58 diserahkan kepada Direktorat Perhubungan Udara. Pada tahun 1968 juga, terdapat proyek South East Asia Coordinating Committee on Transport and Commu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "58 diserahkan kepada Direktorat Perhubungan Udara. Pada tahun 1968 juga, terdapat proyek South East Asia Coordinating Committee on Transport and Commu"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Badan SAR Nasional Lahirnya organisasi SAR di Indonesia yang saat ini bernama BASARNAS diawali dengan adanya penyebutan "Black Area" bagi suatu negara yang tidak memiliki organisasi SAR. Dengan berbekal kemerdekaan, maka tahun 1950 Indonesia masuk menjadi anggota organisasi penerbangan internasional ICAO (International Civil Aviation Organization). Sejak saat itu Indonesia diharapkan mampu menangani musibah penerbangan dan pelayaran yang terjadi di Indonesia. Sebagai negara yang merdeka, tahun 1959 Indonesia menjadi anggota a International Maritime Organization (IMO). Dengan masuknya Indonesia sebagai anggota ICAO dan IMO tersebut, tugas dan tanggung jawab SAR semakin mendapat perhatian. Sebagai negara yang besar dan dengan semangat gotong royong yang tinggi, bangsa Indonesia ingin mewujudkan harapan dunia international yaitu mampu menangani musibah penerbangan dan pelayaran. Dari pengalamanpengalaman tersebut di atas, maka timbul pemikiran bahwa perlu diadakan suatu organisasi SAR Nasional yang mengkoordinir segala kegiatan-kegiatan SAR dibawah satu komando. Untuk mengantisipasi tugas-tugas SAR tersebut, maka pada tahun 1968 ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor T.20/I/2-4 mengenai ditetapkannya Tim SAR Lokal Jakarta yang pembentukannya 57

2 58 diserahkan kepada Direktorat Perhubungan Udara. Pada tahun 1968 juga, terdapat proyek South East Asia Coordinating Committee on Transport and Communications, yang mana Indonesia merupakan proyek payung (Umbrella Project) untuk negara-negara Asia Tenggara. Proyek tersebut ditangani oleh US Coast Guard (Badan SAR Amerika), guna mendapatkan data yang diperlukan untuk rencana pengembangan dan penyempurnaan organisasi SAR di Indonesia. Kesimpulan dari tim tersebut adalah: Perlu kesepakatan antara departemen-departemen emen-departemen yang memiliki fasilitas dan peralatan; Harus ada hubungan yang cepat dan tepat antara pusat-pusat koordinasi dengan pusat fasilitas s SAR; Pengawasan lalu lintas penerbangan dan pelayaran perlu diberi tambahan an pendidikan SAR; Bantuan radio navigasi yang penting diharapkan untuk pelayaran secara terus menerus. Dalam kegiatan survey tersebut, tim US Coast Guard didampingi pejabat - pejabat sipil dan militer dari Indonesia, berdasarkan arkan hasil survey tersebut ditetapkan Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 1972 tanggal 28 Februari 1972 tentang pembentukan Badan SAR Indonesia (BASARI). ARI). Untuk lebih mengefektifkan kegiatan SAR, maka pada tahun 1978 Menteri Perhubungan selaku kuasa Ketua Basari mengeluarkan Keputusan Nomor 5/K.104/Pb-78 tentang penunjukkan Kepala Pusarnas sebagai Ketua Basari pada kegiatan operasi SAR di lapangan. Sedangkan untuk penanganan SAR di daerah dikeluarkan Instruksi Menteri Perhubungan IM 4/KP/Phb-78 untuk membentuk Satuan Tugas SAR di KKR (Kantor Koordinasi Rescue). Untuk efisiensi pelaksanaan tugas SAR di Indonesia, pada tahun 1979 melalui Keputusan

3 59 Presiden Nomor 47 tahun 1979, Pusarnas yang semula berada dibawah Basari, dimasukkan kedalam struktur organisasi Departemen Perhubungan dan namanya diubah menjadi Badan SAR Nasional (BASARNAS). Pada Tahun 2007 dilakukan perubahan Kelembagaan dan Organisasi BASARNAS menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), yang diatur secara resmi dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional. Pada Perkembangannya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2009, sebutan LPND berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), sehingga BASARNAS pun berubah menjadi BASARNAS (LPNK) Visi dan Misi Badan SAR Nasional Visi Badan SAR Nasional adalah Berhasilnya pelaksanaan operasi SAR pada setiap waktu dan tempat dengan cepat, handal, dan aman. Misi Badan SAR Nasional al adalah Menyelenggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif dan efisien melalui upaya tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR yang memadai, dan prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan Visi Badan SAR Nasional diakses pada tanggal pukul 11:33 WIB 58 diakses pada tanggal pukul 11:42 WIB

4 Arti Lambang dan Logo Badan SAR Nasional Arti Lambang Badan SAR Nasional Gambar 4.1. Lambang Badan SAR Nasional ( Penjelasan : 1. Delapan penjuru mata angin dengan warna merah putih mengandung arti dan makna bahwa Badan SAR Nasional dalam mengemban tugas di bidang kemanusiaan senantiasa menitikberatkan pada kecepatan dan ketepatan serta dilaksanakan dengan penuh ketulusan (warna putih) dan keberanian (warna merah); 2. Awan, gunung dan 5 ombak di laut mengandung arti dan makna bahwa dalam menjalankan tugasnya Badan SAR Nasional melingkupi segala medan tugas; Awan menggambarkan lingkup medan tugas udara, gunung menggambarkan lingkup medan tugas darat, ombak di laut menggambarkan lingkup medan tugas di air yang dilandasi dengan kelima sila dalam Pancasila;

5 61 3. Pita bertuliskan INDONESIA mempunyai arti bahwa Badan SAR Nasional merupakan lembaga pemerintah Indonesia yang melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan Arti Logo Badan SAR Nasional Gambar 4.2. Logo Badan SAR Nasional ( Penjelasan : 1. DASAR. Warna kuning hijau adalah warna "pare anom" yang menurut sejarah dan tradisi bangsa Indonesia Menandakan kesuburan Tanah Air kita yang diperuntukkan kesejahteraan rakyat. Wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke terdiri dari pulau/ kepulauan pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra, dengan mengandung kekayaan bumi dan air; 59 diakses pada tanggal pukul 11:56 WIB

6 62 2. BINTANG. Jumlah bintang sebanyak 5 buah menggambarkan bahwa Pancasila merupakan falsafah Negara Republik Indonesia dan sebagai pandangan hidup dari bangsa kita, yang mana pada sila kedua ialah "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" merupakan ciri khas tugas SAR Nasional yang selalu berkaitan dengan keempat sila lainnya; 3. SAR NASIONAL. Tulisan SAR Nasional dengan warna merah sebagai ketegasan dalam melaksanakan tugas kemanusiaan yang meliputi seluruh wilayah dengan tekad para petugasnya untuk bertindak dengan cepat, tepat dan berani setiap saat diperlukan; 4. AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM. Namun demikian, sila pertama dari Pancasila sebagai suatu keyakinan dari setiap petugas SAR bahwa segala tugas ini diridhoi Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap berdoa "Semoga Selamatlah Alam Semesta" diakses pada tanggal pukul 12:05 WIB

7 Struktur Organisasi K A B A S A R N A S SEKRETARIAT UTAMA INSPEKTORAT BIRO UMUM BIRO HUKUM & KEPEGAWAIAN BIRO PERENCANAAN & KTLN KEDEPUTIAN EPUTIAN BID. POTENSI SAR PUSDATIN KEDEPUTIAN BID. OPERASI SAR DIREKTORAT SARPRAS BALAI DIKLAT DIREKTORAT OPERASI & LATIHAN KANSAR DIREKTORAT BINA KETENAGAAN DIREKTORAT & KELAS A/B PEMASYARAKATAN KOMUNIKASI SAR Gambar 4.3. Struktur Organisasi Badan SAR Nasional ( organisasi) Tugas Pokok, Fungsi dan Sasaran Pengembangan Basarnas Tugas Pokok Badan SAR Nasional Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.43Tahun 2005 Tentang Organisasi dan tata kerja Departemen Perhubungan, Badan SAR Nasional mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian potensi Search and Rescue (SAR) dalam kegiatan SAR terhadap

8 64 orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang, atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan atau penerbangan, serta memberikan bantuan SAR dalam penanggulangan bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR Nasional dan Internasional Fungsi Badan SAR Nasional Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Badan SAR Nasional menyelenggarakan enggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan potensi SAR dan pembinaan operasi SAR; b. Pelaksanaan program pembinaan potensi SAR dan operasi SAR; c. Pelaksanaan tindak awal; d. Pemberian bantuan SAR dalam bencana dan musibah lainnya; e. Koordinasi dan pengendalian operasi SAR alas potensi SAR yang dimiliki oleh instansi dan organisasi lain; f. Pelaksanaan hubungan dan kerja sama di bidang SAR balk di dalam maupun luar negeri; g. Evaluasi pelaksanaan pembinaan potensi SAR dan operasi SAR; h. Pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan SAR Nasional diakses pada tanggal pukul 12:17 WIB 62 Ibid, diakses pada tanggal pukul 12:23 WIB

9 Sasaran Pengembangan Badan SAR Nasional Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Basarnas, perlu dilaksanakan strategi- strategi sebagai berikut : a. Menjadikan BASARNAS sebagai yang terdepan dalam melaksanakan operasi SAR dalam musibah pelayaran dan penerbangan, bencana dan musibah lainnya; b. Pembentukan Institusi yang dapat menangani pendidikan awal dan pendidikan penataran di lingkungan BASARNAS; c. Mengembangkan regulasi yang mampu mengerahkan potensi SAR melalui mekanisme koordinasi yang dipatuhi oleh semua potensi SAR; d. Melaksanakan pembinaan SDM SAR melalui pola pembinaan SDM yang terarah dan berlanjut agar dapat dibentuk tenaga-tenaga SAR yang professional; e. Melaksanakan pemenuhan sarana/prasarana dan peralatan SAR secara bertahap agar dapat menjadikan operasi tindak awal SAR yang mandiri, cepat, tepat, dan handal sesuai ketentuan nasional dan internasional; f. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SAR melalui jenjang pendidikan sesuai dengan kebutuhan dalam lingkungan BASARNAS; g. Penciptaan system sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyelenggaraan operasi SAR;

10 66 h. Mengembangkan kerjasama dengan Pemda melalui FKSD, organisasi dan instansi berpotensi SAR, balk dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka pembinaan potensi SAR Hasil Penelitian Sub bab ini merupakan pembahasan hasil-hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti i kepada seluruh sampel dalam penelitian ini yakni para karyawan kantor pusat Badan SAR Nasional yang berjumlah 80 Orang. Berdasarkan data yang diperoleh eh dari sampel pada penelitian ini, berikut adalah hasil penelitian yang berkaitan an dengan hubungan iklim komunikasi terhadap sense of belonging karyawan an pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Hasil data yang diperoleh kemudian dikategorikan menurut kelompoknya masing-masing, dan disajikan kedalam bentuk tabel-tabel yang diuraikan secara rinci dibawah ini Data Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja. Berikut hasil data yang diperoleh: Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin F % 1 Laki-Laki 58 72,5% 2 Perempuan 22 27,5% (Hasil Kuesioner Data Responden) 63 diakses pada tanggal pukul 12:30 WIB

11 67 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh keterangan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 58 (72,5%), sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebesar 22 (27,5%). Selanjutnya akan dilihat hasil mengenai usia dari responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.2. Usia Responden No. Usia F % 1 < 25 Tahun 4 5% Tahun 70 87,5% Tahun 6 7,5% 4 > 51 Tahun 0 0% (Hasil Kuesioner Data Responden) Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil yaitu responden dengan usia < 25 Tahun sebesar 4 (5%), kemudian responden dengan usia Tahun sebesar 70 (87,5%), selanjutnya responden dengan usia Tahun sebesar 6 (7,5%). Selanjutnya akan dilihat hasil mengenai tingkat pendidikan dari responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.3. Pendidikan Responden No. Pendidikan F % 1 SMU 9 11,25% 2 D ,75% 3 S ,25% 4 S2 7 8,75% (Hasil Kuesioner Data Responden) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan responden yang di teliti mengenai tingkat pendidikan terkahirnya, responden terbanyak adalah responden dengan tingkat pendidikan S1 sebesar 53 (66,25%), selanjutnya responden yang berpendidikan D3 sebesar 11 (13,75%), kemudian

12 68 responden yang berpendidikan SMA sebesar 9 (11,25%), dan terakhir responden yang berpendidikan S2 sebesar 7 (8,75%). Selanjutnya akan dilihat hasil mengenai berapa lama responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini bekerja pada Badan SAR Nasional. Tabel 4.4. Lama Bekerja Responden No. Lama Bekerja F % 1 < 5 Tahun 10 12,5% Tahun 63 78,75% Tahun 5 6,25% 4 > 21 Tahun 2 2,5% (Hasil Kuesioner Data Responden) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan responden yang di teliti mengenai lama bekerja pada Badan SAR Nasional, responden terbanyak adalah responden dengan lama bekerja 5-10 Tahun sebesar 63 (78,75%), selanjutnya responden dengan lama bekerja < 5 Tahun sebesar 10 (12,5%), kemudian responden dengan lama bekerja Tahun sebesar 5 (6,25%), dan terakhir responden dengan lama bekerja > 21 Tahun sebesar 2 (2,5%) Iklim Komunikasi Untuk variabel X dalam penelitian ini adalah iklim komunikasi pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Pada iklim komunikasi ini pilihan jawaban responden dikategorikan melalui pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:

13 69 Tabel 4.5. Karyawan merasa adanya kepercayaan dari pimpinan terhadap karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas yang diberikan 1 Sangat Setuju 10 12,5% 2 Setuju 67 83,75% 3 Netral 3 3,75% 4 Tidak Setuju 0 0% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.1) memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa adanya kepercayaan dari pimpinan terhadap karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas yang diberikan sebesar 67 (83,75%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 10 (12,5%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan adanya kepercayaan dari pimpinan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan an percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi. asi. Tabel 4.6. Karyawan percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi 1 Sangat Setuju 16 20% 2 Setuju 52 65% 3 Netral 11 13,75% 4 Tidak Setuju 1 1,25% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.2)

14 70 memilih setuju pada pernyataan karyawan percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi sebesar 52 (65%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 16 (20%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan an percaya dan yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi. asi. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, asi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan. Tabel 4.7. Karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan 1 Sangat Setuju 8 10% 2 Setuju 53 66,25% 3 Netral 15 18,75% 4 Tidak Setuju 4 5% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.3) memilih setuju pada pernyataan karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan sebesar 53 (66,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 15 (18,75%), dilanjut responden yang memilih sangat

15 71 setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 4 (5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi, yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. Tabel 4.8. Karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan 1 Sangat Setuju 7 8,75% 2 Setuju 46 57,5% 3 Netral 14 17,5% 4 Tidak Setuju 13 16,25% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.4) memilih setuju pada pernyataan karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan sebesar 46 (57,5%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 14 (17,5%), dilanjut responden yang memilih tidak setuju sebesar 13 (16,25%) dan yang terakhir responden yang memilih sangat setuju sebesar 7 (8,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan

16 72 tujuan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan. Tabel 4.9. Karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan 1 Sangat Setuju 8 10% 2 Setuju 46 57,5% 3 Netral 24 30% 4 Tidak Setuju 2 2,5% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.5) memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan sebesar 46 (57,5%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 24 (30%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan akan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan suasana didalam organisasi yang diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide,dll.

17 73 Tabel Karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide, dll. 1 Sangat Setuju 19 23,75% 2 Setuju 45 56,25% 3 Netral 14 17,5% 4 Tidak Setuju 2 2,5% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.6) memilih setuju pada pernyataan karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan akan pendapat/saran/kritikan/ide,dll sebesar 45 (56,25%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 19 (23,75%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 14 (17,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan akan pendapat/saran/kritikan/ide,dll. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi. Tabel Karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi 1 Sangat Setuju 8 10% 2 Setuju 54 67,5% 3 Netral 17 21,25% 4 Tidak Setuju 1 1,25% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.7)

18 74 memilih setuju pada pernyataan karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi sebesar 54 (67,5%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 17 (21,25%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian an besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan. Tabel Adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan 1 Sangat Setuju 8 10% 2 Setuju 57 71,25% 3 Netral 12 15% 4 Tidak Setuju 3 3,75% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.8) memilih setuju pada pernyataan adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan sebesar 57 (71,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 12 (15%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan

19 75 di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah adanya karyawan merasakan adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Tabel Karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka 1 Sangat Setuju 10 12,5% 2 Setuju 37 46,25% 3 Netral 31 38,75% 4 Tidak Setuju 2 2,5% Jumlah (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.9) memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka sebesar 37 (46,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 31 (38,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 10 (12,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, beberapa responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga beberapa karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakan oleh mereka, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Namun, terdapat juga beberapa

20 76 karyawan yang menyatakan netral akan pernyataan tersebut di atas dengan jumlah frekuensi selisih tipis antara responden yang menyatakan setuju dan netral. Hal ini berarti pimpinan masih belum dapat mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakan oleh karyawan secara keseluruhan dengan berkesinambungan dan pikiran terbuka. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai karyawan merasa informasi yang disampaikannya dipandang ang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan). Tabel Karyawan merasa informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan) 1 Sangat Setuju 13 16,25% 2 Setuju 52 65% 3 Netral 10 12,5% 4 Tidak Setuju 5 6,25% Jumlah (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.10) memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan) sebesar 52 (65%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 13 (16,25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 10 (12,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 5 (6,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh

21 77 pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan). Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi. Tabel Pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuantujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi 1 Sangat Setuju 10 12,5% 2 Setuju 55 68,75% 3 Netral 15 18,75% 4 Tidak Setuju 0 0% (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.11) memilih setuju pada pernyataan pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen men terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi sebesar 55 (68,75%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 15 (18,75%), dan yang terakhir responden yang memilih sangat setuju sebesar 10 (12,5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi. Selanjutnya akan dilihat hasil iklim komunikasi mengenai Karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan.

22 78 Tabel Karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan 1 Sangat Setuju 20 25% 2 Setuju 58 72,5% 3 Netral 1 1,25% 4 Tidak Setuju 1 1,25% Jumlah (Hasil Kuesioner Iklim Komunikasi No.12) memilih setuju pada pernyataan karyawan mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan sebesar 58 (72,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 1 (1,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, t, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga ga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan mengetahui dan memahami ami visi & misi perusahaan Sense of Belonging Variabel berikutnya dalam penelitian ini adalah sense of belonging karyawan pada organisasi/perusahaannya yaitu kantor pusat Badan SAR Nasional. Pada variabel Y sense of belonging ini pilihan jawaban responden dikategorikan melalui pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:

23 79 Tabel Karyawan merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah/krisis/pemberitaan negatif 1 Sangat Setuju 9 11,25% 2 Setuju 57 71,25% 3 Netral 11 13,75% 4 Tidak Setuju 3 3,75% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.1) memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa sedih dikala perusahaan mengalami ami musibah/krisis/pemberitaan negatif sebesar 57 (71,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan kesedihan dikala perusahaan mengalami ami musibah/krisis/pemberitaan negatif. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan. Tabel Karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan 1 Sangat Setuju 11 13,75% 2 Setuju 56 70% 3 Netral 8 10% 4 Tidak Setuju 5 6,25% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.2)

24 80 memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan sebesar 56 (70%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 8 (10%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 5 (6,25%). Dari hasil tersebut, sebagian an besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan merasa tersinggung gung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan. Tabel Karyawan awan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan 1 Sangat Setuju 21 26,25% 2 Setuju 43 53,75% 3 Netral 13 16,25% 4 Tidak Setuju 3 3,75% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging g No.3) memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan sebesar 43 (53,75%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 21 (26,25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 13 (16,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar

25 81 responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan akan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan tempat mereka bekerja. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga nama baik perusahaan. Tabel Karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga nama baik perusahaan 1 Sangat Setuju 20 25% 2 Setuju 50 62,5% 3 Netral 6 7,5% 4 Tidak Setuju 4 5% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging g No.4) memilih setuju pada pernyataan karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga a nama baik perusahaan sebesar 50 (62,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 6 (7,5%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 4 (5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk dapat menjaga nama baik perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami kemajuan.

26 82 Tabel Karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami kemajuan 1 Sangat Setuju 20 25% 2 Setuju 54 67,5% 3 Netral 3 3,75% 4 Tidak Setuju 3 3,75% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.5) memilih setuju pada pernyataan karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami ami kemajuan sebesar 54 (67,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 3 (3,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan merasakan adanya kebanggaan ketika perusahaan tempat mereka bekerja mengalami ami kemajuan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan an berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan. Tabel Karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan 1 Sangat Setuju 9 11,25% 2 Setuju 63 78,75% 3 Netral 7 8,75% 4 Tidak Setuju 1 1,25% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.6)

27 83 memilih setuju pada pernyataan karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan sebesar 63 (78,75%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 7 (8,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan akan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan berusaha semaksimal mungkin dalam mencurahkan tenaga mereka untuk kemajuan perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan an oleh perusahaan. Tabel Karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan 1 Sangat Setuju 9 11,25% 2 Setuju 52 65% 3 Netral 15 18,75% 4 Tidak Setuju 4 5% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging g No.7) memilih setuju pada pernyataan karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan sebesar 52 (65%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 15 (18,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 4 (5%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju

28 84 pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan. Tabel Karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan 1 Sangat Setuju 9 11,25% 2 Setuju 57 71,25% 3 Netral 11 13,75% 4 Tidak Setuju 3 3,75% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging g No.8) memilih setuju pada pernyataan karyawan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan an perusahaan sebesar 57 (71,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 9 (11,25%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan akan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya.

29 85 Tabel Karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya 1 Sangat Setuju 20 25% 2 Setuju 42 52,5% 3 Netral 16 20% 4 Tidak Setuju 2 2,5% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.9) memilih setuju pada pernyataan karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya sebesar 42 (52,5%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 20 (25%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 16 (20%) dan yang terakhir r responden yang memilih tidak setuju sebesar 2 (2,5%). Dari hasil tersebut, t, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga ga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan datang kerja tepat waktu setiap harinya. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan an tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan. Tabel Karyawan awan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan 1 Sangat Setuju 12 15% 2 Setuju 46 57,5% 3 Netral 19 23,75% 4 Tidak Setuju 3 3,75% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.10) memilih setuju pada pernyataan karyawan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan sebesar 46 (57,5%), kemudian responden yang

30 86 memilih netral sebesar 19 (23,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 12 (15%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 3 (3,75%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan tidak meninggalkan kantor pada saat jam kerja tanpa izin dari pimpinan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan. Tabel Karyawan awan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan 1 Sangat Setuju 7 8,75% 2 Setuju 61 76,25% 3 Netral 11 13,75% 4 Tidak Setuju 1 1,25% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.11) memilih setuju pada pernyataan karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat at untuk kemajuan perusahaan sebesar 61 (76,25%), kemudian responden yang memilih netral sebesar 11 (13,75%), dilanjut responden yang memilih sangat setuju sebesar 7 (8,75%) dan yang terakhir responden yang memilih tidak setuju sebesar 1 (1,25%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan berperan aktif dalam mengemukakan pendapat untuk kemajuan perusahaan. Selanjutnya akan dilihat hasil sense of belonging mengenai karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama.

31 87 Tabel Karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama 1 Sangat Setuju 19 23,75% 2 Setuju 49 61,25% 3 Netral 12 15% 4 Tidak Setuju 0 0% (Hasil Kuesioner Sense of Belonging No.12) memilih setuju pada pernyataan karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama sebesar 49 (61,25%), kemudian responden yang memilih sangat setuju sebesar 19 (23,75%), dilanjut responden yang memilih netral sebesar 12 (15%). Dari hasil tersebut, sebagian besar responden menyatakan akan setuju pada pernyataan di atas sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah karyawan berperan serta menjadi pelopor didalam perusahaan untuk kemajuan bersama Analisis Korelasi Analisis korelasi pada penelitian ini menggunakan rumus Teknik Korelasi Rank Order, yang dikembangkan oleh Charles Spearman. Teknik ini dipergunakan untuk mencari koefisiensi korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel X dengan Variabel Y. bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel iklim komunikasi terhadap variabel sense of belonging, serta bagaimana hubungannya

32 88 dan seberapa besar hubungan tersebut. Peneliti menggunakan program statistik komputer SPSS.16 untuk mendapatkan nilai korelasi tersebut, hasilnya adalah: Tabel Hasil Uji Korelasi Iklim Komunikasi dengan Sense of Belonging Correlations Iklim_Komunikasi Sense_of_Belonging Spearman's rho Iklim_Komunikasi Correlation Coefficient ** Sig. (2-tailed)..000 N Sense_of_Belonging e Correlation Coefficient.537 ** Sig. (2-tailed).000. N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). (Hasil Output SPSS.16 Data Kuesioner Iklim Komunikasi dengan Sense of Belonging) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil hitung uji korelasi variabel X iklim komunikasi dengan variabel Y sense of belonging adalah sebesar 0,537 hal ini menunjukan hubungan positif yang mantap berdasarkan pada tabel nilai koefisien en korelasi. Dapat diartikan bahwa, adanya hubungan positif yang mantap antara iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional Analisis Pengujian Signifikansi Uji keberartian ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel X iklim komunikasi dengan variabel Y sense of belonging terdapat hubungan yang berarti atau tidak dengan menggunakan rumus uji signifikansi hipotesis sampel besar, sebagai berikut:

33 89 = 2 1 ² Keterangan: t : Uji Statistik r : Koefisien Korelasi n : Sampel 2 : Bilangan Konstan 1 : Bilangan Konstan 0, = 11 0,537² 0, = 1 0,288 0,537. 8,831 = 11 0,288 = 4,742 0,712 = 4,742 0,843 =, Hasil nilai uji signifikansi hipotesis atau uji statistik t hitung sebesar 5,625 nilai ini i akan dibandingkan dengan nilai t tabel, yang diperoleh berdasarkan taraf kepercayaan 95%, taraf signifikansi 5% (0,05) dan df 78 maka didapat nilai t tabel sebesar 1,664. Dengan demikian perbandingan nilai t hitung 5,625 > t tabel 1,664 sehingga nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari penelitian lebih besar dari batas nilai yang tercantum dalam tabel pengukuran, berarti koefisien korelasi (hubungan) tersebut berarti atau signifikan (artinya nilai koefisien korelasi tersebut tidak hanya berlaku pada sampel yang diteliti, tetapi juga terdapat pada

34 90 populasi) dan hipotesis diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang berarti atau signifikan antara iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional Pembahasan Analisa Hubungan Iklim Komunikasi dengan Sense of Belonging Karyawan pada Kantor Pusat Badan SAR Nasional Berikut ini akan membahas mengenai hubungan iklim komunikasi dengan sense of belonging karyawan pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Hasil kuesioner yang telah diolah dalam bentuk tabel-tabel tersebut di atas akan dianalisis untuk mendapatkan kesesuaian dengan teori yang akan peneliti uraikan. Rachmat Kriyantono dalam bukunya yang berjudul Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal, menjabarkan empat tugas public relations untuk mengaplikasikan teori motivasi kedalam praktik public relations, salah satunya adalah mendorong iklim komunikasi organisasi yang kondusif. Dalam konteks komunikasi sebagai salah satu faktor kesehatan yang bisa membuat kepuasan akan lingkungan ngan kerja, perlu diciptakan iklim yang terbuka, yang mendukung kreativitas kerja dan saling percaya di antara anggota organisasi. Public relations kantor pusat Badan SAR Nasional telah mengaplikasikannya dengan baik, yaitu mendorong manajemen untuk menerapkan pendekatan public relations sebagai teknik komunikasi (bukan sekadar metode komunikasi). Pada variabel iklim komunikasi, peneliti menggunakan enam faktor besar yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi sebagai dimensi penelitian yaitu kepercayaan, pembuatan

35 91 keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi kebawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas, dan perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi. Berikut pembahasan per dimensi mengenai iklim komunikasi pada kantor pusat Badan SAR Nasional. Pada dimensi kepercayaan, dengan pernyataan karyawan merasa adanya kepercayaan dari pimpinan terhadap karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan esaikan tugas yang diberikan; dan karyawan percaya serta yakin terhadap kredibilitas pimpinan dalam memimpin organisasi, memberikan hasil positif dikarenakan mayoritas karyawan menyatakan sangat setuju dan setuju kepada kedua pernyataan tersebut. Pimpinan, manajemen, public relations dan karyawan telah berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas dengan didukung oleh pernyataan dan tindakan. Pada dimensi pembuatan keputusan bersama, dengan pernyataan karyawan diajak berkomunikasi dan berkonsultasi oleh pimpinan mengenai masalah dalam organisasi asi yang relevan dengan kedudukan/posisi/jabatan karyawan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Namun pada pernyataan karyawan diberi kesempatan oleh pimpinan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan, 13 responden menyatakan tidak setuju. Untuk mencapai tujuan dari komunikasi organisasi, public relations perlu menasehati dan memberi masukan kepada pimpinan serta manajemen demi kepentingan organisasi. Karyawan disemua tingkat harus diberi kesempatan untuk berperan serta dalam proses pembuatan

36 92 keputusan dan penentuan tujuan. Dengan begitu karyawan akan merasa bahwa pimpinan menerima keberadaan mereka dan organisasi dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan tenaga mereka guna meningkatkan produktivitas organisasi. Pada dimensi kejujuran, dengan pernyataan karyawan diberi keleluasaan oleh pimpinan untuk mengatakan pendapat/saran/kritikan/ide, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju; Namun pada pernyataan karyawan merasa suasana didalam organisasi diliputi dengan kejujuran dan keterusterangan, 24 responden menyatakan netral. Dalam segi internal, tugas dan fungsi public relations terlihat dari bagaimana usaha PR untuk membentuk hubungan harmonis antara pimpinan dan sesama rekan kerja. Untuk membina hubungan harmonis diantara sesama rekan kerja, public relations harus membuat kegiatan bersama, membantu dalam upaya pemecahan masalah, memperbaiki jalur koordinasi tugas, dan menciptakan suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan. Agar karyawan mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan mereka mengatakannya kepada pimpinan maupun sesama rekan kerja. Jika hubungan antara pimpinan dengan karyawan dan sesama rekan kerja sudah harmonis, maka tugas seorang public relations sudah berhasil dalam membentuk manajemen sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai dengan baik.

37 93 Pada dimensi keterbukaan dalam komunikasi kebawah, dengan pernyataan karyawan mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya untuk melakukan koordinasi; dan adanya komunikasi yang terbuka diantara pimpinan dan karyawan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Kecukupan informasi merupakan suatu indikasi bagi para anggota organisasi mengenai seberapa baik unsur-unsur dasar organisasi (anggota, pekerjaan, praktik-praktik yang berhubungan ungan dengan pengelolaan, struktur, dan pedoman) berfungsi bersamasama untuk menyediakan informasi bagi mereka. Pemahaman mengenai kecukupan informasi memberikan petunjuk kepada anggota organisasi mengenai aspek-aspek organisasi yang mempengaruhi kehidupan mereka dan memberikan sejumlah penilaian yang merupakan salah satu bagian untuk membangun iklim komunikasi organisasi. Pada dimensi mendengarkan dalam komunikasi keatas, dengan pernyataan karyawan an merasa informasi yang disampaikannya dipandang cukup penting oleh pimpinan untuk dilaksanakan (kecuali ada petunjuk yang berlawanan) memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Namun pada pernyataan karyawan merasa pimpinan mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakannya, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka, 31 responden menyatakan netral. Komunikasi dua arah secara timbal balik dalam manajemen penting sekali, jika hanya satu arah saja dari pimpinan ke karyawan, proses manajemen besar kemungkinan tidak berjalan sebagaimana diharapkan.

38 94 Pimpinan perlu mengetahui laporan tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan oleh karyawan; persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh karyawan; keluhan dari karyawan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya; tanggapan, gagasan, atau saran-saran perbaikan dari karyawan, semua itu sebagai petunjuk efektif tidaknya dan efisien tidaknya kebijaksanaan yang telah dilakukan oleh organisasi. Kegagalan yang serius dalam komunikasi karyawan, dapat menciptakan kelambanan pegawai, ketidakefisienan, efisienan, produktivitas menurun, semangat kerja menurun, serta masalah lain yang menimbulkan dan merugikan organisasi. Dalam hal ini public relations merupakan fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi asi dengan publiknya baik publik internal maupun eksternal. Pada dimensi perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi, dengan pernyataan pimpinan dan karyawan menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, dan kualitas tinggi; dan karyawan an mengetahui dan memahami visi & misi perusahaan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Karyawan telah memahami visi & misi organisasi yang merupakan tujuantujuan dari organisasi, sehingga karyawan menunjukkan komitmen mereka untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Iklim komunikasi yang positif dan kondusif cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen pada organisasi sehingga seringkali menghasilkan praktikpraktik pengelolaan dan pedoman organisasi yang lebih mendukung. Menciptakan

39 95 iklim komunikasi yang positif dan kondusif merupakan cara public relations dalam memenuhi dan mendukung tumbuhnya, sense of belonging didalam diri anggota organisasi karena sense of belonging akan memberikan dampak positif pada kehidupan organisasi. Selain itu, rasa memiliki yang ada didalam diri anggota organisasi akan membuat anggota organisasi memiliki etos kerja yang tinggi, professional dan optimal. Sangat penting bagi praktisi public relations untuk memahami kebutuhan karyawan didalam organisasinya karena berkaitan dengan fungsi public relations, yaitu menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama dan membina hubungan yang harmonis antara organisasi asi dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Pada variabel sense of belonging, peneliti menggunakan ciri-ciri karyawan yang mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi, sebagai dimensi penelitian yaitu, merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah, merasa tersinggung apabila ada orang yang mencoba melecehkan nama baik organisasinya, merasa bangga ketika perusahaannya mengalami kemajuan, mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh perusahaan, mempunyai disiplin tinggi, tidak mau merugikan perusahaannya, dan bersedia menjadi pelopor untuk kemajuan perusahaan. Pada dimensi merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah, dengan pernyataan karyawan merasa sedih dikala perusahaan mengalami musibah/ krisis/ pemberitaan negatif; dan karyawan merasa telah menjadi bagian dari perusahaan, sehingga duka perusahaan dirasa sebagai duka karyawan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Perasaan yang dimiliki karyawan akan hal tersebut sangat baik bagi organisasi.

40 96 Karyawan dan organisasi akan bekerja sama untuk bangkit dari musibah/krisis/ pemberitaan negatif yang dialami. Pada dimensi merasa tersinggung apabila ada orang yang mencoba melecehkan nama baik organisasinya, dengan pernyataan karyawan merasa tersinggung jika ada perorangan/pihak yang melecehkan nama baik perusahaan; dan karyawan bersikap dan berperilaku baik untuk menjaga nama baik perusahaan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan akan sangat setuju dan setuju. Sense of belonging yang ada dalam diri karyawan an membuat mereka akan merasa tersinggung apabila ada orang yang mencoba melecehkan nama baik organisasinya. Karyawan akan membantu public relations untuk menjaga citra dan reputasi baik yang telah dimiliki oleh organisasi. asi. Pada dimensi merasa bangga ketika perusahaannya mengalami kemajuan, dengan pernyataan karyawan merasa bangga ketika perusahaan mengalami kemajuan; an; dan karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan, memberikan hasil yang positif dikarenakan mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju. Organisasi merupakan tempat karyawan menaruh harapannya, jika organisasi memiliki kelangsungan hidup yang baik maka hal tersebut juga akan berdampak baik bagi kelangsungan hidup karyawan. Sehingga karyawan berusaha semaksimal mungkin mencurahkan tenaga untuk kemajuan perusahaan dan merasa bangga ketika perusahaannya mengalami kemajuan dan mencapai tujuan.

2 atasannya, rekan kerjanya maupun bawahannya. Organisasi harus memenuhi dan mendukung tumbuhnya, sense of belonging didalam diri anggota karena sense

2 atasannya, rekan kerjanya maupun bawahannya. Organisasi harus memenuhi dan mendukung tumbuhnya, sense of belonging didalam diri anggota karena sense BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sense of belonging adalah salah satu kebutuhan paling dasar untuk manusia, yang berfungsi sebagai pembentuk identitas dalam diri individu, dan sebagai motivasi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia sebagai anggota International

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Indonesia sebagai anggota International Maritime Organizaton (IMO) dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL Halaman Judul LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL KATA PENGANTAR Badan SAR Nasional merupakan Institusi Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DEPUTI BIDANG POTENSI SAR SUKARTO MARSEKAL MUDA TNI

KATA PENGANTAR DEPUTI BIDANG POTENSI SAR SUKARTO MARSEKAL MUDA TNI KATA PENGANTAR Rencana Strategis instansi pemerintah dalam tataran operasional ditetapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN RISIKO BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PENCARIAN DAN PERTOLONGAN BAGI PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [Pick the date]

BAB I PENDAHULUAN. [Pick the date] BAB I PENDAHULUAN [Pick the date] BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar belakang pengadaan proyek SAR yang merupakan akronim dari Search And Rescue, adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong,dan

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENUTUPAN LATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR) MALAYSIA-INDONESIA (MALINDO) KE-33 TAHUN 2008

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENUTUPAN LATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR) MALAYSIA-INDONESIA (MALINDO) KE-33 TAHUN 2008 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENUTUPAN LATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR) MALAYSIA-INDONESIA (MALINDO) KE-33 TAHUN 2008 Yang saya hormati: Hari : Kamis Tanggal : 26 Juni 2008 Pukul : 10.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum Bidang kedeputian di lingkungan Badan SAR Nasional (BASARNAS) terbentuk seiring dengan reorganisasi lembaga ini menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Terdapat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN POTENSI SAR BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN POTENSI SAR BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN POTENSI SAR BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN l. l Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.330, 2014 BASARNAS. Standar Kompetensi. Jabatan. Penyususn. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1388,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Organisasi. Kantor SAR. Klasifikasi. Kriteria. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 19 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA KLASIFIKASI ORGANISASI

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 1984 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DEPARTEMEN SEBAGAIMANA TELAH DUA PULUH TUJUH KALI DIUBAH,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 109 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I DEPARTEMEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 109 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I DEPARTEMEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 Undang-undang Nomor 15

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN RISIKO BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PENCARIAN DAN PERTOLONGAN BAGI PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SEARCH AND RESCUE

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN Responden yang terhormat, Saya, Rima Handayani, Mahasiswa Program Master Science Sekolah Pasca Sarjana IPB dengan Mayor

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR

BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PERAWATAN BANGUNAN DAN FASILITAS PT FAJAR MEKAR INDAH AREA GEDUNG BIDAKARA Pada bab ini dipaparkan hasil

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.21/MEN/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan seorang Humas disuatu Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, seorang Humas bukan hanya sekedar satu arah arus informasi, ia juga memiliki fungsi

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci

Menimbang : a. dalam rangka kesiap-siagaan dan kelancaran penanggulangan terhadap

Menimbang : a. dalam rangka kesiap-siagaan dan kelancaran penanggulangan terhadap 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG SATUAN TUGAS SEARCH AND RESCUE (SAR) DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SERTA PENYAJIAN INFORMASI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 20 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 20 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 20 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang mengalami kecelakaan di perairan Indonesia koordinasi terhadap

BAB V PENUTUP. yang mengalami kecelakaan di perairan Indonesia koordinasi terhadap BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan serta dengan melakukan analisa terhadap hasil penelitian tersebut, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Imigran

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN TANDA JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN TANDA JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN TANDA JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang :

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

Kantor SAR Propinsi Jawa Tengah

Kantor SAR Propinsi Jawa Tengah LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Kantor SAR Propinsi Jawa Tengah Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : PRAWITA DEWI L2B 003 198

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 30 TAHUN 2001

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 30 TAHUN 2001 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 30 TAHUN 2001 TATA CARA PELAKSANAAN SIAGA SEARCH AND RESCUE (SAR) DAN PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2015 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Ikhtisar Eksekutif... iv BAB I PENDAHULUAN. 1 I.1. Gambaran Umum.. 1 I.2. Kelembagaan 3 I.3. Landasan Hukum.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI LAMPIRA Lampiran Kuesioner penelitian p Bapak/Ibu yang terhormat, kuesioner ini merupakan instrumen dalam penelitian berjudul Analisis Analisis Hubungan Faktor-Faktor Terhadap Tingkat Kerja Pegawai pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan 92 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 10 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 10 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 10 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau 2 Hal tersebut akan mengganggu kelancaran dalam bekerja dan dapat merugikan instansi atau organisasi. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang jitu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Armayanti Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Program Studi Psikologi ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN 2.1. Sejarah Instansi Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Banten merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menyelidiki seberapa besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja terhadap kinerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses sebuah perubahan adalah pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator dan agen perubahan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK AUDITOR DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 7 TAHUN 2015 TENTANG INSPEKTUR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN PESAWAT UDARA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 7 TAHUN 2015 TENTANG INSPEKTUR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN PESAWAT UDARA BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 7 TAHUN 2015 TENTANG INSPEKTUR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN PESAWAT UDARA BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, 1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN

Lebih terperinci

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998)

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) 1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) Adopsi Amandemen untuk Konvensi Internasional tentang Pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas. Keberhasilan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN

KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN KUPANG LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK)TAHUN 2017 BALAI BESAR PELATIHAN

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 110 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat telah mendorong terciptanya globalisasi dalam berbagai kegiatan terutama dibidang komunikasi. Kondisi tersebut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS PENERAPAN NILAINILAI DASAR BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA LINGKUP DEPARTEMEN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi tersebut. Budaya tersebut dapat tercermin pada perilaku para karyawan, kebijakan-kebijakan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia 4.1.1 Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan Pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan urutan pengertian, diawali dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian diambil

Lebih terperinci

ARTIKEL. Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah.

ARTIKEL. Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah. ARTIKEL Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah Penyusun : LEO CUNDHA PRAMUDYA D2A008041 Dosen Pembimbing : Dra.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Pada masa Orde Baru atau sebelum munculnya reformasi, urusan perhubungan diatur oleh Pemerintah Pusat di bawah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan 74 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menganalisis dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai Peranan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Melalui Ruangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku pada. tingkat pekerjaan perseorangan yaitu karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku pada. tingkat pekerjaan perseorangan yaitu karyawan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan selalu menuntut motivasi kerja karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

Pengarahan Presiden RI pada Gelar Kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, 14 Jan 2010 Kamis, 14 Januari 2010

Pengarahan Presiden RI pada Gelar Kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, 14 Jan 2010 Kamis, 14 Januari 2010 Pengarahan Presiden RI pada Gelar Kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, 14 Jan 2010 Kamis, 14 Januari 2010 SAMBUTAN PENGARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA GELAR KESIAPAN SATUAN

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (STUDI KORELASIONAL IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA MEDAN) IKA LIANI MANURUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kusuma Kemindo Sentosa merupakan perusahaan distributor bahan-bahan kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN SAR NASIONAL

RENCANA STRATEGIS BADAN SAR NASIONAL RENCANA STRATEGIS BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2010-2014 1 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 02 TAHUN 2010 TANGGAL : 29 JANUARI 2010 RENCANA STRATEGIS BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2010-2014

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu persoalan dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Kesehatan dan keselamatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR)

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR) PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.423, 2016 KEMHAN. Telekomunikasi Khusus. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung 35 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.288 Tahun 1992 (KEP 288/MEN/1992) ditetapkan sebagai Hari Jadi Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Kedudukan Pusat Data dan Informasi sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER. KBSN-01 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan 3.1.1 Sejarah Singkat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Departemen Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ANTARA PENDIDIKAN DAN LATIHAN, PENGALAMAN KERJA, INISIATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA PERAWAT DI R.

ANALISIS PENGARUH ANTARA PENDIDIKAN DAN LATIHAN, PENGALAMAN KERJA, INISIATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA PERAWAT DI R. ANALISIS PENGARUH ANTARA PENDIDIKAN DAN LATIHAN, PENGALAMAN KERJA, INISIATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA PERAWAT DI R.S. PANTI WILASA CITARUM SEMARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis

I. PENDAHULUAN. amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayaran merupakan bagian dari sarana transportasi laut sebagaimana amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis bagi wawasan nasional serta

Lebih terperinci

2016, No Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 36

2016, No Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 No.1647, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. JFU. Standar Kompetensi. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 10 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain melalui komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung yang ada dalam suatu organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.483, 2011 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (PT. BTPN Tbk) didirikan di Bandung pada 5 Februari 1958, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI Bandung Terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi semakin beratnya tugas dan tanggung jawab, Bagian Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung telah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1525, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. SPIP. Aparat. Pertahanan. TNI. Kode Etik. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK APARAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.144, 2014 BASARNAS. Analisis Jabatan. Informasi Jabatan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 02 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci