuk membuat button menu adalah sebagai berikut: Buatlah sebuah objek berbentuk persegi dengan Rectangle Tool(R)

Membuat Menu Membuat Button Langkah untuk membuat button menu adalah sebagai berikut: Buatlah sebuah objek berbentuk persegi dengan Rectangle Tool(R) Tutorial Interaktif Elemen-elemen dasar pada Tutorial Interaktif Macromedia Flash 8 saat ini banyak digunakan untuk pembuatan presentasi, Tutorial Interaktif ataupun Company Profile. Kali ini kita akan

Lebih terperinci

Animasi Tombol di Director

Animasi Tombol di Director Animasi Tombol di Director Kali ini kita akan mencoba membuat animasi tombol di Director Membuat Object Tombol Sebelum kita membuat animasi tombol di Director terlebih dahulu kita harus mempersiapkan bahan-bahan

Lebih terperinci

Penyuntingan Digital I 2011

Penyuntingan Digital I 2011 MODUL 4 Adobe Premiere Cs3 Oleh: Handriyotopo, M.Sn A. Pengantar Adobe premiere pro adalah merupakan salah satu sofware editing atau penyuntingan audiovisual yang sekarang cukup familier di dunia broadcasting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Visualisasi Visualisasi adalah tampilan pada layar monitor baik dalam bentuk gambar yang bergerak ataupun tidak, serta dapat pula gambar yang disertai dengan suara.

Lebih terperinci

Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix

Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix DAFTAR ISI Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix Modul 1 Mengenal Video... 1 1.1 Video Digital vs Analog...1 1.2 Format Video Broadcast...3 1.3 Perbedaan PAL, NTSC, dan SECAM...4 1.4 Aspect Ratio...5

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB IV. PROSES IMPORT DAN TRIMING Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat

Lebih terperinci

Bab 5. Dasar-dasar Action Script

Bab 5. Dasar-dasar Action Script Bab 5. Dasar-dasar Action Script Pada animasi yang telah Anda pelajari pada bab sebelumnya, dijalankan secara berurutan dari frame ke frame. Berikutnya dengan adanya Behaviors dan Action Script, animasi

Lebih terperinci

Cara Mengelola Isi Halaman Web

Cara Mengelola Isi Halaman Web Cara Mengelola Isi Halaman Web MEMBUAT, MEMBUKA, DAN MENYIMPAN DOKUMEN HTML Membuat dokumen HTML kosong baru : - Pada tampilan windows, pilih menu File > New. Untuk membuka file HTML yang sudah ada : -

Lebih terperinci

Mengelola File, Folder, dan Album

Mengelola File, Folder, dan Album BAB 2 Mengelola File, Folder, dan Album Pada bagian ini akan dipelajari bagaimana Google Picasa memberikan kemudahan pengguna untuk mengoleksi dan mengelola data-data, baik foto maupun video yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem permainan mencari bola ketujuh dragon ball. Dalam permainan dragon ball ini user dapat lebih melatih

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO

MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO 1 MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO Setelah program terinstall dengan sempurna, kini saat bagi anda untuk konsentrasi merekam Tutorial yang akan dibuat. Namun sebelum itu, anda

Lebih terperinci

TUTORIAL POWERPOINT 2003 Interaktif Presentasi Menggunakan Powerpoint

TUTORIAL POWERPOINT 2003 Interaktif Presentasi Menggunakan Powerpoint Pipit Kiswieantoro,S. Kom ICT UNTUK EDUKASI ICT dan Perkembangan Terakhir (vision) ICT / e-learning salah satu cara mengatasi masalah pendidikan Computer based Learning, Computer assisted Learning Distance

Lebih terperinci

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM TUTORIAL MEMBUAT PRESENTASI MENGGUNAKAN IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM Tugas Aplikasi Komputer II Dosen : Ni Komang Yossy Trisna Sukawati Disusun Oleh : JEFFRY RAHMATULLAH KHOIRI 131020700074 SEKOLAH

Lebih terperinci

Bab 1 Merekam dan Mengolah Video

Bab 1 Merekam dan Mengolah Video Bab 1 Merekam dan Mengolah Video 1.1 Mengenal Windows Movie Maker Windows Movie Maker (WMM) merupakan salah satu software atau perangkat lunak pengolah video yang merupakan produk dari Microsoft. Biasanya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1.1. GameMaker dari YoyoGames

PENDAHULUAN. Gambar 1.1. GameMaker dari YoyoGames PENDAHULUAN GameMaker adalah alat bantu pembuatan game yang diciptakan oleh yoyogames.com. Software ini lebih luas pemakaiannya dibanding dengan FPS Creator yang hanya menghasilkan permainan tembak-menembak

Lebih terperinci

MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO

MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO Transisi video adalah efek yang menampilkan perubahan tampilan dari satu klip ke klip yang lain. Pada umumnya penerapan transisi video digunakan untuk proses penggantian tampilan

Lebih terperinci

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB IV. CAPTURE DAN IMPORT CLIP Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MICROSOFT FRONTPAGE

PEMBUATAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MICROSOFT FRONTPAGE PEMBUATAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MICROSOFT FRONTPAGE Oleh: Asyti Febliza I. Mengenal Microsoft FrontPage Microsoft FrontPage (MS FrontPage) adalah sebuah program untuk membuat, mendesain,

Lebih terperinci

Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive

Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive S eringkali kita membutuhkan sebuah sarana untuk membuat sebuah pembelajaran yang menarik bagi siswa. Salah satunya dengan menyuguhkan sebuah video

Lebih terperinci

Modul 7 IMPORT DAN EXPORT MEDIA

Modul 7 IMPORT DAN EXPORT MEDIA Modul 7 IMPORT DAN EXPORT MEDIA INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR Peserta dapat melakukan import media dan export menjadi media lain untuk keperluan pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif. URAIAN

Lebih terperinci

Area kerja. Gambar 1. Tampilan awal MS FrontPage

Area kerja. Gambar 1. Tampilan awal MS FrontPage Microsoft FrontPage I. Mengenal Microsoft FrontPage Microsoft FrontPage (MS FrontPage) adalah sebuah program untuk membuat, mendesain, dan mengedit halaman World Wide Web seperti menambahkan text, images,

Lebih terperinci

: PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT. I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint.

: PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT. I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint. MATA TATARAN : PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint. B. Peserta dapat mengaplikasikan bahan ajar dalam

Lebih terperinci

Bab 3. Bekerja dengan Symbol, Instance dan Sound

Bab 3. Bekerja dengan Symbol, Instance dan Sound Bab 3. Bekerja dengan Symbol, Instance dan Sound Symbol adalah objek berupa gambar (vektor maupun bitmap), teks, file sound, maupun clip animasi yang sifatnya reusable (dapat digunakan berkali-kali). Setiap

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI

PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa memahami konsep transisi editing, 2. Mahasiswa mampu melakukan editing transisi antar frame dalam sebuah video. Metode pemberian transisi

Lebih terperinci

MODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR

MODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR MODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR 1.1 SwishMax merupakan aplikasi untuk membuat animasi flash seperti halnya Macromedia Flash MX. Namun perbedaannya, SwishMax lebih mudah dalam penerapannya

Lebih terperinci

Workshop Singkat Membuat Game Shooter

Workshop Singkat Membuat Game Shooter Workshop Singkat Membuat Game Shooter Membuat project baru Dari start menu, aktifkan Construct 2 Buatlah sebuah project baru dengan memilih menu New Pilih New empty project, kemudian klik Open 1 Pada bagian

Lebih terperinci

TIP DAN TRIK BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

TIP DAN TRIK BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN BAB 13 TIP DAN TRIK BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN Dalam bab ini akan diuraikan tip dan trik untuk bekerja secara efektif dan efisien sehingga Anda mampu meminimalisasi waktu kerja tanpa mengurangi kualitas

Lebih terperinci

Martil. Gambar 5.1. Animasi Martil yang Sedang Memaku Kayu. Berikut langkah-langkah pembuatannya.

Martil. Gambar 5.1. Animasi Martil yang Sedang Memaku Kayu. Berikut langkah-langkah pembuatannya. Martil Pada bab ini kita akan membuat animasi martil yang sedang memaku. Gerakan martil dan paku terjadi secara berulang sampai paku benar-benar menancap sepenuhnya dalam kayu. Gambar 5.1. Animasi Martil

Lebih terperinci

Tahap 2 : Control Objek Animasi Pada Scratch

Tahap 2 : Control Objek Animasi Pada Scratch Tahap 2 : Control Objek Animasi Pada Scratch Pada tahap kegiatan belajar kedua ini kita akan coba lebih mengupas tentang bagaimana mengontrol sebuah objek, keterkaitan dengan objek lainnya dan membuat

Lebih terperinci

Microsoft Power Point 2007

Microsoft Power Point 2007 Microsoft Power Point 2007 Modul 1 PENGENALAN POWER POINT 2007 Menjalankan Power point Pengenalan Interface/Tampilan Fungsi Shortcut / Icon Membuat Dokumen Baru Membuat slide kedua Cara mengatur slide

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO

PERTEMUAN 1 PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO PERTEMUAN 1 PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan Graphical User Interface dan perangkat (tools) yang ada di Adobe Premiere 2. Mahasiswa mampu membuat project

Lebih terperinci

Kelas X SMK Gondang 38

Kelas X SMK Gondang 38 Kelas X SMK Gondang 38 Kegiatan Belajar 3: Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan perangkat lunak pengolah informasi Pemanfaatan Aplikasi Presentasi A. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM TUTORIAL MEMBUAT PRESENTASI MENGGUNAKAN IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM Tugas Aplikasi Komputer II Dosen : Ni Komang Yossy Trisna Sukawati Disusun Oleh : JEFFRY RAHMATULLAH

Lebih terperinci

Oleh: Bambang Herlandi. Pelatihan Video Editing & Streaming

Oleh: Bambang Herlandi. Pelatihan Video Editing & Streaming Oleh: Bambang Herlandi Pelatihan Video Editing & Streaming PERSIAPAN SEBELUM PROSES VIDEO EDITING Sistem operasi yang dibutuhkan (minimal) Microsoft Windows XP PERSIAPAN (lanjutan) Kebutuhan Hardware Minimum

Lebih terperinci

Media Power Point 2 Materi PowerPoint (2)

Media Power Point 2 Materi PowerPoint (2) Media Power Point 2 Materi PowerPoint (2) Tatik Retno Murniasih, S.Si., M.Pd tretnom@unikama.ac.id Mengubah Alur Motion Path 1. Pilih motion path yang ingin diedit. 2. Klik kanan pada motion path dan pilih

Lebih terperinci

Modul Praktikum Ms. Office Power Point

Modul Praktikum Ms. Office Power Point Modul Praktikum Ms. Power Point 2009/10 2 I. Pengenalan PowerPoint Microsoft Power Point adalah aplikasi yang memungkinkan kita untuk dapat merancang dan membuat presentasi secara mudah, cepat, serta dengan

Lebih terperinci

Membuat Konten Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Menggunakan PowerPoint dan ispring. Muh. Tamimuddin H

Membuat Konten Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Menggunakan PowerPoint dan ispring. Muh. Tamimuddin H Membuat Konten Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Menggunakan PowerPoint dan ispring Muh. Tamimuddin H Dalam membuat konten pembelajaran berbasis teknologi informasi konten berbasis Flash merupakan

Lebih terperinci

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB III. MENGENAL WINDOWS MOVIE MAKER 2.0 Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com

Lebih terperinci

MODUL 4 PRESENTASI DENGAN FLASH

MODUL 4 PRESENTASI DENGAN FLASH MODUL 4 PRESENTASI DENGAN FLASH copyright@heribertus heri istiyanto 2008 email: sebelasseptember@yahoo.com, heri@istiyanto.com phone: +6281578706171/+6281392116123 Membuat Slide Presentasi Meskipun membuat

Lebih terperinci

PENGENALAN MACROMEDIA FLASH 8

PENGENALAN MACROMEDIA FLASH 8 Macromedia FLASH (LULY) 1 MODUL-1 PENGENALAN MACROMEDIA FLASH 8 Pada modul pertama ini kita akan melihat secara sekilas area kerja Macromedia Flash Pro 8 yang akan digunakan dalam pembuatan animasi pada

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB VIII. ANIMASI CLIP/MOTION GRAPHICS Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini

Lebih terperinci

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Ms. Powerpoint 2010 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Aplikasi Komputer. Ms. Powerpoint 2010 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Aplikasi Komputer Ms. Powerpoint 2010 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Mata Kuliah Ciri Universitas (MKCU) 07 Abstract Modul ini menjelaskan tentang Aplikasi Microsoft

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB V. MEMBERIKAN TRANSISI Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

MODUL III. VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title

MODUL III. VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title MODUL III VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title B. TEORI dan PRAKTEK Animasi Motion/grafics 1. Animasi Position Animasi position disebut

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL VII MENGEKSPOR MOVIE Clip-clip yang telah kita susun dan edit dalam Timeline

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL No. LST/EKA/PTI 236/13 Revisi: 01 Mei 2011 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dasar video editing, transisi, sampai proses rendering untuk

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711-353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Editing Video

Lebih terperinci

Pengolahan dan Publikasi Video Digital

Pengolahan dan Publikasi Video Digital Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran Pengolahan dan Publikasi Video Digital Dikembangkan oleh Winastwan Gora (winastwangora@gmail.com) dengan pendanaan DESP (Dutch Education Support Program) dari Pemerintah

Lebih terperinci

Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio

Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio Dody Firmansyah SMK Informatika Bina Generasi Bogor Jl. Pagelaran No.2 Ciomas Bogor (0251) 639985 Pembuatan Media Pembelajaran menggunakan Camtasia

Lebih terperinci

Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan

Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan 1 Presentasi Pengertian Presentasi Presentasi adalah sebuah kegiatan yang menunjukkan atau menyajikan sebuah informasi atau gagasan kepada orang lain. Tujuan

Lebih terperinci

Laboratorium CATV Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi, Ters.Buah Batu, Bandung Gedung O-401

Laboratorium CATV Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi, Ters.Buah Batu, Bandung Gedung O-401 Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Adanya kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe Photoshop dan Adobe After Effect adalah memberikan

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Pengenalan Adobe Premiere Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Adobe Premiere Adobe Premiere

Lebih terperinci

MACROMEDIA FLASH. 1.1 Mengenal interface Macromedia Flash 8. Panel. Timeline Stage. Properties. Animasi Sederhana dengan Macromedia Flash 1

MACROMEDIA FLASH. 1.1 Mengenal interface Macromedia Flash 8. Panel. Timeline Stage. Properties. Animasi Sederhana dengan Macromedia Flash 1 MACROMEDIA FLASH Macromedia flash/adobe Flash adalah perangkat lunak aplikasi untuk pembuatan animasi yang digunakan untuk halaman web. Macromedia flash mampu melengkapi website dengan beberapa macam animasi

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MULTIMEDIA (OPERASI PADA PECAHAN)

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MULTIMEDIA (OPERASI PADA PECAHAN) LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MULTIMEDIA (OPERASI PADA PECAHAN) NAMA : RISNA PUSPITASARI NIM : 0602357 JURUSAN : PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TUGAS UAS TAHAP 3 1. Mengatur Documen Properties

Lebih terperinci

MICROSOFT OFFICE POWERPOINT

MICROSOFT OFFICE POWERPOINT MICROSOFT OFFICE POWERPOINT PEMBUATAN PRESENTASI Presentasi adalah sebuah kegiatan yang menunjukkan atau menyajikan sebuah informasi atau gagasan kepada orang lain. Tujuan Presentasi, antara lain : - Untuk

Lebih terperinci

Membuat Media Pembelajaran dengan Autoplay Media Studio 8. Disajikan dalam Workshop Pembelajaran Berbasis ICT dan Implementasinya pada Kurikulum 2013

Membuat Media Pembelajaran dengan Autoplay Media Studio 8. Disajikan dalam Workshop Pembelajaran Berbasis ICT dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 Membuat Media Pembelajaran dengan Autoplay Media Studio 8 Disajikan dalam Workshop Pembelajaran Berbasis ICT dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 Syaiful Hamzah Nasution (syaifulturen@gmail.com) Jurusan

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp 14.800 Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat: Buku ini berisi tip dan trik tentang pemrograman aplikasi database dengan Microsoft Access 2000,

Lebih terperinci

HANDOUT DASAR ANIMASI

HANDOUT DASAR ANIMASI HANDOUT DASAR ANIMASI AREA KERJA MACROMEDIA FLASH MX 2004 TKJ Macromedia Flash MX 2004 adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan oleh para desaier untuk menghasilkan desain yang profesional.

Lebih terperinci

imovie Tampilan imovie

imovie Tampilan imovie Tampilan imovie imovie Aplikasi pengeditan video profesional baisanya memiliki interface yang cukup sulit dipahami. imovie merupakan aplikasi editing video dengan tampilan antarmuka pengguna yang mudah

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS MENGOLAH VIDEO MENGGUNAKAN PINACLE STUDIO 12 * Oleh: Khusnul Aflah SEPINTAS TENTANG PINACLE STUDIO 12

PANDUAN PRAKTIS MENGOLAH VIDEO MENGGUNAKAN PINACLE STUDIO 12 * Oleh: Khusnul Aflah SEPINTAS TENTANG PINACLE STUDIO 12 PANDUAN PRAKTIS MENGOLAH VIDEO MENGGUNAKAN PINACLE STUDIO 12 * Oleh: Khusnul Aflah SEPINTAS TENTANG PINACLE STUDIO 12 Pinacle Studi 12 adalah program video editing yang banyak digunakan untuk mengolah

Lebih terperinci

Ali Salim

Ali Salim Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Tutorial Flash 4.0 Ali Salim alisalim@inbox.lv Lisensi Dokumen: Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

PENGENALAN POWERPOINT 2013

PENGENALAN POWERPOINT 2013 PENGENALAN POWERPOINT 2013 Mengikuti tren teknologi informasi terkini, seluruh paket aplikasi yang tergabung ke dalam Microsoft Office 2013 atau Microsoft Office 365, termasuk PowerPoint, dirancang untuk

Lebih terperinci

Microsoft Power Point 2010 Modul ke:

Microsoft Power Point 2010 Modul ke: Microsoft Power Point 2010 Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Banyak fasilitas dalam Ms. Powerpoint yang belum di ketahui dan di pahami oleh user, sehingga pembuatan presentasi banyak di lakukan secara

Lebih terperinci

GRAPHIC & MULTIMEDIA. Insert Clip Art. Insert Picture (Photos)

GRAPHIC & MULTIMEDIA. Insert Clip Art. Insert Picture (Photos) GRAPHIC & MULTIMEDIA Insert Clip Art Ada banyak pilihan gambar Clip Art yang dapat disisipkan ke dalam web. Pilihan ini dapat digunakan apabila tidak mempunyai file gambar atau foto sendiri. Prosedur untuk

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 03: TOMBOL DAN APLIKASINYA

PRAKTIKUM 03: TOMBOL DAN APLIKASINYA PRAKTIKUM 03: TOMBOL DAN APLIKASINYA A. Pembuatan Tombol Selain tombol yang telah tersedia, kita dapat membuat tombol sendiri yang bentuk dan warnanya sesuai dengan selera. Langkah untuk membuat tombol

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE

PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa memahami berbagai encoder video di Adobe Premiere 2. Mahasiswa mampu melakukan export video ke beberapa format encoder di Adobe Premiere. Clip-clip

Lebih terperinci

BAHAN AJAR INTERAKTIF TIKMM072 B18

BAHAN AJAR INTERAKTIF TIKMM072 B18 PENGENALAN SOFTWARE MACROMEDIA FLASH 8 Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Menggunakan tool-tool macromedia flash untuk melakukan pengolahan obyek - Membuat animasi sederhana

Lebih terperinci

Gir UP. Materi. Menyiapkan New Composition

Gir UP. Materi. Menyiapkan New Composition Gir UP Materi Pengimporan file Composition-Cropped Layer Penggunaan layer PSD Penduplikatan layer Penggunaan animasi full transform, sebagai basic animasi Menggrup layer Pre-Compose Menyiapkan New Composition

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komputerisasi Komputerisasi merupakan suatu peralatan elektronik yang dilengkapi dengan mikroprosesor yang terdiri dari ribuan rangkaian elektronik. Dalam sistem komputer, prosesor

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Ms. Powerpoint 2010 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Aplikasi Komputer. Ms. Powerpoint 2010 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Aplikasi Komputer Ms. Powerpoint 2010 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Mata Kuliah Ciri Universitas (MKCU) 07 Abstract Modul ini menjelaskan tentang Aplikasi Microsoft

Lebih terperinci

Bab 8 EFEK HUJAN DAN KILAT

Bab 8 EFEK HUJAN DAN KILAT Bab 8 EFEK HUJAN DAN KILAT Agar dalam sebuah film kartun pendek yang tengah Anda buat misalnya, dapat diperoleh adegan yang dramatis dengan ditambahkannya efek hujan yang disertai petir yang menyambar-nyambar,

Lebih terperinci

Membuat Video Menggunakan Microsoft Windows Movie Maker

Membuat Video Menggunakan Microsoft Windows Movie Maker 5 Menit Bisa Membuat Video dengan Windows Movie Maker Membuat Video Menggunakan Microsoft Windows Movie Maker Pernahkah anda melihat video-video yang berada di situs YouTube? Pernahkah anda mencari video

Lebih terperinci

Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana

Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana 1. Prosedur Pengembangan Produksi Video/Film 2. Konsep Editing Video Digital 3. Hardware & Software Pendukung 4. Langkah Kerja dan Terminologi Editing

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

Bab 8 Multimedia dan Animasi

Bab 8 Multimedia dan Animasi Bab 8 Multimedia dan Animasi Webmaster Pro Front Page XP Daftar Isi Bab 8 1 Video...249 1.1 Memasang Video... 249 1.2 Video plug-in... 253 1.3 Mengedit video plug-in... 256 2 Menggunakan suara latar belakang...257

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perancangan Aplikasi Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.20 GHz 2. Memory

Lebih terperinci

SIMBOL DAN LIBRARIES

SIMBOL DAN LIBRARIES SIMBOL DAN LIBRARIES Materi yang dipelajari pada bagian ini adalah: pembuatan simbol grafis, simbol tombol (termasuk teks sebagai tombol) dan simbol movieclips. Men-share simbol antar file dan meng-impor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB XII. MENGEKSPOR MOVIE Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

Pengenalan Editing Video dengan Adobe Premiere. Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom

Pengenalan Editing Video dengan Adobe Premiere. Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom Pengenalan Editing Video dengan Adobe Premiere Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom Editing adalah proses menggerakan dan menata video shot/hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk

Lebih terperinci