PROPOSAL UNDANGAN PANITIA KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROPOSAL UNDANGAN PANITIA KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA"

Transkripsi

1

2 PROPOSAL UNDANGAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA PANITIA KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA

3 KATA SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA Assalamu alaikum.wr.wb Salam sejahtera untuk kita semua, Alhamdulillah, kegiatan Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 Kerjasama antara Mahkamah Konstitusi RI dengan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara dapat terselenggara kembali. Kegiatan ini memang didesain secara berkesinambungan dari tahun ke tahun. Untuk itu konsep yang diberikan pun ialah memperebutkan Piala Bergilir Ketua Mahkamah Konstitusi. Sebagai salah satu bentuk penyebarluasan pemahaman konstitusi warga negara. Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara merasa perlu mendesain sebuah kompetisi peradilan semu yang tidak hanya mengedepankan pemahaman hukum acara konstitusi melainkan, pemahaman terhadap hukum materiil. Suatu kegiatan kompetisi peradilan yang tidak mengesankan suatu perlombaan teatrikal namun murni kompetisi yang mengasah pengetahuan, keahlian, dan perilaku para peserta perlombaan secara spontanitas di ruang persidangan. Perdebatanperdebatan yang tidak diduga sebelumnya akan terjadi di ruang persidangan, baik antar pihak maupun dengan majelis hakim sekaligus dewan juri yang terdiri atas para ahli hukum tata nagara. Konsep kompetisi ini baru dimulai pada tahun 2015 dan dalam Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 dilakukan beberapa perbaikan, seperti penghapusan pemeriksaan saksi dalam tahap pemeriksaan, sehingga pemeriksaan hanya fokus pada pemeriksaan ahli, serta optimalisasi penggunaan video conference. Akhirnya, semoga ikhtiar kita semua dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa melalui peningkatan pemahaman dan kesadaran Pancasila dan Konstitusi ini menjadi ikhtiar

4 yang dinilai Ibadah oleh Allah SWT serta berguna untuk mencetak generasi muda yang tangguh. Semoga acara ini berjalan dengan sukses dan lancar. Selanjutnya, terima kasih atas dukungan penuh dari pihak Mahkamah Konstitusi atas penyelenggaraan kegiatan ini baik dukungan pendanaan; fasilitas; dan sumber daya manusia, yaitu sumber daya peneliti, panitera, maupun pegawai di bidang hubungan masyarakat dan pusat pendidikan. Demikian sambutan singkat yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Dr. Ahmad Sudiro, S.H., M.H., M.M. Dekan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara

5 KATA SAMBUTAN PRESIDEN KOMPETISI PERADILAN SEMU PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA Assalamu alaikum Wr.Wb Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya Salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tidak henti-hentinya memberikan Rahmat dan hidayah-nya. Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya yang telah diberikan amanah melalui kerjasama antara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara untuk menjamu Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 2016, dengan tema Menjaga Konstitusi, Meneguhkan Keadilan. Piala Konstitusi ini merupakan kompetisi yang bergengsi dan satu satunya dalam sejarah kompetisi peradilan semu di Indonesia yang memadukan antara peradilan semu dan debat mengenai konstitusi di Indonesia. Ini merupakan batu loncatan yang baru, karena keistimewaannya yaitu piala ketua Mahkamah Konstitusi. Maka mulai timbul daya tarik dari berbagai penjuru universitas yang tersebar di Indonesia bukan hanya sekedar merebut piala bergengsi tersebut, tetapi juga sebagai bekal pembelajaran yang berharga bagi calon penegak hukum yakni sebagai Agent Of Change serta revolusi mental dalam dunia hukum yang jauh lebih baik kedepannya di negara Indonesia. Banyak mahasiswa yang mengatakan bahwa kompetisi peradilan semu hanya membuang tenaga dan waktu. Tetapi sadar tidak sadar melalui kompetisi ini anda akan menemukan arti sebuah kekeluargaan. Melalui kompetisi ini, anda akan diajarkan bagaimana cara berpikir sistematis dan tentunya mendapatkan berbagai kenangan, pengalaman serta pembelajaran mengenai hal baru yang akan selalu membekas di hati. Ini bukanlah sekedar berbicara mengenai persidangan, baik yang menang atau kalah, bukanlah sebuah ajang untuk menyombongkan antar universitas dan bukan hanya mengejar akreditasi maupun prestasi

6 kampus. Akan tetapi, kompetisi ini berbicara tentang bagaimana cara mempersatukan berbagai karakter tiap-tiap individu ke dalam satu tim, kemudian dari tim tersebut terbentuklah sebuah keluarga. Keluarga yang menuntut kita untuk selalu berkembang dan maju. Tidak ada kata terlambat selagi kita mau dan terus berusaha untuk memajukan negeri tercinta kita ini, yakni Indonesia. Saya Hengky Adinata selaku Presiden Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 menyampaikan permohonan maaf apabila dalam persiapan maupun pelaksanaan acara terdapat kekurangan. Semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh kami segenap keluarga besar Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 tanpa adanya suatu kendala dan hambatan yang tidak diharapkan. Maka kami tentunya mengutamakan keberhasilan kompetisi ini dan diharapkan melalui kompetisi ini terlahirlah karakteristik calon sarjana hukum di Indonesia yang berkualitas dan berkompeten. Karena negara Indonesia sendiri membutuhkan penerus dari kalangan muda dengan sosok calon sarjana hukum yang memiliki jiwa pemikir, petarung, dan pejuang. Akhir kata, saya Hengky Adinata mewakilkan segenap panitia mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja samanya. Selamat berkompetisi untuk seluruh delegasi yang telah hadir, dan menjunjung tinggi sportivitas, serta kekeluargaan. Hanya delegasi yang bertarung dengan segenap hati yang dapat membawa pulang Piala Bergilir Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ini. Wassalamu alaikum Wr.Wb Om Shanti shanty shanti Om, Namo Buddhaya. Hengky Adinata Presiden Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016

7 PROPOSAL UNDANGAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA A. PENDAHULUAN Konstitusi memiliki nilai penting bagi kehidupan suatu negara. Konstitusi merupakan instrumen wajib yang harus dimiliki oleh suatu negara, tanpa konstitusi negara tidak akan berjalan dengan baik, karena arah dari perjalanan suatu Negara ditentukan oleh konstitusi itu sendiri. Indonesia memiliki konstitusi yang bernama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) yang merupakan hasil perjuangan politik bangsa di masa lampau dan merupakan tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa. UUD 1945 merupakan dokumen hukum mengenai suatu keinginan dimana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa Indonesia hendak dipimpin, maka sangatlah penting Konstitusi bagi bangsa Indonesia. Sarana membumikan Konstitusi dan bagaimana Konstitusi dijadikan batu uji untuk melihat apakah suatu undang-undang bertentangan dengan Konstitusi atau tidak, maka diperlukan upaya mengenali secara sistematis dan berkelanjutan mengenai aspek formil dan materiil mengenai hukum konstitusi. Upaya yang relevan dilaksanakan saat ini untuk mencapai tujuan pem-bumi-an Konstitusi yaitu melalui suatu kompetisi yang mengasah keilmuan dan keahlian substansi dan formil para mahasiswa Indonesia mengenai hukum konstitusi. Untuk itu, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara melakukan kerja sama. Penyelenggaraan Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 untuk kedua kalinya dan menjadi satu-satunya peradilan semu dalam bidang peradilan konstitusi tingkat nasional di Indonesia. Kompetisi Peradilan Semu sebenarnya bukanlah suatu kompetisi baru, karena sudah pernah diadakan di berbagai universitas yang memiliki jurusan fakultas hukum. Adapun Kompetisi Peradilan Semu yang sudah pernah terlaksana, terutama dalam lingkup peradilan pidana, perdata, dan peradilan niaga. Namun

8 ada jenis peradilan yang belum mendapat perhatian penuh yaitu peradilan konstitusi. Hal inilah yang membuat Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara bersama Mahkamah Konstitusi RI bekerjasama mengadakan suatu Kompetisi Peradilan Semu dalam bidang peradilan Konstitusi. Saat ini, peradilan konstitusi menjadi salah satu peradilan yang terus mengakar dalam tatanan hukum acara di Indonesia, khususnya hukum acara konstitusi yang relatif baru di Indonesia. Keberadaan peradilan konstitusi ini menjadikan beberapa fakultas hukum di Indonesia meletakkan mata kuliah hukum acara konstitusi sebagai mata kuliah dalam kerangka pengembangan kemahiran litigasi bagi para mahasiswa. Namun, di tengah eksistensi peradilan konstitusi tersebut, diperlukan upaya praktis edukatif secara langsung melalui suatu simulasi yang dilaksanakan secara nasional melalui sebuah kompetisi peradilan konstitusi. Melalui kompetisi ini, para mahasiwa peserta kompetisi akan mempelajari secara teoritis dan praktis mengenai praktik acara konstitusi serta membahas secara substantif/materiil atas perkara uji materiil undang-undang terhadap UUD 1945 yang akan dikompetisikan dalam suatu kasus posisi. Adapun perbedaan signifikan antara Peradilan Semu Konstitusi ini dengan peradilan semu pada umumnya, yaitu: 1. Sebelum delegasi berkompetisi dalam suatu peradilan semu konstitusi, tiap-tiap calon delegasi wajib mengikuti tahap eliminasi yaitu tahap penilaian artikel ilmiah dengan tema yang telah ditentukan oleh panitia. Sebanyak 12 (dua belas) perguruan tinggi peserta pengirim artikel ilmiah terbaik akan menjadi delegasi. 2. Biaya akomodasi (penginapan), konsumsi, dan transportasi selama di Jakarta bagi 12 (dua belas) delegasi (anggota delegasi serta masing-masing pendamping) ditanggung oleh Panitia. Panitia tidak menanggung biaya transportasi dari daerah asal ke Jakarta. 3. Setelah dinyatakan lulus eliminasi, ke-12 (dua belas) delegasi harus menyiapkan berkas persidangan secara sekaligus, baik sebagai Pemohon uji materiil undang-undang maupun sebagai pihak Pemerintah-DPR RI (lawan dari Pemohon) atas kasus posisi sebagaimana terlampir dalam proposal ini. Delegasi harus siap dengan posisi apapun, baik sebagai Pemohon maupun sebagai pihak Pemerintah-DPR RI (lawan dari Pemohon). 4. Posisi Pihak Pemohon dan pihak Pemerintah dan DPR RI (lawan dari Pemohon) ditentukan melalui sistem undian pada saat technical meeting. 5. Majelis hakim diperankan oleh dewan juri.

9 6. Pihak pemohon dan pihak Pemerintah dan DPR-RI (lawan dari Pemohon) dapat menghadirkan ahli baik langsung dihadirkan di ruang persidangan ataupun melalui persidangan jarak jauh (video conference). Terhadap fasilitas persidangan jarak jauh (video conference) hanya dapat digunakan oleh universitas delegasi yang di perguruan tingginya yang telah tersedia fasilitas persidangan jarak jauh (video conference) hasil kerjasama dengan Mahkamah Konstitusi. Apabila peserta degelasi akan menggunakan persidangan jarak jauh (video conference) maka paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum acara kompetisi, delegasi harus memberitahu Panitia. 7. Dalam ruang persidangan akan terdapat delegasi sebagai pemohon beserta ahlinya (misal Universitas A), delagasi sebagai Pemerintah dan DPR-RI beserta ahlinya (misal Universitas B), majelis hakim (dewan juri), panitera, juru sumpah, dan petugas pengadilan (Panitia). Model peradilan semu ini memadukan peradilan semu konservatif (drama) dan model debat yang kemudian dilaksanakan sesuai dengan hukum acara konstitusi. Diharapkan melalui kegiatan ini maka pemahaman keilmuan dan kemahiran mahasiswa tentang Konstitusi dan peradilan konstitusi akan semakin komprehensif sebagai wahana pembinaan hukum nasional. Model peradilan semu ini memadukan peradilan semu konservatif dan model debat yang kemudian dilaksanakan sesuai dengan hukum acara Konstitusi. Diharapkan melalui kegiatan ini maka pemahaman keilmuan dan kemahiran mahasiswa tentang Konstitusi dan peradilan Konstitusi akan semakin komprehensif sebagai wahana pembinaan hukum nasional. B. SEKILAS MENGENAI PENYELENGGARAAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA. Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 diselenggarakan di Universitas Tarumanagara dan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia pada tanggal November Kompetisi yang mengangkat tema Memperteguh Kewenangan Mahkamah Konstitusi Sebagai The Guardian of Constitution and The

10 Interpreter of Constitution Dalam Menghadapi Dinamika Demokrasi dan Hak Asasi Manusia tersebut diikuti oleh 12 Delegasi dari universitas terkemuka di Indonesia, yakni: 1. Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar 2. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 3. Universitas 17 Agustus Universitas Ahmad Dahlan 5. Universitas Gadjah Mada 6. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 7. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 8. Universitas Negeri Semarang 9. Universitas Negeri Surabaya 10. Universitas Panca Bakti 11. Universitas Sumatera Utara 12. Universitas Trisakti Hasil dari kompetisi tersebut adalah sebagai berikut: Juara I Juara II Juara III : Universitas Trisaksi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

11 C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN Kegiatan ini secara resmi bernama : KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA Dengan tema : Menjaga Konstitusi, Meneguhkan Keadilan D. SASARAN KEGIATAN Sasaran dari Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi ini adalah mahasiswa Diploma 3 (D-3) dan/atau Strata 1 (S-1) Fakultas Hukum Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum se-indonesia. E. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN berikut: Maksud dan tujuan dilaksanakannya Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi ini sebagai

12 1. Mengembangkan kemampuan dalam berpikir dan analisis secara kritis mengenai permasalahan hukum yang berkembang di masyarakat. 2. Memberikan respon konkrit terhadap permasalahan hukum yang terjadi, sebagai sarana pengembangan diri dalam aspek analisis substansi hukum melalui sikap kritis pada diri mahasiswa dalam menghadapi permasalahan hukum yang aktual dalam pengembangan kemampuan beracara di pengadilan. 3. Mewujudkan silahturahmi dan komunikasi yang baik serta berkesinambungan dalam lingkup nasional antarmahasiswa fakultas hukum di masa yang akan datang. 4. Memberikan pengetahuan di bidang hukum tata negara khususnya konstitusi melalui seminar untuk menambah pengetahuan yang komperhensif. 5. Memberikan semangat kepada mahasiswa untuk dapat menjadi pionir dalam pengembangan hukum tata negara khususnya mengenai konstitusi di Indonesia. F. SISTEM KOMPETISI Kegiatan ini berbentuk kompetisi yang terdiri atas 3 (tiga) babak, yaitu babak eliminasi, penyisihan, dan final. Peserta dari berbagai universitas yang akan saling berhadapan untuk berkompetisi mengenai kasus posisi yang telah disediakan sebelumnya. Kasus posisi akan ditentukan oleh panitia bersamaan dengan surat undangan yang dikirim kepada seluruh Fakultas Hukum Se-Indonesia. Peradilan semu akan berlangsung sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan harus dipatuhi oleh setiap peserta dengan maksud agar kompetisi ini dapat berlangsung sesuai dengan harapan. Pada saat pelaksanaan, panitia menghadirkan akademisi dan praktisi hukum sebagai dewan juri. G. PESERTA KOMPETISI Kegiatan Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Ketua Mahkamah Konstitusi ditujukan kepada mahasiswa/i yang berstatus aktif sebagai mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Se-Indonesia dan akan disebarkan ke seluruh Perguruan Tinggi Se- Indonesia.

13 H. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Hari, Tanggal : Jumat s.d. Minggu, Oktober 2016 Tempat : 1. Universitas Tarumanagara 2. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia I. DAFTAR UNDANGAN (terlampir) J. HADIAH (terlampir) K. SUSUNAN KEPANITIAAN Protector Counseller Steering Committee : Ketua Mahkamah Konstitusi RI Ketua Yayasan Universitas Tarumanagara Rektor Universitas Tarumanagara : Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Dekan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara : Kepala Biro Humas dan Protokol Pembantu Dekan II Universitas Tarumanagara Dr. Dwi Andayani B.S., S.H., M.H. Dr. R.M Gatot Soemartono P.S., S.H., S.E., M.M., LL.M. Person in Charge : Dr. Ahmad Redi, S.H., M.H. President Vice President I Vice President II Secretary I : Hengky Adinata : Inggit Genarsih : Jennifer Janice Setyawan Halim : Haryati Widjaja

14 Secretary II Treasurer I Treasurer II General Field Event Division Coordinator Logistic Division Coordinator Court Division Coordinator Scoring Division Coordinator Participant Division Coordinator Accommodation Division Coordinator Transportation Division Coordinator Consumption Division Coordinator : Ling Fransiska : Luthfi Marfungah : Putri Nabila K. Arsyad : Ade Yuwono Ngatiran : Alnan Marchelita Pradewi Billy Samuel Wiliem Limboto Tevin Laurenz : Calvin Teja Edwin Tunggawan Sandra Anglica : Willy Putra Fahrana Izazi Laurentius Albert Meta Nadia Hardy Salim Steven Artaxerxes Haryanto Widjaja Andre Darmawan Kevin Median Rhenal Cokronegoro : Jan Viona Marcela Jevi V. : Esther Emmanuella : Arief Hidayat Rifki Yuditya : Lufti Hakim Anuar Bukhari : Hellen Rumiris

15 Judges Division Coordinator Publication Division Coordinator Public Relation Division Coordinator Astuti Agnes : Anya Octaviani Corine Wijaya Tri Ananta Ginting : Hadi Chandra Gibson Ryan Setio : Nessya Monica Reyner Mulia Chriesty Angel L. SUSUNAN ACARA Jumat, 21 Oktober : Registrasi Ulang : Opening ceremony : Seminar nasional : ISHOMA : Kembali ke hotel dan technical meeting babak penyisihan Sabtu, 22 Oktober : Sarapan : Menuju Mahkamah Konstitusi : Sidang Penyisihan I : Clearing area : Sidang Penyisihan II : ISHOMA : Penghitungan nilai dan technical meeting Babak Semifinal : Clearing area : Sidang Semi Final : ISHOMA : Penghitungan nilai dan technical meeting babak final

16 Minggu, 23 Oktober : Sarapan : Menuju Mahkamah Konstitusi : Sidang Final I : Clearing area : Sidang Final II : ISHOMA : Sidang Final III : Persiapan closing ceremony dan penghitungan nilai selesai : Closing ceremony dan pengumuman juara M. DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III LAMPIRAN IV LAMPIRAN V LAMPIRAN VI LAMPIRAN VII-A LAMPIRAN VII-B LAMPIRAN VII-C LAMPIRAN VII-D LAMPIRAN VII-E LAMPIRAN VIII LAMPIRAN IX LAMPIRAN X Hadiah Tanggal-Tanggal Penting Peraturan Kompetisi Tata Tertib Kompetisi Petunjuk Teknis Kompetisi Ketentuan Penulisan Artikel Ilmiah Ketentuan Pendaftaran Peserta Kompetisi Formulir Pendaftaran Peserta Kompetisi Surat Pernyataan Pendaftaran Kompetisi Surat Pernyataan Tidak Akan Mengundurkan Diri Surat Keterangan Peserta Kompetisi Surat Pernyataan Keaslian Berkas Kasus Posisi Babak Penyisihan Kasus Posisi Babak Final

17 N. PENUTUP Demikian Proposal Undangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Besar harapan kami agar fakultas hukum tempat saudara bernaung dapat menjadi peserta dalam kompetisi ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan kata. Atas perhatian dan kebijaksanaannya kami ucapkan terima kasih.

18 LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL UNDANGAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA -

19 LAMPIRAN I Berikut adalah hadiah yang akan diperoleh oleh para juara dalam Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 Kerjasama Antara Mahkamah Konstitusi dengan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara: Juara Hadiah I - Uang tunai sebesar Rp ,- (Dua Puluh Juta Rupiah) - Piala Bergilir - Piala Tetap Juara I - Piagam Penghargaan - Sertifikat (atas nama Individual dan Universitas) II - Uang Tunai sebesar Rp ,- (Tujuh Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) - Piala Tetap Juara II - Piagam Penghargaan - Sertifikat (atas nama Individual dan Universitas) III - Uang Tunai Sebesar Rp ,- (Lima Belas Juta Rupiah) - Piala Tetap Juara III - Piagam Penghargaan - Sertifikat (atas nama Individual dan Universitas) Selain itu akan diberikan hadiah kepada para pemenang penghargaan Terbaik untuk tiap-tiap kategori berupa : Pemohon Terbaik - Uang tunai sebesar Rp ,- (Satu Juta Rupiah) - Plakat Pemohon Terbaik - Sertifikat (atas nama Individual dan Universitas) Pemberi Keterangan Terbaik - Uang tunai sebesar Rp ,- (Satu Juta Rupiah) - Plakat Pemberi Keteragan Terbaik - Sertifikat (atas nama Individual dan Universitas)

20 Ahli Terbaik - Uang tunai sebesar Rp ,- (Satu Juta Rupiah) - Plakat Ahli Terbaik - Sertifikat (atas nama Individual dan Universitas) Berkas Terbaik - Uang tunai sebesar Rp ,- (Satu Juta Rupiah) - Sertifikat (atas nama Individual dan Universitas) Selain Juara I, Juara II, dan Juara III akan pula diberikan pula sertifikat atas nama Individual saja.

21 LAMPIRAN II TANGGAL-TANGGAL PENTING 24 Mei - 24 Juni 2016 Pendaftaran yang dilakukan oleh seluruh Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dengan mengirim artikel dengan tema Pembatasan Selisih Perolehan Suara dalam Permohonan Pembatalan Penetapan Hasil Penghitungan Suara: Diskursus Antara Demokrasi Prosedural Dengan Demokrasi Substansional untuk mengikuti Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi Artikel sebagaimana dimaksud diatas diatur dalam Ketentuan Penulisan Artikel Ilmiah. (Lampiran VI). 22 Juli 2016 Pengumuman 12 (dua belas) Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum yang menjadi Delegasi pada kompetisi ini. 23 September - 7 Oktober 2016 Penerimaan Berkas Babak Penyisihan. Berkas babak penyisihan dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap, dikumpulkan di Gedung M Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara, dan diterima paling lambat pukul WIB tanggal 7 Oktober Ketentuan lebih lanjut mengenai penerimaan berkas silahkan dilihat pada Petunjuk Teknis Kompetisi (Lampiran V). 9 Oktober 2016 Batas maksimal toleransi keterlambatan penerimaan berkas, dengan pengurangan nilai. Apabila berkas dikumpulkan lewat daripada tanggal 9 Oktober 2016 pukul WIB maka tidak akan diperiksa oleh Dewan Juri Berkas. Ketentuan lebih lanjut mengenai keterlambatan penerimaan berkas silahkan dilihat pada Petunjuk Teknis Kompetisi (Lampiran V). 21 Oktober 2016 Delegasi diwajibkan sudah tiba pukul WIB di Universitas Tarumanagara, Jakarta untuk melakukan registrasi.

22 LAMPIRAN III PERATURAN KOMPETISI KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2016 KERJASAMA ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan 1. Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016 Kerjasama Antara Mahkamah Konstitusi Dengan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara yang selanjutnya disebut Kompetisi adalah suatu Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi melalui proses pengajuan permohonan atas suatu perkara yang menjadi ruang lingkup peradilan konstitusi dan terdiri atas 2 (dua) pihak yaitu Pemohon dan Pemerintah-DPR RI beserta majelis hakim yang merangkap sebagai juri kompetisi yang melalui 3 (tiga) babak, yaitu babak eliminasi, babak penyisihan dan babak final. 2. Babak Eliminasi adalah babak yang diikuti oleh seluruh Fakultas Hukum Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum se-indonesia yang melakukan pendaftaran dan mengirimkan artikel ilmiah dengan tema Pembatasan Selisih Perolehan Suara dalam Permohonan Pembatalan Penetapan Hasil Penghitungan Suara: Diskursus Antara Demokrasi Prosedural Dengan Demokrasi Substansional. Batas waktu untuk mengumpulkan artikel adalah 24 Juni Babak Penyisihan adalah babak yang diikuti sebanyak 12 (dua belas) perguruan tinggi yang dinyatakan lolos oleh panitia resmi dari tahap eliminasi yang akan menjadi delegasi. 4. Babak Final adalah babak yang diikuti oleh delegasi yang mendadpat nilai tertinggi pada saat tahap penyisihan.

23 5. Pemohon adalah pihak yang mengajukan permohonan perkara yang menjadi ruang lingkup peradilan konstitusi sesuai dengan perkara dalam kasus posisi yang telah ditetapkan oleh pantia. 6. Pemerintah-DPR RI adalah pihak yang memberikan tanggapan atas permohonan perkara yang diajukan oleh pemohon yang menjadi ruang lingkup peradilan konstitusi sesuai dengan perkara dalam kasus posisi yang telah ditetapkan oleh panitia. 7. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa Fakultas Hukum dari Perguruan Tinggi atas Sekolah Tinggi Ilmu Hukum se-indonesia program D-3 (Diplomma Tiga), S-1 (Strata Satu), dan/atau sederajat yang dibuktikan melalui Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) milik mahasiswa bersangkutan yang masih berlaku dan Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dari pihak fakultas pada Fakultas Hukum dari Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum yang bersangkutan. 8. Peserta Kompetisi adalah seluruh Fakultas Hukum Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum se-indonesia yang melakukan pendaftaran dan mengirimkan artikel ilmiah dengan tema Pembatasan Selisih Perolehan Suara dalam Permohonan Pembatalan Penetapan Hasil Penghitungan Suara: Diskursus Antara Demokrasi Prosedural Dengan Demokrasi Substansional. 9. Peserta Delegasi adalah tim yang terdiri dari Peserta Kompetisi dan dapat melibatkan mahasiswa fakultas lain pada universitas yang sama, serta Pendamping yang mewakili Fakultas Hukum Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum se-indonesia yang lolos pada Babak Eliminasi untuk mengikuti Kompetisi ini, serta terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi Fakultas Hukum atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum yang bersangkutan. 10. Ketua Delegasi adalah mahasiswa yang merupakan anggota delegasi sebagaimana tercantum dalam surat keterangan delegasi sebagai Ketua Delegasi dan mempunyai kewenangan bertindak untuk dan atas nama delegasi. 11. Official team adalah mahasiswa yang membimbing, mendampingi, dan/atau melatih peserta kompetisi selama kompetisi berlangsung sebagaimana terdaftar dalam surat keterangan delegasi sebagai Official team. 12. Pendamping adalah anggota Delegasi yang merupakan dosen atau pelatih Peserta Kompetisi yang ditunjuk oleh Fakultas Hukum Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi

24 Ilmu Hukum yang bersangkutan melalui Surat Keterangan Delegasi sebagai pendamping. 13. Surat Keterangan Delegasi adalah surat yang memuat daftar nama anggota Delegasi, nomor induk mahasiswa dan status keikutsertaan yang disahkan oleh pihak fakultas pada Fakultas Hukum Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum yang bersangkutan. 14. Dewan Juri adalah pihak yang ditunjuk oleh Panitia dan mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian terhadap komponen penilaian yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. 15. Panitia adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara sebagai pihak penyelenggara yang bertanggungjawab atas berlangsungnya rangkaian acara kompetisi. 16. Berkas Kompetisi adalah rangkaian berkas yang dibuat oleh peserta kompetisi untuk kepentingan penilaian dalam kompetisi, yang selanjutnya disebut Berkas. 17. Surat Pernyataan Pendaftaran adalah surat yang menyatakan kesediaan dari setiap Delegasi untuk mendaftarkan diri dalam Kompetisi ini serta mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh Panitia, dan wajib ditandatangani oleh Ketua Delegasi. 18. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia yang bertujuan untuk membahas mengenai teknis pelaksanaan, peraturan, sistem kompetisi, pengundian grup dan pengumuman hasil penilaian, yang diikuti oleh perwakilan setiap Delegasi. 19. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan oleh Panitia kepada setiap Delegasi yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. 20. Diskualifikasi adalah keputusan Panitia untuk membatalkan dan mencabut keikutsertaan Delegasi dalam Kompetisi ini. 21. Liaison Officer (LO) adalah bagian dari Panitia yang menjadi pendamping setiap delegasi berjumlah 1 (satu) orang yang akan mendampingi selama mengikuti serangkaian acara Kompetisi.

25 BAB II SISTEM KOMPETISI Pasal 2 Kompetisi terdiri dari 3 (tiga) babak, yaitu: 1. Babak Eliminasi; 2. Babak Penyisihan; 3. Babak Final. Pasal 3 (1) Pada Babak Eliminasi, Artikel Ilmiah yang dikirimkan oleh Peserta Kompetisi akan dinilai untuk dapat menjadi Peserta Delegasi. (2) Artikel Ilmiah yang dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi Ketentuan Penulisan Artikel Ilmiah. (3) Artikel Ilmiah yang dimaksud pada ayat (1) harus dikirim ke alamat tmccpialakonstitusi@yahoo.com dan tarumanagara.mcc@fh.untar.ac.id Pasal 4 (1) Peserta Kompetisi dengan nilai tertinggi yang lolos pada Babak Elminasi menjadi Peserta Delegasi yang akan mengikuti Babak Penyisihan. (2) Babak penyisihan diikuti oleh seluruh Delegasi. (3) Seluruh Delegasi pada babak penyisihan akan dibagi menjadi beberapa grup. (4) Masing-masing grup sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas beberapa Delegasi yang disesuaikan dengan jumlah seluruh Delegasi. Pasal 5 (1) Babak penyisihan dilaksanakan untuk mempertemukan 2 (dua) tim yang berada dalam 1 (satu) grup. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan berhadapan menjadi pihak Pemohon dan pihak Pemerintah-DPR RI.

26 (3) Pertemuan tim pihak Pemohon dan pihak Pemerintah-DPR RI dilakukan dalam persidangan pada masing-masing grup di waktu bersamaan. (4) Persidangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai prosedur persidangan peradilan konstitusi berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah denga Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi beserta peraturan pelaksanaannya. (5) Persidangan dilakukan dalam waktu selama 150 (seratus lima puluh) menit yang dipimpin oleh Majelis Hakim selaku juri persidangan yang telah ditetapkan oleh pihak panitia Kompetisi. (6) Masing-masing tim hanya akan menjalani 1 (satu) kali persidangan. (7) Setiap Delegasi yang memperoleh nilai tertinggi dalam masing-masing grup pada babak penyisihan berhak maju ke babak final. Pasal 6 (1) 3 (tiga) Delegasi yang memiliki nilai tertinggi pada babak penyisihan berhak maju kedalam babak final. (2) Setiap delegasi akan saling bertemu dalam persidangan babak final sebagai pihak Pemohon dan pihak Pemerintah-DPR RI. (3) Delegasi yang memperoleh nilai tertinggi pada babak final merupakan juara dalam Kompetisi ini. (4) Setiap anggota Delegasi pada babak final akan dipilih untuk memperoleh penghargaan peran terbaik, meliputi peran: a. Pemohon Terbaik. b. Pemerintah-DPR RI Terbaik. c. Ahli Terbaik. (5) Jika terdapat kesamaan jumlah akhir pada babak penyisihan atau babak final delegasi yang dapat maju ke babak final atau menjadi juara dalam kompetisi ini akan ditentukan berdasarkan subsidiaritas berdasarkan : a. Komponen penilaian kesesuian dengan hukum materiil dengan nilai akhir tertinggi;

27 b. Komponen penilaian kesesuaian dengan hukum formil dengan nilai akhir tertinggi; c. Komponen penilaian pemaparan, substansi, dan penyampaian para pihak dengan nilai akhir tertinggi; dan d. Komponen penilaian berkas babak penyisihan dengan nilai akhir tertinggi untuk babak penyisihan, sedangkan untuk babak final berdasarkan ketepatan waktu penerimaan berkas final oleh panitia. Pasal 7 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem Kompetisi diatur dengan petunjuk teknis kompetisi. BAB III PESERTA KOMPETISI Pasal 8 12 (dua belas) Peserta Delegasi merupakan Peserta Kompetisi yang memiliki nilai tertinggi pada Babak Eliminasi. Pasal 9 Setiap Delegasi beranggotakan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang, yang terdiri dari: a. Peserta Kompetisi yang berjumlah sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang; dan b. Official dan/atau Pendamping yang terdiri atas masing masing 1 (satu) orang. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN DELEGASI Pasal 10 (1) Setiap delegasi memiliki hak untuk: a. Mendapatkan fasilitas berupa Liaison Officer (LO), penginapan, konsumsi, dan transportasi selama di Jakarta untuk kepentingan yang berhubungan dengan kompetisi; b. Mendapatkan fasilitas pendampingan Liaison Officer (LO) selama kompetisi dari pukul WIB;

28 c. Menggunakan fasilitas perlengkapan persidangan yang diperuntukkan bagi peserta kompetisi sebagaimana diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis kompetisi; d. Ketentuan sebagaimana dalam huruf a, b, dan c diatas hanya berlaku selama kompetisi berlangsung terhitung sejak tanggal Oktober 2016, pengecualian untuk fasilitas penjemputan dan pemulangan delegasi; e. Penjemputan delegasi yang dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf d adalah penjemputan dari terminal/stasiun/bandara pada pukul WIB pada tanggal 20 Oktober 2016; f. Pemulangan delegasi yang dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf d adalah pemulangan menuju terminal/stasiun/bandara pada pukul WIB pada tanggal 24 Oktober 2016; g. Terminal yang dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf e dan f adalah terminal yang berada di Jakarta Barat; h. Stasiun yang dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf e dan f adalah stasiun Gambir dan stasiun Senen; i. Bandara yang dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf e dan f adalah Bandara Soekarno-Hatta; j. Mendapat dokumentasi seluruh rangkaian acara kompetisi dalam bentuk video dan foto; k. Mendapatkan kembali berkas kompetisi babak penyisihan dan final yang telah diterima oleh panitia dengan rincian yang akan diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis kompetisi; l. Mendapatkan penilaian dari Dewan Juri dalam bentuk tertulis dan/atau lisan; m. Mendapatkan salinan lembar penilaian Dewan Juri; dan n. Mendapatkan sertifikat sesuai dengan status setiap anggota delegasi. (2) Setiap Delegasi memiliki kewajiban untuk: a. Mematuhi peraturan kompetisi, petunjuk teknis kompetisi, dan tata tertib kompetisi yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini; b. Mematuhi seluruh persyaratan untuk menjadi delegasi yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini; c. Mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini;

29 d. Melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 21 Oktober 2016 sebagaimana diatur dengan ketentuan pendaftaran delegasi; e. Menjaga kebersihan, keamanan, ketertiban umum selama kompetisi; f. Membawa dan mempersiapkan sendiri perlengkapan sidang kecuali yang telah disediakan oleh panitia sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis kompetisi; g. Membawa harddisk external dengan kapasitas kosong minimal 100 (seratus) gigabytes; h. Memberikan konfirmasi mengenai jadwal kedatangan dan kepulangan kepada panitia selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rangkaian acara kompetisi dimulai; i. Menjaga ketertiban dan kerukunan, baik dengan anggota delegasi maupun dengan panitia; j. Menjaga dan memelihara setiap fasilitas yang disediakan oleh panitia untuk kepentingan kompetisi ini; k. Mengenakan pakaian rapih dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini; l. Membawa dan mengenakan jas Almamater dan kartu identitas peserta kompetisi (ID Card) yang diberikan oleh panitia selama mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini; m. Tidak diperkenankan membawa dan/atau menggunakan narkoba, minuman keras, senjata api, dan/atau senjata tajam; n. Tidak diperkenankan meninggalkan tempat dilaksanakannya kompetisi tanpa sepengetahuan dan seizin panitia; o. Tidak diperkenankan melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar kesusilaan; dan p. Tidak menyebutkan, menuliskan dan/atau memperlihatkan apapun yang menunjukkan identitas universitas delegasi baik secara langsung ataupun tidak langsung di lingkungan kompetisi. Pasal 11 (1) Pada saat melakukan pendaftaran ulang sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (2) huruf d, setiap delegasi berkewajiban untuk menyerahkan:

30 a. Surat Pernyataan Pendaftaran yang asli; b. Surat Keterangan Delegasi yang asli; c. Kartu Tanda Mahasiswa milik mahasiswa yang bersangkutan dari Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum yang bersangkutan dan masih berlaku pada saat pendaftaran untuk peserta kompetisi dan Official, sedangkan untuk Pendamping menyerahkan Kartu Tanda Penduduk atau kartu identitas lainnya; d. Pas foto setiap anggota Delegasi ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing sebanyak 3 (tiga) Lembar; dan e. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif yang asli untuk masing-masing delegasi dari Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum yang bersangkutan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum yang bersangkutan untuk mengikuti Kompetisi ini. (2) Jika Peserta Kompetisi dan/atau Official tidak dapat menyerahkan Kartu Tanda Mahasiswa, maka Peserta Kompetisi dan/atau Official yang bersangkutan berkewajiban untuk menyerahkan Kartu Tanda Penduduk atau kartu identitas lain miliknya yang masih berlaku yang asli. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran ulang dengan Delegasi diatur dengan Ketentuan pendaftaran delegasi kompetisi. BAB V PENGGANTIAN PESERTA KOMPETISI Pasal 12 (1) Penggantian peserta delegasi dapat dilakukan sampai batas waktu pada saat pendaftaran ulang. (2) Penggantian peserta delegasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan dengan salah satu alasan sebagai berikut: a. Sakit; b. Tugas Fakultas/ Perguruan Tinggi; c. Tugas Negara; d. Mengundurkan diri; e. Meninggal dunia.

31 (3) Penggantian peserta delegasi sebelum melakukan pendaftaran ulang di lokasi kompetisi wajib mengirimkan surat pemberitahuan yang disetujui oleh pihak fakultas yang bersangkutan. (4) Penggantian peserta delegasi setelah melakukan pendaftaran ulang di lokasi kompetisi hanya dapat digantikan oleh Official. (5) Penggantian peserta delegasi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) wajib menyertakan surat keterangan berikut alasannya. BAB VI TECHNICAL MEETING Pasal 13 (1) Setiap delegasi berkewajiban mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Technical Meeting yang diadakan oleh panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini. (2) Pemilihan pihak yang akan menjadi termohon dan pemohon dilakukan pada saat Technical Meeting melalui sistem undi. (3) Perwakilan setiap delegasi yang dapat mengikuti Technical Meeting berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari: a. Ketua delegasi; b. 1 (satu) orang peserta yang mengikuti kompetisi, bukan Official/Pelatih/Dosen Pembimbing. (4) Jika ketua delegasi tidak dapat mengikuti Technical Meeting, maka ketua delegasi wajib digantikan oleh salah satu peserta kompetisi dengan menyertakan surat kuasa dari ketua delegasi. BAB VII LARANGAN Demi menjaga objektivitas juri dalam melakukan penilaian dan berjalannya dengan baik penyelenggaraan Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi 2016, maka dilarang melakukan perbuatan sebagaimana diatur dalam bab ini.

32 Pasal 14 (1) Delegasi di dalam berkas persidangan maupun simulasi persidangan baik di awal dan/atau di akhir simulasi persidangan dilarang mengucapkan apresiasi terhadap apapun dan siapapun, kecuali kepada: a. Tuhan/Kepercayaannya; b. Dewan Juri; dan c. Panitia. (2) Delegasi tidak diperbolehkan memperlihatkan, menuliskan, menunjukan, dan/atau menyebutkan sebagian atau seluruh nama Universitas apapun selain Universitas penyelenggara Kompetisi, baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam berkas Kompetisi dan/atau simulasi persidangan kecuali pada Hardcover yang selanjutnya akan dibungkus oleh Panitia. (3) Delegasi tidak diperbolehkan memperlihatkan, menuliskan, menunjukan, dan/atau menyebutkan sebagian atau seluruh alamat resmi dari Fakultas dan/atau Universitas asalnya, baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam berkas Kompetisi dan/atau simulasi persidangan. (4) Delegasi dan/atau pendukung tidak diperbolehkan memperlihatkan, menuliskan, menunjukan, dan/atau menyebutkan slogan dalam bentuk apapun di lingkungan Kompetisi dan/atau di hadapan dewan juri, kecuali di tempat yang diperbolehkan oleh Panitia. Pasal 15 Setiap Official Team, Dosen Pembimbing, dan/atau Pendukung dari setiap Delegasi yang menampilkan simulasi persidangan dilarang berperan aktif selama jalannya simulasi persidangan yang dapat mempengaruhi penilaian terhadap Delegasi tersebut, dengan menggunakan perbuatan-perbuatan yang termasuk namun tidak terbatas sebagai berikut: a. Berperan sebagai alat kelengkapan sidang. b. Memasuki area simulasi persidangan yang berada di hadapan Dewan Juri; dan/atau c. Memberikan isyarat mengenai waktu kepada Peserta Kompetisi yang menampilkan simulasi persidangan.

33 Pasal 16 Setiap orang selain peserta Kompetisi dilarang terlibat aktif dalam bukti audio visual yang ditampilkan dalam simulasi persidangan. Pasal 17 (1) Setiap Official Team, Dosen Pembimbing dan/atau Pendukung dilarang mengganggu jalannya simulasi persidangan dari Delegasinya sendiri dengan perbuatan-perbuatan yang termasuk namun tidak terbatas sebagai berikut: a. Membuat keributan atau kegaduhan dalam bentuk apapun; b. Keluar-masuk persidangan; c. Membawa alat elektronik selain kamera; d. Mengambil gambar dengan menggunakan blitz kamera; e. Makan dan minum; dan/atau f. Merokok. (2) Setiap Delegasi dilarang mengganggu jalannya simulasi persidangan dari Delegasi lain dengan perbuatan-perbuatan yang termasuk namun tidak terbatas sebagai berikut: a. Membuat keributan atau kegaduhan dalam bentuk apapun; b. Keluar-masuk persidangan; c. Membawa alat elektronik dalam bentuk apapun; d. Membawa alat untuk mencatat dalam bentuk apapun; e. Memperlihatkan, menuliskan, menunjukan, dan/atau menyebutkan; f. Makan dan minum; dan/atau g. Merokok. (3) Setiap Pengunjung Sidang dan/atau Observer dilarang mengganggu jalannya simulasi persidangan dari Delegasi lain dengan perbuatan-perbuatan yang termasuk namun tidak terbatas sebagai berikut: a. Membuat keributan atau kegaduhan dalam bentuk apapun;

34 b. Keluar-masuk persidangan; c. Membawa alat elektronik dalam bentuk apapun; d. Membawa alat untuk mencatat dalam bentuk apapun; e. Memperlihatkan, menuliskan, menunjukan, dan/atau menyebutkan nama unniversitas apapun; f. Makan dan minum; dan/atau g. Merokok. Pasal 18 Setiap Delegasi dan/atau pendukung dilarang melakukan provokasi yang dapat menciptakan: a. Keributan, pertikaian, dan/atau perselisihan antar Delegasi. b. Merusak kehormatan atau nama baik Delegasi lain. Pasal 19 Setiap Peserta Delegasi dilarang menggunakan alat elektronik dalam bentuk apapun untuk keperluan komunikasi selama jalannya persidangan. Pasal 20 Technical Meeting terdiri atas : a. Technical Meeting babak penyisihan yang wajib diikuti oleh perwakilan setiap ketua delegasi yang membahas : 1. Peraturan kompetisi; 2. Petunjuk teknis kompetisi; 3. Penentuan pihak pemohon dan pemerintah DPR-RI; dan 4. Pembagian grup dan penentuan urutan tampilan. b. Technical Meeting babak final yang wajib diikuti oleh perwakilan setiap delegasi yang dinyatakan dapat maju ke babak final pada pengumuman yang membahas urutan tampil.

35 BAB VIII PESERTA KOMPETISI Pasal 21 (1) Setiap delegasi berkewajiban mengirimkan berkas berupa : a. Berkas permohonan selaku pemohon b. Berkas jawaban permohonan selaku pemerintah DPR-RI. (2) Berkas tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikirimkan oleh delegasi secara bersamaan. Pasal 22 (1) Berkas babak penyisihan diterima oleh Panitia paling lambat tanggal 7 Oktober 2016 pukul WIB. (2) Berkas babak penyisihan yang diterima oleh Panitia setelah pukul WIB tanggal 7 Oktober 2016, dinyatakan sebagai Berkas babak penyisihan yang terlambat. (3) Berkas yang terlambat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap diterima oleh panitia dan terhadap berkas tersebut dikenai pengurangan nilai dan jika berkas sudah melewati tanggal 9 Oktober 2016 Pukul 15.00, berkas tidak mendapatkan nilai dari Dewan Juri Berkas. (4) Setiap Delegasi berkewajiban untuk menyerahkan atau mengirimkan Berkas babak penyisihan dalam bentuk hardcopy dan dijilid sebanyak 3 (tiga) rangkap. (5) Setiap Delegasi berkewajiban pula untuk menyerahkan atau mengirimkan berkas babak penyisihan dalam bentuk softcopy berupa portable document format (pdf.) yang tidak dienkripsi dalam sebuah CD. (6) Berkas babak penyisihan yang memperoleh nilai tertinggi merupakan Berkas terbaik dalam Kompetisi ini dan Delegasi yang bersangkutan berhak untuk memperoleh penghargaan Berkas terbaik. (7) Jika terdapat kesamaan jumlah nilai akhir pada Berkas babak penyisihan, delegasi yang dapat maju ke babak final atau menjadi juara dalam kompetisi ini akan ditentukan secara subsidiaritas berdasarkan: a. Komponen penilaian kesesuaian Berkas dengan hukum materiil dengan nilai akhir tertinggi;

36 b. Komponen penilaian kesesuaian Berkas dengan hukum formil dengan nilai akhir Tertinggi; c. Komponen penilaian kelengkapan Berkas dengan nilai akhir tertinggi; dan d. Komponen penilaian ketepatan waktu penerimaan Berkas. Pasal 23 (1) Berkas babak final diterima oleh Panitia selambat-lambatnya pada tanggal 21 Oktober 2015 pukul WIB di lokasi pendaftaran ulang. (2) Setiap Delegasi berkewajiban untuk menyerahkan Berkas babak final dalam bentuk hardcopy dan dijilid sebanyak 3 (tiga) rangkap. (3) Setiap Delegasi berkewajiban pula untuk menyerahkan atau mengirimkan berkas babak final dalam bentuk softcopy berupa portable document format (pdf.) yang tidak dienkripsi dalam sebuah CD. Pasal 24 Ketentuan lebih lanjut mengenai Berkas Kompetisi diatur dengan Petunjuk Teknis Kompetisi. BAB IX DEWAN JURI Pasal 25 (1) Dewan Juri terdiri atas : a. Dewan Juri berkas; dan b. Dewan juri Persidangan (2) Dewan Juri Persidangan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b terdiri atas : a. Dewan Juri Persidangan Penyisihan; dan b. Dewan Juri Persidangan Final. (3) Dewan Juri Berkas masing-masing terdiri atas 3 (tiga) yaitu : a. Juri dari Praktisi Hukum yang mewakili advokat; b. Juri dari Praktisi Hukum yang mewakili hakim; dan c. Juri dari Akedemisi Hukum.

37 (4) Dewan Juri Persidangan Penyisihan teridiri atas 7 (tujuh) orang yang masing-masing mewakili 3 (tiga) elemen sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3). (5) Dewan Juri Persidangan final terdiri atas 9 (sembilan) orang yang masing-masing mewakili 3 (tiga) elemen sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3). Pasal 26 Keputusan Dewan Juri bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat. BAB X KOMPONEN PENILAIAN Pasal 27 Komponen penilaian Kompetisi dilakukan terhadap Berkas dan Persidangan. Pasal 28 Komponen penilaian Berkas babak penyisihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 meliputi: a. Kelengkapan berkas dengan nilai akhir setinggi-tingginya 300 poin atau 100 poin dari masing-masing Dewan Juri. b. Kesesuaian berkas dengan hukum materiil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 600 poin atau 200 poin dari masing-masing Dewan Juri. c. Kesesuaian berkas dengan hukum formil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 600 poin atau 200 poin dari masing-masing Dewan Juri. d. Ketepatan waktu penerimaan berkas. e. Keterlambatan penerimaan berkas dikurang 100 poin per hari. Pasal 29 (1) Kriteria penilaian oleh Dewan Juri pada saat persidangan sebagaimana dimaksud pada pasal 21 meliputi: a. Penguasaan teori terkait kasus posisi, Pancasila dan Konstitusi terkait kasus posisi, peraturan perundang-undangan, fakta empiris terkait kasus posisi selaku Pemohon dan Pemerintah-DPR RI;

38 b. Penampilan, penyampaian, kerjasama tim oleh Pemohon dan Termohon; c. Penguasaan substansi oleh ahli. (2) Komponen penilaian persidangan babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. Penguasaan teori terkait kasus posisi, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 2100 poin atau 300 poin dari setiap anggota Dewan Juri; b. Penguasaan Pancasila dan Konstitusi terkait kasus posisi, dengan nilai akhir setinggitingginya 2100 poin atau 300 poin dari setiap anggota Dewan Juri; c. Penguasaan peraturan perundang-undangan dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1400 poin atau 200 poin dari setiap anggota Dewan Juri; d. Fakta empiris terkait kasus posisi dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1400 poin atau 200 poin dari setiap anggota Dewan Juri; (3) Komponen penilaian persidangan babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. Penampilan Pemohon atau Pemerintah-DPR RI saat persidangan, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 700 poin atau 100 poin dari setiap anggota Dewan Juri; b. Penyampaian Pemohon atau Termohon saat persidangan, dengan nilai akhir setinggitingginya 700 poin atau 100 poin dari setiap anggota Dewan Juri; c. Kerjasama tim saat persidangan, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 700 poin atau 100 poin dari setiap anggota Dewan Juri. (4) Komponen penilaian persidangan babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi: a. Penguasaan substansi oleh Ahli saat persidangan, dengan nilai akhir setinggitingginya 1400 poin atau 200 poin dari setiap anggota Dewan Juri. Pasal 30 (1) Komponen penilaian pada babak final meliputi : a. Berkas babak final; dan b. Persidangan (2) Komponen penilaian berkas babak final sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi ketepatan waktu penerimaan berkas, dengan nilai akhir 400 poin;

39 (3) Komponen penilaian persidangan babak final sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b mengikuti ketentuan pasal 22 ayat (1) huruf a yang meliputi: a. Penguasaan teori terkait kasus posisi dengan nilai akhir setinggi-tingginya 2700 poin atau 300 poin dari masing-masing Dewan Juri; b. Penguasaan Pancasila dan Konstitusi terkait kasus posisi dengan nilai akhir setinggitingginya 2700 poin atau 300 poin dari masing-masing Dewan Juri; c. Penguasaan peraturan Perundang-undangan dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1800 poin atau 200 poin dari masing-masing dewan juri; dan d. Fakta empiris terkait kasus posisi dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1800 poin atau 200 poin dari masing-masing dewan juri. (4) Komponen penilaian persidangan babak final sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b mengikuti ketentuan pasal 22 ayat (1) huruf b yang meliputi: a. Penampilan pemohon atau pemerintah DPR-RI saat persidangan, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 900 poin atau 100 poin dari masing-masing Dewan Juri; b. Penampilan pemohon atau pemerintah DPR-RI saat persidangan, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 900 poin atau 100 poin dari masing-masing Dewan Juri; c. Kerjasama tim saat persidangan, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 900 poin atau 100 poin dari masing-masing Dewan Juri. (5) Babak final sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b mengikuti ketentuan pasal 22 ayat (1) huruf c yang meliputi penguasaan substansi oleh ahli saat persidangan, dengan nilai akhir, setinggi-tingginya 3600 poin atau 400 poin dari masing-masing Dewan Juri. Pasal 31 Ketentuan lebih lanjut mengenai komponen penilaian diatur dalam petunjuk teknis kompetisi.

PROPOSAL UNDANGAN PENDAHULUAN

PROPOSAL UNDANGAN PENDAHULUAN 1 PROPOSAL UNDANGAN KOMPETISI PERADILAN SEMU KONSTITUSI TINGKAT NASIONAL PIALA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI 2017 KERJASAMA ANTARA MEHKAMAH KONSTITUSI DENGAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM SCIENCESATIONAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN UMUM SCIENCESATIONAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN UMUM SCIENCESATIONAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Social Science in Law National Competition 2016 Fakultas

Lebih terperinci

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Ketetapan ini, yang dimaksud dengan: 1. Bussiness Week 2017 adalah lomba hukum bisnis

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam ketentuan ini, yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi Hukum Siber antar mahasiswa Jurusan Hukum tingkat Nasional, yang selanjutnya disebut sebagai Kompetisi, adalah rangkaian

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 006/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN BATTLE OF BRAINS COMPETITION HUKUM BISNIS ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini : 1. Menghubungi contact person panitia berikut dengan mengirimkan Short Message Service

Lebih terperinci

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI LEGAL OPINION. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI LEGAL OPINION. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI LEGAL OPINION BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam ketetapan ini, yang dimaksud dengan: 1. Bussiness Week 2017 adalah lomba hukum bisnis yang

Lebih terperinci

KETENTUAN AKOMODASI FINALIS LAW ENFORCEMENT FAIR 2017

KETENTUAN AKOMODASI FINALIS LAW ENFORCEMENT FAIR 2017 KETENTUAN AKOMODASI FINALIS LAW ENFORCEMENT FAIR 2017 1. Setiap tim yang dinyatakan lolos babak final wajib melakukan pembayaran akomodasi sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) / orang (peserta,

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Debat Ekonomi Islam 2018, adalah kegiatan perlombaan debat mahasiswa tingkat Nasional

Lebih terperinci

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION 2017 PIALA HAFNI SJAHRUDDIN NOMOR: 004/TAP/BUSINESS LAW COMPETION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION COMPETITION ANTAR MAHASISWA

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law Fair IX,

Lebih terperinci

M A S K O T NATHA PARAMARTHA

M A S K O T NATHA PARAMARTHA 1 M A S K O T NATHA PARAMARTHA Dalam Bahasa Sansekerta, Natha artinya Pejuang, sementara Paramartha artinya Keadilan. Pejuang Keadilan, demikianlah arti nama dari sang Lady Justice mengenakan kebaya batik,

Lebih terperinci

PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM 1 PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Delegasi adalah finalis terdaftar atau finalis dan ofisial

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 005/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI LEGAL OPINION ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENDAFTARAN CALON PESERTA

Lebih terperinci

Salam Ilmiah, One Step To Be Winner...

Salam Ilmiah, One Step To Be Winner... Salam Ilmiah, One Step To Be Winner... Panitia SGM 7 ARSC FTP Universitas Brawijaya mengucapkan selamat kepada semua peserta lomba karya tulis (LKTI) yang lolos sebagai finalis LKTI Scientific Great Moment

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM (TERM OF REFERENCE): LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT V TAHUN 2017

KETENTUAN UMUM (TERM OF REFERENCE): LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT V TAHUN 2017 KETENTUAN UMUM (TERM OF REFERENCE): LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT V TAHUN 2017 Salam inovatif dan sukses! Kami segenap Panitia Pelaksana Lomba Penulisan Kreatifitas Masyarakat V Tingkat Nasional

Lebih terperinci

KOMPETISI DEBAT HUKUM

KOMPETISI DEBAT HUKUM KOMPETISI DEBAT HUKUM PEKAN KAJIAN HUKUM (PKH 2017) PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI Kompetisi Debat Hukum merupakan salah satu bagian dari

Lebih terperinci

Salam Ilmiah, One Step To Be Winner...

Salam Ilmiah, One Step To Be Winner... Salam Ilmiah, One Step To Be Winner... Panitia SGM 8 ARSC FTP Universitas Brawijaya mengucapkan selamat kepada semua peserta lomba karya tulis (LKTI) yang lolos sebagai finalis LKTI Scientific Great Moment

Lebih terperinci

TATA TERTIB KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TATA TERTIB KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM PESERTA Pasal 1 Peserta presentasi

Lebih terperinci

TATA TERTIB KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF

TATA TERTIB KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF TATA TERTIB KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM PESERTA Pasal 1 Peserta presentasi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 007/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI DEBAT HUKUM ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan

Petunjuk Pelaksanaan Petunjuk Pelaksanaan Olimpiade IPS Tingkat SMP/MTs se - Jawa Timur A. PENDAHULUAN Kegiatan Olimpiade IPS tingkat SMP/MTs se - Jawa Timur ini dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS (HMP IPS)

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Term of References (ToR) Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi

Term of References (ToR) Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi Lampiran III: Term of References (ToR) Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi A. Bahan yang diujikan. Bahan yang diujikan dalam Lomba Cerdas

Lebih terperinci

KOMPETISI ESAI NASIONAL (KEN) The 12 th STATISTIKA RIA

KOMPETISI ESAI NASIONAL (KEN) The 12 th STATISTIKA RIA KOMPETISI ESAI NASIONAL (KEN) The 12 th STATISTIKA RIA TUJUAN 1. Menumbuhkan motivasi peserta kompetisi The 12 th Statistika Ria untuk berprestasi khususnya dalam bidang statistika. 2. Melatih dan memberikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

NATO 2016 National Accounting and Tax Olympiad

NATO 2016 National Accounting and Tax Olympiad NATO 2016 National Accounting and Tax Olympiad NATO (National Accounting and Tax Olympiad) merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Accounting Ledger Festival yang ke 7 yang diadakan oleh Himpunan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Sasana Debat Mahasiswa, yang selanjutnya disebut dengan SADEWA adalah acara kompetisi debat tingkat

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN CALON PESERTA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KOMPETISI CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION

KOMPETISI CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION KOMPETISI CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION KOMPETISI CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PELITA

Lebih terperinci

KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA PETUNJUK BABAK FINAL KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 08 Oktober 2016 FORUM KAJIAN DAN PENELITIAN HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PANDUAN. PLC ( Programmable Logic Controller) COMPETITION ELEKTRO NASIONAL

PANDUAN. PLC ( Programmable Logic Controller) COMPETITION ELEKTRO NASIONAL PANDUAN NATIONAL PLC ( Programmable Logic Controller) COMPETITION PEKAN ELEKTRO NASIONAL DEFINISI ACARA PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi dan memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat,

Lebih terperinci

FR-FH-37.Rev.0 A. LATAR BELAKANG

FR-FH-37.Rev.0 A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG Seiring perkembangan zaman, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017 PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017 A. Peraturan Umum 1. Seluruh peserta WAJIB mematuhi semua tata tertib dan peraturan lomba yang telah ditentukan panitia. 2. Seluruh

Lebih terperinci

SPECIAL SECTION ACARA Rabu, 12 Desember Peserta datang ke Ruang Aula Fakultas Teknik UNTIRTA dan melakukan registrasi pada pukul

SPECIAL SECTION ACARA Rabu, 12 Desember Peserta datang ke Ruang Aula Fakultas Teknik UNTIRTA dan melakukan registrasi pada pukul REGULASI PESERTA ERGODESIRE 2012 General Section 1. Semua peserta wajib menjalankan seluruh kegiatan acara yang diselenggarakan oleh panitia. 2. Peserta wajib hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM UNIVERSIADE UI Seluruh peserta Universiade UI meliputi manager tim (official), kontingen, dan

PERATURAN UMUM UNIVERSIADE UI Seluruh peserta Universiade UI meliputi manager tim (official), kontingen, dan PERATURAN UMUM UNIVERSIADE UI 2017 1. Seluruh peserta Universiade UI meliputi manager tim (official), kontingen, dan pelatih. 2. Peserta Universiade UI diwajibkan menggunakan ID Card yang telah disediakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK KETENTUAN UMUM 1. ITechno Cup adalah acara tahunan yang berisi rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

CP : (Malna) (Laila) PETUNJUK TEKNIS CERDAS CERMAT

CP : (Malna) (Laila) PETUNJUK TEKNIS CERDAS CERMAT HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNISNU JEPARA HMPSA UNISNU JEPARA Sekretariatan : Kampus UNISNU Jepara (Gedung UKK FEB Lt. 2) Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA WEB PROGRAMMING TINGKAT NASIONAL 2017 MENJAGA NILAI BUDAYA DALAM PESATNYA PERKEMBANGAN DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI

PETUNJUK TEKNIS LOMBA WEB PROGRAMMING TINGKAT NASIONAL 2017 MENJAGA NILAI BUDAYA DALAM PESATNYA PERKEMBANGAN DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI PETUNJUK TEKNIS LOMBA WEB PROGRAMMING TINGKAT NASIONAL 2017 MENJAGA NILAI BUDAYA DALAM PESATNYA PERKEMBANGAN DUNIA 1. Latar Belakang TEKNOLOGI INFORMASI Lomba di bidang web adalah lomba yang ditujukan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI LEGISLATIVE DRAFTING ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI LEGISLATIVE DRAFTING ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI LEGISLATIVE DRAFTING ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Delegasi adalah mahasiswa hukum Sarjana Strata 1 (S-1)

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA AKUNTANSI DAN PAJAK ANTAR MAHASISWA JENJANG PERGURUAN TINGGI DAN POLITEKNIK

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA AKUNTANSI DAN PAJAK ANTAR MAHASISWA JENJANG PERGURUAN TINGGI DAN POLITEKNIK FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA AKUNTANSI DAN PAJAK ANTAR MAHASISWA JENJANG PERGURUAN TINGGI DAN POLITEKNIK A. IDENTITAS PESERTA 1. NO PENDAFTARAN* 2. NAMA LENGKAP 3. NIM 4. JURUSAN 5. SMT / IP KUMULAIF 6.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MANAGEMENT COMPETITION

MANAGEMENT COMPETITION MANAGEMENT COMPETITION DESKRIPSI ACARA Management Competition 2012 ( MC 2012) merupakan kompetisi manajemen tingkat nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (HMPSM), Fakultas

Lebih terperinci

PANITIA FESTIVAL QUR ANI 2016 UKM-PENGEMBANGAN TAHFIDHUL QUR AN UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

PANITIA FESTIVAL QUR ANI 2016 UKM-PENGEMBANGAN TAHFIDHUL QUR AN UIN SUNAN AMPEL SURABAYA PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH AL QUR AN TINGKAT NASIONAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA A. Deskripsi Kegiatan Peserta lolos seleksi I (Seleksi Abstrak) dan seleksi II (Seleksi

Lebih terperinci

KETENTUAN 12 FINALIS KATULISTIWA 8. Ketentuan umum Finalis KATULISTIWA 8 yang lolos ke babak final dan mengikuti presentasi di Universitas Brawijaya:

KETENTUAN 12 FINALIS KATULISTIWA 8. Ketentuan umum Finalis KATULISTIWA 8 yang lolos ke babak final dan mengikuti presentasi di Universitas Brawijaya: KETENTUAN 12 FINALIS KATULISTIWA 8 Ketentuan umum Finalis KATULISTIWA 8 yang lolos ke babak final dan mengikuti presentasi di Universitas Brawijaya: 1. Finalis yang akan mempresentasikan karya tulis di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Generasi muda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa. Sebagai penerus bangsa, peran aktif generasi muda sangat diperlukan dalam meningkatkan kemajuan bangsa di berbagai

Lebih terperinci

Youth Debate Competition II 2017

Youth Debate Competition II 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT KEPEMUDAAN TINGKAT JAWA TIMUR HMJ ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Ringkasan: Youth Debate Competition

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN Panitia Pelaksana Pekan Syariah Nusantara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah & Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2014-2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT SYARIAH NUSANTARA ANTAR

Lebih terperinci

ITechno Cup Politeknik Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill

ITechno Cup Politeknik Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill ITechno Cup 2017 Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill I. PENDAHULUAN Dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

a. Masing masing Sekolah mengirim delegasi maksimal 2 team, dan terdiri atas 3 orang.

a. Masing masing Sekolah mengirim delegasi maksimal 2 team, dan terdiri atas 3 orang. Kompetisi bergengsi mengenai pengetahuan ekonomi islam berupa tes tertulis, cerdas cermat, studi kasus yang dikemas dalam satu rangkaian acara yang dilangsungkan dalam empat babak (penyisihan, babak perempat

Lebih terperinci

KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA PETUNJUK BABAK FINAL KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 08 Oktober 2016 CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL

Lebih terperinci

B. Nama Kegiatan Kegiatan ini bernama Olimpiade Ekonomi Nasional Tingkat SMA Tahun 2016

B. Nama Kegiatan Kegiatan ini bernama Olimpiade Ekonomi Nasional Tingkat SMA Tahun 2016 DESKRIPSI KEGIATAN OLIMPIADE EKONOMI NASIONAL TINGKAT SMA/MA TAHUN 2016 HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI (HIMANNOMI) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM. B. Fasilitas. - Snack. - Makan siang. - Pin. - Stiker. - Sertifikat. - Free Wifi

INFORMASI UMUM. B. Fasilitas. - Snack. - Makan siang. - Pin. - Stiker. - Sertifikat. - Free Wifi INFORMASI UMUM A. Persyaratan peserta. 1. Peserta masih berstatus sebagai mahasiswa dengan jenjang D1, D2, D3, D4, S1 dalam lingkup perguruan tinggi di seluruh Indonesia (dibuktikan dengan kartu tanda

Lebih terperinci

MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN MEMUTUSKAN : : UNDANG-UNDANG TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI MAHASISWA UNIVERSITAS.

MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN MEMUTUSKAN : : UNDANG-UNDANG TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI MAHASISWA UNIVERSITAS. UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI MAHASISWA UNIVERSITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Perlombaan dilakukan antar SMA/sederajat se-sumatera Barat, Riau dan Jambi dengan ketentuan sebagai berikut:

Perlombaan dilakukan antar SMA/sederajat se-sumatera Barat, Riau dan Jambi dengan ketentuan sebagai berikut: Lampiran II: Term of References (ToR) Debat Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi Debat konstitusi adalah kegiatan lomba debat mengenai topik-topik yang berkaitan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM 1. Lomba Debat Pangan 3 adalah acara kompetisi debat tingkat SMA/Sederajat yang diselenggarakan oleh BEM FTP UGM. 2.

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS LOMBA MATEMATIKA ARITMATIKA 2017 TINGKAT SMP/SEDERAJAT DAN SMA/SEDERAJAT SE-JATENG DAN DIY

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS LOMBA MATEMATIKA ARITMATIKA 2017 TINGKAT SMP/SEDERAJAT DAN SMA/SEDERAJAT SE-JATENG DAN DIY PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS LOMBA MATEMATIKA ARITMATIKA 2017 TINGKAT SMP/SEDERAJAT DAN SMA/SEDERAJAT SE-JATENG DAN DIY A. KETENTUAN PESERTA 1. Peserta adalah siswa/i SMP/sederajat, SMA/sederajat yang

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION

PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tanggal : 11-19 November 2017 Waktu : Jadwal Pertandingan diberikan saat Malam Atlet Tempat : GOR Amongraga

Lebih terperinci

Hari Kegiatan Waktu Tempat Airlangga Hall Fakultas Vokasi Universitas WIB Airlangga

Hari Kegiatan Waktu Tempat Airlangga Hall Fakultas Vokasi Universitas WIB Airlangga PENDAHULUAN Kita semua mengetahui bahwa di jaman sekarang ini terjadi persaingan ketat di berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, pendidikan, dan sebagainya sehingga mahasiswa/i harus dapat mencari

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO Pasal 1. PENDAHULUAN 1.1 Pekan Olahraga Mahasiswa Tingkat Nasional XV Tahun 2017 merupakan Kejuaraan Nasional multi event antar Mahasiswa yang diselenggarakan oleh BAPOMI

Lebih terperinci

Deskripsi. Penghargaan

Deskripsi. Penghargaan Deskripsi UMN Hackathon 2.0 menandakan tahun kedua diselenggarakannya kompetisi hackathon mahasiswa berskala nasional dalam acara FesTIval oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) UMN. Kompetisi

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM (TERM OF REFERENCE): LOMBA MENULIS ESAI NASIONAL TAHUN 2017 UPT PERPUSTAKAAN UNS SURAKARTA

KETENTUAN UMUM (TERM OF REFERENCE): LOMBA MENULIS ESAI NASIONAL TAHUN 2017 UPT PERPUSTAKAAN UNS SURAKARTA KETENTUAN UMUM (TERM OF REFERENCE): LOMBA MENULIS ESAI NASIONAL TAHUN 2017 UPT PERPUSTAKAAN UNS SURAKARTA Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Sebelas Maret, 16 Maret 2017 Salam inovatif dan sukses! Kami

Lebih terperinci

Kompetisi Pajak 2017 atau yang lebih

Kompetisi Pajak 2017 atau yang lebih Kompetisi Pajak 2017 atau yang lebih sering kita sebut KOMPAK 2017 adalah kompetisi yang pesertanya adalah mahasiswa aktif jenjang D3, D4, S1 atau sederajat dari Universitas, Institut, Sekolah Tinggi Negeri

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional

Lebih terperinci

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL BINUS University Deskripsi Futsal Internal merupakan kompetisi olahraga yang ditujukan kepada mahasiswa Bina Nusantara yang berjurusan SIstem Informasi.

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS LOMBA MURAL LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS LOMBA MURAL LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS LOMBA MURAL LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA 1. Lomba Mural IMARC Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswa umum pada pendidikan jenjang pertama (S1/D3) dari universitas negeri atau swasta

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Delegasi adalah mahasiswa hukum Sarjana Strata 1 (S-1)

Lebih terperinci

ISIC 2014 Debate Competition

ISIC 2014 Debate Competition I. LATAR BELAKANG PROPOSAL UNDANGAN ISIC 2014 Debate Competition Setiap tahun, panitia ISIC (Indonesian Scholar International Convention) selalu berusaha untuk meningkatkan dan membangun kesuksesan konvensi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS OLIMPIADE PAI TINGKAT SMA/MA/SMK/MAK SE-JAWA TIMUR

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS OLIMPIADE PAI TINGKAT SMA/MA/SMK/MAK SE-JAWA TIMUR Juknis Olimpiade PAI IAI TABAH 2018-1 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS OLIMPIADE PAI TINGKAT SMA/MA/SMK/MAK SE-JAWA TIMUR DALAM RANGKA DIES NATALIES I INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN 2018

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN KOMPETISI MATEMATIKA NASIONAL LOGARITMA (LOGIC GAIN RHTYM IN MATHS)

PROPOSAL KEGIATAN KOMPETISI MATEMATIKA NASIONAL LOGARITMA (LOGIC GAIN RHTYM IN MATHS) PROPOSAL KEGIATAN KOMPETISI MATEMATIKA NASIONAL 2017 2.0 LOGARITMA (LOGIC GAIN RHTYM IN MATHS) LATAR BELAKANG Saat ini Indonesia sedang banyak melakukan pembangunan infrastruktur. Dalam membantu pembangunan

Lebih terperinci

Ketentuan LCC di Poster. Peserta : SMA/MA sederajat se-jabodetabek Biaya Pendaftaran : Rp ,00 Waktu Pelaksanaan Lomba : 5 Oktober 2013

Ketentuan LCC di Poster. Peserta : SMA/MA sederajat se-jabodetabek Biaya Pendaftaran : Rp ,00 Waktu Pelaksanaan Lomba : 5 Oktober 2013 Ketentuan LCC di Poster Peserta : SMA/MA sederajat se-jabodetabek Biaya Pendaftaran : Rp.50.000,00 Waktu Pelaksanaan Lomba : 5 Oktober 2013 Ketentuan LCC di web KETENTUAN UMUM LOMBA CERDAS CERMAT (LCC)

Lebih terperinci

Babak Eliminasi Abstrak Invention

Babak Eliminasi Abstrak Invention KETENTUAN LOMBA KARYA TULIS INVENTION 2016 DIPONEGORO ECONOMIC FESTIVAL 2016 BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO INVENTION 2016 kepanjangan dari Innovation Research

Lebih terperinci

PANDUAN TATA TERTIB I. PERSYARATAN LOMBA

PANDUAN TATA TERTIB I. PERSYARATAN LOMBA PANDUAN TATA TERTIB v Peserta wajib merupakan Karyawan Tetap perusahaan BUMN atau Kementerian BUMN v Peraturan Peserta Lomba sebagai berikut: Ø Terbuka untuk segala kalangan dan usia (dalam batas kepegawaian

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN TEMU TEKNIS FESTIVAL TEATER KE-XX TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016

HASIL KESEPAKATAN TEMU TEKNIS FESTIVAL TEATER KE-XX TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016 HASIL KESEPAKATAN TEMU TEKNIS FESTIVAL TEATER KE-XX TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016 A. TEMA KEGIATAN Kegiatan ini bertemakan Permainan Tradisional dalam Seni Pertunjukan.

Lebih terperinci

KETENTUAN PELAKSANAAN FESTIVAL TEATER TINGKAT SMP/MTs KE-VI SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016

KETENTUAN PELAKSANAAN FESTIVAL TEATER TINGKAT SMP/MTs KE-VI SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016 KETENTUAN PELAKSANAAN FESTIVAL TEATER TINGKAT SMP/MTs KE-VI SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016 A. Tema Kegiatan Kegiatan ini bertemakan Teks Sastra Sebagai Inspirasi Pertunjukan Teater dalam Era

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM MUSABAQAH FAHMIL QUR AN (MFQ) FESTIVAL QUR ANI 2017

KETENTUAN UMUM MUSABAQAH FAHMIL QUR AN (MFQ) FESTIVAL QUR ANI 2017 I. KETENTUAN UMUM. KETENTUAN UMUM MUSABAQAH FAHMIL QUR AN (MFQ) FESTIVAL QUR ANI 2017 1. Kategori dari festival ini Musabaqah Fahmil Qur an (MFQ) se-jawa Timur 2. Jumlah personil dalam satu grup 3 orang

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS OLIMPIADE BAHASA INGGRIS TINGKAT SMA/MA/SMK/MAK SE-JAWA TIMUR

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS OLIMPIADE BAHASA INGGRIS TINGKAT SMA/MA/SMK/MAK SE-JAWA TIMUR Juknis Olimpiade Bahasa Inggris IAI TABAH 2018-1 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS OLIMPIADE BAHASA INGGRIS TINGKAT SMA/MA/SMK/MAK SE-JAWA TIMUR DALAM RANGKA DIES NATALIES I INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT

Lebih terperinci

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILIHAN DAN SENGKETA PELANGGARAN

Lebih terperinci

KOMPETISI STATISTIKA NASIONAL (KSN) The 12 th STATISTIKA RIA

KOMPETISI STATISTIKA NASIONAL (KSN) The 12 th STATISTIKA RIA KOMPETISI STATISTIKA NASIONAL (KSN) The 12 th STATISTIKA RIA TUJUAN 1. Menumbuhkan motivasi peserta kompetisi The 12 th Statistika Ria untuk berprestasi khususnya dalam bidang statistika. 2. Melatih mahasiswa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

UKM PADUAN SUARA STKIP PGRI SUMENEP LOMBA PADUAN SUARA SISWA SMA/SEDERAJAT TINGKAT JAWA TIMUR 2015

UKM PADUAN SUARA STKIP PGRI SUMENEP LOMBA PADUAN SUARA SISWA SMA/SEDERAJAT TINGKAT JAWA TIMUR 2015 UKM PADUAN SUARA STKIP PGRI SUMENEP LOMBA SISWA SMA/SEDERAJAT TINGKAT JAWA TIMUR 2015 I. LATAR BELAKANG Sekolah Menengah Atas merupakan salah satu subsistem pendidikan nasional. Keberadaannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

C. SASARAN KEGIATAN Sasaran kegiatan dari rangkaian acara Olimpiade Biologi BIOSFER ini adalah siswa SMA se- Indonesia.

C. SASARAN KEGIATAN Sasaran kegiatan dari rangkaian acara Olimpiade Biologi BIOSFER ini adalah siswa SMA se- Indonesia. A. DESKRIPSI KEGIATAN Olimpiade biologi merupakan salah satu kegiatan yang termasuk dalam rangkaian acara Biology Open House for Environmental Recognition (BIOSFER) Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Debat Sosial Politik Nasional 2016 adalah sebuah ajang kompetisi debat berskala nasional yang diselenggarakan oleh Badan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

TECHNICAL MEETING LOMBA DESAIN MOBIL MAINAN 2015

TECHNICAL MEETING LOMBA DESAIN MOBIL MAINAN 2015 TECHNICAL MEETING LOMBA DESAIN MOBIL MAINAN 2015 PERATURAN UMUM Selama acara berlangsung peserta wajib: 1. Mengikuti rangkaian acara yang telah disusun panitia LOMBA DESAIN MOBIL MAINAN 2015. 2. Mengikuti

Lebih terperinci

Babak Semifinal (Essay)

Babak Semifinal (Essay) PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE FISIKA ISLAM NASIONAL TINGKAT SMA-SMP SEDERAJAT HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) FISIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG I. Teknik Perlombaan Olimpiade Fisika Islam

Lebih terperinci

LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL KEDU TAHUN 2013 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL KEDU TAHUN 2013 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL KEDU TAHUN 2013 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL

Lebih terperinci

LOMBA MENULIS ARTIKEL NASIONAL III TAHUN 2017 KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN (KAUNSOED) WILAYAH SOLORAYA JAWA TENGAH

LOMBA MENULIS ARTIKEL NASIONAL III TAHUN 2017 KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN (KAUNSOED) WILAYAH SOLORAYA JAWA TENGAH KETENTUAN UMUM (TERM OF REFERENCE): LOMBA MENULIS ARTIKEL NASIONAL III TAHUN 2017 KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN (KAUNSOED) WILAYAH SOLORAYA JAWA TENGAH Kami segenap Panitia Pelaksana Lomba

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM PLC A.

INFORMASI UMUM PLC A. INFORMASI UMUM PLC A. Persyaratan Peserta 1. Peserta masih berstatus sebagai mahasiswa dengan jenjang D1, D2, D3, D4, S1 dalam lingkup perguruan tinggi di seluruh Indonesia (dibuktikan dengan kartu tanda

Lebih terperinci