PEDOMAN UMUM. Komplek Tonasa, Pangkep, Sulawesi Selatan, Juli Kunjungi webpage Scan QR Code

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN UMUM. Komplek Tonasa, Pangkep, Sulawesi Selatan, Juli Kunjungi webpage Scan QR Code"

Transkripsi

1 PEDOMAN UMUM Komplek Tonasa, Pangkep, Sulawesi Selatan, Juli 2016 Kunjungi webpage Scan QR Code

2

3

4

5 KATA PENGANTAR Jumlah remaja Indonesia yang berusia tahun mencapai 25 juta orang atau 30 persen dari total penduduk Indonesia. Remaja memiliki karakteristik khusus, dalam perjalanan tumbuh kembangnya merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan antara masa anak dan dewasa. Dalam periode tumbuh kembangnya ini terjadi perubahan pesat dalam dimensi fisik, mental dan sosial. Periode ini juga merupakan masa pencarian identitas diri sehingga remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan serta mengalami proses perkembangan dan pematangan fisik yang lebih cepat dibandingkan dengan pematangan Psikososialnya. Proses perkembangan ini menjadi perhatian khusus dalam Pembinaan dan Pengembangan PMR, dimana peran PMI memahami dan menghargai harapan-harapan PMR dengan mengajak bergabung sebagai anggota dengan mendorong dan membentuk kualitas sumber daya manusia. Dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini, kapasitas organisasi PMI dan kegiatan-kegiatan kemanusiaan seiring dengan promosi Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah akan semakin menguat. Hal ini tentunya memerlukan waktu, tenaga, pikiran, komitmen, dana dari PMI di seluruh tingkatan dan tentunya dengan memperhatikan pengakuan dan penghargaan. Pembinaan dan pengembangan yang dilaksanakan dengan banyak cara dan tidak dapat terlepas dari peran Sekolah dimana PMR berada, dan merupakan bagian penting dalam membantu pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan dalam menciptakan siswa/anak didik yang berkarakter sejalan dengan kurikulum yang ditetapkan. Melalaui keselarasan antara proses Pembinaan PMR dengan dunia pendidikan (sekolah) ini diharapkan siswa akan memperoleh lebih banyak informasi dan pembelajaran berharga untuk meningkatkan kemampuan dan kepekaan dalam mewujudkan cita-cita dan semangat pengabdian untuk menolong sesama manusia bekal berbakti serta melayani dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Kegiatan Jumbara PMR PMI Nasional adalah kegiatan 5 (lima) tahunan Nasional atau satu periode Kepengurusan PMI Pusat yang dilaksanakan sebagai Sarana Evaluasi Pembinaan Anggota PMR sebagai Agen Pendidik Remaja Sebaya. Kegiatan ini juga masuk dalam strategi Internasional tahun 2015 sebagai Wahana Penyusunan Strategi Pembinaan Remaja di Negara-negara lainnya melalui Perhimpunan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Pengurus Pusat PMI Bidang PMR dan Sukarelawan/ Panitia Penyelenggara Ketua, H. Muhammad Muas i

6 ii

7 Nama Kegiatan: JUMBARA PMR Jumpa bakti Gembira Palang Merah Remaja (PMR) PMI Tingkat nasional VIII 2016 Tujuan Kegiatan: Peningkatkan karakter Kepalangmerahan serta peranan Remaja PMI dalam Penerapan Sebagai Pendidik Sebaya, melalui pendekatam Keterampilan Hidup. Lokasi: Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan Jumlah Peserta: Peserta yang terlibat ± 4500 anggota PMR Nasional dan Internasional, Sukarelawan, Staf, Pengurus PMI serta masyarakat di sekolah, wilayah lokal di kabupaten Lokasi Kegiatan Waktu: 25 s.d 31 Juli 2016 Dukungan Partner : Palang Merah Indonesia (PMI),Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,ICRC,IFRC,Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional, Pemerintah Lokal, NGO, INGO, dll. iii

8 iv

9 KONTEN HALAMAN Deskripsi dan Tujuan 1 Dasar Kegiatan 2 Sasaran 3 Proses 6 Waktu dan Tempat 10 Pelaksanaan 10 Kegiatan 11 Kegiataan JUMBARA 13 Evaluasi 16 Penutup 16 LAMPIRAN 17 Lampiran 1 Atribut 17 Lampiran 2 Perkemahan Jumbara 20 Lampiran 3 Peta 24 Lampiran 4- Susunan Kepanitiaan 25

10

11 1. DESKRIPSI PMR merupakan generasi muda PMI yang merupakan cikal bakal sukarelawan masa depan PMI. Proses Pembinaan PMR dilaksanakan oleh Sekolah dimana unit PMR berada, PMI Kab/Kota bersama-sama dengan PMI Propinsi dan instansi terkait. Pembinaan ini dilaksanakan dengan mengacu pada manajemen Pembinaan PMR untuk menciptakan remaja yang memiliki karakter Bersih, Sehat, Kepemimpinan, Peduli, Kreatif, Kerjasama, Bersahabat dan Ceria. Melalui kegiatan pembinaan yang dilakukan, pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki terus dikembangkan dengan harapan anggota PMR dapat berperan sebagai Peer sesuai tingkatannya; Peer Leadership untuk PMR Mula, Peer Support untuk PMR Madya dan Peer Educator untuk PMR Wira. Dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan diharapkan ketrampilan hidup meningkat dan mendorong perilaku positif pada remaja. JUMBARA merupakan satu bentuk kegiatan pembinaan yang merupakan ajang pertemuan anggota PMR untuk saling berbagi, evaluasi, meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam suasana gembira, bersahabat dan pastisipatif. Dalam JUMBARA PMR Nasional PMI ke VIII kali ini, seluruh komponen baik Pengurus, Sstaf, Pembina PMR, Fasilitator PMR dan PMR tingkat Mula, Madya dan Wira dilibatkan secara aktif dalam mata rangkaian kegiatan yang satu sama lain akan saling mengisi dan memberikan gambaran secara komprehensif proses pembinaan PMR sesuai Siklus Manajemen PMR. Anggota Palang Merah Remaja dari Perhimpunan Nasional negara lain dan siswa berkebutuhan khusus juga akan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, sebagai salah satu pelaksanaan Tri Bakti PMR, mempererat hubungan persahabatan nasional dan internasional. JUMBARA dikemas dalam bentuk berbagai kegiatan dengan mengurangi sifat kompetisi/lomba dan lebih menekankan pada evaluasi bersama dikaitkan dengan proses Pembinaan PMR sesuai dengan tugas peran dan fungsi masingmasing komponen (Pengurus, Staf, Pembina PMR, Fasilitator PMR, Pelatih bidang dan anggota PMR). 2. TUJUAN Meningkatkan karakter kepalangmerahan serta peran anggota PMR dalam penerapan Tri Bakti PMR dan sebagai Pendidik Sebaya, melalui pendekatan ketrampilan hidup. 1. Memberikan wadah kepada PMR untuk belajar menjalankan perannya sebagai Pendukung Sebaya, Model Sebaya dan Pendidik Sebaya (peer support, peer educator, peer leadership). 2. Memberikan wadah bagi remaja untuk berperan dalam menyampaikan ideide, merencanakan, melaksanakan, dan terlibat dalam pengambilan keputusan serta monitoring 1

12 3. Mengarahkan peserta untuk mampu mengaplikasikan Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dalam kehidupan sehari-hari. 4. Memberikan gambaran secara komprehensif Pembinaan PMR sesuai dengan siklus Pembinaan PMR kepada Pengurus, Staf, Pembina PMR, Fasilitator PMR, Pelatih PMI, dan anggota PMR. 5. Mengumpulkan dan mereview informasi yang berkaitan dengan proses berjalannya suatu kegiatan. 6. Berjumpa Menyamakan persepsi antara Pengurus, Staf, Pembina PMR, Fasilitator PMR, Pelatih PMI, dan anggota PMR dalam Pembinaan PMR dengan pendekatan pendidikan karakter. 7. Mengevaluasi proses Pembinaan PMR, terutama dalam hal pelatihan, pelaksanaan Tri Bakti PMR, dan pengembangan kapasitas. 3. DASAR KEGIATAN 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI Rencana dan Strategi Palang Merah Indonesia Musyawarah Nasional PMI 2014 dan Musyawarah Kerja Nasional PMI tahun 2015 dan Program Kerja Bidang PMR dan Sukarelawan PMI Kesepakatan Bersama PMI Kemendikbud Nomor : 1/II/KB/2012, Nomor : 0317/MOU PMI-KEMENDIKBUD/II/2/12 6. Surat Keputusan Bersama (SKB) antara PMI dengan Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI, No. 168/31/29/SJ, No KEP/PP/95 tentang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Palang Merah Indonesia 7. Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PMI No /U/1995, No.090/Kep/PP/V/1995 tanggal 24 Mei 1995 tentang pembentukan Tim Pembina Pengembangan Kepalangmerahan di kalangan siswa dan mahasiswa 8. Perjanjian Kerjasama antara Departemen Agama RI dengan PMI No.459 tahun 1995, No Kep/88/IX/1995 tanggal 26 September 1995 tentang Pembentukan Tim Pembina Pengembangan Kepalangmerahan di kalangan siswa dan mahasiswa. 9. Rapat rapat koordinasi hasil tindaklanjut MoU dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI 2

13 4. SASARAN 1. Anggota PMR (Mula, Madya, Wira) 2. Pembina PMR 3. Pelatih PMI dan atau Fasilitator PMR 4. Staf PMI yang membidangi Pembinaan PMR 5. Pengurus PMI yang membidangi Pembinaan PMR 6. Unit PMR/Sekolah 7. Anggota PMR Perhimpunan Nasional dan Internasional 8. Forpis (Forum PMR PMI) 9. Masyarakat A. PESERTA Peserta JUMBARA PMR Nasional terdiri atas: 1) Anggota PMR : 1) Mula (berusia tahun atau SD sederajat) 2) Madya (berusia tahun atau SLTP sederajat) 3) Wira (berusia tahun atau SMU sederajat) 2) Pengurus yang membidangi SDM/PMR, berperan sebagai pimpinan kontingen. 3) Staf yang membidangi SDM/PMR. 4) Pembina PMR, Pembina dari masing-masing tingkatan unit PMR. 5) Fasilitator PMR, Fasilitator PMR yang telah dinyatakan lulus dalam pelatihan Fasilitator PMR dan aktif memfasilitasi kegiatan unit PMR di wilayahnya. Atau Pelatih Bidang yang aktif memfasilitasi kegiatan unit PMR di wilayahnya. 6) Kordinator Forpis Propinsi. Peninjau: 1) Pengurus PMI 2) Staf PMI 3) Pembina PMR 4) Pelatih PMI Bidang 5) PMR 3

14 B. KOMPOSISI PESERTA Komposisi peserta putra dan putri pada setiap kontingan ditentukan oleh masing-masing pimpinan kontingen dengan memperhatikan keseimbangan jumlah antara laki-laki dan KONTINGEN Peserta PMR Mula Peserta PMR Madya Peserta PMR Wira Forpis Pimpinan kontingen Pembina Pendamping Mula Pembina Pendamping Madya Pembina Pendamping Wira Fasilitator Pengurus Bidang Sukarelawan Staf Bidang Sukarelawan TOTAL JUMLAH C. PERSYARATAN PESERTA 1. Terdaftar dan aktif di PMI Propinsi/Kabupaten/Kota/Unit PMR di sekolah (dibuktikan dengan fotocopy KTA)-(Pendaftaran melalui SIM PMI) 2. Membawa surat tugas dari PMI Propinsi 3. Membawa photo ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 lembar 4. Dalam keadaan sehat, dibuktikan oleh Surat Keterangan Sehat dari Instansi Kesehatan setempat. 5. Konsekuensi biaya yang timbul ditanggung oleh kontingen 6. Persyaratan yang lain sesuai dengan kebutuhan D. PENINJAU Setiap kontingen dapat mengirimkan Peninjau dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Terdiri dari Pengurus PMI, Staf PMI, Pembina PMR, Fasilitator PMR atau Pelatih PMI, PMR Mula/Madya/Wira 2. Tiap kontingen minimal 10 orang, dan maksimal sesuai jumlah dan kapasitas masing-masing PMI Propinsi. 4

15 3. Peninjau dapat ikut mengamati jalannya setiap kegiatan JUMBARA, dan dapat terlibat aktif pada kegiatan yang sifatnya sosialisasi atau pelatihan singkat (lihat BAB KEGIATAN). 4. Akomodasi, konsumsi, transportasi, dll menjadi tanggungan pribadi atau kontingen. E. PESERTA TAMU (PERHIMPUNAN NASIONAL NEGARA DAN ORGANISASI LAIN) Yang dimaksud peserta tamu adalah utusan kontingen yang diundang khusus oleh panitia untuk ikut dalam kegiatan. Peserta tamu dapat berasal dari: 1. Utusan Perhimpunan Nasional negara lain, pada JUMBARA PMR Tingkat Nasional VIII kali ini PMI Pusat mengundang: a. Organisasi lainnya yang diundang oleh Palang Merah Indonesia untuk mengikuti JUMBARA PMR Nasional. b. Penyandang disabilitas yang diundang oleh Palang Merah Indonesia untuk mengikuti JUMBARA PMR Nasional. 2. Peran Dalam JUMBARA PMR Nasional peserta tamu berperan sebagai peserta dan peninjau, turut serta dan berperan aktif dalam proses JUMBARA dalam bentuk: a. Bertukar/berbagi pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan pengembangan remaja b. Promosi seni budaya c. Aplikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap dari nilai-nilai kepalangmerahan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Undangan a.undangan kepada peserta tamu dari Perhimpunan Nasional negara lain/pmi Propinsi lain/pmi Kab/Kota lain, atau organisasi lainnya harus sudah terkirimkan selambatlambatnya dua bulan sebelum penyelenggaraan kegiatan berlangsung b.pmi di setiap tingkatan harus memperhatikan faktor kesiapan untuk memfasilitasi peserta tamu / undangan 5

16 5. PROSES JUMBARA A. SEBELUM JUMBARA 1. Persiapan di PMI Propinsi a. Pemilihan anggota kontingen yang memenuhi syarat b. PMI Propinsi diharuskan melibatkan Pengurus Bidang PMR dan Sukarelawan atau perwakilan Pengurus, Kepala markas, Staf, dan Sukarelawan seluruh Kabupaten/Kotanya untuk mengikuti persiapan JUMBARA c. Bergabungnya SDM tersebut untuk menciptakan persamaan persepsi terhadap informasi terbaru pembinaan dan pengembangan Sukarelawan, kepemimpinan, koordinasi yang dapat dilakukan melalui briefing, orientasi, lokakarya atau diklat. d. Peningkatan PKS bagi calon peserta, yang mencakup: 1) Pemahaman proses JUMBARA 2) Persamaan pemahaman, bertukar ide dan informasi, sesuai dengan kurikulum pelatihan PMR dan penerapan Tri Bakti PMR 3) Motivasi, kerja sama, berpikir kreatif, komunikasi e. Pencarian dana untuk membiayai kontingen f. Penyediaan logistik kontingen g. Acara kegiatan kontingen selama perjalanan pergi-pulang h. PMI Propinsi agar dapat memfasilitasi peserta JUMBARA dengan asuransi. Teknis ditentukan oleh masing-masing PMI Propinsi. 2. Pendaftaran a. Pendaftaran Tahap I PMI Propinsi memberitahukan kesediaan mengikuti JUMBARA PMR Nasional tahun 2016 dengan mengirim surat ke PMI Pusat paling lambat tanggal 15 April 2016dan melampirkan jumlah peserta: 1) Ketua Kontingen 2) Pembina PMR 3) Anggota PMR;Mula, Madya dan Wira (terdaftar melalui ) 4) Staff bidang PMR Relawan 5) Fasilitator PMR dan atau pelatih bidang yang aktif memfasilitasi kegiatan unit PMR 6) Peninjau; 6

17 b. Pendaftaran Tahap II Mengisi formulir pendaftaran yang dikirim oleh PMI Pusatpaling lambat tanggal 15 Mei 2016 dengan melampirkan data: 1) Ketua Kontingen; 2) Pembina PMR 3) Anggota PMR ;Mula, Madya dan Wira 4) Staff bidang PMR Relawan 5) Fasilitator PMR dan atau pelatih bidang yang aktif memfasilitasi kegiatan unit PMR 6) Peninjau; 7) Rencana Perjalanan (PP); 8) Surat Tugas/Mandat dari PMI Provinsi; 9) Foto Copy KTA. Keterangan: Pendaftaran tahap I dan II dapat mengirimkan ke alamat : PMI PUSAT Surat pos PMI Pusat Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta Selatan. PMI Provinsi Sulawesi Selatan (sebagai tembusan) PMI Provinsi Sulawesi Selatan d/a. Gedung Graha Pettarani Jl.AP. Pettarani No. 47 Makassar - Sulawesi Selatan Telpon Fax Webpage jumbara@pmi.or.id sulawesi_selatan@pmi.or.id c. Pendaftaran Tahap III (Daftar Ulang) Menyerahkan semua kelengkapan administrasi dilokasi dan kontingen akan mendapatkan perlengkapan kepesertaan: 1) Tanda peserta ; 2) No Kavling perkemahan ( Nomor Kavling di undi ); 3) Buku Saku kegiatan. 7

18 Pendaftaran Tahap I BAGAN ALUR PENDAFTARANJUMBARA NASIONAL 25 S/D 31 Juli 2016 s/d 15 April April - 15 Mei 2016 Di Lokasi Jumbara (25 Juli 2016) Pendaftaran Tahap II Pendaftaran Tahap III Pernyataan Kesediaan Jumlah peserta dan peninjau: Pengisian Formulir Jumlah peserta dan peninjau: Rencana Perjalanan Daftar Ulang Seluruh kelengkapan Administrasi 3. Promosi dan Publikasi a. Kontingen dapat melakukan promosi dan publikasi kepada Pemda, Instansi, Perusahaan, dan Masyarakat terkait keterlibatannya dalam JUMBARA. b. Upaya promosi dan publikasi terkait dengan kegiatan dapat menggunakan media yang ada dipropinsi masing-masing, seperti media elektronik, media cetak maupun media lainnya yang berfungsi untuk mendapatkan dukungan publik terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini merupakan salah satu strategi penyebarluasan nilai-nilai Kepalangmerahan, serta menarik minat, dan advokasi kepada mereka untuk mendapatkan dukungan baik berupa non-material (misal: fasilitator, minat masyarakat untuk bergabung dengan PMI, minat perusahaan untuk bekerjasama), material, dan anggaran yang tidak saja bermanfaat untuk kegiatan JUMBARA, tetapi juga berdampak jangka panjang (Pembinaan dan Pengembangan Sukarelawan, serta program-program PMI). Beberapa PMI Propinsi dan Kabupaten/Kota telah mendapatkan fasilitas anggaran untuk pelatihan-pelatihan paska JUMBARA dan hak guna pakai gedung kantor dari Pemda setelah mendapatkan laporan prestasi dan keterlibatan aktif PMI Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam kegiatankegiatan PMI ditingkat Nasional. 8

19 4. Perlengkapan Kontingen bertanggung jawab menyediakan perlengkapan anggota tim, termasuk pelaksanaan beberapa kegiatan antara lain. Berikut penyediaan barang oleh Panitia dan oleh masing-masing Kontingen. Panitia 1. Atribut Tanda Pengenal Kendaraan Tanda Pengenal Peserta 2. Perlengkapan perkemahan (dipinjamkan) Lahan perkemahan (luas per kontingen akan diinformasikan kemudian. Tenda keluarga jumlah 4-8 unit per kontingen. Tenda pleton 1 unit per kontingen. Terpauline disesuaikan dengan tenda keluarga. Kontingen 1. Atribut kontingen 2. Asuransi 3. Perlengkapan pendukung akomodasi. 4. Konsumsi. 5. Transportasi 6. Perlengkapan penunjang kegiatan misalnya : kit pertolongan pertama, laptop,kamera. 7. material briefing/orientasi/diklat dan JUMBARA, misal: foto-foto, bahan presentasi bahan-bahan lokakarya,souvenir. 5. Anggaran a. Anggaran untuk kebutuhan kontingen menjadi tanggungan masingmasing kontingen. b. Beberapa PMI Propinsi dapat melakukan beberapa cara untuk penggalangan dana antara lain gabungan anggaran antara PMI P r o p i n s i d a n K a b u p a t e n / K o t a, s p o n s o r d a r i Pemda/Instansi/Perusahaan B. SELAMA JUMBARA 1. Upacara Pembukaan 2. Pelaksanaan kegiatan a. JUMBARA dilaksanakan sesuai alur, yang diuraikan menjadi kegiatan-kegiatan sebagaimana di jelaskan pada Bab V dalam buku panduan ini. b. Metode yang diterapkan beragam, antara lain: diskusi, tanya jawab, simulasi, bermain peran, presentasi, eksebisi, kunjungan lapangan c. Kontingen akan dikelompokkan menjadi kecamatan, kelurahan, RW, dan RT, maka kegiatan pendukung ditiap tingkatan tersebut juga diikuti oleh seluruh peserta dan penggembira. 3. Upacara penutupan. 9

20 C. SETELAH JUMBARA 1. Mengevaluasi dampak pelaksanaan JUMBARA terhadap Pembinaan dan Pengembangan PMR. 2. Menerapkan PKS dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam proses pembinaan dan pengembangan PMR. 3. Mensosialisasikan hasil JUMBARA kepada PMI di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota (Pengurus, Staf, Pembina PMR, Pelatih PMI, anggota PMR). 4. Mengembangkan hasil JUMBARA agar berdampak positif dan berjangka panjang terhadap Pembinaan dan Pengembangan PMR. 6. WAKTU DAN TEMPAT Bumi Perkemahan PT. Semen Tonasa 1 Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan 25 s.d 31 Juli PELAKSANA Panitia Pengarah Panitia Pengarah dibentuk di Tingkatan Pusat sebagai Pemberi Arahan dan kebijakan kepadaa Panitia Pelaksana, Penyusunan Pedoman, Konsep kegiatan, dll. Panitia Pengarah terdiri dari Unsur Pengurus Pusat PMI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mitra Potensial serta lintas sector terkait. Panitia Pelaksana Panitia Pengarah dibentuk di Tingkatan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang terdiri dari Internal PMI, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mitra potensial lainnya. Panitia Pelaksana memimpin secara keseluruhan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian kegiatan 10

21 Evaluator Evaluatoradalah Staff PMI dari masing-masing Provinsi yang telah menerima pembekalan dari Panitia Pelaksana untuk melakukan tugas pengamatan di setiap kontingen untuk mengevaluasi jalannnya siklus pembinaan (Perencanaan, Pembagian tugas, Pelaporan) yang mana melibatkan anggota PMR dalam proses pengambilan keputusan.evaluator selain melakukan pengamatan juga bertugas memberikan pendampingan dengan memberikan masukan kepada kontingen dimana evaluator tengah mengamati dengan mengacu pada indikator-indikator evaluasi berdasarkan pada siklus pembinaan PMR.Guna mendukung pelaksanaan Tim Evaluator yang berasal dari unsur lain yang akan di tetapkan oleh Panitia Pusat. Fasilitator/Narasumber Fasilitator kegiatan dan Jumbara adalah fasilitator PMR atau Pelatih Bidang perwakilan dari beberapa PMI Provinsi/Kabupaten/Kota, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tenaga ahli, staff PMI Pusat, perwakilan IFRC, ICRC, Perhimpunan Nasional yang memiliki kompetensi di bidanya dan telah mendapatkan bimbingan teknis sebelum pelaksanaan JUMBARA, dan merupakan bagian dari panitia pelaksana JUMBARA.Fasilitator kegiatan bertugas; Mengawal, menfasilitasi kegiatan-kegiatan selama JUMBARA berlangsung sesuai pembagian tugas yang telah ditetapkan sertamelakukan evaluasi terhadap peserta sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang dikiikuti selama JUMBARA berlangsung. 8. KEGIATAN Alur Pelaksanaan Jumbara dilaksanakan sesuai dalam siklus pembinaan PMR dari proses pendaftaran yang mencerminkan rekruitmen, pelatihan untuk peningkatan kapasitas, TriBakti PMR sebagai implementasi dan bakti, serta Pengakuan dan Penghargaan. Rekrutmen Pelatihan Tri Bakti Penghargaan 11

22 Alur kegiatan Jumbara Evaluasi/ Review Rekreasi/ Persahabatan - Persamaan persepsi - Sosialisasi Penerapan - Edukasi - Pelatihan diawali dengan proses evaluasi dan review pembinaan dan pelaksanaan kegiatan PMR, dengan metodeinteraktif. proses evaluasi, para peserta dipandu oleh fasilitator bersama-sama mengadakan klarifikasi, edukasi, dan sosialisasi terhadap materi evaluasi. Dalam proses ini peserta dapat saling bertukar informasi dan ide yang bertujuan untuk mencapai persamaan persepsi. penyegaran materi-materi terkait PMR dalam bentuk pelatihan-pelatihan singkat dengan pendekatan ketrampilan hidup, dan lokakarya. Dari hasil tersebut akan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, yang kemudian dapat diterapkan selama proses Jumbara dan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri, teman sebaya, maupun masyarakat. Menggunakan pendekatan ketrampilan hidup dan metode partisipatif, semua peserta akan terlibat aktif dalam menggali potensi diri, maupun membantu teman-temannya untuk berkembang. juga melakukan kegiatan rekreasi dalam suasana gembira dan bersahabat. 12

23 KEGIATAN JUMBARA JUMPA BAKTI GEMBIRA 1.Youth Station 2.Jurnalistik Remaja 3.Enterpreneurship: Edukasi Kewirausahaan 4.RemajaTangguh/LifeSkill Station 5.Lokakarya 6.Ngobrol bareng PMR 7.International youth Conference 8.HPI untuk PMR 1. Bakti masyarakat 2. Enterpreneurship: Tukarhasilkarya 3. Enterpreneurship: Pameran 4. Mading Kontingen 1. Olahraga Persahabatan 2. Wahana Kepalangmerahan 3. PMR Favorit 4. Edutainment 5. Anjangsana/open house 6. Wisata Study 7. Parade Budaya Evaluasi/Review "Youth Station" Penyegara Materi dan Metode memfasilitasi bagi fasilitator dan PMR dapat berperan sebagai per Leadership (untuk PMR Mula), peer support (untuk PMR Madya) dan peer Educator (untuk PMR Wira) "Edutainment" Penampilan edukatif kreatif menggunakan metode seni, budaya, hiburan dan teknologi terkini yang akan disampaikan dengan melibatkan peran aktif masyarakat. "Mading Informasi kreatif Bagian dari kegiatan Jurnalistik remaja sebagai sarana promosi, sosialisasi pembinaan Provinsi Edukasi, Persamaan Persepsi dan Sosialisasi "Sentra Kapasitas" Review pembinaan PMR (Kebijakan, Stratgei, Program Kerja), Penyamaan persepsi atas pemutakhiran dan atau perubahan terkait manajemen pembinaan PMR, Penyelarasan/sinkronisasi proses pembinaan PMR dan meningkatkan pemahaman peran dan fungsi Pengurus, staf, Pembina dan Fasilitator dalam sistem pembinaan PMR. 13

24 "Ngobrol Bareng PMR" Peningkatan kapasitas anggota PMR dalam merencanakan dan implementasi Program, Proses kepemimpinan dan pengambilan keputusan, Jejaring dan kerjasama, kreatif menggunakan media online sebagai sarana komunikasi "Jurnalistik Remaja" Sentra media dan publikasi merupakan rangkaian kegiatan membekali peserta dengan ketrampilan teknis pengambilan foto, video dan penulisan serta pengemasannya sehingga menjadi satu media yang dapat memberikan informasi dan publikasi. Life Skill Station" atau Remaja tangguh, Memahami isu-isu nasional dan internasional terkait permasalahan yang ada seputar remaja (Narkotika dan Zat Adiktif (NAPZA), Safety Riding, Kesehatan Reproduksi & HIV/AIDS, Gender, Disabilitas, Anti Kekerasan, Inklusi, Pengurangan Resiko Bencana dan Penyakit. Memahami dan mempraktekkan metode-metode kreatif dalam membuat rencana kampanye, Media kampanye, melakukan kampaye untuk isu-isu yang ada di sekitar mereka. Hukum Prikemanusiaan Internasional" Penyegaran Materi dan Metode memfasilitasi bagi fasilitator dan PMR untuk materi HPI (Kemanusiaaan, perlindungan, kesamaan perlakuan, kenetralan, dll Enterpreneurship Remaja" Peningkatan kapasitas Anggota PMR terhadap pengetahuan dan Pengalaman tentang Potensi dan Pengelolaan Kewirusahaan Sosial serta dapat membuat dan mengelola bahan-bahan recycle/daur ulang menjadi memiliki nilai ekonomis yang kemudian akan mendonasikan hasil kewirausahaannya sebagai wujud tanggung jawab sosial melalui penerapan Tribakti PMR- Berbakti Kepada Masyarakat Penerapan "Bakti dimasyarakat" kegiatan ini sebagai implementasi/penerapan dari kegiatan edukasi sebelumnya; Youth Station, Remaja tangguh, edutainmen, Enterpreneurship Remaja dalam bentuk Promosi, kampanye, bakti sosial dan tampilan seni dimasyarakat dengan Metode : Youth Station" Promosi tentang Kesahatan dan Pengurangan Risiko dengan metode peer to peer dibeberapa sekolah dan masayarakat di sekitar lokasi kegiatan 14

25 Remaja Tangguh" : Anggota PMR melakukan publikasi media dan kampanye dimasyarakat terkait dengan permasalahan diseputar remaja ; (Narkotika dan Zat Adiktif (NAPZA), Safety Riding, Kesehatan Reproduksi & HIV/AIDS, Gender, Disabilitas, Anti Kekerasan, Inklusi, Pengurangan Resiko Bencana dan Penyakit "Edutainmen" Anggota PMR melakukan edukasi dimasyarakat yang dimodifikasi secara kreatif melalui tampilan seni dan budaya "Enterpreneurship Remaja" mendonasikan hasil kewirausahaannya sebagai wujud tanggung jawab sosial melalui penerapan Tribakti PMR- Berbakti Kepada Masyarakat Persahabatan dan Rekreasi "Olah Raga" Mengembangkan kreatifitas anggota PMR dalam bidang olah raga Mempererat persahabatan nasional dan internasional "wahana Kepalangmerahan" merupakan inovasi kolaborasi dari materi teknik kepemimpinan yang dikemas dalam permainan/outbond yang berisi materi tentang pembinaan Palang Merah Remaja. Selain menyenankakan kegiatan ini diharapkan dapat me-review kembali materi materi PMR dan manajemen Pembinaan PMR. Wahana kepalangmerahan juga diharapkan dapat mengembangkan teknik kepimpinan sesuai dengan buku pandua Materi PMR kepemimpinan "PMR Favorit" Pemilihan Role Model anggota PMR PMI "Ajangsana Kontingen" Mempererat persahabatan nasional dan internasional dengan Mempromosikan kebudayaan daerah melalui kunjungan kelokasi kontingen "Pentas Seni" Mengembangkan ketrampilan kesenian, Meningkatkan kecintaan terhadap budaya Indonesia,Meningkatkan pemahaman dan penerapan Tri Bakti PMR terutama bidang persahabatan. "Wisata Studi" Kunjungan Pengenalan Budaya & Industri Daerah Tuan Rumah Jumbara 15

26 8. EVALUASI Aspek Monitoring dan Evaluasi Panitia Pengaah dan Pelaksana membentuk Tim Evaluasi Jumbara mulai dari Perencanaan sampai dengan Pelaporan. Tim Evaluasi terdiri dari Internal PMI dengan dibantu oleh kementerian terkait, Pemerintah setempat, Mitra dan Donor. Aspek Monitoring dan Evaluasi dilakukan bersama-sama (panitia, peserta, pelatih/fasilitator, material pelatihan, dana, akomodasi& konsumsi, metode) meliputi: a. Aspek peningkatan pengetahuan b. Aspek peningkatan keterampilan c. Aspek peningkatan sikap d. Aspek proses perencanaan e. Aspek proses pelaksanaan f. Aspek keterlibatan remaja dalam proses persiapan dan pelaksanaan Jumbara g. Aspek keterlibatan Sukarelawan dalam pendampingan remaja dari proses persiapan dan pelaksanaan Jumbara 9. PENUTUP Implementasi Jumbara ini memerlukan komitmen dan niat serta tanggung jawab dari seluruh unsur-unsur PMI, baik Pengurus, Staff maupun Sukarelawannya terhadap pola pengembangan kapasitas PMR di Indonesia. Seluruh pihak diharapkan dapat memahami dan mendalami serta menjabarkannya ke dalam kerangka yang lebih operasional dengan harapan kerangka pola pembinaan PMR yang sudah kita bangun dapat kita laksanakan sesuai dengan harapan dan panduan yang ada. Jakarta, 31 Januari 2016 Pengurus Pusat PMI Bidang PMR dan Sukarelawan/ Panitia Penyelenggara Ketua, I H. Muhammad Muas 16

27 rapmr2016 LAMPIRAN ATRIBUT A. SERAGAM Seragam yang digunakan selama kegiatan JUMBARA PMR terdiri dari 2 macam seragam: 1. Seragam Upacara a. Pakaian seragam kontingen (dapat berupa seragam sekolah atau PMI, PMR) dengan kelengkapan atribut. PMR menggunakan seragam baju putih dan celana biru dongker serta slayer sesuai warna dan tingkatnya. b. Pakaian seragam yang digunakan oleh peserta dan peninjau pada saat upacara. Pengurus, Pembina dan Pelatih menggunakan pakaian seragam baju putih dan celana biru dongker. 2. Seragam Lapangan a. Pakaian seragam lapangan kontingen, dapat digunakan oleh peserta dan peninjau, pada saat mengikuti kegiatan yang bersifat sosialisasi pengetahuan dan pemahaman, lokakarya b. Pakaian seragam lapangan JUMBARA yang disediakan oleh Panitia, digunakan oleh peserta pada saat mengikuti kegiatan JUMBARA PAKAIAN PANITIA 1 2 #jumbarapmr2 Kaos Wangki Kemeja 17

28 KAOS PESERTA 1 PMR PANDAI, MANUSIAWI, RESPONSIF. PMR PANDAI, MANUSIAWI, RESPONSIF. Kaos untuk PMR Madya PMR PANDAI, MANUSIAWI, RESPONSIF. Kaos untuk PMR Wira Kaos untuk PMR Mula PMR PANDAI, MANUSIAWI, RESPONSIF. PMR PANDAI, MANUSIAWI, RESPONSIF. Kaos untuk Staf/Pengurus/Fasilitator/ Pimpinan Kontingen Kaos untuk Anggota Luar Negeri TOPI KEGIATAN Bahan Katun Combad Topi Panitia Topi Peserta PMR Bahan drill atau sejenis Logo bordir 18

29 B. TANDA PENGENAL 1. Tanda pengenal personil JUMBARA a. Peserta (anggota PMR, ketua kontingen, pembina PMR, Staf dan Fasilitator PMR) b. Peninjau c. Peserta Luar Negeri d. Panitia e. Evaluator f. Fasilitator Kegiatan g. Tamu h. Petugas, misal: Aparat perkemahan, petugas transportasi, petugas kebersihan, petugas keamanan, petugas kesehatan, penerima tamu, reporter, penyiar, dll 2. Tanda pengenal kendaraan a. Kendaraan angkutan peserta b. Kendaraan Panitia c. Kendaraan Pendukung JUMBARA d. Kendaraan Undangan 3. Bentuk, ukuran, dan warna Bentuk, ukuran, dan warna tanda pengenal JUMBARA ditentukan oleh Markas Pusat PMI. 4. Ketentuan pemakaian a. Tanda pengenal diberikan oleh panitia, seluruh kontingen wajib melaporkan semua anggota kontingennya. b. Tanda pengenal wajib dipakai selama JUMBARA berlangsung. c. Panitia/petugas berhak mempertanyakan keabsahan kehadiran di area JUMBARA bila tidak mengenakan tanda pengenal. d. P a n i t i a / p e t u g a s b e r h a k u n t u k m e n g e l u a r k a n seseorang/kendaraan dari area JUMBARA bila tidak dapat membuktikan keikutsertaannya dalam JUMBARA. KARTU ID Peserta Kontingen Panitia PESERTA/PARTICIPANT Rio Haryanto Nama/Name Media Peninjau Petugas FOTO Sponsor/Pameran Printing 210 gram artpaper printing 11 CM X 15 CM Jawa Barat Province/Country PANDAI MANUSIAWI SMART HUMANE RESPONSIF RESPONSIVE Tamu PANGKEP, Juli

30 PERKEMAHAN JUMBARA A. ADMINISTRASI PERKEMAHAN 1. Sebagai akomodasi, setiap kontingen mendirikan tenda sesuai dengan kavling yang telah ditentukan Panitia 2. Untuk menempati kavling, setiap kontingen mendaftarkan diri di lokasi Perkemahan dan mendapat bukti Surat Penempatan Kavling (SPK) yang dikeluarkan oleh Panitia Perkemahan (Camat Perkemahan) 3. Kontingen yang akan meninggalkan acara perkemahan sehubungan dengan berakhirnya acara JUMBARA PMR, bertanggungjawab atas kebersihan kavling yang ditempatinya dengan bukti surat rekomendasi untuk meninggalkan perkemahan dan rekomendasi tersebut untuk syarat mengambil Piagam JUMBARA. B. PENGATURAN PERKEMAHAN 1. Struktur Perkemahan Semua Peserta JUMBARA akan dipimpin dalam satu kesatuan struktur perkemahan tertinggi, yaitu Kecamatan. Warga Kecamatan akan diatur sesuai dengan jenjang pemerintahan dengan tidak meninggalkan tata tertib kehidupan 7 (tujuh) Prinsip Palang Merah, yaitu sbb : a. Perkemahan JUMBARA PMR merupakan satu Kecamatan yaitu Kecamatan BHINNEKA TUNGGAL IKA b. Kecamatan dibagi dengan 4 (desa) Desa 1) Desa Pertama dengan Nama Desa Dr. Moh. Hatta 2) Desa Kedua dengan Nama Desa Henry Dunnat 3) Desa ketiga dengan Nama Desa Florence Naightingale 4) Desa keempat dengan Nama Desa Siti Dalima c. Tiap Desa memiliki 2 (dua) RW: d. Tiap RW memiliki 4-5 RT ( RT : adalah masing masing kontingen) 2. Aparat Perkemahan a. Kecamatan dipimpin oleh Camat b. Desa dipimpin seorang Kepala Desa c. Rukun Warga (RW) dipimpin seorang Ketua RW d. Rukun Tetangga (RT) dipimpin seorang Ketua RT Aparat perkemahan, sesuai jenjangnya bertangung jawab kepada Seksi Kegiatan, Manajemen Perkemahan, Air, Sanitasi, dan Listrik Aparat perkemahan dipilih oleh kontingen dan merupakan Pembina pendamping dari kontingen Aparat perkemahan wajib memakai identitas aparat yang telah disediakan selama kegiatan berlangsung 20

31 3. Kehidupan sehari-hari a. Tata Cara Perkemahan 1) Seluruh tata cara perkemahan disesuaikan dengan acara kegiatan sehari-hari dan hanya dapat diubah oleh panitia. 2) Segala pemberitahuan dan pengumuman, baik untuk peserta maupun Panitia Pelaksanan, harus melalui pusat informasi yang dikoordinasi oleh panitia yang membidangi 3) Segala kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi peserta dilayani dan disampaikan melalui jalur perkemahan b. Kegiatan 1) Kegiatan Perkemahan dimulai pk s/d wib yang dinyatakan dengan bunyi sirine Ambulans. 2) Sebelum pk dan pk wib setiap warga perkemahan wajib melaksanakan kegiatan rutin dengan jadwal sbb : a) Olah raga /Senam pagi b) Keperluan Pribadi c) Apel Pagi d) Apel Sore Kegiatan tersebut dilaksanakan ditingkat RW dan kegiatan selanjutnya dilaksanakan sesuai jadwal. 3) Untuk mengikuti kegiatan, peserta wajib menyerahkan kartu kegiatan kepada petugas yang bersangkutan. 4) Setiap Peserta berhak memperoleh tanda mengikuti kegiatan berupa paraf petugas dan cap/stempel pada kartu kegiatan, setelah mengikuti salah satu kegiatan pada saat itu juga. c. Pelaksanaan dan Tanda Pengenal 1) Selama kegiatan berlangsung peserta memakai pakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku di JUMBARA. 2) Warga perkemahan yang keluar dari arena harus mengenakan pakaian rapi dan sopan dengan tanda pengenal yang diberikan oleh Panitia. C. FASILITAS DAN ARENA JUMBARA 1. Keamanan a. Keamanan dalam perkemahan menjadi tanggung jawab warga perkemahan dan dibawah pimpinan aparat perkemahan. b. Semua peserta wajib menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh arena perkemahan. c. Peserta dilarang membuat kekacauan dan kegaduhan dalam semua acara kegiatan selama JUMBARA PMR berlangsung. d. Jam malam berlaku mulai wib. Diharapkan peserta menjaga keamanan dan ketenangan. 21

32 2. Kebersihan a. Kebersihan dalam perkemahan, MCK, maupun area JUMBARA menjadi tanggung jawab setiap peserta secara keseluruhan, dan akan masuk dalam kriteria penilaian kontingen favorit. b. Air dan MCK telah tersedia di area perkemahan c. Panitia akan melakukan penilaian terhadap kebersihan area perkemahan (lokasi kavling, MCK, dan lokasi perkemahan) 3. Sumber Penerangan Lampu penerangan diperoleh dari lampu petromaks/lampu Emergency, genset, atau instalasi listrik yang dialirkan ke semua sektor penting. Tiap Kontingen mendapatkan 4 Ampre (900 Watt), Stop kontak satu titik 3 lobang dan lampu di tenda pleton. 4. Kesehatan a. Setiap regu peserta wajib memiliki obat-obatan untuk Pertolongan Pertama dan obat-obatan khusus bagi anggotannya. b. Peserta yang menderita sakit dan tidak dapat ditangani oleh regu, wajib melapor ke Poliklinik JUMBARA PMR dengan sepengetahuan Kepala Desa/Ketua RW/RT. 5. Konsumsi a. Pelayanan kosumsi peserta (termasuk penggembira dan peninjau) dikelola oleh kontingen masing-masing termasuk biaya dan peralatan b. Panitia menyediakan Dapur Umum di arena perkemahan bagi panitia, juri, dan fasilitator 6. Tempat Ibadah a. Untuk beribadah, peserta dapat melakukanya ditempat yang telah tersedia atau tenda masing-masing. b. Peserta wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan ketertiban ditempat ibadah dan sekitarnya. c. Peserta wajib menghormati peserta lain yang sedang melakukan ibadah 7. Tamu a. Waktu berkunjung bagi tamu dilakukan pada pk dan pk wib, dengan membawa surat pengantar dari sekretariat Panitia/Aparat Perkemahan dan mengenakan tanda pengenal tamu yang dipinjamkan oleh Panitia. b. Selain jam berkunjung tamu, peserta dilarang menerima tamu kecuali ada ijin khusus dari Panitia/Aparat Perkemahan. 8. Panggung Hiburan a. Diadakan hiburan malam berupa Pentas Seni b. Pentas Seni dilakukan oleh peserta JUMBARA PMR tiap Propinsi secara bergantian. 22

33 9. Kedai/Pasar a. Bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari dapat dibeli dikedai/warung yang ada disekitar acara perkemahan b. Kebutuhan souvenir/cendramata JUMBARA PMR dapat dibeli di Pameran Mini. c. Jual-beli/pemasaran barang-barang dilarang dilakukan diarena perkemahan lain kecuali ditempat yang telah ditentukan. 10. Pos dan Telekomunikasi Semua peserta dapat menikmati pelayanan Pos dan Telekomunikasi yang tersedia di arena perkemahan dan sekitarnnya. 11. Alat transportasi a. Transportasi kontingen menjadi tanggung jawab masingmasing kontingen b. Transportasi untuk keperluan kegiatan JUMBARA disediakan oleh panitia B. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Seharusnya tidak dilakukan oleh peserta JUMBARA PMR : a. Merusak kelestarian alam b. Merusak tanaman/pepohonan/gedung diperkemahan dan sekitarnya 2. Sanksi-sanksi a. Sanksi diberlakukan kepada peserta yang dengan sengaja atau tidak sengaja melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia. b. Sanksi hanya dijatuhkan oleh camat Perkemahan melalui sidang Aparat Perkemahan c. Sanksi pelanggaran berbentuk : 1) Peringatan Lisan 2) Pernyataan tertulis 3) Tidak berhak menerima Lencana/Piagam 4) Tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan selama JUMBARA berlangsung 5) Dicabut haknya sebagai peserta JUMBARA PMR 23

34 15 m 4m 15 m 15 m 4m 4m 15 m 13 m 1m 20 m 15 m 5 m 15 m 5 m 15 m 15m LAYOUT AREA PERKEMAHAN JUMBARA NASIONAL PMR Komp. Karyawan Area Kontingen Internasional Area Masjid Eks. Rumah Sakit Komp. Sekolah Lapangan Area Pameran Komp. Karyawan Gedung/Aula Komp. Karyawan Komp. Karyawan Lapangan Upacara Pembukaan Gereja 24

35 25

36 26

37 27

38 28

39 29

40 30

41 31

42

JUMBARA DAN TEMU KARYA

JUMBARA DAN TEMU KARYA Jumbara &Temu Karya JUMBARA DAN TEMU KARYA Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 SI BAN Jumbara dan Temu Karya Provinsi Jawa Tengah 2017 PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA SUKARELAWAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

DRAFT PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA SUKARELAWAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DRAFT PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA SUKARELAWAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 I. LATAR BELAKANG JUMBARA merupakan satu bentuk kegiatan pembinaan yang merupakan ajang pertemuan anggota PMR untuk

Lebih terperinci

Pangkajene Kepulauan, Juli 2016 JUMBARA NASIONAL VIII PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2016

Pangkajene Kepulauan, Juli 2016 JUMBARA NASIONAL VIII PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2016 Pangkajene Kepulauan, 25-31 Juli 2016 JUMBARA NASIONAL VIII PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2016 Road to Pangkep Jumbara merupakan proses evaluasi 5 tahun-an Nasional Jumbara Nasional VIII Tahun 2016 akan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 A. Pendahuluan Generasi muda merupakan kader-kader pemimpin masa depan bangsa. Dalam rangka menyiapkan

Lebih terperinci

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI 2009 Panduan Tanda Kecakapan Palang Merah Remaja Untuk Markas Cabang PMI Edisi I. Jakarta: Mei 2009

Lebih terperinci

1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014.

1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014. 1 1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014. 2. TEMA KEGIATAN Tema Satgana Cup III tahun 2014 adalah Cheerful, Smart,

Lebih terperinci

Buku Saku Pembina PMR

Buku Saku Pembina PMR Buku Saku Pembina PMR Buku Saku Pembina PMR 2009 Buku Saku Pembina PMR Edisi I. Jakarta: Mei 2009 Hak Cipta Palang Merah Indonesia Pusat http://www.pmi.or.id Pengarah : Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman,

Lebih terperinci

TANDA KECAKAPAN PALANG MERAH REMAJA. (buku saku untuk PMR)

TANDA KECAKAPAN PALANG MERAH REMAJA. (buku saku untuk PMR) TANDA KECAKAPAN PALANG MERAH REMAJA (buku saku untuk PMR) TANDA KECAKAPAN PALANG MERAH REMAJA (buku saku untuk PMR) Penyusun Kata Pengantar Daftar Isi ? Apa kamu tahu tentang ujian dan tanda kecakapan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS JUMBARA PMR MADYA WIRA PMI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS JUMBARA PMR MADYA WIRA PMI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2017 A. JUMPA PETUNJUK TEKNIS JUMBARA PMR MADYA WIRA PMI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2017 PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN OKU Jalan MT Haryono No 01 Pasar Baru OKU 1. TRAVELING KEPALANGMERAHAN a) Tujuan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA. Ditetapkan oleh:

PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA. Ditetapkan oleh: PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA Ditetapkan oleh: Musyawarah Luar Biasa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta di Yogyakarta 4-5 Februari 2012 Daftar Isi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018

PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018 PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018 A. Ketentuan Tim dan Peserta Tiap delegasi berhak mengirimkan timnya maksimal 2 tim. Masing-masing tim memiliki 1

Lebih terperinci

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT PETUNJUK PELAKSANAAN TEMU GERAK DAN AKTIVITAS PALANG MERAH REMAJA (TEGAK PMR) VI TINGKAT WIRA SE-JAWA TIMUR 2017 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TEMA: SMART IN ACTION, SHARE HAPPINESS AND

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Nomor : / Org/ IV/ 2011 KEPADA YTH : JEPARA

Nomor : / Org/ IV/ 2011 KEPADA YTH : JEPARA Jepara, 14 April 2011 Nomor : / Org/ IV/ 2011 Sifat Lamp Perihal : SEGERA : 1 (satu) Bandel (Juknis) : Pendaftaran JUMBARA X PMI Kabupaten Jepara Tahun 2011 KEPADA YTH : 1. Kepala SD/ MI se-kab. Jepara

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa program kepemudaan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

Kunjungi webpage Scan QR Code

Kunjungi webpage Scan QR Code Kunjungi webpage Scan QR Code KATA PENGANTAR Jumlah remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun mencapai 25 juta orang atau 30 persen dari total penduduk Indonesia. Remaja memiliki karakteristik khusus,

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PESERTA TEMU TEKNIK JUMBARA PMR XI PMI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013

SELAMAT DATANG PESERTA TEMU TEKNIK JUMBARA PMR XI PMI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 SELAMAT DATANG PESERTA TEMU TEKNIK JUMBARA PMR XI PMI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 1. Latarbelakang Kegiatan Memiliki cikal bakal relawan PMI yang berkualitas, yang mampu menjalankan tugas-tugas kemanusiaan

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

70 TAHUN PALANG MERAH INDONESIA. 70 tahun Palang Merah Indonesia mengabdi untuk kemanusiaan dan kemerdekaan

70 TAHUN PALANG MERAH INDONESIA. 70 tahun Palang Merah Indonesia mengabdi untuk kemanusiaan dan kemerdekaan TOR PERINGATAN HUT PMI KE 70 17 SEPTEMBER 2015 A. PENDAHULUAN 70 TAHUN PALANG MERAH INDONESIA Peringatan HUT PMI ke-70 pada 17 September 2014 mendatang, adalah menjadi momentum dimana PMI dari sisi usia

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

BSM BB PEDOMAN ORGANISASI BADAN OTONOM BULAN SABIT MERAH BULAN BINTANG

BSM BB PEDOMAN ORGANISASI BADAN OTONOM BULAN SABIT MERAH BULAN BINTANG PEDOMAN ORGANISASI BADAN OTONOM BULAN SABIT MERAH BULAN BINTANG BSM BB MARKAS BESAR PIMPINAN PUSAT BULAN SABIT MERAH BULAN BINTANG Alamat: Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18 No. 1B Jakarta Selatan 12740 Telp.

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang:

Lebih terperinci

JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010

JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010 JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010 Pendahuluan Jumbara (JUMpa BAkti gembira) dan Temu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 25 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA ATAU

Lebih terperinci

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat:

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat: A. Pokok Bahasan Organisasi PMI B. Sub Pokok Bahasan 1. Mandat PMI 2. Visi dan misi PMI 3. Rencana strategis 4. Program PMI 5. Permasalahan Organisasi 6. Peraturan Organisasi 7. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM LOMBA PALANG MERAH REMAJA XXVII MALANG TERBUKA XXVII TAHUN 2016 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN UMUM LOMBA PALANG MERAH REMAJA XXVII MALANG TERBUKA XXVII TAHUN 2016 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN UMUM LOMBA PALANG MERAH REMAJA XXVII MALANG TERBUKA XXVII TAHUN 2016 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Lomba Palang Merah Remaja Malang Terbuka XXVII Tahun 2016 (BALARAM

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lomba Keterampilan Pramuka Penggalang dan Penegak Tahun 2015 yang disingkat LKP3 2015

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

Nomor : 134/RLW/IV/2013 Jepara, 04 Mei 2013 Sifat : PENTING Lamp : 1 (satu) bendel Perihal : Jumbara ke 11 PMI Kabupaten Jepara Tahun 2013

Nomor : 134/RLW/IV/2013 Jepara, 04 Mei 2013 Sifat : PENTING Lamp : 1 (satu) bendel Perihal : Jumbara ke 11 PMI Kabupaten Jepara Tahun 2013 Nomor : 134/RLW/IV/2013 Jepara, 04 Mei 2013 Sifat : PENTING Lamp : 1 (satu) bendel Perihal : Jumbara ke 11 PMI Kabupaten Jepara Tahun 2013 Kepada 1. Yth. Kepala SD/ MI Se Kab. Jepara 2. Yth. Kepala SMP/

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 110 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pengembangan Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN, RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja a. Program : Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 6 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

PALANG MERAH INDONESIA. BUDI PURWANTO, SSi, MSi

PALANG MERAH INDONESIA. BUDI PURWANTO, SSi, MSi ORGANISASI & MANAJEMEN UMUM PALANG MERAH INDONESIA BUDI PURWANTO, SSi, MSi PALANG MERAH INDONESIA Pengertian Umum : Palang Merah Indonesia (PMI) adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA 1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

Wushu Indonesia. Pengurus Provinsi Jawa Tengah

Wushu Indonesia. Pengurus Provinsi Jawa Tengah Wushu Indonesia Pengurus Provinsi Jawa Tengah Sekretariat : Wisma Wushu Jawa Tengah Jl. Marina No. 5 Tawangmas Semarang Telp.&Fax. 024 76632622 Email : wushujawatengah@gmail.com Nomor : 070/PP.WI-Jtg/VII/2017

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN A Kewenangan Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 626 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KSR PMI UNIT UNS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KSR PMI UNIT UNS DRAFT HASIL TECHNICAL MEETING VOLUNTEER WEEK AND YOUTH VOLUNTEER COMPETITION 3 SABTU, 7 DESEMBER 2013 RUANG SIDANG LPPM LANTAI 4 UNS Ketentuan Umum 1. Sertifikat tahun lalu belum ada legalisirnya, mohon

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS JAGA PRAJA IV SE-JAWA TIMUR TAHUN 2017

PEDOMAN TEKNIS JAGA PRAJA IV SE-JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEDOMAN TEKNIS JAGA PRAJA IV SE-JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN LAGA A. KETENTUAN PESERTA 1) Peserta Travelling adalah anggota PMR MADYA dari kalangan SMP/MTs/Sederajat yang terdaftar secara

Lebih terperinci

23 Juni : 06/BK/VI/2010 : Peta Lokasi dan Susunan Acara : Undangan Kampanye Lingkungan BALADKURING Selamatkan Sungai dan Daerah Aliran Sungai

23 Juni : 06/BK/VI/2010 : Peta Lokasi dan Susunan Acara : Undangan Kampanye Lingkungan BALADKURING Selamatkan Sungai dan Daerah Aliran Sungai Baladkuring Gerakan Masyarakat Jawa Barat Untuk Lingkungan yang Bersih dan Sehat Jalan Naripan 25 Lantai 5 Bandung 40111 Telp. 022-92225235 Fax. 022-4231570 www.baladkuring.org email: baladkuring@gmail.com

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan suasana dan tata

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013 A. LATAR BELAKANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013 Anak merupakan awal matarantai manusia yang sangat menentukan wujud dan kehidupan suatu bangsa pada masa depan. Oleh karena

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 23 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 39 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA PADA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA GUNUNGREJO, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG

KEPUTUSAN PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL Sekretariat : Balai Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Email : desa.panggungharjo@bantulkab.go.id

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN 2011 Di STAIN TULUNGAGUNG I. KETENTUAN UMUM A. SASARAN Lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat tahun 2010 dan

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-2 BOGOR, DESEMBER 2015 PANDUAN KEGIATAN KE-1

PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-2 BOGOR, DESEMBER 2015 PANDUAN KEGIATAN KE-1 PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-2 BOGOR, 24-27 DESEMBER 2015 PANDUAN KEGIATAN KE-1 KIR adalah sesuatu program kegiatan sekolah yang mendudukung peserta didik untuk melakukan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA,

Lebih terperinci

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa BUKU SAKU Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kewajiban Siswa Setiap siswa wajib : 1. Mempunyai dan membawa buku saku setiap mengikuti kegiatan di sekolah 2. Memahami, menghayati, dan melaksanakan semua ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN 1 BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME DAN TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I DASAR PEMIKIRAN

BAB I DASAR PEMIKIRAN BAB I DASAR PEMIKIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN Di era globalisasi yang penuh tantangan ini, menuntut kita untuk dapat lebih maju, berwawasan luas, dan berprestasi dalam berbagai macam hal. Di era ini pula,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN,

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG 1 PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA JUMPA BAKTI DAN GEMBIRA (JUMBARA) V PMR PMI TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 2 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 9/E, 2010 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa terwujudnya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci