Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
|
|
- Glenna Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KABUPATEN BLITAR Candi Penataran Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 11
2 I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Malang Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung Luas wilayah Kabupaten Blitar adalah 1.588,79 km2 dimana sekitar 38,02 persen merupakan wilayah dataran tinggi yang berada pada ketinggian dari permukaan laut. Oleh karena di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia, maka beberapa kecamatan mempunyai wilayah pantai, yaitu Kecamatan Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates. 02 Jumlah Kecamatan, Kelurahan, dan Desa Kabupaten Blitar NO KECAMATAN JUMLAH DESA /KELURAHAN 1 BAKUNG 11 2 WONOTIRTO 8 3 PANGGUNGREJO 10 4 WATES 8 5 BINANGUN 12 6 SUTOJAYAN 11 7 KADEMANGAN 15 8 KANIGORO 12 9 TALUN SELOPURO 8 11 KESAMBEN SELOREJO DOKO WLINGI 9 15 GANDUSARI GARUM 9 17 NGLEGOK SANANKULON PONGGOK SRENGAT WONODADI UDANAWU 12 Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 B. Letak dan Kondisi Geografis Secara astronomis Kabupaten Blitar terletak di BT dan LS, sedangkan secara geografi s terletak di Pulau Jawa bagian timur dan berada di pesisir Samudra Hindia. Secara administratif Kabupaten Blitar terbagi dalam 22 kecamatan, terdiri dari 248 desa/kelurahan yaitu, 28 kelurahan dan 220 desa. Pemekaran wilayah kecamatan ini dimulai pada tahun 1992, sedangkan sebelum tahun tersebut Kabupaten Blitar hanya terdiri atas 19 kecamatan. Meskipun telah direncanakan pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro, namun sampai saat ini secara administratif pusat pemerintahan Kabupaten Blitar masih berkedudukan di wilayah Kota Blitar, yaitu di Jalan Sudanco Supriadi No. 17 Kota Blitar. C. Topografi Hamparan wilayah Kabupaten Blitar merupakan daerah dengan ketinggian rata-rata ± 243 meter di atas permukaan laut dengan distribusi wilayah menurut ketinggian, yaitu: 436,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian antara < 200 meter dpl. 436,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian antara < 300 meter dpl. 427,2% wilayah kecamatan berada pada ketinggian > 300 meter dpl. Terdapat enam kecamatan yang wilayahnya berada pada ketinggian >300 meter diatas permukaan laut, yaitu: Kecamatan Wates, Wonotirto, Doko, Gandusari, Nglegok, dan Panggungrejo. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
3 Keberadaan Sungai Brantas membagi wilayah Kabupaten Blitar menjadi 2 bagian, yaitu wilayah Kabupaten Blitar bagian Ut ara dan wilayah Kabupaten Blitar bagian Selatan. BAGIAN UTARA : Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara meter dari permukaan laut. Wilayah ini secara geografi s dekat dengan Gunung Kelud yang masih aktif sehingga tanah di wilayah ini lebih subur dibanding dengan bagian Selatan. Kabupaten Blitar bagian utara ini meliputi 15 wilayah kecamatan, yaitu: Kanigoro, Talun, Selopuro, Kesamben, Selorejo, Doko, Wlingi, Gandusari, Garum, Nglegok, Sanankulon, Ponggok, Srengat, Wonodadi, dan Udanawu. Pesona Gunung Kelud 4 BAGIAN SELATAN : Merupakan perpaduan antara dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara meter dari permukaan laut. Dari segi topografi, bagian selatan merupakan bagian pesisir dan pegunungan berbatu, sehingga struktur tanahnya kurang subur dibandingkan dengan Blitar bagian utara. Bagian utara ini mencakup 7 wilayah kecamatan yaitu: Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Wates, Binangun, Sutojayan, dan Kademangan. Pantai Peh Pulo, Sumbersih, Panggungrejo 4 d. Geologi e. Hidrologi f. Klimatologi Dari data yang terekam pada 36 stasiun pengamat yang ada di Kabupaten Blitar disimpulkan bahwa selama tahun 2011 Kabupaten Blitar diguyur hujan selama 108 hari atau hampir 4 bulan, dengan rata-rata curah hujan 17,16 mm, dimana kondisi ini mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya yang memiliki ratarata curah hujan sebanyak 20,98 mm. Suhu tertinggi 30 Celcius dan suhu terendah 18 Celcius. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 03
4 G. Penggunaan Lahan Kabupaten Blitar dengan luas 1.588,79 Ha, sebanyak 19,96 persen-nya merupakan lahan persawahan. Dari lahan sawah seluas itu terdapat 71,00 persen lahan sawah berpengairan teknis; 12,12 persen lahan sawah berpengairan setengah teknis; 10,57 persen lahan sawah berpengairan sederhana; 2,51 persen lahan sawah berpengairan desa/non-pu; dan lahan sawah berpengairan tadah hujan sebanyak 3,80 persen. Untuk luas lahan bukan sawah bila dilihat dari penggunaannya, maka luas tegal/kebun menduduki luas terbesar yaitu 35,34 persen, urutan kedua yaitu rumah dan pekarangan sebesar 26,85 persen, sedangkan sisanya untuk penggembalaan/ padang rumput, tambak, kolam, hutan, perkebunan dan lainnya. II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH a. Pengembangan Industri Minyak Atsiri KENANGA, NILAM, DAN CENGKEH Kegiatan produksi minyak atsiri melibatkan banyak pihak mulai dari petani penghasil bahan baku, industri kecil dan menengah penyulingan, pedagang, pengumpul sampai industri pengolahan lanjut dan eksportir. Industri ini banyak menyediakan peluang usaha, sehingga layak untuk dikembangkan dalam skala luas. Selain minyak atsiri kenanga, Kabupaten Blitar juga merupakan produsen atsiri nilam terbesar ketiga di Indonesia dengan rata-rata produksi 3 ton/tahun. Sentra penyulingan minyak atsiri nilam ini ada di Kecamatan Doko. Sedangkan produksi cengkeh di lahan seluas Ha adalah sebesar 635,34 ton dengan rata-rata produksi minyak atsiri cengkeh sebesar 66 ton dan jumlah unit usaha 22 buah. Wilayah dengan potensi produk minyak atsiri cengkeh terbesar ada di Kecamatan Doko, Wli ngi, Gandusari, dan Nglegok. Bunga Kenanga t Minyak hasil penyulingan t Proses penyulingan 4 04 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
5 t Petani dan kebun kelapa sawit di Blitar Selatan t b. Budidaya Kelapa Sawit Saat ini sedang dibudidayakan tanaman kelapa sawit di lahan seluas Ha di wilayah Blitar Selatan. Masyarakat cukup antusias dengan usaha ini karena komoditas kelapa sawit dianggap mampu memberikan kesejahteraan bagi mereka dan pengembangan perkebunan kelapa sawit ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja. Pada September 2012 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Desa Kembangarum, Kecamatan Sutojayan yang diharapkan mampu mengakomodir hasil produksi kelapa sawit di wilayah Kabupaten Blitar. Keberhasilan budi daya kelapa sawait di wilayah Blitar Selatan memberi harapan bagi masyarakat di wilayah ini bahwa tanah kurang subur yang mereka miliki mempunyai nilai ekonomis. Potensi Potensidan danproduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur 05
6 c. Potensi Pertambangan g Mineral Logam/ g / No on Lo ogam Potensi Mineral di Kabupaten Blitar No Jenis Mineral Potensi (Luas Wilayaah/ Volume) (Ha/ m3) Loka kaasi s 1 Bentonit 136,19/ W tes & Biina Wa nanng ngun un 2 Feldspar 355,00/ Wono Wo notitirt rtto rto 3 Pasir Besi 48,30/ Pang Pa nggu guung ngrejo rejo re jo, Ba Bakkuung Baku ng, Wa ng, Watees 4 Ball Clay 187,35/ Wono noti otitirt rttoo,, W Wat attes es, Ka es, Kade demang dem ngan gaann 5 Kaolin 74,00/ Wonootitirt Wo rto, rto rt o, Sut u ojay ojjayyan an 6 Sirtu 280,00/ Sunggai Lekso Su soo, Sem Seemu mut da dan Ba Bada dakk da Sumber: Pertambangan Dalam Angka a Tahun 2011 t Gula kelapa Proses pencetakan gula kelapa 4 d. Pengembangan Paket Wisata Kecamatan Nglegok merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi, yaitu (1) perindustrian (gula kelapa) dimana di kecamatan ini pada tahun 2009 berdasar survey produk Putri Kencana tercatat terdapat 150 unit usaha dari total unit industri gula kelapa yang ada di Kabupaten Blitar ; (2) pariwisata (kompleks Candi Penataran) yang selain menawarkan obyek wisata candi, museum, dan kolam renang, juga menawarkan wisata budaya berupa pertunjukan Drama Tari Pesona Seruling Penataran setiap malam purnama; dan (3) Kawasan Minapolitan dengan budidaya andalan Ikan Koi. Oleh karenanya, di masa mendatang wilayah ini berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang berkategori mina-wisata berbasis pertanian dan budaya Paket wisata budidaya ikan koi Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
7 E. Pengembangan Wisata Pantai Kabupaten Blitar memiliki tiga kecamatan yang mempunyai wilayah pantai, yaitu Kecamatan Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates, yang memiliki pantai-pantai yang sangat indah yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, yang hingga saat ini pantai-pantai tersebut masih belum dikelola secara profesional sebagai obyek wisata. Pantai Tambakrejo t Nelayan dengan hasil tangkapannya 4 F. Pengembangan Usaha Perikanan Laut Pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Tambakrejo, Wonotirto diharapkan mampu memacu perkembangan potensi sektor perikanan laut di Kabupaten Blitar seiring dengan sedang berlangsungnya tahapan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS). Perkembangan produksi perikanan laut Kabupaten Blitar 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Hasil Produksi Perikanan Laut Tahun (ton) No Jenis Ikan Tongkol Lemuru/ Sardin Layang Tengiri Merah Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 07
8 BENCANA a. Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi Kawasan yang berada di wilayah Blitar Utara khususnya wilayah yang berada di sekitar Gunung Kelud dan di sekitar jaringan aliran lahar (di Desa Pasirharjo dan sekitar Desa Soso) serta di sekitar jaringan aliran lahar yaitu sekitar Sungai Lekso, Sungai Putih, Sungai Lahar, Sungai Darapdurgo, Sungai Kuning, Sungai Semut (Kali Badak, Kali Termas I dan Kali Termas II), dengan jalur evakuasi Kecamatan Gandusari - Kecamatan Wlingi - Kecamatan Talun - Kecamatan Ponggok - Kecamatan Udanawu Dam-dam penahan lahar Gunung Kelud, dengan lokasi meliputi Kecamatan Gandusari, Kecamatan Wlingi, Kecamatan Talun, Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Udanawu. Kemunculan anak Gunung Kelud t b. Kawasan rawan bencana longsor Meliputi wilayah pegunungan dan perbukitan seperti di Kecamatan Doko (di sekitar Desa Sidorejo arah ke Desa Resapombo), Kecamatan Wlingi arah ke desa Krisik, Kecamatan Selorejo, Kecamatan Kesamben dan wilayah di sekitar perbukitan lainnya dengan jalur evakuasi Kecamatan Wlingi Kecamatan Talun Kecamatan Selorejo Kecamatan Kesamben. c. Kawasan rawan bencana banjir Meliputi kawasan sekitar DAS Brantas yang meliputi : Kecamatan Selorejo, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Binangun, Kecamatan Selopuro, Kecamatan Talun, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Sanankulon, Kecamatan Srengat dan Kecamatan Wonodadi dengan jalur evakuasi Kecamatan Selorejo Kesamben Talun Kanigoro dan Kecamatan Panggungrejo Wonotirto Kademangan dan Kecamatan Kesamben Sutojayan Kanigoro Sanankulon Srengat Wonodadi. d. Kawasan rawan bencana tsunami Mencakup kawasan pantai selatan (Kecamatan Wates, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Wonotirto, Kecamatan Bakung) dengan jalur evakuasi Kecamatan Wates Binangun - Kesamben dan Kecamatan Pangungrejo Sutojayan Kanigoro dan Kecamatan Bakung Kecamatan Wonotirto Kademangan. E. Kawasan rawan bencana alam angin puyuh Meliputi Kecamatan Ponggok, Kecamatan Nglegok, dan Kecamatan Srengat dengan jalur evakuasi Kecamatan Nglegok Sanankulon Ponggok Srengat Wonodadi Udanawu. 08 Potensi Po P ote tennssi dda dan an P Pr Produk roodduukk U Unggulan nggu ng gullaan JJa Jawa aw waa TTimur i ur im
9 IV. DEMOGRAFI a. Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Blitar Sensus Penduduk TAHUN LAKI-LAKI (Jiwa) PEREMPUAN (Jiwa) TOTAL (Jiwa) LAJU PERTUMBUHAN (%) , , , , , , , ,118 1,037, , ,984 1,049, , ,494 1,064, , ,164 1,116, Sumber: Kab. Blitar Dalam Angka Tahun 2012 b. Tenaga Kerja Jumlah pencari kerja pada tahun 2011 mencapai orang, dimana 11 ribu lebih diantaranya adalah perempuan, sementara jumlah lowongan kerja yang tersedia hanya untuk orang. Dari sejumlah pencari kerja tersebut yang sudah mendapatkan penempatan sebanyak orang dan dari sejumlah lowongan kerja yang ada, sebanyak 93 diantaranya telah dihapus, sehingga sisa lowongan kerja sampai akhir 2011 sebanyak 72 lowongan. V. POTENSI UNGGULAN A. PERTANIAN PADI Luas Areal Tanam : Ton : Ha : 7,34 ton/ha :Kecamatan Gandusari, Kesamben, Talun, Selopuro, Garum. JAGUNG Luas Areal Tanam : Ton : Ha : 5,87 ton/ha :Kecamatan Panggungrejo, Talun, Kademangan, Wates, Binangun. KETELA POHON Luas Areal Tanam : Ton : Ha : 21,20 ton/ha :Kecamatan Panggungrejo, Wates, Wonotiro, Kesamben, Bakung. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 09
10 b. HORTIKULTURA CABAI KECIL Luas Areal Tanam : Ton : Ha : 2,96 ton/ha : Kecamatan Panggungrejo, Wates, Binangun, Kademangan. CABAI BESAR Luas Areal Tanam : Ton : 859 Ha : 13,40 ton/ha : Kecamatan Wonotirto, Panggungrejo, Srengat. TOMAT Luas Areal Tanam : Ton : 176 Ha : 21,01 ton/ha :Kecamatan Gandusari, Sanankulon. BELIMBING Banyaknya pohon : Ton : pohon : 13,95 kg/pohon : Kecamatan Ponggok, Sanankulon, Kanigoro Sejak tahun 2006 Kecamatan Kanigoro telah ditetapkan sebagai pusat pengembangan Kawasan Agropolitan dengan produk unggulan sapi perah, peternakan ayam, perikanan air tawar, dan buah belimbing. RAMBUTAN Banyaknya pohon Varietas Unggulan : Ton : pohon : 58,78 kg/pohon : Kecamatan Garum, Gandusari, Kanigoro, Selopuro :Rambutan Binjai. PISANG Banyaknya pohon 10 : Ton : pohon : 16,32 kg/pohon :Kecamatan Doko, Srengat, Panggungrejo. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
11 DURIAN Banyaknya pohon Varietas Unggulan : Ton : pohon : 60,99 kg/pohon : Kecamatan Gandusari, Talun, Doko, Srengat : Durian Bedugol. NANAS Banyaknya pohon Daerah Pemasaran : Ton : pohon : Kecamatan Ponggok : Surabaya, Jakarta dan ekspor ke Singapura. JAMUR Kabupaten Blitar merupakan produsen jamur konsumsi terbesar kedua di Jawa Timur. Rata-rata produksi : kg per tahun. Jumlah unit usaha : 4 unit. Sentra budidaya : Kecamatan Garum. Daerah pemasaran : Blitar, Malang, dan Kediri. c. PERKEBUNAN KENANGA Luas Area Tanam Produksi Jumlah Petani : 473,45 Ha : 2.497,45 Ton : kg/ha/tahun : 840 orang : Kecamatan Ponggok, Wonodadi, Udanawu, Kademangan, Srengat Mencukupi kebutuhan industri penyulingan atsiri kenanga di Kabupaten Blitar. KELAPA Luas Area Tanam Produksi Jumlah Petani : Ha : Ton : kg/ha/tahun : orang : Kecamatan Bakung, Gandusari, Srengat, Panggungrejo, Kademangan Mencukupi kebutuhan industri pembuatan gula kelapa di Kabupaten Blitar. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 11
12 CENGKEH Luas Area Tanam Produksi Jumlah Petani : Ha : 635,34 ton/ tahun : 470,97 kg/ha/tahun : orang : Kecamatan Doko, Wlingi, Gandusari, dan Nglegok. TEBU Luas Area Tanam Produksi Jumlah Petani : Ha : ,55 Ton : kg/ha/tahun : orang : Kecamatan Wonotirto, Nglegok, Udanawu, Binangun, Garum. KAKAO Luas Area Tanam Produksi Jumlah Petani : Ha : 1.256,21 Ton : 713,01 kg/ha/tahun : orang : Kecamatan Wates, Ponggok, Udanawu, Gandusari, Srengat. d. PETERNAKAN SAPI POTONG Produksi Daging Populasi Ternak : ,7 Ton : ekor : Ponggok, Panggungrejo, Udanawu, Binangun, Srengat. SAPI PERAH Produksi Susu Populasi Ternak : ,2 Liter : ekor : Kecamatan Gandusari, Sanankulon, Srengat, Kanigoro, Wlingi Pemasaran : Sebagai produsen susu terbesar ketiga di Jawa Timur, hasil produksi susu selain untuk mencukupi kebutuhan lokal wilayah Kota/Kabupaten Blitar, juga dikirim ke Pasuruan, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. AYAM RAS PETELUR Produksi Telur Populasi Ternak : ,4 ton : ekor : Kecamatan Garum, Nglegok, Kesamben, Doko, Gandusari, Kademangan. Pemasaran : Mencukupi kebutuhan lokal baik di wilayah Kota/Kabupaten Blitar maupun Jawa Timur serta dikirim ke Jakarta dan wilayah Luar Jawa (Maluku, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Papua). Kabupaten Blitar sebagai produsen telur ayam terbesar ketiga nasional memiliki keunggulan sebagai penghasil komoditas telur yang mampu memenuhi 70% kebutuhan telur Jawa Timur dan 30% kebutuhan nasional. 12 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
13 E. PERIKANAN Komoditi ikan hias mengalami perkembangan yang cukup bagus pada beberapa tahun terakhir. Salah satu komoditi subsektor perikanan yang dijadikan sebagai unggulan sekaligus icon Kabupaten Blitar adalah ikan hias khususnya ikan Koi. Beberapa komoditas ikan hias yang memiliki nilai produksi tinggi diantaranya Koi, Manfi sh, Osean, Komet, dan Sumatera. Selain ikan hias, produksi ikan air tawar lain juga memiliki potensi ekonomis yang tinggi. IKAN HIAS KOI Kabupaten Blitar merupakan produsen ikan Koi terbesar di Indonesia. Melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor: KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, Kecamatan Nglegok telah ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan dengan produk unggulan ikan hias Koi dan menjadi satu-satunya minapolitan Koi di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas ikan koi maka dibangun Sub Raiser Ikan Hias di wilayah minapolitan sebagai penghasil bibit dan indukan ikan koi. Pada even Jawa Pos Otonomi Award ke-11 Tahun 2012 Kabupaten Blitar meraih kategori Bidang Pertumbuhan Ekonomi (Minapolitan Penopang Pertumbuhan Ekonomi). Produksi Ikan Koi : ekor Nilai Produksi : Rp ,00 : Kecamatan Nglegok, Sanankulon, Gandusari, Garum, Talun. Pemasaran : Ekspor ke Singapura, Belanda, dan Jerman. IKAN AIR TAWAR (KONSUMSI) Selain ikan hias, Kabupaten Blitar juga menghasilkan ikan tawar (konsumsi) yang cukup melimpah. Kecamatan Nglegok, Talun, Sanankulon, Garum, Gandusari. Produksi 3 Komoditas Ikan Air Tawar Terbesar di Kabupaten Blitar Tahun (ton) No Jenis Ikan Lele 763, ,000 1,101,200 2 Gurami 577, , ,700 3 Nila 1,210,087 3,070,000 5,416,000 Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 13
14 f. INDUSTRI Dalam rangka mendukung perkembangan industri pengolahan berbasis sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Blitar mencanangkan Program Putri Kencana pada tahun 2008, melalui konsep klaster industri, yaitu: 4Klaster Manggarsari, adalah industri pengolahan berbasis kelapa (gula kelapa, kerajinan batok kelapa, dan lain-lain). 4Klaster Java Atsiri, adalah industri pengolahan berbasis tanaman atsiri (nilam, kenanga, cengkeh, akar wangi). 4Klaster Sari Raos, adalah industri pengolahan berbasis makanan (sambel pecel, geti, tepung cassava, keripik dan lain-lain). Beberapa industri yang berkembang di Kabupaten Blitar antara lain: 1. INDUSTRI PENYULINGAN MINYAK ATSIRI MINYAK ATSIRI KENANGA Kabupaten Blitar merupakan produsen minyak atsiri kenanga terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi 16 ton/tahun. Saat ini terdapat 8 (delapan) unit usaha penyulingan minyak atsiri kenanga yang didukung pasokan bahan baku tanaman bunga kenanga yang tersebar di 16 kecamatan dengan rata-rata produksi bunga mencapai ton per tahun. Sentra utama produksi minyak atsiri ada di Kecamatan Ponggok dan Srengat. Oleh karena keterbatasan teknologi dan SDM, maka teknologi penyulingan masih sederhana dan hasil produksinya masih bersifat minyak mentah (belum siap pakai) dan rendemennya rendah, sehingga nilai ekonomisnya masih kecil. Selain itu, karena terbatasnya akses dan lemahnya bargaining power produsen, maka untuk mengekspor ke pasar luar negeri harus melalui agen eksportir, dengan kata lain rantai ekonominya terlalu panjang sehingga kurang efisien dan merugikan produsen. Produk dijual ke pasar lokal dan ekspor ke luar negeri, antara lain ke Eropa. MINYAK ATSIRI NILAM Kabupaten Blitar merupakan produsen minyak atsiri nilam terbesar ketiga di Indonesia dengan rata-rata produksi 3 ton/tahun. Potensi tanaman nilam terbesar ada di Kecamatan Doko dan saat ini ada 5 unit mesin penyuling. Daerah pemasarannya meliputi Surabaya, Jakarta, Medan, dan ekspor ke Singapura. MINYAK ATSIRI CENGKEH Saat ini terdapat 22 unit usaha penyulingan cengkeh yang mampu memproduksi minyak cengkeh rata-rata sebanyak 60 ton per tahun dengan nilai produksi Rp ,- per tahun. Wilayah potensi industri ini meliputi Doko, Gandusari, Wlingi, dan Nglegok. Untuk mendukung kelestarian tanaman atsiri dan menjaga kesinambungan industrinya maka dilaksanakan berbagai program kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga penelitian dan pihak-pihak terkait. Salah satunya adalah kerjasama antara Pemkab Blitar dengan Universitas Brawijaya, dan Perhutani melalui Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI) dimana salah satu agendanya yaitu pengembangan tanaman atsiri oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di kawasan hutan produksi dan rencana pembangunan pabrik penyulingan minyak atsiri. 14 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
15 Kemasan gula kelapa siap dipasarkan 4 2. INDUSTRI PANGAN OLAHAN INDUSTRI PEMBUATAN GULA KELAPA Industri pembuatan gula kelapa merupakan primadona di Kabupaten Blitar dan menjadikannya sebagai produsen gula kelapa terbesar ketiga di Jawa Timur. Tercatat lebih dari 60 sentra pembuatan gula kelapa yang tersebar di beberapa kecamatan: Sanankulon, Srengat, Ponggok, dan Nglegok. Rata-rata produksi ton per tahun. Selain menyuplai kebutuhan lokal, wilayah pemasarannya meliputi Surabaya, Malang, Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Tuban dan Kalimantan. INDUSTRI PEMBUATAN SAMBEL PECEL Industri ini banyak berkembang di Kecamatan Sanankulon dan Nglegok yaitu sampai dengan tahun 2011 sejumlah 18 unit usaha dengan rata-rata produksi kilogram per tahun. Daerah pemasaran meliputi wilayah Kabupaten/Kota Blitar dan diekspor ke Arab Saudi. INDUSTRI PEMBUATAN GETI DAN JENANG Sentra industri pembuatan geti dan jenang terdapat di Kecamatan Kademangan. Jumlah industri pembuatan geti sebanyak 15 unit dengan rata-rata produksi 100 kg per minggu. Daerah pemasaran meliputi Jawa tengah, Ponorogo, Tulungagung, Lumajang. Sedangkan jumlah industri pembuatan jenang sebanyak 12 unit dengan rata-rata produksi 5 kwintal per hari dan dipasarkan di berbagai wilayah di Kabupaten Blitar dan sekitarnya. Salah satu industri kerajinan yang mampu menembus pasar luar negeri adalah kerajinan berbahan dasar tempurung kelapa yang ada di Kecamatan Wonodadi. Kapasitas produksinya adalah 150 buah per hari. Daerah pemasarannya meliputi Jogja, Malang, Bali, Malaysia, Australia. t Proses tradisional perajin gula t 3. INDUSTRI KERAJINAN INDUSTRI KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA Produksi genteng INDUSTRI GENTENG Sampai dengan tahun 2011 terdapat 521 unit usaha pembuatan genteng dengan produksi sebanyak biji per tahun. Sentra industri pembuatan genteng terdapat di Talun, Kanigoro, Kesamben, dan Binangun. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 19
16 G. PARIWISATA Siraman Kiai Prodah t Telaga Rambut Monte Kabupaten Blitar memiliki kekayaan obyek wisata yang beranekaragam, menarik dan berpeluang untuk dikembangkan di masa mendatang. Obyek wisata yang ada terbagi menjadi wisata sejarah, wisata alam, wisata rekreasi, dan wisata budaya. Berbagai obyek wisata yang tersebar di Kabupaten Blitar dapat bersinergi dengan obyek wisata daerah sekitar seperti Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Malang. Obyek-obyek wisata Kabupaten Blitar diantaranya: t OBYEK WISATA ALAM Wisata Gunung Kelud, Pantai Tambakrejo (Desa Tambakrejo, Wonotirto), Pantai Serang (Desa Serang, Panggungrejo), Pantai Jolosutro (Desa Ringinrejo, Wates), Goa Embul Tuk (Desa Tumpak kepuh, Bakung), Bendungan Lahor (Desa Ngreco, Selorejo), Petilasan Telaga Rambut Monte (Desa Krisik, Gandusari). OBYEK WISATA SEJARAH Candi Penataran (Desa Penataran, Nglegok), Candi Simping (Desa Sumberjati, Kademangan), Monumen Trisula (Desa Bakung, Bakung) OBYEK WISATA BUDAYA SIRAMAN GONG KYAI PRADAH Siraman Gong Kyai Pradah diselenggarakan setiap 1 Muharram 16 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
17 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Lodoyo Kecamatan Sutojayan. LARUNG SESAJI Larung Sesaji dilaksanakan setiap 1 Muharram di Pantai Tambakrejo dan Pantai Serang. HARI JADI KABUPATEN BLITAR Setiap tanggal 5 Agustus diselenggarakan upacara adat Hari Jadi Kabupaten Blitar dan kirab Pusaka dari Candi Penataran menuju Pendopo Kabupaten Blitar diiringi oleh berbagai kesenian tradisional antara lain tari gambyong dan tari barongan serta diselenggarakan pagelaran wayang kulit. PAGELARAN SENDRA TARI (PESONA BUMI PENATARAN) Diselenggarakan di kawasan Candi Penataran dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Blitar. Diisi dengan pagelaran sendratari tradisional mengangkat epik Ramayana dan Mahabarata sebagaimana terpahat pada dinding Candi Penataran. PAGELARAN KESENIAN TRADISIONAL (PURNAMA SERULING PENATARAN) Purnama Seruling Penataran digelar di kawasan Candi Penataran pada setiap malam purnama menampilkan pagelaran kesenian tradisional yang dikombinasikan dengan kesenian modern. OBYEK WISATA REKREASI Wisata Pemandian, Fasilitas Bermain dan Olahraga (Gedung Loka Pancakarsa, kawasan wisata Candi Penataran, Nglegok) Kebun Teh Bantaran (Desa Ngadirenggo, Wlingi) Waduk Sutami (Selorejo) H. PERTAMBANGAN Kabupaten Blitar memiliki deposit mineral logam/ non logam yang beraneka ragam, seperti Bentonit, Feldspar, Pasir Besi, Ball Clay, Kaolin, Batu Kapur, Tras, dan Sirtu. Sementara yang sudah dieksploitasi antara lain Bentonit, Feldspar, Gamping, dan Pasir Besi. I. ENERGI LISTRIK DAN AIR BERSIH Pelanggan PLN Menurut Golongan Tarif Tahun 2011 No UPJ Rumah Tangga Komersial Industri Publik Pemerintah 1 Wlingi 83,381 1, , Sutojayan 58, Srengat 54, , Tahun ,532 2, , ,660 2, , Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 17
18 Produksi listrik yang dibangkitkan, Dijual, Susut distribusi, dan Pendapatan Tahun 2011 No UPJ Dibangkitkan (Kwh) Dijual (Kwh) Susut Distribusi (%) Pendapatan (000 Rp) 1 Wlingi 74,850,601 67,739,440 8,81 39,933,531 2 Sutojayan 67,466,035 61,053,741 8,64 37,227,955 3 Srengat 70,815,302 63,286,652 10,63 38,152, ,131, ,079,833 28,08 115,314, ,842, ,150,628 37,78 105,533,367 Tahun Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Kabupaten Blitar memiliki 3 Unit Pelayanan Jaringan Listrik, yaitu UPJ Wlingi, UPJ Sutojayan, dan UPJ Srengat di bawah naungan PT. PLN. Tiga Unit Pelayanan Jaringan Listrik tersebut telah membangkitkan energi listrik sebanyak juta Kwh. Produksi Air, Konsumsi, dan Pendapatan PDAM Kab. Blitar Tahun Produksi (m3) Konsumsi (m3) Pendapatan (000 Rp) ,702,135 2,013,971 4,459, ,691,488 1,933,523 4,836,890 Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Kebutuhan air bersih di Kabupaten Blitar dipenuhi oleh PDAM Kabupaten Blitar yang berlokasi di Wlingi. Kuantitas air bersih yang diproduksi PDAM tahun 2011 menurun dibanding tahun 2010, namun mengalami kenaikan omset sebesar 8,5%, yaitu mencapai 4,83 miliar rupiah. 18 Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur Potensi
19 t Bendungan Ngusri untuk antisipasi bencana Gunung Kelud 4 Jembatan Kademangan penghubung Blitar Utara-Selatan J. INFRASTRUKTUR Panjang Jalan (Jalan Kabupaten) Menurut Jenis Permukaan, Kondisi & Kelas Jalan (Km) Kondisi Jalan Jenis Permukaan Jalan - Aspal 2.181, , ,2 - Beton ,3 - Kerikil/Makadam 575,0 544,0 709,3 - Tanah 1.707, , ,1 - Tidak Dirinci 2,5 8,3 - Jumlah Total 4.466, , ,0 Kondisi Jalan - Baik 3.622, , ,0 - Rusak Ringan 565,0 580,0 580,0 - Rusak Berat 279,0 252,0 252,0 Kelas Jalan Jumlah Total 4.466, , ,0 - Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IIIA Kelas IIIB Kelas IIIC 1.837, , ,0 - Kelas IV Kelas V Kelas Tidak Dirinci 2.629, , ,0 Jumlah Total 4.466, , ,0 Sumber: Kab. Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Salah satu motor penggerak aktivitas ekonomi daerah adalah infrastruktur yang memadai. Kabupaten Blitar merupakan wilayah pertama yang memiliki jalan raya terpanjang di Jawa Timur, yaitu sepanjang km dan jalan provinsi sepanjang 62 km, dengan rincian Kelas IIIA sepanjang 18 km dan Kelas IIIB sepanjang 44 km. Saat ini Pemerintah Kabupaten Blitar memiliki 2 agenda besar terkait pembangunan infrastruktur jalan, yaitu penyelesaian Rencana Pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) sepanjang 62,5 km dan rencana Pelurusan Jalan Malang-Blitar, yang diharapkan dapat memacu gerak roda perekonomian Kabupaten Blitar, karena dengan meningkatnya kualitas infrastruktur suatu wilayah maka arus barang dan jasa akan mengalir lebih cepat sekaligus sebagai stimulus masuknya investasi sehingga pertumbuhan ekonomi diharapkan akan meningkat. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 19
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi dari segi pengembangbiakannya. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BLITAR
Gambaran umum POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BLITAR Kabupaten Blitar merupakan salah satu Kabupaten dari 38 kabupaten/ kota di wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan luas wilayah 1.588,79 km2
Lebih terperinciSekapur Sirih. Blitar, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Bagus Sunggono, SE.MM.
Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010 (Population
Lebih terperinciI. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah
KABUPATEN JOMBANG I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas Batas Wilayah Secara administrasi, Kabupaten Jombang terbagi menjadi 21 kecamatan yang terdiri dari 302 desa 4 kelurahan serta 1.258 dusun. Luas wilayah
Lebih terperinciI. KONDISI UMUM WILAYAH
KABUPATEN PROBOLINGGO I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah LUAS WILAYAH 1.696,17 KM2 JML KECAMATAN 24 KECAMATAN JML KELURAHAN 5 KELURAHAN JML DESA 325 DESA BATAS WILAYAH Potensi dan Produk
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3505/Th. I, 13 Juni 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciTabel 2.2. Tingkat Produksi Pertanian di Kabupaten Tegal
kentang, kubis, tomat, wortel, bawang merah dan cabe merah. Kondisi budidaya hortikultura di kawasan Tegal bagian Selatan walaupun telah mempunyai tujuan pemasaran yang jelas, tetapi masih dirasakan belum
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciEkonomi Pertanian di Indonesia
Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat
51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Lebih terperincibimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Allah SWT, karena hanya atas petunjuk dan bimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciPotensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON
Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327
Lebih terperinciIII. KEADAAN UMUM LOKASI
III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan
Lebih terperinci4.1. Letak dan Luas Wilayah
4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar Wilayah Blitar merupakan wilayah yang strategis dikarenakan wilayah Blitar berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang memiliki posisi penting di Indonesia. Data Product
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Blitar Tahun 2013 sebanyak 208.872 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Blitar Tahun 2013 sebanyak 32 Perusahaan Jumlah
Lebih terperinciSelayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1
MAKMUR AMAN CERDAS DAN BERMARTABAT 1 Sambutan BUPATI Musi Rawas Utara Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Berkat Rahmat dan Karunia-Nya jualah, buku dapat diselesaikan. Buku ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan
KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinciMata Pencaharian Penduduk Indonesia
Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya sebagian besar adalah petani. Sektor pertanian adalah salah satu pilar dalam pembangunan nasional Indonesia. Dengan
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Pemalang Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Pemalang terdiri atas 14 (empat belas) kecamatan dan 222
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Ngawi 1. Tinjauan Grafis a. Letak Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL
KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL Gamal Nasir Direktorat Jenderal Perkebunan PENDAHULUAN Kelapa memiliki peran strategis bagi penduduk Indonesia, karena selain
Lebih terperinciBAB II EVALUASI HASIL DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU SERTA CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
BAB II EVALUASI HASIL DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU SERTA CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH Penyusunan RKPD Tahun 2015 ini pada hakekatnya didasarkan pada evaluasi hasil pelaksanaan RKPD 2013
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan
BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR 4. 1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur membentang antara 111 0 BT - 114 4 BT dan 7 12 LS - 8 48 LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi
Lebih terperinciKegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam
Bab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan
68 V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan tingkat produksi gula antar daerah. Selain itu Jawa Timur memiliki jumlah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik
47 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Kabupaten Pringsewu 1. Sejarah Singkat Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu Daerah Otonom Baru (DOB) di Provinsi Lampung yang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut
Lebih terperinciCV. ES HA ENGINEERING
B.A.JK-024 : 050/11/PnL-20/9/B.A.JK-024/409.108/2016 : Pengumuman Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Pegawasan Wilayah UPT Wlingi (Kec. Wlingi, Kec. Gandusari, Kec. Doko, Kec. Talun,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciSwara Bhumi. Volume 04 Nomor 04 Tahun 2017, Hal 62-67
Swara Bhumi. Volume 04 Nomor 04 Tahun 2017, Hal 6267 POLA KEMITRAAN PETANI COKLAT DALAM MENDUKUNG EKSISTENSI KAMPUNG COKLAT DI DESA PLOSOREJO KECAMATAN KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR Siti Al Mukaromah Mahasiswa
Lebih terperinciDitulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16
KOMODITAS DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian di Indonesia merupakan focus dari arus utama pembangunan nasional. Secara perlahan diarahkan secara umum
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang
79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciHASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013
No.40/07/34/Th.XVI,1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. daratan menjadi objek dan terbukti penyerapan tenaga kerja yang sangat besar.
PENDAHULUAN Latar Belakang Kekayaan Negara Indonesia merupakan sebuah anugerah yang tidak ternilai. Seluruh potensi alam yang terkandung baik di dalam perut bumi Indonesia maupun di daratan dan lautan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian dan perkebunan memegang peranan penting di Indonesia. Hal ini didukung oleh faktor letak geografis Indonesia yang mendukung untuk sektor pertanian,
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang
Lebih terperinciHASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013
No.40/07/13/TH. XVII, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI SUMATERA BARAT 13,33
Lebih terperinciPOTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. Oleh : Ida Mulyani
POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH Oleh : Ida Mulyani Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat beraneka ragam dan jumlahnya sangat melimpah
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI Kabupaten belitung POSISI KABUPATEN BELITUNG Kabupaten Belitung terletak antara 107 08' BT sampai 107 58' BT dan 02 30' LS sampai 03 15' LS dengan luas seluruhnya 229.369
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dalam periodesasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Blitar, tahun 2016 merupakan fase transisi yang ditandai dengan berakhirnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan daerah dalam era globalisasi saat ini memiliki konsekuensi seluruh daerah di wilayah nasional menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi secara langsung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim
IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim Provinsi Banten secara geografis terletak pada batas astronomis 105 o 1 11-106 o 7 12 BT dan 5 o 7 50-7 o 1 1 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani
Lebih terperinciPROFIL SANITASI SAAT INI
BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI Tinjauan : Tidak ada narasi yang menjelaskan tabel tabel, Data dasar kemajuan SSK sebelum pemutakhiran belum ada ( Air Limbah, Sampah dan Drainase), Tabel kondisi sarana
Lebih terperinciRENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR
RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR No. Tujuan Sasaran Program/ Kegiatan Program/ Kegiatan Target Anggaran (Rp) Rencana Aksi Jadwal Kegiatan Program
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam yang salah satunya berupa hasil pertanian yang melimpah. Kekayaan alam dari sektor pertanian ini menjadi salah satu
Lebih terperinciGambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan sebagian besar hasil bumi merupakan hasil pertanian dan perkebunan. Hasil bumi tersebut merupakan salah satu faktor penting
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciPROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS
PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN
POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Lahan Pertanian (Sawah) Luas (km 2 ) Lahan Pertanian (Bukan Sawah) Luas (km 2 ) 1. Irigasi Teknis 15.250 1. Tegal / Kebun 30.735 2. Irigasi Setengah Teknis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengembangkan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani, mengisyaratkan bahwa
Lebih terperinciBAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi
Lebih terperinciTema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju
Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju Peta Konsep Potensi lokasi Potensi Sumber Daya Alam Potensi Sumber Daya Manusia Potensi Sumber Daya Manusia Upaya Pemanfaatan Potensi lokasi, Sumber
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.
31 IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografis Kecamatan Galur merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulonprogo, terdiri dari 7 desa yaitu Brosot, Kranggan, Banaran, Nomporejo, Karangsewu,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciHASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013
1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 DARI USAHA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciMATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44
Lebih terperinciKondisi Geografis dan Penduduk
Kondisi Geografis dan Penduduk 1) Kondisi geograis suatu wilayah terdiri dari empat faktor utama yaitu: a) Litosfer (lapisan tanah), b) Atmosfer (lapisan udara), c) Hidrosfer (lapisan air), d) dan biosfer
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia
Lebih terperinciBAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,
Lebih terperinci